Anda di halaman 1dari 13

A.

PEMBELAJARAN 1

1. Kompetensi Dasar
3.12. Mengidentifikasi informasi penting dalam proposal kegiatan/penelitian.
3.13. Menganalisis isi, sistematika, dan kebahasaan suatu proposal.

2. Tujuan Pembelajaran
Setelah proses belajar mengajar, siswa dapat :
1. Menyebutkan pengertian proposal.
2. Mengidentifikasi jenis proposal berdasarkan bentuk.
3. Mengidentifikasi unsur-unsur proposal.
4. Menemukan kaidah kebahasaan proposal.
5. Menemukan informasi penting dari sebuah proposal.

3. Materi
A. Pengertian proposal
Proposal adalah tulisan yang dibuat oleh penulis dengan maksud untuk menjelaskan rencana dan tujuan suatu
kegiatan kepada para pembaca, sehingga mereka mendapatkan pemahaman tentang tujuan kegiatan tersebut secara lebih
jelas dan detail. Jadi dengan proposal maka diharapkan dapat memberikan informasi yang jelas kepada para pembaca,
sehingga mereka mengerti maksud dan tujuan proposal tersebut.
Kata proposal sendiri berasal dari bahasa Inggris “to propose” yang artinya mengajukan. Berikut pengertian
proposal menurut pendapat para ahli sebagai berikut :
1. Menurut KBBI, proposal berarti rencana yang dituangkan dalam bentuk rancangan kerja.
2. Menurut Keraf (2001:302), proposal adalah suatu saran atau permintaan kepada seseorang atau suatu badan
untuk mengerjakan atau melakukan suatu  pekerjaan.
Berdasarkan beberapa pendapat para ahli diatas maka dapat disimpulkan proposal adalah suatu rancangan
kegiatan atau kerja yang disusun secara sistematis dan terperinci sesuai standar oleh seseorang atau sekelompok peneliti
untuk diajukan kepada pihak yang dikehendaki dalam mendapatkan persetujuan maupun bantuan dalam penelitiannya.
B. Syarat-syarat menyusun proposal
Adapun syarat menyusun proposal sebagai berikut:
1. Harus memiliki struktur maupun logika yang sangat jelas dan mudah dimengerti.
2. Hasil kegiatan tersebut harus terukur.
3. Rumusan jenis kegiatan yang dilakukan harus ditulis secara dan detail serta harus benar-benar dapat
dikerjakan.
4. Anggaran dana yang diperlukan harus realistis dan sesuai dengan kebutuhan kegiatan tersebut.
C. Tujuan proposal
Tujuan pembuatan atau penulisan  proposal yaitu:
1. Untuk mendapatkan bantuan dana
2. Untuk mendapatkan dukungan
3. Untuk mendapatkan perizinan
D. Fungsi proposal
Adapun fungsi proposal sebagai berikut:
1. Untuk melakukan penelitian yang ada kaitannya dengan sosial, budaya, ekonomi dan lain-lain.
2. Dapat digunakan untuk mengajukan mendirikan suatu usaha.
3. Dapat digunakan juga untuk mengajukan tender dari berbagai macam lembaga.
4. Dapat digunakan untuk mengadakan acara-acara kegiatan misalnya seperti acara perayaan, seminar, pelatihan,
perlombaan dan lain-lain.
E. Manfaat proposal
1. Menjadi pedoman panitia dalam melaksanakan kegiatan tersebut.
2. Menjelaskan secara tidak langsung kepada pihak-pihak yang ingin mengetahui kegiatan tersebut.
3. Untuk meyakinkan para donatur/ sponsor agar mereka memberikan dukungan material maupun finansial
dalam mewujudkan kegiatan yang telah direncanakan.
F. Jenis-jenis proposal berdasarkan isi :
 Proposal bisnis
Merupakan proposal yang ada kaitannya dengan dunia bisnis atau usaha, bisa juga yang berhubungan dengan
bisnis kelompok ataupun perseorangan. Contohnya seperti proposal pendirian badan usaha, tempat usaha dan
lain-lain.
 Proposal proyek
Merupakan proposal yang ada kaitannya dengan dunia pekerjaan, umumnya berisi serangkaian rencana-
rencana dalam usaha atau komersil. Contohnya seperti proposal proyek pembangunan suatau kantor.
 Proposal penelitian
Merupakan proposal yang sering digunakan pada bidang akademisi seperti penelitian untuk tugas akhir, tesis
dan lain-lain. Biasanya proposal jenis ini digunakan untuk mengajukan suatau kegiatan penelitian yang akan
dilakukan.
 Proposal kegiatan
Proposal jenis ini sering digunakan di lingkungan masyarakat, karena merupakan proposal untuk mengajukan
suatau rencana kegiatan baik itu kegiatan individu maupun perorangan, misalnya seperti proposal mengadakan
perayaan, perlombaan dan lain-lain.
G. Jenis proposal berdasarkan bentuknya :
1. Proposal formal
Proposal ini isinya sangat lengkap terdiri dari tiga bagian diantaranya yaitu bagian pendahuluan, isi, dan
penutup, berikut penjelasannya:
a. Bagian pendahuluan terdiri dari sampul dan halaman judul, kata pengantar, ikhtisar, daftar isi, dan
pengesahan atau permohonan.
b. Bagian isi terdiri dari latar belakang masalah, batasan masalah, tujuan, anggapan atau pemikiran dasar,
metodologi penelitian, fasilitas, personalias keuntungan, kerugian waktu, anggaran dana dalan lain-lain.
c. Bagian penutup terdiri dari daftar pustaka, lampiran dan lain-lain.
2. Proposal non-formal
Proposal ini tidak seperti proposal formal yang lengkap, biasanya disampaikan hanya dalam bentuk surat.
Biasanya selalu berisikan seperti permasalahan, saran-saran, pemecahan masalah dan pengesahan atau
permohonan.
3. Proposal semi formal
Hampir sama seperti proposal non-formal karena isinya tidak selengkap atau tidak memenuhi syarat-syarat
proposal formal.

H. Struktur proposal penelitian :


1. Latar belakang masalah
Berisi kesenjangan antara harapan dan kenyataan baik itu kesenjangan teoritik maupun kesenjangan praktis
yang melatarbelakangi masalah.
2. Rumusan masalah
Berisi daftar pertanyaan yang harus terjawab pada hasil penelitian..
3. Tujuan penelitian
Dalam hal ini diungkapkan sasaran atau tujuan yang akan dicapai.
4. Manfaat penelitian
Dalam hipotesis diajukan berupa jawaban sementara masalah penelitian agar hubungan antara masalah dan
jawaban yang lebih jelas.
5. Tinjauan pustaka
Asumsi penelitian merupakan anggapan dasar tentang suatu hal yang dijadikan dasar dalam berpikir dan
bertindak.
6. Metode penelitian
Dalam unsur ini berisi alasan kelayakan atas masalah yang diteliti.
7. Jadwal penelitian
8. Rencana Anggaran biaya
9. Daftar pustaka

I. Struktur proposal kegiatan :


1. Sampul
Sampul proposal terdapat nama kegiatan yang akan dilaksanakan. Di bagian bawah ditulis instansi pelaksana
kegiatan.
2. Latar belakang
Latar belakang diuraikann hal-hal yang melatar belakangi kegiatan, diawali dari hal umum ke khusus.
3. Dasar pemikiran
Pada bagian dasar pemikiran uraikan tentang apa yang mendasari kegiatan tersebut diselenggarakan.
4. Nama kegiatan
Nama kegiatan adalah nama yang akan dilaksanakan pada kegiatan tersebut.
5. Tujuan
Tujuan kegiatan adalah target yang ingin dicapai dari kegiatan tersebut.
6. Manfaat
Yang dimaksud dengan manfaat adalah manfaat dari diadakannya kegiatan tersebut.
7. Jenis kegiatan/acara kegiatan
Semua jenis kegiatan yng akan dilaksanakan ditulis secara detail. Setiap kegiatan mesti dijelaskan maksud dan
tujuannya.
8. Waktu dan tempat kegiatan
Kapan dan di mana kegiatan dilaksanakan harus dituliskan secara jelas.
9. Jadwal
Setiap kegiatan harus dibuat jadwal supaya tidak terjadi bentrok waktu antara kegiatan satu dengan yang
lainnya
10. Rencana anggaran biaya
Salah satu tujuan dibuatny aproposal adalah untuk memndapatka dana. Maka dari itu semua bentuk
pngeluaran yang berkaitan dengan dana harus ditulis secara terperinci.
11. Penutup
Penutup adalah ucapan terima kasih sekaligus permintaan maaf kepada instansi. Proposal dapat diterima
keabsahannya apabila ada stempel dan tanda tangan dari yang mengajukan proposal.
12. Susunan kepanitiaan
Susunan kepanitiaan disertai dengan struktur kepanitiaan.

J. Adapun kaidah kebahasaan proposal meliputi :


1. Terdapat pernyataan-pernyataan yang bersifat argumentatif, yaitu pernyataan yang isinya berupa alasan.
Biasanya mengguunakan konjungsi sebab, karena, sehingga, akibatnya, dsb.
2. Terdapat pernyataan yang bersifat persuasif, yaitu pernyataan yang isinya himbauan, ajakan, harapan
kepada penerima proposal untuk menyetujui usulan pembuat proposal. Pernyataan persuatif ditandai
dengan kata besar harapan kami, saya mohon, saya berharap, sangat mendesak untuk segera
dikalsanakan, dsb.
3. Banyak menggunakan istilah ilmiah (keilmuan), baik berkenaan dengan kegiatan itu sendiri ataupun
tentang istilah-istilah berkaitan dengan bidang keilmuannya lain, seperti analisis data, metode penelitian,
pengolahan data, populasi, dsb.
4. Banyak menggunakan kata kerja (verba) tindakan, misalnya berlatih, membaca, mengisi,
mendokumentasikan, mengamati, melakukan.
5. Menggunakan kata-kata yang menyatakan pendefinisian yang ditandai oleh penggunaan kata merupakan,
adalah, yaitu, yakni, dsb.
6. Menggunakan kata-kata yang bermakna perincian seperti selain itu, pertama, kedua, ketiga, dsb.
7. Menggunakan kata-kata yang bersifat "ke-akan-an" seperti akan, diharapkan, direncanakan. Hal itu
sesuai dengan sifat proposal sebagai usulan, rencana, atau rancangan program kegiatan.
8. Menggunakan kata-kata bermakna lugas (denotatif). Hal ini penting guna menghindari kesalahan
pemahaman antara pihak pengusul dan penerima proposal

4. Rangkuman materi
1. Proposal adalah tulisan yang dibuat oleh penulis dengan maksud untuk menjelaskan rencana dan tujuan suatu
kegiatan kepada para pembaca, sehingga mereka mendapatkan pemahaman tentang tujuan kegiatan tersebut
secara lebih jelas dan detail.
2. Syarat-syarat menyusun proposal
a. Harus memiliki struktur, logika jelas dan mudah dimengerti.
b. Hasil kegiatan tersebut harus terukur.
c. Rumusan jenis kegiatan harus ditulis secara dan detail serta harus benar-benar dapat dikerjakan.
d. Anggaran dana harus realistis dan sesuai dengan kebutuhan kegiatan.
3. Fungsi proposal
a. Untuk melakukan penelitian yang ada kaitannya dengan sosial, budaya, ekonomi dan lain-lain.
b. Dapat digunakan untuk mengajukan mendirikan suatu usaha.
c. Dapat digunakan juga untuk mengajukan tender dari berbagai macam lembaga.
d. Dapat digunakan untuk mengadakan acara-acara kegiatan.
4. Manfaat proposal
a. Menjadi pedoman panitia dalam melaksanakan kegiatan.
b. Menjelaskan secara tidak langsung kepada pihak-pihak yang ingin mengetahui kegiatan tersebut.
c. Untuk meyakinkan para donatur/ sponsor agar mereka memberikan dukungan material maupun finansial
dalam mewujudkan kegiatan yang telah direncanakan.
 Jenis-jenis proposal berdasarkan isi :
a. Proposal bisnis
b. Proposal proyek
c. Proposal penelitian
d. Proposal kegiatan
 Jenis proposal berdasarkan bentuknya :
a. Proposal formal
1) Bagian pendahuluan
2) Bagian isi
3) Bagian penutup
b. Proposal non-formal
c. Proposal semi formal
 Struktur/sistematika penulisan proposal penelitian :
a. Latar belakang masalah
b. Rumusan masalah
c. Tujuan penelitian
d. Manfaat penelitian
e. Tinjauan pustaka
f. Metode penelitian
g. Jadwal penelitian
h. Rencana anggaran biaya
i. Daftar pustaka
 Struktur/sistematika penulisan proposal kegiatan :
a. Sampul
b. Latar belakang
c. Dasar pemikiran
d. Nama kegiatan
e. Tujuan kegiatan
f. Manfaat kegiatan
g. Jenis kegiatan
h. Waktu dan tempat kegiatan
i. Jadwal kegiatan
j. Rencana anggaran biaya
k. Penutup
l. Susunan kepanitiaan
 Kaidah kebahasaan :
a. Terdapat pernyataan-pernyataan yang bersifat argumentatif.
b. Terdapat pernyataan yang bersifat persuasif.
c. Banyak menggunakan istilah ilmiah (keilmuan).
d. Banyak menggunakan kata kerja (verba) tindakan.
e. Menggunakan kata-kata yang menyatakan pendefinisian.
f. Menggunakan kata-kata yang bermakna perincian.
g. Menggunakan kata-kata yang bersifat "ke-akan-an".
h. Menggunakan kata-kata bermakna lugas (denotatif).

5. Latihan/Tugas
Teks 1
Bacalah proposal berikut dengan saksama kemudian kerjakan tugas yang mengikutinya!
PROPOSAL
Analisis Struktur dan Pesan Moral Legenda Gunung Pinang
sebagai Bahan Pembelajaran Apresiasi Sastra
Di SMK Negeri 1 Kota Serang

A. Latar Belakang Masalah


Kemajuan teknologi khususnya teknologi komunikasi sangat pesat di era globalisasi ini. Contoh konkretnya
adalah perkembangan dunia pertelevisian dan internet. Pesatnya perkembangan keduanya menimbulkan dua
dampak sekaligus di masyarakat, yaitu dampak positif dan dampak negatif.
Dampak positif dari televisi dan internet adalah mudahnya masyarakat mengakses informasi secara cepat
dari seluruh penjuru dunia. Dampak negatif dari pesatnya pertelevisian dan kemudahan mengakses internet perlu
disikapi secara bijak oleh para orang tua. Semakin banyaknya stasiun televisi yang bermunculan berimbas pada
tidak sehatnya persaingan di antara stasiun televisi tersebut.
Berkaitan dengan perkembangan moral pada masyarakat yang semakin memprihatinkan maka harus segera
dicari upaya untuk menyelamatkan semakin hilangnya nilai-nilai luhur bangsa kita. Salah satu upaya yang harus
segera dilakukan adalah dengan menghidupkan kebudayaan lokal dengan kearifan lokal. Peran orang tua sebagai
panutan anak harus bijak dalam membagi waktu antara bekerja dan mendampingi anak-anaknya.
Proses pewarisan kebudayaan dari generasi ke generasi berkaitan erat dengan proses pendidikan. Tilaar
(2010:190) mengungkapkan bahwa pendidikan tidak terjadi di dalam kekosongan tetapi terlaksana di dalam suatu
kehidupan yang berbudaya yang dimiliki oleh setiap masyarakat. Kepribadian setiap orang terbentuk karena nilai-
nilai budaya di mana seseorang itu dilahirkan, dibesarkan, dan dididik. Proses pendidikan dalam masyarakat yang
membudaya oleh Tilaar (1999:2) dikatakan bahwa masyarakat bukan hanya memiliki budaya tetapi juga
membudaya, artinya selain nilai-nilai yang ada dilestarikan juga akan muncul nilai-nilai baru.
Legenda adalah satu bentuk hasil kebudayaan yang harus dijaga dan dilestarikan karena mengandung nilai
budaya yang tinggi. Sebagai bagian dari suatu kebudayaan, legenda memiliki ciri-ciri dan jenis-jenis tertentu yang
membedakannya dengan kebudayaan yang lain.
Legenda sebagai cerita rakyat pada hakikatnya merupakan bagian dari sastra lisan yang keberadaannya
diakui dan berhubungan erat dengan masyarakat pemiliknya. Legenda berisi gambaran latar sosial, budaya, dan
sistem kepercayaan. Usaha menggali nilai dalam cerita rakyat berupa legenda berkaitan erat dengan penelusuran
terhadap kebudayaan daerah atau kebudayaan lokal sebagai budaya pendukung dan penyokong kekuatan budaya
nasional.
Salah satu cerita prosa rakyat di daerah Banten yang berupa legenda adalah Legenda Gunung Pinang.
Legenda ini berisi sejarah tentang asal usul nama tempat sebuah gunung yang ada di daerah Kramatwatu,
Kabupaten Serang. Salah satu upaya untuk melestarikan Legenda Gunung Pinang adalah dengan cara menggali
unsur-unsur intrinsik dan nilai moral yang terkandung dalam legenda tersebut untuk kemudian dibukukan sehingga
dapat menjadi rujukan bacaan sastra yang berkualitas dan bahan pembelajaran sastra di SMK Negeri 1 Kota
Serang.
Bertolak dari latar belakang tersebut, penulis tergerak untuk melakukan penelitian analisis unsur intrinsik pada
Legenda Gunung Pinang mengingat masih sangat sedikit penelitian yang berkaitan dengan hal tersebut. Alasan
lain adalah supaya masyarakat mengetahui bahwa Legenda Gunung Pinang memang pantas dijadikan sebagai
bahan bacaan sastra dan bahan pembelajaran sastra yang berkualitas karena di dalamnya terkandung unsur-unsur
yang bagus untuk dijadikan pembelajaran ke depan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Unsur intrinsik apa saja yang terdapat dalam Legenda Gunung Pinang di Serang, Banten?
2. Nilai moral apakah yang terkandung dalam Legenda Gunung Pinang?
3. Apakah Legenda Gunung Pinang dapat dijadikan sebagai bahan pembelajaran sastra di SMK 1 Kota Serang?
4. Apakah hasil penelitian dapat diterapkan pada pembelajaran apresiasi satra di SMK Negeri 1 Kota Serang?

C. Tujuan Penelitian
1. Agar dapat memberikan sumbangan pemikiran terhadap pemanfaatan dan pelestarian budaya daerah/lokal
dalam pendidikan moral bangsa.
2. Agar dapat memberikan alternatif bahan bacaan sastra yang bermutu melalui cerita rakyat berupa legenda.

D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoretis
a. Memberikan sumbangan pemikiran terhadap pemanfaatan dan pelestarian budaya daerah/lokal dalam
pendidikan moral bangsa.
b. Memberikan alternatif bahan bacaan sastra yang bermutu melalui cerita rakyat berupa legenda.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi siswa, pemanfaatan legenda sebagai bahan bacaan sastra dapat menimbulkan rasa cinta budaya
daerah.
b. Bagi guru, pemanfaatan legenda sebagai pembelajaran apresiasi sastra dapat meningkatkan kreatifitas
guru.

E. Tinjauan Pustaka
1. Pengertian Legenda
Berbicara legenda, tentu berhubungan dengan folklore. Kata folklore berasal dari bahasa Inggris folklore
yang merupakan kata majemuk dari dua kata dasar ‘folk’ dan ’lore’. Untuk menjelaskan pengertian folklore,
Danandjaya (2007:1-2) mengatakan bahwa folk adalah sinonim dengan kolektif, yang juga memiliki ciri-ciri
pengenal fisik atau kebudayaan yang sama, serta mempunyai kesadaran kepribadian sebagai kesatuan
masyarakat. Sementara lore adalah tradisi folk, yaitu sebagian kebudayaan yang diwariskan secara turun
temurun secara lisan atau melalui suatu contoh yang disertai dengan gerak isyarat atau alat pembantu pengingat
(mnemonic device).
Secara singkat folklore dapat dipahami sebagai sebagian kebudayaan yang memiliki ciri-ciri dan jenis-jenis
tertentu, dimiliki secara kolektif untuk diwariskan turun- temurun dalam kelompok masyarakat pemiliknya,
baik secara lisan maupun perbuatan.
Menurut Brunvand, folklore dibedakan dalam tiga kelompok besar berdasarkan tipenya, yaitu:
a. Folklore Lisan (verbal folklore)
b. Folklore Sebagian Lisan ( partly verbal folklore)
c. Foklore Bukan Lisan (nonverbal folklore)
Untuk membedakan cerita rakyat, Bascom (Danandjaya, 2007:50) membaginya dalam tiga golongan besar,
yaitu mithe (myth), legenda (legend), dan dongeng (folktale).
2. Jenis-jenis Legenda
Untuk memudahkan kita dalam menggolongkan jenis legenda yang bermacam-macam, Bruvand
(Danandjaya, 2007:67-83) membedakannya dalam empat kelompok, yaitu : legenda keagamaan (religious
legends), legenda alam gaib (supernatural legends), legenda perseorangan (personal legends), dan legenda
setempat (local legends).
3. Unsur-unsur intrinsik prosa
a. Tema
Tema adalah gagasan, ide, pikiran utama atau pokok pembicaraan di dalam karya sastra yang dapat
dirumuskan dalam kalimat pernyataan. Pernyataan ini senada dengan yang dikatakan oleh Sayuti (2000:187)
tema merupakan gagasan sentral, yaitu sesuatu yang hendak diperjuangkan dalam dan melalui karya sastra.
b. Tokoh dan Penokohan
Tokoh adalah seorang pelaku cerita yang mengalami berbagai peristiwa dan konflik yang ada di dalamnya.
Seorang tokoh dapat pula dihubungkan dengan tindakan atau objek untuk suatu tujuan yang berhubungan
dengan tema cerita. Penokohan adalah cara pengarang menggambarkan watak tokoh.
c. Alur/Plot
Alur/plot adalah pengisahan peristiwa-peristiwa dengan penekanan pada kausalitas. Namun, hubungan
antarperistiwa, kasus, atau berbagai persoalan yang diungkapkan dalam sebuah karya belum tentu
ditunjukkan secara eksplisit dan langsung oleh pengarang. Pembaca diharapkan mampu menemukan sendiri
hubungan-hubungan tersebut. Biasanya alur sebuah cerita rekaan terdiri dari:
1) Situasi (mulai melukiskan keadaan)
2) Generating circumstances (peristiwa-peristiwa mulai bergerak)
3) Rising action (keadaan mulai memuncak)
4) Klimaks (mencapai titik puncak)
5) Denoument (pemecahan soal, penyelesaian)
d. Latar/Setting
Latar atau setting adalah latar peristiwa dalam karya fiksi, baik berupa tempat, waktu, maupun peristiwa.
Peristiwa-peristiwa dalam cerita fiksi selalu dilatarbelakangi oleh tempat, waktu, dan situasi tertentu.
e. Sudut Pandang
Sudut pandang dalam cerita fiksi adalah bagaimana posisi pengarang dalam cerita yang dikarangnya.
Apakah pengarang masuk atau tidak dalam cerita bergantung kepada pengarangnya, bahkan pengarang
mempunyai kebebasan tak terbatas. Ia dapat menggunakan beberapa sudut pandang dalam satu karya, jika
hal itu dirasakan lebih efektif.
f. Amanat
Aminuddin (2009:41) menyatakan amanat adalah bagian akhir yang merupakan pesan dari cerita yang
dibaca. Pendapat yang sama dikemukakan oleh Jauhari (2010:112) amanat yaitu sesuatu yang ingin
disampaikan atau diberikan oleh pengarang kepada pembacanya. Sesuatu itu amanat juga bisa berupa nilai-
nilai atau ajaran-ajaran agama.
3. Pengertian Nilai Moral
Moral adalah ajaran tentang baik buruk yang diterima mengenai perbuatan, sikap, berkewajiban dan
sebagainya. Moral dapat pula disebut dengan akhlak budi pekerti dan susila (Depdiknas, 2003:75). Lebih rinci,
moral juga dapat diartikan 1) sebagai ajaran tentang baik buruk yang diterima umum mengenai perbuatan,
sikap, kewajiban, dsb; akhlak; budi pekerti; susila; 2) ajaran kesusilaan yang dapat ditarik dari suatu cerita
(Depdiknas, 2008:929).
4. Pengertian Bahan Pembelajaran
Bahan pelajaran adalah substansi yang akan disampaikan dalam proses belajar mengajar. Ada dua
persoalan dalam penguasaan bahan ajar ini, yakni penguasaan bahan pelajaran pokok dan bahan pelajaran pelengkap.
Bahan pelajaran pokok adalah bahan pelajaran yang menyangkut bidang studi yang dipegang oleh guru sesuai dengan
profesinya. Sedangkan bahan pelajaran pelengkap atau penunjang adalah bahan pelajaran yang dapat membuka
wawasan seorang guru agar dalam mengajar dapat menunjang penyampaian bahan pelajaran pokok.
Dapat disimpulkan bahwa bahan ajar adalah segala sesuatu yang yang berkaitan dengan materi ajar yang
disiapkan guru untuk terlaksananya proses pembelajaran.
5. Pengertian Apresiasi Sastra
Apresiasi sastra adalah penghargaan dilakukan terhadap karya sastra. Dalam mengapresiasi sastra,
seseorang akan mengalami sebagian kehidupan yang tertuang dalam karya sastra karena adanya daya empati
yang memungkinkan pembaca terbawa ke dalam suasana dan gerak hati dalam karya tersebut. Untuk sampai
pada tahap kenikmatan maka pembaca harus menghayati terlebih dahulu pengalaman pengarang yang
dilukiskan dalam karyanya. Oleh karena itulah Sugono (2008:164) mengartikan apresiasi sastra sebagai
pengenalan dan pemahaman yang tepat terhadap nilai sastra yang dapat menimbulkan kegairahan terhadap
sastra itu, serta menciptakan kenikmatan yang timbul sebagai akibat semua.

F. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif sehingga metode yang digunakan adalah metode
penelitian kualitatif. Pendekatan kualitatif berangkat dari pertanyaan yang menuntut pengetahuan berdasarkan
pada perspektif para pemikir konstruktif (contohnya berbagai pemaknaan yang berasal dari pengalaman
individu, pemaknaan sosial dan konsep historis guna mengembangkan teori) ataupun perspektif partisipatoris
(contohnya masalah-masalah politik, orientasi isu-isu, maupun orientasi kolaboratif atau perubahan orientasi)
atau keduanya.

G. Jadwal Penelitian
No. Nama Kegiatan Bulan
1. Persiapan: penyusunan proposal, penyusunan instrumen, dan studi Maret–April 2020
dokumentasi
2. Seminar proposal/desain penelitian Mei 2020
3. Pelaksanaan penelitian Juni–Agustus 2020
4. Analisis data September–Oktober 2020
5. Penyusunan laporan November 2020
6. Seminar hasil penelitian, penyerahan laporan Desember 2020
H. Rencana Anggaran Biaya
Secara rinci, kebutuhan anggaran penelitian ini direncanakan sebagai berikut.

Volume Kegiatan dan Satuan Biaya


No. Uraian Kegiatan Jumlah Biaya

1. Persiapan:
a. Penyusunan proposal 1 x Rp 200.000,00 Rp 200.000,00
b. Penyusunan instrumen penelitian 1 x Rp 150.000,00 Rp 150.000,00
c. Koordinasi dengan Lurah 1 kali x 3 org x Rp 100.000,00 Rp 300.000,00
2. Kegiatan operasional: 5 kali x 3 org x Rp 25.000,00 Rp 375.000,00
a. Transport
b. Konsumsi 5 kali x 3 org x Rp 50.000,00 Rp 750.000,00
Bahan dan alat: Rp 50.000,00
3. 1 rim x Rp 50.000,00
a. kertas kuarto
b. tinta printer
2 buah x Rp 200.000,00 Rp 400.000,00
4. Penyusunan laporan 1 x Rp 100.000,00 Rp 100.000,00
5. Seminar hasil penelitian 1 x Rp 500.000,00 Rp 500.000,00
6. Penggandaan laporan 10 eks x Rp 50.000,00
Rp 500.000,00
. Jumlah keseluruhan Rp 3.325.000,00

I. Daftar Pustaka

Aminuddin. 2010. Pengantar Apresiasi Sastra. Bandung: Sinar Baru Algesindo.


Azies, Furqonul dan Hasim Abdul. 2010. Menganalisis Fiksi. Bandung: Ghalia Indonesia.
Bertens, K. 2007. Etika. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Budiningsih, Asri. 2008. Pembelajaran Moral: Berpijak Pada Karakteristik Siswa dan Budayanya. Jakarta: Rineka
Cipta.
Cresswell, J.W. 2003. Research Design Qualitative Quantitative and Mixed Method Aproaches. Thousand Oaks.
CA:Sage
Cresswell, J.W. 2012. Research design : Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif dan Mixed. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Danandjaya, James. 2007. Folklor Indonesia: Ilmu Gosip, Dongeng, dan Lain-Lain. Jakarta : Pustaka Utama Grafiti.

Tugas 1 Secara berkelompok, cermatilah kembali contoh proposal tersebut!


1. Apakah yang dimaksud dengan proposal?

Jawab :
2. Menurut bentuknya termasuk jenis proposal apakah contoh proposal tersebut? Berikan alasan!

Jawab :
3. Apakah manfaat pembuatan proposal?

Jawab :
4. Menurut isinya termasuk jenis proposal apakah contoh proposal tersebut? Berikan alasan!

Jawab : .

Tugas 2 Berdasarkan contoh proposal tersebut isilah kolom berikut!

Bagian-Bagian Proposal Informasi Penting

a. Latar belakang

b. Perumusan masalah

c. Tujuan

d. Manfaat penelitian

e. Tinjauan pustaka

f. Metode penelitian

g. Jadwal kegiatan

h. Rencana anggaran biaya

j. Daftar pustaka

Tugas 2
Praktik kaidah kebahasaan
Cermati contoh proposal berikut, kemudian kerjakan tugas yang mengikutinya!

Proposal
Penyuluhan tentang Bahaya Tawuran

A. Latar Belakang
Maraknya tawuran yang terjadi antar pelajar mengakibatkan banyaknya kerugian diri mereka
sendiri bahkan masayarakat sekitar. Kondisi seperti ini kalau dibiarkan akan berdampak tidak baik di
kalangan masyarakat luas. Melihat situasi dan kondisi tersebut kami bermaksud mengadakan kegiatan
penyuluhan tawuran antar pelajar.
B. Nama Kegiatan
Penyuluhan tentang Tawuran antar Pelajar.
C. Tujuan Kegiatan
Kegiatan penyuluhan tentang tawuran antar pelajar memiliki tujuan sebagai berikut.
1. Memperkuat mental para pelajar.
2. Menambah wawasan tentang perlunya toleransi antar teman.
3. Menambah semangat persatuan di kalangan pelajar.
3. Menjaga sikap agar lebih berhati-hati dan tidak mudah terpengaruh hal-hal negatif.
IV. Manfaat Kegiatan
Manfaat penyuluhan tawuran antar pelajar sebagai berikut.
1. Mental siswa semakin kuat.
2. Motivasi siswa untuk lebih toleran terhadap teman makin tinggi
3. Semangat persatuan semakin terpupuk
3. Lebih membiasakan berhati-hati sebelum mengambil keputusan.
V. Jenis Kegiatan
Nama kegiatan : Penyuluhan
Narasumber : Kapolda Banten
VI. Pelaksanaan Kegiatan
Peserta : Seluruh siswa SMKN 1 Kota Serang
Tempat : Aula SMKN 1 Kota Serang, Banten
Waktu : 05 Oktober 2020
Pukul : 08.00 WIB - selesai
VII. Rencana Anggaran Biaya
Terlampir
VIII. Kepanitiaan
Terlampir
IX. Penutup
Demikian proposal ini kami ajukan, besar harapan kami atas dukungan moril maupun spirituil
dari Bapak/Ibu agar kegiatan ini berlangsung dengan baik. Atas perhatian dan perkenan Bapak/Ibu, kami
ucapkan terima kasih.

Tugas 3 Isilah kolom berikut ini berdasarkan contoh proposal tersebut!


No Soal Jawaban
1. Menurut isinya, termasuk jenis ………………………………………………………………………..
proposal apakah proposal tersebut?
2. Menurut bentukya, termasuk jenis ………………………………………………………………………..
proposal apakah proposal tersebut?
3. Carilah contoh kalimat argumentatif …………………………………………………………………………
dalam proposal tersebut! …………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………

4. Carilah contoh kalimat persuasif dalam …………………………………………………………………………


proposal tersebut! …………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………

5. Carilah contoh istilah ilmiah dalam …………………………………………………………………………


proposal tersebut! …………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………

6. Carilah verba dalam proposal tersebut! …………………………………………………………………………


…………………………………………………………………………
7. Carilah contoh kalimat pendefinisian …………………………………………………………………………
dalam proposal tersebut! …………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………

8. Carilah contoh kalimat perincian …………………………………………………………………………


dalam proposal tersebut! …………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………

9. Carilah contoh kalimat yang …………………………………………………………………………


mengandung ke-akan-an dalam …………………………………………………………………………
proposal tersebut! …………………………………………………………………………

10. Carilah contoh kalimat yang …………………………………………………………………………


mengandung kata bermakna denotasi …………………………………………………………………………
dalam proposal tersebut! …………………………………………………………………………

10. Apa sebenarnya isi proposal tersebut? …………………………………………………………………………

6. Penilaian diri
Berilah tanda  pada kolom “ya” jika mampu memahami dan pada koloM “tidak” jika belum mampu memahami
kemampuan berikut!
NO KEMAMPUAN DIRI YA TIDAK
1. Apakah Anda memahami pengertian proposal?
2. Apakah Anda memahami jenis-jenis proposal?
3. Apakah Anda memahami unsur-unsur proposal?
4. Apakah Anda memahami kaidah bahasa proposal?
5. Apakah Anda dapat menemukan informasi yang ada dalam proposal?
Tabel 1 Penilaian Diri 1

7. Umpan balik dan tindak lanjut


Supaya kalian dapat mengetahui tingkat penguasaan terhadap materi, cocokkan hasil kerja kalian dengan kunci jawaban
yang ada di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban benar kalian kemudian gunakan rumus berikut :
Skor yang diperoleh
Rumus tingkat pemahaman = x 100%
Jumlah skor maksimum

Kriteria tingkat pemahaman :


90% - 100% = Amat baik
80% - 89% = Baik
60% - 79% = Cukup
˂60% = Kurang

 Apabila kriteria tingkat pemahaman kalian cukup atau kurang, maka kalian harus mengulang pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai