Anda di halaman 1dari 5

MENGEVALUASI HASIL USAHA

Handout Lingkungan SMK Bakti Nusantara 666


Kelas XII RPL-AKT-DKV-PMS-Animasi

Penyusunan Laporan Keuangan


1. Laporan Manajemen
a. Laporan harian/mingguan
Laporan harian yang dibutuhkan adalah tentang hal-hal yang bersifat operasional. Laporan harian meliputi:
posisi kas harian, ringkasan-ringkasan penjualan (baik tunai & kredit), pembayaran kontan, uang yang diterima dari
tagihan hutang, saldo kas dalam bank, dan saldo akhir kas.
Wirausaha yang progresif akan juga menginginkan perincian sediaan sehari-hari sehingga tingkat sediaan dapat
dikendalikan, dalam kaitannya dengan penjualan dan arus kas. Banyak kegagalan karena tidak dapat mengendalikan
persediaan

b. Laporan bulanan
Untuk perusahaan yang baik, perusahaan membutuhkan adanya laporan bulanan yang terdiri dari:
 Laporan laba rugi yang terperinci
 Analisis penjualan dan inventaris produk sertaan/kelompok jasa
 Analisis dari arus kas, debitur, kreditur, dan ikatan keuangan
 Analisis rasio intern yang menunjukkan tingkat efisiensi dan menyorot kecendrungan, dengan perbandingan
antara rencana dan realisasi sebenarnya.

c. Laporan triwulan
Laporan bulanan akan tersedia setiap bulan, dan informasi ini seharusnya tersedia antara lain:
 Suatu laporan terperinci tentang posisi keuangan
 Perbandingan industri intern dan ekstern sebagai tolok ukur efisiensi
 Analisis kecendrungan secara lebih terperinci daripada yang biasanya disediakan setiap bulan
 Informasi tentang bisnis sekarang untuk memungkinkan meninjau kembali kegiatan dan memproyeksikan
rencana masa depan.

d. Laporan tahunan
Laporan tahunan utama adalah neraca, laporan laba rugi, dan keterangan arus kas, yang bersama-sama
dengan laporan triwulan akan merupakan dasar bagi perencanaan strategis.

2. Laporan Keuangan
Hubungan yang terdapat dalam persamaan akuntansi dapat digunakan untuk membuat tiga laporan keuangan,
yaitu:
a. Neraca
Memuat tentang gambaran mengenai posisi keuangan perusahaan pada saat tertentu.
Komponen neraca:
1) Aktiva (assets)
Adalah semua kekayaan yang dimiliki suatu perusahaan, baik yang berwujud maupun yang tidak berwujud
yang dapat dinilai dengan uang dan digunakan dalam operasi perusahaan. Aktiva terdiri dari: aktiva lancar,
investasi jangka panjang, aktiva tetap, dan aktiva tidak berwujud.

2) Kewajiban (liabilities)
Adalah utang-utang perusahaan yang timbul karena peristiwa (transaksi) masa lalu dan harus diselesaikan
di masa mendatang dengan menyerahkan aktiva atau sumber daya perusahaan (berupa pelunasan). Utang
terdiri dari: utang lancar, utang jangka panjang, dan utang-utang lainnya yang tidak termasuk ke dalam dua
utang sebelumnya.

3) Ekuitas (equity)
Adalah hak pemiliikan atas aktiva perusahaan yangmerupakan kekayaaan bersih yaitu selisih aktiva dengan
utang. Pemberian nama ekuitas tergantung jenis perusahaannya.
Bentuk perusahaan Nama Modal
Perseorangan,Persekutuan Modal ……….. (nama pemilik)Modal ………….. (nama
(CV,Firma)PerseroKoperasi pemilik/sekutu)Modal saham (stock)Simpanan pokok,
simpanan wajib, dan cadangan

b. Laporan laba-rugi
Adalah laporan yang menunjukkan kinerja/kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba/keuntungan
selama periode tertentu, terdiri dari unsur pendapatan dan beban.
Pendapatan adalah penghasilan yang diperoleh melalui penyerahan barang atau jasa kepada pembeli yang
biasanya diukur dengan aktiva yang diterima sebagai penukaran atas barang atau jasa yang diserahakan
selamaperiode tertentu.
Pendapatan ada dua, yaitu
 Pendapatan operasional adalah pendapatan dari kegiatan utama perusahaan
 Pendapatan non-operasional adalah pendapatan yang diperoleh dari luar usaha pokok yang sifatnya
insidental.

Beban (expenses) adalah semua pengorbanan yang terjadi ditunjukkan utnuk memperoleh pendapatan selama
periode tertentu. Beban dapat dibedakan atas dua:
o Beban operasional adalah beban yang terjadi ditunjukkan dalam rangka pendapatan operasional
o Beban non operasional adalah beban yang terjadi yang tidak berkaitan langsung dengan kegiatan utama
perusahaan.
Laba rugi memperlihatkan operasi perusahaan selama satu periode, seperti satu tahun, satu kuartal, atau satu bulan.
Persamaan untuk laporan laba rugi:
Pendapatan : RP xxx
Biaya-Biaya : Rp xxx –
+/- Rp xxx

c. Laporan perubahan posisi keuangan (arus kas)


Tujuannya adalah utnuk memberikan informasi tentang perubahan aktiva lancar dan utang lancar (
penggunaan dan sumber modal kerja perusahaan)
Laporan arus kas adalah laporan yang digunaka untuk memberikan informasi mengenai penerimaan dan
pengeluaran kas pada periode tertentu.
Laporan arus kas melaporkan hal-hal sbb:
1) Penerimaan dan pengeluaran kas dari aktivitas operasi
2) Penerimaan dan pengeluaran kas dari aktivitas investasi
3) Penerimaan dan pengeluaran kas dari aktivitas pendanaan.
4) Jumlah kas akhir periode.

Teknik Menyusun Laporan Keuangan


Tujuan penyusunan laporan pengelolaan usaha adalah untuk mengetahui posisi tenaga kerja, keuangan,
peralatan, bahan baku, produksi, pemasaran, penjualan, pendistribusian, promosi, likuiditas, solvabilitas dan
rentabilitas usaha.
Jenis laporan :
1. Laporan lisan: laporan yang disampaikan dengan lisan dan langsung dilaporkan oleh penyusun kepada
pimpinan perusahaan mengenai maju mundurnya pengelolaan usaha
2. Laporan tertulis: laporan yang disusun secara tertulis mengenai pertanggungjawaban bawahan kepada
atasannya.

Langkah penyusunan laporan


1. Penyusun harus mengetahui kepada siapa laporan tersebut harus dilaporkan
2. Penyusun mengetahui bidang apa yang ahrus dilaporkan
3. Bidang manakah dari masalah pengelolaan usaha yang akan dikemukakan dalam isi laporannya.
4. Bentuk laporan pengelolaan usaha yang bagaimana dalam penyusunan laporan usaha agar penyajiannya
dapat diterima
5. Penyusun harus menyadari bahwa pihak yang akan menerima laporan belum mengerti tentang isi laporan
6. Penyusun sebelumnya harus mengetahui apakah masalah yang dilaporkannya ada hubungannya dengan
masalah lainnya
7. Informasi yang melatarbelakangi masalah/bidang yang akan dikemukakan dalam laporan, perlu dimiliki oleh
seorang wirausaha yang memiliki perusahaan

Sistematika penyusunan laporan pengelolaan usaha


1. Judul laporan (ditulis pada sampulnya)
2. Daftar isi laporan (terdiri atas bab, pasal dan ayat)
3. Masalah pokok laporan (memuat tujuan laporan, tujuan penilaian, tujuan penelahaan, dsb.
4. Batang tubuh laporan (memuat semua fakta, data, pandangan, dan alasan-alasannya.
5. Penutup laporan (berisi laporan)
6. Sumber-sumber laporan usaha
7. Lampiran-lampiran laporan usaha

Contoh bentuk laporan pengelolaan usaha:


Laporan Pelaksanaan Kegiatan Usaha

A. Bidang kegiatan usaha

1. Jenis kegiatan
2. Jenis usaha …………………….., volume =Rp ……………………………..
3. Jenis usaha …………………….., volume =Rp ……………………………..
4. Jenis usaha …………………….., volume =Rp ……………………………..
5. Jenis usaha …………………….., volume =Rp ……………………………..

B. Rugi/laba

1. Unit……………………………, Rugi/laba = Rp……………………………..


2. Unit……………………………, Rugi/laba = Rp……………………………..
3. Unit……………………………, Rugi/laba = Rp……………………………..
4. Unit……………………………, Rugi/laba = Rp……………………………..

C. Bidang keuangan

1. Neraca (terlampir)
2. Analisis:
1. Likuiditas = ………………………….%
2. Solvabilitas = ………………………….%
3. Rentabilitas = ………………………….%

D. Bidang permodalan

1. Modal sendiri = Rp ………………………


2. Modal asing
1. Pinjaman jangka pendek = Rp ………………………
2. Pinjaman jangka panjang = Rp ………………………
3. Pinjaman lain-lain = Rp ………………………

E. Bidang administrasi dan umum

1. Buku-buku
1. Buku pembelian tunai = Rp ………………………
2. Buku pembelian kredit = Rp ………………………
3. Buku pembelian barang = Rp ………………………
4. Buku penjualan tunai = Rp ………………………
5. Buku voucher = Rp ………………………
2. Dokumen-dokumen dagang

1. Surat-surat perjanjian dagang = Rp ………………………


2. SITU, SIUP, NPWP, AMDAL, dll = Rp ………………………
3. Faktur dan kuitansi = Rp ………………………
4. Nomor rekening bank = Rp ………………………
5. Nomor registrasi perusahaan = Rp ………………………
6. Nota penjualan dan pembelian = Rp ………………………

F. Bidang ketenagakerjaan

1. Manajer = Rp ………………………
2. Karyawan = Rp ………………………

G. Bidang pemasaran

1. Lokal = Rp ………………………
2. Nasional = Rp ………………………
3. Organisasi pemasaran = Rp ………………………

Bidang penjualan

1. Kondisi pasar = Rp ………………………


2. Kemampuan penjual = Rp ………………………
3. Organisasi penjual = Rp ………………………

H. Bidang organisasi

1. Pembagian tugas = Rp ………………………


2. Wewenang dan tanggung jawab = Rp ………………………
3. Hubungan kerja = Rp ………………………
4. Rencana kerja = Rp ………………………

Laporan Keuangan Usaha


Untuk mengetahui keadaan perkembangan keuangan usaha, seorang wirausaha harus melakukan analisis atas
laporan keuangan usahanya
a. Dasar analisis
1. Keadaan keuangan usaha jangka pendek
2. Keadaan keuangan usaha jangka panjang
3. Hasil usaha perusahaan
b. Kegunaan
1. Para pemilik usaha
a) Mengetahui besar kecilnya imbalan usaha
b) Mengetahui sistem pengendalian intern
c) Dapat tidaknya wirausaha mempertahankan kontinuitas perusahaannya
2. Manajer perusahaan
a) Menyusun rencana usaha yang akan datang
b) Mengukur sistem pengendalian intern
c) Menentukan kebijaksanaan manajer perusahaan
3. Investor, bankers, dan kreditor
Dengan adanya analisis laporan keuangan, akan diketahui mengenai likuiditas, solvabilitas, dan rentabilitas
perusahaan, sehingga mereka dapat menentukan:
a) Memberi tidaknya pinjaman
b) Menghentikan investasinya atau tidak
c) Mengubah pinjamannya menjadi modal perusahaan
4. Pemerintahan
a) Menetapkan besarnya pajak
b) Menetapkan kebijaksanaan tentang ketenagakerjaan
c) Menetapkan kebijaksanaan tentang pertumbuhan ekonomi nasional
5. Tenaga kerja / karyawan
Dengan mengetahui hasil analisis laporan keuangan, maka dapat diketahui prospek/kemajuan perusahaan
dimana tenaga kerja akan menentukan sikap:
a) Pindah kerja ke perusahaan lain
b) Perasaan aman dalam bekerja
c) Adanya promosi jabatan
d) Meningkatkan produktivitas dalam bekerja

Rasio keuangan

 Struktur kekayaan adalah perimbangan antara aktiva lancar dengan aktiva tetap, baik secara absolute maupun
relative. Contoh : absolute 30:70, relative 30%:70%
 Struktur financial adalah yang menunjukkan bagaimana aktiva-aktiva perusahaan dibelanjai, yaitu menyangkut
semua sumber pembelanjaan, yang tercermin dalam keseluruhan pasiva neraca (keseluruhan modal sendiri).
 Struktur modal menyangkut perimbangan absolute dan relative antara utang jangka panjang dan modal sendiri.
 Likuiditas adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya pada saat ditagih. Secara
umum likuiditas adalah perbandingan antara aktiva lancar dengan utang lancar. Perusahaan likuid adalah
perusahaan yang mempunyai daya bayar yang besar, mampu membayar kewajiban jangka pendek setiap saat,
atau aktiva lancarnya lebih besar daripada utang lancarnya.
Cara pengukuran likuiditas dapat dilakukan dengan menghitung :
Current ratio= aktiva lancar
Utang lancer

Cash ratio= kas + efek


Utang lancar

Quick ratio= aktiva yang paling likuid


Utang lancar

Working Capital to Total Assets Ratio= aktiva lancar – utang lancar


Jumlah aktiva

 Solvabilitas perusahaan adalah kemampuan perusahaan untuk membayar utang dalam jangka pendek.
Perhitungan solvabilitas, aktiva tidak berwujud tidak ikut diperhitungkan.
Solvabilitas = total aktiva
Total utang

 Rentabilitas/profibilitas perusahaan adalah kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan laba dari
sejumlah dana yang diinvestasikan untuk periode dan jangka waktu tertentu. Rentabilitas terbagi menjadi menjadi
rentabilitas ekonomi dan rentabilitas modal sendiri.
Mengukur rentabilitas : L x 100%
M
L = jumlah laba yang diperoleh dalam suatu periode
M = modal atau aktiva yang digunakan untuk menghasilkan laba tersebut
Pengukuran rentabilitas/profitabilitas dapat dilakukan dengan menghitung :
 marjin laba kotor, digunakan untuk mengukur keuntungan/laba kotor dari setiap rupiah penjualan
 marjin laba operasi, digunakan untuk mengukur laba operasi sebelum bunga dan pajak yang dihasilkan oleh
setiap rupiah penjualan
 margin laba netto, digunakan untuk mengukur keuntungan/laba neto per rupiah penjualan
 kemampuan memperoleh laba dari total investasi, digunakan untuk mengukur kemampuan dari modal yang
diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva, untuk menghasilkan keuntungan bagi semua investor
 kemampuan memperoleh laba neto dari total investasi, digunakan untuk mengukur kemempuan dari modal
yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan/laba neto

Pelaporan Kegiatan Usaha


Laporan kegiatan usaha adalah penyampaian informasi, sehingga akan tercipta komunikasi antara yang melaporkan
dengan pihak yang diberi laporan. Laporan pelaksanaan kegiatan hendaknya bersifat komunikatif(dengan bahasa
yang lugas dan mudah dimengerti), jelas dan mudah dipahami oleh semua pihak.
Dasar-dasar analisis laporan keuangan adalah :
- keadaan keuangan jangka pendek
- keadaan keuangan jangka panjang
- hasil usaha perusahaan.
Kegunaan hasil analisis keuangan dapat dibedakan berdasarkan pihak-pihak yang berkaitan, seperti :
 Bagi para pemilik perusahaan, dengan analisis laporan keuangan dapat menilai :
- Besar kecilnya imbalan untuk pemilik perusahaan
- Berhasil tidaknya usaha
- Dapat tidaknya pemimpin perusahaan mempertahankan keberlangsungan perusahaannya

 Bagi manajer perusahaan, analisis laporan keuangan dapat digunakan sebagai dasar :
a. Menyusun rencana usaha yang akan dating
b. Untuk mengukur system pengendalian intern
c. Untuk menentukan kebijakan manajer
 Bagi investor, banker, kreditor, adanya analisis laporan keuangan, akan diketahui mengenai likuiditas,
solvabilitas, dan rentabilitas perusahaan, dengan demikian mereka dapat menentukan :
a. Memberi tidaknya pinjaman
b. Menghentikan investasinya atau tidak
c. Mengubah pinjamannya menjadi modal perusahaan
 Bagi pemerintah, dengan adanya analisis laporan keuangan pemerintah akan menetapkan :
a. Besarnya pajak
b. Kebijakan tentang masalah tenaga kerja dari pertumbuhan ekonomi nasional
 Bagi karyawan, dari analisis laporan keuangan dapat diketahui prospek/kemajuan perusahaan di mana
tenaga kerja akan menentukan sikap :
a. Pindah kerja ke perusahaan lain atau tidak
b. Perasaan aman dalam bekerja
c. Adanya promosi jabatan
d. Meningkatkan produktivitas dalam bekerja.

Negosiasi merupakan ujung tombak bagi keberhasilan dalam bisnis. Para pengelola usaha perlu
meningkatkan dan merumuskan tentang bagaimana cara untuk memenangkan suatu negosiasi, agar perusahaan
dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya serta memperoleh suatu keuntungan.
Beberapa taktik cara bernegosiasi yang perlu dipelajari dan dikembangkan oleh para pengelola usaha, antara lain
:
 lelang, berhubungan dengan banyaknya calon mitra bisnis. Mereka semua bersaing sendiri di dalam
memenuhi persyaratan-persyaratan yang diajukannya dalam bisnis
 memberi pilihan, para pengelola usaha harus dapat memberikan jasa pilihan kedua yaitu menurunkan syarat-
syaratnya, karena suatu kualitas barangnya
 batas waktu, pengelola usaha menerapkan dan menetapkan batas waktu berlakunya penawaran barang-
barang dagangan tersebut
 menambah ekstra, pengelola usaha harus mencoba menambah kemenangan/konsesi pada saat terakhir.
 melambungkan bola rendah, pada awal negosiasi pengelola usaha memberikan persyaratan ringan/rendah
 pot besar, pengelola usaha saat mulai negosiasi bisnis memasang persyaratan yang sangat tinggi
 persediaan terbatas, pengelola usaha selalu menyebutkan bahwa persediaan barang dagangannya terbatas
karena laku keras
Beberapa cara yang dapat digunakan bagi seorang wirausaha dalam mengembangkan usahanya, yaitu :
 pengembangan dengan memperluas pabrik atau menambah pabrik
 pengembangan usaha dengan menambah cakupan usahanya(menambah produk baru) atau meningkatkan
kualitas produk yang sudah ada
 pengembangan usaha dengan kerja sama dalam rangka peningkatan modal usaha serta penambahan
investasi
 pengembangan usaha dengan melakukan ekspansi usaha ke bidang lain

Beberapa factor pendukung dalam kegiatan usaha, diantaranya adalah factor manusia, keuangan, permodalan,
organisasi, perencanaan, fasilitas pemerintah, pajak dan asuransi.
Beberapa factor penghambat dalam kegiatan usaha diantaranya adalah :
 kurangnya pengalaman di dunia usaha
 tidak adanya perencanaan usaha yang tepat
 permodalan usaha kurang sekali
 tidak percaya kepada kemampuan diri sendiri.

Laporan pelaksanaan kegiatan usaha, meliputi:


1. Bidang Usaha: Jenis Usaha dan Rugi/Laba;
2. Bidang Keuangan: Neraca dan Analisa Likuiditas, Solvabilitas, Rentabilitas;
3. Bidang Permodalan: Modal Sendiri dan Modal Asing;
4. Bidang Administrasi: Buku-Buku dan Dokumen-Dokumen;
5. Bidang SDM: Manajer dan Karyawan;
6. Bidang Pemasaran: Lokal, Nasional dan Organisasi Pemasaran;
7. Bidang Penjualan: Kondisi Pasar dan Organisasi Penjualan;
8. Bidang Organisasi: Pembagian Tugas, Tugas dan Tanggungjawab, Hubungan Kerja serta Rencana Kerja.
Penyusunan laporan pengelolaan usaha merupakan penyampaian informasi tentang maju-mundurnya
pengelolaan usaha, sehingga akan tercipta komunikasi antara yang melaporkan dengan pihak yang diberi
laporan.

Proses pembuatan evaluasi usaha dapat dilakukan dengan 2 pendekatan, yaitu pendekatan secara kualitati »
menggunakan metoda statistika, dan pendekatan secara kuantitatif » menggunakan metoda matematika.

Manfaat Evaluasi:
1. Dapat mengetahui kemampuan manajerial dalam mengelola dan mengembangan usaha;
2. Dapat memberikan informasi potensi pasar dan perkiraan market share yang mungkin dapat diraih;
3. Untuk membandingkan antara perkiraan rencana dengan hasil yang nyata;
4. Dapat menyediakakn alat komunikasi dan informasi maju mundurnya usaha;
5. Dapat membantu dalam menguji strategi usaha dan hasil yang diharapkan.

Prinsip rencana pengembangan usaha:


1. Dapat diterima oleh semua pihak dan dapat dilaksanakan;
2. Harus dibuat secara fleksibel dan realistis;
3. Harus mencakup seluruh aspek kegiatan usahanya;
4. Dapat merumuskan cara-cara kerja dan efisien

Tujuan rencana pengembangan usaha:


1. Membantu manejerial untuk berorientasi ke masa depan;
2. Mengkoordinasikan keputusan dan gagasan pengembangan usaha;
3. Membantu meningkatkan akses dalam memperbesar pangsa pasar, penguasaan teknologi dan
memperkuat struktur permodalan;

Anda mungkin juga menyukai