Anda di halaman 1dari 14

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Konsep Dasar Akuntansi


Menurut A Satatement of Basic Accounting Theory (ASOBAT) Akuntansi
diartikan sebagai; Proses pengindentifikasian, mengukur, dan menyampaikan
informasi ekonomi sebagai bahan informasi dalam hal mempertimbangkan berbagai
alternative dalam mengambil kesimpulan oleh para pemakainya. Dalam buku
Harahap (2007:16). Definisi akuntansi dari sudut kegiatannya menurut Mulyadi
(2008:3) Proses pencatatan, penggolongan, peringkasan, pelaporan, dan penganalisa
data keuangan suatu organisasi.
Akuntansi bertujuan untuk menyiapkan suatu laporan keuangan yang akurat
agar dapat dimanfaatkan oleh manager, pengambil kebijakan, dan pihak
berkepentingan lainnya, seperti pemegang saham, kreditur, atau pemilik (owner).
Dengan persamaan akuntansi, Harta = Hutang + Modal atau Aktiva = Pasiva.
A. Pengertian Sistem Akuntansi
Menurut Mulyadi (2008:3) Sistem akuntansi adalah organisasi formulir,
catatan, dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan
informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan mengelola
perusahaan.
B. Siklus Akuntansi
Siklus akuntansi adalah pencatatan yang dimulai dari pengumpulan dokumen,
mengelola bukti transaksi, pembuatan jurnal, posting kebuku besar, Pengihtisaran,
neraca percobaan, jurnal penyesuian, jurnal penutup, pembuatan kertas kerja (neraca
lajur), jurnal pembalik, laporan keuangan (laporan laba dan rugi, laporan perubahan
modal, neraca), Sadeli (2011).
Siklus pengolahan data akuntansi yang telah tercatat dalam jurnal lalu
dipindah bukukan (posting) kedalam buku besar sesuai dengan klasifikasi masingmasing akun terkait. Langkah selanjutnya menyiapkan neraca saldo, menganilisis
data penyesuaian, menyiapkan ayat jurnal penyesuaian, neraca saldo setelah

7
disesuaikan, laporan keuangan, ayat jurnal penutup, neraca saldo setelah penutupan,
dan ayat jurnal pembalik. Hary (2013).
Siklus pengolahan data akuntansi pada dasarnya adalah proses pengolahan
data sejak terjadinya transaksi, kemudian transaksi ini memiliki bukti yang sah
sebagai dasar terjadinya transaksi kemudian berdasarkan data atau bukti ini maka di
input ke proses pengolahan data sehingga menghasilkan output berupa informasi
berupa laporan keuangan. Sumber: Harahap (2007).
Menurut Manurung (2011), Pencatatan transaksi secara langsung dari
transaksi ke laporan keuangan akan menimbulkan kesalahan yang berakibat fatal.
Apabila pencatatan terjadi kesalahan sulit untuk menemukan kembali. Oleh karena itu
pencatatan transaksi dilakukan secara bertahap. Prosedur pencatatan bertahap mulai
dari pencatatan transaksi sampai menjadi laporan keuangan disebut proses akuntansi
atau tahap-tahap akuntansi atau siklus akuntansi.
1. Pencatatan
Siklus akuntansi diambil dari adanya suatu transaksi dan kejadian yang harus
dicatat. Transaksi (transaction) adalah tindakan yang mengakibatkan perubahan
harta, keuangan, dan modal yang berhubungan dengan pihak luar misalnya setoran
modal ke perusahaan, pembelian barang, pembayaran hutang. Kejadian (event) adalah
tindakan yang terjadi di dalam perusahaan, misalnya: penyusutan aktiva, pemakaian
perlengkapan kantor.
Sebelum transaksi dicatat harus dibuatkan bukti transaksi yang disebut
dokumen sumber. Bukti pembukuan terdiri dari bukti transaksi dan bukti pencatatan
(bukti jurnal). Dokumen sumber atau bukti transakasi baik yang diterima dari pihak
luar (kwitansi, nota, faktur) maupun pihak intern (bukti kas masuk atau kas keluar)
harus diteliti terlebih dahulu keabsahannya. Setelah bukti transaksi dicatat maka
langkah berikutnya dicatat dalam jurnal khusus, secara kronologis maupun urutan
waktu.

8
Berikut jurnal khusus dan berapa contoh transaksinya:
a. Jurnal khusus pembelian adalah jurnal khusus yang dibuat untuk mencatat
pembelian barang secara kredit.
Pembelian ATK
xxx
Hutang
xxx
b. Jurnal khusus penjualan adalah jurnal khusus yang dibuat untuk mencatat
penjualan barang secara kredit.
Piutang

xxx
Penjualan

xxx

c. Jurnal penerimaan kas adalah jurnal khusus untuk mencatat semua transaksi
penerimaan uang secara tunai atau kas (cash).
Kas

xxx

Pendapatan
xxx
d. Jurnal pengeluaran kas adalah jurnal khusus untuk mencatat semua pengeluaran
uang secara tunai atau kas (cash).
Biaya air, listrik, dan telepon
xxx
Kas
xxx
e. Junal Umum adalah pencatatan yang dilakukan secara umum.
Kas
xxx
Retur Pembelian
xxx

2. Pengikhtisaran
Tahap pencatatan maka prosedur berikutnya adalah tahap pengikhtisaran yang
terdiri dari:
a. Neraca Saldo
Neraca saldo (Trial Balance) yaitu ikhtisar dari semua saldo akhir yang terdapat
dalam kesuluruhan buku besar perusahaan.
b. Kertas Kerja atau Neraca Lajur

9
Neraca saldo merupakan bahan utama penyusunan laporan keuangan tetapi
ternyata tidak semuanya rekening yang ada di neraca saldo langsung dapat
digunakan, namun masih ada yang belum menunjukan posisi atau keadaan yang
sebenarnya. Untuk mempermudah penyusunan laporan keuangan karena adanya
hal-hal di atas maka perlu dibuat kertas kerja atau neraca lajur. Kertas kerja
adalah daftar berlajur-lajur yang digunakan untuk mempermudah penyusunan
laporan keuangan.
c. Laporan Keuangan
Berdasarkan kertas kerja atau neraca lajur di atas maka dapat dibuat laporan
keuangan.
d. Jurnal Penutup
Untuk menutup rekening sementara atau rekening nominal maka beban dan
pendapatan dipindahkan kerekening laba atau rugi melalui jurnal penutup yang
dibuat di jurnal umum. Secara formal jurnal penyesuain dan jurnal penutup
dipindahkan ke buku besar untuk menutup rekening sementara.
e. Neraca Saldo Penutupan
Setelah buku besar ditutup maka dapat dihitung saldo dalam buku besar dan
dapat disusun neraca saldo setelah penutupan, sekaligus berfungsi untuk
mengontrol kebenaran jumlah debet dan kredit.
f. Jurnal Pembalik
Pekerjaan tambahan yang biasa dilakukan perusahaan pada awal periode
berikutnya adalah membuat jurnal pembalik (meralat) jika ada jurnal yang salah
jumlah, atau salah periode dalam laporan keuangan sebelumnya, yang dinamakan
jurnal pembalik (Reversing Entries).
3. Pelaporan

10
Sebagai hasil akhir dan tujuan akuntansi adalah menghasilkan informasi
ekonomi, untuk mengambil keputusan bagi pihak yang memerlukannya. Agar hasil
akhir mudah dimengerti dan mudah memberikan gambaran yang jelas maka data
perusahaan perlu diproses melalui tahap-tahap dalam siklus akuntansi, berdasarkan
suatu prinsip.
Laporan dibuat pada akhir periode akuntansi misal setiap 3 (tiga) bulan,
persemester atau setahun sekali atau sebagainya. Laporan keuangan terdiri dari:
a. Neraca
Neraca (Balance Sheet) adalah laporan keuangan yang menyajikan posisi
keuangan sebuah perusahaan pada saat tertentu.

b. Laporan Rugi Laba


Laporan rugi laba merupakan jenis laporan akuntansi yang mengambarkan jerih
payah atas kegiatan operasi perusahaan yang pada akhirnya diukur hasilnya,
apakah mengahasilkan keuntungan atau kerugian selama periode tersebut.
c. Laporan Arus Kas
Laporan ini memberikan informasi mengenai kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan sejumlah kas atau setara dengan kas (cash equivalent), dan jumlah
kebutuhan perusahaan untuk mengunakan kas tersebut.
d. Laporan Perubahan Modal

11
Laporan ini menggambarkan kenaikan atau penurunan modal pemilik sepanjang
periode tertentu (kurun waktunya sama dengan laporan laba rugi) akibat adanya
laba rugi bersih pengambilan (drawing) oleh pemilik.

2.2. Tool Aplikasi


Dalam era yang serba canggih saat ini teknologi pun memasuki dunia
akuntansi, yang bertujuan untuk mempermudah proses pembuatan laporan pada tiaptiap instansi atau perusahaan yang menggunakan beberapa program aplikasi di
dalamnya. Sebuah program aplikasi yang dapat digunakan untuk mempermudah
proses perhitungan dalam suatu perusahaan adalah Zahir Accounting.
A. Pengertian Zahir Accounting
Menurut Wicaksono (2012:28), Zahir adalah sebuah software akuntansi yang
mampu mempersiapkan laporan keuangan lewat modul-modul tertentu secara mudah,
fleksibel, yang berfasilitas lengkap dan dapat digunakan untuk berbagai macam
perusahaan jasa maupun dagang.
B. Sejarah Tentang Zahir Accounting
Zahir Accounting adalah software yang dibuat oleh PT. Zahir International.
Software akuntansi ini telah ada sejak tahun 1996 dengan versi pertamanya Zahir 1.0
yang hanya berupa Edisi GL, kemudian pada tahun 1997 mulai dikembangkan versi
2.0 dan mulai dipasarkan pada tahun 1999. Tahun 2000 diluncurkan versi 2.1. Di
tahun 2002 diluncurkan versi 3.0 dan lahirnya Zahir POS dan Zahir Edisi Enterprise.
Ditahun 2003 diluncurkan versi 4.0 dan lahirnya Edisi Flexy GL, Flexy Money, dan

12
Flexy Trade. Ditahun 2005 lahirnya edisi Small Business Accounting dengan harga
yang lebih terjangkau. Terakhir ditahun 2006 diluncurkan versi 5.1.
Beberapa kelebihan Zahir dibandingkan dengan produk lain dari aspek fasilitas
adalah:
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.

Mudah digunakan
Desing interface yang menarik dan mudah dipahami
Faktur dan laporan dapat diedit
Laporan dapat diemail dan diexport keberbagai format
Menggunakan database clien server
Fasilitas dan kapasitas dapat dipilih sesuai dengan kebutuhan
Laporan dapat diklik untuk melihat detail transaksi (audit trail)
Seluruh transaksi dapat diedit dan dihapus (sesuai kewenangan akses atau

password)
i. Penyedian fasilitas laporan dan analisa bisnis yang lengkap
C. Zahir Small Businer Accounting versi 5.1
Untuk usaha kecil yang bergerak dibidang jasa dan perdagangan, organisasi
nirlaba dan perorangan, yang memerlukan pembukuan sederhana, mengelola uang,
piutang, tagihan dan laporan yang lengkap namun dengan harga sangat terjangkau.
Modul dan fasilitas yang ada di Zahir Accounting 5.1
1. Modul Data

Gambar II.1
Modul Data

13

Modul data digunakan untuk membuat data master disuatu data kerja di Zahir
Accounting. Beberapa fasilitas yang ada di modul data-data:
a. Data Nama Alamat
b. Data Rekening
c. Data Produk
d. Satuan pengukuran
e. Data Proyek
f. Data Harta Tetap
g. Data Pajak
h. Data Mata Uang
2. Modul Buku Besar

Gambar II.2
Modul Buku Besar
Modul buku besar digunakan untuk melakukan transaksi jurnal umum, membuat
daftar akun, dan membuka buku besar per akun. Beberapa fasilitas yang ada dimodul
buku besar:
a. Data Rekening Perkiraan
b. Transaksi Jurnal Umum
c. Buku Besar
d. Daftar Transaksi Jurnal
3. Modul Penjualan

14

Gambar II.3
Modul Penjualan
Penjualan adalah transaksi dimana ada pengeluaran barang atau jasa untuk pelanggan.
Transaksi ini digunakan oleh perusahaan sebagai pendapatannya, transaksi ini dapat
dilakukan dengan tunai ataupun piutang. Piutang usaha adalah transaksi untuk
pembayaran yang dilakukan oleh pelanggan atas penjualan yang telah terjadi
sebelumnya. Beberapa fasilitas yang ada dimodul penjualan:
a. Sales Order
b. Pengiriman Barang (Invoicing)
c. Retur Penjualan
d. Daftar Piutang Usaha
e. Pembayaran Piutang Usaha
f. Pengembalian Kelebihan (Kredit)
4. Modul Pembelian

Gambar II.4
Modul Pembelian

15
Pembelian adalah transaksi dimana ada penerimaan barang atau jasa dari supplier
atau vendor, transaksi ini banyak digunakan oleh perusahaan. Transaksi pembelian
dapat dilakukan dengan tunai ataupun hutang. Hutang usaha adalah transaksi untuk
melakukan pembayaran hutang usaha kepada supplier atau vendor tertentu atas
transaksi pembelian sebelumnya. Beberapa fasilitas yang ada di modul pembelian:
a. Purchase Order
b. Pengiriman Barang (Invoicing)
c. Retur Pembelian
d. Daftar Hutang Usaha
e. Pembayaran Hutang Usaha
f. Penerimaan Kembalian (Debet)
5. Modul Kas dan Bank

Gambar II.5
Modul Kas dan Bank
Kas dan Bank digunakan untuk transaksi yang berkaitan dengan rekening dengan kas
atau bank, seperti transfer antar rekening kas dan bank, kas dan bank masuk, kas dan
bank keluar. Untuk kas masuk dan kas keluar adalah transaksi diluar penginputan
penerimaan pembayaran piutang maupun pengeluaran pembayaran hutang. Beberapa
fasilitas yang ada di modul kas dan bank:
a. Transfer Kas
b. Kas Masuk
c. Kas Keluar
d. Rekonsiliasi Bank

16
6. Modul Persediaan

Gambar II.6
Modul Persediaan
Persedian digunakan untuk mengelola persediaan sebagai aktiva perusahaan. Pada
modul ini dapat dibuat data barang, barang keluar di luar penjualan, pembuatan
proses produksi, stock opname. Beberapa fasilitas yang ada di modul persediaan:
a. Pemakaian atau Penyesuaian Barang
b. Pemindahan Barang
c. Stock Opname
d. Perakitan

7. Modul Laporan

Gambar II.7
Modul Laporan
Modul laporan digunakan untuk melihat semua laporan hasil penginputan modulmodul sebelumnya, sebagai berikut:

17
a.
b.
c.
d.

Laporan Arus Kas


Laporan Laba Rugi
Laporan Neraca
Laporan Neraca Saldo

C. Struktur Kode
Kode digunakan untuk tujuan mengklasifikasikan data, memasukan data ke
dalam komputer dan untuk mengambil bermacam-macam informasi yang
berhubungan dengannya. Disamping itu juga kode digunakan untuk mempermudah
akses data maupun memproses data.
Adapun manfaat dari pengkodean adalah sebagai berikut:
1. Mempercepat atau mempersingkat proses penulisan baik dari elemen data, proses
penyajian maupun entry data pada komputer.
2. Menghemat media penyimpanan data seperti hardisck.
3. Untuk mempermudah dan mempercepat proses pemasukan, pencarian serta
pengolahan data guna memperoleh informasi yang akurat.
Petunjuk yang perlu diperhatikan dalam merancang suatu kode yaitu sebagai berikut:
1. Harus Mudah Diingat
Supaya kode mudah diingat, maka dapat dilakukan dengan cara menghubungkan
kode tersebut dengan objek yang dimiliki dengan kodenya.
2. Harus Unik
Kode harus unik untuk masing-masing item yang diwakilinya. Unik berarti tidak
ada kode yang kembar.
3. Harus Fleksibel
Kode harus fleksibel sehingga memungkinkan perubahan atau penambahan item
baru dapat tetap diwakili oleh kode.
4. Harus Efisien
Kode harus sependek mungkin, selain mudah diingat juga akan efesien bila
direkam atau disimpan diluar komputer.
5. Harus Standarisasi

18
Kode harus distandarkan untuk seluruh tingkatan dan depertemen dalam
organisasi. Kode yang tidak standar akan mengakibatkan kebingungan, salah
pengertian dan dapat cendrung terjadi kesalahan pemakaian bagi yang
menggunakan kode tersebut.
6. Harus Konsisten
Bilamana mungkin kode harus konsisten dengan kode yang telah dipergunakan.
7. Hindari Spasi
Spasi didalam kode sebaiknya dihindari karena dapat menyebabkan kesalahan
didalam penggunaannya.
8. Hindari Karakter Mirip
Karakter yang hampir serupa bentuk dan bunyi pengucapannya sebaiknya tidak
digunakan dalam kode.
9. Panjang Kode Harus Sama
Masing-masing kode yang sejenis harus mempunyai panjang yang sama.
Ada beberapa macam tipe kode yang dapat digunakan antara lain:
1. Kode Mnemonik (Mnemonic code)
Kode mnemonic digunakan untuk tujuan supaya mudah diingat. Kode ini dibuat
dengan dasar singkatan atau mengambil sebagai karakter dari item yang akan
diwakili dengan kode ini.
Contoh:
BKK untuk Bukti Kas Keluar
BKM untuk Bukti Kas Masuk
2. Kode Urut (Sequential Code)
Kode urut atau kode seri (serial code) merupakan kode yang nilainya urut antara
satu kode dengan kode berikutnya.
Contoh:
001 Kas
002 Piutang Usaha
3. Kode Blok (Block Code)
Kode blok mengklasifikasikan item kedalam blok tertentu yang diharapkan.
Contoh:
Blok Kelompok
1000-1999 Aktiva Lancar

19
2000-2999 Aktiva Tetap
4. Kode Group (Group Code)
Kode group merupakan kode yang berdasarkan field-field dan tiap-tiap field kode
mempunyai arti.
5. Kode Desimal (Decimal Code)
Kode desimal mengklasifikasikan kode atas dasar sepuluh angka desimal, dimulai
dari angka 0 sampai dengan angka 9 atau 00 sampai dengan 99 tergantung dari
banyaknya kelompok.

Anda mungkin juga menyukai