Anda di halaman 1dari 18

AKUNTANSI ASET TETAP, SUMBER DAYA

ALAM, DEPRESIASI DEPLESI

GALUH NURCAHYANTI 200803104009


ALIFIA WIDHO VALENSI 200803104017
DINIA FAJA NIAR 200803104039
DEFINISI ASET & ASET TETAP
 Aset (Aktiva) yaitu, seluruh kekayaan milik pribadi yang berwujud nominal uang maupun
dalam wujud benda.
 Aset Tetap yaitu, aktiva yang berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai atau dengan
dibangun terlebih dahulu yang digunakan dalam operasi perusahaan dan mempunyai masa
manfaat lebih dari satu tahun. 

Aktiva tetap berwujud adalah aktiva yang memiliki bentuk fisik dan bersifat relatif permanen.
aktiva tetap berwujud juga dapat mengalami penyusutan nilai.
contohnya:

1. Gedung dan bangunan.


2. Tanah.
3. Peralatan.
4. Kendaraan.
5. Mesin.
PRINSIP HISTORICAL COST
Prinsip Historical Cost, menghendaki digunakannya harga perolehan dalam
mencatat aset, hutang, modal, dan biaya. Harga perolehan ini harus terjadi dalam
transaksi di antara kedua belah pihak. Harga pertukaran ini dapat terjadi pada
seluruh transaksi dengan pihak ekstern, baik yang menyangkut aset, hutang, modal
atau transaksi lainnya.

Biaya historis dominan berdasarkan pada harga pertukaran antara kedua belah
pihak, dan terkadang terdapat kesulitan untuk menentukan besarnya harga
perolehan jika syarat-syarat tersebut tidak terpenuhi. Misalnya dalam hak aset yang
diterima sebagai hadiah. Di sini tidak ada harga pertukaran yang terjadi dan juga
kemungkinan yang memberi hadiah adalah pihak yang erat hubungannya dengan
perusahaan.
KONSEP ALOKASI BIAYA
Depresiasi yaitu, sebagai sebuah proses akumulasi dana (Penyusutan)
yang didasari oleh tujuan untuk bisa dapat mempertahankan
keberlangsungan berjalanannya perusahaan dengan cara harus dapat
mengganti fasilitas fisik yang habis umurnya.

Adapun empat metode depresiasi (penyusutan) aset tetap, yaitu:


1. Metode garis lurus
2. Metode jam jasa
3. Metode hasil produksi
4. Metode beban berkurang
METODE MENGHITUNG DEPPRSIASI
METODE GARIS LURUS METODE JAM JASA
Metode Garis Lurus ini adalah salah satu metode yang diperbolehkan Metode jam jasa didasarkan pada anggapan bahwa aset (mesin) akan lebih
digunakan dalam perhitungan pajak. cepat rusak bila  digunakan sepenuhnya (full time) dibanding dengan
penggunaan yang tidak sepenuhnya (part time).
CONTOH :
PT Xidev Jaya membeli mesin produksi seharga Rp 60.000.000. CONTOH :
Taksiran nilai residu sebesar Rp. 4.000.000. Misalnya, mesin dengan harga perolehan Rp 60.000.000, nilai sisa Rp
Umur manfaat ditaksir selama 4 tahun. 4.000.000 ditaksir akan dapat digunakan selama 80.000 jam.
Perhitungan nilai depresiasi tiap tahunnya adalah: Cara menghitung nilai depresiasi per jam berikut ini:
         

Bila dalam tahun pertama, mesin tersebut digunakan selama 8000 jam maka
Metode garis lurus sebaiknya digunakan untuk menghitung depresiasi: beban depresiasinya adalah :
•gedung, = 8.000 x Rp 700 = Rp. 5.600.000
•furniture dan
•alat-alat kantor.
METODE HASIL PRODUKSI METODE BEBAN BERKURANG
Dasar teori yang digunakan adalah suatu aset dimiliki untuk Metode ini didasarkan pada teori bahwa aset yang
menghasilkan produk sehingga depresiasi juga didasarkan pada jumlah baru akan dapat digunakan dengan lebih efisien
produk yang dapat dihasilkan. dibanding aset yang tua. Dengan metode ini
Untuk dapat menghitung beban depresiasi tiap periode, harus dihitung diharapkan jumlah beban depresiasi dan biaya
tarif depresiasi tiap unit produk. Selanjutnya tarif ini dikalikan dengan
pemeliharaan serta perbaikan dari tahun ke tahun akan
jumlah produk yang dihasilkan dalam periode tersebut.
relatif stabil.
CONTOH :
Misalnya, mesin dengan harga perolehan Rp 60.000.000, nilai sisa Rp Adapun 4 metode depresiasi asset tetap yang menurun
4.000.000 ditaksir selama umur penggunaannya akan menghasilkan dari waktu tahun ke tahun:
56.000 unit produk. 1. Jumlah angka tahun
Cara menghitung nilai depresiasi per unit produk adalah: 2. Jumlah saldo menurun
3. Beban depresiasi tiap tahunya menurun
4. Tarif harga menurun.

               

Apabila dalam tahun penggunaan pertama, mesin tersebut menghasilkan


18.000 unit produk, maka beban depresiasi untuk tahun itu sebesar:
= 18.000 x Rp 1000 = Rp 18.000.000
UMUR EKONOMIS
Sebagian besar aktiva memiliki dua jenis umur, yaitu umur fisik dan juga umur
fungsional. Umur fisik dikaitkan dengan kondisi fisik suatu aktiva. Suatu aktiva
dikatakan masih memiliki umur fisik apabila secara fisik aktiva tersebut masih dalam
kondisi baik (walaupun mungkin sudah menurun fungsinya). Sementara itu, umur
fungsional biasanya dikaitkan dengan kontribusi aktiva tersebut dalam
penggunaanya. Suatu aktiva dikatakan masih memiliki umur fungsional apabila
aktiva tersebut masih memberikan kontribusi bagi perusahaan.
PERBEDAAN PENGELUARAN MODAL DAN PENGELUARAN
PENDAPATAN

Pengertian Contoh

Pengeluaran Modal Pengeluaran modal adalah biaya-biaya yang biaya yang dikeluarkan untuk
dikeluarkan dalam rangka memperoleh aset membeli aset tetap, tambahan
tetap, meningkatkan efisiensi operasional dan komponen aset tetap yang ada,
kapasitas produktif aset tetap, serta dengan tujuan untuk memperoleh
memperpanjang masa manfaat aset tetap. masa manfaat, meningkatkan
efisiensi, kapasitas, &
memperpanjang masa manfaat
dari aset tetap
terkait.
Pengeluaran Pendapatan Pengeluaran pendapatan adalah biaya-biaya beban untuk pemeliharaan dan
yang hanya akan memberikan manfaat dalam perbaikan aset tetap. Seperti
periode berjalan, sehingga biaya-biaya yang pengeluaran untuk pengecatan
dikeluarkan ini tidak akan dikapitalisasi sebagai dinding bangunan, penggantian
aset tetap di neraca, melainkan akan langsung pelumas mesin, dan sebagainya
dibebankan sebagai beban dalam laporan laba
rugi periode berjalan dimana biaya tersebut
terjadi.
JURNAL PENCATATAN
pengeluaran modal pengeluaran pendapatan

1.  Jika transaksi pengeluaran modal menambah umur Sebagai contoh sebuah mobil box yang telah di beli setahun
ekonomis aktiva tetap, maka transaksi akan lalu yang dapat mengangkut 100 dus obat-obatan, mobil ini
dicatat: memerlukan biaya untuk mengganti dua ban mobil depan
karena sudah sering pecah. biaya yang di keluarkan untuk
Akumulasi penyusutan aktiva tetap          Rpxxx mengganti kedua ban ini berjumlah Rp400.000.
      Kas                                                      Rp xxx
Penjurnalannya, Yaitu :
2. Jika transaksi pengeluaran modal tidak menambah
umur ekonomis aktiva tetap, maka transaksi biaya perawatan aktiva       xxx
dicatat:             kas                            xxx

Aktiva tetap               Rp xxx


              Kas                        Rp xxx
Pencatatan pelepasan aktiva tetap
 1. Dibuang (Discarding of 3. Pertukaran dengan
2. Dijual (Selling of Plant
Plant Assets) aktiva tetap lain (Exchange
Assets)
of Plant Assets

Aktiva yang tidak terpakai lagi jika Aktiva yang sudah tidak terpakai,
Aktiva tetap yang sudah habis masih laku, maka perusahaan dapat selain dibuang dan dijual, dapat
masa guna atau umur menjual aktiva tersebut. Sebagai ditukar dengan aktiva tetap yang
ekonomisnya atau mungkin contoh, Mesin dengan harga lain, baik dengan perushaan lain,
mengalami kerusakan karena perolehan Rp80.000.000 dibeli pada maupun ditukar yang baru dengan
proses produksi, dan tidak Febuari 2007. Umur ekonomis mesin menambah uang /pembayaran.
dapat diperbaiki lagi, selama 10 tahun. Disusutkan 10 % Aktiva tersebut dapat ditukar
perusahaan dapat mengambil tiap tahun tanpa nilai residu. dengan aktiva sejenis maupun
keputusan untuk membuang Perkiraan penyusutan mesin sampai aktiva lain. 
aktiva tetap tersebut. tahun ke-5 telah terakumulasi
Rp40.000.000. Pada tahun ke 5
(tahun 2012) mesin dijual dengan
harga
DEFINISI DAN JENIS ASET SDA

Definisi Contohnya mencakup :

Sumber Daya Alam digolongkan ke dalam aktiva tetap.


1. bijih besi,
Aktiva Sumber Alam (wasting asset) adalah aktiva yang
2. minyak,
memiliki karakteristik,
3. gas alam,

(1) habis digunakan melalui penambangan, 4. batu bara,


(2) tidak dapat diganti, kecuali kayu, 5. dan kayu. 
(3) penggantian sumber daya alam berlangsung secara ilmiah.
Menghitung Deplesi Aktiva SDA
Cara menghitung deplesi bisa dilakukan dengan mengurangkan menjumlahkan dari total aset yang diambil
dari cadangan sumber daya alam. Aset yang disusutkan dalam deplesi misalnya kayu, barang tambang,
dan lain sebagainya.

CONTOH :
Sebuah lahan yang akan digunakan untuk tambang ditaksir memiliki harga sebesar Rp 200.000.000,00.
Menurut hasil observasi pihak perusahaan, lahan tersebut diperkirakan memiliki kandungan tambang
sebesar 100.000 ton. Setelah dieksploitasi pada tahun pertama, ternyata nilai taksirannya hanya mencapai
Rp.20.000.000. Dari contoh soal deplesi tersebut, maka cara menghitung deplesi per ton adalah sebagai
berikut :

Deplesi : (Rp 200.000.000 – Rp 20.000.000) / 100.000 = Rp 1.800

Jadi, penyusutan yang diperoleh dari metode deplesi adalah sebesar Rp 1.800,00 per ton. Jika pada
eksploitasi lahan pada tahun berikutnya, ternyata lahan menghasilkan 30.000 ton, maka deplesi pada tahun
tersebut Rp1.800 x 30.000 = Rp.54.000.000.
DEFINISI ASET TIDAK BERWUJUD

Pengertian dari aktiva tak berwujud (intangible asset) ini menunjuk pada
aset dari perusahaan yang tidak berbentuk fisik dan memiliki sifat aset
jangka panjang. Artinya, aktiva tidak berwujud milik perusahaan ini tidak
ditujukan untuk dijual suatu hari nanti. Seluruh aktiva tidak berwujud akan
dikelola untuk menghasilkan keuntungan untuk operasional perusahaan. 
KOMPONEN BIAYA PEROLEHAN ASET SDA DAN
ASET TIDAK BERWUJUD

Aset SDA Aset Tidak Berwujud


Biaya perolehan aset SDA dicatat di neraca. Biaya perolehan suatu aset tak berwujud terdiri
Kemudian deplesi atas aset tersebut atas harga beli, termasuk pajak dan semua
dibebankan sebagai beban pada laporan laba pengeluaran yang dapat dikaitkan langsung
rugi, yang mana jurnal terkait mengurangkan dalam mempersiapkan aset tersebut sehingga siap
biaya perolehannya di neraca. digunakan sesuai dengan tujuannya. Pengeluaran
Di neraca sendiri, SDA diklasifikasikan yang dapat dikaitkan langsung, misalnya imbalan
sebagai aset jangka panjang (long-lived profesional konsultan hukum. Apabila terdapat
assets) dan berbeda dari aset tetap lainnya diskonto atau rabat, maka diskonto atau rabat
yang dapat didepresiasi, karena secara fisik tersebut mengurangi biaya perolehan aset.
diambil selama operasi perusahaan dan hanya
dapat diganti melalui proses alami.
PENILAIAN DAN PELAPORAN ASET
TETAP,ASET SUMBER DAYA ALAM, DAN
ASET TIDAK BERWUJUD

  Penilaian dan Pelaporan


Aset Tetap Metode penilaian yang dilakukan yakni dengan cara membandingkan
secara langsung properti yang dinilai dengan data properti yang sejenis
terhadap tiga atau lebih data banding yang telah terjual, lalu buat
penyesuaiannya terhadap property yang akan dinilai.
Aset Sumber Daya Pencatatan dan penilaian sumber daya alam yaitu prinsip harga pokok
Alam dan prinsip mempertemukan (cost and matching principles).

Aset Tidak Berwujud Aset tak berwujud disajikan dalam neraca pada kolom aktiva, dan dicatat
sesuai dengan nilai bersih setelah dikurangi oleh akumulasi amortisasi.
PENGUNGKAPAN INFORMASI TERKAIT ASET
TETAP, ASET TIDAK BERWUJUD DAN ASET SDA

  Pengungkapan
Aset Tetap Menurut Suwardjono (2014:578), pengungkapan secara konseptual merupakan
bagian integral dari pelaporan keuangan. Secara teknis, pengungkapan
merupakan langkah akhir dalam proses akuntansi yaitu penyajian informasi
dalam bentuk seperangkat penuh statemen keuangan.
Aset Tidak Berwujud Mengungkapkan informasi aset tak berwujud pada laporan keuangan,
perusahaan harus membedakan aset tak berwujud yang dihasilkan secara
internal dan aset tak berwujud lainnya.
Aset SDA IFRS 6 : biaya eksplorasi dan evaluasi diakui sebagai aset

SAK 29 : biaya eksplorasi dan evaluasi diakui sebagai aset di dalam suatu
negara sebagai pusat biaya ( full cost ) dan diakui sebagai aset untuk sumur
yang mempunyai cadangan terbukti.

SAK 33 : biaya eksplorasi dan evaluasi diakui sebagai aset jika terdapat
cadangan terbukti dan belum terdapat cadangan terbukti ketika aktivitas
eksplorasi danevaluasi yang signikan masih berjalan.
PERNYATAAN SAK & IFRS

Aset Tetap Aset Tak Berwujud Aset SDA


Pengakuan Biaya Perolehan Awal Aset tidak berwujud adalah aset SAK 33: biaya eksplorasi dan
Aset TetapMenurt PSAK 16. untuk nonmoneter yang tidak memiliki evaluasi diakui sebagai aset jika
dapat dikapitalisasi ke dalam aset wujud fisik, tetapi dapat diidentifikasi terdapat cadangan terbukti dan
tetap, biaya perolehan awal aset dan dikendalikan oleh suatu entitas. belum terdapat cadangan terbukti
tetap harus memenuhi dua kriteria ketika aktivitas eksplorasi
kapitalisasi, yaitu kemungkinan Menurut IAS 38 dan PSAK 19 (revisi danevaluasi yang signikan masih
besar manfaat ekonomis aset akan 2009), suatu sel dikatakan dapat berjalan.
mengalir ke perusahaan di masa diidentifikasi jika:Timbul dari kontrak
mendatang dan biaya perolehannya atau hal legal lainnya, terlepas dari IFRS 6 hanya mengatur aktivitas
dapat diukur secara andal. apakah tersebut dapat dialihkan atau eksplorasi dan evaluasi sumber
dipisahkan dari entitas atau dari hak- daya mineral, IFRS 6: biaya
Jadi apabila pencatatan dan hak dan kewajiban-kewajiban lainnya. eksplorasi dan evaluasi diakui
penyajian aset tetap diterapkan sebagai aset. IFRS 6: biaya
menurut PSAK No.16 (revisi 2011) eksplorasi dan evaluasi diakui
itu berarti suatu perusahaan telah sebagai aset.
menerapkan IFRS/IAS
SEKIAN
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai