Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

AKUNTANSI KEUANGAN
PENCATATAN PENJUALAN KONSINYASI METODE LABA TIDAK TERPISAH
DAN PERSEDIAAN AKHIR BARANG KONSINYASI

Kelompok 3 :

1. Fifi Febrianti ( XII E/10 )


2. Umayatul Khoiroh ( XII E/32 )
3. Siti Nur Azizah ( XII E/27 )
4. Dimas Maulidan Akbar ( XII E/ 8 )
5. Wahyu Hermawan ( XII E/34 )
6. Muhammad Syaifullah ( XII E/ 20 )
7. Noval Dwi Wangga ( XII E/21 )

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

SMK 01 DIPONEGORO

WULUHAN-JEMBER

2021
1

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah yang maha Esa.karena atas berkat rahmat
dan karunia-Nya lah,makalah ini dapat terselesaikan dengan baik,tepat pada waktunya.adapun
tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Akuntansi Keuangan SMK 01
Diponegoro Wuluhan.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca.bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
pembaca prektek kan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karna keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami.untuk itu
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Jember,13 November 2021

PENYUSUN
2

DAFTAR ISI

Kata pengantar …………...……………………… 2


Daftar isi…………………………………………... 3
BAB.I Pendahuluan……………………………..... 4
A.Latar Belakang……………………………. 4
B.Rumusan Masalah………………………… 4
BAB.II Pembahasan………………………………. 5
A.Pencatatan Penjualan Konsinyasi metode Laba
Tidak Terpisah…………………………… 5-7
B.Persediaan Akhir Barang Konsinyasi……. 8-11
BAB.III Daftar pustaka…………………………….. 12
3

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada umumnya jumlah pelanggan atau calon pelanggan pada setiap daerahatau
wilayah adalah terbatas. Oleh karena itu usaha untuk meningkatkan volume penjualan
tidak akan mencapai hasil yang maksimal apabila tidak disertai denganusaha untuk
memperluas daerah pemasaran. Usaha untuk memeperluas daerah pemasaran dapat
dilakukan dengan berbagai macam cara, seperti konsinyasi, pembukaan agen
penjualan, serta pembukaan kantor cabang. Salah satu perusahaan yang melakukan
penjualan secara konsinyasi adalah Penerbit Pro-Umedia. Perusahaan ini melakukan
penjualan buku secara konsinyasi dengan pihaktoko buku. Dengan demikian, makalah
ini akan membahas mengenai penjualansecara konsinyasi antara penerbit Pro-U
Media dan TB Ramedia.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Pencatatan penjualan konsinyasi metode leba tidak terpisah


2. Apa saja persediaan barang akhir konsinyasi
4

BAB II

PEMBAHASAN

Pencatatan penjualan konsinyasi metode laba tidak terpisah

Dan persediaan akhir barang konsinyasi

A.Pencatatan Penjualan Konsinyasi metode Laba Tidak Terpisah

Didalam metode laba atau rugi dari kegiatan konsinyasi tidak dipisahkan dengan laba
atau rugi dari kegiatan yang reguler.Biaya dan pendapatan yang berhubungan dengan
kegiatan konsinyasi dicampur dengan pendapatan dan biaya yang reguler.adapun pencatatan
yang dilakukan pengamat dan komisioner dalam metode tidak terpisah,sebagai berikut.

1.Pencatatan pihak pengamanat

Biaya pendapatan yang berhubungan dengan kegiatan konsinyasi dicampur dengan


pendapatan dan biaya yang reguler.

Contoh:

Pencatatan yang dibuat oleh pengamanat didalam metode ini,yaitu:

-pembayaran biaya angkut (biaya pengiriman) barang konsinyasi Transaksi

ini akan dicatat:

Biaya transportasi XXX

Kas XXX

-Menerima laporan pertanggungjawaban dari komisioner

Pada saat menerima laporan pertanggungjawaban tersebut pengamanat akan mengetahui tiga
hal, yaitu penjualan barang konsinyasi, biaya yang berhubangan dengan konsinyasi,dan
pembayaran yang akan diterima diterima dari komisioner.

Transaksi ini akan dicatat:


Piutang-komisioner XXX

Biaya XXX

Penjualan XXX

Apabila perusahaan menggunakan sistem perpetual pengamatan harus mencatat juga harga
pokok penjualan.

-Menerima pembayaran dari komisioner Transaksi ini akan

dicatat:

Kas XXX

Piutang-komisioner XXX

2.Pencatatan pihak komisioner

Didalam metode laba atau rugi dari kegiatan konsinyasi tidak dipisahkan dengan laba
atau rugi dari kegiatan yang reguler.biaya dan pendapatan yabg berhububgan dengan kegiatan
komosioner dicatat seperti halnya pendapatan dan biaya yg reguler.

Pada umumnya pencatatan yang dibuat oleh komisioner di dalam metode ini hanya
mencakup tiga transaksi,yaitu:

-Membayar biaya angkut/perakitan Transaksi

ini akan dicatat:

Utang pengamanat XXX

Kas XXX

-Menjual barang komisi

Transaksi ini akan dicatat:

Kas XXX
Penjualan XXX

-Mengirim pembayaran kepada pengamanan Transaksi

ini akan dicatat:

Utang pengamanat XXX

Kas XXX

Contoh:

Pada 1November 2020 PT Wali mengadakan perjanjian konsinyasi dengan toko Lola. isi
perjanjian tersebut, antara lain:

a. PT Wali akan menitipkan barang kepada toko Lola.

b. Toko Lola berhak atas komisi sebesar 20% dari hasil penjualan.

c. Semua daya ditanggung oleh PT Wali.

d. Toko Lola harus membuat pertanggungjawaban secara bulanan.

Transaksi yang berhubungan dengan perjanjian konsinyasi untuk bulan November 2020
adalah:

a. PT Wali mengirim 100 unit barang ke toko Lola. Harga pokok barang tersebut
Rp300.000,00 sedangkan harga jual ditentukan Rp500.000,00

b. PT Wali membayar biaya angkut sebesar Rp500.000,00.

c. Toko Lola menerima kiriman barang dari PT Wali dan membayar biaya perakitan sebesar
Rp200.000,00.

d. Toko Lola berhasil menjual seluruh barang dagangan secara tunai.

e. Toko Lola mengirimkan laporan hasil penjualan ke PT Wali.

f. Toko Lola mengirimkan kas yang menjadi hak PT Wali.

Berdasarkan data pada 2020 tersebut, maka jurnal yang dibuat oleh pengamanat dan
komisioner, sebagai berikut.

a. Pengiriman 100 unit barang ke komisioner dengan harga pokok Rp300.000,00 pihak
pengamanat atau komisioner tidak mencatat pengiriman barang dalam jurnal. Akan tetepi,
membuat memo. Isi dari memo yang dibuat oleh pengamanat menyatakan bahwa telah
menitipkan 100 unit barang dengan harga pokok Rp300.000,00 per unit, komisi 20% dari
hasil penjualan. Adapun memo yang dibuat oleh komisioner menyatakan bahwa telah
menerima titipan 100 unit barang dengan harga pokok Rp300.000,00 per unit, komisi 20%
dari hasil penjualan.

b. Biaya pengiriman ke komisioner

1) Pencatatan yang dilakukan oleh pengamanat

Biaya angkut Rp500.000,00

Kas Rp500.000, 00

2) Pencatatan yang dilakukan oleh pihak komisioner

Pihak komisioner tidak melakukan pencatatan karena biaya angkut ditanggung


oleh pihak pengamanat, yaitu PT Wali.

c. Biaya perakitan sebesar Rp200.000,00.

1) pihak pengamanat tidak melakukan pencatatan.

2) pihak komisioner melakukan pencatatan, sebagai berikut.

Utang pengamanat (PT Wali) Rp200.000,00

Kas Rp.200.000, 00

d. Penjualan yang dilakukan pihak Komisionar

1) Pencatatan yang dilakukan oleh pengamatan

Pihak pengamatan tidak melakukan pencatatan karena tidak melakukan


penjualan secara langsung sehingga yang mencatat penjualan adalah pihak
komisioner.

2) Pencatatan yang dilakukan oleh komisioner, sebagai berikut.

Penjualan = 100 x Rp.500.000,00 = Rp50. 000.000,00

Komisi = 20% x Rp50.000.000,00 = Rp10.000.000.00


Jurnal:

Kas Rp50.000.000,00

Barang Komisi-penjualan Rp50.000.000,00

Dan

Pembelian Rp40.000.000,00

Utang pengamatan Rp40.000.000,00

e. Mengirim Laporan kepada penganatan

1) Pihak pengamatan melakukan pencatatan, sebagai berikut.

Piutang Komisioner (Toko Lola) Rp39.800.000,00

Biaya Komisi Rp10.000.000,00

Biaya perakitan Rp 200.000,00

Penjualan Rp50.000.000,00

2) Pihak komisioner tidak melakukan pencatatan.

f. Komisioner mengirim uang yang menjadi hak pengamatan

1) Pencatatan yang dilakukan oleh pengamanat, sebagai berikut.

Kas Rp39.800.00,00

Piutang Komisioner Rp39.800.000,00

2) Pencatatan yang dilakukan oleh Komisioner, yaitu:

Utang pengamanat Rp39.800.000,00

Kas Rp39.800.000, 00
BAB III

B.Persediaan Barang Akhir Konsinyasi

➢ Jika barang konsinyasi masih Tersisa


a. Hanya barang yang terjual saja yang dilaporkan oleh komisioner ke pihak
pengamanat.Selama barang konsinyasi tetap berada di pihak komisioner, maka tidak
ada pencatatan yang perlu dibuat, baik oleh pengamanat maupun komisioner. Bila
barang konsinyasi ditarik, maka pengamanat akan menambah nilai persediaannya
sebesar harga pokok barang konsinyasi yang ditarik tersebut dan di lain pihak
komisioner akan membuat memo atas barang yang ditarik tersebut.
b. Ongkos angkut dibebankan secara proporsional ke dalam barang konsinyasi.
c. Pengamanat harus mencatat berapa harga pokok yang melekat pada barang konsinyasi
yang belum terjual.

Apabila seluruh barang konsinyasi sudah terjual maka saldo rekening barang konsinyasi
akan menunjukkan laba (apabila bersaldo debit).

Apabila pada akhir periode masih terdapat barang konsinyasi yang belum terjual, sebaiknya
disajikan secara terpisah dari persediaan yang ada di gudang.

Contoh:

Toko sejahtera yang menjual barang elektronik pada tanggal 15 November 2020 menitipkan 5
unit kulkas dan 10 unit oven ke Toko Lancar untuk di jualkan. Harga pokok kulkas
Rp4.000.000,00/unit, sedangkan harga pokok oven Rp2.000.000,00/unit. Komisi penjualan
sesuai kesepakatan sebesar 15% dan barang konsinyasidi jual dgn harga masing-masing
Rp5.000.000,00 untuk kulkas dan Rp2.500.000,00 untuk oven. Biaya pengiriman ke
komisioner sebesar Rp450.000,00. Ongkos angkut yg dibayar Toko Lancar untuk mengirim
barang ke konsumen Rp1.100.000,00.

a. Metode terpisah
1) Pengiriman barang
a) Hanya pihak Pengamanat
Harga Kulkas. = Rp4.000.000,00×5 = Rp20.000.000,00

Harga oven = Rp2.000.000,00×10 = Rp20.000.000,00 +

Total = Rp40.000.000,00

Jurnal yg di buat pihak pengamat :

Barang konsinyasi. Rp40.000.000,00

Persediaan. Rp40.000.000.00

2) Biaya pengiriman ke Komisioner Rp450.000,00


a)Yang membuat hanya pihak pengamat Jurnal

yg di buat:

Barang konsinyasi Rp450.000.,00

Kas. Rp450.000,00

3) Penjualan dengan asumsi kulkas 3 buah dan oven 8 buah terjual


a) Pengamat tidak melakukan pencatatan
b) Pihak komisioner

Kulkas. = 3 ×Rp5.000.000,00 = Rp15.000.000,00

Oven = 8 × Rp2.500.000,00 = Rp 20.000.000,00 +

Total =Rp 35.000.000,00

Jurnal yang dibuat:

Kas Rp35.000.000,00

Barang komisi Rp35.000.000,00

4) Ongkos angkut ke pembeli sebesar Rp.1.100.000,00


a) Pihak pengamanat tidak melakukan penjurnalan.
b) Pihak Komisioner:

Jurnal yang di buat :

Barang komisi. Rp1.100.000,00

Kas. Rp1.100.000,00

5) Komisioner melaporkan hasil penjualan ke pengamanat


Komisi = 15% ×Rp35.000.000,00 = Rp5.250.000,00

Kas yg di terima/dikirim = Rp35.000.000,00-Rp1.100.000,00-Rp5.250.000,00

= Rp28.650.000,00

Perhitungan laba:

Penjualan RP35.000.000,00

Harga pokok penjualan:

Kulkas. 3× Rp4.000.000,00 =Rp 12.000.00,00

Oven. 8× Rp2.000.000,00 =Rp16.000.000,00 +

(Rp28.000.000,00)

Biaya-biaya:

Ongkos angkut dari pengamanat 11/15 ×Rp.450.000,00 = Rp 330.000,00

Ongkos dari komisioner = Rp 1.100.000,00

Biaya komisi. 15%×Rp 35.000.000,00 = Rp 5.250.000,00 +

(Rp 6.680.000,00) –

Laba. Rp 320.000,00

Jurnal yg di buat saat komisioner melaporkan hasil penjualan ke


pengamanat,yaitu:

a) Jurnal Pengamanat
Kas Rp28.650.000,00
Barang konsinyasi-biaya Rp 6.350.000,00
Barang konsinyasi-penjualan. Rp35.000.000,00

Dan pencatatan atas laba :


Barang konsinyasi Rp 320.000,00
Laba konsinyasi. Rp 320.000,00
b) Jurnal komisioner
Untuk pencatatan komisi :
Barang komisi Rp 5.250.000,00
Pendapatan komisi Rp 5.250.000,00
Untuk penyerahan kas pengamanat:
Barang komisi Rp 28.650.000,00
Kas Rp 28.650.000,00

b. Metode tidak terpisah


Pencatatan dengan metode tidak terpisah dari transaksi yang dilakukan oleh Toko
Sejahtera dan Toko Lancar, sbb.
1) Pada saat pengiriman barang dan biaya pengirim ke Komisioner tidak di catat
di jurnal dan hanya akan membuat memo.
2) Biaya pengirim ke komisioner juga tidak akan dicatat oleh pihak pengamat
maupun pihak komisioner.
3) Penjualan 3 unit kulkas dan 8 unit oven hanya akan di catat oleh pihak
komisioner,sbg :

Kas Rp35.000.000,00

Penjualan. Rp35.000.000,00

Biaya pokok penjualan. Rp28.000.000,00

Utang Toko Sejahtera. Rp28.000.00000

4) ongkos Angkut dari komisioner ke pembeli tidak di jurnal oleh pengamanat


hanya oleh pihak komisioner, sbb.

Utang Toko Sejahtera Rp.1.100.000,00

Kas Rp1.100.000,00

5) Komisioner melaporkan hasil penjualan ke Pengamanat a) Pencatatan yang


dilakukan pengamat, sbb.

a)Pencatatan yang di lakukan pengamanat, sebagai berikut.

Kas Rp28.650,000,00
Biaya angkut Rp 330.000,00

Biaya komisi Rp. 5.250.000,00

Persediaan barang komisi Rp. 770.000,00

Penjualan Rp 35.000,000,00

b)Pencatatan yang di lakukan pihak komisioner

Utang Toko sejahtera Rp28.650.000,00

Kas Rp28.650.000,00

DAFTAR PUSTAKA

Rangkuman: Ummi Chanifah,SE.Akuntansi dan keuangan


Lembaga.Mojosongo Surakerta

Latar belakang :
https://id.scribd.com/document/355366805/MAKALAH-
KONSINYASI

Anda mungkin juga menyukai