Anda di halaman 1dari 9

Akuntansi Aset Tetap

1. Harga Perolehan Aset Teap


Nilai aset tetap didasarkan pada nilai wajar pada saat perolehan.

Biaya perolehan suatu aset tetap terdiri atas harga beli / kontruksinya, ternasuk biaya
impor dan setiap biaya yang dapat didistribusikan secara langsung sampai aset tersebut
dapat digunakan.

Biaya perolehan aset tetap yang dibangun dengan cara swakelola meliputi:
a) Biaya langsung untuk tenaga kerja
b) Biaya bahan baku
c) Biaya tidak langsung ( biaya perencanaan dan pengawasan, perlengkapan, tenaga
listrik, sewa peralatan ).

A. Tanah
Tanah diakui sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan mencakup harga pembelian
atau biaya pembebasan tanah, biaya yang dikeluarkan dalam rangka memperoleh hak,
biaya pematangan, pengukuran, penimbunan, dan biaya lainnya yang dikeluarkan
ataupun yang masih harus dikeluarkan sampai tanah tersebut siap pakai. Nilai tanah
juga meliputi nilai bangunan tua yang terletak pada tanah yang dibeli tersebut jika
bangunan tua tersebut dimaksudkan untuk dimusnahkan.

Transaksi pembelian tanah

Pada tanggal 21 April 2018, Kabupaten Bersemi membeli tanah seluas 1.000 m²
seharga Rp1.500.000,00 per meter persegi dan telah dilakukan pembayaran dengan
SPM-LS No. 2200 dan SP2D No. 550. Selain biaya pembelian tanah dikeluarkan
pula:
 biaya pengukuran tanah sebesar Rp6.000.000,00 dengan SPM-LS No. 2210 dan
SP2D No. 551
 biaya sertifikat tanah sebesar Rp15.000.000,00 dengan SPM-LS No. 2220 dan
SP2D No. 552
 biaya penimbunan tanah sebesar Rp7.500.000,00 dengan SPM-LS No. 2230 dan
SP2D No. 553, dan
 biaya fee tim pengadaan tanah sebesar Rp15.000.000,00 dengan SPM-LS No.
2244 dan SP2D No. 554.

Berdasarkan data tersebut, bendahara barang melakukan pencatatan atas nilai tanah sebagai
berikut:
Biaya pembelian tanah Rp 1.500.000.000,00
Biaya pengukuran tanah Rp 6.000.000,00
Biaya sertifikat tanah Rp 15.000.000,00
Biaya penimbunan tanah Rp 7.500.000,00
Biaya fee tim pengadaan tanah Rp 15.000.000,00
__________________+

Harga perolehan tanah Rp 1.543.500.000,00

Jurnal transaksi pembelian tanah adalah sebagai berikut.

Laporan Operasional:
Tanggal Uraian Debit Kredit
2018 Tanah Rp 100.000.000,00
21 April Kas di Kas Daerah Rp 100.000.000,00

Laporan Realisasi Anggaran


Tanggal Uraian Debit Kredit
2018 Belanja Modal-Tanah Rp1.543.500.000,00
21 April Estimasi Perubahan SAL Rp1.543.500.000,00

B. Peralatan dan Mesin


Biaya perolehan peralatan dan mesin menggambarkan jumlah pengeluaran yang telah
dan yang masih harus dilakukan untuk memperoleh peralatan dan mesin tersebut
sampai siap pakai. Biaya ini antara lain meliputi harga pembelian, biaya
pengangkutan, biaya instalasi, serta biaya langsung lainnya untuk memperoleh dan
mempersiapkan sampal peralatan dan mesin tersebut siap digunakan.

Transaksi pembelian peralatan dan komputer

Pada tanggal 12 April 2018, dilakukan pembelian 20 unit komputer senilai


Rp100.000.000,00 dan telah dilakukan pembayaran dengan SPM-LS No. 2250 dan
SP2D No. 555. Jurnal transaksi pembelian peralatan dan komputer adalah sebagai
berikut.

Laporan Operasional:
Tanggal Uraian Debit Kredit
2018 Komputer Rp 100.000.000,00
12 April Kas di Kas Daerah Rp 100.000.000,00
Laporan Realisasi Anggaran
Tanggal Uraian Debit Kredit
2018 Belanja Modal-Komputer Rp 100.000.000,00
12 April Estimasi Perubahan SAL Rp 100.000.000,00

C. Gedung dan bangunan


Biaya perolehan gedung dan bangunan menggambarkan seluruh biaya yang
dikeluarkan dan yang masih harus dikeluarkan untuk memperoleh gedung dan
bangunan sampai siap pakai. Biaya ini antara lain meliputi harga pembelian atau
biaya konstruksi, biaya pengurusan IMB, notaris, dan pajak.

Pada tanggal 31 Mei 2018, telah diselesaikan pembangunan bangunan senilai


Rp2.250.000.000,00 dan telah dilakukan pembayaran dengan SPM-LS No. 2260 dan
SP2D No. 610. Bangunan tersebut berada di atas tanah seharga Rp750.000.000,00
Berdasarkan data tersebut. Anda diminta membuat jurnal untuk mencatat transaksi
pembelian tanah dan bangunan

Jurnal transaksi pembelian tanah dan bangunan adalah sebagai berikut.

Laporan Operasional:
Tanggal Uraian Debit Kredit
2018 Tanah dan bangunan Rp 3.000.000.000,00
31 Mei Kas di Kas Daerah Rp 3.000.000.000,00

Laporan Realisasi Anggaran


Tanggal Uraian Debit Kredit
2018 Belanja Modal- Tanah dan Bangunan Rp26.250.000.000,00
31 Mei Estimasi Perubahan SAL Rp26.250.000.000,00

D. Tanah, irigasi, dan jaringan


Transaksi pembelian jalan, irigasi, dan jaringan-jalan raya

Pada tanggal 12 Juli 2018, dilakukan pembangunan jalan raya dan telah dilakukan
pembayaran termin pertama sebesar Rp15.000.000.000,00 dengan SPM No. 2260 dan
SP2D No. 610 sementara pembayaran termin terakhir sebesar Rp10.000.000.000,00
dengan SPM No. 2270 dan SP2D No. 710 pada tanggal 10 Oktober 2018.

Jurnal atas pembangunan jalan, irigasi, dan jaringan-jalan raya adalah sebagai berikut.
Laporan Operasional:
Tanggal Uraian Debit Kredit
2018 Uang Muka Pembangunan Jalan Raya Rp15.000.000.000,00
12 Juli Kas di Kas Daerah Rp15.000.000.000,00

Laporan Realisasi Anggaran


Tanggal Uraian Debit Kredit
2018 Belanja Modal- Pembangunan Jalan Rp15.000.000.000,00
12 Juli Raya
Estimasi Perubahan SAL Rp15.000.000.000,00

Laporan Operasional:
Tanggal Uraian Debit Kredit
2018 Uang Muka Pembangunan Jalan Raya Rp10.000.000.000,00
10 Okt Kas di Kas Daerah Rp10.000.000.000,00

Laporan Realisasi Anggaran


Tanggal Uraian Debit Kredit
2018 Belanja Modal- Pembangunan Jalan Rp10.000.000.000,000
10 Okt Raya
Estimasi Perubahan SAL Rp10.000.000.000,00

E. Konstruksi dalam pengerjaan


Transaksi konstruksi dalam pengerjaan

Pada tanggal 31 Mei 2018, dilakukan pembangunan gedung dan telah dilakukan
pembayaran termin terakhir sebesar Rp15.000.000.000,00 dengan SPM No 2550 dan
SP2D No. 510, sementara pembayaran termin kedua sebesar Rp10.000.000.000,00
dengan SPM No 2560 dan SP2D No 520 dilakukan pada tanggal 7 November 2018
Berdasarkan data tersebut, Anda diminta untuk membuat jurnal transaksi untuk
mencatat konstruksi dalam pengerjaan

Jurnal atas transaksi pembangunan gedung konstruksi dalam pengerjaan adalah


sebagai berikut.
Laporan Operasional:
Tanggal Uraian Debit Kredit
2018 Uang Muka Pembangunan Gedung Rp 25.000.000.000,00
31 Mei Kas di Kas Daerah Rp25.000.000.000,00

Laporan Realisasi Anggaran


Tanggal Uraian Debit Kredit
2018 Belanja Modal- Pembangunan Rp20.000.000.000,000
31 Mei Gedung
Estimasi Perubahan SAL Rp20.000.000.000,00

Jika pekerjaan pembangunan gedung belum selesai, Dalam penyusunan neraca akan
dibuat jurnal atas konstruksi dalam pengerjaan.
Jurnal atas konstruksi dalam pengerjaan untuk pembangunan gedung adalah sebagai
berikut.

Laporan Operasional:
Tanggal Uraian Debit Kredit
2018 Konstruksi dalam Pengerjaan-Gedung Rp 25.000.000.000,00
31 Des Uang Muka Pembangunan Gedung Rp25.000.000.000,00

Laporan Realisasi Anggaran


Tanggal Uraian Debit Kredit
2018 TIDAK ADA JURNAL
31 Des

Jika sudah selesai, Jurnal transaksi atas konstruksi dalam pengerjaan yang
direklasifikasi menjadi aset tetap adalah sebagai berikut.

Laporan Operasional:
Tanggal Uraian Debit Kredit
2019 Gedung dan Bangunan Rp 28.150.000.000,00
30 Mei Uang Muka Pembangunan Gedung Rp 28.150.000.000,00
Konstruksi dalam pengerjaan Gedung

Laporan Realisasi Anggaran


Tanggal Uraian Debit Kredit
2019 Belanja Modal- Gedung dan Bangunan Rp 28.150.000.000,00
30 Mei Gedung
Uang muka pembangunan Rp 28.150.000.000,00
Konstruksi dalam Pengerjaan Gedung

F. Perolehan secara gabungan


Transaksi perolehan aset tetap secara gabungan

Pada tanggal 20 Mei 2018, pemerintah daerah Kabupaten Minatani membeli tanah
beserta bangunannya dengan harga Rp1.000.000,000,00. Penilai independen menaksir
nilai tanah sebesar Rp300.000.000,00 dan nilai bangunan sebesar Rp700.000.000,00.

Jurnal atas transaksi tersebut adalah sebagai berikut.

Laporan Operasional:
Tanggal Uraian Debit Kredit
2018 Tanah Rp 300.000.000,00
20 Mei Gedung Rp 700.000.000,00
Kas di Bendahara Pengeluaran Rp 1.000.000.000,00

Laporan Realisasi Anggaran


Tanggal Uraian Debit Kredit
2018 Belanja Modal- Tanah Rp 300.000.000,00
20 Mei Belanja Modal- Gedung Rp 700.000.000,00
Estimasi Perubahan SAL Rp 1.000.000.000,00

G. Pertukaran Aset
Transaksi perolehan aset tetap dari pertukaran

Pada awal tahun 2018, pemerintah daerah Kabupaten Kudus melakukan aktivitas
tukar guling tanah. dingan Nilai pasar tanah yang akan ditukar adalah
Rp250.000.000,00, sementara nilai pasar tanah yang diperoleh adalah
Rp500.000.000,00. Kekurangan dana sebesar Rp250.000.000,00 akan dibayar tunai
dengan dana yang telah dianggarkan dalam belanja modal.

Jurnal atas transaksi tersebut adalah sebagai berikut.

Laporan Operasional:
Tanggal Uraian Debit Kredit
2018 Tanah (Baru) Rp 500.000.000,00
1 Jan Tanah (Lama) Rp 250.000.000,00
Kas Bendahara Pengeluaran Rp 250.000.000,00
Laporan Realisasi Anggaran
Tanggal Uraian Debit Kredit
2018 Belanja Modal- Tanah Rp 250.000.000,00
1 Jan Estimasi Perubahan SAL Rp 250.000.000,00

H. Aset donasi
Transaksi donasi aset tetap

Pada tanggal 1 Mel 2018, pemerintah daerah Kabupaten Kendal memperoleh donasi
dari pemerintah daerah Provinsi Jawa Tengah berupa 4 unit mobil berjenis Kijang
Innova dengan nilai wajar Rp240.000.000,00 per unit. Biaya balik nama kendaraan
masing-masing sebesar Rp5.000.000,00 Aset donasi ini kemudian diserahkan kepada
SKFD.

Jurnal atas transaksi tersebut adalah sebagal berikut.

Laporan Operasional:
Tanggal Uraian Debit Kredit
2018 Mobil Kijang Innova (4 unit) Rp 980.000.000,00
1 Mei Pendapatan Donasi dari Rp 980.000.000,00
Pemerintah Daerah Provinsi Jawa
Tengah-10

Laporan Realisasi Anggaran


Tanggal Uraian Debit Kredit
2018 TIDAK ADA JURNAL
1 Mei

2. Penyusutan Aset Tetap


Penyusutan adalah alokasi yang sistematis atas nilai suatu aset tetap yang dapat
disusutkan (depreciable assets) selama masa manfaat aset yang bersangkutan. Nilai
penyusutan untuk masing masing periode diakui sebagai pengurang nilai tercatat aset
tetap dalam neraca dan beban penyusutan dalam laporan operasional.
Masa manfaat aset tetap yang dapat disusutkan harus ditinjau secara periodik dan jika
terdapat perbedaan besar dart estimasi sebelumnya, penyusutan periode sekarang dan
yang akan datang harus dilakukan penyesuaian.

Metode penyusutan yang dapat digunakan antara lain sebagai berikut.


1) Metode garis lurus (straight line method).
2) Metode saldo menurun ganda (double declining balance metode)
3) Metode unit produksi (unit of production method). Selain tanah dan konstruksi dalam
pengerjaan, seluruh aset
3. Penilaian Aset Tetap
Barang berwujud yang memenuhi kualifikasi untuk diaku sebagai suatu aset dan
dikelompokkan sebagai aset tetap yang diukur berdasarkan biaya perolehan.
Apabila aset tetap diperoleh dengan tanpa nilai, biaya aset tersebut adalah sebesar nilai
wajar pada saat aset tersebut diperoleh.

Prosedur akuntansi aset di SKPD adalah serangkaian proses dimulai dari pencatatan dan
pelaporan akuntansi atas perolehan rehabilitasi, perubahan klasifikasi, hingga
pengurangan terhadap aset yang dikuasai/digunakan SKPD.

Pihak-pihak yang terkait dalam prosedur akuntansi aset tetap di SKPD adalah sebagai
berikut.
a) Pejabat pengelola keuangan SKPD
Pengelola keuangan SKPD membuat bukti memorial. Bukti memorial tersebut
merupakan dokumen sumber dalam membukukan aset tetap.

b) Penyimpan barang milik daerah


Tugas penyimpan barang adalah sebagai berikut.
1) Menerima, menyimpan, dan menyalurkan barang milik daerah.
2) Meneliti dan menghimpun dokumen pengadaan barang yang diterima.
3) Meneliti jumlah dan kualitas barang yang diterima sesuai dengan dokumen
pengadaan.
4) Mencatat barang milik daerah yang diterima ke dalam buku/kartu barang.
5) Mengamankan barang milik daerah yang ada dalam persediaan.
6) Membuat laporan penerimaan, penyaluran, dan stok/ persediaan barang milik
daerah kepada Kepala SKPD.

c) Pengurus SKPD
Pengurus barang SKPD adalah pegawai yang diserahi tugas untuk mengurus barang
daerah dalam proses pemakaian yang ada di setiap satuan kerja perangkat daerah/ unit
kerja

d) Kuasa bendahara umum daerah


Tugas kuasa bendahara umum daerah adalah menerbitkan surat perintah perjalanan
dinas langsung dan memberikannya kepada pejabat pengelola keuangan-SKPD.

e) Bendahara pengeluaran
Bendahara pengeluaran menyampaikan laporan pertanggungjawaban uang persediaan
(LPJ-UP), laporan pertanggungjawaban tambahan uang persediaan (LPJ-TU), dan
surat pertanggungjawaban (SPJ) administratif kepada pengguna anggaran melalui
petugas pengelola keuangan SKPD.
4. Penghentian Aset Tetap
Berdasarkan PSAP No. 7 paragraf 77-79, suatu aset tetap dieliminasi dari neraca ketika
dilepaskan atau apabila aset secara permanen dihentikan penggunaannya dan tidak ada
manfaat ekonomi di masa yang akan datang.
Aset tetap yang secara permanen dihentikan atau dilepas harus dieliminasi dari neraca
dan diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.
Aset tetap yang dihentikan dari penggunaan aktif pemerintah tidak memenuhi definisi
aset tetap dan harus dipindahkan ke pos aset lainnya sesuai dengan nilai tercatatnya.

a) Fungsi-fungsi penghentian aset


Berikut fungsi-fungsi yang terkait dengan prosedur penghentian aset berdasarkan
Permendagri No. 13 Tahun 2006.
1) Pengelola barang, yaitu pejabat yang berwenang dan bertanggung jawab
menetapkan kebijakan dan pedoman serta melakukan pengelolaan barang milik
negara/daerah.
2) Pengguna barang/kuasa pengguna barang, yaitu pejabat pemegang kewenangan
penggunaan barang milik negara/daerah.
3) Bendahara barang
4) Pejabat penataausahaan keuangan SKPD

b) Dokumen yang digunakan


Inventarisasi adalah kegiatan untuk melakukan pendataan, pencatatan, dan pelaporan
hasil pendataan barang milik negara/daerah.
Berikut dokumen yang digunakan dalam pelepasan aset dan menjadi dasar dalam
pencatatan pelepasan aset berdasarkan Permendagri No. 13 Tahun 2006.
1) Laporan barang milik daerah dan/atau laporan hasil inventarisasi untuk pencatatan
saldo awal.
2) Laporan aset semesteran.
3) Laporan aset tahunan.
4) Dokumen lain yang sah.

Anda mungkin juga menyukai