Anda di halaman 1dari 8

Financial Technology

Rizka Viqhrani Kandita Dewi / 22115002


Latar Belakang
Baru-baru ini telah muncul inovasi terbaru dalam bidang keuangan yang sering
disebut Financial Technology (Fintech). Fintech berasal dari istilah Financial
Technology atau teknologi financial. Menurut The National Digital Research
Centre (NDRC), di Dublin, Irlandia, mendifinisikan fintech sebagai “innovation
in financial services” atau “inovasi dalam layanan keuangan fintech” yang
merupakan suatu inovasi pada sektor financial yang mendapat sentuhan
teknologi modern. Transaksi keuangan melalui fintech ini meliputi pembayaran,
investasi, peminjaman uang, transfer, rencana keuangan dan pembanding produk
keuangan.
Beberapa perusahaan fintech yang telah ada di Indonesia saat ini, misalnya
CekAja, UangTeman, Pinjam, CekPrima, Bareksa, Kejora, Doku, Veritrans,
Kartuku.
Definisi FinTech
Fintech berasal dari istilah financial technology atau
teknologi finansial. Menurut The National Digital
Research Centre (NDRC), fintech merupakan suatu
inovasi pada sektor finansial. Tentunya, inovasi finansial
ini mendapat sentuhan teknologi modern. Keberadaan
fintech diharapkan dapat mendatangkan proses transaksi
keuangan yang lebih praktis dan aman. Proses transaksi
keuangan ini meliputi proses pembayaran, proses
peminjaman uang, transfer, ataupun jual beli saham.
Isu Perkembangan FinTech
• Di Indonesia pada saat ini  perkembangan perusahaan fintech  sudah semakin
marak,  namun perkembangan ini tak terlepas dari masalah-masalah
keuangan, seperti rendahnya inklusi keuangan. Hal ini akan membuat fintech
menjadi alternatif bagi masyarakat yang belum pernah menyentuh jasa
keuangan. Kemudian, karena adanya financial gap pada kredit UMKM
membuat para pengusaha UMKM mencari alternatif kredit melalui layanan
fintech. Lalu bonus demografi unik di Indonesia juga membuat pertumbuhan
perusahaan layanan fintech begitu pesat ditambah dengan bertambahnya
infrastruktur internet yang begitu masif dalam lima tahun terakhir.
• Layanan yang menjadi fokus setiap fintech memang berbeda-beda. Ada yang
berfokus sebagai penyedia peminjaman, alat pembayaran, P2P Lending
(peer-to-peer) Lending. Namun, benang merah dari semua perusahaan fintech
adalah solusi teknologi inovatif dalam sistem keuangan untuk para
konsumen.
Kasus FinTech
Vloan adalah fintech di sektor layanan pinjam meminjam uang berbasis
teknologi (peer to peer/P2P lending) yang berada di bawah bendera PT
Vcard Technologi Indonesia dan tak terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan
(OJK). Bareskrim baru saja menangkap empat orang karyawan debt
collector (penagih utang) Vloan dengan tuduhan pornografi hingga
pencemaran nama baik kepada nasabah.
Cara kerja penagihannya adalah dengan mengakses seluruh data yang ada di
HP nasabah. Sebab, pada saat nasabah mendownload aplikasi pinjaman
Vloan, maka nasabah akan mengikuti dan menyetujui seluruh aturan yang
ada di aplikasi agar pinjaman dapat disetujui. Adapun data yang harus
diserahkan oleh calon nasabah pada saat aplikasi pinjaman mencakup nama
(sesuai KTP), NIK, tanggal lahir, alamat, rekening bank, pekerjaan, ID
tempat bekerja, foto selfie pemohon dengan memegang KTP dan emergency
contact (5 nomor telepon).
Kasus FinTech
Jika ada nasabah yang telah jatuh tempo melakukan pembayaran pinjaman
uang di atas 30 hari serta tidak dapat dihubungi, maka para DC akan
membuat Whatsapp Group dan mengundang nomor nasabah dan nomor-
nomor teman maupun keluarga dari nasabah yang ada di kontak HP nasabah.
Adapun kerugian dari para korban, menurut dia, adalah salah satu dari
mereka ada yang harus diberhentikan dari pekerjaannya, menanggung malu
akibat penyebaran utang pada seluruh kontak yang terdapat pada HP korban,
merasa terintimidasi dengan perkataan kasar dari para tersangka dan menjadi
korban pelecehan seksual dari tersangka yang mengirimkan berbagai konten
serta perkataan pornografi dalam group WA yang mereka buat. Keempat
tersangka DC tersebut dijerat dengan pasal 40, 29 jo Pasal 4 ayat (1) Undang-
Undang Nomor 44 Tahun 2008 tentang Pornografi. Kemudian pasal 45 ayat
(1) dan (3) Jo Pasal 27 ayat (1) dan (3), Tentang Penghinaan dan Pencemaran
Nama Baik.
Kesimpulan
Fintech merupakan suatu inovasi pada sektor finansial. Tentunya, inovasi finansial
ini mendapat sentuhan teknologi modern. Keberadaan fintech diharapkan dapat
mendatangkan proses transaksi keuangan yang lebih praktis dan aman. Proses transaksi
keuangan ini meliputi proses pembayaran, proses peminjaman uang, transfer, ataupun
jual beli saham.
Perkembangan pengguna fintech masih meroket, dari 7% pada 2006/2007 menjadi
78% pada 10 tahun berikutnya. Jumlah pengguna tercatat sebanyak 135-140 perusahaan.
43% bermain pada sektor pembayaran seperti mobile payment seperti halnya payment
gateaway startup. Menariknya, hanya sebanyak 20 perusahaan asing yang berpartisipasi
untuk berinvestasi pada fintech, baik local ataupun startup asing.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat bahwa sebanyak 227 perusahaan pinjam
meminjam uang berbasis teknologi (fintech peer-to-peer lending) beroperasi secara ilegal
di Indonesia. Sementara yang sudah terdaftar dan mendapatkan izin dari OJK baru 63
perusahaan.
QnA

Anda mungkin juga menyukai