Anda di halaman 1dari 5

PEREKONOMIAN INDONESIA DI TENGAH FINTECH GLOBAL

Kehadiran Fintech Terhadap UMKM Dalam Pembangunan Ekonomi Indonesia.

Kita ketahui bersama bahwa semakin bertambahnya tahun, kehidupan dunia


semakin modern. Semua kehidupan berubah karena masuknya kepada era teknologi.
Era teknologi merupakan sebuah era di mana kehidupan dan aktivitas masyarakat
akan lebih mudah dan efektif karena peran dunia digital. Teknologi tidak hanya
berpengaruh pada satu aspek, tapi berpengaruh pada seluruh aspek dalam kehidupan,
salah satunya adalah perekonomian. Kini teknologi menghadirkan sebuah inovasi
baru dalam bidang jasa keuangan, yaitu fintech. Fintech adalah sebuah sebutan yang
disingkat dari kata “financial” dan “technology”. Fintech dikembangkan untuk
memberikan kemudahan bagi sejumlah sektor finansial yang tidak dapat dijalankan
oleh sistem keuangan konvensional.

Prinsip menjalankan fintech telah diatur oleh dua badan keuangan global,
yakni International Monetary Fund (IMF) dan World Bank (WB). Meski sebenernya
setiap Negara diberi kebebasan untuk menjalankan prinsipnya dengan karakteristik
sendiri Negara tersebut. Di Indonesia, fintech dijalankan dengan tujuan meningkatkan
inklusi keuangan bagi individu dan badan usaha, terutama mereka yang tengah
mengembangkan Usaha Kecil, Mikro, dan Menengah (UMKM). Indonesia selalu
memfokuskan UMKM dalam pembangunan ekonomi di Indonesia karena UMKM
mempunyai banyak peran penting. Peran penting UMKM terhadap perekonomian
Indonesia yang pertama adalah sebagai sarana mengentaskan masyarakat kecil dari
jurang kemiskinan. Alasan utamanya adalah karena tingginya angka penyerapan
tenaga kerja oleh UMKM. Yang kedua, UMKM juga memiliki peran yang sangat
penting dalam pemerataan ekonomi masyarakat. Berbeda dengan perusahaan besar,
UMKM memiliki lokasi di berbagai tempat. Termasuk di daerah yang jauh dari
jangkauan perkembangan zaman sekalipun, dan Peran UMKM berikutnya yang tidak
kalah penting adalah memberikan pemasukan bagi negara dalam bentuk devisa. Saat
ini, UMKM Indonesia memang sudah sangat maju. Pangsa pasarnya tidak hanya
skala nasional, tapi internasional. Dengan kehadirannya fintech, UMKM dapat
berkembang dengan cepat sehingga terjadinya pembangunan perekonomian
Indonesia.

Pertumbuhan ekonomi dapat tercapai ketika sumber daya produktif dapat


dimanfaatkan secara optimal dan dialokasikan secara merata. Tujuan pembangunan
ekonomi untuk mencapai sasaran utama dalam menciptakan kesejahteraan dan
mengurangi ketimpangan. Dalam proses pembangunan perekonomian Indonesia,
sektor UMKM memiliki peranan yang sangat strategis dan penting. Dengan begitu
besarnya peran UMKM dan terdapatnya peluang besar untuk membangun
perekonomian, pemerintah harus lebih cekatan dalam masalah ini. Jika fintech
dikelola dengan baik oleh pemerintah dan digunakan dengan baik oleh masyarakat,
maka fintech akan memberikan manfaat bagi perseorangan atau kelompok badan
usaha.

Jika dilihat dalam program fintech yang berbasis teknologi, pelaku UMKM
dapat mudah melakukan berbagai jenis aktivitas finansial seperti dengan mudah
untuk memasarkan produknya karena semua mudah diakses melalu mobile phone
atau teknologi digital lainnya, perusahaan Fintech hadir memberikan layanan
pinjaman modal dengan proses pengajuan yang lebih sederhana dibandingkan
lembaga keuangan konvensional seperti bank tanpa perlu menyerahkan jaminan dan
cukup melengkapi beberapa persyaratan dokumen saja, layanan pinjaman online ini
menjadi alternatif dari pinjaman konvensional bank atau perusahaan pinjaman
lainnya. Pinjaman yang diajukan dapat cair dalam waktu relatif singkat yakni kurang
dari seminggu. selain itu peminjam dapat lebih tenang karena mendapat suku bunga
pinjaman yang lebih kecil dan juga fintech ini menyediakan sistem peminjaman yang
lebih transparan untuk membantu perkembangan perusahaan baru (startup) serta
UMKM yang dijalankan masyarakat. Perusahaan fintech juga menyediakan
pembayaran digital yang lebih mudah dan aman bagi pebisnis. Dengan proses
pembayaran yang mudah dana aman, hal ini akan mampu menarik lebih banyak
konsumen sehingga memberikan keuntungan bagi pelaku bisnis. Selain itu ada
beberapa aplikasi yang menawarkan layanan pengaturan keuangan. Inovasi ini
bertujuan membantu pebisnis UMKM dalam mengatur keuangan perusahaan.
Layanan yang diberikan meliputi pencatatan pengeluaran, pemantauan kinerja
investasi, dan konsultasi keuangan tanpa dikenakan biaya. Selain itu juga masyarakat
dapat membeli atau menamam saham dan berinvestasi pada perusahaan fintech yang
menjual belikan sahamnya.

Namun tak bisa di pungkiri, perkembangan Fintech ini masih banyak menuai
hambatan, pada saat ini infrastruktur IT yang baik hanya dapat dirasakan oleh
masyarakat di perkotaan besar saja seperti Jakarta, Surabaya, Bandung dan lain
sebagainya. Sedangkan jaringan internet belum dapat tersebar secara merata masuk
ke daerah pelosok, inilah salah satu kendala terbesar penyebaran fintech. Namun
demikian, Hendaknya pemerintah dapat memberi perhatian khusus kepada
masyarakat yang terdapat di daerah-daerah terpencil agar dapat merasakan dampak
positif dari perkembangan teknologi.

Dan juga terbatasnya kemampuan yang dimiliki masyarakat pedesaan dalam


mengaplikasikan financial technologi di daerahnya, membuat penyebaran financial
technologi menjadi terhambat. Kondisi ini membuat pemerintah sulit untuk
mengembangkan fintech di daerah tersebut dikerenakan kurangnya tenaga kerja yang
dapat menunjang keberlangsungan perekonomian modern. Pemerintah harus
memberikan suatu pendidikan menganai UMKM di daerah terpencil dan pengenalain
mengenai teknlogi modern. Selain itu, Masyarakat di daerah pedesaan sebagian besar
belum mengenal istilah financial technologi secara menyeluruh tentang bagaimana
cara penggunaannya, apa saja manfaatanya, keuntungan dan tujuan yang dapat
diperoleh dari penggunaannya dikerenakan kurangnya literasi pemerintah dalam
menegenalkan sistem keuangan yang baik. Oleh karenanya, diperlukan langkah-
langkah sosialisasi dan diskusi-diskusi melalui jejaring media social baik untuk
mendapatkan perhatian masyarakat maupun sebagai upaya mencari masukan demi
perbaikan system yang ada, akibat rendahnya pengetahuan literasi keuangan,
membuat masyarakat tidak mempunyai perencanaan dalam pengelolahan keuangan
yang baik.

Selain membangun infrastruktur IT dan membangun sumber daya manusia


(SDM), pemerintah pun harus mebuat suatu kebijakan atau peraturan khusus yang
mendukung perkembangan Fintech, agar semua pelaku UMKM yang berbasis
teknologi atau fintech dapat leluasa dan berjalan dengan lancer dalam membangun
usahanya karena fintech berpatokan terhadap Undang-undang perdata.

Selain menuai hambatan, UMKM yang berbasis teknologi dihadapi oleh


resiko. Pada dasarnya financial technologi atau fintech memberi banyak kemudahan
pada msyarakat akan tetapi kemudahan ini mengandung berbagai resiko, salah
satunya terbukanya peluang akan terjadinya cybercrime. Duniacyber yang sangat
canggih memudahkan para pembobol untuk dapat melacak transaksi keuangan,
sedangkan keamanan di daerah terpencil belum mencapai titik aman yang sempurna.
Namun saat ini belum ada institusi yang dapat menangani masalah perangkat
keamanan di Indonesia.

Dengan kehadiran fintech yang sudah menjamur ini, saya berharap perlu
adanya sinergi dan kerjasama yang kuat antar pemerintah dan masyrakat untuk
membangun perekonomian berbasis sitem teknologi digital pada UMKM semakin
banyak nya bermunculan perusahaan baru atau UMKM yang berbasis teknologi yang
bergerak dalam berbagai sektor, seperti sektor industri, petanian, perternakan, dan
lainnya sehingga dapat berkontribusi untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat,
membangun ketahanan ekonomi, menjalankan pembangunan ekonomi dan
mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Daftar Pustaka

EllenChandra, PT. Solusi Finansial Indonesia (ID), 2018, fintech adalah


https://www.finansialku.com/definisi-fintech-adalah/

Kompas.com, 18/10/2018, Geliat Fintech di Era Industri 4.0


https://ekonomi.kompas.com/read/2018/10/18/144300126/geliat-fintech-di-era-
industri

Halim Alamsyah, (2016). “Pentingnya Keuangan Inklusif dalam


Meningkatkan Akses Masyarakat dan UMKM terhadap Fasilitas Jasa Keuangan
Syariah”.

Peraturan Bank Indonesia nomer 19/12/PB/2017 tentang penyelenggaraan


financial technologi (PBI Tekfin).

Anda mungkin juga menyukai