Anda di halaman 1dari 45

PENGARUH MODAL USAHA, LINGKUNGAN, KREATIVITAS DAN

SELF EFFICACY TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA DALAM


PERSPEKTIF MANAJEMEN BISNIS ISLAM
(Studi Pada Alumni Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN
Raden Intan Lampung Angkatan 2017 dan 2018)
Proposal :
Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas Dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (SE)
oleh:
Nama: Sinta Rahayu
Npm: 1951040428
Program studi : Manajemen Bisnis Syariah

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
RADEN INTAN LAMPUNG
1444 H / 2022 M
DAFTAR ISI

JUDUL...............................................................................................................................................i

DAFTAR ISI......................................................................................................................................ii

DAFTAR TABEL..............................................................................................................................iii

A. Penegasan Judul......................................................................................................................1
B. Latar Belakang Masalah.........................................................................................................2
C. Identifikasi dan Batasan Masalah...........................................................................................6
D. Rumusan Masalah..................................................................................................................6
E. Tujuan Penelitian....................................................................................................................7
F. Manfaat Penelitian..................................................................................................................7
G. Kajian Penelitian Terdahulu Yang Relevan............................................................................8
H. Metode Penelitian...................................................................................................................10
1. Pendekatan Jenis Penelitian..............................................................................................10
2. Populasi dan Sampel Penelitian........................................................................................11
3. Sumber Data.....................................................................................................................11
4. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data........................................................................12
5. Definisi Operasional Variabel..........................................................................................12
6. Hipotesis..........................................................................................................................14
7. Teknik Analisis Data........................................................................................................15
I. Kerangka Teoritik...................................................................................................................17
1. Theory of Planned Behavior (TPB)..................................................................................17
2. Minat Berwirausaha.........................................................................................................17
3. Modal Usaha....................................................................................................................21
4. Lingkungan......................................................................................................................25
5. Kreativitas........................................................................................................................28
6. Self Efficacy.....................................................................................................................30

OUTLINE..........................................................................................................................................34

DAFTAR RUJUKAN........................................................................................................................36

ii
DAFTAR

Tabel 1.1. Hasil Sensus Jumlah Penduduk Di Indonesia Tahun 2019-2022

Tabel 1.2. Tingkat Pengangguran Terbuka Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tahun 2019-2021

Tabel 1.3. Jumlah Angkatan 2017 dan 2018 Yang Sudah Lulus

Tabel 3.1. Contoh Skala Pengukuran Atau Pengukuran Indikator Dari Variabel

Tabel 3.2. Definisi Operasional Variabel

iii
1
A. Penegasan Judul

Untuk memudahkan dan menghindari kesalahpahaman dalam memahami makna judul proposal
ini, yaitu :Pengaruh Modal Usaha, Lingkungan, Kreativitas, dan Self Efficacy Terhadap
Minat Berwirausaha Dalam Perspektif Manajemen Bisnis Islam (Studi Pada Alumni
Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis IslamUIN Raden Intan Lampung Angkatan 2017
dan 2018). Serta untuk memberikan penjelasan tentang pengertian judul proposal ini, maka
peneliti perlu menjelaskan secara singkat istilah-istilah yang terdapat dalam judul proposal ini,
yaitu :
1. Pengaruh
Pengaruh adalah daya yang timbul dari suatu (orang, benda) yang ikut membentuk watak,
kepercayaan atau perbuatan seorang.1
2. Modal Usaha
Modal usaha adalah uang yang dipakai sebagai pokok (induk) untuk berdagang, melepas
uang dan sebagainya atau modal adalah harta benda (uang, barang dan sebagainya) yang
dapat dipergunakan untuk menghasilkan sesuatu untuk menambah kekayaan.2
3. Lingkungan
Lingkungan adalah semua fenomena peristiwa, situasi ataupun kondisi fisik atau sosial yang
dapat mempengaruhi, dipengaruhi individu.3
4. Kreativitas
Kreativitas adalah kemampuan untuk mengembangkan ide-ide baru dan menemukan cara-
cara baru dalam melihat masalah dan peluang.4
5. Self Efficacy
Self efficacy adalah sikap seseorang pegawai yang berhubungan dengan keyakinan pribadi
mengenai kompetensi dan kemampuan diri dengan melaksanakan tugas.5
6. Minat
Minat adalah suatu keadaan dimana individu menaruh perhatian pada sesuatu dan disertai
dengan keinginannya untuk mengetahui dan mempelajari serta membuktikan lebih lanjut
mengenai situasi tersebut.6
7. Berwirausaha
Wirausaha adalah orang yang berjiwa berani mengambil resiko untuk membuka usaha dalam
berbagai kesempatan.7
8. Perspektif Manajemen Bisnis Islam
Manajemen bisnis islam merupakan sebuah sistem yang berjalan berdasarkan nilai-nilai dan
prinsip-prinsip Islam dengan mengacu kepada al-Qur’an dan sunnah sebagai pedoman.8

Berdasarkan dari penjelasan istilah-istilah diatas dapat diketahui bahwa yang dimaksud
dari judul ini adalah suatu penelitian ilmiah dengan berlandaskan Al-Quran, As-Sunnah,
tentang bisnis islam mengenai pengaruh modal usaha, lingkungan, kreativitas, dan self
efficacy terhadap minat berwirausaha dalam perspektif manajemen bisnis islam.

1
Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 1996).
2
Pradono Tri Pamungkas, “Pengaruh Modal, Kualitas Sumber Daya Manusia (Sdm) Dan Promosi Terhadap
Pemberdayaan Umkm ( Studi Kasus Pada Pemilik Usaha Di Sekitar Pasar Babadan, Ungaran ),” Journal of Management 1, no. 1
(2015): 1–6, http://jurnal.unpand.ac.id/index.php/MS/article/view/231.di akses pada 9 September 2022, pukul 19.00 WIB.
3
Firdatun Martiana Dewi, “Hubungan Self-Efficacy Dan Lingkungan Keluarga Dengan Kemandirian Belajar Siswa
Kelas IV SD Negeri Gugus Cakra Kecamatan Ngaliyan Kota Semarang,” 2011, 1–146.
4
H.A Rusdiana, Kewirausahaan Teori & Praktik (Bandung: CV.Pustaka Setia, 2014).
5
Fattah Hussein, Kepuasan Kerja Dan Kinerja Pegawai, Budaya Organisasi, Perilaku Pemimpin Dan Efikasi Diri
(Yogyakarta: Elmatera, 2017).
6
B. Walgito, Pengantar Psikologi Umum (Yogyakarta: Andi Offset, 2004).
7
Kasmir, Kewirausahaan (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2011).
8
Yanti Nova Maleha, “Manajemen Bisnis Dalam Islam,” Economica Sharia 1, no. 2 (2016): 43–53.
2
B. Latar Belakang Masalah
Pada saat ini Negara Indonesia masih dikatakan sebagai Negara berkembang. Hal ini
disebabkan oleh berbagai masalah yang terdapat di Indonesia. Misalnya pendapatan penduduk
yang rendah, banyaknya pengangguran, dan kondisi ekonomi dan sosial yang tertinggal
dibandingkan dengan Negara maju. Banyak hal yang harus dibenahi pemerintah Indonesia untuk
dapat meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan rakyatnya. Padatnya penduduk di Kota besar
seperti Jakarta misalnya, menyebabkan sempitnya lapangan pekerjaan. Oleh karena itu, penduduk
yang tidak memiliki pekerjaan yang tetap dan tidak memiliki kemampuan berwirausaha akan
memiliki pendapatan yang rendah dan tidak dapat mencukupi kebutuhan keluarganya. Jika hal ini
belum dapat terselesaikan maka perkembangan perekonomian di Indonesia tidak akan mengalami
peningkatan dan Indonesia tidak dapat menjadi Negara maju. Oleh karena itu, jiwa
kewirausahaan penduduk Indonesia harus ditingkatkan untuk membantu mengembangkan
perekonomian Negara Indonesia.
Kewirausahaan dikatakan sebagai salah satu faktor yang dapat mendorong peningkatan
perekonomian Indonesia karena memiliki beberapa alasan. Diantaranya dapat meningkatkan
kreativitas dan kemampuan masyarakat dalam menyalurkan ide dan kreasinya, masyarakat tidak
bergantung kepada pemerintah seperti PNS (Pegawai Negeri Sipil), dan juga dapat menarik
investor Negara asing untuk menanamkan modalnya di Indonesia apabila kewirausahaan berjalan
dengan baik. Rasio jumlah wirausaha di Indonesia masih kecil jika dibandingkan dengan
sejumlah negara lain di Asia Tenggara. Khususnya bagi generasi muda, fasilitas pinjaman untuk
berusaha dari pemerintah masih belum terserap dengan baik. Berdasarkan data Badan Pusat
Statistik (BPS), rasio jumlah wirausaha di Indonesia masih sebesar 3,47 persen atau hanya sekitar
9 juta orang dari total jumlah penduduk. Kendati naik dari 2016 yakni 3,1 persen, padahal jika
dilihat dari jumlah penduduk dan potensi pengembangan usaha di Indonesia sangat besar. Tetapi
jumlah wirausaha masih kalah banyak dari negara tetangga seperti Malaysia, Singapura, dan
Thailand. Thailand jumlah wirausahanya sudah 4,2 persen, Malaysia 4,7 persen, Singapura 8,7
persen. Saat ini sebagian negara maju memiliki rasio kewirausahaan di angka 12 persen.
Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki jumlah penduduk terbanyak di dunia.
Jumlah penduduk di Tanah Air pun terus mengalami peningkatan dalam beberapa tahun terakhir.
Dapat dilihat hasil sensus jumlah penduduk dari tahun 2019-2022 terus mengalami peningkatan
yaitu sebagi berikut:

Tabel 1.1

Hasil Sensus Jumlah Penduduk Di Indonesia Tahun 2019-2022

No Tahun Jiwa/Orang

1 2019 266.911.900
2 2020 270.203.900
3 2021 272.682.500
4 2022 275.773.800
Sumber:www.bps.go.id

Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk di Tanah Air sebanyak
266,91 juta jiwa pada pertengahan 2019.Pada pertengahan 2020, jumlah penduduk Indonesia
tercatat sebanyak 270,20 juta jiwa. Angkanya kembali naik menjadi 272,68 juta jiwa pada
pertengahan 2021.Kemudian, jumlah penduduk Indonesia dilaporkan kembali mengalami
peningkatan menjadi 275,77 juta jiwa hingga pertengahan 2022. Jumlah itu naik 1,13% jika
dibandingkan periode yang sama tahun lalu.Maraknya pertambahan jumlah penduduk di Tanah
Air lantaran angka kelahiran yang terus meningkat. Hal ini patut diwaspadai, sebab ledakan
penduduk
3
dapat berdampak pada tingginya tingkat kemiskinan hingga sulitnya memenuhi kebutuhan
pangan nasional. Tak hanya itu, dengan meningkatnya jumlah penduduk di Indonesia maka
lapangan kerja juga menjadi meningkat. Tetapi jumlah tenaga kerja jauh lebih banyak
dibandingkan dengan lapangan kerja yang tersedia sehingga dapat menimbulkan terjadinya
pengangguran. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) Tingkat pengangguran terbuka berdasarkan
tingkat pendidikan berdasarkan tahun 2019-2021 yaitu sebagai berikut:

Tabel 1.2
Tingkat Pengangguran Terbuka Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Tahun 2019-2021
Tingkat Pendidikan Tingkat Pengangguran Terbuka Berdasarkan
Tingkat Pendidikan
2019 2020 2021
Tidak/Belum Pernah 2,39 3,61 3,61
Sekolah/Belum Tamat &
Tamat SD
SMP 4,72 6,46 6,45
SMA Umum 7,87 9,86 9,09
SMA Kejuruan 10,36 13,55 11,13
Diploma I/II/III 5,96 8,08 5,87
Universitas 5,64 7,35 5,98
Sumber: www.bps.go.id

Pada saat ini banyak orang kesulitan dalam mencari lapangan pekerjaan seiring dengan
bertambahnya jumlah penduduk tersebut. Beratus-ratus atau berjuta-juta orang ingin berkerja atau
mendapatkan pekerjaan. Mereka yang lulus dari perguruan tinggi umumnya semakin sulit
mendapatkan pekerjaan. Kebanyakan mahasiswa berharap menjadi karyawan atau pegawai
disebuah instansi yang dirasa sesuai dengan kemampuan yang dimiliki. Namun hanya sedikit
berfikir untuk menciptakan lapangan pekerjaan. Dilihat dari data terbaru Badan Pusat Statistik
(BPS) menunjukkan bahwa per febuari 2022, tingkat pengangguran di Indonesia tercatat sebesar
5,83 persen dari total penduduk usia kerja sejumlah 208,54 juta orang. Dari 5,83 persen tersebut
hampir 14 persen adalah penduduk lulusan jenjang diploma dan sarjana (S1). 9 Ini merupakan
sebuah ironi, penduduk yang notabene mengenyam pendidikan tinggi untuk mendapatkan
pekerjaan yang layak justru banyak dari mereka yang menganggur. Hal ini dapat disebabkan
karena kurangnya lapangan pekerjaan yang diinginkan, dan pesaing yang semakin ketat dalam
seleksi pekerjaan serta banyaknya orang yang bersaing dalam mencari pekerjaan tanpa
berkeinginan menciptakan lapangan pekerjaan. Sekarang ini banyak ditemui fenomena dimana
tidak semua mahasiswa berminat untuk berwirausaha setelah lulus, sehingga akan berdampak
pada meningkatnya angka pengangguran.10 Cara untuk menumbuhkan kesadaran berwirausaha
salah satu diantaranya adalah dengan mengembangkan dengan minat berwirausaha.
Minat berwirausaha adalah kesediaan untuk berkerja keras dan dan tekun untuk mencapai
kemajuan usahanya, ketersediaan untuk menanggung macam-macam risiko berkaitan dengan
tindakan usaha yang dilakukannya, bersedia menempuh jalur dan cara baru, ketersediaan untuk

9
“Badan Pusat Statistik,” accessed September 10, 2022, https://www.bps.go.id/pressrelease/2022/05/09/1915/februari-
2022--tingkat-pengangguran-terbuka--tpt--sebesar-5-83-persen.html.
10
Nanda Tri Wardani and Retno Mustika Dewi, “Pengaruh Motivasi, Kreativitas, Inovasi Dan Modal Usaha Terhadap
Minat Berwirausaha,” Jurnal Manajemen Dan Kewirausahaan 9, no. 1 (2021): 93, https://doi.org/10.26905/jmdk.v9i1.5806.
4
hidup hemat, kesediaan dari belajar yang dialaminya. 11 Jadi yang dimaksud minat berwirausaha
adalah keinginan, ketertarikan, serta kesediaan untuk berkerja keras atau kemauan keras untuk
berusaha dalam memenuhi kebutuhan hidupnya tanpa merasa takut dengan risiko yang akan
terjadi, serta berkemauan keras untuk belajar dari kegagalan.
Dalam penelitian ini penulis akan meneliti apakah pengaruh modal usaha, lingkungan,
kreativitas, dan self efficacy dapat berpengaruh signifikan terhadap minat berwirausaha dalam
perspektif manajemen Bisnis islam. Hal yang menarik dalam penelitian ini yakni gap teoritis
dimana banyak peneliti yang menguji mengenai minat berwirausaha seperti penelitian yang
dilakukan oleh Yolla Triyana Meifa dan Vicky F Sanjaya dengan judul "pengaruh modal usaha,
lingkungan, dan self efficacy terhadap minat berwirausaha” penelitian tersebut menyarankan
untuk calon peneliti selanjutnya diharapkan dapat menambahkan jumlah variabel-variabel lain
yang dapat mempengaruhi minat berwirausaha. Oleh karena itu penulis ingin menutup gap dari
penelitian tersebut dengan menambahkan variabel lain yang masih dalam ruang lingkup minat
berwirausaha yaitu Kreativitas.12
Dengan demikian penulis ingin membandingkan penelitiannya dengan penelitian terdahulu
yang dilakukan oleh Maria Elen, Rusno dan Udik Yudiono sampel yang digunakan dalam
penelitianya yaitu mahasiswa pendidikan ekonomi. Penelitian ini bertujuan untuk
mengungkapkan pengaruh kreativitas berwirausaha, prestasi belajar, dan efikasi diri terhadap
minat berwirausaha mahasiswa pendidikan ekonomi. Hasil dari penelitiannya menunjukkan
bahwa kreativitas berwirausaha, prestasi belajar, dan efikasi diri berpengaruh positif secara
persial terhadap minat berwirausaha mahasiswa pendidikan ekonomi.13 Adapun penelitian yang
dilakukan oleh Chomazana Kinta Marini dan Siti Hamidah, sampel yang digunakan dalam
penelitiannya yaitu siswa Smk jasa Boga. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran
tentang self efficacy, lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan minat berwirausaha pada
siswa SMK Jasa Boga dan mengetahui pengaruh self efficacy, lingkungan keluarga, dan
lingkungan sekolah terhadap minat berwirausaha siswa SMK Jasa Boga. Hasil penelitiannya
menujukkan bahwa self efficacy, lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, berpengaruh secara
sendiri-sendiri maupun bersama- sama terhadap minat berwirausaha siswa SMK Jasa Boga. 14
Serta penelitian yang dilakukan oleh Yunia Puji Lestari dan Sukirman, sampel yang digunakan
dalam penelitianya yaitu siswa kelas XI Jurusan Akuntansi dan Keuangan Lembaga SMK N 1.
Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh pendidikan kewirausahaan dan lingkungan keluarga
terhadap minat berwirausaha melalui self efficacy. Hasil penelitiannya menjelaskan bahwa minat
berwirausaha masuk dalam kategori sangat tinggi, pendidikan kewirausahaan masuk dalam
kategori sangat baik, lingkungan keluarga masuk dalam kategori baik dan self efficacy masuk
dalam kategori sangat tinggi serta self efficacy mampu memediasi pengararuh pendidikan
kewirausahaan dan lingkungan keluarga terhadap minat berwirausaha .15
Dalam penelitian ini penulis mengambil objek penelitian pada populasinya yaitu, alumni
mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Raden Intan Lampung. Dan untuk
sampelnya

11
Isky Fadli Fu’adi, Budiarso Eko, and Murdani, “Hubungan Minat Berwirausaha Dengan Prestasi Praktik Kerja
Industri Siswa Kelas Xii Teknik Otomotif Smk Negeri 1 Adiwerna Kabupaten Tegal Tahun Ajaran 2008/2009,” Jurnal
Pendidikan Teknik Mesin Unnes 9, no. 2 (2009): 129855.
12
Yolla Triyana Meifa and Vicky F Sanjaya, “Pengaruh Modal Usaha, Lingkungan Dan Self Afficacy Terhadap Minat
Berwirausaha,” REVENUE: Jurnal Manajemen Bisnis Islam 3, no. 1 (2022): 43–64,
https://doi.org/10.24042/revenue.v3i1.10459. 13Maria Elen, Rusno Rusno, and Udik Yudiono, “Pengaruh Kreativitas
Berwirausaha, Prestasi Belajar Dan Efikasi Diri
Terhadap Minat Berwirausaha Mahasiswa,” Jurnal Riset Pendidikan Ekonomi 3, no. 1 (2018): 1–6,
https://doi.org/10.21067/jrpe.v3i1.3813.
14
Chomzana Kinta Marini and Siti Hamidah, “Pengaruh Self-Efficacy, Lingkungan Keluarga, Dan Lingkungan Sekolah
Terhadap Minat Berwirausaha Siswa SMK Jasa Boga,” Jurnal Pendidikan Vokasi 4, no. 2 (2014): 195–207,
https://doi.org/10.21831/jpv.v4i2.2545.
15
Yunia Puji Lestari and Sukirman, “Pengaruh Self Efficacy Sebagai Mediasi Dari Pengaruh Kewirausahaan Dan
Lingkungan Keluarga Terhadap Minat Berwirausaha,” Economic Education Analysis 2, no. 9 (2020): 615–33,
https://doi.org/10.15294/eeaj.v9i1.39469.
5
yaitu Angkatan 2017 dan 2018. Penulis mengambil populasi Alumni Mahasiswa Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Raden Intan Lampung yaitu karena Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam UIN Raden Intan Lampung yang lebih memfokuskan pembelajaranya pada ranah ekonomi
dan bisnis. Dibandingkan dengan fakultas lain, FEBI telah melakukan lebih banyak cara dalam
rangka peningkatan jumlah mahasiswa berwirausaha. Yaitu salah satunya dengan mempelajari
matakuliah kewirausahaan sebagai matakuliah wajib, dan membuka katin FEBI yang membantu
mewadahi mahasiswa FEBI dalam berwirausaha karena mahasiswa FEBI dipersilahkan
menitipkan produk bisnisnya, dan diharapkan menjadi bekal mahasiswa untuk menarik minat
mereka untuk berwirausaha sehingga mampu menciptakan peluang usaha dengan membuka
lapangan kerja dalam menekan jumlah pengangguran dan peningkatan perekonomian masyarakat.
Sedangkan penulis mengambil sampel Angkatan 2017 dan 2018, karena angkatan 2017 dan 2018
adalah angkatan yang baru lulus dan sudah mempelajari matakuliah kewirausahaan. Jadi disini
penulis ingin melihat seberapa banyak alumni mahasiswa FEBI UIN Raden Intan Lampung
Angkatan 2017 dan 2018 yang berminat dalam berwirausaha setelah mempelajari mata kuliah
kewirausahaan tersebut.
Adapun data mahasiswa angkatan 2017 dan 2018 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN
Raden Intan Lampung yang telah lulus adalah sebagai berikut

Tabel 1.3
Jumlah Angkatan 2017 dan 2018 Yang Sudah Lulus
Tahun Angkatan Jenis Kelamin Jumlah
Pria Wanita
2017 90 302 392
2018 39 167 206
Total Alumni 129 469 598
Sumber : Pusat Akademik FEBI UIN Raden Lampung

Berdasarkan hasil pra survei wawancara yang peneliti lakukan, ternyata belum semua Alumni
Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Raden Intan Lampung angkatan 2017 dan
2018 terlibat dalam kegiatan berwirausaha. Hanya sebanyak 5 dari 10 alumni mahasiswa
menginginkan untuk menjalankan usaha. Sedangkan sebanyak 2 mahasiswa menyatakan bahwa
mereka ingin bekerja sebagai pegawai sipil (PNS) dan sisanya 3 mahasiswa menyatakan bahwa
mereka belum mengetahui akan bekerja apa. Hal ini didukung dengan penelitian yang dilakukan
oleh Nurhayati yang berjudul “Pengaruh Sikap Mandiri, Lingkungan Keluarga, dan Pendidikan
Kewirausahaan Terhadap Minat Berwirausaha Dalam Perspektif Ekonomi Islam (Studi Pada
Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Raden Intan
Lampung)”. Dalam Penelitiannya menjelaskan bahwa fenomena kurangnya minat berwirausaha
pada mahasiswa terjadi juga di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Raden Intan Lampung
yang mana dia mengamati teman-temannya yang berada dalam tiga kelas yang berjumlah 120
orang. Dari jumlah tersebut hanya beberapa mahasiswa yang mempunyai sebuah usaha dan
pernah menjalankan sebuah usaha baik itu perorangan atau berkerjasama dengan orang lain. Dari
kejadian tersebut peneliti melihat sebuah masalah bahwa ternyata minat berwirausaha yang
direalisasikan masih kurang meskipun telah mempelajari matakuliah kewirausahaan.16
Dalam Islam, entrepreneur atau wirausaha dianggap sebagai hal yang positif dan
diperintahkan kepada umatnya. Berikut adalah ayat yang menunjukkan bahwa Allah SWT
memerintahkan umatnya untuk berwirausaha.

16
Nurhayati, “Pengaruh Sikap Mandiri, Lingkungan Keluarga Dan Pendidikan Kewirausahaan Dalam Perspektif
Ekonomi Islam” (Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung, 2021), 8–9.
6

‫عن‬ َ ٓ ‫ذ‬ ْ ْ ‫ذ‬


ً ‫كو ج‬ ‫وا أ َ كم ب كم ب ِإ َل أن ت‬ َ ‫َٰٓي ها ٱ ُنوا‬
‫ن ت ٰ رة‬ َ ۡ َ
‫ب ِ ٱل‬ ‫ن‬ ‫ك و ي‬ ُّ
‫طل‬ َ ‫ءام ل‬ َِّ ‫أ ي‬
َ
‫َل‬ َ ‫لين‬
‫تأ‬
‫م‬

٩٢ ‫كم رحيما‬ ْ َ ُُ َ
َ ۡ َ
ِ‫ب‬ ‫أنفس وا ك ۚم‬ ‫تل‬ ‫تراض ِم ك‬
‫ِإ ن ٱ ّل َكن‬ ‫تق‬ ‫ن‬
‫ۚۡم َل‬
‫ل‬ ‫و‬

Artinya: Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu saling memakan harta sesamamu
dengan jalan yang batil (tidak benar), kecuali dalam perdagangan yang berlaku atas dasar suka
sama suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu. Sungguh, Allah Maha
Penyayang kepadamu. (Q.S An-Nisa:29)

Berdasarkan ayat diatas, sangatlah jelas bahwa islam telah memerintahkan kepada umatnya
untuk berwirausaha. Berwirausaha adalah perintah agama dan berwirausaha adalah ibadah.
Dalam islam, berwirausaha harus dilakukan dengan cara yang benar, tidak merugikan orang lain,
serta objek material yang diusahakan juga tidak bertentangan dengan nilai-nilai keislaman.17
Dari permasalahan tersebut, semakin pentingnya dunia intrepreneur ekonomi masyarakat akan
meningkat jika para generasi muda dapat membuka lapangan pekerjaan. Dalam hal ini tentu para
generasi harus memiliki jiwa berwirausaha. Membuka suatu usaha bukanlah hal yang mudah,
karena seorang wirausaha harus mempertimbangkan banyak hal yang akan mempengaruhi usaha
tersebut diantaranya adalah modal usaha, lingkungan, kreativitas, dan self efficacy. Berdasarkan
hal tersebut penulis tertarik mengambil penelitian ini dengan Judul “Pengaruh Modal Usaha,
Lingkungan, Kreativitas dan Self Efficacy Terhadap Minat Berwirausaha Dalam Perspektif
Manajemen Bisnis Islam”.

C. Identifikasi dan Batasan Masalah


1. Identifikasi Masalah
Permasalahan yang penulis ajukan ini dapat diidentifikasi permasalahannya sebagai
berikut:
a. Masih banyak orang yang sulit dalam mencari lapangan pekerjaan karena banyaknya
orang yang bersaing dalam mencari pekerjaan tanpa berkeinginan menciptakan lapangan
pekerjaan sehingga menyebabkan bertambahnya jumlah pengangguran.
b. Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa per febuari 2022, tingkat pengangguran
di Indonesia tercatat sebesar 5,83 persen. Dan dari 5,83 persen tersebut hampir 14 persen
adalah penduduk lulusan jenjang diploma dan sarjana (S1).
c. Minat berwirausaha pada alumni mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN
Raden Intan Lampung angkatan 2017 dan 2018 masih cenderung kurang.
2. Batasan Masalah
Agar pembahasan penelitian dapat berfokus pada permasalahan, maka disajikan batasan
penelitian sebagai berikut:
a. Penelitian berfokus pada pengaruh modal usaha, lingkungan, kreativitas dan self efficacy
terhadap minat berwirausaha. 7
b. Responden dalam penelitian ini adalah alumni mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam UIN Raden Intan Lampung Angkatan 2017 dan 2018.

D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas penulis merumuskan masalah sebagai berikut:
1. Apakah modal usaha berpengaruh terhadap minat berwirausaha pada alumni mahasiswa
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Raden Intan Lampung Angkatan 2017 dan 2018?
17
Aziz F, Manajemen Kewirausahaan Islam (Yogyakarta: Editie Pustaka, 2016).
8
2. Apakah lingkungan berpengaruh terhadap minat berwirausaha pada alumni mahasiswa
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Raden Intan Lampung Angkatan 2017 dan 2018?
3. Apakah kreativitas berpengaruh terhadap minat berwirausaha padaalumni mahasiswa
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Raden Intan Lampung Angkatan 2017 dan 2018?
4. Apakah self efficacy berpengauh terhadap minat berwirausaha pada alumni mahasiswa
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Raden Intan Lampung Angkatan 2017 dan 2018?
5. Apakah modal usaha, lingkungan, kreativitas dan self efficacy berpengaruh terhadap minat
berwirausaha pada alumni mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Raden Intan
Lampung Angkatan 2017 dan 2018?
6. Bagaimana modal usaha, lingkungan, kreativitas dan self efficacy berpengaruh terhadap minat
berwirausaha pada alumni mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Raden Intan
Lampung Angkatan 2017 dan 2018 dalam persepektif manajemen bisnis islam ?

E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui bagaimana modal usaha berpengaruh terhadap minat berwirausaha pada
alumni mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Raden Intan Lampung Angkatan
2017 dan 2018.
2. Untuk mengetahui bagaimana lingkungan berpengaruh terhadap minat berwirausaha pada
alumni mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Raden Intan Lampung Angkatan
2017 dan 2018.
3. Untuk mengetahui bagaimana kreativitas berpengaruh terhadap minat berwirausaha pada
alumni mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Raden Intan Lampung Angkatan
2017 dan 2018.
4. Untuk mengetahui bagaimana self efficacy berpengaruh terhadap minat berwirausaha pada
alumni mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Raden Intan Lampung Angkatan
2017 dan 2018.
5. Untuk mengetahui bagaimana modal usaha, lingkungan, kreativitas dan self efficacy
berpengaruh terhadap minat berwirausaha pada alumni mahasiswa Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam UIN Raden Intan Lampung Angkatan 2017 dan 2018.
6. Untuk menjelaskan bagaimana modal usaha, lingkungan, kreativitas dan self efficacy
berpengaruh terhadap minat berwirausaha pada alumni mahasiswa Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam UIN Raden Intan Lampung Angkatan 2017 dan 2018 dalam perspektif
manajemen bisnis islam.

F. Manfaat Penelitian
Hal terpenting dari penelitian ini adalah kemanfaatan yang dapat dirasakan atau diterapkan
setelah terungkapnya hasil penelitian. Adapun kegunaan yang diharapkan dalam penelitian ini
adalah:
1. Secara Teoritis
Penelitian mengenai pengaruh modal usaha, lingkungan, kreativitas, dan self efficacy
terhadap minat berwirausaha dalam perspektif manajemen bisnis islam diharapkan dapat
berguna bagi penelitian-penelitian dengan tema yang sama atau relevan sehingga dapat
memberikan kontribusi bagi pengembangan manajemen bisnis syariah.
2. Manfaat Secara Praktis
a. Bagi Instansi
Sebagai pedoman bagi dosen agar mengetahui pentingnya pengetahuan kewirausahaan
baik teori, pelatihan, dan kegiatan kewirausahaan lainnya bagi mahasiswa agar dapat
9
menghasilkan lulusan yang tidak hanya mencari kerja. Tetapi juga dapat menciptakan
lapangan kerja.
b. Bagi Mahasiswa
Penelitian ini dapat menjadi dorongan agar meningkatkan minat berwirausaha
khususnya mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Raden Intan Lampung.
Serta dapat dijadikan bekal pengetahuan bagi calon wirausaha, untuk mendukung
terbentuknya jiwa wirausaha
c. Bagi Penulis
Sebagai salah satu referensi dalam melanjutkan penelitian dalam bidang
kewirausahaan yang lebih luas.

G. Kajian Penelitian Terdahulu Yang Relevan


Penelitian terdahulu adalah upaya penelitian untuk mencari perbandingan dan selanjutnya
untuk menemukan inspirasi baru untuk penelitian selanjutnya disamping itu kajian penelitian
terdahulu membantu penelitian dapat memposisikan penelitian serta menunjukkan orsinalitas dari
penelitian. Pada bagian ini penulis mencantumkan berbagai hasil penelitian terdahulu terkait
penelitian yang hendak dilakukan, kemudian membuat ringkasannya. Berikut merupakan
beberapa penelitian terdahulu yang masih terkait dengan tema yang penulis kaji diantaranya:
1. Penelitian yang dilakukan Gabriel Tanusi dan Yulius Laga pada tahun 2020 yang berjudul
“Pengaruh Pelatihan, Motivasi Dan Modal Usaha Terhadap Minat Berwirausaha Di UPTD
LLK UKM Kabupaten Ende”.
Persamaan : Pada variabel X1 (modal usaha) dan Y (minat berwirausaha)
Perbedaan :
- Penelitian terdahulu menggunakan variabel X1 (Pelatihan) X2 (motivasi) dan X3 (Modal
Usaha) sedangkan penelitian sekarang menggunakan variabel X1 (modal usaha) X2
(lingkungan), X3 (kreativitas) dan X4 (self efficacy)
- Pada objek penelitian yaitu alumni mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN
Raden Intan Lampung Angkatan 2017 dan 2018.

Hasil : Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara simultan pelatihan kerja, motivasi,
faktor modal usaha berpengaruh positif dan signifikan secara simultan terhadap minat
pengusaha dengan nilai 71,50 persen dan faktor pelatihan kerja yang paling dominan
berpengaruh terhadap minat pengusaha dengan t hitung > t tabel yaitu nilai 7,375 dengan
signifikan 0,000 <0,05. Temuan-temuan empiris ini mengidentifikasi bahwa Pemerintah
Kabupaten Ende perlu meningkatkan pelatihan kerja terus-menerus dari tingkat dasar hingga
tingkat lanjut dan magang dengan perusahaan, perlu terus memotivasi dan menyediakan
akses ke pendanaan melalui pinjaman lunak untuk menciptakan wirausahawan baru di
Kabupaten Ende.18

2. Penelitian yang dilakukan Safitri Tasidjawa, Moh. Amin dan Afifudin pada tahun2021 yang
berjudul “Pengaruh Kreativitas Dan Motivasi Terhadap Minat Berwirausaha Mahasiswa
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Islam Malang”.
Persamaan : Pada variabel X3 (kreativitas) dan Y (minat berwirausaha)
Perbedaan :
- Penelitian terdahulu menggunakan variabel X1 (kreativitas), dan X2 (Motivasi)
sedangkan penelitian sekarang menggunakan variabel X1 (modal usaha) X2
(lingkungan), X3 (kreativitas) dan X4 (self efficacy).

18
G Tanusi and Y Laga, “Pengaruh Pelatihan, Motivasi Dan Modal Usaha Terhadap Minat Berwirausaha Di Uptd Llk
Ukm Kabupaten Ende,” Kinerja 17, no. 1 (2020): 157–63, http://journal.feb.unmul.ac.id/index.php/KINERJA/article/view/6717.
1
- Pada objek penelitian yaitu alumni mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN
Raden Intan Lampung Angkatan 2017 dan 2018.

Hasil :Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, maka dapat di ambil kesimpulan
dalam penelitian ini sebagai berikut : 1) Berdasarkan hasil uji F, variabel Kreativitas dan
Motivasi secara simultan berpengaruh terhadap variabel Minat Berwirausaha. Dibuktikan
dengan nilai F-hitung 76,036 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000. Nilai F-tabel 3,101.
Dengan demikian diperoleh F-hitung 76,036 > F-tabel 3,101 dan nilai signifikansi 0,000 <
0,05. 2) Berdasarkan hasil uji koefisien determinasi menunjukan bahwa nilai R Square
sebesar 0,636 atau sebesar 63,6%. Artinya variabel kreativitas dan motivasi relative tinggi
dalam memberikan informasi yang dibutuhkan variabel dependen, yaitu minat berwirausaha
sebesar 63,6% dan sisanya 36,4% dipengaruhi oleh faktor lain diluar model penelitian. 3)
Berdasarkan hasil uji t kreativitas dan motivasi secara parsial berpengaruh terhadap minat
berwirausaha.19

3. Penelitian yang dilakukan Nanda Tri Wardani Dan Retno Mustika Dewi pada tahun 2021
yang berjudul “Pengaruh Motivasi, Kreativitas, Inovasi dan Modal Usaha terhadap Minat
Berwirausaha Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi UNESA”.
Persamaan :Pada variabel X1 (Modal Usaha) X3 (kreativitas)dan variabel Y (minat
berwirausaha)
Perbedaan :
- Dari penelitian yang akan dilakukan sekarang Pada variabel X2 (Lingkungan) X4 (Self
efficacy).
- Dan pada objek penelitian yaitu alumni mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
UIN Raden Intan Lampung Angkatan 2017 dan 2018.
Hasil : Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa: 1)
Motivasi, kreativitas, inovasi, dan modal usaha secara serentak berpengaruh positif signifikan
pada minat berwirausaha mahasiswa Prodi Pendidikan Ekonomi UNESA, 2) Motivasi
berpengaruh positif signifikan terhadap minat berwirausaha mahasiswa Prodi Pendidikan
Ekonomi UNESA, 3) Kreativitas berpengaruh positif signifikan terhadap minat berwirausaha
mahasiswa Prodi Pendidikan Ekonomi UNESA, 4) Inovasi tidak berpengaruh signifikan
terhadap minat berwirauaha mahasiswa Prodi Pendidikan Ekonomi UNESA, 5) Modal usaha
berpengaruh positif signifikan terhadap minat berwirauaha mahasiswa Prodi Pendidikan
Ekonomi UNESA.20
4. Penelitian yang dilakukan Siti Nafi’ah Nurhadifah dan Sukanti pada tahun 2018 yang
berjudul ”Pengaruh Kepribadian, Lingkungan Keluarga, DanTeman Sebaya Terhadap Minat
Berwirausaha Mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Yogyakarta”.
Persamaan : Pada variabel Y (minat berwirausaha)
Perbedaan :
- Dari penelitian yang akan dilakukan sekarang pada variabel X1 (modal usaha) X2
(lingkungan), X3 (kreativitas) dan X4 (self efficacy).
- Pada objek penelitian yaitu alumni mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN
Raden Intan Lampung Angkatan 2017 dan 2018.
Hasil : Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan: (1) terdapat pengaruh positif
Kepribadian terhadap Minat Berwirausaha mahasiswa program studi Pendidikan Akuntansi
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta dengan nilai rxly sebesar 0,755; r2x1y
sebesar 0,570; (2) terdapat pengaruh positif Lingkungan Keluarga terhadap Minat

19
Safitri Tasidjawa, Moh Amin, and Affifudin, “Pengaruh Kreativitas Dan Motivasi Terhadap Minat Berwirausaha
Mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Islam Malang,” Agustus 10, no. 13 (2021): 1–11.
20
Wardani and Dewi, “Pengaruh Motivasi, Kreativitas, Inovasi Dan Modal Usaha Terhadap Minat Berwirausaha.”
1
Berwirausaha mahasiswa program studi Pendidikan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas
Negeri Yogyakarta dengan nilai rx2y sebesar 0,515; r2 x2y sebesar 0,265; (3) terdapat
pengaruh positif Teman Sebaya terhadap Minat Berwirausaha mahasiswa program studi
Pendidikan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta dengan nilai rx3y
sebesar 0,453; r2x3y sebesar 0,205; (4) terdapat pengaruh Kepribadian, Lingkungan
Keluarga, dan Teman Sebaya secara bersama-sama terhadap Minat Berwirausaha mahasiswa
program studi Pendidikan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta
dengan nilai R(1,2,3) sebesar 0,778; R2 (1,2,3) sebesar 0,605.21
5. Penelitian yang dilakukan Nalom Siagian dan Darma Manalu pada tahun 2021 yang berjudul
“Pengaruh Motivasi Dan Modal Usaha Terhadap Minat Berwirausaha Di Pasar Komplek
MmtcKota Medan”.
Persamaan : Pada variabel X1 (modal usaha) dan variabel Y (minat berwirausaha)
Perbedaan :
- Dari penelitian yang dilakukan sekarang pada variabel X2 (lingkungan) X3 (kreativitas)
dan X4 (self efficacy).
- Pada objek penelitian yaitu alumni mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN
Raden Intan Lampung 2017 dan 2018.
Hasil : Berdasarkan hasil uji validitas dan uji reliabilitas, variable Motivasi (X₁), Modal
usaha (X₂) dan Minat Berwirausaha (Y) dapat disimpulkan valid dan reabel berdasarkan
kriteria pengujian rhitung ˃ rtabel dan combrach alpha ˃ 0,6 dari semua indikator masing-
masing variabel. Berdasarkan kriteria pengujian ttabel, nilai t hitung yang dihasilkan pada
variabel Motivasi (X₁) = 6,264 > t tabel (α = 0,05/2; n-k-1) = 1,985. Berarti variabel Motivasi
(X₁) berpengaruh positif terhadap Minat berwirausaha. Berdasarkan kriteria pengujian ttabel,
nilai t hitung yang dihasilkan pada variabel Modal Usaha (X₂) = -0,288 < t tabel (α = 0,05/2;
n-k-1)
= 1,985. Hal ini berarti variabel modal usaha (X₂) berpengaruh negatif terhadap Minat
berwirausaha. Berdasarkan Tabel 4.18 didapat nilai F hitung sebesar 20,802 > F tabel (α = k;
n-k) = 2,70 dengan F sig. 0,000 dimana F sig. 0,000 < 0,05 maka H0 ditolak. Dapat diartikan
bahwa motivasi (X₁) dan modal usaha (X₂) beperngaruh positif dan signifikan secara
simultan terhadap minat berwirausaha (Y).22

H. Metode Penelitian
Metode penelitian adalah cara berpikir ilmiah secara rasional, empiris, dan sitematis yang
digunakan oleh peneliti untuk melakukan kegiatan penelitian. Rasional berarti berarti kegiatan
penelitian tersebut dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal, sehingga dapat dijangkau oleh
penalaran manusia. Empiris berarti sesuatau cara yang dilakukan itu dapat diamatai oleh indra
manusia, sehingga orang lain dapat mengamatinya. Sistematis, berarti proses yang dilakukan
pada penelitian itu menggnakan langkah-langkah tertentu bersift logis dan terstruktur.23
1. Pendekatan Jenis Penelitian
Metode penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Metode kuantitatif adalah
penelitian yang menggunakan data dalam bentuk angka-angka yang bersifat kuantitatif, untuk
dapat meramalkan kondisi populasi, atau kecenderungan masa datang. 24 Penelitian kuantitatif
memungkinkan adanya generalisasi untuk hasilnya, yang dihitung dengan analisis statistik.

21
Siti Nafi’ah Nurhadifah and Sukanti Sukanti, “Pengaruh Kepribadian, Lingkungan Keluarga, Dan Teman Sebaya
Terhadap Minat Berwirausaha Mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri
Yogyakarta,” Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia 16, no. 2 (2018), https://doi.org/10.21831/jpai.v16i2.22055.
22
“View of Pengaruh Motivasi Dan Modal Usaha Terhadap Minat Berwirausaha Di Pasar Komplek Mmtc Kota Medan,”
accessed September 10, 2022, https://ejournal.uhn.ac.id/index.php/sosialpolitik/article/view/330/439.
23
I Made Laut Mertha Jaya, Metode Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif: Teori, Penerapan, Dan Riset Nyata, 1st ed.
(Yogyakarta: Anak Hebat Indonesia, 2020), 5.
24
M.Pd. Dr.Abd.Mukhid, Metodologi Penelitian Pendekatan Kuantitatif (Surabaya: CV.Jakad Media Publishing, 2021),
14.
1
Jenis penelitian ini menggunakan rumusan masalah asosiatif yaitu suatu rumusan masalah
penelitian yang bersifat menanyakan hubungan anatara dua variabel atau lebih.25 Variabel
yang diangkat dalam penelitian ini yaitu variabel bebas (X 1, X2 , X3 , X4) dan variabel terikat
(Y). Variabel bebas (X) pada penelitian ini adalah modal usaha, lingkungan, kreativitas dan
self efficacy, sedangkan untuk variabel terikatnya (Y) adalah minat berwirausaha.
2. Populasi dan Sampel Penelitian
a. Populasi
Populasi merupakan unsur atau elemen yang menjadi suatu obyek penelitian atau unit
analisis yang menjadi obyek penelitian, yaitu berupa penduduk, karyawan, perusahaan
dan sebagainya.26 Populasi dalam penelitian ini adalah alumni mahasiswa Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Raden Intan Lampung Angkatan 2017 dan 2018.
b. Sampel
Sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki populasi.27
Dalam penelitian ini penulis menggunakan sampel non probability sampling, dikarenakan
peneliti tidak mendapatkan secara rinci identitas responden yang diperlukan dalam
pembuatan kerangka sampling. Metode non probabilitas dengan menggunakan teknis
penarikan sampel purposive sampling. Sampel purposive adalah teknik penentuan sampel
berdasarkan kriteria khusus, yaitu orang-orang yang dianggap ahli. 28 Peneliti menentukan
kriteria sampel yang dituju mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Raden
Intan Lampung Angkatan 2017 dan 2018 yang telah lulus.
Karena penelitian ini variabel dependennya dipengaruhi lebih dari satu variabel maka
penelitian ini akan menggunakan analisis regresi berganda. Penentuan ukuran sampel
diambil dengan menggunakan teori Roscoe. Teori Roscoe mengatakan bila dalam
penelitian akan menggunakan analisis dengan multivariate (korelasi atau regresi
berganda), maka jumlah anggota sampel minimal 10 kali dari jumlah variabel yang
diteliti.29 Jadi karena dalam penelitian ini terdiri dari 5 variabel (4 variabel independen +
1 variabel dependen), maka jumlah sampelnya adalah 5 x 10 = 50. Jadi melalui
pertimbangan berdasarkan rumusan tersebut, didapat jumlah sampel dari penelitian ini
adalah sebesar 50 responden yang berasal dari alumni mahasiswa Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam UIN Raden Intan Lampung Angkatan 2017 dan 2018.
3. Sumber Data
a. Sumber Data
Dalam penelitian ini data yang digunakan yaitu data primer. Menurut Bungin, data
primer adalah data yang langsung diperoleh dari sumber data pertama di lokasi penelitian
atau obyek penelitian. Sedangkan menurut Rahmadi dalam penelitian Amirin, data primer
adalah data yang di peroleh dari sumber-sumber atau sumber asli yang memuat informasi
atau data.30
b. Variabel
Dalam penelitian seseorang peneliti harus menentukan terhadap sesuatu yang akan
diteliti, yaitu obyek penelitian. Adapun variabel penelitian ini adalah sebagai berikut:
1) Variabel X, dalam penelitian ini sumber X nya adalah sebagai berikut:
-
Modal Usaha (X1)

25
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan Kombinasi (Mixed Methods) (Bandung: Alfabeta, 2018), 61.
26
Dekeng Setyo Budiarto, PANDUAN RISET KUANTITATIF : Trik Publikasi Bagi Pemula, 1st ed. (Yogyakarta: UPY
Press, 2019), 31.
27
Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian, Edisi Pertama (Jakarta: Prenademedia Group, 2011), 71.
28
Muhajirin dan Maya Panorama, Pendekatan Praktis Metode Penelitian Kualitatif Dan Kuantitatif (Yogyakarta: Idea
Press, 2017), 120.
29
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&B (Bandung: Alfabeta, 2010), 130.
30
Rahmadi, Pengantar Metodologi Penelitian (Kalimantan Selatan: Antasari Press, 2011), 71.
1
Lingkungan (X2)
-

- Kreativitas (X3)
-
Self Efficacy (X4)
2) Variabel (Y), Minat Berwirausaha

c. Skala Pengukuran
Skala pengukuran yang digunakandalam penelitian ini yaitu menggunakan Skala
Likert. Skala Likert adalah skala penelitian yang digunakan untuk mengukur sikap dan
pendapat. Dengan skala likert ini, responden diminta untuk melengkapi kuesioner yang
digunakan untuk menunjukkan tingkat persetujuan terhadap serangkaian pertanyaan atau
pernyataan.31 Berikut ini adalah contoh skala pengukuran atau pengukuran indikator dari
variabel tersebut adalah;

Tabel.3.1
Contoh Skala Pengukuran Atau Pengukuran Indikator Dari Variabel
Modal Usaha (X1), Lingkungan (X2), Kreativitas (X3), Self Efficacy Nomor
(X4), Minat Berwirausaha (Y)
Sangat Setuju (SS) 5
Setuju (S) 4
Netral (N)) 3
Tidak Setuju (TS) 2
Sangat Tidak Setuju (STS) 1
Sumber : Data diolah

4. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data


a. Teknik Pengumpulan Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber data primer. Data
primer adalah data yang diperoleh langsung dari objek yang diteliti. 32 Data primer dari
penelitian ini adalah Alumni Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Raden
Intan Lampung Angkatan 2017 dan 2018.
Sedangkan dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan adalah
dengan kuesioner (angket). Kuesioner (angket) merupakan teknik pengumpulan data
yang digunakan adalah dengan kuesioner (angket). Kuesioner (angket) merupakan teknik
pengumpulan data yang berupa daftar pertanyaan atau pernyataan yang disusun secara
sistematis untuk diisi oleh responden.33
b. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah pedoman tertulis tentang wawancara, atau pengamatan
atau daftar pertanyaan, yang dipersiapkan untuk mendapatkan informasi dari responden.34
Instrumen tersebut disebut pedoman pengamatan atau pedoman wawancara, atau
kuesioner sesuai dengan metode yang digunakan. Jumlah instrumen yang akan digunakan
akan tergantung pada jumlah variabel yang akan diteliti.
5. Definisi Operasional Variabel
Operasional variabel merupakan penguraian variabel penelitian ke dalam sub variabel
penelitian, dimensi, indikator sub variabel, dan pengukuran. Menurut Sugiyono dalam
bukunya

31
Hanafiah and Adang Sutedja, Pengantar Statistik (Jawa Barat: Widina Bhakti Persada Bandung, 2020).
32
Rianto Adi, Metodologi Penelitian Sosial Dan Hukum, Cet.4 edis (Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2021),
65.
33
Rahmadi, Pengantar Metodologi Penelitian, 84.
34
Gulo W, Metodologi Penelitian (Jakarta: Grasindo, 2002), 123.
1
muslich pada dasarnya variabel penelitian adalah sesuatu yang berbentuk apa saja yang
ditetapkan oleh seorang peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi mengenai hal
tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.35 Dalam penelitian ini ada 2 (dua) macam variabel
penelitian yakni: Variabel Bebas (Independen) Dan Variabel Terikat (Dependen). Adapun
definisi operasional variabel adalah:

Tabel 3.2
Definisi Operasional Variabel
No Variabel Definisi Indikator Skala
1 Modal Usaha (X1) Modal usaha adalah uang 1. Modal syarat Skala
yang dipakai sebagai untuk usaha Likert
pokok (induk) untuk 2. Besar modal
berdagang, melepas uang 3. Hambatan
dan sebagainya atau modal sumber modal
adalah harta benda (uang, 4. Sumber modal
barang dan sebagainya) dari luar.37
yang dapat dipergunakan
untuk menghasilkan
sesuatu untuk menambah
kekayaan.36
2 Lingkungan (X2) Lingkungan adalah semua 1. Cara orang tua Skala
fenomena peristiwa, 2. Realisasi antar Likert
situasi ataupun kondisi keluarga
fisik atau sosial yang 3. Suasana rumah
dapat mempengaruhi, 4. Keadaan
dipengaruhi individu. 38
ekonomi
keluarga
5. Kegiatan dalam
masyarakat
6. Media massa
7. Teman bergaul
8. Bentuk
kehidupan
masyarakat.39

3 Kreativitas (X3) Kreativitas adalah 1. Keterampilan Skala


kemampuan untuk berfikir Likert
mengembangkan ide-ide 2. Kemampuan
baru dan menemukan berimajinasi
cara-cara baru dalam 3. Kemampuan
menghargai

35
Muslich Ansori Sri Iswati, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Cet. 1 (Surabaya: Airlangga University Press, 2009),
57.
36
Pamungkas, “PENGARUH MODAL, KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) DAN PROMOSI
TERHADAP PEMBERDAYAAN UMKM ( Studi Kasus Pada Pemilik Usaha Di Sekitar Pasar Babadan, Ungaran ).”
37
L Arliani, “Pengaruh Perilaku Usaha Dan Modal Usaha,” Pendidikan Ekonomi 11, no. 2 (2019).
38
Dewi, “Hubungan Self-Efficacy Dan Lingkungan Keluarga Dengan Kemandirian Belajar Siswa Kelas IV SD Negeri
Gugus Cakra Kecamatan Ngaliyan Kota Semarang.”
39
Helga Nurul Amalia, “Pegaruh Prestasi Dan Lingkungan Terhadap Minat Berwirausaha Siswa Jurusan Pemasaran SMK
Diponegoro Salatiga (Studi Pada Kelas XI Tahun Ajaran 2014/2015” (2015).
1

melihat masalah dan 4. Kemampuan


peluang.40 mengembangkan
hal baru
5. Kemampuan
mengajukan
pertanyaan.41
4 Self Efficacy (X4) Self efficacy adalah sikap 1. Pengalaman
Skala
seseorang pegawai yang menguasai
Likert
berhubungan dengan sesuatu
keyakinan pribadi 2. Modeling sosial
mengenai kompetensi dan 3. Persuasi sosial
kemampuan diri dengan 4. Kondisi fisik
melaksanakan tugas.42 dan emosional.43
5 Minat Minat Berwirausaha 1. Perasaan tertarik
Skala
Berwirausaha (Y) adalah keinginan, 2. Perasaan senang
Likert
ketertarikan, serta 3. Kainginan.45
kesediaan untuk berkerja
keras atau berkemauan
keras untuk berusaha
memenuhi kebutuhan
hidupnya tanpa merasa
takut dengan risiko yang
akan terjadi, serta
senantiasa belajar dari
kegagalan yang dialami.44
Skala Likert : Skala likert adalah skala penelitian yang digunakan untuk mengukur sikap
dan pendapat. Dengan skala likert responden diminta untuk melengkapi kuesioner yang
mengharusakan mereka untuk menunjukkan tingkat terhadap serangkaian pertanyaan.
Pertanyaan atau pernyataan yang digunakan dalam penelitian ini biasanya disebut dengan
varaiabel penelitian dan ditetapkan secara spesifik oleh peneliti.

6. Hipotesis
Hipotesis merupakan suatu pernyataan yang ada pada saat waktu diungkapkan belum
mengetahui kebenarannya, tetapi memungkinkan untuk diuji dalam kenyataan empiris.46
Hipotesis adalah suatu pernyataan sementara yang berhubungan antara dua variabel atau lebih
yang harus dibuktikan kebenarannya dengan menggunakan uji statistik yang sesuai.47
Berdasarkan teori dan

40
Rusdiana, Kewirausahaan Teori & Praktik.
41
Cahaya Rahmawani and Br Lubis, “Berwirausaha Mahasiswa Prodi Manajemen Angkatan 2017 Universitas Medan
Area Skripsi Oleh : Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Medan Area Medan Berwirausaha
Mahasiswa Prodi Manajemen Angkatan 2017 Universitas Medan Area Skripsi,” 2021, 1–76,
http://repository.uma.ac.id:8081/bitstream/123456789/16445/1/178320197.
42
Hussein, Kepuasan Kerja Dan Kinerja Pegawai, Budaya Organisasi, Perilaku Pemimpin Dan Efikasi Diri.
43
Riska Amelia Kamil, “Pengaruh Efikasi Diri, Kemandirian, Dan Lingkungan Keluarga Terhadap Minat Berwirausaha
Siswa Kelas XI Akuntansi SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta Tahun Ajaran 2017/2018,” Kajian Pendidikan Akuntansi
Indonesia 7, no. 1 (2018): 1–21, eprint.uny.ac.id/56529/1.
44
Ahmad Faisol Haq, “Pengaruh Motivasi Dan Kreativitas Berwirausaha Terhadap Minat Berwirausaha Mahasiswa
Jurusan P.IPS Angkatan 2015/2016 UIN Maulana Malik Ibrahim Malang,” Journal of Chemical Information and Modeling 53,
no. 9 (2019): 1689–99.
45
Kamil, “Pengaruh Efikasi Diri, Kemandirian, Dan Lingkungan Keluarga Terhadap Minat Berwirausaha Siswa Kelas
XI Akuntansi SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta Tahun Ajaran 2017/2018.”
46
Ibid.
47
Sony Faisal Rinaldi and Bagya Mujianto, Metodologi Penelitian Dan Statistik (Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia, 2017), 121.
1
permasalahan yang ada dalam penelitian ini diajukan enam hipotesis penelitian, yaitu sebagai
berikut:
1.
H01 = Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara modal usaha terhadap minat
berwirausaha.
Ha1 = Terdapat pengaruh yang signifikan antara modal usaha terhadap minat
berwirausaha.
2. H02 = Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara lingkungan terhadap minat
berwirausaha.
Ha2 = Terdapat pengaruh yang signifikan antara lingkungan terhadap minat
berwirausaha.
3. H03 = Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara kreativitas terhadap minat
berwirausaha.
Ha3 = Terdapat pengaruh yang signifikan antara kreativitas terhadap minat
berwirausaha.
4.
H04 = Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara self efficacy terhadap minat
berwirausaha.
Ha4 = Terdapat pengaruh yang signifikan antara self efficacy terhadap minat
berwirausaha.
5. H05 = Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara modal usaha, lingkungan,
kreativitas dan self efficacy terhadap minat berwirausaha.
Ha5 = Terdapat pengaruh yang signifikan antara modal usaha, lingkungan, kreativitas
dan self efficacy terhadap minat berwirausaha.

7. Teknik Analisis Data


Menggunakan analisis data kuantitatif sebagai bentuk analisa yang menggunakan angka-angka
dan perhitungan dengan menggunakan metode statistik, maka data tersebut harus diklarifikasikan
dalam kategori tertentu dengan menggunakan tabel-tabel tertentu untuk memudahkan dalam
menganalisis. Analisis data yang digunakan oleh penulis adalah analisis regresi linier berganda
dengan menggunakan program softwere Smart PLS 3.0.
a. Uji Kualitas Data
1. Uji Validitas
Uji Validitas menguji validasi instrumen yang sangat umum digunakan adalah korelasi
person atau korelasi sederhana, korelasi moment tangar. Dengan cara menghitung
koefisien korelasi antara masing-masing nilai pada nomor pernyataan tersebut, nilai dapat
digunakan uji r atau uji t.
2. Uji Reliabilitas
Uji Reliabilitas hanyalah pertanyaan-pertanyaan yang valid saja. Metode yang digunakan
ada 2 macam, yaitu teknik ukur ulang dan teknik sekali ukur. Kedua uji instrument ini
dilakukan untuk menguji apakah kuisioner layak digunakan sebagai instrument
penelitian. Uji validitas dan reliabilitas kuisioner dalam penelitian ini menggunakan
software Smart PLS 3.0.48
b. Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas
Uji Normalitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi data berdistribusi normal
atau tidak. Suatu penelitian data yang diperlukan harus bervariabel normal, bila data dari
setiap variabel tidak normal maka tidak bisa menggunakan statistik parametrik. Uji
normalitas dilakukan dengan menggunakan uji kolmogrov smirnov. Pengambilan

48
Lydia Goenandhi, “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Dalam Keputusan Pembelian Mobil
Toyota Avanza Di Kota Banjarmasin,” Jurnal Manajemen Dan Akuntansi 12 No. 2 (2011): 158.
1
kesimpulan untuk menentukan apakah data mengikuti distribusi normal atau tidak yaitu
dengan menilai signifikan nya. Jika signifikan > 0.05 maka variabelnta berdistribusi
normal dan sebaliknya jika signifikan < 0.05 maka variabel tidak bedistribusi normal.49
2. Uji Multikolinearitas
Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan
korelasi antara variabel bebas (terikat). Variabel yang menyebabkan kemultilinearan
dapat dilihat dari nilai tolerance value atau nilai VIF (Variance Inflation Factor). Batas
dari tolerance value > 0,1 atau nilai VIF lebih kecil dari 10, maka tidak terjadi
multikoliniearitas.50
3. Uji Heteroskedastisitas
Menurut Imam Ghozali Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
model persamaan regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan
kepengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah homoskedastisitas atau tidak
terjadi heteroskedastisitas. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas
dilakukan dengan cara menggunakan Uji Glejser. Menurut Imam Ghozali tidak akan
terjadi heteroskedastisitas jika nilai sig > 0,05.51
c. Uji Hipotesis
1. Analisis Linear Berganda
Teknik analisis data adalah mendeskripsikan teknik analisis apa yang digunakan oleh
peneliti untuk menganalisis data yang telah dikumpulkan, termasuk pengujiannya.52
Analisis regresi pada penelitian ini digunakan untuk menguji apakah Modal Usaha (X 1),
Lingkungan (X2) Kreativitas (X3) dan Self Efficacy (X4) mempengaruhi Minat
Berwirausaha (Y) pada alumni mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN
Raden Intan Lampung Angkatan 2017 dan 2018. Analisis data yang digunakan yaitu
analisis regresi linear berganda. Analisis linear berganda pada dasarnya merupakan
perluasan dari regresi linear sederhana, yaitu menambah jumlah variabel bebas yang
sebelumnya, hanya satu menjadi dua atau lebih variabel bebas.
Rumus Pengujian melalui Regresi Linear Berganda dengan model matematis, sebagai
berikut :

Y= a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + et

Keterangan :

Y = Minat Berwirausaha
A = Konstanta
X1 = Modal Usaha
X2 = Lingkungan
X3 = Kreativitas
X4 = Self Efficacy
Et = Error term
b1,b2,b3,b4 = Koefisien Regresi
2. Uji F
Uji F ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh apakah variabel independent (X) secara
bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependent (Y) pada
tingkat kepercayaan 95% atau α = 5%.

49
Eriefinanto Moch Doddy, Ekonometrika Esensi Dan Aplikasi (Jakarta: Erlangga, 2012), 28.
50
Ibid, 52.
51
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 19 (Semarang: Badan Penerbit Universitas
Diponegoro, 2011).
52
Sanusi, Metode Penelitian Bisnis (Jakarta: Selemba Empat, 2014), 49.
1
3. Uji T
Uji T digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi variabel independen (X)
secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen (Y) pada tingkat
kepercayaan 95%.
4. Koefisien Determinan
Fungsi dari koefisien determinan (R2) adalah untuk mengukur seberapa jauh kemampuan
model dalam menerangkan variasi variabel dependent. Nilai koefisien determinasi adalah
antara 0 dan 1. Nilai R2 yang kecil menunjukkan kemampuan variabel independent dalam
menjelaskan variabel-variabel dependent yang sangat terbatas.53

I. Kerangka Teoritik
1. Theory of Planned Behavior (TPB)
Theory of planned behavior (TPB) sering digunakan untuk penelitian perilaku. Teori
planned behavior merupakan perluasan dari Theory of Reasoned Action (TRA) yang
sebelumnya dikembangkan oleh Icek Ajzen dan Martin Fishbein. Teori tersebut menjelaskan
bahwa perilaku (behavior) dilakukan karena individu mempunyai minat atau keinginan untuk
melakukannya. Minat merupakan perilaku rencanaan atau sering disebut Theory of planned
behavior (TPB). Biasanya TPB menjelaskan niat seseorang yang kemudian menjelaskan
perilaku tersebut. Menurut Ajzen (1991) Theory of Planned Behavior merupakan teori yang
menjelaskan permasalahan apa yang membuat seseorang melakukan tindakan tertentu, oleh
karena itu teori ini mampu menjelaskan perilaku seseorang dalam bidang kewirausahaan yang
didukung oleh penjelasan Ajzen (1991), bahwa Theory of Planned Behavior is suitable to
explain any behavior which requires planning such as entrepreneurship yang artinya sebagai
teori perilaku yang direncanakan itu cocok untuk menjelaskan perilaku yang memerluhkan
perencanaan, seperti kewirausahaan.54
Berdasarkan uraian tersebut, peneliti memilih Theory of planned behavior yang dianggap
paling sesuai dengan penelitian ini, dimana ada empat variabel yang dianggap sebagai faktor
penentu minat berwirausaha, pertama modal usaha, kedua lingkungan, ketiga kreativitas, dan
keempat self efficacy sebagai pengaruh sosial.
2. Minat Berwirausaha
a. Pengertian Minat
Minat merupakan salah satu unsur penting dalam diri seseorang yang ikut menentukan
dalam menjalankan suatu pekerjaan. Suatu keberhasilan seseorang dalam menjalankan
pekerjaannya semakin besar peluangnya jika seseorang tersebut memiliki minat dalam
dirinya. Menurut Slameto minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada
suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Yang dimaksud bahwa didalam diri
mahasiswa terdapat rasa cenderung lebih tertarik pada suatu hal tanpa ada paksaan dari
orang lain.55 Sedangkan menurut Djaali H, minat berhubungan dengan gaya gerak yang
mendorong seseorang untuk menghadapi atau berurusan dengan orang, benda, kegiatan,
pengalaman yang diransang oleh kegiatan itu sendiri.56 Dan apa yang sudah menjadi
minat seseorang mendorongnya untuk berbuatlebih giat dan lebih baik.
Berdasarkan beberapa pendapat tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa minat
adalah suatu perasaan dimana dapat mendorong seseorang untuk mempelajarinya dan
tanpa adanya suatu paksaan.

53
Ibid,136 - 138.
54
I. Ajzen, Theory of Planned Behavior (University of Massachusetts at Amherst, Akademic press.inc., 1991).
55
Slameto, Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, Cet.VI (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2013), 180.
56
Djaali H, Psikologi Pendidikan, Cet.ke-VII (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2012), 121.
1
b. Pengertian Wirausaha
Seorang wirausaha adalah seseorang yang dapat menciptakan sesuatu hal dan
mengolah bahan baku baru. Sejalan dengan pendapat Joseph Schumpeter “Entrepreneur
as the person who destroys the existing economic order by introducing new products and
services, by creating new forms of organization, or by exploiting new raw material”.
Artinya Wirausaha adalah orang yang mendobrak sistem ekonomi yang ada dengan
memperkenalkan barang dan jasa yang baru, dengan menciptakan bentuk organisasi baru
atau mengolah bahan baku baru.57 Sedangkan menurut Kasmir Wirausaha yaitu orang
yang berjiwa berani mengambil risiko untuk membuka usaha dalam berbagai
kesempatan.58 Mahasiswa yang berwirausaha harus siap menghadapi berbagai risiko yang
akan terjadi dimasa depan terhadap usaha yang dimilikinya.
Berdasarkan uraian tersebut dapat diambil pengertian bahwa wirausaha adalah orang
yang mampu mengelola maupun menganalisis peluang yang ada dengan membuka suatu
usaha atau bisnis baru.
c. Pengertian Minat Berwirausaha
Berdasarkan pengertian tentang minat dan wirausaha di atas dapat disimpulkan bahwa
minat berwirausaha merupakan kecenderungan hati dari dalam diri individu atau
seseorang yang mempunyai keberanian dan keinginan menciptakan suatu bidang usaha
melalui ide- ide kreatif, inovatif kemudian merencanakan, mengorganisir, mengatur,
menanggung resiko dan mengembangkan usaha yang diciptakannya untuk mencapai
tujuan, serta dapat melihat peluang yang ada dan mampu mengelolanya dengan cara
bekerja keras, semangat yang tinggi karena minat wirausaha harus melihat ke depan
dalam potensi mendirikan usaha. Menurut Buchari Alma mengungkapkan bahwa di
Amerika Serikat entrepreneur memberikan image yang berbeda-beda, dalam suatu
kepustakaan indikasi mengenai seorang yang memiliki minat wirausaha ialah orang yang:
(1) mengambil resiko, (2) berani menghadapi ketidakpastian, (3) membuat rencana
kegiatan sendiri, (4) menciptakan kegiatan usaha dan kegiatan industry yang sebelumnya
tidak ada.59 Minat berwirausaha tidak dimiliki dengan begitu saja, melainkan dapat
dikembangkan dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
d. Faktor-faktor yang mempengaruhi Minat Berwirausaha
Minat berwirausaha dipengaruhi oleh berbagai faktor-faktor. Menurut David. C.M
Clelland mengemukakan bahwa kewirausahaan ditentukan oleh motif berprestasi
(achievement), optimisme (optimism), sikap nilai (value attitudes) dan keberhasilan.
Menurut Ibnoe Soedjono dan Ropke, perilaku kewirausahaan dipengaruhi oleh faktor
internal dan eksternal. Faktor internal meliputi hak kepemilikan, kemampuan atau
kompetensi dan insentif. Sedangkan faktor eksernal meliputi lingkungan. 60 Sedangkan
menurut Basrowi faktor-faktor yang mempengaruhi minat berwirausaha yaitu faktor
internal dan faktor eksternal.61
1) Faktor Internal
Faktor internal yaitu segenap pikiran emosi dan persoalan dari dalam diri seseorang
yang mempengaruhi minat sehingga tidak dapat dipusatkan.
a) Motivasi
Motivasi merupakan proses psikologis yang mendasar, dan merupakan salah satu
unsur yang dapat menjelaskan perilaku seseorang. Motivasi merupakan salah satu
faktor penentu dalam pencapaian tujuan. Motivasi berhubungan dengan dorongan
57
Buchori Alma, Kewirausahaan (Bandung: Alfabeta, 2013), 24.
58
Kasmir, Kewirausahaan, 2011.
59
Buchari Alma, Kewirausahaan Untuk Mahasiswa Dan Umum (Bandung: Alfabeta, 2016), 25–26.
60
Suryana, Kewirausahaan (Jakarta: Selemba Empat, 2001), 34.
61
Basrowi, Kewirausahaan Untuk Perguruan Tinggi (Bogor: Ghalia Indonesia, 2014), 64.
2
atau kekuatan yang berada dalam diri manusia. Motivasi berada dalam diri
manusia yang tidak terlihat dari luar. Motivasi menggerakkan manusia untuk
menampilkan tingkah laku ke arah pencapaian suatu tujuan tertentu.
b) Faktor Kemampuan
Kemampuan adalah suatu kecakapan seseorang dalam bidang tertentu, yang
dapat diperoleh dari hasil belajar, melalui pendidikan formal maupun pendidikan
non formal, dengan adanya kemampuan dalam berwirausaha tentu akan
menimbulkan minat berwirausaha.
c) Perasaan Senang
Perasaan erat hubungannya dengan pribadi seseorang maka tanggapan perasaan
seseorang terhadap sesuatu hal tidaklah sama antara orang yang satu dengan
orang yang lain. Perasaan senang terhadap bidang wirausaha akan menimbulkan
minat berwirausaha.
2) Faktor Eksternal
Faktor eksternal yaitu faktor yang berasal dari luar diri seseorang yang dapat
mempengaruhi minatnya.
a) Faktor Lingkungan Keluarga
Keluarga mempunyai peran penting dalam mempersiapkan anak untuk mencapai
masa depan yang baik bagi diri sendiri, keluarga, dan masyarakat, dengan adanya
dorongan dari orang tua dan keluarganya dapat mempengaruhi seseorang dalam
memupuk minat berwirausaha.
b) Faktor Lingkungan Masyarakat
Faktor lingkungan yang mempengaruhi minat berwirausaha seperti lingkungan
masyarakat serta nilai-nilai yang tumbuh dalam masyaratak tersebut, pergaulan
dengan teman sebaya, surat kabar, televisi, dan lain-lain.
c) Faktor Lingkungan Kampus
Sekolah merupakan lingkungan yang sangat potensial untuk mendorong peserta
didik dalam perkembangan minat, misalnya di lingkungan sekolah ikut dalam
mengelola Business Center. Sehingga siswa yang memiliki karakter
berwirausaha, passion, dan pengalaman dapat membangun sistem usaha mandiri.

Sedangkan Bygrave dalam buku Buchari Alma membagi faktor yang mendorong minat
berwirausaha antara lain:62

1) Faktor Personal, menyangkut aspek kepribadian diantaranya:


a) Adanya ketidakpuasan terhadap pekerjaan seseorang
b) Adanya pemutusan hubungan kerja, tidak ada pekerjaan lain
c) Dorongan karena faktor usia
d) Keberanian menaggung resiko
e) Komitmen/minat tinggi pada bisnis
2) Faktor Environment, menyangkut hubungan dengan lingkungan fisik;
a) Adanya persaingan dalam dunia kehidupan
b) Adanya sumber-sumber yang bisa dimanfaatkan seperti modal, tabungan,
warisan, bangunan, dan lokasi strategis
c) Mengikuti latihan kursus bisnis atau incubator bisnis
d) Kebijaksanaan pemerintah, adanya kemudahan lokasi berusaha, fasilitas kredit
dan bimbingan usaha.
3) Faktor Sosiological, menyangkut hubungan dengan keluarga dan sebagainya:

62
Alma, Kewirausahaan Untuk Mahasiswa Dan Umum, 11.
2
a) Adanya hubungan-hubungan atau relasi bagi orang lain
b) Adanya tim yang dapat diajak kerja sama dalam berusaha
c) Adanya dorongan dari orangtua untuk membuka usaha
d) Adanya bantuan famili dalam berbagai kemudahan
e) Adanya pengalaman bisnis sebelumnya.

Berdasarkan pendapat diatas, secara garis besar faktor-faktor yang mempengaruhi


minat berwirausaha dapat digolongkan ke dalam dua bagian yaitu: Faktor Internal
terdiri dari kemauan, keterampilan, motivasi, kemampuan, kreativitas, perasaan
senang, efikasi diri dan lain sebagainya. Sedangkan Faktor Eksternal meliputi
Lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat, lingkungan sekolah, lingkungan fisik
seperti modal, tabungan, warisan, bangunan dan lokasi strategis.

e. Indikator Minat Berwirausaha


Menurut Abdur Rachman Abror dalam penelitian (Riska Amelia Kamil 2018), minat
berwirausaha dapat diukur melalui 3 (tiga) macam indikator sebagai berikut:
1) Kognisi, yang meliputi pengetahuan kewirausahaan terhadap minat berwirausaha
yang didapat dari lingkungan keluarga.
2) Emosi, yang meliputi perasaan senang, ketertarikan dan perhatian terhadap minat
berwirausaha.
3) Konasi, yang meliputi keinginan, usaha, sikap mandiri dan keyakinan terhadap minat
berwirausaha.

Dalam penelitian tersebut membatasi indikator yang digunakan untuk mengukur minat
berwirausaha hanya mencakup unsur emosi dan unsur konasi yaitu perasaan tertarik,
perasaan senang, keinginan dan keyakinan.63

f. Minat Berwirausaha Dalam Perspektif Manajemen Bisnis Islam


Kewirausahaan sangat erat kaitannya dengan rezeki dalam memenuhi kebutuhan
hidup. Dan upaya untuk memenuhi kebutuhan hidup salah satunya dengan berkerja.
Walaupun kewirausahaan tidak hanya bekerja, namun kewirausahaan memiliki
persamaan dengan berkerja, yaitu sama-sama dilakukan untuk memenuhi kebutuhan baik
kebutuhan untuk dirinya sendiri maupun orang lain.
Ciri seorang wirausahawan muslim adalah terletak pada kemampuanya untuk
membuat kekuatan dari diri sendiri atas apa yang telah diberikan Allah kepada manusia,
yakni sebaik-baik ciptaan. Jika Allah saja menyatakan bahwa manusia sebagai ahsanul
kholiqin, maka manusia juga harus menunjukan di atas muka bumi ini bahwa semua jiwa
dan raga termasuk didalamnya fikiran, rasa, tangan, mata, harus dimaksimalkan untuk
memberi keberkahan bagi diri dan orang lain.64 Allah SWT berpesan bahwa ber-
wirusaha merupakan ibadah bagi yang menjalankanya dengan benar (sesuai syariat
Islam). Allah
ber pesan:
َ ُ ُ َ
‫َّلي جعل لكم ۡٱۡلرض ذلَول فٱمشوا ِف منا بِك ِ ها ُوكوا من ِرز ِق ِه˚ۦ َِإوَله‬ ‫هو ٱ‬
٥١ ‫ٱلنشور‬

63
Kamil, “Pengaruh Efikasi Diri, Kemandirian, Dan Lingkungan Keluarga Terhadap Minat Berwirausaha Siswa Kelas
XI Akuntansi SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta Tahun Ajaran 2017/2018.”
64
Fathul Aminudin Aziz, Manajemen Kewirausahaan Islami (Yogyakarta: Editie Pustaka, 2016), 6.
2
Artinya : Dialah Yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, maka berjalanlah di
segala penjurunya dan makanlah sebahagian dari rezeki-Nya. Dan hanya kepada-Nya-
lah kamu (kembali setelah) dibangkitkan. (Q.S. Al Mulk : 15)

Berdasarkan Ayat di atas, seorang entrepreuner atau pengusaha muslimsetidaknya dapat


dicirikan sebagai berikut:65
1) Selalu mencari sesuatu di balik ciptaan Allah
2) Selalu beribadah
3) Memiliki keyakinan bahwa harta adalah milik Allah dan dalam harta itu ada milik
orang lain
4) Ikhtiar mencari harta adalah hukumnya wajib
5) Selalu merenung tentang ciptaan Tuhan
6) Selalu berfi kir untuk mendapatkan ide
7) Siap menghadapi resiko

Berdasarkan penjelasan dan kutipan di atas, maka dapat diketahui bahwa


wirausahamerupakan bagian yang tak terpisahkan dalam ajaran Islam, sehingga ketika
Rasulullah ketikaditanyak oleh para shabat mengenai pekerjaan apa yang paling baik
dilakukan, Nabi menjawab“seseorang yang bekerja dengan tangannya sendiri, dan
setiap jual beli yang halal, sesuai denganSabda Nabi Muhammad SAW:

‫ عمل الرجل‬:‫عن رفاعة بن رافع ان النيب صلى هلال عليه وسلم سئل اي الكسب اطيب ؟ قال‬
‫بيده وكل بيع مربور‬

‫)رواه البزار وصححه‬

(‫احلاكم‬
Dari Rifa’ah bin Rofi’, bahwa Nabi SAW pernah ditanyak tentang usaha apa yang
paling baik untuk dilakukan/dikerjakan. Nabi bersabda: “seseorang yang bekerja dengan
tangannya, dansetiap bisnis yang dihalalkan. Perlu dicatat bahwa keberhasilan Nabi
dalam menjalankanwirausahanya di Negeri Syam dan berbagai daerah lainnya, tidak
terlepas dari sifat yang melekatpada dirinya, yaitu jujur (shiddiq), sangat dipercaya
(amanah) transparan (tabligh), dan kreatif, inovatif/cerdas (fathanah). Sifat-sifat inilah
yang membawa beliau menjadi pelaku bisnisprofesional, dan atas dasar ini pulalah,
“beliau bermitra dengan seorang janda kaya raya bernamaKhadijah (yang nantinya dalam
usia 25 tahun Nabi menikah dengannya) berbisnis dengan sistembagi hasil (profit
sharing), yang akhirnya Khadijah mengangkat Nabi Muhammad sebagai
managerperdagangannya ke pusat perdagangan Habashah di Yaman”.66

3. Modal Usaha
a. Pengertian Modal Usaha
Modal adalah suatu hal yang paling utama dalam menjalankan suatu usaha, salah
satunya yaitu berdagang. Modal merupakan sebuah komponen yang memiliki peran
signifikan dalam usaha bisnis, baik bisnis dengan lingkup hingga yang sudah mapan.
Tanpa modal bisnis tidak bisa berjalan sebagaimana mestinya. Pada awal
perkembangannya, modal hanya ditinjau dari aspek fisik yang berarti bahwa modal suatu
perusahaan adalah segala sesuatu yang bisa dilihat, disentuh dan digunakan untuk
menunjang kegiatan

65
Ibid, 9.
66
Kamaluddin, “Kewirausahaan Dalam Pandangan Islam,” Proseding Seminar NasionalKewirausahaan, 1(1), 2019,
Hal 302-310 HasilPenelitiandanPengabdianKepadaMasyarakat 1, no. 1 (2019): 302–10.
2
operasional perusahaan seperti contohnya dana modal. Pengertian modal yang hanya
berorientasi pada fisik selanjutnya berkembang. Modal tidak hanya semata-mata diartikan
sebagai hal yang berwujud (fisik) yang dimiliki perusahaan, tetapi lebih jauh lagi
menyangkut tentang nilai (value), dan juga kemampuan dalam memanfaatkan segala hal
yang dimiliki oleh barang-barang modal itu sendiri.67
Sedangkan modal usaha menurut kamus besar bahasa indonesia adalah uang yang
dipakai sebagai pokok atau (induk) untuk usaha, melepas uang, dan sebagainya; harta
benda (uang, barang dan sebagainya) yang dapat dipergunakan untuk menghasilkan
sesuatu yang menambah kekayaan untuk menciptakan tujuan yang diharapkan. 68 Modal
dalam pengertian ini dapat diinterpretasikan sebagai sejumlah uang yang digunakan
dalam menjalankan kegiatan kegiatan bisnis. Banyak kalangan yang memandang bahwa
modal uang bukanlah segala-galanya dalam sebuah bisnis. Namun perlu dipahami bahwa
uang dalam sebuah usaha sangat diperlukan. Persoalan di sini bukanlah penting tidaknya
modal, karena keberadaannya memang sangat diperlukan, akan tetapi bagaimana
mengelola modal secara optimal sehingga bisnis yang dijalankan dapat berjalan lancar.
Jadi dari beberapa pengertian modal usaha diatas penulis membuat kesimpulan bahwa
Modal usaha merupakan sebuah komponen penting yang memiliki peran signifikan
dalam memulai usaha bisnis karena tanpa modal bisnis tidak bisa berjalan sebagaimana
mestinya.
b. Macam-Macam Modal
Modal dilihat dari sumber asalnya dibagi menjadi dua yaitu modal sendiri dan modal
asing (pinjaman), berikut penjelasannya;
1) Modal Sendiri
Modal sendiri adalah modal yang diperoleh dari pemilik perusahaan dengan
caramengeluarkan saham. Saham yang dikeluarkan perusahaan dapat dilakukan
secara tertutup atau terbuka. Keuntungan menggunakan modal sendiri untuk
membiayai suatu usaha adalah tidak adanya beban biaya bunga, tetapi hanya akan
membayar dividen.Pembayaran deviden dilakukan apabila perusahaan memperoleh
keuntungan dan besarnya deviden tergantung dari keuntungan perusahaan.Kemudian,
tidak ada kewajiban untuk mengembalikan modal yang telah digunakan. Kerugian
menggunakan modal sendiri adalah jumlahnya sangat terbatas dan relatif sulit untuk
memperolehnya. Bagi perusahaan yang sudah atau sedang berjalan, modal selain
berupa saham dapat juga diambil dari cadangan laba atau laba yang belum dibagi.
Namun, modal ini hanya dapat digunakan perusahaan untuk sementara waktu. Untuk
usaha tertentu, seperti yayasan dapat menggunakan modal sumbangan atau hibah dari
pihak lainnya.
Kelebihan modal sendiri
a) Tidak ada biaya seperti biaya bunga atau biaya administrasi sehingga tidak
menjadi beban perusahaan.
b) Tidak tergantung kepada pihak lain, artinya perolehan dana diperoleh dari
setoran pemilik modal.
c) Tanpa memerluka persyaratan yang rumit dan memakan waktu yang relative
lama.
d) Tidak ada keharusan pengembalian modal, artinya modal yang ditanamkan
pemilik akana tertanam lama dan tidak ada masalah seandainya pemilik
modal mau mengalihkan ke pihak lain.

67
I Gst. B. Ngr. P. Putra Dewi Soraya, Ida Ayu Dinda Priyanka Maharan, Kewirausahaan, Cet.1 (Bandung, Bali:
Nilacakra, 2021), 33.
68
“Arti Kata Modal - Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Online,” accessed September 16, 2022,
https://kbbi.web.id/modal.
2
Kekurangan modal sendiri

a) Jumlahnya terbatas, artinya untuk memperoleh dalam jumlah tertentu sangat


tergantung dari pemilik dan jumlahnya relative terbatas.
b) Perolehan dari modal sendiri dalam jumlah tertentu dari calon pemilik baru
(calon pemegang saham baru) relative lebih sulit karena mereka akan
mempertimbangkan kinerja dan prospek usahanya.
c) Kurang motivasi, artinya pemilik usaha yang menggunakan modal sendiri
motivasi usahanya lebih rendah dibandingkan dengan meggunakan modal
asing.
2) Modal asing (Pinjaman)
Modal asing atau modal pinjaman adalah modal yang diperoleh dari pihak luar
perusahaan dan biasanya diperoleh dari pinjaman. Penggunaan modal pinjaman
untuk membiayai suatu usaha akan menimbulkan beban biaya bunga, biaya
administrasi, serta biaya provisi dan komisi yang besarnya relative. Penggunaan
modal pinjaman mewajibkan pengembalian pinjaman setelah jangka waktu tertentu.
Sumber dana dari modal asing dapat diperoleh dari:
a) Pinjman dari dunia perbankan, baik dari perbankan swasta, pemerintah, maupun
perbankan asing.
b) Pinjaman dari lembaga keuangan seperti perusahaan pegadaian, modal ventura,
asuransi, leasing, dana pension, koperasi, atau lembaga pembiayaan lainnya.
c) Pinjaman dari perusahaan non keuangan. 69

Kelebihan modal asing (pinjaman)

a) Jumlahnya yang relatif besar bahkan tidak terbatas. Pengusaha dapat mengajukan
pinjaman dalam jumlah besar pada berbagai sumber selama profil usaha
dianggap pantas untuk didanai. Selama dana yang diajukan perusahaan layak,
perolehan dana tidak akan terlalu sulit. Bahkan beberapa pihak berlomba-lomba
memberikan suumber pendanaan dan berusaha memberikan penawaran kepada
perusahaan yang dinilai memiliki prospek baik dimasa yang akan datang.
b) Motivasi usaha tinggi. Terdapat pemicu atau motivasi yang tinggi dari pemilik
usaha untuk memajukan usahaanya ketika menggunakan sumber pendanaan yang
berasal dari modal asing. Hal ini disebabkan karena adanya beban bagi
perusahaan untuk mengembalikan pinjaman. Selain itu, penting bagi perusahaan
juga menjaga reputasi dan nama baik perusahaan dimata kreditor dan masyarakat
umum.

Kekurangan modal asing (pinjaman)

a) Terdapat besaran biaya yang menyertai.


Pembiayaan yang berasal dari pinjaman dari lembaga lain akan disertai dengan
berbagai macam biaya seperti contohnya biaya administrasi, biaya provisi dan
komisi, hinggs biaya bunga pinjaman
b) Wajib untuk dilunasi.
Terdapat kesepakatan waktu pelunasan apabila mengajukan pinjaman dari
lembaga lain.
c) Beban moral.

69
Kasmir, Kewirausahaan (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2012), 95.
2
d) Bagi perusahaan yang mengalami kegagalan terkait pelunasan pinjaman, akan
menimbulkan kerugian dalam hal beban moral atas hutang yang tidak mampu
dibayarkan.70
c. Indikator Modal Usaha
Menurut Lia Arliani modal usaha dapat diukur dengan 4 (empat) indikator 71sebagai
berikut:
1) Modal syarat untuk usaha
2) Besar modal
3) Hambatan sumber modal
4) Sumber modal dari luar
d. Modal Dalam Perpektif Islam
Dalam pandangan Al-Quran, uang merupakan modal serta salah satu faktor produksi
yang penting, tetapi “bukan yang terpenting”. Manusia menduduki tempat di atas modal
disusul sumber daya alam. Pandangan ini berbeda dengan pandangan sementara pelaku
ekonomi modern yang memandang uang sebagai segala sesuatu, sehingga tidak jarang
manusia atau sumber daya alam dianiaya atau ditelantarkan.Dalam sistem ekonomi Islam
modal diharuskan terus berkembang agar sirkulasi uang tidak berhenti. Di karenakan jika
modal atau uang berhenti (ditimbun/stagnan) maka harta itu tidak dapat mendatangkan
manfaat bagi orang lain, namun seandainya jika uang diinvestasikan dan digunakan untuk
melakuakan bisnis maka uang tersebut akan mendatangkan manfaat bagi orang lain,
termasuk di antaranya jika ada bisnis berjalan maka akan bisa menyerap tenaga kerja.72
Modal tidak boleh diabaikan, manusia berkewajiban menggunakannya dengan baik,
agar ia terus produktif dan tidak habis digunakan, karena itu seorang wali menguasai
harta orang-orang yang tidak atau belum mampu mengurus hartanya diperintahkan untuk
mengembangkan harta yang beradadalam kekuasaannya itu dan membiayai kebutuhan
pemiliknya yang tidak mampu itu, dari keuntungan perputaran modal, bukan dari pokok
modal. Sebagaimana firman Allah swt (Q.S n-Nisa ayat 5) se ag
A َ ۡ َ ٗ َٰ ُ َ yaitu
َٰ َ ُb
ۡ
ُ َ
‫وَ ل تؤتوا ٱلسفهاء أمولكم ٱلت جعل ٱّلل لكم ِق يما وٱرزقوهم يِف ها‬
ۡٗ ‫ُ َ ُ ْ َ ُ ۡ َ ۡ ٗ ذ‬
ُ
. ٥ ‫وٱكسوهم وقولوا لهم قوَل معروفا‬

Artinya : Dan janganlah kamu serahkan kepada orang-orang yang belum sempurna
akalnya, harta (mereka yang ada dalam kekuasaanmu) yang dijadikan Allah sebagai
pokok kehidupan. Berilah mereka belanja dan pakaian (dari hasil harta itu) dan
ucapkanlah kepada mereka kata-kata yang baik. (Q.S. An-Nisa : 5)

Dari ayat di atas, dimana dinyatakan Warzuquhum fiha bukan Warzuquhum minha.
“Minha” artinya dari modal, sedang “fiha” berarti di dalam modal, yang dipahami
sebagai ada sesuatu yang masuk dari luar ke dalam (keuntungan) yang diperoleh dari
hasil usaha. Karena itu pula modal tidak boleh menghasilkan dari dirinya sendiri, tetapi
harus dengan usaha manusia. Ini salah satu sebab mengapa membungakan uang, dalam
bentuk riba dan perjudian, dilarang oleh al-Quran. Salah satu hikmah pelarangan riba,
serta pengenaan zakat sebesar 2,5% terhadap uang (walau tidak diperdagangkan) adalah
untuk mendorong

70
Dewi Soraya, Ida Ayu Dinda Priyanka Maharan, Kewirausahaan, 39–40.
71
Arliani, “Pengaruh Perilaku Usaha Dan Modal Usaha.”
72
2
Nurmaya, “Pengaruh Bantuan Modal Usaha Kecil (BMUK) Terhadap Pendapatan Pengusaha Kecil,” Institut Agama
Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten, 2016, 23, http://repository.uinbanten.ac.id/210/2/SKRIPSI NURMAYA
121400961.pdf.
2
aktivitas ekonomi, perputaran dana, serta sekaligus mengurangi spekulasi serta
penimbunan.73
4. Lingkungan
a. Pengertian Lingkungan
Menurut Emy Sohilait mengemukakan pendapat Suryana (2014) mengartikan bahwa
lingkungan adalah segala hal yang merangsang individu, sehingga individu turut terlibat
dan mempengaruhi perkembangannya. Sedangkan menurut Dradjat menjelaskan bahwa
dalam arti yang luas lingkungan mencakup iklim dan geografis, tempat tinggal, adat
istiadat, pengetahuan, pendidikan dan alam. Dengan kata lain, lingkungan adalah segala
sesuatu yang tampak dan terdapat dalam alam kehidupan yang senantiasa berkembang. Ia
adalah seluruh yang ada, baik manusia maupun benda buatan manusia, atau hal-hal yang
mempunyai hubungan dengan seseorang.74
Menurut pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa lingkungan adalah sebuah
fenomena yang tampak dan dapat mempengaruhi individu atau dipengaruhi individu.
Lingkungan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah lingkungan keluarga dan
lingkungan masyarakat.
b. Lingkungan Keluarga
Keluarga merupakan lingkungan pendidikan yang pertama dan utama, karena
sebelumnya manusia mengenal lembaga pendidikan lain, lembaga pendidikan keluarga
sudah ada. Dalam kajian antropologis, disebutkan bahwa manusia mengenal pendidikan
sejak manusia baru lahir. Pendidikan yang dimaksud adalah keluarga. Menurut Hakim
dalam buku Sohilait lingkungan keluarga merupakan lingkungan utama dan pertama
dalam menentukan keberhasilan belajar seseorang.75
Berdasarkan penjelasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa lingkungan keluarga
adalah suatu wadah atau sekumpulan orang yang dihidup bersama dalam tempat tinggal
yang pertama dan utama dan saling mempengaruhi. Peran keluarga sangat penting dalam
penanaman sikap, pengembangan bakat dan minat yang dimiliki anak. Motivasi dan
dukungan dari orang tua atau keluarga berupa perhatian baik fisik maupun psikis sangat
berpengaruh terhadap perkembangan dan kegiatan yang dilakukan anak.
c. Fungsi Keluarga
Keluarga memiliki pengaruh dan fungsi yang sangat besar bagi pertumbuhan dan
perkembangan anak. Fungsi keluarga adalah sebagai berikut:
1) Fungsi edukasi
Fungsi edukasi adalah fungsi keluarga yang berkaitan dengan pendidikan anak
khususnyadan pendidikan serta pembinaan anggota keluarga pada umumnya. Fungsi
edukasi ini tidak hanya menyangkut pelaksanaanya, melainkan menyangkut pula
penentu dan pengukuhan landasan yang mendasari upaya pendidikan itu, pengarahan
dan perumusan tujuan pendidika, perencanaan dan pengelolaannya, penyediaan dana
dan sarannya, serta pengayaan wawasannya.
2) Fungsi sosialisasi
Tugas keluarga dalam mendidik anak tidak saja mencakup pengembangan individu
anak agar menjadi pribadi yang mantap, akan tetapi meliputi pula upaya untuk
membantunya dalam mempersiapkan menjadi anggota masyarakat yang baik. Dalam
melaksanakan fungsi sosialisasi, keluarga menduduki kedudukan sebagai
penghubung anak dengan kehidupan sosial dan norma-norma sosial.
3) Fungsi proteksi atau Fungsi perlindungan

73
Ibid.
74
Emy Sohilait, Buku Ajar Pengantar Pendidikan (Depok: PT. Raja Grafindo Persada, 2021), 66.
75
Ibid, 67.
2
Mendidik hakikatnya bersifat melindungi, yaitu melindungi anak dari tindakan-
tindakan yang tidak baik dan hidup dan yang menyimpang dari norma. Selain itu,
fungsi ini juga melindungi anak dari ketidakmampuannya beradaptasi dengan
lingkungan yang tidak baik yang mungkin mengancam lingkungan hidupnya, lebih
dalam lagi kehidupan dewasa ini serba kompleks.
4) Fungsi efeksi atau fungsi perasaan
Anak berkomunikasi dengan lingkungannya, juga berkomunikasi dengan orang
tuanya dengan keseluruhan pribadinya, terutama pada saat anak masih kecil yang
meghayati duniannya secara global dan belum terdeferensiasikan. Kehangatan yang
terpancar dari keseluruhan gerakan, ucapan, mimik serta perbuatan orang tua
merupakan bumbu pokok dalam pelaksanaan pendidikan anak dalam keluarga.
5) Fungsi religius
Keluarga mempunyai fungsi religius, artinya keluarga berkewajiban
memperkenalkan dan mengajak serta anak dan anggota keluarga lainnya kepada
kehidupan beragama. Tujuannya bukan sekedar mengatahui kaidah-kaidah agama,
melainkan untuk menjadikan mereka insan beragama.
6) Fungsi ekonomis
Fungsi ekonomi keluarga meliputi pencarian nafkah, perencanaan serta pembelajaran
dan pemanfaatannya. Keadaan ekonomi keluarga mempengaruhi harapan orang tua
akan masa depan anaknya serta harapan anak itu sendiri. Keluarga yang ekonominya
lemah menganggap anak lebih sebagai beban hidup dari pada pembawa kebahagiaan
keluarga. Mereka yang keadaan ekonominya kuat mempunyai lebih banyak
kemungkinan memenuhi kebutuhan material anak dibandingkan dengan keluarga
yang ekonominya lemah. Akan tetapi pelaksananya tersebut belum menjamin
pelaksanaan ekonomi keluarga yang mestinya.
7) Fungsi rekreasi
Rekreasi itu dirasakan orang apabila ia menghayati suatu suasana yang tenang dan
damai jauh dari ketegangan batin, segar dan santai serta kepada yang bersangkutan
memberikan perasaan bebas dari segala rutinitas dari segala ketegangan dan rutinitas
yang mebosankan. Rekreasi memberikan dorongan dan keseimbangan kepada
penyaluran energi dalam melaksanakan tugas sehari-hari yang rutin dan
menimbulkan kebosanan.
8) Fungsi biologis
Fungsi biologis keluarga berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan-kebutuhan
biologis anggota keluarga.kebutuhan akan keterlindungan fisik guna melangsungkan
kehidupannya. Keterlindungan kesehatan, keterlindungan dari rasa lapar, haus,
kedinginan, kepanasan, kelelahan bahkan juga kenyamanan dan kesegaran fisik.76
d. Faktor yang Mempengaruhi Lingkungan Keluarga
Menurut Helga Nurul Amalia mengemukakan pendapat dari Slameto (2010) anak
akan menerima pengaruh dari keluarga berupa:
1) Cara orang tua mendidik
Bagaimana cara orang tua mendidik dapat mempengaruhi anak dalam
mengembangkan minat yang dimiliki anak. Apabila anak didik menjadi wirausaha
secara tidak langsung anak akan memiliki minat dalam berwirausaha.
2) Relasi antaranggota keluarga
Relasi antar anggota keluarga. Terutama hubungan antara orang tua dengan anak, jika
hubungan terjalin baik antara orang tua dengan anak akan berpengaruh terhadap

76
Ibid, 69–70.
2
keberhasilan anak. Hubungan yang terjalin baik tidak saja anak dengan orang tua saja
namun dengan antar aggota lainya.
3) Suasana rumah
Suasana rumah yang tentram dan nyaman merupakan idaman anggota keluarga.
4) Keadaan ekonomi keluarga
Fasilitas yang menunjang pendidikan dan karir dapat berpengaruh terhadap minat.77
e. Lingkungan Masyarakat
Masyarakat dalam istilah bahasa Inggris adalah society yang berasal dari kata Latin
socius yang berarti (kawan). Istilah masyarakat berasal dari kata bahasa Arab syaraka
yang berarti (ikut serta dan berpartisipasi). Masyarakat adalah sekumpulan manusia yang
saling bergaul, dalam istilah ilmiah adalah slaing berinteraksi. Suatu kesatuan manusia
dapat mempunyai prasarana melalui warga-warganya dapat saling berinteraksi. Sohilait
mengemukakan pendapat dari (Koentjaraningrat, 2009) bahwa masyarakat adalah
kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu sistem adalah istiadat tertentu
yang bersifat kontinu, dan yang terikat oleh suatu rasa identitas bersama. Kontinuitas
merupakan kesatuan masyarakat yang memiliki keempat ciri yaitu: (1) interaksi antar
warga- warganya, (2) adat-istiadat, (3) kontinuitas waktu, dan (4) rasa identitas kuat yang
mengikat semua warga.78
Berdasarkan penjelasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa masyarakat adalah
sekelompok manusia yang berinteraksi satu sama lain yang mempunyai kesamaan
kebudayaan, wilayah, identitas, kebiasaan, tradisi, sikap, dan perasaan kesatuan yang
diikat oleh kesamaan.
f. Faktor-Faktor Dalam Lingkungan Masyarakat
Helga Nurul Amalia mengemukakan pendapat (Slameto 2010) faktor yang
mempengaruhi lingkungan masyarakat adalah:
1) Kegiatan siswa dalam masyarakat
Kegiatan siswa dalam masyarakat sangat berdampak bagi perkembangan siswa.
Kegiatan yang positif akan berdampak positif terhadap siswa begitu juga sebaliknya.
Siswa yang mengikuti kegiatan wirausaha dalam kegiatan masyarakat akan
memberikan dampak pada siswa dalam minat berwirausaha.
2) Media Massa
Media masa banyak digunakan dikehidupan sehari-hari. Hampir semua masyarakat
memiliki. Melalui media masa siswa atau anak dapat mengetahui berbagai informasi.
Tumbuhnya minat anak dalam berwirausaha juga bisa di dapat dari media, misalnya
media yang memberikan tentang wirausaha sukses secara otomatis kemungkinan
besar anak akan termotivasi menjadi minat berwirausaha.
3) Teman bergaul
Teman bergaul dapat mempengaruhi siswa karena biasanya teman bergaul adalah
teman yang sebaya dan sebagian waktunya mereka gunakan bersama. Dorongan
teman juga sangat berpengaruh terhadap semangat membuka usaha karena dapat
berdiskusi lebih bebas, teman bisa memberikan dorongan, pengertian, bahkan
bantuan (Alma 2011:7).
4) Bentuk kehidupan masyarakat
Kehidupan masyarakat sekitar juga memberi dampak terhadap siswa. Lingkungan
masyarakat yang baik akan berdampak baik terhadap siswa. Lingkungan tetangga
juga

77
Amalia, “Pegaruh Prestasi Dan Lingkungan Terhadap Minat Berwirausaha Siswa Jurusan Pemasaran SMK Diponegoro
Salatiga (Studi Pada Kelas XI Tahun Ajaran 2014/2015,” 29.
78
Sohilait, Buku Ajar Pengantar Pendidikan, 73.
3
dapat memberi motivasi bagi anak untuk belajar. Apabila lingkungan tetangga adalah
wirausaha siswa akan tertarik menjadi wirausaha.79
g. Indikator Lingkungan
Indikator lingkungan keluarga menurut Helga Nurul Amalia menurut pendapat Slameto
(2010:60) adalah:
1) Lingkungan Keluarga
a) Cara orang tua mendidik
b) Realisasi antar keluarga
c) Suasana rumah
d) Keadaan ekonomi keluarga

Sedangkan Indikator lingkungan masyarakat menurut Helga Nurul Amalia dalam


pendapat Slameto (2010:69) adalah:

2) Lingkungan Masyarakat
a) Kegiatan siswa dalam masyarakat
b) Media masa
c) Teman bergaul
d) Bentuk kehidupan masyarakat
h. Lingkungan Dalam Perspektif Islam
Lingkungan Keluarga merupakan wadah yang pertama dan dasar bagi perkembangan
dan pertumbuhan anak. Pengalaman empiris membuktikan bahwa institusi lain di luar
keluarga tidak dapat menggantikan seluruhnya peran lembaga bahkan pada institusi non
keluarga. Kesadaran orang tua akan peran dan tanggung jawabnya selaku pendidik
pertama dan utama dalam keluarga sangat diperlukan. Tanggung jawab orang tua
terhadap anak tampil dalam bentuk yang bermacam-macam. 80 Dalam hal ini, orang tua
adalah pendidik pertama dan utama dalam keluarga sesuai sabda Rasulullah SAW:

ُُ ِِ‫ن‬3.ْ َ ‫ي َمِة‬3‫ َك َمثَِل الَْبِ ْه‬،‫رانِه َْأو َُُي ِّج َسانِه‬3‫ واه ِّ َص‬.‫ َفَأب‬،ِ‫ وَل ُد عَلى الِْفْطرة‬.‫د ي‬3‫ُك ُّل م ولُ ٍو‬
ُ 3َ ِ َ َ 3ُْ 3ْ 3ْ َ
،‫ي َمَة‬3‫الَْب ْه‬ ِ ‫ن‬ .‫ي‬ ‫و‬ ‫أ‬
َ ‫ه‬ ‫ن‬
َ ُ ْ 3َ ِّ 3َُ‫ا‬‫د‬ ‫و‬ ‫ه‬ .‫ي‬

‫ َها ِم ْن َج ْد َعاَء؟‬.‫رى فِْي‬3.َ َ ‫َه ْل‬


Artinya:“Setiap anak dilahirkan di atas fitrah. Kedua orang tuanyalah yang
menjadikannya Yahudi, Nasrani, atau Majusi. Sebagaimana permisalan hewan yang
dilahirkan oleh hewan, apakah kalian melihat pada anaknya ada yang terpotong
telinganya?”(HR.Al-Imam al-Bukhari).

5. Kreativitas
a. Pengertian Kreativitas
Kreatif bersifat baru, orsinal, unik, aureka,kata seru dari bahasa Yunani, yang artinya,
“saya telah menemukannya!” diluar kebiasaaan, berhubungan dengan kecerdikan atau
kepandaian. Kreativitas adalah menciptakan, menemukan, mengimajinasikan,
mengonsepkan, membentuk, mengonstruksikan, memproduksi, menghasilkan, melihat
masa depan atau kemampuan untuk memprediksi tren yang baru, kemampuan
menganalisis kebutuhan pasar atau masyarakat, kemampuan memelihara alam, dan
seterusnya. Jadi kreativitas itu sangatlah kompleks dan memiliki banyak sisi. Kreativitas

79
Amalia, “Pegaruh Prestasi Dan Lingkungan Terhadap Minat Berwirausaha Siswa Jurusan Pemasaran SMK
Diponegoro Salatiga(Studi Pada Kelas XI Tahun Ajaran 2014/2015.”30-31.
80
Mufatihatut Taubah, “PENDIDIKAN ANAK DALAM KELUARGA PERSPEKTIF ISLAM Mufatihatut Taubah
(Dosen STAIN Kudus Prodi PAI),” JUrnal Pendidikan Agama Islam 3, no. 1 (2016): 109–36,
http://jurnalpai.uinsby.ac.id/index.php/jurnalpai/article/view/41.
3
berbeda dari hasil karya kreatif, karya seni individu. Kreativitas yang dimiliki seseorang
adalah bakat untuk menciptakan sesuatu yang imajinatif. Kreativitas adalah proses mental
yang menghasilkan solusi, ide, konsep, artistik, teori atau produk yang baru atau unik.
Kreativitas berhubungan dengan proses produksi sebuah ide atau objek, baik pembenahan
unsur lama atau pembentukan unsur baru. 81 Kreativitas menurut Sunaryo (Widayatun,
1999) adalah suatu kemampuan untuk memecahkan masalah, yang memberikan individu
menciptakan ide-ide asli/adaptif fungsi kegunaannya secara penuh untuk berkembang.82
Dari beberapa pengertian diatas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa kreativitas
adalah suatu kemampuan bakat yang dimiliki seseorang yang dapat menciptakan suatu
ide, konsep, teori dan produk yang unik.
b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kreativitas
Menurut Ambalie (dalam Ghufron dan Risnawati, 2016) mengemukakan beberapa
faktor penting yang mempengaruhi kreativitas83adalah:
1) Kemampuan kognitif
2) Displin
3) Motivasi interistik
4) Lingkungan sosial
c. Indikator Kreativitas
Menurut Cahaya Rahmawani Br.Lubis mengemukakan pendapat (Susanto,2016) bahwa
indikator kreativitas84 adalah sebagai berikut:
1) Keterampilan berpikir meliputi,
a) Mampu mengajukan pemikiran, gagasan pemecahan masalah yang berbeda dari
orang lain.
b) Memiliki rasa ingin tahu yang besar.
c) Memberikan banyak gagasan dan usul terhadap suatu masalah.
d) Mempunyai pendapat sendiri.
e) Dapat bekerja sendiri.
2) Kemampuan berimajinasi meliputi,
a) Mempunyai daya imajinasi yang kuat
b) Memiliki rasa humor tinggi.
3) Kemampuan menghargai meliputi,
a) Mempunyai dan menghargai rasa keindahan dimanapun tempat untuk belajar.
4) Kemampuan mengembangkan hal baru meliputi,
a) Mampu mengembangkan atau merinci suatu gagasan
b) Senang mencoba hal-hal baru.
5) Kemampuan mengajukan pertanyaan.
a) Sering mengajukan pertanyaan yang berbobot.
b) Mampu menyatakan pendapat secara
d. Kreativitas Dalam Perspektif Islam
Islam memandang kreativitas sebagai anugerah yang diterima oleh setiap manusia
dariSang Pencipta. Anugerah itu berupa potensi awal yang bersifat positif untuk
berkembang. Kreativitas tumbuh dari adanya rasa ingin tahu yang amat besar. Pada masa
kanak-kanak, seseorang ingin mengetahui apa saja yang dilihatnya. Merekamelontarkan
pertanyaan-pertanyaan yang orisinal. Sebagian bahkan berusahamemperoleh jawaban

81
Febe Chen, Be Creativei: Menjadi Pribadi Kreatif (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2010), 17.
82
Sunaryo, Psikologi Untuk Keperawatan, Cet.1 (Jakarta: EGC, 2004), 11.
83
M. Nur Ghurfron & Rini Risnawati, Teori-Teori Psikologi, Cet.3 (Depok, Sleman,Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2016).
84
Rahmawani and Lubis, “Berwirausaha Mahasiswa Prodi Manajemen Angkatan 2017 Universitas Medan Area Skripsi
Oleh : Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Medan Area Medan Berwirausaha
Mahasiswa Prodi Manajemen Angkatan 2017 Universitas Medan Area Skripsi.”
3
dengan melakukan eksplorasi langsung ke kancah. Apayang dilakukan manusia kecil ini
adalah bukti kreativitas manusia. Secara ringkas dapat dikatakan bahwa manusia
memiliki potensi-potensi yang bersifat alamiahuntuk melihat dan berpikir secara baru
atas hal-hal yang disaksikannya.
Dalam beberapa ayat, Allah menggugah manusia untuk memikirkan ciptaan-
ciptaannya, bahkan proses penciptaan manusia-pun tidak luput untuk diungkapkan dalam
Al-Qur’an. Dalam satu contoh kreativitas untuk meningkatkan rasa ingin tahu pada
manusia, Al - m enyat ak an da lam surat al- ayat 17- 20
َ ۡ َ ۡ َ ٓ َ ‫ذ‬
Ghasyiyah َ ۡ َ
‫ َِإوَل‬٨١ ‫ َِإوَل كيف رفِ عت‬٧١ ‫ِلق‬ ‫ل‬ ۡ ‫ۡ أفل ينظر ون ِإَل‬
َ
‫ٱلسما‬ َ
َ ‫كيف‬ ‫ٱُ ل‬
‫ب‬
٠٢ ‫ت‬
‫ض ك سطح‬ ‫ٱۡل َبا ل ك ۡيف َ ت ِ َإوَل‬
‫ۡيف‬ ‫ٱۡۡلر‬ ٩١ ‫ن ب‬

‫ص‬

Artinya : Maka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana dia diciptakan,
Dan langit, bagaimana ia ditinggikan, Dan gunung-gunung bagaimana ia ditegakkan,
Dan bumi bagaimana ia dihamparkan. (Q.S. Al-Ghasyiyah : 17-20)

Sebagai seorang yang beriman, setelah membaca ayat diatas akan mencoba mencari
tahu sesuai dengan tabiat kemanusiaannya.Sebagaimana pernyataan Descartes yang
terkenal yaitu “cogito ergo sum”(saya berpikir maka saya ada). Dam masih banyak lagi
ayat yang memotivasikita semua untuk selalu berpikir.
Demikianlah, Islam memandang kreativitas manusia, Islam juga memberikan apresiasi
agar kreativitas manusia (anak) harus diberi stimulus agar dapatberkembang dengan baik.
Hal ini sesuai dengan sabda Nabi yang artinya:“Setiap anak dilahirkan dalam kondisi
fitrah, dan kedua orangtuanyalah yang mengembangkan kreativitas anak tersebut
(dengan memilih Yahudi, Nasrani dan Islam).”
6. Self Efficacy
a. Pengertian Self Efficacy
Menurut Raden Roro Lia Chairina mengemukakan pendapat (Stajkovic and Luthans,
1998) bahwaself efficacy merupakan keyakinan individu mengenai kemampuannyauntuk
memobilisasi motivasi, sumber daya kognitif, dan tindakan yang diperluhkan agar
berhasil melaksanakan tugas dalam konteks tertentu. Sedangkan menurut Raden Roro Lia
Chairina dalam (Bandura,1997) mendefinisikan self efficacy sebagai keyakinan individu
tentang “kemampuan mereka untuk menghasilkan tingkat kinerja yang ditunjuk
mempunyai pengaruh atas peristiwa yang mempengaruhi kehidupan mereka. Keyakinan
self efficacymenentukan bagaimana orang merasa, berpikir, memotivasi diri, dan
berprilaku”.85 Menurut Ormord secara umum self efficacy adalah penilaian seseorang
tentang tentang kemampuannya sendiri untuk menjalankan perilaku tertentu atau
mencapai tujuan tertentu.86
Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa self efficacy merupakan keyakinan
seseorang dalam mengontrol dirinya sendiri serta lingkungan sekitar untuk dapat
3
menguasai situasi dan memproduksi hasil positif.
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi Self Efficacy

85
Raden Roro Lia Chairina, Analisis Manajemen Sumber Daya Manusia (Studi Kasus Kinerja Perawat Rumah Sakit),
Cet. 1 (Taman Sidoarjo: Zifatama Jawara, 2019), 40–41.
86
Ormord, Psikologi Pendidikan (Jakarta: Erlangga, 2008), 20.
3
Tinggi rendahnya efikasi diri seseorang dapat dipengaruhi beberapa faktor. Faktor-
faktor yang mempengaruhi self efficacy menurut Riska Amalia Kamil yang
mengemukakan pendapat (Ormrod, 2008) yaitu:
1) Keberhasilan dan kegagalan pembelajaran sebelumnya.
Menurut Bandura (Omrod, 2008: 23), bahwa seorang pembelajar lebih mungkin
untuk yakin ia dapat berhasil pada suatu tugas ketika telahberhasil pada tugas
tersebut atau tugaslain yang mirip di masa lalu. Apabila efikasi diri yang tinggi telah
berkembang dalam diri individu, maka ketika mengalami suatu kegagalan
pembelajaran tidak akan mudah kehilangan rasa percaya diri.
2) Kesuksesan dan kegagalan orang lain.
Individu akan merasa yakin mampu mencapai kesuksesan ketika melihat orang lain
yang memiliki kemampuan setara dengan dirinya mampu mencapai kesuksesan.
Namun sebaliknya, ketika melihat orang lain dengan kemapuan setara mengalami
kegagalan, maka orang tersebut akan lebih mudah kehilangan kepercayaan dirinya.
3) Kesuksesan dan kegagalan dalam kelompok yang lebih besar.
Individu yang bekerja dalam kelompok akan memiliki efikasi diri lebih tinggi
dibanding ketika belajar sendiri.87
Menurut Riska Amalia Kamil dalam pendapat Bandura (Feist dan Feist, 2011)
Efikasi Diri (Self Efficacy) dapat didapatkan, ditingkatkan, atau berkurang melalui
salah satu atau kombinasi dari empat sumber. Empat sumber tersebut yaitu:
1. Pengalaman menguasai sesuatu
Menurut Bandura (Feist dan Feist, 2011: 214), sumber paling berpengaruh dari
efikasi diri adalah pengalaman menguasai sesuatu, yakni performa masa lalu.
Performa yang berhasil akan meningkatkan efikasi diri secara proporsional,
sedangkan kegagalan cenderung akan menurunkan efikasi diri seseorang. Hal ini
memberikan enam dampak pada diri seseorang. Pertama, performa yang berhasil
akan meningkatkan efikasi diri seseorang secara proporsional dengan kesulitan
yang dihadapi. Kedua, tugas yang dapat diselesaikan baik oleh diri sendiri akan
lebih efektif daripada yang diselesaikan dengan bantuan orang lain. Ketiga,
kegagalan sangat mungkin menurunkan efikasi diri seseorang karena ia telah
berusaha semaksimal mungkin. Keempat, kegagalan dalam kondisi rangsangan
atau tekanan emosi yang tinggi tidak terlalu merugikan diri dibandingkan
kegagalan dalam kondisi maksimal. Kelima, kegagalan sebelum mengukuhkan
rasa mengenai sesuatu akan lebih berpengaruh buruk pada rasa efikasi diri.
Keenam, kegagalan yang terjadi kadang-kadang mempunyai dampak sedikit
terhadap efikasi diri, terutama pada mereka yang mempunyai ekspektasi tinggi
terhadap kesuksesan.
2. Modeling sosial
Sumber kedua dari efikasi diri adalah modeling sosial atau vicarious experiences.
Efikasi diri meningkat saat mengamati keberhasilan orang lain yang mempunyai
kompetensi yang setara, namun akan berkurang saat melihat rekan sebaya gagal.
Saat mengamati orang lain yang memiliki kemampuan berbeda dari pengamat
efikasi diri hanya meningkat sedikit. Dampak dari modeling sosial ini tidak
sekuat dampak yang diberikan oleh performa pribadi dalam meningkatkan level
efikasi diri, tetapi dapat mempunyai dampak yang kuat saat memperhatikan
penuruan efikasi diri.
3. Persuasi sosial

87
Kamil, “Pengaruh Efikasi Diri, Kemandirian, Dan Lingkungan Keluarga Terhadap Minat Berwirausaha Siswa Kelas
XI Akuntansi SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta Tahun Ajaran 2017/2018,” 19.
3
Dampak dari sumber ini cukup terbatas, tetapi dibawah kondisi yang tepat,
persuasi dari orang lain dapat meningkatakan atau menurunkan efikasi diri.
Kondisi pertama adalah orang tersebut harus memercayai pihak yang melakukan
persuasi kata-kata atau kritik dari sumber yang terpercaya mempunyai daya yang
lebih efektif dibandingkan dengan hal yang sama dari sumber yang tidak
terpercaya. Persuasi dapat meyakinkan seseorang untuk berusaha dalam suatu
kegiatan dan apabila usaha tersebut sukses, akan meningkatkan efikasi diri
dimasa depan.
4. Kondisi fisik dan emosional
Emosi yang kuat biasanya akan mengurangi performa; saat seseorang mengalami
ketakutan yang kuat, kecemasan kuat, atau tingkat stres yang tinggi,
kemungkinan akan mempunyai ekpektasi efikasi yang rendah. Sedangkan ketika
seseorang memiliki emosi yang stabil, cenderung akan lebih tenang dan percaya
diri. Berdasarkan pendapat Bandura tersebut, efikasi diri dapat diperoleh, diubah,
ditingkatkan atau diturunkan, melalui salah satu atau kombinasi dari keempat
sumber tersebut. Sumber yang paling berpengaruh terhadap efikasi diri seseorang
yaitu pengalaman masa lalunya, sedangkan sumber-sumber yang lain
berpengaruh tetapi hanya pada situasi tertentu.88
c. Indikator Self Efficacy
Berdasarkan pemaparan yang telah diulas sebelumnya maka dapat ditarik kesimpulan
mengenai indikator efikasi diri dapat diukur melalui 4 (empat) macam indikator sebagai
berikut :
1) Pengalaman menguasai sesuatu (mastery experiences)
2) Modeling sosial
3) Persuasi sosial
4) Kondisi fisik dan emosional.
d. Self Efficacy Dalam Perspektif Islam
Al-Qur’an telah menegaskan bahwa setiap orang akan mampu menghadapi peristiwa
apapun yang terjadi karena Allah SWT berjanji bahwa Allah SWT tidak akan membebani
seseorang melainkan dengan sesuatu yang sesuai dengan kemampuannya. Seperti firman
Allah SWT dalam Q.S. al-Baqarah ayat 286:

‫ذ‬ ‫ذ‬
‫َ تر ب‬ َ َ‫ل‬
َ ‫ك‬ ‫ما‬ ‫ل‬ ‫ع‬‫و‬ ‫ت‬ ‫س‬ ‫ك‬ ‫ما‬ ‫ها‬ ‫ك ّلُ ِإ َل‬ ‫َل‬
‫نا َ ل‬ ُ
‫ۡيها ٱ ت ب‬ ‫وسعها َب‬ ‫ف ٱ ل نفسا‬ ‫ي‬
ۡ
‫س‬
َ َ
َ َ ٗ ۡ‫تُؤاخذنَآ إ ن ن ذ سي َنآ أ ۡو أ خط ذب َنا و َ ۡ علَ ي‬
‫َع‬ ‫ۡ ك َ ت‬ ‫تم‬ ِ
َ ‫ما‬ َٓ َ َۡ
‫ۥه‬ ‫ص‬ ‫نا إ‬ ‫أن ۚا َل ر ل‬
‫ح‬
‫ا‬
‫َ ل َا‬ َ َ َ ۡ َ َ ‫ذ‬
‫ت ِمل نا ما‬
‫ِفر‬ ‫وٱع‬ ˚‫طاقة َلا بِ ِهۦ‬ ‫ٱ‬
‫وٱغ‬ ‫ف ذ‬ َ
‫نا‬ ‫َل و َل‬ َِّ
‫ع‬
3
َ ۡ ‫ذ‬ َ
‫نا ر ب لين من ق بلِ ن ۚا‬

٦٨٢ ‫ِرين‬ ۡ َ َٓ ۡ
ۡ َ َٰ َ ۡ
‫َع ٱلقو ك‬ ‫وٱر َح نا ۚ مولى نا‬
ٰ َ
‫ِم ٱل‬ ‫فَٱن صن‬ ‫أ نت‬
‫ا‬
Artinya : Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.
Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari
kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa): "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau
hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau
bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-
orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang
88
Ibid, 19–21.
3
tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah
kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir". (Q.S.
Al- Baqarah : 286)

Ayat di atas dapat disimpulkan bahwa Allah SWT tidak akan membebani dengan
sesuatu yang berada di luar kemampuannya. Maka timbul keyakinan bahwa apapun yang
terjadi, kita akan mampu menghadapinya. Ayat ini juga mengisyaratkan bahwa setiap
orang memiliki kemampuan sebagai bekal untuk menjalani kehidupan ini, maka setiap
orang hendaknya meyakini bahwa banyak kemampuan yang telah dimiliki menjadi
potensi sebagai modal untuk kesuksesan.
Allah SWT tidak membebani seseorang di atas kemampuannya, setiap orang
mendapat pahala atas segala perbuatan baiknya, dan mendapat siksa atas segala perbuatan
buruknya, ucapkanlah kalimat itu dalam setiap do’amu, bermakna, janganlah engkau
siksa kami ya Allah SWT atas segala kelalaian kami dan kesalahan kami, dan janganlah
engkau bebankan kepada kami beban-beban yang berat, yang kami tidak mampu
melaksanakannya, sebagaimana engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami,
janganlah engkau pikulkan kepada kami beban dan cobaan yang kami tidak mampu
memikulnya.89

89
Syaikh Muhammad Ali Ash-Shabuni, Shafwatut Tafasir: Tafsir-Tafsir Pilihan, Terj. KH.Yasin (Jakarta: Pustaka Al-
Kautsar, 2001), 384.
3
OUTLINE

HALAMAN JUDUL...........................................................................................................................

ABSTRAK...........................................................................................................................................

MOTTO ..............................................................................................................................................

PERNYATAAN ORISINILITAS/KEASLIAN ...............................................................................

HALAMAN PERSETUJUAN ..........................................................................................................

HALAMAN PENGESAHAN TIM PENGUJI.................................................................................

PEDOMAN TRANSLITERASI .....................................................................................................

PERSEMBAHAN ............................................................................................................................

KATA PENGANTAR .......................................................................................................................

DAFTAR ISI .......................................................................................................................................

DAFTAR TABEL ............................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................................................

A. Penegasan Judul .....................................................................................................................


B. Latar Belakang .......................................................................................................................
C. Identifikasi dan Batasan Masalah ...........................................................................................
D. Rumusan Masalah ..................................................................................................................
E. Tujuan Penelitian ..................................................................................................................
F. Manfaat Penelitian ..................................................................................................................
G. Kajain Penelitian Terdahulu Yang Relevan ............................................................................
H. Sistematika Penulisan .............................................................................................................

BAB II KAJIAN TEORI ..................................................................................................................

A. Theory of Planned Behavior (TPB).........................................................................................


B. Minat Berwirausaha ................................................................................................................
C. Modal Usaha ..........................................................................................................................
D. Lingkungan ............................................................................................................................
E. Kreativitas ............................................................................................................................
F. Self Efficacy ............................................................................................................................
G. Kerangka Pemikiran ................................................................................................................
H. Hipotesis .................................................................................................................................

BAB III METODE PENELITIAN ...................................................................................................

A. Pendekatan jenis penelitian ...................................................................................................


B. Populasi dan Sampel Penelitian ..............................................................................................
C. Sumber Data ..........................................................................................................................
D. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data ............................................................................
E. Definisi Operasional Variabel ................................................................................................
F. Teknik Analisis Data .............................................................................................................
3
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ...........................................................................................

A. Hasil Penelitian .......................................................................................................................


B. Pembahasan ..........................................................................................................................

BAB V PENUTUP ............................................................................................................................

A. Kesimpulan ............................................................................................................................
B. Rekomendasi ..........................................................................................................................

DAFTAR RUJUKAN .......................................................................................................................

LAMPIRAN .......................................................................................................................................
4
DAFTAR RUJUKAN

Adi, Rianto. Metodologi Penelitian Sosial Dan Hukum. Cet.4 edis. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor
Indonesia, 2021.
Ajzen, I. Theory of Planned Behavior. University of Massachusetts at Amherst, Akademic press.inc., 1991.
Alma, Buchari. Kewirausahaan Untuk Mahasiswa Dan Umum. Bandung: Alfabeta, 2016.
Alma, Buchori. Kewirausahaan. Bandung: Alfabeta, 2013.
Amalia, Helga Nurul. “Pegaruh Prestasi Dan Lingkungan Terhadap Minat Berwirausaha Siswa Jurusan
Pemasaran SMK Diponegoro Salatiga (Studi Pada Kelas XI Tahun Ajaran 2014/2015,” 2015.
Arliani, L. “Pengaruh Perilaku Usaha Dan Modal Usaha.” Pendidikan Ekonomi 11, no. 2 (2019).
“Arti Kata Modal - Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Online.” Accessed September 16, 2022.
https://kbbi.web.id/modal.
Ash-Shabuni, Syaikh Muhammad Ali. Shafwatut Tafasir: Tafsir-Tafsir Pilihan, Terj. KH.Yasin. Jakarta:
Pustaka Al-Kautsar, 2001.
Aziz, Fathul Aminudin. Manajemen Kewirausahaan Islami. Yogyakarta: Editie Pustaka, 2016.
“Badan Pusat Statistik.” Accessed September 10, 2022.
https://www.bps.go.id/pressrelease/2022/05/09/1915/februari-2022--tingkat-pengangguran-terbuka--
tpt--sebesar-5-83-persen.html.
Basrowi. Kewirausahaan Untuk Perguruan Tinggi. Bogor: Ghalia Indonesia, 2014.
Budiarto, Dekeng Setyo. PANDUAN RISET KUANTITATIF : Trik Publikasi Bagi Pemula. 1st ed.
Yogyakarta: UPY Press, 2019.
Chairina, Raden Roro Lia. Analisis Manajemen Sumber Daya Manusia (Studi Kasus Kinerja Perawat
Rumah Sakit). Cet 1. Taman Sidoarjo: Zifatama Jawara, 2019.
Chen, Febe. Be Creativei: Menjadi Pribadi Kreatif. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2010.
Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan Nasional. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai
Pustaka, 1996.
Dewi, Firdatun Martiana. “Hubungan Self-Efficacy Dan Lingkungan Keluarga Dengan Kemandirian
Belajar Siswa Kelas IV SD Negeri Gugus Cakra Kecamatan Ngaliyan Kota Semarang,” 2011, 1–146.
Dewi Soraya, Ida Ayu Dinda Priyanka Maharan, I Gst. B. Ngr. P. Putra. Kewirausahaan. Cet.1. Bandung,
Bali: Nilacakra, 2021.
Doddy, Eriefinanto Moch. Ekonometrika Esensi Dan Aplikasi. Jakarta: Erlangga, 2012.
Dr.Abd.Mukhid, M.Pd. Metodologi Penelitian Pendekatan Kuantitatif. Surabaya: CV.Jakad Media
Publishing, 2021.
Elen, Maria, Rusno Rusno, and Udik Yudiono. “Pengaruh Kreativitas Berwirausaha, Prestasi Belajar Dan
Efikasi Diri Terhadap Minat Berwirausaha Mahasiswa.” Jurnal Riset Pendidikan Ekonomi 3, no. 1
(2018): 1–6. https://doi.org/10.21067/jrpe.v3i1.3813.
F, Aziz. Manajemen Kewirausahaan Islam. Yogyakarta: Editie Pustaka, 2016.
Fu’adi, Isky Fadli, Budiarso Eko, and Murdani. “Hubungan Minat Berwirausaha Dengan Prestasi Praktik
Kerja Industri Siswa Kelas Xii Teknik Otomotif Smk Negeri 1 Adiwerna Kabupaten Tegal Tahun
Ajaran 2008/2009.” Jurnal Pendidikan Teknik Mesin Unnes 9, no. 2 (2009): 129855.
Ghozali, Imam. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 19. Semarang: Badan
Penerbit Universitas Diponegoro, 2011.
Goenandhi, Lydia. “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Dalam Keputusan
Pembelian Mobil Toyota Avanza Di Kota Banjarmasin.” Jurnal Manajemen Dan Akuntansi 12 No.
2 (2011).
Gulo W. Metodologi Penelitian. Jakarta: Grasindo, 2002.
H, Djaali. Psikologi Pendidikan. Cet.ke-VII. Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2012.
Haq, Ahmad Faisol. “Pengaruh Motivasi Dan Kreativitas Berwirausaha Terhadap Minat Berwirausaha
4
Mahasiswa Jurusan P.IPS Angkatan 2015/2016 UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.” Journal of
Chemical Information and Modeling 53, no. 9 (2019): 1689–99.
Hussein, Fattah. Kepuasan Kerja Dan Kinerja Pegawai, Budaya Organisasi, Perilaku Pemimpin Dan
Efikasi Diri. Yogyakarta: Elmatera, 2017.
Jaya, I Made Laut Mertha. Metode Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif: Teori, Penerapan, Dan Riset
Nyata. 1st ed. Yogyakarta: Anak Hebat Indonesia, 2020.
Kamaluddin. “Kewirausahaan Dalam Pandangan Islam.” Proseding Seminar NasionalKewirausahaan,
1(1), 2019, Hal 302-310 HasilPenelitiandanPengabdianKepadaMasyarakat 1, no. 1 (2019): 302–10.
Kamil, Riska Amelia. “Pengaruh Efikasi Diri, Kemandirian, Dan Lingkungan Keluarga Terhadap Minat
Berwirausaha Siswa Kelas XI Akuntansi SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta Tahun Ajaran
2017/2018.” Kajian Pendidikan Akuntansi Indonesia 7, no. 1 (2018): 1–21. eprint.uny.ac.id/56529/1.
Kasmir. Kewirausahaan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2011.
———. Kewirausahaan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2012.
Lestari, Yunia Puji, and Sukirman. “Pengaruh Self Efficacy Sebagai Mediasi Dari Pengaruh
Kewirausahaan Dan Lingkungan Keluarga Terhadap Minat Berwirausaha.” Economic Education
Analysis 2, no. 9 (2020): 615–33. https://doi.org/10.15294/eeaj.v9i1.39469.
Maleha, Yanti Nova. “Manajemen Bisnis Dalam Islam.” Economica Sharia 1, no. 2 (2016): 43–53.
Marini, Chomzana Kinta, and Siti Hamidah. “Pengaruh Self-Efficacy, Lingkungan Keluarga, Dan
Lingkungan Sekolah Terhadap Minat Berwirausaha Siswa SMK Jasa Boga.” Jurnal Pendidikan
Vokasi 4, no. 2 (2014): 195–207. https://doi.org/10.21831/jpv.v4i2.2545.
Meifa, Yolla Triyana, and Vicky F Sanjaya. “Pengaruh Modal Usaha, Lingkungan Dan Self Afficacy
Terhadap Minat Berwirausaha.” REVENUE: Jurnal Manajemen Bisnis Islam 3, no. 1 (2022): 43–64.
https://doi.org/10.24042/revenue.v3i1.10459.
Mujianto, Sony Faisal Rinaldi and Bagya. Metodologi Penelitian Dan Statistik. Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia, 2017.
Noor, Juliansyah. Metodologi Penelitian, Edisi Pertama. Jakarta: Prenademedia Group, 2011.
Nurhadifah, Siti Nafi’ah, and Sukanti Sukanti. “Pengaruh Kepribadian, Lingkungan Keluarga, Dan
Teman
Sebaya Terhadap Minat Berwirausaha Mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Fakultas
Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta.” Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia 16, no. 2 (2018).
https://doi.org/10.21831/jpai.v16i2.22055.
Nurhayati. “Pengaruh Sikap Mandiri, Lingkungan Keluarga Dan Pendidikan Kewirausahaan Dalam
Perspektif Ekonomi Islam.” Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung, 2021.
Nurmaya. “Pengaruh Bantuan Modal Usaha Kecil (BMUK) Terhadap Pendapatan Pengusaha Kecil.”
Institut Agama Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten, 2016, 1–85.
http://repository.uinbanten.ac.id/210/2/SKRIPSI NURMAYA 121400961.pdf.
Ormord. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Erlangga, 2008.
Pamungkas, Pradono Tri. “PENGARUH MODAL, KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA (SDM)
DAN PROMOSI TERHADAP PEMBERDAYAAN UMKM ( Studi Kasus Pada Pemilik Usaha Di
Sekitar Pasar Babadan, Ungaran ).” Journal of Management 1, no. 1 (2015): 1–6.
http://jurnal.unpand.ac.id/index.php/MS/article/view/231.
Panorama, Muhajirin dan Maya. Pendekatan Praktis Metode Penelitian Kualitatif Dan Kuantitatif.
Yogyakarta: Idea Press, 2017.
Rahmadi. Pengantar Metodologi Penelitian. Kalimantan Selatan: Antasari Press, 2011.
Rahmawani, Cahaya, and Br Lubis. “Berwirausaha Mahasiswa Prodi Manajemen Angkatan 2017
Universitas Medan Area Skripsi Oleh : Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Universitas Medan Area Medan Berwirausaha Mahasiswa Prodi Manajemen Angkatan 2017
Universitas Medan Area Skripsi,” 2021, 1–76.
http://repository.uma.ac.id:8081/bitstream/123456789/16445/1/178320197.
Risnawati, M. Nur Ghurfron & Rini. Teori-Teori Psikologi. Cet.3. Depok, Sleman,Jogjakarta: Ar-Ruzz
4
Media, 2016.
Rusdiana, H.A. Kewirausahaan Teori & Praktik. Bandung: CV.Pustaka Setia, 2014.
Sanusi. Metode Penelitian Bisnis. Jakarta: Selemba Empat, 2014.
Slameto. Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Cet.VI. Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2013.
Sohilait, Emy. Buku Ajar Pengantar Pendidikan. Depok: PT. Raja Grafindo Persada, 2021.
Sri Iswati, Muslich Ansori. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Cet. 1. Surabaya: Airlangga University
Press, 2009.
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan Kombinasi (Mixed Methods). Bandung: Alfabeta,
2018.
———. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&B. Bandung: Alfabeta, 2010.
Sunaryo. Psikologi Untuk Keperawatan. Cet.1. Jakarta: EGC, 2004.
Suryana. Kewirausahaan. Jakarta: Selemba Empat, 2001.
Sutedja, Hanafiah and Adang. Pengantar Statistik. Jawa Barat: Widina Bhakti Persada Bandung, 2020.
Tanusi, G, and Y Laga. “Pengaruh Pelatihan, Motivasi Dan Modal Usaha Terhadap Minat Berwirausaha
Di Uptd Llk Ukm Kabupaten Ende.” Kinerja 17, no. 1 (2020): 157–63.
http://journal.feb.unmul.ac.id/index.php/KINERJA/article/view/6717.
Tasidjawa, Safitri, Moh Amin, and Affifudin. “Pengaruh Kreativitas Dan Motivasi Terhadap Minat
Berwirausaha Mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Islam Malang.” Agustus 10, no.
13 (2021): 1–11.
Taubah, Mufatihatut. “PENDIDIKAN ANAK DALAM KELUARGA PERSPEKTIF ISLAM Mufatihatut
Taubah (Dosen STAIN Kudus Prodi PAI).” JUrnal Pendidikan Agama Islam 3, no. 1 (2016): 109–
36. http://jurnalpai.uinsby.ac.id/index.php/jurnalpai/article/view/41.
“View of PENGARUH MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA
DI PASAR KOMPLEK MMTC KOTA MEDAN.” Accessed September 10, 2022.
https://ejournal.uhn.ac.id/index.php/sosialpolitik/article/view/330/439.
Walgito, B. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Andi Offset, 2004.
Wardani, Nanda Tri, and Retno Mustika Dewi. “Pengaruh Motivasi, Kreativitas, Inovasi Dan Modal
Usaha Terhadap Minat Berwirausaha.” Jurnal Manajemen Dan Kewirausahaan 9, no. 1 (2021): 93.
https://doi.org/10.26905/jmdk.v9i1.5806.

Anda mungkin juga menyukai