Anda di halaman 1dari 47

JENIS JENIS DAN SKALA USAHA

PERTEMUAN 6
Pemilihan jenis dan sekala usaha sangat
tergantung dari diri kita sendiri. Mengkukur kemapuan,
potensi dan peluang pasar merupakan kunci dasar dalam
menentukannya. Satu hal yang perlu dicatat adalah
penetapa sekala usaha tidak berlaku mutlat untuk
sepanjang masa, hamper semua perusaah dibangun dari
sekala yang kecil, bahkan banyak yang berawal dari usaha
rumah tangga (home industry), atau usaha keluarga.
Bahkan beberapa pengusaha mengungkapkan perencanaan
yang terlalu matang dapat menghambat pengusaha.
Sementara itu (Nur, 2009)
mengungkapkan pertanian dalam arti
luas (tanaman pangan, perkebunan,
peternakan, perikanan, dan kehutanan)
merupakan upaya pengelolaan
sumberdaya alam melalui sistem usaha
tani yang harus dikerjakan dengan lima
kriteria kelayakan.
Makna Pertanian dalam arti luas (tanaman pangan,
perkebunan, peternakan, perikanan, dan kehutanan)
merupakan upaya pengelolaan sumberdaya alam
melalui sistem usaha tani yang harus dikerjakan
dengan lima kriteria kelayakan.
1. Layak teknis produksi
2. Layak manajemen
3. Layak keuangan
4. Layak pasar
5. Layak sosial dan ekonomi, dan hukum.
Layak teknis produksi yang mencakup
dukungan potensi daerah dan
lingkungannya untuk memproduksi bahan
baku industri. Kondisi ini disebut
pembentukan sentra produk untuk jaminan
ketersediaan bahan baku industri pertanian.
Kemampuan untuk mendirikan dan mengelola
pabrik yang akan mengolah dan mengemas hasil
pertanian dan menjadikannya produk yang sesuai
dengan kebutuhan pasar sehingga mencapai
target nilai tambah ekonomi.
Layak manajemen yang berarti ketersediaan sumberdaya
manusia (SDM) dan dukungan kelembagaan untuk
mendukung suatu usaha yang akan dilaksanakan.
Ketersediaan SDM ini dapat diperoleh melalui serapan
tenaga kerja untuk katagori petani dan penyuluh pertanian,
operator mesin, pemelihara mesin, dan supervisor serta
perencana dan pengambil keputusan di tingkat perusahaan.
Bahkan dukungan SDM juga diperlukan dalam
kelembagaan pemerintah, koperasi, dan lembaga keuangan
(bank dan non-bank) untuk mendapatkan kesamaan
persepsi kendati langkahnya berbeda sesuai dengan target
dari lembaga yang diwakilinya.
Layak keuangan yang berarti tersedia
informasi yang akurat mengenai
sumber dana dan penggunaannya ser
ta nilai-nilai yang meyakinkan untuk
investasi. Prinsip dasar dalam bagin ini
adalah semua hal tentang keuangan
haruslah akuntable dan feasible
sehingga investor ataupun lembaga
keuangan akan yakin dengan dana
yang diinvestakannya
Layak pasar yang menunjukkan potensi pasar
dan sistem jaringan pasar yang dibuat untuk
mendukung unit usaha tersebut. Kelayakan
pasar di dalam agroindustri ini tidak sebatas
kemampuan membaca potensi yang dapat
diserap pasar tetapi pada informasi akurat
tentang kepastian pembelian, harga, waktu, dan
kapasitas serapan produk serta jaminan
pembayaran dengan melibatkan sistem
perjanjian yang normal dilakukan diantara
pelaku bisnis.
Layak sosial dan ekonomi, dan hukum
yang menunjukkan bahwa unit usaha
yang mengerjakan suatu usaha telah
memiliki bentuk hukum yang jelas serta
hasil kegiatannya berdampak positif
pada masyarakat dan memberikan nilai
ekonomi pada wilayah tersebut.
Faktor Penentu Pengembangan Agroindustri

Pengembangan agroindustri di suatu


daerah sangat dipengaruhi berbagi
aspek pendukung, sehingga iklim
usahanya dapat berkembang dengan
baik. (Nur, 2009) memaparkan terdapat
enam factor penentu untuk
pelaksanaan dan penngembangan
agroindutri yang baik dalam skala
ekonomi di suatu daerah.
a. Kawasan Agroindustri
Kawasan industri di suatu daerah harus ditentukan
berdasarkan kesesuaian agroekologinya dengan
mempertimbangkan kondisi tanah, iklim, topografi serta
nilai ekonomi komoditi yang akan diusah akan.Kesesuaian
agroekologi tersebutnmenunjukkan daya dukung teknis
lingkungan yang kemudian ditindaklanjuti dengan daya
dukung ekonomi dan kebijakan pemerintah daerah.
Kawasan agroindustri juga harus sesuai dengan
perencanaan tata ruang daerah yang dituangkan dalam
bentuk Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) hingga
Rencana Tata Ruang Teknis. Kenyataan yang ada,
pemerintah daerah belum mempertimbangkan dan
menentukan sentrasentra produksi untuk agroindustri.
b. Pabrikasi Agroindustri
Kawasan industri harus juga didukung oleh pabrikasi yang
akan mengolah barang mentah (hasil/produksi) dari
pertanian menjadi barang setengah jadi. Langkah ini
disebut pengolahan pasca panen. Keunggulan dengan
berdirinya suatu pabrik di daerah yang menjadi mata
rantai sistem produksi pertanian adalah memberikan
jaminan kualitas dan kuantitas produk, serta ketepatan
waktu sehingga memudahkan dalam penentuan harga
pasar. Kondisi sebagian besar kawasan agroindustri yang
dicanangkan di suatu daerah belum memiliki pabrikasi
sehingga petani selalu menghadapi kendala jaminan
pasar dan “permainan harga” baik dalam skala lokal
maupun nasional.
c. Kualitas Sumberdaya Manusia dan Organisasi Pelaksana
Agroindustri memerlukan dukungan sumberdaya manusia
(SDM) dan bentuk organisasi yang baik dan efisien. Kuantitas
dan kualitas SDM harus mampu menunjukkan kinerja yang
bagus sebagai bentuk pemahaman yang tinggi pada
profesionalisme industri. SDM tersebut juga harus merata
pada semua strata baik pada aparat pemda maupun ditingkat
praktisi baik pengusaha lokal maupun pada tingkat petani.
Perseroan Terbatas merupakan bentuk organisasi pelaksana
agroindustriyang profesional dan memiliki kekuatan hukum
yang baik dalam setiap transaksi bisnis tanpa harus
memikirkan terlebih dahulu fungsi-fungsi sosial kepada
masyarakat. Hal inilah yang menjadi harapan untuk
melahirkan Perusahaan Daerah yang berperan sebagai kanal
pemasukan dana pembangunan daerah.
d. Dukungan Finansial
Tanpa dukungan finansial dari pemerintah, petani,
maupun mitra usaha serta lembaga keuangan maka
pelaksanaan agroindustri di suatu daerah akan menjadi
hayalan belaka. Lembaga keuangan dapat berasal dari
bank, asuransi, dan reksadana. Saat ini lebih banyak
diperoleh dukungan finansial dari bank dalam bentuk
kredit. Pada masa mendatang, diharapkan lembaga
perbankan dapat lebih aktif mendukung pelaksanaan
agroindustri secara teknis ke para pelakunya dengan
memberikan bantuan panduan penyusunan rencana
bisnis dan rencana anggaran,serta informasi harga dan
kebutuhan pasar.
e Jaringan Pasar dan Pemasaran
Jaringan pasar dan sistem pemasaran yang baik sangat
diharapkan dalam pelaksanaan agroindustri di daerah.
Jaringan pasar dapat dibentuk dalam skala lokal di tingkat
provinsi maupun nasional dan internasional yang sangat
tergantung pada kemampuan kerjasama dengan mitra
usaha. Oleh karena itu, bagian ini harus digunakan sebagai
kriteria penentu dalam menjalin kerjasama dengan mitra
usaha nasional.
Kelemahan mendasar bagi daerah adalah ketidakmampuan
menjalin mitra usaha yang memiliki jaringan pasar, baik
dalam skala nasional maupun internasional. Kelemahan ini
mengakibatkan rendahnya semangat petani dan dinas-dinas
terkait untuk mendukung penuh sektor pertanian sebagai
basis agroindustri di daerahnya.
f. Penentuan Sistem Pendukung Ag roindustri
Daerah juga memerlukan sistem yang dapat mendukung
kelima faktor tersebut supaya mendapatkan hasil yang baik.
Filosopi yang sederhana dan patut digunakan adalah “Semua
Untung” atau “Win-Win Solution” atau “Semua Kebagian”.
Semua pihak yang terlibat baik itu petani, pemerintah,
maupun mitra usaha harus mendapatkan keuntungan
finansial dan sosial ekonomi yang proporsional sesuai dengan
kontribusi masing-masing. Kenyataan yang ada tidak semua
sistem yang dikembangkan memiliki filosopi tersebut.
Masing-masing pihak, terutama petani belum mendapatkan
posisi tawar yang bagus sehingga mereka selalu mengalami
kerugian. Disisi lain pengusaha dengan keunggulanstrategi
dan taktis telah mampu meraup keuntungan besar dengan
kendati hanya memperhatikan sedikit “kepentingan” aparat
pemerintah. Tanggung jawab sosial bagi masyarakat di
wilayah kerjanya masih menjadi wacana.
kemampuan wirausawan
untuk mengidentifikasi peluang usaha yaitu.
a. Mengetahui jenis-jenis usaha secara umum dan
agribisnis secara khusus;
b. Mengetahui bagaimana mengevaluasi hasil usaha;
c. Mengetahui tentang kriteria penentuan skala
usaha;
d. Mengetahui tentang strategi memilih jenis dan
skala usaha; dan
e. Menghayati bahwa pemilihan jenis dan skala usaha
yang tepat menentukan keberhasilan suatu usaha.
3 kelompok besar peluang bisnis Megginson
a. Usaha Perdagangan yaitu segala jenis
kegiatan orang/individu menjadi perantara
sampainya produk dari produsen kepada
konsumen. Contoh: pertokoan, dealer, grosser,
broker, dan lain sebagainya. Jenis usaha ini
mengandung resiko yang relatif kecil.
Trend perdagangan yang berkembang saat ini
adalah tempat-tempat makanan dan minuman
serta pakaian.
Usaha Pabrikasi/Manufaktur
segala kegiatan yang berkaitan dengan peningkatan nilai
tambah dari suatu barang/jasa. Contoh kegiatan pertanian
dalam arti luas (perkebunan, tanaman pangan,hortikultura,
kehutanan, perikanan, peternkan), pengolahan, konstruksi,
dan lain sebagainya. Jenis usaha ini mengandung resiko yang
besar.
Jadi ada 2 unsur utama kegiatan yaitu:
• Melakukan prosespengubahan input
• Melakukan penjualan produk yang dihasilkan.
c. Usaha Jasa Komersial
yaitu kegiatan orang dengan menggunakan
peralatan/mesin, keahlian dan keterampilan menghasilkan
produk berupa jasa yang langsung dinikmati konsumen. Contoh
kegiatan ini: konsultansi kerja, catering, jasa antaran spesialis,
perawatan fasilitas/mesin, fitness dan rekreasi, perawatan
kesehatan/klinik, pemasaran dan promosi/humas, jasa
pendidikan dan produkproduknya, dan jasa perencanaan
keuangan. Jenis usaha memiliki resiko yang paling kecil
dibandingkan dengan jenis bisnis lainnya.
Kewirausahaan di Bidang Agribisnis
Sistem agribisnis adalah suatu kesatuan yang
meliputi salah satu atau keseluruhan dari mata
rantai perusahaan input (upstream side industry),
proses produksi (agriculture producingvindustry),
pengolahan hasil (agroindustry–downstream side
industry),
kelembagaan penunjang (agri-supporting
industry) dan pemasaran (marketing industry)
yang ada hubungannya dengan pertanian dalam
arti luas
1. Sub sistem Sarana Produksi/Input

Benih/Bibit Unggul
Pupuk (Kimia/Organik)
Pestisida (Kimia/Organik)
Mesin Alat pertanian
Pengairan (teknis/non teknis)
2. Sub sistem Proses Produksi
Perencanaan (Prapanen – Panen)
Pemilihan Lokasi, Tekonologi,
Modal
Budidaya
3. Sub sistem Agro-industri
(Input dan Pengolahan Hasil)

4. Sub sistem Pemasaran


(Domestik-Overseas)

5. Sub sistem Kelembagaan Penunjang


(Bank, Koperasi, Transportasi, Jalan,
Pergudangan/logistik)
Memilih Skala Usaha

Skala usaha yang kita tentukan


tergantung dari potensi yang
kita miliki. Skala usaha
menggambarkan besar kecilnya
volume kegiatan bisnis yang
dikerjakan.
Klasifikasi skala bisnis menurut Megginson and Byrd

Skala Bisnis Jumlah Tenaga Kerja


1 Sangat kecil Kurang dari 20 orang
2 Kecil 20 – 99 orang
3 Sedang 100 – 499 orang
4 Besar 500 orang atau lebih
Sumber (Megginson and Byrd, 2000)
Suatu bisnis berskala kecil harus memiliki minimal dua hal
dari beberapa faktor kualitatif
a. Pengelolaan yang bebas, sejak manajer bisnis adalah
pemiliknya sendiri;
b. Modal disuplai dan kepemilikan di pegang oleh seseorang
dan/atau beberapa orang;
c. Lokasi operasi utama adalah secara lokal, walaupun
pasarnya bukan lokal; dan
d. Bisnis tersebut kecil dibandingkan dengan para pesaing
yang lebih besar pada bidangnya
ALAsan berwirausaha meningkat

di tanah air adalah sebagai berikut:


a. Pertumbuhan usaha kecil dan menengah sangat pesat
(jumlah);
b. Bisnis kecil lebih banyak menciptakan pekerjaan individu;
c. Publik sangat menyukai bisnis kecil;
d. Pertumbuhan minat yang besar pada bidang pendidikan
menengah dan perguruan tinggi;
e. Peningkatan kecenderungan pada “self employment”/
berkarya bagi dirinya sendiri; dan
f. Kewirausahaan tertarik bagi semua golongan umur.
Alasan oleh (Wiratmo, 1996
karena inginan-keinginan berikut.
a. Mencapai tujuan individu (personal objectives)
seperti kebebasan,
tambahan pendapatan, dan menolong keluarga.
b. Mencapai tujuan bisnis (bisnis objectives) seperti:
o tujuan pelayanan/jasa (service objectives);
o tujuan profit/laba (profit objectives);
o tujuan social (social objectives); dan
o tujuan pertumbuhan (growth objectives).
Skala beSAR
tujuan utamanya adalah profit dan
pertumbuhan.
Bisnis ini ditandai dengan strategi/
praktekpraktek dan/atau produk-produk yang
inovatif. Pemilik bisnis dan pensupali modal
biasanya mencari pertumbuhan yang cepat dan
profit yang besar serta penjualn dan
pengembalian investasi yang cepat dan besar.
cara menentukan jenis dan skala usaha
tahapan-tahapan dan analisis yang membantu kita dalam
menentukan jenis dan skala usaha. Tahapan dan analisis :
1. Mengenal diri sendiri.
Hal-hal yang perlu ditelaah pada tahap ini adalah:
Konsep diri: (perilaku, sikap dan system nilai)
o Pengetahuan berwirausaha: pengetahuan teknis tentang bidang usaha
yang dimasuki, tentang peran dan tanggung jawab wirausaha, tentang
manajemen dan organisasi, tentang lingkungan luar/dalam dan tentang
kepribadian dan kemampuan sendiri.
o Keterampilan wirausaha: keterampilan konseptual, keterampilan,
hubungan antara manusia, dan keterampilan teknis bidang usaha.

2. menghindari usaha yang tidak disukai


3. mempelajari kondisi pasar
4. Mengenali lingkungan: pesaing, pemasok,
pelanggan dan pendukung (analisis pasar):
mengestimasi munculnya persaingan.
5. merencanakan usaha: proposal usaha
(termasuk mengestimasi kebutuhan modal)
6. menguji kelayakan usaha: untung / rugi
(estimasi pengembalian investasi)
7. Memutuskan usaha yang kita geluti
8. melaksanakan rencana tindakan : perlu rincian
tindakan
9. mengantisipasi perkembangan
Perilaku wirausaha
BERDASAR KAN sistem nilai usaha.
o Berkomunikasi mencari informasi dan relasi
o Berkembang sebagai wirausaha
o Berkreasi menciptakan nilai tambah
Berhitung mengamankan investasi terhadap
rersiko
Beroperasi sendiri atau dalam kelompok
sikap yang perlu dikembangkan di dalam
diri wirausaha

Bertekat bulat ingin berwirausaha


Berani mandiri dan memimpin
Menyukai resiko sedang
Memiliki sikap positif
Mau belajar dari pengalaman
Tahap penolakan alternatif kegiatan yang tidak disukai

Berapa besar modal yang diperlukan untuk bersaing dan meraih


suksesdalam kegiatan usaha yang dituju
Berapa lama waktu yang diperlukan untuk mengumpulkna investasi
yang diperlukan
Berapa lama dapat mencapai nilai pendapatan yang diharapkan
Bagaimana saya menjalani hidup sebelum mencapai harapan
pendapatan tersebut
Berapa besar resiko yang mungkin timbul? Dan apakah saya siap
menanggung resiko tersebut? Dapatkah saya menanggungnya
sendiri, perlukah saya meminta vbantuan dari keluarga atau rekanrekan?
Berapa besar skala kegiatan usaha yang harus dilakukan?
Sanggupkah saya menjalankannya?
o Apakah saya memerlukan rekanan ataukah berdiri sendiri?
o Potensi yang bagaimana yang dimiliki jenis usaha ini?
Berapa besar kesempatan saya meraih potensi tersebut?
o Sumber informasi mana dan informasi apa yang dapat saya
gunakan untuk menunjang keputusan yang saya ambil?
Tahap mengetahui kondisi pasar

Kondisi pasar di sini menggambarkan posisi produk di dalam pasar


Pengetahuan populasi yang membutuhkan kegiatan usaha kita,
antara lain: a. estimasi permintaan b. tingkat harga
c. pelanggan, siapa saja yang membutuhkan produk tersebut
d. sifat dan perilaku populasi / selera konsumen
o pengetahuan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi pemasaran
hasil kegiatan usaha kita, antara lain:
a. berapa besar dan banyak pesaing usaha kita
b. berapa besar dan banyak produk komplemen produk kita
c. bagaimana mengantisipasi politik dan strategi pesaing dalam
menguasai pangsa pasar
o estimasi jumlah penjualan dan pendapatan usaha kita
Tahap estimasi munculnya persaingan

Persaingan dapat muncul setiap saat. Persaingan meliputi


keunggulan teknologi, sistem produksi, modal,
mesin/peralatan, materialdan pembajakan tenaga ahli.
Munculnya persaingan memang sulit diduga (diestimasi).
Mengetahui lebih dini adanya pesaing merupakan langkah
antisipatif yang baik. Instink dan pengalaman sangat
berperanan dalam mengantisipasi adanya persaingan.
TAHAP MENYUSUN PERENCANAAN (PROPOSAL BISNIS)
Bagian ini sudah dibahas pada modul 3.
.
Tahap estimasi kebutuhan modal
Informasi yang berkaitan dengan kebutuhan modal dapat
diperoleh dari pesaing yang berpotensi atau perusahaan
yang sudah/sedang berjalan. Sumber informasi umumnya
dapat diperoleh melalui pendekatan pada pemilik Badan
Usaha
TAHAP ESTIMASI PENGEMBALIAN INVESTASI
Dengan menghitung modal (investasi), keuntungan dan pajak/pengeluaran
lainnya dapat diestimasi nilai rata-rata pengembalian investasi dari hasil
penjualan. Teknik perhitungan investasi yang sering digunakan antara lain:
o Analisis Break Event Point (BEP), titik impas
o Analisis Retunr on Investment (ROI)
o Analisis Payback Period, dan lain-lain
Tahap memutuskan usaha yang digeluti

Dalam memutuskan usaha yang digeluti


mempertimbangkan ketujuh tahapan analisis di atas.
Besar-kecilnya jenis usaha yang digeluti akan
menentukan perlu tidaknya tahapan analisis di atas
dikerjakan secara lengkap menditail atau tidak. Tidak
semua poin dalam analisis tersebut harus dikerjakan.
Tujuh tahapan analisis di atas hanya memberikan
kerangka pikir yang membantu pengambil keputusan
kegiatan usaha yang digeluti.
Tahap melaksanakan rencana tindakan

Setelah jenis dan skala usaha sudah ditentukan, maka


langkah selanjutnya adalah menyusun rencana kerja dan
melaksanakannya. Pada tahap ini sangatlah dibutuhkan
rincian tindakan atau pembagian tugas sesuai dengan
besar-kecilnya skala usaha. Semakin besar usaha yang
dijalankan maka rincian tugas atau pembagian tugas
semakin kompleks.
Tugas dan tanggungjawab masing-masing bagian kegiatan
usaha pada tahap ini perlu dipertegas.
Tahap mengantisipasi perkembangan
Dalam perkembangan selanjutnya, kegiatan usaha yang
digeluti akan mengalami perubahan sejalan dengan
pertumbuhan volume usaha dan pendapatannya. Oleh karena
itu sangat dibutuhkan kejelian untuk mengantisipasi
perkembangan dalam bidang:
perkembangan organisasi
perkembangan modal
perkembangan lingkungan (social, teknologi, ekonomi,
budaya, demografi, politik dan hukum).
TUGAS PRAKTIKUM
1. Jelaskan secara terperinci langkah-langgkah di
dalam penyusunan perencanaan usaha bisnis.
2. Jelaskan beberapa metode dan alat ukur
mengevaluasi hasil usaha bisnis
3. Jelaskan beberapa potensi dan peluang bisnis
pertanian lahan kering di NTT.
4. Jelaskan bagaimana caranya anda sebagai calon
wirausahawan memilih jenis dan skala usaha yang
mendatangkan prospek baik di masa datang?
TUGAS PRAKTIKUM
BUAT ANALISIS SWOT DARI BENTUK
BENTUK BADAN USAHA PADA SLIDE
BERIKUT
BUAT PERENCANAAN DAN KELAYAKAN
SALAH JENIS USAHA ANGROINDUSTRI
YANG INGIN ANDA KEMBANGKAN
DIKUMLPULKAN PALING LAMBAT 30
APRIL 2021
Bentuk Bisnis
Perusahaan Perseorangan
(Proprietorship)
Perusahaan Kemitraan/ Partnership
(Firma, CV)
Korporasi/corporation

Anda mungkin juga menyukai