Anda di halaman 1dari 446

LAPORAN

Penelitian Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulan UMKM


Di Provinsi Maluku Tahun 2021
EXECUTIVE SUMMARY

PENELITIAN PENGEMBANGAN
KOMODITAS/PRODUK/JENIS USAHA (KPJU) UNGGULAN
USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH (UMKM)
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
ii PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
Usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dalam perekonomian nasional memiliki peran
yang penting dan strategis. Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UMKM RI, pada tahun
2019, jumlah UMKM di Indonesia tercatat 65,46 juta unit atau 99,9 persen dari total unit usaha.
Sektor UMKM pada tahun 2019 menyerap 119,56 juta tenaga kerja atau 96,92 persen dari total
angkatan kerja yang bekerja. Kontribusi UMKM dalam pembentukan PDB pada tahun 2019
cukup signifikan yakni sebesar 60,51 persen dari total PDB.

Bank Indonesia memiliki strategi pengembangan UMKM yang diarahkan untuk


mendorong UMKM agar mampu meningkatkan kelayakan dan kapabilitasnya melalui upaya
peningkatan kapasitas UMKM, peningkatan akses keuangan, meminimalisir kesenjangan
informasi, dan peningkatan koordinasi dan kerja sama dengan stakeholders. Untuk itu, Bank
Indonesia sudah sejak lama mengembangkan penelitian Baseline Economic Survei (BLS) yang
berupaya mengidentifikasi berbagai peluang investasi berupa informasi potensi ekonomi
daerah. Dalam perkembangan selanjutnya, pengembangan potensi ekonomi daerah ditujukan
untuk memberikan informasi kepada stakeholders mengenai komoditas/ produk/jenis usaha
(KPJU) yang potensial yang menjadi unggulan daerah untuk dikembangkan. Penelitian BLS
difokuskan terhadap Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang merupakan pelaku
ekonomi mayoritas di daerah.

Data dan informasi dalam BLS meliputi berbagai aspek. Aspek makro berupa kebijakan
pemerintah, baik Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah dan potensi ekonom i daerah
dalam rangka pengembangan UMKM. Sementara pada aspek mikro, meliputi kondisi dan
potensi UMKM. Hasil penelitian tersebut selanjutnya akan didesiminasikan pada sistem
informasi UMKM yang dapat diakses melalui website www.bi.go.id.

Pada penelitian KPJU Unggulan UMKM ini menggunakan Metode Analytical Hierarchy
Process (AHP) yang dimodifikasi atau modified AHP. Disebut demikian karena penelitian ini
juga menggunakan Metode Borda dan Metode Bayes dalam menetapkan KPJU Unggulan
UMKM kecamatan, kabupaten/kota dan provinsi.

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengenal dan memahami profil daerah, meliputi:
kondisi geografis, demografi, perekonomian, dan potensi sumber daya; profil UMKM di
Provinsi Maluku termasuk faktor pendorong dan penghambat dalam pengembangan UMKM;
Kebijakan Pemerintah, baik Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah (Provinsi dan
Kabupaten/Kota) yang terkait dengan pengembangan UMKM; dan Peranan Perbankan dalam
pengembangan UMKM; (2) Memberikan informasi tentang KPJU Unggulan yang perlu
mendapat prioritas untuk dikembangkan di Provinsi Maluku, kabupaten/kota dan kecamatan;
(3) Memberikan informasi dan permasalahan yang timbul dari masing-masing KPJU Unggulan
lintas sektoral di masing-masing kabupaten/kota, misal mengenai bahan baku, tenaga kerja,
teknologi yang digunakan, produksi, kondisi permintaan, harga dan lokasi (kecamatan); serta
(4) Memberikan rekomendasi KPJU Unggulan yang perlu/dapat dikembangkan di masing -
masing kabupaten/kota; Peranan Perbankan dalam pengembangan KPJU Unggulan; dan
iv PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Kebijakan kepada Pemerintah Daerah (Provinsi dan Kabupaten/Kota), yang dikaitkan pula
dengan kebijakan Pemerintah Pusat, dalam rangka pengembangan KPJU Unggulan UMKM.

KPJU Unggulan UMKM di Provinsi Maluku dalam penelitian ini didefinisikan secara
operasional oleh multi stakeholder sebagai KPJU UMKM yang secara eksisting (saat ini) telah
unggul dalam sejumlah kriteria tertentu dalam mencapai tujuan penciptaan lapangan kerja,
peningkatan daya saing, pertumbuhan ekonomi di masa datang. Tujuan penetapan KPJ U
Unggulan yang paling dominan adalah Pertumbuhan Ekonomi (0,392), berikutnya menyusul
Peningkatan Daya Saing (0,349) dan Penciptaan Lapangan Kerja (0,259).

Berdasarkan penilaian terhadap kriteria penetapan KPJU Unggulan Kecamatan, diketahui


bahwa Jangkauan Pemasaran dengan bobot tertinggi (0,322). Selanjutnya Ketersediaan Bahan
Baku dengan bobot 0,278; Produk Sumbangan Terhadap Perekonomian Daerah dengan bobot
0,220; dan yang terendah adalah Potensi Ekonomi Kecamatan dengan bobot 0,181.

Kriteria seleksi yang digunakan dalam penentuan KPJU Unggulan adalah: Modal (0,365);
Prospek Pasar (0,336); Teknologi (0,298); Pengelolaan/ Manajemen Usaha (0,287); Sosial-
Budaya (0,279); Nilai Tambah (0,263); Sarana Usaha/Produksi (0,259); Bahan Baku (0,225);
Penyerapan Tenaga Kerja (0,217); Sumbangan Terhadap Perekonomian (0,184); Tenaga Kerja
Terampil (0,151); Dampak Lingkungan (0,136).

A. KPJU UNGGULAN KABUPATEN/KOTA, PROVINSI DAN PENDEKATAN


PENANGANANNYA
Melalui proses identifikasi, konfirmasi dan analisis dengan pendekatan metode AHP,
Borda dan Bayes diperoleh 10 KPJU Unggulan lintas sektoral di Tingkat Provinsi. Sepuluh
KPJU Unggulan di Tingkat Provinsi Maluku tersebut adalah: Kelapa, Perdagangan Hasil
Perikanan/Laut, Ikan Tuna, Kopra, Ikan Cakalang, B udidaya Rumput Laut, Warung
Makan (Campur), Cengkeh, Kayu Besi/Ulin.
Adapun di setiap kabupaten/kota yang diteliti, sepuluh KPJU Unggulan lintas sektoral
yang didapatkan adalah:
1. Kabupaten Buru: Padi, Kelapa, Ikan Cakalang, Beras/Beras Merah, Ikan Tuna, Mi nyak
Kayu Putih, Pisang, Ikan Tongkol, Ikan Momar, Ikan Selar.
2. Kabupaten Buru Selatan: Kopra, Cengkeh, Perdagangan Hasil Perikanan/Laut, Kelapa,
Penjualan Hasil Bumi, Ikan Cakalang, Ikan Asap, Minyak Kayu Putih, Pala, Warung
Makan (Campur).
3. Kabupaten Kepulauan Aru: Budidaya Teripang, Perdagangan Hasil Perikanan/Laut,
Ikan Kering/Asin, Kelapa, Sagu Lempeng, Ikan Kakap, Budidaya Rumput Laut,
Penangkapan Kepiting, Ikan Cakalang, Kayu Besi/Ulin.
4. Kabupaten Kepulauan Tanimbar: Kelapa, Budidaya Rumput Laut, Pisang, Kopra,
Perdagangan Hasil Perikanan/Laut, Tenun, Kayu Besi/Ulin, Warung Makan (Campur),
Ikan Tuna, Ubi Kayu.
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM v
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

5. Kabupaten Maluku Barat Daya: Jagung, Kelapa, Jambu Mete, Perdagangan Hasil
Perikanan/Laut, Penjualan Kue, Kerajinan Anyaman, Pala, Tenun, Sapi Pedaging, Ikan
Momar.
6. Kabupaten Maluku Tengah: Kelapa, Cengkeh, Ikan Cakalang, Ikan Tuna, Ikan Komu,
Kopra, Ikan Momar, Ikan Kakap, Pala, Ikan Kering/Asin.
7. Kabupaten Maluku Tenggara: Rumput Laut, Kelapa, Ubi Kayu, Wisata Pantai, Ikan
Kakap, Bawang Merah, Enbal, Olahan Rumput Laut, Telur Ikan Terbang, Ikan Tongkol.
8. Kabupaten Seram Bagian Barat: Cengkeh, Kelapa, Ikan Tuna, Ikan Cakalang, Minyak
Kayu Putih, Pala, Kopra, Perdagangan Hasil Perikanan/Laut, Budidaya Ikan Kerapu,
Industri Mebel.
9. Kabupaten Seram Bagian Timur: Ikan Tuna, Ikan Cakalang, Sagu Lempeng, Pala,
Penjualan Hasil Bumi, Ikan Momar, Ikan Julung, Kopra, Cengkeh, Sagu.
10. Kota Ambon: Ikan Asap, Ikan Cakalang, Ikan Tuna, Perdagangan Hasil Perikanan/Laut,
Minyak Kayu Putih, Ikan Kering/Asin, Ikan Momar, Warung Kopi/Kafe, Toko Kelontong,
Industri Mebel.
11. Kota Tual: Budidaya Rumput Laut, Ikan Teri, Perdagangan Hasil Perikanan, Ubi Kayu,
Budidaya Teripang, Olahan Rumput Laut, Kelapa, Bawang Merah, Toko Bangunan,
Ikan Kakap Merah.

Penanganan dan pengembangan KPJU Unggulan Lintas Sektor di Provinsi Maluku,


khususnya di 11 Kabupaten/Kota dan di tingkat Provinsi yang diteliti perlu menggunakan
titik kekuatan (yang selanjutnya dikembangkan menjadi competitive advantages dan nilai
jual) dan mengeliminasi titik kritisnya (kelemahan), serta memanfaatkan peluang yang
tersedia.
1. Titik kekuatan yang dimaksud secara umum adalah KPJU yang terpilih umumnya
memang KPJU yang sudah unggul di sektornya, baik dalam aspek kapasitas
produksinya, luas lahan, serapan tenaga kerja dan kontribusinya bagi perekonomian
daerah.
2. Titik kritis yang dimaksud secara umum adalah lebih kepada persoalan teknologi
produksi yang tradisional, teknologi dan sarana prasarana pasca panen kurang
memadai,tingkat produktivitas yang belum optimal, dan akses pasar yang terbatas.
vi PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

B. REKOMENDASI

1. Rekomendasi Penetapan KPJU Unggulan


a. Direkomendasikan kepada Pemerintah Kabupaten/Kota yang diteliti untuk
menetapkan KPJU Unggulan UMKM hasil penelitian ini (sebagaimana telah
disebutkan sebelumnya) sebagai KPJU Unggulan UMKM daerah.
b. Direkomendasikan kepada Pemerintah Provinsi Maluku untuk menetapkan KPJU
Unggulan UMKM hasil penelitian ini (sebagaimana telah disebutkan sebelumnya)
sebagai KPJU Unggulan Provinsi.

2. Rekomendasi Peran Strategis


Direkomendasikan pembagian peran strategis yang dapat dilakukan antara
pemerintah, pelaku/asosiasi pengusaha UMKM, perbankan, dan stakeholder lain dalam
pengembangan UMKM dan KPJU Unggulannya sebagai berikut.

a. Pemerintah
1. Penguatan basis produksi dan pengolahan komoditas unggulan daerah pada
sentra-sentra hilirisasi UMKM pertanian, kehutanan dan perikanan;
2. Penciptaan iklim investasi yang mencakup berbagai dukungan kebijakan
integral (sektoral, regional, dan komoditas) dan aturan kondusif untuk
investasi;
3. Optimalisasi pemanfaatan teknologi digital baik dalam teknis budidaya dan
pemasaran hasil;
4. Penyediaan dan kemudahan akses dalam memperoleh sarana prasarana
produksi
5. Penanganan pasca panen dan pengolahan sesuai standar m utu;
6. Peningkatan efektivitas pembinaan/pendampingan manajemen usaha;
7. Pengembangan kawasan klaster usaha yang berkelanjutan didukung dengan
manajemen pengelolaan yang terintegrasi dan modern;
8. Pelaksanaan dan peningkatan layanan sertifikasi produk hasil usaha;
9. Percepatan diseminasi teknologi dan peningkatan kapasitas UMKM dalam
adopsi teknologi;
10. Peningkatan sistem distribusi pemasaran khususnya pada wilayah dengan
akses terbatas.

b. Pelaku/Asosiasi Pengusaha UMKM


1. Peningkatan penerapan teknologi produksi yang tengah dikembangkan;
2. Penguatan kelembagaan/asosiasi;
3. Berperan aktif dalam program sertifikasi;
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM vii
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

4. Pengembangan sistem pemasaran produk berbasis digital;


5. Peningkatan standardisasi, jaminan mutu, dan keamanan produk;
6. Peningkatan kapasitas dan kompetensi;
7. Peningkatan kerja sama/kemitraan dengan pihak terkait untuk membentuk
unit usaha profesional yang berkualitas dan berdaya saing.

c. Perguruan Tinggi, Lembaga Penelitian dan LSM


1. Pengembangan teknologi tepat guna dalam rangka peningkatan efisiensi,
produktivitas, serta daya saing UMKM;
2. Pengembangan program pendampingan, bimbingan, konsultasi, pemanfaatan
teknologi, informasi serta pelatihan peningkatan kapasitas SDM;
3. Pengembangan penelitian dan pengkajian yang berkaitan dengan
pengembangan kelembagaan, pengembangan usaha, serta model-model
pengembangan alternatif untuk UMKM.
4. Advokasi kebijakan pemerintah khususnya pemerintah daerah dalam rangka
menumbuhkan iklim berusaha yang kondusif, dan pemberian dukungan
perkuatan bagi UMKM.
5. Penyediaan database UMKM terkini melalui kerja sama riset yang
berkesinambungan.

d. Perbankan
1. Identifikasi atas berbagai permasalahan dan kebutuhan kredit/pembiayaan
UMKM dalam pengembangan usaha;
2. Pengembangan keberagaman produk kredit/pembiayaan untuk
mempermudah akses keuangan para pelaku usaha UMKM;
3. Mengembangkan program pendampingan, bimbingan, konsultasi dan
pelatihan pemanfaatan kredit/pembiayaan dan permodalan untuk
pengembangan usaha UMKM secara berkesinambungan.
viii PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

3. Rekomendasi Khusus Pengembangan KPJU Unggulan Terpilih


Dengan mempertimbangkan peluang dan tantangan serta titik kekuatan dan titik
kritis setiap KPJU unggulan, telah direkomendasikan dalam FGD dan Indepth Interview
sejumlah rencana aksi, baik strategis (jangka panjang dan menengah) maupun taktis
(jangka pendek).

a. Kelapa
Rekomendasi strategis dan taktis yang dapat diupayakan diantaranya:
 Pengembangan jaringan infrastruktur secara terintegrasi khususnya jalan
kebun, jalan akses dan pelabuhan ekspor, melalui konsultasi dan koordinasi
dengan pemangku kepentingan;
 Peningkatan peremajaan tanaman kelapa;
 Peningkatan diversifikasi produk kelapa/hilirisasi industri kelapa bernilai
tambah;
 Dukungan peningkatan kapasitas petani dalam aspek proses pertanian
maupun manajemen bisnis.

b. Perdagangan Hasil Perikanan


Rekomendasi strategis dan taktis yang dapat diupayakan diantaranya:
 Peningkatan sarana prasarana pengawetan dan penyimpanan ikan;
 Pengembangan sistem pemasaran dan pembangunan fasilitas pemasaran
perikanan yang memadai.

c. Ikan Tuna
Rekomendasi strategis dan taktis yang dapat diupayakan diantaranya:
 Pengembangan dan peningkatan kuantitas armada perikanan, alat
penangkapan dan prasarana rantai dingin:
 Modernisasi sistem penangkapan dan pengolahan;
 Pengembangan kawasan industri perikanan tangkap terpadu di sentra-sentra
perikanan tangkap melalui klasterisasi usaha perikanan tangkap.

d. Kopra
Rekomendasi strategis dan taktis yang dapat diupayakan diantaranya:
 Diversifikasi produk industri pengolahan kopra;
 Optimalisasi kapasitas industri pengolahan kopra;
 Pengembangan teknologi pengolahan yang lebih maju dan efisien.
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM ix
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

e. Ikan Cakalang
Rekomendasi strategis dan taktis yang dapat diupayakan diantaranya:
 Pengembangan dan peningkatan kuantitas armada perikanan, alat
penangkapan dan prasarana rantai dingin:
 Modernisasi sistem penangkapan dan pengolahan;
 Pengembangan kawasan industri perikanan tangkap terpadu di sentra-sentra
perikanan tangkap melalui klasterisasi usaha perikanan tangkap.
f. Budidaya Rumput Laut
Rekomendasi strategis dan taktis yang dapat diupayakan diantaranya:
 Penerapan inovasi teknologi budidaya peningkatan kualitas rumput laut;
 Penguatan kelembagaan petani rumput laut sebagai langkah peningkatan
posisi petani dalam penentuan harga rumput laut;
 Pengembangan sarana dan prasarana budidaya maupun pengolahan rumput
laut;
 Pengembangan infrastruktur jalan maupun sarana transportasi demi
memperlancar aktivitas perekonomian daerah.

g. Warung Makan (Campur)


Rekomendasi strategis dan taktis yang dapat diupayakan diantaranya:
 Peningkatan alternatif sumber suplai bahan baku yang terjangkau dan
berkualitas;
 Penguatan intervensi pemerintah terkait kestabilan harga kebutuhan pokok
maupun pangan;
 Peningkatan kualitas usaha melalui peningkatan aspek kebersihan dan fasilitas
yang memadai di lokasi warung makan;
 Penguatan pemanfaatan teknologi informasi untuk layanan pemasaran yang
lebih luas dan modern.

h. Ikan Kering/Asin
Rekomendasi strategis dan taktis yang dapat diupayakan diantaranya:
 Pengadaan maupun penambahan teknologi produksi yang efisien;
 Pengembangan pengemasan produk pangan sesuai standar dan berdaya jual
tinggi;
 Proses produksi secara efisien, higienis dan sesuai standar.
x PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

i. Cengkeh
Rekomendasi strategis dan taktis yang dapat diupayakan diantaranya:
 Peningkatan efisiensi sistem tataniaga cengkeh;
 Peningkatan peremajaan dan rehabilitasi lahan;
 Peningkatan fasilitasi teknologi dan kompetensi petani melalui desiminasi
teknologi;
 Pengembangan diversifikasi produk/industrialisasi cengkeh.

j. Kayu Besi/Ulin
Rekomendasi strategis dan taktis yang dapat diupayakan diantaranya:
 Peningkatan dorongan untuk penanaman pohon kayu ulin pada habitat yang
sesuai.
RINGKASAN EKSEKUTIF ...................................................................................................... iii

DAFTAR ISI ........................................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL .................................................................................................................... xv

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................................... xxxiii

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................... 3


A. LATAR BELAK ANG .................................................................................................. 3

B. TUJUAN .................................................................................................................. 5

C. RUANG LINGK UP PENELITIAN ................................................................................. 6

BAB II METODOLOGI PENELITIAN ..................................................................................... 11


A. DAERAH PENELITIAN ............................................................................................ 11

B. JENIS DAN SUMBER DATA .................................................................................... 11

C. METODE ANALISIS DATA ...................................................................................... 13

D. TAHAP PENGUMPULAN DATA .............................................................................. 28

E. PRINSIP PENILAIAN KRITERI A DAN REKOMENDASI KEBIJAKAN ............................. 37

F. TAHAPAN FOCUS GROUP DISCUSSION (FGD) DI TINGK AT K ABUPATEN/ KOTA...... 37

G. TAHAPAN FOCUS GROUP DISCUSSION (FGD) DI TINGK AT PROVINSI ..................... 39

BAB III PROFIL DAN PENETAPAN KOMODITAS/PRODUK/JENIS USAHA (KPJU)


UNGGULAN.......................................................................................................................... 43

A. DEFINISI OPERASIONAL KOMODITAS/PRODUK/JENIS USAHA (KPJU)


UNGGULAN UMK M .............................................................................................. 43

B. PROVINSI MAL UKU ............................................................................................... 46

1. PROFIL DAERAH ............................................................................................... 46

2. PEREK ONOMI AN DAERAH ............................................................................... 62

3. KEBIJAK AN PEMERINTAH PROVINSI MALUK U .................................................. 64

C. KABUPATEN BURU................................................................................................ 84

1. PROFIL DAERAH ............................................................................................... 84

2. PEREK ONOMI AN DAERAH ............................................................................... 97

3. KEBIJAK AN PEMERINTAH KABUPATEN BURU .................................................. 98

D. KABUPATEN BURU SELATAN ...............................................................................111

1. PROFIL DAERAH ..............................................................................................111


xii PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

2. PEREK ONOMI AN DAERAH.............................................................................. 121

3. KEBIJAK AN PEMERINTAH KABUPATEN BURU SELATAN .................................. 123

E. KABUPATEN KEPULAUAN ARU ........................................................................... 134

1. PROFIL DAERAH ............................................................................................. 134

2. PEREK ONOMI AN DAERAH.............................................................................. 144

3. KEBIJAK AN PEMERINTAH KABUPATEN KEPUL AUAN ARU .............................. 146

F. KABUPATEN KEPULAUAN TANI MBAR ................................................................. 158

1. PROFIL DAERAH ............................................................................................. 158

2. PEREK ONOMI AN DAERAH.............................................................................. 169

3. KEBIJAK AN PEMERINTAH KABUPATEN KEPUL AUAN TANIMBAR .................... 170

G. KABUPATEN MALUK U BARAT DAY A .................................................................. 184

1. PROFIL DAERAH ............................................................................................. 184

2. PEREK ONOMI AN DAERAH.............................................................................. 199

3. KEBIJAK AN PEMERINTAH KABUPATEN MAL UKU BARAT DAYA ..................... 200

H. KABUPATEN MALUK U TENGAH .......................................................................... 213

1. PROFIL DAERAH ............................................................................................. 213

2. PEREK ONOMI AN DAERAH.............................................................................. 225

3. KEBIJAK AN PEMERINTAH KABUPATEN MAL UKU TENGAH ............................. 227

I. KABUPATEN MALUK U TENGGARA ...................................................................... 241

1. PROFIL DAERAH ............................................................................................. 241

2. PEREK ONOMI AN DAERAH.............................................................................. 254

3. KEBIJAK AN PEMERINTAH KABUPATEN MAL UKU TENGGARA ......................... 255

J. KABUPATEN SERAM BAGIAN BARAT .................................................................. 270

1. PROFIL DAERAH ............................................................................................. 270

2. PEREK ONOMI AN DAERAH.............................................................................. 281

3. KEBIJAK AN PEMERINTAH KABUPATEN SERAM BAGIAN BARAT ..................... 282

K. KABUPATEN SERAM BAGIAN TI MUR ................................................................... 297

1. PROFIL DAERAH ............................................................................................. 297

2. PEREK ONOMI AN DAERAH.............................................................................. 308

3. KEBIJAK AN PEMERINTAH KABUPATEN SERAM BAGIAN TIMUR ...................... 310


PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM xiii
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

L. KOTA AMBON .....................................................................................................326

1. PROFIL DAERAH ..............................................................................................326

2. PEREK ONOMI AN DAERAH ..............................................................................337

3. KEBIJAK AN PEMERINTAH KOTA AMBON ........................................................338

M. KOTA TUAL..........................................................................................................352

1. PROFIL DAERAH ..............................................................................................352

2. PEREK ONOMI AN DAERAH ..............................................................................362

3. KEBIJAK AN PEMERINTAH KOTA TUAL ............................................................364

BAB IV KESIMPULAN DAN R EKOMENDASI .................................................................... 382

A. KESIMPUL AN .......................................................................................................382

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................. 390

LAMPIRAN ......................................................................................................................... 394


xiv PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Halaman ini sengaja dikosongkan


Tabel 1.1. Daerah Penelitian KPJU Unggulan UMKM Provinsi Maluku ..................................... 8
Tabel 2.1. Daerah Penelitian KPJU Unggulan UMKM Provinsi Maluku ................................... 11
Tabel 2.2. Skala Saaty ............................................................................................................ 14
Tabel 2.3. Nilai Random Index (RI) ......................................................................................... 16
Tabel 2.4. Payoff Matrix ........................................................................................................ 20
Tabel 2.5. Pengumpulan Data di Masa Pandemi .................................................................... 29
Tabel 2.6. Kriteria Penetapan KPJU Unggulan ....................................................................... 33
Tabel 2.7. Matrik Inform asi KPJU ........................................................................................... 38
Tabel 3.1. Bobot Kepentingan Tujuan Penetapan KPJU Unggulan ......................................... 43
Tabel 3.2. Prioritas dan Bobot Kepentingan Kriteria KPJU Unggulan ..................................... 44
Tabel 3.3. Bobot Kepentingan Kriteria K PJU Unggulan di Tingkat Kecamatan ...................... 45
Tabel 3.4. Luas Wilayah Provinsi Maluku ............................................................................... 46
Tabel 3.5. Pengam atan Unsur Iklim di Provinsi Maluku, Desember 2020 ................................ 47
Tabel 3.6. Jumlah, Laju Pertumbuhan Penduduk, Kepadatan Penduduk, Rasio Jenis
Kelamin Penduduk Menurut Kabupaten/Kota di Maluku, 2020 ................................... 48
Tabel 3.7. Luas Panen, Produktivitas, dan Produksi Padi Menurut Kabupaten/Kota di
Provinsi Maluku, 2019-2020 ......................................................................................... 49
Tabel 3.8. Produksi Beberapa Jenis Tanaman Sayuran Menurut Kabupaten/Kota di
Provinsi Maluku (kuintal), 2020.................................................................................... 50
Tabel 3.9. Produksi Beberapa Jenis Buah-buahan Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi
Maluku (kuintal), 2020................................................................................................. 50
Tabel 3.10. Produksi Tanaman Perkebunan Menurut Kabupaten/Kota dan Jenis Tanaman
di Provinsi Maluku (ton), 2020 ..................................................................................... 51
Tabel 3.11. Populasi Ternak dan Unggas Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Maluku
(ekor), 2020 ................................................................................................................. 52
Tabel 3.12. Populasi Unggas Serta Jenis Ternak dan Unggas Menurut Kabupaten/Kota di
Provinsi Maluku (ekor), 2020........................................................................................ 52
Tabel 3.13. Luas Kawasan Hutan dan Konservasi Perairan Menurut Kabupaten/Kota di
Provinsi Maluku (ha), 2020........................................................................................... 53
Tabel 3.14. Produksi dan Nilai Produksi Perikanan Tangkap dan Perairan Budidaya
Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Maluku, 2020 ..................................................... 54
Tabel 3.15. Volume dan Nilai Ekspor Menurut Negara Tujuan di Provinsi Maluku, 2019-
2020 ............................................................................................................................ 55
Tabel 3.16. Jumlah Perusahaan, Tenaga Kerja pada Industri Besar dan Sedang serta
Industri Mikro dan Kecil Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Maluku, 2020 ............... 56
Tabel 3.17. Jumlah Akomodasi, Kamar, dan Tempat Tidur yang Tersedia pada Hotel
Bintang dan Non Bintang Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Maluku, 2020 ............ 57
xvi PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Tabel 3.18. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) dan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja
(TPAK) Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Maluku, Agustus 2019-2020.................... 57
Tabel 3.19. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi
Maluku, Agustus 2019-2020 ......................................................................................... 58
Tabel 3.20. Panjang Jalan dan Kondisi Jalan Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Maluku
(Km), 2020 ................................................................................................................... 59
Tabel 3.21. Jumlah Pelanggan Listrik Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Maluku, 2016-
2020............................................................................................................................. 59
Tabel 3.22. Banyaknya Desa/Kelurahan Menurut Kabupaten/Kota dan Penerimaan Sinyal
Internet Telepon Seluler di Provinsi Maluku, 2020 ........................................................ 60
Tabel 3.23. Jumlah Tenaga Kesehatan tercatat Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi
Maluku, 2020 ............................................................................................................... 62
Tabel 3.24. Distribusi Persentase PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Maluku, 2016-
2020............................................................................................................................. 63
Tabel 3.25. Bobot Kepentingan Setiap Sektor/Subsektor Usaha Atas Dasar Perannya
Dalam Mencapai Tujuan Penetapan KPJU Unggul an di Tingkat Provinsi Maluku ......... 66
Tabel 3.26. Shortlist 10 KPJU Unggulan Lintas Sektoral di Tingkat Provinsi Maluku ............... 67
Tabel 3.27. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Kelapa di Provinsi
Maluku ........................................................................................................................ 70
Tabel 3.28. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Perdagangan Hasil
Perikanan di Provinsi Maluku ....................................................................................... 72
Tabel 3.29. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Ikan Tuna di
Provinsi Maluku ........................................................................................................... 73
Tabel 3.30. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Kopra di Provinsi
Maluku ........................................................................................................................ 74
Tabel 3.31. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Ikan Cakalang di
Provinsi Maluku ........................................................................................................... 76
Tabel 3.32. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Budidaya Rumput
Laut di Provinsi Maluku ................................................................................................ 77
Tabel 3.33. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Warung Makan
(Campur) di Provinsi Maluku ........................................................................................ 78
Tabel 3.34. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Ikan Kering/Asin di
Provinsi Maluku ........................................................................................................... 80
Tabel 3.35. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Cengkeh di Provinsi
Maluku ........................................................................................................................ 81
Tabel 3.36. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Kayu Besi di
Provinsi Maluku ........................................................................................................... 82
Tabel 3.37. Luas Wilayah Kabupaten Buru ............................................................................. 84
Tabel 3.38. Pengamatan Unsur Iklim di Stasiun Meteorologi Namlea, Desember 2020 ........... 85
Tabel 3.39. Penduduk, Persentase Penduduk, Kepadatan Penduduk, dan Rasio Jenis
Kelamin Penduduk Menurut Kecamatan di Kabupaten Buru, 2020 .............................. 86
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM xvii
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Tabel 3.40. Produksi Padi Sawah, Padi Ladang, Ubi Kayu dan Jagung Menurut
Kecamatan dan Jenis Tanaman di Kabupaten Buru (ton), 2020 .................................... 86
Tabel 3.41. Produksi Tanaman Menurut Jenis Tanaman Semusim Menurut Jenis
Tanam an di Kecamatan Buru (ton), 2017 -2020............................................................. 87
Tabel 3.42. Produksi Tanaman Perkebunan Menurut Kecamatan dan Jenis Tanaman di
Kabupaten Buru (ton), 2020......................................................................................... 88
Tabel 3.43. Populasi Ternak dan Unggas Menurut Kecamatan dan Jenis Ternak di
Kabupaten Buru (ekor), 2020 ....................................................................................... 88
Tabel 3.44. Luas Kawasan Hutan dan Konservasi Hutan dan Perairan di Kabupaten Buru
(ha), 2020 .................................................................................................................... 89
Tabel 3.45. Jumlah Rumah Tangga Perikanan Tangkap Menurut Kecamatan di
Kabupaten Buru, 2018-2020......................................................................................... 89
Tabel 3.46. Produksi dan Nilai Produksi Perikanan Menurut Komoditas Perikanan di
Kabupaten Buru, 2020 ................................................................................................. 90
Tabel 3.47. Jumlah Sarana Perdagangan Menurut Jenisnya di Kabupaten Buru, 2017-
2020 ............................................................................................................................ 91
Tabel 3.48. Jumlah Perusahaan, Tenaga Kerja, dan Nilai Produksi Menurut Klasifikasi
Industri di Kabupaten Buru, 2020 ................................................................................ 91
Tabel 3.49. Jumlah Hotel Bintang dan Akomodasi Lain di Kabupaten Buru, 2019 -2020 ......... 92
Tabel 3.50. Panjang Jalan Menurut Kecamatan dan Kondisi Jalan di Kabupaten Buru
(km), 2020.................................................................................................................... 93
Tabel 3.51. Daya Terpasang, Produksi, Jumlah Pelanggan dan Air yang Disalurkan
Menurut Kecamatan di Kabupaten Buru, 2020 ............................................................ 94
Tabel 3.52. Jumlah Kantor Pos Pembantu Menurut Kecamatan di Kabupaten Buru, 2017-
2020 ............................................................................................................................ 95
Tabel 3.53. Jumlah Desa Yang Memiliki Sarana Kesehatan Menurut Kecamatan di
Kabupaten Buru, 2020 ................................................................................................. 96
Tabel 3.54. Jumlah Tenaga Kesehatan Menurut Kecamatan di Kabupaten Buru, 2020 .......... 96
Tabel 3.55. Distribusi Persentase PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan
Usaha di Kabupaten Buru, 2016-2020 .......................................................................... 97
Tabel 3.56. Shortlist 5 Besar KPJU Unggulan Tiap Sektor di Kabupaten Buru ........................100
Tabel 3.57. Bobot Kepentingan Setiap Sektor/Subsektor Usaha Atas Dasar Perannya
Dalam Mencapai Tujuan Penetapan KPJU Unggul an di Kabupaten Buru ....................101
Tabel 3.58. Shortlist 10 KPJU Unggulan Lintas Sektoral di Kabupaten Buru ..........................102
Tabel 3.59. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Padi di Kabupaten
Buru ...........................................................................................................................103
Tabel 3.60. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Kelapa di
Kabupaten Buru .........................................................................................................104
Tabel 3.61. Peluang-Tantangan Serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Ikan Cakalang di
Kabupaten Buru .........................................................................................................104
xviii PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Tabel 3.62. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Beras/Beras Merah
di Kabupaten Buru ..................................................................................................... 105
Tabel 3.63. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Ikan Tuna di
Kabupaten Buru ......................................................................................................... 106
Tabel 3.64. Peluang-Tantangan Serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Minyak Kayu Putih
di Kabupaten Buru ..................................................................................................... 106
Tabel 3.65. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Pisang di
Kabupaten Buru ......................................................................................................... 107
Tabel 3.66. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Ikan tongkol di
Kabupaten Buru ......................................................................................................... 108
Tabel 3.67. Peluang-Tantangan Serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Ikan Momar Di
Kabupaten Buru ......................................................................................................... 109
Tabel 3.68. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Ikan Selar di
Kabupaten Buru ......................................................................................................... 110
Tabel 3.69. Luas Wilayah Kabupaten Buru Selatan ............................................................... 111
Tabel 3.70. Pengamatan Unsur Iklim di Kabupaten Buru Selatan, Desember 2020 ............... 112
Tabel 3.71. Penduduk, Laju Pertumbuhan Penduduk, Kepadatan Penduduk, Rasio Jenis
Kelamin Penduduk Menurut Kecamatan di Kabupaten Buru Selatan, 2020 ................ 113
Tabel 3.72. Produksi Beberapa Jenis Tanaman Sayuran Menurut Kecamatan di
Kabupaten Buru Selatan (ton), 2017 -2020 .................................................................. 114
Tabel 3.73. Produksi Kelapa, Cengkih dan Kakao Menurut Kecamatan di Kabupaten Buru
Selatan (ton), 2020 ..................................................................................................... 114
Tabel 3.74. Jumlah Populasi Ternak dan Unggas Menurut Kecamatan dan Jenis Ternak di
Kabupaten Buru Selatan (ekor), 2020 ......................................................................... 115
Tabel 3.75. Luas Kawasan Hutan dan Konservasi Hutan dan Perairan di Kabupaten Buru
Selatan (ha), 2020 ...................................................................................................... 115
Tabel 3.76. Rumah Tangga Perikanan (RTP) Menurut Kecamatan di Kabupaten Buru
Selatan, 2020 ............................................................................................................. 116
Tabel 3.77. Produksi Hasil Perikanan Menurut Kecamatan di Kabupaten Buru Selatan,
2020........................................................................................................................... 116
Tabel 3.78. Jumlah Sarana Perdagangan Menurut Jenisnya di Kabupaten Buru Selatan,
2017-2020 .................................................................................................................. 117
Tabel 3.79. Jumlah Rumah Makan/Restoran Menurut Kecamatan di Kabupaten Buru
Selatan, 2016-2019 ..................................................................................................... 117
Tabel 3.80. Angkatan Kerja Menurut Jenis Kelamin di Kabupaten Buru Selatan, 2020......... 118
Tabel 3.81. Panjang Jalan dan Kondisi Jalan di Kabupaten Buru Selatan (km), 2020 ............ 119
Tabel 3.82. Daya Terpasang, Produksi, dan Jumlah Pelanggan Listrik Menurut Kecamatan
di Kabupaten Buru Selatan, 2020 ............................................................................... 119
Tabel 3.83. Jumlah Desa/Kelurahan Yang Memiliki Sarana Kesehatan Menurut
Kecamatan di Kabupaten Buru Selatan, 2020 ............................................................. 120
Tabel 3.84. Jumlah Tenaga Kesehatan di Kabupaten Buru Selatan, 2020 ............................. 121
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM xix
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Tabel 3.85. Distribusi Persentase PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan
Usaha di Kabupaten Buru Selatan, 2016-2020 .............................................................122
Tabel 3.86. Shortlist 5 Besar KPJU Unggulan Tiap Sektor di Kabupaten Buru Selatan ...........123
Tabel 3.87. Bobot Kepentingan Setiap Sektor/Subsektor Usaha Atas Dasar Perannya
Dalam Mencapai Tujuan Penetapan KPJU Unggul an di Kabupaten Buru Selatan ........124
Tabel 3.88. Shortlist 10 KPJU Unggulan Lintas Sektoral di Kabupaten Buru Selatan ..............125
Tabel 3.89. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Kopra di
Kabupaten Buru Selatan .............................................................................................126
Tabel 3.90. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Cengkeh di
Kabupaten Buru Selatan .............................................................................................127
Tabel 3.91. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Perdagangan Hasil
Perikanan di Kabupaten Buru Selatan ........................................................................128
Tabel 3.92. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Kelapa di
Kabupaten Buru Selatan .............................................................................................129
Tabel 3.93. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Penjualan Hasil
Bumi di Kabupaten Buru Selatan ................................................................................129
Tabel 3.94 Peluang-Tantangan Serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Ikan Cakalang di
Kabupaten Buru Selatan .............................................................................................130
Tabel 3.95. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Ikan Asap di
Kabupaten Buru Selatan .............................................................................................131
Tabel 3.96. Peluang-Tantangan Serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Minyak Kayu Putih
di Kabupaten Buru Selatan .........................................................................................131
Tabel 3.97. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Pala di Kabupaten
Buru Selatan ...............................................................................................................132
Tabel 3.98. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Warung Makan
(Campur) di Kabupaten Buru Selatan ..........................................................................133
Tabel 3.99. Luas Wilayah Kabupaten Kepulauan Aru ............................................................134
Tabel 3.100. Pengamatan Unsur Iklim di Kabupaten Kepulauan Aru, Desember 2020 ..........135
Tabel 3.101. Penduduk, Persentase Penduduk, Kepadatan Penduduk, dan Rasio Jenis
Kelamin Penduduk Menurut Kecamatan di Kabupaten Kepulauan Aru, 2020 .............136
Tabel 3.102. Produksi Beberapa Jenis Tanaman Sayuran Menurut Kecamatan di
Kabupaten Kepulauan Aru (ton), 2020 .......................................................................137
Tabel 3.103. Luas Areal dan Produksi Perkebunan Menurut Jenis Tanaman di Kabupaten
Kepulauan Aru, 2019-2020..........................................................................................137
Tabel 3.104. Populasi dan Produksi Ternak dan Unggas Menurut Jenis Ternak dan
Unggas di Kabupaten Kepulauan Aru, 2019-2020 .......................................................138
Tabel 3.105. Luas Kawasan Hutan dan Konservasi Hutan dan Perairan di Kabupaten
Kepulauan Aru (ha), 2020 ...........................................................................................138
Tabel 3.106. Jumlah Sarana Menurut Jenis Tanaman di Kabupaten Kepulauan Aru, 2017-
2020 ...........................................................................................................................139
xx PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Tabel 3.107. Jumlah Rumah Makan/Restoran Menurut Kecamatan di Kabupaten


Kepulauan Aru, 2020 ................................................................................................. 140
Tabel 3.108. Panjang Jalan Menurut Jenis Permukaan Jalan, dan Kondisi Jalan di
Kabupaten Kepulauan Aru, 2018-2020....................................................................... 141
Tabel 3.109. Daya Terpasang, Produksi, dan Distribusi Listrik, dan Jumlah Pelanggan
Listrik Menurut Kecamatan di Kabupaten Kepulauan Aru, 2020 ................................ 142
Tabel 3.110. Jumlah Desa/Kelurahan Yang Memiliki Sarana Kesehatan Menurut
Kecamatan di Kabupaten Kepulauan Aru, 2020 ......................................................... 144
Tabel 3.111. Distribusi Persentase PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan
Usaha di Kabupaten Kepulauan Aru, 2016-2020 ........................................................ 144
Tabel 3.112. Shortlist 5 Besar KPJU Unggulan Tiap Sektor di Kabupaten Kepulauan Aru ..... 148
Tabel 3.113. Bobot Kepentingan Setiap Sektor/Subsektor Usaha Atas Dasar Perannya
Dalam Mencapai Tujuan Penetapan KPJU Unggul an di Kabupaten Kepulauan Aru ... 149
Tabel 3.114. Shortlist 10 KPJU Unggulan Lintas Sektoral di Kabupaten Kepulauan Aru ....... 150
Tabel 3.115. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Budidaya Teripang
di Kabupaten Kepulauan Aru .................................................................................... 151
Tabel 3.116. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Penjualan Hasil
Perikanan di Kabupaten K epulauan Aru .................................................................... 152
Tabel 3.117. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Ikan Kering/Asin di
Kabupaten Kepulauan Aru ........................................................................................ 153
Tabel 3.118. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Kelapa di
Kabupaten Kepulauan Aru ........................................................................................ 153
Tabel 3.119. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Sagu Lempeng di
Kabupaten Kepulauan Aru ........................................................................................ 154
Tabel 3.120 Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Ikan Kakap di
Kabupaten Kepulauan Aru ........................................................................................ 155
Tabel 3.121. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Budidaya Rumput
Laut di Kabupaten Kepulauan Aru ............................................................................. 155
Tabel 3.122. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Penangkapan
Kepiting di Kabupaten Kepulauan Aru ...................................................................... 156
Tabel 3.123. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Ikan Cakalang di
Kabupaten Kepulauan Aru ........................................................................................ 157
Tabel 3.124. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Kayu Besi di
Kabupaten Kepulauan Aru ........................................................................................ 157
Tabel 3.125. Luas Wilayah Kabupaten Kepulauan Tanimbar ................................................ 158
Tabel 3.126. Pengamatan Unsur Iklim di Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Desember
2020........................................................................................................................... 159
Tabel 3.127. Penduduk, Laju Pertumbuhan Penduduk, Kepadatan Penduduk, Rasio Jenis
Kelamin Penduduk Menurut Kecamatan di Kabupaten Kepulauan Tanimbar, 2020 ... 160
Tabel 3.128. Produksi Tanaman Sayuran Menurut Jenis Tanaman Semusim di Kecamatan
Kepulauan Tanimbar (ton), 2017-2020 ....................................................................... 161
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM xxi
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Tabel 3.129. Produksi Tanaman Perkebunan Menurut Kecamatan dan Jenis Tanaman di
Kabupaten Kepulauan Tanimbar (ribu ton), 2020 .......................................................162
Tabel 3.130. Populasi dan Produksi Ternak dan Unggas Menurut Jenis Ternak dan
Unggas di Kabupaten Kepulauan Tanimbar, 2019 -2020 ..............................................163
Tabel 3.131. Luas Kawasan Hutan dan Konservasi Hutan dan Perairan di Kabupaten
Kepulauan Tanimbar (ha), 2020 ..................................................................................163
Tabel 3.132. Produksi dan Nilai Produksi Perikanan Tangkap dan Perairan Budidaya di
Kabupaten Kepulauan Tanimbar, 2020 .......................................................................164
Tabel 3.133. Jumlah Akomodasi, Kamar, dan Tempat Tidur yang Tersedia pada Hotel
Bintang dan Non bintang di Kabupaten Kepulauan Tanimbar, 2014 -2020 ..................165
Tabel 3.134. Panjang Jalan Menurut Kondisi Jalan di Kabupaten Kepulauan Tanimbar
(km), 2020...................................................................................................................166
Tabel 3.135. Jumlah Pelanggan Listrik Menurut Kecamatan di Kabupaten Kepulauan
Tanimbar, 2016-2020 ..................................................................................................167
Tabel 3.136. Jumlah Tenaga Kesehatan Kecamatan Menurut Kabupaten/Kota di
Kabupaten Kepulauan Tanimbar, 2020 .......................................................................168
Tabel 3.137. Distribusi Persentase PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan
Usaha di Kabupaten Kepulauan Tanimbar, 2016-2020 ................................................169
Tabel 3.138. Shortlist 5 Besar KPJU Unggulan Tiap Sektor di Kabupaten Kepulauan
Tanimbar ....................................................................................................................171
Tabel 3.139. Bobot Kepentingan Setiap Sektor/Subsektor Usaha Atas Dasar Perannya
Dalam Mencapai Tujuan Penetapan KPJU Unggulan di Kabupaten Kepulauan
Tanimbar ....................................................................................................................173
Tabel 3.140. Shortlist 10 KPJU Unggulan Lintas Sektoral di Kabupaten Kepulauan
Tanimbar ....................................................................................................................174
Tabel 3.141. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Kelapa di
Kabupaten Kepulauan Tanimbar ................................................................................175
Tabel 3.142. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Budidaya Rumput
Laut di Kabupaten Kepulauan Tanimbar ....................................................................176
Tabel 3.143. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Pisang di
Kabupaten Kepulauan Tanimbar ................................................................................177
Tabel 3.144. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Kopra di
Kabupaten Kepulauan Tanimbar ................................................................................178
Tabel 3.145. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Perdagangan Hasil
Perikanan di Kabupaten K epulauan Tanimbar ............................................................179
Tabel 3.146. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Kerajinan
Anyaman di Kabupaten Kepulauan Tanimbar ............................................................180
Tabel 3.147. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Kayu Besi di
Kabupaten Kepulauan Tanimbar ................................................................................181
Tabel 3.148. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Warung Makan
(Campur) d Kabupaten Kepulauan Tanimbar ..............................................................181
xxii PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Tabel 3.149. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Ikan Tuna di
Kabupaten Kepulauan Tanimbar ............................................................................... 182
Tabel 3.150. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Ubi Kayu di
Kabupaten Kepulauan Tanimbar ............................................................................... 183
Tabel 3.151. Luas Wilayah Kabupaten Maluku Barat Daya ................................................... 184
Tabel 3.152. Pengamatan Unsur Iklim di Kabupaten Maluku Barat Daya, Desember 2020 ... 185
Tabel 3.153. Penduduk, Laju Pertumbuhan Penduduk, Kepadatan Penduduk, Rasio Jenis
Kelamin Penduduk Menurut Kecamatan di Kabupaten Maluku Barat Daya, 2020 ...... 186
Tabel 3.154. Produksi Tanaman Pangan Menurut Kecamatan dan Jenis Tanaman di
Kabupaten Maluku Barat Daya (ton), 2020 ................................................................ 187
Tabel 3.155. Produksi Tanaman Sayuran Menurut Jenis Tanaman di Kabupaten Maluku
Barat Daya (ton), 2018-2020 ....................................................................................... 188
Tabel 3.156. Produksi Buah-Buahan Menurut Jenis Tanaman di Kabupaten Maluku Barat
Daya (ton), 2017-2020 ................................................................................................ 189
Tabel 3.157. Populasi Ternak Menurut Kecamatan, Jenis Ternak dan Unggas di
Kabupaten Maluku Barat Daya (ekor), 2020 ............................................................... 189
Tabel 3.158. Populasi Ternak dan Unggas Menurut Kecamatan, Jenis Ternak dan Unggas
di Kabupaten Maluku Barat Day a (ekor), 2020 ........................................................... 190
Tabel 3.159. Luas Kawasan Hutan di Kabupaten Maluku Barat Daya, 2020 .......................... 191
Tabel 3.160. Hasil Produksi dan Nilai Perikanan Menurut Kelompok Ikan di Kabupaten
Maluku Barat Daya, 2016-2020 .................................................................................. 191
Tabel 3.161. Jumlah Rumah Tangga Perikanan (RTP) dan Nelayan di Kabupaten Maluku
Barat Daya, 2020 ........................................................................................................ 192
Tabel 3.162. Jumlah Sarana Perdagangan Menurut Jenisnya di Kabupaten Maluku Barat
Daya, 2017- 2020........................................................................................................ 192
Tabel 3.163. Jumlah Perusahaan, Tenaga Kerja, dan Nilai Produksi Menurut Klasifikasi
Industri di Kabupaten Maluku Barat Daya, 2020 ........................................................ 193
Tabel 3.164. Panjang Jalan dan Kondisi Jalan di Kabupaten Maluku Barat Daya (km),
2020........................................................................................................................... 195
Tabel 3.165. Produksi Listrik dan Jumlah Pelanggan Listrik Menurut Kecamatan di
Kabupaten Maluku Barat Daya .................................................................................. 196
Tabel 3.166. Jumlah Kantor Pos Pembantu dan Menara BTS di Kabupaten Maluku Barat
Daya, 2020 ................................................................................................................. 197
Tabel 3.167. Jumlah Tenaga Kesehatan Menurut Kecamatan di Kabupaten Maluku Barat
Daya, 2020 ................................................................................................................. 198
Tabel 3.168. Distribusi Persentase PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan
Usaha di Kabupaten Maluku Barat Daya, 2016-2020 .................................................. 200
Tabel 3.169. Shortlist 5 Besar KPJU Unggulan Tiap Sektor di Kabupaten Maluku Barat
Daya .......................................................................................................................... 202
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM xxiii
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Tabel 3.170. Bobot Kepentingan Setiap Sektor/Subsektor Usaha Atas Dasar Perannya
Dalam Mencapai Tujuan Penetapan KPJU Unggulan di Kabupaten Maluku Barat
Daya ...........................................................................................................................203
Tabel 3.171. Shortlist 10 KPJU Unggulan Lintas Sektoral di Kabupaten Maluku Barat
Daya ...........................................................................................................................204
Tabel 3.172. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Jagung di
Kabupaten Maluku Barat Daya ...................................................................................205
Tabel 3.173. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Kelapa di
Kabupaten Maluku Barat Daya ...................................................................................206
Tabel 3.174 Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Kayu Jambu Mete
di Kabupaten Maluku Barat Day a ...............................................................................207
Tabel 3.175. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Perdagangan Hasil
Perikanan di Kabupaten Maluku Barat Day a ..............................................................208
Tabel 3.176. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Penjualan Kue di
Kabupaten Maluku Barat Daya ...................................................................................208
Tabel 3.177. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Kerajinan
Anyaman di Kabupaten Maluku Barat Day a ...............................................................209
Tabel 3.178. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Pala di Kabupaten
Maluku Barat Daya .....................................................................................................210
Tabel 3.179. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Kerajinan
Anyaman di Kabupaten Maluku Barat Day a ...............................................................211
Tabel 3.180 Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Sapi Pedaging di
Kabupaten Maluku Barat Daya ...................................................................................212
Tabel 3.181. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Ikan Momar di
Kabupaten Maluku Barat Daya ...................................................................................212
Tabel 3.182. Luas Wilayah Kabupaten Maluku Tengah .........................................................213
Tabel 3.183. Pengamatan Unsur Iklim di Kabupaten Maluku Tengah, Desember 2020 .........214
Tabel 3.184. Penduduk, Laju Pertumbuhan Penduduk, Kepadatan Penduduk, Rasio Jenis
Kelamin Penduduk Menurut Kecamatan di Kabupaten Maluku Tengah, 2020 ............215
Tabel 3.185. Produksi Tanaman Sayuran dan Buah-buahan Semusim Menurut Jenis
Tanam an di Kabupaten Maluku Tengah (kuintal), 2019-2020 .....................................216
Tabel 3.186. Produksi Cengkih, Kelapa, Pala dan Kakao Menurut Kecamatan di
Kabupaten Maluku Tengah (ton), 2020 ......................................................................217
Tabel 3.187. Populasi dan Produksi Ternak dan Unggas Menurut Jenis Ternak dan
Unggas di Kabupaten Maluku Tengah, 2019-2020 ......................................................218
Tabel 3.188. Luas Kawasan Hutan dan Konservasi Hutan dan Perairan di Kabupaten
Maluku Tengah (ha), 2020 ..........................................................................................218
Tabel 3.189. Jumlah Sarana Perdagangan Menurut Jenisnya di Kabupaten Maluku
Tengah, 2019-2020 .....................................................................................................219
Tabel 3.190. Jumlah Rumah Makan/Restoran Menurut Kecamatan di Kabupaten Maluku
Tengah, 2018-2020 .....................................................................................................221
xxiv PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Tabel 3.191. Panjang Jalan Menurut Kondisi Jalan di Kabupaten Maluku Tengah (km),
2018-2020 .................................................................................................................. 222
Tabel 3.192. Daya Terpasang, Produksi, dan Jumlah Pelanggan Listrik Menurut
Kecamatan di Kabupaten Maluku Tengah, 2019 ........................................................ 223
Tabel 3.193. Jumlah Tenaga Kesehatan Menurut Kecamatan di Kabupaten Maluku
Tengah, 2020 ............................................................................................................. 225
Tabel 3.194. Distribusi Persentase PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan
Usaha di Kabupaten Maluku Tengah, 2016-2020 ....................................................... 226
Tabel 3.195. Shortlist 5 Besar KPJU Unggulan Tiap Sektor di Kabupaten Maluku Tengah .... 228
Tabel 3.196. Bobot Kepentingan Setiap Sektor/Subsektor Usaha Atas Dasar Perannya
Dalam Mencapai Tujuan Penetapan KPJU Unggul an di Kabupaten Maluku Tengah .. 230
Tabel 3.197. Shortlist 10 KPJU Unggulan Lintas Sektoral di Kabupaten Maluku Tengah ...... 231
Tabel 3.198. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Kelapa di
Kabupaten Maluku Tengah ........................................................................................ 232
Tabel 3.199. Peluang-Tantangan Serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Budidaya Cengkeh
di Kabupaten Maluku Tengah .................................................................................... 233
Tabel 3.200. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Ikan Cakalang di
Kabupaten Maluku Tengah ........................................................................................ 233
Tabel 3.201. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Ikan Tuna di
Kabupaten Maluku Tengah ........................................................................................ 235
Tabel 3.202. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Ikan Tongkol di
Kabupaten Maluku Tengah ........................................................................................ 236
Tabel 3.203. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Kopra di
Kabupaten Maluku Tengah ........................................................................................ 237
Tabel 3.204. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Ikan Momar di
Kabupaten Maluku Tengah ........................................................................................ 238
Tabel 3.205 Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Ikan Kakap
Tangkap di Kabupaten Maluku Tengah ..................................................................... 238
Tabel 3.206. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Pala di Kabupaten
Maluku Tengah .......................................................................................................... 239
Tabel 3.207. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Ikan Kering di
Kabupaten Maluku Tengah ........................................................................................ 240
Tabel 3.208. Luas Wilayah Kabupaten Maluku Tenggara ..................................................... 241
Tabel 3.209. Pengamatan Unsur Iklim di Kabupaten Maluku Tenggara, Desember 2020 ..... 242
Tabel 3.210. Penduduk, Laju Pertumbuhan Penduduk, Kepadatan Penduduk, Rasio Jenis
Kelamin Penduduk Menurut Kecamatan di Kabupaten Maluku Barat, 2020 .............. 243
Tabel 3.211. Produksi Tanaman Pangan Menurut Jenis Tanaman di Kabupaten Maluku
Tenggara (ton), 2020.................................................................................................. 244
Tabel 3.212. Produksi Beberapa Jenis Tanaman Sayuran Menurut Kecamatan di
Kabupaten Maluku Tenggara (kuintal), 2020 ............................................................. 244
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM xxv
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Tabel 3.213. Produksi Tanaman Perkebunan Menurut Kecamatan dan Jenis Tanaman di
Kabupaten Maluku Tenggara (ton), 2020 ...................................................................245
Tabel 3.214. Populasi dan Produksi Ternak dan Unggas Menurut Jenis Ternak dan
Unggas di Kabupaten Maluku Tenggara, 2019 -2020 ...................................................246
Tabel 3.215. Luas Kawasan Hutan dan Konservasi Hutan dan Perairan di Kabupaten
Maluku Tenggara (ha), 2020 .......................................................................................246
Tabel 3.216. Produksi Ikan Menurut Jenis di Kabupaten Maluku Tenggara, 2018-2020 ........247
Tabel 3.217. Produksi Bahan Galian C di Kabupaten Maluku Tenggara, 2020 .......................248
Tabel 3.218. Jumlah Total Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Menurut Kecamatan di
Kabupaten Maluku Tenggara, 2020 ............................................................................249
Tabel 3.219. Jumlah Rumah Makan/Restoran Menurut Kecamatan di Kabupaten Maluku
Tenggara, 2017-2020 ..................................................................................................249
Tabel 3.220. Jumlah Obek Wisata Menurut Kecamatan di Kabupaten Maluku Tenggara,
2020 ...........................................................................................................................250
Tabel 3.221. Panjang Jalan Menurut Kecamatan dan Jenis Permukaan di Kabupaten
Maluku Tenggara (km), 2017-2020 .............................................................................251
Tabel 3.222. Jumlah Desa/Kelurahan yang Memiliki Fasilitas Sekolah Menurut Kecamatan
di Kabupaten Maluku Tenggara, 2020 ........................................................................253
Tabel 3.223. Jumlah Rumah Sakit Umum, Puskesmas, dan Posyandu Menurut Kecamatan
di Kabupaten Maluku Tenggara, 2019-2020 ...............................................................254
Tabel 3.224. Distribusi Persentase PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan
Usaha di Kabupaten Maluku Tenggara, 2016-2020 .....................................................254
Tabel 3.225. Shortlist 5 Besar KPJU Unggulan Tiap Sektor di Kabupaten Maluku
Tenggara ....................................................................................................................258
Tabel 3.226. Bobot Kepentingan Setiap Sektor/Subsektor Usaha Atas Dasar Perannya
Dalam Mencapai Tujuan Penetapan KPJU Unggulan di Kabupaten Maluku
Tenggara ....................................................................................................................259
Tabel 3.227. Shortlist 10 KPJU Unggulan Lintas Sektoral di Kabupaten Maluku Tenggara ....260
Tabel 3.228 Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Budidaya Rumput
Laut di Kabupaten Maluku Tenggar a .........................................................................261
Tabel 3.229. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Kelapa di
Kabupaten Maluku Tenggara .....................................................................................262
Tabel 3.230. Peluang-Tantangan Serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Ubi Kayu di
Kabupaten Maluku Tenggara .....................................................................................263
Tabel 3.231. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Wisata Pantai di
Kabupaten Maluku Tenggara .....................................................................................264
Tabel 3.232 Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Ikan Kakap di
Kabupaten Maluku Tenggara .....................................................................................265
Tabel 3.233. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Bawang Merah di
Kabupaten Maluku Tenggara .....................................................................................265
xxvi PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Tabel 3.234. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Pengolahan Enbal
di Kabupaten Maluku Tenggara ................................................................................ 266
Tabel 3.235. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Olahan Rumput
Laut di Kabupaten Maluku Tenggara ......................................................................... 267
Tabel 3.236. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Telur Ikan Terbang
di Kabupaten Maluku Tenggara ................................................................................ 268
Tabel 3.237. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Ikan Tongkol di
Kabupaten Maluku Tenggara .................................................................................... 268
Tabel 3.238. Luas Wilayah Kabupaten Seram Bagi an Barat .................................................. 270
Tabel 3.239. Pengamatan Unsur Iklim di Kabupaten Seram Bagian Barat, Desember 2020 .. 271
Tabel 3.240. Penduduk, Laju Pertumbuhan Penduduk, Kepadatan Penduduk, Rasio Jenis
Kelamin Penduduk Menurut Kecamatan di Kabupaten Seram Bagian Barat, 2020 ..... 272
Tabel 3.241. Produksi Beberapa Jenis Tanaman Sayuran Menurut Kecamatan di Seram
Bagian Barat (kuintal), 2020 ...................................................................................... 272
Tabel 3.242. Produksi Kelapa, Kakao dan Kopi Menurut Kecamatan dan Jenis Tanaman
di Kabupaten Seram Bagian Barat (ton), 2020 ............................................................ 273
Tabel 3.243. Populasi dan Produksi Ternak dan Unggas Menurut Jenis Ternak dan
Unggas di Kabupaten Seram Bagian Barat, 2019-2020 ............................................... 274
Tabel 3.244. Luas Kawasan Hutan dan Konservasi Hutan dan Perairan di Kabupaten
Seram Bagian Barat (ha), 2020 ................................................................................... 274
Tabel 3.245. Wilayah Pengembangan Ekologi untuk Perikanan Budidaya di Kabupaten
Seram Bagian Barat.................................................................................................... 275
Tabel 3.246. Jumlah Sarana Perdagangan Menurut Jenis di Kabupaten Seram Bagian
Barat, 2017-2020 ........................................................................................................ 276
Tabel 3.247. Jumlah Rumah Makan/Restoran/Café Menurut Kecamatan dan di
Kabupaten Seram Bagian Barat, 2018-2020................................................................ 277
Tabel 3.248. Panjang Jalan Menurut Kondisi Jalan dan Jenis Permukaan Jalan di
Kabupaten Seram Bagian Barat (km), 2020 ................................................................ 278
Tabel 3.249. Jumlah Pelanggan Listrik Menurut Kecamatan di Kabupaten Seram Bagian
Barat, 2016-2020 ........................................................................................................ 279
Tabel 3.250. Jumlah Tenaga Kesehatan Kesehatan Menurut Kecamatan di Kabupaten
Seram Barat, 2020 ...................................................................................................... 280
Tabel 3.251. Distribusi Persentase PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan
Usaha di Kabupaten Seram Bagian Barat, 2016-2020 ................................................. 282
Tabel 3.252. Shortlist 5 Besar KPJU Unggulan Tiap Sektor di Kabupaten Seram Bagian
Barat .......................................................................................................................... 285
Tabel 3.253. Bobot Kepentingan Setiap Sektor/Subsektor Usaha Atas Dasar Perannya
Dalam Mencapai Tujuan Penetapan KPJU Unggulan di Kabupaten Seram Bagian
Barat .......................................................................................................................... 287
Tabel 3.254. Shortlist 10 KPJU Unggulan Lintas Sektoral di Kabupaten Seram Bagian
Barat .......................................................................................................................... 288
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM xxvii
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Tabel 3.255. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Cengkeh di


Kabupaten Seram Bagian Barat ..................................................................................289
Tabel 3.256. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Kelapa di
Kabupaten Seram Bagian Barat ..................................................................................290
Tabel 3.257. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Ikan Tuna di
Kabupaten Seram Bagian Barat ..................................................................................291
Tabel 3.258. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Ikan Cakalang di
Kabupaten Seram Bagian Barat ..................................................................................291
Tabel 3.259. Peluang-Tantangan Serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Minyak Kayu
Putih di Kabupaten Seram Bagian Barat ....................................................................292
Tabel 3.260. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Pala di Kabupaten
Seram Bagian Barat ....................................................................................................293
Tabel 3.261. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Industri Kopra di
Kabupaten Seram Bagian Barat ..................................................................................294
Tabel 3.262. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Perdagangan Hasil
Perikanan di Kabupaten Seram Bagian Barat ..............................................................294
Tabel 3.263. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Ikan Kerapu di
Kabupaten Seram Bagian Barat ..................................................................................295
Tabel 3.264. Peluang-Tantangan Serta Titik Kekuatan-Titik Kritis Industri Mebel di
Kabupaten Seram Bagian Barat ..................................................................................296
Tabel 3.265. Luas Wilayah Kabupaten Seram Bagi an Timur ..................................................297
Tabel 3.266. Pengamatan Unsur Iklim di Kabupaten Seram Bagian Timur, Desember 2020 ..298
Tabel 3.267. Penduduk, Laju Pertumbuhan Penduduk, Kepadatan Penduduk, Rasio Jenis
Kelamin Penduduk Menurut Kecamatan di Kabupaten Seram Bagian Timur, 2020 .....299
Tabel 3.268. Produksi Beberapa Jenis Tanaman Sayuran Menurut Kecamatan di
Kabupaten Seram Bagian Timur (kuintal), 2020 ..........................................................300
Tabel 3.269. Produksi Beberapa Jenis Buah-buahan Menurut Kecamatan di Kabupaten
Seram Bagian Timur (kuintal ), 2020 ............................................................................301
Tabel 3.270. Populasi Ternak dan Unggas Menurut Kecamatan dan Jenisnya di
Kabupaten Seram Bagian Timur (ekor), 2020 ..............................................................302
Tabel 3.271. Luas Kawasan Hutan dan Perairan Menurut Kecamatan Seram di Kabupaten
Seram Bagian Timur (ha), 2020 ...................................................................................302
Tabel 3.272. Jumlah Rumah Tangga, Produksi, dan Nilai Produksi Perikanan Laut
Kecamatan di Kabupaten Seram Bagian Timur, 2020 ..................................................303
Tabel 3.273. Jumlah Sarana Perdagangan Menurut Jenis di Kabupaten Seram Bagian
Timur, 2017-2020 ........................................................................................................304
Tabel 3.274. Jumlah Rumah Makan/Restoran Menurut Kecamatan di Kabupaten Seram
Bagian Timur, 2017-2020 ............................................................................................305
Tabel 3.275. Panjang Jalan Menurut Kondisi Jalan dan Jenis Permukaan Jalan di
Kabupaten Seram Bagian Timur (km ), 2020 ................................................................306
xxviii PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Tabel 3.276. Jumlah Pelanggan Listrik Menurut Kecamatan di Kabupaten Seram Bagian
Timur, 2016-2020 ....................................................................................................... 307
Tabel 3.277. Jumlah Tenaga Kesehatan Menurut Kecamatan di Kabupaten Seram Timur,
2020........................................................................................................................... 308
Tabel 3.278. Distribusi Persentase PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan
Usaha di Kabupaten Seram Bagian Timur, 2016-2020................................................. 309
Tabel 3.279. Shortlist 5 Besar KPJU Unggulan Tiap Sektor di Kabupaten Seram Bagian
Timur ......................................................................................................................... 313
Tabel 3.280. Bobot Kepentingan Setiap Sektor/Subsektor Usaha Atas Dasar Perannya
Dalam Mencapai Tujuan Penetapan KPJU Unggulan di Kabupaten Seram Bagian
Timur ......................................................................................................................... 315
Tabel 3.281. Shortlist 10 KPJU Unggulan Lintas Sektoral di Kabupaten Seram Bagian
Timur ......................................................................................................................... 316
Tabel 3.282. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Ikan Tuna di
Kabupaten Seram Bagian Timur ................................................................................. 317
Tabel 3.283. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Ikan Cakalang di
Kabupaten Seram Bagian Timur ................................................................................. 318
Tabel 3.284. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Sagu Lempeng di
Kabupaten Seram Bagian Timur ................................................................................. 319
Tabel 3.285. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Pala di Kabupaten
Seram Bagian Timur ................................................................................................... 319
Tabel 3.286. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Penjualan Hasil
Bumi di Kabupaten Seram Bagian Timur .................................................................... 320
Tabel 3.287. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Ikan Momar dari
Kabupaten Seram Bagian Timur ................................................................................. 321
Tabel 3.288. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Ikan Julung di
Kabupaten Seram Bagian Timur ................................................................................. 322
Tabel 3.289. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Kopra di
Kabupaten Seram Bagian Timur ................................................................................. 323
Tabel 3.290. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Cengkeh di
Kabupaten Seram Bagian Timur ................................................................................. 324
Tabel 3.291. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Sagu di
Kabupaten Seram Bagian Timur ................................................................................. 325
Tabel 3.292. Luas Wilayah Kabupaten Kota Ambon ............................................................. 326
Tabel 3.293. Pengamatan Unsur Iklim di Kota Ambon, Desember 2020 ............................... 327
Tabel 3.294. Lokasi Pengelompokan Wilayah Daratan di Kota Ambon, 2020 ....................... 327
Tabel 3.295. Penduduk, Laju Pertumbuhan Penduduk, Kepadatan Penduduk, Rasio Jenis
Kelamin Penduduk Menurut Kecamatan di Kota Ambon, 2020 .................................. 328
Tabel 3.296. Produksi Tanaman Sayuran Menurut Jenis Tanaman di Kota Ambon
(kuintal ), 2017-2020 ................................................................................................... 329
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM xxix
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Tabel 3.297. Produksi Buah-Buahan Semusim Menurut Jenis Tanaman di Kota Ambon
(ton), 2017-2020 .........................................................................................................329
Tabel 3.298. Produksi Tanaman Perkebunan Menurut Kecamatan dan Jenis Tanaman di
Kota Ambon (ton), 2020 .............................................................................................330
Tabel 3.299. Populasi, Jumlah Pemotongan Hewan, Jumlah Produksi Daging, dan
Perkembangan Nilai Produksi, Menurut Jenis Hewan Ternak di Kota Ambon, 2020 ....330
Tabel 3.300. Produksi dan Nilai Produksi Menurut Kecamatan Serta Volume dan Nilai
Produksi Ikan Segar di Kota Ambon, 2020 ..................................................................331
Tabel 3.301. Jumlah Sarana Perdagangan Menurut Jenisnya di Kota Ambon, 2017-2020 .....332
Tabel 3.302. Jumlah Perusahaan Menurut Jenis Industri dan Kecamatan di Kota Ambon,
2020 ...........................................................................................................................332
Tabel 3.303. Jumlah Desa dan Objek Wisata di Kota Ambon, 2017 -2020 ..............................333
Tabel 3.304. Panjang Jalan Menurut Kondisi Jalan di Kota Ambon (km), 2018-2020 .............334
Tabel 3.305. Banyaknya Pelabuhan, Dermaga dan Luas Gudang di Kota Ambon, 2016-
2020 ...........................................................................................................................334
Tabel 3.306. Jumlah Pelanggan Listrik Menurut Kecam atan di Kota Ambon, 2016-2020.......335
Tabel 3.307. Jumlah Kantor Pos Pembantu Menurut Kecamatan di Kota Ambon, 2017-
2020 ...........................................................................................................................335
Tabel 3.308. Kapasitas jaringan yang Tersedia dan Pelanggan Telepon di Kota Ambon,
2020 ...........................................................................................................................336
Tabel 3.309. Jumlah Tenaga Kesehatan kota Menurut Kecam atan di Kota Ambon, 2020 .....337
Tabel 3.310. Distribusi Persentase PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan
Usaha di Kota Ambon, 2016-2020 ...............................................................................338
Tabel 3.311. Shortlist 5 Besar KPJU Unggulan Tiap Sektor di Kota Ambon ............................340
Tabel 3.312. Bobot Kepentingan Setiap Sektor/Subsektor Usaha Atas Dasar Perannya
Dalam Mencapai Tujuan Penetapan KPJU Unggul an di Kota Ambon ..........................341
Tabel 3.313. Shortlist 10 KPJU Unggulan Lintas Sektoral di Kota Ambon ..............................342
Tabel 3.314. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Ikan Asap di Kota
Ambon .......................................................................................................................344
Tabel 3.315. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Ikan Cakalang di
Kota Ambon ...............................................................................................................345
Tabel 3.316. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Ikan Tuna di Kota
Ambon .......................................................................................................................346
Tabel 3.317. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Perdagangan Hasil
Perikanan di Kota Ambon ...........................................................................................346
Tabel 3.318. Peluang-Tantangan Serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Minyak Kayu
Putih di Kota Ambon .................................................................................................347
Tabel 3.319 Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Ikan Kering/ Asin di
Kota Ambon ...............................................................................................................348
Tabel 3.320 Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Ikan Momar di
Kabupaten Kota Ambon .............................................................................................349
xxx PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Tabel 3.321. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Warung


Kopi/Kade di Kota Ambon ......................................................................................... 349
Tabel 3.322. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Toko Kelontong di
Kota Ambon .............................................................................................................. 350
Tabel 3.323. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis Industri Mebel di
Kabupaten Kota Ambon ............................................................................................ 350
Tabel 3.324. Luas Wilayah Kota Tual .................................................................................... 352
Tabel 3.325. Pengamatan Unsur Iklim di Kota Tual, Desember 2020 .................................... 353
Tabel 3.326. Penduduk, Laju Pertumbuhan Penduduk, Kepadatan Penduduk, Rasio Jenis
Kelamin Penduduk Menurut Kecamatan di Kota Tual, 2020 ....................................... 354
Tabel 3.327. Produksi Tanaman Pangan Menurut Kecamatan dan Jenis Tanaman di Kota
Tual (ton), 2020.......................................................................................................... 354
Tabel 3.328. Produksi Tanaman Sayuran dan Buah-Buahan Semusim Menurut Jenis
Tanam an di Kota Tual (kuintal), 2018-2020 ................................................................ 355
Tabel 3.329. Populasi Ternak dan Unggas Menurut Kecamatan dan Jenis di Kota Tual,
2020........................................................................................................................... 356
Tabel 3.330. Luas Kawasan Hutan dan Konservasi Hutan dan Perairan di Kota Tual (ha),
2020........................................................................................................................... 356
Tabel 3.331. Jumlah Rumah Tangga Perikanan (RTP), Produksi, dan Nilai Perikanan
Menurut Kecamatan dan Subsektor di Kota Tual, 2020 .............................................. 357
Tabel 3.332. Jumlah Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Menurut Kecamatan di Kota
Tual, 2020 .................................................................................................................. 358
Tabel 3.333. Jumlah Rumah Makan/Restoran Menurut Kecamatan di Kota Tual, 2017-
2020........................................................................................................................... 359
Tabel 3.334. Panjang Jalan Menurut Kecamatan, Kondisi, dan Jenis Permukaan di Kota
Tual (km ), 2020 .......................................................................................................... 360
Tabel 3.335. Daya Terpasang, Produksi Listrik, Listrik Terjual, dan Jumlah Pelanggan
Listrik PT. PLN (Persero) Cabang PLN UP3 Tual, 2020 .................................................. 360
Tabel 3.336. Banyaknya Satuan Sambungan Telepon di Kota Tual, 2015 -2020 ..................... 361
Tabel 3.337. Jumlah Tenaga Kesehatan Menurut Kecamatan di Kota Tual, 2020 ................. 362
Tabel 3.338. Distribusi Persentase PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan
Usaha di Kota Tual, 2016-2020 ................................................................................... 363
Tabel 3.339. Shortlist 5 Besar KPJU Unggulan Tiap Sektor di Kota Tual ................................ 367
Tabel 3.340. Bobot Kepentingan Setiap Sektor/Subsektor Usaha Atas Dasar Perannya
Dalam Mencapai Tujuan Penetapan KPJU Unggul an di Kota Tual .............................. 368
Tabel 3.341. Shortlist 10 KPJU Unggulan Lintas Sektoral di Kota Tual .................................. 369
Tabel 3.342. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Budidaya Rumput
Laut di Kota Tual ....................................................................................................... 370
Tabel 3.343 Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Ikan Teri di Kota
Tual ........................................................................................................................... 371
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM xxxi
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Tabel 3.344. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Perdagangan Hasil
Perikanan di Kota Tual ...............................................................................................372
Tabel 3.345. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Ubi Kayu di Kota
Tual ............................................................................................................................373
Tabel 3.346. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Budidaya Teripang
di Kota Tual ...............................................................................................................374
Tabel 3.347. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Olahan Rumput
Laut di Kota Tual ........................................................................................................375
Tabel 3.348. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Kelapa di Kota
Tual ............................................................................................................................376
Tabel 3.349. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Bawang Merah di
Kota Tual ....................................................................................................................377
Tabel 3.350. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Toko Bangunan di
Kota Tual ....................................................................................................................378
Tabel 3.351. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Ikan Kakap di
Kota Tual ....................................................................................................................379
xxxii PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Halaman ini sengaja dikosongkan


Gambar 2.1. Bagan Matriks SWOT Kearns ............................................................................. 24
Gambar 2.2. Diagram Alur Penelitian Pengembangan KPJU Unggul an .................................. 36
Gambar 2.3. Aspek Evaluasi KPJU .......................................................................................... 39
xxxiv PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Halaman ini sengaja dikosongkan


BAB I
PENDAHULUAN

PENELITIAN PENGEMBANGAN
KOMODITAS/PRODUK/JENIS USAHA (KPJU) UNGGULAN
USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH (UMKM)
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
2 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
1.
A. LATAR BELAKANG
Usaha, Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu sektor yang turut
menopang sendi-sendi perekonomian bangsa ini. UMKM mampu menunjukkan diri
menjadi usaha yang memiliki keunggulan daya saing dan dinamika dalam pertumbuhan
ekonomi. Selain itu, UMKM mampu memainkan perannya dalam mengurangi
pengangguran. UMKM telah berperan aktif menyerap tenaga kerja, yang secara tidak
langsung mengurangi tingkat pengangguran di Indonesia. Berdasarkan data Kementerian
Koperasi dan UMKM RI, pada tahun 2019, jumlah UMKM di Indonesia tercatat 65,46 juta
unit atau 99,9 persen dari total unit usaha. Sektor UMKM pada tahun 2019 menyerap
119,56 juta tenaga kerja atau 96,92 persen dari total angkatan kerja yang bekerja. Setiap
unit investasi pada sektor UMKM dapat menciptakan lebih banyak kesempatan kerja bi la
dibandingkan dengan investasi yang sama pada usaha besar. Kontribusi UMKM dalam
pembentukan PDB pada tahun 2019 cukup signifikan yakni sebesar 60,51 persen dari total
PDB yang ada. Untuk total investasi pada sektor UMKM mencapai 60,03 persen atau
sebesar Rp2.619.382,0 miliar. Pada total ekspor non migas, UMKM memberikan kontribusi
sebesar 15,65 persen atau sebesar Rp339.190,5 miliar. Melihat fakta tersebut menunjukkan
bahwa UMKM memiliki peran sentral dalam perekonomian secara keseluruhan.
Dalam rangka meningkatkan akses dan jangkauan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah
(UMKM) terhadap jasa keuangan, Bank Indonesia memiliki strategi pengembangan UMKM
yang diarahkan untuk mendorong UMKM agar mampu meningkatkan kelayakan dan
kapabilitasnya sehingga menjadi bankable. Strategi dimaksud terdiri dari peningkatan
kapasitas UMKM, peningkatan akses keuangan, meminimalisir kesenjangan informasi, dan
peningkatan koordinasi dan kerja sama dengan stakeholders.
Untuk itu, Bank Indonesia sudah sejak lama mengembangkan penelitian Baseline
Economic Survei (BLS). Penelitian ini berupaya mengidentifikasi berbagai peluang investasi
di daerah yang bermuara pada pemberian informasi potensi ekonomi suatu daerah. Dalam
perkembangan selanjutnya, pengembangan potensi ekonomi daerah di tujukan untuk
memberikan informasi kepada stakeholders mengenai komoditas/produk/jenis usaha
(KPJU) yang potensial yang menjadi unggulan daerah untuk dikembangkan. Penelitian BLS
difokuskan terhadap Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang merupakan pel aku
ekonomi mayoritas di daerah.
Data dan informasi dalam BLS meliputi berbagai aspek. Aspek makro berupa kebijakan
pemerintah, baik Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah dan potensi ekonomi
daerah dalam rangka pengembangan UMKM. Sementara pada aspek m ikro, meliputi
4 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

kondisi dan potensi UMKM. Hasil penelitian tersebut selanjutnya akan didesiminasikan
pada sistem informasi info UMKM yang dapat diakses melalui website www.bi.go.id.
Pada penelitian KPJU Unggulan UMKM ini menggunakan Metode Analytical Hierarchy
Process (AHP) yang dimodifikasi atau modified AHP. Disebut demikian karena penelitian
ini juga menggunakan Metode Borda dan Metode Bayes dalam menetapkan KPJU
Unggulan UMKM kecamatan, kabupaten/kota dan provinsi. Dengan demikian, nantinya
tiap kabupaten/kota di suatu provinsi diharapkan memiliki KPJU Unggulan dari berbagai
sektor ekonomi yang patut dan cocok untuk dikembangkan. Selanjutnya, dalam rangka
memenuhi salah satu peran Bank Indonesia yaitu dalam pengendalian inflasi, maka analisis
dalam penelitian KPJU Unggulan juga memberikan informasi mengenai sumbangan KPJU
Unggulan atau komoditas pembentuknya terhadap inflasi. Dalam hubungan ini, maka
akan dilakukan pendalaman terhadap komoditas-komoditas pembentuk inflasi di masing-
masing provinsi, khususnya untuk setiap KPJU Unggulan lintas sektor yang sudah
ditetapkan pada tingkat provinsi. Untuk Kriteria Unggulan dapat dilihat dari beberapa
perspektif yaitu :
1. Perspektif Tujuan
Dalam perspektif ini penentuan KPJU Unggulan dengan mempertimbangkan tindak
lanjut, tujuan atau target yang ingin dicapai, misalnya meyakinkan investor untuk
menanamkan dananya di bisnis KPJU Unggulan yang terpilih dengan jaminan return
yang cepat, atau untuk memberikan stimulasi bagi usaha mikro dan kecil yang
berpotensi unggul.
2. Perspektif Keberpihakan
Pemilihan KPJU Unggulan dengan melibatkan unsur keberpihakan, misalnya
keberpihakan pada pengusaha lokal.
3. Perspektif Skenario Kebijakan
Disebut unggulan, karena dilihat dari kondisi saat ini (eksisting) KPJU Unggulan
dibanding dengan yang lain tanpa melihat ada kontradiksi dengan skenario kebijakan
pemerintah normatif.
4. Perspektif Business Life Cycle (BLC)
KPJU disebut unggulan dengan melihat tahap siklus usahanya. Apakah KPJU dalam
tahap mature karena saat ini unggul dibanding KPJU yang lain (meskipun
kemungkinan besar akan mengalami decline setelah melewati fase mature), atau saat
ini tidak terlalu unggul namun berpotensi besar unggul di masa depan (fase growth).
Hal ini akan menimbulkan konsekuensi pada perspektif strategi pengembangan.

Dengan melihat perspektif di atas, diharapkan program akan menjadi lebih fokus.
Pemerintah Daerah dapat memprioritaskan kebijakan ekonomi melalui pengembangan
KPJU Unggulan di kabupaten/kota dan provinsi sebagai upaya untuk menciptakan
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 5
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

lapangan pekerjaan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam rangka


mengurangi angka/tingkat kemiskinan di daerah. Pada akhirnya, hal tersebut diharapkan
meningkatkan pertumbuhan ekonomi lokal.

B. TUJUAN
Penelitian ini bertujuan sebagai berikut:
1. Mengenal dan memahami mengenai:
 Profil daerah, meliputi: kondisi geografis, demografi, perekonomian, dan potensi
sumber daya.
 Profil UMKM di Provinsi Maluku termasuk faktor pendorong dan penghambat
dalam pengembangan UMKM.
 Kebijakan Pemerintah, (provinsi dan kabupaten/kota) yang terkait dengan
pengembangan UMKM.
 Peranan perbankan dalam pengembangan UMKM.
2. Memberikan informasi tentang KPJU Unggulan yang perlu mendapat prioritas untuk
dikembangkan di Provinsi Maluku, kabupaten/kota dan kecamatan dalam rangka:
 Mendukung pembangunan ekonomi daerah;
 Menciptakan lapangan kerja dan menyerap tenaga kerja; serta
 Meningkatkan daya saing daerah.
3. Memberikan informasi dan permasalahan yang timbul dari masing-masing KPJU
Unggulan lintas sektoral di masing-masing kabupaten/kota, misal mengenai bahan
baku, tenaga kerja, teknologi yang digunakan, produksi, kondisi permintaan, harga
dan lokasi (kecamatan).
4. Memberikan informasi tentang KPJU potensial, yaitu KPJU yang saat ini belum menjadi
unggulan namun memiliki potensi untuk menjadi unggul di masa datang apabila
mendapatkan perlakuan atau kebijakan tertentu.
5. Memberikan rekomendasi berupa:
 KPJU Unggulan dan KPJU Potensial yang perlu/dapat dikembangkan di masing -
masing kabupaten/kota.
 Peranan perbankan dalam pengembangan KPJU Unggulan.
 Kebijakan kepada Pemerintah Daerah (provinsi dan kabupaten/kota), yang
dikaitkan pula dengan kebijakan Pemerintah Pusat, dalam rangka pengembangan
KPJU Unggulan UMKM.
6 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

C. RUANG LINGKUP PENELITIAN


1. Kegiatan penelitian meliputi kegiatan pengumpulan data primer, pengumpulan data
sekunder, analisis dan evaluasi data/informasi yang diperoleh untuk menetapkan KPJU
Unggulan UMKM dan KPJU Potensial UMKM serta penginputan hasil penelitian data
KPJU tingkat kecamatan, kabupaten/kota, dan provinsi melalui Aplikasi Klien KPJU.
2. Definisi UMKM adalah sebagaimana disebutkan dalam UU No. 20 Tahun 2008 tentang
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, yaitu:
a. Usaha Mikro adalah usaha produktif milik perorangan dan/atau badan usaha
perorangan yang memenuhi kriteria sebagai berikut:
 memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp50.000.000,00 (lima puluh juta
rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau
 memiliki hasil usaha hasil penjualan tahunan paling banyak Rp 300.000.000, 00
(tiga ratus juta rupiah)
b. Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan
oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak
perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang memiliki, dikuasai atau menjadi
bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha
besar yang memenuhi kriteria sebagai berikut:
 memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah)
sampai dengan paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) tidak
termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau
 memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp300.000.000,00 (tiga ratus juta
rupiah) sampai dengan paling banyak Rp2.500.000.000,00 (dua miliar lima ratus
juta rupiah).
c. Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang
dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan
anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai atau menjadi
bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Kecil atau Usaha Besar
dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan sebagai berikut:
 memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah)
sampai dengan paling banyak Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah)
tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau
 memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp2.500.000.000,00 (dua miliar lima
ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp50.000.000.000,00 (lima
puluh miliar rupiah).
3. Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulan adalah KPJU lintas sektoral yang
mendukung perekonomian daerah serta mampu menciptakan dan menyerap tenaga
kerja berdasarkan kondisi saat ini dan prospeknya, serta mempunyai daya saing tinggi.
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 7
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

4. Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Potensial adalah KPJU lintas sektoral yang


tidak masuk lima besar di tingkat kabupaten/kota (setelah metode Bayes) namun dari
hasil diskusi dan pendapat para pakar berpotensi untuk menjadi KPJU Unggulan
dengan adanya perlakuan atau kebijakan tertentu. KPJU ini potensial untuk
diberdayakan karena telah lolos di tingkat kecamatan dengan memenuhi kriteria
jumlah unit/rumah tangga, jangkauan pemasaran, sumbangan terhadap
perekonomian lokal dan ketersediaan bahan baku.
Dalam hal ini perlu dijelaskan kelemahan atau kriteria yang tidak dapat terpenuhi,
relatif terhadap KPJU Unggulan di sektornya. Dengan demikian dapat diformulasikan
perlakuan tertentu atau kebijakan yang perlu diambil agar KPJU potensial tersebut
dapat berkembang menjadi KPJU Unggulan.
5. Sektor Ekonomi yang masuk dalam cakupan penelitian merupakan kelompok sektor
ekonomi yang ada dalam Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) yang
diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Sektor ekonomi berdasarkan KBLI tahun
2020 (SESUAI KAK) yaitu :
a. Pertanian Tanaman, Peternakan, Perburuan dan Kegiatan YBDI,
b. Pengelolaan Kehutanan dan Penebangan,
c. Perikanan,
d. Pertambangan dan Penggalian,
e. Industri Pengolahan,
f. Konstruksi,
g. Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor,
h. Pengangkutan dan Pergudangan,
i. Penyediaan Akomodasi dan Penyediaan Makan Minum,
j. Informasi dan Komunikasi,
k. Aktivitas Keuangan dan Asuransi,
l. Aktivitas Profesional, Ilmiah dan Teknis,
m. Aktivitas Penyewaan dan Sewa Guna Usaha Tanpa Hak Opsi, Ketenagakerjaan,
Agen Perjalanan dan Penunjang Usaha Lainnya,
n. Pendidikan,
o. Aktivitas Kesehatan Manusia dan Aktivitas Sosial,
p. Kesenian, Hiburan dan Rekreasi,
q. Kegiatan Jasa Lainnya,
r. Aktivitas Rumah Tangga Sebagai Pemberi Kerja; Aktivitas yang Menghasilkan
Barang dan Jasa oleh Rumah Tangga yang Digunakan untuk Memenuhi Kebutuhan
Sendiri.

6. Materi penelitian mencakup identifikasi dan analisis mengenai :


8 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

 Profil daerah untuk Provinsi Maluku dan untuk masing-masing kabupaten/kota,


antara lain meliputi: struktur geografis, demografi, ekonomi, potensi sumber daya
dan aspek lainnya yang terkait.
 Profil UMKM di Provinsi Maluku dan di masing-masing kabupaten/kota, termasuk
potensi, peluang, faktor pendorong dan penghambat dalam pengembangan
UMKM.
 Kebijakan Pemerintah (Pusat/Daerah) dalam rangka pengembangan UMKM dan
KPJU Unggulan.
 Peranan perbankan dalam pengembangan UMKM, khususnya KPJU Unggulan
UMKM di wilayah penelitian, antara lain berupa data kredit UMKM, kabupaten/kota
di Provinsi Maluku.
 Penetapan KPJU Unggulan UMKM untuk masing-masing subsektor/sektor dan atau
lintas sektoral di daerah penelitian (tingkat kecamatan, kabupaten/kota dan
provinsi).
 Informasi atau permasalahan yang dihadapi dalam rangka pengembangan KPJU di
masing-masing kabupaten/kota.
 KPJU potensial yang dapat dikembangkan untuk menjadi KPJU Unggulan di tingkat
kabupaten/kota dan provinsi.
 Rekomendasi kebijakan kepada Pemerintah Daerah (provinsi dan kabupaten/kota )
di Provinsi Maluku dalam pengembangan KPJU Unggulan UMKM.
 KPJU yang diidentifikasi adalah sampai dengan nama KPJU akhir.

Daerah penelitian pengembangan Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulan ini


dilakukan di Provinsi Maluku mencakup level provinsi, kabupaten/kota hingga
kecamatan, terdapat 11 kabupaten/kota dan 118 kecamatan seperti yang tercantum
dalam tabel berikut.

Tabel 1.1. Daerah Penelitian KPJU Unggulan UMKM Provinsi Maluku


No Kabupaten/Kota Jumlah Kecamatan
1 Kepulauan Tanimbar 10
2 Maluku Tenggara 11
3 Maluku Tengah 18
4 Buru 10
5 Kepulauan Aru 10
6 Seram Bagian Barat 11
7 Seram Bagian Timur 15
8 Maluku Barat Daya 17
9 Buru Selatan 6
10 Kota Ambon 5
11 Kota Tual 5
Provinsi Maluku 118
BAB II
METODOLOGI PENELITIAN

PENELITIAN PENGEMBANGAN
KOMODITAS/PRODUK/JENIS USAHA (KPJU) UNGGULAN
USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH (UMKM)
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
10 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
2.
A. DAERAH PENELITIAN
Penelitian pengembangan Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulan ini
dilakukan di Provinsi Maluku yang mencakup level provinsi, kabupaten/kota hingga
kecamatan. Data awal Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) diperoleh di tingkat
kecamatan dan digunakan sebagai basis data berikutnya di tingkat kabupaten/kota hingga
provinsi. Terdapat 11 kabupaten/kota dan 118 kecamatan seperti yang tercantum dalam
tabel berikut.

Tabel 2.1. Daerah Penelitian KPJU Unggulan UMKM Provinsi Maluku


No Kabupaten/Kota Jumlah Kecamatan
1 Kepulauan Tanimbar 10
2 Maluku Tenggara 11
3 Maluku Tengah 18
4 Buru 10
5 Kepulauan Aru 10
6 Seram Bagian Barat 11
7 Seram Bagian Timur 15
8 Maluku Barat Daya 17
9 Buru Selatan 6
10 Kota Ambon 5
11 Kota Tual 5
Provinsi Maluku 118

B. JENIS DAN SUMBER DATA


Jenis data dan informasi terdiri dari :
7. Data Primer, yaitu data dan informasi yang diperoleh secara langsung melalui
kegiatan survei lapangan, Focus Group Discussion (FGD), dan/atau Indepth interview
(wawancara) kepada narasumber/responden. Narasumber adalah para pakar atau
tenaga ahli di tingkat provinsi dan kabupaten kota yang mewakili :
a. Asisten Perekonomian dan Pembangunan
b. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
c. Badan Penanaman Modal dan Perijinan Terpadu
d. Dinas Pertanian Tanaman Pangan
e. Dinas Kehutanan
12 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

f. Dinas Perkebunan
g. Dinas Perikanan dan Kelautan
h. Dinas Peternakan
i. Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil & Menengah
j. Dinas Perindustrian dan Perdagangan
k. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
l. Biro Perekonomian
m. Kamar Dagang dan Industri
n. Asosiasi usaha/Pelaku usaha
o. Perbankan
p. Ekonom/Perguruan Tinggi

Sedangkan narasumber di tingkat kecamatan adalah pakar atau tenaga ahli yang
mewakili:
a. Camat
a. Sekretaris Camat
b. Seksi Ekonomi dan Pembangunan
c. Seksi Kesejahteraan Sosial
d. Seksi Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat
e. Tokoh masyarakat yang memahami potensi ekonomi kecamatan

8. Data Sekunder, yaitu data dan informasi yang diperoleh dari dokumen/publikasi/
laporan penelitian dari dinas/instansi maupun sumber data lainnya yang menunjang.
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 13
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

C. METODE ANALISIS DATA


Analisis untuk penetapan KPJU Unggulan di tingkat kabupaten/kota dilakukan dengan
menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (Saaty, 2000). Analytical Hierarchy
Process (AHP) adalah sebuah alat analisis yang didukung oleh pendekatan matematika
decision making
seperti pengambilan kebijakan atau penyusunan prioritas (Marimin, 2004).

1. Analytical Hierarchy Process


Analytical Hierarchy Process atau biasa disingkat dengan AHP adalah salah satu
metode yang telah meluas penggunaannya dalam analisis kebijakan publik yang
dilakukan pemerintah. AHP dikembangkan oleh Thomas L Saaty, seorang ahli
matematika dari University of Pittsburgh, AS pada tahun 1970 sebagai alat decision
support system (DSS). AHP (Saaty kadang menggunakan istilah Analytical Hierarchy
Process atau Analytic Hierarchy Process) memiliki sejumlah kelebihan. Diantaranya,
memiliki kemampuan untuk memodelkan masalah yang tidak terstruktur,
menyelesaikan masalah terukur (kuantitatif) maupun pendapat (judgement) serta
telah diakui memiliki tingkat kesahihan/ketepatan yang tinggi.
AHP merupakan suatu teori umum tentang pengukuran yang digunakan untuk
menemukan skala rasio dari perbandingan pasangan data. Metode ini sangat berguna
bagi pengambilan keputusan untuk multi kriteria, perencanaan (prediksi), alokasi
sumber daya, penentuan prioritas pilihan atau strategi, dan lain-lain. AHP memiliki 7
(tujuh) pilar. Ketujuhnya adalah: (1) skala rasio (ratio scales), (2) pembandingan
berpasangan resiprokatif (reciprocal paired comparisons), (3) kondisi sensitivitas
eigenvektor untuk diubah dalam penilaian (conditions for sensitivity of the principal
right eigenvector to changes in judgments), (4) homogenitas dan kluster (homogenity
and clustering), (5) sintesa yang bisa diperluas hingga ada ketergantungan dan umpan
balik (synthesis that can be extended to dependence and feedback), (6) penetapan
peringkat dan perubahan (rank preservation and reversal), dan (7) penilaian secara
group (group judgements).
Skala rasio (normalisasi) adalah pusat dari penyamaan dan sintesa prioritas pada
berbagai metode dengan multi kriteria. Di sini, skala rasio menjadi satu-satunya cara
untuk menyamakan teori keputusan pada perkara yang memiliki saling
ketergantungan dan umpan balik (masukan). Skala rasio juga bisa digunakan untuk
membuat keputusan yang melibatkan beberapa hierarki termasuk dalam menyeleksi
alternatif-alternatif strategi berdasarkan pertimbangan keuntungan/manfaat, biaya,
peluang dan risiko yang mungkin timbul. Saaty menemukan skala rasio terbaik untuk
kepentingan pembuatan keputusan dengan multi kriteria yakni skala 1 9 dan
14 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

kebalikannya (1 1/9), dimana skala ini memberikan nilai berupa tingkat kepentingan
seperti tabel di bawah ini.

Tabel 2.2. Skala Saaty


Tingkat kepentingan Definisi
1 Sama penting
3 Sedikit lebih penting
5 Jelas lebih penting
7 Sangat jelas lebih Penting
9 Pasti/mutlak lebih penting (kepentingan yang ekstrem)
2,4,6,8 Jika ragu-ragu antara dua nilai yang berdekatan
1/(1-9) Kebalikan nilai tingkat kepentingan dari skala 1-9
Sumber : Saaty (1986)

Pembandingan berpasangan resiprokatif. Pilar ini didasarkan pada kenyataan


bahwa prioritas dari sejumlah alternatif keputusan yang tersedia diderivasikan dari
penilaian pembandingan berpasangan. AHP menilai kepentingan relatif dua elemen
pada suatu tingkat tertentu dalam kaitannya dengan elemen pada tingkatan di
atasnya (sebagai pertimbangan penilaian), yang biasanya disajikan dalam bentuk
matriks pembandingan berpasangan (pairwise comparison). Misalkan, jika ada 3 (tiga)
alternatif keputusan, yakni A, B, dan C, maka akan dilakukan pembandingan
berpasangan atas seluruh alternatif itu, yakni A dengan B, A dengan C lalu B dengan
C. Pembandingan ini akan melahirkan derajat kepentingan relatif antara A terhadap B
dan C.
Kondisi sensitivitas eigenvektor untuk diubah dalam penilaian . Eigenvektor
adalah istilah bagi bobot prioritas yang dihasilkan dari perhitungan matriks pairwise
comparison. Maksudnya, Eigenvektor memiliki sensivitas terkait dengan jumlah dan
homogenitas elemen yang dibandingkan dalam sebuah tingkat hierarki yang sama.
Pembandingan akan sangat mudah dan konsisten bagi responden bila elemen yang
dibandingkan tidak banyak dan homogen. Elemen dalam sebuah tingkatan yang sama
harus setara, bukan subordinat atau malah superordinat antar elemen. Misalnya, jika
yang dibandingkan adalah pada tingkatan kriteria, maka tidak diperkenankan jika ada
di antara elemen yang merupakan sub kriteria. Semua elemen benar-benar harus
terseleksi sebagai kriteria.
Secara matematik, perhitungan untuk mendapatkan eigenvector atau bobot
prioritas dari matriks pairwise comparison adalah seperti berikut : jika A adalah matriks
n x n dan λ adalah Eigenvalue dari A maka akan ada hubungan bahwa A.W = λ.W
dengan W adalah Eigenvector dari matriks A. Secara matematik bentuk hubungan A.W
= λ .W dapat dituliskan menjadi (A - λ .I).W = 0. Bobot prioritas yang tidak bernilai nol
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 15
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

dapat dicari apabila nilai determinan (A - λ .I) = 0. Perhitungan determinan suatu


matriks dapat menggunakan metode Gauss-Jordan elimination.
Homogenitas dan kluster. Selain homogenitas yang sudah dijelaskan di atas,
AHP juga memiliki pendekatan kluster. Kluster atau pengelompokan atas kategori
yang sama digunakan apabila ada perbedaan kategori di antara elemen lebih dari satu
urutan besaran untuk memperluas skala fundamental secara bertahap, hing ga
akhirnya memperbesar skala. Misalnya, jika terdapat elemen kriteria yang
dibandingkan ternyata merupakan sub kriteria dari elemen lainnya, maka harus
dilakukan pengelompokan (klusterisasi) elemen berdasarkan kategori homogennya,
sehingga pembandingan hanya dilakukan terhadap elemen-elemen yang benar-benar
homogen. Dengan demikian jika semula hanya ada level kriteria, maka skalanya
diperluas menjadi 2 (level) yakni level kriteria dan level sub kriteria. Dalam bahasa
sederhana, misalnya pada level x adalah kriteria alternatif moda transportasi
umum/publik yang terdiri atas bus, kereta api, pesawat udara, maka pada level y adalah
sub kriteria alternatif moda transportasi umum/publik. Level y terdiri atas kluster
pertama moda transportasi bus, yaitu bus kelas eksekutif dan bus kelas ekonomi;
kluster kedua moda transportasi kereta api, yaitu kereta api kelas ekonomi, kereta api
kelas bisnis dan kereta api kelas eksekutif; serta kluster ketiga moda transportasi
pesawat udara, yaitu pesawat kelas ekonomi dan pesawat kelas bisnis.
Sintesa yang bisa diperluas hingga ada ketergantungan dan umpan balik .
Sintesa diaplikasikan untuk mengubah skala rasio menjadi skala rasio yang tunggal
yang mampu merepresentasikan kesimpulan akhir dari penilaian pembandingan
berpasangan seluruh elemen di semua level struktur hierarki dengan menggunakan
pembobotan prioriti global (global priority atau vektor prioritas).
Penetapan peringkat dan perubahan. Penetapan peringkat dan perubahanny a
dapat dilakukan tanpa harus menambah atau mengurangi kriteria. AHP memberikan
peluang untuk mengubah peringkat menuju peringkat ideal sesuai dengan
perhitungan AHP. Hal ini terutama jika, peringkat yang dihasilkan terny ata berasal dari
penilaian yang tidak memenuhi konsistensi logis. Perubahan ini dilakukan dengan
menelusuri lebih dulu sumber penilaian yang tidak konsistennya, tanpa harus
menambah atau mengurangi kriteria yang dinilai. Setelah itu dilakukan penilaian
ulang pada sumber penilaian yang tidak konsisten tadi hingga memenuhi consistency
ratio yang dibolehkan yakni nilai di bawah atau maksimal sama dengan 0.10 atau 10
persen. AHP memiliki perangkat yang dapat secara otomatis memberikan saran
perbaikan nilai, berupa pilihan nilai terbaik atau best fit.
Penilaian secara group. Di samping penilaian berdasarkan matriks pendapat
individu yang dapat dinilai oleh seorang responden, AHP juga memberikan peluang
untuk boleh dinilai secara group (making decision group) dalam format seperti FGD
16 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

atau focus group discussion. Peserta juga harus homogen, misalnya group stakeholders
lembaga perbankan saja, group stakeholders pemerintah saja. Yang jelas, penilaian
group harus benar-benar memadukan logika matematika (konsistensi logis/logical
consistency) dan prinsip kehati-hatian. Dengan AHP, sangat dimungkinkan untuk
mengambil keputusan bersama dalam group dengan mempertimbangkan
pengalaman, pengetahuan dan kewenangan dari setiap responden tenaga ahli yang
menjadi anggota group. Karenanya, tidak diperlukan konsensus atau voting.
Prinsip logical consistency penting untuk menjaga kekonsistensian nilai dari
beberapa elemen yang diperbandingkan. Jika tidak maka pembandingan tersebut
tidak memenuhi logical consistency dan pengukuran harus diulang untuk
mendapatkan pengukuran yang tepat. Secara matematik, indikator terhadap
konsistensi diukur dengan menggunakan Consistency Index (CI) dengan rumus:
CI = (λmaks n) / (n 1)
dimana:
λmaks = Eigenvalue terbesar yang mungkin
n = Jumlah elemen yang dibandingkan dalam matriks pairwise
comparison
AHP mengukur seluruh konsistensi penilaian dengan menggunakan Consistency
ratio (CR) yang dirumuskan CR = CI / Random Index dengan nilai mengacu pada tabel
berikut.

Tabel 2.3. Nilai Random Index (RI)


n 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
RCI 0 0,58 0,90 1,12 1,24 1,32 1,32 1,41 1,45 1,49
Sumber : Saaty dalam Pujo Saroyo (2008)

Penilaian dianggap konsisten jika nilai CR tidak lebih dari 0.10 atau 10%. Bila
melebihi maka penilaian dianggap tidak konsisten dan perlu direvisi. Sebagai contoh,
suatu matriks A yang mempunyai Eigenvector (W1, W2 , W3) = (0.77, 0.06, 0.17) dengan
CR = 17% (atau 0.17) dikategorikan kurang konsisten. Oleh karena itu matriks A perlu
direvisi dengan cara menggantikan nilai a ij dengan Wi/Wj apabila selisih absolut aij
dengan Wi/Wj terbesar.
Jadi, AHP memberikan kesempatan bagi perorangan atau kelompok (group) untuk
membangun gagasan-gagasan dan mendefinisikan persoalan dengan cara membuat
asumsi mereka masing-masing dan memperoleh pemecahan yang diinginkan. Metode
pairwise comparison
masalah yang multi obyek dan multi kriteria yang berdasar pada perbandingan
preferensi dari setiap elemen dalam hierarki.
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 17
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Sebagaimana telah disinggung dalam pembahasan pilar penilaian secara group


sebelumnya, AHP menggunakan persepsi manusia yang dianggap ahli sebagai input
utamanya. Kriteria ahli bukan berarti bahwa orang tersebut harus jenius, pintar, dan
sebagainya tetapi lebih mengacu pada orang yang mengerti benar permasalahan yang
diajukan, merasakan akibat suatu masalah atau punya kepentingan terhadap masalah
tersebut. Dengan kata lain, data ini bersumber dari pendapat stakeholders (para
pemangku kepentingan atau pihak-pihak terkait) permasalahan yang dikaji yang
memenuhi kategori tenaga ahli, baik karena kedudukan dan kewenangannya,
jabatannya, keilmuannya maupun pengalamannya, yang ke semuanya merupakan
representasi dari semua unsur stakeholders.
Dengan sejumlah kemampuan ini, AHP telah menjadi pilihan utama bagi para
pengambil keputusan, baik pemerintah maupun organisasi non pemerintah untuk
memahami kondisi serta membantu melakukan prediksi dan pengambilan keputusan.

2. Expert Choice
Expert Choice dibuat khusus oleh Expert Choice Inc USA untuk membantu
pengambilan keputusan berbasis teknologi pengambilan keputusan Analytical
Hierarchy Process. Expert Choice adalah perusahaan penyedia software dan layanan
analisis portofolio perusahaan serta sistem pengambilan keputusan yang berdiri tahun
1983. Software Expert Choice memberikan kemudahan memadukan kepakaran dan
kebijakan dalam mengambil keputusan. Dapat digunakan pada area aplikasi: alokasi
sumber daya, seleksi vendor, perencanaan strategis, manajemen sumber daya manusia,
pengkajian tingkat risiko, manajemen proyek, analisis biaya dan keuntungan.
Expert choice memberikan kemudahan-kemudahan, antara lain:
 Fasilitas GUI (Graphical User Interface) yang mudah digunakan sehingga cocok
digunakan baik bagi kalangan perusahaan ataupun bagi kalangan akademik yang
baru saja mempelajari tentang seluk beluk decission support system.
 Banyak fitur yang menyediakan pemodelan decission support system secara baik,
tanpa perlu melakukan instalasi atau setting ulang parameter-parameter yang
terlalu banyak.
 Software Expert Choice juga memberikan sejumlah sarana: memfasilitasi dalam
mengidentifikasi tujuan pengambilan keputusan, memfasilitasi dalam identifikasi
alternatif solusi yang akan diambil, dan melakukan penilaian keterkaitan antara
tujuan dengan alternatif solusi yang akan diambil.
18 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Secara umum, penggunaan software ini memiliki tahapan sebagai berikut:


a. Pembuatan model struktur hierarki
AHP mencerminkan kecenderungan-kecenderungan alami pikiran untuk
memilah-milah elemen-elemen suatu sistem dalam berbagai tingkat berlainan dan
mengelompokkan unsur yang serupa dalam setiap tingkat.
Penyusunan hierarki dilakukan dengan cara mengidentifikasi pengetahuan
atau informasi yang sedang diamati. Sesuai dengan alur prinsip pemecahan
persoalan menggunakan metode AHP, langkah awal pengolahan data
menggunakan expert choice adalah penyusunan hierarki (model penelitian).
b. Penentuan prioritas tujuan dan alternatif solusi menggunakan pembandingan
berpasangan (Pairwise Comparison)
Langkah kedua dalam penggunaan software expert choice adalah
memasukkan hasil penilaian dari responden AHP dalam pembandingan
berpasangan. Nilai dalam pembandingan berpasangan dalam skal a 1-9 dan
ditetapkan dengan pertimbangan dalam membandingkan pasangan elemen di
setiap level hierarki terhadap suatu elemen yang berada di level atasnya.
Perbandingan berpasangan dilakukan untuk menentukan prioritas tujuan dan
alternatif solusi.
c. Konsistensi Logis
Metode AHP dalam penilaian berpasangan akan selalu melihat nilai konsistensi
dalam perbandingan yang dilakukan. Sebagai contoh, jika dalam melakukan
perbandingan dihasilkan penilaian A>B dan B>C, maka secara logis seharusny a
A>C.
Konsistensi mengandung dua arti, yaitu :
1. Bahwa pemikiran atau obyek yang serupa dikelompokkan menurut persamaan
dan pertaliannya.
2. Bahwa intensitas relasi antar gagasan atau antar obyek yang didasarkan pada
suatu kriteria tertentu akan saling membenarkan secara logis.
Evaluasi konsistensi dilakukan terhadap pertimbangan yang telah diberikan.
Evaluasi ini dilakukan dengan mempertimbangkan nilai dari consistency ratio (CR).
Penilaian dapat dikatakan konsisten apabila diperoleh nilai CR yang lebih kecil atau
sama dengan 0,10. Bila nilai CR lebih besar dari 0,10 maka mengindikasikan perlu
adanya pemeriksaan kembali terhadap pertimbangan yang telah dibuat.
Timbulnya inkonsistensi sebagian besar karena ide baru yang mempengaruhi
empat fungsi psikologis manusia dalam memecahkan masalah, yaitu intuisi,
pikiran, perasaan, dan pengindraan. Hal ini cenderung menyebabkan pengambilan
keputusan mengubah preferensi dan komitmen yang telah dilakukannya.
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 19
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Pengujian konsistensi ini dilakukan setelah nilai prioritas untuk setiap elemen dan
suatu tingkatan yang diperoleh.
Expert choice memberikan kemudahan dalam melakukan evaluasi konsistensi
dari jawaban penilaian berpasangan, selain itu expert choice juga memberikan
kemudahan untuk mengetahui jawaban mana yang tidak memenuhi konsistensi
logis.

3. Borda
Metode Borda ditemukan oleh Jean-Charles de Borda pada abad ke-18. Metode
digunakan untuk menganalisis keberagaman variabel yang diteliti. Keistimewaan
metode ini dapat mengatasi kesulitan pada metode lain dimana orang-orang/sesuatu
yang tidak berada pada rangking pertama akan secara otomatis dihapuskan.
Metode ini dipakai untuk menetapkan peringkat pada pemungutan suara secara
preferensial. Alternatif pilihan dengan posisi peringkat atas diberi nilai lebih tinggi
dengan kandidat pada posisi peringkat berikutnya dalam suatu perbandingan
berpasangan. Tahap penyelesaian kasus dengan metode Borda dapat dijelaskan
sebagai berikut :
a. Penentuan nilai peringkat pada suatu urutan alternatif pilihan dengan urutan
teratas diberi nilai m dimanah m adalah total jumlah pilihan dikurangi 1. Posisi
pada urutan kedua diberi nilai m-1 dan seterusnya sampai pada urutan terakhir
diberi nilai 0.
b. Nilai m digunakan sebagai pengali dari suara yang diperoleh pada posisi yang
bersangkutan.
c. Berdasarkan perhitungan nilai fungsi Borda dari alternatif pilihan tersebut maka
pilihan dengan nilai tertinggi merupakan pilihan yang paling disukai responden.
Pada penelitian ini, setiap KPJU Unggulan per sektor/subsektor dari setiap
Kabupaten/Kota dilakukan penjumlahan nilai skor dari KPJU yang muncul pada tiap-
tiap kabupaten/kota dan sesuai perhitungan dengan metode Borda ditetapkan
maksimal 10 KPJU per sektor/subsektor ekonomi.

4. Bayes
Sementara Metode Bayes merupakan salah satu teknik yang digunakan untuk
melakukan analisis dalam pengambilan keputusan terbaik dari sejumlah alternatif
dengan tujuan menghasilkan perolehan yang optimal. Untuk menghasilkan keputusan
yang optimal, perlu pertimbangan berbagai kriteria.
Pembuatan keputusan dengan metode Bayes dilakukan melalui upaya
penguantifikasian kemungkinan terjadinya suatu kejadian dan dinyatakan dengan
suatu bilangan antara 0 dan 1 atau skala konversinya. Namun sering kali hal ini
20 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

dianggap sebagai probabilitas pribadi atau subjektif, dimana bobot Bayes didasarkan
pada tingkat kepercayaan, keyakinan, pengalaman, serta latar pengambil keputusan.
Persamaan Bayes yang digunakan untuk menghitung nilai setiap alternatif yang
sering disederhanakan menjadi:
𝑚

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑖 = ∑ 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑖𝑗 (𝐾𝑟𝑖𝑡𝑗 )


𝑗=𝑖

Dimana:
Total Nilai i = total nilai akhir dari alternatif ke-i
Nilai ij = nilai dari alternatif ke-i pada kriteria ke-j
Kritj = tingkat kepentingan (bobot) kriteria ke-j
i = 1, 2, 3, ...n; n = jumlah alternatif
j = 1, 2, 3, ...m; m = jumlah kriteria

Nilai peluang didapatkan dari suatu informasi awal yang dapat bersifat subjektif
maupun objektif. Nilai peluang ini dapat diperbaiki dengan adanya informasi
tambahan yang didapat dari sejumlah percobaan. Informasi awal tentang nilai peluang
ini disebut distribusi prior, sedangkan nilai peluang yang sedang diperbaiki dengan
informasi tambahan disebut peluang prosterior.
a. Kriteria Bayes
Pengambilan keputusan merupakan suatu pemilihan aksi a dari sekelompok
aksi yang mungkin (A). Pemilihan aksi harus dengan mengetahui akibat dari aksi
terpilih, biasanya merupakan fungsi dari status situasi (states of nature). Suatu
status situasi  menggambarkan situasi atau keadaan nyata yang sebenarny a
dimana aksi akan diaplikasikan. Nilai kinerja dari setiap aksi a dan status situasi 
digambarkan dengan menggunakan payoff Matrix, yang terbentuk seperti tabel di
bawah ini

Tabel 2.4. Payoff Matrix


 1 2 . . . n
A
A1 X x . . .
A1 X x . . .
. . . . . .
. . . . . .
. . . . . .
am

 adalah status situasi yang dapat berupa kondisi, kriteria seleksi, atau
persyaratan pemilihan, a dapat berupa: aksi, strategi atau pilihan, sedangkan x
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 21
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

adalah nilai penampakan dari setiap aksi dan status situasi. Apabila satuan (unit)
dari setiap x sama, maka dengan matriks ini dapat langsung dilakukan perhitungan
untuk pemilihan aksi, tetapi satuan dari x tidak sama, matriks ini harus diubah dulu
ke dalam bentuk CPI (Comparative Performance Index), caranya adalah dengan
menentukan nilai minimum pada setiap lajur (setiap status situasi) dan menetapkan
nilai minimum tersebut sama dengan seratus. Kemudian nilai lain dalam lajur yang
sama dibandingkan dengan nilai minimum tersebut. Akibat dari aksi yang dipilih
dapat diukur dengan mengasumsikan adanya suatu fungsi kerugian (loss function)
dengan simbol (a, ). Fungsi tersebut merefleksikan kerugian yang diderita apabila
memilih aksi a pada status situasi  serta didefinisikan untuk setiap kombinasi a dan
.
Prosedur pengambilan keputusan yang dilakukan tanpa adanya percobaan,
dibantu dengan penggunaan nilai peluang prior inilah yang disebut dengan
kriteria Bayes. Pada prosedur ini si pembuat keputusan akan memilih aksi
meminimumkan dugaan kerugian (expected loss) yang dievaluasi menurut nilai
peluang prior. Perhitungan dugaan kerugian l(a) untuk diskrit adalah:

𝑙(𝑎 ) = 𝐸[ 𝑙, (𝑎, )] = ∑ 𝑙 (𝑎, 𝑘) 𝑃 (k)

𝑠𝑒𝑚𝑢𝑎 𝑘

Perhitungan dengan kerugian untuk  yang kontinu adalah:


𝑙 (𝑎) = 𝐸[𝑙, (𝑎 , (𝑎)] = ∫ 𝑙(𝑎 , 𝑦) 𝑃(y ) dy

b. Prosedur Bayes
Data yang didapatkan dari hasil percobaan digunakan dalam proses
pengambilan keputusan. Distribusi peluang posterior dari  adalah suatu distribusi
peluang bersyarat dari  dengan diberikan X = x. Keputusan dicari dengan
menghitung terlebih dahulu distribusi peluang posterior dari  untuk setiap X = x,
setelah itu dipilih aksi yang meminimumkan dugaan kerugian ln(a) yang serupa
dengan pernyataan resiko, termasuk biaya percobaan. Untuk  yang diskrit
perhitungan dugaan kerugian adalah:

𝑙 𝑛 (𝑎) = 𝐸[ (𝑙 (𝑎, 0)] = ∑ 𝑙(𝑎 , 𝑘) ℎ|X=x (𝑘)

𝑠𝑒𝑚𝑢𝑎 𝑘

ℎ |X=x (𝑘) adalah distribusi peluang posterior diskrit.

Untuk  yang kontinu, distribusi peluang posterior dinyatakan dalam ℎ|X=x (𝑦),
dengan perhitungan dugaan kerugian adalah:

𝑙 (𝑎) = 𝐸[𝑙, (𝑎, (𝑎) ] = ∫ 𝑙 (𝑎, 𝑦) ℎ |X=x (𝑦)𝑑𝑦


22 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Metode Bayes dipilih karena satuan skor KPJU Unggulan yang dipakai seragam dan
menggunakan nilai hasil pengukuran nyata/desimal. Metode Bayes digunakan pada
tahapan pembobotan sektor/subsektor di tingkat kabupaten/kota serta pada tahapan
Penentuan KPJU Unggulan Lintas Sektoral di tingkat kabupaten/kota dan tingkat
provinsi. Jadi setelah dilakukan pemilihan KPJU per sektor/subsektor di tingkat
kabupaten/kota dan provinsi dengan metode AHP, maka dilakukanlah kemudian
pemilihan KPJU lintas sektoral dengan metode Bayes, setelah terlebih dahulu terhadap
alternatif KPJU per sektor/subsektor dilakukan normalisasi. Nantinya, berdasarkan
perhitungan dengan metode normalisasi itu kemudian ditetapkan maksimal 5 (lima)
KPJU Unggulan dan 5 (lima) KPJU Potensial lintas sektoral ditingkat kabupaten/kota.
Juga ditetapkan 10 KPJU Unggulan lintas sektoral di tingkat provinsi. Dalam teknis
perhitungannya, untuk mendapatkan KPJU lintas sektoral tersebut, skor KPJU
Unggulan sektor/subsektor dikalikan dengan bobot sektor/subsektor ekonomi dari
KPJU Unggulan yang bersangkutan.

5. Analisis Business Life Cycle (BLC)


Analisis Business Life Cycle (BLC) adalah analisis yang digunakan untuk melihat
posisi suatu KPJU dalam tahap introduksi, tahap pertumbuhan (growth), tahap matang
(mature), atau sudah mencapai tahap kejenuhan dan cenderung menurun (decline)
berdasarkan data time series. Analisis BLC merupakan suatu konsep penting yang
memberikan pemahaman tentang dinamika kompetitif suatu KPJU.
Tahap Introduksi (Introduction). Pada posisi ini, suatu komoditas mulai dipasarkan
dalam jumlah yang besar walaupun volume penjualannya belum tinggi. Karena masih
berada pada tahap permulaan, biaya produksi yang dikeluarkan cukup tinggi. Secara
umum, laba yang diperoleh masih belum stabil. Promosi yang dilakukan memang lebih
agresif. Di samping itu distribusi komoditas tersebut masih terbatas dan laba yang
diperoleh masih rendah. Perusahaan perlu memusatkan upaya agar komoditas
masuk/diterima pasar tanpa mengorbankan kualitas.
Tahap Pertumbuhan (Growth). Dalam tahap pertumbuhan ini, penjualan terus
tumbuh serta terjadi peningkatan profit yang substansial. Karena permintaan sudah
sangat meningkat akibat pasar telah menerima komoditas bersangkutan, maka usaha
promosi yang dilakukan oleh perusahaan tidak seagresif tahap sebelumnya. Di sini
kompetitor sudah mulai memasuki pasar sehingga persaingan menjadi lebih ketat.
Masuknya kompetitor selama tahap ini mungkin dapat mengancam keunggulan
kompetitif komoditas. Oleh karena itu, strategi untuk memperlambat masuknya
kompetitor adalah penting.
Tahap Kematangan (Maturity). Selama tahap kematangan ini, keseluruhan
pertumbuhan permintaan untuk suatu komoditas mulai menurun yang turut juga
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 23
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

menurunkan profit. Jumlah perusahaan baru yang memproduksi komoditas tersebut


mulai menurun. Jumlah perusahaan yang ada yang memproduksi komoditas tersebut
juga mungkin mulai menurun. Periode kematangan ini penting jika suatu organisasi
ingin bertahan dalam jangka panjang. Masalah diferensiasi produk masih penting
selama tahap ini, akan tetapi mempertahankan biaya agar tetap rendah merupakan
pertimbangan strategi yang penting. Ada tiga taraf dalam tahap kedewasaan ini. Pada
taraf pertama, kedewasaan pertumbuhan (growth maturity), tingkat pertumbuhan
penjualan mulai berkurang karena tidak ada lagi saluran distribusi yang baru yang bisa
ditambah. Dalam taraf kedua, kedewasaan mantap/stabil (stable maturity), penjualan
per kapita menjadi datar karena jenuhnya pasar. Pada taraf ketiga, kedewasaan
mengusang (decaying maturity), nilai penjualan mutlak mulai jatuh dan konsumen
mulai bergerak ke komoditas pengganti.
Tahap Kejenuhan/Penurunan (Decline). Pada tahap ini permintaan untuk
komoditas bersangkutan menurun, jumlah perusahaan yang memproduksi komoditas
tersebut merosot dan total penjualan juga merosot. Dalam tahap ini, komoditas baru
sudah dipasarkan untuk menggantikan posisi komoditas bersangkutan (lama).
Meskipun jumlah kompetitor sudah berkurang tetapi pengawasan biaya menjadi
sangat penting karena permintaan sudah jauh menurun Perusahaan yang gagal
mengantisipasi tahap penurunan dalam tahap awal siklus hidup mungkin akan
bangkrut. Perusahaan yang mendiferensiasikan produknya, mempertahankan agar
biaya tetap rendah, atau mengembangkan produk atau jasa baru mungkin akan baik-
baik saja selama tahap ini.
Dalam penelitian ini, tidak tersedia data time series untuk KPJU, maka analisis BLC
dapat dilakukan melalui mekanisme FGD dan/atau indepth interview dengan
narasumber yang kompeten (expert).

6. Analisis Inflasi
Analisis Inflasi adalah analisis untuk melihat sejauh mana KPJU Unggulan tersebut
memiliki sumbangan pada pembentukan inflasi di masing-masing provinsi (misal:
cabai, beras). Apabila KPJU Unggulan tersebut bukan penyumbang inflasi secara
langsung, maka perlu dianalisis komoditas pembentuknya (misal: roti yang dibuat dari
gandum atau beras).

7. Pendekatan Analisis SWOT Kualitatif


Analisis SWOT (Strength-Weakness-Opportunity-Threat) merupakan salah satu
instrumen analisis kondisi lingkungan internal dan eksternal organisasi/perusah aan
yang telah dikenal luas untuk memetakan posisi eksisting (saat ini) suatu organisasi.
Analisis ini idealnya bertumpu pada basis data tahunan dengan pola 3-1-5. Maksudnya,
24 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

data yang ada diupayakan mencakup data perkembangan organisasi 3 tahun sebelum
dilakukan analisis, apa yang akan diinginkan pada tahun saat dilakukannya analisis
serta kecenderungan organisasi untuk 5 tahun ke depan pasca analisis. Hal ini
dimaksudkan agar strategi yang akan diambil memiliki dasar dan fakta yang dapat
dipertanggungjawabkan.
S (Strength) atau faktor kekuatan adalah sumber daya, keterampilan, atau
keunggulan-keunggulan lain relatif terhadap pesaing dan kebutuhan pasar yang
dilayani organisasi. Kekuatan adalah kompetensi khusus (distinctive competence) yang
memberikan keunggulan komparatif bagi organisasi di pasar. Sebaliknya, W
(Weakness) atau faktor kelemahan adalah keterbatasan atau kekurangan dalam
sumber daya, keterampilan dan kapabilitas yang secara serius menghambat kinerja
efektif organisasi/perusahaan. O (Opportunity) atau faktor peluang adalah situasi
penting yang menguntungkan dalam lingkungan organisasi/perusahaan. Sementara, T
(Threat) atau faktor tantangan adalah situasi penting yang tidak menguntungkan
dalam lingkungan organisasi/ perusahaan.
Kompetensi Inti organisasi akan diidentifikasi dalam analisis unsur Strength.
Sebuah pernyataan dalam unsur Strength layak disebut sebagai kompetensi inti - bila
resultansi kekuatan dan kelemahannya positif. Kemampuan inti atau kompetensi inti
(core competence) biasanya ditandai dengan bobot dan hasil kali skor dengan bobot
yang tertinggi pada variabel Strength. Atau jika pendekatan analisisnya kualitatif,
kompetensi inti ditandai oleh variabel Strength yang paling menonjol signifikansinya.
Analisis SWOT yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif
Matriks Kearns (1992). Matriks ini menampilkan delapan kotak, yaitu dua paling atas
adalah kotak faktor eksternal (Peluang dan Tantangan) sedangkan dua kotak sebelah
kiri adalah faktor internal (Kekuatan dan Kelemahan). Empat kotak lainnya merupakan
kotak isu-isu strategis yang timbul sebagai titik hasil pertemuan antara faktor-faktor
internal dan eksternal. Pada langkah ini, komponen-komponen faktor SWOT organisasi
yang telah didapatkan dimasukkan ke dalam kotak yang tersedia.
EKSTERNAL
PELUANG TANTANGAN
(OPPORTUNITY) (THREATS)
INTERNAL

Mobilisasi
KEKUATAN Keunggulan Komparatif
(Mobilization)
(STRENGTH) (Comparative Advantage)

KELEMAHAN Divestasi/Investasi Kendali Kerusakan


(WEAKNESS) (Divestment/Investment) (Damage Control)

Gambar 2.1. Bagan Matriks SWOT Kearns


PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 25
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Berdasarkan Bagan Matriks SWOT Kearns di atas, posisi pengembangan KPJU


Unggulan dapat dipetakan ke dalam 4 (empat) kategori kuadran berikut:
a. Sel A atau Kuadran A merupakan pertemuan isu strategis antara kekuatan
(strength) dengan peluang (opportunity). Hal ini terjadi karena jumlah kekuatan
dan peluang lebih besar dibandingkan dengan kelemahan dan tantangan. Isu
strategisnya adalah Comparative Advantage (Keunggulan Komparatif).
Rekomendasi strategisnya adalah stakeholder wilayah diminta memanfaatkan
Comparative Advantage (Keunggulan Komparatif) yang dimiliki wilayahnya, baik
dari aspek sumber daya alam (fisik), sumber daya manusia, maupun sumber daya
organisasi. Dalam pengembangan berikutnya, Comparative Advantage
(Keunggulan Komparatif) lebih spesifik pada turunannya, yaitu kemampuan inti
atau kompetensi inti (core competence) seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya.
b. Sel B atau Kuadran B merupakan pertemuan isu strategis antara kekuatan
(strength) dengan tantangan (threat). Hal ini terjadi karena jumlah kekuatan dan
tantangan lebih besar dibandingkan dengan kelemahan dan peluang. Isu
strategisnya adalah Mobilisasi dan rekomendasi strategisnya adalah stakeholder
wilayah diminta untuk memobilisasi seluruh sumber daya yang dimiliki untuk
memanfaatkan kekuatan yang ada dalam menghadapi tantangan.
c. Sel C atau Kuadran C merupakan pertemuan isu strategis antara kelemahan
(weakness) dengan peluang (opportunity). Hal ini terjadi karena jumlah kelemahan
dan peluang lebih besar dibandingkan dengan kekuatan dan tantangan. Isu
strategis wilayahnya adalah Divestasi/Investasi sedangkan rekomendasi
strategisnya adalah stakeholder wilayah diminta untuk melakukan pilihan di
antara dua opsi yang sama-sama sulit ini. Karena ini berkaitan dengan daerah,
bukan organisasi bisnis, maka pilihan yang dimaksud dapat dilakukan dengan
pendekatan pembenahan wilayah dimanah opsi divestasi dijalankan dengan cara
stakeholder wilayah melakukan prioritas pembangunan dan investasi dilakukan
melalui kerja sama dengan pihak lain yang memiliki kesamaan visi dan misi. Kerja
sama bisa dilakukan dalam bentuk investasi atau jaringan pemasaran
komoditas/produk/jenis usaha yang berkembang dan unggul di wilayah ini.
d. Sel D atau Kuadran D merupakan pertemuan antara kelemahan (weakness) dengan
tantangan (threats). Hal ini terjadi karena jumlah kelemahan dan tantangan lebih
besar dibandingkan dengan kekuatan dan peluang. Isu strategisnya adalah
Damage Control (mengendalikan kerugian). Sementara rekomendasi strategis yang
disarankan untuk stakeholder wilayah adalah melakukan Damage Control
(mengendalikan kerugian) yang diderita sehingga tidak menjadi lebih parah dari
yang diperkirakan sembari melakukan konsolidasi di antara stakeholder wilayah.
26 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Pada penelitian ini, pendekatan analisis SWOT hingga tahap pemetaan kuadran
beserta rekomendasi strategis dan taktisnya digunakan untuk memetakan posisi KPJU
Unggulan di level Provinsi. Sementara pendekatan analisis SWOT beserta rekomendasi
strategis dan taktisnya tanpa pemetaan kuadran secara detail digunakan untuk
memetakan posisi KPJU Unggulan di level kabupaten/kota. Penggunaan analisis SWOT
dilakukan melalui pendekatan FGD.

8. Focus Group Discussion


Focus group discussion (FGD) adalah metode pengumpulan data kualitatif yang
paling terkenal selain teknik wawancara. FGD adalah diskusi terfokus dari suatu group
untuk membahas suatu masalah tertentu. Berbeda dengan riset kuantitatif yang
metodologinya memiliki sifat pasti (exact), metode FGD yang bersifat kualitatif
memiliki sifat tidak pasti, berupa eksploratori atau pendalaman terhadap suatu
masalah dan tidak dapat digeneralisasi.
Biasanya diskusi kelompok terarah ini mencakup 7 9 orang peserta atau ada yang
mengatakan 9 12 orang peserta, yang tertarik pada satu topik atau program tertentu.
Di dalamnya terdapat seorang moderator yang akan memandu peserta untuk
mendiskusikan beberapa pertanyaan sesuai dengan topik yang dibicarakan.
Prinsip-prinsip FGD di antaranya adalah :
a. FGD adalah kelompok diskusi bukan wawancara atau obrolan. Ciri khas metode
FGD yang tidak dimiliki oleh metode riset kualitatif lainnya (wawancara mendalam
atau observasi) adalah interaksi. Hidup mati sebuah FGD terletak pada ciri ini.
Tanpa interaksi sebuah FGD berubah wujud menjadi kelompok wawancara
terfokus (FGI-Focus Group Interview). Hal ini terjadi apabila moderator cenderung
selalu mengkonfirmasi setiap topik satu per satu kepada sel uruh peserta FGD.
Semua peserta FGD secara bergilir diminta responsnya untuk setiap topik, sehingga
tidak terjadi dinamika kelompok. Komunikasi hanya berlangsung antara
moderator dengan informan A, informan A ke moderator, lalu moderator ke
informan B, informan B ke moderator, dst. Yang seharusnya terjadi adalah

s topik yang dilemparkan


moderator, disambar oleh informan B, disanggah oleh i nforman C, diklarifikasi
oleh informan A, didukung oleh informan D, disanggah oleh informan E, dan
akhirnya ditengahi oleh moderator kembali. Diskusi seperti itu sangat interaktif,
hidup, dan dinamis.
b. FGD adalah group bukan individu. Prinsip ini masih terkait dengan prinsip
sebelumnya. Agar terjadi dinamika kelompok, moderator harus memandang para
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 27
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

peserta FGD sebagai suatu group, bukan orang per orang. Selalu melemparkan

c. FGD adalah diskusi terfokus bukan diskusi bebas. Prinsip ini melengkapi prinsip
pertama di atas. Diingatkan bahwa jangan hanya mengejar interaksi dan dinamika

Selama diskusi berlangsung moderator harus fokus pada tujuan diskusi, sehingga

Dalam penelitian ini, FGD digunakan di setiap level provinsi dan kabupaten/ kota
dengan menyiapkan seorang moderator yang berperan sebagai fasilitator dalam
diskusi yang diikuti 7 (tujuh) sampai dengan 12 peserta responden ahli, dimana
sebagiannya merupakan responden AHP sebelumnya. Moderator dalam FGD
dilengkapi dengan moderator guideline, yang merupakan dokumen yang berisi
panduan bagi moderator mengenai topik FGD. Moderator guideline memiliki fungsi
yang hampir sama dengan kuesioner pada metode survei, sehingga perlu dipahami
secara mendalam oleh moderator. Manfaat dari FGD adalah FGD dapat fokus terhadap
penelitian dan mengembangkan hipotesis penelitian yang relevan dengan
mengeksplorasi secara lebih mendalam masalah untuk diselidiki dan kemungkinan
penyebabnya, dapat merumuskan pertanyaan yang tepat untuk lebih terstruktur,
menyurvei skala yang lebih besar, membantu memahami dan memecahkan masalah
tak terduga diintervensi, mengembangkan pesan yang tepat untuk program
pendidikan kesehatan dan kemudian mengevaluasi pesan untuk kejelasan dan dapat
menggali topik kontroversial.

9. Indepth Interview
Wawancara mendalam atau indepth interview merupakan salah satu metode yang
paling umum dalam pengumpulan data selain focus group discussion (FGD).
Wawancara adalah percakapan yang berlangsung secara sistematis dan terorganisasi
yang dilakukan oleh peneliti yang nantinya akan menjadi pewawancara dengan
sejumlah individu yang akan diwawancara atau responden. Metode ini banyak
dilakukan untuk penelitian eksploratif, deskriptif maupun eksplanatif. Dalam proses
wawancara, peneliti atau pewawancara haruslah m enentukan siapa yang ingin
diwawancarai apakah informan atau responden. Informan dan responden merupakan
dua hal yang berbeda dimana informan adalah individu yang memiliki keahlian serta
pemahaman terbaik mengenai isu-isu tertentu sehingga di sini informan merupakan
narasumber, sementara responden adalah individu yang oleh pewawancara ingin
mengetahui informasi mengenai diri dari responden itu sendiri seperti pendiriannya,
sikapnya, serta pandangannya terhadap isu tertentu (Silalahi, 2006).
28 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Wawancara terbagi menjadi dua jenis, yaitu wawancara terstruktur dan tidak
terstruktur. Wawancara terstruktur ini memerlukan jadwal yang pasti yang ditentukan
oleh pewawancara. Selain itu dalam wawancara ini haruslah dipastikan responden
akan menerima stimulus wawancara yang sama, pertanyaan yang sama dan tiap
responden dapat menangkap maksud pertanyaan itu dengan sama. Wawancara
terstruktur ini dapat dilakukan oleh peneliti apabila telah mengetahui secara jelas
mengenai apa saja informasi yang dibutuhkan dan juga telah memiliki satu daftar
pertanyaan yang sudah ditentukan sebelumnya. Wawancara tak terstruktur adalah
wawancara yang tidak memiliki setting wawancara dengan pertanyaan yang telah
direncanakan yang akan ditanyakan kepada responden. Wawancara ini secara khas
hanyalah memiliki satu daftar tentang topik atau isu. Wawancara tak terstruktur ini
memiliki kelebihannya yang utama yaitu dapat melakukan probing dimana probing ini
memiliki dua fungsinya yang utama yaitu untuk memotivasi responden dalam
mengelaborasi atau mengklarifikasi suatu jawaban ataupun untuk menjelaskan alasan
atas jawaban yang diberikan dan dapat membantu fokus percakapan dalam topik
khusus dari wawancara (Silalahi, 2006).
Dalam penelitian ini, digunakan wawancara terstruktur secara tatap muka kepada
sejumlah responden di setiap wilayah dengan mempertimbangkan tingkat
kompleksitas dari isu yang dibahas, waktu wawancara yang akan diambil, waktu yang
disediakan oleh tiap-tiap responden atau kelompok serta wilayah geografis yang
diliputi. Di level provinsi dan kabupaten/kota, responden yang dimaksud berkisar 4
(empat) hingga 5 (lima) responden untuk kuesioner terstruktur AHP dan 7 (tujuh)
hingga 12 untuk kuesioner terstruktur pengganti FGD secara utuh atau bergantung
keperluan jika jumlah peserta FGD dinilai belum memenuhi kelayakan dikarenakan
pertimbangan ilmiah. Sementara di level kecamatan, responden yang dimaksud
berjumlah 3 (tiga) orang.

D. TAHAP PENGUMPULAN DATA


1. Tahap Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan melalui kegiatan survei ke lapangan kepad a
narasumber/responden sebagai berikut :
a. Indepth Interview (wawancara) kepada narasumber/responden di seluruh
kecamatan di setiap wilayah kabupaten/kota.
b. Kegiatan Focus Group Discussion (FGD) dengan narasumber dilaksanakan di tingkat
provinsi dan kabupaten/kota. Untuk setiap provinsi dan kabupaten/ kota masing-
masing akan dilaksanakan FGD yang disesuaikan dengan kondisi dan situasi di
lokasi.
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 29
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Pada situasi pandemi, tahapan pengumpulan data, dilakukan melalui skenario


berdasarkan tingkat zona wilayah:
a. ZONA I, dengan kriteria wilayah: Dasar penetapan KPC-PEN; Daerah resiko rendah
dan tidak ada kasus/ tidak terdampak;
b. ZONA II, dengan kriteria wilayah: Dasar penetapan KPC-PEN; Daerah resiko
sedang;
c. ZONA III, dengan kriteria wilayah: Dasar penetapan KPC-PEN; Daerah resiko tinggi.

Tabel 2.5. Pengumpulan Data di Masa Pandemi


Zona I Zona II Zona III
Data AHP (Provinsi & Kabupaten/ Kota)
Dilaksanakan secara Dilaksanakan sesuai dengan Dilaksanakan sesuai dengan
indepth interview secara protokol kesehatan protokol kesehatan
langsung (face to face) (menggunakan masker, menjaga (menggunakan masker, menjaga
jarak, membawa hand sanitizer) jarak, membawa hand sanitizer)
Dilaksanakan sesuai dengan Responden ditemui secara Responden ditemui secara
protokol kesehatan langsung untuk menjelaskan langsung untuk menjelaskan
(menggunakan masker, penelitian KPJU dan AHP secara penelitian KPJU dan AHP secara
menjaga jarak, membawa singkat singkat
hand sanitizer)
Jika memungkinkan dilakukan Pengisian kuesioner dilakukan
wawancara secara langsung (face secara mandiri oleh responden
to face interview) dan tidak lebih (dalam arahan tim peneliti), bisa
dari satu jam menggunakan kuesioner fisik
atau kuesioner berbasis website
Jika tidak memungkinkan,
pengisian kuesioner dilakukan
secara mandiri oleh responden
(dalam arahan tim peneliti), bisa
menggunakan kuesioner fisik
atau kuesioner berbasis website
Konfirmasi & Pendalaman KPJU
Dilakukan secara FGD secara Dilakukan secara FGD secara Dilakukan secara FGD secara
tatap muka (offline) tatap muka (offline), peserta satu tatap muka (offline), peserta satu
orang/lembaga, maksimal 10 orang/lembaga, maksimal 10
lembaga lembaga
Dilaksanakan sesuai dengan Dilaksanakan sesuai dengan Dilaksanakan sesuai dengan
protokol kesehatan (sda) protokol kesehatan (sda) protokol kesehatan (sda)
Pada kondisi tertentu FGD dilaksanakan dalam ruang FGD dilaksanakan dalam ruang
konfirmasi dan pendalaman yang relatif terbuka dan yang relatif terbuka dan
KPJU Unggulan dapat maksimal dilakukan selama 1 jam maksimal dilakukan selama 1 jam
dilakukan dengan
pendekatan Indepth
Interview
Peserta diminta untuk Peserta diminta untuk melakukan
melakukan pengisian data pengisian data tambahan
tambahan menggunakan form menggunakan form online
online berbasis website berbasis website
Pada kondisi tertentu dapat Pada kondisi tertentu dapat
dilakukan secara virtual (online) dilakukan secara virtual (online)
dan atau dengan pendekatan dan atau dengan pendekatan
Indepth Interview Indepth Interview
30 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Zona I Zona II Zona III


Indepth Interview (Provinsi & Kabupaten/Kota)
Dilaksanakan secara Dilaksanakan sesuai dengan Dilaksanakan sesuai dengan
indepth interview secara protokol kesehatan (sda) protokol kesehatan (sda)
langsung (face to face)
Dilaksanakan sesuai dengan Jika memungkinkan dilakukan Responden ditemui secara
protokol kesehatan (sda) wawancara secara langsung (face langsung untuk menjelaskan
to face interview) dan tidak lebih penelitian secara singkat
dari satu jam
Jika tidak memungkinkan Konfirmasi dan pendalaman KPJU
wawancara langsung, konfirmasi Unggulan dilakukan secara online
dan pendalaman KPJU Unggulan dengan media telepon, video call,
dilakukan secara online dengan atau pengisian form yang
media telepon, video call, atau dilakukan secara mandiri oleh
pengisian form yang dilakukan narasumber (dalam arahan tim
secara mandiri oleh narasumber peneliti), bisa menggunakan form
(dalam arahan tim peneliti), bisa fisik atau form online berbasis
menggunakan form fisik atau website
form online berbasis website
Data KPJU Tingkat Kecamatan
Dilaksanakan secara Dilaksanakan sesuai dengan Dilaksanakan sesuai dengan
indepth interview secara protokol kesehatan (sda) protokol kesehatan (sda)
langsung (face to face)
Dilaksanakan sesuai dengan Responden ditemui secara Responden ditemui secara
protokol kesehatan (sda) langsung untuk menjelaskan langsung untuk menjelaskan
penelitian secara singkat penelitian secara singkat
Jika memungkinkan dilakukan Pengisian kuesioner disarankan
wawancara secara langsung (face dilakukan secara mandiri oleh
to face interview) dan tidak lebih responden (dalam arahan tim
dari satu jam peneliti), bisa menggunakan
kuesioner fisik atau kuesioner
berbasis website
Jika tidak memungkinkan,
pengisian kuesioner dilakukan
secara mandiri oleh responden
(dalam arahan tim peneliti), bisa
menggunakan kuesioner fisik
atau kuesioner berbasis website

2. Tahap Pembobotan
a. Pada tingkat Provinsi: Pembobotan Tujuan, Faktor dan Kriteria. Pada tahap ini
dilakukan pembobotan terhadap tujuan, faktor serta kriteria untuk AHP.
1. Variabel pembobotan Tujuan terdiri dari 1) pertumbuhan ekonomi, 2)
penciptaan lapangan kerja, dan 3) peningkatan daya saing daerah. Hasil
pembobotan akan digunakan sebagai dasar penetapan KPJU Unggulan di
seluruh kecamatan dan kabupaten/kota
2. Variabel pembobotan Faktor terdiri dari 1) lnput, 2) Proses, dan 3) Output
kegiatan usaha. Hasil pembobotan akan digunakan sebagai dasar penetapan
KPJU Unggulan di seluruh kabupaten/kota.
3. Variabel pembobotan Kriteria terdiri dari:
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 31
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

 Variabel Kriteria yang digunakan untuk penetapan KPJU Unggulan di


tingkat Kecamatan terdiri dari: potensi ekonomi kecamatan, ketersediaan
bahan baku, jangkauan pemasaran produk, dan sumbangan terhadap
perekonomian lokal. Penentuan bobot Kriteria dilakukan dengan
menggunakan metode AHP. Nilai pembobotan kriteria berlaku sama untuk
setiap Kecamatan yang menjadi daerah penelitian.
 Kriteria untuk AHP di tingkat kabupaten/kota, antara lain kebutuhan
tenaga terampil, bahan baku, modal usaha, sarana produksi/usaha,
teknologi, dampak lingkungan, sosial budaya, pengelolaan usaha,
pasar/pemasaran, nilai tambah, penyerapan tenaga kerja dan sumbangan
terhadap perekonomian. Nilai pembobotan kriteria berlaku sama untuk
setiap kabupaten/kota yang menjadi daerah penelitian.
b. Pada tingkat kabupaten/kota: Pembobotan sektor/subsektor.
Dilakukan pembobotan terhadap sektor/subsektor yang berlaku untuk suatu
kabupaten/kota. Nilai pembobotan ini digunakan pada saat penghitungan dengan
metode Bayes setelah proses normalisasi.

3. Tahap Penentuan KPJU di Kecamatan


Berdasarkan longlist daftar KPJU untuk seluruh kecamatan pada suatu
kabupaten/kota yang diperoleh dari data sekunder (BPS dan dinas terkait) maupun
sumber lainnya, dilakukan verifikasi di tingkat kecamatan. Berdasarkan hasil verifikasi
longlist daftar KPJU dilakukan penetapan KPJU tingkat kecamatan dengan
menggunakan 4 Kriteria berikut:
a. Potensi setiap kecamatan, yaitu luas areal, jumlah produksi, jumlah rumah tangga,
jumlah unit usaha, atau jumlah populasi menurut KPJU yang bersumber dari
statistik kecamatan, laporan Satuan Kerja Pemerintah Daerah (SKPD) atau sumber
data sekunder lainnya.
b. Jangkauan Pemasaran, dengan kriteria jangkauan pemasaran komoditas/produk
(persepsi narasumber).
c. Ketersediaan bahan baku/sarana produksi (saprodi/saprotan) dan atau sarana
usaha (persepsi narasumber).
d. Kontribusi KPJU terhadap perekonomian daerah (persepsi narasumber).
Analisis untuk penetapan KPJU UMKM dilakukan dengan menggunakan Metode
Bayes.
Penilaian setiap alternatif KPJU UMKM ditetapkan berdasarkan penilaian/
pendapat narasumber yang diperoleh melalui pertemuan atau kunjungan ke
kecamatan dengan narasumber di tingkat kecamatan. Narasumber yang diwawancarai
setidaknya harus memenuhi tiga syarat, yaitu:
32 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

a. Memiliki kewenangan pengambilan keputusan dilevelnya (sesuai tupoksi)


b. Memiliki pemahaman yang memadai
c. Mampu memberikan informasi memadai sesuai yang diminta
d. Narasumber berdasarkan kriteria tersebut sesuai urutan prioritas di antaranya:
camat/wakil camat, koordinator statistik kecamatan, kepala seksi ekonomi dan
pembangunan. kepala seksi kesejahteraan sosial dan pemberdayaan masyarakat.
atau tokoh masyarakat yang mengetahui potensi ekonomi kecamatan tersebut.
Berdasarkan analisis Bayes, ditetapkan maksimal 5 (lima) KPJU Unggulan UMKM
untuk setiap sektor/subsektor ekonomi di tingkat kecamatan.

4. Tahap Penentuan KPJU dengan Metode Borda di Tingkat Kabupaten/Kota


Berdasarkan hasil KPJU dari seluruh kecamatan di suatu kabupaten/kota dengan
metode Bayes, dilakukan penentuan kandidat KPJU Unggulan di tingkat
kabupaten/kota dengan menggunakan metode Borda. Berdasarkan hasil perhitungan
dengan metode Borda ditetapkan maksimal 10 (sepuluh) kandidat KPJU untuk setiap
sektor/subsektor ekonomi di tingkat kabupaten/kota untuk dipilih sebagai KPJU
Unggulan kabupaten/kota.

5. Tahap Penentuan KPJU Unggulan Menurut Sektor/Subsektor Ekonomi dengan Metode


AHP di Tingkat Kabupaten/Kota
Tahap ini dilaksanakan dalam rangka proses penyaringan untuk menetapkan KPJU
Unggulan per sektor/subsektor pada tingkat kabupaten/kota. Alternatif kriteria yang
dapat dipergunakan untuk proses penetapan KPJU Unggulan kabupaten/kota adalah
sebagaimana Tabel 2.6. Analisis untuk penetapan KPJU Unggulan UMKM dari hasil
pemilihan KPJU UMKM di kabupaten /kota, dilakukan dengan menggunakan metode
Analytical Hierarchy Process/AHP.
Penilaian setiap alternatif KPJU Unggulan UMKM ditetapkan berdasarkan
penilaian/pendapat narasumber yang berasal dari tenaga ahli atau pakar di tingkat
kabupaten/kota yang mewakili instansi teknis di setiap sektor/subsektor dan
narasumber ahli lainnya jika diperlukan. seperti pejabat sektor ekonomi (asisten II atau
Biro Ekonomi Setda), asosiasi, Kadin, Bappeda, perbankan dan peneliti/dosen
perguruan tinggi.
Metode pengambilan data dilakukan dengan indepth interview (face to face
interview). Pendekatan ini ditempuh agar setiap narasumber tetap memiliki
independensi penilaian secara utuh. Jika menggunakan format FGD. dikhawatirkan
terjadi bias sebagai akibat dari proses psikologi kecenderungan forum. Di sisi lain,
metode indepth interview akan menghilangkan bias ego sektoral pada pemilihan KPJU
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 33
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

yang dianggap unggulan. Berdasarkan analisis AHP ditetapkan maksimal 5 (lima) KPJU
Unggulan UMKM untuk setiap sektor/subsektor ekonomi di tingkat kabupaten /kota.

Tabel 2.6. Kriteria Penetapan KPJU Unggulan


Kriteria Variabel yang Dipertimbangkan
Faktor Input
1 Tenaga Kerja Terampil (skilled) Tingkat Pendidikan
Pelatihan yang pernah diikuti
Pengalaman kerja
Jumlah lembaga/ sekolah keterampilan/ pelatihan
2 Bahan Baku (khusus KPJU sektor Ketersediaan/kemudahan bahan baku
Industri Pengolahan) Harga perolehan bahan baku
Parishability bahan baku (mudah tidaknya rusak)
Kesinambungan bahan baku
Mutu bahan baku
3 Modal Kebutuhan investasi awal
Kebutuhan modal kerja
Aksesibilitas terhadap sumber pembiayaan
4 Sarana Produksi/Usaha Ketersediaan/ kemudahan memperoleh
Harga
Faktor Proses/Operasi
1 Teknologi Kebutuhan teknologi
Kemudahan (memperoleh teknologi)
2 Dampak lingkungan Keramahan terhadap lingkungan
3 Sosial Budaya (faktor endogen) Ciri khas lokal
Penerimaan Masyarakat
Turun temurun
4 Manajemen/Pengelolaan Usaha Kemudahan untuk me-manage
Faktor Output
1 Prospek Pasar Jangkauan/wilayah pemasaran
Kemudahan Mendistribusikan
2 Nilai Tambah Nilai tambah yang dihasilkan
3 Penyerapan TK Kemampuan menyerap TK
4 Sumbangan terhadap Jumlah jenis usaha yang terpengaruh oleh
perekonomian wilayah keberadaan usaha ini (backward & forward
linkages)

6. Tahap Penentuan KPJU Unggulan Lintas Sektoral dengan Metode Bayes di tingkat
Kabupaten/Kota
Berdasarkan hasil pemilihan KPJU Unggulan UMKM per sektor/Subsektor di tingkat
kabupaten/kota dengan metode AHP, dilakukan pemilihan KPJU Unggulan UMKM
lintas sektoral dengan metode Bayes. Namun, terlebih dahulu terhadap alternatif KPJU
34 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Unggulan UMKM per sektor/subsektor dilakukan normalisasi. Berdasarkan


perhitungan dengan metode normalisasi ditetapkan maksimal 10 (sepuluh) KPJU
Unggulan UMKM lintas sektoral di tingkat kabupaten /kota.

7. Tahap Konfirmasi 10 (sepuluh) KPJU Unggulan UMKM untuk Setiap Sektor/Subsektor


Ekonomi Di Tingkat Kabupaten /Kota
Pada tahap ini dilakukan konfirmasi 10 (sepuluh) KPJU Unggulan UMKM lintas
sektor/subsektor yang telah diperoleh dengan menggunakan metode Bayes. Metode
yang digunakan dalam tahapan ini adalah Focus Group Discussion (FGD) dan atau
indepth interview pada kondisi-kondisi tertentu. Dalam FGD ini, masing-masing KPJU
Unggulan UMKM lintas sektoral diidentifikasi peluang, tantangan/hambatan,
kelemahan dan kekurangannya pada saat ini di samping ditentukan posisinya dengan
menggunakan analisis prospek dan potensi (SWOT). Tahapan ini juga digunakan untuk
melakukan konfirmasi rekomendasi kebijakan untuk pengembangan KPJU Unggulan
UMKM yang terpilih. Narasumber yang dihadirkan dalam tahapan ini adalah
narasumber yang sama dengan tahap penentuan KPJU Unggulan UMKM per
sektor/subsektor dengan metode AHP dengan pengkhususan SKPD teknis adalah
pengampu KPJU Unggulan UMKM lintas sektoral terpilih.

8. Tahap Penentuan KPJU Unggulan Per Sektor/Subsektor dengan Metode Borda di


Tingkat Provinsi
Pada tahap ini adalah proses seleksi lebih lanjut dalam rangka m enetapkan KPJU
Unggulan UMKM per sektor/subsektor ekonomi pada tingkat provinsi dengan metode
Borda. Pada setiap KPJU Unggulan UMKM per sektor/subsektor dari setiap
kabupaten/kota dilakukan penjumlahan nilai skor dari komoditas yang muncul pada
tiap-tiap kabupaten/kota dengan nilai rangkingnya, sehingga pada setiap
sektor/subsektor ekonomi di provinsi diperoleh daftar KPJU Unggulan UMKM
berdasarkan urutan total nilai skornya. Sesuai perhitungan dengan metode Borda
ditetapkan maksimal 5 (lima) KPJU Unggulan UMKM per sektor/subsektor ekonomi
tingkat provinsi.

9. Tahap Penentuan KPJU Unggulan Lintas Sektoral dengan Metode Borda di Tingkat
Provinsi
Berdasarkan hasil pemilihan KPJU Unggulan UMKM per sektor/subsektor di tingkat
provinsi, dilakukan pemilihan KPJU Unggulan UMKM lintas sektoral tingkat provinsi
dengan metode Bayes. Berdasarkan perhitungan dengan metode Bayes ditetapkan
maksimal 10 (sepuluh) KPJU Unggulan UMKM lintas sektoral di tingkat provinsi.
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 35
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

10. Tahap Pendalaman KPJU Unggulan Lintas Sektoral di Tingkat Provinsi dan Analisis
Perspektif Business Life Cycle (BLC) serta Peluang KPJU Unggulan UMKM terhadap
Pembentukan Inflasi di Provinsi
Pendalaman ini dilakukan untuk mengetahui potensi dan arah kebijakan yang
tepat untuk pengembangan KPJU Unggulan UMKM lintas sektoral yang terpilih. Di sisi
lain, dalam konteks analisis BLC, dilakukan pendalaman apakah KPJU Unggulan UMKM
terpilih masih berada pada posisi tahap introduksi, tahap pertumbuhan, tahap matang,
atau sudah mencapai tahap kejenuhan dan cenderung menurun, dan sampai berapa
lama KPJU Unggulan UMKM tersebut mampu bertahan pada posisi tersebut.
Pendalaman dilakukan melalui proses Focus Group Discussion (FGD) dengan
narasumber stakeholder di level provinsi. Khusus untuk analisis BLC. pendalaman
diperuntukkan pada narasumber yang memahami dan merupakan praktisi KPJU
Unggulan UMKM terpilih. Narasumber tersebut adalah pengurus daerah (DPD) asosiasi
atau praktisi yang terkait KPJU Unggulan UMKM terpilih.
Faktor yang menjadi titik pembahasan pada penentuan BLC KPJU Unggulan
UMKM terpilih adalah kondisi eksisting dan prospek KPJU Unggulan UMKM dalam
penyerapan tenaga kerja, kebutuhan pasar, dan sumbangan terhadap perekonomian
daerah. Sebagai bahan penguat juga digunakan data sekunder dari
dokumen/publikasi/laporan penelitian mengenai hal serupa dari dinas/instansi maupun
sumber data lainnya yang menunjang. Adapun untuk analisis inflasi KPJU Unggulan
UMKM provinsi, dilakukan melalui data sekunder (statistik) komoditas penyumbang
inflasi daerah. Melalui data tersebut, akan didapatkan apakah KPJU Unggulan UMKM
atau komoditas-komoditas pembentuknya termasuk komoditas penyumbang inflasi
daerah atau bukan.
36 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Gambar 2.2. Diagram Alur Penelitian Pengembangan KPJU Unggulan


Sumber : Data Primer (2021)
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 37
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

E. PRINSIP PENILAIAN KRITERIA DAN REKOMENDASI KEBIJAKAN


1. Prinsip Penilaian Kriteria
Penilaian perbandingan antar KPJU untuk setiap kriteria didasarkan atas kondisi
saat ini dan prospeknya. Penilaian (scoring) setiap kriteria didasarkan atas prinsip
kemudahan bagi UMKM dalam rangka memulai usaha baru atau mengembangkan
usaha pada KPJU.

2. Rekomendasi Kebijakan kepada Pemerintah Daerah dalam Pengembangan KPJU


Unggulan UMKM
Setelah diperoleh KPJU Unggulan daerah yang diperoleh dari hasil penelitian,
selanjutnya peneliti memberikan rekomendasi maupun saran-saran serta solusi dalam
upaya pengembangan komoditas yang terpilih. Rekomendasi kebijakan kepada
pemerintah provinsi dan kabupaten/kota ini diharapkan akan dapat dimanfaatkan
oleh pemerintah provinsi dan kabupaten/kota maupun menjadi referensi dalam
pembuatan kebijakan tindak lanjut dari pemerintah provinsi dan kabupaten/kota.
Dengan demikian fungsi KPw Bank Indonesia Provinsi Maluku sebagai advisor
maupun penyedia data dan informasi bagi pemerintah provinsi dan kabupaten/kota
dapat diimplementasikan dari hasil penelitian ini. Pengayaan metode dilakukan
dengan Focus Group Discussion (FGD).

F. TAHAPAN FOCUS GROUP DISCUSSION (FGD) DI TINGKAT KABUPATEN/


KOTA
FGD yang dilakukan dalam penelitian ini berupaya untuk mencapai tujuan sebagai
berikut:
Mengkonfirmasi hasil survei KPJU Unggulan di tingkat kecamatan.
1. Mengkonfirmasi KPJU Unggulan lintas sektoral di tingkat kabupaten/kota
2. Memperoleh informasi secara lebih dalam tentang permasalahan dan potensi (SWOT)
10 KPJU Unggulan lintas sektoral di tingkat kabupaten/kota.
3. Merumuskan rekomendasi dalam pengembangan KPJU Unggulan di tingkat
kabupaten/kota.

Peserta FGD ini berjumlah 10 -12 orang, terdiri dari:


1. Pejabat dinas/instansi sektoral terkait dengan 10 prioritas KPJU Unggulan hasil
penelitian (maksimal 5 orang)
2. Pelaku usaha atau asosiasi UMKM yang terkait dengan 10 prioritas KPJU Unggulan hasil
penelitian (maksimal 5 orang)
3. Perbankan (maksimal 1 lembaga)
38 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

4. Akademisi (1 orang)

FGD dilakukan melalui tahapan dan langkah-langkah sebagai berikut:


1. Pengantar FGD
a. Mensosialisasikan secara singkat tentang tujuan penelitian.
b. Menyampaikan tujuan FGD ini sebagai bagian dari penelitian KPJU Unggulan.
c. Mensosialisasikan hasil penelitian di kabupaten/kota bersangkutan berupa 10
prioritas KPJU Unggulan.
2. Substansi FGD
a. Menggali informasi lebih dalam mengenai keberadaan UMKM penghasil KPJU
tersebut dari perwakilan responden kecamatan dan instansi terkait. Informasi yang
digali terutama berkaitan dengan:
1. jumlah unit usaha dan penyerapan tenaga kerja dari masyarakat sekitar,
2. multiplier effect (tumbuhnya usaha-usaha lain yang mendukung usaha
tersebut),
3. daya dukung wilayah sekitar dalam memasok bahan baku maupun pemasaran,
4. kasus best practices UMKM penghasil komoditas tersebut yang berkontribusi
tinggi pada perekonomian daerah (pajak, devisa dan menyerap
pengangguran).
b. Menggali informasi mengenai faktor-faktor eksternal berupa peluang dan
tantangan pengembangan 10 prioritas KPJU Unggulan UMKM menurut perspekti f
instansi sektoral, perbankan dan UMKM. Melalui diskusi ini diharapkan tergali
informasi: (1) alternatif pasar baru; (2) alternatif pasokan bahan baku; (3) alternatif
pembiayaan baru (program bantuan dari pemerintah, LSM, perbankan, dan lain -
lain); (4) alternatif teknologi atau metode baru; (5) kebijakan pemerintah daerah
terkait dengan KPJU tersebut. Masing-masing peserta diminta untuk menuliskan
idenya secara ringkas di metaplan. Selanjutnya, peserta diminta menempelkanny a
pada matriks di kertas plano sebagai berikut:

Tabel 2.7. Matrik Informasi KPJU


Peluang Tantangan
Pasar - -
- -
Bahan baku/ - -
sarana usaha - -
Teknologi/metode - -
- -
Pembiayaan - -
- -
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 39
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

c. Menggali informasi lebih dalam tentang potensi dan masalah yang dihadapi
UMKM dalam mengembangkan 10 prioritas KPJU dari perspektif pelaku usaha
UMKM dan Instansi terkait. Informasi yang digali meliputi supply chain (rantai
pasokan) mulai dari penyediaan bahan baku, penyediaan sarana produksi, proses
produksi, pemasaran, hingga distribusinya. Dibahas untuk masing-masing KPJU,
dimanah letak titik kekuatan dan titik kritisnya (kelemahan) selama ini.

Bahan baku Penanganan Proses Pemasaran Distribusi/delivery


masuk Bahan baku produksi

Gambar 2.3. Aspek Evaluasi KPJU

Peserta dari kalangan pelaku usaha atau asosiasi UMKM diminta untuk melihat
rantai pasokan di atas dan mengevaluasi KPJU memiliki kelemahan dan kekuatan
di titik yang mana. Peserta diminta menempelkan metaplan warna merah pada
titik yang dianggap kritis dan metaplan warna hijau pada titik yang dianggap stabil
dalam pengembangan masing-masing KPJU.
d. Melakukan brainstorming ide dan informasi untuk mengatasi masalah pada
masing-masing KPJU. Peserta dari instansi sektoral terkait juga dapat
menyampaikan program-program yang sudah dijalankan untuk mengatasi masalah
tersebut. Peserta FGD diminta untuk menuliskan ide-idenya di metaplan dan
menempelkannya di kertas plano.
e. Mengelompokkan ide-ide yang sejenis dan mendiskusikannya, termasuk dalam
masalah keefektifan program dari instansi sektoral di tingkat lapangan dalam
mengatasi masalah tersebut.

G. TAHAPAN FOCUS GROUP DISCUSSION (FGD) DI TINGKAT PROVINSI


FGD ini bertujuan sebagai berikut:
1. Mendalami kondisi 10 KPJU Unggulan tingkat Provinsi dari sisi kondisi eksisting dan
data sekunder terkini.
2. Mendalami kondisi 10 KPJU Unggulan tingkat Provinsi terkait Business Life Cycle (BLC)
dan kontribusi KPJU Unggulan tersebut terhadap tingkat inflasi.
3. Memberikan rekomendasi pengembangan untuk setiap KPJU berdasarkan spesifikasi
peserta sebagai responden pakar (kewenangan, profesi, keahlian masing-masing).
40 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Peserta FGD ini berjumlah 7-12 orang, terdiri dari:


1. Pejabat dinas/instansi sektoral tingkat Provinsi terkait dengan 10 prioritas KPJU
Unggulan hasil survei.
2. Pelaku usaha atau asosiasi UMKM yang terkait dengan 10 prioritas KPJU Unggulan hasil
survei.
3. Perbankan.
4. Akademisi/Pengamat Ekonomi Pembangunan di wilayah.

FGD dilakukan melalui tahapan dan langkah-langkah sebagai berikut:


1. Pengantar FGD
a. Mensosialisasikan secara singkat tentang tujuan penelitian.
b. Menyampaikan tujuan FGD ini sebagai bagian dari penelitian KPJU Unggulan.
c. Mensosialisasikan hasil survei di tingkat provinsi berupa 10 prioritas KPJU Unggulan
lintas sektor.
2. Substansi FGD
a. Penjelasan dari Moderator.
Penjelasan bahwa 10 KPJU Unggulan ini dihasilkan dari KPJU-KPJU Unggulan
tingkat Kota/Kabupaten yang dipilih kembali sesuai dengan metodologi yang
sudah ditetapkan, yaitu dengan metode Borda (di sektor masing-masing) dan
metode Bayes (skor KPJU yang sudah dinormalisasi dikalikan dengan bobot sektor).
Secara umum, semua KPJU ini sudah dikonfirmasi dengan seluruh stakeholders di
tingkat Kota/Kabupaten tentang kondisi riilnya, peluang dan tantangan yang
dihadapi beserta kekuatan dan kelemahan/titik kritisnya.
b. Agenda.
Karena KPJU Unggulan ini akan direkomendasikan untuk jangka waktu 5 tahun
ke depan, maka FGD ini memiliki agenda :
1. Mendalami kondisi 10 KPJU Unggulan tingkat Provinsi dari sisi kondisi eksisting
dan data sekunder terkini. Sumber dari akademisi dan tambahan pendalaman
dari peserta lain.
2. Mendalami kondisi terkait Business Life Cycle (BLC) dan kontribusinya terhadap
tingkat inflasi. Sumber berasal dari akademisi dan tambahan pendalaman dari
peserta lain.
3. Pemberian rekomendasi pengembangan untuk setiap KPJU berdasarkan
spesifikasi kewenangan, profesi, keahlian masing-masing peserta selaku
responden pakar/ahli.
BAB III
PROFIL DAN PENETAPAN
KOMODITAS/PRODUK/JENIS USAHA (KPJU)
UNGGULAN
PENELITIAN PENGEMBANGAN
KOMODITAS/PRODUK/JENIS USAHA (KPJU) UNGGULAN
USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH (UMKM)
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
42 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
3.
A. DEFINISI OPERASIONAL KOMODITAS/PRODUK/JENIS USAHA (KPJU)
UNGGULAN UMKM
Mendefinisikan KPJU Unggulan secara operasional untuk UMKM bukanlah hal yang
mudah. Hal ini disebabkan bukan hanya mengingat batasan UMKM yang relatif masih
diperdebatkan oleh banyak pihak, namun juga terminologi unggulan yang mengundang
multitafsir dari banyak stakeholder dan kepentingan. Dalam mengantisipasi persoalan
yang pertama, peneliti secara konsisten berpegang pada definisi dan batasan UMKM
menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah.
Sedangkan upaya mendefinisikan KPJU Unggulan dilakukan secara kolaboratif dengan
melibatkan berbagai stakeholder yang terdiri dari akademisi, instansi pemerintah, sektor
swasta, pelaku usaha dan perbankan. KPJU Unggulan dalam penelitian ini dirumuskan
untuk memotret posisi KPJU saat ini (eksisting) yang memenuhi kriteria tertentu dalam
mencapai tujuan pertumbuhan ekonomi, penciptaan lapangan kerja, dan peningkatan
daya saing di masa yang akan datang. Persoalan tidak berhenti sampai di sini karena
terdapat perbedaan pendapat di antara berbagai stakeholder tentang prioritas dan
proporsi bobot kepentingan tujuan di antara pertumbuhan ekonomi, penciptaan lapangan
kerja, dan peningkatan daya saing. Dalam upaya mengelaborasi berbagai pendapat dari
perspektif yang kaya tersebut penelitian ini menggunakan metode Analytical Hierarchy
Proccess (AHP) yang secara lebih rinci telah dijelaskan dalam subbab Metode Penelitian.
Melalui analisis perbandingan berpasangan atas pendapat responden ahli di tingkat
Provinsi yang telah dilaksanakan pada penelitian sebelumnya, diperoleh prioritas tujuan
perumusan KPJU Unggulan sebagai berikut.
Tabel 3.1. Bobot Kepentingan Tujuan Penetapan KPJU Unggulan
No Tujuan KPJU Unggulan Bobot
1 Pertumbuhan Ekonomi 0,392
2 Penciptaan Lapangan Kerja 0,259
3 Peningkatan Daya Saing 0,349
Sumber: Data primer diolah (2021)

KPJU Unggulan dirumuskan dengan tujuan utama yang paling dominan adalah
Pertumbuhan Ekonomi (0,392), berikutnya menyusul Peningkatan Daya Saing (0,349) dan
44 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Penciptaan Lapangan Kerja (0,259). Perumusan KPJU ini bertujuan untuk mengembangkan
sektor UMKM yang mengakar di masyarakat.
Selain merumuskan bobot kepentingan dalam tujuan penetapan KPJU Unggulan, pada
penelitian sebelumnya juga dilakukan penilaian terkait dengan proporsi/bobot
kepentingan dalam kriteria penetapan KPJU Unggulan di tingkat kabupaten/kota dan di
tingkat kecamatan. Nilai bobot kriteria tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 3.2. Prioritas dan Bobot Kepentingan Kriteria KPJU Unggulan


No Kriteria Penetapan KPJU Unggulan Kab/Kota Bobot
1 Modal 0,365
2 Prospek Pasar 0,336
3 Teknologi 0,298

4 Pengelolaan/Manajemen Usaha 0,287


5 Sosial-Budaya 0,279
6 Nilai Tambah 0,263
7 Sarana Usaha/Produksi 0,259
8 Bahan Baku 0,225

9 Penyerapan Tenaga Kerja 0,217


10 Sumbangan Terhadap Perekonomian 0,184
11 Tenaga Kerja Terampil 0,151
12 Dampak Lingkungan 0,136
Sumber: Data primer diolah (2021)

Kriteria Modal memiliki bobot kepentingan tertinggi (0,365) dibandingkan kriteria


lainnya. Hal ini berarti aspek Modal memainkan peranan paling penting dalam menyeleksi
KPJU Unggulan pada faktor input. Kriteria prioritas berikutnya adalah Prospek Pasar
(0,336). Aspek ketiga tertinggi adalah Teknologi (0,298).
Sebagaimana telah dijelaskan dalam Bab Metode Penelitian, penyeleksian KPJU
Unggulan dilakukan secara bertingkat dari kecamatan, kabupaten/kota, hingga provinsi.
Kriteria-kriteria dalam pembahasan di atas secara seragam digunakan untuk menyeleksi
KPJU Unggulan di tingkat kabupaten/kota dan provinsi. Namun demikian, kriteria-kriteri a
tersebut terlalu kompleks dan tidak praktis bila digunakan untuk menyaring KPJU di
tingkat kecamatan. Oleh karena itu, disusun sejumlah kriteria yang lebih sederhana untuk
mendapatkan longlist KPJU di kecamatan. Kriteria tersebut juga diberi bobot kepentingan
oleh responden ahli dari berbagai stakeholder. Hasilnya adalah sebagaimana tersaji dalam
tabel berikut.
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 45
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Tabel 3.3. Bobot Kepentingan Kriteria KPJU Unggulan di Tingkat Kecamatan


Kriteria Penetapan KPJU Unggulan
No Bobot
Kecamatan (Bayes)
1 Potensi Ekonomi Kecamatan 0,181
2 Ketersediaan Bahan Baku 0,278
3 Jangkauan Pemasaran Produk 0,322
4 Sumbangan Terhadap Perekonomian Daerah 0,220
Sumber: Data primer diolah (2021)

Berdasarkan penilaian terhadap kriteria penetapan KPJU Unggulan Kecamatan,


diketahui bahwa Jangkauan Pemasaran dengan bobot tertinggi (0,322). Selanjutnya
Ketersediaan Bahan Baku dengan bobot 0,278; Produk Sumbangan Terhadap
Perekonomian Daerah dengan bobot 0,220; dan yang terendah adalah Potensi Ekonomi
Kecamatan dengan bobot 0,181.
46 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

B. PROVINSI MALUKU

1. PROFIL DAERAH
a. Letak Geografi
Provinsi Maluku merupakan salah satu provinsi yang berada di kawasan Timur
Negara Republik Indonesia. Wilayah Provinsi Maluku secara astronomis berada
0 0 0 0
antara 2 30` - 9 Lintang Selatan dan 124 136 Bujur Timur. Sebagai wilayah yang
2
berbentuk kepulauan, Provinsi Maluku memiliki luas wilayah 46.914,03 km .
Terdapat 1.392 pulau di wilayah Maluku membuat Provinsi Maluku dijuluki sebagai
Provinsi Seribu Pulau. Secara geografis, Provinsi Maluku berbatasan dengan Bayas
Laut Seram dan Provinsi Maluku Utara di bagian Utara, Provinsi Papua di bagian
Timur, Laut Arafura, Negara Timor Leste, dan Australia di bagian Selatan, serta
Provinsi Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Tengah di bagian Barat.
Provinsi Maluku terdiri dari sembilan kabupaten dan dua kota. Sembilan
kabupaten tersebut antara lain Kepulauan Tanimbar, Maluku Tenggara, Maluku
Tengah, Buru, Kepulauan Aru, Seram Bagian Barat, Seram Bagian Timur, Maluku
Barat Daya, dan Buru Selatan. Adapun dua kota di Provinsi Maluku adalah Kota
Ambon dan Tual. Kabupaten Kepulauan Aru merupakan wilayah terluas di Provinsi
2
Maluku, yaitu 8.152,42 km atau sebesar 17,38 persen dari total luas wilayah
Provinsi Maluku. Sementara wilayah terkecil adalah Kota Tual yang hanya seluas
2
254,39 km atau sebesar 0,54 persen dari total luas wilayah Provinsi Maluku.

Tabel 3.4. Luas Wilayah Provinsi Maluku


Ibukota Luas Wilayah Jumlah
Kabupaten/Kota 2
Persentase
Kabupaten/Kota (km ) Pulau
Kepulauan Tanimbar Saumlaki 4.465,79 9,52 282
Maluku Tenggara Langgur 1.031,81 2,20 81
Maluku Tengah Masohi 7.953,81 16,95 48
Buru Namleta 4.932,32 10,51 4
Kepulauan Aru Dobo 8.152,42 17,38 696
Seram Bagian Barat Piru 5.033,38 10,73 69
Seram Bagian Timur Bula 6.429,88 13,71 57
Maluku Barat Daya Tiakur 4.581,06 9,76 54
Buru Selatan Namrole 3.780,56 8,06 26
Kota Ambon Ambon 298,61 0,64 -
Kota Tual Tual 254,39 0,54 66
Prov. Maluku 46.914,03 100,00 9
Sumber: Provinsi Maluku Dalam Angka 2021
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 47
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

b. Topografi dan Iklim


Kondisi topografi Kepulauan Maluku meliputi dataran rendah, berbukit dan
gunung. Wilayah kabupaten/kota dengan topografi dataran rendah yakni Maluku
Tenggara Barat, Maluku Tenggara, Maluku Tengah, Seram Bagian Barat, Seram
Bagian Timur dan Buru serta Buru Selatan. Daratan Provinsi Maluku tidak terlepas
dari gugusan gunung dan danau yang terdapat hampir di seluruh kabupaten/kota,
yang berjumlah empat gunung dan sebelas danau. Adapun gunung yang tertinggi
yaitu Gunung Binaya dengan ketinggian 3.055 m, terletak di Pulau Seram,
Kabupaten Maluku Tengah.
Iklim di Wilayah Kepulauan Maluku dipengaruhi oleh iklim tropis dan iklim
musim yang disebabkan oleh kondisi Kepulauan Maluku yang terdiri dari pulau -
pulau dan dikelilingi oleh lautan. Berdasarkan data klimatologi hasil
pencatatan beberapa stasiun pengamatan meteorologi di Maluku, maka suhu rata-
o
rata di Provinsi Maluku per Desember 2020 adalah 27,83 C dengan curah hujan
413,60 mm.

Tabel 3.5. Pengamatan Unsur Iklim di Provinsi Maluku, Desember 2020


Stasiun Badan
Badan
Meteorologi Meteorologi
Unsur Iklim Meteorologi
Dumatubun Mathilda Batlayeri
Banda Neira
Langgur Saumlaki
Suhu (°C)
Minimum - 23,80 24,00
Rata-rata 26,79 28,23 27,83
Maksimum 33,40 33,30 35,00
Kelembaban (%)
Minimum 40,00 61,00 55,00
Rata-rata 91,42 83m45 85,39
Maksimum 100,00 98,00 98,00
Kecepatan Angin (m/det)
Minimum 0,00 0,00 0,00
Rata-rata 1,00 1,96 1,99
Maksimum 8,23 9,26 10,29
Tekanan Udara (mb)
Minimum 1.000,20 1.001,60 999,00
Rata-rata 1.004,53 1.005,52 1.004,78
Maksimum 1.009,10 1.009,60 1008,70
Jumlah Curah Hujan (mm) 348,90 144,30 413,60
Jumlah Hari Hujan (hari) 25 19 60
Penyinaran Matahari (%) 28,62 55,39 52,90
Sumber: Provinsi Maluku Dalam Angka 2021

c. Demografi
Penduduk Maluku dari tahun ke tahun mengalami peningkatan yang cukup
berarti. Jumlah penduduk pada tahun 2020 sebanyak 1.848,92 ribu jiwa, meningkat
48 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

17 persen dari tahun 2010. Artinya dalam periode tersebut penduduk Maluku telah
bertambah lebih dari 315,42 ribu jiwa. Laju Pertumbuhan penduduk Maluku pada
periode 2010-2020 sebesar 1,83 persen. Sebagaimana pertumbuhan penduduk,
persebaran penduduk di Maluku juga tidak merata. Pada tahun 2020 porsi terbesar
penduduk Maluku berada di Kabupaten Maluku Tenggara (22,88 persen),
kemudian disusul oleh Kota Ambon (18,78 persen) dan Kabupaten Seran Bagian
Barat (11,49 persen). Sisanya, 46,85 persen penduduk tersebar di delapan
kabupaten/kota lainnya. Wilayah kabupaten dengan luas sebesar 98,82 persen dari
wilayah Maluku dihuni oleh sekitar 76,45 persen dari total penduduk Kalimantan
Timur. Sedangkan selebihnya, yaitu 23,55 persen menetap di kota yang luasnya
hanya 1,18 persen dari luas wilayah Maluku. Kepadatan penduduk tertinggi berada
di Kota Ambon sebagai ibu kota Provinsi Maluku. Sedangkan, kepadatan
penduduk terendah berada pada Kabupaten Kepulauan Aru Sehingga, dari tingkat
provinsi, kepadatan penduduk Maluku adalah 39,41 jiwa/km².
Berdasarkan jenis kelamin, seluruh kabupaten/kota di Maluku memiliki rasio
jenis kelamin di atas 100, kecuali Kabupaten Maluku Tenggara, Kota Ambon, dan
Kota Tual. Hal ini menunjukkan bahwa 8 kabupaten di Maluku, jumlah penduduk
laki-laki lebih banyak daripada penduduk perempuan. Adapun untuk rasio jenis
kelamin tertinggi terdapat pada Kabupaten Kepulauan Aru dengan 106,8 dan rasio
terendah berada di Kabupaten Maluku Tenggara dengan 99,1. Rasio jenis kelamin
untuk Provinsi Maluku adalah 102,6.

Tabel 3.6. Jumlah, Laju Pertumbuhan Penduduk, Kepadatan Penduduk, Rasio Jenis
Kelamin Penduduk Menurut Kabupaten/Kota di Maluku, 2020
Laju Kepadatan
Penduduk Rasio Jenis
Kabupaten/Kota Pertumbuhan Penduduk per
(ribu) 2
Kelamin
2010-2020 (%) km
Kepulauan Tanimbar 123,57 1,56 27,67 102,5
Maluku Tenggara 121,51 2,26 117,76 99,1
Maluku Tengah 423,08 1,53 53,19 102,6
Buru 135,23 2,16 27,42 104,8
Kepulauan Aru 102,23 1,90 12,54 106,8
Seram Bagian Barat 212,39 2,49 42,20 104,9
Seram Bagian Timur 137,97 3,26 21,46 103,7
Maluku Barat Daya 81,93 1,43 17,88 105,1
Buru Selatan 75,41 3,35 19,95 105,1
Kota Ambon 347,29 0,46 1.163,02 99,8
Kota Tual 88,28 4,13 347,03 99,7
Prov. Maluku 1.848,92 1,83 39,41 102,6
Sumber: Provinsi Maluku Dalam Angka 2021
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 49
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

d. Potensi Sumber Daya Ekonomi


1. Pertanian Tanaman, Peternakan dan Perburuan

Provinsi Maluku menghasilkan 119.828,10 ton padi pada tahun 2020.


Jumlah tersebut mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan produksi
padi pada tahun 2019 sebesar 98.254,75 ton. Hal ini tampak disebabkan oleh
kenaikan pada luas panen. Sebab, data luas panen menunjukkan kenaikan dari
sebelumnya 25.976,85 hektar pada tahun 2019 menjadi 29.643,85 hektar pada
tahun 2020. Sementara itu, produktivitas tidak banyak menunjukkan
perubahan, dari sebelumnya 37,82 kuintal per hektar pada 2019 menjadi 40,42
kuintal per hektar pada 2020. Berdasarkan kabupaten/kota di Maluku,
Kabupaten Buru masih menjadi produsen padi tertinggi di Maluku dengan
produksi padi sebesar 50.562,38 ton. Hal ini berbanding lurus dengan luas
panen padi di Kabupaten Buru yang mencapai 13.110,40 hektar, atau 44,22
persen dari luas panen padi di seluruh Maluku. Meski demikian, produktivitas
padi tertinggi pada tahun 2020 dimiliki Kabupaten Maluku Tengah, dengan
44,53 kuintal per hektar.

Tabel 3.7. Luas Panen, Produktivitas, dan Produksi Padi Menurut Kabupaten/Kota di
Provinsi Maluku, 2019-2020
Luas Panen (ha) Produktivitas (ku/ha) Produksi (ton)
Kabupaten/Kota
2019 2020 2019 2020 2019 2020
Kepulauan 59,86 141,79 28,06 12,32 167,98 174,64
Tanimbar
Maluku Tenggara 0,19 44,59 17,37 18,15 0,33 8,33
Maluku Tengah 9.428,93 12.399,37 38,59 44,53 36.388,86 55.213,33
Buru 12.457,21 13.110,40 38,22 38,57 47.609,83 50.562,38
Kepulauan Aru - - - - - -
Seram Bagian Barat 1.494,91 936,93 30,86 28,96 4.613,33 2.713,68
Seram Bagian 2.535,5 3.050,65 37,37 36,57 9.473,99 11.155,52
Timur
Maluku Barat Daya 0,25 - 17,20 18,33 0,43 -
Buru Selatan - - - - - -
Kota Ambon - - - - - -
Kota Tual - - - - - -
Prov. Maluku 25.976,85 29.643,85 37,82 40,42 98.254,75 119.828,10
Sumber: Provinsi Maluku Dalam Angka 2021

Di sektor hortikultura, produksi beberapa tanaman sayuran di Provinsi


Maluku, diantaranya bawang merah dengan produksi sebesar 10.692 kuintal,
bayam 17.689 kuintal, cabai besar 20.351 kuintal, cabai rawit 50.273 kuintal,
50 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

kacang panjang 46.576 kuintal kangkung 46.576 kuintal, dan buncis 16.607
kuintal.

Tabel 3.8. Produksi Beberapa Jenis Tanaman Sayuran Menurut Kabupaten/Kota di


Provinsi Maluku (kuintal), 2020
Bawang Cabai Cabai Kacang
Kabupaten/Kota Bayam Kangkung Buncis
Merah Besar Rawit Panjang
Kepulauan 744 204 270 270 471 471 475
Tanimbar
Maluku Tenggara 1.746 - 311 2.581 89 89 1.176
Maluku Tengah 814 4.647 6.123 12.995 8.189 8.189 4.397
Buru 4.661 977 3.719 4.241 1.848 1.848 1.395
Kepulauan Aru - 2.170 55 9.369 3.888 3.888 49
Seram Bagian Barat 865 2.602 5.433 13.277 16.646 16.646 4.428
Seram Bagian Timur 1.040 519 3.550 4.176 586 586 319
Maluku Barat Daya 105 584 326 1.041 1.190 1.190 42
Buru Selatan 42 92 4 70 110 110 20
Kota Ambon 72 5.233 - 1.064 12.701 12.701 1.622
Kota Tual 603 670 561 1.189 858 858 684
Prov. Maluku 10.692 17.689 20.351 50.273 46.576 46.576 16.607
Sumber: Provinsi Maluku Dalam Angka 2021

Dari jenis buah-buahan, tercatat pada tahun 2020, produksi beberapa jenis
buah-buahan di Provinsi Maluku diantaranya semangka sebesar 12.377 kuintal,
tomal 41.098 kuintal, alpukat 9.815 kuintal, jambu biji 10.053 kuintal, mangga
59.020 kuintal, nangka 41.098 kuintal dan pepaya 88.685 kuintal.

Tabel 3.9. Produksi Beberapa Jenis Buah-buahan Menurut Kabupaten/Kota di


Provinsi Maluku (kuintal), 2020
Jambu
Kabupaten/Kota Semangka Tomat Alpukat Mangga Nangka Pepaya
Biji
Kepulauan Tanimbar 80 240 461 1.334 1.691 878 7.434
Maluku Tenggara 572 1.220 168 129 3.454 871 9737
Maluku Tengah 1.541 8.475 5.913 6.659 26.801 25.489 37.835
Buru 1.387 5.758 1.099 83 10.709 2.359 3.966
Kepulauan Aru - 2.560 18 281 464 360 1.587
Seram Bagian Barat 8.247 10.437 238 583 1.502 3.344 14.857
Seram Bagian Timur - 2.966 931 54 5.215 7.917 4.546
Maluku Barat Daya 109 382 67 149 4.006 290 3.826
Buru Selatan - 24 628 461 2.327 1.177 2.061
Kota Ambon - 8.112 176 236 1.480 1.335 692
Kota Tual 441 897 116 85 1.372 675 2.143
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 51
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Jambu
Kabupaten/Kota Semangka Tomat Alpukat Mangga Nangka Pepaya
Biji
Prov. Maluku 12.377 41.098 9.815 10.053 59.020 44.695 88.685
Sumber: Provinsi Maluku Dalam Angka 2021

Secara umum, luas areal tanaman perkebunan terbesar di Maluku pada


tahun 2020 adalah perkebunan kelapa dengan total areal seluas 115.163, 9
hektar. Kabupaten Maluku Tenggara menjadi kabupaten dengan luas areal
perkebunan kelapa terluas dengan luas areal 22.905,83 hektar. Perkebunan
cengkih dan sagu juga menjadi komoditas dengan areal yang luas dan tersebar
di seluruh kabupaten, total masing-masing sebesar 44.714,39 hektar dan
36.501,61 hektar. Untuk luasan tanaman perkebunan lainnya diantaranya kopi
1.265,97 hektar; kakao 24.046,62 hektar; pala 34.742,66 hektar; dan kelapa
sawit 853 hektar. Sementara dari jumlah produksi pada tahun 2020 terdiri dari
103.777,16 ton kelapa;. 20.454,34 ton cengkih; 10.045,58 ton pala; 393,97 ton
kopi; 982,68 ton jambu mete; 8.145,63 ton kakao dan 86,70 ton kelapa sawit.

Tabel 3.10. Produksi Tanaman Perkebunan Menurut Kabupaten/Kota dan Jenis


Tanaman di Provinsi Maluku (ton), 2020
Jambu Kelapa
Kabupaten/Kota Cengkih Pala Kelapa Sagu Kopi Kakao
Mete Sawit
Kepulauan Tanimbar - 1,65 19.506,97 15,24 0,40 184,25 6,56 -
Maluku Tenggara 7,33 393,10 20.892,02 6,70 2,27 0,73 1,14 -
Maluku Tengah 9.468,30 2.398,82 18.770,35 120,48 226,25 0,91 2.958,40 -
Buru 421,20 91,08 3.713,68 2,56 45,50 477,53 2.837,10 -
Kepulauan Aru - 3,80 1.684,89 99 19,65 0,91 0,40 -
Seram Bagian Barat 2.942,00 189,70 7.715,00 130 1,90 7,25 1.350,00 -
Seram Bagian Timur 4.858,20 1.272,79 16.479,70 9.632,25 41,42 16,37 382,35 86,70
Maluku Barat Daya 53,57 149,60 5.414,75 17 10,95 278,23 14,92 -
Buru Selatan 2.263,90 493,50 7.794,00 5,40 14,30 - 544,90 -
Kota Ambon 429 298,00 1.498,00 9,10 - 16,50 49,86 -
Kota Tual 10,84 19,40 307,80 7,58 31,33 0 - -
Prov. Maluku 20.454,34 5.311,44 103.777,16 10.045,58 393,97 982,68 8.145,63 86,70
Sumber: Provinsi Maluku Dalam Angka 2021

Dari sektor peternakan, hingga tahun 2020, populasi ternak yang terbesar
di Maluku adalah sapi potong, yaitu mencapai 110.063 ekor. Pada populasi
ternak besar lain, seperti kambing dan babi masing-masing sebesar 103.654
ekor dan 84.290 ekor.
52 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Tabel 3.11. Populasi Ternak dan Unggas Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi


Maluku (ekor), 2020
Sapi
Kabupaten/Kota Kerbau Kuda Kambing Domba Babi
Potong
Kepulauan 1.894 105 39 1.094 - 10.688
Tanimbar
Maluku Tenggara 2.471 - - 1.747 - 5.358
Maluku Tengah 30.933 - 36 4.818 - 3.259
Buru 23.648 4.538 57 14.675 - 407
Kepulauan Aru 374 - - 2.125 - 2.968
Seram Bagian Barat 26.398 20 4 7.984 - 3.905
Seram Bagian Timur 7.930 20 10 12.892 - -
Maluku Barat Daya 11.662 11.099 1.247 45.107 11.284 45.651
Buru Selatan 1.810 151 - 3.555 - 1.670
Kota Ambon 2.215 - - 813 - 10.143
Kota Tual 728 - 2 6.845 - 241
Prov. Maluku 110.063 15.933 1.395 103.654 11.284 84.290
Sumber: Provinsi Maluku Dalam Angka 2021

Untuk jenis unggas, pada 2020 menunjukkan populasi terbesar pada jenis
ayam kampung yaitu sebesar 2.477.837 ekor. Untuk jenis unggas lainnya,
populasinya yaitu 231.280 ekor itik; 172.400 ekor ayam pedaging; dan 69.065
ekor ayam petelur.

Tabel 3.12. Populasi Unggas Serta Jenis Ternak dan Unggas Menurut
Kabupaten/Kota di Provinsi Maluku (ekor), 2020
Ayam Ayam Ayam Itik/Itik
Kabupaten/Kota
Kampung Petelur Pedaging Manila
Kepulauan 16.587 - 562
Tanimbar -
Maluku Tenggara 22.877 3.500 2.500 8.766
Maluku Tengah 769.734 24.000 1.500 1.173
Buru 896.543 1.000 - 185.455
Kepulauan Aru 5.135 - - 576
Seram Bagian Barat 160.862 16.500 7.400 21.754
Seram Bagian Timur 42.402 380 - 3.410
Maluku Barat Daya 21.753 1.080 42.000 2.075
Buru Selatan 301.212 - - 3.813
Kota Ambon 219.287 1.005 115.00 1.269
Kota Tual 21.445 21.600 4000 2.427
Prov. Maluku 2.477.837 69.065 172.400 231.280
Sumber: Provinsi Maluku Dalam Angka 2021
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 53
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

2. Kehutanan dan Pemanenan Kayu dan Hasil Hutan Selain Kayu


Maluku memiliki total luas hutan dan perairan 3.919.617 hektar, yang
terdiri dari hutan lindung seluas 627.256 hektar, hutan produksi terbatas
894.258 hektar, hutan produksi tetap 643.699 ribu hektar, hutan produksi yang
dapat dikonversi 1.324.866 hektar, dan hutan konservasi 429.538 hektar.
Kabupaten Maluku Tengah mencatat keberadaan hutan konservasi dan hutan
lindung terluas dengan 175.766 hektar dan 134.233 hektar. Kabupaten Seran
Bagian Timur mencatat keberadaan hutan produksi terbatas terluas yaitu
261.069 hektar. Kabupaten Aru menjadi penyumbang hutan produksi tetap
dan hutan produksi konservasi terluas, yaitu sebesar 194.252 hektar dan
510.346 hektar. Hal tersebut sekaligus membuat Kabupaten Aru menjadi
pemilik luas hutan dan perairan terluas di Maluku.

Tabel 3.13. Luas Kawasan Hutan dan Konservasi Perairan Menurut Kabupaten/Kota
di Provinsi Maluku (ha), 2020
Hutan Hutan Hutan Jumlah Luas
Hutan Hutan
Kabupaten/Kota Produksi Produksi Produksi Hutan dan
Konservasi Lindung
Terbatas Tetap Konversi Perairan
Kepulauan 77.199 13.010 78.165 112.045 139.048 419.467
Tanimbar
Maluku Tenggara 18.017 6.438 2.399 2.966 17.322 47.142
Maluku Tengah 175.766 134.233 179.406 28.522 100.732 618.659
Buru 6.849 108.166 109.951 106.912 95.556 427.434
Kepulauan Aru 67.104 6.254 - 194.252 510.346 777.956
Seram Bagian 9.810 91.632 414.405
Barat 32.219 124.699 156.045
Seram Bagian 1.216 107.880 261.069 27.162 115.869 513.196
Timur
Maluku Barat Daya 51.168 34.774 4.584 71.262 173.162 334.950
Buru Selatan - 73.118 101.652 90.768 79.604 345.142
Kota Ambon - 9.511 - - - 9.511
Kota Tual - 9.173 987 - 1.595 11.755
Prov. Maluku 429.538 627.256 894.258 643.699 1.324.866 3.919.617
Sumber: Provinsi Maluku Dalam Angka 2021

3. Perikanan
Perikanan tangkap di Maluku pada tahun 2020 tercatat sebesar 523 ribu
ton dengan nilai sebesar 5,57 triliun rupiah. Kabupaten Kepulauan Aru menjadi
kabupaten dengan volume produksi terbesar dengan 177 ribu ton dengan nilai
2,62 triliun rupiah. Kemudian disusul oleh Kabupaten Maluku Tengah sebesar
122 ribu ton senilai 813 miliar rupiah. Di sektor perikanan budidaya pada tahun
54 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

2020 tercatat sebesar 78 ribu ton dengan nilai 372 miliar rupiah. Kabupaten
Kepulauan Tanimbar menjadi penyumbang produksi perikanan budidaya di
Maluku, yaitu sebesar 34 ribu ton dengan nilai 171 miliar rupiah. Kemudian
disusul oleh Kabupaten Maluku Tenggara sebesar 16 ribu ton dengan nilai 21
miliar rupiah.

Tabel 3.14. Produksi dan Nilai Produksi Perikanan Tangkap dan Perairan Budidaya
Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Maluku, 2020
Perikanan Tangkap Perikanan Budidaya
Kabupaten/Kota Volume Volume
Nilai (Rp) Nilai (Rp)
(ton) (ton)
Kepulauan Tanimbar 10.097,37 134.254.632 34.586,78 171.793.356,50
Maluku Tenggara 94.907,20 414.554.650 16.801,93 21.235.900,00
Maluku Tengah 122.274,40 813.124.760 5.653,97 85.488.650,00
Buru 8.192,04 62.529.841 75,30 2.152.085,00
Kepulauan Aru 177.144,69 2.629.004.344 5.253,33 64.726.275,00
Seram Bagian Barat 33.288,85 194.040.707 8,09 42.800,00
Seram Bagian Timur 19.679,00 152.095.480 56,00 2.031.175,00
Maluku Barat Daya 9.140,00 557.320.640 14.778,15 13.136.133,10
Buru Selatan 15.337,59 173.268.754 0,39 16.840,00
Kota Ambon 2.564,74 25.814.108 139,28 8.327.605,00
Kota Tual 30.638,72 416.380.205 729,38 8.327.605,00
Prov. Maluku 523.261,6 5.572.388.121 78.082,60 372.522.976,00
Sumber: Provinsi Maluku Dalam Angka 2021

4. Pertambangan dan Penggalian


Provinsi Maluku memiliki potensi berbagai bahan galian dan mineral . Hasil
pertambangan yang terdapat di Provinsi Maluku berupa minyak bumi, nikel,
mangan, emas, dan tembaga. Bahan galian logam emas di Pulau Wetar dan di
Pulau Lirang, kaolin, pasir kuarsa, belerang, kapur, barn apung, asbes, mangan
serta bahan mineral, tembaga, horn, dan mangan, tersebar di lebih dari 40
lokasi. Ditemukan pula potensi minyak dan gas bumi di seki tar Pulau Seram,
Pulau Buru, Kepulauan Aru, dan Kepulauan Tanimbar. Selain itu Provinsi
Maluku memiliki bahan galian nikel yang kandungannya relatif besar dan
cukup potensial untuk dikembangkan. Berdasarkan data izin usaha
pertambangan tahun 2020, terdapat 37 eksplorasi dan 42 operasi produksi
pertambangan dan galian di Provinsi Maluku.
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 55
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

5. Perdagangan
Pada tahun 2020 Maluku mengekspor 101.879,67 ton komoditas dengan
nilai FOB sebesar 70,37 juta USD. Angka ini meningkat jika dibandingkan
dengan tahun 2019 sebesar 73.152.05 ton. Berdasarkan volume, Korea Selatan
menjadi negara terbesar tujuan ekspor Maluku dengan volume sebesar
70.495,30 ton. Berdasarkan nilai FOB, Tiongkok menjadi negara terbesar tujuan
ekspor Maluku dengan nilai sebesar 33,17 miliar USD. Sementara pada sisi
impor, volume impor Maluku pada 2020 sebesar 258.387,97 ton yang berasal
dari komoditas bahan bakar mineral dengan nilai FOB sebesar 101,50 juta USD.
Angka ini mengalami penurunan jika dibandingkan tahun 2019, yaitu dengan
volume 327.736,08 ton dan nilai FOB 185,11 juta USD.

Tabel 3.15. Volume dan Nilai Ekspor Menurut Negara Tujuan di Provinsi Maluku,
2019-2020

Negara Tujuan Volume (Ton) Nilai FOB (USD)


2019 2020 2019 2020
Jepang (111) 406,73 778,56 2.591.884,06 4.283.736,27
Hongkong (112) 138,95 59,66 1.288.919,43 911.421,33
Korea Selatan (114) 70.495,30 93.773,22 21.358.878,39 24.895.070,92
Tiongkok (!16) 214,20 6.378,73 1.133.718,51 33. 171.567,42
Thailand (121) 175,00 50,00 357.489,97 107.394,34
Singapura (122) 100,17 24,88 749.988,59 160.426,96
Malaysia (124) 18,31 0,68 100.628,69 3.148,60
Vietnam (131) 165,55 413,05 2.050.036,95 2.697.292,81
Bangladesh (135) 792,00 0,00 158.800,00 0,00
Srilangka (136) 0,00 25,00 0,00 33.250,00
Australia (311) 0,00 0,00 0,00 0,00
Timor Timur (391) 0,45 0,00 640,42 0,00
Amerika Serikat 545,39 375,89 6.349.596,92 4.110.525
(411)
Jumlah 73.152.05 101.879,67 36.167.581.93 70.373.869,66
Sumber: Provinsi Maluku Dalam Angka 2021

6. Industri Pengolahan
Di Maluku pada tahun 2020 terdapat 26 perusahaan industri besar sedang.
Berdasarkan klasifikasi industrinya, industri makanan merupakan industri
terbanyak, dengan 18 perusahaan. Industri makanan juga merupakan industri
yang menyerap tenaga kerja terbesar dengan serapan tenaga kerja sebesar
1.027 pekerja. Ditinjau berdasarkan lokasinya, sebaran perusahaan industri
besar sedang di Maluku masih cenderung terpusat di Kota Ambon sebesar 12
perusahaan industri, kemudian disusul oleh Kabupaten Kepulauan Aru sebesar
8 perusahaan industri.
56 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Tabel 3.16. Jumlah Perusahaan, Tenaga Kerja pada Industri Besar dan Sedang serta
Industri Mikro dan Kecil Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Maluku, 2020
Industri Besar dan Sedang Industri Mikro dan Kecil
Kabupaten/Kota Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Tenaga
Perusahaan Tenaga Kerja Perusahaan Kerja
Kepulauan Tanimbar - - 1.789 1.981
Maluku Tenggara - - 967 1.636
Maluku Tengah 3 576 7.111 8.968
Buru 2 580 2.300 3.710
Kepulauan Aru 8 284 1.238 1.523
Seram Bagian Barat 1 34 3.676 5.425
Seram Bagian Timur - - 1.526 3.136
Maluku Barat Daya - - 1.872 1.963
Buru Selatan - - 1.263 2.198
Kota Ambon 12 739 2.477 3.926
Kota Tual - - 785 1.253
Prov. Maluku 26 2.216 25.064 35.719
Sumber: Provinsi Maluku Dalam Angka 2021

Industri mikro kecil adalah industri dengan jumlah pekerja 1 hingga 19


orang. Di Maluku pada tahun 2020 terdapat 25.004 perusahaan industri mikro
kecil. Industri makanan merupakan industri dengan jumlah perusahaan
terbanyak, dengan 15.088 perusahaan. Industri makanan juga merupakan
industri yang menyerap tenaga kerja terbesar dengan serapan tenaga kerja
sebesar 21.266 pekerja. Ditinjau berdasarkan lokasinya, industri mikro kecil
tampak cukup merata tersebar di Maluku dengan jumlah perusahaan terbesar
berada di Kabupaten Seram Bagian Barat, Kota Ambon, dan Kabupaten Buru.

7. Pariwisata
Pada tahun 2020 di Maluku terdapat 20 hotel bintang, dengan sebaran
terbanyak berada di Kota Ambon sebagai ibu kota provinsi, yaitu sebesar 14
hotel bintang. Sisanya berada di kabupaten/kota yang lain dengan sebaran 2
hingga 3 hotel bintang. Karena jumlahnya yang timpang, ada beberapa
kabupaten tidak memiliki hotel bintang, yakni Kabupaten Tanimbar,
Kepulauan Aru, Seram Bagian Barat, Seram Bagian Timur, Maluku Barat Daya,
Buru Selatan, dan Kota Tual. Meski demikian, di seluruh kabupaten/kota sudah
ada hotel non bintang, dengan jumlah340 hotel di Maluku. Di sektor hotel non
bintang, Kota Ambon tetap mendominasi dengan 103 hotel non bintang.
Terkait dengan objek wisata, Kota Ambon sebagai ibu kota provinsi memiliki
39 objek wisata, berupa 24 objek wisata alam dan 15 wisata budaya.
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 57
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Tabel 3.17. Jumlah Akomodasi, Kamar, dan Tempat Tidur yang Tersedia pada Hotel
Bintang dan Non Bintang Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Maluku, 2020

Hotel Bintang Hotel Non Bintang


Kabupaten/Kota Tempat Tempat
Akomodasi Kamar Akomodasi Kamar
Tidur Tidur
Kepulauan - - - 15 163 367
Tanimbar
Maluku Tenggara 2 109 164 24 242 315
Maluku Tengah 3 133 192 73 922 1.166
Buru 1 30 54 30 364 409
Kepulauan Aru - - - 10 157 172
Seram Bagian Barat - - - 29 360 447
Seram Bagian Timur - - - 17 255 313
Maluku Barat Daya - - - 17 159 190
Buru Selatan - - - 15 166 172
Kota Ambon 14 1.026 1.402 103 2.344 2.785
Kota Tual - - - 7 108 108
Prov. Maluku 20 1.298 1.812 340 5.340 6.444
Sumber: Provinsi Maluku Dalam Angka 2021

e. Sumber Daya Manusia


Pada tahun 2020, angkatan kerja di Kalimantan Timur sebanyak 1.817.680
orang yang terdiri dari 1.692.796 orang yang berstatus bekerja dan 124.884 orang
berstatus pengangguran. Dari jumlah ini, diperoleh TPAK Kalimantan Timur pada
tahun 2020 sebesar 65,50 persen, nilai ini mengalami kenaikan sebesar 1,45 persen
dibandingkan dengan kondisi tahun 2019 (64,99 persen).

Tabel 3.18. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) dan Tingkat Partisipasi Angkatan
Kerja (TPAK) Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Maluku, Agustus 2019-2020
TPT TPAK
Kabupaten/Kota
2019 2020 2019 2020
Kepulauan Tanimbar 4,85 4,51 67,88 72,39
Maluku Tenggara 2,58 4,95 59,94 65,24
Maluku Tengah 7,76 7,93 58,14 59,79
Buru 2,81 6,28 65,77 71,69
Kepulauan Aru 4,05 3,83 67,81 69,40
Seram Bagian Barat 5,40 5,47 71,38 71,86
Seram Bagian Timur 3,36 3,61 68,99 68,12
Maluku Barat Daya 3,75 3,60 76,06 70,75
Buru Selatan 2,38 2,31 73,54 73,99
Kota Ambon 12,34 12,84 58,72 60,54
Kota Tual 9,30 8,70 57,00 62,04
Prov. Maluku 7,08 7,57 63,04 65,07
Sumber: Provinsi Maluku Dalam Angka 2021
58 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) adalah persentase jumlah pengangguran


terhadap jumlah angkatan kerja. Pada tahun 2020, TPT Kalimantan Timur adalah
sebesar 6,09 persen, turun 0,51 persen dari tahun 2018 sebesar 6,60 persen. TPT
terendah ada pada Kabupaten Mahakam Ulu dengan 3,16 persen, dan tertinggi
ada pada Kota Bontang, dengan 9,19 persen).
Pada tahun 2020, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Maluku mengalami
kenaikan sebesar 0,04 poin menjadi 69,49 dari IPM tahun 2019. Hal ini terjadi
karena adanya peningkatan pada indikator Pengeluaran Per Kapita Disesuaikan.
Dalam kurun waktu lima tahun, juga terjadi kenaikan sebesar 2,44 poin. IPM
tertinggi terjadi pada tahun 2019 yaitu sebesar 69,45.

Tabel 3.19. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Menurut Kabupaten/Kota di


Provinsi Maluku, Agustus 2019-2020
Kabupaten/Kota 2016 2017 2018 2019 2020
Kepulauan Tanimbar 61,12 61,64 62,39 62,86 62,86
Maluku Tenggara 64,20 64,94 65,53 65,85 66,20
Maluku Tengah 69,54 70,09 70,60 71,25 71,25
Buru 66,63 67,61 68,25 68,91 68,95
Kepulauan Aru 61,32 62,13 63,12 63,64 63,71
Seram Bagian Barat 63,76 64,34 65,14 65,49 65,62
Seram Bagian Timur 61,15 62,06 62,98 63,74 64,12
Maluku Barat Daya 59,43 60,16 60,64 61,55 61,90
Buru Selatan 62,19 62,75 63,62 64,42 64,69
Kota Ambon 79,55 79,82 80,24 80,81 80,84
Kota Tual 65,64 66,25 67,21 67,74 67,96
Prov. Maluku 67,60 68,19 68,87 69,45 69,49
Sumber: Provinsi Maluku Dalam Angka 2021

f. Prasarana Infrastruktur
1. Prasarana Transportasi
Jalan merupakan prasarana pengangkutan yang sangat penting
keberadaannya dalam menjamin kelancaran kegiatan ekonomi di suatu
wilayah. Oleh karenanya, peningkatan kualitas dan kuantitas jalan perlu
dilakukan agar dapat memudahkan mobilitas penduduk serta memperlancar
lalu lintas barang dari satu daerah ke daerah lain. Dari sana kemudian ekonomi
dapat bertumbuh. Jalan, menurut kondisinya, dapat dibagi menjadi beberapa
kategori. Pada tahun 2020, sebesar 42,97 persen jalan negara di Maluku berada
dalam kondisi baik, dan sisanya dalam kondisi tidak mantap. Untuk jalan
provinsi, kondisinya dapat dikategorikan menjadi baik, sedang, rusak, dan
rusak berat.
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 59
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Tabel 3.20. Panjang Jalan dan Kondisi Jalan Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi
Maluku (Km), 2020
Kabupaten/Kota Baik Sedang Rusak Rusak Berat Jumlah
Kepulauan Tanimbar 36,05 2,60 0,40 - 39,5
Maluku Tenggara 68,02 8,00 20,80 27,60 124,42
Maluku Tengah 164,84 25,99 42,71 10,80 244,34
Buru 8,20 1,72 25,83 45,87 81,62
Kepulauan Aru 15,20 - 7,00 34,96 57,16
Seram Bagian Barat 47,00 5,50 30,95 38,48 122,93
Seram Bagian Timur 16,80 7,60 37,40 91,60 153,40
Maluku Barat Daya 22,40 5,70 17,80 15,25 61,15
Buru Selatan 32,65 2,00 6,40 60,80 101,85
Kota Ambon 47,98 11,80 10,00 23,29 93,06
Kota Tual 4,71 0,20 - - 4,67
Prov. Maluku 463,85 71.11 199,29 199,29 1.079,43
Sumber: Provinsi Maluku Dalam Angka 2021

Dari jenis dan jumlah kendaraan, kendaraan bermotor di Maluku


didominasi oleh sepeda motor, dengan 263.831 unit, dengan sebaran
terbanyak berada di Kota Ambon dengan 236 ribu unit sepeda motor. Secara
total, kendaraan bermotor di Kota Ambon juga merupakan terbanyak di
Maluku, dengan total sebanyak 274 ribu kendaraan bermotor pada tahun 2020.

2. Prasarana Listrik dan Air Bersih/Minum


Produksi listrik Maluku pada tahun 2020 sebesar 743 juta KWh. Kota
Ambon menjadi kota dengan produksi terbesar di Maluku, yaitu sebesar 373
juta KWh atau sebesar 50 persen dari total produksi listrik di Maluku. Dari segi
pelanggan, pada tahun 2020, jumlah total pelanggan listrik di Maluku kembali
mengalami peningkatan dari sebelumnya 309,70 ribu pelanggan pada tahun
2019 kini menjadi 365,63 pelanggan pada 2020. Adapun pelanggan listrik
terbanyak ada di Kota Ambon dan Kabupaten Maluku Tengah dengan masing -
masing 98.029 pelanggan dan 93.988 pelanggan.

Tabel 3.21. Jumlah Pelanggan Listrik Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Maluku,


2016-2020
Kabupaten/Kota 2016 2017 2018 2019 2020
Kepulauan Tanimbar 5.483 5.861 6.355 6.825 24.530
Maluku Tenggara 113.973 14.938 16.197 17.395 22.457
Maluku Tengah 69.173 73.949 80.182 86.111 93.988
Buru 22.502 24.056 26.083 28.012 34.626
Kepulauan Aru 5.085 5.436 5.894 6.330 11.023
60 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Kabupaten/Kota 2016 2017 2018 2019 2020


Seram Bagian Barat 27.327 29.213 31.676 34.018 10.521
Seram Bagian Timur 8.404 8.984 9.742 10.462 41.235
Maluku Barat Daya 7.453 7.986 8.639 9.278 20.230
Buru Selatan 5.469 5.846 6.339 6.808 13.300
Kota Ambon 75.883 81.122 87.960 94.464 98.029
Kota Tual 8.035 8.589 9.313 10.002 15.695
Prov. Maluku 248.787 265.962 288.380 309.705 385.634
Sumber: Provinsi Maluku Dalam Angka 2021

3. Prasarana Komunikasi
Dari sisi telekomunikasi secara elektronik, keberadaan base transceiver
station menjadi semakin penting seiring dengan meningkatnya kebutuhan
akan koneksi jaringan di Maluku. Pada tahun 2017 tercatat ada sebanyak 135
menara di Maluku. Dari jumlah tersebut, Kabupaten Kepulauan Tanimbar
tercatat memiliki BTS terbanyak dengan 22 menara. Dari hasil pendataan
potensi desa juga dapat diketahui bahwa desa/kelurahan yang menerima sinyal
4G/LTE semakin meningkat, dari 296 desa/kelurahan di 2019 menjadi 579
desa/kelurahan di 2020. Artinya terjadi peningkatan sebesar 48 persen dari
tahun sebelumnya. Sementara itu, pada tahun 2020, masih ada 90
desa/kelurahan di Maluku yang baru bisa menerima sinyal 2,5G/E/GPRS dan 329
desa/kelurahan bahkan belum tercatat menerima sinyal internet telepon seluler
sama sekali.

Tabel 3.22. Banyaknya Desa/Kelurahan Menurut Kabupaten/Kota dan Penerimaan


Sinyal Internet Telepon Seluler di Provinsi Maluku, 2020
Kabupaten/Kota 4G/LTE 3G/H/H+/EVDO 2,5G/E/GPRS Tidak Ada
Kepulauan Tanimbar 7 17 2 51
Maluku Tenggara 38 24 23 91
Maluku Tengah 86 57 22 22
Buru 27 28 7 9
Kepulauan Aru 5 7 5 97
Seram Bagian Barat 34 26 7 17
Seram Bagian Timur 26 8 50 81
Maluku Barat Daya 3 1 9 85
Buru Selatan 8 4 8 42
Kota Ambon 50 - - -
Kota Tual 12 1 - 5
Prov. Maluku 296 173 133 500
Sumber: Provinsi Maluku Dalam Angka 2021
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 61
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

4. Prasarana Pendidikan
Salah satu faktor utama keberhasilan pembangunan di suatu negara adalah
tersedianya cukup sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. Berbagai
program terus diupayakan dalam mempercepat peningkatan kualitas SDM,
yang pada akhirnya akan menciptakan SDM yang tangguh, yang siap bersaing
di era globalisasi. Peningkatan SDM sekarang ini lebih difokuskan pada
pemberian kesempatan seluas-luasnya kepada penduduk untuk mengecap
pendidikan, terutama penduduk kelompok usia sekolah (7-24 tahun).
Ketersediaan fasilitas pendidikan baik sarana maupun prasarana akan
sangat menunjang dalam meningkatkan mutu pendidikan. Di Maluku telah
tersedia berbagai sekolah dari tingkat SD hingga Perguruan Tinggi (PT). Pada
tahun ajaran 2019/2020 juga terjadi peningkatan jumlah sekolah yang ada di
Kalimantan Timur, baik di tingkat SD/MI, SMP/MTs, maupun SMA/SMK/MA dan
PT. Jumlah sekolah pada 2020/2021 Tercatat sebanyak 682 TK; 74 RA; 1.793 SD;
143 MI; 665 SMP; 138 MTs; 282 SMA; 113 SMK; 69 MA; dan 30 PT.
Dari hasil pendataan potensi desa 2020, desa/kelurahan yang memiliki
fasilitas pendidikan juga bertambah bila dibandingkan dengan kondisi pada
tahun 2019. Secara rinci, sebagai berikut: 1.105 desa/kelurahan sudah memiliki
SD, 607 desa/kelurahan sudah memiliki SMP, 268 desa/kelurahan sudah
memiliki SMA, 100 kelurahan sudah memiliki SMK, dan 40 desa/kelurahan
sudah memiliki perguruan tinggi. Di tingkat partisipasi sekolah, terdapat
penurunan partisipasi untuk kelompok umur 7-24 yang masih bersekolah dari
22,08 persen di tahun 2019 menjadi 21,81 persen di tahun 2020.

5. Prasarana Kesehatan
Sampai dengan tahun 2020, pemerintah telah membangun beberapa
pusat kesehatan yang tersebar di seluruh wilayah kabupaten/kota di
Maluku. Jumlah rumah sakit, pada tahun 2020 tercatat ada sebanyak 55
rumah sakit di Kalimantan Timur, yang terdiri dari 30 rumah sakit umum, 1
rumah sakit bersalin, dan 30 poliklinik, 233 puskesmas, 501 puskesmas
pembantu, dan 78 apotek. Sementara dari sisi tenaga kesehatan, terdiri dari
411 dokter; 4.420 perawat; 1.808 bidan; dan 348 tenaga kefarmasian.
62 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Tabel 3.23. Jumlah Tenaga Kesehatan tercatat Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi


Maluku, 2020
Dokter Tenaga
Kabupaten/Kota Dokter Perawat Bidan
Gigi Kefarmasian
Kepulauan Tanimbar 31 2 191 48 14
Maluku Tenggara 44 2 402 95 28
Maluku Tengah 88 16 592 333 42
Buru 24 6 489 270 34
Kepulauan Aru 13 1 181 71 13
Seram Bagian Barat 13 2 480 244 33
Seram Bagian Timur 20 4 356 141 20
Maluku Barat Daya 22 2 292 125 22
Buru Selatan 15 - 286 160 12
Kota Ambon 116 24 998 230 104
Kota Tual 25 3 153 91 26
Prov. Maluku 411 62 4.420 1.808 348
Sumber: Provinsi Maluku Dalam Angka 2021

2. PEREKONOMIAN DAERAH
Nilai PDRB Maluku atas dasar harga berlaku pada tahun 2020 mencapai 46,26
triliun rupiah. Secara nominal, nilai PDRB ini mengalami peningkatan 111,89 miliar
rupiah dibandingkan dengan tahun 2019 yang mencapai 46,15 triliun rupiah. Kenaikan
nilai PDRB tersebut dipengaruhi oleh kenaikan kinerja ekonomi di sebagian besar
lapangan usaha. Namun, berdasarkan harga konstan 2010, angka PDRB mengalami
penurunan menjadi 30,76 triliun rupiah. Hal tersebut menunjukkan bahwa selama
tahun 2020 Provinsi Maluku mengalami kontraksi ekonomi sebesar 284,41 miliar
rupiah, dibandingkan tahun sebelumnya yang berjumlah 31,05 triliun rupiah.
Selama lima tahun terakhir (2016-2020) struktur perekonomian Maluku didominasi
oleh dua kategori lapangan usaha, yaitu; pertanian, kehutanan, dan perikanan;
administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib. Peranan terbesar
dalam pembentukan PDRB Maluku berasal dari sektor pertanian, kehutanan, dan
perikanan, yaitu sebesar 24 persen di tahun 2020. Secara nominal, PDRB sektor
pertanian, kehutanan, dan perikanan atas dasar harga berlaku Provinsi Maluku
mengalami tren yang meningkat sepanjang 2016 hingga 2020. Pada 2020 PDRB sektor
pertanian, kehutanan, dan perikanan berkontribusi sebesar 11,10 triliun rupiah.
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 63
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Tabel 3.24. Distribusi Persentase PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Maluku,
2016-2020
Kategori Lapangan Usaha 2016 2017 2018 2019* 2020**
A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 23,87 23,80 23,33 23,35 24,00
B Pertambangan dan Penggalian 2,03 2,29 2,56 2,29 2,20
C Industri Pengolahan 5,40 5,33 5,35 5,19 5,11
D Pengadaan Listrik dan Gas 0,09 0,10 0,09 0,09 0,10
E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah,
Limbah dan Daur Ulang 0,43 0,43 0,41 0,41 0,41
F Konstruksi 7,58 7,54 7,65 7,80 7,85
G Perdagangan Besar dan Eceran; 7,90 7,,94 7,67 7,68 7,42
Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
H Transportasi dan Pergudangan 5,36 5,22 5,19 5,25 4,53
I Penyediaan Akomodasi dan Makan 1,74 1,71 1,69 1,70 1,57
J Informasi dan Komunikasi 3,09 3,07 3,02 2,98 3,04
K Jasa Keuangan dan Asuransi 3,74 3,76 3,86 3,86 4,13
L Real Estat 0,32 0,31 0,30 0,28 0,28
M,N Jasa Perusahaan 1,00 0,99 0,99 0,98 0,97
O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan 22,43 22,25 22,53 22,56 22,86
dan Jaminan Sosial Wajib
P Jasa Pendidikan 5,83 5,77 5,72 5,75 5,81
Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 2,20 2,16 2,13 2,14 2,25
R, S, T, U Jasa lainnya 1,71 1,67 1,67 1,66 1,64
Produk Domestik Regional Bruto 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
*) Angka Sementara; **) Angka Sangat Sementara
Sumber: PDRB Provinsi Maluku Menurut Lapangan Usaha 2016 2020

Lapangan usaha penyumbang PDRB terbesar selanjutnya adalah sektor


administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib, yaitu sebesar 22, 86
persen di tahun 2020. PDRB sektor administrasi pemerintahan, pertahanan dan
jaminan sosial wajib secara nominal mengalami tren yang meningkat sepanjang 2016
hingga 2020. Pada tahun 2020 PDRB sektor administrasi pemerintahan, pertahanan
dan jaminan sosial wajib berkontribusi sebesar 10,58 triliun rupiah.
Berdasarkan harga konstan 2010, nilai PDRB Maluku pada tahun 2020 mengalami
penurunan dibandingkan tahun 2019. Terjadi karena terjadi akibat turunnya produksi
dan kinerja ekonomi di sebagian besar lapangan usaha karena mewabahnya pandemi
Covid-19. Nilai nominal PDRB Maluku atas dasar harga konstan 2010 pada tahun 2020
sebesar 30,77 triliun rupiah. Angka tersebut turun dari 31,05 triliun rupiah di tahun
2019. Hal tersebut menunjukkan bahwa selama tahun 2020 terjadi kontraksi ekonomi
sebesar 0,9 persen. Lapangan usaha yang mengalami kontraksi terdalam yaitu
Lapangan Usaha Transportasi dan Pergudangan sebesar minus 13,36 persen. lalu diikuti
oleh Lapangan Usaha Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum sebesar. Lapangan
64 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

usaha dengan pertumbuhan positif yaitu Lapangan Usaha Jasa Keuangan dan Asuransi
sebesar 7,57 persen dan Lapangan Usaha Pengadaan Listrik dan Gas sebesar 6,18
persen.
IHK Provinsi Maluku pada tahun 2020 sebesar 105,7. Indeks tersebut menunjukkan
bahwa tingkat harga barang/jasa pada tahun 2020 mengalami penurunan sebesar 0,28
persen dari tahun sebelumnya. IHK Kota Ambon lebih tinggi daripada IHK di Kota Tual.
Hal tersebut menunjukkan peningkatan harga-harga barang/jasa di Kota Ambon pada
tahun 2020 (terhadap harga tahun dasar 2018 di Ambon) lebih tinggi daripada
peningkatan harga-harga barang/jasa di Kota Tual pada tahun 2020 (terhadap harga
barang/jasa yang sama di tahun dasar 2018).
Selama tahun 2020 (Januari Desember) telah terjadi inflasi sebesar 2,13 persen di
Maluku atau terjadi penurunan indeks harga konsumen dibanding dengan tahun
sebelumnya. Inflasi tersebut terjadi akibat inflasi yang terjadi yang terjadi pada
sebagian besar kelompok pengeluaran pada Kota Ambon dan Kota Tual.
Perkembangan inflasi di Maluku selama 5 tahun terakhir sejak tahun 2016 secara
umum menunjukkan pola yang menurun. Inflasi dapat ditekan pada kisaran di bawah
4 persen. Pemerintah melalui peraturan menteri keuangan tahun 2017 telah
menetapkan sasaran inflasi (year-on-year) dalam beberapa periode tertentu dimanah
pada tahun 2020 ditetapkan target inflasi sebesar 3 persen (dengan tingkat deviasi
sebesar 1 persen). Dengan demikian, tingkat inflasi di Maluku (baik Ambon dan Tual)
pada tahun 2020 telah memenuhi sasaran/target inflasi nasional yang telah ditetapkan
pemerintah pusat.

3. KEBIJAKAN PEMERINTAH PROVINSI MALUKU


Visi pembangunan Provinsi Maluku Tahun 2019 2024, adalah: Maluku yang
Terkelola Secara Jujur Bersih dan Melayani, Terjamin Dalam Kesejahteraan dan
Berdaulat atas Gugusan Kepulauan .
Pernyataan visi di atas mengandung makna sebagai berikut :
Maluku yang terkelola secara jujur, bersih dan melayani, mengandung makna : Seluruh
jajaran pemerintahan Provinsi Maluku harus bebas dari segala bentuk praktek korupsi,
kolusi dan nepotisme serta memiliki kewajiban melayani masyarakat dengan hati yang
jujur dalam penyelenggaraan pemerintahan di Maluku. Maluku yang terjamin dalam
Kesejahteraan bermakna: Dalam penyelenggaraan pemerintahan, Gubernur dan Wakil
Gubernur beserta seluruh jajaran pemerintahan Provinsi Maluku, memiliki komitmen
kuat untuk menjamin peningkatan kesejahteraan masyarakat dan memperkecil
kesenjangan sosial dan ekonomi masyarakat di seluruh wilayah Provinsi Maluku.
Maluku yang berdaulat atas gugusan kepulauan memiliki makna : Pengelolaan sumber
daya alam di seluruh wilayah kepulauan Provinsi Maluku, dilakukan dengan
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 65
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

memanfaatkan segala kewenangan yang ada untuk sebesar-besarnya kesejahteraan


seluruh masyarakat Maluku.
Untuk menuju pencapaian Visi di atas, maka Misi pembangunan daerah Provinsi
Maluku periode 2019- 2024, ditetapkan sebagai berikut :
1. Mewujudkan birokrasi yang dinamis, jujur, bersih dan melayani ;
2. Meningkatkan kualitas pendidikan dan kesehatan, murah dan terjangkau ;
3. Pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan;
4. Peningkatan infrastruktur dan konektivitas gugus pulau;
5. Meningkatkan suasana kondusif untuk investasi dan pariwisata;
6. Mewujudkan sumber daya manusia yang profesional, kreatif, dan berprestasi .
Penyusunan strategi arah kebijakan memperhatikan dan mempertimbangkan
Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi Maluku terutama menyangkut
penetapan pola dan struktur tata ruang, serta penetapan kawasan strategis sebagai
acuan dalam penetapan lokasi program dan kegiatan pembangunan, serta prioritas
pembangunan wilayah Provinsi. Selanjutnya, penyusunan juga memperhatikan
prioritas pembangunan nasional yang termuat dalam Peraturan Presiden Nomor 2
Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015-2019.
Prioritas pembangunan nasional 2015-2019 untuk wilayah Maluku diarahkan sebagai:
1. Produsen makanan laut dan lumbung ikan nasional;
2. Percepatan pembangunan perekonomian berbasis maritim (kelautan) melalui
pengembangan industri berbasis komoditas perikanan;
3. Pengembangan industri pengolahan berbasis nikel, dan tembaga;
4. Pariwisata bahari.
Analisis isu-isu strategis merupakan bagian penting dan sangat menentukan
dalam proses penyusunan rencana pembangunan daerah untuk melengkapi
tahapan-tahapan yang telah dilakukan sebelumnya. Identifikasi isu yang tepat dan
bersifat strategis meningkatkan akseptabilitas prioritas pembangunan, dapat
dioperasionalkan dan secara moral serta etika birokratis dapat
dipertanggungjawabkan dan menjawab persoalan nyata yang dihadapi dalam
pembangunan. Isu Strategis RPJM 2019-2024 Provinsi Maluku dirumuskan dari
melakukan analisis terhadap fakta fakta pembangunan yang dicapai, permasalahan
pembangunan yang dialami untuk semua sektor pembangunan dalam
penyelenggaraan pemerintahan sesuai gambaran pada bab sebelumnya dengan isu -isu
eksternal secara global, antara lain; perubahan iklim dan bencana alam; terorisme
global; perdagangan bebas; demokrasi dan HAM; trafficking; SDGs.
66 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

4. KPJU UNGGULAN PROVINSI MALUKU


Sesuai dengan roadmap penelitian, setelah didapatkan KPJU Unggulan di setiap
Kota/ Kabupaten semua KPJU ini dinilai kembali untuk mencari 10 KPJU Unggulan di
Tingkat Provinsi Maluku Penilaian kembali ini dilakukan sesuai dengan metodologi
yang sudah ditetapkan, yaitu dengan metode Borda (di sektor masing -masing) dan
metode Bayes (skor KPJU yang sudah dinormalisasi dikalikan dengan bobot sektor).
Secara umum, semua KPJU ini sudah dikonfirmasi dengan seluruh stakeholder di
tingkat Kota/Kabupaten tentang kondisi riilnya, peluang dan tantangan yang dihadapi
dan kekuatan dan kelemahan/titik kritisnya.

Tabel 3.25. Bobot Kepentingan Setiap Sektor/Subsektor Usaha Atas Dasar Perannya
Dalam Mencapai Tujuan Penetapan KPJU Unggulan di Tingkat Provinsi Maluku
Skor
No Sektor Usaha Terbobot Rangking
Gabungan
1 Pertanian Tanaman, Peternakan, Perburuan dan 0,120 2
Kegiatan YBDI
2 Pengelolaan Kehutanan dan Penebangan 0,054 6
3 Perikanan 0,131 1
4 Pertambangan dan Penggalian 0,033 15
5 Industri Pengolahan 0,102 3
6 Konstruksi 0,044 10
7 Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi dan 0,084 4
Perawatan Mobil dan Sepeda Motor
8 Pengangkutan dan Pergudangan 0,046 9
9 Penyediaan Akomodasi dan Penyediaan Makan Minum 0,062 5
10 Informasi dan Komunikasi 0,047 7
11 Aktivitas Keuangan dan Asuransi 0,037 13
12 Aktivitas Profesional, Ilmiah dan Teknis 0,031 16
13 Aktivitas Penyewaan dan Sewa Guna Usaha Tanpa Hak 0,040 12
Opsi, Ketenagakerjaan, Agen Perjalanan dan
Penunjang Usaha Lainnya
14 Pendidikan 0,047 8
15 Aktivitas Kesehatan Manusia dan Aktivitas Sosial 0,041 11
16 Kesenian, Hiburan dan Rekreasi 0,036 14
17 Aktivitas Jasa Lainnya 0,023 17
18 Aktivitas Rumah Tangga Sebagai Pemberi Kerja; 0,022 18
Aktivitas Yang Menghasilkan Barang dan Jasa Oleh
Rumah Tangga Yang Digunakan Untuk Memenuhi
Kebutuhan Sendiri
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 67
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Tabel 3.26. Shortlist 10 KPJU Unggulan Lintas Sektoral di Tingkat Provinsi Maluku
KPJU UNGGULAN Nilai
Rank
(Sektor Usaha) KPJU
1 Kelapa (Pertanian Tanaman, Peternakan, Perburuan dan 0,0518
Kegiatan Ybdi)
2 Perdagangan Hasil Perikanan/Laut (Perdagangan Besar dan 0,0414
Eceran; Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor)
3 Ikan Tuna/Tatihu (Perikanan) 0,0361
4 Kopra (Industri Pengolahan) 0,0354

5 Ikan Cakalang (Perikanan) 0,0332


6 Rumput Laut (Perikanan) 0,0296

7 Warung Nasi Campur (Penyediaan Akomodasi dan Penyediaan 0,0272


Makan Minum)
8 Ikan Kering/Asin (Industri Pengolahan) 0,0257
9 Cengkeh (Pertanian Tanaman, Peternakan, Perburuan dan 0,0242
Kegiatan Ybdi)
10 Kayu Besi/Ulin (Pengelolaan Kehutanan dan Penebangan) 0,0224

Analisis Pembentukan Inflasi

Suatu komoditas/produk/jenis usaha dapat memiliki andil besar terhadap


sumbangan pembentukan inflasi di Provinsi Maluku. Apabila KPJU tersebut bukan
merupakan penyumbang inflasi secara langsung, maka analisis dilakukan terhada p
komoditas-komoditas pembentuknya maupun turunannya. Analisis pembentukan
inflasi KPJU unggulan yang berada di wilayah Maluku dilakukan dengan pendekatan
data sekunder. Sepanjang tahun 2020, KPJU Unggulan Maluku (baik komoditas
langsung maupun tidak langsung) memiliki andil sumbangan terhadap pembentukan
inflasi khususnya di Kota Ambon, yaitu sebagai berikut:

Indikasi inflasi KPJU kelapa dan kopra diwakilkan pada komoditas kelapa. Inflasi
secara bulanan, menunjukkan bahwa kelapa termasuk dalam 10 komoditas utama
yang memberikan andil inflasi sebesar 0,03% pada bulan September. Berbeda di bulan
selanjutnya, pada Oktober, kelapa menjadi salah satu komoditas utama penyumbang
deflasi di Kota Ambon dengan andil -0,04%. Di bulan November, kelapa menjadi
inflatoar dengan andil 0,01%.

Indikasi inflasi KPJU ikan cakalang diwakilkan pada komoditas ikan cakalang,
begitu pun KPJU perdagangan hasil perikanan, diwakilkan dari ikan cakalang karena
sebagai salah satu pasokan bahan bakunya. Inflasi secara bulanan, menunjukka n
bahwa ikan cakalang termasuk dalam 10 komoditas utama yang memberikan andil
deflasi di Kota Ambon pada bulan Januari (-0,01%) dan Februari (-0,04%). Sementara
pada Maret, ikan cakalang menjadi komoditas utama inflatoar. Memasuki triwulan II,
68 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

ikan cakalang menjadi deflator (April), inflatoar (Mei) dan kembali menjadi deflator di
bulan Juni. Pada pergerakan triwulan III, ikan cakalang pada bulan Agustus
memberikan andil inflasi 0,04%. Di akhir tahun, pada bulan November dan Desember,
ikan cakalang termasuk komoditas utama penyumbang deflasi Kota Ambon.

Indikasi inflasi KPJU warung makan campur diwakilkan pada komoditas nasi
dengan lauk. Inflasi secara bulanan, menunjukkan bahwa nasi dengan lauk termasuk
dalam 10 komoditas utama yang memberikan andil inflasi (0,05%) di Kota Ambon pada
bulan Februari.

Indikasi inflasi KPJU ikan kering diwakilkan pada komoditas ikan selar sebagai
salah satu jenis ikan yang diolah. Inflasi secara bulanan, menunjukkan bahwa ikan selar
termasuk dalam 10 komoditas utama yang memberikan andil deflasi (-0,02%) pada
bulan April dan memberikan andil inflasi pada bulan Juni. Pada triwulan III, ikan selar
dominan menjadi inflatoar yakni pada bulan Juli dan September. Memasuki triwulan
IV, pada bulan Oktober, andil inflasi dari ikan selar sebesar 0,06%.

Sementara pada KPJU ikan tuna (yang diwakilkan komoditas ikan tuna); rumput
laut (yang diwakilkan komoditas rumput laut), KPJU cengkeh (yang diwakilkan
komoditas cengkeh) dan KPJU kayu besi (yang diwakilkan komoditas kayu/sejenisnya),
secara umum tidak memberikan andil secara nyata/ tidak termasuk komoditas utama
yang berpengaruh dalam laju inflasi Kota Ambon/Maluku di 2020.

Analisis Business Life Cycle

Dalam rangka pendalaman KPJU unggulan lintas sektoral di tingkat provinsi, maka
dilakukan analisis posisi masing-masing KPJU unggulan berdasarkan perspekti f
Business Life Cycle (BLC). Business Life Cycle adalah suatu konsep yang memberikan
pemahaman tentang dinamika kompetitif suatu produk. Analisis ini dapat
menggambarkan posisi KPJU Unggulan berada pada posisi tahap introduksi
(introduction), tahap pertumbuhan (growth), tahap kedewasaan (maturity) dan
cenderung menurun (decline). Kedudukan KPJU unggulan pada tahap daur produk
tertentu akan memberikan perencanaan kegiatan yang harus dilakukan terhadap KPJU
unggulan tersebut agar terdapat peningkatan kemampuan bertahannya sebagai KPJU
unggulan Provinsi Maluku.

Komoditi kelapa berada dalam tahap pertumbuhan (growth). Hal ini terindikasi
dari produksi kelapa cukup tinggi. Selain itu pada aspek pemasaran kelapa dikatakan
masih cukup terbatas namun berpotensi untuk lebih luas pangsa pasarnya. Begitu pula,
KPJU kopra, berada pada tahap pertumbuhan (growth). Hal ini ditandai dengan masih
besarnya peluang untuk pengembangan industri ini. Peluang pengembangan industri
kopra menjadi berbagai produk akhir seperti minyak kelapa dan sebagainya. Margin
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 69
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

laba yang diperoleh masih terbilang belum cukup tinggi disebabkan harga kopra yang
cenderung rendah. Namun demikian, laba berpotensi meningkat dengan
pengembangan olahan kopra lebih lanjut.

KPJU perdagangan hasil perikanan, ikan tuna dan ikan cakalang berada dalam
tahap kedewasaan (maturity). Produksi hasil ikan laut serta nilai produksi sangat tinggi
dan menjanjikan. Pemasaran mudah dan distribusi cukup lancar. Tidak hanya itu
wilayah pemasarannya pun luas dimana cukup tersedianya pasar yang representatif.

KPJU budidaya rumput laut berada dalam tahap pertumbuhan (growth).Hal ini
terindikasi dengan permintaan komoditas rumput laut yang tinggi. Produksi semakin
meningkat dengan luas areal yang tersebar. Dengan tingginya permintaan
mengindikasikan penjualan pada level yang tinggi. Pangsa ekspor komoditas rumput
laut masih berpeluang lebih luas lagi serta memiliki potensi pengembangan yang
besar.

KPJU warung makan campur berada dalam tahap berada dalam tahap
pertumbuhan (growth). Hal ini ditandai dengan masih besarnya peluang untuk
pengembangan KPJU ini. KPJU tersebut berpotensi untuk meningkat permintaannya.
Pemasaran cukup mudah karena kebutuhan yang semakin berkembang. Pengaruh
aktivitas masyarakat yang tinggi, juga semakin meningkatkan pertumbuhan KPJU
warung makan.

KPJU ikan asin/kering berada dalam tahap pertumbuhan (growth). Hal ini ditandai
dengan masih besarnya peluang untuk pengembangan sektor industri olahan ini. KPJU
ikan asin/kering berpotensi untuk meningkat pangsa pasarnya. Pada tahap ini, investasi
yang dibutuhkan masih terbilang besar. Hal ini disebabkan masih dibutuhkannya
teknologi pengolahan efisien, serta penguatan aspek jaminan mutu produk olahan
pangan.

Untuk KPJU cengkeh berada dalam tahap pertumbuhan (growth). Hal ini ditandai
dengan potensi untuk pengembangan kualitas cengkeh dan produk olahan cengkeh
sehingga peningkatan nilai tambah dari produk ini dapat meningkat. Pengembangan
tersebut memerlukan investasi yang sangat besar yang perlu didukung dari berbagai
pihak. Selain itu, proses distribusi terbilang lancar serta pelaku usaha pada KPJU
tersebut relatif banyak dan daya serap produk cukup besar.

Untuk KPJU kayu besi berada dalam tahap penurunan (decline). Hal ini ditandai
semakin langkanya komoditas kayu. Peningkatan ketersediaan memerlukan waktu
yang lama sebab lambatnya pertumbuhan tanaman.
70 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

KPJU Unggulan Provinsi

Hasil KPJU Unggulan Lintas Sektoral Tingkat Provinsi dikonfirmasi dan didiskusikan
dalam Focus Group Discussion antar stakeholder yang terdiri dari instansi pemerintah
sektor terkait, pelaku/asosiasi usaha, perbankan dan akademisi. FGD ini bertujuan
untuk mengkonfirmasi hasil penelitian dan menelaah lebih dalam permasalahan dan
peluang serta memberikan rekomendasi untuk mengembangkan 10 KPJU Unggulan
Provinsi lintas sektor tersebut.

1) Kelapa

Salah satu KPJU unggulan Provinsi Maluku dari subsektor perkebunan


adalah kelapa. Pengembangan agribisnis kelapa berperan penting untuk
peningkatan produktivitas dan sekaligus peningkatan pendapatan petani. Luas
tanaman perkebunan kelapa di Provinsi Maluku pada tahun 2020 sebesar
115.163,9 hektar. Produksi kelapa di wilayah ini pada tahun 2020 sebesar
103.777,16 ton. Selain itu kelapa cukup mudah untuk dipasarkan. Daya serap
pasar akan komoditas ini cukup baik mengingat dibutuhkan untuk berbagai
industri olahan seperti kopra, minyak kelapa, sabut, tempurung dan karbon,
nata de coco, santan dan sebagainya.
Secara umum KPJU komoditas kelapa masih dominan diolah menjadi kopra
dan hasil panen selalu melimpah, namun dari aspek kelembagaan masih
kurang, produk olahan terbatas dan teknologi tradisional. Dengan adanya
potensi kelapa yang melimpah dapat diupayakan pengembangan,
pendampingan, produksi dan proses komersialisasi melalui produk olahan
kelapa melalui sinergitas pemerintah, swasta maupun pelaku usaha.

Tabel 3.27. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Kelapa di


Provinsi Maluku
Peluang Tantangan
- Lahan cocok untuk tanaman kelapa - Harga kelapa cenderung rendah
- Permintaan yang tinggi akan kopra dan - Kurangnya industri olahan
kelapa buah - Banyaknya pendatang baru yang semakin
- Produk derivatif kelapa cukup banyak mempersempit lahan karena lahan
- Permintaan ekspor cukup tinggi pertanian dijual oleh petani kepada
- Terdapat investor yang mau menanamkan mereka
investasi - Belum mengetahui potensi bisnis kelapa
- Kemajuan teknologi informasi yang dapat diekspor
- Peluangnya besar karena permintaan - Adanya hama seksafa
produk olahan (kopra) sangat tinggi - Kurangnya akses pasar
- Kurangnya daya dukung kelembagaan
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 71
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Titik Kekuatan Titik Kritis (Titik Kelemahan)


- Mudah dipasarkan - Teknologi pengolahan kelapa masih
- Teknis budidaya dan pemeliharaan mudah rendah
- Lahan perkebunan luas - Peremajaan kelapa relatif minim
- Produksi tinggi - Bibit kelapa berkurang
- Komoditasnya mudah diolah - Produktivitas kelapa yang menurun akibat
- SDM tersedia memadai usia kelapa yang tua
- Pemasaran kurang optimal
- Transportasi pengangkutan cukup mahal
- Kualitas kopra dan minyak masih kurang
- Belum terkelola dengan baik
- Cara pengelolaan tradisional
- Petani sering menjual lahan tanpa
pertimbangan matang
- Terbatasnya sarana produksi
- Terbatasnya modal usaha

Berdasarkan pendekatan Matriks SWOT Kearns, KPJU kelapa berada pada


posisi pertemuan isu strategis tantangan dan titik kelemahan. Posisi ini
menurut Kearns merekomendasikan agar pengembangan KPJU kelapa
menggunakan opsi utama Damage Control yaitu dengan mengendalikan
kerugian. Opsi ini kemudian diturunkan dalam rekomendasi teknis/fungsional
sebagai berikut:
 Pengembangan jaringan infrastruktur secara terintegrasi khususnya
jalan kebun, jalan akses dan pelabuhan ekspor, melalui konsultasi dan
koordinasi dengan pemangku kepentingan;
 Peningkatan peremajaan tanaman kelapa;
 Peningkatan diversifikasi produk kelapa/hilirisasi industri kelapa bernilai
tambah;
 Dukungan peningkatan kapasitas petani dalam aspek proses pertanian
maupun manajemen bisnis.

2) Perdagangan Hasil Perikanan

Produksi perikanan yang tinggi di Provinsi Maluku mendorong


terlaksananya penjualan ikan. Pada tahun 2019, produksi perikanan tangkap
khususnya tangkap laut di Provinsi Maluku sebesar 440.839,71 ton dengan nilai
mencapai Rp3,0 triliun. Kondisi geografis/perairan yang luas, potensi sumber
daya yang kaya serta pengusaha-pengusaha ikan yang semakin berkembang,
menjadi faktor yang turut mendukung aktivitas perdagangan hasil perikanan.
72 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

KPJU perdagangan hasil perikanan di Kabupaten Provinsi Maluku memiliki


peluang pasar yang terus berkembang dan terbuka luas. Besarnya permintaan
pasar luar seperti Ambon serta adanya tren masyarakat yang beralih ke
makanan siap saji (peluang untuk abon, ikan kaleng, dll.) semakin
meningkatkan daya serap pasar pada usaha perdagangan ikan. Pada sisi
kendala KPJU perdagangan hasil perikanan diantaranya kualitas ikan tidak
seragam sehingga harga jual relatif rendah; sarana pengawetan yang terbatas.

Tabel 3.28. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Perdagangan


Hasil Perikanan di Provinsi Maluku
Peluang Tantangan
- Kondisi geografis/perairan yang luas - Cuaca mempengaruhi pasokan ikan
- Pengusaha-pengusaha ikan yang semakin - Adanya permainan harga
berkembang - Tingkat harga fluktuatif
- Pasar tersedia, pangsa pasar luas
- Harga jual yang tinggi
- Adanya tren masyarakat yang beralih ke
makanan siap saji (peluang untuk abon,
ikan kaleng, dll.)
- Tingkat konsumsi ikan tinggi
Titik Kekuatan Titik Kritis (Titik Kelemahan)
- Ketersediaan ikan melimpah - Kualitas ikan tidak seragam sehingga
- Sarana perdagangan tersedia harga jual relatif rendah
- Pemasaran cukup mudah dan luas - Terkadang hasil produksi terbuang karena
- Jenis ikan yang dijual cukup bervariasi belum punya es balok yang cukup
- Kurangnya SDM muda/regenerasi
- Jauhnya daerah tangkapan (biaya
operasional dan waktu)
- Ketersediaan transportasi masih kurang
(Kep. Tanimbar)
- Sarana pengawetan masih terbatas
- Produk mudah rusak/ menurun
kualitasnya

Berdasarkan pendekatan Matriks SWOT Kearns, KPJU perdagangan hasil


perikanan berada pada posisi pertemuan isu strategis peluang dan titik
kelemahan. Posisi ini menurut Kearns merekomendasikan agar pengembangan
KPJU perdagangan hasil perikanan menggunakan opsi utama
Investasi/Divestasi yaitu pemanfaatan peluang yang ada dengan cara
meminimalkan kelemahan yang ada. Opsi ini kemudian diturunkan dalam
rekomendasi teknis/fungsional sebagai berikut:
 Peningkatan sarana prasarana pengawetan dan penyimpanan ikan;
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 73
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

 Pengembangan sistem pemasaran dan pembangunan fasilitas pemasaran


perikanan yang memadai.

3) Ikan Tuna

Provinsi Maluku merupakan salah satu kabupaten yang memiliki potensi


perikanan yang melimpah, terutama perikanan laut. Kondisi ini tentunya
memberikan peluang ekonomi yang sangat besar bagi masyarakatnya melalui
pemanfaatan sumber daya perikanan. Sektor perikanan memiliki nilai ekonomi
yang tinggi di pasaran salah satunya ikan tuna dimana produksi pada tahun
2019 tercatat sebesar 30.106,04 ton dengan nilai Rp590,6 miliar.

Ikan tuna merupakan salah satu produk perikanan laut yang sangat
diunggulkan di Provinsi Maluku. Ikan tuna memiliki kandungan kalori dan
protein yang cukup tinggi, rasa dagingnya khas dan lezat sehingga digemari
oleh masyarakat baik dalam negeri maupun luar negeri. Pangsa pasar ikan tuna
tidak hanya terbatas pada masyarakat domestik, tetapi ikan tuna juga memiliki
peluang ekspor yang besar di berbagai negara di dunia. Namun, terdapat
berbagai kendala yang dihadapi pada sektor perikanan khususnya pada
ketersediaan alat penangkapan dan sarana penunjang yang minim seperti
sarana pendingin, dsb.

Tabel 3.29. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Ikan Tuna di
Provinsi Maluku
Peluang Tantangan
- Ikan tuna banyak digemari oleh - Cuaca memengaruhi hasil tangkapan
masyarakat - Kurangnya bantuan modal
- Peluang ekspor tinggi - Investasi pada sektor ini masih rendah
- Harga jual tinggi - Fluktuasi harga ikan akibat musim
- Dapat diolah menjadi produk lain tangkap
- Penyerapan tinggi untuk sektor kuliner, - Daerah penangkapan yang semakin jauh,
rumah makan, industri kondisi alam yang mempengaruhi hasil
tangkapan, sarana/prasarana
penangkapan yang terbatas
Titik Kekuatan Titik Kritis (Titik Kelemahan)
- Produksi ikan tuna yang tinggi - Armada tangkap minim
- Pemasaran mudah dan luas - Kapasitas kapal masih rendah
- Distribusi komoditas cukup lancar - Tingginya biaya operasional
- SDM nelayan banyak - Terbatasnya sarana penunjang
- Kurangnya pasokan es
- Kuantitas peralatan tangkap terbatas
- Penyimpanan yang masih terbatas
74 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Berdasarkan pendekatan Matriks SWOT Kearns, KPJU ikan tuna berada


pada posisi pertemuan isu strategis tantangan dan titik kelemahan. Posisi ini
menurut Kearns merekomendasikan agar pengembangan KPJU ikan tuna
menggunakan opsi utama Damage Control yaitu dengan mengendalikan
kerugian. Opsi ini kemudian diturunkan dalam rekomendasi teknis/fungsional
sebagai berikut:
 Pengembangan dan peningkatan kuantitas armada perikanan, alat
penangkapan dan prasarana rantai dingin:
 Modernisasi sistem penangkapan dan pengolahan;
 Pengembangan kawasan industri perikanan tangkap terpadu di sentra-
sentra perikanan tangkap melalui klasterisasi usaha perikanan tangkap.

4) Kopra

Kopra merupakan salah satu produk turunan kelapa yang sangat penting,
karena kopra dapat dijadikan sebagai bahan baku minyak kelapa dan produk
turunan lainnya. Produk turunan dari hasil perkebunan ini masih menjadi
sumber penghasilan bagi sebagian besar masyarakat di Provinsi Maluku. Kopra
masih sangat potensial untuk dikembangkan karena dapat diolah menjadi
produk yang bernilai ekonomi tinggi.
Faktor yang menjadi peluang dan kekuatan dalam pengembangan kopra
antara lain perkebunan kelapa yang luas; pemasaran yang cukup mudah,
sarana dan akses transportasi yang tersedia. Sedangkan faktor internal yang
menjadi kelemahan antara lain fluktuasi harga, teknologi yang minim dan
rendahnya pengetahuan mengenai teknis pengolahan kopra. Pada umumnya
teknologi produksi yang digunakan pada industri kopra masih sederhana
sehingga produktivitas dan kualitas rendah.

Tabel 3.30. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Kopra di


Provinsi Maluku
Peluang Tantangan
- Kopra sebagai bahan baku untuk - Harganya cenderung rendah
berbagai macam produk turunan - Penjualan hanya berupa kopra saja
- Permintaan besar - Perijinan sulit
- Turunan produknya banyak - Banyak pohon kelapa yang sudah tua
- Terbukanya peluang investasi untuk
produk olahan kopra
- Permintaan yang tinggi
- Pangsa pasar besar
- Adanya dukungan dari instansi terkait
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 75
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Titik Kekuatan Titik Kritis (Titik Kelemahan)


- Ketersediaan bahan baku kelapa - Penanganan bahan baku masih tergolong
melimpah rendah
- Pengolahan dapat dilakukan masyarakat - Masih belum mampu memberikan kualitas
dengan cara sederhana kopra yang baik
- Produksi yang tinggi - Fasilitasi pemasaran keluar daerah kurang
- Teknis pembuatan cukup mudah memadai
- Serapan pasar cukup baik - Kualitas umumnya rendah
- Banyaknya pembeli/pengumpul kopra - Kompetensi SDM rendah
- Tenaga kerja tersedia - Masih bersifat konvensional dengan cara
pengasapan
- Kurang adanya inovasi produk baru
- Kelembagaan petani/produsen lemah
- Minimnya pengetahuan mengenai teknis
pengolahan kopra
- Sarana penunjang masih minim
- Keterbatasan teknologi pengolahan

Berdasarkan pendekatan Matriks SWOT Kearns, KPJU kopra berada pada


posisi pertemuan isu strategis peluang dan titik kelemahan. Posisi ini menurut
Kearns merekomendasikan agar pengembangan KPJU kopra menggunakan
opsi utama Investasi/Divestasi yaitu pemanfaatan peluang yang ada dengan
cara meminimalkan kelemahan yang ada. Opsi ini kemudian diturunkan dalam
rekomendasi teknis/fungsional sebagai berikut:
 Diversifikasi produk industri pengolahan kopra;
 Optimalisasi kapasitas industri pengolahan kopra;
 Pengembangan teknologi pengolahan yang lebih maju dan efisien;

5) Ikan Cakalang

Potensi perikanan tangkap di Provinsi Maluku sangat besar. Produksi


perikanan tangkap pada tahun 2019 sebanyak 440.839,71ton dengan nilai
produksi mencapai Rp3,00 triliun. Salah satu jenis ikan tangkap yang menjadi
primadona di Provinsi Maluku adalah ikan cakalang. Pada tahun 2019, produksi
ikan cakalang sebesar 44.520 ton. Kemampuan sektor perikanan ikan cakalang
cukup besar untuk menciptakan kesempatan usaha bisnis, menyerap tenaga
kerja, meningkatkan pendapatan masyarakat khususnya masyarakat
perikanan. Usaha perikanan tangkap ikan cakalang semakin diminati karena
memiliki nilai jual dan tingkat permintaan yang tinggi. Produk olahan ikan
cakalang yang beragam dan juga memiliki pangsa pasar semakin
meningkatkan peluang KPJU ikan cakalang di Maluku. Namun dari sisi
76 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

kelemahan, terutama pada sisi peralatan penangkapan tradisional, serta sarana


pasca panen yang kurang memadai.

Tabel 3.31. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Ikan Cakalang
di Provinsi Maluku
Peluang Tantangan
- Banyak digemari oleh masyarakat - Cuaca memengaruhi hasil tangkapan
- Pangsa pasar luas - Kurangnya bantuan modal
- Penyerapan tinggi untuk sektor kuliner, - Fluktuasi harga ikan akibat musim
rumah makan, industri tangkap
- Produk olahan beragam - Daerah penangkapan yang semakin jauh,
kondisi alam yang mempengaruhi hasil
tangkapan, sarana/prasarana
penangkapan yang terbatas

Titik Kekuatan Titik Kritis (Titik Kelemahan)


- Produksi yang tinggi - Armada tangkap minim
- Distribusi komoditas cukup lancar - Tingginya biaya operasional
- SDM nelayan banyak - Terbatasnya sarana penunjang
- Mudah dipasarkan - Alat tangkap kurang memadai
- Pemasaran cukup luas - Peralatan penangkapan yang tradisional
- Terbatasnya sarana pendingin
- Kompetensi SDM masih terbatas

Berdasarkan pendekatan Matriks SWOT Kearns, KPJU ikan cakalang berada


pada posisi pertemuan isu strategis tantangan dan titik kelemahan. Posisi ini
menurut Kearns merekomendasikan agar pengembangan KPJU ikan cakalang
menggunakan opsi utama Damage Control yaitu dengan mengendalikan
kerugian. Opsi ini kemudian diturunkan dalam rekomendasi teknis/fungsional
sebagai berikut:
 Pengembangan dan peningkatan kuantitas armada perikanan, alat
penangkapan dan prasarana rantai dingin:
 Modernisasi sistem penangkapan dan pengolahan;
 Pengembangan kawasan industri perikanan tangkap terpadu di sentra-
sentra perikanan tangkap melalui klasterisasi usaha perikanan tangkap.

6) Budidaya Rumput Laut

Komoditas rumput laut merupakan jenis komoditas kelautan yang populer


dibudidayakan masyarakat Provinsi Maluku. Komoditas rumput laut semakin
berpeluang dengan adanya kebutuhan pasar ekspor masih sangat besar dan
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 77
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

kondisi alam yang sangat mendukung proses budidaya. Produksi rumput laut
pada tahun 2019 sebesar 71.928,66 ton dengan nilai Rp224,6 miliar. Banyaknya
usaha pengolahan rumput laut serta tingginya minat investasi pada bidang
usaha ini menjadikan budidaya rumput laut kian diminati. Selain itu, peluang
KPJU budidaya rumput laut semakin besar, salah satunya terdapatnya produk
olahan rumput laut yang juga semakin dikembangkan masyarakat.
Kendala dalam budidaya rumput laut di Provinsi Maluku diantaranya
pengendalian penyakit pada rumput laut yang masih kurang, peluang pasar
yang belum banyak dimanfaatkan serta harga yang kurang stabil.

Tabel 3.32. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Budidaya


Rumput Laut di Provinsi Maluku
Peluang Tantangan
- Peluang pangsa pasar terbuka - Iklim yang tidak menentu berpengaruh
- Adanya dukungan dari lembaga terhadap kualitas rumput laut
- Kebutuhan pasar ekspor masih sangat - Peluang pasar yang belum banyak
besar dimanfaatkan
- Minat investasi pada komoditas rumput - Pengumpul terbatas sehingga harga beli
laut besar kurang kompetitif
- Kondisi alam sangat mendukung proses - Permodalan dari pelaku usaha sering menjadi
budidaya kendala
- Terdapat usaha pengolahan rumput laut. - Adanya serangan hama penyakit pada musim
tertentu
- Harga tidak stabil
Titik Kekuatan Titik Kritis (Titik Kelemahan)
- Kemampuan petani dalam hal budidaya - Penanganan pasca panen masih belum
rumput laut sudah memadai memadai
- Pemasaran hingga keluar daerah - Produksi belum memadai untuk skala industri,
- Masa produksi dalam waktu singkat belum sesuai harapan investor
- Produksi tinggi - Pengendalian penyakit pada rumput laut yang
- Lahan budidaya cukup besar masih kurang
- SDM cukup terampil - Kualitas komoditas yang dihasilkan rendah
- Proses produksi sangat baik karena cuaca - Benih rumput laut masih terbatas
Tanimbar kemarau cukup panjang - Sangat mudah terkena hama, sehingga
(Tanimar) - Terkadang produktivitas berkurang
- Proses produksi masih tradisional, belum
menggunakan peralatan canggih
- Pelaku usaha yang mulai berkurang
- Ketersediaan bibit unggul
- Manajemen usaha yang masih kurang
- Pengolahan masih terbatas
- Distribusi tergantung jadwal kapal (Tanimbar)
78 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Berdasarkan pendekatan Matriks SWOT Kearns, KPJU budidaya rumput laut


berada pada posisi pertemuan isu strategis tantangan dan titik kelemahan.
Posisi ini menurut Kearns merekomendasikan agar pengembangan KPJU
budidaya rumput laut menggunakan opsi utama Damage Control yaitu dengan
mengendalikan kerugian. Opsi ini kemudian diturunkan dalam rekomendasi
teknis/fungsional sebagai berikut:
 Penerapan inovasi teknologi budidaya peningkatan kualitas rumput laut;
 Penguatan kelembagaan petani rumput laut sebagai langkah peningkatan
posisi petani dalam penentuan harga rumput laut;
 Pengembangan sarana dan prasarana budidaya maupun pengolahan
rumput laut;
 Pengembangan infrastruktur jalan maupun sarana transportasi demi
memperlancar aktivitas perekonomian daerah.

7) Warung Makan (Campur)

Warung makan campur sebagai salah satu KPJU Unggulan UMKM di


Provinsi Maluku. Warung makan campur cukup banyak dibutuhkan mengingat
pola konsumsi masyarakat yang serba praktis. Warung makan sebagai tempat
pemenuhan kebutuhan pangan yang mudah ditemui di berbagai tempat.
Keunggulan KPJU warung makan salah satunya adalah harga yang relatif
terjangkau, lokasi yang strategis dan sumber pasokan bahan baku yang mudah
diperoleh. Dengan bertambahnya jumlah penduduk dan aktivitas masyarakat
yang semakin padat meningkatkan peluang akan KPJU ini. Namun yang
menjadi kendala dari usaha warung makanan diantaranya kurangnya
kebersihan dan mutu; jangkauan wilayah pemasaran terbatas serta harga
bahan baku yang cukup fluktuatif.

Tabel 3.33. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Warung Makan
(Campur) di Provinsi Maluku
Peluang Tantangan
- Harga terjangkau - Harga bahan baku pokok fluktuatif
- Tingkat konsumsi makanan siap saji dan
praktis meningkat
- Berkembangnya pemasaran digital
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 79
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Titik Kekuatan Titik Kritis (Titik Kelemahan)


- Unit usaha warung makan banyak - Jangkauan pemasaran terbatas
- Menu yang bervariasi - Manajemen usaha masih sederhana
- Bahan baku lokal tersedia - Produk tidak tahan lama/ mudah basi
- Pemasaran cukup mudah - Kebersihan dan mutu kurang
- Peralatan yang digunakan murah dan - Kemampuan SDM belum optimal
mudah didapatkan - Menu kurang bervariasi
- Lokasi warung yang strategis - Kebersihan dan higienis kurang
- Sesuai cita rasa masyarakat - Desain tempat kurang menarik
- Fasilitas kurang memadai

Berdasarkan pendekatan Matriks SWOT Kearns, KPJU warung makan


(campur) berada pada posisi pertemuan isu strategis peluang dan titik
kelemahan. Posisi ini menurut Kearns merekomendasikan agar pengembangan
KPJU warung makan (campur) menggunakan opsi utama Investasi/Divestasi
yaitu pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan
yang ada. Opsi ini kemudian diturunkan dalam rekomendasi teknis/fungsional
sebagai berikut:
 Peningkatan alternatif sumber suplai bahan baku yang terjangkau dan
berkualitas;
 Penguatan intervensi pemerintah terkait kestabilan harga kebutuhan
pokok maupun pangan;
 Peningkatan kualitas usaha melalui peningkatan aspek kebersihan dan
fasilitas yang memadai di lokasi warung makan;
 Penguatan pemanfaatan teknologi informasi untuk layanan pemasaran
yang lebih luas dan modern.

8) Ikan Kering/ Asin

Perikanan adalah salah satu subsektor yang memiliki nilai strategis yang
tinggi. Sektor perikanan memiliki peranan yang sangat besar dalam
perekonomian daerah yaitu sebagai peningkatan pendapatan, penyediaan
lapangan pekerjaan, serta penyediaan bahan pangan bergizi untuk dikonsumsi
masyarakat. Produk perikanan tidak hanya dijual dalam bentuk segar,
pengembangannya telah sangat maju menjadi produk olahan ikan yang
beragam, salah satunya adalah ikan kering. Dengan banyaknya hasil perikanan
di Provinsi Maluku, semakin meningkatkan peluang industri ini. Pada sisi
permintaan akan produk olahan ikan kering juga relatif tinggi. Peluang produk
olahan perikanan dapat mengangkat potensi produk khas daerah menjadi
sehingga menjadi lebih bernilai. Pada sisi kendala, pemasaran produk ikan
80 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

kering di Maluku masih belum optimal serta jaringan pemasarannya masih


sangat terbatas.

Tabel 3.34. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Ikan


Kering/Asin di Provinsi Maluku
Peluang Tantangan
- Berkembangnya teknologi informasi - Pasar masih terbatas
- Adanya peminat ikan kering - Masih banyak yang menganggap ikan asin
- Peluang menjadi olahan pangan dengan tidak sehat, padahal potensinya besar
mengangkat khas daerah menjadi salah - Bergantung cuaca
satu produk pangan terkemas, sehingga - Tidak banyak jenis ikan yang di buat
menjadi lebih bernilai menjadi
ikan asin
Titik Kekuatan Titik Kritis (Titik Kelemahan)
- Ketersediaan bahan baku ikan yang - Proses produksi kurang bermutu/kurang
banyak higienis
- Tenaga kerja memadai - Pengemasan kurang bermutu
- Pemasaran cukup mudah - Produksi rendah
- Kelompok pengolahan ikan banyak - Teknologi produksi masih sederhana
- Masih belum dimaksimalkan dalam hal
pengolahan dan pemasaran
- Belum ada jaringan pemasaran

Berdasarkan pendekatan Matriks SWOT Kearns, KPJU ikan kering berada


pada posisi pertemuan isu strategis tantangan dan titik kelemahan. Posisi ini
menurut Kearns merekomendasikan agar pengembangan KPJU ikan kering
menggunakan opsi utama Damage Control yaitu dengan mengendalikan
kerugian. Opsi ini kemudian diturunkan dalam rekomendasi teknis/fungsional
sebagai berikut:
 Pengadaan maupun penambahan teknologi produksi yang efisien;
 Pengembangan pengemasan produk pangan sesuai standar dan berdaya
jual tinggi;
 Proses produksi secara efisien, higienis dan sesuai standar.

9) Cengkeh

Usaha budidaya cengkeh menjadi salah satu usaha yang menjadi


primadona di Provinsi Maluku. Total luas areal panen cengkeh pada tahun 2020
seluas 44.714,39 ha dengan produksi sebesar 20.454,34 ton. Penyerapan tenaga
kerja pada usaha tani cengkeh cukup tinggi. Harga yang tinggi serta potensi
pasar yang terbuka luas menjadikan prospek pasar bagi komoditi cengkeh
sehingga cukup menjanjikan. Adanya tol laut, juga turut meningkatkan
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 81
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

peluang KPJU cengkah sehingga proses distribusi menjadi lebih efisien. Proses
pemasaran umumnya berawal dari pemasaran ke tengkulak/pengumpul ,
kemudian diangkut melalui kapal kargo ke pasar induk. Namun proses
pengolahan cengkeh untuk menjadi hasil minyak cengkeh belum optimal
karena keterbatasan alat serta pembinaan kepada petani untuk
mengembangkan usahanya. Selain itu, usia tanaman cengkeh yang umumnya
berusia tua. Kondisi perkebunan cengkeh didominasi oleh tanaman tua.
Cengkeh merupakan tanaman jangka panjang hingga berumur puluhan tahun
sehingga areal pertanaman yang ada saat ini merupakan representasi dari
penanaman 10-20 tahun sebelumnya.

Tabel 3.35. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Cengkeh di


Provinsi Maluku
Peluang Tantangan

- Habitat cocok untuk pengembangannya - Hanya menjual hasil kering cengkehnya


- Harga yang bagus (belum meningkatkan nilai tambah
- Potensi pasar minyak cengkeh tersedia cengkeh)
- Adanya peluasan dan rehabilitasi setiap - Harga fluktuatif
tahun - Proses pengolahan cengkeh untuk
- Adanya tol laut menjadi hasil minyak cengkeh belum
- Peluang ekspor optimal
- Cuaca yang berpengaruh terhadap proses
pengeringan cengkeh
- Ancaman serangan hama dan penyakit
Titik Kekuatan Titik Kritis (Titik Kelemahan)

- Produksi cengkeh yang banyak - Kadang panen dilakukan belum masa


- Ketersediaan lahan untuk pengembangan panen sehinga kualitas produksi tidak
cengkeh luas maksimal
- Teknis budidaya mudah - Keterampilan pengolahan terbatas
- Pangsa pasar luas, ekspor - Pengolahan masih bersifat tradisional
- Keterbatasan peralatan
- Usia tanaman tua
- Mutu cengkeh belum tentu berkualitas
- Panen masih bersifat manual
- Waktu panen perdana lama
- Belum ada transportasi yang langsung
menjual keluar daerah.

Berdasarkan pendekatan Matriks SWOT Kearns, KPJU cengkeh berada pada


posisi pertemuan isu strategis peluang dan titik kelemahan. Posisi ini menurut
Kearns merekomendasikan agar pengembangan KPJU cengkeh menggunakan
82 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

opsi utama Investasi/Divestasi yaitu pemanfaatan peluang yang ada dengan


cara meminimalkan kelemahan yang ada. Opsi ini kemudian diturunkan dalam
rekomendasi teknis/fungsional sebagai berikut:
 Peningkatan efisiensi sistem tataniaga cengkeh;
 Peningkatan peremajaan dan rehabilitasi lahan;
 Peningkatan fasilitasi teknologi dan kompetensi petani melalui desiminasi
teknologi;
 Pengembangan diversifikasi produk/industrialisasi cengkeh.

10) Kayu Besi

Kayu besi memiliki nilai ekonomi yang tergolong cukup baik, bahkan bisa
dibilang tinggi. Kayu besi merupakan salah satu jenis kayu komersil yang
banyak digunakan sebagai bahan mebel, bahan konstruksi rumah. Banyak
orang yang lebih memilih kayu besi sebagai bahan konstruksi dalam
pembangunan. Kayu besi memiliki tekstur kayu yang kuat dan keras. S elain itu
kayu besi juga tahan lama, tidak mudah membusuk, tahan air, maupun
dimakan rayap maupun serangga lainnya. Kayu besi juga diperuntukkan untuk
pembuatan furnitur rumah, misalnya meja, kursi, lemari, dan lain sebagainya.
Melihat berbagai manfaat kayu besi, menggambarkan prospek kayu besi
yang sangat bagus. Permintaan yang cukup tinggi dan nilai jual yang cukup
tinggi. Namun jenis kayu ini kurang banyak dibudidayakan masyarakat. Hal ini
disebabkan dari lambatnya pertumbuhannya.

Tabel 3.36. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Kayu Besi di
Provinsi Maluku
Peluang Tantangan

- Memiliki nilai ekonomi yang tinggi - Tidak ada yang membudidayakannya


- Peluang permintaan yang tinggi dengan
semakin industri dari kayu
- Untuk konstruksi bangunan
- Sebagai bahan pembuatan mebel
Titik Kekuatan Titik Kritis (Titik Kelemahan)

- Jenis kayu tidak mudah lapuk - Sulit dibudidayakan


- Tekstur kayu yang kuat dan keras - Dimanfaatkan/ ditebang kayunya setelah
berusia ratusan tahun
- Lambatnya pertumbuhan pohon

Berdasarkan pendekatan Matriks SWOT Kearns, KPJU kayu besi berada


pada posisi pertemuan isu strategis peluang dan titik kelemahan. Posisi ini
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 83
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

menurut Kearns merekomendasikan agar pengembangan KPJU kayu besi


menggunakan opsi utama Investasi/Divestasi yaitu pemanfaatan peluang yang
ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada. Opsi ini kemudian
diturunkan dalam rekomendasi teknis/fungsional sebagai berikut:
 Peningkatan dorongan untuk penanaman pohon kay u ulin pada habitat
yang sesuai.
84 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

C. KABUPATEN BURU

1. PROFIL DAERAH
a. Letak Geografi
Kabupaten Buru merupakan salah satu kabupaten yang berada di Provinsi
Maluku. I bukota kabupaten yang berada di Pulau Buru ini terletak di Namlea.
2
Kabupaten Buru merupakan mempunyai luas keseluruhan 7.595,58 Km . Wilayah
administrasi Kabupaten Buru adalah berupa daratan seluas 7.595,58 km².
Kabupaten Buru terdiri dari 10 wilayah kecamatan dengan luas wilayah masing -
masing kecamatan yaitu: Namlea (951.15 km²), Waeapo (102.50 km²), Waplau
(585.23 km²), Bata Bual (108.60 km²), Teluk Kaiely (141.08 km²), Waelata (234.50
km²), Lolong Guba (457.02 km²), Lilialy (481.50 km²), Airbuaya (1702.35 km²) serta
Fena Leisela (2831.65 km²). Kecamatan Fena Leisela merupakan kecamatan dengan
luas wilayah administrasi terbesar yakni mencakup sekitar 37,28 persen wilayah
Kabupaten Buru. Selanjutnya Kecamatan Air Buaya dan Namlea masing -masing
dengan persentase di atas 10 persen terhadap luas wilayah Kabupaten Buru.

Tabel 3.37. Luas Wilayah Kabupaten Buru


Luas Wilayah Jumlah
Kecamatan 2
Persentase
(km ) Pulau
Namlea 951,15 12,52 1
Waeapo 102,50 1,35 1
Waplau 585,23 7,70 1
Bata Bual 108,60 1,43 1
Teluk Kalely 141,08 1,86 1
Waelata 234,50 3,09 1
Lolong Guba 457,02 6,02 1
Lilialy 481,50 6,34 1
Air Buaya 1.702,35 22,41 1
Fena Leisela 2.831,65 37,28 1
Kab. Buru 7.595,58 100,00 1
Sumber: Kabupaten Buru Dalam Angka 2021

b. Topografi dan Iklim


Pengamatan unsur iklim di Kabupaten Buru pada tahun 2020 menunjukkan
bahwa pencapaian titik maksimum suhu, kecepatan angin, kelembaban udara, dan
tekanan angin biasanya terjadi pada bulan Januari -Februari serta Juli-Agustus.
Kondisi topografi di Wilayah Pulau Buru dan pulau-pulau di sekitarnya memiliki
kemiringan 0-3 persen 3-8 persen, 8-15 persen dan 15-30 persen. Untuk Pulau Buru
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 85
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

daerah dengan kemiringan 0-3 persen tersebar di sekitar pesisir Utara. Ketinggian
di Pulau Buru terdiri dari tiga klasifikasi yaitu 0-100 meter, 100-500 meter dan >500
meter. Kawasan dengan ketinggian 0-100 meter tersebar di pesisir sebelah utara
dan selatan, ketinggian 100-500 meter banyak tersebar di sebelah barat Pulau
Buru.
Pengamatan unsur iklim di Kabupaten Buru per Desember 2020 menghasilkan
suhu rata-rata 27,9°C, kelembapan rata-rata 84,9 persen, kecepatan angin rata-rata
5,2 m/det, dan jumlah curah hujan 193,3 mm.

Tabel 3.38. Pengamatan Unsur Iklim di Stasiun Meteorologi Namlea, Desember 2020

Unsur Iklim Stasiun Meteorologi Namlea


Suhu (°C)
Minimum 24,3
Rata-rata 27,9
Maksimum 31,0
Kelembaban (%)
Minimum 79
Rata-rata 84,9
Maksimum 93
Kecepatan Angin (m/det)
Minimum 7
Rata-rata 5,2
Maksimum 12
Tekanan Udara (mb)
Minimum 1.006,6
Rata-rata 1.009,3
Maksimum 1.011,1
Jumlah Curah Hujan (mm) 193,3
Jumlah Hari Hujan (hari) 17
Penyinaran Matahari (%) 56,8
Sumber: Kabupaten Buru Dalam Angka 2021

c. Demografi
Jumlah penduduk Kabupaten Buru berdasarkan hasil Sensus Penduduk 2020
(September) berjumlah 135.238 jiwa yang terdiri dari 69.216 jiwa laki -laki dan
66.022 jiwa perempuan. Kecamatan Namlea menjadi kecamatan dengan jumlah
penduduk terbanyak di Kabupaten Buru. Berdasarkan hasil Sensus Penduduk 2020
2
ini, kepadatan penduduk di Kabupaten Buru mencapai 17 jiwa/ km . Kepadatan
2
Penduduk tertinggi terjadi di Kecamatan Waeapo yakni 117 jiwa/km dan terendah
2
berada di Kecamatan Fena Leisela yakni 3 jiwa/km . Selain itu, rasio jenis kelamin
yang menunjukkan perbandingan antara jumlah penduduk laki-laki dan
perempuan berada pada angka 105 di tahun 2020. Hal ini menjelaskan bahwa
jumlah penduduk laki-laki di Kabupaten Buru lebih banyak dibanding penduduk
86 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

perempuannya dimanah untuk setiap 100 orang penduduk perempuan di


Kabupaten Buru, terdapat 105 penduduk laki-laki.

Tabel 3.39. Penduduk, Persentase Penduduk, Kepadatan Penduduk, dan Rasio Jenis
Kelamin Penduduk Menurut Kecamatan di Kabupaten Buru, 2020
Kepadatan
Persentase Rasio Jenis
Kecamatan Penduduk Penduduk per
Penduduk (%) 2 Kelamin
km
Namlea 36.680 27,12 38,56 103
Waeapo 12.040 8,90 117,46 107
Waplau 12.698 9,39 21,70 105
Bata Bual 9.439 6,98 86,92 105
Teluk Kalely 3.998 2,96 28,34 107
Waelata 13.501 9,98 57,57 110
Lolong Guba 12.465 9,22 27,27 106
Lilialy 11.208 8,29 23,28 103
Air Buaya 12.019 8,89 7,06 104
Fena Leisela 11.190 8,27 3,95 105
Kab. Buru 135.238 100,00 17,80 105
Sumber: Kabupaten Buru Dalam Angka 2021

d. Potensi Sumber Daya Ekonomi


1. Pertanian Tanaman, Peternakan dan Perburuan
Luas areal tanaman pangan terbesar di Kabupaten Buru adalah padi sawah
seluas 10.896 hektar. Tiga kecamatan yang menyumbang luas padi sawah
antara lain Kecamatan Waeapo, Waelata, dan Lolong Guba masing-masing
5.338 hektar, 3.724,50 hektar, dan 2.003,25 hektar. Produksi tanaman pangan
terbesar juga berasal dari tanaman padi sawah sebesar 4.179,30 ton pada tahun
2020. Produksi tanaman pangan lainnya antara lain, ubi kayu (4.175,30 ton)
jagung (1.980,83 ton), dan padi ladang (818,52 ton).

Tabel 3.40. Produksi Padi Sawah, Padi Ladang, Ubi Kayu dan Jagung Menurut
Kecamatan dan Jenis Tanaman di Kabupaten Buru (ton), 2020
Kecamatan Padi Sawah Padi Ladang Ubi Kayu Jagung
Namlea - - 346,65 24,24
Waeapo 24.402,24 - - 60,00
Waplau - - 114,84 48,49
Bata Bual - - 335,25 -
Teluk Kalely - - 192,15 -
Waelata 17.260,32 713,80 427,88 910,96
Lolong Guba 8.317,28 - 500,48 189,84
Lilialy - - 401,85 43,38
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 87
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Kecamatan Padi Sawah Padi Ladang Ubi Kayu Jagung


Air Buaya - - 1.14,00 540,96
Fena Leisela - 104,72 746,20 72,96
Kab. Buru 49.979,84 818,52 4.176,30 1.980,83
Sumber: Kabupaten Buru Dalam Angka 2021

Tanaman hortikultura terdiri dari tanaman sayuran dan buah-buahan


semusim, tanaman biofarmaka, tanaman hias, serta tanaman buah-buahan dan
sayuran tahunan. Produksi terbesar tanaman sayuran semusim di Kabupaten Buru
pada tahun 2020 dihasilkan oleh tanaman tomat, bawang merah, dan cabai rawit,
masing-masing sebesar 5.785 kuintal, 4.661 kuintal, dan 4.241 kuintal.

Tabel 3.41. Produksi Tanaman Menurut Jenis Tanaman Semusim Menurut Jenis
Tanaman di Kecamatan Buru (ton), 2017-2020
Jenis Tanaman 2018 2019 2020
Bawang Daun - - 238
Bawang Merah 144 - 4.661
Bawang Putih - - -
Bayam 1.735 1.865 977
Buncis 626 1.373 1.395
Cabai Besar 3.451 4.877 3.719
Cabai Rawit 3.650 4.654 4.241
Jamur - 12 -
Kacang Merah - - 5
Kacang Panjang 2.051 3.751 2.821
Kangkung 1.994 3.811 1.848
Kembang Kol - - 118
Kentang - - -
Ketimun 529 1.226 1.948
Kubis - - 468
Labu - 74 -
Paprika - - -
Petsai 35 - 1.040
Terung 1.828 3.516 1.887
Tomat 1.828 4.080 5.785
Wortel 1.555 - -
Blewah - - -
Melon - 200 135
Semangka 46 207 1.387
Stroberi 11 - -
Sumber: Kabupaten Buru Dalam Angka 2021

Secara umum, luas areal tanaman perkebunan terbesar di Kabupaten Buru


tahun 2020 adalah perkebunan kakao dengan total areal seluas 13.794,91 hektar.
Kecamatan Air Buaya menjadi kecamatan dengan luas areal perkebunan kelapa
terluas sebesar 7.811,64 hektar. Sementara itu, dari jumlah produksi perkebunan
terbesar Kabupaten Buru pada tahun 2020 adalah perkebunan kakao dan kelapa
88 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

sebesar 13.794, 91 ton dan 9.101,42 ton. Kecamatan Waplau merupakan


kecamatan penyumbang terbesar produksi perkebunan kelapa dan Kabupaten
Buru.

Tabel 3.42. Produksi Tanaman Perkebunan Menurut Kecamatan dan Jenis Tanaman
di Kabupaten Buru (ton), 2020
Jambu
Kecamatan Kelapa Kopi Kakao Pala Cengkih
Mete
Namlea 167,25 - 99,67 1,17 - 18,71
Waeapo 160,65 67,29 7,58 5,83 2,17 5,08
Waplau 4.129,81 0,04 484,40 7,19 7,33 183,48
Bata Bual 687,21 6,89 464,75 160,41 55,96 8,41
Teluk Kalely 182,15 6,49 53,71 - 7,56 7,57
Waelata 99,72 7,10 96,05 - 3,45 3,99
Lolong Guba 147,00 12,50 141,05 - 5,19 9,14
Lilialy 2.357,81 1,81 86,90 87,32 67,00 135,18
Air Buaya 353,88 0,33 193,34 49,39 36,12 3,03
Fena Leisela 650,91 1,42 305,07 10,54 34,78 16,61
Kab. Buru 8.936,39 103,87 1.932,52 321,85 219,56 391,20
Sumber: Kabupaten Buru Dalam Angka 2021

Populasi ternak terbesar terdapat pada sapi potong sebesar 23.648 ekor.
Kecamatan Waelata merupakan penghasil populasi sapi terbesar, yaitu 5.792
ekor. Total populasi unggas di Kabupaten Buru adalah 121.268 ayam kampung
dan 23.270 itik. Populasi unggas terbesar berada di Kecamatan Waelata,
sebesar 11.755 ekor itik dan 28.825 ayam kampung.

Tabel 3.43. Populasi Ternak dan Unggas Menurut Kecamatan dan Jenis Ternak di
Kabupaten Buru (ekor), 2020
Ternak Unggas
Kecamatan Sapi Ayam Ayam Ayam
Kerbau Kambing Babi Kuda Itik
Potong Kampung Petelur Pedaging
Namlea 2.390 - 1.002 - - 5.181 - - 883
Waeapo 3.526 1.461 1.801 - 14 27.932 - - 5.051
Waplau 1.366 - 2.196 - - 7.973 - - 490
Bata Bual 600 - 2.994 - - 8.841 - - 1.204
Teluk Kalely 1.493 - 1.094 - - 4.794 - - 1.815
Waelata 5.792 1.797 1.336 106 29 28.825 - - 11.755
Lolong 4.084 1.224 667 90 11 17.895 - - 728
Guba
Lilialy 2.417 - 1.469 - - 6.993 - - 570
Air Buaya 966 56 1.351 76 - 6.382 - - 475
Fena Leisela 1.014 - 765 135 3 6.452 - - 299
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 89
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Ternak Unggas
Kecamatan Sapi Ayam Ayam Ayam
Kerbau Kambing Babi Kuda Itik
Potong Kampung Petelur Pedaging
Kab. Buru 23.648 4.538 14.675 407 57 121.268 0 0 23.270
Sumber: Kabupaten Buru Dalam Angka 2021

2. Kehutanan dan Pemanenan Kayu dan Hasil Hutan Selain Kayu


Pada tahun 2020, tercatat Kabupaten Buru memiliki total luas hutan dan
perairan 427.434 hektar, yang terdiri dari hutan lindung seluas 108.166 hektar,
hutan produksi terbatas 109.951 hektar, hutan produksi tetap 106.912 hektar,
hutan produksi yang dapat dikonversi 95.556 hektar, dan hutan konserv asi
6.849 hektar.

Tabel 3.44. Luas Kawasan Hutan dan Konservasi Hutan dan Perairan di Kabupaten
Buru (ha), 2020
Luas
Jenis Hutan
Hutan
Hutan Konservasi 6.849
Hutan Lindung 108.166
Hutan Produksi Terbatas 109.951
Hutan Produksi Tetap 106.912
Hutan Produksi Konversi 95.556
Jumlah Luas Hutan dan Perairan 427.434
Sumber: Provinsi Maluku Dalam Angka 2021

3. Perikanan
Terdapat 6.770 rumah tangga perikanan tangkap di Kabupaten Buru pada
tahun 2020. Jumlah ini meningkat dari tahun 2019 (5.801 rumah tangga),
namun menurun jika dibandingkan tahun 2018 yang berjumlah 7.791 rumah
tangga. Kecamatan Waplau merupakan kecamatan dengan rumah tangga
perikanan tangkap terbesar di Kabupaten Buru, yaitu sebanyak 1.219 rumah
tangga.

Tabel 3.45. Jumlah Rumah Tangga Perikanan Tangkap Menurut Kecamatan di


Kabupaten Buru, 2018-2020
Kecamatan 2018 2019 2020
Namlea 1.416 870 1.015
Waeapo 27 87 102
Waplau 1.281 1.044 1.219
Bata Bual 962 696 812
Teluk Kalely 1.063 928 1.083
90 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Kecamatan 2018 2019 2020


Waelata - - -
Lolong Guba - - -
Lilialy 904 581 677
Air Buaya 1.124 812 948
Fena Leisela 1.014 783 914
Kab. Buru 7.791 5.801 6.770
Sumber: Kabupaten Buru Dalam Angka 2021

Pada sektor perikanan, komoditas ikan layang dan ikan tuna memberikan
kontribusi paling besar terhadap pendapatan daerah setelah kelompok komoditas
ikan lainnya. Total produksi untuk ikan layang dan ikan tuna pada tahun 2020
mencapai masing-masing 1.227,47 ton dan 788.01 ton dengan nilai produksi
masing-masing mencapai 4.726.640.000 rupiah dan 13.396.085.000 rupiah.

Tabel 3.46. Produksi dan Nilai Produksi Perikanan Menurut Komoditas Perikanan di
Kabupaten Buru, 2020
Kecamatan Produksi (ton) Nilai Produksi (Rp)
Udang Laut 12,80 153.500
Cakalang 376,48 4.894.240
Kembung 483,11 6.280.365
Julung-Julung 495,33 4.953.300
Teri 183,00 1.830.00
Layang 1.227,47 14.729.640
Selar 563,76 7.328.880
Tuna 788,01 13.396.085
Cumi-Cumi 184,20 1.842.000
Teripang 2,17 54.250
Kerapu 93,63 1.404.375
Tongkol Komu 610,59 7.327.020
Lainnya 3.171,51 53.342.020
Jumlah 8.192,06 117.535.775
Sumber: Kabupaten Buru Dalam Angka 2021

4. Perdagangan
Jumlah sarana perdagangan di Kabupaten Buru sejak tahun 2017
meningkat secara konsisten. Kios merupakan jenis sarana perdagangan yang
sangat besarnya jumlahnya pada tahun 2020 yakni mencapai 667 unit.
Selanjutnya Toko berada pada urutan kedua yakni sebanyak 664 unit. Untuk
jumlah pedagang, statistik mencatat jumlah pedagang di Kabupaten Buru
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 91
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

tahun 2020 mencapai 187 pedagang yang terdiri atas 24 pedagang sedang dan
163 pedagang kecil.

Tabel 3.47. Jumlah Sarana Perdagangan Menurut Jenisnya di Kabupaten Buru, 2017-
2020
Jenis Sarana 2017 2018 2019 2020
Pasar - - - -
Toko 542 604 621 664
Kios 384 419 427 667
Warung 55 70 73 77
Jumlah 981 1.093 1.121 1.408
Sumber: Kabupaten Buru Dalam Angka 2021

5. Industri Pengolahan
Industri pengolahan di Kabupaten Buru terdiri dari industri makanan,
minuman, pakaian jadi, kayu dan barang dari kayu, percetakan dan produksi media
rekaman, furnitur, jasa reparasi dan pemasangan mesin dan peralatannya, serta
industri pengolahan lainnya. Klasifikasi industri didominasi oleh industri makanan
sebanyak 147 perusahaan, 225 tenaga kerja, dan nilai produksi 12.555 rupiah.
Kemudian diikuti oleh industri minuman sebanyak 95 perusahaan dan furnitur
sebanyak 52 perusahaan. Industri makanan di Kabupaten Buru terdiri dari tempe,
tahu, gula merah, roti dan kue, serta kerupuk, keripik dan peyek. Perusahaan roti
dan kue menjadi perusahaan terbanyak di industri makanan, yaitu 104 perusahaan.

Tabel 3.48. Jumlah Perusahaan, Tenaga Kerja, dan Nilai Produksi Menurut Klasifikasi
Industri di Kabupaten Buru, 2020
Klasifikasi Industri Perusahaan Tenaga Kerja Nilai Produksi (Rp)
Makanan 147 225 12.555
- Tempe 17 41 3.917
- Tahu 13 3 3.561
- Gula Merah 9 17 618
- Roti dan Kue 104 157 4.240
- Kerupuk, Kripik, dan Peyek 4 7 219
Minuman 95 132 3.126
Pakaian Jadi 20 26 449
Kayu, Barang dari Kayu 4 8 219
Percetakan dan Produksi Media 8 12 304
Rekaman
Furnitur 52 185 4.016
Jasa Reparasi dan Pemasangan 1 2 90
Mesin dan Peralatannya
92 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Klasifikasi Industri Perusahaan Tenaga Kerja Nilai Produksi (Rp)


Pengolahan lainnya - - -
Jumlah 327 590 20.689
Sumber: Kabupaten Buru Dalam Angka 2021

6. Pariwisata
Jumlah rumah makan/restoran di Kabupaten Buru pada tahun 2020
meningkat dibanding tahun 2019. Pada tahun 2019 lalu, jumlah rumah makan/
restoran hanya mencapai 55 unit yang kemudian meningkat menjadi 129 unit
atau sekitar 57 persen di tahun 2020. Kecamatan Namlea menjadi kecamatan
dengan jumlah rumah makan/restoran terbanyak, yaitu 125 rumah makan pada
tahun 2020.
Jumlah hotel bintang di Kabupaten Buru masih sama seperti tahun-tahun
sebelumnya yakni berjumlah 1 hotel bintang. Fasilitas hotel bintang pada
tahun 2020 mencakup 30 kamar dan 48 tempat tidur. Sementara itu, jumlah
akomodasi lain bertambah dari 28 unit menjadi 29 unit akomodasi lainnya pada
tahun 2020 dengan 333 kamar dan 405 tempat tidur.

Tabel 3.49. Jumlah Hotel Bintang dan Akomodasi Lain di Kabupaten Buru, 2019-2020
Hotel Bintang Akomodasi Lain
Tahun
Jumlah Kamar Tempat Jumlah Kamar Tempat
2019 1 27 40 28 276 354
2020 1 30 48 29 333 405
Sumber: Kabupaten Buru Dalam Angka 2021

e. Sumber Daya Manusia


Jumlah Penduduk Kabupaten Buru berdasarkan hasil Sensus Penduduk 2020
(September) berjumlah 135.238 jiwa yang terdiri dari 69.216 jiwa laki-laki dan
66.022 jiwa perempuan Berdasarkan hasil Sensus Penduduk 2020 ini, kepadatan
penduduk di Kabupaten Buru mencapai 17 jiwa/ km2 . Kepadatan Penduduk
2
tertinggi terjadi di Kecamatan Waeapo yakni 117 jiwa/km dan terendah berada di
Kecamatan Fena Leisela yakni 3 jiwa/ km2 . Selain itu, rasio jenis kelamin yang
menunjukkan perbandingan antara jumlah penduduk laki-laki dan perempuan
berada pada angka 105 di tahun 2020. Hal ini menjelaskan bahwa jumlah
penduduk laki-laki di Kabupaten Buru lebih banyak dibanding penduduk
perempuannya dimanah untuk setiap 100 orang penduduk perempuan di
Kabupaten Buru, terdapat 105 penduduk laki-laki.
Jumlah angkatan kerja Kabupaten Buru tahun 2020 mencapai 72.305 orang.
Sebanyak 67.767 orang termasuk ke dalam kategori bekerja dan 4.538 berstatus
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 93
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

pengangguran. Berdasarkan pendidikan tertinggi yang ditamatkan, angkatan


kerja berstatus bekerja berasal dari 600 orang belum sekolah, 11.084 belum lulus
SD, 16.291 lulusan SD, 10.412 lulusan SLTP, 19.343 lulusan SMA/SMK, 1.671 lulusan
DI/DII/DIII, dan 8.366 lulusan perguruan tinggi. Sejak tahun 2018, terjadi
peningkatan yang cukup signifikan pada Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di
Kabupaten Buru. Pada tahun 2020, Kabupaten Buru mengalami kenaikan sebesar
0,04 poin menjadi 628,95 dari IPM tahun 2019 sebesar 68,91.

f. Prasarana Infrastruktur
1. Prasarana Transportasi
Jalan merupakan prasarana pengangkutan yang sangat penting
keberadaannya dalam menjamin kelancaran kegiatan ekonomi di suatu
wilayah. Oleh karenanya, peningkatan kualitas dan kuantitas jalan perlu
dilakukan agar dapat memudahkan mobilitas penduduk serta memperlancar
lalu lintas barang dari satu daerah ke daerah lain. Dari sana kemudian ekonomi
dapat bertumbuh. Panjang jalan di Kabupaten Buru tahun 2020 mencapai
1.591,62 km. Sekitar 95 persen dari panjang jalan tersebut merupakan
kewenangan pemerintah Kabupaten Buru. Sekitar 560,40 km permukaan jalan
masih berupa tanah, 530,42 km berupa kerikil, sedangkan 388,12 km telah
memiliki permukaan jalan berupa aspal. Sementara itu, sebagian besar jalan
masih berstatus rusak, yakni sepanjang 1.039,16 km atau sekitar 68 persen.

Tabel 3.50. Panjang Jalan Menurut Kecamatan dan Kondisi Jalan di Kabupaten Buru
(km), 2020
Kecamatan Baik Sedang Rusak Rusak Berat Jumlah
Namlea 102,99 15,10 27,40 107,01 252,50
Waeapo 4,70 34,00 53,73 43,59 136,00
Waplau 28,70 37,80 21,70 108,78 197,00
Bata Bual 3,79 25,00 8,60 22,60 60,00
Teluk Kalely 4,00 8,40 10,80 38,80 62,00
Waelata 12,09 5,60 112,38 51,93 182,00
Lolong Guba 13,49 34,60 94,07 89,79 231,92
Lilialy 4,36 31,00 16,44 51,20 103,00
Air Buaya 38,86 9,00 14,80 28,84 91,50
Fena Leisela 2,70 58,60 53,80 82,90 198,00
Kab. Buru 215,65 259,10 413,73 625,44 1.513,92
Sumber: Kabupaten Buru Dalam Angka 2021
94 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

2. Prasarana Listrik dan Air Bersih/Minum


Jumlah produksi listrik Kabupaten Buru pada tahun 2020 mencapai 47.983.172
KWh. Sekitar 90 persen dari hasil produksi tersebut kemudian dijual kepada
masyarakat sedangkan sisanya susut/hilang dan digunakan sendiri. Pada sub sektor
air bersih, jumlah pelanggan PDAM di Kabupaten Buru pada tahun 2020 m encapai
5.043 pelanggan. Angka ini meningkat dibanding tahun sebelumnya. Peningkatan
jumlah pelanggan turut mempengaruhi peningkatan volume penyaluran air di
tahun 2020.

Tabel 3.51. Daya Terpasang, Produksi, Jumlah Pelanggan dan Air yang Disalurkan
Menurut Kecamatan di Kabupaten Buru, 2020
Listrik Air Bersih
Daya Produksi Listrik Air
Kecamatan
Terpasang Listrik Terjual Pelanggan Disalurkan Nilai
2
(KW) (KWh) (KWh) (m )
Namlea 8.622 30.805.048 27.003.706 4.266 1.084.975 3.764.914.450
Waeapo 5.450 14.143.527 13.259.983 244 36.445 115.218.080
Waplau 231 30.176 68.775.540
Bata Bual 800 462.772 342.403 - - -
Teluk Kalely - - -
Waelata - - -
Lolong Guba - - -
Lilialy - - -
Air Buaya 1.212 2.571.825 2.353.220 - - -
Fena Leisela 302 36.528 78.519.530
Kab. Buru 16.084 47.983.172 5.043 1.188.124 4.017.427.600
Sumber: Kabupaten Buru Dalam Angka 2021

3. Prasarana Komunikasi
Kantor Pos adalah tempat pemberi pelayanan komunikasi tertulis dan atau
surat elektronik, layanan paket, layanan logistik, layanan transaksi keuangan,
dan layanan keagenan pos untuk kepentingan umum. Rumah pos berfungsi
sama seperti kantor pos dan kantor pos pembantu, bedanya rumah pos
biasanya terletak di daerah terpencil. Jumlah kantor pos pembantu di
Kabupaten Buru pada tahun 2020 yaitu 3 unit, yang terletak di Kecamatan
Namlea, Waeapo, dan Air Buaya. Jumlah ini belum mengalami peningkatan
sejak tahun 2017 hingga 2020.
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 95
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Tabel 3.52. Jumlah Kantor Pos Pembantu Menurut Kecamatan di Kabupaten Buru,
2017-2020
Kecamatan 2017 2018 2019 2020
Namlea 1 1 1 1
Waeapo 1 1 1 1
Waplau - - - -
Bata Bual - - - -
Teluk Kalely
Waelata - - - -
Lolong Guba - - - -
Lilialy - - - -
Air Buaya 1 1 1 1
Fena Leisela - - - -
Kab. Buru 3 3 3 3
Sumber: Kabupaten Buru Dalam Angka 2021

4. Prasarana Pendidikan
Salah satu faktor utama keberhasilan pembangunan di suatu negara adalah
tersedianya cukup sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. Berbagai
program terus diupayakan dalam mempercepat peningkatan kualitas SDM,
yang pada akhirnya akan menciptakan SDM yang tangguh, yang siap bersaing
di era globalisasi. Peningkatan SDM sekarang ini lebih difokuskan pada
pemberian kesempatan seluas-luasnya kepada penduduk untuk mengecap
pendidikan, terutama penduduk kelompok usia sekolah (7-24 tahun).
Fasilitas pendidikan tersebar di hampir seluruh kecamatan di Kabupaten
Buru mulai dari jenjang pendidikan SD hingga SMA/SMK. Sementara itu,
perguruan tinggi hanya berjumlah 1 yakni berada di Kecamatan Namlea. Pada
tahun ajaran 2020/2021 juga terjadi peningkatan jumlah sekolah yang ada di
Kabupaten Buru, baik di tingkat SD/MI, SMP/MTs, maupun SMA/SMK/MA dan
PT. Jumlah sekolah pada 2020/2021 Tercatat sebanyak 51 TK; 14 RA; 145 SD; 10
MI; 53 SMP; 103 MTs; 15 SMA; 9 SMK; dan 5 MA
Dari hasil pendataan potensi desa 2020, desa/kelurahan yang memiliki
fasilitas pendidikan juga bertambah bila dibandingkan dengan kondisi pada
tahun 2019. Secara rinci, sebagai berikut: 81 desa/kelurahan sudah memiliki SD,
53 desa/kelurahan sudah memiliki SMP, 17 desa/kelurahan sudah memiliki SMA,
8 kelurahan sudah memiliki SMK, dan 1 desa/kelurahan sudah memiliki
perguruan tinggi. Angka partisipasi murni (APM) dan Angka Partisipasi Kasar
(APK) tahun 2020 di Kabupaten Kepulauan Tanimbar mengalami peningkatan
dibandingkan tahun sebelumnya.
96 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

5. Prasarana Kesehatan
Menurut hasil pendataan Potensi Desa tahun 2020, fasilitas kesehatan yang
ada di Kabupaten Buru antara lain berupa 1 rumah sakit, 1 poliklinik, 12
puskesmas, 42 puskesmas pembantu, dan 12 apotek. Kecamatan Namlea
menjadi kecamatan yang memiliki sarana kesehatan paling lengkap
dibandingkan kecamatan lainnya.

Tabel 3.53. Jumlah Desa Yang Memiliki Sarana Kesehatan Menurut Kecamatan di
Kabupaten Buru, 2020
Kecamatan Rumah Sakit Poliklinik Puskesmas Puskesmas Pembantu Apotek
Namlea 1 1 1 1 2
Waeapo - 2 3 4
Waplau - 1 6 1
Bata Bual - 1 4 -
Teluk Kalely - 1 3 -
Waelata - 1 8 -
Lolong Guba - 1 8 2
Lilialy - 1 2 2
Air Buaya - 1 4 1
Fena Leisela - 1 3 -
Kab. Buru 1 1 12 42 12
Sumber: Kabupaten Buru Dalam Angka 2021

Jumlah tenaga kesehatan di Kabupaten Buru pada tahun 2020 terdiri dai 13
dokter, 3 dokter gigi, 137 perawat, 86 bidan dan 45 tenaga kesehatan masyarakat.
Kecamatan Namlea menjadi kecamatan dengan jumlah tenaga kesehatan
terbanyak di Kabupaten Buru, yaitu 3 dokter, 1 dokter gigi, 40 perawat, 25 bidan,
dan 30 tenaga kesehatan masyarakat.

Tabel 3.54. Jumlah Tenaga Kesehatan Menurut Kecamatan di Kabupaten Buru, 2020
Tenaga Kesehatan
Kecamatan Dokter Dokter Gigi Perawat Bidan
Masyarakat
Namlea 3 1 40 25 30
Waeapo 2 1 26 13 6
Waplau - 1 10 8 1
Bata Bual 1 - 3 5 1
Teluk Kalely 1 - 2 2 1
Waelata 2 - 13 9 2
Lolong Guba 1 - 5 4 -
Lilialy 1 - 7 6 1
Air Buaya - - 16 6 1
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 97
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Tenaga Kesehatan
Kecamatan Dokter Dokter Gigi Perawat Bidan
Masyarakat
Fena Leisela 2 - 15 8 2
Kab. Buru 13 3 137 86 45
Sumber: Kabupaten Buru Dalam Angka 2021

2. PEREKONOMIAN DAERAH
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan salah satu pencerminan
kemajuan ekonomi suatu daerah yang didefinisikan sebagai keseluruhan nilai tambah
barang dan jasa yang dihasilkan dalam waktu satu tahun di wilayah tersebut. PDRB
Kabupaten Buru atas dasar harga berlaku mencapai 2.426,73 miliar rupiah pada tahun
2020. Dari sisi lapangan usaha, kontribusi terbesar diberikan oleh sektor Pertanian,
Kehutanan, dan Perikanan yakni sebesar 834.78 miliar rupiah atau sekitar 34,40 persen
sedangkan sektor Pengadaan Listrik dan Gas tercatat sebagai sektor dengan kontribusi
terkecil yakni sebesar 2,02 miliar rupiah atau sekitar 0,08 persen dari total PDRB. Dari
sisi pengeluaran, kontribusi terbesar diberikan oleh kelompok Pengeluaran Kons umsi
Rumah Tangga yakni sebesar 2.039,22 miliar rupiah atau sekitar 82,80 persen
sedangkan kelompok Perubahan Inventori merupakan jenis pengeluaran dengan
kontribusi terkecil yakni sebesar 20,15 miliar rupiah atau sekitar 0,81 persen. Laju
pertumbuhan ekonomi Kabupaten Buru tahun 2020 tercatat mengalami perlambatan
yakni dari angka 6,06 persen pada tahun 2019 menjadi sebesar -0,02 persen pada tahun
2020.

Tabel 3.55. Distribusi Persentase PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan
Usaha di Kabupaten Buru, 2016-2020
Kategori Lapangan Usaha 2016 2017 2018 2019* 2020**
A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 33,90 34,14 33,96 33,78 34,40
B Pertambangan dan Penggalian 0,85 0,83 0,80 0,78 0,78
C Industri Pengolahan 14,61 14,86 15,18 15,17 14,55
D Pengadaan Listrik dan Gas 0,08 0,08 0,08 0,08 0,08
E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah,
Limbah dan Daur Ulang 0,37 0,37 0,37 0,37 0,38
F Konstruksi 7,67 7,48 7,48 7,63 7,70
G Perdagangan Besar dan Eceran; 6,79 6,81 6,90 6,75
Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 6,72
H Transportasi dan Pergudangan 3,03 3,01 3,12 3,11 2,77
I Penyediaan Akomodasi dan Makan 1,34 1,33 1,29 1,29 1,21
J Informasi dan Komunikasi 1,15 1,16 1,15 1,14 1,17
K Jasa Keuangan dan Asuransi 1,83 1,80 1,84 1,81 1,95
L Real Estat 0,41 0,40 0,38 0,36 0,36
M,N Jasa Perusahaan 0,11 0,11 0,11 0,11 0,111
98 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Kategori Lapangan Usaha 2016 2017 2018 2019* 2020**


O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan 8,11 17,98 17,96 17,95 18,10
dan Jaminan Sosial Wajib
P Jasa Pendidikan 4,42 4,39 4,28 4,26 4,29
Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 3,73 3,65 3,62 3,65 3,85
R, S, T, U Jasa lainnya 1,67 1,62 1,68 1,69 1,57
Produk Domestik Regional Bruto 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
*) Angka Sementara; **) Angka Sangat Sementara
Sumber: PDRB Kabupaten Buru Menurut Lapangan Usaha 2016 2020

Laju pertumbuhan PDRB Kabupaten Buru atas dasar harga konstan 2010
mengalami tren yang meningkat sejak 2016-2019. Namun, pada tahun 2020 terjadi
kontraksi yang menyebabkan pertumbuhan PDRB Kabupaten Buru turun menjadi
minus 0,02 persen, dibandingkan tahun 2019 yang bernilai 6,06 persen. Lapangan
usaha dengan pertumbuhan positif terbesar berasal dari sektor pengadaan listrik dan
gas sebesar 8,46 persen, jasa keuangan dan asuransi sebesar 8,85 persen, serta jasa
kesehatan dan kegiatan sosial sebesar 5.66 persen. Sementara itu, lapangan usaha
dengan kontraksi terbesar adalah sektor transportasi dan pergudangan sebesar minus
10,94 persen serta sektor penyediaan akomodasi dan makanan sebesar minus 6,59
persen.

3. KEBIJAKAN PEMERINTAH KABUPATEN BURU


Visi pembangunan Kabupaten Buru adalah:
. Untuk
tercapainya secara maksimal target yang telah dicanangkan ke dalam Visi, maka
dirumuskan ke dalam Misi terdiri dari :
1. Mewujudkan masyarakat bupolo yang sehat, cerdas dan berakhlak;
2. Penyelenggaraan pemerintahan yang amanah, profesional dan akuntabel;
3. Peningkatan infrastruktur dan pengelolaan sumber daya alam yang lestari;
4. Pemerataan pembangunan yang berkeadilan dan stabilisasi struktur ekonomi
daerah;
5. Perwujudan ruang yang nyaman dan berkelanjutan.
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 99
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Pada tahun terakhir pelaksanaan RPJMD 2017 - 2022, ada beberapa isu strategis
yang perlu mendapat perhatian dalam menyusun program dan kegiatan diantaranya :
1. Pemulihan Ekonomi dan Iklim Berusaha
2. Akses Pendidikan dan Kesehatan
3. Kemiskinan dan Pengangguran
4. Tata Kelola Pemerintahan
5. Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
6. Infrastruktur dan Penataan Ruang
7. Pariwisata dan Pelestarian Kebudayaan
8. Pengelolaan SDA, Lingkungan Hidup Serta Mitigasi Bencana
Sementara Tema yang diangkat dalam Musrenbang RKPD Kabupaten di
Kecamatan adalah Pemulihan Sosial Ekonomi dan Peningkatan Sumber Daya
dengan prioritas pembangunan, diantaranya adalah pemulihan ekonomi
dan mendorong iklim berusaha, peningkatan pemulihan pendidikan dan kesehatan,
penanggulangan kemiskinan dan pengangguran, optimalisasi tata kelola
pemerintahan, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak,
peningkatan infrastruktur wilayah dan penataan ruang daerah yang aman, nyaman
dan produktif, pengembangan pariwisata dan pelestarian budaya, dan pengelolaan
SDA, lingkungan hidup serta mitigasi bencana.

4. KPJU UNGGULAN KABUPATEN BURU


Hasil seleksi di tingkat kecamatan menghasilkan longlist KPJU untuk masing-
masing sektor di Kabupaten Buru. Berdasarkan longlist tersebut, dilakukan
penyeleksian nominasi KPJU Unggulan dengan mengambil 10 besar peringkat KPJU
tertinggi dari masing-masing sektor/subsektor untuk menjadi shortlist. Shortlist KPJU
Unggulan tersebut selanjutnya dikonfirmasi kepada responden ahli pada
sektor/subsektor masing-masing di tingkat Kabupaten Buru untuk dibandingkan secara
berpasangan. Kriteria yang digunakan untuk meny eleksi shortlist tersebut adalah 12
kriteria yang telah dirumuskan bobot kepentingannya oleh responden ahli tingkat
provinsi. Berdasarkan metode AHP, dihasilkan 5 KPJU Unggulan dengan
pemeringkatan baru dari shortlist pada masing-masing sektor/Subsektor seperti tersaji
di tabel berikut.
100 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Tabel 3.56. Shortlist 5 Besar KPJU Unggulan Tiap Sektor di Kabupaten Buru
No KPJU Skor No KPJU Skor
Terbobot Terbobot
Pertanian Tanaman, Peternakan, Perikanan
Perburuan dan Kegiatan YBDI
1 Padi 0,263 1 Ikan Cakalang 0,187
2 Kelapa 0,175 2 Ikan Tuna/Tatihu 0,169
3 Pisang 0,132 3 Ikan Komu/Tongkol 0,145
4 Sapi Pedaging 0,098 4 Ikan Momar/Layang 0,139
5 Jagung 0,079 5 Ikan Kawalinya/Selar 0,136
Industri Pengolahan Perdagangan Besar dan Eceran;
Reparasi dan Perawatan Mobil
dan Sepeda Motor
1 Beras/Beras Merah 0,176 1 Penjualan Hasil 0,101
Perikanan/Laut
2 Minyak Kayu Putih 0,157 2 Penjualan Hasil Bumi 0,098
(Cengkeh, Pala, Dll)
3 Kopra 0,121 3 Reparasi/Bengkel 0,092
Motor
4 Industri Meubel 0,080 4 Toko Sembako 0,091
5 Ikan Asin 0,073 5 Reparasi/Bengkel 0,090
Mobil
Penyediaan Akomodasi dan
Penyediaan Makan Minum
1 Warung Nasi Campur 0,223
2 Rumah Makan Padang 0,145
3 Penginapan/Losmen/Homestay 0,130
4 Warung Kopi 0,114
5 Jasa Catering 0,102

KPJU Unggulan Lintas Sektor Kabupaten Buru

Untuk mengetahui KPJU Unggulan lintas sektor di Kabupaten Buru, diperlukan


analisis perbandingan berpasangan antar sektor dalam kerangka metode AHP untuk
mengetahui bobot kepentingan relatif masing-masing sektor/subsektor atas
sektor/subsektor lainnya. Perbandingan berpasangan ini dilakukan atas dasar peran
masing-masing sektor terhadap pencapaian tujuan penciptaan lapangan kerja,
peningkatan daya saing, dan peningkatan pertumbuhan ekonomi. Perbandingan
dilakukan oleh responden ahli tingkat kabupaten yang mewakili berbagai stakeholder.
Hasil dari analisis data tersebut disajikan dalam tabel berikut.
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 101
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Tabel 3.57. Bobot Kepentingan Setiap Sektor/Subsektor Usaha Atas Dasar Perannya
Dalam Mencapai Tujuan Penetapan KPJU Unggulan di Kabupaten Buru
Skor Terbobot
No Sektor Usaha Rangking
Gabungan
1 Pertanian Tanaman, Peternakan, Perburuan 0,140 1
dan Kegiatan YBDI
2 Pengelolaan Kehutanan dan Penebangan 0,066 5
3 Perikanan 0,127 2
4 Pertambangan dan Penggalian 0,040 10
5 Industri Pengolahan 0,104 3
6 Konstruksi 0,053 8
7 Perdangan Besar dan Eceran; Reparasi dan 0,083 4
Perawatan Mobil dan Sepeda Motor
8 Pengangkutan dan Pergudangan 0,056 7
9 Penyediaan Akomodasi dan Penyediaan Makan 0,066 5
Minum
10 Informasi dan Komunikasi 0,035 12
11 Aktivitas Keuangan dan Asuransi 0,031 14
12 Aktivitas Profesional, Ilmiah dan Teknis 0,026 15
13 Aktivitas Penyewaan dan Sewa Guna Usaha 0,033 13
Tanpa Hak Opsi, Ketenagakerjaan, Agen
Perjalanan dan Penunjang Usaha Lainnya
14 Pendidikan 0,043 9
15 Aktivitas Kesehatan Manusia dan Aktivitas 0,039 11
Sosial
16 Kesenian, Hiburan dan Rekreasi 0,024 16
17 Aktivitas Jasa Lainnya 0,017 17
18 Aktivitas Rumah Tangga Sebagai Pemberi 0,017 17
Kerja; Aktivitas uang Menghasilkan Barang dan
Jasa oleh Rumah Tangga yang Digunakan
untuk Memenuhi Kebutuhan Sendiri

Berdasarkan bobot kepentingan masing-masing sektor di atas dilakukan analisis


KPJU Unggulan lintas sektor (setelah sebelumnya dilakukan normalisasi) yang
menghasilkan 10 KPJU Unggulan lintas sektor sebagaimana tersaji pada tabel berikut:
102 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Tabel 3.58. Shortlist 10 KPJU Unggulan Lintas Sektoral di Kabupaten Buru


Skor
Rangking KPJU
Terbobot

1 Padi (Pertanian Tanaman, Peternakan, Perburuan 0,0493


dan Kegiatan YBDI)

2 Kelapa (Pertanian Tanaman, Peternakan, Perburuan 0,0328


dan Kegiatan YBDI)

3 Ikan Cakalang (Perikanan) 0,0306

4 Beras/Beras Merah (Industri Pengolahan) 0,0302

5 Ikan Tuna (Perikanan) 0,0277

6 Minyak Kayu Putih (Industri Pengolahan) 0,0269

7 Pisang (Pertanian Tanaman, Peternakan, Perburuan 0,0247


dan Kegiatan YBDI)

8 Ikan Tongkol (Perikanan) 0,0237

9 Ikan Momar (Perikanan) 0,0227

10 Ikan Selar (Perikanan) 0,0223

Sepuluh KPJU di atas dinilai unggul berdasarkan 12 kriteria yang telah dirumuskan
di awal sekaligus pertimbangan bobot kepentingan sektor terkait terhadap
pencapaian tujuan penciptaan lapangan kerja, peningkatan daya saing, dan
pertumbuhan ekonomi. Hasil ini selanjutnya diperdalam baik dari sisi permasalahan
dan peluang serta memberikan rekomendasi untuk mengembangkan 10 KPJU
Unggulan lintas sektor tersebut.

1) Padi

Prospek pengembangan padi di Kabupaten Buru memiliki prospek yang


menjanjikan. Produksi padi di Buru pada tahun 2020 sebesar 50.562,38 ton dan
merupakan terbesar kedua di Provinsi Maluku.
Pertanian padi selain untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat,
turut meningkatkan pendapatan dan taraf hidup baik pelaku usaha pertanian
padi maupun pelaku usaha/produsen beras serta pedagang beras.
Pengembangan lahan padi masih dapat dilakukan dengan peluang
ketersediaan lahan yang memadai. Selain itu, daya serap pasar tinggi sehingga
dari segi pemasaran tidak mengalami kendala. Banyaknya teknologi anjuran
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 103
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

yang dapat diterapkan untuk peningkatan kualitas tanaman padi juga menjadi
keunggulan KPJU padi ini.
Permasalahan KPJU padi yang ditemui di Buru berupa ketersediaan pupuk
yang terbatas. Hal ini berpengaruh terhadap produktivitas tanaman. Untuk itu,
upaya kebijakan terkait ketersediaan pupuk perlu dioptimalkan untuk
menjamin petani mendapatkan pupuk yang terjamin kualitasnya baik mutu
dan efektivitasnya.

Tabel 3.59. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Padi di


Kabupaten Buru
Peluang Tantangan
- Ketersediaan lahan untuk pengembangan - Harga di tingkat petani yang rendah
masih memadai
- Merupakan kebutuhan pokok pangan
masyarakat
- Daya serap pasar tinggi
Titik Kekuatan Titik Kritis (Titik Kelemahan)
- Biaya pemasaran yang rendah - Biaya produksi tinggi
- Alsintan tersedia - Pasca panen belum maksimum
- Lahan budidaya cukup luas - Ketersediaan pupuk yang kurang mencukupi
- Banyaknya teknologi anjuran yang dapat
diterapkan untuk peningkatan kualitas
tanaman

2) Kelapa

Subsektor perkebunan di Kabupaten Buru merupakan salah satu sektor


unggulan. Salah satu komoditas perkebunan yang banyak diusahakan
masyarakat wilayah ini adalah kelapa dimana luasnya tercatat sebesar 4.929,85
hektar (2020).
Dengan daya dukung lahan yang luas dan sesuai untuk pengembangan
kelapa di Buru, semakin meningkatkan peluang komoditas kelapa. Selain itu
pengembangan agribisnis kelapa didukung potensi pasar yang masih terbuka
lebar, baik kelapa utuh maupun produk olahannya. Dengan prospek dan
potensi ini, arah pengembangan agribisnis kelapa adalah pemberdayaan di
hulu dan penguatan di hilir.
Melihat keunggulan dan kendala pada KPJU kelapa di Buru, strategi
pengembangan yang dapat diupayakan dapat melalui peremajaan kelapa yang
efisien secara ekonomi, pengembangan olahan kelapa dari sisi diversifikasi
produk maupun teknologi pendukungnya, serta penguatan kelembagaan
petani. Strategi tersebut perlu didukung dengan penyediaan infrastruktur dan
104 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

sarana yang memadai serta kebijakan pemerintah yang kondusif untuk


peningkatan kapasitas agribisnis kelapa.

Tabel 3.60. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Kelapa di


Kabupaten Buru
Peluang Tantangan
- Produk olahan kelapa banyak - Harga fluktuatif
- Permintaan kelapa cukup baik
- Budidaya kelapa sudah lama dikenal
Titik Kekuatan Titik Kritis (Titik Kelemahan)
- Mudah untuk dibudidayakan - Pengolahan yang masih terbatas
- Produksi kelapa yang tinggi - Transportasi minim sehingga distribusi
- Peralatan cukup tersedia cukup terkendala
- Pemasaran belum bisa maksimal

3) Ikan Cakalang

Komoditas ikan cakalang memberikan kontribusi besar baik bagi


perekonomian skala lokal maupun karena berfungsi sebagai bahan baku bagi
berbagai Industri pengolahan. Produksi ikan cakalang pada tahun 2019 sebesar
728,41 ton. Komoditas ikan cakalang semakin berpeluang dengan tingkat
konsumsi masyarakat Kabupaten Buru yang tinggi. Dari aspek pemasaran juga
cukup luas dan telah di ekspor keluar daerah.
Kendala dalam penangkapan adalah teknologi penangkapan yang masih.
Kurangnya fasilitas tempat pendingin penampungan ikan, membuat kualitas
ikan yang dijual menurun dan cepat busuk. Strategi yang dapat ditempuh
adalah pemerintah dapat lebih memperkuat sektor perikanan dengan
membangun kawasan perikanan tangkap serta fasilitas penyimpanan ikan
yang memadai.

Tabel 3.61. Peluang-Tantangan Serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Ikan Cakalang
di Kabupaten Buru
Peluang Tantangan
- Sumber daya perairan luas - Iklim penghujan, mengurangi frekuensi
- Tingkat permintaan cukup tinggi melaut
- Produk olahan beragam
Titik Kekuatan Titik Kritis (Titik Kelemahan)
- Sumber daya perikanan banyak - Sarana penanganan pasca panen masih
- Nelayan yang banyak kurang
- Distribusi lancar - Peralatan penangkapan yang tradisional
- Pemasaran luas hingga keluar daerah - Produk perikanan mudah rusak
- Keterbatasan es
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 105
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

4) Beras/Beras Merah

Salah satu KPJU unggulan Kabupaten Buru dari industri pengolahan yang
erat kaitannya dengan komoditas padi adalah produksi beras/beras merah.
Dengan tingginya produksi padi di wilayah ini, menjadikan usaha produksi
beras/beras merah sangat potensial. Industri beras/beras merah memegang
peranan penting dalam peningkatan nilai tata usaha tani. Produksi beras/beras
merah sangat potensial untuk dikembangkan mengingat kebutuhan
masyarakat akan beras semakin meningkat. Peluang pemasaran secara online
juga semakin terbuka sehingga lebih meningkatkan kemudahan dalam
pemasaran.

Tabel 3.62. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Beras/Beras


Merah di Kabupaten Buru
Peluang Tantangan
- Permintaan akan beras tinggi - Modal yang dibutuhkan cukup besar
- Pangsa pasar besar
- Pemasaran online yang terbuka
Titik Kekuatan Titik Kritis (Titik Kelemahan)
- Produksi padi yang tinggi - Mesin yang sudah tua
- Dekat dengan lokasi areal sawah
- Kualitas beras yang baik

5) Ikan Tuna

Sumber daya kelautan Kabupaten Buru memiliki potensi perikanan laut


yang menjanjikan. Salah satu komoditas perikanan tangkap laut yang unggul
di kabupaten ini adalah ikan tuna. Ikan tuna memiliki nilai jual yang tinggi
dengan tingkat permintaan yang juga tinggi. Produksi ikan tuna di wilayah ini
tercatat sebesar 1.675,32 ton pada tahun 2019.
Perikanan tangkap tuna memiliki kekuatan dari sisi jumlah nelayan yang
banyak armada penangkapan yang cukup memadai. KPJU ikan tuna, selain
keunggulan dari sisi nilai jual yang tinggi, serta peluang pasar yang besar.
Peluang ekspor untuk komoditas ikan tuna sangat terbuka. Dengan peluang
tersebut, peningkatan koordinasi yang intensif dengan berbagai pihak dapat
diupayakan untuk mendorong ekspor produk perikanan. Hal ini dapat
memotivasi para nelayan untuk mencapai target-target produksi perikanan.
Selanjutnya pengadaan sarana penunjang, patut ditingkatkan baik dalam
penanganan pasca tangkap maupun olahan ikan tuna.
106 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Tabel 3.63. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Ikan Tuna di
Kabupaten Buru
Peluang Tantangan
- Sumber daya perairan luas - Iklim penghujan, mengurangi frekuensi
- Nilai jual tinggi melaut
- Tingkat permintaan cukup tinggi -
- Pangsa ekspor terbuka
- Produk olahan beragam
Titik Kekuatan Titik Kritis (Titik Kelemahan)
- Sumber daya perikanan tuna banyak - Sarana penanganan pasca panen masih
- Nelayan yang banyak kurang
- Distribusi lancar - Peralatan penangkapan yang tradisional
- Pemasaran luas hingga keluar daerah - Produk perikanan mudah rusak
- Keterbatasan es

6) Minyak Kayu Putih

Minyak kayu putih adalah salah satu produk kehutanan yang telah dikenal
luas oleh masyarakat. Minyak kayu putih merupakan minyak atsiri hasil destilasi
atau penyulingan daun dan ranting kayu putih yang memiliki bau dan khasiat
yang khas.
Minyak Kayu Putih merupakan salah satu komoditas unggulan di Buru
disebabkan tersedianya potensi dari sisi ketersediaan bahan baku yang cukup
banyak dan luasnya potensi pengembangan. Namun dalam usaha ini, salah
satu kendalanya adalah peralatan yang digunakan masih belum modern. Untuk
itu, dapat diupayakan peningkatan teknologi produksi, serta diperlukan
penguatan pemasaran melalui pemanfaatan teknologi informasi yang lebih
optimal.

Tabel 3.64. Peluang-Tantangan Serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Minyak Kayu
Putih di Kabupaten Buru
Peluang Tantangan

- Permintaan pasar potensial untuk lokal - Produk substitusi banyak dijual di pasaran
dan nasional
- Memiliki nilai jual tinggi
Titik Kekuatan Titik Kritis (Titik Kelemahan)

- Bahan baku tersedia - Kemasan produk tidak menarik


- Pemasaran hingga keluar daerah - Peralatan yang belum modern
- Hasil cukup berkualitas
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 107
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

7) Pisang

Potensi sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan khususnya


hortikultura cukup melimpah di Indonesia. Di Kabupaten Buru, pisang menjadi
salah satu komoditas unggulan dari subsektor hortikultura. Pisang memiliki
pangsa pasar yang luas yang juga banyak dimanfaatkan sebagai bahan baku
industri olahan pangan. Kondisi lahan di wilayah ini cukup subur dan
mendukung budidaya pisang. Berbagai jenis ragam buah pisang dapat tumbuh
dengan mudah. Dari sisi teknis, budidaya pisang secara umum masih kurang
intensif. Budidaya tanaman ini pada umumnya belum menerapkan inovasi
teknologi secara optimal disebabkan sebagian besar lahan tanaman pisang
merupakan usaha pekarangan skala kecil. Pemeliharaan dan penangana n
penyakit cenderung juga kurang memadai sehingga pisang yang dihasilkan
kurang berkualitas. Selain itu penanganan pasca panen masih belum
memenuhi standar yang baik.
Kebijakan harga pisang selama ini diserahkan kepada mekanisme pasar.
Rantai perdagangan pisang dalam usaha skala kecil yang dimulai dari petani
menjual ke pengumpul kemudian ke pedagang, harganya sangat bervariasi,
tergantung pada varietas pisang.
Dalam pengembangannya, pemerintah dapat memberikan pembinaan dan
pelatihan agar para petani pisang dapat meningkatkan kualitas pisang melalui
pengelolaan kebun secara intensif; inovasi teknologi budidaya; penanganan
buah pisang segar sesuai standar; serta diversifikasi komoditas menjadi produk
olahan yang beragam.

Tabel 3.65. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Pisang di


Kabupaten Buru
Peluang Tantangan
- Pisang dapat diolah menjadi produk - Ancaman serangan hama dan penyakit
olahan - Pengolahan pisang masih sedikit
- Lahan yang cocok untuk budidaya - Pasar pisang masih terbatas
Titik Kekuatan Titik Kritis (Titik Kelemahan)
- Produksi melimpah - Budidaya masih kurang intensif
- Lahan pisang yang luas - Penanganan penyakit cenderung belum
- Ketersediaan SDM memadai memadai
- Penguasaan teknik budidaya cukup - Kualitas pisang yang kurang
memadai - Mudah busuk dan mudah layu
- Sarana produksi tersedia dan mudah
diperoleh
108 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

8) Ikan Tongkol

Ikan tongkol salah satu jenis ikan yang potensial di Kabupaten Buru.
Keunggulan dari ikan tongkol adalah produksinya yang melimpah, banyaknya
nelayan serta peluang pasar yang menjanjikan disebabkan tingginya
permintaan untuk sektor kuliner seperti rumah makan dan untuk keperluan
industri. Produk olahan ikan tongkol cukup beragam dan bernilai jual tinggi.
Namun komoditas ini tidak terlepas dari adanya kendala salah satunya
teknologi penanganan bahan baku masih cukup sederhana. Penciptaan iklim
investasi yang kondusif diharapkan dapat mengundang investor dalam
pengolahan ikan sehingga meningkatkan produk perikanan. Selain itu
pengadaan peralatan pasca tangkap dapat juga diupayakan sebagai langkah
dalam menjaga kuantitas dan kualitas ikan tongkol.

Tabel 3.66. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Ikan tongkol di
Kabupaten Buru
Peluang Tantangan
- Sumber daya perairan luas - Iklim penghujan, mengurangi frekuensi
- Nilai jual tinggi melaut
- Tingkat permintaan cukup tinggi
- Produk olahan beragam
Titik Kekuatan Titik Kritis (Titik Kelemahan)
- Sumber daya perikanan tongkol banyak - Sarana penanganan pasca panen masih
- Nelayan yang banyak kurang
- Distribusi lancar - Peralatan penangkapan yang tradisional
- Pemasaran luas hingga keluar daerah - Produk perikanan mudah rusak
- Keterbatasan es

9) Ikan Momar

Pengelolaan dan pemanfaatan potensi kelautan dan perikanan


terutama ditujukan untuk kesejahteraan rakyat. Untuk itu pengembangan
agribisnis perikanan merupakan salah satu alternatif yang perlu
diperhatikan sehingga perlu adanya pemilihan produk perikanan yang
menjadi komoditas unggulan dari sekian banyak jenis ikan nilai ekonomis
penting.
Salah satu komoditas unggulan perikanan di Kabupaten Buru adalah ikan
momar. Ikan momar merupakan salah satu jenis dari ikan layang. Ikan momar
memiliki tingkat permintaan yang cukup tinggi. Produk olahan ikan momar
cukup banyak diminati masyarakat.
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 109
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Ikan momar termasuk ikan komersil, yang pengelolanya biasanya dalam


bentuk pemindangan dan pengasinan. Hal ini sebagai upaya untuk
meningkatkan nilai tambah, meningkatkan pendapatan dan
kesejahteraan petani/nelayan.

Tabel 3.67. Peluang-Tantangan Serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Ikan Momar Di
Kabupaten Buru
Peluang Tantangan
- Sumber daya perairan luas - Iklim penghujan, mengurangi frekuensi
- Tingkat permintaan cukup tinggi melaut

Titik Kekuatan Titik Kritis (Titik Kelemahan)


- Sumber daya perikanan banyak - Sarana penanganan pasca panen masih
- Nelayan yang banyak kurang
- Distribusi lancar - Kompetensi SDM terkait pengelolaan
- Pemasaran luas hingga keluar daerah masih rendah
- Peralatan penangkapan yang tradisional
- Produk perikanan mudah rusak
- Keterbatasan es

10) Ikan Selar

Buru dikenal sebagai daerah yang memiliki perairan laut yang luas. Hal
ini menjadikan wilayah ini sangat potensial untuk kegiatan perikanan
tangkap yang merupakan aset penting bagi perekonomian daerah. Perikanan
tangkap merupakan salah satu kegiatan ekonomi yang berkembang
karena memberikan kontribusi lebih besar berupa hasil tangkapan jenis
ikan pelagis maupun ikan demersal. Salah satu hasil perikanan yang cukup
banyak dihasilkan di Buru adalah ikan selar.
Ikan selar menjadi salah satu KPJU unggulan Buru. Hal ini terdukung
dengan banyaknya nelayan serta daya dukung perairan yang luas di wilayah
ini. Ikan selar merupakan komoditas hasil perikanan yang memiliki nilai
ekonomis dan berperan dalam perekonomian masyarakat. Serapan tenaga
kerja pada komoditas ini cukup besar. Ikan selar yang dihasilkan memiliki
kualitas yang baik. Ikan selar juga banyak diolah khususnya menjadi ikan
kering. Dengan pengolahan produk perikanan tidak hanya meningkatkan nilai
jual, namun juga menambah daya tahan produk perikanan.
110 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Tabel 3.68. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Ikan Selar di
Kabupaten Buru
Peluang Tantangan
- Sumber daya perairan luas - Iklim penghujan, mengurangi frekuensi
- Tingkat permintaan cukup tinggi melaut
- Produk olahan selar, seperti ikan kering
banyak diminati

Titik Kekuatan Titik Kritis (Titik Kelemahan)


- Sumber daya perikanan banyak - Sarana penanganan pasca panen masih
- Nelayan yang banyak kurang
- Distribusi lancar - Kompetensi SDM terkait pengelolaan
- Pemasaran luas hingga keluar daerah masih rendah
- Peralatan penangkapan yang tradisional
- Produk perikanan mudah rusak
- Keterbatasan es
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 111
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

D. KABUPATEN BURU SELATAN

1. PROFIL DAERAH
a. Letak Geografi
Kabupaten Buru Selatan merupakan salah satu kabupaten yang berada di
Provinsi Maluku. Secara astronomis wilayah Buru Selatan terletak antara

2
Kabupaten Buru Selatan memiliki luas keseluruhan 5.060 km .
Secara geografis, Kabupaten Buru Selatan berbatasan dengan motivasi Laut Seram
di Utara, Laut Banda di Selatan, Laut Banda dan Samudera Hindia di Barat, dan
Selat Manipa dan Kabupaten Buru di Timur.
Buru Selatan terdiri dari 6 kecamatan yang terletak di Pulau Buru Selatan dan
Pulau Ambalau. Di Pulau Buru terdapat Kecamatan Kepala Madan, Kecamatan
Leksula, Kecamatan Fena Fafan, Kecamatan Namrole dan Kecamatan Waesama.
Sedangkan di Pulau Ambalau terdapat Kecamatan Ambalau. Kecamatan Leksula
2
merupakan wilayah terbesar di Kabupaten Buru Selatan dengan luas 1.899,61 km
atau 37,54 persen dari total luas keseluruhan. Sedangkan, wilayah terkecil adalah
2
Kecamatan Ambalau, yaitu 306 Km .

Tabel 3.69. Luas Wilayah Kabupaten Buru Selatan


Ibukota Luas Wilayah Jumlah
Kecamatan 2
Persentase
Kabupaten/Kota (Km ) Pulau
Kepala Madan Biloro 1.276 22,52 -
Leksula Leksula 1.899,61 37,54 -
Fena Fafan Waekatin 528,39 10,44 -
Namrole Elfule 326 6,44 -
Waesama Wamsisi 724 14,31 -
Ambalau Siwar 306 6,05 -
Kab. Buru Selatan Namrole 5.060 100 -
Sumber: Kabupaten Buru Selatan Dalam Angka 2021

b. Topografi dan Iklim


Kondisi topografi Kabupaten Buru Selatan terbagi menjadi 3 satuan, yaitu
pegunungan, perbukitan, dan dataran. Satuan Pegunungan terbentang dari
bagian Tenggara, Selatan, Barat dan Tengah Pulau Buru Selatan yang menempati
sekitar 70 persen dari luas pulau dengan kemiringan lereng relatif curam. Satuan
Perbukitan tersebar di sekeliling morfologi pegunungan yang membentuk
rangkaian perbukitan yang membulat dan berlerang landai sampai agak curam
dengan ketinggian sampai 800 meter. Satuan Daratan terbagi ke dalam dataran
112 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

rendah dan dataran antar gunung. Dataran rendah tersebar di daerah utara dan di
sepanjang sungai. Fisiografi bentuk wilayah Kabupaten Buru Selatan dapat
dikelompokkan atas dataran pantai, perbukitan dan kelerengan yang bervariasi
dari datar (0 3 persen), landai berombak (3 - 8 persen), bergelombang (8 15
persen), agak curam (15 30 persen), curam (30 45 persen) dan sangat curam (>45
persen). Berdasarkan kelas ketinggian dapat dibagi atas 3 kelas, yang meliputi : 0-
500 m, 500-1000 Km dan > 1000 m di atas permukaan laut (dpl). Puncak gunung
tertinggi adalah Kaku Gilegan dengan elevasi 2.736 dpl.
Iklim yang berlaku di Kabupaten Buru Selatan adalah iklim laut tropis dan iklim
musim yang dipengaruhi oleh angin musim serta berhubungan erat dengan lautan
yang mengelilinginya. Selain itu luas yang berbeda-beda memungkinkan,
berlakunya iklim musim. Suhu rata-rata Kabupaten Buru Selatan per Desember
o
2020 adalah 27,9 C. Dengan kelembapan rata-rata 84,9 persen dan kecepatan
angin rata-rata 5,2 m/det, serta jumlah curah hujan sebesar 193,3 mm.

Tabel 3.70. Pengamatan Unsur Iklim di Kabupaten Buru Selatan, Desember 2020

Unsur Iklim Stasiun Kepulauan Tanimbar


Suhu (°C)
Minimum 24,3
Rata-rata 27,9
Maksimum 31,0
Kelembaban (%)
Minimum 79
Rata-rata 84,9
Maksimum 93
Kecepatan Angin (m/det)
Minimum 7
Rata-rata 5,2
Maksimum 12
Tekanan Udara (mb)
Minimum 1.006,6
Rata-rata 1009,3
Maksimum 1.011,1
Jumlah Curah Hujan (mm) 193,3
Jumlah Hari Hujan (hari) 17
Penyinaran Matahari (%) 56,8
Sumber: Kabupaten Buru Selatan Dalam Angka 2021

c. Demografi
Penduduk Kabupaten Kepulauan Tanimbar dari tahun ke tahun mengalami
penurunan. Jumlah penduduk pada tahun 2020 sebanyak 75.410 jiwa, menurun
sebesar 0,02 persen dari tahun 2010. Jumlah penduduk tersebut terdiri atas 38.640
jiwa penduduk laki-laki dan 38.770 jiwa penduduk perempuan. Pada tahun 2020,
porsi terbesar persebaran penduduk di Buru Selatan Kabupaten berada di
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 113
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Kecamatan Namrole (20,15 persen), kemudian disusul oleh Kecamatan Waesam a


(20,15 persen), Leksula (18,66 persen), dan Kepala Madan (6,19 persen).

Tabel 3.71. Penduduk, Laju Pertumbuhan Penduduk, Kepadatan Penduduk, Rasio


Jenis Kelamin Penduduk Menurut Kecamatan di Kabupaten Buru Selatan, 2020
Laju Kepadatan Rasio
Kecamatan Penduduk Pertumbuhan Penduduk per Jenis
2
2010-2020 (%) km Kelamin
Kepala Madan 12.210 -0.02 9,57 104,87
Leksula 14.071 -0.05 7,44 105,00
Fena Fafan 3.904 -0.06 7,39 108,10
Namrole 20.874 0.03 64,03 105,43
Waesama 15.196 -0.02 20,99 105,91
Ambalau 9.155 -0.04 29,92 102,01
Kab. Buru Selatan 75.410 -0.02 14,90 105,08
Sumber: Kabupaten Buru Selatan Dalam Angka 2021

2
Kepadatan penduduk di Kabupaten Buru Selatan adalah 14,90 per Km , dengan
kepadatan tertinggi berada di Kecamatan Namrole sebesar 64,03 penduduk per
2 2
km , kemudian disusul oleh Kecamatan Ambalau sebesar 29,92 penduduk per km .
Berdasarkan jenis kelamin, seluruh kecamatan di Buru Selatan memiliki rasio jenis
kelamin di atas 100, Hal ini menunjukkan bahwa 6 kecamatan di Kabupaten Buru
Selatan memiliki jumlah penduduk laki-laki lebih banyak dari pada penduduk
perempuan. Adapun untuk rasio jenis kelamin tertinggi terdapat pada Kecamatan
Fena Fafan dengan 108,10 dan rasio terendah berada di Kecamatan Ambalau
dengan 102,01. Adapun rasio jenis kelamin untuk Kabupaten Buru Selatan adalah
105,08.

d. Potensi Sumber Daya Ekonomi


1. Pertanian Tanaman, Peternakan dan Perburuan
Beberapa jenis tanaman hortikultura sayuran yang banyak dibudidayakan
di Kabupaten Buru Selatan diantaranya adalah bawang merah, cabai rawit,
tomat, dan sawi. Di tahun 2020, luas tanaman sayur terbesar adalah cabai rawit,
yaitu 25 hektar. Hal tersebut dibuktikan dengan produksi cabai rawit menjadi
tanaman dengan total produksi terbesar, yaitu 70 ton. Kecamatan Leksula
merupakan kecamatan penghasil produksi cabai rawit terbesar di Buru Selatan.
114 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Tabel 3.72. Produksi Beberapa Jenis Tanaman Sayuran Menurut Kecamatan di


Kabupaten Buru Selatan (ton), 2017-2020
Kecamatan Bawang Merah Cabai Rawit Tomat Sawi
Kepala Madan 9 20 4 9
Leksula 15 24 14 8
Fena Fafan - 6 - 1
Namrole 15 10 2 4
Waesama 3 4 1 -
Ambalau - 6 3 -
Kab. Buru Selatan 42 70 24 22
Sumber: Kabupaten Buru Selatan Dalam Angka 2021

Tanaman perkebunan yang utama di Kabupaten Buru Selatan terdiri atas


tanaman kelapa, cengkih dan kakao. Luas tanaman terbesar terdapat pada
perkebunan kelapa seluas 11.108 hektar, kakao seluas 6.176 hektar, dan cengkih
5.436 hektar. Produksi terbesar di sektor perkebunan adalah tanaman kelapa
dengan total produksi mencapai 2.842 ton. Kecamatan Leksula menjadi penghasil
kelapa terbesar, yaitu 970 ton. Sedangkan, Kecamatan Ambalau merupakan
penghasil terbesar perkebunan cengkih sebesar 920 ton. Serta, Kecamatan
Namrole menjadi penghasil kakao terbesar mencapai 195 ton.

Tabel 3.73. Produksi Kelapa, Cengkih dan Kakao Menurut Kecamatan di Kabupaten
Buru Selatan (ton), 2020
Kecamatan Kelapa Cengkih Kakao
Kepala Madan 408 191 273
Leksula 970 290 31
Fena Fafan 23 102 40
Namrole 703 121 195
Waesama 669 305 189
Ambalau 69 920 149
Kab. Buru Selatan 2.842 1.929 877
Sumber: Kabupaten Buru Selatan Dalam Angka 2021

Sektor peternakan di Kabupaten Buru Selatan terdiri dari ternak dan unggas.
Populasi ternak untuk sapi dan kambing masing-masing 1.810 ekor dan 3.555 ekor.
Kecamatan Kepala Madan memiliki populasi kambing terbanyak di Buru Selatan.
Pada peternakan unggas, Kabupaten Buru Selatan memiliki populasi ayam
kampung yang mendominasi, yaitu 301.212 ekor, dengan Kecamatan Ambalau
menjadi kecamatan dengan populasi terbanyak.
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 115
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Tabel 3.74. Jumlah Populasi Ternak dan Unggas Menurut Kecamatan dan Jenis
Ternak di Kabupaten Buru Selatan (ekor), 2020
Ternak Unggas
Kecamatan Sapi Ayam Ayam Itik Itik
Kambing Kerbau Babi
Bali Kampung Petelur Pedaging Manila
Kepala Madan 234 1.878 112 52 14.573 - - 523
Leksula 467 216 - 993 2.293 - - 288
Fena Fafan 251 75 - 504 1.149 - - 161
Namrole 341 147 21 83 100.299 - - 841
Waesama 302 390 9 38 72.824 - - 1.368
Ambalau 215 849 - - 110.074 - - 632
Kabupaten 1.810 3.555 142 1.670 301.212 - - 3813
Buru Selatan
Sumber: Kabupaten Buru Selatan Dalam Angka 2021

2. Kehutanan dan Pemanenan Kayu dan Hasil Hutan Selain Kayu


Pada tahun 2020, tercatat Kabupaten Buru Selatan memiliki total luas
hutan dan perairan 345.142 hektar, yang terdiri dari hutan lindung seluas
73.118 hektar, hutan produksi terbatas 101.652 hektar, hutan produksi tetap
90.768 hektar dan hutan produksi yang dapat dikonversi 79.604 hektar.

Tabel 3.75. Luas Kawasan Hutan dan Konservasi Hutan dan Perairan di Kabupaten
Buru Selatan (ha), 2020
Luas
Jenis Hutan
Hutan
Hutan Konservasi -
Hutan Lindung 73.118
Hutan Produksi Terbatas 101.652
Hutan Produksi Tetap 90.768
Hutan Produksi Konversi 79.604
Jumlah Luas Hutan dan Perairan 345.142
Sumber: Provinsi Maluku Dalam Angka 2021

3. Perikanan
Jumlah rumah tangga perikanan di Kabupaten Buru Selatan tahun 2020
sebesar 2.690 rumah tangga dimanah rumah tangga perikanan paling banyak
tersebar di wilayah kecamatan Namrole, Kepala madan dan Leksula. Hal ini
turut dipengaruhi oleh kepadatan penduduk kecamatan serta jumlah desa
pesisir di kecamatan Namrole dan Leksula. Rumah tangga pertanian tangkap
mendominasi RTP di Buru Selatan dengan jumlah 2.647 unit.
116 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Tabel 3.76. Rumah Tangga Perikanan (RTP) Menurut Kecamatan di Kabupaten Buru
Selatan, 2020
Rumah Tangga Perikanan
Kecamatan Budidaya
Tangkap Tambak Kolam
Laut
Kepala Madan 677 - - 12
Leksula 586 - 5 2
Fena Fafan - - 6 -
Namrole 614 - 7 2
Waesama 391 - 5 -
Ambalau 379 - 5 -
Kabupaten Buru Selatan 2.647 - 23 -
Sumber: Kabupaten Buru Selatan Dalam Angka 2021

Produksi perikanan Kabupaten Buru Selatan terdiri dari ikan laut dan ikan
darat. Pada tahun 2020, Buru Selatan berhasil memproduksi sebesar 14.933,02
ton ikan laut dan 3.050 ikan darat. Kecamatan Kepala Madan menjadi
penghasil ikan laut terbanyak, yaitu 5.223,87 ton. Total produksi hasil
perikanan di Buru Selatan adalah 17.983,01 ton.

Tabel 3.77. Produksi Hasil Perikanan Menurut Kecamatan di Kabupaten Buru


Selatan, 2020
Produksi (ton)
Kecamatan
Ikan Laut Ikan Darat Jumlah
Kepala Madan 5.223,87 - 5.223,87
Leksula 2.983,30 1.853 4.836,30
Fena Fafan - - -
Namrole 3.729,10 1.197 4.926,10
Waesama 1.789,98 - 1.789,98
Ambalau 1.206,84 - 1.206,84
Kab. Buru Selatan 14.933,02 3.050 17.983,01
Sumber: Kabupaten Buru Selatan Dalam Angka 2021

4. Perdagangan
Perusahaan menurut Badan Hukum di Kabupaten Buru Selatan pada Tahun
2020 sebanyak 77 Perusahaan. Sedangkan jumlah pedagang berizin di Buru
Selatan sebanyak 45 pedagang, yang terdiri dari 18 pedagang menengah dan
27 pedagang kecil. Sarana perdagangan di Buru Selatan tahun 2020 berupa 1
pasar, 19 toko, 8 kios, dan 3 warung. Total sarana perdagangan asalah 31 unit.
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 117
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Jumlah ini mengalami penurunan jika dibandingkan dengan tahun 2019


sebesar 38 unit.

Tabel 3.78. Jumlah Sarana Perdagangan Menurut Jenisnya di Kabupaten Buru


Selatan, 2017-2020
Jenis Sarana
2017 2018 2019 2020
Perdagangan
Pasar 1 1 1 1
Toko 9 9 9 19
Kios 15 26 27 8
Warung 0 0 1 3
Jumlah 25 36 38 31
Sumber: Kabupaten Buru Selatan Dalam Angka 2021

5. Industri Pengolahan
Industri mikro dan kecil yang terdapat di Kabupaten Buru Selatan pada
tahun 2020 sebanyak 1.263 perusahaan dengan jumlah tenaga kerja sebanyak
2.198 orang.

6. Pariwisata
Kabupaten Buru Selatan memiliki 53 objek wisata dan 21 penginapan.
Jumlah akomodasi di Kabupaten Buru Selatan tahun 2019 sebesar 21
akomodasi yang merupakan penginapan di Kecamatan Namrole dan
Kecamatan Leksula. Kabupaten Buru Selatan memiliki 53 obyek wisata di 6
kecamatan. Terdapat 35 rumah makan/restoran di tahun 2019. Angka ini
mengalami peningkatan yang signifikan sejak tahun 2016. Namun,
persebarannya masih belum merata di setiap kecamatan. Jumlah rumah
makan/restoran masih berpusat di Kecamatan Namrole dengan jumlah 27
rumah makan.

Tabel 3.79. Jumlah Rumah Makan/Restoran Menurut Kecamatan di Kabupaten Buru


Selatan, 2016-2019
Kecamatan 2016 2017 2018 2019
Kepala Madan - - - -
Leksula - - 5 8
Fena Fafan - - - -
Namrole 13 16 23 27
Waesama - - - -
Ambalau - - - -
Kab. Buru Selatan 13 16 28 35
Sumber: Kabupaten Buru Selatan Dalam Angka 2021
118 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

e. Sumber Daya Manusia


Berdasarkan data hasil Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) tahun 2020
terlihat bahwa jumlah angkatan kerja di kabupaten Buru Selatan sebesar 30.160
jiwa. Angkatan kerja ini terdiri dari 29.462 orang yang bekerja dan 698 orang
pengangguran terbuka. Angkatan kerja yang bekerja terdiri dari 17.167 laki-laki
dan 12.596 perempuan.
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Kabupaten Buru Selatan tahun 2019
sebesar 70,50 persen. Angka ini meningkat jika dibandingkan dengan tahun 2013
yang hanya sebesar 59,89 persen. Sementara itu, Indeks Pembangunan Manusia
(IPM) Buru Selatan pada sejak 2010 hingga 2018 mengalami tren yang meningkat.
Pada 2018, IPM Buru Selatan adalah 63,62.

Tabel 3.80. Angkatan Kerja Menurut Jenis Kelamin di Kabupaten Buru Selatan, 2020
Jenis Kelamin
Kegiatan Utama
Laki-Laki Perempuan Jumlah
Angkatan Kerja 17.564 12.596 30.160
- Bekerja 17.167 12.295 29.462
- Pengangguran 397 301 698
Bukan Angkatan Kerja 3.299 7.106 10.405
- Sekolah 1.317 1.461 2.488
- Mengurus Rumah Tangga 342 5.591 5.933
- Lainnya 1.640 253 1.893
Jumlah 20.863 19.901 40.764
Sumber: Kabupaten Buru Selatan Dalam Angka 2021

f. Prasarana Infrastruktur
1. Prasarana Transportasi
Jalan merupakan prasarana pengangkutan yang sangat penting
keberadaannya dalam menjamin kelancaran kegiatan ekonomi di suatu
wilayah. Oleh karenanya, peningkatan kualitas dan kuantitas jalan perlu
dilakukan agar dapat memudahkan mobilitas penduduk serta memperlancar
lalu lintas barang dari satu daerah ke daerah lain. Dari sana kemudian ekonom i
dapat bertumbuh. Terdapat sepanjang 465,94 km jalan di Kabupaten Buru
Selatan. Menurut kondisinya jalan tersebut dapat dibagi menjadi beberapa
kategori. Pada tahun 2019, terdapat 88,7 km jalan dengan kondisi baik, 149,5
km dalam kondisi sedang, 95,93 km dalam kondisi rusak, 131,8 km dalam
kondisi rusak berat.
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 119
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Tabel 3.81. Panjang Jalan dan Kondisi Jalan di Kabupaten Buru Selatan (km), 2020
Kabupaten/Kota 2018 2019
Baik 88,70 88,70
Sedang 82,88 149,50
Rusak 95,82 95,93
Rusak Berat 198,54 131,80
Total 465,94 465,94
Sumber: Kabupaten Buru Selatan Dalam Angka 2021

2. Prasarana Listrik dan Air Bersih/Minum


Produksi listrik PT PLN (Persero) Kabupaten Buru Selatan tahun 2019
sebesar 10.629.423 KWh. Kecamatan Namrole menjadi kecamatan dengan daya
terpasang terbesar di Kabupaten Buru Selatan, yaitu sebesar 2.830 KW. Dari
segi pelanggan, jumlah total pelanggan listrik di Kabupaten Buru Selatan
kembali mengalami peningkatan menjadi 11.105 pelanggan pada tahun 2020
dibandingkan tahun sebelumnya 9.255 pelanggan. Adapun pelanggan listrik
terbanyak terdapat pada Kecamatan Namrole sebesar 4.730 pelanggan.

Tabel 3.82. Daya Terpasang, Produksi, dan Jumlah Pelanggan Listrik Menurut
Kecamatan di Kabupaten Buru Selatan, 2020
Kecamatan Daya Terpasang (KW) Produksi Listrik (KWh) Jumlah Pelanggan
Namrole 2.830 - 4.730
Waesama 2.500 - 2.663
Ambalau 670 - 973
Leksula 1.170 - 2.015
Fena Fafan - - 724
Kepala Madan - - -
Kab. Buru 6.170 - 11.105
Selatan
Sumber: Kabupaten Buru Selatan Dalam Angka 2021

3. Prasarana Komunikasi
Kantor pos adalah tempat pemberi pelayanan komunikasi tertulis dan surat
elektronik, layanan paket, layanan logistik, layanan transaksi keuangan, dan
layanan kepentingan umum. Rumah pos pembantu berfungsi sama seperti
kantor pos, bedanya adalah rumah pos pembantu biasanya terletak di daerah
terpencil. Prasarana komunikasi Kabupaten Buru Selatan didukung oleh kantor
pos pembantu yang berada di Kecamatan Leksula sejumlah satu buah. Jumlah
ini belum mengalami peningkatan sejak 2017.
120 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

4. Prasarana Pendidikan
Salah satu faktor utama keberhasilan pembangunan di suatu negara adalah
tersedianya cukup sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. Berbagai
program terus diupayakan dalam mempercepat peningkatan kualitas SDM,
yang pada akhirnya akan menciptakan SDM yang tangguh, yang siap bersaing
di era globalisasi. Peningkatan SDM sekarang ini lebih difokuskan pada
pemberian kesempatan seluas-luasnya kepada penduduk untuk mengecap
pendidikan, terutama penduduk kelompok usia sekolah (7-24 tahun).
Ketersediaan fasilitas pendidikan baik sarana maupun prasarana akan
sangat menunjang dalam meningkatkan mutu pendidikan. Di Kabupaten Buru
Selatan telah tersedia berbagai sekolah dari tingkat SD hingga SMA/SMK/MA.
Pada tahun ajaran 2020/2021 juga terjadi peningkatan jumlah sekolah yang ada
di Kabupaten Buru Selatan, baik di tingkat SD/MI, SMP/MTs, maupun
SMA/SMK/MA dan PT. Jumlah sekolah pada 2020/2021 Tercatat sebanyak 108
SD; 4 MI; 47 SMP; 6 MTs; 15 SMA; 10 SMK; dan 3 MA.
Dari hasil pendataan potensi desa 2020, desa/kelurahan yang memiliki
fasilitas pendidikan juga bertambah bila dibandingkan dengan kondisi pada
tahun 2019. Secara rinci, sebagai berikut: 120 desa/kelurahan sudah memiliki
SD, 46 desa/kelurahan sudah memiliki SMP, serta 17 desa/kelurahan sudah
memiliki SMA.

5. Prasarana Kesehatan
Sampai dengan tahun 2020, pemerintah telah membangun beberapa
pusat kesehatan yang tersebar di seluruh kecamatan di Kabupaten Buru
Selatan. Pada tahun 2020 tercatat ada sebanyak 2 desa/kelurahan yang
memiliki rumah sakit yang berpusat di Kecamatan Namrole dan Kepala Madan.
Selain itu terdapat 12 desa/kelurahan yang memiliki puskesmas, 34
desa/kelurahan yang memiliki puskesmas pembantu, dan 7 desa/kelurahan
yang memiliki apotek.

Tabel 3.83. Jumlah Desa/Kelurahan Yang Memiliki Sarana Kesehatan Menurut


Kecamatan di Kabupaten Buru Selatan, 2020
Kecamatan Rumah Sakit Puskesmas Puskesmas Pembantu Apotek
Kepala Madan 1 2 7 7
Leksula 0 3 10 0
Fena Fafan 0 2 7 0
Namrole 1 2 4 0
Waesama 0 2 8 0
Ambalau 0 1 2 0
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 121
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Kecamatan Rumah Sakit Puskesmas Puskesmas Pembantu Apotek


Kab. Buru Selatan 2 12 34 7
Sumber: Kabupaten Buru Selatan Dalam Angka 2021

Pada tahun 2020, terdapat 616 jumlah tenaga kesehatan di Kabupaten


Buru Selatan. Tenaga kesehatan tersebut terdiri dari 15 dokter, 286 perawat,
160 bidan, 12 tenaga kefarmasian, 47 tenaga kesehatan masyarakat, 30 tenaga
kesehatan lingkungan, 48 tenaga gizi, dan 18 ahli laboratorium medis.

Tabel 3.84. Jumlah Tenaga Kesehatan di Kabupaten Buru Selatan, 2020


Tenaga Kesehatan 2020
Dokter 15
Dokter Gigi -
Perawat 286
Bidan 160
Tenaga Kefarmasian 12
Tenaga Kesehatan Masyarakat 47
Tenaga Kesehatan Lingkungan 30
Tenaga Gizi 48
Ahli Teknologi Laboratorium Medis 18
Jumlah 616
Sumber: Provinsi Maluku Dalam Angka 2021

2. PEREKONOMIAN DAERAH
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan pencerminan kemajuan
ekonomi suatu daerah yang didefinisikan sebagai keseluruhan nilai tambah barang
dan jasa yang dihasilkan dalam waktu satu tahun diwilayah tersebut. PDRB Kabupaten
Buru Selatan Tahun 2019 sesuai hasil penghitungan atas dasar harga yang berlaku
sebesar 1.406.178,87 juta rupiah. Kontribusi terbesar diberikan oleh sektor pertanian
sebesar 506.173,39 juta rupiah. Sedangkan PDRB Kabupaten Buru Selatan Tahun 2019
sesuai hasil penghitungan atas dasar harga konstan sebesar 892.105,52 Juta Rupiah.
Kontribusi terbesar diberikan oleh sektor pertanian sebesar 340.761,51 juta rupiah
diikuti oleh Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib
208.298,77 juta rupiah.
Selama lima tahun terakhir (2016-2020) struktur perekonomian Kabupaten Buru
Selatan didominasi oleh dua kategori lapangan usaha, yaitu; Pertanian, Kehutanan,
dan Perikanan; serta Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial.
Peranan terbesar dalam pembentukan PDRB Kabupaten Buru Selatan berasal dari
sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan, yaitu sebesar 36,78 persen di tahun 2020.
Secara nominal, PDRB sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan atas dasar harga
122 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

berlaku Kabupaten Buru Selatan mengalami tren yang meningkat sepanjang 2016
hingga 2020. Pada 2020 PDRB sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan
berkontribusi sebesar 521.778,78 juta rupiah. Lapangan usaha penyumbang PDRB
terbesar selanjutnya adalah Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan Jaminan
Sosial, yaitu sebesar 26,39 persen di tahun 2020. PDRB Administrasi Pemerintahan,
Pertahanan, dan Jaminan Sosial secara nominal mengalami tren yang meningkat
sepanjang 2016 hingga 2020. Pada tahun 2020 PDRB sektor Administrasi Pemerintahan,
Pertahanan, dan Jaminan Sosial berkontribusi sebesar 374.409,19 juta rupiah.
Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Buru Selatan pada tahun 2019 sesuai hasil
penghitungan yaitu sebesar 5,88 persen. Kontribusi terbesar terdapat pada sektor
konstruksi yaitu sebesar 7,62 persen dan kontribusi yang terkecil terdapat pada sektor
pengadaan listrik dan gas yaitu sebesar 0,25 persen.

Tabel 3.85. Distribusi Persentase PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan
Usaha di Kabupaten Buru Selatan, 2016-2020
Kategori Lapangan Usaha 2016 2017 2018 2019* 2020**
A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 37,50 36,99 36,40 36,00 36,78
B Pertambangan dan Penggalian 0,78 0,78 0,76 0,76 0,77
C Industri Pengolahan 3,90 3,95 3,93 2,86 3,83
D Pengadaan Listrik dan Gas 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01
E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah,
Limbah dan Daur Ulang 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02
F Konstruksi 8,37 8,49 8,51 8,65 8,63
G Perdagangan Besar dan Eceran; 7,34 7,42 7,55 7,44
Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 7,23
H Transportasi dan Pergudangan 2,84 2,80 2,77 2,77 2,44
I Penyediaan Akomodasi dan Makan 0,51 0,52 0,49 0,48 0,48
J Informasi dan Komunikasi 0,53 0,53 0,53 0,52 0,53
K Jasa Keuangan dan Asuransi 0,75 0,75 0,75 0,74 0,76
L Real Estat 0,61 0,59 0,57 0,54 0,54
M,N Jasa Perusahaan 0,03 0,03 0,02 0,02 0,02
O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan 25,43 25,93 26,65 26,99 26,39
dan Jaminan Sosial Wajib
P Jasa Pendidikan 5,43 5,32 5,21 5,13 5,17
Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 4,80 4,70 4,73 4,77 4,97
R, S, T, U Jasa lainnya 1,28 1,26 1,21 1,20 1,21
Produk Domestik Regional Bruto 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
*) Angka Sementara; **) Angka Sangat Sementara
Sumber: PDRB Kabupaten Buru Selatan Menurut Lapangan Usaha 2016 - 2020
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 123
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

3. KEBIJAKAN PEMERINTAH KABUPATEN BURU SELATAN


Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Buru Selatan Tahun 2021,
terdiri dari lima prioritas penting, meliputi:
1. Penguatan kapasitas kelembagaan pemerintah dan kualitas demokrasi, percepatan
pembangunan sumber daya manusia;
2. Penguatan sarana dan prasarana infrastruktur dan pengendalian manfaat ruang;
3. Meningkatkan penguatan wawasan dan jati diri masyarakat serta manfaat tata
kehidupan masyarakat yang aman, damai tertib, taat hukum dan harmonis;
4. Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik;
5. Peningkatan kesejahteraan sosial dan penguatan pembangunan ekonomi yang inklusif
dan berkelanjutan.

4. KPJU UNGGULAN KABUPATEN BURU SELATAN


Hasil seleksi di tingkat kecamatan menghasilkan longlist KPJU untuk masing-
masing sektor di Kabupaten Buru Selatan. Berdasarkan longlist tersebut, dilakukan
penyeleksian nominasi KPJU Unggulan dengan mengambil 10 besar peringkat KPJU
tertinggi dari masing-masing sektor/subsektor untuk menjadi shortlist. Shortlist KPJU
Unggulan tersebut selanjutnya dikonfirmasi kepada responden ahli pada
sektor/subsektor masing-masing di tingkat Kabupaten Buru Selatan untuk
dibandingkan secara berpasangan. Kriteria yang digunakan untuk menyeleksi shortlist
tersebut adalah 12 kriteria yang telah dirumuskan bobot kepentingannya oleh
responden ahli tingkat provinsi. Berdasarkan metode AHP, dihasilkan 5 KPJU Unggulan
dengan pemeringkatan baru dari shortlist pada masing-masing sektor/Subsektor
seperti tersaji di tabel berikut.

Tabel 3.86. Shortlist 5 Besar KPJU Unggulan Tiap Sektor di Kabupaten Buru Selatan
No KPJU Skor No KPJU Skor
Terbobot Terbobot
Pertanian Tanaman, Peternakan, Perikanan
Perburuan dan Kegiatan YBDI
1 Cengkeh 0,179 1 Ikan Cakalang 0,221
2 Kelapa 0,152 2 Ikan Monar 0,185
3 Pala 0,136 3 Ikan Tuna/Talihu 0,158
4 Coklat/Kakao 0,103 4 Ikan Komu/Tongkol 0,153
5 Pisang 0,091 5 Ikan Kawaliya 0,112
Industri Pengolahan Perdagangan Besar dan Eceran;
Reparasi dan Perawatan Mobil
dan Sepeda Motor
1 Kopra 0,259 1 Perdagangan Hasil 0,217
Perikanan/Laut
124 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

No KPJU Skor No KPJU Skor


Terbobot Terbobot
2 Ikan Asap 0,188 2 Penjualan Hasil Bumi 0,185
3 Minyak Kayu Putih 0,187 3 Kios Sayuran 0,149
4 Industri Meubel 0,107 4 Toko Kelontong 0,128
5 Olahan Ikan Kering/Asin 0,105 5 Toko Bangunan 0,083
Penyediaan Akomodasi dan
Penyediaan Makan Minum
1 Warung Nasi Campur 0,238
2 Warung Kopi 0,159
3 Kafe 0,124
4 Warung Sari Laut 0,120
5 Pedagang Bakso 0,118

KPJU Unggulan Lintas Sektor Kabupaten Buru Selatan

Untuk mengetahui KPJU Unggulan lintas sektor di Kabupaten Buru Selatan,


diperlukan analisis perbandingan berpasangan antar sektor dalam kerangka metode
AHP untuk mengetahui bobot kepentingan relatif masing-masing sektor/subsektor
atas sektor/subsektor lainnya. Perbandingan berpasangan ini dilakukan atas dasar
peran masing-masing sektor terhadap pencapaian tujuan penciptaan lapangan kerja,
peningkatan daya saing, dan peningkatan pertumbuhan ekonomi. Perbandingan
dilakukan oleh responden ahli tingkat kabupaten yang mewakili berbagai stakeholder.
Hasil dari analisis data tersebut disajikan dalam tabel berikut.

Tabel 3.87. Bobot Kepentingan Setiap Sektor/Subsektor Usaha Atas Dasar Perannya
Dalam Mencapai Tujuan Penetapan KPJU Unggulan di Kabupaten Buru Selatan
Skor Terbobot
No Sektor Usaha Rangking
Gabungan
1 Pertanian Tanaman, Peternakan, Perburuan 0,102 1
dan Kegiatan YBDI
2 Pengelolaan Kehutanan dan Penebangan 0,037 17
3 Perikanan 0,086 4
4 Pertambangan dan Penggalian 0,029 18
5 Industri Pengolahan 0,101 2
6 Konstruksi 0,044 10
7 Perdangan Besar dan Eceran; Reparasi dan 0,095 3
Perawatan Mobil dan Sepeda Motor
8 Pengangkutan dan Pergudangan 0,049 8
9 Penyediaan Akomodasi dan Penyediaan Makan 0,064 5
Minum
10 Informasi dan Komunikasi 0,047 9
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 125
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Skor Terbobot
No Sektor Usaha Rangking
Gabungan
11 Aktivitas Keuangan dan Asuransi 0,042 11
12 Aktivitas Profesional, Ilmiah dan Teknis 0,041 13
13 Aktivitas Penyewaan dan Sewa Guna Usaha 0,038 16
Tanpa Hak Opsi, Ketenagakerjaan, Agen
Perjalanan dan Penunjang Usaha Lainnya
14 Pendidikan 0,052 6
15 Aktivitas Kesehatan Manusia dan Aktivitas 0,050 7
Sosial
16 Kesenian, Hiburan dan Rekreasi 0,041 13
17 Aktivitas Jasa Lainnya 0,042 11
18 Aktivitas Rumah Tangga Sebagai Pemberi 0,041 13
Kerja; Aktivitas uang Menghasilkan Barang dan
Jasa oleh Rumah Tangga yang Digunakan
untuk Memenuhi Kebutuhan Sendiri

Berdasarkan bobot kepentingan masing-masing sektor di atas dilakukan analisis


KPJU Unggulan lintas sektor (setelah sebelumnya dilakukan normalisasi) yang
menghasilkan 10 KPJU Unggulan lintas sektor sebagaimana tersaji pada tabel berikut:

Tabel 3.88. Shortlist 10 KPJU Unggulan Lintas Sektoral di Kabupaten Buru Selatan
Skor
Rangking KPJU
Terbobot

1 Kopra (Industri Pengolahan) 0,0309

2 Cengkeh (Pertanian Tanaman, Peternakan, 0,0276


Perburuan dan Kegiatan YBDI)

3 Perdagangan Hasil Perikanan/Laut (Perdagangan 0,0271


Besar dan Eceran; Reparasi dan Perawatan Mobil dan
Sepeda Motor)

4 Kelapa (Pertanian Tanaman, Peternakan, Perburuan 0,0235


dan Kegiatan YBDI)

5 Penjualan Hasil Bumi (Perdagangan Besar dan 0,0231


Eceran; Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda
Motor)

6 Ikan Cakalang (Perikanan) 0,0229

7 Ikan Asap (Industri Pengolahan) 0,0224

8 Minyak Kayu Putih (Industri Pengolahan) 0,0223

9 Pala (Pertanian Tanaman, Peternakan, Perburuan dan 0,0210


Kegiatan YBDI)
126 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Skor
Rangking KPJU
Terbobot

10 Warung Makan (Campur) (Penyediaan Akomodasi 0,0201


dan Penyediaan Makan Minum)

Sepuluh KPJU di atas dinilai unggul berdasarkan 12 kriteria yang telah dirumuskan
di awal sekaligus pertimbangan bobot kepentingan sektor terkait terhadap
pencapaian tujuan penciptaan lapangan kerja, peningkatan daya saing, dan
pertumbuhan ekonomi. Hasil ini selanjutnya diperdalam baik dari sisi permasalahan
dan peluang serta memberikan rekomendasi untuk mengembangkan 10 KPJU
Unggulan lintas sektor tersebut.

1) Kopra

Salah satu komoditas olahan perkebunan yang banyak diusahakan


masyarakat di Kabupaten Buru Selatan adalah kopra. Pengembangan kopra di
wilayah ini tidak terlepas dari tingginya produksi kelapa dimana produksi
kelapa pada tahun 2020 sebesar 7.794,00 ton. KPJU kopra turut semakin
terdukung dengan banyaknya produk turunan yang semakin berkembang.
Selain itu banyaknya dukungan dari instansi terkait dalam pengolahan kopra
juga semakin meningkatkan peluang KPJU kopra.
Namun tantangan dan kelemahan KPJU kopra di Buru Selatan diantaranya
teknologi pengolahan yang masih terbatas dan harga jual yang fluktu atif.
Strategi pengembangan kopra diantaranya melalui penerapan inovasi
teknologi baik dalam produksi kopra maupun pengolahan lanjutannya. Selain
itu penguatan kelembagaan produsen kopra dan pengembangan pasar dapat
diupayakan, sehingga posisi tawar petani lebih kuat dan tingkat harga jual
dapat lebih meningkat. Strategi tersebut perlu didukung dengan penyediaan
infrastruktur (sarana dan prasarana) dan kebijakan pemerintah yang kondusif
untuk peningkatan kapasitas pengolahan kopra.

Tabel 3.89. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Kopra di


Kabupaten Buru Selatan
Peluang Tantangan
- Turunan produknya banyak - Tingkat harga produsen rendah, fluktuatif
- Terbukanya peluang investasi untuk
produk olahan kopra
- Permintaan yang tinggi
- Pangsa pasar besar
- Adanya dukungan dari instansi terkait
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 127
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Titik Kekuatan Titik Kritis (Titik Kelemahan)


- Produksi kelapa yang tinggi - Masih bersifat konvensional dengan cara
- Proses produksi cukup mudah pengasapan
- Dapat dilakukan dengan peralatan - Kurang adanya inovasi produk baru
sederhana - Kelembagaan petani/produsen lemah
- Tenaga kerja tersedia
- Pemasaran cukup luas

2) Cengkeh

Kabupaten Buru Selatan adalah salah satu daerah yang kaya akan hasil
sumber daya perkebunannya. Salah satu komoditas perkebunan yang
produksinya tinggi adalah cengkeh. Produksi cengkeh dari Buru Selatan pada
tahun 2020 sebesar 2.263,90 ton. Tanaman rempah ini memiliki nilai jual cukup
tinggi walau terkadang terdapat ketidakstabilan harga. Permintaan cengkeh
dari waktu ke waktu pada level yang cukup tinggi baik di pasar lokal hingga
luar negeri. Cengkeh sendiri banyak dimanfaatkan untuk pembuatan berbagai
produk. Potensi komoditas ini semakin baik dengan pemasarannya yang cukup
mudah.
Dalam pengembangan cengkeh, usaha agribisnis hulu perlu semakin
ditingkatkan seperti dalam penyediaan bibit unggul, dukungan teknologi dan
pengembangan kelembagaan. Peran pemerintah dalam pembinaan kepada
masyarakat dalam agribisnis cengkeh semakin baik untuk ditingkatkan
mengingat potensi dan peluang pasar yang tersedia.

Tabel 3.90. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Cengkeh di


Kabupaten Buru Selatan
Peluang Tantangan
- Pangsa pasar luas - Cuaca yang berpengaruh terhadap proses
- Memiliki banyak produk olahan pengeringan cengkeh
- Harga jual pada tingkat yang cukup tinggi - Ancaman serangan hama dan penyakit
- Harga cengkeh kurang stabil
Titik Kekuatan Titik Kritis (Titik Kelemahan)
- SDM cukup memadai - Teknologi yang digunakan masih
- Mudah dipasarkan sederhana
- Waktu panen perdana lama

3) Perdagangan Hasil Perikanan

Salah satu KPJU unggulan Kabupaten Buru Selatan adalah penjualan ikan.
KPJU penjualan ikan muncul sebagai unggulan salah satunya disebabkan
128 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

potensi sumber daya perikanan dan kelautan di wilayah ini yang melimpah.
Hal ini terbukti dari tingginya produksi perikanan. Produksi perikanan tersebut
mendorong terlaksananya penjualan ikan. Strategi pengembangan KPJU
penjualan hasil perikanan diarahkan pada peningkatan sarana prasarana
pengadaan dan penyimpanan ikan; fasilitas pemasaran perikanan yang
memadai dan peningkatan dalam hal penanganan produk perikanan.

Tabel 3.91. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Perdagangan


Hasil Perikanan di Kabupaten Buru Selatan
Peluang Tantangan
- Sumber daya perairan yang luas - Cuaca mempengaruhi pasokan ikan
- Pangsa pasar besar - Infrastruktur masih kurang mendukung
- Tingkat permintaan tinggi
Titik Kekuatan Titik Kritis (Titik Kelemahan)
- Ketersediaan ikan memadai - Ketersediaan peralatan modern terbatas
- Sarana perdagangan tersedia - Kualitas ikan tidak seragam sehingga
- Pemasaran cukup mudah dan luas harga jual relatif rendah
- Fasilitas penanganan pasca
panen/perikanan kurang memadai

4) Kelapa

Salah satu KPJU unggulan Buru Selatan dari subsektor perkebunan adalah
kelapa. Luas tanaman perkebunan kelapa di wilayah ini pada tahun 2020
sebesar 9.424,00 ha dengan produksi sebesar 7.794,00 ton
Pengembangan agribisnis kelapa berperan penting untuk peningkatan
produktivitas dan sekaligus peningkatan pendapatan petani. Selain itu kelapa
cukup mudah untuk dipasarkan. Daya serap pasar akan komoditas ini cukup
baik mengingat dibutuhkan untuk berbagai industri olahan seperti kopra,
minyak kelapa, sabut, tempurung dan karbon, nata de coco, santan dan
sebagainya. Namun secara umum, di tingkat petani, kelapa lebih banyak diolah
menjadi kopra.
Tantangan dalam budidaya kelapa adalah teknologi pengolahan kelapa
yang masih minim serta tingkat harga yang cenderung menurun. Untuk itu
penting bagi dinas terkait untuk melakukan langkah-langkah strategis untuk
memperbaiki kondisi tersebut. Pemerintah bersama asosiasi kelapa, perlu
menetapkan harga dasar untuk keamanan harga kelapa. Penetapan harga
dasar dilakukan secara ekonomi dengan mempertimbangkan pendapatan
per hektar, biaya investasi kelapa, dll.
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 129
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Tabel 3.92. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Kelapa di


Kabupaten Buru Selatan
Peluang Tantangan
- Produk turunan kelapa yang banyak - Harga kelapa cenderung rendah
- Lahan cocok untuk tanaman kelapa - Kurangnya industri olahan di pedesaan
- Permintaan yang tinggi akan kopra dan
kelapa buah
Titik Kekuatan Titik Kritis (Titik Kelemahan)
- Mudah dipasarkan - Teknologi pengolahan kelapa masih
- Teknis budidaya dan pemeliharaan mudah rendah
- Lahan perkebunan luas - Peremajaan kelapa relatif minim
- Produksi tinggi - Transportasi pengangkutan cukup mahal

5) Penjualan Hasil Bumi

Penjualan hasil bumi merupakan serangkaian kegiatan ekonomi berturut-


turut yang terjadi selama perjalanan komoditi hasil-hasil bumi mulai dari
produsen primer sampai ke tangan konsumen. Penjualan hasil bumi yang
menjadi unggulan di Kabupaten Buru Selatan disebabkan potensinya yang
melimpah.
Namun kegiatan ini tidak terlepas dari kendala, salah satunya produk hasil
bumi yang mudah rusak dan tidak tahan lama. Untuk i tu kegiatan
penyimpanan produk hasil bumi harus menjadi poin penting yang harus
diperhatikan. Kegiatan penyimpanan dapat meningkatkan kualitas barang
baik dalam rangka memperkuat daya tahan produk. Pada kegiatan ini perlu
dipertimbangkan terkait tingkat volume stok yang efisien dan efektif serta
perkiraan lama penyimpanan yang akan dilakukan. Selain itu, penting dalam
penciptaan saluran pasar baru, sehingga daya serap hasil bumi dapat lebih
cepat dan luas jangkauannya.

Tabel 3.93. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Penjualan Hasil
Bumi di Kabupaten Buru Selatan
Peluang Tantangan

- Permintaan berbagai hasil bumi tinggi - Permodalan


- Potensi pasar luas
Titik Kekuatan Titik Kritis (Titik Kelemahan)

- Hasil bumi yang banyak dan melimpah - Bahan baku yang mudah rusak dan tidak
tahan lama
- Kurang alternatif pasar baru
130 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

6) Ikan Cakalang

Sumber daya kelautan Kabupaten Buru Selatan memiliki potensi perikanan


laut yang menjanjikan. Usaha perikanan tangkap seperti ikan cakalang semakin
diminati karena memiliki nilai jual dan tingkat permintaan yang tinggi. Namun
untuk pemasarannya masih terkendala sarana transportasi yang kurang
memadai. Selain itu peralatan penangkapan yang digunakan masih tradisional.
Strategi yang dapat ditempuh dengan modernisasi peralatan tangkap. Dengan
alat tangkap ikan yang lebih modern yang diharapkan mampu meningkatkan
hasil tangkapan ikan di laut dibanding sebelumnya ketika menggunakan alat
tangkap yang belum tersentuh pengembangan. Selain itu pengembangan alat
tangkap yang lebih terkini diharapkan tidak hanya efektif namun juga ramah
lingkungan.

Tabel 3.94 Peluang-Tantangan Serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Ikan Cakalang di
Kabupaten Buru Selatan
Peluang Tantangan
- Sumber daya perairan luas - Iklim penghujan, sehingga
- Permintaan tinggi mengakibatkan gelombang
- Dapat diolah menjadi produk lain
Titik Kekuatan Titik Kritis (Titik Kelemahan)
- Sumber daya perikanan cakalang banyak - Sarana penanganan pasca panen masih
- Kemudahan dalam pemasaran kurang
- SDM nelayan cukup banyak - Peralatan penangkapan yang tradisional
- Mudah busuk bila tidak cepat diawetkan
- Minimnya pengetahuan nelayan

7) Ikan Asap

Kabupaten Buru Selatan memiliki sumber daya perikanan yang sangat


berpotensi untuk dikembangkan bagi kesejahteraan masyarakat. Pemanfaatan
sumber daya ikan dilakukan salah satunya melalui usaha olahan ikan asap.
Hampir semua jenis ikan dapat diolah menjadi ikan asap. Ikan umum diolah
menjadi ikan asap antara lain ikan tuna, tongkol, cakalang, tenggiri dan Iain -
Iain. Ikan asap memiliki nilai jual yang cukup baik serta minat masyarakat
terhadap produk ikan asap terbilang cukup tinggi. Namun promosi masih
dinilai belum maksimal serta kemasan yang cenderung sederhana. Pengemasan
ikan asap dapat lebih ditingkatkan dari segi penampilan (estetika) maupun dari
segi mutunya sehingga meningkatkan daya saing.
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 131
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Tabel 3.95. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Ikan Asap di
Kabupaten Buru Selatan
Peluang Tantangan
- Memiliki nilai jual yang cukup baik - Pasokan bahan baku, bergantung
- Minat masyarakat terhadap produk frekuensi melaut
olahan ikan asap tinggi
Titik Kekuatan Titik Kritis (Titik Kelemahan)
- Kualitas produk baik - Promosi masih belum optimal
- Bahan baku ikan tersedia banyak - Kemasan masih belum memadai
- Produk tahan lama - Minimnya kemitraan
- Bahan baku untuk pengolahan tersedia

8) Minyak Kayu Putih

Minyak kayu putih merupakan salah satu komoditas unggulan di


Kabupaten Buru Selatan. Hasil produk berkualitas dan pemasaran cukup luas.
Pada sisi kendala dihadapkan pada peralatan yang belum modern;
pengemasan masih kurang berkembang; SDM yang terbatas dan ketersediaan
sarana prasarana pengolahan kurang.

Tabel 3.96. Peluang-Tantangan Serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Minyak Kayu
Putih di Kabupaten Buru Selatan
Peluang Tantangan
- Permintaan pasar potensial untuk lokal - Produk substitusi/minyak lainnya tersedia
dan nasional di pasaran
- Memiliki nilai jual tinggi
Titik Kekuatan Titik Kritis (Titik Kelemahan)
- Pemasaran hingga keluar daerah - Peralatan yang belum modern
- Produk berkualitas - Pengemasan masih kurang berkembang
- SDM terbatas
- Ketersediaan sarana prasarana
pengolahan kurang

9) Pala

Kabupaten Buru Selatan merupakan wilayah yang memiliki luasan lahan


areal perkebunan yang besar, salah satunya adalah pala. Kesesuaian lahan
potensial menjadikan komoditas pala cukup banyak dibudidayakan. Luas
perkebunan pala di kabupaten ini pada tahun 2020 sebesar 2.954,30 hektar
dengan produksi 493,50 ton. Keunggulan KPJU pala selain kondisi alam yang
cocok untuk pengembangannya, prospek harga pala juga relatif tinggi. Pangsa
pasar cukup besar dan sejalan dengan permintaan yang relatif tinggi.
132 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Pengembangan KPJU pala dapat diupayakan melalui peningkatan penyediaan


dan penggunaan bibit bermutu serta teknologi pasca panen yang memadai.
Petani juga perlu aktif dan difasilitasi pemasarannya dengan membangun
mitra usaha sehingga daya serap pasar akan komoditas ini semakin meningkat.

Tabel 3.97. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Pala di


Kabupaten Buru Selatan
Peluang Tantangan
- Prospek harga relatif tinggi - Pada waktu tertentu harga jual juga turun
- Permintaan yang tinggi karena kualitas rendah
- Pangsa pasar luas
- Banyaknya produk olahan kakao
- Adanya peningkatan upaya menarik
investor
Titik Kekuatan Titik Kritis (Titik Kelemahan)
- Produksi pala yang tinggi - Produktivitas pala, terdapat pala yang
- Perkebunan yang luas tidak berbuah
- Jangkauan pemasaran luas - Penanganan pasca panen belum seragam
- Kualitas SDM masih rendah
- Sarana dan prasarana produksi kurang
memadai
- Penanganan pasca panen belum optimal

10) Warung Makan (Campur)

Warung makan sebagai salah satu KPJU unggulan Kabupaten Buru Selatan.
Pertumbuhan usaha ini cukup meningkat terlihat dari semakin banyaknya
usaha ini yang bermunculan. Dengan harganya yang terjangkau, serta lokasi
yang umumnya strategi, sehingga menjadi pilihan masyarakat dalam
penyediaan kebutuhan pangannya. Salah satu tantangan dan kelemahan dari
KPJU ini diantaranya kebersihan dan higienis yang kurang diperhatikan. Oleh
karenanya dalam pengembangan usaha ini, peningkatan kualitas
produk/menu makan baik ditingkatkan dari segi kebersihan, tampilan
penyajiannya dan rasa. Peningkatan pemasaran dapat diupayakan dengan
pemanfaatan teknologi informasi.
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 133
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Tabel 3.98. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Warung Makan
(Campur) di Kabupaten Buru Selatan
Peluang Tantangan
- Mobilitas penduduk meningkat - Harga bahan baku fluktuatif
- Pertumbuhan jumlah penduduk
- Berkembangnya teknologi informasi
- Permintaan masakan cepat saji yang besar
Titik Kekuatan Titik Kritis (Titik Kelemahan)
- Pemasaran terbuka luas - Kurangnya promosi
- Ketersediaan SDM memadai - Pelayanan konsumen belum optimal
- Lokasi umumnya strategis
- Bahan baku cukup tersedia dan mudah
diperoleh
134 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

E. KABUPATEN KEPULAUAN ARU

1. PROFIL DAERAH
a. Letak Geografi
Kabupaten Kepulauan Aru merupakan salah satu kabupaten yang berada di
0
Provinsi Maluku. Kabupaten Kepulauan Aru menurut Astronomi terletak antara 5
0 0 0
sampai 8 Lintang Selatan dan 133 . Kabupaten
Kepulauan Aru merupakan daerah kepulauan yang mempunyai luas keseluruhan
2
6.426,77 km . Secara geografis, Kabupaten Kepulauan Aru berbatasan dengan
Selatan Menurut Provinsi Papua di Utara, Laut Arafura di Selatan, Pulau Kei Besar
di Barat, dan Provinsi Papua di Timur.
Kabupaten Kepulauan Aru terdiri dari 10 kecamatan, antara lain Kecamatan
Pulau-Pulau Aru, Aru Utara, Aru Utara Timur Batuley, Sir-Sir, Aru Tengah, Aru
Tengah Timur, Aru Tengah Selatan, Aru Selatan, Aru Selatan Utara, dan Aru Selatan
Timur. Kecamatan Aru Tengah merupakan wilayah terluas di Kabupaten
2
Kepulauan Tanimbar, yaitu 1.372,06 km atau sebesar 21,35 persen dari Kabupaten
Kepulauan Aru.

Tabel 3.99. Luas Wilayah Kabupaten Kepulauan Aru


Ibukota Luas Wilayah Jumlah
Kecamatan 2 Persentase
Kecamatan (Km ) Pulau
Pulau-Pulau Aru Dobo 907,39 14,12 -
Aru utara Marlasi 531,28 8,27 -
Aru Utara Timur Batuley Kobamar 304,78 4,74 -
Sir-Sir Leiting 528,29 8,22 -
Aru Tengah Benjina 1.372,06 21,35 -
Aru Tengah Timur Koijabi 659,75 10,27 -
Aru Tengah Selatan Longgar 295,11 4,59 -
Aru Selatan Jerol 833,12 12,96 -
Aru Selatan Utara Tabarfane 478,31 7,44 -
Aru Selatan Timur Meror 516,58 8,04 -
Kab. Kepulauan Aru 6.426,77 100,00 759
Sumber: Kabupaten Kepulauan Aru Dalam Angka 2021

b. Topografi dan Iklim


Luas daratan di wilayah Kabupaten Kepulauan Aru ± 6.426,77 Km2. Topografi
Kepulauan Aru pada umumnya datar dan berawa-rawa. Menurut Peta Geologi
Indonesia (1965) Kepulauan Aru terbentuk atau tersusun dari tanah dan batuan
yang tercatat sebanyak 7 jenis tanah dan 7 jenis batuan. Iklim dipengaruhi oleh
Laut Banda, Laut Arafura dan Samudera Indonesia juga dibayangi oleh Pulau Irian
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 135
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

di Bagian Timur dan Benua Australia di Bagian Selatan, sehingga sewaktu-waktu


bisa terjadi perubahan. Keadaan musim teratur, Musim Timur berlangsung dari
bulan April sampai Oktober. Musim Barat berlangsung dari bulan Oktober sampai
Februari. Musim hujan pada bulan Desember sampai Februari dan yang paling
deras biasanya terjadi pada bulan Desember. Musim pancaroba berlangsung dalam
bulan Maret atau April dan Oktober atau November.
Bulan April sampai Oktober, bertiup Angin Timur Tenggara. Angin kencang
bertiup pada bulan Januari dan Februari diikuti dengan hujan deras dan laut
bergelora. Bulan April sampai September bertiup Angin Timur Tenggara dan
Selatan sebanyak 91 persen dengan Angin Tenggara dominan 61 persen. Bulan
Oktober sampai Maret bertiup Angin Barat Laut sebanyak 50 persen dengan Angin
Barat Laut dominan 28 persen. Berdasarkan klasifikasi Agroklimat menurut
OLDEMAN, Irsal dan Muliadi (1981), Kepulauan Aru terbagi dalam dua Zona
Agroklimat C2 yaitu bulan basah sebanyak 5 - 6 bulan dan bulan kering sebanyak
2 - 3 bulan.

Tabel 3.100. Pengamatan Unsur Iklim di Kabupaten Kepulauan Aru, Desember 2020

Unsur Iklim Stasiun Dobo


Suhu (°C)
Minimum 26,1
Rata-rata 28,6
Maksimum 31,1
Kelembaban (%)
Minimum 76
Rata-rata 86
Maksimum 96
Kecepatan Angin (m/det)
Minimum -
Rata-rata 12
Maksimum -
Tekanan Udara (mb)
Minimum 1.004,5
Rata-rata 1.006,8
Maksimum 1.009,1
Jumlah Curah Hujan (mm) 201,8
Jumlah Hari Hujan (hari) 19
Penyinaran Matahari (%) 37
Sumber: Kabupaten Kepulauan Aru Dalam Angka 2021

c. Demografi
Penduduk Kabupaten Kepulauan Tanimbar dari tahun ke tahun mengalami
peningkatan yang cukup berarti. Jumlah penduduk pada tahun 2020 sebanyak
102.237 jiwa. Sebagaimana pertumbuhan penduduk, persebaran penduduk di
Kepulauan Aru juga tidak merata. Pada tahun 2020 porsi terbesar penduduk
136 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Kepulauan Aru berada di Kecamatan Pulau-Pulau Aru sebesar 49.020 jiwa (47,95
persen), kemudian disusul oleh Kecamatan Aru Tengah sebesar 13.348 jiwa (13,06
persen).
Kepadatan penduduk tertinggi berada di Kecamatan Pulau-Pulau Aru sebesar
2
54,02 penduduk per km , kemudian disusul oleh Kecamatan Aru Tengah Selatan
2
sebesar 20,31 penduduk per km . Berdasarkan jenis kelamin, seluruh
kabupaten/kota di Maluku memiliki rasio jenis kelamin di atas 100. Hal ini
menunjukkan bahwa 10 kecamatan di Kabupaten Kepulauan Aru jumlah
penduduk laki-laki lebih banyak daripada penduduk perempuan. Adapun untuk
rasio jenis kelamin tertinggi terdapat pada Kecamatan Sir-Sir dengan 110,9 dan
rasio terendah berada di Kecamatan Aru Selatan Timur.

Tabel 3.101. Penduduk, Persentase Penduduk, Kepadatan Penduduk, dan Rasio Jenis
Kelamin Penduduk Menurut Kecamatan di Kabupaten Kepulauan Aru, 2020
Persentase Kepadatan Rasio Jenis
Kecamatan Penduduk 2
Penduduk Penduduk per km Kelamin
Pulau-Pulau Aru 49.020 47,95 54,02 106,2
Aru utara 6.195 6,06 11,66 106,2
Aru Utara Timur
4.365 4,27 14,32 104,5
Batuley
Sir-Sir 3.197 3,13 6,05 110,9
Aru Tengah 13.348 13,06 9,73 110,2
Aru Tengah Timur 4.914 4,81 7,45 107,2
Aru Tengah Selatan 5.994 5,86 20,31 107,8
Aru Selatan 7.497 7,33 9,00 108,5
Aru Selatan Utara 3.668 3,59 7,67 104,4
Aru Selatan Timur 4.039 3,95 7,82 109,5
Kab. Kepulauan Aru 102.237 100 15,91 106,8
Sumber: Kabupaten Kepulauan Aru Dalam Angka 2021

d. Potensi Sumber Daya Ekonomi


1. Pertanian Tanaman, Peternakan dan Perburuan

Di sektor hortikultura, tanaman sayuran dan buah-buahan mengalami


peningkatan dari tahun ke tahun sejak 2017 hingga 2020. Kangkung dan
bayam menjadi sayuran dengan luas panen terbesar di Kabupaten Kepulauan
Aru, yaitu sebesar 88 ton dan 70 ton pada tahun 2020. Disusul oleh cabai
sebesar 67 ton. Sejalan dengan luas panen yang terbesar, kangkung dan bayam
juga menjadi komoditas dengan produksi terbanyak pada tahun 2020, yaitu
sebesar 567,2 ton dan 357,1 ton. Kecamatan Pulau-Pulau Aru menjadi
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 137
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

kecamatan dengan produksi sayuran terbesar, yaitu 300 ton bayam, 215 ton
cabai, 490 ton kangkung, 210 ton ketimun, dan 780 terung.

Tabel 3.102. Produksi Beberapa Jenis Tanaman Sayuran Menurut Kecamatan di


Kabupaten Kepulauan Aru (ton), 2020
Kecamatan Bayam Cabai Kangkung Ketimun Terung
Pulau-Pulau Aru 300 215 490 210 780
Aru utara - 4 4 1 -
Aru Utara Timur Batuley 1 2 1 2 10
Sir-Sir 3 4 2 - 40
Aru Tengah 24 9 14 - 140
Aru Tengah Timur 9 4 23 - 80
Aru Tengah Selatan 10 8 20 - 90
Aru Selatan 4 6 6 4 50
Aru Selatan Utara 5 6 6 1,5 45
Aru Selatan Timur 1,1 0,2 1 - 6
Kab. Kepulauan Aru 357,1 258,2 567,7 218,5 124,1
Sumber: Kabupaten Kepulauan Aru Dalam Angka 2021

Sektor perkebunan di Kabupaten Kepulauan Aru terdiri dari berbagai


komoditas. Kelapa sawit menjadi tanaman perkebunan dengan areal terluas,
yaitu 3.066,98 hektar pada 2020. Kemudian diikuti oleh perkebunan karet
seluas 44,43 hektar. Sejalan dengan luas arealnya, perkebunan kelapa juga
merupakan komoditas dengan produksi terbesar, yaitu 1.648,89 ton pada
tahun 2020.

Tabel 3.103. Luas Areal dan Produksi Perkebunan Menurut Jenis Tanaman di
Kabupaten Kepulauan Aru, 2019-2020
Luas Areal (Ha) Produksi (Ton)
Jenis Tanaman
2019 2020 2019 2020
Kelapa Sawit - - - -
Kelapa 2.966,98 3.066,98 1.648,89 1.648,89
Karet - - - -
Kopi 43,43 44,43 19,65 19,65
Kakao 1 1,3 0,4 0,4
Cengkih 0,34 0,34 - -
Pala 23 23 3,8 3,8
Jambu Mete 2,52 2,52 7,2 7,25
Sagu 500 500 48,34 130
Sumber: Provinsi Maluku Dalam Angka 2021
138 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Populasi ternak Kabupaten Kepulauan Aru pada tahun 2020 tercatat


sebanyak 2.968 ekor babi, 2.125 ekor kambing dan 374 ekor sapi potong.
Sementara itu, populasi unggas di Kabupaten Kepulauan Aru terdiri dari 5.135
ayam kampung dan 576 itik, serta untuk produksi daging ayam kampung 554
kg dan itik 120 kg.

Tabel 3.104. Populasi dan Produksi Ternak dan Unggas Menurut Jenis Ternak dan
Unggas di Kabupaten Kepulauan Aru, 2019-2020
Populasi (ekor) Produksi (kg)
Jenis Ternak
2019 2020 2019 2020
Sapi Potong 300 374 3.300 4.455
Kerbau - - - -
Kuda - - - -
Kambing 1.417 2.125 2.200 3.299
Domba - - - -
Babi 2.375 2.968 9.722 12.149
Jenis Unggas 2019 2020 2019 2020
Ayam Kampung 2.563 5.135 276 554
Ayam Petelur - - - -
Ayam Pedaging - - - -
Itik 288 576 60 120
Sumber: Provinsi Maluku Dalam Angka 2021

2. Kehutanan dan Pemanenan Kayu dan Hasil Hutan Selain Kayu


Pada tahun 2020, tercatat Kabupaten Kepulauan Aru memiliki total luas
hutan dan perairan 777.956 hektar, yang terdiri dari hutan lindung seluas 6.254
hektar, hutan produksi tetap 194.252 hektar, hutan produksi yang dapat
dikonversi 510.346 hektar, dan hutan konservasi 67.104 hektar.

Tabel 3.105. Luas Kawasan Hutan dan Konservasi Hutan dan Perairan di Kabupaten
Kepulauan Aru (ha), 2020
Luas
Jenis Hutan
Hutan
Hutan Konservasi 67.104
Hutan Lindung 6.254
Hutan Produksi Terbatas -
Hutan Produksi Tetap 194.252
Hutan Produksi Konversi 510.346
Jumlah Luas Hutan dan Perairan 777.956
Sumber: Provinsi Maluku Dalam Angka 2021
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 139
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

3. Perikanan
Potensi Perikanan Kabupaten Kepulauan Aru diperkirakan sebesar 516.800
ton dengan JTB sebesar 205.944,80 ton/tahun, terdiri dari sumber daya pelagis
kecil sebesar 123.851,17 ton/tahun, pelagis besar sebesar 26.434,32 ton/tahun,
demersal sebesar 87.003,28 ton/tahun dan sumber daya udang sebesar
21.111,28 ton / tahun.
Salah satu mata pencaharian berdasarkan sumbernya adalah nelayan yang
terdiri dari nelayan tangkap dan nelayan budidaya. Nelayan tangkap
melakukan ekstraksi sumber daya di kawasan pesisir, laut lepas, dan hutan
mangrove dengan komoditas antara lain: ikan segar, ikan hidup, lobster,
udang, ebi, kerang mutiara, teripang, kepiting, dan kerang bia. Diantara
komoditas hasil laut dan pesisir ini, hanya ikan segar, ebi, dan teripang yang
diolah masyarakat sebelum akhirnya dijual. Hasil olahan ikan segar menjadi
ikan garam yang hanya ditemui di Desa Longar dan Desa Apara sebagai pusat
pengolahan dan pembuatan ikan garam. Pengolahan Ebi menjadi terasi juga
terpusat dilakukan di desa Namara yang terkenal menjadi produsen terasi.
Nelayan budidaya di Kabupaten Kepulauan Aru menggeluti budidaya rumput
laut yang banyak ditemukan di Desa Kobadangar.

4. Pertambangan dan Penggalian


Provinsi Maluku memiliki potensi berbagai bahan galian dan mineral. Hasil
pertambangan yang terdapat di Provinsi Maluku berupa minyak bumi, nikel,
mangan, emas, dan tembaga. Di Kabupaten Kepulauan Aru ditemukan pula
potensi minyak dan gas bumi.

5. Perdagangan
Sarana perdagangan di Kabupaten Kepulauan Aru pada tahun 2020
didominasi oleh toko sejumlah 315 unit. Kemudian diikuti oleh 209 kios, 20
warung dan 2 pasar. Angka sarana perdagangan ini terus mengalami
peningkatan sejak tahun 2017. Pada 2017 terdapat 380 sarana perdagangan,
532 sarana perdagangan di tahun 2018, 708 sarana perdagangan di tahun 2019,
dan 846 sarana perdagangan di tahun 2020.

Tabel 3.106. Jumlah Sarana Menurut Jenis Tanaman di Kabupaten Kepulauan Aru,
2017-2020
Jenis Sarana Perdagangan 2017 2018 2019 2020
Pasar 2 2 2 2
Toko 128 165 257 315
Kios 231 365 449 209
140 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Jenis Sarana Perdagangan 2017 2018 2019 2020


Warung 19 - - 20
Jumlah 380 532 708 846
Sumber: Kabupaten Kepulauan Aru Dalam Angka 2021

6. Industri Pengolahan
Di Kabupaten Kepulauan Aru, pada tahun 2020 tercatat terdapat industri
besar dan sedang sebanyak 8 perusahaan dengan jumlah tenaga kerja
sebanyak 284 orang. Sementara untuk industri kecil dan mikro tercatat
sebanyak 1.238 perusahaan dengan tenaga kerja sebanyak 1.523 orang.

7. Pariwisata
Jumlah rumah makan atau restoran terbesar di Kabupaten Kepulauan Aru
tahun 2020 adalah 34 rumah makan. Dari 34 rumah makan tersebut, sebesar 94
persen rumah makan berada di Kecamatan Pulau-Pulau Aru dan 6 persen
sisanya berada di Kecamatan Aru Tengah. Kabupaten berada pada kecamatan
Tanimbar Selatan, yaitu sebesar 14 rumah makan pada tahun 2020. Sementara
itu, Kabupaten Kepulauan Aru menyediakan akomodasi hotel non bintang
dengan jumlah sebanyak 8 akomodasi, 113 kamar, dan 128 tempat tidur pada
tahun 2014. Jumlah ini meningkat signifikan pada tahun 2020 menjadi 10
akomodasi, 157 kamar, dan 172 tempat tidur.

Tabel 3.107. Jumlah Rumah Makan/Restoran Menurut Kecamatan di Kabupaten


Kepulauan Aru, 2020
Kecamatan 2017 2018 2019 2020
Pulau-Pulau Aru 30 30 30 32
Aru utara - - - -
Aru Utara Timur Batuley - - - -
Sir-Sir - - - -
Aru Tengah 2 2 2 2
Aru Tengah Timur - - - -
Aru Tengah Selatan - - - -
Aru Selatan - - - -
Aru Selatan Utara - - - -
Aru Selatan Timur - - - -
Kab. Kepulauan Aru 32 32 32 34
Sumber: Kabupaten Kepulauan Aru Dalam Angka 2021
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 141
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

e. Sumber Daya Manusia


Pada tahun 2020, angkatan kerja di Kabupaten Kepulauan Aru sebanyak 45.642
orang yang terdiri dari 43.894 orang yang berstatus bekerja dan 1.748 orang
berstatus pengangguran. Angkatan kerja yang bekerja terdiri dari 27.467 laki -laki
dan 16.427 perempuan. Dari jumlah ini, diperoleh TPAK Kabupaten Kepulauan Aru
pada tahun 2019 sebesar 67,3 persen, nilai ini tidak mengalami kenaikan maupun
penurunan jika dibandingkan dengan tahun 2019. Tingkat Pengangguran Terbuka
(TPT) adalah persentase jumlah pengangguran terhadap jumlah angkatan kerja.
Pada tahun 2020, TPT Kabupaten Kepulauan Tanimbar adalah sebesar 5,3 persen,
masih sama dengan tahun sebelumnya 2019. Pada tahun 2020, Indeks
Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Kepulauan Aru mengalami kenaikan
sebesar 0,07 poin menjadi 63,71 dari IPM tahun 2019 63,64.

f. Prasarana Infrastruktur
1. Prasarana Transportasi
Jalan merupakan prasarana pengangkutan yang sangat penting
keberadaannya dalam menjamin kelancaran kegiatan ekonomi di suatu
wilayah. Oleh karenanya, peningkatan kualitas dan kuantitas jalan perlu
dilakukan agar dapat memudahkan mobilitas penduduk serta memperlancar
lalu lintas barang dari satu daerah ke daerah lain. Dari sana kemudian ekonomi
dapat bertumbuh. Terdapat sepanjang 654,49 Km jalan di Kabupaten
Kepulauan Aru. Menurut jenis permukaan jalan, sepanjang 118,65 Km jalan
permukaan aspal, 37,90 Km jalan permukaan kerikil, dan 497,93 Km jalan
permukaan tanah. Berdasarkan kondisi jalan tersebut dapat dibagi menjadi
beberapa kategori, kondisi jalan baik, sedang, rusak, dan rusak berat. Terdapat
344,61 Km jalan dengan kondisi baik, 19, 42 Km jalan dengan kondisi sedang,
15,08 Km jalan dengan kondisi rusak, dan 275,38 Km jalan dengan kondisi rusak
berat.

Tabel 3.108. Panjang Jalan Menurut Jenis Permukaan Jalan, dan Kondisi Jalan di
Kabupaten Kepulauan Aru, 2018-2020
Jenis Permukaan
2018 2019 2020
Jalan
Aspal 118,65 118,65 118,65
Kerikil 37,90 37,90 37,90
Tanah 497,93 497,93 497,93
Lainnya - - -
Jumlah 654,49 654,49 654,49
142 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Jenis Permukaan
2018 2019 2020
Jalan
Kondisi Jalan 2018 2019 2020
Baik 344,61 344,61 344,61
Sedang 19,42 19,42 19,42
Rusak 15,08 15,08 15,08
Rusak Berat 275,38 275,38 275,38
Jumlah 654,49 654,49 654,49
Sumber: Kabupaten Kepulauan Aru Dalam Angka 2021

2. Prasarana Listrik dan Air Bersih/Minum


Jumlah pelanggan PDAM di Kabupaten Kepulauan Aru sejak tahu 2016-
2020 mengalami tren yang meningkat, yaitu 3.886 di tahun 2016 menjadi 6.107
2
di tahun 2020. Jumlah air terbesar yang disalurkan sebesar 1.161.288 m dan
terpusat di Kecamatan Pulau-Pulau Aru. Dari segi pelanggan, pada tahun 2020,
jumlah total pelanggan listrik di Kabupaten Kepulauan Aru kembali mengalami
peningkatan menjadi 10.823 pelanggan. Produksi listrik Kabupaten Kepulauan
Aru tahun 2020 sebesar 32.761.700 KWh. Kecamatan Pulau-Pulau Aru menjadi
kecamatan dengan produksi listrik terbesar di Kabupaten Kepulauan Aru, yaitu
sebesar 32.512.963 KWh.

Tabel 3.109. Daya Terpasang, Produksi, dan Distribusi Lis trik, dan Jumlah Pelanggan
Listrik Menurut Kecamatan di Kabupaten Kepulauan Aru, 2020
Daya Produksi Listrik Dipakai
Jumlah
Kecamatan Terpasang Listrik Terjual Sendiri
Pelanggan
(KW) (KWh) (KWh) (KWh)
Pulau-Pulau Aru 14.120 32.512.963 - 32.289 -
Aru utara - - - - -
Aru Utara Timur - - - - -
Batuley
Sir-Sir - - - - -
Aru Tengah - - - - -
Aru Tengah Timur - - - - -
Aru Tengah Selatan - - - - -
Aru Selatan 300 248.737 - - -
Aru Selatan Utara - - - - -
Aru Selatan Timur - - - - -
Kab. Kepulauan Aru 14.420 32.761.700 29.625.489 32.289 10.823
Sumber: Kabupaten Kepulauan Aru Dalam Angka 2021
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 143
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

3. Prasarana Komunikasi
Kantor pos adalah tempat pemberi pelayanan komunikasi tertulis dan surat
elektronik, layanan paket, layanan logistik, layanan transaksi keuangan, dan
layanan kepentingan umum. Rumah pos pembantu berfungsi sama seperti
kantor pos, bedanya adalah rumah pos pembantu biasanya terletak di daerah
terpencil. Prasarana komunikasi Kabupaten Kepulauan Aru didukung oleh
kantor pos pembantu yang berada di Kecamatan Pulau-Pulau Aru, sedangkan
kecamatan yang lain fasilitas PT. Pos belum tersedia.

4. Prasarana Pendidikan
Salah satu faktor utama keberhasilan pembangunan di suatu negara adalah
tersedianya cukup sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. Berbagai
program terus diupayakan dalam mempercepat peningkatan kualitas SDM,
yang pada akhirnya akan menciptakan SDM yang tangguh, yang siap bersaing
di era globalisasi. Peningkatan SDM sekarang ini lebih difokuskan pada
pemberian kesempatan seluas-luasnya kepada penduduk untuk mengecap
pendidikan, terutama penduduk kelompok usia sekolah (7-24 tahun).
Ketersediaan fasilitas pendidikan baik sarana maupun prasarana akan
sangat menunjang dalam meningkatkan mutu pendidikan. Di Kabupaten
Kepulauan Tanimbar telah tersedia berbagai sekolah dari tingkat SD hingga
SMA/SMK/MA. Pada tahun ajaran 2019/2020 juga terjadi peningkatan jumlah
sekolah yang ada di Kabupaten Kepulauan Tanimbar, baik di tingkat SD/MI,
SMP/MTs, maupun SMA/SMK/MA dan PT. Jumlah sekolah pada 2020/2021
Tercatat sebanyak 1 TK; 141 SD; 6 MI; 42 SMP; 5 MTs; 8 SMA; 2 SMK; dan 2 MA.
Dari hasil pendataan potensi desa 2020, desa/kelurahan yang memiliki
fasilitas pendidikan juga bertambah bila dibandingkan dengan kondisi pada
tahun 2019. Secara rinci, sebagai berikut: 117 desa/kelurahan sudah memiliki
SD, 40 desa/kelurahan sudah memiliki SMP, 12 desa/kelurahan sudah memiliki
SMA, 20 kelurahan sudah memiliki SMK, dan 2 desa/kelurahan sudah memiliki
perguruan tinggi. Angka partisipasi murni (APM) dan Angka Partisipasi Kasar
(APK) tahun 2020 di Kabupaten Kepulauan Aru adalah 97,56 dan 114,39.

5. Prasarana Kesehatan
Sampai dengan tahun 2020, pemerintah telah membangun beberapa
pusat kesehatan yang tersebar di seluruh wilayah kabupaten/kota di
Kabupaten Kepulauan Aru. Jumlah rumah sakit, pada tahun 2020 tercatat ada
sebanyak 1 desa/kelurahan yang memiliki rumah sakit di Kabupaten Kepulauan
Aru, yang berpusat di Kecamatan Pulau-Pulau Aru. Selain itu terdapat 1
144 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

desa/kelurahan yang memiliki rumah sakit bersalin, 3 desa/kelurahan yang


memiliki poliklinik, 30 desa/kelurahan yang memiliki puskesmas, 55
desa/kelurahan yang memiliki puskesmas pembantu, dan 3 desa/kelurahan
yang memiliki apotek.

Tabel 3.110. Jumlah Desa/Kelurahan Yang Memiliki Sarana Kesehatan Menurut


Kecamatan di Kabupaten Kepulauan Aru, 2020
Rumah Rumah Sakit Puskesmas
Kecamatan Poliklinik Puskesmas Apotek
Sakit Bersalin Pembantu
Pulau-Pulau Aru 1 1 1 4 10 2
Aru utara - - - 2 5 -
Aru Utara Timur - - 1 2 4 -
Batuley
Sir-Sir - - - 1 4 -
Aru Tengah - - 1 4 10 -
Aru Tengah - - - 2 5 -
Timur
Aru Tengah - - - 4 1 -
Selatan
Aru Selatan - - - 5 7 -
Aru Selatan - - - 3 3 1
Utara
Aru Selatan - - - 3 6 -
Timur
Kab. Kepulauan 1 1 3 30 55 3
Aru
Sumber: Kabupaten Kepulauan Aru Dalam Angka 2021

2. PEREKONOMIAN DAERAH
Nilai PDRB Kabupaten Kepulauan Aru atas dasar harga berlaku pada tahun 2020
mencapai 3.503.735,49 juta rupiah. Secara nominal, nilai PDRB ini mengalami
peningkatan dibandingkan dengan tahun 2019 yang mencapai 3.476.139,55 juta
rupiah. Kenaikan nilai PDRB tersebut dipengaruhi oleh kenaikan kinerja ekonomi di
sebagian besar lapangan usaha. Namun, berdasarkan harga konstan 2010, angka PDRB
mengalami penurunan menjadi 2.277.797,37 juta rupi ah. Hal tersebut menunjukkan
bahwa selama tahun 2020 di Kabupaten Kepulauan Aru mengalami kontraksi
ekonomi, dibandingkan tahun sebelumnya yang berjumlah 2.278.619,29 juta rupiah.

Tabel 3.111. Distribusi Persentase PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Menurut
Lapangan Usaha di Kabupaten Kepulauan Aru, 2016-2020
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 145
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Kategori Lapangan Usaha 2016 2017 2018 2019* 2020**


A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 56,96 56,61 56,14 55,82 56,79
B Pertambangan dan Penggalian 0,87 0,89 0,89 0,90 0,90
C Industri Pengolahan 3,06 3,14 3,18 3,13 3,07
D Pengadaan Listrik dan Gas 0,003 0,003 0,003 0,003 0,003
E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah,
Limbah dan Daur Ulang 0,17 0,17 0,17 0,18 0,19
F Konstruksi 8,31 8,34 8,45 8,57 8,10
G Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi 7,66 8,02 8,30 8,10
Mobil dan Sepeda Motor 7,35
H Transportasi dan Pergudangan 1,36 1,35 1,34 1,33 1,17
I Penyediaan Akomodasi dan Makan 0,44 0,44 0,43 0,43 0,42
J Informasi dan Komunikasi 0,86 0,89 0,93 0,92 0,93
K Jasa Keuangan dan Asuransi 0,84 0,83 0,84 0,83 0,85
L Real Estat 0,22 0,22 0,22 0,21 0,21
M,N Jasa Perusahaan 0,15 0,15 0,15 0,14 0,14
O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan 13,68 13,63 13,68 13,75 13,57
dan Jaminan Sosial Wajib
P Jasa Pendidikan 2,60 2,54 2,49 2,44 2,46
Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 2,27 2,28 2,23 2,10 2,25
R, S, T, U Jasa lainnya 0,85 0,83 0,82 0,81 0,81
Produk Domestik Regional Bruto 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
*) Angka Sementara; **) Angka Sangat Sementara
Sumber: Kabupaten Kepulauan Aru Menurut Lapangan Usaha 2016 2020

Selama lima tahun terakhir (2016-2020) struktur perekonomian Kabupaten


Kepulauan Aru didominasi oleh dua kategori lapangan usaha, yaitu; Pertanian,
Kehutanan, dan Perikanan; serta Konstruksi Administrasi Pemerintahan, Pertahanan,
dan Jaminan Sosial. Lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan menjadi
penyumbang PDRB terbesar di Kabupaten Kepulauan Aru sebesar 1.989.783,54 juta
rupiah atau sebesar 56,79 persen. Peranan sektor Administrasi Pemerintahan,
Pertahanan, dan Jaminan Sosial sebesar 13,57 persen. Secara nominal, PDRB sektor
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial atas dasar harga berlaku
Kabupaten Kepulauan Aru berkontribusi sebesar 475.416,08 juta rupiah. Sed angkan
lapangan usaha dengan sumbangan terkecil terhadap PDRB adalah pengadaan listrik
dan gas, yaitu sebesar 1.103,09 juta rupiah (0,03 persen).
Laju pertumbuhan PDRB atas dasar harga konstan 2010 di Kabupaten Kepulauan
Aru mengalami penurunan sebesar minus 0,04 persen. Lapangan usaha yang memiliki
laju pertumbuhan negatif adalah transportasi dan pergudangan, yaitu sebesar minus
11,10 persen. Diikuti oleh lapangan usaha konstruksi sebesar minus 6,64 persen.
Adapun lapangan usaha dengan pertumbuhan positif terbesar adalah pengadaan air,
146 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

pengelolaan sampah, limbah, dan daur ulang sebesar 4,17 persen, serta pengadaan
listrik dan gas sebesar 4,11 persen.

3. KEBIJAKAN PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN ARU


Visi pembangunan Kabupaten Kepulauan Aru adalah: Terwujudnya Masyarakat
Aru Yang Sejahtera, Mandiri, Adil dan Bermartabat Melalui Pengembangan
Pendidikan, Kesehatan, Infrastruktur Perhubungan dan Ekonomi Kerakyatan.
Penjabaran dari Visi, sebagai berikut :
Masyarakat Aru yang Sejahtera, adalah : masyarakat Kepulauan Aru yang
mempunyai taraf hidup yang baik dan terus meningkatkan yang ditandai dengan
terpenuhinya hak-hak dasar rakyat terutama kesehatan, pangan dan gizi, air bersih,
pendidikan, perumahan, pekerjaan dan rasa aman.
Masyarakat Aru yang Mandiri, adalah : masyarakat Kepulauan Aru yang dapat
mengelola sumber daya yang tersedia secara efisien dan efektif untuk memenuhi
kebutuhan dan membangun masa depan yang lebih baik.
Masyarakat Aru yang Adil, adalah : masyarakat Kepulauan Aru yang
mengutamakan kesetaraan, kemitraan, toleransi, gotong royong dan tanpa
diskriminasi dalam pengelolaan sumber daya, pelayanan publik, penyelenggaraan
pemerintahan dan pembangunan.
Masyarakat Aru yang Bermartabat, adalah : masyarakat Aru yang
mengutamakan penerapan dan pelaksanaan nilai-nilai agama, etika dan moralitas
serta nilai-nilai keutamaan sosial budaya bagi terwujudnya kehidupan masyarakat Aru
yang rukun, damai, penuh toleransi, harmonis dan bebas dari segala bentuk gangguan,
konflik dan tindak kejahatan.
Pengembangan Pendidikan, berarti : bahwa seluruh penyelenggaraan
pemerintahan dan pembangunan di Kabupaten Kepulauan Aru diarahkan pada
terciptanya pelayanan pendidikan yang bermutu, merata dan terjangkau serta
berkembangnya inovasi wirausaha.
Pengembangan Kesehatan, berarti : bahwa seluruh penyelenggaraan
pemerintahan dan pembangunan di Kabupaten Kepulauan Aru diarahkan pada
terciptanya pelayanan pendidikan yang bermutu, merata dan terjangkau serta
terwujudnya perilaku hidup bersih dan sehat.
Pengembangan Infrastruktur Perhubungan, berarti : bahwa seluruh
penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan diarahkan pada terwujudnya
prasarana dan sarana perhubungan yang terpadu, modern dan merata sampai ke desa-
desa di pulau-pulau kecil dan terpencil.
Pengembangan Ekonomi Kerakyatan, adalah : pengelolaan sumber daya
daerah yang bertumbuh pada pengembangan usaha kecil rumah tangga, usaha
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 147
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

menengah dan koperasi dengan usaha besar di bidang pertanian, perikanan,


perkebunan, peternakan, perdagangan, pariwisata, dan ekonomi kreatif serta
pengembangan industri secara terpadu dan terkait dari hulu sampai ke hilir untuk
meningkatkan produktivitas, nilai tambah dan pendapatan masyarakat, mengurangi
kemiskinan dan pengangguran, dan memeratakan manfaat pembangunan antar
kelompok masyarakat dan antar desa.
Adapun misi Kabupaten Kepulauan Aru:
(i) Mewujudkan tata kelola pemerintahan daerah yang transparan, bersih, berwibawa
dan melayani
(ii) Mewujudkan tata kehidupan masyarakat Kepulauan Aru yang aman, tertib, adil,
demokrasi dan bermartabat berdasarkan pada nilai-nilai agama, budaya dan
kearifan lokal
(iii) Mewujudkan tata kehidupan ekonomi masyarakat Kepulauan Aru yang bertumpu
pada pemanfaatan potensi dan pelestarian sumber daya alam dan pengembangan
kelautan dan perikanan sebagai sektor andalan serta pengembangan pariwisata
dan ekonomi kreatif sebagai sektor pendukung
(iv) Menciptakan sumber daya manusia Aru yang sehat, cerdas dan berkarakter. Sasaran
yang diharapkan dari Bagian Administrasi Kerja Sama dalam kurun waktu 5 tahun
ke depan adalah, bagian kerja sama antar wilayah Setda, meningkatnya hubungan
kerja sama yang harmonis dengan mitra kerja sama pemerintah Kabupaten
Kepulauan Aru baik dari dalam dan luar negeri, meningkatnya kesejahteraan
masyarakat di Kabupaten Kepulauan Aru melalui pelaksanaan kerja sama di segala
bidang, meningkatnya profesionalisme aparatur pada bagian kerja sama antar
wilayah Setda sesuai bidang tugasnya.

4. KPJU UNGGULAN KABUPATEN KEPULAUAN ARU


Hasil seleksi di tingkat kecamatan menghasilkan longlist KPJU untuk masing-
masing sektor di Kabupaten Kepulauan Aru. Berdasarkan longlist tersebut, dilakukan
penyeleksian nominasi KPJU Unggulan dengan mengambil 10 besar peringkat KPJU
tertinggi dari masing-masing sektor/subsektor untuk menjadi shortlist. Shortlist KPJU
Unggulan tersebut selanjutnya dikonfirmasi kepada responden ahli pada
sektor/subsektor masing-masing di tingkat Kabupaten Kepulauan Aru untuk
dibandingkan secara berpasangan. Kriteria yang digunakan untuk menyeleksi shortlist
tersebut adalah 12 kriteria yang telah dirumuskan bobot kepentingannya oleh
responden ahli tingkat provinsi. Berdasarkan metode AHP, dihasilkan 5 KPJU Unggulan
dengan pemeringkatan baru dari shortlist pada masing-masing sektor/Subsektor
seperti tersaji di tabel berikut.
148 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Tabel 3.112. Shortlist 5 Besar KPJU Unggulan Tiap Sektor di Kabupaten Kepulauan
Aru
No KPJU Skor No KPJU Skor
Terbobot Terbobot
Pertanian Tanaman, Peternakan, Pengelolaan Kehutanan dan
Perburuan dan Kegiatan YBDI Penebangan
1 Kelapa 0,199 1 Kayu Besi/Ulin 0,232
2 Sagu 0,124 2 Kayu Meranti 0,133
3 Pisang 0,119 3 Kayu Bakau 0,130
4 Ubi kayu 0,091 4 Kayu Lasi/Kilaki 0,105
5 Padi 0,085 5 Kayu Linggua 0,086
Perikanan Industri Pengolahan
1 Budidaya Teripang 0,115 1 Ikan Kering/Asin 0,174
2 Ikan Kakap 0,104 2 Sagu Lempeng 0,170
3 Budidaya Rumput Laut 0,097 3 Kopra 0,101
4 Penangkapan Kepiting 0,096 4 Olahan Rumput Laut 0,083
5 Ikan Cakalang 0,093 5 Udang Kering 0,083
Perdagangan Besar dan Eceran; Pengangkutan dan Pergudangan
Reparasi dan Perawatan Mobil dan
Sepeda Motor
1 Perdagangan Hasil 0,260 1 Ojek Motor 0,294
Perikanan/Laut
2 Penjualan Pulsa 0,119 2 Speedboat 0,230
3 Toko Pakaian 0,109 3 Angkutan Kota/Desa 0,224
(OTO)
4 Reparasi/Bengkel Motor/Mobil 0,092 4 Jasa Ekspedisi Lokal 0,137
5 Penjualan Hasil Bumi 0,083 5 Angkutan Barang (Roda 0,116
(Cengkeh, Pala, Dll) Tiga, Truk, Pickup)
Penyediaan Akomodasi dan Informasi dan Komunikasi
Penyediaan Makan Minum
1 Pedagang Bakso 0,227 1 Warung Internet 0,296
2 Warung Nasi Campur 0,223 2 Radio Komunitas 0,265
3 Warung Kopi 0,188 3 Penerbitan Majalah 0,232
4 Jasa Catering 0,156 4 Penerbitan Koran 0,207
5 Penginapan/Losmen/Homestay 0,119 5 0,200
Aktivitas Keuangan dan Asuransi
1 Koperasi Kredit / CU 0,377
2 Bank Perkreditan Rakyat (BPR) 0,362
3 Koperasi Simpan Pinjam 0,261
(KSP/USP)
4
5
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 149
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

KPJU Unggulan Lintas Sektor Kabupaten Kepulauan Aru

Untuk mengetahui KPJU Unggulan lintas sektor di Kabupaten Kepulauan Aru,


diperlukan analisis perbandingan berpasangan antar sektor dalam kerangka metode
AHP untuk mengetahui bobot kepentingan relatif masing-masing sektor/subsektor
atas sektor/subsektor lainnya. Perbandingan berpasangan ini dilakukan atas dasar
peran masing-masing sektor terhadap pencapaian tujuan penciptaan lapangan kerja,
peningkatan daya saing, dan peningkatan pertumbuhan ekonomi. Perbandingan
dilakukan oleh responden ahli tingkat kabupaten yang mewakili berbagai stakeholder.
Hasil dari analisis data tersebut disajikan dalam tabel berikut.

Tabel 3.113. Bobot Kepentingan Setiap Sektor/Subsektor Usaha Atas Dasar Perannya
Dalam Mencapai Tujuan Penetapan KPJU Unggulan di Kabupaten Kepulauan Aru
Skor Terbobot
No Sektor Usaha Rangking
Gabungan
1 Pertanian Tanaman, Peternakan, Perburuan 0,078 3
dan Kegiatan YBDI
2 Pengelolaan Kehutanan dan Penebangan 0,062 7
3 Perikanan 0,119 1
4 Pertambangan dan Penggalian 0,024 17
5 Industri Pengolahan 0,090 2
6 Konstruksi 0,043 13
7 Perdangan Besar dan Eceran; Reparasi dan 0,067 4
Perawatan Mobil dan Sepeda Motor
8 Pengangkutan dan Pergudangan 0,055 10
9 Penyediaan Akomodasi dan Penyediaan Makan 0,064 6
Minum
10 Informasi dan Komunikasi 0,066 5
11 Aktivitas Keuangan dan Asuransi 0,059 8
12 Aktivitas Profesional, Ilmiah dan Teknis 0,044 12
13 Aktivitas Penyewaan dan Sewa Guna Usaha 0,037 14
Tanpa Hak Opsi, Ketenagakerjaan, Agen
Perjalanan dan Penunjang Usaha Lainnya
14 Pendidikan 0,056 9
15 Aktivitas Kesehatan Manusia dan Aktivitas 0,054 11
Sosial
16 Kesenian, Hiburan dan Rekreasi 0,034 15
17 Aktivitas Jasa Lainnya 0,031 16
18 Aktivitas Rumah Tangga Sebagai Pemberi 0,018 18
Kerja; Aktivitas uang Menghasilkan Barang dan
Jasa oleh Rumah Tangga yang Digunakan
untuk Memenuhi Kebutuhan Sendiri
150 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Berdasarkan bobot kepentingan masing-masing sektor di atas dilakukan analisis


KPJU Unggulan lintas sektor (setelah sebelumnya dilakukan normalisasi) yang
menghasilkan 10 KPJU Unggulan lintas sektor sebagaimana tersaji pada tabel berikut:

Tabel 3.114. Shortlist 10 KPJU Unggulan Lintas Sektoral di Kabupaten Kepulauan


Aru
Skor
Rangking KPJU
Terbobot

1 Budidaya Teripang (Perikanan) 0,0271

2 Perdagangan Hasil Perikanan/Laut (Perdangan Besar 0,0263


dan Eceran; Reparasi dan Perawatan Mobil dan
Sepeda Motor)

3 Ikan Kering/Asin (Industri Pengolahan) 0,0256

4 Kelapa (Pertanian Tanaman, Peternakan, Perburuan 0,0251


dan Kegiatan YBDI)

5 Sagu Lempeng (Industri Pengolahan) 0,0250

6 Ikan Kakap (Perikanan) 0,0245

7 Budidaya Rumput Laut (Perikanan) 0,0229

8 Penangkapan Kepiting (Perikanan) 0,0226

9 Ikan Cakalang (Perikanan) 0,0219

10 Kayu Besi/Ulin (Pengelolaan Kehutanan dan 0,0210


Penebangan)

Sepuluh KPJU di atas dinilai unggul berdasarkan 12 kriteria yang telah dirumuskan
di awal sekaligus pertimbangan bobot kepentingan sektor terkait terhadap
pencapaian tujuan penciptaan lapangan kerja, peningkatan daya saing, dan
pertumbuhan ekonomi. Hasil ini selanjutnya telah dikonfirmasi dan didiskusikan dalam
Focus Group Discussion antar stakeholder yang terdiri dari instansi pemerintah sektor
terkait, pelaku/asosiasi usaha, perbankan dan akademisi. FGD ini bertujuan untuk
mengkonfirmasi hasil penelitian dan menelaah lebih dalam permasalahan dan peluang
serta memberikan rekomendasi untuk mengembangkan 10 KPJU Unggulan lintas
sektor tersebut.

1) Budidaya Teripang

Kabupaten Kepulauan Aru sebagai salah satu wilayah yang didominasi oleh
perairan dan memiliki potensi yang baik dalam pengembangan budidaya
perikanan termasuk budidaya teripang. Teripang merupakan salah satu
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 151
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

anggota hewan berkulit duri (Echinodermata) yang tergolong dalam kelas


holothuroidea. Beberapa spesies teripang yang mempunyai nilai jual yang
menjanjikan.
Teripang banyak dimanfaatkan sebagai bahan makanan secara langsung
dengan model pengolahannya yang sangat sederhana yang berbentuk
teripang segar maupun dengan proses yang melalui pengeringan, pembekuan,
pembuatan tepung dan diolah menjadi makanan kerupuk teripang.
Pengembangan KPJU budidaya teripang selain berupa peningkatan
kemudahan dalam fasilitasi ekspor produk, juga pengembangan dari sisi
teknologi produksi maupun pengembangan pengolahan pasca panen.

Tabel 3.115. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Budidaya


Teripang di Kabupaten Kepulauan Aru
Peluang Tantangan
- Komoditi unggulan untuk ekspor - Pasar lokal masih terbatas
- Pengolahan teripang cukup banyak - Rendahnya akses modal usaha
- Nilai jual cukup tinggi - Perlu modal yang besar

Titik Kekuatan Titik Kritis (Titik Kelemahan)


- Luas wilayah perairan yang mendukung - Budidaya masih menggunakan alat
untuk budidaya tradisional
- SDM memadai - Olahan yang masih bersifat tradisional
- Benih tersedia

2) Perdagangan Hasil Perikanan

Kabupaten Kepulauan Aru merupakan salah satu daerah yang kaya akan
hasil perikanannya. Produksi perikanan Kabupaten Kepulauan Aru pada tahun
2019 menghasilkan 94.257 ton hasil perikanan laut. Oleh karenanya, usaha
penjualan hasil perikanan turut berkembang di Kepulauan Aru. Permintaan
akan komoditas perikanan yang tinggi, prospek pasar yang luas serta adanya
sarana perdagangan, turut menjadi peluang bagi KPJU penjualan hasil
perikanan. Salah satu kendala dari penjualan hasil perikanan di wilayah ini
adalah masih minimnya sarana penyimpanan ikan yang memadai. Keberadaan
sarana tersebut sangat penting dalam menjaga kualitas ikan. Untuk itu
diperlukan pengelolaan pasar ikan dengan fasilitasi sarana penyimpanan yang
memadai.
152 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Tabel 3.116. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Penjualan


Hasil Perikanan di Kabupaten Kepulauan Aru
Peluang Tantangan
- Potensi laut Kabupaten Kepulauan Aru - Adanya cuaca buruk yang berimbas pada
cukup melimpah jumlah produksi ikan
- Prospek pasar luas -
- Memiliki harga jual yang tinggi
- Tingkat konsumsi ikan tinggi
Titik Kekuatan Titik Kritis (Titik Kelemahan)
- Produksi yang melimpah - Produk perikanan yang mudah menurun
- Jenis ikan yang dijual cukup bervariasi kualitasnya
- Mudah untuk dipasarkan - Terbatasnya sarana penyimpanan ikan

3) Ikan Kering/Asin

Perikanan adalah salah satu subsektor yang memiliki nilai strategis yang
tinggi. Sektor perikanan memiliki peranan yang sangat besar dalam
perekonomian daerah yaitu sebagai peningkatan pendapatan, penyediaan
lapangan pekerjaan, serta penyediaan bahan pangan bergizi untuk dikonsumsi
masyarakat.
Produk perikanan tidak hanya dijual dalam bentuk segar,
pengembangannya telah sangat maju menjadi produk olahan ikan yang
beragam, salah satunya adalah ikan kering Dengan banyaknya hasil perikanan
di Kabupaten Kepulauan Aru, semakin meningkatkan peluang industri ini.
Pada sisi permintaan akan produk olahan ikan kering juga relatif tinggi.
Dalam mendukung pengembangan produk olahan ikan, dibutuhkan
sarana dan prasarana pendukung yang memadai seperti, teknologi produksi
yang lebih canggih serta sarana pendukung lainnya. Selain itu dari aspek
produksi, produsen perlu memperhatikan kualitas produk sehingga diharapkan
potensi pasar yang ada dapat termanfaatkan dengan baik. Strategi perluasan
jaringan pemasaran perlu ditingkatkan seperti dengan pelaku usaha kuliner.
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 153
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Tabel 3.117. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Ikan


Kering/Asin di Kabupaten Kepulauan Aru
Peluang Tantangan
- Berkembangnya teknologi informasi - Pasar masih terbatas
- Adanya peminat ikan kering
Titik Kekuatan Titik Kritis (Titik Kelemahan)
- Ketersediaan bahan baku ikan yang - Sarana dan prasarana produksi belum
banyak memadai
- Tenaga kerja memadai - Pengemasan kurang bermutu
- Pemasaran cukup mudah - Teknologi produksi masih sederhana
- Kelompok pengolahan ikan banyak - Manajemen usaha belum optimal

4) Kelapa

Budidaya kelapa selain dapat meningkatkan pendapatan daerah juga


dapat memperluas kesempatan kerja serta meningkatkan kesejahteraan rakyat
khususnya para petani. Produksi kelapa di Kabupaten Kepulauan Aru pada
tahun 2020 sebesar 3 066,98 ha. Pengembangan kelapa di Kepulauan Aru juga
berpeluang besar mengingat masih terdapat lahan yang belum tergarap.
Pengembangan kelapa juga mempunyai prospek yang bagus ditinjau dari
prospek harga dan pengembangan produk. Permasalahan yang sering dialami
adalah proses produksi yang belum optimal dan. Kegiatan pasca panen yakni
pengolahan dinilai masih terbatas.

Tabel 3.118. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Kelapa di


Kabupaten Kepulauan Aru
Peluang Tantangan

- Pangsa pasar luas - Terbatasnya sarana pendukung


- Produk turunan kelapa yang beragam
Titik Kekuatan Titik Kritis (Titik Kelemahan)

- Mudah dipasarkan - Infrastruktur belum memadai


- SDM cukup banyak - Proses produksi belum optimal
- Produksi yang tinggi - Pengolahan kelapa belum optimal
- Biaya distribusi mahal

5) Sagu Lempeng

Sagu merupakan komoditas potensial sebagai bahan substitusi dan bahan


baku untuk industri. Pemanfaatan sagu di Kabupaten Kepulauan Aru salah
satunya untuk pembuatan sagu lempeng. Jumlah produksi yang dihasilkan
154 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

tergantung bahan yang tersedia, dan kemampuan peralatan untuk


mendukung proses produksi relatif tetap. Produk yang dihasilkan mempunyai
kualitas yang baik dan menarik bagi pihak konsumen maupun langganan
(pedagang). Produk sagu lempeng , dalam proses pembuatannya lebih cukup
sederhana dengan biaya produksi yang relatif rendah.

Tabel 3.119. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Sagu Lempeng
di Kabupaten Kepulauan Aru
Peluang Tantangan

- Merupakan makanan pokok sebagian - Kurang diminati generasi muda


masyarakat di Maluku
- Makanan lokal unggulan
- Memberikan peluang dari segi tenaga
kerja karena dapat mengurangi
pengangguran
Titik Kekuatan Titik Kritis (Titik Kelemahan)

- Bahan baku sagu tersedia - Teknologi masih sederhana


- Penanganan proses produksi mudah - Kemasan masih seadanya
- Kapasitas produksi terbatas

6) Ikan Kakap

Sektor perikanan tangkap mempunyai peluang yang cukup besar.


Kabupaten Kepulauan Aru kaya dengan potensi perikanan dan kelautannya.
Ikan kakap sebagai salah satu jenis perikanan tangkap dengan potensi sumber
daya yang cukup besar serta dan nilai jual yang tinggi. Ikan kakap biasanya
merupakan ikan demersal yang dapat hidup pada daerah perairan dangkal
sampai laut dalam. Permintaan ikan kakap, cukup besar dari rumah
makan/restoran.
Kemampuan sektor perikanan tangkap ikan kakap cukup besar untuk
menciptakan kesempatan dalam penyerapan tenaga kerja, meningkatkan
pendapatan masyarakat khususnya masyarakat perikanan. Namun
kelemahannya terkait teknologi penangkapan yang masih tradisional.
Pembangunan teknologi penangkapan ikan perlu untuk ditingkatkan demi
mempermudah aktivitas penangkapan ikan. Pengembangan teknologi
maupun infrastruktur secara lengkap akan memacu perkembangan kegiatan
perikanan.
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 155
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Tabel 3.120 Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Ikan Kakap di
Kabupaten Kepulauan Aru
Peluang Tantangan

- Memberikan peluang dari segi tenaga - Kondisi laut yang tidak bersahabat
kerja karena dapat mengurangi - Pemberdayaan nelayan kurang optimal
pengangguran
- Potensi daerah yang didominasi laut
- Disukai masyarakat
- Nilai jual yang tinggi
Titik Kekuatan Titik Kritis (Titik Kelemahan)

- Sumber daya ikan kakap cukup banyak - Kurangnya pengetahuan masyarakat


- Pemasaran baik dalam teknologi perikanan
- Jumlah SDM tersedia - Teknologi penangkapan tradisional
- Sarana prasarana pasca panen terbatas

7) Budidaya Rumput Laut

Komoditas rumput laut merupakan jenis komoditas kelautan yang


dibudidayakan masyarakat Kabupaten Kepulauan Aru. Komoditas rumput laut
semakin berpeluang dengan adanya kebutuhan pasar ekspor masih sangat
besar dan kondisi alam yang sangat mendukung proses budidaya. Pada sisi
teknis, dari ketersediaan bahan baku cukup memadai.
Kendala dalam budidaya rumput laut adalah harga yang diterima petani
rumput laut cukup fluktuatif, terbatasnya sarana produksi dan pemasaran yang
cukup terkendala karena proses distribusi yang bergantung pada jadwal.
Kondisi harga rumput laut di wilayah ini lebih banyak ditentukan oleh
pengusaha yang bertindak sebagai pengepul. Selain itu, turunnya harga juga
disebabkan kualitas rumput laut yang rendah. Dengan curah hujan yang cukup
tinggi, berpeluang menurunkan kualitas rumput laut.

Tabel 3.121. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Budidaya


Rumput Laut di Kabupaten Kepulauan Aru
Peluang Tantangan
- Terdapat usaha pengolahan rumput laut - Harga jual masih fluktuatif
- Kebutuhan pasar ekspor masih sangat - Kendala cuaca
besar - Adanya serangan hama penyakit pada
- Kondisi alam sangat mendukung proses musim tertentu
budidaya
156 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Titik Kekuatan Titik Kritis (Titik Kelemahan)


- Produksi tinggi - Penanganan pasca panen masih belum
- Lahan budidaya cukup besar memadai
- SDM cukup terampil - Benih rumput laut masih terbatas
- Bahan baku tersedia - Kualitas komoditas yang dihasilkan
rendah
- Terbatasnya sarana produksi

8) Penangkapan Kepiting

Potensi perikanan di Kabupaten Kepulauan Aru berkembang dengan baik.


Salah satu komoditas perikanan di Kepulauan Aru adalah kepiting. Permintaan
kepiting yang cukup besar, menjadikan usaha penangkapan kepiting semakin
diminati. Kepiting memiliki rasa daging
yang gurih, banyak mengandung gizi serta berharga jual tinggi.

Tabel 3.122. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Penangkapan


Kepiting di Kabupaten Kepulauan Aru
Peluang Tantangan
- Harga jual cukup baik - Frekuensi melaut sesuai keadaan cuaca
- Permintaan cukup besar
Titik Kekuatan Titik Kritis (Titik Kelemahan)
- Pemasaran yang mudah dan lancar - Sarana pasca panen kurang memadai
- Sumber daya perairan yang luas

9) Ikan Cakalang

Dengan luasnya perairan wilayah Kabupaten Kepulauan Aru, subsektor


perikanan memberikan dampak perekonomian bagi wilayah ini. Salah satu
KPJU unggulan wilayah ini dari subsektor perikanan adalah ikan cakalang.
Kekuatan dan peluang KPJU ikan cakalang diantaranya produksinya yang
melimpah dan permintaan pasar yang relatif baik serta jangkauan pemasaran
yang cukup luas. Ikan cakalang memiliki peluang ekspor dan dapat diolah
menjadi berbagai produk olahan, serta dibutuhkan untuk konsumsi rumah
makan dan usaha rumahan. Pengembangan produk olahan ikan di wilayah ini
juga sangat mendukung sektor perikanan tangkap cakalang.
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 157
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Tabel 3.123. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Ikan Cakalang
di Kabupaten Kepulauan Aru
Peluang Tantangan
- Permintaan pasar kadang tinggi - Cuaca mempengaruhi tangkapan nelayan
- Pangsa pasar luas sehingga mempengaruhi hasil produksi.
- Produk olahan dari ikan cakalang
beragam
- Harga produk olahan ikan cakalang tinggi
Titik Kekuatan Titik Kritis (Titik Kelemahan)
- Ketersediaan sumber daya perikanan - Produk perikanan mudah rusak
cakalang tinggi - Sarana prasarana tangkap kurang
- Tersedianya pengolahan ikan memadai
- Jumlah SDM nelayan memadai - Ketersediaan es masih terbatas
- Kompetensi SDM masih terbatas
.

10) Kayu Besi/Ulin

Salah satu komoditas kehutanan yang populer adalah kayu besi.


Permintaan kayu besi terbilang tinggi. Banyak orang yang lebih memilih kayu
besi sebagai bahan utama konstruksi dalam pembangunan. Sampai sekarang
pemanfaatannya mencakup atap, lantai, kerangka jendela, jembatan dan
sebagainya.
Namun penyebaran dan potensi di hutan alam semakin menurun
Pertumbuhannya memakan waktu yang lama. Ketersediaan semakin langka
juga tidak lepas dari penebangan yang berlebihan dan kurang efektifnya
penegakan hukum. Berbagai peraturan juga diterapkan oleh pemerintah pusat
dan daerah untuk menjaga kelestariannya.

Tabel 3.124. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Kayu Besi di
Kabupaten Kepulauan Aru
Peluang Tantangan
- Kebutuhan akan kayu yang tinggi - Adanya penebangan ilegal
- Proyek pembangunan semakin meningkat
- Harga yang tinggi
Titik Kekuatan Titik Kritis (Titik Kelemahan)
- Memiliki daya kuat yang tinggi - Ketersediaan semakin langka
- Pertumbuhan yang lama
158 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

F. KABUPATEN KEPULAUAN TANIMBAR

1. PROFIL DAERAH
a. Letak Geografi
o o
Kabupaten Kepulauan Tanimbar berada antara 60 8
0 0
Selatan dan 130 133 . Kabupaten Kepulauan Tanimbar
2
merupakan daerah kepulauan yang mempunyai luas keseluruhan 52.995,20 km
2
yang terdiri dari wilayah perairan seluas kurang lebih 42.892,28 km (80,94 persen)
2
dan wilayah daratan seluas 10.102,92 km (19,06 persen). Sebagai daerah
kepulauan, Kabupaten Kepulauan Tanimbar memiliki jumlah keseluruhan 81
pulau. Secara geografis, Kabupaten Kepulauan Tanimbar berbatasan dengan eta
Laut Banda di Utara, Laut Timor dan Samudera Pasifik di Selatan, Gugus Pulau
Babar Sermatang di Barat, dan Laut Arafura di Timur.

Tabel 3.125. Luas Wilayah Kabupaten Kepulauan Tanimbar


Ibukota Luas Wilayah Jumlah
Kecamatan 2 Persentase
Kabupaten/Kota (km ) Pulau
Tanimbar Selatan Saumlaki 825,69 8,17 5
Wertamrian Lorulun 1.298,45 12,85 2
Wermaktian Kamatubun 1.941,16 29,11 23
Selaru Adaut 826,26 8,18 13
Tanimbar Utara Ritabel 1.075,74 10,65 10
Fordata Romean 79,42 0,79 3
Wuarlabobar Wunlah 654,74 6,48 25
Nirunmas Tutukembong 1.468,3 14,53 -
Kormomolin Alusi Kelaan 933,16 9,24 -
Molu Maru Adodo Molo - - -
Kab. Kepulauan Tanimbar 10.102,92 100,00 81
Sumber: Kabupaten Kepulauan Tanimbar Dalam Angka 2021

Kabupaten Kepulauan Tanimbar terdiri dari sebelas kecamatan, antara lain


Kepulauan Kecamatan Tanimbar Selatan, Weramrian, Wermaktian, Selaru,
Tanimbar Utara, Fordata, Wuarlabobar, Nirunmas, Kormomolin, dan Molu Maru.
Kecamatan Wermaktian merupakan wilayah terluas di Kabupaten Kepulauan
2
Tanimbar, yaitu 1.941,16 km atau sebesar 29,11 persen dari total luas wilayah
Kabupaten Kepulauan Tanimbar.
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 159
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

b. Topografi dan Iklim


Kondisi topografi kepulauan di Wilayah Kepulauan Tanimbar dibagi menjadi 3
(tiga) gugus pulau, yaitu Gugus Pulau Tanimbar, Kepulauan Babar, dan Kepulauan
Pulau-Pulau Terselatan dan Wetar. Suhu rata-rata Kabupaten Kepulauan Tanimbar
0
per Desember 2020 adalah 28 C. Dengan kelembapan rata-rata 85 persen dan
kecepatan angin rata-rata 2,06 m/det, serta jumlah curah hujan sebesar 413 mm.

Tabel 3.126. Pengamatan Unsur Iklim di Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Desember


2020

Unsur Iklim Stasiun Kepulauan Tanimbar


Suhu (°C)
Minimum 25,1
Rata-rata 28
Maksimum 32,3
Kelembaban (%)
Minimum 51
Rata-rata 85
Maksimum 87
Kecepatan Angin (m/det)
Minimum -
Rata-rata 2,06
Maksimum 10,29
Tekanan Udara (mb)
Minimum 1.004,6
Rata-rata 1.008,6
Maksimum 1.011,6
Jumlah Curah Hujan (mm) 413
Jumlah Hari Hujan (hari) 26
Penyinaran Matahari (%) 45
Sumber: Kabupaten Kepulauan Tanimbar Dalam Angka 2021

Bentuk lahan di Gugus Pulau Tanimbar terdiri atas dataran (plain), berbukit
(hilly) dan bergunung (mountaineous). Secara lebih rinci, bentuk lahan dibagi
menjadi datar (0-3 persen), landai/berombak (3-8 persen), bergelombang (8-15
persen), agak curam (15-30 persen), curam (30-50 persen) dan sangat curam (>50
persen). Bentuk lahan di Kepulauan Babar secara makro (makro relief) terdiri atas:
dataran (plain), berbukit (hilly) dan bergunung (mountaineous), yang dibagi
menjadi dataran (0-3 persen), landai/berombak (3-8 persen), bergelombang (8-15
persen), agak curam (15-30 persen), curam (30-50 persen), dan sangat curam (>50
persen). Bentuk lahan di Gugus Kepulauan Terselatan dan Wetar terdiri atas
dataran (plain), berbukit (hilly) dan bergunung (mountaineous), secara rinci bentuk
lahan dibagi menjadi datar (0-3 persen), landai/berombak (3-8 persen), agak curam
(15-30 persen), curam (30-50 persen) dan sangat curam (>50 persen). Kondisi bentuk
160 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

lahan dan kemiringan lereng serta luasnya pada Gugus Pulau Terselatan dan
Wetar.

c. Demografi
Penduduk Kabupaten Kepulauan Tanimbar dari tahun ke tahun mengalami
peningkatan yang cukup berarti. Jumlah penduduk pada tahun 2020 sebanyak
123.572 jiwa, meningkat 1,61 persen dari tahun 2010. Artinya dalam periode
tersebut penduduk Maluku telah bertambah sekitar 21,8 ribu jiwa. Laju
Pertumbuhan penduduk pada periode 2010-2020 sebesar 1,83 persen.
Sebagaimana pertumbuhan penduduk, persebaran penduduk di Maluku juga tidak
merata. Pada tahun 2020 porsi terbesar penduduk Kabupaten Kepulauan Tanimbar
berada di Kecamatan Tanimbar Selatan (2,16 persen), kemudian disusul oleh
Kecamatan Wuarlabobar (1,97 persen).

Tabel 3.127. Penduduk, Laju Pertumbuhan Penduduk, Kepadatan Penduduk, Rasio


Jenis Kelamin Penduduk Menurut Kecamatan di Kabupaten Kepulauan Tanimbar,
2020
Laju Kepadatan Rasio
Kecamatan Penduduk Pertumbuhan Penduduk per Jenis
2
2010-2020 (%) km Kelamin
Tanimbar Selatan 39.085 2,16 47 103,2
Wertamrian 11.629 1,82 9 101,8
Wermaktian 12.937 1,72 4 103,9
Selaru 14.263 1,53 17 103,3
Tanimbar Utara 13.860 0,47 13 100,2
Fordata 4.770 -0,08 60 98,3
Wuarlabobar 8.348 1,97 18 106,3
Nirunmas 7.991 1,27 5 99,5
Kormomolin 6.997 1,68 8 101,1
Molu Maru 3.692 - 105,3
Kab. Kepulauan Tanimbar 123.572 1,61 12 102,5
Sumber: Kabupaten Kepulauan Tanimbar Dalam Angka 2021

Kepadatan penduduk tertinggi berada di Kecamatan Fordata sebesar 60


2
penduduk per km , kemudian disusul oleh Kecamatan Tanimbar Selatan sebesar 47
2
penduduk per km . Persentase penduduk di Kecamatan Tanimbar Selatan juga
menjadi yang terbesar, yaitu 31,63 persen dari total penduduk di Kabupaten
Kepulauan Tanimbar.
Berdasarkan jenis kelamin, seluruh kabupaten/kota di Maluku memiliki rasio
jenis kelamin di atas 100, kecuali Kecamatan Fordata dan Nirunmas. Hal ini
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 161
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

menunjukkan bahwa 8 kabupaten di Kabupaten Kepulauan Tanimbar jumlah


penduduk laki-laki lebih banyak daripada penduduk perempuan. Adapun untuk
rasio jenis kelamin tertinggi terdapat pada Kecamatan Wuarlabobar dengan 106,3
dan rasio terendah berada di Kecamatan Fordata dengan 98,3. Rasio jenis kelamin
untuk Kabupaten Kepulauan Tanimbar adalah 102,5.

d. Potensi Sumber Daya Ekonomi


1. Pertanian Tanaman, Peternakan dan Perburuan

Di sektor hortikultura, tanaman sayuran dan buah-buahan mengalami


peningkatan dari tahun ke tahun sejak 2017 hingga 2020. Peningkatan tersebut
terjadi pada tanaman bawang putih, bayam, dan ketimun. Namun, beberapa
jenis tanaman mengalami penurunan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Tanaman tersebut antara lain bawang merah, cabai besar, cabai rawit, kacang
panjang, terung, dan wortel. Buncis dan terong menjadi sayuran dengan
produksi terbesar di Kabupaten Kepulauan Tanimbar, yaitu sebesar 745 ton
pada tahun 2020. Disusul oleh bawang merah sebesar 744 ton. Dari jenis buah-
buahan, produksi terbesar adalah semangka sebesar 80 ton pada tahun 2020.
Meningkat dibandingkan tahun 2017 yang hanya sebesar 30 ton.

Tabel 3.128. Produksi Tanaman Sayuran Menurut Jenis Tanaman Semusim di


Kecamatan Kepulauan Tanimbar (ton), 2017-2020
Jenis Tanaman 2017 2018 2019 2020
Bawang Daun - - - -
Bawang Merah 812 1.310 1.800 744
Bawang Putih - - - -
Bayam 50 - 70 204
Buncis 465 270 170 745
Cabai Besar 400 270 210 270
Cabai Rawit 550 220 210 270
Jamur - - - -
Kacang Merah 2 - - 5
Kacang Panjang 1.035 580 540 725
Kangkung 800 440 450 471
Kembang Kol - - - -
Kentang - - - -
Ketimun 160 130 70 190
Kubis - - - -
Labu - - - -
Paprika - - - -
Petsai - - - -
Terung 1.745 860 685 745
Tomat 230 150 130 220
Wortel 340 240 210 240
Buah Semusim
162 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Jenis Tanaman 2017 2018 2019 2020


Blewah - - - -
Melon - - - -
Semangka 300 30 - 80
Stroberi - - - -
Sumber: Kabupaten Kepulauan Tanimbar Dalam Angka 2021

Secara umum, luas areal tanaman perkebunan terbesar di Kabupaten


Kepulauan Tanimbar tahun 2020 adalah perkebunan kelapa dengan total areal
seluas 27.668 hektar. Kecamatan Selaru menjadi kecamatan dengan luas areal
perkebunan kelapa terluas sebesar 4.032 hektar. Perkebunan kakao dan jambu
mete juga menjadi komoditas dengan areal yang luas dan tersebar di seluruh
Kabupaten Kepulauan Tanimbar. Sementara itu, dari jumlah produksi perkebunan
Kabupaten Kepulauan Tanimbar pada tahun 2020, hanya perkebunan kelapa,
jambu mete, dana kakao yang menjadi komoditas unggulan.

Tabel 3.129. Produksi Tanaman Perkebunan Menurut Kecamatan dan Jenis Tanaman
di Kabupaten Kepulauan Tanimbar (ribu ton), 2020
Kecamatan Pala Kelapa Kopi Jambu Mete Kakao
Tanimbar Selatan - 4.530,5 - 46,25 3,07
Wertamrian - 4.190,0 - 34,45 4,58
Wermaktian - 4.677,0 - 19,85 -
Selaru - 5.319,5 - 62,50 -
Tanimbar Utara - 4.557,0 - 51,95 -
Fordata - 3.654,0 - 11,83 -
Wuarlabobar - 3.558,0 - 12,90 -
Nirunmas - 4.124,5 - 14,65 -
Kormomolin 0,10 3.510,5 - 23,00 3,29
Molu Maru - 14,0 - 2,77 -
Kab. Kepulauan Tanimbar 0,10 38.136,0 - 280,15 10,94
Sumber: Kabupaten Kepulauan Tanimbar Dalam Angka 2021

Populasi ternak untuk sapi dan kambing di Kabupaten Kepulauan Tanimbar


tahun 2020 diantaranya 10.688 ekor babi, 2.094 ekor kambing, 1.894 ekor sapi
potong, 105 ekor kerbau dan 39 ekor kuda. Sementara populasi unggas
terbanyak adalah ayam kampung dengan jumlah 16.587 ekor.
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 163
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Tabel 3.130. Populasi dan Produksi Ternak dan Unggas Menurut Jenis Ternak dan
Unggas di Kabupaten Kepulauan Tanimbar, 2019-2020
Populasi (ekor) Produksi (kg)
Jenis Ternak
2019 2020 2019 2020
Sapi Potong 1.886 1.894 20.625 20.955
Kerbau 113 105 2.455 2.660
Kuda 38 39 - -
Kambing 2.087 2.094 1.845 1.909
Domba - - - -
Babi 10.416 10.688 89.191 89.766
Jenis Unggas
Ayam Kampung 16.475 16.587 1.776 1.788
Ayam Petelur - - - -
Ayam Pedaging - - - -
Itik 510 562 107 117
Sumber: Provinsi Maluku Dalam Angka 2021

2. Kehutanan dan Pemanenan Kayu dan Hasil Hutan Selain Kayu


Pada tahun 2020, tercatat Kabupaten Kepulauan Tanimbar memiliki total
luas hutan dan perairan 419.467 hektar, yang terdiri dari hutan lindung seluas
13.010 hektar, hutan produksi terbatas 78.165 hektar, hutan produksi tetap
112.045hektar, hutan produksi yang dapat dikonversi 139.048hektar, dan
hutan konservasi 77.199 hektar.

Tabel 3.131. Luas Kawasan Hutan dan Konservasi Hutan dan Perairan di Kabupaten
Kepulauan Tanimbar (ha), 2020
Luas
Jenis Hutan
Hutan
Hutan Konservasi 77.199
Hutan Lindung 13.01
Hutan Produksi Terbatas 78.165
Hutan Produksi Tetap 112.045
Hutan Produksi Konversi 139.048
Jumlah Luas Hutan dan Perairan 419.467
Sumber: Provinsi Maluku Dalam Angka 2021

3. Perikanan
Perikanan tangkap di Kabupaten Kepulauan Tanimbar pada tahun 2020
tercatat sebesar 10.097,37 ton dengan nilai sebesar Rp134.254.632. Untuk
perikanan budidaya dengan produksi 34.586,78 ton dengan nilai
Rp171.793.356,50.
164 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Tabel 3.132. Produksi dan Nilai Produksi Perikanan Tangkap dan Perairan Budidaya
di Kabupaten Kepulauan Tanimbar, 2020
Perikanan Jumlah/Nilai
Perikanan Tangkap
Volume (ton) 10.097,37
Nilai (Rp) 134.254.632
Perikanan Budidaya
Volume (ton) 34.586,78
Nilai (Rp) 171.793.356,50
Sumber: Provinsi Maluku Dalam Angka 2021

4. Perdagangan
Sarana perdagangan di Kabupaten Kepulauan Tanimbar pada tahun 2020
didominasi oleh kios sebesar 2.537. Kemudian diikuti oleh toko 631 toko, 91
warung, dan 17 pasar. Angka sarana perdagangan ini terus mengalami
peningkatan sejak tahun 2017. Ada total 3.276 sarana perdagangan pada
tahun 2020. Dibandingkan pada tahun 2017, jumlah ini sudah mengalami
peningkatan yang sangat signifikan, yaitu sebesar 142 persen.

5. Industri Pengolahan
Di Kabupaten Kepulauan Tanimbar pada tahun 2020 terdapat 1.789
industri mikro dan kecil dengan pekerja yang terserap sebanyak 1.981 tenaga
kerja.

6. Pariwisata
Jumlah rumah makan/restoran terbesar di Kabupaten Kepulauan Tanimbar
Kabupaten berada pada kecamatan Tanimbar Selatan, yaitu sebesar 14 rumah
makan pada tahun 2020.. Namun, jumlah tersebut menurun jika dibandingkan
tahun 2019 yang berjumlah 51 rumah makan. Kepulauan Tanimbar memiliki
beberapa objek wisata yang terdiri dari wisata alam, wisata budaya, wisata
buatan, dan wisata bahari. Terdapat 14 wisata bahari di Kabupaten Kepulauan
Tanimbar. Hingga tahun 2016 terdapat 3 akomodasi, 92 kamar, dan 126 tempat
tidur di hotel bintang Kepulauan Tanimbar. Sementara di hotel non bintang
terdapat 15 akomodasi, 263 kamar, dan 367 tempat tidur.
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 165
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Tabel 3.133. Jumlah Akomodasi, Kamar, dan Tempat Tidur yang Tersedia pada Hotel
Bintang dan Non bintang di Kabupaten Kepulauan Tanimbar, 2014-2020
Hotel Bintang Akomodasi Kamar Tempat Tidur
2014 3 82 117
2015 3 83 119
2016 3 92 126
2017 - - -
2018 - - -
2019 - - -
2020 - - -
Hotel Non bintang
2014 6 111 137
2015 6 124 154
2016 6 112 138
2017 - - -
2018 11 235 330
2019 12 226 300
2020 15 263 367
Sumber: Provinsi Maluku Dalam Angka 2021

e. Sumber Daya Manusia


Pada tahun 2020, angkatan kerja di Kabupaten Kepulauan Tanimbar sebanyak
56.787 orang yang terdiri dari 54.227 orang yang berstatus bekerja dan 2.560 orang
berstatus pengangguran. Dari jumlah ini, diperoleh TPAK Kabupaten Kepulauan
Tanimbar pada tahun 2020 sebesar 72,4 persen, nilai ini mengalami kenaikan
sebesar 4,5 persen dibandingkan dengan kondisi tahun 2019 (67,9 persen). Tingkat
Pengangguran Terbuka (TPT) adalah persentase jumlah pengangguran terhadap
jumlah angkatan kerja. Pada tahun 2020, TPT Kabupaten Kepulauan Tanimbar
adalah sebesar 4.5 persen, turun 0,3 persen dari tahun 2019 (4,3 persen).
Pada tahun 2019, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Kepulauan
Tanimbar kenaikan mengalami kenaikan sebesar 0,5 poin menjadi 62,9 dari IPM
tahun 2018. Angka IPM ini tetap berada di 62,9 pada tahun 2020. Artinya tidak ada
kenaikan maupun penurunan IPM Kabupaten Kepulauan Tanimbar pada tahun
2020.

f. Prasarana Infrastruktur
1. Prasarana Transportasi
Jalan merupakan prasarana pengangkutan yang sangat penting
keberadaannya dalam menjamin kelancaran kegiatan ekonomi di suatu
wilayah. Oleh karenanya, peningkatan kualitas dan kuantitas jalan perlu
dilakukan agar dapat memudahkan mobilitas penduduk serta memperlancar
166 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

lalu lintas barang dari satu daerah ke daerah lain. Dari sana kemudian ekonomi
dapat bertumbuh. Terdapat sepanjang 351, 83 km jalan di Kabupaten
Kepulauan Tanimbar. Menurut kondisinya jalan tersebut dapat dibagi menjadi
beberapa kategori. Pada tahun 2020, terdapat 179,75 km jalan dengan kondisi
baik, 24, 17 km dalam kondisi sedang, 15,8 km dalam kondisi rusak, 132, 11
dalam kondisi rusak berat.
Dari jenis dan jumlah kendaraan, kendaraan bermotor di Kabupaten
Kepulauan Tanimbar didominasi oleh sepeda motor sebesar 8.408 unit, dengan
sebaran terbanyak berada di Kecamatan Tanimbar Selatan sebesar 7.025 unit
sepeda motor. Kemudian dilanjutkan oleh jumlah truk sebanyak 417 unit,
mobil 320 unit, dan bis 62 unit.
Tabel 3.134. Panjang Jalan Menurut Kondisi Jalan di Kabupaten Kepulauan
Tanimbar (km), 2020
Kondisi Jalan 2018 2019 2020
Baik 94,15 94,15 179,75
Sedang 58,76 58,76 24,17
Rusak 56,21 56,21 15,80
Rusak Berat 142,71 142,71 132,11
Total 351,83 351,83 351,83
Sumber: Kabupaten Kepulauan Tanimbar Dalam Angka 2021

2. Prasarana Listrik dan Air Bersih/Minum


Jumlah pelanggan dan air terbesar yang disalurkan di Kabupaten
Kepulauan Tanimbar terdapat pada Kecamatan Tanimbar Selatan. Dengan
jumlah pelanggan sebanyak 3.383 dan total air yang disalurkan di Kecamatan
2
tersebut adalah 744.570 m , serta bernilai 4.452.105.533 rupiah. Penyaluran
terbesar kedua terjadi di Kecamatan Selaru, dengan 1.273 pelanggan, 39.090
2
m air yang telah disalurkan, serta bernilai 168.439.600 rupiah.
Produksi listrik Kabupaten Kepulauan Tanimbar pada tahun 2020 sebesar
32.280.835 KWh. Kecamatan Tanimbar Selatan menjadi kecamatan dengan
produksi listrik terbesar di Kabupaten Kepulauan Tanimbar, yaitu sebesar
25.158.355 KWh. Dari segi pelanggan, pada tahun 2020, jumlah total
pelanggan listrik di Kabupaten Kepulauan Tanimbar kembali mengalami
peningkatan sebesar 22.937 pelanggan pada tahun 2019 kini menjadi 24.606
pelanggan pada 2020. Adapun pelanggan listrik terbanyak terdapat pada
Kecamatan Tanimbar Selatan sebesar 14.202 pelanggan.
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 167
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Tabel 3.135. Jumlah Pelanggan Listrik Menurut Kecamatan di Kabupaten Kepulauan


Tanimbar, 2016-2020
Kecamatan 2016 2017 2018 2019 2020
Tanimbar Selatan 10.272 11.493 12.163 12.966 14.202
Wertamrian - - - - -
Wermaktian 857 1.081 1.136 1.250 1.302
Selaru 1.422 1.705 1.965 2.636 2.729
Tanimbar Utara 2.499 2.671 2.770 3.122 3.351
Fordata - - - - -
Wuarlabobar - - - - -
Nirunmas 1.677 2.693 2.763 2.963 3.051
Kormomolin - - - - -
Molu Maru - - - - -
Kab. Kepulauan Tanimbar 16.727 19.643 20.797 22.937 24.606
Sumber: Kabupaten Kepulauan Tanimbar Dalam Angka 2021

3. Prasarana Komunikasi
Kantor pos adalah tempat pemberi pelayanan komunikasi tertulis dan surat
elektronik, layanan paket, layanan logistik, layanan transaksi keuangan, dan
layanan kepentingan umum. Rumah pos pembantu berfungsi sama seperti
kantor pos, bedanya adalah rumah pos pembantu biasanya terletak di daerah
terpencil. Prasarana komunikasi Kabupaten Kepulauan Tanimbar didukung
oleh kantor pos pembantu yang berada di Kecamatan Tanimbar Selatan dan
Tanimbar Utara. Masing-masing berjumlah satu buah kantor pos pembantu.
Jumlah ini belum mengalami peningkatan sejak 2017.

4. Prasarana Pendidikan
Salah satu faktor utama keberhasilan pembangunan di suatu negara adalah
tersedianya cukup sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. Berbagai
program terus diupayakan dalam mempercepat peningkatan kualitas SDM,
yang pada akhirnya akan menciptakan SDM yang tangguh, yang siap bersaing
di era globalisasi. Peningkatan SDM sekarang ini lebih difokuskan pada
pemberian kesempatan seluas-luasnya kepada penduduk untuk mengecap
pendidikan, terutama penduduk kelompok usia sekolah (7-24 tahun).
Ketersediaan fasilitas pendidikan baik sarana maupun prasarana akan
sangat menunjang dalam meningkatkan mutu pendidikan. Di Kabupaten
Kepulauan Tanimbar telah tersedia berbagai sekolah dari tingkat SD hingga
SMA/SMK/MA. Pada tahun ajaran 2019/2020 juga terjadi peningkatan jumlah
sekolah yang ada di Kabupaten Kepulauan Tanimbar, baik di tingkat SD/MI,
SMP/MTs, maupun SMA/SMK/MA dan PT. Jumlah sekolah pada 2020/2021
168 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Tercatat sebanyak 88 TK; 4 RA; 121 SD; 1 MI; 66 SMP; 2 MTs; 20 SMA; 8 SMK;
dan 3 MA
Dari hasil pendataan potensi desa 2020, desa/kelurahan yang memiliki
fasilitas pendidikan juga bertambah bila dibandingkan dengan kondisi pada
tahun 2019. Secara rinci, sebagai berikut: 87 desa/kelurahan sudah memiliki SD,
64 desa/kelurahan sudah memiliki SMP, 22 desa/kelurahan sudah memiliki SMA,
9 kelurahan sudah memiliki SMK, dan 2 desa/kelurahan sudah memiliki
perguruan tinggi. Angka partisipasi murni (APM) dan Angka Partisipasi Kasar
(APK) tahun 2020 di Kabupaten Kepulauan Tanimbar mengalami peningkatan
dibandingkan tahun sebelumnya.

5. Prasarana Kesehatan
Sampai dengan tahun 2020, pemerintah telah membangun beberapa
pusat kesehatan yang tersebar di seluruh wilayah kabupaten/kota di
Kabupaten Kepulauan Tanimbar. Jumlah rumah sakit, pada tahun 2020
tercatat ada sebanyak 4 rumah sakit di Kabupaten Kepulauan Tanimbar, yang
berpusat di Kecamatan Tanimbar Selatan sebanyak 3 rumah sakit dan 1 rumah
sakit di Kecamatan Tanimbar Utara. Terdapat satu 1 poliklinik yang berpusat di
Kecamatan Kormomolin. Selain itu, terdapat 14 puskesmas, 41 puskesmas
pembantu, 5 apotek. Jumlah tenaga kerja di Kabupaten Kepulauan Tanimbar
di dominasi oleh 176 perawat, yang kemudian diikuti oleh 81 bidan, 24 dokter,
23 ahli gizi, dan 9 farmasi.

Tabel 3.136. Jumlah Tenaga Kesehatan Kecamatan Menurut Kabupaten/Kota di


Kabupaten Kepulauan Tanimbar, 2020
Kecamatan Dokter Perawat Bidan Farmasi Ahli Gizi
Tanimbar Selatan 10 33 18 6 9
Wertamrian 2 23 10 1 1
Wermaktian 1 13 7 - 2
Selaru 1 31 9 1 1
Tanimbar Utara 3 14 9 2 2
Fordata 1 9 5 - 1
Wuarlabobar 1 13 6 - 1
Nirunmas 2 12 7 - 2
Kormomolin 1 16 8 - 3
Molu Maru 2 12 2 - 1
Kab. Kepulauan Tanimbar 24 176 81 9 23
Sumber: Kabupaten Kepulauan Tanimbar Dalam Angka 2021
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 169
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

2. PEREKONOMIAN DAERAH
Nilai PDRB Kabupaten Kepulauan Tanimbar atas dasar harga berlaku pada tahun
2020 mencapai 2.712,52 miliar rupiah. Secara nominal, nilai PDRB ini mengalami
peningkatan 28,28 miliar rupiah dibandingkan dengan tahun 2019 yang mencapai
2.684,24 miliar rupiah. Kenaikan nilai PDRB tersebut dipengaruhi oleh kenaikan kinerja
ekonomi di sebagian besar lapangan usaha. Namun, berdasarkan harga konstan 2010,
angka PDRB mengalami penurunan menjadi 1.685,32 miliar rupiah. Hal tersebut
menunjukkan bahwa selama tahun 2020 di Kabupaten Kepulauan Tanimbar
mengalami kontraksi ekonomi sebesar 0,49 miliar rupiah, dibandingkan tahun
sebelumnya yang berjumlah 1.685,1 miliar rupiah.
Selama lima tahun terakhir (2016-2020) struktur perekonomian Kabupaten
Kepulauan Tanimbar didominasi oleh dua kategori lapangan usaha, yaitu; Administrasi
Pemerintahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial; Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan;
serta Konstruksi. Peranan terbesar dalam pembentukan PDRB Maluku berasal dari
sektor Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial, yaitu sebesar 34,05
persen di tahun 2020. Secara nominal, PDRB sektor pertanian, kehutanan, dan
perikanan Kabupaten Kepulauan Tanimbar atas dasar harga berlaku mengalami tren
yang meningkat sepanjang 2016 hingga 2020. Pada 2020 PDRB sektor pertanian,
kehutanan, dan perikanan berkontribusi sebesar 923,62 miliar rupiah.

Tabel 3.137. Distribusi Persentase PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Menurut
Lapangan Usaha di Kabupaten Kepulauan Tanimbar, 2016-2020
Kategori Lapangan Usaha 2016 2017 2018 2019* 2020**
A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 19,81 19,68 19,55 19,70 20,10
B Pertambangan dan Penggalian 1,5 1,48 1,44 1,39 1,40
C Industri Pengolahan 1,69 1,64
D Pengadaan Listrik dan Gas 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05
E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah,
Limbah dan Daur Ulang 0,68 0,69 0,69 0,67 0,68
F Konstruksi 14,38 14,24 14,43 14,76 14,87
G Perdagangan Besar dan Eceran; 8,6 8,87 8,86 8,94 8,73
Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
H Transportasi dan Pergudangan 2,95 2,91 2,86 2,84 2,52
I Penyediaan Akomodasi dan Makan 1,92 1,91 1,89 1,90 1,80
J Informasi dan Komunikasi 2,12 2,14 2,18 2,12 2,16
K Jasa Keuangan dan Asuransi 3,04 3,06 3,15 3,19 3,43
L Real Estat 0,27 0,26 0,25 0,24 0,23
M,N Jasa Perusahaan 0,55 0,53 0,52 0,51 0,51
O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan 34,53 34,73 34,71 34,28 34,05
dan Jaminan Sosial Wajib
P Jasa Pendidikan 3,56 3,50 3,42 3,38 3,39
Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 3,32 3,24 3,24 3,19 3,40
170 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Kategori Lapangan Usaha 2016 2017 2018 2019* 2020**


R, S, T, U Jasa lainnya 1,11 1,07 1,07 1,05 1,05
Produk Domestik Regional Bruto 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
*) Angka Sementara; **) Angka Sangat Sementara
Sumber: PDRB Kabupaten Kepulauan Tanimbar Menurut Lapangan Usaha 2016 2020

Lapangan usaha penyumbang PDRB terbesar selanjutnya adalah Pertanian,


Kehutanan, dan Perikanan, yaitu sebesar 20,10 persen di tahun 2020. PDRB sektor
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan secara nominal mengalami tren yang meningkat
sepanjang 2016 hingga 2020. Pada tahun 2020 PDRB sektor Pertanian, Kehutanan, dan
Perikanan berkontribusi sebesar 545,11 miliar rupiah.
Laju pertumbuhan PDRB di Kepulauan Tanimbar pada tahun 2020 mengalami
kontraksi menjadi minus 0,03 persen dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 5.98
persen. Lapangan usaha yang mengalami kontraksi terdalam pada tahun 2020 atas
dasar harga konstan adalah Lapangan Usaha Transportasi dan Pergudangan sebesar
minus 10.88 persen. lalu diikuti oleh Lapangan Usaha Penyediaan Akomodasi dan
Makan Minum sebesar minus 5,15. Lapangan usaha dengan pertumbuhan positif
terbesar yaitu Lapangan Usaha Jasa Keuangan dan Asuransi sebesar 9,29 persen dan
Lapangan Usaha Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial sebesar 3,35 persen.

3. KEBIJAKAN PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN TANIMBAR


Visi pembangunan Kabupaten Kepulauan Tanimbar Tahun 2019-2024, adalah:
Terwujudnya Kabupaten Kepulauan Tanimbar Yang Cerdas, Sehat, Berwibawa dan
Mandiri . Adapun misi dari pembangunan Kabupaten Kepulauan Tanimbar adalah:
1. Membentuk Sumber Daya Manusia yang cerdas, bermanfaat, dan unggul ;
2. Membentuk Sumber Daya Manusia yang sehat secara jasmani dan rohani ;
3. Mengembangkan perikehidupan rakyat yang berkarakter dan bermartabat
sebagai modal sosial yang guna mendorong akselerasi pembangunan;
4. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang berkarakter melayani, responsif dan
akuntabel;
5. Meningkatkan taraf hidup kesejahteraan masyarakat dan menekan angka
kemiskinan;
6. Meningkatkan kuantitas dan kualitas sarana infrastruktur.
Adapun Isu Strategis pada Rancangan Awal RKPD Tahun 2022 adalah: (i) belum
optimalnya pencegahan dan penanganan Covid-19, (ii) masih rendahnya pemenuhan
pelayanan dasar pendidikan dan kesehatan, (iii) rendahnya pertumbuhan ekonomi
akibat pandemi Covid-19, (iv) minimnya mitigasi bencana dan pengelolaan lingkungan
hidup, (v) rendahnya pemerataan kualitas infrastruktur dasar, dan (vi) rendahnya
kinerja pemerintah daerah akibat terhambatnya pelaksanaan reformasi birokrasi.
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 171
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Sementara itu, Tema Pembangunan Daerah Tahun 2022 yang dirumuskan adalah:

Sedangkan Rencana Program Prioritas Pembangunan di tahun 2022 adalah: (i)


percepatan pemulihan ekonomi lokal, (ii) peningkatan pemenuhan pelayanan dasar
pendidikan dan kesehatan, (iii) pemerataan kualitas infrastruktur dasar, (iv)
peningkatan mitigasi bencana dan pengelolaan lingkungan hidup, serta (v)
pelaksanaan reformasi birokrasi. Kelima prioritas pembangunan tersebut di atas, akan
dijabarkan lebih detail ke dalam program-program prioritas dari setiap Satuan Kerja
Perangkat Daerah (SKPD).

4. KPJU UNGGULAN KABUPATEN KEPULAUAN TANIMBAR


Hasil seleksi di tingkat kecamatan menghasilkan longlist KPJU untuk masing-
masing sektor di Kabupaten Kepulauan Tanimbar. Berdasarkan longlist tersebut,
dilakukan penyeleksian nominasi KPJU Unggulan dengan mengambil 10 besar
peringkat KPJU tertinggi dari masing-masing sektor/subsektor untuk menjadi shortlist.
Shortlist KPJU Unggulan tersebut selanjutnya dikonfirmasi kepada responden ahli pada
sektor/subsektor masing-masing di tingkat Kabupaten Kepulauan Tanimbar untuk
dibandingkan secara berpasangan. Kriteria yang digunakan untuk menyeleksi shortlist
tersebut adalah 12 kriteria yang telah dirumuskan bobot kepentingannya oleh
responden ahli tingkat provinsi. Berdasarkan metode AHP, dihasilkan 5 KPJU Unggulan
dengan pemeringkatan baru dari shortlist pada masing-masing sektor/Subsektor
seperti tersaji di tabel berikut.

Tabel 3.138. Shortlist 5 Besar KPJU Unggulan Tiap Sektor di Kabupaten Kepulauan
Tanimbar
No KPJU Skor No KPJU Skor
Terbobot Terbobot
Pertanian Tanaman, Peternakan, Pengelolaan Kehutanan dan
Perburuan dan Kegiatan YBDI Penebangan
1 Kelapa 0,229 1 Kayu Besi/Ulin 0,270
2 Pisang 0,142 2 Kayu Linggua 0,192
3 Ubi Kayu 0,103 3 Kayu Torem 0,175
4 Kacang Tanah 0,094 4 Kayu Jati 0,101
5 Ubi Jalar 0,085 5 Kayu Putih 0,077
Perikanan Industri Pengolahan
1 Rumput Laut 0,199 1 Kopra 0,187
2 Ikan Tuna/Tatihu 0,112 2 Tenun 0,162
3 Budidaya Ikan Kerapu 0,104 3 Ikan Beku 0,100
4 Ikan Cakalang 0,103 4 Ikan Kering/Asin 0,095
172 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

No KPJU Skor No KPJU Skor


Terbobot Terbobot
5 Ikan Kakap 0,092 5 Roti/Kue 0,087
Konstruksi Perdagangan Besar dan Eceran;
Reparasi dan Perawatan Mobil
dan Sepeda Motor
1 Jasa Konstruksi Bangunan 0,310 1 Perdagangan Hasil 0,210
Perikanan/Laut
2 Jasa Instalasi Listrik 0,218 2 Kios Sembako 0,167
3 Jasa Konstruksi Jalan 0,172 3 Toko Kelontong 0,129
4 Jasa Konstruksi Jembatan 0,155 4 Penjualan Hasil Bumi 0,120
5 Jasa Pengeboran Sumur 0,145 5 Toko Bangunan 0,102
Pengangkutan dan Pergudangan Penyediaan Akomodasi dan
Penyediaan Makan Minum
1 Angkutan Barang 0,263 1 Warung Nasi (Campur) 0,266
2 Angkutan Kota/Desa 0,251 2 Pedagang Bakso 0,146
3 Ojek Motor 0,174 3 Warung Soto 0,142
4 Speedboat 0,123 4 Rumah Makan Padang 0,111
5 Loangboat 0,073 5 Jasa Katering 0,096
Aktivitas Keuangan dan Asuransi
1 Bank Perkreditan Rakyat 0,566
2 Koperasi Kredit 0,325
3 Koperasi Simpan Pinjam 0,109
4 0,300
5 0,300

KPJU Unggulan Lintas Sektor Kabupaten Kepulauan Tanimbar

Untuk mengetahui KPJU Unggulan lintas sektor di Kabupaten Kepulauan


Tanimbar, diperlukan analisis perbandingan berpasangan antar sektor dalam kerangka
metode AHP untuk mengetahui bobot kepentingan relatif masing-masing
sektor/subsektor atas sektor/subsektor lainnya. Perbandingan berpasangan ini
dilakukan atas dasar peran masing-masing sektor terhadap pencapaian tujuan
penciptaan lapangan kerja, peningkatan daya saing, dan peningkatan pertumbuhan
ekonomi. Perbandingan dilakukan oleh responden ahli tingkat kabupaten yang
mewakili berbagai stakeholder. Hasil dari analisis data tersebut disajikan dalam tabel
berikut.
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 173
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Tabel 3.139. Bobot Kepentingan Setiap Sektor/Subsektor Usaha Atas Dasar Perannya
Dalam Mencapai Tujuan Penetapan KPJU Unggulan di Kabupaten Kepulauan
Tanimbar
Skor Terbobot
No Sektor Usaha Rangking
Gabungan
1 Pertanian Tanaman, Peternakan, Perburuan 0,123 1
dan Kegiatan YBDI
2 Pengelolaan Kehutanan dan Penebangan 0,064 5
3 Perikanan 0,106 2
4 Pertambangan dan Penggalian 0,043 13
5 Industri Pengolahan 0,090 3
6 Konstruksi 0,048 8
7 Perdangan Besar dan Eceran; Reparasi dan 0,081 4
Perawatan Mobil dan Sepeda Motor
8 Pengangkutan dan Pergudangan 0,047 10
9 Penyediaan Akomodasi dan Penyediaan Makan 0,056 6
Minum
10 Informasi dan Komunikasi 0,048 8
11 Aktivitas Keuangan dan Asuransi 0,052 7
12 Aktivitas Profesional, Ilmiah dan Teknis 0,037 15
13 Aktivitas Penyewaan dan Sewa Guna Usaha 0,038 14
Tanpa Hak Opsi, Ketenagakerjaan, Agen
Perjalanan dan Penunjang Usaha Lainnya
14 Pendidikan 0,044 11
15 Aktivitas Kesehatan Manusia dan Aktivitas 0,044 11
Sosial
16 Kesenian, Hiburan dan Rekreasi 0,027 16
17 Aktivitas Jasa Lainnya 0,027 16
18 Aktivitas Rumah Tangga Sebagai Pemberi 0,023 18
Kerja; Aktivitas uang Menghasilkan Barang dan
Jasa oleh Rumah Tangga yang Digunakan
untuk Memenuhi Kebutuhan Sendiri

Berdasarkan bobot kepentingan masing-masing sektor di atas dilakukan analisis


KPJU Unggulan lintas sektor (setelah sebelumnya dilakukan normalisasi) yang
menghasilkan 10 KPJU Unggulan lintas sektor sebagaimana tersaji pada tabel berikut:
174 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Tabel 3.140. Shortlist 10 KPJU Unggulan Lintas Sektoral di Kabupaten Kepulauan


Tanimbar
Skor
Rangking KPJU
Terbobot

1 Kelapa (Pertanian Tanaman, Peternakan, Perburuan 0,0431


dan Kegiatan YBDI)

2 Budidaya Rumput Laut (Perikanan) 0,0346

3 Pisang (Pertanian Tanaman, Peternakan, Perburuan 0,0267


dan Kegiatan YBDI)

4 Kopra (Industri Pengolahan) 0,0267

5 Perdagangan Hasil Perikanan/Laut (Perdangan Besar 0,0234


dan Eceran; Reparasi dan Perawatan Mobil dan
Sepeda Motor)

6 Tenun (Industri Pengolahan) 0,0231

7 Kayu Besi/Ulin (Pengelolaan Kehutanan dan 0,0212


Penebangan)

8 Warung Makan(Campur) (Penyediaan Akomodasi 0,0196


dan Penyediaan Makan Minum)

9 Ikan Tuna (Perikanan) 0,0195

10 Ubi Kayu (Pertanian Tanaman, Peternakan, 0,0194


Perburuan dan Kegiatan YBDI)

Sepuluh KPJU di atas dinilai unggul berdasarkan 12 kriteria yang telah dirumuskan
di awal sekaligus pertimbangan bobot kepentingan sektor terkait terhadap
pencapaian tujuan penciptaan lapangan kerja, peningkatan daya saing, dan
pertumbuhan ekonomi. Hasil ini selanjutnya telah dikonfirmasi dan didiskusikan dalam
Focus Group Discussion antar stakeholder yang terdiri dari instansi pemerintah sektor
terkait, pelaku/asosiasi usaha, perbankan dan akademisi. FGD ini bertujuan untuk
mengkonfirmasi hasil penelitian dan menelaah lebih dalam permasalahan dan peluang
serta memberikan rekomendasi untuk mengembangkan 10 KPJU Unggulan lintas
sektor tersebut.

1) Kelapa

Kabupaten Kepulauan Tanimbar yang memiliki potensi besar di sektor


perkebunan. Salah satu komoditas perkebunan yang unggul di wilayah ini
adalah kelapa. Luas areal perkebunan kelapa pada 2020 sebesar 17.245,47 ha.
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 175
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Produk turunan dari kelapa sangat banyak, dari akar hingga daun dapat
dijadikan berbagai jenis produk seperti kopra, VCO, sabun, suvenir
(tempurung), pakan ternak (ampas kelapa), sapu lidi, keset, dll. Wilayah
Tanimbar sangat mendukung dari segi ketersediaan bahan baku. Hampir setiap
desa terdapat pengumpul lokal untuk kelapa yang kemudian dipasarkan ke
Surabaya. Pemasaran kelapa dari Tanimbar juga telah ekspor yakni ke Tiongkok
yang diperuntukkan untuk bahan baku biskuit kelapa.
Meski luas perkebunan dapat menghasilkan produksi kelapa yang
melimpah, teknologi pengolahan pasca panen masih relatif kurang
dikembangkan. Dalam pengembangan komoditas kelapa, peningkatan
pelatihan dalam mengolah kelapa menjadi produk yang beragam sangat baik
untuk diupayakan. Melalui hasil produk yang beragam, maka akan
memungkinkan peningkatan permintaan baik lokal maupun ekspor. Hal ini
perlu didukung dengan peningkatan teknologi produksi maupun pengolahan
sehingga produk mentah/kelapa maupun olahan semakin baik dari sisi
kuantitas maupun kualitas.

Tabel 3.141. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Kelapa di


Kabupaten Kepulauan Tanimbar
Peluang Tantangan
- Produk derivatif kelapa cukup banyak - Industri pengolahan komoditas masih
- Permintaan ekspor cukup tinggi kurang
- Terdapat investor yang mau menanamkan - Banyaknya pendatang baru yang semakin
investasi mempersempit lahan karena lahan
- Kemajuan teknologi informasi pertanian dijual oleh petani kepada
- Peluangnya besar karena permintaan produk mereka
olahan (kopra) sangat tinggi - Belum mengetahui potensi bisnis kelapa
yang dapat diekspor
Titik Kekuatan Titik Kritis (Titik Kelemahan)
- Lahan perkebunan yang luas - Teknologi pengolahan komoditas masih
- Kualitas kelapa layak ekspor minim
- Pemasaran ekspor - Belum terkelola dengan baik
- Serapan tenaga kerja yang banyak - Cara pengelolaan tradisional
- Petani sering menjual lahan tanpa
pertimbangan matang
- SDM petani kelapa masih rendah
- Terbatasnya sarana produksi
- Terbatasnya modal usaha
176 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

2) Budidaya Rumput Laut

Komoditas rumput laut merupakan jenis komoditas kelautan yang populer


dibudidayakan masyarakat Kabupaten Kepulauan Tanimbar. Komoditas
rumput laut semakin berpeluang dengan adanya kebutuhan pasar ekspor
masih sangat besar dan kondisi alam yang sangat mendukung proses budidaya.
Tidak hanya itu, banyaknya usaha pengolahan rumput laut serta tingginya
minat investasi pada bidang usaha ini menjadikan budidaya rumput laut kian
diminati. Pada sisi teknis, dari ketersediaan bahan baku cukup memadai. Selain
itu, proses produksi sangat baik karena cuaca Tanimbar kemarau cukup
panjang dan mempermudah proses budidaya.
Kendala dalam budidaya rumput laut adalah harga yang diterima petani
rumput laut cukup fluktuatif, terbatasnya sarana produksi dan pemasaran yang
cukup terkendala karena proses distribusi yang bergantung pada jadwal.
Kondisi harga rumput laut di wilayah ini lebih banyak ditentukan oleh
pengusaha yang bertindak sebagai pengepul. Selain itu, turunnya harga juga
disebabkan kualitas rumput laut yang rendah. Dengan curah hujan yang cukup
tinggi, berpeluang menurunkan kualitas rumput laut. Untuk itu diharapkan
peranan pemerintah setempat agar dapat mengintervensi harga rumput laut
termasuk dalam fasilitasi pemasaran sehingga dapat menggali pasar ekspor
yang terbuka. Penguatan kelembagaan petani rumput laut dapat diupayakan
sebagai langkah peningkatan posisi petani dalam rantai pasok maupun dalam
peningkatan saluran pasar.

Tabel 3.142. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Budidaya


Rumput Laut di Kabupaten Kepulauan Tanimbar
Peluang Tantangan
- Kebutuhan pasar ekspor masih sangat besar - Harga jual masih fluktuatif
- Minat investasi pada komoditas rumput laut - Hasil rumput laut terkendala jika hujan
besar - Adanya serangan hama penyakit pada
- Kondisi alam sangat mendukung proses musim tertentu
budidaya
- Terdapat usaha pengolahan rumput laut.
Titik Kekuatan Titik Kritis (Titik Kelemahan)
- Produksi tinggi - Penanganan pasca panen masih belum
- Lahan budidaya cukup besar memadai
- SDM cukup terampil - Distribusi tergantung jadwal kapal
- Bahan baku tersedia - Benih rumput laut masih terbatas
- Proses produksi sangat baik karena cuaca - Kualitas komoditas yang dihasilkan
Tanimbar kemarau cukup panjang rendah
- Terbatasnya sarana produksi
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 177
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

3) Pisang

Potensi sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan khususnya


hortikultura cukup melimpah di Indonesia. Di Kabupaten Kepulauan Tanimbar,
pisang menjadi salah satu komoditas unggulan dari subsektor hortikultura.
Pisang memiliki pangsa pasar yang luas yang juga banyak dimanfaatkan
sebagai bahan baku industri olahan pangan. Kondisi lahan di wilayah ini cukup
subur dan mendukung budidaya pisang. Berbagai jenis ragam buah pisang
dapat tumbuh dengan mudah. Dari sisi teknis, budidaya pisang secara umum
masih kurang intensif. Budidaya tanaman ini pada umumnya belum
menerapkan inovasi teknologi secara optimal disebabkan sebagian besar lahan
tanaman pisang merupakan usaha pekarangan skala kecil. Pemeliharaan dan
penanganan penyakit cenderung juga kurang memadai sehingga pisang yang
dihasilkan kurang berkualitas. Selain itu penanganan pasca panen masih belum
memenuhi standar yang baik.
Kebijakan harga pisang selama ini diserahkan kepada mekanisme pasar.
Rantai perdagangan pisang dalam usaha skala kecil yang dimulai dari petani
menjual ke pengumpul kemudian ke pedagang, harganya sangat bervariasi,
tergantung pada varietas pisang.
Dalam pengembangannya, pemerintah dapat memberikan pembinaan dan
pelatihan agar para petani pisang dapat meningkatkan kualitas pisang melalui
pengelolaan kebun secara intensif; inovasi teknologi budidaya; penanganan
buah pisang segar sesuai standar; serta diversifikasi komoditas menjadi produk
olahan yang beragam.

Tabel 3.143. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Pisang di


Kabupaten Kepulauan Tanimbar
Peluang Tantangan
- Pisang dapat diolah menjadi produk - Ancaman serangan hama dan penyakit
olahan - Pengolahan pisang masih sedikit
- Lahan yang cocok untuk budidaya - Pasar pisang masih terbatas
Titik Kekuatan Titik Kritis (Titik Kelemahan)
- Produksi melimpah - Budidaya masih kurang intensif
- Lahan pisang yang luas - Penanganan penyakit cenderung belum
- Ketersediaan SDM memadai memadai
- Penguasaan teknik budidaya cukup - Kualitas pisang yang kurang
memadai - Mudah busuk dan mudah layu
- Sarana produksi tersedia dan mudah
diperoleh
178 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

4) Kopra

Salah satu industri olahan yang berkembang di Kabupaten Kepulauan


Tanimbar adalah industri kopra. Kopra merupakan daging buah kelapa yang
dikeringkan. Kopra merupakan salah satu produk turunan kelapa yang sangat
penting karena merupakan bahan baku pembuatan minyak kelapa dan
beberapa produk turunan lainnya. Di Kepulauan Tanimbar, dengan hasil
produksi kelapa yang tinggi, menjadikan peluang usaha industri kopra banyak
dipilih masyarakat. Selain sumber bahan baku yang banyak, proses produksi
cukup mudah dikuasai pelaku usaha.
Kelemahan dari industri kopra ini salah satunya adalah kurangnya
teknologi yang canggih. Proses produksi masih bersifat tradisional
menggunakan proses pengasapan dengan bahan limbah kelapa. Hal ini
berpengaruh terhadap kualitas yang dihasilkan. Proses pengeringan kopra
dengan teknologi yang modern, akan mendapatkan hasil yang lebih cepat dan
lebih baik. Pengembangan kopra putih dapat lebih ditingkatkan. Hasil kopra
ini mempunyai nilai jual yang lebih tinggi karena lebih bersih serta kualitas
yang lebih baik. Peningkatan bantuan sarana dan prasarana yang lebih modern
diharapkan dapat meningkatkan kinerja industri serta kualitas produk.
Selanjutnya diperlukan penguatan kelembagaan petani/produsen kopra
melalui kemitraan antara organisasi petani dengan industri pengolahan serta
beberapa elemen terkait lainnya (instansi terkait, litbang, dll.). Melalui upaya
ini, asosiasi petani memegang peran penting sebagai lembaga pemasaran
bersama untuk memperkuat posisi tawar petani/produsen.

Tabel 3.144. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Kopra di


Kabupaten Kepulauan Tanimbar
Peluang Tantangan
- Adanya pengembangan kopra putih - Banyak pohon kelapa yang sudah tua
- Permintaan yang cukup tinggi - Harga fluktuatif
Titik Kekuatan Titik Kritis (Titik Kelemahan)
- Bahan baku kelapa melimpah - Kualitas umumnya rendah
- Proses pengolahannya cukup sederhana - Kompetensi SDM rendah
- Distribusi masih tergolong mudah - Masih bersifat tradisional
- Belum banyak dilakukan peremajaan
tanaman kelapa, sehingga produktivitas
kopra berkurang
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 179
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

5) Perdagangan Hasil Perikanan

Kabupaten Kepulauan Tanimbar merupakan salah satu daerah yang kaya


akan hasil perikanannya. Produksi perikanan Kabupaten Kepulauan Tanimbar
pada tahun 2019 menghasilkan 10.179,25 ton hasil perikanan laut dengan nilai
Rp182, 5 miliar. Oleh karenanya, usaha penjualan hasil perikanan turut
berkembang di Kepulauan Tanimbar. Permintaan akan komoditas perikanan
yang tinggi, prospek pasar yang luas serta adanya sarana perdagangan, turut
menjadi peluang bagi KPJU penjualan hasil perikanan. Hasil perikanan telah
dipasarkan secara luas diantaranya seperti ekspor ikan geropa ke Hongkong
dan sirip ikan hiu ke Tiongkok.
Salah satu kendala dari penjualan hasil perikanan di wilayah ini adalah
masih minimnya sarana penyimpanan ikan yang memadai dan sarana
transportasi yang terbatas. Keberadaan sarana tersebut sangat penting dalam
menjaga kualitas ikan. Untuk itu diperlukan pengelolaan pasar ikan dengan
fasilitasi sarana penyimpanan yang memadai maupun infrastruktur yang
mendukung.

Tabel 3.145. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Perdagangan


Hasil Perikanan di Kabupaten Kepulauan Tanimbar
Peluang Tantangan
- Potensi laut Kabupaten Kepulauan - Adanya cuaca buruk yang berimbas pada
Tanimbar cukup melimpah jumlah produksi ikan
- Prospek pasar luas
- Memiliki harga jual yang tinggi
- Tingkat konsumsi ikan tinggi
Titik Kekuatan Titik Kritis (Titik Kelemahan)
- Produksi yang melimpah - Ketersediaan transportasi masih kurang
- Jenis ikan yang dijual cukup bervariasi - Produk perikanan yang mudah menurun
- Mudah untuk dipasarkan kualitasnya
- Pemasaran luas, seperti ekspor ikan - Terbatasnya sarana penyimpanan ikan
geropa ke Hongkong dan sirip ikan hiu
ke Tiongkok
180 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

6) Tenun

Kerajinan tenun telah sejak lama dan berkembang di daerah pedesaan


pada beberapa wilayah di Indonesia salah satunya di Kepulauan Tanimbar.
Kerajinan tenun hingga kini masih tetap bertahan sebagai komoditi yang
memiliki keunikan dan daya jual yang tinggi. Kerajinan tenun merupakan
kerajinan yang perlu dilestarikan karena hasil dari kerajinan tenun ini dianggap
masih mempunyai kualitas yang tinggi. Peminat atau konsumen kain tenun
cukup banyak, baik dari dalam daerah maupun luar daerah. Pada sisi
kelemahan KPJU Tenun diantaranya berupa bahan baku yang masih
didatangkan dari luar daerah; sarana prasarana masih terbatas; peralatan
tradisional; kapasitas produksi terbatas dan keterbatasan modal.

Tabel 3.146. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Kerajinan


Anyaman di Kabupaten Kepulauan Tanimbar
Peluang Tantangan
- Sebagai produk hasil daerah - Adanya produk kerajinan dari berbagai
- Produk kearifan lokal daerah lainnya
- Peluang pasar masih terbuka luas
- Adanya kebijakan pemda mendukung
komoditas tenun
Titik Kekuatan Titik Kritis (Titik Kelemahan)
- SDM terampil - Bahan baku masih didatangkan dari luar
- Bentuk dan model bervariasi daerah
- Sarana prasarana masih terbatas
- Peralatan tradisional
- Kapasitas produksi terbatas
- Keterbatasan modal

7) Kayu Besi

Kayu besi memiliki nilai ekonomi yang tinggi.. Kayu besi merupakan salah
satu jenis kayu komersil yang banyak digunakan sebagai bahan mebel,
bahan konstruksi rumah. Banyak orang yang lebih memilih kayu besi sebagai
bahan konstruksi dalam pembangunan. Kayu besi memiliki tekstur kayu yang
kuat dan keras. Selain itu kayu besi juga tahan lama, tidak mudah membusuk,
tahan air, maupun dimakan rayap maupun serangga lainnya. Kayu besi juga
diperuntukkan untuk pembuatan furnitur rumah, misalnya meja, kursi, lemari,
dan lain sebagainya.
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 181
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Tabel 3.147. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Kayu Besi di
Kabupaten Kepulauan Tanimbar
Peluang Tantangan

- Memiliki nilai ekonomi yang tinggi - Tidak ada yang membudidayakannya


- Peluang permintaan yang tinggi dengan
semakin industri dari kayu
- Untuk konstruksi bangunan
- Sebagai bahan pembuatan mebel
Titik Kekuatan Titik Kritis (Titik Kelemahan)

- Kayu berkualitas - Sulit dibudidayakan


- Lambatnya pertumbuhan pohon

8) Warung Makan (Campur)

Pertumbuhan penduduk dan aktivitas yang tinggi cukup memberikan


peluang besar bagi usaha warung makan. Dengan harganya yang terjangkau,
serta kesesuaian warung makan ini dengan cita rasa masyarakat menjadi titik
kekuatan dari usaha di bidang ini. Terlebih usaha warung makan ini mudah
untuk ditemui di berbagai tempat. Kemampuan SDM yang belum optimal
menjadi salah satu kelemahan dari pengembangan usaha warung makanan
ini.. Tidak hanya itu, beberapa harga bahan baku seperti cabai, bawang
maupun beras cukup fluktuatif sehingga pelaku usaha perlu lebih optimal
dalam menentukan harga produknya. Pengembangan usaha ini dapat
diarahkan pada peningkatan kualitas makanan/sajian, alternatif pemasok yang
lebih terjangkau dan peningkatan fasilitas di warung makan.

Tabel 3.148. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Warung


Makan (Campur) d Kabupaten Kepulauan Tanimbar
Peluang Tantangan

- Kebutuhan makanan pokok tinggi - Harga bahan baku yang cenderung


- Pertumbuhan penduduk fluktuatif
- Harga yang terjangkau

Titik Kekuatan Titik Kritis (Titik Kelemahan)

- Tersebar dimana-mana - Kemampuan SDM belum optimal


- Bahan baku masakan yang banyak - Menu kurang bervariasi
tersedia - Kebersihan dan higienis kurang
- Sesuai cita rasa masyarakat - Desain tempat kurang menarik
- Fasilitas kurang memadai
182 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

9) Ikan Tuna

Sumber daya kelautan Kabupaten Kepulauan Tanimbar memiliki potensi


perikanan laut yang menjanjikan. Salah satu perikanan tangkap yang menjadi
unggulan di Kepulauan Tanimbar adalah ikan tuna. Produksi ikan tuna di
wilayah ini pada tahun 2019 sebesar 239,15 ton dengan nilai Rp5,9 miliar. Ikan
tuna memiliki nilai jual dan tingkat permintaan yang tinggi. Pangsa pasar tuna
yang luas juga menjadi peluang bagi KPJU ini. Perikanan tangkap tuna
memiliki kekuatan dari sisi jumlah nelayan yang relatif banyak. Selain itu, telah
terdapat investor pada pengolahan hasil perikanan sehingga menjadikan
serapan pasar akan ikan tuna semakin besar. Kendala pada KPJU ini dari sisi
kurangnya pasokan es maupun fasilitas penyimpanan yang kurang memadai.
Strategi yang dapat ditempuh dalam pengembangan KPJU ikan tuna di
Kepulauan Tanimbar dapat dilakukan dengan pengembangan dan
peningkatan kualitas fasilitas penanganan pasca panen seperti cold storage,
produksi es, kapal dengan sarana pendingin yang memadai. Selanjutnya dalam
meningkatkan kinerja sektor perikanan, investasi dalam industri pengolahan
ikan dapat lebih ditingkatkan.

Tabel 3.149. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Ikan Tuna di
Kabupaten Kepulauan Tanimbar
Peluang Tantangan
- Sumber daya perairan luas - Iklim penghujan, mengurangi frekuensi
- Akses pasar besar melaut
- Nilai jual tinggi - Harga jual kadang fluktuatif
- Permintaan tinggi - Investasi pada sektor ini masih rendah
- Dapat diolah menjadi produk lain
Titik Kekuatan Titik Kritis (Titik Kelemahan)
- Sumber daya perikanan tuna banyak - Kurangnya pasokan es
- Nelayan yang banyak - Kuantitas peralatan tangkap terbatas
- Distribusi memadai - Penyimpanan yang masih terbatas
- Pemasaran luas hingga keluar daerah

10) Ubi Kayu

Ubi kayu sebagai salah satu tanaman pangan yang dikembangkan di


berbagai daerah termasuk di Kabupaten Kepulauan Tanimbar. Pada sisi teknis,
budidaya ubi kayu relatif mudah dikuasai. Ketersediaan sarana prasarana
budidaya cukup memadai dengan jumlah SDM petani yang tersedia. Dengan
tersedianya ubi kayu, produk olahan ubi kayu berpeluang besar dikembangkan
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 183
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

serta dapat meningkatkan taraf perekonomian masyarakat. Dengan peluang


ragam olahan produk ubi kayu menjadikan peluang usaha ini semakin lebar.
Untuk meningkatkan pemasaran yang lebih optimal dapat ditempuh dengan
pengembangan produk olahan disertai fasilitasi sarana prasaran produksi,
sertifikasi maupun pembinaan manajemen usaha.

Tabel 3.150. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Ubi Kayu di
Kabupaten Kepulauan Tanimbar
Peluang Tantangan
- Adanya permintaan - Rendahnya akses modal usaha
- Pengolahan ubi kayu yang banyak
- Pangsa pasar olahan ubi kayu yang luas
- Ketersediaan lahan untuk pengembangan
Titik Kekuatan Titik Kritis (Titik Kelemahan)
- Ketersediaan sarana produksi memadai - Pemasaran pada jangkauan terbatas
untuk budidaya - Manajemen pengelolaan masih rendah
- Jumlah SDM tersedia - Luas area yang dijadikan sebagai tempat
- Teknis budidaya mudah pengembangan ubi kayu belum banyak
dan merata
184 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

G. KABUPATEN MALUKU BARAT DAYA

1. PROFIL DAERAH
a. Letak Geografi
Kabupaten Maluku Barat Daya merupakan salah satu kabupaten yang berada
di Provinsi Maluku. Secara astronomis, Kabupaten Maluku Barat Daya terletak
0 0
antara 07 . Kabupaten Maluku
Barat Daya merupakan daerah kepulauan yang mempunyai luas keseluruhan
2
8.633,15 km . Secara geografis, Kabupaten Maluku Barat Daya berbatasan dengan
bermartabat Laut Banda di Utara, Laut Timor dan Selat Wetar di Selatan,
Kepulauan Alor di Barat, dan Kepulauan Tanimbar di Timur.

Tabel 3.151. Luas Wilayah Kabupaten Maluku Barat Daya


Ibukota Luas Wilayah Jumlah
Kecamatan 2
Persentase
Kabupaten/Kota (km ) Pulau
Wetar Ilwaki 1.725,24 19,98 1
Wetar Barat Ustutun 511,09 5,92 7
Wetar Utara Lurang 990,16 11,47 1
Wetar Timur Arwala 713,51 8,26 -
PP. Terselatan Wonreli 50,73 0,59 1
Kisar Utara Putihair Timur 16,79 0,19 -
Kepulauan Romang Rumkuda 280,94 3,25 11
Letti Serwaru 243,50 2,82 1
Moa Lakor Weet 959,68 11,12 1
Lakor Wewawan 303,02 3,51 1
Damer Wulur 392,29 4,54 6
Mdona Hyera Lelang 232,32 2,69 12
PP. Babar Tepa 1.085,84 12,58 2
Pulau Wetang Rumah Lewang Besar 140,04 1,62 1
Babar Timur Letwurung 499,24 5,78 -
Pulau Masela Lataola Besar 279,61 3,24 1
Daweloor Dawera Watuwey 209,15 2,42 2
Kab. Maluku Barat Daya Tiakur 8.633,15 100,00 48
Sumber: Kabupaten Maluku Barat Daya Dalam Angka 2021

Kabupaten Maluku Barat Daya terdiri dari 17 kecamatan yang terletak di 3


kepulauan, yaitu Kepulauan Terselatan, Kepulauan L emola, dan Kepulauan Babar.
Kepulauan Terselatan terdiri dari Kecamatan Pulau-Pulau Terselatan, Kisar Utara,
Kepulauan Romang, Wetar, Wetar Barat, Wetar Utara, dan Wetar Timur.
Kepulauan Lemola terdiri dari Kecamatan Letti, Moa Lakor dan Lakor. Serta
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 185
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Kepulauan Babar terdiri dari Kecamatan Pulau-pulau Babar, Babar Timur, Pulau
Masela, Daweloor Dawera, Damer, dan Mdona Hyera.
Kepulauan Terselatan merupakan kepulauan dengan wilayah terluas di
2
Kabupaten Maluku Barat Daya, yaitu 4.680,75 Km . Sedangkan Kepulauan Lemola
2 2
dan Babar masing-masing memiliki luas 1.506,20 Km dan 2.446,20 Km . Kecamatan
Wetar dan Pulau-Pulau Babar merupakan kecamatan dengan wilayah terluas, yaitu
2 2
seluas 1.725,24 Km dan 1.085,84Km . Artinya, kedua kecamatan tersebut memiliki
luas sekitar 19,98 persen dan 12,58 persen dari total keseluruhan wilayah.

b. Topografi dan Iklim


Kondisi topografi kepulauan di Wilayah Maluku Barat Daya meliputi dataran
rendah, berbukit dan gung. Pulau Roma bergunung-gunung dengan ketinggian
antara 400-700 m dpl. Pulau Damar berbentuk kerucut dan bergunung-gunung.
Puncak tertinggi adalah Wurlah 870 m dpl dengan daerah pantai yang relatif terjal.
Terdapat 35 sungai yang tersebar di seluruh Wilayah Maluku Barat Daya. Namun,
persebaran terbanyak didominasi oleh sungai-sungai yang berasal dari Pulau
Wetar.
Iklim di Wilayah Maluku Barat Daya dipengaruhi oleh iklim tropis dan iklim
musim yang dipengaruhi oleh Laut Banda, Laut Rafura dan Samudera Indonesia.
Berdasarkan pengamatan di Stasiun Meterologi Mathilda Batlayeri Saumlaki 2020,
Wilayah Maluku Barat Daya memiliki suhu rata-rata per Desember 2020 adalah
o
28 C, kelembaban rata-rata 85 persen, kecepatan angin rata-rata 4 m/det, serta
curah hujan 413,6 mm.

Tabel 3.152. Pengamatan Unsur Iklim di Kabupaten Maluku Barat Daya, Desember
2020
Unsur Iklim Stasiun Kepulauan Tanimbar
Suhu (°C)
Minimum 25,1
Rata-rata 28,0
Maksimum 32,3
Kelembaban (%)
Minimum 51
Rata-rata 85
Maksimum 87
Kecepatan Angin (m/det)
Minimum -
Rata-rata 4
Maksimum 20
Tekanan Udara (mb)
Minimum 1.004,6
Rata-rata 1.008,6
Maksimum 1.011,6
Jumlah Curah Hujan (mm) 413,6
186 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Unsur Iklim Stasiun Kepulauan Tanimbar


Jumlah Hari Hujan (hari) 26
Penyinaran Matahari (%) 45
Sumber: Kabupaten Maluku Barat Daya Angka 2021

c. Demografi
Penduduk Kabupaten Maluku Barat Daya dari tahun ke tahun mengalami
peningkatan yang cukup berarti. Jumlah penduduk pada tahun 2020 sebanyak
81.928 jiwa, meningkat 0,0144 persen dari tahun 2010. Artinya dalam periode
tersebut penduduk Maluku Barat Daya telah bertambah sekitar 1.179 jiwa.
Sebagaimana pertumbuhan penduduk, persebaran penduduk di Maluku Barat
Daya juga tidak merata. Pada tahun 2020 porsi terbesar penduduk berada di
Kecamatan Moa Lakor (19,89 persen), kemudian disusul oleh Kecamatan Pulau -
Pulau Terselatan (12,24 persen).

Tabel 3.153. Penduduk, Laju Pertumbuhan Penduduk, Kepadatan Penduduk, Rasio


Jenis Kelamin Penduduk Menurut Kecamatan di Kabupaten Maluku Barat Daya,
2020
Laju Kepadatan Rasio
Kecamatan Penduduk Pertumbuhan Penduduk per Jenis
2
2010-2020 (%) km Kelamin
Wetar 2.359 0,0027 1,37 110,8
Wetar Barat 2.181 -0,0006 4,27 101,2
Wetar Utara 2.365 0,0268 2,39 149,7
Wetar Timur 1.717 0,0044 2,41 111,7
PP. Terselatan 10.027 -0,0113 197,65 99,4
Kisar Utara 3.185 0,0092 189,70 102,1
Kepulauan Romang 4.146 0,0061 14,76 113,5
Letti 8.060 0,0068 33,10 100,2
Moa Lakor 16.294 0,0869 16,98 106,9
Lakor 2.516 0,0205 8,30 98,9
Damer 5.718 0,0024 14,58 108,4
Mdona Hyera 5.116 -0,0031 22,02 104,6
PP. Babar 6.491 0,0062 5,98 102,1
Pulau Wetang 2.125 0,0140 15,17 104,7
Babar Timur 6.012 0,0027 12,04 102,2
Pulau Masela 2.322 0,0063 8,30 102,4
Daweloor Dawera 1.294 -0,0134 6,19 96,7
Kab. Maluku Barat Daya 81.928 0,0144 9,49 103,60
Sumber: Kabupaten Maluku Barat Daya Dalam Angka 2021

Kepadatan penduduk tertinggi berada di Kecamatan Pulau-Pulau Terselatan


2
sebesar 197,65 penduduk per km , kemudian disusul oleh Kecamatan Kisar Utara
2
sebesar 189,70 penduduk per km . Laju pertumbuhan tertinggi di Kabupaten
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 187
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Maluku Barat Daya sebesar 0,0869 persen terjadi di Kecamatan Moa Lakor.
Sedangkan, kecamatan dengan laju pertumbuhan terendah adalah Kecamatan
Daweloor Dawera sebesar minus 0,0134 persen.
Berdasarkan jenis kelamin, seluruh kecamatan di Maluku Barat Daya memiliki
rasio jenis kelamin di atas 100, kecuali Kecamatan Pulau-Pulau Terselatan, Lakor,
dan Daweloor Dawera. Hal ini menunjukkan bahwa 14 kecamatan di Kabupaten
Maluku Barat Daya jumlah penduduk laki-laki lebih banyak daripada penduduk
perempuan. Adapun untuk rasio jenis kelamin tertinggi terdapat pada Kecamatan
Wetar Utara dengan 149,7 dan rasio terendah berada di Kecamatan Daweloor
Dawera dengan 96,7. Rasio jenis kelamin untuk Kabupaten Kepulauan Tanimbar
adalah 103,60.

d. Potensi Sumber Daya Ekonomi


1. Pertanian Tanaman, Peternakan dan Perburuan

Produksi tanaman pangan terbesar di Kabupaten Maluku Barat Daya


adalah komoditas jagung sebesar 16.587 ton pada tahun 2020. Kemudian
terdapat komoditas ketela pohon 2.801 ton, ketela rambat 1.242 ton, padi
ladang 608,4 ton, kacang tanah 86,8 ton, dan kacang hijau 80,1 ton.

Tabel 3.154. Produksi Tanaman Pangan Menurut Kecamatan dan Jenis Tanaman di
Kabupaten Maluku Barat Daya (ton), 2020
Ketela Ketela Padi Kacang Kacang
Kecamatan Jagung
Pohon Rambat Ladang Tanah Hijau
Wetar 588,0 33,20 12 0,9 1,05 1,35
Wetar Barat 360,5 62,25 14 33,3 0,35 0,45
Wetar Utara 703,5 377,70 40 32,4 28,35 24,30
Wetar Timur 385,0 49,80 2 13,5 10,85 0,45
PP. Terselatan 7.680,0 116,20 44 - 11,20 8,10
Kisar Utara 2.996,0 132,80 32 - 7,70 8,10
Kepulauan Romang 136,5 124,50 36 216,0 - 5,40
Letti 528,5 547,80 2 - 2,80 18,00
Moa Lakor 560,0 215,80 100 - 3,50 0,45
Lakor 112 12,45 6 - 0,35 1,35
Damer 318,5 456,50 2 14,4 0,35 0,45
Mdona Hyera 420,0 203,40 24 - 0,70 3,60
PP. Babar 1.481,0 249,00 840 101,7 1,75 0,45
Pulau Wetang 161,0 49,80 44 - 16,8 3,60
Babar Timur 10,5 45,65 18 196,2 - 0,45
Pulau Masela 21,0 58,10 14 - 0,35 3,15
Daweloor Dawera 175,0 66,40 22 - 0,35 0,45
188 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Ketela Ketela Padi Kacang Kacang


Kecamatan Jagung
Pohon Rambat Ladang Tanah Hijau
Kab. Maluku Barat 16.587,0 2.801,00 1.242 608,4 86,8 80,10
Daya
Sumber: Kabupaten Maluku Barat Daya Dalam Angka 2021

Di sektor hortikultura, tanaman sayuran mengalami penurunan dari tahun


ke tahun sejak 2017 hingga 2020. Cabai rawit dan kangkung merupakan
sayuran dengan produksi terbesar di Kabupaten Maluku Barat Daya, yaitu
sebesar 1.041 ton dan 1.190 ton.

Tabel 3.155. Produksi Tanaman Sayuran Menurut Jenis Tanaman di Kabupaten


Maluku Barat Daya (ton), 2018-2020
Jenis Tanaman 2018 2019 2020
Bawang Daun - - -
Bayam 536 1.905 584
Buncis 57 176 42
Cabai Besar 277 535 326
Cabai Rawit 1.642 1.529 1.041
Jamur - - -
Kacang Merah - - -
Kacang Panjang 1.112 734 467
Kangkung 1.441 5.294 1.190
Kembang Kol - - 6
Ketimun 253 536 214
Labu Siam - - -
Lobak - - 10
Paprika - - 18
Terung 1.054 2.049 855
Wortel 220 - 2
Sumber: Kabupaten Maluku Barat Daya Dalam Angka 2021

Secara umum, komoditas perkebunan Maluku Barat Daya terdiri dari


perkebunan kelapa, kopi, dan kakao. Luas areal tanaman perkebunan terbesar di
Kabupaten Maluku Barat Daya tahun 2020 adalah perkebunan kelapa dengan
total areal seluas 5.692,6 hektar, kemudian kopi 5 hektar, dan kakao 53 hektar.
Kecamatan Mdona Hyera menjadi kecamatan dengan luas areal perkebunan
kelapa terluas sebesar 1.549 hektar. Begitu pula dengan jumlah produksi
perkebunan Kabupaten Maluku Barat Daya pada tahun 2020 yaitu sebesar 2.982,3
ton kelapa, 0,14 ton kopi, dan 0,4 ton kakao.
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 189
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Komoditas buah-buahan terbesar di Maluku Barat Daya terdiri dari pisang dan
mangga. Di tahun 2020, jumlah produksi buah pisang adalah 3.409 ton dan
produksi buah mangga adalah 400 ton. Jika dibandingkan tahun 2018 dan 2019,
jumlah produksi pisang dan mangga di kabupaten Maluku Barat Daya mengalami
penurunan.

Tabel 3.156. Produksi Buah-Buahan Menurut Jenis Tanaman di Kabupaten Maluku


Barat Daya (ton), 2017-2020
Jenis Tanaman 2018 2019 2020
Alpukat 15 8,9 6,7
Jambu Air 1,4 0,6 2,5
Jambu Biji 8,0 6,9 14,9
Jeruk Besar 73,4 52,7 39,0
Jeruk Siam 914,0 764,7 310,6
Mangga 975,4 586,6 400,6
Nangka 137,7 83,1 29,0
Nanas 39.0 4,3 25,2
Pepaya 1.164,9 1.747,7 382,6
Pisang 8.220,1 6.074,3 3.409,0
Sirsak 1,3 2,6 1,1
Sukun 395,8 435,3 105,6
Sumber: Kabupaten Maluku Barat Daya Dalam Angka 2021

Populasi ternak di Kabupaten Maluku Barat Daya terdiri dari 11.664 ekor sapi
potong, 11.154 ekor kerbau, 1.564 ekor kuda, 45.109 ekor kambing, 11.284 ekor
domba, 46.853 ekor babi.

Tabel 3.157. Populasi Ternak Menurut Kecamatan, Jenis Ternak dan Unggas di
Kabupaten Maluku Barat Daya (ekor), 2020
Ternak
Kecamatan Sapi
Kerbau Kuda Kambing Domba Babi
Potong
Wetar 160 35 57 822 - 1.804
Wetar Barat 60 155 66 326 - 1.302
Wetar Utara 57 - 34 314 - 1.382
Wetar Timur 67 87 54 342 5.588 1.780
PP. Terselatan 69 5 54 4.602 5.696 1.715
Kisar Utara 74 3 74 3.200 - 531
Kepulauan Romang 817 153 79 847 - 981
Letti 4.540 119 183 6.393 - 5.770
Moa Lakor 411 10.531 403 5.303 - 4.750
Lakor 125 66 160 12.064 - 3.865
Damer 38 - - 892 - 1.887
Mdona Hyera 108 - 63 1.649 - 4.426
190 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Ternak
Kecamatan Sapi
Kerbau Kuda Kambing Domba Babi
Potong
PP. Babar 2.555 - 104 1.976 - 4.327
Pulau Wetang 210 - 18 1.645 - 4.475
Babar Timur 2.121 - 99 1.551 - 4.860
Pulau Masela 224 - 70 1.539 - 1.882
Daweloor Dawera 28 - 46 1.644 - 1.080
Kab. Maluku Barat Daya 11.664 11.154 1.564 45.109 11.284 46.853
Sumber: Kabupaten Maluku Barat Daya Dalam Angka 2021

Populasi unggas di Kabupaten Maluku Barat Daya terdiri dari ayam


kampung, ayam petelur, ayam pedaging, dan itik. Ayam kampung merupakan
unggas dengan populasi terbanyak yaitu 20.905 ekor.

Tabel 3.158. Populasi Ternak dan Unggas Menurut Kecamatan, Jenis Ternak dan
Unggas di Kabupaten Maluku Barat Daya (ekor), 2020
Unggas
Kecamatan Ayam Ayam Ayam
Itik
Kampung Petelur Pedaging
Wetar 316 120 2.100 117
Wetar Barat 247 - - 122
Wetar Utara 192 600 26.800 66
Wetar Timur 167 - - 75
PP. Terselatan 3.190 - 900 198
Kisar Utara 1.637 200 600 247
Kepulauan Romang 1.351 - - -
Letti 2.952 - 600 257
Moa Lakor 1.212 160 12.000 141
Lakor 1.220 - - 97
Damer 1.872 - - -
Mdona Hyera 1.783 - - 98
PP. Babar 1.530 - - 245
Pulau Wetang 843 - - 148
Babar Timur 906 - - 141
Pulau Masela 809 - 87
Daweloor Dawera 678 - - -
Kab. Maluku Barat Daya 20.905 1.080 43.000 2.039
Sumber: Kabupaten Maluku Barat Daya Dalam Angka 2021
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 191
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

2. Kehutanan dan Pemanenan Kayu dan Hasil Hutan Selain Kayu


Luas kawasan hutan di Kabupaten Maluku Barat Daya yaitu 334.950 hektar.
Kawan hutan ini terdiri dari 5 fungsi kawasan hutan, yaitu Suaka Alam dan
Pelestarian Alam, Hutan Lindung, Hutan Produksi Terbatas, Hutan Produksi
Tetap, dan Hutan Produksi Konversi. Hutan Produksi Konversi merupakan
hutan terluas, yaitu 173.162,00 hektar. Sedangkan fungsi kawasan hutan
terkecil adalah Hutan Produksi Terbatas, yaitu seluas 4.584,00 hektar.

Tabel 3.159. Luas Kawasan Hutan di Kabupaten Maluku Barat Daya, 2020
Fungsi Kawasan Hutan Luas Area
(Ha)
Suaka Alam dan Pelestarian Alam 51.168,00
Hutan Lindung 34.774,00
Hutan Produksi Terbatas 4.584,00
Hutan Produksi Tetap 71.262,00
Hutan Produksi Konversi 173.162,00
Jumlah 334.950,00
Sumber: Kabupaten Maluku Barat Daya Dalam Angka 2021

3. Perikanan
Hasil produksi perikanan menurut kelompok ikan di Kabupaten Maluku
Barat Daya pada tahun 2020 dihasilkan oleh kelompok ikan pelagis kecil
sebanyak 6.804, rumput laut 3.294, demersal 1.976, dan pelagis besar 1.476.

Tabel 3.160. Hasil Produksi dan Nilai Perikanan Menurut Kelompok Ikan di
Kabupaten Maluku Barat Daya, 2016-2020
Kelompok ikan Produksi Nilai (Rp)
(ton)
Pelagis Kecil 6.804,00 102.060.000
Pelagis Besar 1.476,00 22.140.000
Demersal 1.97,00 29.640.000
E. Cottoni (Rumput Laut) 3.294,04 32.940.400
2020 10.256,00 186.780.400
2019 10.010,00 151.157.245
2018 50.898,98 970.483.824
2017 10.936,81 158.153.520
Sumber: Kabupaten Maluku Barat Daya Dalam Angka 2021

Pada tahun 2020 terdapat 302 Rumah Tangga Perikanan (RTP) di Kabupaten
Maluku Barat Daya. Kecamatan Letti merupakan kecamatan dengan RTP
terbanyak, yaitu 116 RTP. Selain itu, terdapat 918 jumlah nelayan, dengan
Kecamatan Letti (350 nelayan) dan Moa Lakor (255 nelayan) sebagai kecamatan
dengan jumlah nelayan terbesar. Untuk kelompok nelayan tangkap dan budidaya
terpusat di Kecamatan Mdona Hyera sebesar 199 buah.
192 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Tabel 3.161. Jumlah Rumah Tangga Perikanan (RTP) dan Nelayan di Kabupaten
Maluku Barat Daya, 2020
Rumah Tangga Kelompok Nelayan
Kecamatan Nelayan
Perikanan Tangkap dan Budidaya
Wetar 1 3 -
Wetar Barat 5 17 8
Wetar Utara 3 9 -
Wetar Timur 6 19 -
PP. Terselatan 12 36 -
Kisar Utara 46 140 -
Kepulauan Romang 6 20 -
Letti 116 350 -
Moa Lakor 85 255 -
Lakor 3 10 -
Damer 13 39 -
Mdona Hyera 1 3 119
PP. Babar - - -
Pulau Wetang 3 10 7
Babar Timur - - -
Pulau Masela 2 7 16
Daweloor Dawera - - -
Kab. Maluku Barat Daya 302 918 150
Sumber: Kabupaten Maluku Barat Daya Dalam Angka 2021

4. Perdagangan
Sarana perdagangan di Kabupaten Maluku Barat Daya terdiri dari pasar,
toko, kios, dan warung. Jumlah sarana perdagangan sejak tahun 2017 hingga
2020 mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Total sarana
perdagangan di tahun 2020 adalah 1.404 unit, dibandingkan tahun 2019 yang
berjumlah 1.234 unit. Pada tahun 2020, sarana perdagangan di Maluku Barat
Daya didominasi oleh kios sebesar 1.208 unit. Kemudian diikuti oleh 92 warung,
84 toko, dan 20 pasar.

Tabel 3.162. Jumlah Sarana Perdagangan Menurut Jenisnya di Kabupaten Maluku


Barat Daya, 2017- 2020
Jenis Sarana
2017 2018 2019 2020
Perdagangan
Pasar 10 18 19 20
Toko 174 127 99 84
Kios 343 874 1.072 1.208
Warung 207 19 44 92
Jumlah 739 1.038 1.234 1.404
Sumber: Kabupaten Maluku Barat Daya Dalam Angka 2021
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 193
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

5. Industri Pengolahan
Klasifikasi industri di Kabupaten Maluku Barat Daya didominasi oleh
industri nonformal dari kelompok sandang dan kulit, makanan dan minuman,
kerajinan umum, kimia dan bahan bangunan, serta logam, alat angkut, dan
jasa. Pada industri formal, hanya terdiri satu perusahaan kimia dan bahan
bangunan, dengan jumlah tenaga kerja sebanyak 2 orang, dan nilai produksi
1.250.000. Industri nonformal terbesar di Kabupaten Maluku Barat Daya adalah
industri makanan dan minuman, yaitu 1.126 perusahaan, 1,195 tenaga kerja,
dan 22.804.980.000 nilai produksi.

Tabel 3.163. Jumlah Perusahaan, Tenaga Kerja, dan Nilai Produksi Menurut
Klasifikasi Industri di Kabupaten Maluku Barat Daya, 2020
Klasifikasi Industri Perusahaan Tenaga Kerja Nilai Produksi
Industri Formal
Sandang dan Kulit - - -
Makanan dan Minuman - - -
Kerajinan Umum - - -
Kimia dan Bahan Bangunan 1 2 1.250.000
Logam, Alat Angkut, dan Jasa - - -
Industri Non Formal
Sandang dan Kulit 124 250 2.804.980.000
Makanan dan Minuman 1.126 1.195 22.804.980.000
Kerajinan Umum 276 369 569.070.000
Kimia dan Bahan Bangunan 174 411 10.952.603.000
Logam, Alat Angkut, dan Jasa 85 146 3.435.341.000
Jumlah 1.766 2.373 40.568.224.000
Sumber: Kabupaten Maluku Barat Daya Dalam Angka 2021

6. Pariwisata
Jumlah rumah makan/restoran terbesar di Kabupaten Maluku Barat Daya
tahun 2020 mengalami penurunan jika dibandingkan 2019. Pada tahun 2019
terdapat 54 rumah makan, sedangkan pada tahun 2020 mengalami penurunan
menjadi 46 rumah makan. Persebaran rumah makan didominasi pada
Kecamatan Moa Lakor, yaitu sebesar 20 rumah makan pada tahun 2020. Jumlah
tersebut menurun jika dibandingkan tahun 2019 yang berjumlah 28 rumah
makan. Kabupaten Maluku Barat Daya memiliki beberapa objek wisata yang
terdiri dari wisata alam dan wisata budaya yang tersebar di seluruh kawasan
desa. Beberapa contoh wisata alam antara lain, Pantai Soai, Pantai Gerdasi,
Gunung Kerbau, Pantai Wekenau, Pulau Kelapa, Danau Buaya Putih, dan
194 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

berbagai pantai serta gunung di wilayah Maluku Barat Daya. Adapun wisata
budaya berupa Tari Seka, Monumen VOC, dan berbagai bangunan gereja.

e. Sumber Daya Manusia


Pada tahun 2020, angkatan kerja di Kabupaten Maluku Barat Daya sebanyak
36.482 orang yang terdiri dari 35.168 orang yang berstatus bekerja dan 1.314 orang
berstatus pengangguran. Ada sebesar 19.231 angkatan kerja yang bekerja berjenis
kelamin laki-laki, dan 15.937 orang berjenis kelamin perempuan. Dari jumlah ini,
diperoleh TPAK Kabupaten Maluku Barat Daya pada tahun 2020 sebesar 70,75
persen, nilai ini mengalami penurunan sebesar 5,31 persen dibandingkan dengan
kondisi tahun 2019 (76,06 persen). Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) adalah
persentase jumlah pengangguran terhadap jumlah angkatan kerja. Pada tahun
2020, TPT Kabupaten Kepulauan Tanimbar adalah sebesar 3,60 persen, turun 0,05
persen dari tahun 2019 (3,75 persen).
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) mengalami kenaikan yang cukup
signifikan dari tahun 2018 hingga 2020. Pada tahun 2020, Kabupaten Maluku Barat
Daya kenaikan mengalami kenaikan sebesar 0,3 poin menjadi 61,90 dari IPM tahun
2019.

f. Prasarana Infrastruktur
1. Prasarana Transportasi
Sarana dan prasarana transportasi di Kabupaten Maluku Barat Daya terdiri
dari 2 bandara, 2 terminal, 5 dermaga penyebrangan, dan 15 pelabuhan. Jalan
merupakan prasarana pengangkutan yang sangat penting keberadaanny a
dalam menjamin kelancaran kegiatan ekonomi di suatu wilayah. Oleh
karenanya, peningkatan kualitas dan kuantitas jalan perlu dilakukan agar
dapat memudahkan mobilitas penduduk serta memperlancar lalu lintas barang
dari satu daerah ke daerah lain. Dari sana kemudian ekonomi dapat
bertumbuh. Terdapat sepanjang 1.292,71 Km jalan di Kabupaten Maluku Barat
Daya. Menurut kondisinya jalan tersebut dapat dibagi menjadi beberapa
kategori. Pada tahun 2020, terdapat 278,67 Km jalan dengan kondisi baik,
391,96 Km dalam kondisi sedang, 88,70 Km dalam kondisi rusak, 533,38 Km
dalam kondisi rusak berat.
Dari jenis dan jumlah kendaraan, kendaraan bermotor di Kabupaten
Maluku Barat Daya didominasi oleh sepeda motor sebesar 4.057 unit, dengan
sebaran terbanyak berada di Kecamatan Moa Lakor dan Pulau-Pulau
Terselatan. Kemudian dilanjutkan oleh jumlah truk sebanyak 236 unit,
kendaraan roda tiga sebanyak 118 unit, minibus 26 unit, dan pick up 217 unit.
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 195
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Tabel 3.164. Panjang Jalan dan Kondisi Jalan di Kabupaten Maluku Barat Daya (km),
2020
Kondisi Jalan 2018 2019 2020
Baik 222,17 246,07 278,67
Sedang 219,82 234,53 391,96
Rusak 684,36 155,72 88,70
Rusak Berat - 490,03 533,38
Total 1.126,35 1.126,35 1.126,35
Jenis Permukaan 2018 2019 2020
Aspal 410,43 415,43 427,55
Kerikil - - -
Tanah 511,2 485,53 544,21
Lainnya 204,72 225,39 320,05
Jumlah 1.126,35 1.126,35 1.126,35
Sumber: Kabupaten Maluku Barat Daya Dalam Angka 2021

2. Prasarana Listrik dan Air Bersih/Minum


Jumlah pelanggan PDAM terbesar yang disalurkan di Kabupaten Maluku
Barat Daya adalah 1.779 pelanggan. Dengan jumlah pelanggan tersebut, total
2
air yang disalurkan adalah 256.828 m , serta bernilai 1.537.659.475 rupiah.
Penyaluran PDAM terbesar terjadi di Kecamatan Moa Lakor, dengan 1.135
2
pelanggan, 173.003 m air yang telah disalurkan, serta bernilai 1.065.390.975
rupiah.
Produksi listrik Kabupaten Maluku Barat Daya pada tahun 2020 sebesar
15.106.311 KWh. Kecamatan Moa Lakor menjadi kecamatan dengan produksi
listrik terbesar di Kabupaten Maluku Barat Daya, yaitu sebesar 7.882.240 KWh.
Dari segi pelanggan, terjadi peningkatan jumlah pelanggan sejak 2018-2020.
Pada tahun 2020, jumlah total pelanggan listrik di Kabupaten Maluku Barat
Daya adalah 13.396 pelanggan, dibandingkan tahun 2019 sebesar 12.280.
Adapun pelanggan listrik terbanyak terdapat pada Kecamatan Moa Lakor
(4.698 pelanggan) dan Kecamatan Pulau-Pulau Selatan (3,273 pelanggan).
196 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Tabel 3.165. Produksi Listrik dan Jumlah Pelanggan Listrik Menurut Kecamatan di
Kabupaten Maluku Barat Daya
Produksi
Kecamatan Listrik 2018 2019 2020
(KWh)
Wetar 395.793 246 287 393
Wetar Barat 139.750 256 259 262
Wetar Utara - - - -
Wetar Timur - - - -
PP. Terselatan 3.615.564 2.928 3.067 3.273
Kisar Utara - - - -
Kepulauan Romang - - - -
Letti 946.815 1.775 1.851 1.976
Moa Lakor 7.882.240 3.668 4.261 4.698
Lakor - - - -
Damer - - - -
Mdona Hyera - - - -
PP. Babar 1.007.769 1.187 1.315 1.406
Pulau Wetang - - - -
Babar Timur 1.118.380 1.094 1.240 1.388
Pulau Masela - - - -
Daweloor Dawera - - - -
Kab. Maluku Barat Daya 15.106.311 11.154 12.280 13.396
Sumber: Kabupaten Maluku Barat Daya Dalam Angka 2021

3. Prasarana Komunikasi
Kantor pos adalah tempat pemberi pelayanan komunikasi tertulis dan surat
elektronik, layanan paket, layanan logistik, layanan transaksi keuangan, dan
layanan kepentingan umum. Rumah pos pembantu berfungsi sama seperti
kantor pos, bedanya adalah rumah pos pembantu biasanya terletak di daerah
terpencil. Prasarana komunikasi Kabupaten Maluku Barat Daya didukung oleh
kantor pos pembantu yang berada di Kecamatan Pulau-Pulau Terselatan, letti,
dan Pulau-Pulau Babar. Masing-masing berjumlah satu buah kantor pos
pembantu di setiap kecamatan. Jumlah ini belum mengalami peningkatan
sejak 2017.
Terdapat 63 menara BTS di Kecamatan Maluku Barat Daya sebagai sarana
komunikasi. Kecamatan Moa Lakor merupakan kecamatan dengan menara BTS
terbanyak, yaitu 9 menara, kemudian Kecamatan Pula-Pulau Babar sebanyak 7
menara.
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 197
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Tabel 3.166. Jumlah Kantor Pos Pembantu dan Menara BTS di Kabupaten Maluku
Barat Daya, 2020
Kecamatan Kantor Pos Menara BTS
Wetar - 4
Wetar Barat - 2
Wetar Utara - 3
Wetar Timur - 4
PP. Terselatan 1 1
Kisar Utara - 2
Kepulauan Romang - 2
Letti 1 5
Moa Lakor - 9
Lakor - 4
Damer - 3
Mdona Hyera - 5
PP. Babar 1 7
Pulau Wetang - 2
Babar Timur - 4
Pulau Masela - 4
Daweloor Dawera - 2
Kabupaten Maluku Barat 3 63
Daya
Sumber: Kabupaten Maluku Barat Daya Dalam Angka 2021

4. Prasarana Pendidikan
Salah satu faktor utama keberhasilan pembangunan di suatu negara adalah
tersedianya cukup sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. Berbagai
program terus diupayakan dalam mempercepat peningkatan kualitas SDM,
yang pada akhirnya akan menciptakan SDM yang tangguh, yang siap bersaing
di era globalisasi. Peningkatan SDM sekarang ini lebih difokuskan pada
pemberian kesempatan seluas-luasnya kepada penduduk untuk mengecap
pendidikan, terutama penduduk kelompok usia sekolah (7-24 tahun).
Ketersediaan fasilitas pendidikan baik sarana maupun prasarana akan
sangat menunjang dalam meningkatkan mutu pendidikan. Di Kabupaten
Maluku Barat Daya telah tersedia berbagai sekolah dari tingkat SD hingga
SMA/SMK/MA. Pada tahun ajaran 2020/2021 juga terjadi peningkatan jumlah
sekolah yang ada di Kabupaten Kepulauan Tanimbar, baik di tingkat SD/MI,
SMP/MTs, maupun SMA/SMK/MA dan PT. Jumlah sekolah pada 2020/2021
tercatat sebanyak 108 TK; 155 SD; 147 MI; 58 SMP; 21 SMA; dan 9 SMK.
198 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Dari hasil pendataan potensi desa 2020, desa/kelurahan yang memiliki


fasilitas pendidikan juga bertambah bila dibandingkan dengan kondisi pada
tahun 2019. Secara rinci, sebagai berikut: 115 desa/kelurahan sudah memiliki
SD, 56 desa/kelurahan sudah memiliki SMP, 22 desa/kelurahan sudah memiliki
SMA, 9 kelurahan sudah memiliki SMK, dan 1 desa/kelurahan sudah memiliki
perguruan tinggi.

5. Prasarana Kesehatan
Jumlah tenaga kerja kesehatan di Kabupaten Maluku Barat Daya terdiri
dari tenaga keperawatan, tenaga kebidanan, tenaga kesehatan lainnya,
tenaga medis, tenaga kefarmasian, dan tenaga ahli gizi. Sampai dengan tahun
2020, pemerintah telah membangun beberapa pusat kesehatan yang tersebar
di seluruh wilayah kecamatan Kabupaten Maluku Barat Daya. Jumlah rumah
sakit, pada tahun 2020 tercatat ada sebanyak 1 rumah sakit yang berpusat di
Kecamatan Moa Lakor. Terdapat satu 1 poliklinik yang berpusat di Kecamatan
Wetar Utara. Selain itu, terdapat 30 puskesmas, 45 puskesmas pembantu, 3
apotek. Jumlah tenaga kerja di Kabupaten Maluku Barat Daya di dominasi oleh
341 tenaga keperawatan, yang kemudian diikuti oleh 147 tenaga kebidanan,
105 tenaga kesehatan lainnya, 57 tenaga ahli gizi, 33 tenaga medis, dan 27
tenaga kefarmasian.

Tabel 3.167. Jumlah Tenaga Kesehatan Menurut Kecamatan di Kabupaten Maluku


Barat Daya, 2020
Tenaga
Tenaga Tenaga Tenaga Tenaga
Kecamatan Kesehatan
Medis Keperawatan Kebidanan Kefarmasian
Lainnya
Wetar 1 8 6 3 4
Wetar Barat 1 7 5 1 5
Wetar Utara 1 12 6 2 3
Wetar Timur 1 6 4 - 6
PP. Terselatan 4 28 7 2 6
Kisar Utara - 15 6 - 5
Kepulauan Romang 1 11 5 1 3
Letti 1 25 10 2 6
Moa Lakor 13 88 28 6 18
Lakor 2 9 9 1 5
Damer 1 9 9 1 4
Mdona Hyera - 10 14 2 10
PP. Babar 1 37 9 2 10
Pulau Wetang 1 16 7 1 5
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 199
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Tenaga
Tenaga Tenaga Tenaga Tenaga
Kecamatan Kesehatan
Medis Keperawatan Kebidanan Kefarmasian
Lainnya
Babar Timur 3 24 10 - 5
Pulau Masela 1 13 6 1 6
Daweloor Dawera 1 13 6 2 4
Kab. Maluku Barat 33 341 147 27 105
Daya
Sumber: Kabupaten Maluku Barat Daya Dalam Angka 2021

2. PEREKONOMIAN DAERAH
Nilai PDRB Kabupaten Maluku Barat Daya atas dasar harga berlaku pada tahun
2020 mencapai 1.670,54 miliar rupiah. Secara nominal, nilai PDRB ini mengalami
peningkatan dibandingkan tahun 2019 yang mencapai 21.645,53 miliar rupiah.
Kenaikan nilai PDRB tersebut dipengaruhi oleh kenaikan kinerja ekonomi di sebagian
besar lapangan usaha. Namun, berdasarkan harga konstan 2010, angka PDRB
mengalami penurunan menjadi 1.063,73 miliar rupiah. Hal tersebut menunjukkan
bahwa selama tahun 2020 di Kabupaten Maluku Barat Daya mengalami kontraksi
ekonomi sebesar 0dibandingkan tahun sebelumnya yang berjumlah 1.065,11 miliar
rupiah.
Selama lima tahun terakhir (2016-2020) struktur perekonomian Kabupaten Maluku
Barat Daya didominasi oleh dua kategori lapangan usaha, yaitu; Pertanian, Kehutanan,
dan Perikanan; serta Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial.
Peranan terbesar dalam pembentukan PDRB Maluku Barat Daya berasal dari sektor
pertanian, kehutanan, dan perikanan yaitu sebesar 41,54 persen di tahun 2020. Secara
nominal, PDRB sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan atas dasar harga berlaku
Provinsi Maluku mengalami tren yang meningkat sepanjang 2016 hingga 2020. Pada
2020 PDRB sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan berkontribusi sebesar 693,95
miliar rupiah. Lapangan usaha penyumbang PDRB terbesar selanjutnya adalah
administrasi pemerintahan, pertahanan, dan jaminan sosial yaitu sebesar 23,71 persen
di tahun 2020. PDRB sektor administrasi pemerintahan, pertahanan, dan jaminan sosial
secara nominal mengalami tren yang meningkat sepanjang 2016 hingga 2020. Pada
tahun 2020 PDRB sektor administrasi pemerintahan, pertahanan, dan jaminan sosial
berkontribusi sebesar 396,13 miliar rupiah.
200 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Tabel 3.168. Distribusi Persentase PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Menurut
Lapangan Usaha di Kabupaten Maluku Barat Daya, 2016-2020
Kategori Lapangan Usaha 2016 2017 2018 2019* 2020**
A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 41,52 41,48 41,32 41,04 41,54
B Pertambangan dan Penggalian 2,77 2,83 2,80 2,82 2,80
C Industri Pengolahan 0,94 0,94 0,94 0,92 0,91
D Pengadaan Listrik dan Gas 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01
E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
Limbah dan Daur Ulang
F Konstruksi 10,05 10,15 10,14 10,31 10,20
G Perdagangan Besar dan Eceran; 6,31 6,39 6,62 6,80 6,60
Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
H Transportasi dan Pergudangan 1,61 1,61 1,61 1,63 1,42
I Penyediaan Akomodasi dan Makan 0,54 0,54 0,52 0,52 0,51
J Informasi dan Komunikasi 0,20 0,19 0,20 0,19 019
K Jasa Keuangan dan Asuransi 0,88 0,87 0,91 0,87 0,91
L Real Estat 0,59 0,57 0,55 0,52 0,51
M,N Jasa Perusahaan 0,03 0,03 0,03 0,03 0,03
O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan 23,82 23,72 23,67 23,76 23,71
dan Jaminan Sosial Wajib
P Jasa Pendidikan 5,48 5,48 5,48 5,45 5,42
Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 4,00 3,92 3,93 3,87 4,01
R, S, T, U Jasa lainnya 1,25 1,24 1,26 1,25 1,21
Produk Domestik Regional Bruto 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
*) Angka Sementara; **) Angka Sangat Sementara
Sumber: PDRB Kabupaten Maluku Barat Daya Menurut Lapangan Usaha 2016 2020

Lapangan usaha yang mengalami kontraksi terdalam pada tahun 2020 atas dasar
harga konstan adalah Lapangan Usaha Transportasi dan Pergudangan sebesar minus
13,54 persen, lalu diikuti oleh Lapangan Usaha Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi
Mobil dan Sepeda Motor sebesar minus 3,85 persen. Lapangan usaha dengan
pertumbuhan positif terbesar yaitu Lapangan Usaha Jasa Keuangan dan Asuransi
sebesar 6,12 persen dan Lapangan Usaha Pengadaan Listrik dan Gas sebesar 5,52
persen.

3. KEBIJAKAN PEMERINTAH KABUPATEN MALUKU BARAT DAYA


Berdasarkan RPJMD Tahun 2016-2021 Kabupaten Maluku Barat Daya, Visi
Pembangunan Kabupaten Maluku Barat Daya Tahun 2016- Terwujudnya
Kehidupan Manusia dan Masyarakat Maluku Barat Daya yang Cerdas, Adil, Sejahtera,
Tangguh dan Lestari yang dijiwai Budaya Kalwedo, dalam keutuhan Negara Kesatuan
Republik Indonesia .
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 201
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Untuk mewujudkan Visi pembangunan Maluku Barat Daya Tahun 2016-2021 yaitu
Cerdas, Adil, Sejahtera, Tangguh dan Lestari yang dijiwai budaya kalwedo, Dalam
Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Maka dirumuskan 5 misi Maluku Barat
Daya sebagai berikut :
1. Mewujudkan kehidupan manusia dan masyarakat Maluku Barat Daya yang cerdas;
2. Mewujudkan kehidupan manusia dan masyarakat Maluku Barat Daya yang adil;
3. Mewujudkan kehidupan manusia dan masyarakat Maluku Barat Daya yang
sejahtera melalui peningkatan infrastruktur publik dasar;
4. Mewujudkan kehidupan manusia dan masyarakat Maluku Barat Daya yang
Tangguh;
5. Mewujudkan Keutuhan kehidupan manusia dan masyarakat Maluku Barat Daya
yang lestari.
Rencana pembangunan Kabupaten Maluku Barat Daya melalui pengembangan
wilayah kota berdasarkan RTRW dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi
dan pemerataan pendapatan serta peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui
pembangunan wilayah. Sesuai dengan tujuan tersebut, sasaran yang ingin dicapai
dalam pengembangan wilayah Kabupaten Maluku Barat Daya untuk jangka panjang
adalah:
1. Terselenggaranya pemanfaatan ruang wilayah yang berkelanjutan dan
berwawasan lingkungan sesuai dengan daya dukung lingkungan hidup serta
kebijaksanaan pembangunan nasional dan daerah;
2. Terselenggaranya pengaturan pemanfaatan ruang untuk kawasan lindung dan
budaya;
3. Terwujudnya keterpaduan dalam penggunaan sumber daya alam dan sumber daya
buatan dengan tetap memperhatikan sumber daya manusia;
4. Terwujudnya pemanfaatan ruang yang tanggap terhadap dinamika
perkembangan wilayah yang pesat.

4. KPJU UNGGULAN KABUPATEN MALUKU BARAT DAYA


Hasil seleksi di tingkat kecamatan menghasilkan longlist KPJU untuk masing-
masing sektor di Kabupaten Maluku Barat Daya. Berdasarkan longlist tersebut,
dilakukan penyeleksian nominasi KPJU Unggulan dengan mengambil 10 besar
peringkat KPJU tertinggi dari masing-masing sektor/subsektor untuk menjadi shortlist.
Shortlist KPJU Unggulan tersebut selanjutnya dikonfirmasi kepada responden ahli pada
sektor/subsektor masing-masing di tingkat Kabupaten Maluku Barat Daya untuk
dibandingkan secara berpasangan. Kriteria yang digunakan untuk menyeleksi shortlist
tersebut adalah 12 kriteria yang telah dirumuskan bobot kepentingannya oleh
responden ahli tingkat provinsi. Berdasarkan metode AHP, dihasilkan 5 KPJU Unggulan
202 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

dengan pemeringkatan baru dari shortlist pada masing-masing sektor/Subsektor


seperti tersaji di tabel berikut.

Tabel 3.169. Shortlist 5 Besar KPJU Unggulan Tiap Sektor di Kabupaten Maluku Barat
Daya
No KPJU Skor No KPJU Skor
Terbobot Terbobot
Pertanian Tanaman, Peternakan, Pengelolaan Kehutanan dan
Perburuan dan Kegiatan YBDI Penebangan
1 Jagung 0,175 1 Kayu Jati 0,224
2 Kelapa 0,139 2 Pala Hutan 0,191
3 Jambu Mete 0,122 3 Kayu Besi/Ulin 0,156
4 Pala 0,098 4 Kayu Linggua 0,130
5 Sapi Pedaging 0,093 5 Bambu 0,053
Perikanan Pertambangan dan Penggalian
1 Ikan Momar/Layang 0,193 1 Batu Karang 0,249
2 Ikan Tuna/Tatihu 0,161 2 Pasir 0,247
3 Ikan Komu/Tongkol 0,134 3 Batu Kerikil 0,206
4 Ikan Cakalang 0,125 4 Batu Gunung 0,060
5 Budidaya Rumput Laut 0,098 5 Pasir Pasang 0,059
Industri Pengolahan Perdagangan Besar dan Eceran;
Reparasi dan Perawatan Mobil
dan Sepeda Motor
1 Kerajinan Anyaman 0,150 1 Perdagangan Hasil 0,205
Perikanan\Laut
2 Tenun 0,144 2 Toko Sembako 0,121
3 Olahan Ikan Kering/Asin 0,125 3 Penjualan Hasil Bumi 0,100
(Cengkeh, Pala, Dll)
4 Industri Meubel 0,091 4 Penjualan BBM Eceran 0,097
5 Minyak Kayu Putih 0,089 5 Toko Kelontong 0,090
Penyediaan Akomodasi dan
Penyediaan Makan Minum
1 Penjual Kue 0,224
2 Warung Kopi 0,131
3 Penginapan/Losmen/Home 0,103
Stay
4 Warung Nasi Campur 0,102
5 Warung Bakso 0,101

KPJU Unggulan Lintas Sektor Kabupaten Maluku Barat Daya

Untuk mengetahui KPJU Unggulan lintas sektor di Kabupaten Maluku Barat Daya,
diperlukan analisis perbandingan berpasangan antar sektor dalam kerangka metode
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 203
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

AHP untuk mengetahui bobot kepentingan relatif masing-masing sektor/subsektor


atas sektor/subsektor lainnya. Perbandingan berpasangan ini dilakukan atas dasar
peran masing-masing sektor terhadap pencapaian tujuan penciptaan lapangan kerja,
peningkatan daya saing, dan peningkatan pertumbuhan ekonomi. Perbandingan
dilakukan oleh responden ahli tingkat kabupaten yang mewakili berbagai stakeholder.
Hasil dari analisis data tersebut disajikan dalam tabel berikut.

Tabel 3.170. Bobot Kepentingan Setiap Sektor/Subsektor Usaha Atas Dasar Perannya
Dalam Mencapai Tujuan Penetapan KPJU Unggulan di Kabupaten Maluku Barat
Daya
Skor Terbobot
No Sektor Usaha Rangking
Gabungan
1 Pertanian Tanaman, Peternakan, Perburuan 0,153 1
dan Kegiatan YBDI
2 Pengelolaan Kehutanan dan Penebangan 0,073 6
3 Perikanan 0,081 4
4 Pertambangan dan Penggalian 0,031 14
5 Industri Pengolahan 0,099 2
6 Konstruksi 0,044 9
7 Perdangan Besar dan Eceran; Reparasi dan 0,084 3
Perawatan Mobil dan Sepeda Motor
8 Pengangkutan dan Pergudangan 0,046 8
9 Penyediaan Akomodasi dan Penyediaan Makan 0,081 4
Minum
10 Informasi dan Komunikasi 0,051 7
11 Aktivitas Keuangan dan Asuransi 0,030 15
12 Aktivitas Profesional, Ilmiah dan Teknis 0,024 18
13 Aktivitas Penyewaan dan Sewa Guna Usaha 0,037 11
Tanpa Hak Opsi, Ketenagakerjaan, Agen
Perjalanan dan Penunjang Usaha Lainnya
14 Pendidikan 0,040 10
15 Aktivitas Kesehatan Manusia dan Aktivitas 0,036 12
Sosial
16 Kesenian, Hiburan dan Rekreasi 0,025 17
17 Aktivitas Jasa Lainnya 0,030 15
18 Aktivitas Rumah Tangga Sebagai Pemberi 0,033 13
Kerja; Aktivitas uang Menghasilkan Barang dan
Jasa oleh Rumah Tangga yang Digunakan
untuk Memenuhi Kebutuhan Sendiri
204 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Berdasarkan bobot kepentingan masing-masing sektor di atas dilakukan analisis


KPJU Unggulan lintas sektor (setelah sebelumnya dilakukan normalisasi) yang
menghasilkan 10 KPJU Unggulan lintas sektor sebagaimana tersaji pada tabel berikut:

Tabel 3.171. Shortlist 10 KPJU Unggulan Lintas Sektoral di Kabupaten Maluku Barat
Daya
Skor
Rangking KPJU
Terbobot

1 Jagung (Pertanian Tanaman, Peternakan, Perburuan 0,0427


dan Kegiatan YBDI)

2 Kelapa (Pertanian Tanaman, Peternakan, Perburuan 0,0339


dan Kegiatan YBDI)

3 Jambu Mete (Pertanian Tanaman, Peternakan, 0,0298


Perburuan dan Kegiatan YBDI)

4 Perdagangan Hasil Perikanan/Laut (Perdangan Besar 0,0281


dan Eceran; Reparasi dan Perawatan Mobil dan
Sepeda Motor)

5 Penjualan Kue (Penyediaan Akomodasi dan 0,0274


Penyediaan Makan Minum)

6 Kerajinan Anyaman (Industri Pengolahan) 0,0248

7 Pala (Pertanian Tanaman, Peternakan, Perburuan dan 0,0239


Kegiatan YBDI)

8 Tenun (Industri Pengolahan) 0,0238

9 Sapi Pedaging (Pertanian Tanaman, Peternakan, 0,0227


Perburuan dan Kegiatan YBDI)

10 Ikan Momar (Perikanan) 0,0220

Sepuluh KPJU di atas dinilai unggul berdasarkan 12 kriteria yang telah dirumuskan
di awal sekaligus pertimbangan bobot kepentingan sektor terkait terhadap
pencapaian tujuan penciptaan lapangan kerja, peningkatan daya saing, dan
pertumbuhan ekonomi. Hasil ini selanjutnya telah dikonfirmasi dan didiskusikan dalam
Focus Group Discussion antar stakeholder yang terdiri dari instansi pemerintah sektor
terkait, pelaku/asosiasi usaha, perbankan dan akademisi. FGD ini bertujuan untuk
mengkonfirmasi hasil penelitian dan menelaah lebih dalam permasalahan dan peluang
serta memberikan rekomendasi untuk mengembangkan 10 KPJU Unggulan lintas
sektor tersebut.
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 205
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

1) Jagung

Tanaman jagung merupakan salah satu jenis tanaman pangan biji -bijian
dari keluarga rumput-rumputan. Tanaman jagung relatif cocok dikembangkan
di berbagai daerah termasuk di Kabupaten Maluku Barat Daya. Tanaman
jagung cukup mudah dalam pemeliharaannya. Jagung pada dasarnya tidak
memerlukan persyaratan tanah yang khusus, hampir berbagai macam tanah
dapat diusahakan untuk tanaman jagung. Dengan daya dukung lahan,
permintaan yang tinggi, jagung menjadi komoditas pilihan yang
dibudidayakan petani karena dinilai potensial dan ekonomis. Pada tahun 2015,
produksi jagung di Maluku Barat Daya sebesar 12.652 ton, dan merupakan
tertinggi di Provinsi Maluku. KPJU jagung turut menumbuhkan beberapa
usaha produk olahan seperti sun jagung, beras jagung, tepung jagung, pakan
ternak, dll.
Namun luas areal jagung semakin menurun. Berdasarkan hasil FGD,
Bappeda Kabupaten Maluku Barat Daya menyatakan bahwa lahan jagung
semakin sempit, terlebih ketersediaan lahan juga semakin terbatas. Pada sisi
teknis, penggunaan teknologi tradisional serta pengolahan jagung juga kurang
berkembang. Untuk itu diperlukan pengembangan pasca panen yang
didukung dengan penguatan investasi pada teknologi budidaya dan industri
pengolahan.

Tabel 3.172. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Jagung di


Kabupaten Maluku Barat Daya
Peluang Tantangan
- Makanan pokok sebagian masyarakat - Pengolahan jagung belum optimal
- Produk olahan jagung banyak - Lahan semakin terbatas/alih fungsi lahan
- Lahan subur untuk budidaya jagung - Adanya persaingan komoditi sejenis
- Harga jual cukup tinggi dengan daerah lain.
- Panen dua kali setahun, produksi tidak
terlalu banyak
- Produksi tergantung musiman, belum ada
UMKM yang mengembangkan produk
turunan dari jagung secara serius, generasi
muda sekarang jarang mengonsumsi
jagung
Titik Kekuatan Titik Kritis (Titik Kelemahan)
- Areal tanaman jagung yang luas - Proses produksi masih manual/tradisional
- Produksi yang tinggi - Kemampuan SDM untuk mengelola
- Teknik budidaya dikuasai jagung terbatas
- Ketersediaan bahan baku memadai - Penggunaan teknologi masih terbatas
206 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

2) Kelapa

Subsektor perkebunan di Kabupaten Maluku Barat Daya merupakan salah


satu sektor unggulan. Salah satu komoditas perkebunan yang banyak
diusahakan masyarakat wilayah ini adalah kelapa. Keunggulan kelapa di
wilayah ini salah satunya luasnya perkebunan dimana pada tahun 2020 tercatat
sebesar 6.301,20 ha. Dengan daya dukung lahan yang luas dan sesuai untuk
pengembangan kelapa di Maluku Barat Daya, semakin meningkatkan peluang
komoditas kelapa. Selain itu pengembangan agribisnis kelapa didukung
potensi produktivitas yang masih dapat meningkat dan semakin
berkembangnya produk olahan kelapa. Dengan prospek dan potensi ini, arah
pengembangan agribisnis kelapa adalah pemberdayaan di hulu dan penguatan
di hilir.
Secara umum KPJU komoditas kelapa masih dominan diolah menjadi kopra
dan hasil panen selalu melimpah, namun dari aspek kelembagaan masih
kurang, produk olahan terbatas, teknologi tradisional. Untuk itu, strategi
pengembangan kelapa di Maluku Barat Daya dapat melalui penguatan
kelembagaan. Peningkatan kelembagaan meliputi pembentukan dan
pemberdayaan organisasi yang selama ini telah ada di lingkungan petani.
Petani diharapkan mampu meningkatkan posisi tawar, meningkatkan akses
terhadap teknologi, informasi, pengelolaan usaha dan meningkatkan
pemasaran melalui jalinan kerja sama antara unit pengolahan dan pemasaran.

Tabel 3.173. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Kelapa di


Kabupaten Maluku Barat Daya
Peluang Tantangan
- Peluang produk olahan kelapa yang - Kurangnya akses pasar
beragam - Kurangnya daya dukung kelembagaan
- Permintaan kelapa cukup baik - Harga beli lokal rendah
- Adanya industri hilir di dalam negeri
Titik Kekuatan Titik Kritis (Titik Kelemahan)
- Lahan kelapa yang luas - Akses pasar yang minim
- Produksi kelapa yang tinggi - Produktivitas kelapa yang menurun akibat
- Mudah dibudidayakan usia kelapa yang tua
- Komoditasnya mudah diolah - Peralatan/teknologi masih terbatas
- SDM tersedia memadai - Biaya distribusi yang mahal
- Inovasi produk olahan kelapa masih
terbatas
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 207
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

3) Jambu Mete

Secara umum, produk mete Indonesia diterima baik di berbagai pasaran


dunia karena memiliki kualitas yang sudah terbukti. Indonesia adalah salah
satu negara terbesar pengekspor mete gelondongan ke berbagai negara
seperti India, Vietnam, dan Brasil, dsb. Ekspor mete gelondongan memang
cukup menggiurkan dari segi bisnis, hal ini dikarenakan dari sisi kualitas yang
baik dan musim panen yang tidak bersamaan dengan negara produsen mete
yang lain, sehingga waktu panen tepat dengan tingkat harga yang bersaing.
Di Kabupaten Maluku Barat Daya, produksi jambu mete di wilayah ini
cukup besar, dimana pada tahun 2020i berjumlah 278,23 ton dengan luas areal
1.318,40 ha. Keadaan ini jelas merupakan potensi yang besar dalam usaha
pengembangan dan pembudidayaan tanaman Jambu mete secara profesional.
Pangsa pasar ekspor terbuka, sehingga turut memperbesar peluang jangkauan
pemasaran yang lebih luas.

Tabel 3.174 Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Kayu Jambu
Mete di Kabupaten Maluku Barat Daya
Peluang Tantangan
- Bahan baku makanan - Persaingan dengan produsen mete negara
- Permintaan yang tinggi lain
- Pangsa pasar ekspor
Titik Kekuatan Titik Kritis (Titik Kelemahan)
- Proses budidaya mudah - Belum optimalnya pemanfaatan peluang
- SDM memadai pasar
- Produksi mete yang tinggi

4) Perdagangan Hasil Perikanan

Produksi perikanan yang tinggi di Maluku Barat Daya mendorong


terlaksananya penjualan ikan. Pada tahun 2019, produksi perikanan tangkap
khususnya tangkap laut di Maluku Barat Daya sebesar 479,42 ton. Kondisi
geografis/perairan yang luas, potensi sumber daya yang kaya serta pengusaha -
pengusaha ikan yang semakin berkembang, menjadi faktor yang turut
mendukung aktivitas perdagangan hasil perikanan.
KPJU perdagangan hasil perikanan di Kabupaten Maluku Barat Daya
memiliki peluang pasar yang terus berkembang dan terbuka luas. Besarnya
permintaan pasar luar seperti Ambon serta adanya tren masyarakat yang
beralih ke makanan siap saji (peluang untuk abon, ikan kaleng, dll.) semakin
meningkatkan daya serap pasar pada usaha perdagangan ikan. Pada sisi
kendala KPJU perdagangan hasil perikanan diantaranya kualitas ikan tidak
208 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

seragam sehingga harga jual relatif rendah; sarana pengawetan yang terbatas.
Untuk itu strategi pengembangan KPJU perdagangan hasil perikanan dapat
melalui peningkatan sarana prasarana pengadaan dan penyimpanan ikan;
serta pengembangan sistem pemasaran dan pembangunan fasilitas pemasaran
perikanan yang memadai.

Tabel 3.175. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Perdagangan


Hasil Perikanan di Kabupaten Maluku Barat Daya
Peluang Tantangan
- Kondisi geografis/perairan yang luas - Cuaca mempengaruhi pasokan ikan
- Pengusaha-pengusaha ikan yang semakin - Adanya permainan harga
berkembang - Tingkat harga fluktuatif
- Pasar tersedia
- Besarnya permintaan pasar luar seperti
Ambon dll.
- Adanya tren masyarakat yang beralih ke
makanan siap saji (peluang untuk abon,
ikan kaleng, dll.)
Titik Kekuatan Titik Kritis (Titik Kelemahan)
- Ketersediaan ikan melimpah - Kualitas ikan tidak seragam sehingga
- Sarana perdagangan tersedia harga jual relatif rendah
- Pemasaran cukup mudah dan luas - Terkadang hasil produksi terbuang karena
- Jenis ikan yang dijual cukup bervariasi belum punya es balok yang cukup
- Nelayan memiliki keterampilan yang baik - Produk mudah rusak/ menurun
dalam menangkap ikan kualitasnya

5) Penjualan Kue

Salah satu komoditas dari sektor perdagangan di Kabupaten Maluku Barat


Daya yang potensial adalah penjualan kue. Selain pelaku usaha/produsen kue
yang cukup banyak, peminat akan kue relatif tinggi, serta permintaan cukup
meningkat pada hari-hari besar tertentu. Rekomendasi strategis dalam
pengembangan usaha penjualan kue dapat dilakukan melalui perluasan
jangkauan pemasaran; peningkatan pasokan kue berkualitas; dan penguatan
kemitraan dengan lembaga/instansi maupun penyedia akomodasi.

Tabel 3.176. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Penjualan Kue
di Kabupaten Maluku Barat Daya
Peluang Tantangan

- Permintaan cukup besar - Bahan baku fluktuatif


- Peluang pasar tersedia
- Pemasaran online terbuka
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 209
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Titik Kekuatan Titik Kritis (Titik Kelemahan)

- Produsen kue banyak - Produk tidak tahan lama


- Tenaga kerja tersedia dengan cukup - Adanya produk dengan kemasan yang
- Kemudahan dalam menjual hasil olahan masih belum menarik
- Mudah pemasarannya - Kurangnya inovasi pada produk

6) Kerajinan Anyaman

Kerajinan anyaman memiliki nilai seni serta suatu bentuk kreativitas


masyarakat salah satunya di Kabupaten Maluku Barat Daya. Kerajinan
anyaman memiliki bentuk yang beragam salah satunya bentuk tas yang saat ini
sudah cukup populer. Peluang kerajinan anyam an ini, terdukung dengan
adanya peluang pasar yang besar. Kerajinan ini juga dijadikan sebagai oleh -
oleh khas daerah.
Namun kendalanya, kualitas kerajinan masih kurang diperhatikan. Untuk
itu pengembangan kerajinan dapat dengan lebih berinovasi dalam memi lih
bahan baku, motif, daya kuat dan bentuk yang lebih bervariatif. Diharapkan
dengan bentuk yang lebih bervariasi dan menarik dapat memperluas
pemasaran. Selain itu, pembangunan sentra penjualan kerajinan dan
penguatan branding kerajinan Maluku barat Daya juga dapat menjadi langkah
pengembangan industri kerajinan.

Tabel 3.177. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Kerajinan


Anyaman di Kabupaten Maluku Barat Daya
Peluang Tantangan
- Sebagai produk hasil daerah - Adanya produk kerajinan dari berbagai
- Adanya dukungan pemerintah daerah lainnya
- Produk kearifan lokal - Harga jual terlalu tinggi
- Peluang pasar masih terbuka luas
Titik Kekuatan Titik Kritis (Titik Kelemahan)
- SDM terampil - Proses produksi cukup lama
- Bahan baku tersedia - Proses produksi masih manual
- Bentuk dan model bervariasi - Kualitas masih belum maksimal
- Kapasitas produksi terbatas
- Regenerasi pengrajin minim

7) Pala

Komoditas pala merupakan salah satu dari beberapa komoditas utama


yang berkontribusi besar terhadap subsektor perkebunan. Kondisi tanah
210 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Maluku Barat Daya yang gembur dan subur mendukung budidaya pala.
Peluang pasar terbuka lebar untuk baik komoditi pala maupun produk
turunannya. Komoditas ini juga mempunyai permintaan yang cukup tinggi.
Produksi pala pada tahun 2020 tercatat sebanyak 149,60 ton dengan luas areal
1.515,96 ha.
Kendala yang dihadapi adalah penentuan harga pala yang tidak stabil.
Selain itu masih terdapat kekurangan dan memerlukan perbaikan-perbai kan
terkait aspek pemasaran. Penting bagi pemerintah dalam membuat kebijakan
terkait harga minimal komoditi hasil bumi, dalam hal ini komoditi pala. Selain
itu peranan kelembagaan lebih ditingkatkan sebagai upaya dalam
menguatkan posisi petani dalam rantai pemasaran serta penguatan aspek
teknis pengolahan produk pala.

Tabel 3.178. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Pala di


Kabupaten Maluku Barat Daya
Peluang Tantangan
- Permintaan cukup tinggi - Harga tidak stabil
- Dapat diolah menjadi berbagai produk - Cuaca tertentu menurunkan kualitas
olahan
- Kondisi lahan yang cocok untuk budidaya
pala
Titik Kekuatan Titik Kritis (Titik Kelemahan)
- Produksi cukup tinggi - Sarana produksi masih terbatas
- Tenaga kerja tersedia - Penanganan produk olahan masih terbatas
- Penampung hasil pala cukup banyak
- Distribusi pala memadai

8) Tenun

Kerajinan tenun telah sejak lama dan berkembang di daerah pedesaan


pada beberapa wilayah di Indonesia salah satunya di Maluku Barat Daya.
Kerajinan tenun hingga kini masih tetap bertahan sebagai komoditi yang
memiliki keunikan dan daya jual yang tinggi. Kerajinan tenun merupakan
kerajinan yang perlu dilestarikan karena hasil dari kerajinan tenun ini dianggap
masih mempunyai kualitas yang tinggi. Peminat atau konsumen kain tenun
cukup banyak, baik dari dalam daerah maupun luar daerah. Motif kain tenun
yang unik menjadi ketertarikan sendiri.
Dalam pengembangan KPJU tenun dapat diupayakan melalui pelatihan
dan pembinaan untuk meningkatkan kreativitas dan keterampilan penenun
serta minat SDM muda dalam industri tenun. Peningkatan promosi dan
pemasaran dapat pula dioptimalkan melalui pemanfaatan teknologi informasi
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 211
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Tabel 3.179. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Kerajinan


Anyaman di Kabupaten Maluku Barat Daya
Peluang Tantangan
- Sebagai produk hasil daerah - Adanya produk kerajinan dari berbagai
- Adanya dukungan pemerintah daerah lainnya
- Produk kearifan lokal
- Peluang pasar masih terbuka luas
- Adanya kebijakan pemda mendukung
komoditas tenun
Titik Kekuatan Titik Kritis (Titik Kelemahan)
- SDM terampil - Bahan baku masih didatangkan dari luar
- Bentuk dan model bervariasi daerah (benang glos)
- Kapasitas produksi terbatas
- Regenerasi pengrajin minim

9) Sapi Pedaging

Sapi pedaging merupakan penyumbang daging terbesar dari kelompok


ruminansia terhadap produksi daging nasional sehingga usaha ternak ini
berpotensi untuk dikembangkan sebagai usaha menguntungkan. Di samping
itu pemeliharaannya sangat mudah karena ketersediaan pakan cukup
memadai dan dapat memanfaatkan limbah pertanian dan perkebunan.
Populasi sapi pedaging di Kabupaten Maluku Barat Daya pada tahun 2020
mencapai 11.662 ekor. Sapi pedaging telah lama dipelihara oleh sebagian
masyarakat Maluku Barat Daya dengan manajemen pemeliharaan secara
tradisional. Pola usaha ternak sapi pedaging sebagian besar berupa usaha
rakyat untuk menghasilkan bibit dan penggemukan, dan pemeliharaan secara
terintegrasi dengan tanaman pangan maupun tanaman perkebunan.
Pengembangan usaha ternak sapi pedaging berorientasi agribisnis dengan pola
kemitraan merupakan salah satu alternatif untuk meningkatkan keuntungan
peternak. Permintaan akan daging sapi yang tinggi merupakan peluang bagi
usaha pengembangan sapi pedaging.
Strategi pengembangan sapi pedaging dapat dilakukan dengan
pengembangan kelembagaan petani peternak, peningkatan usaha dan
industri peternakan, optimalisasi pemanfaatan sumber daya alam lokal serta
pengembangan teknologi tepat guna yang ramah lingkungan.
212 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Tabel 3.180 Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Sapi Pedaging
di Kabupaten Maluku Barat Daya
Peluang Tantangan

- Kebutuhan daging sapi yang tinggi di - Ancaman penyakit


masyarakat
- Tingkat harga yang menjanjikan
Titik Kekuatan Titik Kritis (Titik Kelemahan)

- Ketersediaan pakan hijauan berupa - Penyempitan lahan penggembalaan


rerumputan memadai - Kualitas sumber daya rendah
- Pemeliharaan dapat dengan sistem - Manajemen pemeliharaan sederhana
integrasi - Belum ada tempat pemotongan hewan
- Belum ada kapal khusus pengangkutan
hewan ke luar daerah

10) Ikan Momar

Subsektor perikanan tangkap merupakan penyedia lapangan kerja yang


cukup besar dan sebagai sumber pendapatan sebagian masyarakat Maluku
Barat Daya. Ikan momar merupakan salah satu komoditas perikanan tangkap
yang memiliki andil cukup besar dalam menghasilkan pendapatan daerah.
Permintaan akan ikan momar terbilang cukup tinggi dan ketersediaannya pun
melimpah.
Terdapat beberapa tantangan dan kelemahan terkait perikanan tangkap
salah satunya terbatasnya cold storage sehingga penanganan komoditi pasca
tangkap mengalami kesulitan. Peningkatan penyediaan sarana pasca
penangkapan dapat menjadi upaya penting dalam m eningkatkan efisiensi
kegiatan perikanan dan peningkatan kualitas hasil tangkapan.

Tabel 3.181. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Ikan Momar di
Kabupaten Maluku Barat Daya
Peluang Tantangan

- Permintaan cukup besar - Cuaca dan musim mempengaruhi produksi


- Pangsa pasar terbuka
Titik Kekuatan Titik Kritis (Titik Kelemahan)

- Ketersediaan sumber daya perikanan - Kurangnya sarana dan prasarana


banyak penunjang
- Jumlah nelayan banyak dan tersebar di - Penangkapan masih tradisional
seluruh kecamatan - Penanganan bahan masih kurang baik
karena membutuhkan sarana cold storage
yang baik dan es yang memadai
- Jarak dengan daerah pemasaran jauh
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 213
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

H. KABUPATEN MALUKU TENGAH

1. PROFIL DAERAH
a. Letak Geografi
Kabupaten Maluku Tengah merupakan salah satu kabupaten yang berada di
Provinsi Maluku. Wilayah Kabupaten Maluku Tengah mempunyai luas keseluruhan
2
11.595,97 km yang terdiri dari 18 kecamatan. Jika dibandingkan luas Kabupaten
maka kecamatan yang memiliki wilayah terluas adalah Kecamatan Seram Utara
sebesar 61,86 persen dan kecamatan terkecil adalah kecamatan kota masohi
dengan luasnya hanya 0,32 persen dari luas wilayah kabupaten maluku tengah.
Wilayah kabupaten maluku tengah memiliki 49 pulau dengan pulau terbesar
adalah pulau seram. Letak Kabupaten Maluku Tengah diapit oleh kabupaten
Seram Babak Barat di sebelah barat dan Seram Babak Timur di sebelah timur

Tabel 3.182. Luas Wilayah Kabupaten Maluku Tengah


Ibukota Luas Wilayah Jumlah
Kecamatan 2 Persentase
Kabupaten/Kota (km ) Pulau
Banda Nusantara 172,00 1,48 11
Tehoru Tehoru 405,72 3,50 -
Telutih Laimu 128,50 1,11 -
Amahai Amahai 1.619,07 13,96 -
Kota Masohi Masohi 37,30 0,32 1
Teluk Elpaputih Sahulau 120,00 1,03 -
Teon Nila Serua Waipia 24,28 0,21 8
Saparua Saparua 29,90 0,69 2
Nusalaut Ameth 32,50 0,28 1
Saparua Timur Tuhaha 96,60 0,83 -
Pulau Haruku Pelauw 150,00 1,29 2
Salahutu Tulehu 151,82 1,31 2
Leihitu Hila 147,63 1,27 10
Leihitu Barat Wakasihu 84,47 0,73 -
Seram Utara Wahai 7.173,46 61,86 7
Seram Utara Barat Pasanea 705,48 6,08 5
Seram Utara Timur Kobi Kobi 280,65 2,42 -
Seram Utara Timur Seti Kobisonta 186,19 1,61 -
Kab. Maluku Tengah 11.595,57 100 49
Sumber: Kabupaten Maluku Tengah Dalam Angka 2021
214 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

b. Topografi dan Iklim


Wilayah Maluku Tengah beriklim laut tropis dan iklim musim. Kondisi ini
diakibatkan Maluku Tengah yang dikelilingi lautan yang luas. Pengamatan unsur
iklim di Kabupaten Maluku Tengah dilakukan di 2 stasiun, yaitu Stasiun
Meteorologi Amahai dan Stasiun Meteorologi Banda Naira. Suhu rata-rata
0 0
Kabupaten Maluku Tengah per Desember 2020 adalah 27,5 C dan 28,2 C. Dengan
kelembapan rata-rata 86 persen dan 82 persen. Kecepatan angin rata-rata 7,9
m/det dan 3,8 m/det. Jumlah curah hujan sebesar 311,4 mm dan 195,7 mm.

Tabel 3.183. Pengamatan Unsur Iklim di Kabupaten Maluku Tengah, Desember 2020
Stasiun Meteorologi Stasiun Meteorologi
Unsur Iklim
Amahai Banda Naira
Suhu (°C)
Minimum 24,4 23,8
Rata-rata 27,5 28,2
Maksimum 31,9 33,3
Kelembaban (%)
Minimum 67 -
Rata-rata 86 82
Maksimum 98 -
Kecepatan Angin
(m/det)
Minimum - -
Rata-rata 7,9 3,8
Maksimum 14 -
Tekanan Udara (mb)
Minimum 1.003,7 -
Rata-rata 1.008,5 1.000,9
Maksimum 1.012,3 -
Jumlah Curah Hujan 311,4 195,7
(mm)
Jumlah Hari Hujan (hari) 18 21
Penyinaran Matahari 63,5 48
(%)
Sumber: Kabupaten Maluku Tengah Dalam Angka 2021

c. Demografi
Penduduk Kabupaten Maluku Tengah dari tahun ke tahun mengalami
peningkatan yang cukup berarti. Jumlah penduduk pada tahun 2020 sebanyak
423.094 jiwa. Laju pertumbuhan penduduk pada periode 2010-2020 sebesar 1,53
persen. Kecamatan Seram Utara Barat, Amahai, dan Seram Utara Timur Kobi
menjadi kecamatan dengan laju pertumbuhan penduduk tertinggi, yaitu masing -
masing sebesar 2,56 persen, 2,46 persen, dan 2,25 persen. Sebagaimana
pertumbuhan penduduk, persebaran penduduk di Maluku Tengah juga belum
merata. Pada tahun 2020 porsi terbesar penduduk Kabupaten Maluku Tengah
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 215
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

berada di Kecamatan Salahutu (12,95 persen), Kecamatan Leihitu (12,70 persen),


dan Kecamatan Amahai (11,82 persen).
Kepadatan penduduk tertinggi berada di Kecamatan Kota Masohi sebesar 977
2
penduduk per km , kemudian disusul oleh Kecamatan Teon Nila Serua sebesar 601
2
penduduk per km . Berdasarkan jenis kelamin, seluruh kecamatan di Kabupaten
Maluku Tengah memiliki rasio jenis kelamin di atas 100, kecuali Kecamatan
Saparua, Nusalaut, dan Saparua Timur. Hal ini menunjukkan bahwa 15 kecamatan
di Kabupaten Maluku Tengah memiliki jumlah penduduk laki -laki lebih banyak
daripada penduduk perempuan. Adapun untuk rasio jenis kelamin tertinggi
terdapat pada Kecamatan Seram Utara Timur Kobi dengan 109,4 dan rasio
terendah berada di Kecamatan Saparua dengan 98,2. Rasio jenis kelamin untuk
Kabupaten Maluku Tengah adalah 102,6.

Tabel 3.184. Penduduk, Laju Pertumbuhan Penduduk, Kepadatan Penduduk, Rasio


Jenis Kelamin Penduduk Menurut Kecamatan di Kabupaten Maluku Tengah, 2020
Laju Kepadatan Rasio
Kecamatan Penduduk Pertumbuhan Penduduk per Jenis
2
2010-2020 (%) km Kelamin
Banda 20.924 1,18 122 100,9
Tehoru 22.486 2,04 55 106,3
Telutih 12.838 2,51 100 104,2
Amahai 50.028 2,46 31 102,6
Kota Masohi 36.433 1,42 977 101,1
Teluk Elpaputih 9.166 -1,59 76 105,7
Teon Nila Serua 14.594 1,23 601 107,6
Saparua 18.402 1,00 230 98,2
Nusalaut 5.780 0,8 178 98,9
Saparua Timur 17.620 1,01 182 99,0
Pulau Haruku 27.390 1,2 183 100,6
Salahutu 54.798 1,56 361 100,1
Leihitu 53.728 1,31 364 101,5
Leihitu Barat 19.543 1,55 231 101,6
Seram Utara 19.681 2,02 3 107,4
Seram Utara Barat 12.024 2,56 17 107,3
Seram Utara Timur Kobi 12.682 2,25 45 109,4
Seram Utara Timur Seti 14.975 1,26 80 108,9
Kab. Maluku Tengah 423.094 1,53 36 102,6
Sumber: Kabupaten Maluku Tengah Dalam Angka 2021
216 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

d. Potensi Sumber Daya Ekonomi


1. Pertanian Tanaman, Peternakan dan Perburuan

Beberapa komoditi unggulan tanaman hortikultura di kabupaten maluku


tengah adalah bayam, buncis, cabai besar, cabai rawit, kacang panjang,
kangkung, ketimun, kubis, labu siam, dll. Tanaman perkebunan yang
dikembangkan di kabupaten maluku tengah antara lain kelapa sawit, kelapa,
pala, cengkih, kakao. Di sektor hortikultura, tanaman sayuran dan buah-
buahan mengalami peningkatan dari tahun ke tahun sejak 2019 hingga 2020.
Peningkatan tersebut terjadi pada tanaman bawang putih, bayam, bawang
merah, cabai besar, cabai rawit, kacang panjang, terung, dan tomat. Jamur
menjadi sayuran dengan produksi terbesar di Kabupaten Maluku Tengah, yai tu
sebesar 12.995 kuintal pada tahun 2020. Disusul oleh melon sebesar 12.500
kuintal. Luas panen tanaman sayur terbesar adalah cabai rawit (286 hektar) dan
bayam (249 hektar) di tahun 2020.

Tabel 3.185. Produksi Tanaman Sayuran dan Buah-buahan Semusim Menurut Jenis
Tanaman di Kabupaten Maluku Tengah (kuintal), 2019-2020
Jenis Tanaman 2019 2020
Bawang Daun 226 480
Bawang Merah 226 814
Bawang Putih - -
Bayam 2.866 4.647
Buncis - -
Cabai Besar 3.726 4.397
Cabai Rawit 3.076 6.123
Jamur 9.085 12.995
Kacang Merah - -
Kacang Panjang 25 -
Kangkung 7.764 9.177
Kembang Kol 5.902 8.189
Kentang 247 395
Ketimun - -
Kubis 5.439 9.248
Labu 2.011 1.350
Paprika 1.649 2.022
Petsai - -
Terung 506 725
Tomat 16 -
Wortel 3.148 4.126
Blewah 1.886 1.541
Melon 1.946 12.500
Semangka 5.162 8.475
Stroberi - -
Sumber: Kabupaten Maluku Tengah Dalam Angka 2021
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 217
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Secara umum, luas areal tanaman perkebunan terbesar di Kabupaten Maluku


Tengah tahun 2020 adalah perkebunan kelapa dengan total areal seluas 21.418
hektar dan cengkih seluas 21.275 hektar. Kecamatan Seram Utara menjadi
kecamatan dengan luas areal perkebunan kelapa terluas sebesar 6.096 hektar
sekaligus penghasil produksi kelapa terbesar di Kabupaten Maluku Tengah
sebesar 6.096 ton. Kecamatan Tehoru menjadi kecamatan penghasil produksi
cengkih terbesar, yaitu 1.813,8 ton pada tahun 2020.

Tabel 3.186. Produksi Cengkih, Kelapa, Pala dan Kakao Menurut Kecamatan di
Kabupaten Maluku Tengah (ton), 2020
Kecamatan Cengkih Kelapa Pala Kakao
Banda 4,5 4 922,5 -
Tehoru 1.813 1.150 107,7 377
Telutih 651,8 1.517 184,7 16
Amahai 1.184,8 3.367 66,5 1.965
Kota Masohi 0,3 1 0,6 -
Teluk Elpaputih 104,3 806 85,0 101
Teon Nila Serua 128,4 700 36,8 160
Saparua 163,7 289 49,8 6
Nusalaut 58,9 138 106,9 -
Saparua Timur 20,5 45 23,6 -
Pulau Haruku 297,4 913 160,8 56
Salahutu 148,1 487 57,4 74
Leihitu 962,2 29 230,2 96
Leihitu Barat 347,8 289 236,5 125
Seram Utara 75,1 6.096 15,3 -
Seram Utara Barat 143,9 3.688 25,7 83
Seram Utara Timur Kobi 72,4 137 9,5 100
Seram Utara Timur Seti 22,8 236 14,6 26
Kab. Maluku Tengah 6.151 19.892 2.334,1 3.185
Sumber: Kabupaten Maluku Tengah Dalam Angka 2021

Populasi ternak di Kabupaten Maluku Tengah terdiri dari sapi potong,


kambing, babi, dan kuda. Pada tahun 2020, populasi ternak terbesar adalah
sapi potong dengan jumlah sebanyak 30.933 ekor. Sementara dari jenis unggas,
terbanyak adalah ayam kampung dengan jumlah 769.734 ekor. Produksi
daging ternak untuk sapi potong sebesar 576.675 kg dan dari jenis unggas
untuk ayam kampung produksinya sebesar 82.977 kg.
218 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Tabel 3.187. Populasi dan Produksi Ternak dan Unggas Menurut Jenis Ternak dan
Unggas di Kabupaten Maluku Tengah, 2019-2020
Populasi (ekor) Produksi (kg)
Jenis Ternak
2019 2020 2019 2020
Sapi Potong 30.575 30.933 570.075 576.675
Kerbau - - - -
Kuda 31 36 - 152
Kambing 6.075 4.818 46.641 36.990
Domba - - - -
Babi 3.216 3.259 82.441 83.518
Jenis Unggas 2019 2020 2019 2020
Ayam Kampung 692.590 769.734 74.661 82.977
Ayam Petelur 22.500 24.000 1.922 2.050
Ayam Pedaging 1.500 1.500 1.340 1.340
Itik 2.09 1.173 437 245
Sumber: Provinsi Maluku Dalam Angka 2021

2. Kehutanan dan Pemanenan Kayu dan Hasil Hutan Selain Kayu


Pada tahun 2020, tercatat Kabupaten Maluku Tengah memiliki total luas
hutan dan perairan 618.659 hektar, yang terdiri dari hutan lindung seluas
134.233 hektar, hutan produksi terbatas 179.406 hektar, hutan produksi tetap
28.522 hektar, hutan produksi yang dapat dikonversi 100.732 hektar, dan hutan
konservasi 175.766 hektar.

Tabel 3.188. Luas Kawasan Hutan dan Konservasi Hutan dan Perairan di Kabupaten
Maluku Tengah (ha), 2020
Luas
Jenis Hutan
Hutan
Hutan Konservasi 175.766
Hutan Lindung 134.233
Hutan Produksi Terbatas 179.406
Hutan Produksi Tetap 28.522
Hutan Produksi Konversi 100.732
Jumlah Luas Hutan dan Perairan 618.659
Sumber: Provinsi Maluku Dalam Angka 2021

3. Perikanan
Perairan laut Kabupaten Maluku Tengah terutama laut Banda dan laut
Seram memiliki kekayaan dan keanekaragaman sumber daya ikan dan non ikan
yang potensial untuk dikembangkan seperti jenis ikan pelagis besar (tuna,
cakalang, tongkol, tenggiri), pelagis kecil, demersal, udang (penaid, udang
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 219
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

karang) ikan karang dan ikan hias. Pada kawasan laut terbatas, terdapat
penyebaran ikan-ikan pelagis kecil yang menjadi tumpuan ekonomi perikanan
rakyat. Selain itu, tersedia juga aneka jenis komoditas sea foods seperti rumput
laut, Foods, mutiara, udang dan ikan hias.
Kabupaten Maluku Tengah juga memiliki potensi perikanan
pengembangan budidaya laut seperti mutiara, rumput laut, teripang, keramba
apung, kerang-kerangan, sedangkan untuk budidaya air payau dikembangkan
budidaya udang, bandeng dan kepiting. Selain itu juga terdapat budidaya air
tawar (kolam). Kegiatan yang dapat dikembangkan untuk tujuan
pengembangan ekonomi masyarakat terfokus pada perikanan tangkap,
budidaya perairan dan pengolahan hasil perikanan pengembangan skala kecil,
pengembangan sentra usaha dan klaster perikanan. Kegiatan perikanan
tangkap paling banyak diusahakan, sementara budidaya perikanan tidak hanya
dijalankan oleh perusahaan pemodal kuat di daerah dan nasional, namun juga
dikembangkan oleh masyarakat pesisir dan pulau-pulau kecil. Produksi
perikanan pada tahun 2019 mencapai 0,9 persen.

4. Perdagangan
Jumlah sarana perdagangan di Kabupaten Maluku Tengah pada tahun
2020 mengalami peningkatan sebesar 5,80 persen. Sarana perdagangan di
Kabupaten Maluku Tengah pada tahun 2020 didominasi oleh kios sebesar 876
unit. Kemudian diikuti oleh 68 toko dan 4 pasar. Angka sarana perdagangan
ini terus mengalami peningkatan sejak tahun 2019. Ada total 948 sarana
perdagangan pada tahun 2020. Dibandingkan pada tahun 2017 sebanyak 896
unit sarana perdagangan.

Tabel 3.189. Jumlah Sarana Perdagangan Menurut Jenisnya di Kabupaten Maluku


Tengah, 2019-2020
Jenis Sarana 2019 2020
Perdagangan
Pasar 4 4
Toko 68 68
Kios 824 876
Warung - -
Jumlah 896 948
Sumber: Kabupaten Maluku Tengah Dalam Angka 2021
220 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

5. Industri Pengolahan
Kawasan Industri, pengembangannya diarahkan untuk orientasi ekspor
dengan memanfaatkan potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia
dengan jenis industri yang tidak membahayakan lingkungan. Kawasan industri
adalah kawasan industri dengan luas lahan paling rendah 50 Ha dalam 1
hamparan, meliputi kawasan industri budidaya dan pembekuan udang di
Kecamatan Seram Utara; kawasan industri berbasis kompetensi inti daerah
yaitu sektor perikanan di Kecamatan Amahai, Tehoru, Leihitu, Salahutu, Seram
Utara Barat, Seram Utara, Saparua dan Banda; kawasan industri pengolahan
hasil pertanian di Kecamatan Seram Utara Barat, Seram Utara, Tehoru, Amahai
dan Teluk Elpaputih.
Kawasan industri Tertentu meliputi:
1. Kawasan industri kecil dan menengah (IKM) minyak Atsiri di Kecamatan
Seram Utara Barat, Seram Utara, Tehoru, Amahai, Kota Masohi, Banda,
Salahutu, Leihitu, dan Saparua.
2. Kawasan industri kecil menengah (IKM) kerajinan keramik dari tanah
lempung dan rotan di Kecamatan Saparau, Amahai dan Salahutu.
3. Kawasan industri kecil dan menengah (IKM) berbagai macam makanan
tepung dari padi-padian, kacang-kacangan dan ubi-ubian di kecamatan
Seram Utara Barat, Seram Utara, Tehoru, Amahai, Kota Masohi, Teon Nila
Serua, Teluk Elpaputih, Banda, Salahutu, Leihitu, Leihitu Barat, Saparua,
Pulau Haruku dan Nusalaut.
4. Kawasan Industri Kecil menengah (IKM) berbagai macam makanan olahan
hasil perikanan di kecamatan Banda, Tehoru, Seram Utara, Seram Utara
barat, Leihitu, Salahutu, Saparua, Pulau Haruku dan Amahai.
5. Kawasan industri Kecil dan Menengah (IKM) Kerajinan Rotan, Furnitur dari
kayu, bambu di Kecamatan Salahutu dan Amahai.
6. Kawasan Industri Kecil Menengah (IKM) Pengasinan/Pemanisan buah-
buahan di Kecamatan Banda dan Leihitu
7. Kawasan industri Pembuatan Kapal Ikan dari bahan kayu di Kecamatan
Leihitu

6. Pariwisata
Jumlah rumah makan pada tahun 2020 mengalami penurunan jika
dibandingkan pada tahun 2019 sebesar 2,68 persen. Angka terbesar berada
pada Kecamatan Kota Masohi (27 rumah makan) dan Salahutu (17 rumah
makan). Namun, jumlah tersebut menurun jika dibandingkan tahun 2019 yang
berjumlah 19 rumah makan di Kecamatan Salahutu.
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 221
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Kawasan Pariwisata di Kabupaten Maluku Tengah sangat beragam dimulai


dari wisata alam, wisata sejarah, wisata bahari, wisata budaya dan wisata minat
khusus yang tersebar di 16 kecamatan kecuali Kecamatan Telutih dan
Kecamatan Teon Nila Serua dalam kabupaten atau dengan kata lain tiap
kecamatan memiliki lebih dari 2 (dua) jenis wisata.

Tabel 3.190. Jumlah Rumah Makan/Restoran Menurut Kecamatan di Kabupaten


Maluku Tengah, 2018-2020
Kecamatan 2017 2018 2019 2020
Banda 7 7 7 6
Tehoru 8 8 8 8
Telutih - - - -
Amahai 6 6 6 6
Kota Masohi 27 27 27 27
Teluk Elpaputih - - - -
Teon Nila Serua - - - -
Saparua 8 8 8 8
Nusalaut - - - -
Saparua Timur - - - -
Pulau Haruku - - - -
Salahutu 19 19 19 17
Leihitu 8 8 8 8
Leihitu Barat - - - -
Seram Utara 5 5 5 5
Seram Utara Barat 8 8 8 8
Seram Utara Timur Kobi 8 8 8 8
Seram Utara Timur Seti 8 8 8 8
Kab. Maluku Tengah 112 112 112 109
Sumber: Kabupaten Maluku Tengah Dalam Angka 2021

e. Sumber Daya Manusia


Berdasarkan hasil sensus penduduk tahun 2020, penduduk Maluku Tengah
berjumlah 423.094 jiwa dimanah yang terbanyak penduduknya adalah Kecamatan
Salahutu, Leihitu dan Amahai. Kecamatan dengan kepadatan penduduk tertinggi
2
adalah Kota Masohi yaitu 977 jiwa per Km . Jika dibandingkan terhadap hasil SP
2010 maka laju pertumbuhan penduduk rata-rata per tahun adalah 1,53 persen.
Kecamatan yang paling tinggi pertumbuhan penduduk adalah Seram Utara Barat
sebesar 2,56 persen. Hasil SP 2020 juga menunjukkan sex ratio di Kabupaten
Maluku Tengah adalah 102,6 artinya penduduk laki-laki masih lebih banyak dari
penduduk perempuan.
222 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Jumlah angkatan kerja di Kabupaten maluku tengah adalah 162.509 dimanah


yang bekerja sebanyak 149.617 sedangkan yang menganggur sebanyak 12.892.
Dari jumlah ini, diperoleh TPAK Kabupaten Maluku Tengah pada tahun 2020
sebesar 67,3 persen, nilai ini tidak mengalami kenaikan sejak 2019. Tingkat
Pengangguran Terbuka (TPT) adalah persentase jumlah pengangguran terhadap
jumlah angkatan kerja. Pada tahun 2020, TPT Kabupaten Maluku Tengah adalah
sebesar 5,3 persen. Pada tahun 2020, Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
Kabupaten Maluku Tengah tidak mengalami perubahan. IPM tahun 2019 dan 2020
tetap berada di 71,4. Artinya tidak ada kenaikan maupun penurunan I PM
Kabupaten pada tahun 2020.

f. Prasarana Infrastruktur
1. Prasarana Transportasi
Jalan merupakan prasarana pengangkutan yang sangat penting
keberadaannya dalam menjamin kelancaran kegiatan ekonomi di suatu
wilayah. Oleh karenanya, peningkatan kualitas dan kuantitas jalan perlu
dilakukan agar dapat memudahkan mobilitas penduduk serta memperlancar
lalu lintas barang dari satu daerah ke daerah lain. Dari sana kemudian ekonomi
dapat bertumbuh. Panjang jalan di wilayah Kabupaten Maluku Tengah yang
menjadi kewenangan kabupaten pada tahun 2020 adalah 980.395 Km tidak
mengalami penambahan, namun mengalami peningkatan kualitas dari jalan
yang sudah ada.
Terdapat sepanjang 980.395 Km jalan di Kabupaten Maluku Tengah.
Menurut kondisinya jalan tersebut dapat dibagi menj adi beberapa kategori.
Pada tahun 2020, terdapat 335.847 Km jalan dengan kondisi baik, 257.081 Km
dalam kondisi sedang, 186.539 Km dalam kondisi rusak, dan 200.927 Km dalam
kondisi rusak berat.

Tabel 3.191. Panjang Jalan Menurut Kondisi Jalan di Kabupaten Maluku Tengah
(km), 2018-2020
Kondisi Jalan 2018 2019 2020
Baik 233.987 276.287 335.847
Sedang 319.214 294.239 257.081
Rusak 148.534 147.879 186.539
Rusak Berat 278.660 261.990 200.927
Total 980.395 980.395 980.395
Sumber: Kabupaten Maluku Tengah Dalam Angka 2021

2. \
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 223
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

3. Prasarana Listrik dan Air Bersih/Minum


Produksi listrik Kabupaten Maluku Tengah pada tahun 2020 sebesar
57.126.878 KWh. Kecamatan Masohi menjadi kecamatan dengan produksi
listrik terbesar di Kabupaten Maluku Tengah, yaitu sebesar 38.881.628 KWh.
Dari segi pelanggan, jumlah total pelanggan listrik di Kabupaten Maluku
Tengah 44.471 pelanggan pada 2019. Adapun pelanggan listrik terbanyak
terdapat pada Kecamatan Amahai sebesar 9.443 pelanggan. Jumlah pelanggan
PDAM pada tahun 2020 di Kabupaten Maluku Tengah adalah 8.453 pelanggan
yang tersebar pada 7 kecamatan. Produksi air pada tahun 2020 adalah 124.471
m3 dengan nilai produksinya 375.405.000.

Tabel 3.192. Daya Terpasang, Produksi, dan Jumlah Pelanggan Listrik Menurut
Kecamatan di Kabupaten Maluku Tengah, 2019
Daya
Produksi Jumlah
Kantor Pelayanan Terpasang
Listrik (KWh) Pelanggan
(KW)
Banda 5.413.200 8.728.650 4.728
Masohi 10.000 38.881.627 9.099
Tehoru 500 3.239.547 4.171
Laimu 750 1.912.662 -
Pasanea 900 1.914.812 -
Waipia - - -
Kobisonta 1.910 8.487.556 -
Wahai 750 1.372.526 -
Olong 210 318.148 -
Telutih - - 2.334
Amahai - - 9.443
Teluk Elpaputih - - 9.099
Teon Nila Serua - - 407
Saparua - - 3.988
Nusalaut - - 1.306
Saparua Timur - - 4.100
Seram Utara Barat - - 2.156
Kab. Maluku Tengah 15.020 57.126.878 44.471
Sumber: Kabupaten Maluku Tengah Dalam Angka 2021

4. Prasarana Komunikasi
Kantor pos adalah tempat pemberi pelayanan komunikasi tertulis dan surat
elektronik, layanan paket, layanan logistik, layanan transaksi keuangan, dan
layanan kepentingan umum. Rumah pos pembantu berfungsi sama seperti
kantor pos, bedanya adalah rumah pos pembantu biasanya terletak di daerah
224 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

terpencil. Prasarana komunikasi Kabupaten Maluku Tengah didukung oleh


kantor pos pembantu yang tersebar di seluruh kecamatan, kecuali Kecamatan
Telutih, Teluk Elpapuih, Nusalaut, Saparua Timur, Leihitu Barat, Seram Utara
Barat, dan Seram Utara Timur Kobi. Masing-masing kantor pos pembantu
berjumlah satu buah. Jumlah ini belum mengalami peningkatan sejak 2017.
Total kantor pos pembantu di Kabupaten Maluku Tengah adalah 11 unit pada
tahun 2020.

5. Prasarana Pendidikan
Salah satu faktor utama keberhasilan pembangunan di suatu negara adalah
tersedianya cukup sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. Berbagai
program terus diupayakan dalam mempercepat peningkatan kualitas SDM,
yang pada akhirnya akan menciptakan SDM yang tangguh, yang siap bersaing
di era globalisasi. Peningkatan SDM sekarang ini lebih difokuskan pada
pemberian kesempatan seluas-luasnya kepada penduduk untuk mengecap
pendidikan, terutama penduduk kelompok usia sekolah (7-24 tahun).
Ketersediaan fasilitas pendidikan baik sarana maupun prasarana akan
sangat menunjang dalam meningkatkan mutu pendidikan. Di Kabupaten
Maluku Tengah telah tersedia berbagai sekolah dari tingkat SD hingga
SMA/SMK/MA. Pada tahun ajaran 2019/2020 juga terjadi peningkatan jumlah
sekolah yang ada di Kabupaten Kepulauan Tanimbar, baik di tingkat SD/MI,
SMP/MTs, maupun SMA/SMK/MA dan PT. Jumlah sekolah pada 2020/2021
Tercatat sebanyak 218 TK; 31 RA; 391 SD; 40 MI; 137 SMP; 41 MTs; 79 SMA; 14
SMK; dan 18 MA
Dari hasil pendataan potensi desa 2020, desa/kelurahan yang memiliki
fasilitas pendidikan juga bertambah bila dibandingkan dengan kondisi pada
tahun 2019. Secara rinci, sebagai berikut: 186 desa/kelurahan sudah memiliki
SD, 122 desa/kelurahan sudah memiliki SMP, 76 desa/kelurahan sudah memiliki
SMA, 14 kelurahan sudah memiliki SMK, dan 11 desa/kelurahan sudah memiliki
perguruan tinggi.

6. Prasarana Kesehatan
Sampai dengan tahun 2020, pemerintah telah membangun beberapa
pusat kesehatan yang tersebar di seluruh wilayah kecamatan di Kabupaten
Maluku Tengah . Jumlah rumah sakit, pada tahun 2020 tercatat ada sebanyak
4 rumah sakit yang berpusat di Kecamatan Banda (1 RS), Kota Masohi (1 RS),
Saparua (1 RS), dan Salahutu (1 RS). Terdapat satu 4 poliklinik, 35 puskesmas,
95 puskesmas pembantu, dan 16 apotek pada tahun 2020. Jumlah tenaga kerja
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 225
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

di Kabupaten Maluku Tengah di dominasi oleh 400 perawat, yang kemudian


diikuti oleh 341 bidan, 20 dokter, dan 48 ahli gizi.

Tabel 3.193. Jumlah Tenaga Kesehatan Menurut Kecamatan di Kabupaten Maluku


Tengah, 2020
Kecamatan Dokter Perawat Bidan Ahli Gizi
Banda 1 14 10 1
Tehoru - 13 9 1
Telutih 1 15 6 4
Amahai 1 31 16 3
Kota Masohi 2 65 33 2
Teluk Elpaputih - 14 10 1
Teon Nila Serua - 15 17 2
Saparua 2 17 18 1
Nusalaut 1 6 5 1
Saparua Timur - 18 11 1
Pulau Haruku 2 19 17 3
Salahutu 2 54 65 10
Leihitu 4 48 50 8
Leihitu Barat 1 19 24 1
Seram Utara - 9 16 3
Seram Utara Barat 1 18 14 3
Seram Utara Timur 1 17 12 2
Kobi
Seram Utara Timur Seti 1 8 8 1
Kab. Maluku Tengah 20 400 341 48
Sumber: Kabupaten Maluku Tengah Dalam Angka 2021

2. PEREKONOMIAN DAERAH
PDRB kabupaten Maluku Tengah pada tahun 2020 mengalami penurunan sebesar
0,40 persen dibandingkan tahun 2019. Nilai PDRB Kabupaten Maluku Tengah atas
dasar harga berlaku pada tahun 2020 mencapai 8.725,17 miliar rupiah. Secara nominal,
nilai PDRB ini mengalami peningkatan 64,45 miliar rupiah dibandingkan dengan tahun
2019 yang mencapai 8.659,72 miliar rupiah. Kenaikan nilai PDRB tersebut dipengaruhi
oleh kenaikan kinerja ekonomi di sebagian besar lapangan usaha. Namun, berdasarkan
harga konstan 2010, angka PDRB mengalami penurunan menjadi 5.840,04 miliar
rupiah. Hal tersebut menunjukkan bahwa selama tahun 2020 di Kabupaten Maluku
Tengah mengalami kontraksi ekonomi sebesar 23,19 miliar rupiah, dibandingkan
tahun sebelumnya yang berjumlah 5.863,23 miliar rupiah.
Selama lima tahun terakhir (2016-2020) struktur perekonomian Kabupaten Maluku
Tengah didominasi oleh dua kategori lapangan usaha, yaitu; Administrasi
226 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Pemerintahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial; serta Pertanian, Kehutanan, dan


Perikanan. Peranan terbesar dalam pembentukan PDRB Maluku Tengah berasal dari
sektor Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial, yaitu sebesar 20,53
persen di tahun 2020. Secara nominal, PDRB Administrasi Pemerintahan, Pertahanan,
dan Jaminan Sosial serta sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan atas dasar harga
berlaku Kabupaten Maluku Tengah mengalami tren yang meningkat sepanjang 2016
hingga 2020.
Pada 2020 PDRB Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial
berkontribusi sebesar 1.790,95 miliar rupiah. Sektor pertanian, kehutanan, dan
perikanan berkontribusi sebesar 2.103,01 miliar rupiah. Lapangan usaha yang
mengalami kontraksi terdalam pada tahun 2020 atas dasar harga konstan adalah
Lapangan Usaha Transportasi dan Pergudangan sebesar minus 9,98 persen. Lalu diikuti
oleh Lapangan Usaha Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum sebesar minus 7,72
persen.
Laju pertumbuhan PDRB Maluku Tengah mengalami penurunan dibandingkan
tahun sebelumnya. Pada tahun 2020, laju pertumbuhan Maluku Tengah adalah sebesar
minus 0.40 persen. Lapangan usaha dengan kontraksi terbesar pada tahun 2020 adalah
Lapangan Usaha Transportasi dan Pergudangan, serta Penyediaan Akomodasi dan
Makan Minum. Pertumbuhan Lapangan Usaha Transportasi dan Pergudangan
mencapai minus 9m98 persen dan Lapangan Usaha Penyediaan Akomodasi dan Makan
Minum sebesar minus 7,72 persen. Sementara itu, Lapangan Usaha Jasa Keuangan dan
Asuransi serta Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial mengalami pertumbuhan positif
yang cukup besar. Masing-masing pertumbuhan kedua lapangan usaha tersebut
adalah 8,23 persen dan 5,09 persen.

Tabel 3.194. Distribusi Persentase PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Menurut
Lapangan Usaha di Kabupaten Maluku Tengah, 2016-2020
Kategori Lapangan Usaha 2016 2017 2018 2019* 2020**
A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 24,51 24,23 23,51 23,38 24,10
B Pertambangan dan Penggalian 0,65 0,64 0,65 0,65 0,64
C Industri Pengolahan 11,60 11,13 11,56 11,30 11,36
D Pengadaan Listrik dan Gas 0,05 0,06 0,06 0,06 0,05
E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah,
Limbah dan Daur Ulang 0,20 0,21 0,19 0,19 0,19
F Konstruksi 6,80 6,74 6,83 7,02 6,95
G Perdagangan Besar dan Eceran; 13,34 13.65 13,76 13,89 13,31
Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
H Transportasi dan Pergudangan 2,68 2,66 2,67 2,69 2,43
I Penyediaan Akomodasi dan Makan 1,21 1.19 1,19 1,20 1,11
J Informasi dan Komunikasi 1,27 1,31 1,35 1,33 1,35
K Jasa Keuangan dan Asuransi 2,48 2,47 2,53 2,46 2,63
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 227
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Kategori Lapangan Usaha 2016 2017 2018 2019* 2020**


L Real Estat 0,24 0,23 0,22 0,21 0,21
M,N Jasa Perusahaan 1,29 1,25 1,25 1,24 1,23
O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan 20,02 20,49 20,52 20,54 20,53
dan Jaminan Sosial Wajib
P Jasa Pendidikan 10,37 10,45 10,40 10,48 10,50
Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 1,29 1,31 1,32 1,34 1,41
R, S, T, U Jasa lainnya 1,99 1,97 2,00 2,00 1,98
Produk Domestik Regional Bruto 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
*) Angka Sementara; **) Angka Sangat Sementara
Sumber: PDRB Kabupaten Maluku Tengah Menurut Lapangan Usaha 2016 2020

3. KEBIJAKAN PEMERINTAH KABUPATEN MALUKU TENGAH


Pembangunan ekonomi Kabupaten Maluku Tengah pada tahun 2021 diarahkan
untuk meningkatkan ketahanan ekonomi yang ditunjukkan oleh kemampuan dalam
pengelolaan sumber daya ekonomi, dan dalam menggunakan sumber daya tersebut
untuk memproduksi barang dan jasa bernilai tambah tinggi untuk memenuhi pasar
baik regional maupun nasional serta meningkatkan kualitas komoditi ekspor. Hasilnya
diharapkan dapat mendorong pertumbuhan yang berkualitas yang ditunjukkan
dengan keberlanjutan daya dukung sumber daya ekonomi yang dimanfaatkan untuk
peningkatan kesejahteraan secara adil dan merata.
Sebagaimana VISI yang diamanatkan dalam RPJMN 2020- Terwujudny a
Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong -
Royong Pembangunan Nasional, yaitu
memperkuat ketahanan ekonomi untuk pertumbuhan yang berkualitas dan
berkeadilan, mengembangkan wilayah untuk mengurangi kesenjangan dan menjamin
pemerataan, meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing,
revolusi mental dan pembangunan kebudayaan, memperkuat infrastruktur untuk
mendukung pengembangan ekonomi dan pelayanan dasar, membangun lingkungan
hidup, meningkatkan ketahanan bencana, dan perubahan iklim, serta memperkuat
stabilitas polhukhankam dan transformasi pelayanan publik.
Berserta 6 Misi, antara lain :
1. Membangun masyarakat Maluku Tengah yang lebih sehat, cerdas dan profesional;
2. Meningkatkan Perekonomian Maluku Tengah yang Mandiri Berdaya Saing Kuat
yang Berpihak Kepada Masyarakat Miskin;
3. Meningkatkan Ketersediaan dan Kualitas Sarana Prasarana Wilayah Yang
Berwawasan Lingkungan;
4. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih;
5. Mewujudkan kehidupan masyarakat Maluku Tengah yang berakhlak mulia,
rukun, harmonis, dan berbudaya;
228 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

6. Memperkuat peran Perempuan dan Pemuda serta peningkatan prestasi olahraga


dan seni;
Isu Strategis Berdasarkan Permasalahan di atas dan kondisi saat ini maka isu
strategis Kabupaten Maluku Tengah adalah sebagai berikut:
1. Penanggulangan kemiskinan yang difokuskan pada peningkatan dan penguatan
sumber daya penerima bantuan sosial;
2. Peningkatan daya saing daerah terutama pada peningkatan aktivitas ekonomi
daerah;
3. Pendidikan dan Kesehatan;
4. Peningkatan Pembangunan infrastruktur pendukung ekonomi dan sosial.
Arah Kebijakan Ekonomi Daerah untuk dapat mencapai pertumbuhan ekonomi
nasional yang berkualitas, maka perlu dilakukan langkah-langkah sinergiritas antara
pemerintah pusat dan daerah. Perbaikan transformasi struktural utamanya didorong
oleh revitalisasi industri pengolahan, dengan tetap mendorong perkembangan sektor
lain melalui modernisasi pertanian, hilirasi pertambangan, pembangunan infrastruktur
yang berkelanjutan, dan transformasi sektor jasa.

4. KPJU UNGGULAN KABUPATEN MALUKU TENGAH


Hasil seleksi di tingkat kecamatan menghasilkan longlist KPJU untuk masing-
masing sektor di Kabupaten Maluku Tengah. Berdasarkan longlist tersebut, dilakukan
penyeleksian nominasi KPJU Unggulan dengan mengambil 10 besar peringkat KPJU
tertinggi dari masing-masing sektor/subsektor untuk menjadi shortlist. Shortlist KPJU
Unggulan tersebut selanjutnya dikonfirmasi kepada responden ahli pada
sektor/subsektor masing-masing di tingkat Kabupaten Maluku Tengah untuk
dibandingkan secara berpasangan. Kriteria yang digunakan untuk menyeleksi shortlist
tersebut adalah 12 kriteria yang telah dirumuskan bobot kepentingannya oleh
responden ahli tingkat provinsi. Berdasarkan metode AHP, dihasilkan 5 KPJU Unggulan
dengan pemeringkatan baru dari shortlist pada masing-masing sektor/Subsektor
seperti tersaji di tabel berikut.

Tabel 3.195. Shortlist 5 Besar KPJU Unggulan Tiap Sektor di Kabupaten Maluku
Tengah
No KPJU Skor No KPJU Skor
Terbobot Terbobot
Pertanian Tanaman, Peternakan, Pengelolaan Kehutanan dan
Perburuan dan Kegiatan YBDI Penebangan
1 Kelapa 0,177 1 Kayu Linggua 0,146
2 Cengkeh 0,168 2 Kayu Meranti 0,135
3 Pala 0,095 3 Kayu Besi/Ulin 0,109
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 229
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

No KPJU Skor No KPJU Skor


Terbobot Terbobot
4 Sagu 0,090 4 Kayu Loreng 0,109
5 Padi 0,090 5 Jambu Hutan 0,101
Perikanan Industri Pengolahan
1 Ikan Cakalang 0,158 1 Kopra 0,172
2 Ikan Tuna/Tatihu 0,150 2 Olahan Ikan 0,119
Kering/Asin
3 Ikan Komu/ Tongkol 0,141 3 Industri Meubel 0,110
4 Ikan Momar 0,115 4 Ikan Asap 0,104
5 Ikan Kakap 0,106 5 Olahan Sagu 0,102
Konstruksi Perdagangan Besar dan Eceran;
Reparasi dan Perawatan Mobil
dan Sepeda Motor
1 Jasa Konstruksi Bangunan 0,342 1 Perdagangan Hasil 0,139
Perikanan/Laut
2 Jasa Konstruksi Jembatan 0,223 2 Penjualan Hasil Bumi 0,132
(Cengkeh, Pala, Dll)
3 Jasa Konstruksi Jalan 0,209 3 Toko Bangunan 0,110
4 Jasa Instalasi Listrik 0,159 4 Toko Kelontong 0,094
5 Jasa Pengeboran Sumur 0,067 5 Toko Alat Elektronik 0,093
Penyediaan Akomodasi dan Aktivitas Penyewaan dan Sewa
Penyediaan Makan Minum Guna Usaha Tanpa Hak Opsi,
Ketenagakerjaan, Agen
Perjalanan dan Penunjang
Usaha Lainnya
1 Warung Nasi (Campur) 0,149 1 Sewa Perlengkapan 0,185
Pernikahan
2 Rumah Makan Padang 0,138 2 Sewa Kursi 0,181
3 Jasa Catering 0,127 3 Sewa Tenda 0,167
4 Penginapan/Lasmen/Homestay 0,103 4 Sewa Sound Sistem 0,132
5 Pedagang Bakso 0,092 5 Rental Mobil 0,111
Kesenian, Hiburan dan Rekreasi
1 Wisata Pantai 0,282
2 Wisata Alam Non Pantai 0,184
3 Wisata Buatan 0,174
4 Arena Futsal 0,089
5 Kolam Renang 0,083
230 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

KPJU Unggulan Lintas Sektor Kabupaten Maluku Tengah

Untuk mengetahui KPJU Unggulan lintas sektor di Kabupaten Maluku Tengah,


diperlukan analisis perbandingan berpasangan antar sektor dalam kerangka metode
AHP untuk mengetahui bobot kepentingan relatif masing-masing sektor/subsektor
atas sektor/subsektor lainnya. Perbandingan berpasangan ini dilakukan atas dasar
peran masing-masing sektor terhadap pencapaian tujuan penciptaan lapangan kerja,
peningkatan daya saing, dan peningkatan pertumbuhan ekonomi. Perbandingan
dilakukan oleh responden ahli tingkat kabupaten yang mewakili berbagai stakeholder.
Hasil dari analisis data tersebut disajikan dalam tabel berikut.

Tabel 3.196. Bobot Kepentingan Setiap Sektor/Subsektor Usaha Atas Dasar Perannya
Dalam Mencapai Tujuan Penetapan KPJU Unggulan di Kabupaten Maluku Tengah
Skor Terbobot
No Sektor Usaha Rangking
Gabungan
1 Pertanian Tanaman, Peternakan, Perburuan 0,159 2
dan Kegiatan YBDI
2 Pengelolaan Kehutanan dan Penebangan 0,089 4
3 Perikanan 0,175 1
4 Pertambangan dan Penggalian 0,028 13
5 Industri Pengolahan 0,123 3
6 Konstruksi 0,037 7
7 Perdangan Besar dan Eceran; Reparasi dan 0,058 6
Perawatan Mobil dan Sepeda Motor
8 Pengangkutan dan Pergudangan 0,032 10
9 Penyediaan Akomodasi dan Penyediaan Makan 0,061 5
Minum
10 Informasi dan Komunikasi 0,031 11
11 Aktivitas Keuangan dan Asuransi 0,028 13
12 Aktivitas Profesional, Ilmiah dan Teknis 0,018 16
13 Aktivitas Penyewaan dan Sewa Guna Usaha 0,037 7
Tanpa Hak Opsi, Ketenagakerjaan, Agen
Perjalanan dan Penunjang Usaha Lainnya
14 Pendidikan 0,034 9
15 Aktivitas Kesehatan Manusia dan Aktivitas 0,028 13
Sosial
16 Kesenian, Hiburan dan Rekreasi 0,031 11
17 Aktivitas Jasa Lainnya 0,015 18
18 Aktivitas Rumah Tangga Sebagai Pemberi 0,017 17
Kerja; Aktivitas uang Menghasilkan Barang dan
Jasa oleh Rumah Tangga yang Digunakan
untuk Memenuhi Kebutuhan Sendiri
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 231
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Berdasarkan bobot kepentingan masing-masing sektor di atas dilakukan analisis


KPJU Unggulan lintas sektor (setelah sebelumnya dilakukan normalisasi) yang
menghasilkan 10 KPJU Unggulan lintas sektor sebagaimana tersaji pada tabel berikut:

Tabel 3.197. Shortlist 10 KPJU Unggulan Lintas Sektoral di Kabupaten Maluku


Tengah
Skor
Rangking KPJU
Terbobot

1 Kelapa (Pertanian Tanaman, Peternakan, Perburuan 0,0454


dan Kegiatan YBDI)

2 Cengkeh (Pertanian Tanaman, Peternakan, 0,0431


Perburuan dan Kegiatan YBDI)

3 Ikan Cakalang (Perikanan) 0,0413

4 Ikan Tuna (Perikanan) 0,0392

5 Ikan Tongkol (Perikanan) 0,0368

6 Kopra (Industri Pengolahan) 0,0349

7 Ikan Momar (Perikanan) 0,0300

8 Ikan Kakap (Perikanan) 0,0277

9 Pala (Pertanian Tanaman, Peternakan, Perburuan dan 0,0244


Kegiatan YBDI)

10 Ikan Kering/Asin (Industri Pengolahan) 0,0241

Sepuluh KPJU di atas dinilai unggul berdasarkan 12 kriteria yang telah dirumuskan
di awal sekaligus pertimbangan bobot kepentingan sektor terkait terhadap
pencapaian tujuan penciptaan lapangan kerja, peningkatan daya saing, dan
pertumbuhan ekonomi. Hasil ini selanjutnya diperdalam baik dari sisi permasalahan
dan peluang serta memberikan rekomendasi untuk mengembangkan 10 KPJU
Unggulan lintas sektor tersebut.

1) Kelapa

Salah satu KPJU unggulan Maluku Tengah dari subsektor perkebunan


adalah kelapa. Pengembangan agribisnis kelapa berperan penting untuk
peningkatan produktivitas dan sekaligus peningkatan pendapatan petani. Luas
tanaman perkebunan kelapa di Maluku Tengah pada tahun 2020 sebesar
20.905,83 hektar dengan produksi sebesar 18 770,35 ton. Produksi kelapa di
Maluku Tengah merupakan terbesar ketiga di Provinsi Maluku. Selain itu
kelapa cukup mudah untuk dipasarkan. Daya serap pasar akan komoditas ini
232 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

cukup baik mengingat dibutuhkan untuk berbagai industri olahan. Namun


secara umum, di tingkat petani, kelapa lebih banyak diolah menjadi kopra.
Tantangan dalam budidaya kelapa adalah teknologi pengolahan kelapa yang
masih minim serta kualitas produk yang masih rendah.
Dengan adanya potensi kelapa yang melimpah dapat diupayakan
pengembangan, pendampingan, produksi dan proses komersialisasi melalui
produk olahan kelapa melalui sinergitas pemerintah, swasta maupun pelaku
usaha. Tujuan pengembangan kelapa adalah peningkatan pendapatan petani
kelapa serta nilai tambah komoditas. Hal ini ditempuh melalui peningkatan
efisiensi pengolahan produk dengan teknologi inovatif yang menghasilkan
produk bernilai ekonomi cukup tinggi dan mempunyai pasaran luas.

Tabel 3.198. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Kelapa di


Kabupaten Maluku Tengah
Peluang Tantangan
- Produk turunan kelapa yang banyak - Harga kelapa cenderung rendah
- Lahan cocok untuk tanaman kelapa - Kurangnya industri olahan
- Permintaan yang tinggi akan kopra dan
kelapa buah
Titik Kekuatan Titik Kritis (Titik Kelemahan)
- Mudah dipasarkan - Teknologi pengolahan kelapa masih
- Teknis budidaya dan pemeliharaan mudah rendah
- Lahan perkebunan luas - Peremajaan kelapa relatif minim
- Produksi tinggi

2) Cengkeh

Di Kabupaten Maluku Tengah, produksi cengkeh pada tahun 2020 tercatat


sebesar 9.468,30 ton dengan luas 18.846,47 ha. Perkebunan cengkeh di Maluku
Tengah merupakan terluas di Provinsi Maluku. Peluang pengembangan
cengkeh cukup baik karena tersedia lahan yang luas untuk pengembangan,
peluang pasar ekspor yang tersedia sehingga cukup cerah dengan harga jual
yang tinggi. Distribusi cengkeh juga cukup baik. Namun terkait mutu,
terkadang kualitas cengkeh yang dihasilkan kurang bagus.
Pengembangan komoditas cengkeh membutuhkan dukungan semua pihak
baik pemerintah atau pihak terkait, sehingga potensi usaha di bidang ini dapat
lebih berkembang. Penciptaan stabilitas ekonomi sebagai langkah upaya
sehingga diharapkan pihak swasta dapat ikut investasi dalam agribisni s
cengkeh yang meliputi agribisnis hulu dalam penangkaran benih, peremajaan,
peningkatan kualitas cengkeh serta agribisnis hilir di bidang industri
penyulingan minyak, industri makanan dan sebagainya.
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 233
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Tabel 3.199. Peluang-Tantangan Serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Budidaya


Cengkeh di Kabupaten Maluku Tengah
Peluang Tantangan

- Komoditas unggulan sektor perkebunan - Harga jual rendah pada saat musim panen
terutama perkebunan rakyat - Kondisi musim hujan menurunkan kualitas
- Harga cengkeh cukup baik cengkeh
- Peluang ekspor
Titik Kekuatan Titik Kritis (Titik Kelemahan)

- Ketersediaan lahan cengkeh luas - Mutu cengkeh belum tentu berkualitas


- Produksi cengkeh melimpah - Pemasaran masih terkendala
- Penanganan bahan baku mudah - Pengolahan masih terbatas

3) Ikan Cakalang

Sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan masih menjadi leading sector


di Maluku Tengah. Lapangan usaha ini juga berhasil menyerap tenaga kerja
yang paling banyak dibanding dengan kategori lain. Salah satu KPJU unggulan
Maluku Tengah dari subsektor perikanan adalah ikan cakalang. Sumber daya
perikanan cakalang cukup besar di wilayah ini. Pada tahun 2019, produksi ikan
cakalang tercatat sebesar 33.222,59 ton dengan nilai mencapai Rp121,6 miliar.
Produksi ikan cakalang Maluku Tengah merupakan yang tertinggi di Provinsi
Maluku. Kekuatan KPJU ikan cakalang, selain produksinya cukup besar,
komoditas ini mudah untuk dipasarkan. Selain itu dari sisi ketersediaan SDM,
jumlah nelayan penangkapan ikan cakalang ini terbilang banyak. Jangkauan
pemasaran pun pada wilayah sudah cukup luas.
Melihat potensi yang strategis sebagai daerah potensial perikanan
dengan tingkat pemanfaatan dalam tingkat berkembang menunjukkan
bahwa prospek pembangunan perikanan menjadi salah satu kegiatan
ekonomi yang strategis dan sangat cerah bagi Maluku Tengah. Untuk itu
diperlukan peningkatan pengadaan sarana prasarana penangkapan,
pengolahan dan sarana penunjang lain sebagai langkah pembangunan
perikanan di daerah.

Tabel 3.200. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Ikan Cakalang
di Kabupaten Maluku Tengah
Peluang Tantangan
- Banyaknya produk olahan cakalang - Keadaan cuaca yang tidak mendukung
- Tingginya tingkat konsumsi ikan melaut
- Pangsa pasar luas - Harga jual terkadang menurun
234 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 235
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Titik Kekuatan Titik Kritis (Titik Kelemahan)


- Sumber daya perikanan cakalang yang - Kapasitas kapal masih rendah
tinggi - Sarana penangkapan relatif terbatas
- Mudah untuk dipasarkan - Terbatasnya sarana pendingin
- Jumlah SDM nelayan cukup - Teknologi penangkapan tradisional
- Pemasaran cukup luas -

4) Ikan Tuna

Sektor perikanan memiliki peluang yang besar untuk dikembangkan


di Kabupaten Maluku Tengah. Salah satu usaha perikanan yang memiliki
prospek yang besar adalah perikanan tangkap ikan tuna. Produksi ikan tuna
di Maluku Tengah pada tahun 2019 sebesar 17.328,48 ton dengan nilai
mencapai Rp332,5 miliar.
Ikan tuna mempunyai nilai ekonomis cukup tinggi baik di pasar lokal
maupun ekspor. Potensi sumber daya ikan tuna di Maluku Tengah cukup baik.
Wilayah penangkapan terbentang sangat luas, menjadikan pel uang produksi
tangkapan yang tinggi. Peluang KPJU ikan tuna juga semakin terdukung
dengan jumlah nelayan yang memadai. Di samping itu, dari segi pemasaran
mudah dan luas untuk memenuhi kebutuhan baik dalam kabupaten maupun
di luar kabupaten. Namun tantangan perikanan tangkap tuna salah satunya
adalah teknologi penangkapan yang masih tradisional. Untuk itu. pengadaan
teknologi yang lebih modern dalam penangkapan ikan sangat dibutuhkan
dalam rangka efisiensi kegiatan penangkapan perikanan.

Tabel 3.201. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Ikan Tuna di
Kabupaten Maluku Tengah
Peluang Tantangan
- Penyerapan tinggi untuk sektor kuliner, - Keadaan cuaca yang tidak mendukung
rumah makan, industri melaut
- Tingginya tingkat konsumsi ikan
- Pangsa pasar luas
- Harga relatif tinggi
Titik Kekuatan Titik Kritis (Titik Kelemahan)
- Sumber daya perikanan tuna yang tinggi - Kapasitas kapal masih rendah
- Mudah untuk dipasarkan - Sarana penangkapan relatif terbatas
- Jumlah SDM nelayan cukup - Terbatasnya sarana pendingin
- Pemasaran cukup luas - Teknologi penangkapan tradisional
236 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

5) Ikan Tongkol

Ikan tongkol salah satu jenis ikan yang banyak ditangkap di perairan
Maluku Tengah. Keunggulan dari komoditi ikan tongkol adalah produksinya
yang melimpah, banyaknya nelayan, peluang pasar yang menjanjikan
disebabkan tingginya permintaan untuk sektor kuliner seperti rumah makan
dan untuk keperluan industri rumah tangga. Namun komoditas ini tidak
terlepas dari adanya kendala diantaranya produksi amat dipengaruhi faktor
alam/cuaca. Selain itu teknologi penanganan bahan baku masih cukup
sederhana. penciptaan iklim investasi yang kondusif diharapkan dapat
mengundang investor dalam pengolahan ikan sehingga meningkatkan produk
perikanan. Selain itu pengadaan peralatan pasca tangkap dapat juga
diupayakan sebagai langkah dalam menjaga kualitas ikan Tongkol.

Tabel 3.202. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Ikan Tongkol
di Kabupaten Maluku Tengah
Peluang Tantangan
- Penyerapan tinggi untuk sektor kuliner, - Keadaan cuaca yang tidak mendukung
rumah makan, industri melaut
- Tingginya tingkat konsumsi ikan
- Pangsa pasar luas
Titik Kekuatan Titik Kritis (Titik Kelemahan)
- Sumber daya perikanan tersedia - Kapasitas kapal masih rendah
- Mudah untuk dipasarkan - Sarana penangkapan relatif terbatas
- Jumlah SDM nelayan cukup - Terbatasnya sarana pendingin
- Pemasaran cukup luas - Teknologi penangkapan tradisional

6) Kopra

Peningkatan produksi dan pendapatan masyarakat perlu diusahakan untuk


meningkatkan kesejahteraan salah satunya dengan pembangunan industri
kecil dan rumah tangga. Industri rumah tangga di pedesaan yang memberikan
andil dalam menciptakan lapangan pekerjaan dan peningkatan pendapatan
rumah tangga di Maluku Tengah, salah satunya adalah kopra. Kabupaten
Maluku Tengah telah lama dikenal sebagai daerah penghasil kopra. Dengan
sumber bahan baku kelapa yang tersedia, industri kopra di Kabupaten Maluku
Tengah menjadi usaha masyarakat yang dipilih. Hal ini juga diperkuat dengan
proses yang cukup mudah dan pangsa pasar yang luas.
Faktor yang menjadi peluang dan kekuatan dalam pengembangan kopra
antara lain perkebunan kelapa yang luas; pemasaran yang cukup mudah,
sarana dan akses transportasi yang tersedia. Sedangkan faktor internal yang
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 237
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

menjadi kelemahan antara lain teknologi yang minim dan rendahnya


pengetahuan mengenai teknis pengolahan kopra. Pada umumnya teknologi
produksi yang digunakan pada industri kopra masih sederhana sehingga
produktivitas dan kualitas rendah. Dukungan pemerintah dan stakeholder
terkait dapat diupayakan melalui bantuan teknologi pengolahan tepat guna
yang dapat meningkatkan mutu maupun nilai tambah hasil kopra.

Tabel 3.203. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Kopra di


Kabupaten Maluku Tengah
Peluang Tantangan

- Tersedianya akses modal untuk - Penjualan hanya berupa kopra saja


pengembangan industri kopra - Perijinan sulit
- Minimnya pabrik pengolahan
- Harga kopra yang rendah
Titik Kekuatan Titik Kritis (Titik Kelemahan)

- Perkebunan kelapa luas - Teknologi pengolahan yang minim


- Bahan baku kelapa banyak dan tersedia di - Minimnya pengetahuan mengenai teknis
seluruh kecamatan pengolahan kopra
- Wilayah pemasaran cukup luas dan mudah - Sarana penunjang masih minim
- Sarana dan akses transportasi tersedia

7) Ikan Momar

Potensi sumber daya kelautan yang dimiliki oleh Kabupaten Maluku


Tengah, menjadikan sektor perikanan tangkap memiliki pengembangan yang
positif. Salah satu komoditi perikanan tangkap yang potensial adalah ikan
momar. Potensi perikanan yang sangat besar, namun ketersediaan
infrastruktur perikanan yang dibutuhkan masih sangat terbatas. Selain itu
kompetensi nelayan juga masih rendah. Strategi yang dapat dilakukan adalah
dengan meningkatkan kualitas sumber daya manusia terkait adopsi teknologi
baru yang sedang berkembang demi peningkatan produksi ikan.
Selanjutnya pertumbuhan sektor perikanan setidaknya harus ditunjang
berbagai infrastruktur pendukung dari hulu sampai hilir diantaranya
tersedianya cold storage untuk menampung hasil tangkapan nelayan, pabrik
es, akses jalan untuk memasarkan hasil tangkapan nelayan, jaringan listrik dan
sebagainya. Oleh karenanya, perbaikan infrastruktur perikanan tangkap,
infrastruktur pengolahan, infrastruktur pemasaran dan fasilitas pendukungny a
sangat penting guna meningkatkan produksi, nilai tambah dan daya saing
produk perikanan secara bertahap dan berkesinambungan.
238 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Tabel 3.204. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Ikan Momar di
Kabupaten Maluku Tengah
Peluang Tantangan
- Penyerapan tinggi untuk sektor kuliner, - Keadaan cuaca yang tidak mendukung
rumah makan, industri melaut
- Tingginya tingkat konsumsi ikan
- Pangsa pasar luas
Titik Kekuatan Titik Kritis (Titik Kelemahan)
- Sumber daya perikanan tersedia - Kapasitas kapal masih rendah
- Mudah untuk dipasarkan - Sarana penangkapan relatif terbatas
- Jumlah SDM nelayan cukup - Terbatasnya sarana pendingin
- Pemasaran cukup luas - Teknologi penangkapan tradisional

8) Ikan Kakap

Sektor perikanan Indonesia mempunyai peluang yang cukup besar.


Kabupaten Maluku Tengah kaya dengan potensi perikanan dan kelautannya.
Ikan kakap merupakan jenis ikan yang memiliki harga jual yang sangat baik.
Kemampuan sektor perikanan kakap cukup besar untuk menciptakan
kesempatan penyerapan tenaga kerja, meningkatkan pendapatan masyarakat
khususnya masyarakat perikanan.
Namun kelemahannya yaitu kompetensi nelayan kurang memadai,
teknologi penangkapan yang masih tradisional, jaringan pemasaran ikan tidak
memadai dan sebagainya. Peningkatan teknologi penangkapan perlu untuk
ditingkatkan demi mempermudah aktivitas penangkapan ikan.
Pengembangan infrastruktur perikanan secara lengkap akan memacu
perkembangan pembangunan kelautan. Dengan demikian akan menambah
keefektifan kegiatan perikanan.

Tabel 3.205 Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Ikan Kakap
Tangkap di Kabupaten Maluku Tengah
Peluang Tantangan
- Penyerapan tinggi untuk sektor kuliner, - Keadaan cuaca yang tidak mendukung
rumah makan, industri melaut
- Tingginya tingkat konsumsi ikan
- Pangsa pasar luas
- Harga yang tinggi
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 239
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Titik Kekuatan Titik Kritis (Titik Kelemahan)


- Sumber daya perikanan tersedia - Kapasitas kapal masih rendah
- Mudah untuk dipasarkan - Sarana penangkapan relatif terbatas
- Jumlah SDM nelayan cukup - Terbatasnya sarana pendingin
- Pemasaran cukup luas - Teknologi penangkapan tradisional

9) Pala

Komoditas pala merupakan salah satu dari beberapa komoditas utama


yang berkontribusi besar terhadap subsektor perkebunan. Kondisi tanah
Maluku Tengah yang gembur dan subur mendukung budidaya pala. Luas lahan
pala di wilayah ini pada tahun 2020 sebesar 11.791,55 ha dan merupakan yang
terluas di Provinsi Maluku. Peluang pasar terbuka lebar untuk baik komoditas
pala maupun produk turunannya.
Kendala yang dihadapi adalah penentuan harga pala yang tidak stabil.
Selain itu masih terdapat kekurangan dan memerlukan perbaikan-perbai kan
terkait aspek pemasaran. Kurangnya informasi pasar serta terbatasnya sarana
produksi menjadi kelemahan lain dari komoditi ini. Penting bagi pemerintah
dalam membuat kebijakan terkait harga minimal komoditi hasil bumi, dalam
hal ini komoditi pala. Selain itu peranan kelembagaan lebih ditingkatkan
sebagai upaya dalam menguatkan posisi petani dalam rantai pemasaran serta
memudahkan para petani dalam memperoleh informasi pasar.

Tabel 3.206. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Pala di


Kabupaten Maluku Tengah
Peluang Tantangan

- Permintaan cukup tinggi - Harga tidak stabil


- Dapat diolah menjadi berbagai produk - Cuaca tertentu menurunkan kualitas
olahan
- Kondisi lahan yang cocok untuk budidaya
pala
Titik Kekuatan Titik Kritis (Titik Kelemahan)

- Produksi cukup tinggi - Sarana produksi masih terbatas


- Tenaga kerja tersedia - Teknologi produksi tradisional
- Penampung hasil pala cukup banyak
- Lahan tersebar luas
240 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

10) Ikan Kering/Asin

Perikanan adalah salah satu subsektor yang memiliki nilai strategis yang
tinggi. Sektor perikanan memiliki peranan yang sangat besar dalam
perekonomian daerah yaitu sebagai peningkatan pendapatan, penyediaan
lapangan pekerjaan, serta penyediaan bahan pangan bergizi untuk dikonsumsi
masyarakat.
Produk perikanan tidak hanya dijual dalam bentuk segar,
pengembangannya telah sangat maju menjadi produk olahan ikan yang
beragam, salah satunya adalah ikan kering Dengan banyaknya hasil perikanan
di Kabupaten Maluku Tengah, semakin meningkatkan peluang industri ini.
Pada sisi permintaan akan produk olahan ikan kering juga relatif tinggi.
Dalam mendukung pengembangan produk olahan ikan, dibutuhkan
sarana dan prasarana pendukung yang memadai seperti, teknologi produksi
yang lebih canggih serta sarana pendukung lainnya. Selain itu dari aspek
produksi, produsen perlu memperhatikan kualitas produk sehingga diharapkan
potensi pasar yang ada dapat termanfaatkan dengan baik. Strategi perluasan
jaringan pemasaran perlu ditingkatkan seperti dengan pelaku usaha kuliner.

Tabel 3.207. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Ikan Kering di
Kabupaten Maluku Tengah
Peluang Tantangan
- Berkembangnya teknologi informasi - Pasar masih terbatas
- Adanya peminat ikan kering

Titik Kekuatan Titik Kritis (Titik Kelemahan)


- Ketersediaan bahan baku ikan yang - Sarana dan prasarana produksi belum
banyak memadai
- Tenaga kerja memadai - Pengemasan kurang bermutu
- Pemasaran cukup mudah - Teknologi produksi masih sederhana
- Kelompok pengolahan ikan banyak - Manajemen usaha belum optimal
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 241
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

I. KABUPATEN MALUKU TENGGARA

1. PROFIL DAERAH
a. Letak Geografi
Kabupaten Maluku Tenggara merupakan salah satu kabupaten yang berada di
Provinsi Maluku. Wilayah Kabupaten Maluku Tenggara secara astronomis berada
0 0 0 0
5 6 133
Tenggara merupakan daerah kepulauan yang
2
mempunyai luas keseluruhan 1.031,81 km . Secara geografis, Maluku Tenggara
berbatasan dengan hilir asi Laut Banda di Utara, Laut Arafura di Selatan, Laut
Arafura di Barat, serta Kota Tual dan Laut Banda di Timur.
Kabupaten Maluku Tenggara terdiri dari 78 pulau dan 11 kecamatan, antara
lain Kecamatan Kei Kecil, Kei Kecil Barat, Kei Kecil Timur, Hoat Sorbay, Manyeuw,
Kei Kecil Timur Selatan, Kei Besar, Kei Besar Utara Timur, Kei Besar Selatan, Kei
Besar Utara Barat, dan Kei Besar Selatan Barat. Kecamatan Kei Besar Utara Timur
2
merupakan wilayah terluas di Kabupaten Maluku Tenggara, yaitu 167,09 km .
Kecamatan dengan luas terkecil adalah Kecamatan Kei Besar Selatan Barat, yaitu
2
42,13 km .

Tabel 3.208. Luas Wilayah Kabupaten Maluku Tenggara


Luas
Ibukota Jumlah
Kecamatan Wilayah Persentase
Kabupaten/Kota 2
Pulau
(km )
Kei Kecil Langgur 109,27 10,59 18
Kei Kecil Barat Ojoira 95,76 9,28 17
Kei Kecil Timur Rumat 68,26 6,62 1
Hoat Sorbay Tetoat 82,28 7.97 2
Manyeuw Rumahdian 61,93 6,00 12
Kei Kecil Timur Selatan Danar Ternate 55,48 5,38 -
Kei Besar Elat 112,97 10,95 7
Kei Besar Utara Timur Hollat 167,09 16,19 4
Kei Besar Selatan Weduar 78,83 7,64 8
Kei Besar Utara Barat Uwat Reyaan 157,81 15,30 6
Kei Besar Selatan Barat Rahangiar 42,13 4,08 3
Kab. Maluku Tenggara 1.031,81 100,00 78
Sumber: Kabupaten Maluku Tenggara Dalam Angka 2021

b. Topografi dan Iklim


Secara Topografi Pulau Kei Kecil, berada pada ketinggian ± 100 dpl. Beberapa
bukit rendah di tengah dan utara mencapai 115 dpl. Kemiringan daratan Pulau Kei
242 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

0
Kecil berkisar 0-25 dengan kategori landai. Sedangkan Pulau Kei Besar berbukit
dan bergunung yang membujur sepanjang pulau dengan ketinggian rata-rata 500
- 800 dpl di atas permukaan laut dengan Gunung Dab sebagai puncak tertinggi.
Dataran rendah merupakan jalur sempit sepanjang pantai. Kemiringan daratan
Pulau Kei Besar dikategorikan curam dan sangat curam dengan tingkat kemiringan
0 0
mencapai kisaran 15-45 dan lebih dari 45 pada beberapa titik. Suhu rata-rata
o
Kabupaten Maluku Tenggara per Desember 2020 adalah 27,9 C. Dengan
kelembapan rata-rata 91 persen dan kecepatan angin rata-rata 1,0 m/det, serta
jumlah curah hujan sebesar 333,9 mm.
Iklim di kawasan Kabupaten Maluku Tenggara dipengaruhi oleh Laut Banda,
Laut Arafura, dan Samudra Indonesia serta dibayangi Pulau Irian di Bagian Timur
dan Benua Australia di bagian Selatan sehingga sewaktu-waktu terjadi perubahan.
Keadaan musim di Kabupaten Maluku Tenggara adalah sebagai berikut: 1) Musim
Timur atau musim kemarau berlangsung dari Bulan April-Oktober. 2) Musim Barat
atau musim hujan berlangsung Manyu dari Bulan Oktober-Februari dengan
intensitas tertinggi pada bulan Desember dan Februari. 3) Musim Pancaroba
berlangsung dalam Bulan Maret/April dan Oktober/November.

Tabel 3.209. Pengamatan Unsur Iklim di Kabupaten Maluku Tenggara, Desember


2020

Unsur Iklim Stasiun Kepulauan Tanimbar


Suhu (°C)
Minimum -
Rata-rata 27,9
32,2Maksimum 32,2
Kelembaban (%)
Minimum -
Rata-rata 91,0
Maksimum -
Kecepatan Angin (m/det)
Minimum -
Rata-rata 1,0
Maksimum 15,0
Tekanan Udara (mb)
Minimum -
Rata-rata 1.006,1
Maksimum -
Jumlah Curah Hujan (mm) 333,9
18Jumlah Hari Hujan (hari) 18
Penyinaran Matahari (%) 59
Sumber: Kabupaten Maluku Tenggara Dalam Angka 2021
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 243
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

c. Demografi
Penduduk Kabupaten Maluku Tenggara dari tahun ke tahun mengalami
peningkatan yang cukup berarti. Jumlah penduduk pada tahun 2020 sebanyak
127.834 jiwa, meningkat 0,39 persen dari tahun 2019. Artinya dalam periode
tersebut penduduk Maluku Tenggara telah bertambah sekitar 49,85 ribu jiwa.
Sebagaimana pertumbuhan penduduk, persebaran penduduk di Maluku Tenggara
juga tidak merata. Pada tahun 2020 porsi terbesar penduduk Kabupaten Maluku
Tenggara berada di Kecamatan Kei Kecil (26,92 persen), kemudian disusul oleh
Kecamatan Kei Besar (15,49 persen). Kepadatan penduduk tertinggi berada di
2
Kecamatan Kei Kecil sebesar 315 penduduk per km , kemudian disusul oleh
2
Kecamatan Kei Besar sebesar 175 penduduk per km .
Berdasarkan jenis kelamin, masih banyak kecamatan di Maluku memiliki rasio
jenis kelamin di bawah 100, kecuali Kecamatan Kei Kecil Barat, Manyeuw, dan Kei
Besar Utara Barat. Hal ini menunjukkan bahwa 8 kecamatan di Kabupaten Maluku
Tenggara jumlah penduduk laki-laki lebih sedikit daripada penduduk perempuan.
Adapun untuk rasio jenis kelamin tertinggi terdapat pada Kecamatan Kei Kecil
Barat dengan 102. Rasio jenis kelamin terendah berada pada angka 97 dan tersebar
di Kei Kecil, Kei Kecil Timur, Hoat Sorbay, Kei Kecil Timur Selatan, Kei Besar, dan
Kei Besar Selatan Barat.

Tabel 3.210. Penduduk, Laju Pertumbuhan Penduduk, Kepadatan Penduduk, Rasio


Jenis Kelamin Penduduk Menurut Kecamatan di Kabupaten Maluku Barat, 2020
Laju Kepadatan Rasio
Kecamatan Penduduk Pertumbuhan Penduduk per Jenis
2
2019-2020 (%) km Kelamin
Kei Kecil 34.421 1,20 315 97
Kei Kecil Barat 7.884 -1,83 82 102
Kei Kecil Timur 8.812 -0,25 129 97
Hoat Sorbay 10.354 1,53 126 97
Manyeuw 6.236 -066 102 101
Kei Kecil Timur Selatan 5.969 0,71 108 97
Kei Besar 19.804 -0,27 175 97
Kei Besar Utara Timur 12.903 1,20 77 98
Kei Besar Selatan 7.532 -0,57 96 98
Kei Besar Utara Barat 9.998 1,50 63 100
Kei Besar Selatan Barat 3.840 -2,61 91 97
Kab. Maluku Tenggara 127.843 0,39 124 98
Sumber: Kabupaten Maluku Barat Dalam Angka 2021
244 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

d. Potensi Sumber Daya Ekonomi


1. Pertanian Tanaman, Peternakan dan Perburuan

Di bidang pertanian, perkebunan dan peternakan, tanaman pertanian yang


sangat potensial untuk dikembangkan adalah ubi kayu dan jagung, serta
tanaman hortikultura seperti bawang, cabai, kacang panjang serta, dan terung.
Ubi kayu mempunyai prospek yang sangat baik, karena kesesuaian lahan, dan
telah diusahakan secara luas oleh masyarakat, sehingga mudah untuk
dikembangkan industri pengolahannya. Produksi ubi kayu pada tahun 2020
sebesar 5.316 ton.

Tabel 3.211. Produksi Tanaman Pangan Menurut Jenis Tanaman di Kabupaten


Maluku Tenggara (ton), 2020
Jenis Tanaman Pangan Produksi
Padi Ladang 120
Jagung 1.743
Ubi Kayu 5.316
Ketela Rambat 1.304
Talas 522
Umbi-umbian 1.193
Kacang Tanah 195
Sumber: Kabupaten Maluku Tenggara Dalam Angka 2021

Tanaman sayuran pada tahun 2020 mengalami penurunan jika


dibandingkan dengan tahun 2019. Penurunan tersebut terjadi pada tanaman
bawang merah, cabai rawit, kacang panjang, dan terung. Cabai rawit menjadi
sayuran dengan produksi terbesar di Kabupaten Maluku Tenggara, yaitu
sebesar 2.581 kuintal. Disusul oleh terung sebesar 2.005 ton. Kecamatan Kei
besar menjadi penghasil produksi cabai rawit terbesar di Maluku Tenggara,
yaitu 1.507 kuintal.

Tabel 3.212. Produksi Beberapa Jenis Tanaman Sayuran Menurut Kecamatan di


Kabupaten Maluku Tenggara (kuintal), 2020
Kecamatan Bawang Merah Cabai Rawit Kacang Panjang Terung
Kei Kecil 56 163 133 195
Kei Kecil Barat - 79 - 178
Kei Kecil Timur 1.654 184 203 479
Hoat Sorbay - 288 169 310
Manyeuw 45 229 172 167
Kei Kecil Timur Selatan - 1.507 128 335
Kei Besar - 66 - 170
Kei Besar Utara Timur - - - -
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 245
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Kecamatan Bawang Merah Cabai Rawit Kacang Panjang Terung


Kei Besar Selatan - 65 10 171
Kei Besar Utara Barat - - - -
Kei Besar Selatan Barat - - - -
Kab. Maluku Tenggara 1.746 2.581 825 2.005
Sumber: Kabupaten Maluku Tenggara Dalam Angka 2021

Secara umum, luas areal tanaman perkebunan terbesar di Kabupaten


Maluku Tenggara tahun 2020 adalah perkebunan kelapa dengan total areal
seluas 19.445 hektar. Kecamatan Kei Besar Selatan menjadi kecamatan dengan
luas areal perkebunan kelapa terluas sebesar 3.850 hektar. Sementara itu, dari
jumlah produksi perkebunan Kabupaten Maluku Tenggara pada tahun 2020
diantaranya terdiri dari 11.667 ton kelapa, 517,04 ton pala, 1,80 ton kakao, 1,38
kopi dan 1,00 ton tebu.

Tabel 3.213. Produksi Tanaman Perkebunan Menurut Kecamatan dan Jenis Tanaman
di Kabupaten Maluku Tenggara (ton), 2020
Kecamatan Pala Kelapa Kopi Kakao Tebu
Kei Kecil 2,15 306,00 0,25 0,50 -
Kei Kecil Barat - 1.590,00 - - -
Kei Kecil Timur 2,50 633,00 0,30 - -
Hoat Sorbay 2,29 621,00 - - -
Manyeuw - 390,00 - - -
Kei Kecil Timur Selatan - 900,00 - - -
Kei Besar 167,60 1.104,00 0,19 1,00 1,00
Kei Besar Utara Timur 18,00 1.803,00 0,26 0,30 -
Kei Besar Selatan 312,10 2.310,00 0,38 - -
Kei Besar Utara Barat - 1.410,00 - - -
Kei Besar Selatan Barat 12,40 600,00 - - -
Kab. Maluku Tenggara 517,04 11.667,00 1,38 1,80 1,00
Sumber: Kabupaten Maluku Tenggara Dalam Angka 2021

Populasi ternak di Kabupaten Maluku Tenggara tahun 2020 terdiri dari


2.471 ekor sapi potong, 2.747 ekor kambing dan 5.358 ekor babi. Sementara
populasi unggas terbesar adalah ayam kampung. Untuk ayam pedaging
sebanyak 2.500 ekor dan ayam petelur sebanyak 22.877 ekor.
246 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Tabel 3.214. Populasi dan Produksi Ternak dan Unggas Menurut Jenis Ternak dan
Unggas di Kabupaten Maluku Tenggara, 2019-2020
Populasi (ekor) Produksi (kg)
Jenis Ternak
2019 2020 2019 2020
Sapi Potong 2.246 2.471 32.700 35.879
Kerbau - - - -
Kuda - - - -
Kambing 2.497 2.747 3.877 4.265
Domba - - - -
Babi 5.457 5.358 20.315 19.947
Jenis Unggas 2019 2020 2019 2020
Ayam Kampung 18.907 22.877 2.038 2.466
Ayam Petelur 2.500 32.500 214 299
Ayam Pedaging .500 2.500 2.233 2.233
Itik 6.900 8.766 1.442 1.832
Sumber: Provinsi Maluku Dalam Angka 2021

2. Kehutanan dan Pemanenan Kayu dan Hasil Hutan Selain Kayu


Pada tahun 2020, tercatat Kabupaten Maluku Tenggara memiliki total luas
hutan dan perairan 47.142 hektar, yang terdiri dari hutan lindung seluas 6.438
hektar, hutan produksi terbatas 2.399 hektar, hutan produksi tetap 2.966
hektar, hutan produksi yang dapat dikonversi 17.322 hektar, dan hutan
konservasi 18.017 hektar.

Tabel 3.215. Luas Kawasan Hutan dan Konservasi Hutan dan Perairan di Kabupaten
Maluku Tenggara (ha), 2020
Jenis Hutan Luas Hutan
Hutan Konservasi 18.017
Hutan Lindung 6.438
Hutan Produksi Terbatas 2.399
Hutan Produksi Tetap 2.966
Hutan Produksi Konversi 17.322
Jumlah Luas Hutan dan Perairan 47.142
Sumber: Provinsi Maluku Dalam Angka 2021

3. Perikanan
Potensi perikanan yang dapat dikembangkan adalah perikanan budidaya
dengan luas lahan sebesar 10.175,87 hektar, perikanan tangkap dengan luas
daerah penangkapan ikan 0 4 mil laut sebesar 3.804,17 km² dan perairan 4-
12 mil laut sebesar 4.585,41 km², yang terletak diantara WPP Laut Arafura, Laut
Banda dan laut Seram yang memiliki keragaman ikan demersal dan pelagis
bernilai ekonomi tinggi dengan potensi JTB sebesar 3.735.225 ton per tahun.
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 247
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Sumber daya perikanan yang cukup besar ini mendorong masyarakat


menggantungkan hidupnya di sektor perikanan. Ini ditunjukkan dengan
besarnya kontribusi lapangan usaha sub kategori perikanan terhadap
Lapangan Usaha Kategori Pertanian, Kehutanan dan Perikanan pada tahun
2016 sebesar 70,87 persen atau terhadap PDRB Kabupaten Maluku Tenggara
yang tercatat sebesar Sumber daya 21,43 persen. (WPP 714 Laut Banda potensi
431.069 ton/tahun; JTB 344.856 Ton/tahun, WPP 718 Laut Arafura potensinya
1.992.730 Ton/Tahun; JTB 1.594.185 Ton/tahun, WPP 715 Laut Seram Potensinya
631.703 Ton/Tahun; JTB 505.363 Ton/Tahun Dinarasikan kemudian).

Tabel 3.216. Produksi Ikan Menurut Jenis di Kabupaten Maluku Tenggara, 2018-2020
Jenis Ikan 2019 2020
Udang - -
Cakalang 1.352,79 3.525,10
Tuna 132.80 800,90
Tenggiri 924,00 5.987,00
Kembung 581,00 10.408,80
Julung 938,50 434,50
Teri 3.459,40 2.368,20
Selar 1.894,80 10.040,80
Layang 2.105,60 6.053,80
Cucut 190,20 114,40
Tongkol 1.949,00 11.967,90
Tetengkek 709,10 719,60
Layur 892,30 1.747,00
Terubuk - -
Gulamah/Tigawaja 1.100,90 1.239,60
Sebelah 10,20 19,80
Kuwe 4.134,10 4.364,10
Peperek 6,20 12,30
Beloso 707,50 938,80
Kakap Merah 1.710,40 4.687,10
Kakap Putih 900,80 1.109,50
PARI 9,30 14,00
Bawal Putih 871,20 1.067,10
Bawal Hitam 901,40 957,70
Kuro/Senangin 40,50 34,10
Kerapu 1.676,60 4.452,40
Manyung 830,20 835,90
Belanak 815,60 798,90
Biji Nangka 1.120,60 839,30
Gerot-Gerot 807,90 1.093,40
248 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Jenis Ikan 2019 2020


Kapas-Kapas 2.480,30 2.393,00
Kuniran 1.100,20 923,00
Swangi 322,21.297,40 611,30
Lemuru 750,50504,00 1.202,40
Lencan 477,90 2.998,90
Merah Bambangan 7,50 155,00
Ekor Kuning 203,20 343,70
Lain-lain 52.491,90 8.528,70
Kab. Maluku Tenggara 90.409,90 94.907,70
Sumber: Kabupaten Maluku Tenggara Dalam Angka 2021

4. Pertambangan dan Penggalian


Produksi bahan galian di Kabupaten Maluku Tenggara terdiri dari batu kali,
batu pecah, batu karang, kerikil, pasir pasang, pasir urug, sirtu, dan tanah urug.
Produksi terbesar berasal dari bahan galian C tanah urug sebesar 105.784.
Kemudian diikuti oleh sirtu sebesar 98.747, dan batu karang sebesar 5.591.

Tabel 3.217. Produksi Bahan Galian C di Kabupaten Maluku Tenggara, 2020


Jenis Bahan Galian C Volume
Batu Kali 1.291
Batu Pecah -
Batu Karang 5.591
Kerikil 3.237
Pasir Pasang 5.395
Pasir Urug 2.238
Sirtu 98.747
Tanah Urug 105.748
Sumber: Kabupaten Maluku Tenggara Dalam Angka 2021

5. Perdagangan
Total Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah di Kabupaten Maluku Tenggara
terdiri dari beberapa sektor usaha, antara lain sektor perdagangan,
perindustrian, perikanan, pertanian, peternakan, pertambangan, dan jasa.
Terdapat total 7.627 unit Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah di Kabupaten
Maluku Tenggara. Usaha mikro masih mendominasi dengan jumlah 7.295 unit
di tahun 2020. Sektor usaha terbesar adalah sektor usaha perdagangan dan
pertanian. Masing-masing Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah di adalah 2.314
dan 2.230 unit. Kemudian disusul oleh sektor usaha perikanan sebesar 2.054
unit, perindustrian 391 unit, jasa sebesar 330 unit, peternakan sebesar 273 unit,
dan pertambangan sebesar 35 unit.
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 249
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Tabel 3.218. Jumlah Total Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Menurut Kecamatan di
Kabupaten Maluku Tenggara, 2020
Kecamatan Mikro Kecil Menengah Jumlah
Kei Kecil 1.388 148 22 1.558
Kei Kecil Barat 758 2 - 760
Kei Kecil Timur 496 7 - 503
Hoat Sorbay 590 30 - 620
Manyeuw 381 25 2 408
Kei Kecil Timur Selatan 777 25 - 802
Kei Besar 898 37 5 904
Kei Besar Utara Timur 523 1 - 524
Kei Besar Selatan 533 9 - 542
Kei Besar Utara Barat 454 2 - 456
Kei Besar Selatan Barat 497 17 - 514
Kab. Maluku Tenggara 7.295 303 29 7.627
Sumber: Kabupaten Maluku Tenggara Dalam Angka 2021

6. Industri Pengolahan
Jumlah industri mikro dan kecil di Kabupaten Maluku Tenggara tercatat
sebanyak 967 perusahaan dengan tenaga kerja sebanyak 1.636 orang.

7. Pariwisata
Di sektor Pariwisata, Maluku Tenggara sebagai kabupaten kepulauan
berkawasan pesisir dan pulau Tenggara kecil menghadirkan panorama alam
yang indah, yang didukung budaya lokal warisan leluhur akan terus
dikembangkan dengan tetap memperhatikan kearifan lokal masyarakat Kei.
Jumlah rumah makan/restoran terbesar di Kabupaten Maluku Tenggara berada
di Kecamatan Kei Kecil, yaitu sebesar 10 rumah makan pada tahun 2020. Jumlah
tersebut tidak mengalami peningkatan sejak 2018.

Tabel 3.219. Jumlah Rumah Makan/Restoran Menurut Kecamatan di Kabupaten


Maluku Tenggara, 2017-2020
Kecamatan 2017 2018 2019 2020
Kei Kecil 8 10 10 10
Kei Kecil Barat - - - -
Kei Kecil Timur 1 2 2 2
Hoat Sorbay - - - -
Manyeuw 1 2 2 2
Kei Kecil Timur Selatan 2 - - -
Kei Besar 2 - - -
Kei Besar Utara Timur - - - -
Kei Besar Selatan - - - -
Kei Besar Utara Barat - - - -
Kei Besar Selatan Barat - - - -
250 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Kecamatan 2017 2018 2019 2020


Kab. Maluku Tenggara 14 14 14 14
Sumber: Kabupaten Maluku Tenggara Dalam Angka 2021

Kabupaten Maluku Tenggara memiliki 90 objek wisata yang tersebar di


wilayahnya. Kecamatan Kei Besar menjadi kecamatan dengan objek wisata
terbesar, yaitu 20 objek wisata. Objek wisata di Kabupaten Maluku Tenggara
berupa pantai, monumen, air terjun, kampung adat, goa, pulau, situs, dan
wisata budaya.

Tabel 3.220. Jumlah Obek Wisata Menurut Kecamatan di Kabupaten Maluku


Tenggara, 2020
Kecamatan 2020
Kei Kecil 13
Kei Kecil Barat 7
Kei Kecil Timur 6
Hoat Sorbay 9
Manyeuw 16
Kei Kecil Timur Selatan 5
Kei Besar 20
Kei Besar Utara Timur 7
Kei Besar Selatan 1
Kei Besar Utara Barat 6
Kei Besar Selatan Barat -
Kabupaten Maluku
90
Tenggara
Sumber: Kabupaten Maluku Tenggara Dalam Angka 2021

e. Sumber Daya Manusia


Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu komponen penting dalam
pembangunan wilayah. Peranan individu dalam suatu daerah salah satunya
terwujud dalam partisipasi mereka sebagai tenaga kerja untuk menggerakkan
perekonomian wilayah tersebut. Keterlibatan penduduk dalam kegiatan ekonomi
diukur dengan porsi penduduk yang masuk ke dalam pasar kerja (bekerja atau
mencari pekerjaan) yang disebut sebagai Angka Partisipasi Angkatan Kerja.
Partisipasi angkatan kerja membandingkan total angkatan dengan total penduduk
usia kerja.
Pada tahun 2020, angkatan kerja di Kabupaten Maluku Tenggara sebanyak
46.185 orang yang terdiri dari 43.897 orang yang berstatus bekerja dan 2.288
orang berstatus pengangguran. Dari jumlah ini, diperoleh TPAK Kabupaten
Maluku Tenggara pada tahun 2020 sebesar 65,24 persen, nilai ini mengalami
kenaikan sebesar 2,64 persen dibandingkan dengan kondisi tahun 2018 (62,66
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 251
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

persen). Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) adalah persentase jumlah


pengangguran terhadap jumlah angkatan kerja. Pada tahun 2020, TPT Kabupaten
Maluku Tenggara adalah sebesar 4.96 persen, meningkat 2,5 persen dari tahun
2019 (2,45 persen). Pada tahun 2019, Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
Kabupaten Maluku Tenggara mengalami kenaikan sebesar 0,35 poin menjadi
66,20 dari IPM tahun 2019 (65,85).

f. Prasarana Infrastruktur
1. Prasarana Transportasi
Jalan merupakan prasarana pengangkutan yang sangat penting
keberadaannya dalam menjamin kelancaran kegiatan ekonomi di suatu
wilayah. Oleh karenanya, peningkatan kualitas dan kuantitas jal an perlu
dilakukan agar dapat memudahkan mobilitas penduduk serta memperlancar
lalu lintas barang dari satu daerah ke daerah lain. Dari sana kemudian ekonomi
dapat bertumbuh. Terdapat sepanjang 800 km jalan di Kabupaten Maluku
Tenggara. Menurut kondisinya jalan tersebut dapat dibagi menjadi beberapa
kategori. Pada tahun 2020, terdapat 217,55 km jalan dengan kondisi baik, 74,02
km dalam kondisi sedang, 62,68 km dalam kondisi rusak, 445,75 km dalam
kondisi rusak berat.
Menurut jenis permukaan jalan, Kabupaten Maluku Tenggara masih
didominasi oleh jalan dengan permukaan tanah sepanjang 432,55 Km. Hanya
ada sepanjang 138,82 km jalan di Kabupaten Maluku Tenggara dengan
permukaan aspal. Dari jenis dan jumlah kendaraan, kendaraan bermotor di
Kabupaten Maluku Tenggara didominasi oleh sepeda motor sebesar 5.241 unit
di tahun 2020. Kemudian diikuti oleh mobil penumpang sebanyak 831 unit, dan
truk sebanyak 223 unit, serta bus sebanyak 4 unit.

Tabel 3.221. Panjang Jalan Menurut Kecamatan dan Jenis Permukaan di Kabupaten
Maluku Tenggara (km), 2017-2020
Kecamatan Aspal Kerikil Hotmix Tanah Lainnya
Kei Kecil 16,27 0,60 84,77 103,01 2,30
Kei Kecil Barat 2,14 - 3,90 41,86 1,30
Kei Kecil Timur 8,16 6,50 13,35 47,23 2,00
Hoat Sorbay 3,23 4,60 7,20 26,72 2,00
Manyeuw 0,70 6,03 23,68 23,06 1,00
Kei Kecil Timur Selatan - - 4,00 25,20 3,20
Kei Besar 14,58 0,40 9,15 40,59 -
Kei Besar Utara Timur 0,50 - - 24,50 -
Kei Besar Selatan 62,29 2,49 46,66 42,43 2,70
Kei Besar Utara Barat 30,95 0,80 - 27,95 -
Kei Besar Selatan Barat - - - 30,00 -
252 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Kecamatan Aspal Kerikil Hotmix Tanah Lainnya


Kab. Maluku Tenggara 138,82 21,42 192,71 432,55 14,50
Sumber: Kabupaten Maluku Tenggara Dalam Angka 2021

2. Prasarana Listrik dan Air Bersih/Minum


Salah satu Indikator untuk mengukur tingkat kesejahteraan masyarakat
adalah kemampuan untuk mengakses layanan listrik/penerangan rumah. Di
Kabupaten Maluku Tenggara sumber penerangan yang digunakan oleh
masyarakat/rumah tangga (RT) masih didominasi oleh layanan PLN. Sampai
dengan akhir tahun 2017, persentase layanan listrik PLN yang menjangkau
rumah tangga di Maluku Tenggara telah 18.196 rumah tangga. Sedangkan
total rumah tangga yang berakses listrik baik PLN maupun Non PLN di Maluku
Tenggara telah mencapai angka 20.196 rumah tangga atau mencapai 99,80
persen dari total rumah tangga di Maluku Tenggara. Dari angka tersebut,
terdapat kurang lebih 1.900 rumah tangga atau 9,41 persen rumah tangga
yang mengakses listrik bukan dari layanan PLN. Di tahun 2020 terdapat
sebanyak 37.834 pelanggan listrik PT. PLN di Kabupaten Maluku Tenggara.
Jumlah ini mengalami peningkatan signifikan sejak 2017.

3. Prasarana Komunikasi
Kantor pos adalah tempat pemberi pelayanan komunikasi tertulis dan surat
elektronik, layanan paket, layanan logistik, layanan transaksi keuangan, dan
layanan kepentingan umum. Rumah pos pembantu berfungsi sama seperti
kantor pos, bedanya adalah rumah pos pembantu biasanya terletak di daerah
terpencil. Prasarana komunikasi Kabupaten Maluku Tenggara didukung oleh 1
kantor pos pembantu yang berada di Kecamatan Kei Kecil. Jumlah ini belum
mengalami peningkatan sejak 2017.
Sejak tahun 2015-2020, satuan sambungan telepon di Kabupaten Maluku
Tenggara mengalami peningkatan. Terdapat 1.376 sambungan pada 2015,
1.687 sambungan pada 2016, 1.650 sambungan pada 2017, 1.775 sambungan
pada 2018, 1.890 sambungan pada 2019, 2.356 sambungan pada 2020.

4. Prasarana Pendidikan
Salah satu faktor utama keberhasilan pembangunan di suatu negara adalah
tersedianya cukup sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. Berbagai
program terus diupayakan dalam mempercepat peningkatan kualitas SDM,
yang pada akhirnya akan menciptakan SDM yang tangguh, yang siap bersaing
di era globalisasi. Peningkatan SDM sekarang ini lebih difokuskan pada
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 253
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

pemberian kesempatan seluas-luasnya kepada penduduk untuk mengecap


pendidikan, terutama penduduk kelompok usia sekolah (7-24 tahun).

Tabel 3.222. Jumlah Desa/Kelurahan yang Memiliki Fasilitas Sekolah Menurut


Kecamatan di Kabupaten Maluku Tenggara, 2020

Kecamatan SD Perguruan
SMP SMA SMK
Tinggi
Kei Kecil 12 5 2 3 3
Kei Kecil Barat 10 5 1 - -
Kei Kecil Timur 11 5 3 3 -
Hoat Sorbay 10 5 2 1 -
Manyeuw 9 2 - - 1
Kei Kecil Timur Selatan 7 3 2 - -
Kei Besar 25 7 3 - -
Kei Besar Utara Timur 23 7 2 - -
Kei Besar Selatan 10 4 1 - -
Kei Besar Utara Barat 17 5 - - -
Kei Besar Selatan Barat 8 3 - - -
Kab. Maluku Tenggara 141 51 16 7 4
Sumber: Kabupaten Maluku Tenggara Dalam Angka 2021

Ketersediaan fasilitas pendidikan baik sarana maupun prasarana akan


sangat menunjang dalam meningkatkan mutu pendidikan. Di Kabupaten
Maluku Tenggara telah tersedia berbagai sekolah dari tingkat SD hingga
SMA/SMK/MA. Pada tahun ajaran 2019/2020 juga terjadi peningkatan jumlah
sekolah yang ada di Kabupaten Maluku Tenggara, baik di tingkat SD/MI,
SMP/MTs, maupun SMA/SMK/MA dan PT. Jumlah sekolah pada 2020/2021
Tercatat sebanyak 27 TK; 1 RA; 142 SD; 13 MI; 48 SMP; 9 MTs; 16 SMA; 10 SMK;
dan 4 MA.

5. Prasarana Kesehatan
Sampai dengan tahun 2020, pemerintah telah membangun beberapa
pusat kesehatan yang di wilayah kabupaten/kota di Kabupaten Maluku
Tenggara, namun masih belum merata dan dalam jumlah yang sedikit. Jumlah
rumah sakit, pada tahun 2020 terdapat 2 rumah sakit di Kabupaten Maluku
Tenggara, yang berpusat di Kecamatan Kei Kecil. Jumlah ini tidak berubah
sejak 2019. Terdapat 18 puskesmas dan 236 posyandu yang tersebar hampir
merata di Kabupaten Maluku Tenggara.
254 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Tabel 3.223. Jumlah Rumah Sakit Umum, Puskesmas, dan Posyandu Menurut
Kecamatan di Kabupaten Maluku Tenggara, 2019-2020
Rumah Sakit
Puskesmas Posyandu
Kecamatan Umum
2019 2020 2019 2020 2019 2020
Kei Kecil 2 2 3 - 32 -
Kei Kecil Barat - - 1 - 13 -
Kei Kecil Timur - - 1 - 18 -
Hoat Sorbay - - - - 16 -
Manyeuw - - 1 - 10 -
Kei Kecil Timur Selatan - - 1 - 13 -
Kei Besar - - 4 - 47 -
Kei Besar Utara Timur - - 2 - 32 -
Kei Besar Selatan - - 2 - 15 -
Kei Besar Utara Barat - - 2 - 26 -
Kei Besar Selatan Barat - - 1 - 46 -
Kab. Maluku Tenggara 2 2 18 - 236 -
Sumber: Kabupaten Maluku Tenggara Dalam Angka 2021

2. PEREKONOMIAN DAERAH
Nilai PDRB Kabupaten Maluku Tenggara atas dasar harga berlaku pada tahun 2020
mencapai 3.260,4 miliar rupiah. Secara nominal, nilai PDRB ini mengalami peningkatan
35,28 miliar rupiah dibandingkan dengan tahun 2019 yang mencapai 3.225,12 miliar
rupiah. Kenaikan nilai PDRB tersebut dipengaruhi oleh kenaikan kinerja ekonomi di
sebagian besar lapangan usaha. Namun, berdasarkan harga konstan 2010, angka PDRB
mengalami penurunan menjadi 1.966,83 miliar rupiah. Hal tersebut menunjukkan
bahwa selama tahun 2020 di Kabupaten Maluku Tenggara mengalami kontraksi
ekonomi sebesar 4,42 miliar rupiah, dibandingkan tahun sebelumnya yang berjumlah
1.971,23 miliar rupiah.

Tabel 3.224. Distribusi Persentase PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Menurut
Lapangan Usaha di Kabupaten Maluku Tenggara, 2016-2020
Kategori Lapangan Usaha 2016 2017 2018 2019* 2020**
A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 30,43 30,00 29,61 29,38 30,00
B Pertambangan dan Penggalian 0,47 0,47 0,46 0,46 0,46
C Industri Pengolahan 1,38 1,38 1,37 1,35 1,33
D Pengadaan Listrik dan Gas 0,08 0,08 0,08 0,08 0,08
E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah,
Limbah dan Daur Ulang 0,37 0,37 0,37 0,37 0,37
F Konstruksi 10,99 10,85 10,98 11,02 11,02
G Perdagangan Besar dan Eceran; 12,40 12,35 12,33 12,06
Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 12,,09
H Transportasi dan Pergudangan 2,92 3,00 3,00 3,03 2,57
I Penyediaan Akomodasi dan Makan 2,40 2,33 2,28 2,24 2,11
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 255
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Kategori Lapangan Usaha 2016 2017 2018 2019* 2020**


J Informasi dan Komunikasi 1,14 1,09 1,10 1,07 1,10
K Jasa Keuangan dan Asuransi 3,82 3,91 4,06 4,08 4,00
L Real Estat 0,19 0,18 0,17 0,16 0,16
M,N Jasa Perusahaan 0,39 0,38 0,37 0,35 0,35
O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan 23,62 23,96 24,40 24,77 24,91
dan Jaminan Sosial Wajib
P Jasa Pendidikan 5,09 5,05 4,94 4,91 4,94
Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 3,02 1,54 2,95 2,95 3,09
R, S, T, U Jasa lainnya 1,61 1,49 1,45 1,43
Produk Domestik Regional Bruto 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
*) Angka Sementara; **) Angka Sangat Sementara
Sumber: PDRB Kabupaten Maluku Tenggara Menurut Lapangan Usaha 2016 2020

Selama lima tahun terakhir (2016-2020) struktur perekonomian Kabupaten Maluku


Tenggara didominasi oleh dua kategori lapangan usaha, yaitu; Pertanian, Kehutanan,
dan Perikanan; serta Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial.
Peranan terbesar dalam pembentukan PDRB Maluku berasal dari sektor Pertanian,
Kehutanan, dan Perikanan, yaitu sebesar 30 persen di tahun 2020. Meningkat 0,62
persen dibandingkan tahun 2019 (29,38 persen). Administrasi Pemerintahan,
Pertahanan, dan Jaminan Sosial memiliki peranan sebesar 24,91 persen terhadap
distribusi PDRB di Kabupaten Maluku Tenggara. Secara nominal sektor Pertanian,
Kehutanan, dan Perikanan menyumbang sebesar 978,26 miliar rupiah. Serta sektor
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial m enyumbang sebesar
812,29 miliar rupiah.
Sejak tahun 2013-2020, laju pertumbuhan PDRB Maluku Tenggara mengalami tren
yang menurun. Pada tahun 2020 terjadi kontraksi yang menjadikan pertumbuhan
PDRB Maluku Tenggara menjadi minus 0.22 persen, dibandingkan tahun 2019 sebesar
5.85 persen. Lapangan usaha yang mengalami kontraksi terdalam pada tahun 2020 atas
dasar harga konstan adalah Lapangan Usaha Transportasi dan Pergudangan sebesar
minus 13,87 persen. lalu diikuti oleh Lapangan Usaha Penyediaan Akomodasi dan
Makan Minum sebesar minus 5,35 persen. Lapangan usaha dengan pertumbuhan
positif terbesar yaitu Lapangan Usaha Pengadaan Listrik dan Gas sebesar 6,10 persen
dan Lapangan Usaha Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial sebesar 4,94 persen.

3. KEBIJAKAN PEMERINTAH KABUPATEN MALUKU TENGGARA


Berpijak pada arahan Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten
Maluku Tenggara, 2005-
n
potensi, kekhasan daerah, pemasalahan pembangunan dan isu strategis, maka Bupati
256 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

dan Wakil Bupati Maluku Tenggara periode 2018-

Mandiri. Mandiri adalah kondisi yang ditandai dengan kemampuan keuangan


daerah yang semakin kuat mendukung aktivitas penyelenggaraan pemerintahan,
pelaksanaan pembangunan dan pelayanan masyarakat, mengedepankan
pembangunan SDM yang berkualitas dan berintegritas, memperkuat basis ekonomi
daerah berdasarkan SDA dan berorientasi pada kemampuan daya saing yang
kompetitif, meningkatnya kemampuan investasi daerah, meningkatnya daya beli
masyarakat, serta tersedianya berbagai infrastruktur ekonomi yang memungkinkan
berkembangnya kemampuan ekonomi daerah dan masyarakat yang optimal.
Cerdas. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, cerdas berarti sempurna
perkembangan akal budi seseorang manusia (untuk berpikir, mengerti), tajam pikiran
dan sempurna pertumbuhan tubuhnya. Yang dimaksud dengan cerdas dalam Visi ini
adalah, di samping cerdas intelektual, juga cerdas mental spiritual, cerdas emosional
dan cerdas sosial.
Demokratis. Demokratis adalah Maluku Tenggara yang mendukung adanya
partisipasi masyarakat, baik di dalam perumusan, pelaksanaan maupun evaluasi
kebijakan publik. Partisipasi rakyat tersebut disertai dengan diakuinya HAM,
Kebebasan, Solidaritas dan kesamaan, sesuai dengan prosedur dan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Ditandai dengan terdistribusinya kegiatan dan hasil pembangunan secara merata
antarwilayah sehingga akan Berkeadilan. secara perlahan menghilangkan
kesenjangan antarpulau Kei Kecil dan Kei Besar, sekaligus untuk menghilangkan
diskriminasi dan berbagai bentuk ketidakadilan yang ada di dalam masyarakat.
Adapun misi pembangunan di Kabupaten Maluku Tenggara adalah:
1. Mengoptimalkan Kinerja dan Kapasitas Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara
Misi ini adalah upaya untuk mengoptimalkan kinerja dan kapasitas Pemerint ah
kabupaten Maluku Tenggara yang lebih baik melalui terobosan kinerja yang secara
terpadu, penuh integritas, akuntabel, taat kepada hukum yang berwibawa dan
transparan, peningkatan kualitas pelayanan publik yang ditopang efisiensi struktur
pemerintahan, kapasitas birokrasi yang handal dan sejahtera, serta mendorong
partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan pemerintahan. Di samping itu,
melanjutkan penyediaan sarana dan prasarana kerja pemerintahan berdasarkan
azas transparan, efisien dan efektif, manfaat dengan memperhatikan kemampuan
keuangan daerah.
2. Meningkatkan Pembangunan Sumber daya Manusia dan Perlindungan Sosial
Misi ini adalah upaya untuk peningkatan sumber daya manusia Maluku Tenggara
dan perlindungan sosial melalui penyelenggaraan pendidikan dasar yang bermutu
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 257
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

dan merata, penyediaan layanan kesehatan dasar dan rujukan yang berkualitas
bagi seluruh lapisan masyarakat, serta perlindungan sosial berbasis masyarakat.
3. Mengembangkan ekonomi kerakyatan yang berdaya saing
Misi ini adalah upaya untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah yang
berbasis ekonomi kerakyatan sesuai potensi unggulan daerah secara sinergi dan
terintegrasi dengan pemberdayaan masyarakat, sehingga diharapkan dapat
memberikan nilai tambah (daya saing produk) dalam rangka perluasan
pemberdayaan ekonomi masyarakat berpenghasilan rendah, menguatnya
ketahanan pangan daerah, serta sekaligus untuk menciptakan lapangan kerja
baru.
4. Mempercepat pembangunan infrastruktur dalam rangka konektivitas
Misi ini adalah upaya untuk percepatan pembangunan serta memelihara prasarana
dasar seperti jalan dan jembatan, telekomunikasi dan informasi, air bersih, listrik
dan prasarana ekonomi lainnya secara merata dan terjangkau di seluruh wilayah
berbasis mitigasi bencana dan sesuai dengan RTRW.
5. Mengembangkan Pembangunan Berbasis Kewilayahan dengan Pendekatan
Prosperity Aproach Berbasis Budaya, Kearifan Lokal dan Masyarakat Hukum Adat.
Misi ini adalah upaya mewujudkan perkembangan pembangunan kultur
masyarakat Maluku Tenggara yang berasaskan pada hukum adat Larvul Ngabal
dan kearifan lokal lainnya sebagai patokan nilai, norma dan tata laku, tata atur
dan tata tindak sehingga Budaya Kei tidak terdegradasi oleh pengaruh zaman.

4. KPJU UNGGULAN KABUPATEN MALUKU TENGGARA


Hasil seleksi di tingkat kecamatan menghasilkan longlist KPJU untuk masing-
masing sektor di Kabupaten Maluku Tenggara. Berdasarkan longlist tersebut,
dilakukan penyeleksian nominasi KPJU Unggulan dengan mengambil 10 besar
peringkat KPJU tertinggi dari masing-masing sektor/subsektor untuk menjadi shortlist.
Shortlist KPJU Unggulan tersebut selanjutnya dikonfirmasi kepada responden ahli pada
sektor/subsektor masing-masing di tingkat Kabupaten Maluku Tenggara untuk
dibandingkan secara berpasangan. Kriteria yang digunakan untuk menyeleksi shortlist
tersebut adalah 12 kriteria yang telah dirumuskan bobot kepentingannya oleh
responden ahli tingkat provinsi. Berdasarkan metode AHP, dihasilkan 5 KPJU Unggulan
dengan pemeringkatan baru dari shortlist pada masing-masing sektor/Subsektor
seperti tersaji di tabel berikut.
258 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Tabel 3.225. Shortlist 5 Besar KPJU Unggulan Tiap Sektor di Kabupaten Maluku
Tenggara
No KPJU Skor No KPJU Skor
Terbobot Terbobot
Pertanian Tanaman, Peternakan, Perikanan
Perburuan dan Kegiatan YBDI
1 Kelapa 0,205 1 Rumput Laut 0,238
2 Ubi Kayu 0,196 2 Ikan Kakap 0,112
3 Bawang Merah 0,137 3 Telur Ikan Terbang 0,082
4 Ayam Ras Pedaging 0,081 4 Ikan Komu 0,077
5 Kacang Tanah 0,079 5 Ikan Tuna 0,075
Industri Pengolahan Perdagangan Besar dan Eceran;
Reparasi dan Perawatan Mobil
dan Sepeda Motor
1 Embal 0,157 1 Perdagangan Hasil 0,209
Perikanan Laut
2 Olahan Rumput Laut 0,154 2 Kios Sembako 0,169
3 Kopra 0,125 3 Toko Kelontong 0,137
4 Ikan Kering/Ikan asin 0,118 4 Penjualan Pulsa 0,089
5 Abon Ikan 0,091 5 Penjualan Hasil Bumi 0,087
(Cengkeh, Pala, Dll)
Informasi dan Komunikasi Kesenian, Hiburan dan Rekreasi
1 Warung Internet 0,391 1 Wisata Pantai 0,393
2 Penerbitan Koran Lokal 0,354 2 Wisata Bahari 0,244
3 Radio Komunitas 0,256 3 Wisata Mangrove 0,110
4 0,250 4 Arena Futsal 0,085
5 0,250 5 Perkumpulan Kesenian 0,077
Daerah

KPJU Unggulan Lintas Sektor Kabupaten Maluku Tenggara

Untuk mengetahui KPJU Unggulan lintas sektor di Kabupaten Maluku Tenggara,


diperlukan analisis perbandingan berpasangan antar sektor dalam kerangka metode
AHP untuk mengetahui bobot kepentingan relatif masing-masing sektor/subsektor
atas sektor/subsektor lainnya. Perbandingan berpasangan ini dilakukan atas dasar
peran masing-masing sektor terhadap pencapaian tujuan penciptaan lapangan kerja,
peningkatan daya saing, dan peningkatan pertumbuhan ekonomi. Perbandingan
dilakukan oleh responden ahli tingkat kabupaten yang mewakili berbagai stakeholder.
Hasil dari analisis data tersebut disajikan dalam tabel berikut.
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 259
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Tabel 3.226. Bobot Kepentingan Setiap Sektor/Subsektor Usaha Atas Dasar Perannya
Dalam Mencapai Tujuan Penetapan KPJU Unggulan di Kabupaten Maluku Tenggara
Skor Terbobot
No Sektor Usaha Rangking
Gabungan
1 Pertanian Tanaman, Peternakan, Perburuan 0,140 2
dan Kegiatan YBDI
2 Pengelolaan Kehutanan dan Penebangan 0,027 15
3 Perikanan 0,167 1
4 Pertambangan dan Penggalian 0,020 16
5 Industri Pengolahan 0,109 3
6 Konstruksi 0,028 14
7 Perdangan Besar dan Eceran; Reparasi dan 0,066 6
Perawatan Mobil dan Sepeda Motor
8 Pengangkutan dan Pergudangan 0,048 7
9 Penyediaan Akomodasi dan Penyediaan Makan 0,034 11
Minum
10 Informasi dan Komunikasi 0,078 4
11 Aktivitas Keuangan dan Asuransi 0,041 9
12 Aktivitas Profesional, Ilmiah dan Teknis 0,029 13
13 Aktivitas Penyewaan dan Sewa Guna Usaha 0,031 12
Tanpa Hak Opsi, Ketenagakerjaan, Agen
Perjalanan dan Penunjang Usaha Lainnya
14 Pendidikan 0,043 8
15 Aktivitas Kesehatan Manusia dan Aktivitas 0,036 10
Sosial
16 Kesenian, Hiburan dan Rekreasi 0,075 5
17 Aktivitas Jasa Lainnya 0,016 17
18 Aktivitas Rumah Tangga Sebagai Pemberi 0,014 18
Kerja; Aktivitas uang Menghasilkan Barang dan
Jasa oleh Rumah Tangga yang Digunakan
untuk Memenuhi Kebutuhan Sendiri

Berdasarkan bobot kepentingan masing-masing sektor di atas dilakukan analisis


KPJU Unggulan lintas sektor (setelah sebelumnya dilakukan normalisasi) yang
menghasilkan 10 KPJU Unggulan lintas sektor sebagaimana tersaji pada tabel berikut:
260 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Tabel 3.227. Shortlist 10 KPJU Unggulan Lintas Sektoral di Kabupaten Maluku


Tenggara
Skor
Rangking KPJU
Terbobot

1 Budidaya Rumput Laut (Perikanan) 0,0681

2 Kelapa (Pertanian Tanaman, Peternakan, Perburuan 0,0411


dan Kegiatan YBDI)

3 Ubi Kayu (Pertanian Tanaman, Peternakan, 0,0393


Perburuan dan Kegiatan YBDI)

4 Wisata Pantai (Kesenian, Hiburan dan Rekreasi) 0,0324

5 Ikan Kakap (Perikanan) 0,0320

6 Bawang Merah (Pertanian Tanaman, Peternakan, 0,0275


Perburuan dan Kegiatan YBDI)

7 Enbal (Industri Pengolahan) 0,0265

8 Olahan Rumput Laut (Industri Pengolahan) 0,0260

9 Telur Ikan Terbang (Perikanan) 0,0234

10 Ikan Tongkol (Perikanan) 0,0220

Sepuluh KPJU di atas dinilai unggul berdasarkan 12 kriteria yang telah dirumuskan
di awal sekaligus pertimbangan bobot kepentingan sektor terkait terhadap
pencapaian tujuan penciptaan lapangan kerja, peningkatan daya saing, dan
pertumbuhan ekonomi. Hasil ini selanjutnya telah dikonfirmasi dan didiskusikan dalam
Focus Group Discussion antar stakeholder yang terdiri dari instansi pemerintah sektor
terkait, pelaku/asosiasi usaha, perbankan dan akademisi. FGD ini bertujuan untuk
mengkonfirmasi hasil penelitian dan menelaah lebih dalam permasalahan dan peluang
serta memberikan rekomendasi untuk mengembangkan 10 KPJU Unggulan lintas
sektor tersebut.

1) Budidaya Rumput Laut

Rumput laut merupakan salah satu komoditas utama perikanan budidaya


yang menjadi andalan dalam peningkatan produksi, meningkatkan
perekonomian daerah dan kesejahteraan masyarakat pesisir. Produksi rumput
laut di Kabupaten Maluku Tenggara pada tahun 2019 sebesar 16.799,32 ton
dengan nilai mencapai Rp20,99 miliar.
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 261
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Teknis budidaya rumput laut yang mudah dan murah, serta kemampuan
menyerap tenaga kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat
menjadikan komoditi diminati masyarakat. Namun kelemahannya, rumput laut
sangat mudah terserang hama, sehingga terkadang produktivitas berkurang.
Selain itu terdapat kendala dalam distribusi yang masih lamban karena faktor
transportasi laut yang masih minim.
Pengembangan budidaya rumput laut perlu dilakukan secara sinergi dan
simultan. Peningkatan produksi rumput laut dapat ditempuh melalui
peningkatan kualitas bibit rumput laut dan pengembangan lahan budidaya
baru di kawasan yang memiliki potensi pengembangan rumput laut. Salah satu
langkah yang dapat diupayakan oleh pemerintah dalam mengembangkan
budidaya rumput laut ini adalah mengembangkan bibit yang memiliki
keunggulan baik dari segi ketahanan terhadap hama, kandungan karaginan
maupun pertumbuhan yang lebih cepat. Industri pengolahan rumput laut perlu
diperkuat sehingga diversifikasi produk dapat lebih berkembang seperti Semi
Refined Caraginan (SRC)/ produk tepung rumput laut, dan sebagainya.

Tabel 3.228 Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Budidaya


Rumput Laut di Kabupaten Maluku Tenggara
Peluang Tantangan

- Harga penjualan yang baik - Iklim yang tidak menentu berpengaruh


- Pangsa pasar terbuka terhadap arus perairan
- Adanya dukungan pemerintah daerah - Harga yang tidak stabil
- Serangan hama
Titik Kekuatan Titik Kritis (Titik Kelemahan)

- Produksi rumput laut melimpah - Sangat mudah terkena hama, sehingga


- Mudah dibudidayakan - Terkadang produktivitas berkurang
- Ketersediaan lahan budidaya memadai - Proses produksi masih tradisional, belum
- Pemasaran sudah sampai ke luar daerah menggunakan peralatan canggih
- Rumput laut yang dihasilkan berkualitas - Pelaku usaha yang mulai berkurang
- Ketersediaan bibit unggul
- Manajemen usaha yang masih kurang
- Pengolahan masih terbatas

2) Kelapa

Salah satu KPJU unggulan Maluku Tenggara dari subsektor perkebunan


adalah kelapa. Pengembangan agribisnis kelapa berperan penting untuk
peningkatan produktivitas dan sekaligus peningkatan pendapatan petani.
Kelapa merupakan komoditas perkebunan terluas di kabupaten ini. Luas
tanaman perkebunan kelapa di Maluku Tenggara pada tahun 2020 sebesar
262 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

22.870,18 hektar. Produksi kelapa di wilayah ini pada tahun 2020 sebesar
20.892,02 ton. Selain itu kelapa cukup mudah untuk dipasarkan. Daya serap
pasar akan komoditas ini cukup baik mengingat dibutuhkan untuk berbagai
industri olahan seperti kopra, minyak kelapa, sabut, tempurung dan karbon,
nata de coco, santan dan sebagainya. Namun secara umum, di tingkat petani,
kelapa lebih banyak diolah menjadi kopra. Tantangan dalam budidaya kelapa
adalah teknologi pengolahan kelapa yang masih minim serta kualitas produk
yang masih rendah.
Dengan adanya potensi kelapa yang melimpah dapat diupayakan
pengembangan, pendampingan, produksi dan proses komersialisasi melalui
produk olahan kelapa melalui sinergitas pemerintah, swasta maupun pelaku
usaha. Tujuan pengembangan kelapa adalah peningkatan pendapatan petani
kelapa serta nilai tambah komoditas. Hal ini ditempuh melalui peningkatan
efisiensi pengolahan produk dengan teknologi inovatif yang menghasilkan
produk bernilai ekonomi cukup tinggi dan mempunyai pasaran luas.

Tabel 3.229. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Kelapa di


Kabupaten Maluku Tenggara
Peluang Tantangan
- Produk turunan kelapa yang banyak - Harga kelapa cenderung rendah
- Lahan cocok untuk tanaman kelapa - Kurangnya industri olahan di pedesaan
- Permintaan yang tinggi akan kopra dan - Lahan baru untuk pengembangan masih
kelapa buah terbatas, kalau pun ada lokasinya cukup
jauh
Titik Kekuatan Titik Kritis (Titik Kelemahan)
- Mudah dipasarkan - Teknologi pengolahan kelapa masih
- Teknis budidaya dan pemeliharaan mudah rendah
- Lahan perkebunan luas - Peremajaan kelapa relatif minim
- Produksi tinggi - Bibit kelapa berkurang
- Kualitas kopra dan minyak masih kurang

3) Ubi Kayu

Ubi kayu merupakan salah satu tanaman pangan penghasil karbohidrat


yang memiliki daya adaptasi luas dan usaha tani relatif mudah, di samping
penggunaannya lebih beragam, baik untuk pangan, pakan, maupun bahan
baku industri. Di Maluku Tenggara, ubi kayu merupakan makanan pokok bagi
penduduk setempat. Ubi kayu lokal dengan sebutan enbal merupakan pangan
masyarakat di Kabupaten Maluku Tenggara. Keanekaragaman ubi kayu di
Maluku Tenggara sangat tinggi.
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 263
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Di Maluku Tenggara, masyarakat masih memanfaatkan ubi kayu sebagai


makanan pokok. Petani setempat menanam varietas lokal rasa
manis/enak dengan luasan yang sempit hanya untuk memenuhi kebutuhan
rumah tangga, dan selebihnya dijual dalam bentuk basah. Jenis ini
dikonsumsi langsung dalam bentuk rebus, gorengan, dan makanan ringan
lainnya seperti onde-onde, lamet dan kayabu. Sedangkan varietas lokal rasa
pahit ditanam dalam luasan yang besar untuk bahan baku pembuatan enbal
lempeng. Enbal ini sebagian dikonsumsi dan sebagian dipasarkan.

Tabel 3.230. Peluang-Tantangan Serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Ubi Kayu di
Kabupaten Maluku Tenggara
Peluang Tantangan
- Potensi tanah mendukung - Alih fungsi lahan
- Iklim usaha baik
- Produk olahan bervariatif
- Merupakan makanan pokok masyarakat
pedesaan
Titik Kekuatan Titik Kritis (Titik Kelemahan)
- Ketersediaan bahan baku memadai - Pemasaran masih lokal
- Budidaya cukup mudah
- Penanganan bahan baku mudah
- Sarana produksi tersedia
- Jarang terserang hama

4) Wisata Pantai

Maluku Tenggara memiliki potensi wisata yang memukau, salah satunya


adalah pantai yang secara geografis Maluku Tenggara memang berbatasan
dengan laut sehingga wisata pantai ini cukup potensial. KPJU wisata pantai
memiliki potensi yang tinggi dalam meningkatkan pendapatan daerah. Salah
satu pantai di wilayah ini yang cukup terkenal adalah Pantai Ngurbloat yang
tercatat sebagai peringkat no.1 pasir pantai terhalus di dunia.
Garis pantai yang belum dimanfaatkan secara maksimal dan banyak jenis
usaha yang bisa dilakukan di sekitar pantai dapat membuka peluang untuk
mengembangkan wisata pantai. Pengembangan wisata pantai dapat melalui
upaya peningkatan fasilitas pendukung serta promosi melalui pemanfaatan
teknologi informasi.
264 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Tabel 3.231. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Wisata Pantai
di Kabupaten Maluku Tenggara
Peluang Tantangan
- Tingginya ketertarikan wisatawan - Jumlah dan kualitas usaha penunjang masih
terhadap wisata pantai terbatas
- Dewi Ngilngof berada diperingkat 50 - Munculnya banyak daerah wisata baru
sebagai desa wisata terbaik se-Indonesia - Perlu menjaga lingkungan agar tidak rusak
maka memberikan dampak besar untuk - Masuknya budaya asing sehingga tradisi
kemajuan pariwisata desa budaya lokal harus dijaga
- Adanya dukungan dari pemerintah
- Berkembangnya teknologi informasi
- Pantai Ngurbloat tercatat sebagai
peringkat no.1 pasir pantai terhalus
didunia
Titik Kekuatan Titik Kritis (Titik Kelemahan)
- Objek daya tarik wisata pantai yang - Kemampuan SDM wisata masih rendah
banyak dan memiliki prospek yang baik - Keterbatasan akses menuju objek wisata
- Kemudahan transportasi jalur udara dan - Promosi wisata kurang
laut - Kurangnya kemitraan dengan pengembang
- Ketersediaan SDM memadai wisata
- Fasilitas pendukung pada beberapa - Daya tampung penginapan yang kurang
daerah wisata memadai memadai
- Promosi wisata yang masih kurang

5) Ikan Kakap

Sektor perikanan mempunyai peluang yang cukup besar dalam


peningkatan ekonomi daerah. Kabupaten Maluku Tenggara kaya dengan
potensi perikanan dan kelautannya. Ikan kakap merupakan jenis ikan yang
memiliki harga jual yang sangat baik. Kemampuan sektor perikanan kakap di
Maluku Tenggara cukup besar untuk menciptakan kesempatan penyerapan
tenaga kerja, meningkatkan pendapatan masyarakat khususnya masyarakat
perikanan.
Namun kelemahannya terutama pada sisi teknologi penangkapan yang
masih tradisional, sarana penangkapan yang kurang memadai. Peningkatan
teknologi penangkapan perlu untuk ditingkatkan demi mempermudah
aktivitas penangkapan ikan. Pengembangan infrastruktur perikanan secara
lengkap akan memacu perkembangan pembangunan kelautan. Dengan
demikian akan menambah keefektifan kegiatan perikanan.
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 265
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Tabel 3.232 Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Ikan Kakap di
Kabupaten Maluku Tenggara
Peluang Tantangan

- Potensi sumber daya kelautan luas - Cuaca mempengaruhi frekuensi melaut


- Ekspor keluar daerah - Harga ikan yang cenderung fluktuatif
- Tingkat harga tinggi
- Untuk kebutuhan rumah tangga,
warung/rumah makan maupun resto
Titik Kekuatan Titik Kritis (Titik Kelemahan)

- Produksi melimpah - Kompetensi nelayan kurang memadai


- Jumlah SDM yang banyak - Teknologi penangkapan masih tradisional
- Mudah dipasarkan - Penguasaan teknologi rendah
- Jaringan pemasaran ikan tidak memadai
- Biaya transportasi mahal
- Sarana tangkap yang belum memadai

6) Bawang Merah
Bawang merah merupakan salah satu komoditas pangan yang
dibudidayakan di Kabupaten Maluku Tenggara. Kebutuhan dan permintaan
pasar akan bawang merah yang tinggi menjadikan komoditas ini banyak
dibudidayakan. Selain itu, kompetensi petani cukup baik dalam
pembudidayaannya.. Kendala pada budidaya bawang merah, tidak hanya dari
segi harga yang fluktuatif, namun juga pada aspek teknis budidaya, seperti
pupuk cenderung mahal dan untuk penggunaan teknologi tepat guna masih
kurang.

Tabel 3.233. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Bawang Merah
di Kabupaten Maluku Tenggara
Peluang Tantangan
- Kebutuhan dan permintaan pasar yang - Harga pupuk yang cukup tinggi
tinggi - Serangan hama

Titik Kekuatan Titik Kritis (Titik Kelemahan)


- Bawang merah lokal telah tersertifikasi. - Penggunaan teknologi tepat guna masih
- Kemampuan petani membudidayakan rendah
bawang merah telah cukup baik
- Produksi bawang merah yang cukup besar
266 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

7) Enbal

Enbal adalah makanan yang berbahan dasar singkong, setelah diolah


panganan ini dapat disajikan dalam berbagai macam varian menu. Enbal ini
biasanya dijadikan camilan oleh masyarakat sekitar Maluku Tenggara. Enbal
memiliki banyak varian. Teknis pengolahan Enbal terbilang mudah dan
sederhana.
Pengolahan Enbal pada umumnya dikelola dalam bentuk industri rumah
tangga, sehingga perkembangannya dihadapkan dengan permasalahan dari
segi pemasaran, masih pada wilayah yang terbatas, kualitas yang masih rendah.
Peningkatan kapasitas dan kompetensi pelaku usaha dapat menjadi langkah
yang baik demi menciptakan olahan yang lebih berdaya jual. Program
pemberdayaan oleh pemerintah dan lembaga lainnya juga dapat ditingkatkan
dalam rangka peningkatan produktivitas, efisiensi dan daya saing produk yang
dihasilkan.

Tabel 3.234. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Pengolahan


Enbal di Kabupaten Maluku Tenggara
Peluang Tantangan

- Makanan Khas Maluku Tenggara - Pasar di luar daerah terbatas karena


- Dapat diolah menjadi berbagai varian keterbatasan konsumen
menu
- Varian Enbal banyak
- Sering dipromosikan dalam event provinsi
- Pangan khas daerah
Titik Kekuatan Titik Kritis (Titik Kelemahan)

- Bahan baku ubi kayu tersedia banyak - Pemasaran masih belum luas
- Teknis pengolahan mudah dan sederhana - Peralatan sederhana
- Kualitas masih rendah

8) Olahan Rumput Laut

Kabupaten Maluku Tenggara memiliki potensi pesisir sebagai lahan subur


untuk perkembangan rumput laut. Rumput laut merupakan salah satu produk
penting yang kelautan yang memiliki potensi cukup besar untuk
dikembangkan. Pengolahan rumput laut membuka peluang usaha yang sangat
menjanjikan dan masih terbuka lebar. Rumput laut dapat diolah menjadi
berbagai produk yang dapat memberikan nilai tambah baik dari sisi
pendapatan, peluang usaha serta kebutuhan masyarakat dan hasilnya pun
sangat menjanjikan.
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 267
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Permintaan akan olahan rumput laut terbilang tinggi. Dengan semua


kelebihan pengolahan rumput laut, tidak heran bila banyak pelaku usaha yang
berminat menggeluti usaha ini. Peningkatan kemampuan hilirisasi industri
berbasis rumput laut diharapkan mampu meningkatkan daya saing industri
pengolahan rumput laut sebagai penggerak perekonomian daerah. Langkah
upaya dapat melalui pemberian bantuan mesin peralatan aneka olahan rumput
laut sehingga dapat meningkatkan nilai tambah dari pengolahan rumput laut.

Tabel 3.235. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Olahan


Rumput Laut di Kabupaten Maluku Tenggara
Peluang Tantangan
- Menghasilkan berbagai variasi produk - Lemahnya permodalan
olahan
- Rasa yang enak
- Permintaan pasar cukup tinggi
Titik Kekuatan Titik Kritis (Titik Kelemahan)
- Bahan baku rumput laut banyak tersedia - Manajemen usaha belum optimal
- Pemasaran cukup mudah - Pengolahan tradisional
- SDM tersedia - Kompetensi/keterampilan kurang

9) Telur Ikan Terbang

Kabupaten Maluku Tenggara merupakan salah satu kabupaten yang


memiliki potensi perikanan yang melimpah, terutama perikanan laut. Kondisi
ini tentunya memberikan peluang ekonomi yang sangat besar bagi
masyarakatnya melalui pemanfaatan sumber daya perikanan. Sektor perikanan
memiliki nilai ekonomi yang tinggi di pasaran. Telur ikan terbang menjadi salah
satu sumber ekonomi masyarakat Maluku Tenggara. Telur ikan terbang
memiliki nilai jual yang tinggi. Namun ketersediaannya cukup terbatas, dimana
hanya berada pada perairan Kecamatan Kei Besar. Kesediaan bahan baku yang
terbatas juga disebabkan karena dihasilkan pada musim tertentu dan
mengalami penurunan jumlah karena pengambilan yang berlebihan.

- Selain itu, habitat ikan terbang yang semakin berkurang karena eksploitasi
yang berlebihan.
268 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Tabel 3.236. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Telur Ikan
Terbang di Kabupaten Maluku Tenggara
Peluang Tantangan
- Peluang ekspor tinggi - Cuaca memengaruhi hasil tangkapan
- Harga jual tinggi - Nelayan dari luar
- Hasil musiman
- Kerusakan habitat
Titik Kekuatan Titik Kritis (Titik Kelemahan)
- Pemasaran mudah dan luas - Hanya berada pada perairan Kecamatan
- Distribusi komoditas cukup lancar Kei Besar
- SDM nelayan banyak - Kesediaan bahan baku yang terbatas
karena pada musim tertentu dan
mengalami penurunan jumlah karena
pengambilan yang berlebihan
- Habitat yang semakin berkurang karena
eksploitasi yang berlebihan

10) Ikan Tongkol

Ikan Tongkol salah satu jenis ikan yang banyak produksinya di Maluku
Tenggara. Keunggulan dari komoditi ikan Tongkol tangkap adalah
produksinya yang melimpah, banyaknya nelayan, peluang pasar yang
menjanjikan disebabkan tingginya permintaan untuk sektor kuliner seperti
rumah makan dan untuk keperluan industri rumah tangga. Namun komoditi
ini tidak terlepas dari adanya kendala diantaranya produksi amat dipengaruhi
faktor alam/cuaca. Selain itu teknologi penanganan bahan baku masih cukup
sederhana. Penciptaan iklim investasi yang kondusif diharapkan dapat
mengundang investor dalam pengolahan ikan sehingga meningkatkan produk
perikanan. Selain itu pengadaan peralatan pasca tangkap dapat juga
diupayakan sebagai langkah dalam menjaga kualitas ikan Tongkol.

Tabel 3.237. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Ikan Tongkol
di Kabupaten Maluku Tenggara
Peluang Tantangan

- Permintaan tinggi akibat tingkat - Faktor alam atau cuaca


konsumsi yang tinggi - Investasi pada industri pengolahan masih
- Laju pertambahan penduduk rendah
- Penyerapan tinggi untuk sektor kuliner, - Fluktuasi harga ikan akibat musim
rumah makan, industri rumah tangga tangkap
- Kebijakan pusat terkait tol laut
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 269
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Titik Kekuatan Titik Kritis (Titik Kelemahan)

- Produksi melimpah - Harga bahan bakar minyak naik


- Banyak nelayan berdampak pada beban operasional yang
- Pemasaran mudah meningkat
- Kemampuan usaha berkelompok terbatas
270 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

J. KABUPATEN SERAM BAGIAN BARAT

1. PROFIL DAERAH
a. Letak Geografi
Kabupaten Seram Bagian Barat merupakan salah satu kabupaten yang berada
di Provinsi Maluku. Wilayah Kabupaten Seram Bagian Barat secara astronomis
0 0
berada antara terletak antara 1 − −129
imur. Kabupaten Seram Bagian Barat mempunyai luas keseluruhan
2
6.948,40 km . Sebagai daerah kepulauan, Kabupaten Seram Bagian Barat terdiri
dari banyak pulau, baik itu yang berpenghuni maupun yang belum tersentuh,
dengan jumlah keseluruhan sebanyak 58 pulau. Secara geografis, Kabupaten
Seram Bagian Barat berbatasan dengan Laut Seram di Utara, Laut Banda di Selatan,
Laut Buru di Barat, dan Kabupaten Maluku Tengah di Timur.
Kabupaten Seram Bagian Barat terdiri dari sebelas kecamatan, antara lain
Huamual Belakang, Kepulauan Manipa, Seram Barat, Huamual, Kairatu, Kairatu
Barat, Inamosol, Amalatu, Elpaputih, Taniwel, Taniwel Timur. Kecamatan Taniwel
2
merupakan wilayah terluas di Kabupaten Seram Bagian Barat, yaitu 1.181,32 km
atau sebesar 17 persen dari total luas wilayah Kabupaten Seram Bagian Barat.

Tabel 3.238. Luas Wilayah Kabupaten Seram Bagian Barat


Ibukota Luas Wilayah Jumlah
Kecamatan 2
Persentase
Kecamatan (Km ) Pulau
Huamual Belakang Waesala 409,65 5,90 19
Kepulauan Manipa Masawoi 159,71 2,30 7
Seram Barat Piru 503,33 7,24 15
Huamual Luhu 1.162,99 16,74 9
Kairatu Kairatu 329,65 4,74 -
Kairatu Barat Kamal 132,25 1,90 -
Inamosol Honitetu 504,61 7,26 -
Amalatu Latu 665,35 9,58 -
Elpaputih Elpaputih 1.165,74 16,78 -
Taniwel Taniwel 1.181,32 17,00 -
Taniwel Timur Uwen Pantai 733,80 10,56 8
Kab. Seram Bagian Barat 6.948,40 100,00 58
Sumber: Kabupaten Seram Bagian Barat Dalam Angka 2021

b. Topografi dan Iklim


Iklim di Kabupaten Seram Bagian Barat adalah iklim laut tropis dan iklim
musim, karena letak wilayah Seram Bagian Barat di dekat daerah khatulistiwa dan
dikelilingi oleh laut luas. Oleh karena itu iklim di sini sangat dipengaruhi oleh
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 271
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

lautan dan berlangsung bersamaan dengan iklim musim, yaitu musim Barat atau
Utara dan musim Timur atau Tenggara. Pergantian musim selalu diselingi oleh
musim Pancaroba. Musim Pancaroba merupakan transisi dari kedua musim
0
tersebut. Suhu tertinggi di Kabupaten Seram Bagian Barat tercatat sebesar 35 C di
0
bulan Februari dan April, untuk suhu terendah tercatat sebesar 20 C di bulan
September dan Desember 2020. Di tahun 2020, curah hujan tertinggi ada di bulan
Juni yaitu sebesar 621 mm dan curah hujan terendah ada di bulan Januari sebesar
52 mm

Tabel 3.239. Pengamatan Unsur Iklim di Kabupaten Seram Bagian Barat, Desember
2020
Stasiun Klimatologi Seram
Unsur Iklim
Bagian Barat
Suhu (°C)
Minimum 20
Rata-rata 28
Maksimum 34
Kelembaban (%)
Minimum 78
Rata-rata 84
Maksimum 95
Kecepatan Angin (m/det)
Minimum 0
Rata-rata 2
Maksimum 4
Tekanan Udara (mb)
Minimum 1.006,2
Rata-rata 1.008,6
Maksimum 1.010,4
Jumlah Curah Hujan (mm) 188
Jumlah Hari Hujan (hari) 20
Penyinaran Matahari (%) 60
Sumber: Kabupaten Seram Bagian Barat Dalam Angka 2021

c. Demografi
Penduduk Kabupaten Seram Bagian Barat berdasarkan Dinas Kependudukan
dan Pencatatan Sipil tahun 2020 sebanyak 212.393 jiwa. Penduduk Seram Bagian
Barat mengalami pertumbuhan sebesar 22,61 persen dari tahun 2010. Jumlah
penduduk terbesar terdapat di Kecamatan Huamual, yaitu 49.097 jiwa. Laju
Pertumbuhan penduduk tahun 2020 adalah 22,61 persen. Dengan Kecamatan
Kairatu Barat menjadi kecamatan dengan laju pertumbuhan terbesar (30,96
persen).
Sementara itu besarnya angka rasio jenis kelamin tahun 2020 penduduk laki -
laki terhadap penduduk perempuan sebesar 105. Ini berarti bahwa jumlah
272 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

penduduk laki-laki lebih banyak daripada jumlah penduduk perempuan.


Kepadatan penduduk di Kabupaten Seram Bagian Barat tahun 2020 mencapai 36
2
jiwa/km . Kepadatan penduduk di 11 kecamatan cukup beragam dengan
kepadatan penduduk tertinggi terletak di kecamatan Kairatu Barat dengan
2
kepadatan sebesar 110 jiwa/km dan terendah di Kecamatan Elpaputih sebesar 5
2
jiwa/Km . Jumlah Angkatan Kerja di Kabupaten Seram Bagian Barat sebesar 84.595
jiwa dengan jumlah angkatan kerja-laki-laki 49.882 jiwa dan angkatan kerja
perempuan 34.713 jiwa.

Tabel 3.240. Penduduk, Laju Pertumbuhan Penduduk, Kepadatan Penduduk, Rasio


Jenis Kelamin Penduduk Menurut Kecamatan di Kabupaten Seram Bagian Barat,
2020
Laju Kepadatan Rasio
Kecamatan Penduduk Pertumbuhan Penduduk Jenis
2
2010-2020 (%) per km Kelamin
Huamual Belakang 33.132 28,97 81 105
Kepulauan Manipa 7.165 23,32 45 101
Seram Barat 35.045 28,32 70 104
Huamual 49.097 24,89 43 106
Kairatu 27.040 6,72 83 102
Kairatu Barat 14.478 30,96 110 107
Inamosol 6.422 20,92 13 106
Amalatu 12.537 14,19 19 105
Elpaputih 5.233 6,60 5 107
Taniwel 15.448 27,32 14 107
Taniwel Timur 6.796 26,44 10 104
Kab. Seram Bagian Barat 212.393 22,61 36 105
Sumber: Kabupaten Seram Bagian Barat Dalam Angka 2021

d. Potensi Sumber Daya Ekonomi


1. Pertanian Tanaman, Peternakan dan Perburuan

Subsektor hortikultura mencakup tanaman sayuran, tanaman buah-


buahan, tanaman biofarma, dan tanaman hias. Komoditas hortikultura seperti
cabai rawit dan tomat merupakan dua tanaman sayuran yang memiliki luas
panen paling besar. Dengan luas masing-masing yaitu, 113 hektar dan 84
hektar. Produksi tanaman tersebut di Kabupaten Seram Bagian Barat yaitu
13.277 kuintal cabai rawit dan 10.437 kuintal tomat.

Tabel 3.241. Produksi Beberapa Jenis Tanaman Sayuran Menurut Kecamatan di


Seram Bagian Barat (kuintal), 2020
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 273
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Kecamatan Bawang Merah Cabai Besar Cabai Rawit Tomat


Huamual Belakang - 102 1.127 860
Kepulauan Manipa - - 1.566 1.091
Seram Barat 695 262 1.215 232
Huamual 90 1.073 2.330 2.033
Kairatu 80 1.377 1.442 688
Kairatu Barat - 1.401 2.156 2.817
Inamosol - 657 1.120 1.418
Amalatu - 300 826 388
Elpaputih - - 460 575
Taniwel - 150 627 335
Taniwel Timur - 111 408 -
Kab. Seram Bagian Barat 865 5.433 13.277 10.437
Sumber: Kabupaten Seram Bagian Barat Dalam Angka 2021

Perkebunan subsektor perkebunan memiliki kontribusi yang cukup besar dalam


pengembangan pertanian. Pada tahun 2020, produksi perkebunan di Kabupaten
Seram Bagian Barat terdiri dari kelapa sebesar 7.778 ton, kakao 1.236 ton dan kopi
sebesar 2,2 ton. Kecamatan Taniwel merupakan kecamatan penghasil kelapa
terbesar dengan produksi sebesar 1.159 ton.

Tabel 3.242. Produksi Kelapa, Kakao dan Kopi Menurut Kecamatan dan Jenis
Tanaman di Kabupaten Seram Bagian Barat (ton), 2020
Kabupaten/Kota Kelapa Kakao Kopi
Huamual Belakang 549 20 -
Kepulauan Manipa 725 230 1,0
Seram Barat 501 40 0,3
Huamual 1.113 100 -
Kairatu 610 200 -
Kairatu Barat 600 28 -
Inamosol 352 125 -
Amalatu 700 200 0,8
Elpaputih 494 80 -
Taniwel 1.159 95 -
Taniwel Timur 975 118 -
Kab. Seram Bagian Barat 7.778 1.236 2,2
Sumber: Kabupaten Seram Bagian Barat Dalam Angka 2021

Populasi sapi potong merupakan jenis ternak yang mendominasi populasi


ternak di Kabupaten Seram Bagian Barat yaitu berjumlah 26.398 ekor.
Sementara untuk populasi unggas terbesar di Kabupaten Seram Bagian Barat
274 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

adalah ayam kampung. Pada tahun 2020, populasi ayam kampung mencapai
160.862 ekor dengan jumlah produksi sebesar 17.341 kg.

Tabel 3.243. Populasi dan Produksi Ternak dan Unggas Menurut Jenis Ternak dan
Unggas di Kabupaten Seram Bagian Barat, 2019-2020
Populasi (ekor) Produksi (kg)
Jenis Ternak
2019 2020 2019 2020
Sapi Potong 25.729 26.398 142.230 149.325
Kerbau 17 20 205 205
Kuda 10 10 15 15
Kambing 6.943 7.984 9.863 12.396
Domba - - - -
Babi 3.828 3.905 14.369 14.957
Jenis Unggas 2019 2020 2019 2020
Ayam Kampung 134.052 160.862 14.451 17.341
Ayam Petelur 16.500 16.500 1.409 1.409
Ayam Pedaging 4.500 7.400 4.019 6.608
Itik 16.164 21.754 3.378 4.547
Sumber: Provinsi Maluku Dalam Angka 2021

2. Kehutanan dan Pemanenan Kayu dan Hasil Hutan Selain Kayu


Pada tahun 2020, tercatat Kabupaten Seram Bagian Barat memiliki total
luas hutan dan perairan 414.405 hektar, yang terdiri dari hutan lindung seluas
124.699 hektar, hutan produksi terbatas 156.045 hektar, hutan produksi tetap
9.81 hektar, hutan produksi yang dapat dikonversi 91.632 hektar, dan hutan
konservasi 32.219 hektar.

Tabel 3.244. Luas Kawasan Hutan dan Konservasi Hutan dan Perairan di Kabupaten
Seram Bagian Barat (ha), 2020
Jenis Hutan Luas Hutan
Hutan Konservasi 32.219
Hutan Lindung 124.699
Hutan Produksi Terbatas 156.045
Hutan Produksi Tetap 9.81
Hutan Produksi Konversi 91.632
Jumlah Luas Hutan dan Perairan 414.405
Sumber: Provinsi Maluku Dalam Angka 2021

3. Perikanan
Kontribusi sektor perikanan dan kelautan dalam menyumbang Produk
Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Seram Bagian Barat adalah sekitar
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 275
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

12,84 persen pada tahun 2020. Kegiatan dunia usaha di bidang perikanan dan
kelautan yang dominan dilakukan meliputi kegiatan budidaya tambak udang,
mutiara, rumput laut, kepiting bakau dan teripang. Usaha industri kecil lainnya
menonjol berkembang di perkampungan nelayan di Kabupaten Seram Bagian
Barat antara lain : penggalian sirtu, usaha penangkapan perikanan pelagis kecil
dan besar dan industri pariwisata bahari.
Kegiatan budidaya perikanan mulai banyak dikembangkan sejak keluarnya
KEPPRES Nomor 23 tahun 1982 tentang pengembangan budidaya laut di
perairan Indonesia . Kegiatan ini banyak dilakukan di beberapa areal wilayah
Seram Bagian Barat karena perairannya yang potensial. Beberapa wilayah
perairan yang dapat dimanfaatkan untuk pengembangan usaha budidaya
perairan antara lain di perairan wilayah ekologi Teluk Piru, Huamual Belakang,
Teluk Kotania dan Selat Seram yang secara keseluruhan dapat dikategorikan
sebagai perairan yang berbentuk teluk dan beberapa pulau seperti di Teluk
Kotania yang menyebabkan perairannya tenang, karena terlindung pengaruh
ombak dan gelombang besar. Kegiatan budidaya diharapkan dapat memenuhi
2 aspek, yakni aspek ekonomi dan aspek konservasi. Aspek ekonomi terpenuhi
karena melalui budidaya akan dapat memenuhi permintaan pasar, yang
nantinya akan memberikan kontribusi bagi pendapatan asli daerah (PAD) dan
khususnya meningkatkan pendapatan petani dan nelayan. Aspek konservasi
terpenuhi karena kegiatan budidaya tidak bersifat eksplorasi dan harus
menjaga kualitas lingkungannya.

Tabel 3.245. Wilayah Pengembangan Ekologi untuk Perikanan Budidaya di


Kabupaten Seram Bagian Barat
Luas (Kedalaman 0- Luas yang Dapat
Lokasi Ekologi 2 2
200m (km ) Digunakan (km )
Teluk Piru 322.779 38,02
Teluk Kotania 470.999 49,73
Huamual Belakang 408.938 12,46
Selat Seram 81.718 5,19
Sumber: Pemerintah Kabupaten Seram Bagian Barat

Alat tangkap yang dominan digunakan antara lain alat tangkap pancing
dengan berbagai jenis, tombak/kalawai serta jaring insang lingkar. Dari hasil
pendataan lapangan tahun 2004 oleh BPS, menyatakan bahwa sebaran
penggunaan alat tangkap di Kabupaten Seram Bagian Barat didominasi oleh
alat tangkap tradisional dengan mempergunakan kapal/perahu tanpa motor.
276 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

4. Perdagangan
Kegiatan perdagangan merupakan usaha jasa yang menghubungkan
antara produsen dengan konsumen, mempunyai fungsi kebutuhan waktu dan
tempat. Keuntungan kegiatan perdagangan selain memindahkan barang dari
suatu tempat ke tempat lain juga mengangkut barang ke tempat yang
mempunyai nilai lebih tinggi. Jumlah koperasi aktif di Kabupaten Seram Bagian
Barat tahun 2020 mencapai 122 unit, mencakup didalamnya Kecamatan
Huamual Belakang 14 unit, Kepulauan Manipa 1 unit, Seram Barat 34 unit,
Huamual 17 unit, Kairatu 21 unit, Kairatu Barat 9 unit, Inamosol 2 unit, Amalatu
11 unit, Elpaputih 2 unit, Taniwel 9 unit dan Taniwel timur 2 unit. Menurut jenis
koperasinya di Kabupaten Seram Bagian Barat tahun 2020 terdiri dari 20 unit
KUD, 8 unit KPRI, 1 unit KOPKAR, 3 unit KOPPAS dan 129 unit koperasi lainnya.
Pasar, toko, kios dan warung mempunyai peranan yang sangat penting
bagi produsen yaitu membantu memperlancar penjualan hasil produksi dan
dapat pula digunakan sebagai tempat untuk mempromosikan atau
memperkenalkan barang dan jasa hasil produksi. Selain itu produsen juga
dapat memperoleh barang atau jasa yang akan digunakan untuk keperluan
proses produksi. Mengikuti perkembangan zaman, jumlah sarana perdagangan
dari tahun ke tahun mengalami penambahan. Pada tahun 2020 tercatat jumlah
Sarana Perdagangan di Kabupaten Seram Bagian Barat sebanyak 1496 sarana.
Menurut jenisnya terbagi ke dalam 3 macam sarana, diantaranya pasar
sebanyak 25, toko sebanyak 233, dan kios sebanyak 1238.

Tabel 3.246. Jumlah Sarana Perdagangan Menurut Jenis di Kabupaten Seram Bagian
Barat, 2017-2020
Jenis Sarana Perdagangan 2017 2018 2019 2020
Pasar 17 20 22 25
Toko 200 203 221 233
Kios 1.192 1.201 1.229 1.238
Jumlah 1.409 1.424 1.472 1.496
Sumber: Kabupaten Seram Bagian Barat Dalam Angka 2021

5. Industri Pengolahan
Sektor industri pengolahan merupakan sektor ekonomi unggulan atau
basis kedua di Kabupaten Seram Bagian Barat. Peranan sektor ekonomi industri
pengolahan memberikan kontribusi pada tahun 2013 sebesar 5,50 persen, pada
tahun 2014 sebesar 5,48 persen, pada tahun 2015 sebesar 5,56 persen, pada
tahun 2016 sebesar 5,63 persen dan pada tahun 2017 sebesar 5,73 persen atau
rata-rata 5,69 persen pada kurun waktu tahun 2013 sampai 2017 dalam
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 277
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

pembentukan Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Seram Bagian


Barat.
Berdasarkan data dari Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Penanaman
Modal, jumlah perusahaan industri di Kabupaten Seram Bagian Barat tahun
2015 adalah 2.510 perusahaan dengan nilai produksi sebesar 78.204.159.
Dengan nilai produksi tersebut memengaruhi penyerapan tenaga kerja sebesar
4.508 orang. Nilai produksi terbesar pada tahun 2015 berada pada industri
makanan yaitu sebesar 31.757.409.000 dengan jumlah perusahaan sebanyak
1.639 dan tenaga kerja sebanyak 2.746 orang. Sebaliknya nilai produksi terkecil
di tahun 2015 berada pada industri peralatan listrik yaitu sebesar 60.000.000
dengan hanya memiliki 1 perusahaan dan 3 tenaga kerja.

6. Pariwisata
Rumah makan, restoran atau cafe yang tercatat dalam direktori pariwisata
di Kabupaten Seram Bagian Barat pada tahun 2020 ada sebanyak 159 rumah
makan. Tercatat pada Kecamatan Seram Barat sejumlah 111 buah, Kairatu 25
buah, Kairatu Barat 14 buah, Amalatu 8 buah dan Kepulauan Manipa 1 buah.
Sementara itu, belum terdapat hotel bintang di Kabupaten Seram Bagian
Barat. Hanya hotel non bintang yang mencakup 14 akomodasi dengan 201
kamar dan 235 tempat tidur di tahun 2020.

Tabel 3.247. Jumlah Rumah Makan/Restoran/Café Menurut Kecamatan dan di


Kabupaten Seram Bagian Barat, 2018-2020
Kecamatan 2018 2019 2020
Huamual Belakang - - -
Kepulauan Manipa - - 1
Seram Barat 30 30 111
Huamual - - -
Kairatu 11 11 25
Kairatu Barat 9 9 14
Inamosol - - -
Amalatu 2 2 8
Elpaputih - - -
Taniwel - - -
Taniwel Timur - - -
Kab. Seram Bagian Barat 52 52 159
Sumber: Kabupaten Seram Bagian Barat Dalam Angka 2021

e. Sumber Daya Manusia


Pada tahun 2020, jumlah Angkatan Kerja di Kabupaten Seram Bagian Barat
sebesar 84.595 jiwa dengan jumlah angkatan kerja laki-laki 49.882 jiwa dan
278 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

angkatan kerja perempuan 34.713 jiwa. Angkatan Kerja tersebut juga terdiri dari
79.969 orang yang berstatus bekerja dan 4.626 orang berstatus pengangguran.
Diperoleh TPAK Kabupaten Seram Bagian Barat pada tahun 2018 sebesar 68,48
persen. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) adalah persentase jumlah
pengangguran terhadap jumlah angkatan kerja. Pada tahun 2018, TPT Kabupaten
Seram Bagian Barat adalah sebesar 7,29 persen.
Pada tahun 2020, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Kepulauan
Seram Bagian Barat mengalami kenaikan sebesar 0,12 poin menjadi 65,62 dari IPM
tahun 2020. Angka IPM ini tetap berada di 65,49 pada tahun 2019.

f. Prasarana Infrastruktur
1. Prasarana Transportasi
Perhubungan darat merupakan salah satu sektor yang cukup besar
peranannya dalam pembangunan, karena kontribusinya untuk menembus
isolasi suatu daerah. Pembangunan akan semakin meningkat apabi la lalu lintas
perhubungan darat tidak mengalami hambatan, terutama dalam membawa
hasil produksi dan bahan baku. Panjang jalan di Seram Bagian Barat pada tahun
2020 adalah 826,26 kilometer. Jika dirinci menurut pengelolanya maka sebesar
27 persen diantaranya jalan negara, 15 persen jalan provinsi, dan sisanya 58
persen jalan kabupaten.
Dari jenis dan jumlah kendaraan, kendaraan bermotor di Kabupaten
Kepulauan Tanimbar didominasi oleh sepeda motor sebesar 8.408 unit, dengan
sebaran terbanyak berada di Kecamatan Tanimbar Selatan sebesar 7.025 unit
sepeda motor. Kemudian dilanjutkan oleh jumlah truk sebanyak 417 unit,
mobil 320 unit, dan bis 62 unit.

Tabel 3.248. Panjang Jalan Menurut Kondisi Jalan dan Jenis Permukaan Jalan di
Kabupaten Seram Bagian Barat (km), 2020
Kondisi Jalan 2018 2019 2020
Baik 425,48 467,28 -
Sedang 67,85 50,25 -
Rusak 73,67 65,07 -
Rusak Berat 73,67 65,07 -
Total 345,90 330,30 -
Jenis Permukaan Jalan (Km) 2018 2019 2020
Aspal 557,29 599,46 -
Kerikil 87,85 81,90 -
Tanah 158,49 115,75 -
Lainnya 109,27 115,79 -
Jumlah 912,90 912,90 -
Sumber: Kabupaten Seram Bagian Barat Dalam Angka 2021
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 279
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

2. Prasarana Listrik dan Air Bersih/Minum


Sebagian besar kebutuhan listrik baik industri maupun rumah tangga di
Seram Bagian Barat dilayani oleh PT. Perusahaan Listrik Negara (PLN). Sumber
tenaga listrik PLN berasal dari pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD). Tahun
2019, daya terpasang sebesar 3.350 kwh dengan jumlah pelanggan listrik
sebanyak 35.525 pelanggan. Kecamatan Seram Barat menjadi kecamatan
dengan pelanggan listrik terbanyak yaitu 7.826.

Tabel 3.249. Jumlah Pelanggan Listrik Menurut Kecamatan di Kabupaten Seram


Bagian Barat, 2016-2020
Kecamatan 2016 2017 2018 2019 2020
Huamual Belakang 1.358 2.083 3.007 3.403 -
Kepulauan Manipa 1.032 1.184 1.314 1.571 -
Seram Barat 3.847 4.618 6.570 7.826 -
Huamual 1.219 1.547 2.441 2.878 -
Kairatu 3.844 4.363 5.835 7.728 -
Kairatu Barat 2.262 2.628 3.349 4.140 -
Inamosol 348 384 509 785 -
Amalatu 927 1.326 1.852 2.549 -
Elpaputih 312 357 647 818 -
Taniwel 530 1.000 2.079 2.470 -
Taniwel Timur 281 674 1.092 1.357 -
Seram Bagian Barat 15.960 20.164 35.525 -
Sumber: Kabupaten Seram Bagian Barat Dalam Angka 2021

3. Prasarana Komunikasi
Kantor pos adalah tempat pemberi pelayanan komunikasi tertulis dan surat
elektronik, layanan paket, layanan logistik, layanan transaksi keuangan, dan
layanan kepentingan umum. Rumah pos pembantu berfungsi sama seperti
kantor pos, bedanya adalah rumah pos pembantu biasanya terletak di daerah
terpencil. Pada tahun 2020, jumlah kantor pos pembantu di Kabupaten Seram
Bagian Barat masih sama dengan tahun 2019, yaitu sebanyak 4 kantor
pembantu yang tersebar di kecamatan Seram Barat, Kairatu, Kairatu Barat dan
Taniwel.

4. Prasarana Pendidikan
Pendidikan merupakan aset penting bagi kemajuan sebuah bangsa, oleh
karena itu setiap warga negara harus dan wajib mengikuti jenjang pendidikan,
baik jenjang pendidikan anak usia dini, pendi dikan dasar, pendidikan
menengah maupun tinggi. Pendidikan memegang peranan penting dalam
280 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

menentukan kualitas warga negara. Untuk menunjang kebutuhan pendidikan,


sarana prasarana sangat dibutuhkan. Kabupaten Seram Bagian Barat tercatat
memiliki 59 TK, 204 Sekolah Dasar, 89 SMP, 38 SMA dan 14 SMK. Begitu pula
dengan tenaga pendidik di Kabupaten Seram Bagian Barat, tercatat di semester
ganjil 2020/2021 jumlah guru Taman Kanak-Kanak 126 orang, guru Sekolah
Dasar 1.744 orang, guru SMP 865 orang, guru SMA 717 orang dan guru SMK
253 orang.
Dari hasil pendataan potensi desa 2020, desa/kelurahan yang memiliki
fasilitas pendidikan juga bertambah bila dibandingkan dengan kondisi pada
tahun 2019. Secara rinci, sebagai berikut: 77 desa/kelurahan sudah memiliki SD,
52 desa/kelurahan sudah memiliki SMP, 28 desa/kelurahan sudah memiliki SMA,
12 kelurahan sudah memiliki SMK, dan 21desa/kelurahan sudah memiliki
perguruan tinggi.

5. Prasarana Kesehatan
Sampai dengan tahun 2020, pemerintah telah membangun beberapa
pusat kesehatan yang tersebar di seluruh wilayah kecamatan di Kabupaten
Seram Bagian Barat. Dalam data Potensi Desa tahun 2020, Sarana kesehatan
yang dimiliki di Kabupaten Seram Bagian Barat terdiri dari 1 rumah sakit di
kecamatan seram barat, 2 poliklinik di Kecamatan Seram Barat dan Kairatu, 17
puskesmas, 50 puskesmas pembantu dan 5 apotek.
Tenaga kesehatan di Kabupaten Seram Bagian Barat didominasi oleh
tenaga kesehatan perawat dan bidan, masing-masing sebesar 222 perawat dan
193 bidan. Kecamatan Seram Barat menjadi kecamatan dengan persebaran
tenaga kesehatan terbesar. Tenaga kesehatan lainnya berupa 41 tenaga gizi,
34 tenaga kesehatan masyarakat, dan 19 medis.

Tabel 3.250. Jumlah Tenaga Kesehatan Kesehatan Menurut Kecamatan di


Kabupaten Seram Barat, 2020
Tenaga Kesehatan Tenaga
Kecamatan Medis Perawat Bidan
Masyarakat Gizi
Huamual Belakang 2 16 13 3 2
Kepulauan Manipa 1 4 4 - 1
Seram Barat 10 67 65 14 22
Huamual 1 26 13 7 3
Kairatu 4 35 35 2 5
Kairatu Barat 1 16 16 4 2
Inamosol - 6 6 - -
Amalatu - 23 11 - 2
Elpaputih - 6 7 - -
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 281
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Tenaga Kesehatan Tenaga


Kecamatan Medis Perawat Bidan
Masyarakat Gizi
Taniwel - 18 18 2 3
Taniwel Timur - 5 5 4 1
Kab. Seram Bagian Barat 19 222 193 36 41
Sumber: Kabupaten Seram Bagian Barat Dalam Angka 2021

2. PEREKONOMIAN DAERAH
Nilai PDRB Kabupaten Seram Bagian Barat atas dasar harga berlaku pada tahun
2020 mencapai 3.029,73 miliar rupiah. Secara nominal, nilai PDRB ini mengalami
peningkatan dibandingkan dengan tahun 2019 yang mencapai 3.001,67 miliar rupiah.
Kenaikan nilai PDRB tersebut dipengaruhi oleh kenaikan kinerja ekonomi di sebagian
besar lapangan usaha. Namun, berdasarkan harga konstan 2010, angka PDRB
mengalami penurunan menjadi 1.963,37 miliar rupiah. Hal tersebut menunjukkan
bahwa selama tahun 2020 di Kabupaten Seram Bagian Barat mengalami kontraksi
ekonomi dibandingkan tahun sebelumnya yang berjumlah 1.966,73 miliar rupiah.
Selama lima tahun terakhir (2016-2020) struktur perekonomian Kabupaten Seram
Bagian Barat didominasi oleh dua kategori lapangan usaha, yaitu; Pertanian,
Kehutanan, dan Perikanan; serta Konstruksi Administrasi Pemerintahan, Pertahanan,
dan Jaminan Sosial. Peranan terbesar dalam pembentukan PDRB Seram Bagian Barat
berasal dari sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan yaitu sebesar 35,08 persen di
tahun 2020. Secara nominal, PDRB sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan atas
dasar harga berlaku Kabupaten Seram Bagian Barat berkontribusi sebesar 1.062,94
miliar rupiah. Peranan sektor Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan Jaminan
Sosial sebesar 21,37 persen. Secara nominal, PDRB sektor pertanian, kehutanan, dan
perikanan atas dasar harga berlaku Kabupaten Seram Bagian Barat berkontribusi
sebesar 647,41 miliar rupiah.
Laju pertumbuhan ekonomi Seram Bagian Barat pada tahun 2020 lebih rendah
dibandingkan tahun 2019. Berdasarkan perhitungan PDRB atas dasar harga konstan
2010, laju pertumbuhan ekonomi Seram Bagian Barat tahun 2020 sekitar minus 0,17
persen, sedangkan pada tahun 2019 sekitar 5,56 persen. Bila diurutkan pertumbuhan
PDRB menurut sektor dari yang tertinggi ke yang terendah, maka pertumbuhan
tertinggi dihasilkan oleh sektor Jasa Keuangan dan Asuransi sebesar 7,43 persen dan
terendah ada pada sektor Transportasi dan Pergudangan sebesar minus 13.39 persen.
282 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Tabel 3.251. Distribusi Persentase PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Menurut
Lapangan Usaha di Kabupaten Seram Bagian Barat, 2016-2020
Kategori Lapangan Usaha 2016 2017 2018 2019* 2020**
A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 35,58 35,25 34,71 34,19 35,08
B Pertambangan dan Penggalian 1,41 1,41 1,41 1,41 1,41
C Industri Pengolahan 5,70 5,82 5,85 5,81 5,62
D Pengadaan Listrik dan Gas 0,06 0,06 0,06 0,06 0,06
E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah,
Limbah dan Daur Ulang 0,08 0,08 0,08 0,08 0,08
F Konstruksi 11,01 10,88 10,87 11,11 11,09
G Perdagangan Besar dan Eceran; 3,97 3,97 3,95 3,41
Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 3,92
H Transportasi dan Pergudangan 0,82 0,80 0,78 0,77 0,73
I Penyediaan Akomodasi dan Makan 1,27 1,30 1,29 1,27 1,29
J Informasi dan Komunikasi 2,63 2,61 2,72 2,69 2,85
K Jasa Keuangan dan Asuransi 0,44 0,43 0,41 0,39 0,39
L Real Estat 0,28 0,28 0,27 0,27 0,27
M,N Jasa Perusahaan 20,54 20,77 21,15 21,37 21,37
O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan 20,54 20,77 21,15 21,37 21,37
dan Jaminan Sosial Wajib
P Jasa Pendidikan 2,75 2,74 2,72 2,74 2,75
Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 2,95 2,93 2,91 2,95 2,03
R, S, T, U Jasa lainnya 2,00 2,00 2,02 2,07 2,03
Produk Domestik Regional Bruto 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
*) Angka Sementara; **) Angka Sangat Sementara
Sumber: PDRB Kabupaten Seram Bagian Barat Menurut Lapangan Usaha 2016 - 2020

3. KEBIJAKAN PEMERINTAH KABUPATEN SERAM BAGIAN BARAT


Visi pembangunan Terwujudny a
Masyarakat Kabupaten Seram Bagian Barat yang Sejahtera, Budi Pekerti Luhur dan
Untuk mewujudkan visi tersebut, disusun
misi sebagai berikut:
1. Meningkatkan tata kelola pemerintahan daerah yang bersih, akuntabel, inovatif
dan berwibawa. Misi ini mengandung makna bahwa perhatian Pemerintah
Kabupaten Seram Bagian Barat untuk lebih meningkatkan profesionalisme
pemerintah daerah dalam tugasnya melayani masyarakat dan mengembangkan
potensi kemampuan aparatur pemerintah daerah Seram Bagian Barat sehingga
dapat berperan untuk meningkatkan pelayanan yang efektif dan efisien. Selain itu,
juga mendukung dan mendorong pengembangan inovasi aparatur pemerintah
daerah, pemberian award (penghargaan) bagi aparatur pemerintah daerah yang
berkualitas dan inovatif, mendorong penggunaan teknologi informatika dalam
menciptakan transparansi tata kelola pemerintahan yang lebih transparan dan
terukur.
2. Meningkatkan toleransi umat beragama (inter, antar dan umat beragama dengan
pemerintah). Misi ini mengandung makna bahwa menumbuhkembangkan
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 283
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

toleransi kehidupan beragama di masyarakat, meningkatkan produksi dan


apresiasi di bidang religius, seni dan budaya tradisional sebagai perekat hidup
orang bersaudara.
3. Mengembangkan bidang pendidikan yang berkualitas. Misi ini mengandung
makna bahwa peningkatan kualitas sumber daya manusia sangat dibutuhkan
penyediaan jaminan dan pelayanan pendidikan dasar gratis selama 12 tahun,
memberikan bea siswa bagi siswa berprestasi. Perhatian pemerintah Kabupaten
Seram Bagian Barat juga tertuju pada penyediaan pusat pengembangan kegiatan
belajar masyarakat, peningkatan kesejahteraan dan profesional tenaga pendidik
serta pelatihan dan pendampingan bagi petani dan nelayan.
4. Mengembangkan pelayanan kesehatan masyarakat yang berkual itas. Misi ini
mengandung makna bahwa untuk meningkatkan kualitas dan derajat kesehatan
masyarakat perlu diupayakan dengan pemenuhan jaminan kesehatan bagi
masyarakat, mengembangkan dan menerapkan inovasi program kesehatan
khususnya bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Wujud tanggung jawab
tersebut dilakukan dengan peningkatan kualitas dan jumlah tenaga medis yang
profesional, peningkatan pelayanan kesehatan, pengelolaan dan pengolahan
persampahan serta peningkatan sistem sanitasi lingkungan. Hal mendasar yang
juga diperhatikan adalah meningkatkan derajat kesehatan ibu dan anak,
penurunan angka gizi buruk dan angka kesakitan, peningkatan penanggulan
untuk zoonosis serta pengawasan terhadap penyebaran makan, minuman dan
obat-obatan.
5. Meningkatkan pemberdayaan ekonomi masyarakat. Misi ini mengandung makna
bahwa kebijakan daerah untuk memberdayakan ekonomi masyarakat dilakukan
dengan meningkatkan dan mengembangkan usaha mikro dan koperasi sebagai
basis perekonomian rakyat (lokal), membuka dan mengembangkan akses
pemasaran produk usaha mikro dan koperasi. Pengolahan potensi sumber daya
alam lokal yang diprioritaskan pada peningkatan produksi pertanian, perikanan,
peningkatan sistem produksi, pengolahan dan pemasaran hasil pertanian dan
perikanan. Selain itu juga terus diupayakan peningkatan produktivitas perikanan
tangkap dan budi daya dan peningkatan penyediaan bibit dan sarana produksi
bagi petani dan nelayan.
6. Memperkuat pembangunan infrastruktur. Misi ini mengandung makna bahwa
percepatan pembangunan Kabupaten Seram Bagian Barat perlu didukung dengan
peningkatan dan pembangunan jaringan jalan dan bangunan pelengkapnya untuk
membuka daerah terisolir masyarakat di daerah pegunungan mau pun daerah -
daerah terpencil lainnya. Koneksitas jaringan transportasi merupakan langkah
strategis untuk menghubungkan wilayah perdesaan dengan wilayah kecamatan
284 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

dan ibukota kabupaten, meningkatkan inovasi ketersediaan dan pemenuhan air


minum/baku serta meningkatkan sistem ketangguhan penanggulangan bencana.
7. Mengembangkan pembangunan kepariwisataan. Misi ini mengandung makna
bahwa dengan memiliki keunggulan potensi sumber daya alam yang menawan
dan menarik akan dikembangkan sebagai potensi pariwisata. Menjadikan Seram
Bagian Barat sebagai destinasi pariwisata akan membuka ruang untuk m embuka
keterisoliran wilayah, meningkatkan akses infrastruktur yang berkualitas sehingga
dapat menjadi pasar yang baik pada tingkat lokal, regional mau pun nasional.
Penataan dan pengembangan pariwisata juga memerlukan tata kelola yang baik
dengan melibatkan masyarakat, kelompok penggiat pariwisata serta dukungan
investasi sektor swasta.
8. Memberikan kemudahan berinvestasi di Kabupaten Seram Bagian Barat. Misi ini
mengandung makna bahwa keberhasilan penciptaan investasi di Seram Bagian
Barat sangat ditentukan dengan terciptanya sistem insentif bagi pelaku usaha
berupa pemberian kemudahan dalam proses perijinan. Menciptakan iklim usaha
yang pro rakyat serta ketersediaan sarana dan prasarana pendukung dan
pemerataan investasi untuk pengembangan daerah perdesaan demi mewujudkan
masyarakat yang sejahtera.
Arah kebijakan ekonomi Kabupaten Seram Bagian Barat ditujukan untuk
mewujudkan visi dan misi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Seram Bagian Barat Tahun 2017-2022, mengimplementasikan program dan
isu strategis daerah serta sebagai pedoman dalam merumuskan prioritas program dan
kegiatan yang akan dilaksanakan. Guna menyusun rumusan perubahan arah kebijakan
pembangunan ekonomi Kabupaten Seram Bagian Barat tahun 2020 sebagai upaya
untuk mewujudkan visi pembangunan daerah, maka perlu dipertimbangkan
gambaran umum tentang perkembangan perekonomian daerah tahun 2019 dan
semester pertama tahun 2020. Berdasarkan permasalahan, isu strategis dan kondisi
yang berkembang serta memperhatikan kerangka ekonomi makro kurun waktu 2018-
2019, maka terjadi perubahan arah kebijakan pembangunan ekonomi Kabupaten
Seram Bagian Barat tahun 2020 yang mana akan difokuskan pada beberapa tujuan,
antara lain:
1. Mempertahankan daya beli masyarakat, terutama para buruh, pekerja harian,
petani-nelayan dan pelaku usaha mikro dan kecil
2. Mempertahankan produktivitas ekonomi
3. Mempertahankan produktivitas masyarakat
4. Menjamin ketersediaan bahan pokok kebutuhan masyarakat
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 285
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

4. KPJU UNGGULAN KABUPATEN SERAM BAGIAN BARAT


Hasil seleksi di tingkat kecamatan menghasilkan longlist KPJU untuk masing-
masing sektor di Kabupaten Seram Bagian Barat. Berdasarkan longlist tersebut,
dilakukan penyeleksian nominasi KPJU Unggulan dengan mengambil 10 besar
peringkat KPJU tertinggi dari masing-masing sektor/subsektor untuk menjadi shortlist.
Shortlist KPJU Unggulan tersebut selanjutnya dikonfirmasi kepada responden ahli pada
sektor/subsektor masing-masing di tingkat Kabupaten Seram Bagian Barat untuk
dibandingkan secara berpasangan. Kriteria yang digunakan untuk menyeleksi shortlist
tersebut adalah 12 kriteria yang telah dirumuskan bobot kepentingannya oleh
responden ahli tingkat provinsi. Berdasarkan metode AHP, dihasilkan 5 KPJU Unggulan
dengan pemeringkatan baru dari shortlist pada masing-masing sektor/Subsektor
seperti tersaji di tabel berikut.

Tabel 3.252. Shortlist 5 Besar KPJU Unggulan Tiap Sektor di Kabupaten Seram
Bagian Barat
No KPJU Skor No KPJU Skor
Terbobot Terbobot
Pertanian Tanaman, Peternakan, Pengelolaan Kehutanan dan
Perburuan dan Kegiatan YBDI Penebangan
1 Cengkeh 0,201 1 Kayu Besi / Ulin 0,205
2 Kelapa 0,187 2 Kayu Linggua 0,181
3 Pala 0,122 3 Kayu Meranti 0,155
4 Padi 0,086 4 Kayu Lasi/Kilaki 0,124
5 Sagu 0,082 5 Damar 0,118
Perikanan Pertambangan dan Penggalian
1 Ikan Tuna/Tatihu 0,210 1 Batu Kali / Sungai 0,165
2 Ikan Cakalang 0,169 2 Batu Kerikil 0,159
3 Budidaya Ikan Kerapu 0,118 3 Pasir 0,143
4 Ikan Komu/ Tongkol 0,109 4 Batu Karang 0,105
5 Ikan Kawalinya 0,096 5 Batu Gunung 0,098
Industri Pengolahan Konstruksi
1 Minyak Kayu Putih 0,194 1 Jasa Kontruksi 0,328
Bangunan
2 Kopra 0,169 2 Jasa Intalasi Listrik 0,301
3 Industri Meubel 0,155 3 Jasa Penegboran 0,173
Sumur
4 Ikan Asap 0,123 4 Jasa Kontruksi Jalan 0,114
5 Gula Aren 0,092 5 Jasa Kontruksi 0,084
Jembatan
286 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

No KPJU Skor No KPJU Skor


Terbobot Terbobot
Perdagangan Besar dan Eceran; Penyediaan Akomodasi dan
Reparasi dan Perawatan Mobil dan Penyediaan Makan Minum
Sepeda Motor
1 Perdagangan Hasil 0,175 1 Warung Nasi Campur 0,208
Perikanan / Laut
2 Penjualan Hasil Bumi 0,149 2 Penginapan / Losmen / 0,144
Homestay
3 Toko Kelontong 0,131 3 Warung Kopi 0,143
4 Toko Pakaian 0,103 4 Pedagang Bakso 0,105
5 Kios Sayuran 0,102 5 Kafe 0,100
Informasi dan Komunikasi Aktivitas Penyewaan dan Sewa
Guna Usaha Tanpa Hak Opsi,
Ketenagakerjaan, Agen
Perjalanan dan Penunjang Usaha
Lainnya
1 Koperasi Simpan Pinjam 0,493 1 Jasa Photo dan Photo 0,435
(KSP /USP) Studio
2 Bank Perkreditan Rakyat 0,275 2 Pengacara / Advokat 0,315
3 Koperasi Kredit / CU 0,178 3 Notaris dan PPAT 0,250
4 Baitul Maal Wa Tamwil 0,054 4
(BMT)
5 5

KPJU Unggulan Lintas Sektor Kabupaten Seram Bagian Barat

Untuk mengetahui KPJU Unggulan lintas sektor di Kabupaten Seram Bagian Barat,
diperlukan analisis perbandingan berpasangan antar sektor dalam kerangka metode
AHP untuk mengetahui bobot kepentingan relatif masing-masing sektor/subsektor
atas sektor/subsektor lainnya. Perbandingan berpasangan ini dilakukan atas dasar
peran masing-masing sektor terhadap pencapaian tujuan penciptaan lapangan kerja,
peningkatan daya saing, dan peningkatan pertumbuhan ekonomi. Perbandingan
dilakukan oleh responden ahli tingkat kabupaten yang mewakili berbagai stakeholder.
Hasil dari analisis data tersebut disajikan dalam tabel berikut.
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 287
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Tabel 3.253. Bobot Kepentingan Setiap Sektor/Subsektor Usaha Atas Dasar Perannya
Dalam Mencapai Tujuan Penetapan KPJU Unggulan di Kabupaten Seram Bagian
Barat
Skor Terbobot
No Sektor Usaha Rangking
Gabungan
1 Pertanian Tanaman, Peternakan, Perburuan 0,147 1
dan Kegiatan YBDI
2 Pengelolaan Kehutanan dan Penebangan 0,060 6
3 Perikanan 0,134 2
4 Pertambangan dan Penggalian 0,044 8
5 Industri Pengolahan 0,103 3
6 Konstruksi 0,059 7
7 Perdangan Besar dan Eceran; Reparasi dan 0,087 4
Perawatan Mobil dan Sepeda Motor
8 Pengangkutan dan Pergudangan 0,037 11
9 Penyediaan Akomodasi dan Penyediaan Makan 0,065 5
Minum
10 Informasi dan Komunikasi 0,041 10
11 Aktivitas Keuangan dan Asuransi 0,027 14
12 Aktivitas Profesional, Ilmiah dan Teknis 0,018 17
13 Aktivitas Penyewaan dan Sewa Guna Usaha 0,042 9
Tanpa Hak Opsi, Ketenagakerjaan, Agen
Perjalanan dan Penunjang Usaha Lainnya
14 Pendidikan 0,036 13
15 Aktivitas Kesehatan Manusia dan Aktivitas 0,037 11
Sosial
16 Kesenian, Hiburan dan Rekreasi 0,025 15
17 Aktivitas Jasa Lainnya 0,014 18
18 Aktivitas Rumah Tangga Sebagai Pemberi 0,023 16
Kerja; Aktivitas uang Menghasilkan Barang dan
Jasa oleh Rumah Tangga yang Digunakan
untuk Memenuhi Kebutuhan Sendiri

Berdasarkan bobot kepentingan masing-masing sektor di atas dilakukan analisis


KPJU Unggulan lintas sektor (setelah sebelumnya dilakukan normalisasi) yang
menghasilkan 10 KPJU Unggulan lintas sektor sebagaimana tersaji pada tabel berikut:
288 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Tabel 3.254. Shortlist 10 KPJU Unggulan Lintas Sektoral di Kabupaten Seram Bagian
Barat
Skor
Rangking KPJU
Terbobot

1 Cengkeh (Pertanian Tanaman, Peternakan, 0,0436


Perburuan dan Kegiatan YBDI)

2 Kelapa (Pertanian Tanaman, Peternakan, Perburuan 0,0405


dan Kegiatan YBDI)

3 Ikan Tuna (Perikanan) 0,0401

4 Ikan Cakalang (Perikanan) 0,0323

5 Minyak Kayu Putih (Industri Pengolahan) 0,0273

6 Pala (Pertanian Tanaman, Peternakan, Perburuan dan 0,0265


Kegiatan YBDI)

7 Kopra (Industri Pengolahan) 0,0237

8 Perdagangan Hasil Perikanan/Laut (Perdangan Besar 0,0231


dan Eceran; Reparasi dan Perawatan Mobil dan
Sepeda Motor)

9 Budidaya Ikan Kerapu (Perikanan) 0,0225

10 Industri Mebel (Industri Pengolahan) 0,0218

Sepuluh KPJU di atas dinilai unggul berdasarkan 12 kriteria yang telah dirumuskan
di awal sekaligus pertimbangan bobot kepentingan sektor terkait terhadap
pencapaian tujuan penciptaan lapangan kerja, peningkatan daya saing, dan
pertumbuhan ekonomi. Hasil ini selanjutnya telah dikonfirmasi dan didiskusikan dalam
Focus Group Discussion antar stakeholder yang terdiri dari instansi pemerintah sektor
terkait, pelaku/asosiasi usaha, perbankan dan akademisi. FGD ini bertujuan untuk
mengkonfirmasi hasil penelitian dan menelaah lebih dalam permasalahan dan peluang
serta memberikan rekomendasi untuk mengembangkan 10 KPJU Unggulan lintas
sektor tersebut.

1) Cengkeh

Cengkeh menjadi salah satu KPJU unggulan Kabupaten Seram Bagian Barat
yang memiliki kontribusi yang besar dalam perekonomian daerah. Luas
perkebunan cengkeh di wilayah ini pada tahun 2020 tercatat sebesar 7.125,55
hektar dengan produksi sebesar 2.942,00 ton. Keunggulan komoditas cengkeh
di Seram Bagian Barat tidak hanya dari luasan lahan serta produksinya yang
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 289
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

besar namun prospek pasar akan komoditas ini cukup terbuka luas. Selain itu
harga jualnya relatif tinggi. Kendala pada KPJU cengkeh di Seram Bagian Barat
diantaranya pengelolaan yang tradisional, belum ada transportasi yang
langsung menjual keluar daerah serta harga yang cukup fluktuatif.
Pengembangan cengkeh dapat diupayakan melalui fasilitasi sarana prasarana
produksi yang memadai serta jaringan pemasaran yang lebih efisien.

Tabel 3.255. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Cengkeh di


Kabupaten Seram Bagian Barat
Peluang Tantangan
- Harga cengkeh cukup baik - Kondisi musim hujan menurunkan kualitas
- Peluang ekspor cengkeh
- Harga terkadang fluktuatif
Titik Kekuatan Titik Kritis (Titik Kelemahan)
- Ketersediaan lahan luas - Mutu cengkeh belum tentu berkualitas
- Produksi cengkeh melimpah - Panen masih bersifat manual
- Pangsa pasar luas, ekspor - Pengolahan masih tradisional
- Belum ada transportasi yang langsung
menjual keluar daerah.

2) Kelapa

Subsektor perkebunan di Kabupaten Seram Bagian Barat merupakan salah


satu sektor unggulan. Salah satu komoditas perkebunan yang banyak
diusahakan masyarakat wilayah ini adalah kelapa. Keunggulan kelapa di
wilayah ini salah satunya luasnya perkebunan dimana pada tahun 2020 tercatat
sebesar 8.801,30 ha dengan produksi sebesar 7.715,00 ton. Dengan daya
dukung lahan yang luas dan sesuai untuk pengembangan kelapa di Seram
Bagian Barat, semakin meningkatkan peluang komoditas kelapa. Selain itu
pengembangan agribisnis kelapa didukung potensi produktivitas yang masih
dapat meningkat dan semakin berkembangnya produk olahan kelapa. Dengan
prospek dan potensi ini, arah pengembangan agribisnis kelapa adalah
pemberdayaan di hulu dan penguatan di hilir.
Secara umum KPJU komoditas kelapa masih dominan diolah menjadi kopra
dan hasil panen selalu melimpah, namun dari aspek kelembagaan masih
kurang, produk olahan terbatas, teknologi tradisional. Untuk itu, strategi
pengembangan kelapa di Seram Bagian Barat dapat melalui penguatan
kelembagaan. Peningkatan kelembagaan sehingga meningkatkan posisi tawar,
meningkatkan akses terhadap teknologi, informasi, pengelolaan usaha. Selain
itu, penguatan sarana prasarana pendukung untuk pengolahan dapat
290 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

diupayakan sebagai langkah peningkatan kualitas produk olahan serta


diversifikasi produk.

Tabel 3.256. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Kelapa di


Kabupaten Seram Bagian Barat
Peluang Tantangan
- Peluang produk olahan kelapa yang - Kurangnya akses pasar
beragam - Kurangnya daya dukung kelembagaan
- Permintaan kelapa cukup baik - Harga beli lokal rendah
- Adanya industri hilir
Titik Kekuatan Titik Kritis (Titik Kelemahan)
- Lahan kelapa yang luas - Pasar lokal
- Produksi kelapa yang tinggi - Produktivitas kelapa yang menurun akibat
- Mudah dibudidayakan usia kelapa yang tua
- Komoditasnya mudah diolah - Peralatan/teknologi masih terbatas
- SDM tersedia memadai - Transportasi masih terbatas
- Inovasi produk olahan kelapa masih
terbatas

3) Ikan Tuna

Sektor perikanan memiliki peluang yang besar untuk dikembangkan


di Kabupaten Seram Bagian Barat. Salah satu usaha perikanan yang memiliki
prospek yang besar adalah perikanan tangkap ikan tuna. Produksi ikan tuna
di Seram Bagian Barat pada tahun 2019 sebesar 615,34 ton dengan nilai
mencapai Rp12,3 miliar.
Ikan tuna mempunyai nilai ekonomis cukup tinggi baik di pasar lokal
maupun ekspor. Potensi sumber daya ikan tuna di Seram Bagian Barat cukup
baik. Wilayah penangkapan terbentang sangat luas, menjadikan peluang
produksi tangkapan yang tinggi. Peluang KPJU ikan tuna juga semakin
terdukung dengan jumlah nelayan yang memadai. Di samping itu, dari segi
pemasaran mudah dan luas untuk memenuhi kebutuhan baik dalam
kabupaten maupun di luar kabupaten.
Namun tantangan perikanan tangkap tuna salah satunya adalah biaya
produksi yang tinggi serta teknologi penangkapan yang masih tradisional.
Untuk itu. pengadaan teknologi yang lebih modern dalam penangkapan ikan
sangat dibutuhkan dalam rangka efisiensi kegiatan penangkapan perikanan.
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 291
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Tabel 3.257. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Ikan Tuna di
Kabupaten Seram Bagian Barat
Peluang Tantangan
- Permintaan tinggi akibat tingkat - Faktor alam atau cuaca
konsumsi yang tinggi - Fluktuasi harga ikan akibat musim
- Penyerapan tinggi untuk sektor kuliner, tangkap
rumah makan, industri
Titik Kekuatan Titik Kritis (Titik Kelemahan)
- Produksi tuna yang tinggi - Teknologi penangkapan tradisional
- Banyak nelayan
- Nelayan berpengalaman, teknis
penangkapan telah dikuasai

4) Ikan Cakalang

Kondisi geografis wilayah Kabupaten Seram Bagian Barat mendukung


potensi subsektor perikanan, terutama perikanan tangkap cakalang. Untuk
produksi ikan cakalang pada tahun 2019 tercatat sebesar 1.635,54 ton dengan
nilai produksi sebesar Rp32,7 miliar. Ikan cakalang semakin diminati selain
karena ketersediaannya di laut yang cukup melimpah namun juga dari sisi
permintaan cukup tinggi. Ikan cakalang juga banyak diolah menjadi ikan asap,
sehingga daya serap pasar semakin besar.

Tabel 3.258. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Ikan Cakalang
di Kabupaten Seram Bagian Barat
Peluang Tantangan
- Permintaan tinggi akibat tingkat - Faktor alam atau cuaca
konsumsi yang tinggi - Fluktuasi harga ikan akibat musim
- Penyerapan tinggi untuk sektor kuliner, tangkap
rumah makan, industri
- Olahan ikan asap
Titik Kekuatan Titik Kritis (Titik Kelemahan)
- Produksi tuna yang tinggi - Teknologi penangkapan tradisional
- Banyak nelayan - Pemasaran umumnya masih lokal
- Nelayan berpengalaman, teknis
penangkapan telah dikuasai

5) Minyak Kayu Putih

Minyak kayu putih adalah salah satu produk kehutanan yang telah dikenal
luas oleh masyarakat. Minyak kayu putih merupakan minyak atsiri hasil destilasi
292 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

atau penyulingan daun dan ranting kayu putih yang memiliki bau dan khasiat
yang khas.
Minyak Kayu Putih merupakan salah satu komoditas unggulan di Seram
Bagian Barat disebabkan tersedianya potensi dari sisi ketersediaan bahan baku
yang cukup banyak dan luasnya potensi pengembangan. Produk minyak kayu
putih Seram Bagian Barat telah dijual hingga ke pulau Jawa dan Sumatera.
Pemasaran yang luas ini tidak dipungkiri karena minyak kayu putih yang
dihasilkan di Seram Bagian Barat berkualitas.
Namun dalam usaha ini, salah satu kendalanya adalah peralatan yang
digunakan masih belum modern. Selain itu, penjualan ke daerah lain masih
kurang meningkatkan keuntungan produsen lokal, karena pelabelannya
bukan dari Seram Bagian Barat. Untuk itu, dapat diupayakan peningkatan
teknologi produksi, serta diperlukan penguatan branding minyak kayu putih
Seram Bagian Barat yang didukung dengan berbagai insentif.

Tabel 3.259. Peluang-Tantangan Serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Minyak Kayu
Putih di Kabupaten Seram Bagian Barat
Peluang Tantangan

- Permintaan pasar potensial untuk lokal - Rawan kebakaran hutan


dan nasional - Kurangnya pengawasan dari Pemda untuk
- Memiliki nilai jual tinggi di pasaran lokal, peningkatan produksi
sampai di luar daerah (Pulau Jawa dan - lemahnya pengawasan Pemda mengontrol
Sumatera) penjualan hasil ke daerah lain
- Persaingan antar pedagang yang tidak
sehat
Titik Kekuatan Titik Kritis (Titik Kelemahan)

- Bahan baku melimpah, mudah - Ketersediaan bahan baku terancam


didapatkan terutama di Kecamatan Seram dengan adanya kebakaran
Barat dan Kecamatan Huamual Belakang. - Kemasan produk tidak menarik
- Tanaman minyak kayu putih yang luas - Peralatan yang belum modern
- Produksinya banyak - Tenaga kerja dari luar
- Kemasan yang sudah bagus - Rata-rata minyak kayu putih di Seram
- Pemasaran hingga keluar daerah Bagian Barat masih diproduksi secara
- Hasil cukup berkualitas perorangan
- Kurangnya kreativitas dalam produksi
- Penjualan ke daerah lain yang merugikan
- Penggunaan label daerah lain
- Pemasok tetap belum ada
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 293
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

6) Pala

Komoditas pala merupakan salah satu dari beberapa komoditas utama


yang berkontribusi besar terhadap subsektor perkebunan. Kondisi tanah Seram
Bagian Barat yang gembur dan subur mendukung budidaya pala. Luas lahan
pala di wilayah ini pada tahun 2020 sebesar 2.592 ha dengan produksi 189,70
ton. Peluang pasar terbuka lebar untuk baik komoditas pala maupun produk
turunannya. Komoditas ini juga mempunyai permintaan yang cukup tinggi.
Kendala yang dihadapi adalah penentuan harga pala yang tidak stabil.
Selain itu masih terdapat kekurangan dan memerlukan perbaikan-perbai kan
terkait aspek pemasaran. Kurangnya informasi pasar serta terbatasnya sarana
produksi menjadi kelemahan lain dari komoditi ini. Penting bagi pemerintah
dalam membuat kebijakan terkait harga minimal komoditi hasil bumi, dalam
hal ini komoditi pala. Selain itu peranan kelembagaan lebih ditingkatkan
sebagai upaya dalam menguatkan posisi petani dalam rantai pemasaran serta
memudahkan para petani dalam memperoleh informasi pasar.

Tabel 3.260. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Pala di


Kabupaten Seram Bagian Barat
Peluang Tantangan

- Permintaan cukup tinggi - Harga tidak stabil


- Dapat diolah menjadi berbagai produk - Cuaca tertentu menurunkan kualitas
olahan - Pencurian buah pala
- Kondisi lahan yang cocok untuk budidaya
pala
Titik Kekuatan Titik Kritis (Titik Kelemahan)

- Produksi cukup tinggi - Sarana produksi masih terbatas


- Tenaga kerja tersedia - Distribusi produk masih terkendala
- Penampung hasil pala cukup banyak - Produksi tradisional
- Lahan tersebar luas

7) Kopra

Pengembangan industri kopra di Seram Bagian Barat cukup baik. Kondisi


lingkungan pengembangan kondusif/menunjang karena cukup banyak areal
kelapa sebagai bahan baku utamanya.
Komoditas ini mempunyai nilai ekonomis dan prospek pasar yang baik.
Permintaan pasar akan kopra terbilang besar, serapan pasar terhadap
komoditas ini juga sangat baik. Pengembangan kapasitas petani dan
kelembagaan kelompok petani diperlukan dalam upaya meningkatkan daya
294 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

saing petani dalam pengembangan sistem agribisnis. Kelembagaan petani akan


mendorong kapasitas kelembagaan menjadi lebih efektif. Selain itu dapat
memudahkan koordinasi dengan berbagai pihak terkait khususnya dalam
fasilitasi pemasaran.

Tabel 3.261. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Industri Kopra
di Kabupaten Seram Bagian Barat
Peluang Tantangan

- Peluang pasar besar - Perlu modal lebih besar


- Produk turunan beragam - Harga sangat variatif
Titik Kekuatan Titik Kritis (Titik Kelemahan)

- Produksi yang tinggi - Fasilitasi pemasaran keluar daerah kurang


- Bahan baku kelapa banyak memadai
- Teknis pembuatan cukup mudah - Teknologi tradisional
- Serapan pasar cukup baik
- Banyaknya pembeli/pengumpul kopra

8) Perdagangan Hasil Perikanan

Kabupaten Seram Bagian Barat kaya akan produk hasil perikanan. Hal ini
tidak dipungkiri disebabkan kondisi alam kabupaten yang banyak wilayah
pesisir. Produksi perikanan laut di Kabupaten Seram Bagian Barat sebesar
25.920,27 ton.

Tabel 3.262. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Perdagangan


Hasil Perikanan di Kabupaten Seram Bagian Barat
Peluang Tantangan

- Komoditi ekspor - Kurang permodalan


- Permintaan pasar yang tinggi - Kurang investor terkait pengolahan pasca
tangkap
Titik Kekuatan Titik Kritis (Titik Kelemahan)

- Bahan baku ikan banyak - Pengolahan pasca tangkap masih rendah


- Banyak kelompok nelayan - Manajemen usaha masih rendah
- Wilayah pemasaran mudah dan luas - Jauhnya daerah tangkapan (biaya
- Transportasi tersedia operasional dan waktu)
- Tersedia sarana perdagangan

9) Budidaya Ikan Kerapu

Kabupaten Seram Bagian Barat kaya dengan potensi perikanan dan


kelautannya. Salah satu sumber daya perikanan di wilayah ini adalah ikan
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 295
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

kerapu. Kabupaten Seram Bagian Barat memiliki sejumlah kawasan yang


potensial bagi pengembangan budidaya ikan kerapu karena tipe perairan
laut berupa teluk, selat, dan pulau-pulau kecil. Produksi ikan kerapu budidaya
pada tahun 2019 di sebesar 56,6 ton dengan nilai produksi Rp14,5 miliar.
Pemasaran Ikan kerapu cukup luas hingga ke ibukota provinsi.
Ikan kerapu merupakan jenis ikan yang memiliki harga jual yang
menjanjikan. Budidaya ikan kerapu secara ekonomis telah memberikan
dampak positif yang cukup penting bagi peningkatan pendapatan
pembudidaya ikan. Dalam mendukung pengembangan perikanan budi daya
ikan kerapu, peningkatan teknologi budidaya dapat ditingkatkan. Terus
melakukan inovasi dan penggunaan teknologi mutakhir untuk menunjang
kualitas budidaya perikanan yang lebih baik. Pengembangan infrastruktur
perikanan secara lengkap akan memacu perkembangan pembangunan
perikanan budidaya.

Tabel 3.263. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Ikan Kerapu di
Kabupaten Seram Bagian Barat
Peluang Tantangan
- Nilai jual cukup menjanjikan - Harga pakan yang relatif mahal
- Peluang pasar besar
- Kemajuan teknologi dan sistem informasi
dalam pembudidayaan ikan kerapu
Titik Kekuatan Titik Kritis (Titik Kelemahan)
- Kawasan yang mendukung - Produk perikanan mudah rusak
pengembangan budidaya ikan kerapu - Penjualan masih bersifat lokal
- Pemasaran luas - Modal terbatas
- Ketersediaan SDM memadai - Bibit terbatas
- Hasil tangkapan sedikit, namun untuk
budidaya terkendala biaya

10) Industri Mebel

Mebel merupakan salah satu produk industri mempunyai peran cukup


penting dalam memenuhi kebutuhan masyarakat. Industri mebel merupakan
salah satu pemberdayaan usaha mikro kecil menengah (UMKM).
Pengembangan UMKM diharapkan dapat menyerap kesempatan kerja
sekaligus meningkatkan pendapatan pelakunya. Industri mebel sebagai home
industry yang memiliki nilai seni yang cukup tinggi.
Namun untuk SDM usaha ini masih kurang, teknologi peralatan yang
digunakan juga cenderung sederhana sehingga produktivitas dapat di katakan
296 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

belum optimal. Selain itu, pada bahan baku kayu tertentu masih sulit
ditemukan dan pada sisi kreativitas SDM dalam modifikasi cenderung masih
rendah.
Upaya dapat dilakukan dalam meningkatkan produktivitas industri mebel
dan nilai tambah serta meningkatkan pendapatan, dengan peningkatan
teknologi produksi maupun kompetensi SDM dalam modifikasi produk.

Tabel 3.264. Peluang-Tantangan Serta Titik Kekuatan-Titik Kritis Industri Mebel di


Kabupaten Seram Bagian Barat
Peluang Tantangan

- Adanya permintaan akan mebel - Barang impor dari luar


- Harga kayu yang kadang mahal
- Kurangnya minat pelanggan lokal yang
lebih memilih produk mebel dari luar
daerah
Titik Kekuatan Titik Kritis (Titik Kelemahan)

- Selama ini bahan baku sangat melimpah - Teknologi peralatan sederhana


tersebar di beberapa titik sebagai pusat - Pada bahan baku kayu tertentu masih sulit
bahan baku mebel. ditemukan
- Hasil produksi selalu rutin sesuai - Kurangnya kreativitas SDM dalam
permintaan pelanggan modifikasi
- Pemasaran hasil industri mebel sebatas
lokal
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 297
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

K. KABUPATEN SERAM BAGIAN TIMUR

1. PROFIL DAERAH
a. Letak Geografi

Kabupaten Seram Bagian Timur merupakan salah satu kabupaten yang berada
0 0
di Provinsi Maluku, secara astronomis berada antara 129 131
0 0
Bujur Timur dan 02 04 Kabupaten Seram Bagian
2
Timur mempunyai luas keseluruhan 5.779,123 km . Sebagai daerah kepulauan,
Kabupaten Seram Bagian Timur terdiri dari banyak pulau, baik itu yang
berpenghuni maupun yang belum tersentuh, dengan jumlah keseluruhan sebanyak
62 pulau. Secara geografis, Kabupaten Seram Bagian Timur berbatasan dengan
Laut Seram di bagian Utara, Laut Banda di bagian Selatan, Kabupaten Maluku
Tengah di bagian Barat, dan Laut Arafuru di bagian Timur. Kabupaten Seram
Bagian Timur merupakan kabupaten bahari dengan luas laut mencapai 14.877,771
2
km .
Kabupaten Seram Bagian Timur terdiri dari 15 kecamatan, antara lain Pulau
Gorom, Kesui Watubela, Teor, Gorom Timur, Pulau Panjang, Seram Timur, Tutuk
Tolu, Kilmury, Lian Vitu, Kian Darart, Werinama, Siwalalat, Bula, Bula Barat, Teluk
Waru. Kecamatan Werinama merupakan wilayah terluas di Kabupaten Seram
2
Bagian Timur, yaitu 993,85 km atau sebesar 17,20 persen dari total luas wilayah
Kabupaten Seram Bagian Timur.

Tabel 3.265. Luas Wilayah Kabupaten Seram Bagian Timur


Luas Wilayah Jumlah
Kecamatan Ibukota Kecamatan 2
Persentase
(km ) Pulau
Pulau Gorom Kataloka 91.303 1,58 11
Kesui Watubela Tamher Timur 37,58 0,65 5
Teor Wermaf Kampung Tengah 23,41 0,41 2
Gorom Timur Miran 29,29 0,51 2
Pulau Panjang Pulau Panjang 20,53 0,36 1
Seram Timur Geser 73,35 1,27 27
Tutuk Toku Air Kasar 330,09 5,71 2
Kilmury Kilmury 837,62 14,49 2
Lian Vitu Keta Rumadan 172,37 2,98 1
Kian Darat Watu-Watu 129,23 2,24 2
Werinama Werinama 993,84 17,20 1
Siwalalat Atiahu 847,19 24,66 1
Bula Bula 643,36 11,13 1
Bula Barat Waiketam Baru 880,29 15,23 2
298 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Luas Wilayah Jumlah


Kecamatan Ibukota Kecamatan 2 Persentase
(km ) Pulau
Teluk Waru Waru 669,67 11,59 2
Kab. Seram Bagian Timur 5,779,123 100,00 62
Sumber: Kabupaten Seram Bagian Timur Dalam Angka 2021

Topografi dan Iklim


Iklim di Kabupaten Seram Bagian Timur adalah iklim laut tropis dan iklim
musim, karena letak wilayah Seram dikelilingi oleh laut luas. Oleh karena itu iklim
di sini sangat dipengaruhi oleh lautan dan berlangsung bersamaan dengan iklim
musim seirama dengan musim yang ada. Menurut laporan dari Badan Meteorologi
dan Geofisika Kabupaten Seram Bagian Timur di Geser, dalam tahun 2020 di
0
Kabupaten Seram Bagian Timur temperatur maksimum 34,4 C yang terjadi pada
0
bulan November dan minimum 23,0 C yang terjadi pada bulan Oktober.

Tabel 3.266. Pengamatan Unsur Iklim di Kabupaten Seram Bagian Timur, Desember
2020

Unsur Iklim Stasiun Meteorologi


Suhu (°C)
Minimum 24,8
Rata-rata 28,5
Maksimum 33,2
Kelembaban (%) 66
Minimum 83
Rata-rata 98
Maksimum 340
Angin
o
Arah Terbanyak ( ) 340
Kecepatan Terbesar (Knot) 22
Tekanan Udara (mb) 1.009,3
Jumlah Curah Hujan (mm) 173,4
Jumlah Hari Hujan (hari) 16
Penyinaran Matahari (%) 58
Sumber: Kabupaten Seram Bagian Timur Dalam Angka 2021

Wilayah daratan terdiri dari dataran Bula, Bula Barat, Teluk Waru, Tutuk Tolu,
Kian Darat, Kilmury, Werinama dan Siwalalat yang berada di Pulau Seram dan
pulau-pulau terpisah sebanyak 49 pulau. Wilayah Seram Bagian Timur mempunyai
132 aliran sungai yang tersebar di seluruh Kabupaten Seram Bagian Timur.

b. Demografi
Penduduk Kabupaten Seram Bagian Timur berdasarkan data dari BPS hasil
Sensus Penduduk 2020 sebanyak 137.972 jiwa. Penduduk Seram Bagian Barat
mengalami pertumbuhan sebesar 0,03 persen dari tahun 2010. Jumlah penduduk
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 299
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

terbesar terdapat di Kecamatan Bula, yaitu 26.023 jiwa (18,86 persen), diikut oleh
Kecamatan Pulau Gorom 22.156 jiwa (Pulau Gorom) dan Seram Timur 12.181 jiwa
(8,83).
Sementara itu besarnya angka rasio jenis kelamin tahun 2020 penduduk laki -
laki terhadap penduduk perempuan sebesar 103,7. Ini berarti bahwa jumlah
penduduk laki-laki lebih banyak daripada jumlah penduduk perempuan.
Kepadatan penduduk di Kabupaten Seram Bagian Timur tahun 2020 mencapai
2
23,87 jiwa/km . Kepadatan penduduk di 15 kecamatan cukup beragam dengan
kepadatan penduduk tertinggi terletak di Kecamatan Gorom Timur dengan
2
kepadatan sebesar 321,61 jiwa/km dan terendah di Kecamatan Werinama sebesar
2
6,20 jiwa/km .

Tabel 3.267. Penduduk, Laju Pertumbuhan Penduduk, Kepadatan Penduduk, Rasio


Jenis Kelamin Penduduk Menurut Kecamatan di Kabupaten Seram Bagian Timur,
2020
Laju Kepadatan Rasio
Kecamatan Penduduk Pertumbuhan Penduduk per Jenis
2
2010-2020 (%) km Kelamin
Pulau Gorom 22.156 0,02 42,662 103,3
Kesui Watubela 9.321 0,03 248,03 105,5
Teor 3.200 0,02 136,69 100,0
Gorom Timur 9.420 0,02 321,61 103,6
Pulau Panjang 2.691 0,03 131,08 102,8
Seram Timur 12.181 0,02 166,07 100,0
Tutuk Toku 7.166 0,04 21,71 107,0
Kilmury 6.518 0,04 7,78 105,0
Lian Vitu 6.689 0,03 38,81 104,1
Kian Darat 6.297 0,03 48,73 103,6
Werinama 6.165 0,02 6,20 106,4
Siwalalat 6.595 0,03 7,77 105,1
Bula 26.023 0.06 40,45 101,2
Bula Barat 8.281 0.03 9,41 110,0
Teluk Waru 5.279 0.03 7,88 106,1
Kab. Seram Bagian Timur 137.972 0.03 23,87 103,7
Sumber: Kabupaten Seram Bagian Timur Dalam Angka 2021

c. Potensi Sumber Daya Ekonomi


1. Pertanian Tanaman, Peternakan dan Perburuan
Luas lahan padi sawah pada tahun 2020 seluas 2.230 hektar, terdiri dari
lahan sawah irigasi teknik dan lahan sawah tadah hujan. Produksi padi tahun
2020 sebanyak 13.300 ton yang semuanya berasal dari Kecamatan Bula Barat.
300 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Pada jenis tanaman sayuran, terdapat beberapa jenis tanaman yang banyak
dibudidayakan di Kabupaten Seram Bagian Barat diantaranya bayam, cabai
besar, cabai rawit, terong dan tomat. Komoditas cabai rawit dihasilkan di
hampir seluruh kecamatan. Sementara untuk cabai besar, dominan dihasilkan
dari lima kecamatan. Kecamatan yang memproduksi cabai rawit dan cabai
besar terbanyak adalah Kecamatan Bula Barat.

Tabel 3.268. Produksi Beberapa Jenis Tanaman Sayuran Menurut Kecamatan di


Kabupaten Seram Bagian Timur (kuintal), 2020
Cabai Cabai
Kecamatan Bayam Terong Tomat
Besar Rawit
Pulau Gorom 30 30 60 100 -
Kesui Watubela - - - - -
Teor - - 60 50 -
Gorom Timur - - 30 150 30
Pulau Panjang 10 - 30 - -
Seram Timur 20 - 30 150 30
Tutuk Toku - - 30 - -
Kilmury 30 - 90 100 -
Lian Vitu - - 30 - -
Kian Darat 20 - 60 - -
Werinama 50 60 90 - -
Siwalalat 80 30 90 - -
Bula 360 3.100 280 2.000 4.500
Bula Barat 360 3.800 380 1.400 3.750
Teluk Waru - 0 60 100 30
Kab. Seram Bagian Timur 960 7.020 7.260 4.050 8.340
Sumber: Kabupaten Seram Bagian Timur Dalam Angka 2021

Produksi buah-buahan di Kabupaten Seram Bagian Timur didominasi oleh


tanaman durian, pisang, dan mangga, Produksi ketiga tanaman ini pada tahun
2020 mencapai 201.680 kuintal durian, 81.000 kuintal pisang, dan 51.280
kuintal mangga. Kecamatan Werinama menjadi kecamatan penghasil durian
terbesar di Kabupaten Seram Bagian Timur, yaitu 41.290 kuintal. Kemudian
disusul oleh Kecamatan Bula Barat yang memproduksi pisang terbesar, yaitu
26.540 kuintal.
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 301
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Tabel 3.269. Produksi Beberapa Jenis Buah-buahan Menurut Kecamatan di


Kabupaten Seram Bagian Timur (kuintal), 2020
Kecamatan Mangga Durian Pisang Pepaya Nanas
Pulau Gorom 6.410 9.100 2.450 1.760 1.540
Kesui Watubela 7.410 8.190 2.230 1.560 -
Teor 3.260 6.390 1.240 2.300 680
Gorom Timur 3.430 - 1.950 1.110 800
Pulau Panjang 1.320 - 2.080 1.200 1.040
Seram Timur 1.200 9.250 5.210 2.050 880
Tutuk Toku 2.780 10.390 5.390 1.250 930
Kilmury 3.430 6.880 1.460 1.840 -
Lian Vitu 2.270 5.170 1.630 2.430 -
Kian Darat - 9.880 1.350 1.730 810
Werinama 3.110 41.290 6.520 2.850 930
Siwalalat 6.480 39.320 6.290 3.070 1.820
Bula 5.850 16.180 8.080 5.640 950
Bula Barat 3.150 13.340 26.540 6.200 1.470
Teluk Waru 1.180 16.300 8.580 3.160 800
Kab. Seram Bagian Timur 51.280 201.680 81.000 39.050 12.650
Sumber: Kabupaten Seram Bagian Timur Dalam Angka 2021

Pada subsektor perkebunan, pada tahun 2020, produksi perkebunan di


Kabupaten Seram Bagian Timur terdiri dari kelapa sawit sebesar 86,70 ton, kelapa
16.479,70 ton, kopi 41,42 ton, kakao 382,35 ton, cengkih 4.858,20 ton, pala 1.272,79
ton, jambu mete 16,37 ton dan sagu 9.632,25 ton.
Populasi ternak di Kabupaten Seram Bagian Timur terdiri dari sapi potong,
kambing, dan kuda. Pada tahun 2020, terdapat 7.839 ekor sapi potong, 12.847 ekor
kambing, dan 10 kuda. Kecamatan Werinama menjadi kecamatan dengan populasi
kambing terbanyak, yaitu 2.483 ekor. Sedangkan kecamatan dengan populasi sapi
potong terbanyak adalah Kecamatan Kilmury, yaitu 475 ekor sapi potong.
Populasi unggas di Kabupaten Seram Bagian Timur terdiri dari ayam kampung,
itik, dan ayam petelur. Pada tahun 2020, terdapat 29.389 ekor ayam kampung,
3.236 ekor itik, dan 380 ekor ayam petelur. Kecamatan Bula menjadi kecamatan
yang memiliki populasi ayam kampung terbanyak, yaitu 4.594 ekor, disusul oleh
Kecamatan Kesui Watumbela 3.764 ekor, dan Bula Barat 3.812 ekor. Kecamatan
Bula Barat juga menjadi kecamatan yang menghasilkan populasi itik terbesar,
sebanyak 1.624 ekor. Sedangkan untuk populasi ayam petelur, hanya terdapat
pada Kecamatan Bula.
302 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Tabel 3.270. Populasi Ternak dan Unggas Menurut Kecamatan dan Jenisnya di
Kabupaten Seram Bagian Timur (ekor), 2020
Ternak Unggas
Kecamatan Sapi Ayam Ayam
Kambing Kuda Itik
Potong Kampung Petelur
Pulau Gorom 15 1.518 - 2.050 - -
Kesui Watubela - 542 - 3.764 - -
Teor - 776 - 1.345 - -
Gorom Timur - 795 - 2.009 - 496
Pulau Panjang - 301 - 328 - -
Seram Timur 27 1.220 - 1.099 - -
Tutuk Toku 117 618 - 1.356 - -
Kilmury 475 1.299 - 1.871 - -
Lian Vitu 81 490 - 381 - -
Kian Darat 160 600 - 318 - 353
Werinama 324 2.483 - 2.997 - -
Siwalalat 340 964 5 1.982 - -
Bula 850 742 5 4.594 380 763
Bula Barat 5.120 323 - 3.812 - 1.624
Teluk Waru 330 176 - 1.483 - -
Kab. Seram Bagian Timur 7.839 12.847 10 29.389 380 3.236
Sumber: Kabupaten Seram Bagian Timur Dalam Angka 2021

2. Kehutanan dan Pemanenan Kayu dan Hasil Hutan Selain Kayu


Sebesar 45,19 persen areal hutan di Kabupaten Seram Bagian Timur
difungsikan sebagai area HPT (Hutan produksi Terbatas) atau sebesar 261.068
hektar, sebesar 20,06 persen sebagai HPK (Hutan produksi yang dapat
dikonversi) atau sebesar 115.869 hektar, sebesar 18,67 persen sebagai area HL
(hutan lindung) dan sisanya adalah area danau, hutan produksi, kawasan
pelestarian alam/ kawasan suaka alam, dan areal penggunaan lainnya.

Tabel 3.271. Luas Kawasan Hutan dan Perairan Menurut Kecamatan Seram di
Kabupaten Seram Bagian Timur (ha), 2020
Hutan Hutan
Kecamatan HPK HPT KSA/KPA Jumlah
Lindung Produksi
Pulau Gorom 1.243 - 3.099 - - 4.342
Kesui Watubela 1.437 - - - - 1.437
Teor 1.151 - - - - 1.151
Gorom Timur 2.132 - 3.704 - - 5.836
Pulau Panjang 436 - 1.294 - - 1.730
Seram Timur 2.188 11 68.535 - - 70.734
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 303
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Hutan Hutan
Kecamatan HPK HPT KSA/KPA Jumlah
Lindung Produksi
Tutuk Toku 457 547 12 1.040 - 2.056
Kilmury 12.785 400 - - - 13.185
Lian Vitu 3.646 - - - - 3.646
Kian Darat - 316 6 - - 322
Werinama - - - - - -
Siwalalat 11.492 - - 1.368 - 12.860
Bula 67.063 14.830 4.959 251.848 1.216 339.916
Bula Barat 2.066 11.059 10.351 - - 23.476
Teluk Waru 1.784 - 23.909 6.812 - 32.520
Kab. Seram Bagian
107.880 27.163 115.869 261.068 1.216 513.211
Timur
Catatan : HPT = Hutan Produksi Terbatas; HPK = Hutan produksi yang dapat dikonversi; KPA/KSA = Kawasan
Konservasi, Kawasan Pelestarian Alam/Kawasan Suaka Alam
Sumber: Kabupaten Seram Bagian Timur Dalam Angka 2021

3. Perikanan
Jumlah RTP tangkap tahun 2020 sebanyak 7.356 rumah tangga dengan
total produksi 19.549 ton ikan. Sedangkan untuk sektor perikanan budidaya
dibedakan menjadi budidaya laut, tambak, kolam, dan jaring apung. RTP
budidaya laut sebanyak 306 rumah tangga dengan produksi sebesar 84,4 ton.
RTP budidaya tambak sebanyak 24 rumah tangga (ada di Kecamatan Bula dan
Bula Barat) dengan produksi sebesar 2,68 ton. RTP budidaya kolam ada
sebanyak 107 rumah tangga dengan total produksi 13,26 ton. dan yang
terakhir RTP budidaya jaring apung sebanyak 109 rumah tangga dengan
produksi 26,23.

Tabel 3.272. Jumlah Rumah Tangga, Produksi, dan Nilai Produksi Perikanan Laut
Kecamatan di Kabupaten Seram Bagian Timur, 2020
Rumah Tangga Produksi Nilai Produksi
Kecamatan
Perikanan (RTP) (ton) (juta Rp)
Pulau Gorom 1.420 2.585 65.665
Kesui Watubela 644 1.820 41.790
Teor 231 1.385 32.820
Gorom Timur 394 425 11.163
Pulau Panjang 583 767 17.732
Seram Timur 1.006 8.290 199.505
Tutuk Toku 275 589 13.376
Kilmury 265 245 5.780
Lian Vitu 122 129 2.884
Kian Darat 135 159 3.755
304 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Rumah Tangga Produksi Nilai Produksi


Kecamatan
Perikanan (RTP) (ton) (juta Rp)
Werinama 509 775 17.635
Siwalalat 131 249 5.788
Bula 1.088 1.430 32.820
Bula Barat 231 597 15.090
Teluk Waru 222 104 2.344
Kab. Seram Bagian
7.356 19.549 468.272
Timur
Sumber: Kabupaten Seram Bagian Timur Dalam Angka 2021

4. Perdagangan
Kegiatan perdagangan merupakan usaha jasa yang menghubungkan
antara produsen dengan konsumen, mempunyai fungsi Time and Place Utility.
Keuntungan kegiatan perdagangan selain memindahkan barang dari suatu
tempat ke tempat lain juga mengangkut barang ke tempat yang mempunyai
nilai lebih tinggi. Jumlah perusahaan menurut badan hukum di Seram Bagian
Timur tahun 2020 mencapai 1.926 unit. Terdiri dari Perseroan Terbatas (PT)
sebanyak 66 unit, CV/Firma 237 unit, Koperasi 198 unit, Perorangan 1416 unit,
dan jenis lainnya 9 unit.
Ada banyak jenis koperasi yang beroperasi di Kabupaten Seram Bagian
Timur. Pada Tahun 2020 terdapat Koperasi unit Desa (KUD) sebanyak 18
koperasi yang tersebar di 12 Kecamatan. Koperasi Serba Usaha (KSU) adalah
jenis koperasi terbanyak, yakni 58 koperasi aktif yang tersebar di 14 kecamatan.
Koperasi Pegawai Negeri (KPN) sebanyak 4 koperasi masing-masing satu
tersebar di Kecamatan Seram Timur, Werinama, Bula, dan Bula Barat. Terdaftar
1 KOPPAS yang berada di Kecamatan Seram Timur dan sebanyak 59 koperasi
lainnya berada di seluruh wilayah kecamatan di Kabupaten Seram Bagian
Timur.

Tabel 3.273. Jumlah Sarana Perdagangan Menurut Jenis di Kabupaten Seram Bagian
Timur, 2017-2020
Jenis Sarana 2017 2018 2019 2020
Perdagangan
Pasar 16 18 20 201
Toko 150 170 199 199
Kios 1.019 1.049 1.087 1.087
Jumlah 63 69 82 82
Sumber: Kabupaten Seram Bagian Timur Dalam Angka 2021
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 305
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

5. Industri Pengolahan
Kabupaten Seram bagian Timur paling banyak yaitu objek wisata
historis/sejarah dan hampir 50 persen terdapat di Kecamatan Pulau Gorom.
Sayangnya obyek wisata yang ada di Kabupaten Seram Bagian Timur masih
belum dikelola dengan optimal. Pada tahun 2020 terdapat34 objek wisata
alam, 39 objek wisata sejarah, 14 objek wisata bahari, 4 objek wisata budaya,
dan 23 pantai.
Kabupaten Seram Bagian Timur sampai dengan tahun 2020 belum memiliki
hotel berbintang. Jumlah restoran/rumah makan di Kabupaten Seram Bagian
Timur tercacat sebanyak 73 restoran dan tidak semua kecamatan memiliki.
Kecamatan Bulu merupakan kecamatan yang paling banyak memiliki rumah
makan, yaitu sebanyak 41 buah, kemudian diikuti oleh Kecamatan Pulau
Gorom dan Seram Timur sebanyak 15 buah dan 8 buah rumah makan/restoran.

Tabel 3.274. Jumlah Rumah Makan/Restoran Menurut Kecamatan di Kabupaten


Seram Bagian Timur, 2017-2020
Kecamatan 2017 2018 2019 2020
Pulau Gorom 15 15 15 15
Kesui Watubela - - - -
Teor - - - -
Gorom Timur - - - -
Pulau Panjang - - - -
Seram Timur 8 8 8 8
Tutuk Toku 2 2 2 2
Kilmury - - - -
Lian Vitu - - - -
Kian Darat - - - -
Werinama 1 1 1 1
Siwalalat - - - -
Bula 35 36 39 41
Bula Barat 4 5 5 5
Teluk Waru - - - -
Kab. Seram Bagian Timur 65 68 71 73
Sumber: Kabupaten Seram Bagian Timur Dalam Angka 2021

d. Sumber Daya Manusia


Pada tahun 2020, jumlah Angkatan Kerja di Kabupaten Seram Bagian Timur
sebesar 53.189 jiwa dengan jumlah angkatan kerja laki-laki 32.255 orang dan
angkatan kerja perempuan 20.934 orang. Angkatan Kerja tersebut juga terdiri dari
51.270 orang yang berstatus bekerja dan 1.919 orang berstatus pengangguran.
306 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Dari angka tersebut, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Kabupaten Seram
Bagian Timur adalah 63,23 persen. TPAK tahun 2018 mengalami penurunan Jika
dibandingkan dengan TPAK tahun 2013 yang sebesar 64,52. Pada tahun 2020,
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Kepulauan Seram Bagian Timur
mengalami kenaikan sebesar 0,38 poin menjadi 64,12 dibandingkan IPM tahun
2019 sebesar 63,74 poin.

e. Prasarana Infrastruktur
1. Prasarana Transportasi
Perhubungan darat merupakan salah satu sektor yang cukup besar
peranannya dalam pembangunan, karena kontribusinya untuk menembus
isolasi suatu daerah. Pembangunan akan semakin meningkat apabila lalu lintas
perhubungan darat tidak mengalami hambatan, terutama dalam membawa
hasil produksi dan bahan baku. Selama tahun 2018-2020 tidak ada
penambahan panjang jalan di Kabupaten Seram Bagian Timur. Kond isi jalan
yang baik, rusak, dan rusak berat berkurang menjadikan kondisi jalan sedang
bertambah. Panjang jalan di Kabupaten Seram Bagian Timur sejak tahun 2018 -
2020 masih sepanjang 647,54 kilometer. Jika dirinci menurut pengelolanya
maka sebesar 13,90 persen diantaranya jalan negara, 23,69 persen jalan
provinsi, dan sisanya 62,41 persen jalan kabupaten.

Tabel 3.275. Panjang Jalan Menurut Kondisi Jalan dan Jenis Permukaan Jalan di
Kabupaten Seram Bagian Timur (km), 2020
Kondisi Jalan 2018 2019 2020
Baik 372,05 312,453 293,147
Sedang 4,16 33,612 121,771
Rusak 200,57 94,052 86,777
Rusak Berat 70,76 207,423 145,845
Total 647,54 647,54 647,54
Jenis Permukaan 2018 2019 2020
Aspal 275,86 338,96 342,045
Tidak Diaspal 196,94 162,05 167.591
Lainnya 174,74 146,53 137,904
Jumlah 647,54 647,54 647,54
Sumber: Kabupaten Seram Bagian Timur Dalam Angka 2021

2. Prasarana Listrik dan Air Bersih/Minum


Sebagian besar kebutuhan listrik baik industri maupun rumah tangga di
Seram Bagian Barat dilayani oleh PT. Perusahaan Listrik Negara (PLN). Produksi
listrik tahun 2020 sebesar 22.554.361 KWh dan terjual sebanyak 92,72 persen
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 307
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

untuk 20.914 pelanggan. Jumlah pelanggan listrik di Kabupaten Seram Bagian


Timur tahun 2020 sebanyak 20.914 pelanggan. Kecamatan yang memiliki
pelanggan terbanyak adalah Kecamatan Bula yaitu 10.049 pelanggan atau
48,05 persen dari total keseluruhan pelanggan yang tercatat

Tabel 3.276. Jumlah Pelanggan Listrik Menurut Kecamatan di Kabupaten Seram


Bagian Timur, 2016-2020
Kecamatan 2016 2017 2018 2019 2020
Werina 560 827 860 - 931
Geser 199 673 707 857 885
Ondor 3.235 3270 3.584 3.698 3.844
Kesui 315 530 785 915 1.074
Kian Darat 2.075 1.090 2.519 2.961 2.956
Amarsekaru 481 857 869 1.131 1.135
Bula 5.811 6.978 8.632 8.860 10.049
Pulau Panjang 147 147 147 147 147
Teor 40 40 40 40 40
Kab. Seram Bagian Timur 12.963 15.432 18.179 - 20.914
Sumber: Kabupaten Seram Bagian Timur Dalam Angka 2021

3. Prasarana Komunikasi
Kantor pos adalah tempat pemberi pelayanan komunikasi tertulis dan surat
elektronik, layanan paket, layanan logistik, layanan transaksi keuangan, dan
layanan kepentingan umum. Rumah pos pembantu berfungsi sama seperti
kantor pos, bedanya adalah rumah pos pembantu biasanya terletak di daerah
terpencil. Pada tahun 2020, jumlah kantor pos pembantu di Kabupaten Seram
Bagian Timur belum mengalami penambahan sejak 2017-2020, yaitu sebanyak
3 kantor pos pembantu.

4. Prasarana Pendidikan
Pendidikan merupakan aset penting bagi kemajuan sebuah bangsa, oleh
karena itu setiap warga negara harus dan wajib mengikuti jenjang pendidikan,
baik jenjang pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan
menengah maupun tinggi. Pendidikan memegang peranan penting dalam
menentukan kualitas warga negara. Untuk menunjang kebutuhan pendidikan,
sarana prasarana sangat dibutuhkan. Kabupaten Seram Bagian Timur tercatat
memiliki 150 SD, 3 MI, 54 SMP, 21 MTS, 22 SMA, 9 MA dan 8 SMK. Begitu pula
dengan tenaga pendidik di Kabupaten Seram Bagian Barat, tercatat di semester
ganjil 2020/2021 jumlah guru SMA 213 orang dan guru SMK 84 orang.
308 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Dari hasil pendataan potensi desa 2020, desa/kelurahan yang memiliki


fasilitas pendidikan juga bertambah bila dibandingkan dengan kondisi pada
tahun 2019. Secara rinci, sebagai berikut: 148 desa/kelurahan sudah memiliki
SD, 67 desa/kelurahan sudah memiliki SMP, 27 desa/kelurahan sudah memiliki
SMA, 8 kelurahan sudah memiliki SMK, dan 4 desa/kelurahan sudah memiliki
perguruan tinggi.

5. Prasarana Kesehatan
Sampai dengan tahun 2020, pemerintah telah membangun beberapa
pusat kesehatan yang tersebar di seluruh wilayah kecamatan di Kabupaten
Seram Bagian Barat. Dalam data Potensi Desa tahun 2020, Sarana kesehatan
yang dimiliki di Kabupaten Seram Bagian Timur terdiri dari 2 rumah sakit di
Kecamatan Pulau Gorom dan Bula, 1 poliklinik di Kecamatan Bula, 24
puskesmas, 60 puskesmas pembantu dan 5 apotek.
Tabel 3.277. Jumlah Tenaga Kesehatan Menurut Kecamatan di Kabupaten Seram
Timur, 2020
Kecamatan Dokter Perawat Bidan Sanitasi Lainnya
Pulau Gorom 7 66 54 9 22
Kesui Watubela - 27 10 1 8
Teor - 13 9 2 9
Gorom Timur 1 21 6 2 6
Pulau Panjang 1 11 3 2 4
Seram Timur 2 29 14 2 11
Tutuk Toku 1 14 16 2 7
Kilmury - 19 8 3 11
Lian Vitu - 13 6 2 7
Kian Darat 1 15 7 1 4
Werinama 1 35 10 6 15
Siwalalat 2 30 16 4 12
Bula 25 292 75 17 109
Bula Barat 2 37 15 3 12
Teluk Waru 2 11 5 1 3
Kab. Seram Bagian Timur 45 633 254 57 246
Sumber: Kabupaten Seram Bagian Timur Dalam Angka 2021

2. PEREKONOMIAN DAERAH
Produk Domestik Regional Bruto/ PDRB Kabupaten Seram Bagian Timur menurut
lapangan usaha atas dasar harga berlaku tahun 2020 tercatat sebesar 2.914,08 miliar
rupiah. Secara nominal, nilai PDRB ini mengalami peningkatan dibandingkan dengan
tahun 2019 yang mencapai 2.904,40 miliar rupiah. Kenaikan nilai PDRB tersebut
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 309
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

dipengaruhi oleh kenaikan kinerja ekonomi di sebagian besar lapangan usaha. Namun,
berdasarkan harga konstan 2010, angka PDRB mengalami penurunan menjadi 1.935,79
miliar rupiah. Hal tersebut menunjukkan bahwa selama tahun 2020 di Kabupaten
Seram Bagian Timur mengalami kontraksi ekonomi sebesar minus 0,06 dibandingkan
tahun sebelumnya yang berjumlah 1.936,88 miliar rupiah.

Tabel 3.278. Distribusi Persentase PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Menurut
Lapangan Usaha di Kabupaten Seram Bagian Timur, 2016-2020
Kategori Lapangan Usaha 2016 2017 2018 2019* 2020**
A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 29,71 28,26 26,79 27,78 29,32
B Pertambangan dan Penggalian 22,54 25,59 28,76 26,06 24,16
C Industri Pengolahan 1,76 1,69 1,63 1,64 1,62
D Pengadaan Listrik dan Gas 0,02 0,02 0,01 0,01 0,02
E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah,
Limbah dan Daur Ulang 0,07 0,07 0,06 0,06 0,06
F Konstruksi 7,68 7,50 7,16 7,33 7,38
G Perdagangan Besar dan Eceran; 7,37 7,13 7,39 7,32
Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 7,46
H Transportasi dan Pergudangan 2,94 2,81 2,79 2,89 2,72
I Penyediaan Akomodasi dan Makan 0,53 0,52 0,48 0,49 0,49
J Informasi dan Komunikasi 0,66 0,67 0,59 0,61 0,63
K Jasa Keuangan dan Asuransi 1,74 1,65 1,57 1,70 1,85
L Real Estat 0,41 0,39 0,36 0,36 0,36
M,N Jasa Perusahaan 1,15 1,14 1,13 1,13 0,13
O Administrasi Pemerintahan, 17,47 16,83 16,29 17,09 17,38
Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib
P Jasa Pendidikan 2,61 2,51 2,38 2,45 2,46
Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 2,61 2,53 2,38 2,48 2,61
R, S, T, U Jasa lainnya 1,65 1,54 1,48 1,53 1,50
Produk Domestik Regional Bruto 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
*) Angka Sementara; **) Angka Sangat Sementara
Sumber: PDRB Kabupaten Seram Bagian Timur Menurut Lapangan Usaha 2016 - 2020

Selama lima tahun terakhir (2016-2020) struktur perekonomian Kabupaten Seram


Bagian Timur didominasi oleh dua kategori lapangan usaha, yaitu; Pertanian,
Kehutanan, dan Perikanan; serta Pertambangan dan Penggalian. Peranan terbesar
dalam pembentukan PDRB Seram Bagian Barat berasal dari sektor pertanian,
kehutanan, dan perikanan yaitu sebesar 29,32 persen di tahun 2020. Secara nominal,
PDRB sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan atas dasar harga berlaku Kabupaten
Seram Bagian Timur berkontribusi sebesar 854,42 miliar rupiah. Peranan sektor
pertambangan dan penggalian sebesar 24,16 persen. Secara nominal, PDRB sektor
pertambangan dan penggalian atas dasar harga berlaku Kabupaten Seram Bagian
Timur berkontribusi sebesar 704,04 miliar rupiah.
310 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Laju pertumbuhan ekonomi Seram Bagian Timur pada tahun 2020 lebih rendah
dibandingkan tahun 2019. Berdasarkan perhitungan PDRB atas dasar harga konstan
2010, laju pertumbuhan ekonomi Seram Bagian Timur tahun 2020 sekitar minus 0,06
persen, sedangkan pada tahun 2019 sekitar 1,00 persen. Bila diurutkan pertumbuhan
PDRB menurut sektor dari yang tertinggi ke yang terendah, maka pertu mbuhan
tertinggi dihasilkan oleh sektor Jasa Keuangan dan Asuransi sebesar 9,74 persen dan
terendah ada pada sektor Transportasi dan Pergudangan sebesar minus 8,08 persen.

3. KEBIJAKAN PEMERINTAH KABUPATEN SERAM BAGIAN TIMUR


Visi pembangunan Terwujudnya Seram
Bagian Timur yang Sejahtera, Mandiri, dan Berdaya Saing Berbasis Sumber daya
Visi tersebut memiliki makna yang sangat dalam dan mendasar serta strategis, sebagai
landasan bagi seluruh masyarakat dalam melaksanakan pembangunan di Kabupaten
Seram Bagian Timur pada satu sisi. Disisi lain merupakan target capaian yang menjadi
keinginan dan cita-cita serta impian yang akan diwujudkan oleh Bupati dan Wakil
Bupati Seram Bagian Timur dalam 5 (lima) tahun ke depan. Oleh karena itu, rumusan
visi tersebut di atas secara tersirat memiliki kandungan makna sebagai berikut
Terwujudnya, memiliki makna, bahwa segala sesuatu yang telah dirumuskan dan
ditetapkan dalam dokumen perencanaan dan penganggaran yang telah dalam
dokumen rencana pembangunan Kabupaten Seram Bagian Timur dalam Tahun 2016-
2021, harus dapat direalisasikan secara maksimal dengan menggunakan berbagai
potensi sumber daya secara efektif dan efisien. Oleh karena itu, untuk dapat
merealisasikannya perlu dilakukan melalui bekerja keras, kerja cerdas dan kerja
bersinergis baik oleh seluruh aparatur pemerintah Kabupaten Seram Bagian Timur
mulai dari tingkat kabupaten, kecamatan sampai tingkat desa, bahkan sampai pada
struktur pemerintahan yang terendah yaitu Rukun Tetangga (RT) dan Rukun Warga
(RW), maupun partisipasi dan dukungan/dorongan dari seluruh pemangku
kepentingan.
Sejahtera, memiliki makna bahwa seluruh kehidupan masyarakat yang
berdimensikan nilai sosial, budaya, ekonomi, politik dengan didukung oleh tata kelola
pemerintahan daerah, sepenuhnya diarahkan untuk semata-mata pada terwujudnya
masyarakat Kabupaten Seram Bagian Timur yang sejahtera, sehingga diharapkan akan
memiliki kemampuan individu yang terampil dalam rangka mendorong terwujudny a
daya saing pemerintahan daerah. dan kemandirian secara sosial ekonomi.
Kesejahteraan dimaksud sudah barang tentu memiliki dimensi yang luas dan kompleks
dengan indikatornya dapat berupa Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dengan
variabel ukurnya adalah pendapatan masyarakat, pendidikan dan pelayanan
kesehatan.
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 311
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Kata Mandiri mengandung makna pembangunan yang dilaksanakan dalam 5


(lima) tahun ke depan adalah dalam upaya mewujudkan masyarakat sejahtera jasmani
dan rohani akan dilaksanakan secara mandiri, baik dalam penggunaan sumber daya
manusia dan penggunaan sumber daya alam.
Berdaya Saing, memiliki makna, bahwa pembangunan yang dilaksanakan dalam
kurun waktu 5 (lima) tahun ke depan selain bertujuan untuk mempercepat
ketertinggalan Kabupaten Seram Bagian Timur dibandingkan kabupaten/kota lainnya
di Provinsi Maluku dalam pembangunan daerah, juga dalam upaya untuk meningkat
kesejahteraan masyarakat, terutama masyarakat di pedesaan dan nelayan. Dengan
pembangunan berbagai sarana dan prasarana infrastruktur yang menunjang
percepatan pembangunan daerah, diharapkan akan mendorong percepatan
peningkatan daya saing daerah. Meningkatnya daya saing daerah ditandai antara lain
oleh meningkatnya pertumbuhan perekonomian makro daerah, meningkatny a arus
investasi ke daerah dan terbukanya lapangan kerja baru, serta meningkatnya kualitas
pelayanan publik.
Berbasis Sumber daya Lokal, memiliki maknanya bahwa untuk mendukung
pelaksanaan pembangunan daerah di berbagai bidang di samping memerlukan
dukungan sumber daya manusia, juga memerlukan dukungan sumber daya alam dalam
jumlah yang relatif besar. Kebutuhan akan sumber daya alam yang diperlukan untuk
menunjang kelancaran pembangunan harus bersumber dari sumber daya alam
setempat (lokal).
Berdasarkan identifikasi visi pembangunan serta penjabaran secara umum, maka
ditetapkan misi pembangunan daerah jangka menengah Kabupaten Seram Bagian
Timur sebagai berikut:
1. Mengembangkan Aktivitas Ekonomi Lokal Berbasis Komoditi Unggulan dan
Kelembagaan Lokal di Daerah Perdesaan;
2. Menjalankan Reformasi Birokrasi Dalam Tata Kelola Birokrasi, Serta Reformasi
Agraria Dalam Tata Ruang Wilayah;
3. Mengembangkan Jejaring Kerja sama Multi Level Stakeholder Untuk
Pengembangan Perekonomian Daerah yang Kuat dan Kompetitif;
4. Mendorong Penguatan Demokrasi dan Partisipasi Publik Dalam Sistem Tata Kelola
Pemerintahan yang Terbuka, Akuntabel dan Bertanggung jawab;
5. Mendorong Pengembangan Sektor Unggulan Kelautan dan Perikanan;
6. Mengembangkan Aksesibilitas Infrastruktur Serta Akses Luas Terhadap Iptek,
Permodalan, Keuangan dan Pasar;
7. Memperkuat Kapasitas SDM dan Kelembagaan Lokal Dalam Integrasi Pasar Bebas
dan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).
312 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Arah kebijakan adalah pedoman untuk mengarahkan rumusan strategi yang dipilih
agar lebih terarah dalam mencapai tujuan dan sasaran dari waktu ke waktu selama 5
(lima) tahun. Rumusan arah kebijakan merasionalkan pilihan strategi agar memiliki
fokus dan sesuai dengan pengaturan pelaksanaannya. Arah kebijakan ekonomi
Kabupaten Seram Bagian Timur ditujukan untuk mewujudkan visi dan misi Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Seram Bagian Timur
Tahun 2016-2021, antara lain :
1. Membangun dan meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan formal dan non
formal;
2. Mengoptimalkan kapasitas tenaga pendidikan dan sarana dan prasarana
pendukung bidang pendidikan;
3. Menambah ketersediaan obat dan perlengkapannya yang dibutuhkan
masyarakat;
4. Melakukan penyuluhan kesehatan kepada masyarakat;
5. Menambah tenaga jumlah tenaga penyuluh dibidang kesehatan;
6. Melakukan penyuluhan penyakit menular kepada masyarakat;
7. Meningkatkan fungsi dan kapasitas jalan dan jembatan;
8. Pembangunan infrastruktur yang handal untuk mendukung daya saing
pemerintah daerah;
9. Memelihara dan meningkatkan berbagai infrastruktur daerah;
10. Melakukan pelatihan tentang kewirausahaan di kalangan masyarakat;
11. Melakukan road map promosi investasi daerah;
12. Meningkatkan kuantitas pentas-pentas budaya;
13. Menanggali berbagai potensi keragaman budaya lokal;
14. Meningkatkan kualitas pelayanan dasar kepada masyarakat;
15. Mempercepat pelaksanaan reformasi birokrasi secara transparan, adil, demokratis
dan akuntabel;
16. Meningkatkan pengetahuan aparatur pengawas dan non pengawas;
17. Melakukan kerja sama dengan lembaga pendidikan dalam upaya meningkatkan
kapasitas dan kompetensinya;
18. Mengoptimalkan pengelolaan potensi sektor kelautan dan perikanan.

4. KPJU UNGGULAN KABUPATEN SERAM BAGIAN TIMUR


Hasil seleksi di tingkat kecamatan menghasilkan longlist KPJU untuk masing-
masing sektor di Kabupaten Seram Bagian Timur. Berdasarkan longlist tersebut,
dilakukan penyeleksian nominasi KPJU Unggulan dengan mengambil 10 besar
peringkat KPJU tertinggi dari masing-masing sektor/subsektor untuk menjadi shortlist.
Shortlist KPJU Unggulan tersebut selanjutnya dikonfirmasi kepada responden ahli pada
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 313
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

sektor/subsektor masing-masing di tingkat Kabupaten Seram Bagian Timur untuk


dibandingkan secara berpasangan. Kriteria yang digunakan untuk menyeleksi shortlist
tersebut adalah 12 kriteria yang telah dirumuskan bobot kepentingannya oleh
responden ahli tingkat provinsi. Berdasarkan metode AHP, dihasilkan 5 KPJU Unggulan
dengan pemeringkatan baru dari shortlist pada masing-masing sektor/Subsektor
seperti tersaji di tabel berikut.

Tabel 3.279. Shortlist 5 Besar KPJU Unggulan Tiap Sektor di Kabupaten Seram
Bagian Timur
No KPJU Skor No KPJU Skor
Terbobot Terbobot
Pertanian Tanaman, Pengelolaan Kehutanan dan
Peternakan, Perburuan dan Penebangan
Kegiatan YBDI
1 Pala 0,185 1 Kayu Besi/Ulin 0,218
2 Cengkeh 0,154 2 Kayu Linggua 0,172
3 Sagu 0,149 3 Kayu Jati 0,133
4 Kelapa 0,111 4 Kayu Belu Hitam 0,112
5 Padi 0,087 5 Kayu Meranti 0,078
Perikanan Pertambangan dan Penggalian
1 Ikan Tuna/Tatihu 0,192 1 Pasir Sungai 0,192
2 Ikan Cakalang 0,147 2 Batu Kerikil 0,176
3 Ikan Momar 0,117 3 Pasir Batu 0,168
4 Ikan Julung 0,116 4 Batu Kali/Sungai 0,156
5 Ikan Komu/Tongkol 0,097 5 Pasir Pasang 0,080
Industri Pengolahan Konstruksi
1 Sagu Lempeng 0,195 1 Jasa Konstruksi Jalan 0,341
2 Kopra 0,159 2 Jasa Konstruksi Jembatan 0,216
3 Olahan Ikan/Asin 0,129 3 Jasa Konstruksi Bangunan 0,177
4 Industri Meubel 0,113 4 Jasa Pengeboran Sumur 0,132
5 Ikan Asap 0,102 5 Jasa Instalasi Listrik 0,080
Perdagangan Besar dan Eceran; Penyediaan Akomodasi dan
Reparasi dan Perawatan Mobil Penyediaan Makan Minum
dan Sepeda Motor
1 Penjualan Hasil Bumi 0,258 1 Warung Nasi Campur 0,187
2 Perdagangan Hasil 0,186 2 Rumah Makan Padang 0,162
Perikanan/Laut
3 Toko Kelontong 0,158 3 Pedagang Bakso 0,101
4 Toko Bangunan 0,156 4 Penginapan/Losmen/Homestay 0,100
5 Toko Pakaian 0,076 5 Warung Kopi 0,094
314 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

No KPJU Skor No KPJU Skor


Terbobot Terbobot
Aktivitas Profesional, Ilmiah Aktivitas Penyewaan dan Sewa Guna
dan Teknis Usaha Tanpa Hak Opsi,
Ketenagakerjaan, Agen Perjalanan dan
Penunjang Usaha Lainnya
1 Notaris dan Ppat 0,248 1 Sewa Tenda 0,194
2 Pengacara/Advokat 0,197 2 Rental Mobil 0,186
3 Arsitek 0,186 3 Sewa Sound System 0,145
4 Jasa Photo dan Photo 0,142 4 Sewa Kursi 0,121
Studio
5 Konsultan 0,132 5 Sewa Motor 0,098
Manajemen
Kesenian, Hiburan dan Rekreasi
1 Kesenian Daerah 0,287
2 Wisata Pantai 0,273
3 Wisata Alam Non 0,189
Pantai
4 Wisata Buatan 0,101
5 Arena Futsal 0,086

KPJU Unggulan Lintas Sektor Kabupaten Seram Bagian Timur

Untuk mengetahui KPJU Unggulan lintas sektor di Kabupaten Seram Bagian Timur,
diperlukan analisis perbandingan berpasangan antar sektor dalam kerangka metode
AHP untuk mengetahui bobot kepentingan relatif masing-masing sektor/subsektor
atas sektor/subsektor lainnya. Perbandingan berpasangan ini dilakukan atas dasar
peran masing-masing sektor terhadap pencapaian tujuan penciptaan lapangan kerja,
peningkatan daya saing, dan peningkatan pertumbuhan ekonomi. Perbandingan
dilakukan oleh responden ahli tingkat kabupaten yang mewakili berbagai stakeholder.
Hasil dari analisis data tersebut disajikan dalam tabel berikut.
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 315
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Tabel 3.280. Bobot Kepentingan Setiap Sektor/Subsektor Usaha Atas Dasar Perannya
Dalam Mencapai Tujuan Penetapan KPJU Unggulan di Kabupaten Seram Bagian
Timur
Skor Terbobot
No Sektor Usaha Rangking
Gabungan
1 Pertanian Tanaman, Peternakan, Perburuan 0,100 2
dan Kegiatan YBDI
2 Pengelolaan Kehutanan dan Penebangan 0,054 6
3 Perikanan 0,140 1
4 Pertambangan dan Penggalian 0,053 8
5 Industri Pengolahan 0,100 2
6 Konstruksi 0,054 6
7 Perdangan Besar dan Eceran; Reparasi dan 0,082 4
Perawatan Mobil dan Sepeda Motor
8 Pengangkutan dan Pergudangan 0,036 14
9 Penyediaan Akomodasi dan Penyediaan Makan 0,039 12
Minum
10 Informasi dan Komunikasi 0,035 15
11 Aktivitas Keuangan dan Asuransi 0,030 16
12 Aktivitas Profesional, Ilmiah dan Teknis 0,045 10
13 Aktivitas Penyewaan dan Sewa Guna Usaha 0,043 11
Tanpa Hak Opsi, Ketenagakerjaan, Agen
Perjalanan dan Penunjang Usaha Lainnya
14 Pendidikan 0,063 5
15 Aktivitas Kesehatan Manusia dan Aktivitas 0,037 13
Sosial
16 Kesenian, Hiburan dan Rekreasi 0,049 9
17 Aktivitas Jasa Lainnya 0,021 17
18 Aktivitas Rumah Tangga Sebagai Pemberi 0,020 18
Kerja; Aktivitas uang Menghasilkan Barang dan
Jasa oleh Rumah Tangga yang Digunakan
untuk Memenuhi Kebutuhan Sendiri

Berdasarkan bobot kepentingan masing-masing sektor di atas dilakukan analisis


KPJU Unggulan lintas sektor (setelah sebelumnya dilakukan normalisasi) yang
menghasilkan 10 KPJU Unggulan lintas sektor sebagaimana tersaji pada tabel berikut:
316 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Tabel 3.281. Shortlist 10 KPJU Unggulan Lintas Sektoral di Kabupaten Seram Bagian
Timur
Skor
Rangking KPJU
Terbobot

1 Ikan Tuna (Perikanan) 0,0402

2 Ikan Cakalang (Perikanan) 0,0308

3 Sagu Lempeng (Industri Pengolahan) 0,0279

4 Pala (Pertanian Tanaman, Peternakan, Perburuan dan 0,0270


Kegiatan YBDI)

5 Penjualan Hasil Bumi (Perdangan Besar dan Eceran; 0,0254


Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor)

6 Ikan Momar (Perikanan) 0,0245

7 Ikan Julung (Perikanan) 0,0243

8 Kopra (Industri Pengolahan) 0,0228

9 Cengkeh (Pertanian Tanaman, Peternakan, 0,0224


Perburuan dan Kegiatan YBDI)

10 Sagu (Pertanian Tanaman, Peternakan, Perburuan 0,0217


dan Kegiatan YBDI)

Sepuluh KPJU di atas dinilai unggul berdasarkan 12 kriteria yang telah dirumuskan
di awal sekaligus pertimbangan bobot kepentingan sektor terkait terhadap
pencapaian tujuan penciptaan lapangan kerja, peningkatan daya saing, dan
pertumbuhan ekonomi. Hasil ini selanjutnya telah dikonfirmasi dan didiskusikan dalam
Focus Group Discussion antar stakeholder yang terdiri dari instansi pemerintah sektor
terkait, pelaku/asosiasi usaha, perbankan dan akademisi. FGD ini bertujuan untuk
mengkonfirmasi hasil penelitian dan menelaah lebih dalam permasalahan dan peluang
serta memberikan rekomendasi untuk mengembangkan 10 KPJU Unggulan lintas
sektor tersebut.

1) Ikan Tuna

Kabupaten Seram Bagian Timur merupakan salah satu kabupaten yang


memiliki potensi perikanan yang melimpah, terutama perikanan laut. Kondisi
ini tentunya memberikan peluang ekonomi yang sangat besar bagi
masyarakatnya melalui pemanfaatan sumber daya perikanan. Sektor perikanan
memiliki nilai ekonomi yang tinggi di pasaran salah satunya ikan tuna dimana
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 317
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

produksi pada tahun 2019 tercatat sebesar 4.775,89 ton dengan nilai
Rp95,5miliar. Produksi ikan tuna dari Seram Bagian Timur merupakan terbesar
ke tiga di Provinsi Maluku..

Ikan tuna merupakan salah satu produk perikanan laut yang sangat
diunggulkan di Kabupaten Seram Bagian Timur. Ikan tuna memiliki kandungan
kalori dan protein yang cukup tinggi, rasa dagingnya khas dan lezat sehingga
digemari oleh masyarakat baik dalam negeri maupun luar negeri. Ikan tuna
memiliki harga jual yang tinggi di pasar internasional. Hal tersebut
menyebabkan usaha penangkapan ikan tuna merupakan peluang yang
menguntungkan, baik di pasar domestik maupun internasional. Pangsa pasar
ikan tuna tidak hanya terbatas pada masyarakat domestik, tetapi ikan tuna
juga memiliki peluang ekspor yang besar di berbagai negara di dunia.
Pemasaran ikan tuna telah didistribusikan ke Surabaya dan ke mancanegara.
Namun, terdapat berbagai kendala yang dihadapi pada sektor perikanan
khususnya pada ketersediaan alat penangkapan dan sarana penunjang yang
minim. Untuk itu upaya yang dapat dilakukan berupa peningkatan penyediaan
sarana dan prasarana penangkapan, termasuk sistem rantai dingin dan fasilitas
penanganan pasca panen.

Tabel 3.282. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Ikan Tuna di
Kabupaten Seram Bagian Timur
Peluang Tantangan
- Ikan tuna banyak digemari oleh - Cuaca memengaruhi hasil tangkapan
masyarakat - Kurangnya bantuan modal
- Peluang ekspor tinggi -
- Harga jual tinggi
Titik Kekuatan Titik Kritis (Titik Kelemahan)
- Produksi ikan tuna yang tinggi - Armada tangkap minim
- Pemasaran mudah dan luas - Tingginya biaya operasional
- Distribusi komoditas cukup lancar - Terbatasnya sarana penunjang
- SDM nelayan banyak - Alat tangkap kurang memadai

2) Ikan Cakalang

Potensi perikanan tangkap di Kabupaten Seram Bagian Timur sangat besar.


Produksi perikanan tangkap pada tahun 2019 sebanyak 2. 537,03 ton dengan
nilai produksi mencapai Rp291,5 miliar.
Salah satu jenis ikan tangkap yang menjadi primadona di Kabupaten Seram
Bagian Timur adalah ikan cakalang. Kemampuan sektor perikanan ikan
cakalang cukup besar untuk menciptakan kesempatan usaha bisnis, menyerap
318 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

tenaga kerja, meningkatkan pendapatan masyarakat khususnya masyarakat


perikanan.
Dalam pengembangan potensi ikan cakalang yang besar, dapat
dikembangkan usaha pengolahan di daerah sentra hasil tangkapan, sehingga
daya serap akan produk perikanan semakin meningkat. Selain itu perlu
peningkatan daya saing produk industri hasil perikanan tangkap, penguatan
sistem pemasaran dan distribusi produk perikanan tangkap baik lokal maupun
luar daerah yang efisien, aman, dan berkualitas.

Tabel 3.283. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Ikan Cakalang
di Kabupaten Seram Bagian Timur
Peluang Tantangan
- Banyak digemari oleh masyarakat - Cuaca memengaruhi hasil tangkapan
- Pangsa pasar lokal besar - Kurangnya bantuan modal

Titik Kekuatan Titik Kritis (Titik Kelemahan)


- Produksi yang tinggi - Armada tangkap minim
- Distribusi komoditas cukup lancar - Tingginya biaya operasional
- SDM nelayan banyak - Terbatasnya sarana penunjang
- Mudah dipasarkan - Alat tangkap kurang memadai

3) Sagu Lempeng

Sagu merupakan komoditas potensial sebagai bahan substitusi dan bahan


baku untuk industri. Pemanfaatan sagu di Kabupaten Seram Bagian Timur
salah satunya untuk pembuatan sagu lempeng. Luas areal tanaman sagu di
daerah ini pada 2020 mencapai 35.459,31 ha, dan merupakan terluas di Provinsi
Maluku. Produksinya di tahun yang sama sebesar 9.632,25 ton.
Jumlah produksi yang dihasilkan tergantung bahan yang tersedia, dan
kemampuan peralatan untuk mendukung proses produksi relatif tetap.
Peningkatan produksi merupakan tambahan hasil yang diperoleh produsen
sagu. Produk yang dihasilkan mempunyai kualitas yang baik. Pada sisi teknis,
untuk proses pembuatannya lebih mudah dikerjakan dan tidak membutuhkan
skill khusus.. Cara pembuatannya lebih mudah dan tidak dicampur dengan
bahan pembantu lainnya sehingga biaya untuk pembuatan sagu lempeng
relatif rendah.
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 319
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Tabel 3.284. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Sagu Lempeng
di Kabupaten Seram Bagian Timur
Peluang Tantangan

- Makanan lokal unggulan - Kurang diminati generasi muda sekarang


- Pangsa pasar lokal terutama anak-anak
Titik Kekuatan Titik Kritis (Titik Kelemahan)

- Bahan baku sagu tersedia - Teknologi masih sederhana


- Penanganan proses produksi mudah - Kemasan masih seadanya
- Serapan pasar sebagian besar berpusat di
pelabuhan
- Biaya produksi rendah
- Kualitas produk baik

4) Pala

Perkebunan pala telah memberikan peran yang cukup besar bagi


perekonomian masyarakat Kabupaten Seram Bagian Timur. Luas areal tanam
pala di Kabupaten Seram Bagian Timur pada tahun 2020 yaitu seluas 9.688,39
hektar dengan produksi sebesar 1.272,79. Luas areal pala di Seram Bagian
Timur merupakan terluas kedua di Maluku.
Tingginya ketersediaan lahan dapat mendorong peningkatan produksi
pala. Hal tersebut menyebabkan peluang pengembangan pala juga semakin
baik ditambah dengan dukungan dari pemerintah. Dukungan pemerintah
setempat berupa adanya program perluasan tanaman pala dari tahun ke
tahun. Untuk itu potensi produksi kian meningkat. Pada proses pemasarannya,
pala melalui tengkulak/pengumpul dipasarkan/didistribusikan ke Surabaya.
KPJU pala di Seram Bagian Timur masih menghadapi kendala seperti
produk pala yang terkadang berjamur sehingga menurunkan harga jual, musim
panen yang tidak sekaligus, sehingga biaya panen tinggi dan waktu panen
yang relatif lama. Strategi pengembangan pala dapat diarahkan melalui upaya
peningkatan teknologi budidaya dan pengolahan sehingga menghasilkan
produk bernilai ekonomis tinggi. Selain itu, penguatan penggunaan varietas
sehingga menghasilkan pala berkualitas dan lebih tahan serangan penyakit..

Tabel 3.285. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Pala di


Kabupaten Seram Bagian Timur
Peluang Tantangan
- Harga jual produk (biji, fuli) relatif stabil - Kadang harga turun drastis
- Permintaan tinggi - Serangan jamur pala
- Kualitas pala yang dihasilkan sudah
dikenal banyak kalangan/pembeli
320 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Titik Kekuatan Titik Kritis (Titik Kelemahan)


- Produksi pala cukup berlimpah - Masih rendah kualitas produksi
- Lahan tersedia untuk komoditi pala dan - Masih minimnya SDM
terus dilakukan perluasan dan rehabilitasi - Musim panen tidak sekaligus, sehingga
setiap tahun biaya panen tinggi
- Panen pala dilakukan kurang lebih 2-3 - Mulai produksinya 4-5 tahun setelah
kali dalam satu tahun sehingga tanam
produksinya/bahan bakunya selalu
tersedia
- Pemasaran luas

5) Penjualan Hasil Bumi

Penjualan hasil bumi merupakan serangkaian kegiatan ekonomi berturut-


turut yang terjadi selama perjalanan komoditi hasil-hasil bumi mulai dari
produsen primer sampai ke tangan konsumen. Penjualan hasil bumi yang
menjadi unggulan di Kabupaten Seram Bagian Timur disebabkan potensinya
yang melimpah. Kegiatan usaha ini bermanfaat bagi produsen dalam
mengatasi hambatan-hambatan yang dihadapi oleh produsen dalam upaya
memuaskan konsumen secara lebih efektif dan efisien. Hambatan-hambatan
tersebut terkait dengan kendala waktu, jarak tempat serta informasi pasar
yang minim.
Namun kegiatan ini tidak terlepas dari kendala, salah satunya produk hasil
bumi yang mudah rusak dan tidak tahan lama. Untuk itu kegiatan
penyimpanan produk hasil bumi harus menjadi poin penting yang harus
diperhatikan. Kegiatan penyimpanan dapat meningkatkan kualitas barang
baik dalam rangka memperkuat daya tahan produk. Pada kegiatan ini perlu
dipertimbangkan terkait tingkat volume stok yang efisien dan efektif serta
perkiraan lama penyimpanan yang akan dilakukan. Selain itu, penting dalam
penciptaan saluran pasar baru, sehingga daya serap hasil bumi dapat lebih
cepat dan luas jangkauannya.

Tabel 3.286. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Penjualan


Hasil Bumi di Kabupaten Seram Bagian Timur
Peluang Tantangan

- Permintaan berbagai hasil bumi tinggi - Permodalan


- Potensi pasar luas
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 321
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Titik Kekuatan Titik Kritis (Titik Kelemahan)

- Hasil bumi yang banyak dan melimpah - Bahan baku yang mudah rusak dan tidak
tahan lama
- Kurang alternatif pasar baru

6) Ikan Momar

Sumber daya perikanan berperan penting dalam mendukung


pembangunan ekonomi daerah otonom dan nasional untuk meningkatkan
penerimaan devisa, lapangan kerja dan pendapatan masyarakat. Perikanan
tangkap salah satu kegiatan yang banyak diusahakan sebagian masyarakat
Seram Bagian Timur. Perikanan tangkap momar, banyak dihasilkan di wilayah
ini, dan memiliki nilai ekonomis. Namun kendala dalam usaha perikanan ini
salah satunya adalah terbatasnya alat penangkapan. Program bantuan
perikanan tangkap kepada nelayan akan memberikan manfaat bagi nelayan
dalam meningkatkan hasil tangkapan ikan.

Tabel 3.287. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Ikan Momar
dari Kabupaten Seram Bagian Timur
Peluang Tantangan
- Banyak digemari oleh masyarakat - Cuaca memengaruhi hasil tangkapan
- Pangsa pasar lokal besar - Kurangnya bantuan modal

Titik Kekuatan Titik Kritis (Titik Kelemahan)


- Produksi yang tinggi - Ikan momar adalah jenis ikan pelagis kecil
- Distribusi komoditas cukup lancar dan hidupnya bergerombol sehingga
- SDM nelayan banyak untuk penangkapannya membutuhkan
- Mudah dipasarkan armada dengan bobot dan alat tangkap
yang besar (kapal bobo)
- Terbatasnya sarana penunjang
- Alat tangkap kurang memadai

7) Ikan Julung

Kabupaten Seram Bagian Timur memiliki kekayaan sumber daya perikanan


yang besar yaitu perikanan pelagis. Perikanan di Seram Bagian Timur
terdapat banyak jenis-jenis ikan pelagis kecil yang bernilai ekonomis penting
seperti kembung, teri, layang dan julung-julung. Ikan julung merupakan salah
satu KPJU unggulan yang memiliki potensi dari sisi ketersediaan dan
pengembangan hasil produksi. Ikan julung banyak digunakan sebagai produk
olahan pangan. Dalam peningkatan produktivitas hasil tangkapan ikan julung,
322 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

sarana prasarana unit penangkapan perlu ditingkatkan. Selanjutnya dapat


dilakukan optimalisasi pengelolaan sumber daya dan penguatan pengolahan
yang terintegrasi.

Tabel 3.288. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Ikan Julung di
Kabupaten Seram Bagian Timur
Peluang Tantangan
- Ikan tuna banyak digemari oleh - Cuaca memengaruhi hasil tangkapan
masyarakat - Kurangnya bantuan modal
- Peluang ekspor tinggi
- Harga jual tinggi
Titik Kekuatan Titik Kritis (Titik Kelemahan)
- Produksi yang tinggi - Ketersediaan informasi akan ikan julung
- Pemasaran mudah dan luas masih kurang
- Distribusi komoditas cukup lancar - Armada tangkap minim
- SDM nelayan banyak - Terbatasnya sarana penunjang
- Alat tangkap kurang memadai

8) Kopra

Kopra merupakan salah satu produk turunan kelapa yang sangat penting,
karena kopra dapat dijadikan sebagai bahan baku minyak kelapa dan produk
turunan lainnya. Produk turunan dari hasil perkebunan ini masih menjadi
sumber penghasilan bagi sebagian besar masyarakat di Kabupaten Seram
Bagian Timur. Produk turunan dari hasil perkebunan ini masih menjadi sumber
penghasilan bagi masyarakat. Kopra masih sangat potensial untuk
dikembangkan karena dapat diolah menjadi produk yang bernilai ekonomi
tinggi.
Namun, pengembangan kopra di Kabupaten Seram Bagian Timur masih
terhalang oleh beberapa kendala, salah satunya adanya fluktuasi harga. Petani
umumnya masih belum mampu memberikan kualitas kopra yang baik. Oleh
karenanya dibutuhkan penguatan pembinaan, sosialisasi dan pelatihan;
diberikan kepada petani dan industri pengolah, untuk dapat menghasilkan
produk yang dibutuhkan oleh pasar seperti kopra putih yang harga jualnya
lebih tinggi. Hal tersebut perlu didukung dengan inovasi teknologi. Teknologi
tradisional, yang sudah lama dikenal masyarakat pedesaan, perlu diperbaiki
sehingga tidak hanya meningkatkan mutu kopra namun juga memperbesar
kapasitas olah.
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 323
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Tabel 3.289. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Kopra di


Kabupaten Seram Bagian Timur
Peluang Tantangan
- Kopra sebagai bahan baku untuk - Harganya cenderung rendah
berbagai macam produk turunan
- Permintaan besar
Titik Kekuatan Titik Kritis (Titik Kelemahan)
- Ketersediaan bahan baku kelapa - Penanganan bahan baku masih tergolong
melimpah rendah
- Pengolahan dapat dilakukan masyarakat - Masih belum mampu memberikan kualitas
dengan cara sederhana kopra yang baik
- Keterbatasan teknologi pengolahan

9) Cengkeh

Usaha budidaya cengkeh menjadi salah satu usaha yang menjadi


primadona di Kabupaten Seram Bagian Timur. Total luas areal panen cengkeh
pada tahun 2020 seluas 10.102,50 ha dengan produksi sebesar 4.858,20 ton.
Penyerapan tenaga kerja pada usaha tani cengkeh sangat tinggi. Harga yang
tinggi serta potensi pasar yang terbuka luas menjadikan prospek pasar bagi
komoditi cengkeh cukup menjanjikan. Adanya tol laut, juga turut
meningkatkan peluang KPJU cengkah sehingga proses distribusi menjadi lebih
efisien. Proses pemasaran umumnya berawal dari pemasaran ke
tengkulak/pengumpul, kemudian diangkut melalui kapal kargo ke Surabaya.
Namun proses pengolahan cengkeh untuk menjadi hasil minyak cengkeh
belum dijalankan karena keterbatasan alat serta pembinaan kepada petani
untuk mengembangkan usahanya. Peningkatan bantuan peralatan serta
pembinaan dapat menjadi upaya demi meningkatkan nilai jual cengkeh
melalui pengolahan komoditas cengkeh. Dengan demikian cengkeh yang
terjual bukan sekedar menjual hasil kering cengkehnya kepada konsumen,
namun sudah dalam bentuk produk turunan.
324 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Tabel 3.290. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Cengkeh di


Kabupaten Seram Bagian Timur
Peluang Tantangan

- Habitat cocok untuk pengembangannya - Ketika sudah panen pada saat iklim yang
- Harga yang bagus kurang mendukung mempengaruhi hasil
- Potensi pasar minyak cengkeh tersedia panen cengkeh
- Adanya peluasan dan rehabilitasi setiap - Hanya menjual hasil kering cengkehnya
tahun (belum meningkatkan nilai tambah
- Adanya tol laut cengkeh)
- Harga fluktuatif
- Proses pengolahan cengkeh untuk
menjadi hasil minyak cengkeh belum
dijalankan
Titik Kekuatan Titik Kritis (Titik Kelemahan)

- Produksi cengkeh yang banyak - Kadang panen dilakukan belum masa


- Ketersediaan lahan untuk pengembangan panen sehinga kualitas produksi tidak
cengkeh luas maksimal
- Teknis budidaya mudah - Keterampilan pengolahan terbatas
- Pemasaran tidak terkendala - Pengolahan masih bersifat tradisional
- Keterbatasan peralatan

10) Sagu

Komoditas sagu merupakan salah satu komoditas yang banyak


dibudidayakan masyarakat Seram Bagian Timur. Luas areal tanaman sagu di
daerah ini pada 2020 mencapai 35.459,31 ha, dan merupakan terluas di Provinsi
Maluku. Produksinya di tahun yang sama sebesar 9.632,25 ton.
Sagu merupakan makanan pokok sebagian masyarakat Maluku/Seram
Bagian Timur. Sektor budidaya sagu cukup banyak menyerap tenaga kerja.
Pengembangan budidaya sagu menjadi semakin besar dengan tersedianya
lahan yang potensial untuk pengembangannya. Sagu dapat diolah menjadi
berbagi makanan dengan nilai jual yang cukup baik. Namun kendala dari
komoditas ini diantaranya masih terbatasnya pengetahuan petani dalam
penanganan dan pengolahan hasil dan ragam produk olahan yang masih
terbatas. Pemberian bantuan peralatan/teknologi penanganan dan
pengolahan tepat guna serta pembinaan terhadap petani sagu dapat menjadi
langkah strategis dalam mengembangkan usaha budidaya sagu dan nilai
tambah.
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 325
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Tabel 3.291. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Sagu di


Kabupaten Seram Bagian Timur
Peluang Tantangan

- Menyerap banyak tenaga kerja - Produk olahan yang dikembangkan masih


- Merupakan makanan pokok sebagian terbatas
masyarakat Maluku
- Dapat diolah menjadi berbagi makanan
- Nilai jual cukup baik
Titik Kekuatan Titik Kritis (Titik Kelemahan)

- Ketersediaan lahan memadai - Masih terbatasnya pengetahuan petani


- Produksi tinggi dalam penanganan dan pengolahan hasil
- Jumlah SDM cukup banyak - Infrastruktur ekonomi dan pelayanan
- Pemasaran lokal mudah dasar masih terbatas
- Pengelolaan sagu masih bersifat
Konvensional, serta proses panennya
belum optimal
- Kompetensi SDM masih rendah
326 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

L. KOTA AMBON

1. PROFIL DAERAH
a. Letak Geografi
Kota Ambon merupakan ibu kota dan kota terbesar di Provinsi Maluku. Secara
0 0
geografis, Kota Ambon terletak pada posisi 3 3
0 0
dan 128 128 dimanah secara keseluruhan Kota
Ambon berbatasan dengan Kabupaten Maluku Tengah. Sesuai Peraturan
2
Pemerintah Nomor 13 Tahun 1979 luas wilayah Kota Ambon seluruhnya 377 km
dan berdasarkan hasil Survei Tata Guna Tanah tahun 1980 luas daratan Kota
2
Ambon tercatat 359,45 km . Sesuai Perda Kota Ambon Nomor 2 Tahun 2006, Kota
Ambon memiliki lima kecamatan dengan luas masing-masing; Kecamatan
2 2
Nusaniwe 88,35 km , Kecamatan Sirimau 86,81 km , Kecamatan Teluk Ambon
2 2
93,68 km , Kecamatan Teluk Ambon Baguala 40,11 km dan Kecamatan Leitimur
2
Selatan dengan luas 50,50 km .

Tabel 3.292. Luas Wilayah Kabupaten Kota Ambon


Ibukota Luas Wilayah Jumlah
Kecamatan 2
Persentase
Kabupaten/Kota (km ) Pulau
Nusaniwe Negeri Amahusu 88,35 25 -
Sirimau Kelurahan Waihoka 86,81 24 -
Leitimur Selatan Negeri Leahari 50,50 14 -
Teluk Ambon
Negeri Passo 40,22 11 -
Baguala
Teluk Ambon Desa Waiyame 93,8 26 -
Kota Ambon Kelurahan Honipopo 359,45 100 1
Sumber: Kota Ambon Dalam Angka 2021

b. Topografi dan Iklim


Iklim di Kota Ambon adalah iklim laut tropis dan iklim musim, karena letak
pulau Ambon dikelilingi oleh laut. Oleh karena itu iklim di sini sangat dipengaruhi
oleh lautan dan berlangsung bersamaan dengan iklim musim, yaitu musim Barat
atau Utara dan musim Timur atau Tenggara. Pergantian musim selalu diselingi oleh
musim Pancaroba yang merupakan transisi dari kedua musim tersebut. Musim
Barat umumnya berlangsung dari bulan Desember sampai dengan bulan Maret,
sedangkan pada bulan April merupakan masa transisi ke Musim Timur yang
berlangsung dari bulan Mei sampai dengan bulan Oktober disusul oleh masa
pancaroba pada bulan November yang merupakan transisi ke musim Barat. Suhu
o
rata-rata Kota Ambon per Desember 2020 adalah 27,9 C. Dengan kelembapan rata-
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 327
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

rata 81 persen dan kecepatan angin rata-rata 4,0 m/det, serta jumlah curah hujan
sebesar 39 mm.

Tabel 3.293. Pengamatan Unsur Iklim di Kota Ambon, Desember 2020

Unsur Iklim Stasiun Meteorologi


Suhu (°C)
Minimum 22,9
Rata-rata 27,9
Maksimum 33,9
Kelembaban (%)
Minimum 56
Rata-rata 81
Maksimum 100
Kecepatan Angin (m/det)
Minimum -
Rata-rata 4
Maksimum 23
Tekanan Udara (mb)
Minimum 1.003,7
Rata-rata 1.011,2
Maksimum 1.008,6
Jumlah Curah Hujan (mm) 39
Jumlah Hari Hujan (hari) 23
Penyinaran Matahari (%) 53
Sumber: Kota Ambon Dalam Angka 2021

Kota Ambon merupakan daerah dataran rendah dan berbatasan dengan laut.
Kondisi Topografis Kota Ambon sebagian besar terdiri dari daerah bergelombang
sampai terjal dengan luas ± 280 Km² atau 87 persen dan daerah datar dengan luas
2
± 42 Km atau 13 persen dari total wilayah daratan.

Tabel 3.294. Lokasi Pengelompokan Wilayah Daratan di Kota Ambon, 2020

Area
Luas
Lokasi Ketinggian Kemiringan 2 Persentase
0
(km )
(m) ()
Pusat Kota dan Sekitarnya
(sebagian petuanan 0-50 3,36 13,50 5,44
Amahusu sampai Latta)
Rumah Tiga dan Sekitarnya 0-50 3,18 4,50 5,57
Passa dan Sekitarnya 0-50 3,00 14,75 4,74
Laha dan Sekitarnya 0-50 3,93 4,25 6,18
Hutumuri dan Sekitarnya 0-50 6,16 4,25 9,70
Kilang dan Sekitarnya 0-50 5,66 3,50 9,91
50-250 6,56 3,25 10,30
Latuhalat dan Sekitarnya 0-50 5,40 4,00 8,57
Sumber: Kota Ambon Dalam Angka 2021
328 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

c. Demografi
Penduduk Kota Ambon dari tahun ke tahun mengalami peningkatan yang
cukup signifikan. Jumlah penduduk pada tahun 2020 sebanyak 347.288 jiwa,
meningkat 0,46 persen dari tahun 2010. Artinya dalam periode tersebut penduduk
Kota Ambon telah bertambah sekitar 159,72 ribu jiwa. Sebagaimana pertumbuhan
penduduk, persebaran penduduk di Kota Ambon juga tidak merata. Pada tahun
2020 porsi terbesar penduduk berada di Kecamatan Sirimau 146.426 jiwa (42,16
persen), kemudian disusul oleh Kecamatan Nusaniwe 90.250 jiwa (25,99 persen)
dari total penduduk Kota Ambon.
Kepadatan penduduk tertinggi berada di Kecamatan Sirimau sebesar 1.687
2
penduduk per km , kemudian disusul oleh Kecamatan Teluk Ambon Baguala
2
sebesar 1.436 penduduk per km . Berdasarkan jenis kelamin, seluruh kecamatan di
Kota Ambon yang memiliki rasio jenis kelamin di atas 100 adalah kecamatan Teluk
Ambon Baguala dan Teluk Ambom. Sedangkan, 3 kecamatan lainnya memiliki nilai
rasio jenis kelamin di bawah 100. Hal ini menunjukkan bahwa kecamatan Teluk
Ambon dan Teluk Ambon Baguala memiliki jumlah penduduk terendah berada di
Kecamatan Nusaniwe dengan 98,5.

Tabel 3.295. Penduduk, Laju Pertumbuhan Penduduk, Kepadatan Penduduk, Rasio


Jenis Kelamin Penduduk Menurut Kecamatan di Kota Ambon, 2020
Laju Kepadatan
Rasio Jenis
Kecamatan Penduduk Pertumbuhan Penduduk
2 Kelamin
2010-2020 (%) per km
Nusaniwe 90.250 0,04 1.021 98,5
Sirimau 146.426 0,43 1.687 99,5
Leitimur Selatan 9.658 0,26 191 99,1
Teluk Ambon Baguala 57.591 0,72 1.436 100,6
Teluk Ambon 43.363 1,17 463 102,6
Kota Ambon 347.288 0,46 966 99,8
Sumber: Kota Ambon Dalam Angka 2021

d. Potensi Sumber Daya Ekonomi


1. Pertanian Tanaman, Peternakan dan Perburuan

Di sektor hortikultura, beberapa tanaman sayuran dan buah-buahan


mengalami peningkatan dari tahun ke tahun sejak 2017 hingga 2020.
Kangkung, labu siam, dan petsai menjadi sayuran dengan produksi terbesar di
Kota Ambon, yaitu sebesar 12.701 kuintal kangkung, 13,876 kuintal petsai, dan
10.065 kuintal labu siam.
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 329
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Tabel 3.296. Produksi Tanaman Sayuran Menurut Jenis Tanaman di Kota Ambon
(kuintal), 2017-2020
Jenis Tanaman 2017 2018 2019 2020
Bawang Merah 31,5 321 218 72
Bawang Putih - - - -
Cabai Besar 46,5 107 - -
Cabai Rawit 695 2.153 1.333 1.064
Kentang - - - -
Kubis 117,7 1.408 1.386 3.540
Bayam 247 2.322 3.564 5.233
Buncis 109,3 1.964 2.894 3.622
Kacang Panjang 286,2 2.133 2.723 4.151
Kangkung 1.319 10.195 10.966 12.701
Bawang Daun 31,5 635 565 1.571
Ketimun 805,4 3.857 5.316 8.203
Labu Siam 123 5.306 6.262 10.065
Petsai 746,9 10.038 15.081 13.876
Terung 410,7 4.547 5.222 8.734
Tomat 564,3 3.363 5.823 8.112
Sumber: Kota Ambon Dalam Angka 2021

Komoditas buah-buahan terbesar di Kota Ambon adalah pisang, durian,


duku, mangga dan nangka. Produksi buah pisang pada tahun 2020 mencapai
169,5 ton, buah durian 165 ton, buah duku 149,5 ton , buah mangga 148 ton,
dan buah nangka 133,5 ton.

Tabel 3.297. Produksi Buah-Buahan Semusim Menurut Jenis Tanaman di Kota


Ambon (ton), 2017-2020
Jenis Tanaman 2018 2019 2020
Durian 219 207,5 165
Jeruk Siam/Keprok 5,1 - 1,6
Mangga 142,9 132,9 148
Pepaya 119,2 43 69,2
Pisang 800,3 297,4 169,5
Salak 66,3 54,5 37,1
Jambu Biji 45,7 24,2 23,6
Duku/Langsat 141 111,5 149,5
Nangka/Cempedak 214,3 185,1 133,5
Nenas 14,4 16,7 11
Manggis 65,5 46,1 36,8
Markisa/Konyal - - -
Alpukat 30,1 35,4 17,6
Jambu Air 59,8 33,7 7,9
Rambutan 144 32,6 64,5
Sukun 104,1 83,6 60,1
Sirsak 55,4 31,2 41,7
Sumber: Kota Ambon Dalam Angka 2021
330 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Secara umum, luas areal tanaman perkebunan terbesar di Kota Ambon tahun
2020 adalah perkebunan kelapa dengan total areal seluas 2.351 hektar dan
perkebunan cengkih 1.769 hektar. Kecamatan Nusaniwe menjadi kecamatan
dengan luas areal perkebunan kelapa terbesar seluas 1.280 hektar. Perkebunan
pala, kakao dan jambu mete juga menjadi komoditas dengan areal yang luas dan
tersebar di seluruh Kota Ambon. Sementara itu, dari jumlah produksi perkebunan
Kota Ambon pada tahun 2020, hanya perkebunan kelapa, cengkih, dan pala yang
menjadi komoditas unggulan.

Tabel 3.298. Produksi Tanaman Perkebunan Menurut Kecamatan dan Jenis Tanaman
di Kota Ambon (ton), 2020
Kecamatan Cengkih Kelapa Pala Jambu Mete Kakao
Nusaniwe 144 408 163,2 3,6 15,6
Sirimau 36 49 57,8 2,2 7,2
Leitimur Selatan 79,8 80,4 136 1,8 24
Teluk Ambon Baguala 67,2 60,72 34 2 2,6
Teluk Ambon 58,22 165,6 108,8 6,5 30
Kota Ambon 385,22 763,721 499,8 16,1 80,4
Sumber: Kota Ambon Dalam Angka 2021

Populasi hewan ternak di Kota Ambon terdiri dari sapi, kerbau, kambing,
itik, ayam ras, dan ayam buras. Populasi unggas terbesar terdapat pada ayam
ras dengan jumlah 110.200 ekor, kemudian diikuti oleh 29.243 ekor ayam
buras.

Tabel 3.299. Populasi, Jumlah Pemotongan Hewan, Jumlah Produksi Daging, dan
Perkembangan Nilai Produksi, Menurut Jenis Hewan Ternak di Kota Ambon, 2020
Pemotongan Produksi Nilai Produksi
Populasi
Hewan Ternak Hewan Daging Daging
Ternak
Ternak (kg) (000 Rp)
Sapi 2.087 2.855 283.920,6 199.880
Kerbau - 109 2.450 1.750
Kambing 783 508 162 129
Babi 1.013 2.263 104.321 103.491
Itik 1.231 603 691 661
Ayam Ras 110.200 111.000 173.330 169.123
Ayam Buras 29.243 14.127 71.621 841.909
Sumber: Kota Ambon Dalam Angka 2021
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 331
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

2. Perikanan
Jumlah Rumah Tangga Perikanan (RTP) di Kota Ambon mengalami
peningkatan yang cukup signifikan sejak tahun 2016. Dibandingkan tahun
2016 yang berjumlah 3.480 RTP menjadi 3.815 RTP. Total produksi perikanan di
Kota Ambon tahun 2020 adalah 25.176,93 ton dengan nilai 2.824.852 rupiah.
Produksi perikanan terbesar berada di Kecamatan Nusaniwe sebesar 9.919,21
ton dengan nilai 1.112.935 rupiah.
Berdasarkan jenis ikan, Kota Ambon menghasilkan ikan cakalang,
kembung, julung, tongkol, layang, selar, dan ikan-ikan lainnya. Produksi
terbesar berdasarkan jenis ikan adalah ikan cakalang sebesar 1.501.659 ton
dengan nilai produksi 27.029.862 rupiah. Produksi terbesar lainnya adalah
tongkol dan kembung. Masing-masing produksi ikan tersebut adalah 910.146
ton tongkol dan 867.749 ton kembung. Serta nilai produksi melalui tempat
pelelangan ikan adalah 11.831.898 rupiah dan 18.222.729 rupiah.

Tabel 3.300. Produksi dan Nilai Produksi Menurut Kecamatan Serta Volume dan
Nilai Produksi Ikan Segar di Kota Ambon, 2020
Kecamatan Produksi (ton) Nilai (Rp)
Nusaniwe 9.919,21 1.112.935
Sirimau 2.369,68 265.878
Leitimur Selatan 2.721,94 305.402
Teluk Ambon 6.354,55 712.981
Baguala
Teluk Ambon 3.811,55 427.656
Kota Ambon 15.176,93 2.824.852
Volume Pemasaran
Nilai Produksi Ikan
Ikan Segar Melalui
Jenis Ikan Segar Melalui Tempat
Tempat Pelelangan
Pelelangan Ikan (Rp)
Ikan (ton)
Ikan Cakalang 1.501.659 27.029.862
Kembung 867.749 18.222.729
Julung - -
Tongkol 910.146 11.831.898
Layang 218.108 3.707.836
Selar 63.325 1.076.525
Lain-lain - -
Jumlah 3.560.987 61.867.850
Sumber: Kota Ambon Dalam Angka 2021
332 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

3. Perdagangan
Sarana perdagangan di Kota Ambon pada tahun 2018 didominasi oleh jenis
sarana berupa toko sebanyak 424 unit. Kemudian diikuti oleh kios 125 unit, dan
13 pasar. Angka sarana perdagangan ini mengalami penurunan sejak tahun
2017. Ada total 495 sarana perdagangan pada tahun 2018.

Tabel 3.301. Jumlah Sarana Perdagangan Menurut Jenisnya di Kota Ambon, 2017-
2020
Kecamatan 2017 2018 2019 2020
Nusaniwe 13 13
Sirimau 426 424
Leitimur Selatan 125 58
Teluk Ambon Baguala - -
Teluk Ambon 564 495
Sumber: Kota Ambon Dalam Angka 2021

4. Industri Pengolahan
Terdapat 5 industri formal di Kota Ambon, antara lain industri pangan,
sandang, logam dan elektronika, kerajinan umum, serta industri kimia dan
bahan bangunan. Industri formal terbesar di Kota Ambon adalah industri
pangan dengan total 1.570 perusahaan, diikuti industri logam dan elektronika
dengan jumlah 1.323 perusahaan. Kecamatan Sirimau menjadi kecamatan
dengan jumlah perusahaan industri formal (pangan, sandang, logam dan
elektronika, serta kerajinan umu) terbesar di Ambon. Sedangkan jumlah
perusahaan industri kimia dan bahan bangunan terbanyak terdapat di
Kecamatan Nusaniwe.

Tabel 3.302. Jumlah Perusahaan Menurut Jenis Industri dan Kecamatan di Kota
Ambon, 2020
Industri Formal
Kimia dan
Kecamatan Logam dan Kerajinan
Pangan Sandang Bahan
Elektronika Umum
Bangunan
Nusaniwe 173 14 125 19 319
Sirimau 952 51 523 115 185
Leitimur Selatan 86 - 25 - 5
Teluk Ambon Baguala 218 6 450 14 33
Teluk Ambon 141 1 200 4 37
Kota Ambon 1.570 72 1.323 152 579
Sumber: Kota Ambon Dalam Angka 2021
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 333
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

5. Pariwisata
Jumlah rumah makan/restoran terbesar di Kota Ambon tahun 2018
mengalami penurunan jika dibandingkan dengan tahun 2017. Pada tahun 2017
terdapat 137 rumah makan/restoran, sedangkan pada tahun 2018 hanya
terdapat 59 rumah makan/restoran. Kota Ambon memiliki beberapa objek
wisata yang terdiri dari wisata alam, wisata budaya, dan wisata buatan.
Terdapat 36 wisata sejarah, 24 pantai, 30 tarian tradisional, 10 upacara
tradisional, 17 taman laut, dan 36 wisata lainnya. Kecamatan dengan jumlah
objek wisata terbanyak adalah Leitimur Selatan, yaitu 59 objek wisata yang
tersebar di 8 desa/kelurahan.

Tabel 3.303. Jumlah Desa dan Objek Wisata di Kota Ambon, 2017-2020
Kecamatan Jumlah Desa Jumlah Objek Wisata
Nusaniwe 7 21
Sirimau 6 14
Leitimur Selatan 8 59
Teluk Ambon Baguala 2 7
Teluk Ambon 7 15
Kota Ambon 30 116
Sumber: Kota Ambon Dalam Angka 2021

e. Sumber Daya Manusia


Pada tahun 2020, angkatan kerja di Kota Ambon berjumlah 218.302 orang yang
terdiri dari 190.270 orang yang berstatus bekerja dan 28.032 orang berstatus
pengangguran. Dari jumlah ini, diperoleh TPAK Kota Ambon pada tahun 2020
sebesar 60,54 persen, nilai ini mengalami kenaikan dibandingkan dengan kondisi
tahun 2019 sebesar 58,72 persen. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) adalah
persentase jumlah pengangguran terhadap jumlah angkatan kerja. Pada tahun
2020, TPT Kota Ambon adalah sebesar 12,84 persen, meningkat 0,5 persen dari
tahun 2019 sebesar 12,34 persen. Pada tahun 2020, Indeks Pembangunan Manusia
(IPM) Kota Ambon mengalami kenaikan sebesar 0,03 poin menjadi 80,84 dari IPM
tahun 2019 sebesar 80,81.

f. Prasarana Infrastruktur
1. Prasarana Transportasi
Jalan merupakan prasarana pengangkutan yang sangat penting
keberadaannya dalam menjamin kelancaran kegiatan ekonomi di suatu
wilayah. Oleh karenanya, peningkatan kualitas dan kuantitas jalan perlu
dilakukan agar dapat memudahkan mobilitas penduduk serta memperlanc ar
lalu lintas barang dari satu daerah ke daerah lain. Dari sana kemudian ekonomi
334 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

dapat bertumbuh. Terdapat sepanjang 351, 83 Km jalan di Kabupaten


Kepulauan Tanimbar. Menurut kondisinya jalan tersebut dapat dibagi menjadi
beberapa kategori. Pada tahun 2020, terdapat 179,75 Km jalan dengan kondisi
baik, 24, 17 Km dalam kondisi sedang, 15,8 Km dalam kondisi rusak, 132, 11
dalam kondisi rusak berat.

Tabel 3.304. Panjang Jalan Menurut Kondisi Jalan di Kota Ambon (km), 2018-2020
Kabupaten/Kota 2018 2019 2020
Baik 257,10 273,6 283,63
Sedang 7,26 7,54 7,73
Rusak 25,95 20,37 17,65
Total 290,31 301,51 309,01
Sumber: Kota Ambon Dalam Angka 2021

Fasilitas dermaga di Kota Ambon terdiri dari dermaga beton dan kayu. Sejak
tahun 2016 sampai dengan 2020 jumlah fasilitas dermaga masih tetap dan belum
mengalami peningkatan jumlah fasilitas. Terdapat 3 dermaga beton dan 1
dermaga kayu sebagai fasilitas pelabuhan pada tahun 2020, dengan luas gedung
2
14.665 m .

Tabel 3.305. Banyaknya Pelabuhan, Dermaga dan Luas Gudang di Kota Ambon,
2016-2020
Fasilitas Pelabuhan 2016 2017 2018 2019 2020
Dermaga Beton 3*) 3*) 3*) 3 3
Dermaga Kayu 1 1 1 1 1
2
Luas Gedung (m ) 14.665 14.665 14.665 14.665 14.665
*) 1 Buah Beton Kayu
Sumber: Kota Ambon Dalam Angka 2021

2. Prasarana Listrik dan Air Bersih/Minum


Produksi listrik Kota Ambon pada tahun 2020 sebesar 373.609.166 KWh.
Dari segi pelanggan, pada tahun 2020, jumlah total pelanggan listrik di K ota
Ambon kembali mengalami peningkatan menjadi 101.970 pelanggan,
dibandingkan jumlah pelanggan tahun 2019 yaitu 97.400 pelanggan. Adapun
pelanggan listrik terbanyak terdapat pada Kecamatan Sirimau sebesar 41.673
pelanggan. Jumlah pelanggan dan air di Kota Ambon tahun 2020 adalah
2
12.505 pelanggan. Total air yang disalurkan sebesar 1.781.780 m yang bernilai
13.035.778.400 rupiah.
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 335
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Tabel 3.306. Jumlah Pelanggan Listrik Menurut Kecamatan di Kota Ambon, 2016-
2020
Kecamatan 2016 2017 2018 2019 2020
Nusaniwe 14.502 14.894 15.821 16.405 17.057
Sirimau 35.206 39.094 37.864 39.624 41.673
Leitimur Selatan 3.904 3.626 3.512 2.675 9.502
Teluk Ambon Baguala 24.534 22.786 27.525 29.194 29.637
Teluk Ambon 7.145 6.636 8.016 8.502 4.101
Kota Ambon 85.291 87.036 92.738 97.400 101.970
Sumber: Kota Ambon Dalam Angka 2021

3. Prasarana Komunikasi
Kantor pos adalah tempat pemberi pelayanan komunikasi tertulis dan surat
elektronik, layanan paket, layanan logistik, layanan transaksi keuangan, dan
layanan kepentingan umum. Rumah pos pembantu berfungsi sama seperti
kantor pos, bedanya adalah rumah pos pembantu biasanya terletak di daerah
terpencil. Prasarana komunikasi Kota Ambon didukung oleh kantor pos
pembantu yang tersebar di seluruh wilayah kecamatan.

Tabel 3.307. Jumlah Kantor Pos Pembantu Menurut Kecamatan di Kota Ambon,
2017-2020
Kecamatan 2017 2018 2019 2020
Nusaniwe 3 1 1 1
Sirimau 3 3 4 4
Leitimur Selatan 1 2 2 2
Teluk Ambon Baguala 2 1 1 1
Teluk Ambon - - - -
Kota Ambon 9 7 8 8
Sumber: Kota Ambon Dalam Angka 2021

Kapasitas jaringan yang tersedia di Kota Ambon tahun 2020 adalah 52.000.
Kecamatan Sirimau merupakan kecamatan dengan kapasitas jaringan terbesar,
yaitu 18.000, kemudian diikuti oleh Kecamatan Teluk Ambon Baguala sebesar
16.000 kapasitas. Total pelanggan telepon di tahun 2020 berjumlah 27.000
pelanggan. Kecamatan Sirimau masih tetap mendominasi sebagai kecamatan
dengan jumlah pelanggan telepon terbanyak, yaitu 15.000 pelanggan.
336 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Tabel 3.308. Kapasitas jaringan yang Tersedia dan Pelanggan Telepon di Kota
Ambon, 2020
Kecamatan Kapasitas Pelanggan
Nusaniwe 6.000 3.200
Sirimau 18.000 15.000
Leitimur Selatan - -
Teluk Ambon Baguala 16.000 5.300
Teluk Ambon 12.000 5.600
Kota Ambon 52.000 27.000
Sumber: Kota Ambon Dalam Angka 2021

4. Prasarana Pendidikan
Salah satu faktor utama keberhasilan pembangunan di suatu negara adalah
tersedianya cukup sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. Berbagai
program terus diupayakan dalam mempercepat peningkatan kualitas SDM,
yang pada akhirnya akan menciptakan SDM yang tangguh, yang siap bersaing
di era globalisasi. Peningkatan SDM sekarang ini lebih difokuskan pada
pemberian kesempatan seluas-luasnya kepada penduduk untuk mengecap
pendidikan, terutama penduduk kelompok usia sekolah (7-24 tahun).
Ketersediaan fasilitas pendidikan baik sarana maupun prasarana akan
sangat menunjang dalam meningkatkan mutu pendidikan. Di Kota Ambon
telah tersedia berbagai sekolah dari tingkat SD hingga SMA/SMK/MA. Pada
tahun ajaran 2020/2021 juga terjadi peningkatan jumlah sekolah yang ada di
Kota Ambon, baik di tingkat SD/MI, SMP/MTs, maupun SMA/SMK/MA dan PT.
Jumlah sekolah pada 2020/2021 tercatat sebanyak 83 TK; 13 RA; 191 SD; 15 MI;
49 SMP; 10 MTs; 34 SMA; 19 SMK; dan 7 MA.
Dari hasil pendataan potensi desa 2020, desa/kelurahan yang memiliki
fasilitas pendidikan juga bertambah bila dibandingkan dengan kondisi pada
tahun 2019. Secara rinci, sebagai berikut: 45 desa/kelurahan sudah memiliki SD,
30 desa/kelurahan sudah memiliki SMP, 22 desa/kelurahan sudah memiliki SMA,
15 kelurahan sudah memiliki SMK, dan 12 desa/kelurahan sudah memiliki
perguruan tinggi.

5. Prasarana Kesehatan
Sampai dengan tahun 2020, pemerintah telah membangun beberapa
pusat kesehatan yang tersebar di seluruh wilayah kecamatan di Kota Ambon.
Jumlah desa/kelurahan yang memiliki rumah sakit pada tahun 2020 tercatat
ada sebanyak 11 rumah sakit. Terdapat 17 desa/kelurahan yang memiliki
poliklinik, 20 desa/kelurahan yang sudah memiliki puskesmas, 29
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 337
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

desa/kelurahan yang sudah memiliki puskesmas pembantu, serta 23


desa/kelurahan yang sudah memiliki apotek. Jumlah tenaga kesehatan di Kota
Ambon di dominasi oleh 165 perawat, 23 bidan, 26 dokter, 8 dokter gigi, 23
ahli gizi, dan 23 tenaga kefarmasian.

Tabel 3.309. Jumlah Tenaga Kesehatan kota Menurut Kecamatan di Kota Ambon,
2020
Dokter Tenaga
Kecamatan Dokter Perawat Bidan
Gigi Kefarmasian
Nusaniwe 8 4 42 25 7
Sirimau 9 2 64 33 8
Leitimur Selatan 3 - 12 7 2
Teluk Ambon Baguala 4 1 28 18 5
Teluk Ambon 2 1 17 10 1
Kota Ambon 26 8 165 23 23
Sumber: Kota Ambon Dalam Angka 2021

2. PEREKONOMIAN DAERAH
Nilai PDRB Kota Ambon atas dasar harga berlaku pada tahun 2020 mencapai
14.709,63 miliar rupiah. Secara nominal, nilai PDRB ini mengalami penurunan
dibandingkan dengan tahun 2019 yang mencapai 14.880,72 miliar rupiah. Penurunan
nilai PDRB tersebut dipengaruhi oleh penurunan kinerja ekonomi di sebagian besar
lapangan usaha. Begitu juga dengan PDRB berdasarkan harga konstan 2010, angka
PDRB mengalami penurunan menjadi 10.192,38 miliar rupiah. Hal tersebut
menunjukkan bahwa selama tahun 2020 di Kota Ambon mengalami kontraksi ekonomi
dibandingkan tahun sebelumnya yang berjumlah 10.394,97 miliar rupiah.
Selama lima tahun terakhir (2016-2020) struktur perekonomian Kota Ambon
didominasi oleh dua kategori lapangan usaha, yaitu; Administrasi Pemerintahan,
Pertahanan, dan Jaminan Sosial; Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan
Sepeda Motor. Peranan terbesar dalam pembentukan PDRB berasal dari sektor
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial, yaitu sebesar 26,90 persen
di tahun 2020. Secara nominal, PDRB Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan
Jaminan Sosial atas dasar harga berlaku di kota Ambon mengalami tren yang
meningkat sepanjang 2016 hingga 2020. Pada 2020 PDRB sektor Administrasi
Pemerintahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial berkontribusi sebesar 2.381 miliar
rupiah.
Lapangan usaha penyumbang PDRB terbesar selanjutnya adalah Perdagangan
Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor, yaitu sebesar 19,97 persen di
tahun 2020. PDRB sektor Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda
338 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Motor secara nominal mengalami tren yang meningkat sepanjang 2016 hingga 2020.
Pada tahun 2020 PDRB Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda
Motor berkontribusi sebesar 2.243,30 miliar rupiah.
Lapangan usaha yang mengalami kontraksi terdalam pada tahun 2020 atas dasar
harga konstan adalah Lapangan Usaha Transportasi dan Pergudangan sebesar minus
13,71 persen. lalu diikuti oleh Lapangan Usaha Penyediaan Akomodasi dan Makan
Minum sebesar minus 8,91 persen. Lapangan usaha dengan pertumbuhan positif
terbesar yaitu Lapangan Usaha Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial sebesar 9,38 persen
dan Lapangan Usaha Jasa Keuangan dan Asuransi sebesar 8,84 persen.

Tabel 3.310. Distribusi Persentase PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Menurut
Lapangan Usaha di Kota Ambon, 2016-2020
Kategori Lapangan Usaha 2016 2017 2018 2019* 2020**
A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 583,01 613,51 667,94 692,61 713,66
B Pertambangan dan Penggalian 36,41 39,39 42,61 46,21 46,70
C Industri Pengolahan 462,81 499,99 527,79 534,58 524,20
D Pengadaan Listrik dan Gas 22,47 23,95 25,27 25,61 27,90
E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah,
Limbah dan Daur Ulang 97,37 103,36 107,32 113,40 115,90
F Konstruksi 588,23 624,76 690,86 746,25 747,25
G Perdagangan Besar dan Eceran; 2.442,86 2.656,35 2.788,60 3.030,04 2.936,84
Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
H Transportasi dan Pergudangan 1.291,62 1.346,40 1.457,89 1.554,33 1.327,38
I Penyediaan Akomodasi dan Makan 369,03 389,11 416,58 442,41 404,01
J Informasi dan Komunikasi 845,73 916,04 965,14 1.024,298 1.049,28
K Jasa Keuangan dan Asuransi 827,13 897,48 991,68 1.074,27 1.169,33
L Real Estat 36,50 37,32 38,88 39,74 39,79
M,N Jasa Perusahaan 242,73 262,73 280,65 297,30 296,30
O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan 3.078,36 3.277,40 3.592,15 3.857,35 3.955,35
dan Jaminan Sosial Wajib
P Jasa Pendidikan 692,35 741,69 810,92 159,64 175,64
Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 133,54 140,01 148,92 159,64 175,64
R, S, T, U Jasa lainnya 244,14 254,86 269,53 291,08 286,48
Produk Domestik Regional Bruto 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
*) Angka Sementara; **) Angka Sangat Sementara
Sumber: PDRB Kota Ambon Menurut Lapangan Usaha 2016 - 2020

3. KEBIJAKAN PEMERINTAH KOTA AMBON


Visi pembangunan Kota Ambon Tahun 2017 2022, adalah:
Sejahtera, dan . Visi di atas dapat dijelaskan sebagai berikut:
Harmonis: Masyarakat yang berjalan selaras dan serasi sehingga tercapai
harmonisasi kehidupan masyarakat Kota Ambon yang saling menghargai sebagai
sesama orang bersaudara dengan prinsip-prinsip pela gandong. Nilai-nilai pela
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 339
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

gandong yang dipertahankan untuk melindungi warga kota dan bertujuan


membangun Ambon yang damai dan toleran.
Sejehtera: Menggambarkan derajat kehidupan warga Kota Ambon yang
meningkat dengan terpenuhinya kebutuhan dasar pendidikan, kesehatan, terbukanya
kesempatan kerja dan berusaha, serta lingkungan fisik, sosial dan ekonomi sebagai
bentuk perwujudan masyarakat yang sejahtera. Maju dibidang pendidikan adalah
terjadinya peningkatan kualitas pendidikan secara menyeluruh terkait mutu
pembelajaran, pendidik, infrastruktur, manajemen, dan pendanaan dan terwujudnya
sekolah-sekolah berskala internasional ataupun World Class School di Kota Ambon.
Religius: Yang dimaksud religius dalam visi ini adalah sikap dan perilaku yang
patuh dalam melaksanakan ajaran agama atau kepercayaan yang dianut, toleran
terhadap pelaksanaan ibadah agama atau kepercayaan lain dan hidup rukun dengan
pemeluk agama lain, sehingga terjamin hak-hak masyarakat dalam menjalankan
kewajiban agama bagi masing-masing pemeluknya yang berimplikasi pada
peningkatan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, peningkatan akhlak
masyarakat, moral dan etik yang berwawasan kebangsaan berlandaskan Pancasila dan
UUD 1945.
Misi yang dirumuskan untuk pembangunan Kota Ambon selama 5 tahun ke depan
adalah:
Misi 1: Memperkuat dan mempererat harmonisasi sosial Misi ini dimaksudkan
untuk mewujudkan harmonisasi sosial kehidupan masyarakat yang bertoleransi dan
memiliki kompetensi yang tinggi. Kota Ambon merupakan suatu entitas keberagaman,
salah satu realitas utama yang dialami masyarakat di masa lalu, masa kini, dan masa
mendatang. Keberagaman bisa mendatangkan manfaat yang besar, namun bisa
menjadi pemicu konflik yang dapat merugikan masyarakat yang bersangkutan jika
tidak dikelola dengan baik. Untuk tetap menjaga keharmonisan hubungan dalam
masyarakat yang beragam tersebut diperlukan upaya penanaman kesadaran sikap
toleransi, prinsip kesetaraan, dan memandang perbedaan sebagai anugerah Tuhan.
Misi 2: Meningkatkan kualitas sumber daya manusia Misi ini dimaksudkan untuk
mewujudkan peningkatan kualitas sumber daya manusia di bidang pendidikan,
kesehatan, dan aparatur pemerintahan serta tersedianya prasarana dan sarana
pendukungnya
Misi 3: Memberdayakan ekonomi keluarga dan masyarakat menuju kemandirian
yang kreatif berbasis sumber daya alam yang tersedia Misi ini dimaksudkan untuk
mewujudkan peningkatan ekonomi keluarga dan masyarakat berbasis ekonomi kreatif
dan sumber daya yang tersedia sehingga berimplikasi pada penurunan tingkat
kemiskinan.
340 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Misi 4: Meningkatkan nilai-nilai spiritualitas masyarakat Misi ini dimaksudkan


untuk mewujudkan peningkatan nilai-nilai spiritualitas masyarakat yang bersumber
dari kepercayaan masing-masing serta kearifan budaya lokal; mempunyai ikatan yang
lebih kepada hal yang bersifat kerohanian atau kejiwaan dibandingkan hal yang
bersifat fisik atau material. Spiritualitas merupakan kebangkitan atau pencerahan diri
dalam mencapai makna hidup dan tujuan hidup, merupakan bagian esensial dari
keseluruhan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat Kota Ambon.
Isu strategis adalah kondisi atau hal yang harus diperhatikan atau dikedepankan
dalam perencanaan pembangunan karena dampaknya yang signifikan bagi entitas
(daerah/masyarakat) di masa datang. Isu strategis juga diartikan sebagai suatu
kondisi/kejadian penting/keadaan yang apabila tidak diantisipasi, akan menimbulkan
kerugian yang lebih besar atau sebaliknya akan menghilangkan peluang apabila tidak
dimanfaatkan. Karakteristik suatu isu strategis adalah kondisi atau hal yang bersifat
penting, mendasar, berjangka panjang, mendesak, bersifat kelembagaan dan
menentukan tujuan di masa yang akan datang. Oleh karena itu, untuk memperoleh
rumusan isu-isu strategis diperlukan analisis terhadap berbagai fakta dan informasi
kunci yang telah diidentifikasi untuk dipilih menjadi isu strategis.

4. KPJU UNGGULAN KOTA AMBON


Hasil seleksi di tingkat kecamatan menghasilkan longlist KPJU untuk masing-
masing sektor di Kota Ambon. Berdasarkan longlist tersebut, dilakukan penyeleksian
nominasi KPJU Unggulan dengan mengambil 10 besar peringkat KPJU tertinggi dari
masing-masing sektor/subsektor untuk menjadi shortlist. Shortlist KPJU Unggulan
tersebut selanjutnya dikonfirmasi kepada responden ahli pada sektor/subsektor
masing-masing di tingkat Kota Ambon untuk dibandingkan secara berpasangan.
Kriteria yang digunakan untuk menyeleksi shortlist tersebut adalah 12 kriteria yang
telah dirumuskan bobot kepentingannya oleh responden ahli tingkat provinsi.
Berdasarkan metode AHP, dihasilkan 5 KPJU Unggulan dengan pemeringkatan baru
dari shortlist pada masing-masing sektor/Subsektor seperti tersaji di tabel berikut.

Tabel 3.311. Shortlist 5 Besar KPJU Unggulan Tiap Sektor di Kota Ambon
No KPJU Skor No KPJU Skor
Terbobot Terbobot
Perikanan Industri Pengolahan
1 Ikan Cakalang 0,200 1 Ikan Asap/Fufu 0,195
2 Ikan Tuna/Tatihu 0,184 2 Minyak Kayu Putih 0,113
3 Ikan Momar 0,140 3 Olahan Ikan Kering/Asin 0,109
4 Ikan Komu/Tongkol 0,118 4 Industri Meubel 0,102
5 Ikan Kawalinya 0,098 5 Kerajinan Tenun 0,090
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 341
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

No KPJU Skor No KPJU Skor


Terbobot Terbobot
Perdagangan Besar dan Eceran; Penyediaan Akomodasi dan
Reparasi dan Perawatan Mobil Penyediaan Makan Minum
dan Sepeda Motor
1 Perdagangan Hasil 0,144 1 Warung Kopi/Kafe 0,169
Perikanan/Laut
2 Toko Kelontong 0,129 2 Warung Nasi Campur 0,121
3 Toko Sayuran 0,118 3 Jasa Catering 0,114
4 Toko Bangunan 0,108 4 Pedagang Bakso 0,112
5 Depo Air Isi Ulang 0,102 5 Penginapan/Losmen/Homestay 0,106
(Galon)

KPJU Unggulan Lintas Sektor Kota Ambon

Untuk mengetahui KPJU Unggulan lintas sektor di Kota Ambon, diperlukan analisis
perbandingan berpasangan antar sektor dalam kerangka metode AHP untuk
mengetahui bobot kepentingan relatif masing-masing sektor/subsektor atas
sektor/subsektor lainnya. Perbandingan berpasangan ini dilakukan atas dasar peran
masing-masing sektor terhadap pencapaian tujuan penciptaan lapangan kerja,
peningkatan daya saing, dan peningkatan pertumbuhan ekonomi. Perbandingan
dilakukan oleh responden ahli tingkat kabupaten yang mewakili berbagai stakeholder.
Hasil dari analisis data tersebut disajikan dalam tabel berikut.

Tabel 3.312. Bobot Kepentingan Setiap Sektor/Subsektor Usaha Atas Dasar Perannya
Dalam Mencapai Tujuan Penetapan KPJU Unggulan di Kota Ambon
Skor Terbobot
No Sektor Usaha Rangking
Gabungan
1 Pertanian Tanaman, Peternakan, Perburuan 0,061 6
dan Kegiatan YBDI
2 Pengelolaan Kehutanan dan Penebangan 0,032 13
3 Perikanan 0,117 2
4 Pertambangan dan Penggalian 0,016 18
5 Industri Pengolahan 0,126 1
6 Konstruksi 0,029 15
7 Perdangan Besar dan Eceran; Reparasi dan 0,100 3
Perawatan Mobil dan Sepeda Motor
8 Pengangkutan dan Pergudangan 0,051 9
9 Penyediaan Akomodasi dan Penyediaan Makan 0,079 4
Minum
10 Informasi dan Komunikasi 0,059 8
11 Aktivitas Keuangan dan Asuransi 0,042 10
342 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Skor Terbobot
No Sektor Usaha Rangking
Gabungan
12 Aktivitas Profesional, Ilmiah dan Teknis 0,042 10
13 Aktivitas Penyewaan dan Sewa Guna Usaha 0,041 12
Tanpa Hak Opsi, Ketenagakerjaan, Agen
Perjalanan dan Penunjang Usaha Lainnya
14 Pendidikan 0,064 5
15 Aktivitas Kesehatan Manusia dan Aktivitas 0,061 6
Sosial
16 Kesenian, Hiburan dan Rekreasi 0,032 13
17 Aktivitas Jasa Lainnya 0,027 16
18 Aktivitas Rumah Tangga Sebagai Pemberi 0,020 17
Kerja; Aktivitas uang Menghasilkan Barang dan
Jasa oleh Rumah Tangga yang Digunakan
untuk Memenuhi Kebutuhan Sendiri

Berdasarkan bobot kepentingan masing-masing sektor di atas dilakukan analisis


KPJU Unggulan lintas sektor (setelah sebelumnya dilakukan normalisasi) yang
menghasilkan 10 KPJU Unggulan lintas sektor sebagaimana tersaji pada tabel berikut:

Tabel 3.313. Shortlist 10 KPJU Unggulan Lintas Sektoral di Kota Ambon


Skor
Rangking KPJU
Terbobot

1 Ikan Asap (Industri Pengolahan) 0,0403

2 Ikan Cakalang (Perikanan) 0,0316

3 Ikan Tuna (Perikanan) 0,0291

4 Perdagangan Hasil Perikanan/Laut (Perdangan Besar 0,0240


dan Eceran; Reparasi dan Perawatan Mobil dan
Sepeda Motor)

5 Minyak Kayu Putih (Industri Pengolahan) 0,0234


6 Ikan Kering/Asin (Industri Pengolahan) 0,0226

7 Ikan Momar (Perikanan) 0,0221

8 Warung Kopi/Kafe (Penyediaan Akomodasi dan 0,0215


Penyediaan Makan Minum)

9 Toko Kelontong (Perdangan Besar dan Eceran; 0,0215


Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor)

10 Industri Mebel (Industri Pengolahan) 0,0211


PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 343
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Sepuluh KPJU di atas dinilai unggul berdasarkan 12 kriteria yang telah dirumuskan
di awal sekaligus pertimbangan bobot kepentingan sektor terkait terhadap
pencapaian tujuan penciptaan lapangan kerja, peningkatan daya saing, dan
pertumbuhan ekonomi. Hasil ini selanjutnya telah dikonfirmasi dan didiskusikan dalam
Focus Group Discussion antar stakeholder yang terdiri dari instansi pemerintah sektor
terkait, pelaku/asosiasi usaha, perbankan dan akademisi. FGD ini bertujuan untuk
mengkonfirmasi hasil penelitian dan menelaah lebih dalam permasalahan dan peluang
serta memberikan rekomendasi untuk mengembangkan 10 KPJU Unggulan lintas
sektor tersebut.

1) Ikan Asap

Tingginya potensi perikanan dari Kota Ambon, menjadikan sektor


perikanan sebagai salah satu sektor yang unggul di wilayah ini. Potensi ini turut
mengembangkan produk pengolahan perikanan, salah satunya adalah ikan
asap.

Ikan asap dari kota ini sebagai salah satu produk olahan yang digemari
oleh masyarakat serta telah dikenal sebagai oleh-oleh khas daerah.
Pemasarannya sebagian besar masih terbatas pada pasaran lokal meskipun ada
yang sudah mencapai pasaran luar daerah dan bahkan luar pulau. KPJU ikan
asap ini, memiliki pasar lokal yang besar dan berpeluang sebagai oleh-oleh dari
Ambon. Pengolahan ikan asap di Kota Ambon umumnya hanya memanfaatkan
asap dalam proses pengolahannya. Untuk menghasilkan kualitas olahan ikan
yang baik dibutuhkan kayu yang banyak, sementara saat ini kayu tidak mudah
didapatkan, pasokan bahan terbatas ketersediaannya dan tingkat harganya
juga relatif mahal.

Pengasapan ikan secara umum masih belum terdukung dengan teknologi


pengolahan yang memadai. Oleh karena itu upaya meningkatkan produksi dan
kualitas bagi ikan asap penting dilakukan. Upaya dapat melalui pengembangan
kawasan industri perikanan tangkap terpadu di sentra-sentra perikanan
tangkap sehingga integrasi hulu dan hilir semakin efisien; serta peningkatan
efektivitas sistem jaminan keamanan dan mutu produk olahan perikanan.
344 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Tabel 3.314. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Ikan Asap di
Kota Ambon
Peluang Tantangan
- Peluang menjadi oleh-oleh dari Ambon - Kondisi cuaca mempengaruhi bahan baku
- Dapat dijadikan berbagai jenis makanan, ikan
harga yang masih dapat dijangkau, - Perolehan bahan baku ikan saat musim
banyak diminati karena rasanya hujan/cuaca buruk
- Ikan asap (cair) untuk oleh-oleh dengan
kemasan yang baik
- Dapat dibuat dengan peningkatan
diversifikasi produk/tambahan produk
pendamping
- Peluang pemasaran luas dan pasar online
terbuka
Titik Kekuatan Titik Kritis (Titik Kelemahan)
- Metode pengasapan sederhana, mudah - Kurangnya tindakan higienis
dikuasai - Pengemasan masih banyak dilakukan
- Sumber daya ikan banyak secara tradisional
- Mempunyai daya tahan yang lama dan - Pemasaran masih secara lokal, belum
pasar menjanjikan banyak dikembangkan sebagai jenis usaha
- Tersedianya bahan baku prioritas di banyak tempat
- Untuk menghasilkan kualitas ikan yang
baik dibutuhkan kayu yang banyak,
sementara saat ini kayu tidak mudah
didapatkan, pasokan bahan terbatas
ketersediaannya, kadang naik turun
- Bahan asap cair yang perlu diolah dengan
beda karena sangat terbatas

2) Ikan Cakalang

Dengan luasnya perairan wilayah Kota Ambon, subsektor perikanan


memberikan dampak perekonomian bagi wilayah ini. Salah satu KPJU
unggulan wilayah ini dari subsektor perikanan adalah ikan cakalang. Produksi
ikan cakalang di Kota Ambon pada tahun 2019 sebesar 4.453,75 ton dimana
merupakan produksi terbesar kedua di Provinsi Maluku.
Kekuatan dan peluang KPJU ikan cakalang diantaranya produksinya yang
melimpah dan permintaan pasar yang relatif baik serta jangkauan pemasaran
yang cukup luas. Ikan cakalang memiliki peluang ekspor dan dapat diolah
menjadi berbagai produk olahan, serta dibutuhkan untuk konsumsi rumah
makan dan usaha rumahan. Pengembangan produk olahan ikan di wilayah ini
juga sangat mendukung sektor perikanan tangkap cakalang.
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 345
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Namun kelemahannya, diantaranya produk perikanan yang mudah rusak


serta keterbatasan sarana prasarana penangkapan. Untuk itu, pengembangan
KPJU ikan cakalang, dapat melalui penyediaan dan peningkatan sarana dan
prasarana tangkap, sistem rantai dingin, penanganan pasca panen, dan
peralatan pengolahan.

Tabel 3.315. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Ikan Cakalang
di Kota Ambon
Peluang Tantangan
- Permintaan pasar kadang tinggi - Cuaca mempengaruhi tangkapan nelayan
- Dapat diekspor, dapat diolah menjadi sehingga mempengaruhi hasil produksi.
berbagai produk olahan, dibutuhkan - Daerah penangkapan yang semakin jauh,
untuk konsumsi rumah makan & usaha kondisi alam yang mempengaruhi hasil
rumahan tangkapan, sarana/prasarana
- Produk olahan dari ikan cakalang penangkapan yang terbatas
beragam
- Harga produk olahan ikan cakalang tinggi
Titik Kekuatan Titik Kritis (Titik Kelemahan)
- Ketersediaan sumber daya perikanan - Produk perikanan mudah rusak
cakalang tinggi - Sarana prasarana tangkap kurang
- Tersedianya pengolahan ikan memadai
- Jumlah SDM nelayan memadai - Ketersediaan es masih terbatas
- Kompetensi SDM masih terbatas
.

3) Ikan Tuna

Potensi perikanan yang luas di Kota Ambon menjadikan produksi ikan tuna
pun melimpah. Ikan tuna memiliki nilai jual yang tinggi dengan tingkat
permintaan yang juga tinggi. Serapan pasar lokal maupun ekspor cukup besar
dari jenis ikan ini. Namun kendalanya dari sisi peralatan penangkapan yang
digunakan masih tradisional. Strategi yang dapat ditempuh dengan
modernisasi peralatan tangkap. Dengan alat tangkap ikan yang lebih modern
yang diharapkan mampu meningkatkan hasil tangkapan
346 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Tabel 3.316. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Ikan Tuna di
Kota Ambon
Peluang Tantangan
- Permintaan pasar kadang tinggi - Cuaca mempengaruhi tangkapan nelayan
- Dapat diekspor, dapat diolah menjadi sehingga mempengaruhi hasil produksi.
berbagai produk olahan, dibutuhkan - Daerah penangkapan yang semakin jauh,
untuk konsumsi rumah makan & usaha kondisi alam yang mempengaruhi hasil
rumahan tangkapan, sarana/prasarana
- Tingkat harga tuna yang cukup tinggi penangkapan yang terbatas

Titik Kekuatan Titik Kritis (Titik Kelemahan)


- Ketersediaan sumber daya perikanan tuna - Produk perikanan mudah rusak
tinggi - Sarana prasarana tangkap kurang
- Jumlah SDM nelayan memadai memadai
- Ketersediaan es masih terbatas
- Kompetensi SDM masih terbatas

4) Perdagangan Hasil Perikanan

Kota Ambon merupakan salah satu daerah yang kaya akan hasil
perikanannya. Produksi perikanan Kota Ambon pada tahun 2019 menghasilkan
14. 911,99 ton hasil perikanan laut dengan nilai Rp325 miliar. Oleh karenanya,
usaha penjualan hasil perikanan turut berkembang di Kota Ambon. Permintaan
akan komoditas perikanan yang tinggi, prospek pasar yang luas serta adanya
sarana perdagangan, turut menjadi peluang bagi KPJU penjualan hasil
perikanan.
Salah satu kendala dari penjualan hasil perikanan di wilayah ini adalah
masih minimnya sarana penyimpanan ikan yang memadai. Keberadaan sarana
tersebut sangat penting dalam menjaga kualitas ikan. Untuk itu diperlukan
pengelolaan pasar ikan dengan fasilitasi sarana penyimpanan yang memadai
maupun infrastruktur yang mendukung.

Tabel 3.317. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Perdagangan


Hasil Perikanan di Kota Ambon
Peluang Tantangan
- Potensi laut Kota Ambon cukup melimpah - Adanya cuaca buruk yang berimbas pada
- Prospek pasar luas jumlah produksi ikan
- Memiliki harga jual yang tinggi -
- Tingkat konsumsi ikan tinggi
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 347
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Titik Kekuatan Titik Kritis (Titik Kelemahan)


- Produksi yang melimpah - Produk perikanan yang mudah menurun
- Jenis ikan yang dijual cukup bervariasi kualitasnya
- Mudah untuk dipasarkan - Kurangnya SDM muda/regenerasi
- Pemasaran luas - Penanganan perikanan masih kurang
- Terbatasnya sarana penyimpanan ikan

5) Minyak Kayu Putih

Minyak kayu putih merupakan salah satu komoditas unggulan di Kota


Ambon. Umumnya bahan baku diperoleh dari luar daerah seperti dari Buru dan
Seram Bagian Barat. Hasil produk berkualitas dan pemasaran cukup luas. Pada
sisi kendala dihadapkan pada peralatan yang belum modern; pengemasan
masih kurang berkembang; SDM yang terbatas dan ketersediaan sarana
prasarana pengolahan kurang.

Tabel 3.318. Peluang-Tantangan Serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Minyak Kayu
Putih di Kota Ambon
Peluang Tantangan

- Permintaan pasar potensial untuk lokal - Produk substitusi/minyak lainnya tersedia


dan nasional di pasaran
- Memiliki nilai jual tinggi
Titik Kekuatan Titik Kritis (Titik Kelemahan)

- Pemasaran hingga keluar daerah - Kurang bahan baku dari lokal Ambon
- Produk berkualitas - Peralatan yang belum modern
- Sarana perdagangan yang memadai di - Pengemasan masih kurang berkembang
Ambon - SDM terbatas
- Ketersediaan sarana prasarana
pengolahan kurang

6) Ikan Kering/Asin

Wilayah Kota Ambon secara geografis, sebagian wilayahnya banyak berupa


perairan dimana dalamnya terdapat sumber daya laut yang melimpah. Dengan
demikian, wilayah tersebut memiliki potensi yang besar untuk dimanfaatkan
secara optimal, terutama untuk subsektor perikanan. Apabila pengelolaan
pembangunan subsektor perikanan dilakukan secara tepat dan profesional,
tentunya sektor perikanan tersebut dapat menjadi keunggulan kompetitif
yang dapat menopang kesejahteraan sebagian masyarakat.
Ikan asin merupakan salah satu olahan bahan pangan perikanan.
Pembuatan ikan asin dimaksudkan untuk mengawetkan ikan sehingga produk
348 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

perikanan dapat bertahan lebih lama sebagai bahan pangan. Selain itu menjadi
lebih mudah untuk didistribusikan dari pusat produksi ke pusat konsu msi.
Keunggulan lainnya harganya yang terjangkau serta mudah diperoleh.
Dalam pelaksanaannya, usaha pengolahan ikan asin di Kota Ambon
menghadapi kendala yaitu pemasaran yang masih kurang, pengemasan masih
sederhana serta produksinya yang terbilang rendah. Dalam mengoptimalkan
pemasaran, pelaku usaha lebih aktif meningkatkan akses dan pemanfaatan
teknologi informasi, terkait harga, peluang pasar baru dengan penguatan
kemitraan dan fasilitasi pemasaran oleh instansi terkait.
Tabel 3.319 Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Ikan Kering/
Asin di Kota Ambon

Peluang Tantangan

- Harga yang terjangkau - Tidak banyak jenis ikan yang di buat


- Merupakan produk olahan masyarakat menjadi
turun temurun ikan asin

Titik Kekuatan Titik Kritis (Titik Kelemahan)

- Ketersediaan bahan baku ikan memadai - Pemasaran masih kurang


- Proses produksi mudah - Pengemasan masih sederhana
- Mudah dalam pendistribusian - Produksi rendah

7) Ikan Momar

Perairan Kota Ambon memiliki potensi sumber daya perikanan khususnya


ikan pelagis kecil yang cukup besar. Salah satu sumber daya ikan pelagis kecil,
yang memiliki prospek baik serta jumlah yang cukup banyak adalah ikan
momar. Produksi ikan momar sebagai ikan ekonomis penting dengan potensi
sumber daya memberikan kontribusi yang cukup tinggi terhadap produksi
perikanan pelagis di Kabupaten Kota Ambon.
Peluang perikanan tangkap momar semakin terdorong dengan tingginya
minat masyarakat untuk penangkapan ikan, daya beli masyarakat meningkat,
permintaan yang cukup tinggi serta komoditi yang dapat diolah menjadi
produk lain sehingga tentunya menambah nilai jual. Namun kendala dalam
usaha perikanan tangkap ini diantaranya sarana penanganan pasca panen
masih kurang, peralatan penangkapan yang kurang dan relatif sederhana serta
kurangnya sarana prasarana yang membantu dalam pengawetan ikan.
Sebagian usaha perikanan yang berkembang di daerah ini, kegiatan
penangkapan masih dilakukan oleh perikanan rakyat dengan mengg unakan
teknologi penangkapan yang relatif sederhana.
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 349
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Tabel 3.320 Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Ikan Momar di
Kabupaten Kota Ambon
Peluang Tantangan

- Sumber daya perairan luas - Iklim penghujan, sehingga mengurangi


- Permintaan cukup besar frekuensi melaut

Titik Kekuatan Titik Kritis (Titik Kelemahan)

- Sumber daya perikanan momar banyak - Peralatan penangkapan yang kurang


- Distribusi memadai - Teknologi penangkapan tradisional
- Kurangnya sarana prasarana yang
membantu pengawetan ikan
- Pemasaran masih minim

8) Warung Kopi/Kafe
Minum kopi merupakan salah satu budaya masyarakat dan sudah menjadi
gaya hidup khususnya anak muda. Hal ini menyebabkan warung kopi/kafe
yang berkembang di Kota Ambon. Rekomendasi strategi untuk pengembangan
warung kopi/kafe adalah dengan meningkatkan promosi dan pemasaran.
Selain itu, peningkatan bahan baku berkualitas dan ragam jenis kopi dapat
diupayakan .

Tabel 3.321. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Warung


Kopi/Kade di Kota Ambon
Peluang Tantangan
- Peminatnya cukup banyak - Produk substitusi instan/minuman
- Berkembangnya teknologi informasi kaleng/botol tersedia
- Tingkat konsumsi dan gaya hidup yang
berkembang
Titik Kekuatan Titik Kritis (Titik Kelemahan)
- Bahan baku minuman tersedia dan mudah - Fasilitas kurang memadai
diperoleh - Minim kemitraan
- Ketersediaan SDM memadai - Kreativitas menu masih kurang

9) Toko Kelontong

Toko kelontong memiliki potensi yang cukup besar selain karena pangsa
pasar yang cukup luas, tingkat permintaan relatif stabil. Meskipun kini sudah
banyak minimarket atau supermarket yang tersebar di beberapa tempat,
namun toko kelontong masih tetap bertahan di tengah persaingan tersebut.
Lokasi toko kelontong secara umum cukup dekat dengan pemukiman
350 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

masyarakat. Hal ini memudahkan masyarakat sekitar lokasi usaha dalam


memenuhi kebutuhannya. Namun kelemahan akan usaha ini diantaranya
ketersediaan barang yang cenderung kurang lengkap dan tingkat pendapatan
yang relatif kecil (margin kecil). Pengembangan toko kelontong dapat
dilakukan melalui peningkatan pemasaran melalui strategi harga kompetitif
serta pemanfaatan teknologi informasi; serta penyediaan barang lebih
lengkap.

Tabel 3.322. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Toko


Kelontong di Kota Ambon
Peluang Tantangan
- Peningkatan jumlah penduduk - Persaingan usaha dengan minimarket
- Kebutuhan akan produk sehari-hari yang waralaba
relatif stabil
Titik Kekuatan Titik Kritis (Titik Kelemahan)
- Pasokan barang tersedia - Margin rendah
- Lokasi strategis - Manajemen usaha yang lemah
- Pemasaran yang relatif mudah - Lemahnya permodalan pelaku usaha

10) Industri Mebel

Produk mebel semakin banyak dibutuhkan seiring dengan pertumbuhan


penduduk. Terlebih adanya pembangunan pemukiman, kiat meningkatkan
permintaan akan produk mebel. Namun pada sisi teknologi peralatan yang
digunakan cenderung sederhana sehingga produktivitas dapat dikatakan
belum optimal. Selain itu, pada sisi ketersediaan bahan baku cenderung
terbatas dan mahal, serta pemasaran yang mayoritas masih skala lokal. Upaya
yang dapat dilakukan dalam meningkatkan produktivitas industri mebel dan
nilai tambah serta meningkatkan pendapatan, dengan peningkatan teknologi
produksi maupun kompetensi SDM sehingga produk yang dihasilkan dapat
lebih berkualitas dan menjaring pangsa pasar luar daerah.

Tabel 3.323. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis Industri Mebel di


Kabupaten Kota Ambon
Peluang Tantangan

- Adanya permintaan akan mebel - Barang impor dari luar


- Pertumbuhan penduduk - Harga kayu yang kadang mahal
- Kurangnya minat pelanggan lokal yang
lebih memilih produk mebel dari luar
daerah
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 351
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Titik Kekuatan Titik Kritis (Titik Kelemahan)

- SDM tersedia - Teknologi peralatan sederhana


- Distribusi relatif lancar karena - Pemasaran hasil industri mebel sebatas
infrastruktur yang cukup memadai lokal
352 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

M. KOTA TUAL

1. PROFIL DAERAH
a. Letak Geografi
Kota Tual merupakan salah satu kota yang berada di Provinsi Maluku. Wilayah
o o
Kota Tual secara astronomis terletak di antara 5 6,50 Lintang Selatan dan 131
0
133,5 Bujur Timur. Secara geografis, Kota Tual berbatasan dengan Laut Banda di
Utara, Kabupaten Maluku Tenggara di Selatan, Laut Banda di Barat, dan Maluku
Tenggara dan Selat Nerong di Timur.
2
Kota Tual mempunyai luas keseluruhan 254,39 Km . Sebagai wilayah
kepulauan, Kota Tual memiliki 66 pulau dan terdiri dari 5 kecamatan. K elima
kecamatan tersebut antara lain Pulau-Pulau Kur, Kur Selatan, Tayando Tam, Pulau
Dullah Utara, Pulau Dullah Selatan. Kecamatan Pulau Dullah Selatan merupakan
2
wilayah terluas di Kota Tual, yaitu 91,57 Km atau sebesar 35,99 persen dari total
luas wilayah Tual.

Tabel 3.324. Luas Wilayah Kota Tual


Ibukota Luas Wilayah Jumlah
Kecamatan 2
Persentase
Kecamatan (km ) Pulau
Pulau-pulau Kur Finualen 19,61 7,71 1
Kur Selatan Kanara 28,72 11,29 8
Bayando Tam Tayando Yamtel 73,74 28,99 27
Pulau Dullah Utara Namser 91,57 35,99 23
Pulau Dullah Selatan Wearhir 40,57 16,02 7
Kota Tual 254,39 100,00 66
Sumber: Kota Tual Dalam Angka 2021

b. Topografi dan Iklim


Secara topografi, Kota Tual adalah dataran rendah sampai relatif berbukit
dengan kemiringan berkisar selang 0-8 persendian 8-15 persen dengan ketinggian
sekitar 100 m di atas permukaan laut. Beberapa bukit rendah di sebagian besar
Pulau Kur dengan ketinggian sekitar 115 M. Pulau/Kepulauan Tual terbentuk dari
tanah dan batuan berjenis karst. Kota Tual memiliki 2 danau yang terletak di Pulau
Dullah Utara. Danau Fanil terletak di Desa Ohoitel dan Danau Ngadi terletak di
Desa Ngadi.
Iklim Kota Tual dipengaruhi oleh Laut Banda, Laut Arafura, Samudera
Indonesia, dan dipengaruhi juga oleh Pulau Irian dan Benua Australia, dengan
jumlah bulan basah sekitar 5-6 bulan dan bulan kering 4-5 bulan. Suhu rata-rata
o
Kota Tual per Desember 2020 adalah 27,9 C. Dengan kelembapan rata-rata 91
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 353
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

persen dan kecepatan angin rata-rata 1,0 m/det, serta jumlah curah hujan sebesar
333,9 mm.

Tabel 3.325. Pengamatan Unsur Iklim di Kota Tual, Desember 2020

Unsur Iklim Stasiun Kepulauan Tanimbar


Suhu (°C)
Minimum -
Rata-rata 27,9
Maksimum 32,2
Kelembaban (%)
Minimum -
Rata-rata 91,0
Maksimum -
Kecepatan Angin (m/det)
Minimum -
Rata-rata 1,0
Maksimum 15,0
Tekanan Udara (mb)
Minimum -
Rata-rata 1.006,1
Maksimum -
Jumlah Curah Hujan (mm) 333,9
Jumlah Hari Hujan (hari) 18
Penyinaran Matahari (%) 59
Sumber: Kota Tual Dalam Angka 2021

c. Demografi
Penduduk Kota Tual dari tahun ke tahun mengalami peningkatan yang cukup
berarti. Jumlah penduduk pada tahun 2020 sebanyak 88.999 jiwa, meningkat 0,41
persen dari tahun 2019. Sebagaimana pertumbuhan penduduk, persebaran
penduduk di Kota Tual juga tidak merata. Pada tahun 2020 porsi terbesar
penduduk berada di Kecamatan Pulau Dullah Selatan (57,40 persen), kemudian
disusul oleh Kecamatan Pulau Dullah Selatan (26,63 persen). Kepadatan penduduk
2
di Kota Tual mencapai 350 penduduk per km , dengan kepadatan tertinggi berada
2
di Kecamatan Pulau Dullah Selatan sebesar 1.254 penduduk per km , kemudian
2
disusul oleh Kecamatan Pulau Dullah Utara sebesar 256 penduduk per km .
354 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Tabel 3.326. Penduduk, Laju Pertumbuhan Penduduk, Kepadatan Penduduk, Rasio


Jenis Kelamin Penduduk Menurut Kecamatan di Kota Tual, 2020
Laju Kepadatan Rasio
Kecamatan Penduduk Pertumbuhan Penduduk Jenis
2
2019-2020 (%) per km Kelamin
Pulau-pulau Kur 2.784 -2,69 142 95
Kur Selatan 3.609 -1,85 126 102
Bayando Tam 7.821 0,98 106 99
Pulau Dullah Utara 23.697 1,79 259 99
Pulau Dullah Selatan 51.088 0,03 1.254 100
Kota Tual 88.999 0,41 350 99
Sumber: Kota Tual Dalam Angka 2021

Berdasarkan jenis kelamin, hanya 2 kecamatan di Kota Tual yang memiliki rasio
jenis kelamin di atas 100, yaitu Kecamatan Kur Selatan dan Pulau Dullah Selatan.
Hal ini menunjukkan bahwa 2 kecamatan tersebut memiliki jumlah penduduk laki-
laki lebih sedikit daripada penduduk perempuan. Adapun untuk rasio jenis kelamin
tertinggi terdapat pada Kecamatan Kur Selatan dengan 102 dan rasio terendah
berada di Kecamatan Pulau-Pulau Kur dengan 95. Rasio jenis kelamin keseluruhan
untuk Kota Tual adalah 102,5.

d. Potensi Sumber Daya Ekonomi


1. Pertanian Tanaman, Peternakan dan Perburuan
Tanaman pangan di Kota Tual terdiri atas pada ladang, jagung, ubi kayu,
ketela rambat, talas, kacnag tanah dan umbi-umbian lainnya. Produksi
tanaman pangan terbesar terdapat pada produksi ubi kayu sebesar 233,90 ton.
Kemudian diikuti oleh produksi ketela rambat sebanyak 158,20 ton, jagung
83,80 ton, umbi-umbian lainnya 36,80 ton, dan padi ladang 2,15 ton.
Kecamatan Pulau-Pulau Kur merupakan kecamatan yang memproduksi ubi
kayu, jagung, dan ketela rambat terbanyak di Kota Tual.

Tabel 3.327. Produksi Tanaman Pangan Menurut Kecamatan dan Jenis Tanaman di
Kota Tual (ton), 2020
Padi Ketela Umbi Kacang
Kecamatan Jagung Ubi Kayu Talas
Ladang Rambat Lainnya Tanah
Pulau-pulau - 33,30 62,50 45,00 1 12,10 2
Kur
Kur Selatan - 24,50 28,70 36,00 - - 2
Bayando Tam - 9,30 36,80 29,40 2 11,30 -
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 355
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Padi Ketela Umbi Kacang


Kecamatan Jagung Ubi Kayu Talas
Ladang Rambat Lainnya Tanah
Pulau Dullah 2,15 16,80 42,90 19,60 - - 1
Utara
Pulau Dullah - - 62,00 28,20 - 13,40 -
Selatan
Kota Tual 2,15 83,80 233,90 158,20 3 36,80 5
Sumber: Kota Tual Dalam Angka 2021

Sektor hortikultura terdiri dari cabai rawit, ketimun, terong, kangkung, tomat,
dan beberapa tanaman sayuran lainnya. Produksi terbanyak pada sektor
hortikultura disumbang oleh terong, cabai rawit, dan ketimun. Masing-masing
diproduksi sebesar 1.651 kuintal, 1.189 kuintal, dan 1.106 kuintal.

Tabel 3.328. Produksi Tanaman Sayuran dan Buah-Buahan Semusim Menurut Jenis
Tanaman di Kota Tual (kuintal), 2018-2020
Jenis Tanaman 2018 2019 2020
Bawang Daun 51 52 168
Bawang Merah 182 271 603
Bawang Putih - - -
Bayam 528 546 670
Blewah - - -
Buncis 763 749 684
Cabai Besar 333 566 561
Cabai Rawit 697 699 1.189
Jamur - - -
Kacang Merah - - -
Kacang Panjang 346 606 700
Kangkung 715 826 858
Kembang Kol - - 129
Kentang - - -
Ketimun 908 1.072 1.106
Kubis 240 222 167
Labu Siam - - -
Lobak - - -
Melon - - 64
Paprika - - -
Petsai 466 677 781
Semangka 222 221 441
Stroberi - - -
Terung 1.171 1.017 1.651
Tomat 574 505 897
Wortel - - -
Sumber: Kota Tual Dalam Angka 2021
356 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Secara umum, luas areal tanaman perkebunan terbesar di Kota Tual tahun
2019 kelapa, kopi, cengkih, pala, dan kenari. Perkebunan kelapa memproduksi
dengan total areal seluas 732,62 hektar dan 129,71 ton. Produksi kopi sebesar
34,11 ton, cengkih 16,66 ton, pala 55,95 ton, dan kenari 11,72 ton.
Sementara itu, subsektor peternakan tahun 2020 yang terdiri dari ternak dan
unggas mengalami peningkatan populasi dibandingkan tahun 2019. Populasi
ternak terbesar adalah kambing 8.237 ekor, sapi 832 ekor, dan 303 ekor. Untuk
populasi unggas terbesar di Kota Tual adalah ayam ras 42.900 ekor, itik 2.736 ekor,
dan ayam buras 23.300 ekor. Untuk produksi daging ternak terbesar tahun 2020
adalah 31 ton sapi, 16 ton kambing, dan 11 ton babi. Produksi unggas mencapai
0,53 ton itik, 1,03 ton ayam buras, dan 18 ton ayam ras.

Tabel 3.329. Populasi Ternak dan Unggas Menurut Kecamatan dan Jenis di Kota
Tual, 2020
Ternak Unggas
Kecamatan
Sapi Kambing Babi Itik Ayam Buras Ayam Ras
Pulau-pulau Kur 197 1.145 - 296 3.012 -
Kur Selatan 64 914 - 349 2.841 -
Bayando Tam 43 1.544 - 477 6.788 -
Pulau Dullah Utara 347 2.988 134 1.003 7.093 40.500
Pulau Dullah Selatan 181 1.646 169 611 3.566 2.400
Kota Tual 832 8.237 303 2.736 23.300 42.900
Sumber: Kota Tual Dalam Angka 2021

2. Kehutanan dan Pemanenan Kayu dan Hasil Hutan Selain Kayu


Pada tahun 2020, tercatat Kota Tual memiliki total luas hutan dan perairan
11.755 hektar, yang terdiri dari hutan lindung seluas 9.173 hektar, hutan
produksi terbatas 987 hektar dan hutan produksi yang dapat dikonversi 1.595
hektar.

Tabel 3.330. Luas Kawasan Hutan dan Konservasi Hutan dan Perairan di Kota Tual
(ha), 2020
Luas
Jenis Hutan
Hutan
Hutan Konservasi -
Hutan Lindung 9.173
Hutan Produksi Terbatas 987
Hutan Produksi Tetap -
Hutan Produksi Konversi 1.595
Jumlah Luas Hutan dan Perairan 11.755
Sumber: Provinsi Maluku Dalam Angka 2021
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 357
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

3. Perikanan
Subsektor perikanan terdiri dari perikanan laut dan perikanan budidaya.
Rumah Tangga Perikanan (RTP) laut adalah 2.245, dengan Kecamatan Pulau
Dullah Selatan menjadi kecamatan RTP terbesar. Sedangkan RTP perikanan
budidaya berjumlah 746, dengan Kecamatan Bayando Tam menjadi kecamatan
RTP terbesar. Produksi perikanan laut sebesar 28.736,88 ton, lebih kecil
dibandingkan produksi perikanan budidaya yang mampu memproduksi 78.650
ton. Meskipun demikian, nilai perikanan laut jauh lebih besar dibandingkan
perikanan budidaya. Perikanan laut mencapai nilai 1.773.718,88 rupiah,
sedangkan perikanan budidaya hanya 235.950 rupiah.

Tabel 3.331. Jumlah Rumah Tangga Perikanan (RTP), Produksi, dan Nilai Perikanan
Menurut Kecamatan dan Subsektor di Kota Tual, 2020
Rumah Tangga Produksi Pertanian
Nilai Perikanan (Rp)
Perikanan (RTP) (ton)
Kecamatan
Perikanan Perikanan Perikanan Perikanan Perikanan Perikanan
Laut Budidaya Laut Budidaya Laut Budidaya
Pulau-pulau 95 - 1.950,50 - 107.310,20 -
Kur
Kur Selatan 150 - 1.893,15 - 96.668,01 -
Bayando Tam 320 393 2.939,40 33.865 242.112,92 101.595
Pulau Dullah 795 242 9.964,29 33.504 516.506,36 100.512
Utara
Pulau Dullah 885 111 11.989,54 11.281 811.121,40 33.834
Selatan
Kota Tual 2.245 746 28.736,88 78.650 1.773.718,88 235.950
Sumber: Kota Tual Dalam Angka 2021

4. Pertambangan dan Penggalian


Sektor pertambangan di Kota Tual terdiri dari produksi bahan galian C
berupa batu kali, batu pecah, batu karang, kerikil, pasir pasang, pasir urung,
sirtu, dan tanah urug. Pada tahun 2020, produksi baru pecah adalah 4.262,410
3 3 3 3
m , kerikil 3.703,142 m , pasir urug 615,650 m , dan tanah urug 70.644,600 m .

5. Perdagangan
Sektor usaha di Kota Tual dikelompokan menjadi usaha mikro, kecil, dan
menengah (UMKM).Pada tahun 2020 UMKM di Kota Tual berjumlah 3.308 unit.
Sektor usaha didominasi oleh usaha mikro sebesar 3.056 unit, usaha kecil 233
unit, dan usaha menengah 19 unit. Kecamatan Pulau Dullah Selatan
merupakan kecamatan dengan jumlah UMKM terbanyak, yaitu 2.249 usaha
mikro, 233 usaha kecil, dan 19 usaha menengah. Di posisi kedua terbesar adalah
358 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Kecamatan Pulau Dullah Utara, dengan 484 usaha mikro, 220 usaha kecil, dan
belum ada unit usaha menengah.

Tabel 3.332. Jumlah Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Menurut Kecamatan di Kota
Tual, 2020
Kecamatan Mikro Kecil Menengah Jumlah
Pulau-pulau Kur 122 2 - 124
Kur Selatan 89 - - 89
Bayando Tam 112 2 - 114
Pulau Dullah Utara 484 9 - 493
Pulau Dullah Selatan 2.249 220 19 2.488
Kota Tual 3.056 233 19 3.308
Sumber: Kota Tual Dalam Angka 2021

6. Industri Pengolahan
Berdasarkan pertimbangan hasil analisa terhadap kondisi dan potensi
ekonomi daerah Kota Tual, industri terkait Kota Tual adalah industri
pengolahan rumput laut dengan fokus pada kemampuan mengolah rumput
laut menjadi keagenan sebagai kompetensi inti industrinya. Dengan industri
pengolahan rumput laut ditunjang dengan industri penunjang seperti industri
chips, industri mesin produksi, industri bahan penolong (KOH), dan industri
kemasan. Adapun industri-industri terkait adalah industri makanan, industri
farmasi, industri kosmetik, dan industri kimia.

7. Pariwisata
Kota Tual memiliki 34 objek wisata yang tersebar di seluruh Kecamatan di
Tual. Ada 6 ojek wisata di Kecamatan Pulau-Pulau Kur, 3 objek wisata di
Kecamatan Kei Kecil Barat, 14 ojek wisata di Kecamatan Pulau Dullah Utara, 8
objek wisata di Kecamatan Tayando Tam, dan 3 objek wisata di Kecamatan
Pulau Dullah Selatan. Objek wisata tersebut berupa objek wisata alam (pulau,
pantai, goa, dan danau), serta objek wisata budaya.
Terdapat 30 rumah makan/restoran di Kota Tual yang berpusat di
Kecamatan Pulau Dullah Selatan. Angka ini mengalami kenaikan jika
dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya sejak 2017.
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 359
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Tabel 3.333. Jumlah Rumah Makan/Restoran Menurut Kecamatan di Kota Tual, 2017-
2020
Kecamatan 2017 2018 2019 2020
Pulau-pulau Kur - - - -
Kur Selatan - - - -
Bayando Tam - - - -
Pulau Dullah Utara - 1 - -
Pulau Dullah Selatan 20 10 12 30
Kota Tual 20 12 30
Sumber: Kota Tual Dalam Angka 2021

e. Sumber Daya Manusia


Pada tahun 2020, angkatan kerja di Kota Tual adalah 33.034 orang yang terdiri
dari 30.160 orang yang berstatus bekerja dan 2.874 orang berstatus pengangguran.
Angkatan kerja berstatus bekerja terdiri dari 17.504 laki-laki dan 12.656
perempuan. Dari jumlah ini, diperoleh TPAK pada tahun 2020 sebesar 62,04 persen,
nilai ini mengalami kenaikan sebesar 4,30 persen dibandingkan dengan kondisi
tahun 2019 sebesar 57,74 persen. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) adalah
persentase jumlah pengangguran terhadap jumlah angkatan kerja. Pada tahun
2020, TPT Kota Tual adalah sebesar 8,08 persen, turun 0,8 persen dari tahun 2019
sebesar 8,88 persen. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Tual tahun 2020
mengalami kenaikan sebesar 0,22 poin menjadi 67,69 poin dari IPM tahun 2019
(67,74).
f. Prasarana Infrastruktur
1. Prasarana Transportasi
Jalan merupakan prasarana pengangkutan yang sangat penting
keberadaannya dalam menjamin kelancaran kegiatan ekonomi di suatu
wilayah. Oleh karenanya, peningkatan kualitas dan kuantitas jalan perlu
dilakukan agar dapat memudahkan mobilitas penduduk serta memperlancar
lalu lintas barang dari satu daerah ke daerah lain. Dari sana kemudian ekonomi
dapat bertumbuh. Terdapat sepanjang 353.931 Km jalan di Kota Tual. Menurut
kondisinya jalan tersebut dapat dibagi menjadi beberapa kategori. Pada tahun
2020, terdapat 164.175 Km jalan dengan kondisi baik, 70.928 Km dalam kondisi
sedang, 31.335 Km dalam kondisi rusak, serta 87.493 dalam kondisi rusak berat.
Dari jenis dan jumlah kendaraan, kendaraan bermotor di Kota Tual
didominasi oleh sepeda motor sebesar 5.241 unit. Kemudian dilanjutkan oleh
jumlah mobil penumpang 831 unit, truk sebanyak 233 unit, dan bus 4 unit.
360 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Tabel 3.334. Panjang Jalan Menurut Kecamatan, Kondisi, dan Jenis Permukaan di
Kota Tual (km), 2020
Kondisi Jalan 2018 2019 2020
Baik 178.971 181.531 164.175
Sedang 44.920 48.670 70.928
Rusak 59.260 18.310 31.335
Rusak Berat 70.800 100.890 87.493
Total 353.931 353.931 353.931
Jenis Permukaan 2018 2019 2020
Aspal 207.851 207.851 212.844
Kerikil - - 27.267
Tanah 146.080 140.830 108.420
Lainnya - - 5.400
Jumlah 353.931 353.931 353.931
Sumber: Kota Tual Dalam Angka 2021

2. Prasarana Listrik dan Air Bersih/Minum


Produksi listrik Kota Tual pada tahun 2020 sebesar 71.881.672 KWh. Cabang
ULP Tual Kota menjadi cabang dengan produksi listrik terbesar di Kota Tual,
yaitu sebesar 66.729.205 KWh, dengan daya terpasang 29.660 KW. Dari segi
pelanggan, pada tahun 2020, jumlah total pelanggan listrik di Kota Tual
kembali mengalami peningkatan menjadi 37.843 dibandingkan tahun 2019
sebesar 34.808 pelanggan. Adapun pelanggan listrik terbanyak terdapat pada
cabang ULP Tual Kota dan KP Kur. Gabungan dari 2 cabang ini menghasilkan
30.832 pelanggan.

Tabel 3.335. Daya Terpasang, Produksi Listrik, Listrik Terjual, dan Jumlah Pelanggan
Listrik PT. PLN (Persero) Cabang PLN UP3 Tual, 2020
Daya Produksi Listrik
Cabang/Ranting Jumlah
Terpasang Listrik Terjual
PLN Pelanggan
(KW) (KWh) (KWh)
ULP Tual Kota 29.660 66.729.205 - 30.832
KP Kur 820 493.301 58.216.432
ULP Elat 6.550 4.659.166 4.290.631 7.011
Jumlah 37.030 71.881.672 62.507.063 37.834
Sumber: Kota Tual Dalam Angka 2021

Jumlah pelanggan dan air yang disalurkan terbesar yang disalurkan di Kota
Tual terdapat pada Kecamatan Pulau Dullah Utara. Terdapat sebanyak 1.891
pelanggan dan total air yang disalurkan di kecamatan tersebut adalah 318.954
2
m , bernilai 1.212.025.200 rupiah. Penyaluran terbesar kedua terjadi di
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 361
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

2
Kecamatan Pulau Dullah Selatan, dengan 1.500 pelanggan, 45/819 m air yang
telah disalurkan bernilai 174.112.200 rupiah.

3. Prasarana Komunikasi
Sejak tahun 2015 hingga 2020, banyaknya satuan sambungan telepon di
Kota Tual mengalami peningkatan yang signifikan. Pada tahun 2015 terdapat
1.376 sambungan telepon, meningkat lebih sari 100 persen mencapai 3.681
sambungan telepon pada 2020.

Tabel 3.336. Banyaknya Satuan Sambungan Telepon di Kota Tual, 2015-2020


Banyaknya
Tahun Keterangan
Sambungan
2015 1.376 -
2016 1.687 -
2017 1.650 -
2018 1.965 -
2019 2.953 -
2020 3.681 -
Sumber: Kota Tual Dalam Angka 2021

4. Prasarana Pendidikan
Salah satu faktor utama keberhasilan pembangunan di suatu negara adalah
tersedianya cukup sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. Berbagai
program terus diupayakan dalam mempercepat peningkatan kualitas SDM,
yang pada akhirnya akan menciptakan SDM yang tangguh, yang siap bersaing
di era globalisasi. Peningkatan SDM sekarang ini lebih difokuskan pada
pemberian kesempatan seluas-luasnya kepada penduduk untuk mengecap
pendidikan, terutama penduduk kelompok usia sekolah (7-24 tahun).
Angka partisipasi murni (APM) dan Angka Partisipasi Kasar (APK) tahun
2020 di Kota Tual mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya.
Ketersediaan fasilitas pendidikan baik sarana maupun prasarana akan sangat
menunjang dalam meningkatkan mutu pendidikan. Di Kota Tual telah tersedia
berbagai sekolah dari tingkat SD hingga SMA/SMK/MA. Pada tahun ajaran
2019/2020 juga terjadi peningkatan jumlah sekolah yang ada di Kota Tual, baik
di tingkat SD/MI, SMP/MTs, maupun SMA/SMK/MA dan PT. Jumlah sekolah pada
2019/2020 Tercatat sebanyak 15 TK; 2 RA; 51 SD; 13 MI; 23 SMP; 7 MTs; 11 SMA;
6 SMK; dan 3 MA
Dari hasil pendataan potensi desa 2020, desa/kelurahan yang memiliki
fasilitas pendidikan juga bertambah bila dibandingkan dengan kondisi pada
tahun 2019. Secara rinci, sebagai berikut: 27 desa/kelurahan sudah memiliki SD,
362 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

21 desa/kelurahan sudah memiliki SMP, 9 desa/kelurahan sudah memiliki SMA,


5 kelurahan sudah memiliki SMK, dan 2 desa/kelurahan sudah memiliki
perguruan tinggi.
5. Prasarana Kesehatan
Sampai dengan tahun 2020, pemerintah telah membangun beberapa
pusat kesehatan yang tersebar di seluruh wilayah kecamatan di Kota Tual.
Jumlah desa/kelurahan yang memiliki rumah sakit pada tahun 2020 tercatat
ada sebanyak 1 desa yang berpusat di Kecamatan Pulau Dullah Utara. sebanyak
2 desa/kelurahan yang memiliki poliklinik yang berpusat di Kecamatan Pulau
Dullah Selatan. Selain itu, terdapat 14 desa/kelurahan yang memiliki
puskesmas, 7 desa/kelurahan yang memiliki puskesmas pembantu, 1
desa/kelurahan yang memiliki apotek. Jumlah tenaga kerja di Kabupaten
Kepulauan Tanimbar di dominasi oleh 108 perawat, yang kemudian diikuti oleh
49 bidan, 23 ahli gizi, 22 dokter, dan 16 farmasi.

Tabel 3.337. Jumlah Tenaga Kesehatan Menurut Kecamatan di Kota Tual, 2020
Kecamatan Dokter Perawat Bidan Farmasi Ahli Gizi
Pulau-pulau Kur 3 9 4 2 1
Kur Selatan 2 22 1 4 5
Bayando Tam 5 12 4 2 4
Pulau Dullah Utara 7 32 21 4 5
Pulau Dullah Selatan 5 33 19 4 8
Kota Tual 22 108 49 16 23
Sumber: Kota Tual Dalam Angka 2021

2. PEREKONOMIAN DAERAH
Nilai PDRB Kota Tual atas dasar harga berlaku pada tahun 2020 mencapai 2.491,34
miliar rupiah. Secara nominal, nilai PDRB ini mengalami peningkatan dibandingkan
dengan tahun 2019 yang mencapai 2.457,32 miliar rupiah. Kenaikan nilai PDRB
tersebut dipengaruhi oleh kenaikan kinerja ekonomi di sebagian besar lapangan
usaha. Namun, berdasarkan harga konstan 2010, angka PDRB mengalami penurunan
menjadi 1.498,28 miliar rupiah. Hal tersebut menunjukkan bahwa selama tahun 2020
di Kabupaten Kepulauan Tanimbar mengalami kontraksi ekonomi, dibandingkan
tahun sebelumnya yang berjumlah 1.501,02 miliar rupiah.
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 363
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Tabel 3.338. Distribusi Persentase PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Menurut
Lapangan Usaha di Kota Tual, 2016-2020
Kategori Lapangan Usaha 2016 2017 2018 2019* 2020**
A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 37,86 37,55 37,25 37,13 37,81
B Pertambangan dan Penggalian 0,41 0,41 0,41 0,41 0,41
C Industri Pengolahan 1,59 1,62 1,61 1,57 1,54
D Pengadaan Listrik dan Gas 0,06 0,07 0,06 0,06 0,06
E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah,
Limbah dan Daur Ulang 0,39 0,38 0,38 0,37 0,37
F Konstruksi 8,72 8,69 8,74 8,88 8,84
G Perdagangan Besar dan Eceran; 13,17 13,29 13,29 12,91
Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 12,74
H Transportasi dan Pergudangan 3,05 3,06 3,08 3,11 2,82
I Penyediaan Akomodasi dan Makan 1,04 1,02 1,00 0,99 0,93
J Informasi dan Komunikasi 1,74 1,76 1,74 1,70 1,72
K Jasa Keuangan dan Asuransi 2,39 2,29 2,19 2,08 2,04
L Real Estat 0,44 0,43 0,41 0,39 0,39
M,N Jasa Perusahaan 0,30 0,30 0,29 0,29 0,28
O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan 17,37 17,47 17,97 18,24 18,29
dan Jaminan Sosial Wajib
P Jasa Pendidikan 7,04 6,95 6,81 6,77 6,76
Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 3,54 3,56 3,52 3,51 3,65
R, S, T, U Jasa lainnya 1,32 1,25 1,23 1,20 2,17
Produk Domestik Regional Bruto 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
*) Angka Sementara; **) Angka Sangat Sementara
Sumber: PDRB Kota Tual Menurut Lapangan Usaha 2016 2020

Selama lima tahun terakhir (2016-2020) struktur perekonomian Kota Tual


didominasi oleh dua kategori lapangan usaha, yaitu; Pertanian, Kehutanan, dan
Perikanan; serta Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial. Peranan
terbesar dalam pembentukan PDRB Kota Tual berasal dari sektor Pertanian,
Kehutanan, dan Perikanan, yaitu sebesar 37,81 persen di tahun 2020. Secara nominal,
PDRB sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan atas dasar harga berlaku Kota Tual
mengalami tren yang meningkat sepanjang 2016 hingga 2020. Pada 2020 PDRB sektor
pertanian, kehutanan, dan perikanan berkontribusi sebesar 942,01 miliar rupiah.
Lapangan usaha penyumbang PDRB terbesar selanjutnya adalah Administrasi
Pemerintahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial, yaitu sebesar 18,29 persen di tahun
2020. PDRB Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial secara nominal
mengalami tren yang meningkat sepanjang 2016 hingga 2020. Pada tahun 2020 PDRB
sektor Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial berkontribusi
sebesar 455,55 miliar rupiah.
364 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Pertumbuhan PDRB Kota Ambon mengalami tren yang meningkat sejak tahun
2016 hingga 2020. Namun, laju pertumbuhan pada tahun 2020 mengalami penurunan
menjadi 1,95 persen dibandingkan tahun 2019 yang bernilai 5.78 persen. Lapangan
usaha yang mengalami kontraksi terdalam pada tahun 2020 atas dasar harga konstan
adalah Lapangan Usaha Transportasi dan Pergudangan sebesar minus 10.12 persen.
lalu diikuti oleh Lapangan Usaha Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum sebesar
minus 5,15. Lapangan usaha dengan pertumbuhan positif terbesar yaitu Lapangan
Usaha Pengadaan Listrik dan Gas sebesar 5,94 persen serta Jasa Kesehatan dan
Kegiatan Sosial sebesar 4,42 persen.

3. KEBIJAKAN PEMERINTAH KOTA TUAL


Visi pembangunan Kota Tual Tahun 2018 2023, adalah:
Sebagai Kota BERADAT (Beriman, Ekonomi Kerakyatan, Responsif, Akuntabel,
Adapun misi dari pembangunan Kota Tual
adalah:
1. Mewujudkan sumber daya manusia yang religius, cerdas, dan sehat;
2. Memantapkan pelaksanaan otonomi daerah dengan tata kelola pemerintahan
yang baik;
3. Memantapkan perwujudan tatanan kehidupan sosial, dan budaya yang demokratis
serta memperkokoh ketertiban dan keamanan yang kondusif;
4. Mengembangkan kegiatan ekonomi kerakyatan yang berbasis pengembangan
perikanan, pertanian, pariwisata, perdagangan dan jasa yang berorientasi pasar
serta memberikan ruang yang cukup bagi peningkatan kesempatan kerja;
5. Mengembangkan iklim kondusif untuk peningkatan daya tarik investasi guna
mendukung pertumbuhan ekonomi;
6. Memantapkan pembangunan infrastruktur berbasis penataan ruang;
7. Memantapkan pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup yang
berkelanjutan.
Arahan kebijakan untuk pengembangan Kota Tual:
Arahan Pengembangan Kawasan Perkotaan. Pulau Dullah selatan, Untuk
mendukung pelayanan sosial ekonomi di wilayah ini, menjadi Pusat Kegiatan Wilayah
(PKW). menjadi pusat sektor ekonomi industri dan jasa bagi wilayah hiterland, oleh
karena itu peningkatan konektivitas dan aksesibilitas dan peningkatan infrastruktur
meliputi jalan antarwilayah, kota Tual dan kecamatan, dan antar kabupaten, kota,
fasilitasi pengembangan sistim jaringan transportasi darat dan laut.
Arahan Pengembangan Kawasan Perdesaan. Pembangunan dan pelayanan
publik sering kali terlupakan pada wilayah perbatasan daerah. Hal ini dapat
disebabkan karena fokus dan arah pembangunan yang belum cermat, Kondisi yang
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 365
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

dinamis Kota Tual) dan pusat kegiatan wilayah (PKW) yang di dukung dengan sektor
utama kota sebagai pusat jasa dan perdagangan tentunya berpengaruh besar
terhadap laju pertumbuhan pembangunan dan kepadatan penduduk yang memiliki
kecenderungan didominasi faktor urbanisasi penduduk dan perubahan lingkungan
yang terus berubah, maka untuk mendukung dan mengatur kondisi tersebut, dalam
penataan ruang wilayah Kota Tual bertujuan untuk mewujudkan ruang wilayah kota
sebagai PKW yang aman, nyaman, produktif, dan berkelanjutan; untuk mendukung
pembangunan berkelanjutan (RTRW Kota Tual, 2012-2032). Aktualisasi pengembangan
water front city dilakukan pada City pesisir pantai Desa Taar hingga Desa Tamedan
dengan pembangunan toll Laut, dan Program Tuntas kumuh yang selaras dengan
konsep Water Front City dengan pengembangan ekonomi kreatif, kawasan wisata
kuliner, kawasan water sport centre dan lokasi pembangunan Landmark Kota Tual
yang dilakukan pada Kawasan pantai Kiom-Wearhir, kegiatan yang dilakukan dalam
menunjang pembangunan water front city adalah pembangunan sarana dan prasarana
penunjang lainya antara lain, pembangunan jembatan fair dan penyediaan akses air
bersih.
Arahan Penanggulangan Daerah Bencana. Meningkatkan kualitas dokumen
perencanaan pembangunan, baik yang bersifat perencanaan terpadu dan
perencanaan sektoral termasuk penanggulangan kemiskinan, pengurangan risiko
bencana sesuai dengan peraturan perundangan yang baru.
Arahan Kebijakan dan Strategi Infrastruktur Air. Mengembangkan jaringan
eksisting dengan memanfaatkan dan mengoptimalkan sumber air bersih yang sudah
ada serta mengembangkan sistem prasarana air minum yang bersifat mudah,
ekonomis, dan sistem pelayanan yang bersifat komunal.
.
Arahan Kebijakan dan Strategi Infrastruktur Drainase. Mengoptimalkan
Sistem Drainase yang ada, melakukan rehabilitasi/pemulihan, pengembangan dan
pembangunan Sistem Drainase baru, serta penanganan Sistem Eko Drainase secara
terpadu untuk mengurangi dampak genangan air, menghindari banjir dan mencegah
rob.
Arahan Kebijakan Dan Strategi Infrastruktur Persampahan.
Mengoptimalkan sarana dan prasaran persampahan serta mengembangkan program
pengelolaan persampahan
Arahan Kebijakan dan Strategi Infrastruktur Air Limbah. Meningkatkan
standar kesehatan bagi masyarakat, terutama di lingkungan perumahan permukiman
dengan cara mengurangi dampak pencemaran lingkungan akibat pembuangan air
limbah ke lingkungan terbuka.
366 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Arahan Kebijakan dan Strategi Infrastruktur Pasar. Meningkatkan akses


masyarakat terhadap sarana perdagangan melalui pengembangan pasar desa menjadi
pasar tradisional (antar desa).
Arahan Kebijakan dan Strategi Infrastruktur Olahraga. Penyediaan dan
mengoptimalkan sarana dan prasarana olahraga yang sudah tersedia untuk
mendukung pembinaan olahraga.
Arahan Kebijakan dan Strategi Infrastruktur Pendidikan. Peningkatan
partisipasi masyarakat dan optimalisasi pemanfaatan kesempatan dana Bantuan
Keuangan dari Provinsi Meningkatkan kualitas sarana pembelajaran dan ruang kelas
yang memadai untuk jenjang PAUD
Arahan Kebijakan Dan Strategi Infrastruktur Bangunan Lingkungan.
Menciptakan keselamatan, keamanan dan kenyamanan Bangunan Gedung dengan
cara mengoptimalkan pengaturan penyelenggaraan Bangunan Gedung di daerah serta
memberikan kontribusi kepada penyediaan Ruang Terbuka dan Ruang Terbuka Hijau,
untuk menciptakan lingkungan yang sehat, sejuk dan nyaman.
Rencana Program Prioritas Infrastruktur Permukiman. Pengembangkan
Sistem Permukiman Perkotaan dengan cara Meningkatkan Prasarana dan Sarana Dasar
Permukiman yang memadai, untuk Mengatur dan Menetapkan Rencana Kepadatan
Kawasan Permukiman dan mengurangi berkembangnya Permukiman Kumuh.

4. KPJU UNGGULAN KOTA TUAL


Hasil seleksi di tingkat kecamatan menghasilkan longlist KPJU untuk masing-
masing sektor di Kota Tual. Berdasarkan longlist tersebut, dilakukan penyeleksian
nominasi KPJU Unggulan dengan mengambil 10 besar peringkat KPJU tertinggi dari
masing-masing sektor/subsektor untuk menjadi shortlist. Shortlist KPJU Unggulan
tersebut selanjutnya dikonfirmasi kepada responden ahli pada sektor/subsektor
masing-masing di tingkat Kota Tual untuk dibandingkan secara berpasangan. Kriteria
yang digunakan untuk menyeleksi shortlist tersebut adalah 12 kriteria yang telah
dirumuskan bobot kepentingannya oleh responden ahli tingkat provinsi. Berdasarkan
metode AHP, dihasilkan 5 KPJU Unggulan dengan pemeringkatan baru dari shortlist
pada masing-masing sektor/Subsektor seperti tersaji di tabel berikut.
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 367
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Tabel 3.339. Shortlist 5 Besar KPJU Unggulan Tiap Sektor di Kota Tual
No KPJU Skor No KPJU Skor
Terbobot Terbobot
Pertanian Tanaman, Peternakan, Perikanan
Perburuan dan Kegiatan YBDI
1 Ubi Kayu 0,214 1 Budidaya Rumput Laut 0,199
2 Kelapa 0,139 2 Ikan Teri 0,186
3 Bawang Merah 0,129 3 Budidaya Teripang 0,134
4 Cabe Rawit 0,103 4 Ikan Kakap Merah 0,079
5 Pala 0,087 5 Ikan Komu/Tongkol 0,069
Industri Pengolahan Perdagangan Besar dan Eceran;
Reparasi dan Perawatan Mobil
dan Sepeda Motor
1 Olahan Rumput Laut 0,188 1 Perdagangan Hasil 0,199
Perikanan
2 Olahan Ikan Kering 0,162 2 Toko Bangunan 0,101
3 Kopra 0,116 3 Penjualan BBM 0,100
4 Industri Meubel 0,089 4 Penjualan Hasil Bumi 0,098
(Cengkeh, Pala, Dll)
5 Industri Roti 0,086 5 Toko Kelontong 0,092
Penyediaan Akomodasi dan
Penyediaan Makan Minum
1 Warung Nasi Campur 0,219
2 Rumah Makan Padang 0,211
3 Kafe 0,120
4 Warung Sari Laut 0,112
5 Tukang Sayur Keliling 0,106

KPJU Unggulan Lintas Sektor Kota Tual

Untuk mengetahui KPJU Unggulan lintas sektor di Kota Tual, diperlukan analisis
perbandingan berpasangan antar sektor dalam kerangka metode AHP untuk
mengetahui bobot kepentingan relatif masing-masing sektor/subsektor atas
sektor/subsektor lainnya. Perbandingan berpasangan ini dilakukan atas dasar peran
masing-masing sektor terhadap pencapaian tujuan penciptaan lapangan kerja,
peningkatan daya saing, dan peningkatan pertumbuhan ekonomi. Perbandingan
dilakukan oleh responden ahli tingkat kabupaten y ang mewakili berbagai stakeholder.
Hasil dari analisis data tersebut disajikan dalam tabel berikut.
368 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Tabel 3.340. Bobot Kepentingan Setiap Sektor/Subsektor Usaha Atas Dasar Perannya
Dalam Mencapai Tujuan Penetapan KPJU Unggulan di Kota Tual
Skor Terbobot
No Sektor Usaha Rangking
Gabungan
1 Pertanian Tanaman, Peternakan, Perburuan 0,115 3
dan Kegiatan YBDI
2 Pengelolaan Kehutanan dan Penebangan 0,029 13
3 Perikanan 0,180 1
4 Pertambangan dan Penggalian 0,032 12
5 Industri Pengolahan 0,084 4
6 Konstruksi 0,044 8
7 Perdangan Besar dan Eceran; Reparasi dan 0,125 2
Perawatan Mobil dan Sepeda Motor
8 Pengangkutan dan Pergudangan 0,050 7
9 Penyediaan Akomodasi dan Penyediaan Makan 0,072 5
Minum
10 Informasi dan Komunikasi 0,025 14
11 Aktivitas Keuangan dan Asuransi 0,021 15
12 Aktivitas Profesional, Ilmiah dan Teknis 0,017 18
13 Aktivitas Penyewaan dan Sewa Guna Usaha 0,058 6
Tanpa Hak Opsi, Ketenagakerjaan, Agen
Perjalanan dan Penunjang Usaha Lainnya
14 Pendidikan 0,040 9
15 Aktivitas Kesehatan Manusia dan Aktivitas 0,033 11
Sosial
16 Kesenian, Hiburan dan Rekreasi 0,038 10
17 Aktivitas Jasa Lainnya 0,018 17
18 Aktivitas Rumah Tangga Sebagai Pemberi 0,020 16
Kerja; Aktivitas uang Menghasilkan Barang dan
Jasa oleh Rumah Tangga yang Digunakan
untuk Memenuhi Kebutuhan Sendiri

Berdasarkan bobot kepentingan masing-masing sektor di atas dilakukan analisis


KPJU Unggulan lintas sektor (setelah sebelumnya dilakukan normalisasi) yang
menghasilkan 10 KPJU Unggulan lintas sektor sebagaimana tersaji pada tabel berikut:
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 369
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Tabel 3.341. Shortlist 10 KPJU Unggulan Lintas Sektoral di Kota Tual


Skor
Rangking KPJU
Terbobot

1 Budidaya Rumput Laut (Perikanan) 0,0537

2 Ikan Teri (Perikanan) 0,0502

3 Perdagangan Hasil Perikanan/Laut (Perdangan Besar 0,0422


dan Eceran; Reparasi dan Perawatan Mobil dan
Sepeda Motor)

4 Ubi Kayu (Pertanian Tanaman, Peternakan, 0,0366


Perburuan dan Kegiatan YBDI)

5 Budidaya Teripang (Perikanan) 0,0362

6 Olahan Rumput Laut (Industri Pengolahan) 0,0246

7 Kelapa (Pertanian Tanaman, Peternakan, Perburuan 0,0238


dan Kegiatan YBDI)

8 Bawang Merah (Pertanian Tanaman, Peternakan, 0,0221


Perburuan dan Kegiatan YBDI)

9 Toko Bangunan (Perdangan Besar dan Eceran; 0,0214


Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor)

10 Ikan Kakap Merah (Perikanan) 0,0213

Sepuluh KPJU di atas dinilai unggul berdasarkan 12 kriteria yang telah dirumuskan
di awal sekaligus pertimbangan bobot kepentingan sektor terkait terhadap
pencapaian tujuan penciptaan lapangan kerja, peningkatan daya saing, dan
pertumbuhan ekonomi. Hasil ini selanjutnya telah dikonfirmasi dan didiskusikan dalam
Focus Group Discussion antar stakeholder yang terdiri dari instansi pemerintah sektor
terkait, pelaku/asosiasi usaha, perbankan dan akademisi. FGD ini bertujuan untuk
mengkonfirmasi hasil penelitian dan menelaah lebih dalam permasalahan dan peluang
serta memberikan rekomendasi untuk mengembangkan 10 KPJU Unggulan lintas
sektor tersebut.

1) Budidaya Rumput Laut

Komoditas rumput laut merupakan jenis komoditas kelautan yang populer


dibudidayakan masyarakat Kota Tual. Komoditas rumput laut semakin
berpeluang dengan adanya kebutuhan pasar ekspor masih sangat besar dan
kondisi alam yang sangat mendukung proses budidaya.. Salah satu wilayah di
Kota Tual yaitu Desa Watran, dijadikan sebagai kampung rum put laut karena
370 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

disana terdapat teluk-teluk yang merupakan lokasi strategis untuk budidaya


rumput laut, tempat pengering dan untuk pergudangan hasil. Produksi rumput
laut pada tahun 2020 sebesar 714,43 ton dengan nilai Rp3,5 miliar.
Kendala dalam budidaya rumput laut di Kota Tual diantaranya
pengendalian penyakit pada rumput laut yang masih kurang, peluang pasar
yang belum banyak dimanfaatkan serta pengumpul terbatas sehingga harga
beli kurang kompetitif. Pengembangan dapat dilakukan melalui efisiensi
pemasaran hasil melalui penguatan kemitraan dan penciptaan saluran pasar;
serta peningkatan kapasitas dan penguatan kelembagaan petani.

Tabel 3.342. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Budidaya


Rumput Laut di Kota Tual
Peluang Tantangan
- Kondisi alam sangat mendukung proses - Iklim yang tidak menentu berpengaruh
budidaya terhadap kualitas rumput laut
- Peluang pangsa pasar terbuka - Peluang pasar yang belum banyak
- Terdapat usaha pengolahan rumput laut. dimanfaatkan
- Adanya dukungan dari lembaga - Pengumpul terbatas sehingga harga beli
kurang kompetitif
- Permodalan dari pelaku usaha sering
menjadi kendala
Titik Kekuatan Titik Kritis (Titik Kelemahan)
- Kemampuan petani dalam hal budidaya - Penanganan pasca panen masih belum
rumput laut sudah memadai memadai
- Pemasaran hingga keluar daerah - Produksi belum memadai untuk skala
- Masa produksi dalam waktu singkat industri, belum sesuai harapan investor
- Pengendalian penyakit pada rumput laut
yang masih kurang
- Benih rumput laut masih terbatas
- Pemasaran yang terbatas

2) Ikan Teri

Sektor perikanan tangkap mempunyai peluang yang cukup besar. Kota


Tual kaya dengan potensi perikanan dan kelautannya. Produksi perikanan laut
pada tahun 2020tercatat sebesar 2.921,88 ton dengan nilai produksi mencapai
Rp30,6 miliar.
Ikan teri memiliki nilai jual yang cukup tinggi. Penanganan bahan baku
mudah karena dapat dijadikan ikan kering sehingga lebih awet. Kemampuan
sektor perikanan tangkap ikan teri cukup besar untuk menciptakan
kesempatan dalam penyerapan tenaga kerja. Kendala pada KPJU ikan teri
dihadapkan pada permasalahan sebagai berikut kurangnya edukasi untuk
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 371
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

peningkatan kualitas dalam hal pengepakan dan kualitas barang; belum


tersedianya sarana pengolahan yang representatif serta terbatasnya jarak
penangkapan berupa bagan apung. Pengembangan KPJU ikan teri dapat
diupayakan melalui fasilitasi sarana prasarana pengolahan yang memadai
termasuk penyediaan infrastruktur pendukung. Hal ini diharapkan dapat
meningkatkan kualitas produk ikan teri.

Tabel 3.343 Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Ikan Teri di
Kota Tual
Peluang Tantangan

- Nilai jual tinggi - Kendala di iklim penghujan / berombak


- Sumber daya perairan luas
- Peluang pasar terbuka
Titik Kekuatan Titik Kritis (Titik Kelemahan)

- Penanganan bahan baku mudah - Kurangnya edukasi untuk peningkatan


dijadikan ikan kering kualitas dalam hal pengepakan dan
- Ketersediaan SDM nelayan memadai kualitas barang
- Belum tersedianya sarana pengolahan
yang representatif
- Terbatasnya jarak penangkapan berupa
bagan apung
- Kepemilikan lahan untuk penjemuran
belum semua pelaku usaha memiliki
dengan luas yang memadai

3) Perdagangan Hasil Perikanan

Salah satu KPJU unggulan Kota Tual dari sektor perdagangan adalah
perdagangan hasil perikanan. KPJU perdagangan hasil perikanan muncul
sebagai unggulan salah satunya disebabkan potensi sumber daya perikanan
dan kelautan di wilayah ini yang melimpah.
Produksi perikanan tersebut mendorong terlaksananya penjualan ikan.
Aktivitas penjualan atau pemasaran merupakan kegiatan yang penting dalam
menjalankan usaha perikanan, karena merupakan tindakan ekonomi yang
berpengaruh terhadap naik turunnya pendapatan nelayan. Penjualan ikan di
pasar salah satu merupakan bagian yang sangat penting dalam bidang
perikanan.
Usaha perdagangan hasil perikanan sebagai suatu kegiatan ekonomi untuk
memanfaatkan secara optimal potensi sumber daya ikan yang ada di perairan
sesuai daya dukungnya. KPJU perdagangan hasil perikanan di Kota Tual
memiliki peluang pasar yang terus berkembang dan terbuka luas. Banyak jenis
372 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

ikan yang dipasarkan antara lain ikan cakalang, ikan tuna, ikan teri dan lain -
lain. Pada sisi kendala KPJU perdagangan hasil perikanan diantaranya kualitas
ikan tidak seragam sehingga harga jual relatif rendah; sarana pengawetan
yang terbatas. Untuk itu strategi pengembangan KPJU perdagangan hasil
perikanan dapat melalui peningkatan sarana prasarana pengadaan dan
penyimpanan ikan; serta pengembangan sistem pemasaran dan pembangunan
fasilitas pemasaran perikanan yang memadai.

Tabel 3.344. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Perdagangan


Hasil Perikanan di Kota Tual
Peluang Tantangan
- Sumber daya perairan yang luas - Cuaca mempengaruhi pasokan ikan
- Pangsa pasar besar - Adanya permainan harga
- Tingkat permintaan tinggi - Tingkat harga fluktuatif
- Produk olahan perikanan banyak
sehingga potensi usaha penjualan ikan
besar
- Bernilai komersial
- Adanya dukungan berupa pelatihan
penanganan produk perikanan
Titik Kekuatan Titik Kritis (Titik Kelemahan)
- Ketersediaan ikan memadai - Kualitas ikan tidak seragam sehingga
- Sarana perdagangan tersedia harga jual relatif rendah
- Pemasaran cukup mudah dan luas - Ketersediaan bahan baku minim bila
- Jenis ikan yang dijual cukup bervariasi bukan musim tangkap
- Sarana pengawetan masih terbatas
- Produk mudah rusak/ menurun
kualitasnya

4) Ubi Kayu

Ubi kayu sebagai salah satu tanaman pangan yang dikembangkan di


berbagai daerah termasuk di Kota Tual. Pada sisi teknis, budidaya ubi kayu
relatif mudah dikuasai. Ketersediaan sarana prasarana budidaya cukup
memadai dengan jumlah SDM petani yang tersedia. Dengan tersedianya ubi
kayu, produk olahan ubi kayu berpeluang besar dikembangkan serta dapat
meningkatkan taraf perekonomian masyarakat. Dengan permintaan produk
yang cukup tinggi menjadikan peluang usaha ini semakin lebar. Untuk
meningkatkan pemasaran yang lebih optimal dapat ditempuh dengan
peningkatan kemitraan dengan industri olahan. Hal ini juga perlu disertai
dengan peningkatan kualitas komoditas ubi kayu.
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 373
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Tabel 3.345. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Ubi Kayu di
Kota Tual
Peluang Tantangan
- Adanya permintaan - Rendahnya akses modal usaha
- Pengolahan ubi kayu yang banyak
- Pangsa pasar olahan ubi kayu yang luas
- Ketersediaan lahan untuk pengembangan
Titik Kekuatan Titik Kritis (Titik Kelemahan)
- Ketersediaan sarana produksi memadai - Pemasaran pada jangkauan terbatas
untuk budidaya - Manajemen pengelolaan masih rendah
- Jumlah SDM tersedia - Luas area yang dijadikan sebagai tempat
- Teknis budidaya mudah pengembangan ubi kayu belum banyak
dan merata

5) Budidaya Teripang

Kota Tual sebagai salah satu wilayah yang didominasi oleh perairan dan
memiliki potensi yang baik dalam pengembangan budidaya perikanan
termasuk budidaya teripang. Teripang merupakan salah satu anggota hewan
berkulit duri (Echinodermata) yang tergolong dalam kelas holothuroidea.
Beberapa spesies teripang yang mempunyai nilai jual yang menjanjikan.
Budidaya teripang di wilayah Kota Tual turut terdukung dengan adanya kerja
sama dengan pemerintah dan politeknik perikanan untuk mengembangkan
hatchery, dengan target 1.500 benih teripang. Produk benih ini selain
kebutuhan lokal, diperuntukkan untuk ekspor.
Teripang banyak dimanfaatkan sebagai bahan makanan secara langsung
dengan model pengolahannya yang sangat sederhana yang berbentuk
teripang segar maupun dengan proses yang melalui pengeringan, pembekuan,
pembuatan tepung dan diolah menjadi makanan kerupuk teripang.
Pengembangan KPJU budidaya teripang selain berupa peningkatan
kemudahan dalam fasilitasi ekspor produk, juga pengembangan dari sisi
teknologi produksi maupun pengembangan pengolahan pasca panen.
374 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Tabel 3.346. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Budidaya


Teripang di Kota Tual
Peluang Tantangan
- Komoditi unggulan untuk ekspor - Pasar lokal masih terbatas
- Pengolahan teripang cukup banyak - Rendahnya akses modal usaha
- Nilai jual cukup tinggi - Perlu modal yang besar
- Kerjasama dengan pemerintah dan
politeknik perikanan untuk
mengembangkan (hatchery) 1500 benih
teripang juga sebagai komoditi ekspor
Titik Kekuatan Titik Kritis (Titik Kelemahan)
- Luas wilayah perairan yang mendukung - Budidaya masih menggunakan alat
untuk budidaya tradisional
- SDM memadai - Tantangan ekspor yang terkendala pada
- Benih tersedia pengurusan Surat Keterangan Asal (SKA)
- Produksi masih dalam bentuk barang
setengah jadi
- Olahan yang masih bersifat tradisional

6) Olahan Rumput Laut

Kota Tual memiliki potensi pesisir sebagai lahan subur untuk


perkembangan rumput laut. Rumput laut merupakan salah satu produk
penting yang kelautan yang memiliki potensi cukup besar untuk
dikembangkan. Pengolahan rumput laut membuka peluang usaha yang san gat
menjanjikan dan masih terbuka lebar. Rumput laut dapat diolah menjadi
berbagai produk yang dapat memberikan nilai tambah baik dari sisi
pendapatan, peluang usaha serta kebutuhan masyarakat dan hasilnya pun
sangat menjanjikan.
Permintaan akan olahan rumput laut terbilang tinggi. Dengan semua
kelebihan pengolahan rumput laut, tidak heran bila banyak pelaku usaha yang
berminat menggeluti usaha ini. Selain dari bahan baku rumput laut yang
banyak tersedia, pemasaran juga relatif mudah serta pemenuhan SDM tersedia.
Kendala utamanya pada sisi daya saing produk olahan. Rumput laut belum
diolah menjadi olahan yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi.
Peningkatan kemampuan hilirisasi industri berbasis rumput laut
diharapkan mampu meningkatkan daya saing industri pengolahan rumput laut
sebagai penggerak perekonomian daerah. Hal tersebut perlu didukung dengan
pemberian bantuan teknologi dan mesin peralatan serta penguatan
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 375
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

kompetensi pada aneka olahan rumput laut sehingga dapat meningkatkan


nilai tambah dan lebih berdaya saing.

Tabel 3.347. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Olahan


Rumput Laut di Kota Tual
Peluang Tantangan

- Menghasilkan berbagai variasi produk - Belum adanya izin usaha dalam


olahan mendukung digitalisasi
- Permintaan pasar cukup tinggi - Permainan harga oleh buyer lokal
- Komoditas unggulan ekspor
- Prospek pasar bagus
- Tersedia POKLAHSAR binaaan Dinas
Perikanan
Titik Kekuatan Titik Kritis (Titik Kelemahan)

- Bahan baku rumput laut banyak tersedia - Pengolahan masih bersifat tradisional
- Pemasaran cukup mudah - Tidak ada Sistem Resi Gudang
- SDM tersedia - Belum diolah menjadi olahan yang
memiliki nilai ekonomis yang tinggi

7) Kelapa

Salah satu KPJU unggulan Kota Tual adalah kelapa. Kelapa merupakan
komoditas strategis yang memiliki peran sosial, budaya, dan ekonomi dalam
kehidupan masyarakat. Manfaat tanaman kelapa tidak saja terletak pada
daging buahnya yang dapat diolah menjadi santan, kopra, dan minyak kelapa,
tetapi seluruh bagian tanaman kelapa mempunyai manfaat yang besar.
Terdapat banyak petani yang terlibat dalam budidaya kelapa sehingga
tingkat penyerapan tenaga kerjanya tinggi. Untuk luasan areal perkebunan
kelapa di Kota Tual pada tahun 2020 tercatat sebesar 934 ha dengan produksi
307,80 ribu ton. Dari sisi teknis budidaya, penanganan/budidaya relatif mudah
karena sebagian masyarakat sudah banyak yang menguasai penanaman dan
pemeliharaan tanaman kelapa. Pengembangan sektor pascapanen masih
berpeluang besar terutama untuk penanganan kelapa berupa pengolahan
minyak kelapa dan VCO.
376 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Tabel 3.348. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Kelapa di Kota
Tual
Peluang Tantangan
- Permintaan yang tinggi - Sering diserang hama seksafa
- Adanya dukungan pendampingan dari - Permodalan dalam mengolah VCO masih
instansi terkait kurang
- Produk turunan kelapa sangat
menjanjikan untuk dikembangkan
sebagai industri besar
- Olahan berupa kopra yang memiliki pasar
yang banyak
- Adanya olahan kelapa berupa VCO yang
memiliki nilai ekonomi tinggi
Titik Kekuatan Titik Kritis (Titik Kelemahan)
- Produksi kelapa yang cukup besar - Tenaga kerja masih belum terampil dalam
- Proses produksi cukup mudah membuat produk turunan kelapa
- Dapat dilakukan dengan peralatan - Konektivitas antar daerah belum
sederhana menunjang
- Tenaga kerja tersedia
- Pemasaran cukup luas

8) Bawang Merah

Komoditas bawang merah sebagai salah satu komoditas hortikultura yang


dibudidayakan masyarakat Kota Tual. Luas panen budidaya bawang pada
tahun 2020 sebesar 8 ha dengan produksi 603 ton. Produksi dan luas panen
meningkat dibandingkan tahun sebelumnya dimana pada tahun 2019 luas
panen sebesar 4 ha dengan produksi 271 ton.
Komoditas bawang merah sangat potensial untuk diusahakan oleh petani.
Hal tersebut didorong oleh tingginya permintaan bawang merah di kalangan
masyarakat. Pangsa pasar bawang merah relatif besar. KPJU bawang merah
oleh petani di Kota Tual masih menghadapi beberapa kendala, seperti adanya
serangan hama yang menyerang tanaman, sifat bawang merah yang mudah
busuk, serta harga bawang merah yang sangat fluktuatif dan tidak stabil.
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 377
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Tabel 3.349. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Bawang Merah
di Kota Tual
Peluang Tantangan
- Kondisi lahan yang cocok - Ketergantungan pada pasar lokal terlalu
- Bawang merah menjadi bahan baku besar
masakan bagi mayoritas masyarakat - Gagal panen akibat serangan hama

- Pangsa pasar yang besar - Harga sangat fluktuatif

- Permintaan yang tinggi


Titik Kekuatan Titik Kritis (Titik Kelemahan)
- Jumlah petani yang relatif banyak - Sifat bawang merah yang mudah busuk
- Produksi bawang merah relatif tinggi - Kualitas masih rendah
- - Ketersediaan pupuk & pestisida masih
terbatas
- Ketersediaan benih kurang memadai
- Teknik budidaya masih secara tradisional
- Penanganan hama dan penyakit kurang
memadai

9) Toko Bangunan

Dengan semakin meningkat pesatnya pembangunan di Kota tual


memberikan pengaruh yang sangat besar kepada permintaan bahan
bangunan. Pembangunan infrastruktur di Kota Tual berkembang pesat
sehingga kebutuhan pasar akan bahan bangunan semakin besar. Dengan
semakin meningkatnya pembangunan yang ada saat ini memberikan prospek
besar bagi usaha toko bangunan. Keunggulan dari usaha toko bangunan di
Kota Tual terdukung dengan adanya jalur tol laut langsung dari Surabaya ke
Tual sehingga dapat mengurangi harga pokok penjualan. Selain itu,
transportasi via tol laut lancar secara periodik sehingga memudahkan dalam
hal distribusi pasokan. Sementara itu dari sisi kendala yang ditemui berupa
proyek fisik yang melambat sehingga daya beli menurun; serta banyak pesaing
di daerah lain yang lebih murah harganya.
Pengembangan pemasaran dapat lebih ditingkatkan melalui kemitraan
dengan bisnis properti maupun kontraktor yang menjalankan proyek
bangunan. Strategi harga kompetitif dapat dirancang sehingga mudah
bersaing dengan pesaing daerah lain.
378 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Tabel 3.350. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Toko


Bangunan di Kota Tual
Peluang Tantangan
- Kegiatan pembangunan semakin - Proyek fisik yang melambat sehingga daya
berkembang beli menurun
- Adanya jalur tol laut langsung dari - Banyak pesaing di daerah lain yang lebih
Surabaya ke Tual dapat mengurangi murah harganya
harga pokok penjualan - Harga pokok yang lebih mahal
- Transportasi via tol laut lancar secara dibandingkan daerah lain
periodik
- Pembangunan infrastruktur di Kota Tual
berkembang pesat sehingga kebutuhan
pasar akan bahan bangunan semakin
besar
Titik Kekuatan Titik Kritis (Titik Kelemahan)
- Bahan bangunan tahan lama - Kualitas material yang berbeda
- Pemasaran lancar
- Transportasi via tol laut lancar secara
periodik

10) Ikan Kakap Merah

Kota Tual kaya dengan potensi perikanan dan kelautannya. Salah satu
sumber daya perikanan di wilayah ini adalah ikan kakap merah . Nilai jual ikan
kakap yang tinggi menjadi salah satu peluang KPJU ini. Selain itu
berkembangnya usaha kuliner yang membutuhkan kakap merah sehingga
daya serap pasar semakin baik. Namun kendala pada KPJU ini utamanya pada
sisi sarana penangkapan yang terbatas seperti terbatasnya sarana
penangkapan menengah (mesin skala 5-10 GT) dan alat tangkap yang semi
modern.
Strategi yang dapat ditempuh dalam pengembangan KPJU ikan kakap
merah di Kota Tual dapat dilakukan dengan pengembangan dan peningkatan
kuantitas armada perikanan, alat penangkap ikan, dan alat bantu penangkap
ikan. Upaya ini bersama dengan peningkatan kompetensi SDM nel ayan serta
bantuan teknologi pendukung.
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 379
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Tabel 3.351. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Ikan Kakap di
Kota Tual
Peluang Tantangan
- Permintaan produk tinggi - Cuaca berdampak pada frekuensi melaut
- Memiliki prospek pasar besar
- Memiliki nilai jual tinggi
- Usaha kuliner yang berkembang
Titik Kekuatan Titik Kritis (Titik Kelemahan)
- Jumlah nelayan yang cukup banyak - Terbatasnya sarana penangkapan ikan
- Ikan kakap mudah dipasarkan skala menengah
- Terbatasnya sarana penangkapan
menengah ( mesin skala 5-10 GT)
- Alat tangkap yang semi modern
- Kelembagaan pelaku utama yang terbatas
380 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

BAB IV
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

PENELITIAN PENGEMBANGAN
KOMODITAS/PRODUK/JENIS USAHA (KPJU) UNGGULAN
USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH (UMKM)
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 381
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
4.

A. KESIMPULAN
1. KPJU Unggulan UMKM di Provinsi Maluku dalam penelitian ini didefinisikan secara
operasional oleh multi stakeholder sebagai KPJU UMKM yang secara eksisting (saat ini)
telah unggul dalam sejumlah kriteria tertentu dalam mencapai tujuan penciptaan
lapangan kerja, peningkatan daya saing, pertumbuhan ekonomi di masa datang.
Tujuan penetapan KPJU Unggulan yang paling dominan adalah P Pertumbuhan
Ekonomi (0,392), berikutnya menyusul Peningkatan Daya Saing (0,349) dan Penciptaan
Lapangan Kerja (0,259).
2. Berdasarkan penilaian terhadap kriteria penetapan KPJU Unggulan Kecamatan,
diketahui bahwa Jangkauan Pemasaran dengan bobot tertinggi (0,322). Selanjutnya
Ketersediaan Bahan Baku dengan bobot 0,278; Produk Sumbangan Terhadap
Perekonomian Daerah dengan bobot 0,220; dan yang terendah adalah Potensi
Ekonomi Kecamatan dengan bobot 0,181.
3. Kriteria seleksi yang digunakan dalam penentuan KPJU Unggulan adalah: Modal
(0,365); Prospek Pasar (0,336); Teknologi (0,298); Pengelolaan/ Manajemen Usaha
(0,287); Sosial-Budaya (0,279); Nilai Tambah (0,263); Sarana Usaha/Produksi (0,259);
Bahan Baku (0,225); Penyerapan Tenaga Kerja (0,217); Sumbangan Terhadap
Perekonomian (0,184); Tenaga Kerja Terampil (0,151); Dampak Lingkungan (0,136).
4. Melalui proses identifikasi, konfirmasi dan analisis dengan pendekatan metode AHP,
Borda dan Bayes diperoleh 10 KPJU Unggulan lintas sektoral di Tingkat Provinsi.
Sepuluh KPJU Unggulan di Tingkat Provinsi Maluku tersebut adalah: Kelapa,
Perdagangan Hasil Perikanan/Laut, Ikan Tuna, Kopra, Ikan Cakalang, Budidaya
Rumput Laut, Warung Makan (Campur), Cengkeh, Kayu Besi/Ulin.
5. Adapun di setiap kabupaten/kota yang diteliti, sepuluh KPJU Unggulan lintas sektoral
yang didapatkan adalah:
 Kabupaten Buru: Padi, Kelapa, Ikan Cakalang, Beras/Beras Merah, Ikan Tuna,
Minyak Kayu Putih, Pisang, Ikan Tongkol, Ikan Momar, Ikan Selar.
 Kabupaten Buru Selatan: Kopra, Cengkeh, Perdagangan Hasil Perikanan/Laut ,
Kelapa, Penjualan Hasil Bumi, Ikan Cakalang, Ikan Asap, Minyak Kayu Putih, Pala,
Warung Makan (Campur).
 Kabupaten Kepulauan Aru: Budidaya Teripang, Perdagangan Hasil Perikanan/Laut,
Ikan Kering/Asin, Kelapa, Sagu Lempeng, Ikan Kakap, Budidaya Rumput Laut,
Penangkapan Kepiting, Ikan Cakalang, Kayu Besi/Ulin.
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 383
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

 Kabupaten Kepulauan Tanimbar: Kelapa, Budidaya Rumput Laut, Pisang, Kopra,


Perdagangan Hasil Perikanan/Laut, Tenun, Kayu Besi/Ulin, Warung Makan
(Campur), Ikan Tuna, Ubi Kayu.
 Kabupaten Maluku Barat Daya: Jagung, Kelapa, Jambu Mete, Perdagangan Hasil
Perikanan/Laut, Penjualan Kue, Kerajinan Anyaman, Pala, Tenun, Sapi Pedaging,
Ikan Momar.
 Kabupaten Maluku Tengah: Kelapa, Cengkeh, Ikan Cakalang, Ikan Tuna, Ikan
Komu, Kopra, Ikan Momar, Ikan Kakap, Pala, Ikan Kering/Asin.
 Kabupaten Maluku Tenggara: Rumput Laut, Kelapa, Ubi Kayu, Wisata Pantai, Ikan
Kakap, Bawang Merah, Enbal, Olahan Rumput Laut, Telur Ikan Terbang, Ikan
Tongkol.
 Kabupaten Seram Bagian Barat: Cengkeh, Kelapa, Ikan Tuna, Ikan Cakalang,
Minyak Kayu Putih, Pala, Kopra, Perdagangan Hasil Perikanan/Laut, Budidaya Ikan
Kerapu, Industri Mebel.
 Kabupaten Seram Bagian Timur: Ikan Tuna, Ikan Cakalang, Sagu Lempeng, Pala,
Penjualan Hasil Bumi, Ikan Momar, Ikan Julung, Kopra, Cengkeh, Sagu.
 Kota Ambon: Ikan Asap, Ikan Cakalang, Ikan Tuna, Perdagangan Hasil
Perikanan/Laut, Minyak Kayu Putih, Ikan Kering/Asin, Ikan Momar, Warung
Kopi/Kafe, Toko Kelontong, Industri Mebel.
 Kota Tual: Budidaya Rumput Laut, Ikan Teri, Perdagangan Hasil Perikanan, Ubi
Kayu, Budidaya Teripang, Olahan Rumput Laut, Kelapa, Bawang Merah, Toko
Bangunan, Ikan Kakap Merah.

B. REKOMENDASI
1. Rekomendasi Penetapan KPJU Unggulan
a. Direkomendasikan kepada Pemerintah Kabupaten/Kota yang diteliti untuk
menetapkan KPJU Unggulan UMKM hasil penelitian ini (sebagaimana telah
disebutkan sebelumnya) sebagai KPJU Unggulan UMKM daerah.
b. Direkomendasikan kepada Pemerintah Provinsi Maluku untuk menetapkan KPJU
Unggulan UMKM hasil penelitian ini (sebagaimana telah disebutkan sebelumnya)
sebagai KPJU Unggulan Provinsi.

2. Rekomendasi Peran Strategis


Direkomendasikan pembagian peran strategis yang dapat dilakukan antara
pemerintah, pelaku/asosiasi pengusaha UMKM, perbankan, dan stakeholder lain dalam
pengembangan UMKM dan KPJU Unggulannya sebagai berikut.
384 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

a. Pemerintah
1. Penguatan basis produksi dan pengolahan komoditas unggulan daerah pada
sentra-sentra hilirisasi UMKM pertanian, kehutanan dan perikanan;
2. Penciptaan iklim investasi yang mencakup berbagai dukungan kebijakan
integral (sektoral, regional, dan komoditas) dan aturan kondusif untuk
investasi;
3. Optimalisasi pemanfaatan teknologi digital baik dalam teknis budidaya dan
pemasaran hasil;
4. Penyediaan dan kemudahan akses dalam memperoleh sarana prasarana
produksi
5. Penanganan pasca panen dan pengolahan sesuai standar mutu;
6. Peningkatan efektivitas pembinaan/pendampingan manajemen usaha;
7. Pengembangan kawasan klaster usaha yang berkelanjutan didukung dengan
manajemen pengelolaan yang terintegrasi dan modern;
8. Pelaksanaan dan peningkatan layanan sertifikasi produk hasil usaha;
9. Percepatan diseminasi teknologi dan peningkatan kapasitas UMKM dalam
adopsi teknologi;
10. Peningkatan sistem distribusi pemasaran khususnya pada wilayah dengan
akses terbatas.

b. Pelaku/Asosiasi Pengusaha UMKM


1. Peningkatan penerapan teknologi produksi yang tengah dikembangkan;
2. Penguatan kelembagaan/asosiasi;
3. Berperan aktif dalam program sertifikasi;
4. Pengembangan sistem pemasaran produk berbasis digital;
5. Peningkatan standardisasi, jaminan mutu, dan keamanan produk;
6. Peningkatan kapasitas dan kompetensi;
7. Peningkatan kerja sama/kemitraan dengan pihak terkait untuk membentuk
unit usaha profesional yang berkualitas dan berdaya saing.

c. Perguruan Tinggi, Lembaga Penelitian dan LSM


1. Pengembangan teknologi tepat guna dalam rangka peningkatan efisiensi,
produktivitas, serta daya saing UMKM;
2. Pengembangan program pendampingan, bimbingan, konsultasi , pemanfaatan
teknologi, informasi serta pelatihan peningkatan kapasitas SDM;
3. Pengembangan penelitian dan pengkajian yang berkaitan dengan
pengembangan kelembagaan, pengembangan usaha, serta model -model
pengembangan alternatif untuk UMKM.
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 385
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

4. Advokasi kebijakan pemerintah khususnya pemerintah daerah dalam rangka


menumbuhkan iklim berusaha yang kondusif, dan pemberian dukungan
perkuatan bagi UMKM.
5. Penyediaan database UMKM terkini melalui kerja sama riset yang
berkesinambungan.

d. Perbankan
1. Identifikasi atas berbagai permasalahan dan kebutuhan kredit/pembiayaan
UMKM dalam pengembangan usaha;
2. Pengembangan keberagaman produk kredit/pembiayaan untuk
mempermudah akses keuangan para pelaku usaha UMKM;
3. Mengembangkan program pendampingan, bimbingan, konsultasi dan
pelatihan pemanfaatan kredit/pembiayaan dan permodalan untuk
pengembangan usaha UMKM secara berkesinambungan.

3. Rekomendasi Khusus Pengembangan KPJU Unggulan Terpilih


Dengan mempertimbangkan peluang dan tantangan serta titik kekuatan dan titik
kritis setiap KPJU unggulan, telah direkomendasikan dalam FGD dan Indepth Interview
sejumlah rencana aksi, baik strategis (jangka panjang dan menengah) maupun taktis
(jangka pendek).

a. Kelapa
Rekomendasi strategis dan taktis yang dapat diupayakan diantaranya:
 Pengembangan jaringan infrastruktur secara terintegrasi khususnya jalan
kebun, jalan akses dan pelabuhan ekspor, melalui konsultasi dan koordinasi
dengan pemangku kepentingan;
 Peningkatan peremajaan tanaman kelapa;
 Peningkatan diversifikasi produk kelapa/hilirisasi industri kelapa bernilai
tambah;
 Dukungan peningkatan kapasitas petani dalam aspek proses pertanian
maupun manajemen bisnis.

b. Perdagangan Hasil Perikanan


Rekomendasi strategis dan taktis yang dapat diupayakan diantaranya:
 Peningkatan sarana prasarana pengawetan dan penyimpanan ikan;
 Pengembangan sistem pemasaran dan pembangunan fasilitas pemasaran
perikanan yang memadai.
386 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

c. Ikan Tuna
Rekomendasi strategis dan taktis yang dapat diupayakan diantaranya:
 Pengembangan dan peningkatan kuantitas armada perikanan, alat
penangkapan dan prasarana rantai dingin:
 Modernisasi sistem penangkapan dan pengolahan;
 Pengembangan kawasan industri perikanan tangkap terpadu di sentra-sentra
perikanan tangkap melalui klasterisasi usaha perikanan tangkap.

d. Kopra
Rekomendasi strategis dan taktis yang dapat diupayakan diantaranya:
 Diversifikasi produk industri pengolahan kopra;
 Optimalisasi kapasitas industri pengolahan kopra;
 Pengembangan teknologi pengolahan yang lebih maju dan efisien.

e. Ikan Cakalang
Rekomendasi strategis dan taktis yang dapat diupayakan diantaranya:
 Pengembangan dan peningkatan kuantitas armada perikanan, alat
penangkapan dan prasarana rantai dingin:
 Modernisasi sistem penangkapan dan pengolahan;
 Pengembangan kawasan industri perikanan tangkap terpadu di sentra-sentra
perikanan tangkap melalui klasterisasi usaha perikanan tangkap.
f. Budidaya Rumput Laut
Rekomendasi strategis dan taktis yang dapat diupayakan diantaranya:
 Penerapan inovasi teknologi budidaya peningkatan kualitas rumput laut;
 Penguatan kelembagaan petani rumput laut sebagai langkah peningkatan
posisi petani dalam penentuan harga rumput laut;
 Pengembangan sarana dan prasarana budidaya maupun pengolahan rumput
laut;
 Pengembangan infrastruktur jalan maupun sarana transportasi demi
memperlancar aktivitas perekonomian daerah.

g. Warung Makan (Campur)


Rekomendasi strategis dan taktis yang dapat diupayakan diantaranya:
 Peningkatan alternatif sumber suplai bahan baku yang terjangkau dan
berkualitas;
 Penguatan intervensi pemerintah terkait kestabilan harga kebutuhan pokok
maupun pangan;
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 387
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

 Peningkatan kualitas usaha melalui peningkatan aspek kebersihan dan fasilitas


yang memadai di lokasi warung makan;
 Penguatan pemanfaatan teknologi informasi untuk layanan pemasaran yang
lebih luas dan modern.

h. Ikan Kering/Asin
Rekomendasi strategis dan taktis yang dapat diupayakan diantaranya:
 Pengadaan maupun penambahan teknologi produksi yang efisien;
 Pengembangan pengemasan produk pangan sesuai standar dan berdaya jual
tinggi;
 Proses produksi secara efisien, higienis dan sesuai standar.

i. Cengkeh
Rekomendasi strategis dan taktis yang dapat diupayakan diantaranya:
 Peningkatan efisiensi sistem tataniaga cengkeh;
 Peningkatan peremajaan dan rehabilitasi lahan;
 Peningkatan fasilitasi teknologi dan kompetensi petani melalui desiminasi
teknologi;
 Pengembangan diversifikasi produk/industrialisasi cengkeh.

j. Kayu Besi/Ulin
Rekomendasi strategis dan taktis yang dapat diupayakan diantaranya:
 Peningkatan dorongan untuk penanaman pohon kayu ulin pada habitat yang
sesuai.
388 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

DAFTAR PUSTAKA

PENELITIAN PENGEMBANGAN
KOMODITAS/PRODUK/JENIS USAHA (KPJU) UNGGULAN
USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH (UMKM)
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 389
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
Research Methodology Research
Methodology Course di APIUM Malaysia, 26 Juli 2008).
Anderson, James E. (2000), Public Policy Making. London : ELBS dan MacDonald dan
Evans.
Research Methodology Research
Methodology Course di APIUM Malaysia, 12 Juli 2008), h.3.
Dwidjowijoto, Rian Nugroho (2006), Kebijakan Publik untuk Negara-Negara
Berkembang. Jakarta: Elex Media Komputindo.
Marlessy VG, Kaunang R, Ngangi CR. 2019. Analysis of the determination of the leading
economic sector in West Seram Regency. Journal of Agriculture and Rural
Development. 1 (3): 383 393.
Pearce, Jhon A. dan Richard B. Robinson Jr. (1996), Strategic Management (terj.)
Maulana, Agus (1997) Manajemen Strategik: Formulasi, Implementasi, dan
Pengendalian. Jakarta: Binarupa Aksara.
The Analytic Hierarchy Process vs The Analytic Network Process
(Kertas kerja Kertas Kerja pada Simposium Nasional ke-5 Metodologi Analytical
Hierarchy Process di Universitas Diponegoro Semarang, 14 Mei 2008), h.1-2
Saaty, Thomas L. (1980), The Analytic Hierarchy Process. Pennsylvania : University of
Pennsylvania.
_________________ (1986), Decision Making for Leaders. The Analytical Hierarchy
Process for Decisions in Complex World (terj.) L. Setiono dan K. Peniwati (1993),
Pengambilan Keputusan Bagi Para Pemimpin. Jakarta: Pustaka Binaman
Pressindo.
Widjajakusuma, Muhammad Karebet (2000), Analitycal Hierarchy Process Bagi
Pengambilan Keputusan, Aplikasinya Sebagai Metode Analisis dalam Baseline
Economic Survey
untuk Kantor Bank Indonesia seluruh Indonesia, Jakarta, 14 Juni 2008).
Perumusan Isu-isu Strategis dan Strategi Advokasi Polisi
Syariat Islam di Nanggroe Aceh Darussalam 2008-2012 (Kertas Kerja pada
Simposium Nasional ke-5 Metodologi Analytical Hierarchy Process di Universitas
Diponegoro Semarang, 14 Mei 2008).
Wheelen, T.L. dan J.D. Hunger (2000), Strategic Management and Business Policy:
Entering 21st Century. New Jersey: Prentice Hall-Upper Saddle River.
Wright, Peter, Mark J. Kroll, dan Jhon A. Parnell (1996), Strategic Management:
Concepts and Cases. New Jersey: Prentice Hall International.
Yusanto, Muhammad Ismail dan Muhammad Karebet Widjajakusuma (2003),
Manajemen Strategis Perspektif Syariah. Jakarta: Khairul Bayan.
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 391
DI PROVINSI MALUKU 2021

Pustaka Berbasis Web

[BAPPEDA Buru] Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Buru. 2022.


Pelaksanaan Penyususnan RKPD Kabupaten Buru Tahun 2022. Buru (ID):
BAPPEDA Buru [internet]. [diunduh 2021 Jul 13] Tersedia pada:
https://bappeda.burukab.go.id/web/detail/88/pelaksanaan_tahapan_penyusunan_r
kpd__kabupaten_buru_tahun_2022.

[BPS] Badan Pusat Statistik. 2021. Kabupaten Buru Dalam Angka 2021. Buru (ID): BPS
[Internet]. [diunduh 2021 Jul 18]; Tersedia pada:
https://burukab.bps.go.id/publication/2021/02/26/f67d2c6fc7fc82d82f932610/kabu
paten-buru-dalam-angka-2021.html.

[BPS] Badan Pusat Statistik. 2021. Kabupaten Buru Selatan Dalam Angka 2021. Buu Selatan
(ID): BPS [Internet]. [diunduh 2021 Jul 18]; Tersedia pada:
https://burselkab.bps.go.id/publication/2021/02/26/e846c57fba661d8d7f5a9253/ka
bupaten-buru-selatan-dalam-angka-2021.html.
[BPS] Badan Pusat Statistik. 2021. Kabupaten Kepulauan Aru Dalam Angka 2021.
Kepulauan Aru (ID): BPS [Internet]. [diunduh 2021 Jul 18]; Tersedia pada:
https://keparukab.bps.go.id/publication/2021/02/26/97a07a4bd33079ff6ca7c919/ka
bupaten-kepulauan-aru-dalam -angka-2021.html.

[BPS] Badan Pusat Statistik. 2021. Kabupaten Kepulauan Tanimbar Dalam Angka 2021.
Kepulauan Tanimbar (ID): BPS [Internet]. [diunduh 2021 Jul 15]; Tersedia pada:
https://mtbkab.bps.go.id/publication/2021/02/26/8b333f6397e349575a7c0ff8/kabu
paten-kepulauan-tanimbar-dalam -angka-2021.html.

[BPS] Badan Pusat Statistik. 2021. Kabupaten Maluku Barat Daya Dalam Angka 2021.
Maluku Barat Daya (ID): BPS [Internet]. [diunduh 2021 Jul 18]; Tersedia pada:
https://malukubaratdayakab.bps.go.id/publication/2021/02/ 26/d7c749862f16dfc8a4
4be1d3/kabupaten-maluku-barat-daya-dalam -angka-2021.html.

Badan Pusat Statistik. 2021. Kabupaten Maluku Tengah Dalam Angka 2021. Maluku
Tengah (ID): BPS [Internet]. [diunduh 2021 Jul 17]; Tersedia pada:
https://malukutengahkab.bps.go.id/publication/2021/02/26/ 8c7214c92054a56c8b92
b512/kabupaten-maluku-tengah-dalam-angka-2021.html.

[BPS] Badan Pusat Statistik. 2021. Kabupaten Maluku Tenggara Dalam Angka 2021.
Maluku Tenggara (ID): BPS [Internet]. [diunduh 2021 Jul 17]; Tersedia pada:
https://malukutenggarakab.bps.go.id/publication/2021/02/26/3a6a2f26b12d6d035f
792d3a/kabupaten-maluku-tenggara-dalam-angka-2021.html.

[BPS] Badan Pusat Statistik. 2021. Kabupaten Seram Bagian Barat Dalam Angka 2021.
Seram Bagian Barat (ID): BPS [Internet]. [diunduh 2021 Jul 18]; Tersedia pada:
https://sbbkab.bps.go.id/publication/2021/02/26/9cca4b5df09e328c85451d64/kabu
paten-seram-bagian-barat-dalam -angka-2021.html.
392 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

[BPS] Badan Pusat Statistik. 2021. Kabupaten Seram Bagian Timur Dalam Angka 2021.
Seram Bagian Timur (ID): BPS [Internet]. [diunduh 2021 Jul 18]; Tersedia pada:
https://sbtkab.bps.go.id/publication/2021/02/26/09159f2c3ee4261371d7420a/kabup
aten-seram-bagian-timur-dalam-angka-2021.html.

[BPS] Badan Pusat Statistik. 2021. Kota Ambon Dalam Angka 2021. Ambon (ID): BPS
[Internet]. [diunduh 2021 Jul 18] Tersedia pada:
https://ambonkota.bps.go.id/publication/2021/02/26/fd47e8f47bcfc43b4298dbf0/k
ota-ambon-dalam angka-2021.html.

[BPS] Badan Pusat Statistik. 2021. Kota Tual Dalam Angka 2021. Tual (ID): BPS [Internet].
[diunduh 2021 Jul 18]; Tersedia pada:
https://tualkota.bps.go.id/publication/2021/02/26/2eaa8550a8fb4ebe9c06ccbe/kota
-tual-dalam-angka-2021.html.

[BPS] Badan Pusat Statistik. 2021. Provinsi Maluku Dalam Angka 2021. Maluku (ID): BPS
[Internet]. [diunduh 2021 Jul 13]; Tersedia pada:
https://maluku.bps.go.id/publication/2021/02/26/972e698a6e9a5506eabfdf7d/provi
nsi-maluku-dalam-angka-2021.html.

[FWI] Forest West Indonesia. Aktivitas ekonomi masyarakat adat Kabupaten Kepulauan
Aru. Kepulauan Aru (ID): Forest West Indonesia [internet]. [diunduh 2021 Jul 31]
Tersedia pada : https://fwi.or.id/publikasi/aktivitas-ekonomi-masyarakat-adat -
kabupaaten-kepulauan-aru/ 5/.

[Pemkab Maluku Barat Daya] Pemerintah Kabupaten Maluku Barat Daya. 2020. Rencana
Strategis Kabupaten Maluku Barat Daya 2020-2024. Maluku Barat Daya (ID):
Pemkab Maluku Barat Daya [internet]. [diunduh pada 2021 Jul 21] Tersedia pada :
https://malukubaratdayakab.bps.go.id/publication/2020/09/ 04/4af8eb20e0e78a28c
045d2eb/rencana-strategis-kabupaten-maluku-barat-daya--2020-2024.html.

[Pemkab Maluku Tenggara]. Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara. 2018. RPJMD


Maluku Tenggara 2018-2023. Maluku Tenggara (ID): Pemkab Maluku Tenggara
[internet]. [diunduh 2021 Jul 17] Tersedia pada :
https://malukutenggarakab.go.id/web/download/dokumen -daerah.html.

[Pemkot Ambon] Pemerintah Kota Ambon. 2017. RPJMD Ambon 2017-2020. Ambon (ID):
Pemerintah Kota Ambon [internet] Tersedia pada: https://ambon.go.id/rpjmd-2017-
2022/.

[Pemprov Maluku]. Pemerintah Provinsi Maluku. 2019. RPJMD Maluku 2019-2024. Maluku
(ID): Pemprov Maluku [internet]. [diunduh 2021 Jul 13] Tersedia pada :
https://malukuprov.go.id/pdf_import/RPJMD_2019-2024.pdf.

[SBBKAB] Pemerintah Kabupaten Seram Bagian Barat. 2017. Visi -Misi Kabupaten Seram
Bagian Barat tahun 2017-2022. Seram Bagian Barat (ID): SBBKAB [internet].
[diunduh pada 2021 Jul 21] Tersedia pada : sbbkab.go.id.
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 393
DI PROVINSI MALUKU 2021

[SIPKP] Sistem Informasi Pengembangan Kawasan Pemukiman. 2018. Peraturan Daerah


Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2018-2023 Kota Tual.
Tual {ID): SIKPKP [internet]. [diunduh 2021 Jul 21] Tersedia pada :
http://sipkp.ciptakarya.pu.go.id/internal/page/record/view/?id=2365&data=9.

[SIPPA] Sistem Informasi Perencanaan dan Penganggaran. 2020. Gambaran Umum Kondisi
Wilayah Buru Selatan. Buru Selatan (ID): SIPPA [internet]. [diunduh pada 2021 Jul
17] Tersedia pada :
https://sippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen/rpi2jm/DOCRPIJM_
6cb298562e_BAB%20IIBAB%202_Gambaran%20Umun%20Kondisi%20Wilayah-
%20Buru%20Sel.pdf.
LAMPIRAN

PENELITIAN PENGEMBANGAN
KOMODITAS/PRODUK/JENIS USAHA (KPJU) UNGGULAN
USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH (UMKM)
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 395
DI PROVINSI MALUKU 2021
396 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Lampiran 1. Rekapitulasi Responden

Jumlah Responden
No Jumlah
Wilayah AHP AHP AHP
Kec. Kecamatan
Prov. 1 2
1 Kab. Buru 10 30 4 6
2 Kab. Buru Selatan 6 18 4 7

3 Kab. Kepulauan Aru 10 28 4 5

4 Kab. Kepulauan Tanimbar 10 30 4 7

5 Kab. Maluku Barat Daya 17 51 4 6

6 Kab. Maluku Tengah 18 54 4 7

7 Kab. Maluku Tenggara 11 33 4 7

8 Kab. Seram Bagian Barat 11 33 4 7

9 Kab. Seram Bagian Timur 15 45 4 5

10 Kota Ambon 5 18 4 7

11 Kota Tual 5 15 3 7

Provinsi Maluku 108 325 6 39 65


PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 397
DI PROVINSI MALUKU 2021

Lampiran 2. Daftar Responden Tingkat AHP Provinsi

No Nama Responden Instansi

1 Dra. Siti Bulkis K Sekretariat Daerah Provinsi Maluku / Biro


Perekonomian
2 Backhtiar Muratobesy Sekretariat Daerah Provinsi Maluku / Biro
Perekonomian
3 Rufaidah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Provinsi Maluku/Balitbang
4 Yunus Matakera Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Provinsi Maluku/Bidang Perekonomian
5 Drs. M Nasir Kolkada Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Maluku
6 Maya Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi
Maluku
398 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Lampiran 3. Daftar Responden Tingkat Kecamatan

1. Kabupaten Buru

No Kecamatan Nama (Jabatan) Nama (Jabatan) Nama (Jabatan)


1 Kec. Air Buaya Hamisi Umasuqi (Camat) Walid Azis (Kasubag Salem Buamona (Sekcam)
Umum)
2 Kec. Batabual Gilang Masbat (Camat) Yunus Ataka (Sekcam) LA Kanis Siumpo (Staff)
3 Kec. Fena Leisela Abd. Haris Saiasiwa, SP Ros. A. Tasidjawa (Kasi Fenyman E. Batuwei
(Camat) PMD) (Sekcam)
4 Kec. Lilialy Moh. Nasir W. (Camat) Kifli Ang (Sekcam) Jabor Tuharea (K.
Keuangan)
5 Kec. Lolong Guba Puji Subroto (Staff) Anthonius Besan (Camat) Hendra Gunawan (Sekcam)
6 Kec. Namlea Lahalid (Kasi Asulung T. (Staff) Aldy H. Mukadar (Camat)
Pemerintah)
7 Kec. Teluk Kaiely Fandi A. Wael (Camat) Abd. Soaib Surniah (Staff) M. Isnaen Kamil (Kasubag
Keperawatan)
8 Kec. Waeapo Baharudin Besan (Camat) Ratih Tomagola (Kasi Gani Latif (Sekcam)
PMD)
9 Kec. Waelata Suparno (Sekcam) Sriyadi (Camat) Suyirno W. (Staff)
10 Kec. Waplau Abd. Hamid B. (Camat) Hasni Sampulawa (Kasi Abdul Haris (Sekcam)
PMD)

2. Kabupaten Buru Selatan

No Kecamatan Nama (Jabatan) Nama (Jabatan) Nama (Jabatan)


1 Kec. Ambalau Drs. Murad (Camat) Ahmad Mony (Sekcam) Ali Souwakil (KASUBAG. U)
2 Kec. Fena Fafan Yakub Seleky (Sekcam) Rony Defretes (Statistik Bery Solissa (PMD)
Kecamatan)
3 Kec. Kepala Madan Masri M (Camat) Alwan M (KASI Mirani Bone (KESRA)
Pemerintahan)
4 Kec. Leksula Maulina Ambo (Sekcam) Marthinus (PMD) Reindhard Tasake (Camat)
5 Kec. Namrole Kirmam Solisa, SE, MSI Harun Siompu, S.Pd Achmad Thio. S.IP (Sekcam)
(Camat) (PMD)
6 Kec. Waesama Ahmad Wael (Camat) Harun Souwhal (Sekcam) Wawan SIA (staff PMD)

3. Kabupaten Kepulauan Aru

No Kecamatan Nama (Jabatan) Nama (Jabatan) Nama (Jabatan)


1 Kec. Aru Selatan Yosep Lakes Janan Cey Siarukin, SE (Sekcam) Yohana Benamen (Kasi
(Camat) Pembangunan)
2 Kec. Aru Selatan Dewil L. (Camat) Fradek S. (Sekcam) Jonas A.T. (Bendahara)
Timur
3 Kec. Aru Selatan Majna Benamen (Camat) Adonia Kanatem M.N. Djabumena (Subag
Utara (Sekcam) Perencanaan)
4 Kec. Aru Tengah Tonci Koijaan,S.Sos I.F. Gardjalay (Kasi Kep. ()
(Camat) Dan Umum)
5 Kec. Aru Tengah Asri Walay (Camat) Markus J. F. (Sekcam) Jacob D. Ganggoga
Selatan (Kasubag keuangan)
6 Kec. Aru Tengah Kundrat Pekpekay, ST Geradus Atnangar Zakarias Seltanay (Ekonomi
Timur (Camat) (Sekcam) Pembangunan)
7 Kec. Aru Utara Paulus W. (Camat) Efson S. (Sekcam) Ridwan Sether (Kasi PMD)
8 Kec. Aru Utara L. Naraha (Camat) Moh. U. Lobubuna Angreany Souluri
Timur Batuley (Sekcam) (Kasursag)
9 Kec. Pulau-Pulau L.A. Tiwerly (Sekcam) Robertuhus N. (Pembina) ()
Aru
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 399
DI PROVINSI MALUKU 2021

No Kecamatan Nama (Jabatan) Nama (Jabatan) Nama (Jabatan)


10 Kec. Sir-Sir E. Difinubun (Camat) Arif R. Hatala (Sekcam) Diana A. Karubun
(Ekonomi Pembangunan)

4. Kabupaten Kepulauan Tanimbar

No Kecamatan Nama (Jabatan) Nama (Jabatan) Nama (Jabatan)


1 Kec. Fordata Hendrietha Reinhard Sainuka (Camat) Nikander Kafroly, S. Ag
Snyeramwain (Kasi (Sekcam)
Ekobang)
2 Kec. Kormomolin Thio Titirloloby (Sekcam) Norberth L, S.Sos (Kasi F G Lambiombir (Camat)
Ekobang)
3 Kec. Molu Maru Marta Walada (Kasi Abraham Melatakola, Yani Sabono, S.Hut (Kasi
Ekobang) S.Sos (Camat) PMD)
4 Kec. Nirunmas F. Silety, S.E (Sekcam) G. Sarwuna, S.Sos (Camat) G. Melmambesy (Kasi
Ekbang)
5 Kec. Selaru Andi Sibarlele (Staff Arfitur Mekanta (Camat) Juliana S (Sekcam)
Ekbang)
6 Kec. Tanimbar Frets Watutamata V. Fenanlampir, S.E Efraim Lambiombir, S.Sos
Selatan (Sekcam) (Camat) (Kep. Seksi PMD)
7 Kec. Tanimbar Utara A. Unayekla (Kasi Harianto Keliduan (Kasi Megy F Titine (Plt Camat)
Ekbang) Pemerintahan)
8 Kec. Wer Maktian Robi Laisiva (Camat) John Rananiyas, S.E Swingli B Okra (Kasi Kesos)
(Sekcam)
9 Kec. Wer Tamrian A. M. Mandessy, S.Sos Labarius Samangun, S.Sos S.O.L Hidunguran, S.Sos
(Sekcam) (Camat) (Kasi Ekbang)
10 Kec. Wuar Labobar Marinus Tursina (Kasi M. Y. Masela (Sekcam) A. Sianressy, S.H (Camat)
Kesos)

5. Kabupaten Maluku Barat Daya

No Kecamatan Nama (Jabatan) Nama (Jabatan) Nama (Jabatan)


1 Kec. Damer Philips J. Mosse (Camat) M. Romode (Sekcam) G.R.D. Nusamak (Kasi
Kesra)
2 Kec. Dawelor Degaul B. Maromon Yasephus Potimau Edison Suikeno (Kasi
Dawera (Camat) (Sekcam) ekbang)
3 Kec. Kepulauan Drs. P. Lelatobur (Camat) Reza Abel (Sekcam) Yehu Frans (Kasi Ekbang)
Romang
4 Kec. Kisar Utara Yan Z. Noach (Camat) Stepanus A. Z. (Sekcam) Santhi Kahony (Kasi PMD)
5 Kec. Mndona Hiera Imanua Nelupula Victor Lu. B. (Sekcam) Weliva K. Frans (Kasi
(Camat) Inovasi)
6 Kec. Moa Lakor M. Naslewan (Camat) Musa A. Tetrapoik G. Tetraoik (Ekbang)
(Sekcam)
7 Kec. Pulau Lakor I.B. Ales Bitu (Camat) Novianus Paulus (Kasi Adrianus Misa (Kasi
Pemerintahan) Ekbang)
8 Kec. Pulau Leti Yusuf Awdana, SE Deslilian (Kasi Ekbang) J. mananue (Kasi PMD)
(Camat)
9 Kec. Pulau Masela D.P. Pelobukay (Camat) Ludia B. (Kasi PMD) Febri M. (Kasub Pernc dan
Kei)
10 Kec. Pulau Wetang D.J. Hetanan, SE (Camat) Wilson Udimera, S.Sos Rory J. L. (Kasi PMD)
(Sekcam)
11 Kec. Pulau-Pulau Dafid M. (Kasi PMD) Deminius Imuly (Kasi Brusly M.A. (Camat)
Babar Ekbang)
12 Kec. Pulau-Pulau Arnold U. (Camat) Johanis Unkela (Kasi Joselin P. (Kasubag
Babar Timur Ekbang) Perencanaan)
13 Kec. Pulau-Pulau Herman Suitela (Camat) Marthina Bato (Kasi Karolina B. Lerrick (Kasi
Terselatan Kesos) Ekbang)
400 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

No Kecamatan Nama (Jabatan) Nama (Jabatan) Nama (Jabatan)


14 Kec. Wetar Johanis Bimendyk Agustinus R. Benge H.D. Dadiara, SP (Kasubag)
(Camat) (Sekcam)
15 Kec. Wetar Barat Niko Laus Manuka (Kasi Simon Dahoklory, Daud Katipana (Kasi
Pemerintahan) Sos.M.Si (Camat) Ekbang)
16 Kec. Wetar Timur Ronaldo Suryadi H. Hoberhina P. (Sekcam) Hendrik Laudiun (Kasubid)
(Camat)
17 Kec. Wetar Utara Yunus Madjeke (Camat) Sarci N. Regrengulu (Kasi Simon J. D. (Kasi PMD)
Pemerintahan)

6. Kabupaten Maluku Tengah

No Kecamatan Nama (Jabatan) Nama (Jabatan) Nama (Jabatan)


1 Kec. Amahai Samuel Birahy (Camat) Shirly S. (Sekcam) T. Sopsouaporu (Kasi
Ekbang)
2 Kec. Banda Kadir Sarilan (Camat) Rusdi Saima (Sekcam) Iwan Mansah (Kasi
Ekbang)
3 Kec. Kota Masohi Wahdah (Camat) Ir. E.Y. Sukanto (Sekcam) Nurda T. (Kasi Ekbang)
4 Kec. Leihitu Amin Sopaliu (Camat) S. Juliansyah (Sekcam) Siti Nurbaiti (Kasi Ekbang)
5 Kec. Leihitu Barat John Latumeten (Camat) Hadija Kibas (Sekcam) Julius Tuhumena (Kasi
Ekbang)
6 Kec. Nusa Laut H. Tomasoa (Camat) Won Mali (Sekcam) Ibu Kye (Kasi Ekbang)
7 Kec. Pulau Haruku Hafid Latuconsina M. Ali Ltcsna (Sekcam) Azis Latuconsina (Kasi
(Camat) Ekbang)
8 Kec. Salahutu Abd. Manap O. (Camat) H.R. Lestaluhu (Sekcam) Rizky Assagaf (Kasi
Ekbang)
9 Kec. Saparua G. Naimena (Camat) G. Niamena (Sekcam) G. Niamena (Kasi Ekbang)
10 Kec. Saparua Timur H. Patisahsiwa (Camat) H. Patti Sahusawa Martinus L. (Kasi Ekbang)
(Sekcam)
11 Kec. Seram Utara Dis. S.M.Alidrus, M.AP Rully Nusi (Sekcam) Reza D. (Kasi Ekbang)
(Camat)
12 Kec. Seram Utara Ahmad Ohodela (Camat) Adenun Wally (Sekcam) M. Ridwan Kaplale (Kasi
Barat Ekbang)
13 Kec. Seram Utara Didik Pristiworso, S.Sos Samsul Bahri (Sekcam) Moca Rony (Kasi Ekbang)
Timur Kobi (Camat)
14 Kec. Seram Utara Sujarwo (Camat) Usep (Sekcam) Sumidi (Kasi Ekbang)
Timur Seti
15 Kec. Tehoru Abd. Latiepa (Camat) Jamila Silawane (Sekcam) Maryam H. (Kasi Ekbang)
16 Kec. Teluk Elpaputih ST. Polnaya (Camat) Kevin Pavis (Sekcam) R. Pusimahun (Kasi
Ekbang)
17 Kec. Telutih Syarifudin (Camat) S. Apono (Sekcam) M. Sawir P. (Kepala Seksi
Pelayanan Umum)
18 Kec. Teon Nila Serua Drs. J. Dias, Msi (Camat) Drs. N.A. Wattimena H.R. Koilola (Kasi Ekbang)
(Sekcam)
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 401
DI PROVINSI MALUKU 2021

7. Kabupaten Maluku Tenggara

No Kecamatan Nama (Jabatan) Nama (Jabatan) Nama (Jabatan)


1 Kec. Hoat Sorbay Hj. F Rahayan (Kasi Hamida Obrusun H. Ekon Roka, SP (Camat)
Pemerintahan) (Sekcam)
2 Kec. Kei Besar M. Lokopessy (Ka Harun B (Kabid UMKM) Kostan G (Kasi)
Statistik Produksi)
3 Kec. Kei Besar Jakob Pedro Ubra, SH Michel Rumaftora (Kasi Moh Said Refra (Sekcam)
Selatan (Camat) PMD)
4 Kec. Kei Besar Ahmad Fakaubun Buce I Ohoiner (Kasi PMD) M Nasir Rahayan (Camat)
Selatan Barat (Sekcam)
5 Kec. Kei Besar Timur Pieter M (Sekcam) Victor Ohoira (Camat) Zainuddin L (Kasi PPM)
Selatan
6 Kec. Kei Besar Utara Hasyim Rengal (Camat) Joseph Jeujamun Alparis Renun (Kasi)
Barat (Sekcam)
7 Kec. Kei Besar Utara Dinatus Lufur (Sekcam) Lukas Urjaan (Kasi PMD) Yohannes (Camat)
Timur
8 Kec. Kei Kecil Sony A Damamain Untung S (Kasi) Coruneles Tuetob (Camat)
(Sekcam)
9 Kec. Kei Kecil Barat Apolinaris Janiwarin Drs. Jacob Rahayanan Jakop Sedubun (KSB
(Sekcam) (Camat) Umum)
10 Kec. Kei Kecil Timur Abas A. Renlokarin Johana Walikilius (Kasi Hendrikes Renhargon
(Camat) Pemdes) (Sekcam)
11 Kec. Manyeuw Amroslus NF Letsoin Natalia (Camat) V.E Maturbongs (Kasi
(Sekcam) PMD)

8. Kabupaten Seram Bagian Barat

No Kecamatan Nama (Jabatan) Nama (Jabatan) Nama (Jabatan)


1 Kec. Amalatu Benjamin L (Sekcam) Rafli Al Yoros (Camat) Benjamin L (Kasi Trantib)
2 Kec. Elpaputih Parimahua (Sekcam) Rilem D (Camat) Anwar H (Kasi Ekonomi)
3 Kec. Huamual Parimahua (Sekcam) R. Suneth (Camat) Ode Babusu (Kasi
Pembantuan)
4 Kec. Inamosol Freis K (Kasi Freinjs (Camat) Jomes N (Sekcam)
Pemerintahan)
5 Kec. Kairatu M Yusuf Hatala (Camat) Adana Polhaupessy (kasi J N Aponno (Sekcam)
Pembantuan dan
Pwngawas)
6 Kec. Kairatu Barat Kuartus D .S. Sos (Camat) R. Tuharea, S.E (Kasi M. Puri R (Sekcam)
Pemerintahan dan
Pelayanan)
7 Kec. Kepulauan ABD. Karim L (Camat) Sarbanun KS (Kasi ABD. Karim L (Sekcam)
Manipa Pengawasan)
8 Kec. Seram Barat Rony Salenusa (Camat) Dessy Kukupessy Hesty W S.STP, M.Si
(KasiPemerintahan) (Sekcam)
9 Kec. Taniwel Drs. H. Luhulira (Camat) J. Niwele, SE (Kasi Y. R. Mahupale,SE
Ekonomi Pembangunan) (Sekcam)
10 Kec. Taniwel Timur M Matitale, STP (Camat) V. Yalehuwey (Kasi F Ahiyate, SH (Sekcam)
Pembangunan)
11 Kec. Huamual S Tomia (Kasi U Manidja'a SP (Camat) U Manidja'a SP (Sekretaris
Belakang Pemerintahan) Caamat)
402 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

9. Kabupaten Seram Bagian Timur

No Kecamatan Nama (Jabatan) Nama (Jabatan) Nama (Jabatan)


1 Kec. Bula Hadi Rumbaifan (Camat) Fitria H.S (Kepala Seksi Halima L (Kasub
Pemerintahan) Keuangan)
2 Kec. Bula Barat Ridwan Rimonin,SE Najam Lillayai,SE (Sekcam) Juartini, S.Pdi (Kasubag
(Camat) Kepegawaian)
3 Kec. Gorom Timur Abdurrahman Damat Joni Rumalwak (Kepala Yehanda Alhamid (Kabid
(Camat) Seksi TTB) Litbang)
4 Kec. Kian Darat M. Bahrum Weularta Elmira Saban (Kasi Umum) A.R.W. Aryafeka (Raja)
(Camat)
5 Kec. Kilmury Abdul Gafar R (Camat) Arifin Kesui (Sekcam) Haryanto B (Kasi
Keuangan)
6 Kec. Pulau Gorom Yehamza Alhamid Siti A Walla (Kabid PMD) Irma Kilkoas (Tokoh
(Kabid Litbang) Masyarakat)
7 Kec. Pulau Panjang Yehamza Al Hamid Joni Rumalowak (Kepala Fatah Huliluis (Tokoh
(Kabid Litbang) Seksi Trantib) Masyarakat)
8 Kec. Seram Timur Moh. Yamin R Bahrun Kilian (Tokoh Silani Kelian (Raja Geser)
(Plt.Camat) Masyarakat)
9 Kec. Siritaun Wida A Mukti Kelrey (Camat) M Sahla Massa (Kasi Joni Rumdawak (Kasi Seksi
Timur Pemerintahan) Trantib)
10 Kec. Siwalalat Yehamza Al Hamid Joni Rumdawak (Kepala Kartini. A. K (Tokoh
(Kabid Litbang) Seksi Trantib) Masyarakat)
11 Kec. Teluk Waru Ahmad Yani Arkan Ali R R (Kasubag Umum) Fattur Limau (Tokoh Adat)
(Sekretaris)
12 Kec. Teor Indra A. R (Camat) Ismail R (Sekcam) Hasir Rumakelrat (Tokoh
Masyarakat)
13 Kec. Tutuk Tolu Saiful I Rumodor (Camat) Buatan Moh. Irfan Joni Rumdawan (Kepala
(Sekcam) Seksi Tratib)
14 Kec. Wakate M Jetri Warat (Camat) Ramli Tianotak (Sekcam) Haris Wara Wara (Kasi
Kesejahteraan)
15 Kec. Werinama Ibrahim Sikdewa (Camat) Saleh T S (Sekcam) Abd S Tanakal (Kasi
Umum)

10. Kota Ambon

No Kecamatan Nama (Jabatan) Nama (Jabatan) Nama (Jabatan)


1 Kec. Baguala Arthur Sasolay (Sekcam) Maria Simaela (Kasi Jainab Lessy (Pembinaan
Sarana) Desa/Kelurahan)
2 Kec. Leitimur Ivan E Pattinara (Sekcam) Ivan E Pattinara (Plt. Jacobis Corneles
Selatan Camat) Pasiwarissa (Analis
Desa/Kelurahan)
3 Kec. Nusaniwe Duraizin (Sekcam) N. Latuny, S.Sos (Camat) Meiske R Latupuny, S.Sos
(Kasi Pembinaan Desa,
Negeri, dan Kelurahan)
4 Kec. Sirimau Ricky Manuel (Sekcam) M. A. Wliulu (Camat) J Telelepta (Kasi
Pembangunan
Desa/Kelurahan)
5 Kec. Teluk Ambon Imelda A. Tahalele, S.STP Idrus Buamona (Sekcam) Ny. Milea (Kasi Pelayanan
(Camat) Masyarakat)
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 403
DI PROVINSI MALUKU 2021

11. Kota Tual

No Kecamatan Nama (Jabatan) Nama (Jabatan) Nama (Jabatan)


1 Kec. Kur Selatan Abd. A. Renwarin M. Saleh Seknun (Sekcam) Muji Tamrin F (Kasis PMD)
(Camat)
2 Kec. Pulau Dullah Aisyah Renwarin (Kasi Moksen Sether (Sekcam) Nur. R. H. I Tamher (Camat)
Selatan PWD)
3 Kec. Pulau Dullah Dien Madubun (KSB Irfan Fadirubun (Sekcam) M. Said Ubrusun (Kasi
Utara Perencanaan) Pelayanan)
4 Kec. Pulau-Pulau Upang Rettob (Sekcam) Agil Reinurwarin (Staff Ilyas Sarkol (KSB. Umum
Kur PPDA APKP) KCPG)
5 Kec. Tayando Tam Ahmad Y Sedubun (Kasi Nur Toatubun (Kasi PMD) Zainuddin Sahubro
Perencanaan) (Sekcam)
404 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

Lampiran 4. Daftar Responden Tingkat AHP I

1. Kabupaten Buru Selatan

No Nama Responden Instansi Jabatan

Rachmat Dasuki, SIP Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Buru Kepala Dinas
1
Selatan
2 Kader Tuasamu, S.Sos, M. Si Bappeda Litbang Kabupaten Buru Selatan Kepala Badan
3 H. Sowakil Disperindag Kabupaten Buru Selatan Kepala Dinas
4 Cones A. Ahetapy Setda Bagian Ekbang Kabupaten Buru Selatan Kabag

2. Kabupaten Buru

No Nama Responden Instansi Jabatan

1 Natib Henthu, M. Si Bappeda Kabupaten Buru Kepala Bappeda


2 A.Syahram Umasugi Disperindag Kabupaten Buru Kepala Dinas
3 Helmi Tiakoly, S. T. Setda Bagian Ekbang Kabupaten Buru Kabag Ekbang
4 Adrawi Kausaha Dinas Koperasi Kabupaten Buru Sekretaris

3. Kabupaten Kepulauan Aru

No Nama Responden Instansi Jabatan

1 Adolof Pokar, S. Pi, M. Si. Bapelitbang Kabupaten Kepulauan Aru Kepala Badan
2 Jacobis M. Siarukin Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Kepulauan Aru Kepala Dinas
3 Ambram L. O. Tabela Disperindag Kabupaten Kepulauan Aru Kepala Dinas
Pieter Galanggaga Bagian Perekonomian Setda Kabupaten Kepulauan Kabag
4
Aru

4. Kabupaten Kepulauan Tanimbar

No Nama Responden Instansi Jabatan

Ucok Poltak Hutasulu, ST Setda Bagian Ekokesra Kabupaten Kepulauan Kabag Ekokesra
1
Tanimbar
Ambrosius P. Sabeno, S. Dinas Koperasi, UKM, dan Transmigrasi Kabupaten Kepala Dinas
2
Pi. Kepulauan Tanimbar
3 Godelifa Rambalak Disperindagnaker Kabupaten Kepulauan Tanimbar Kasi Sarana Industri
Zakarias Lamere, S. Sos, Bappeda Kabupaten Kepulauan Tanimbar Sekretaris
4
M. Si.
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 405
DI PROVINSI MALUKU 2021

5. Kabupaten Maluku Barat Daya

No Nama Responden Instansi Jabatan

Melwaar J. Untajana, SE Disperindagkop dan UKM Kabupaten Maluku Barat Kepala Dinas
1
Daya
2 Hendrikus Torimtubun BRI Kabupaten Maluku Barat Daya Mantri

Godlief C. Johansz Bagian Ekonomi dan SDA Setda Kabupaten Maluku Kabag
3
Barat Daya Perekonomian
4 Decky Rachil Bappeda Kabupaten Maluku Barat Daya Kasubid PKPP

6. Kabupaten Maluku Tengah

No Nama Responden Instansi Jabatan

1 La Abani, S. Sos, M. MP Bappeda-Litbangda Kabupaten Maluku Tengah


2 Roberth Wacano Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Maluku Tengah Kepala Dinas
3 D. Latuarmory, S. E. Setda Bagian Ekbang Kabupaten Maluku Tengah Kabag Ekbang

4 Musalam Tomagola, S. HI Disperindag Kabupaten Maluku Tengah Kepala Dinas

7. Kabupaten Maluku Tenggara

No Nama Responden Instansi Jabatan

M. Arsad Jabrenyanan, S. Disperindag Kabupaten Maluku Temggara Kepala Dinas


1
Sos, M. Si.
2 Bernardus Retto, S. Sos Bappelitbangda Kabupaten Maluku Temggara Kepala Badan
Arifin Yamlean, S. H, M. H. Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Maluku Sekretaris
3
Temggara
Lenny Antonio Bagian Ekonomi dan SDA Setda Kabupaten Maluku Kabag Ekonomi
4
Temggara dan SDA Setda

8. Kabupaten Seram Bagian Barat

No Nama Responden Instansi Jabatan

Nawiri Manuputty Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Seram Bagian PIRU
1
Barat
2 Drs. Soleman Kibas Disperindag Kabupaten Seram Bagian Barat Kepala Dinas
3 Aziz Silkow, S. KM, M. Kes. Bagian Ekonomi Setda Kabupaten Seram Bagian Barat Kepala Bagian
Drs. James Riklof Kapuate, Bappeda Kabupaten Seram Bagian Barat Kepala Badan
4
M. Si.
406 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

9. Kabupaten Seram Bagian Timur

No Nama Responden Instansi Jabatan

A.Marasabessy Bank Maluku Malut Kabupaten Seram Bagian Pemimpin


1
Timur Cabang
Dr. Anzar Z. R. Wattimena, M. Bappeda Kabupaten Seram Bagian Timur Kepala Bappeda
2
Si
Yusra Sikdewa Setda Bagian Ekbang Kabupaten Seram Bagian Kasubag SDA
3
Timur
4 Moh. Taib Kiuan Diskoperindag Kabupaten Seram Bagian Timur Kabid Koperasi

10. Kota Ambon

No Nama Responden Instansi Jabatan

1 Chris Tukloy Bappeda Kota Ambon Sekretaris


2 Drs. Marthin Keiluhu Dinas Koperasi dan UKM Kota Ambon Kepala Dinas
3 Marchelino Paliama Disperindag Kota Ambon Kasi IKM
4 John Latuimamaho Bagian Perekonomian dan SDA Setda Kota Ambon Kabag

11. Kota Tual

No Nama Responden Instansi Jabatan

Djamaludin S Bagian Ekonomi Setda Kota Tual Asisten Bidang


1
Ekbang
2 Zainal Abidin R Bappeda Kota Tual Kasubid Dunia Usaha

3 Ridwan A. Fadirubun, SE, M. Ec. Dev Dinas Koperasi dan UKM Kota Tual Kepala Dinas
4 Darmawati Amir Disperindag Kota Tual Kepala Dinas
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 407
DI PROVINSI MALUKU 2021

Lampiran 5. Daftar Responden Tingkat AHP II

1. Kabupaten Buru Selatan

No Nama Responden Instansi Jabatan

1 Kader Tuasamu, S. Sos, M. Si. Bappeda Litbang Kabupaten Buru Selatan Kepala Badan
2 Hamis Sowakil, S. E. Disperindag Kabupaten Buru Selatan Kepala Dinas
3 Cones A. Ahetapy Setda Bagian Ekbang Kabupaten Buru Selatan Kabag

Rachmat Dasuki, SIP Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Buru Kepala Dinas
4
Selatan
5 Arwan Wally, S. Pi, M. Si. Dinas Perikanan Kabupaten Buru Selatan Kabid
6 Yukhce A. L. Bank Maluku Malut Kabupaten Buru Selatan Account Officer

7 Idris Loilatu, S. P, M.Si. Dinas Pertanian Kabupaten Buru Selatan Kepala Dinas

2. Kabupaten Buru

No Nama Responden Instansi Jabatan

1 Natib Henthu, M. Si Bappeda Kabupaten Buru Kepala Bappeda


2 A.Syahram Umasugi Disperindag Kabupaten Buru Kepala Dinas

3 Helmi Tiakoly, S. T. Setda Bagian Ekbang Kabupaten Buru Kabag Ekbang


4 Anwar Prawira, S. E. Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Buru Kepala Dinas
5 Imron Makalita, S. P Dinas Perikanan Kabupaten Buru Kepala Dinas
6 Nuraini WArmanean, S. P. Dinas Pertanian Kabupaten Buru Kepala Dinas

3. Kabupaten Kepulauan Aru

No Nama Responden Instansi Jabatan

1 Teuku Zulgam BRI KCP Kabupaten Kepulauan Aru Pimpinan Cabang


2 Maya R. Sariman, S. P. Dinas Pertanian Kabupaten Kepulauan Aru Kepala Dinas
3 I.Gutandjda Dinas Perikanan Kabupaten Kepulauan Aru Kepala Dinas
4 A.L. O. Tabela Disperindag Kabupaten Kepulauan Aru Kepala Dinas
5 Pieter Galanggaga Setda Bagian Kabupaten Kepulauan Aru Kabag
408 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

4. Kabupaten Kepulauan Tanimbar

No Nama Responden Instansi Jabatan

Ucok Poltak Hutasulu, ST Setda Bagian Ekokesra Kabupaten Kepulauan Kabag Ekokesra
1
Tanimbar
2 Zakarias Lamere, S. Sos, M. Si. Bapelitbang Kabupaten Kepulauan Tanimbar Sekretaris

Jacobis M. Siarukin Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Kepulauan Kepala Dinas
3
Tanimbar
4 Ir. Alowesivs Batkombaka Dinas Perikanan Kabupaten Kepulauan Tanimbar Kepala Dinas
5 J.A. Watumlawar, S. P, M. Si. Dinas Pertanian Kabupaten Kepulauan Tanimbar Kepala Dinas

Godelita Ranbalak Disperindag Kabupaten Kepulauan Tanimbar Kasi Sarana


6
Industri
7 Hasanuddin Wahid BRI Saumlaki Kabupaten Kepulauan Tanimbar RM Kecil

5. Kabupaten Maluku Barat Daya

No Nama Responden Instansi Jabatan

1 Decky Rachil Bappeda Kabupaten Maluku Barat Daya Kasubid PKPP


2 Hendrikus Torimtubun BRI Kabupaten Maluku Barat Daya Mantri
3 Naomi Maahury, S. Pi. Dinas Perikanan Kabupaten Maluku Barat Daya Sekretaris
4 Yosus R. Philippus Dinas Pertanian Kabupaten Maluku Barat Daya Kepala Dinas

Melwaar J. Untajana, SE Disperindagkop dan UKM Kabupaten Maluku Kepala Dinas


5
Barat Daya
Godlief C. Johansz Setda Bagian Ekonomi dan SDA Kabupaten Kabag
6
Maluku Barat Daya Perekonomian

6. Kabupaten Maluku Tengah

No Nama Responden Instansi Jabatan

1 La Abani, S. Sos, M. MP Bappeda-Litbangda Kabupaten Maluku Tengah Kepala Dinas


2 Musalam Tomagola, S. HI Disperindag Kabupaten Maluku Tengah Kepala Dinas
Roberth Wacano Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Maluku Kepala Dinas
3
Tengah
4 Subadi BRI Kabupaten Maluku Tengah Pemimpin Cabang

5 La Masiuba Dinas Perikanan Kabupaten Maluku Tengah Kepala Dinas


Stakir Latuconsina Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Kepala Dinas
6
Maluku Tengah
7 D. Latuarmory, S. E. Setda Bagian Ekbang Kabupaten Maluku Tengah Kabag Ekbang
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 409
DI PROVINSI MALUKU 2021

7. Kabupaten Maluku Tenggara

No Nama Responden Instansi Jabatan

1 Felix B. Tethoal DKP Kabupaten Maluku Tenggara Kepala Dinas


Lenny Antonio Setda Bagian Perekonimian Kabupaten Maluku Kabag
2
Tenggara

3 Bernardus Retto, S. Sos Bappelitbangda Kabupaten Maluku Tenggara Kepala Badan


4 Epafoditus E. Wedilen Bank Maluku Malut Kabupaten Maluku Tenggara Pemimpin Cabang
Arifin Yamlean, S. H, Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Maluku Tenggara Sekretaris
5
M. H.

6 Anton Renyaan Dinas Perikanan Kabupaten Maluku Tenggara Sekretaris


7 Atala RAtu Latar, S. Sos Disperindag Kabupaten Maluku Tenggara Sekretaris

8. Kabupaten Seram Bagian Barat

No Nama Responden Instansi Jabatan

1 Josep Narulaitta BRI Piru Kabupaten Seram Bagian Barat Kepala Unit
Drs. James Riklof Kapuate, M. Bappeda Kabupaten Seram Bagian Barat Kepala Badan
2
Si.
3 Josep Sapasuru, S.P, M. PA. Dinas Perikanan Kabupaten Seram Bagian Barat Kepala Dinas
4 Masnyur Tianotak, S. P. Dinas Pertanian Kabupaten Seram Bagian Barat Kepala Dinas

Nawiri Manuputty Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Seram Kepala Dinas
5
Bagian Barat
Hasanudin Sysilama, S. M, M, Si. Disperindag Dan TK Kabupaten Seram Bagian Kepala Dinas
6
Barat
Fransina Urlialy Setda Bagian Ekonomi Kabupaten Seram Kabag
7
Bagian Barat

9. Kabupaten Seram Bagian Timur

No Nama Responden Instansi Jabatan

RAmli Sibualamu, S. Pi, M. Dinas Perikanan Kabupaten Seram Bagian Timur Kepala Dinas
1
Si.
2 Hasanuddin Kilian Dinas Pertanian Kabupaten Seram Bagian Timur Kepala Dinas
Zakiah Madaul Diskoperindag Kabupaten Seram Bagian Timur Kabid
3
Meteorologi Legal

4 A.Marasabessy Bank Maluku Malut Kabupaten Seram Bagian Timur Pemimpin Cabang
Yusra Sikdewa Setda Bagian Ekbang Kabupaten Seram Bagian Kasubag SDA
5
Timur
410 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021

10. Kota Ambon

No Nama Responden Instansi Jabatan

Ir. John D. Latuimamaho, M. Setda Bagian Perekonomian dan SDA Kota Kabag
1
Si Ambon
2 Feberien Maail Dinas Perikanan Kota Ambon Kepala Dinas

3 Maya Marabessy Disperindag Kota Ambon Kasi IAK


4 Saadiah Ely Bank Maluku Malut Kota Ambon Kasubdiv PK
5 John Banuru Dinas Pertanian Kota Ambon Kepala Dinas
Ansye Herhoruw, S. E, M. Si. Bappeda Kota Ambon Kabid
6
Perekonomian
7 R.H. Paliama Dinas Koperasi dan UKM Kota Ambon Kabid UM

11. Kota Tual

No Nama Responden Instansi Jabatan

Ir. J. D. Latuihamalli, M. Si. Bagian Perekonomian dan SDA Setda Kota Kabag
1
Tual
2 Feberien Maail Dinas Perikanan Kota Tual Kepala Dinas
Maya Marasabessy Dinas Perindag Kota Tual Kasi Industri Agro &
3
Kimia
4 Saadiah Ely Bank Maluku Kota Tual Kasubid PK
5 John Panuru Dinas Pertanian Kota Tual Kasie
6 Ansye Horhoruw, SE, M. Si. Bappeda Kota Tual Kabid Perekonomian
7 P. H. Paliama Dinas Koperasi dan UKM Kota Tual Kabid UKM

Anda mungkin juga menyukai