PENELITIAN PENGEMBANGAN
KOMODITAS/PRODUK/JENIS USAHA (KPJU) UNGGULAN
USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH (UMKM)
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
ii PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
Usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dalam perekonomian nasional memiliki peran
yang penting dan strategis. Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UMKM RI, pada tahun
2019, jumlah UMKM di Indonesia tercatat 65,46 juta unit atau 99,9 persen dari total unit usaha.
Sektor UMKM pada tahun 2019 menyerap 119,56 juta tenaga kerja atau 96,92 persen dari total
angkatan kerja yang bekerja. Kontribusi UMKM dalam pembentukan PDB pada tahun 2019
cukup signifikan yakni sebesar 60,51 persen dari total PDB.
Data dan informasi dalam BLS meliputi berbagai aspek. Aspek makro berupa kebijakan
pemerintah, baik Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah dan potensi ekonom i daerah
dalam rangka pengembangan UMKM. Sementara pada aspek mikro, meliputi kondisi dan
potensi UMKM. Hasil penelitian tersebut selanjutnya akan didesiminasikan pada sistem
informasi UMKM yang dapat diakses melalui website www.bi.go.id.
Pada penelitian KPJU Unggulan UMKM ini menggunakan Metode Analytical Hierarchy
Process (AHP) yang dimodifikasi atau modified AHP. Disebut demikian karena penelitian ini
juga menggunakan Metode Borda dan Metode Bayes dalam menetapkan KPJU Unggulan
UMKM kecamatan, kabupaten/kota dan provinsi.
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengenal dan memahami profil daerah, meliputi:
kondisi geografis, demografi, perekonomian, dan potensi sumber daya; profil UMKM di
Provinsi Maluku termasuk faktor pendorong dan penghambat dalam pengembangan UMKM;
Kebijakan Pemerintah, baik Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah (Provinsi dan
Kabupaten/Kota) yang terkait dengan pengembangan UMKM; dan Peranan Perbankan dalam
pengembangan UMKM; (2) Memberikan informasi tentang KPJU Unggulan yang perlu
mendapat prioritas untuk dikembangkan di Provinsi Maluku, kabupaten/kota dan kecamatan;
(3) Memberikan informasi dan permasalahan yang timbul dari masing-masing KPJU Unggulan
lintas sektoral di masing-masing kabupaten/kota, misal mengenai bahan baku, tenaga kerja,
teknologi yang digunakan, produksi, kondisi permintaan, harga dan lokasi (kecamatan); serta
(4) Memberikan rekomendasi KPJU Unggulan yang perlu/dapat dikembangkan di masing -
masing kabupaten/kota; Peranan Perbankan dalam pengembangan KPJU Unggulan; dan
iv PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
Kebijakan kepada Pemerintah Daerah (Provinsi dan Kabupaten/Kota), yang dikaitkan pula
dengan kebijakan Pemerintah Pusat, dalam rangka pengembangan KPJU Unggulan UMKM.
KPJU Unggulan UMKM di Provinsi Maluku dalam penelitian ini didefinisikan secara
operasional oleh multi stakeholder sebagai KPJU UMKM yang secara eksisting (saat ini) telah
unggul dalam sejumlah kriteria tertentu dalam mencapai tujuan penciptaan lapangan kerja,
peningkatan daya saing, pertumbuhan ekonomi di masa datang. Tujuan penetapan KPJ U
Unggulan yang paling dominan adalah Pertumbuhan Ekonomi (0,392), berikutnya menyusul
Peningkatan Daya Saing (0,349) dan Penciptaan Lapangan Kerja (0,259).
Kriteria seleksi yang digunakan dalam penentuan KPJU Unggulan adalah: Modal (0,365);
Prospek Pasar (0,336); Teknologi (0,298); Pengelolaan/ Manajemen Usaha (0,287); Sosial-
Budaya (0,279); Nilai Tambah (0,263); Sarana Usaha/Produksi (0,259); Bahan Baku (0,225);
Penyerapan Tenaga Kerja (0,217); Sumbangan Terhadap Perekonomian (0,184); Tenaga Kerja
Terampil (0,151); Dampak Lingkungan (0,136).
5. Kabupaten Maluku Barat Daya: Jagung, Kelapa, Jambu Mete, Perdagangan Hasil
Perikanan/Laut, Penjualan Kue, Kerajinan Anyaman, Pala, Tenun, Sapi Pedaging, Ikan
Momar.
6. Kabupaten Maluku Tengah: Kelapa, Cengkeh, Ikan Cakalang, Ikan Tuna, Ikan Komu,
Kopra, Ikan Momar, Ikan Kakap, Pala, Ikan Kering/Asin.
7. Kabupaten Maluku Tenggara: Rumput Laut, Kelapa, Ubi Kayu, Wisata Pantai, Ikan
Kakap, Bawang Merah, Enbal, Olahan Rumput Laut, Telur Ikan Terbang, Ikan Tongkol.
8. Kabupaten Seram Bagian Barat: Cengkeh, Kelapa, Ikan Tuna, Ikan Cakalang, Minyak
Kayu Putih, Pala, Kopra, Perdagangan Hasil Perikanan/Laut, Budidaya Ikan Kerapu,
Industri Mebel.
9. Kabupaten Seram Bagian Timur: Ikan Tuna, Ikan Cakalang, Sagu Lempeng, Pala,
Penjualan Hasil Bumi, Ikan Momar, Ikan Julung, Kopra, Cengkeh, Sagu.
10. Kota Ambon: Ikan Asap, Ikan Cakalang, Ikan Tuna, Perdagangan Hasil Perikanan/Laut,
Minyak Kayu Putih, Ikan Kering/Asin, Ikan Momar, Warung Kopi/Kafe, Toko Kelontong,
Industri Mebel.
11. Kota Tual: Budidaya Rumput Laut, Ikan Teri, Perdagangan Hasil Perikanan, Ubi Kayu,
Budidaya Teripang, Olahan Rumput Laut, Kelapa, Bawang Merah, Toko Bangunan,
Ikan Kakap Merah.
B. REKOMENDASI
a. Pemerintah
1. Penguatan basis produksi dan pengolahan komoditas unggulan daerah pada
sentra-sentra hilirisasi UMKM pertanian, kehutanan dan perikanan;
2. Penciptaan iklim investasi yang mencakup berbagai dukungan kebijakan
integral (sektoral, regional, dan komoditas) dan aturan kondusif untuk
investasi;
3. Optimalisasi pemanfaatan teknologi digital baik dalam teknis budidaya dan
pemasaran hasil;
4. Penyediaan dan kemudahan akses dalam memperoleh sarana prasarana
produksi
5. Penanganan pasca panen dan pengolahan sesuai standar m utu;
6. Peningkatan efektivitas pembinaan/pendampingan manajemen usaha;
7. Pengembangan kawasan klaster usaha yang berkelanjutan didukung dengan
manajemen pengelolaan yang terintegrasi dan modern;
8. Pelaksanaan dan peningkatan layanan sertifikasi produk hasil usaha;
9. Percepatan diseminasi teknologi dan peningkatan kapasitas UMKM dalam
adopsi teknologi;
10. Peningkatan sistem distribusi pemasaran khususnya pada wilayah dengan
akses terbatas.
d. Perbankan
1. Identifikasi atas berbagai permasalahan dan kebutuhan kredit/pembiayaan
UMKM dalam pengembangan usaha;
2. Pengembangan keberagaman produk kredit/pembiayaan untuk
mempermudah akses keuangan para pelaku usaha UMKM;
3. Mengembangkan program pendampingan, bimbingan, konsultasi dan
pelatihan pemanfaatan kredit/pembiayaan dan permodalan untuk
pengembangan usaha UMKM secara berkesinambungan.
viii PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
a. Kelapa
Rekomendasi strategis dan taktis yang dapat diupayakan diantaranya:
Pengembangan jaringan infrastruktur secara terintegrasi khususnya jalan
kebun, jalan akses dan pelabuhan ekspor, melalui konsultasi dan koordinasi
dengan pemangku kepentingan;
Peningkatan peremajaan tanaman kelapa;
Peningkatan diversifikasi produk kelapa/hilirisasi industri kelapa bernilai
tambah;
Dukungan peningkatan kapasitas petani dalam aspek proses pertanian
maupun manajemen bisnis.
c. Ikan Tuna
Rekomendasi strategis dan taktis yang dapat diupayakan diantaranya:
Pengembangan dan peningkatan kuantitas armada perikanan, alat
penangkapan dan prasarana rantai dingin:
Modernisasi sistem penangkapan dan pengolahan;
Pengembangan kawasan industri perikanan tangkap terpadu di sentra-sentra
perikanan tangkap melalui klasterisasi usaha perikanan tangkap.
d. Kopra
Rekomendasi strategis dan taktis yang dapat diupayakan diantaranya:
Diversifikasi produk industri pengolahan kopra;
Optimalisasi kapasitas industri pengolahan kopra;
Pengembangan teknologi pengolahan yang lebih maju dan efisien.
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM ix
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
e. Ikan Cakalang
Rekomendasi strategis dan taktis yang dapat diupayakan diantaranya:
Pengembangan dan peningkatan kuantitas armada perikanan, alat
penangkapan dan prasarana rantai dingin:
Modernisasi sistem penangkapan dan pengolahan;
Pengembangan kawasan industri perikanan tangkap terpadu di sentra-sentra
perikanan tangkap melalui klasterisasi usaha perikanan tangkap.
f. Budidaya Rumput Laut
Rekomendasi strategis dan taktis yang dapat diupayakan diantaranya:
Penerapan inovasi teknologi budidaya peningkatan kualitas rumput laut;
Penguatan kelembagaan petani rumput laut sebagai langkah peningkatan
posisi petani dalam penentuan harga rumput laut;
Pengembangan sarana dan prasarana budidaya maupun pengolahan rumput
laut;
Pengembangan infrastruktur jalan maupun sarana transportasi demi
memperlancar aktivitas perekonomian daerah.
h. Ikan Kering/Asin
Rekomendasi strategis dan taktis yang dapat diupayakan diantaranya:
Pengadaan maupun penambahan teknologi produksi yang efisien;
Pengembangan pengemasan produk pangan sesuai standar dan berdaya jual
tinggi;
Proses produksi secara efisien, higienis dan sesuai standar.
x PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
i. Cengkeh
Rekomendasi strategis dan taktis yang dapat diupayakan diantaranya:
Peningkatan efisiensi sistem tataniaga cengkeh;
Peningkatan peremajaan dan rehabilitasi lahan;
Peningkatan fasilitasi teknologi dan kompetensi petani melalui desiminasi
teknologi;
Pengembangan diversifikasi produk/industrialisasi cengkeh.
j. Kayu Besi/Ulin
Rekomendasi strategis dan taktis yang dapat diupayakan diantaranya:
Peningkatan dorongan untuk penanaman pohon kayu ulin pada habitat yang
sesuai.
RINGKASAN EKSEKUTIF ...................................................................................................... iii
B. TUJUAN .................................................................................................................. 5
C. KABUPATEN BURU................................................................................................ 84
M. KOTA TUAL..........................................................................................................352
A. KESIMPUL AN .......................................................................................................382
Tabel 3.18. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) dan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja
(TPAK) Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Maluku, Agustus 2019-2020.................... 57
Tabel 3.19. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi
Maluku, Agustus 2019-2020 ......................................................................................... 58
Tabel 3.20. Panjang Jalan dan Kondisi Jalan Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Maluku
(Km), 2020 ................................................................................................................... 59
Tabel 3.21. Jumlah Pelanggan Listrik Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Maluku, 2016-
2020............................................................................................................................. 59
Tabel 3.22. Banyaknya Desa/Kelurahan Menurut Kabupaten/Kota dan Penerimaan Sinyal
Internet Telepon Seluler di Provinsi Maluku, 2020 ........................................................ 60
Tabel 3.23. Jumlah Tenaga Kesehatan tercatat Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi
Maluku, 2020 ............................................................................................................... 62
Tabel 3.24. Distribusi Persentase PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Maluku, 2016-
2020............................................................................................................................. 63
Tabel 3.25. Bobot Kepentingan Setiap Sektor/Subsektor Usaha Atas Dasar Perannya
Dalam Mencapai Tujuan Penetapan KPJU Unggul an di Tingkat Provinsi Maluku ......... 66
Tabel 3.26. Shortlist 10 KPJU Unggulan Lintas Sektoral di Tingkat Provinsi Maluku ............... 67
Tabel 3.27. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Kelapa di Provinsi
Maluku ........................................................................................................................ 70
Tabel 3.28. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Perdagangan Hasil
Perikanan di Provinsi Maluku ....................................................................................... 72
Tabel 3.29. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Ikan Tuna di
Provinsi Maluku ........................................................................................................... 73
Tabel 3.30. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Kopra di Provinsi
Maluku ........................................................................................................................ 74
Tabel 3.31. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Ikan Cakalang di
Provinsi Maluku ........................................................................................................... 76
Tabel 3.32. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Budidaya Rumput
Laut di Provinsi Maluku ................................................................................................ 77
Tabel 3.33. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Warung Makan
(Campur) di Provinsi Maluku ........................................................................................ 78
Tabel 3.34. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Ikan Kering/Asin di
Provinsi Maluku ........................................................................................................... 80
Tabel 3.35. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Cengkeh di Provinsi
Maluku ........................................................................................................................ 81
Tabel 3.36. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Kayu Besi di
Provinsi Maluku ........................................................................................................... 82
Tabel 3.37. Luas Wilayah Kabupaten Buru ............................................................................. 84
Tabel 3.38. Pengamatan Unsur Iklim di Stasiun Meteorologi Namlea, Desember 2020 ........... 85
Tabel 3.39. Penduduk, Persentase Penduduk, Kepadatan Penduduk, dan Rasio Jenis
Kelamin Penduduk Menurut Kecamatan di Kabupaten Buru, 2020 .............................. 86
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM xvii
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
Tabel 3.40. Produksi Padi Sawah, Padi Ladang, Ubi Kayu dan Jagung Menurut
Kecamatan dan Jenis Tanaman di Kabupaten Buru (ton), 2020 .................................... 86
Tabel 3.41. Produksi Tanaman Menurut Jenis Tanaman Semusim Menurut Jenis
Tanam an di Kecamatan Buru (ton), 2017 -2020............................................................. 87
Tabel 3.42. Produksi Tanaman Perkebunan Menurut Kecamatan dan Jenis Tanaman di
Kabupaten Buru (ton), 2020......................................................................................... 88
Tabel 3.43. Populasi Ternak dan Unggas Menurut Kecamatan dan Jenis Ternak di
Kabupaten Buru (ekor), 2020 ....................................................................................... 88
Tabel 3.44. Luas Kawasan Hutan dan Konservasi Hutan dan Perairan di Kabupaten Buru
(ha), 2020 .................................................................................................................... 89
Tabel 3.45. Jumlah Rumah Tangga Perikanan Tangkap Menurut Kecamatan di
Kabupaten Buru, 2018-2020......................................................................................... 89
Tabel 3.46. Produksi dan Nilai Produksi Perikanan Menurut Komoditas Perikanan di
Kabupaten Buru, 2020 ................................................................................................. 90
Tabel 3.47. Jumlah Sarana Perdagangan Menurut Jenisnya di Kabupaten Buru, 2017-
2020 ............................................................................................................................ 91
Tabel 3.48. Jumlah Perusahaan, Tenaga Kerja, dan Nilai Produksi Menurut Klasifikasi
Industri di Kabupaten Buru, 2020 ................................................................................ 91
Tabel 3.49. Jumlah Hotel Bintang dan Akomodasi Lain di Kabupaten Buru, 2019 -2020 ......... 92
Tabel 3.50. Panjang Jalan Menurut Kecamatan dan Kondisi Jalan di Kabupaten Buru
(km), 2020.................................................................................................................... 93
Tabel 3.51. Daya Terpasang, Produksi, Jumlah Pelanggan dan Air yang Disalurkan
Menurut Kecamatan di Kabupaten Buru, 2020 ............................................................ 94
Tabel 3.52. Jumlah Kantor Pos Pembantu Menurut Kecamatan di Kabupaten Buru, 2017-
2020 ............................................................................................................................ 95
Tabel 3.53. Jumlah Desa Yang Memiliki Sarana Kesehatan Menurut Kecamatan di
Kabupaten Buru, 2020 ................................................................................................. 96
Tabel 3.54. Jumlah Tenaga Kesehatan Menurut Kecamatan di Kabupaten Buru, 2020 .......... 96
Tabel 3.55. Distribusi Persentase PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan
Usaha di Kabupaten Buru, 2016-2020 .......................................................................... 97
Tabel 3.56. Shortlist 5 Besar KPJU Unggulan Tiap Sektor di Kabupaten Buru ........................100
Tabel 3.57. Bobot Kepentingan Setiap Sektor/Subsektor Usaha Atas Dasar Perannya
Dalam Mencapai Tujuan Penetapan KPJU Unggul an di Kabupaten Buru ....................101
Tabel 3.58. Shortlist 10 KPJU Unggulan Lintas Sektoral di Kabupaten Buru ..........................102
Tabel 3.59. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Padi di Kabupaten
Buru ...........................................................................................................................103
Tabel 3.60. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Kelapa di
Kabupaten Buru .........................................................................................................104
Tabel 3.61. Peluang-Tantangan Serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Ikan Cakalang di
Kabupaten Buru .........................................................................................................104
xviii PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
Tabel 3.62. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Beras/Beras Merah
di Kabupaten Buru ..................................................................................................... 105
Tabel 3.63. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Ikan Tuna di
Kabupaten Buru ......................................................................................................... 106
Tabel 3.64. Peluang-Tantangan Serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Minyak Kayu Putih
di Kabupaten Buru ..................................................................................................... 106
Tabel 3.65. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Pisang di
Kabupaten Buru ......................................................................................................... 107
Tabel 3.66. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Ikan tongkol di
Kabupaten Buru ......................................................................................................... 108
Tabel 3.67. Peluang-Tantangan Serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Ikan Momar Di
Kabupaten Buru ......................................................................................................... 109
Tabel 3.68. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Ikan Selar di
Kabupaten Buru ......................................................................................................... 110
Tabel 3.69. Luas Wilayah Kabupaten Buru Selatan ............................................................... 111
Tabel 3.70. Pengamatan Unsur Iklim di Kabupaten Buru Selatan, Desember 2020 ............... 112
Tabel 3.71. Penduduk, Laju Pertumbuhan Penduduk, Kepadatan Penduduk, Rasio Jenis
Kelamin Penduduk Menurut Kecamatan di Kabupaten Buru Selatan, 2020 ................ 113
Tabel 3.72. Produksi Beberapa Jenis Tanaman Sayuran Menurut Kecamatan di
Kabupaten Buru Selatan (ton), 2017 -2020 .................................................................. 114
Tabel 3.73. Produksi Kelapa, Cengkih dan Kakao Menurut Kecamatan di Kabupaten Buru
Selatan (ton), 2020 ..................................................................................................... 114
Tabel 3.74. Jumlah Populasi Ternak dan Unggas Menurut Kecamatan dan Jenis Ternak di
Kabupaten Buru Selatan (ekor), 2020 ......................................................................... 115
Tabel 3.75. Luas Kawasan Hutan dan Konservasi Hutan dan Perairan di Kabupaten Buru
Selatan (ha), 2020 ...................................................................................................... 115
Tabel 3.76. Rumah Tangga Perikanan (RTP) Menurut Kecamatan di Kabupaten Buru
Selatan, 2020 ............................................................................................................. 116
Tabel 3.77. Produksi Hasil Perikanan Menurut Kecamatan di Kabupaten Buru Selatan,
2020........................................................................................................................... 116
Tabel 3.78. Jumlah Sarana Perdagangan Menurut Jenisnya di Kabupaten Buru Selatan,
2017-2020 .................................................................................................................. 117
Tabel 3.79. Jumlah Rumah Makan/Restoran Menurut Kecamatan di Kabupaten Buru
Selatan, 2016-2019 ..................................................................................................... 117
Tabel 3.80. Angkatan Kerja Menurut Jenis Kelamin di Kabupaten Buru Selatan, 2020......... 118
Tabel 3.81. Panjang Jalan dan Kondisi Jalan di Kabupaten Buru Selatan (km), 2020 ............ 119
Tabel 3.82. Daya Terpasang, Produksi, dan Jumlah Pelanggan Listrik Menurut Kecamatan
di Kabupaten Buru Selatan, 2020 ............................................................................... 119
Tabel 3.83. Jumlah Desa/Kelurahan Yang Memiliki Sarana Kesehatan Menurut
Kecamatan di Kabupaten Buru Selatan, 2020 ............................................................. 120
Tabel 3.84. Jumlah Tenaga Kesehatan di Kabupaten Buru Selatan, 2020 ............................. 121
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM xix
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
Tabel 3.85. Distribusi Persentase PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan
Usaha di Kabupaten Buru Selatan, 2016-2020 .............................................................122
Tabel 3.86. Shortlist 5 Besar KPJU Unggulan Tiap Sektor di Kabupaten Buru Selatan ...........123
Tabel 3.87. Bobot Kepentingan Setiap Sektor/Subsektor Usaha Atas Dasar Perannya
Dalam Mencapai Tujuan Penetapan KPJU Unggul an di Kabupaten Buru Selatan ........124
Tabel 3.88. Shortlist 10 KPJU Unggulan Lintas Sektoral di Kabupaten Buru Selatan ..............125
Tabel 3.89. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Kopra di
Kabupaten Buru Selatan .............................................................................................126
Tabel 3.90. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Cengkeh di
Kabupaten Buru Selatan .............................................................................................127
Tabel 3.91. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Perdagangan Hasil
Perikanan di Kabupaten Buru Selatan ........................................................................128
Tabel 3.92. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Kelapa di
Kabupaten Buru Selatan .............................................................................................129
Tabel 3.93. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Penjualan Hasil
Bumi di Kabupaten Buru Selatan ................................................................................129
Tabel 3.94 Peluang-Tantangan Serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Ikan Cakalang di
Kabupaten Buru Selatan .............................................................................................130
Tabel 3.95. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Ikan Asap di
Kabupaten Buru Selatan .............................................................................................131
Tabel 3.96. Peluang-Tantangan Serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Minyak Kayu Putih
di Kabupaten Buru Selatan .........................................................................................131
Tabel 3.97. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Pala di Kabupaten
Buru Selatan ...............................................................................................................132
Tabel 3.98. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Warung Makan
(Campur) di Kabupaten Buru Selatan ..........................................................................133
Tabel 3.99. Luas Wilayah Kabupaten Kepulauan Aru ............................................................134
Tabel 3.100. Pengamatan Unsur Iklim di Kabupaten Kepulauan Aru, Desember 2020 ..........135
Tabel 3.101. Penduduk, Persentase Penduduk, Kepadatan Penduduk, dan Rasio Jenis
Kelamin Penduduk Menurut Kecamatan di Kabupaten Kepulauan Aru, 2020 .............136
Tabel 3.102. Produksi Beberapa Jenis Tanaman Sayuran Menurut Kecamatan di
Kabupaten Kepulauan Aru (ton), 2020 .......................................................................137
Tabel 3.103. Luas Areal dan Produksi Perkebunan Menurut Jenis Tanaman di Kabupaten
Kepulauan Aru, 2019-2020..........................................................................................137
Tabel 3.104. Populasi dan Produksi Ternak dan Unggas Menurut Jenis Ternak dan
Unggas di Kabupaten Kepulauan Aru, 2019-2020 .......................................................138
Tabel 3.105. Luas Kawasan Hutan dan Konservasi Hutan dan Perairan di Kabupaten
Kepulauan Aru (ha), 2020 ...........................................................................................138
Tabel 3.106. Jumlah Sarana Menurut Jenis Tanaman di Kabupaten Kepulauan Aru, 2017-
2020 ...........................................................................................................................139
xx PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
Tabel 3.129. Produksi Tanaman Perkebunan Menurut Kecamatan dan Jenis Tanaman di
Kabupaten Kepulauan Tanimbar (ribu ton), 2020 .......................................................162
Tabel 3.130. Populasi dan Produksi Ternak dan Unggas Menurut Jenis Ternak dan
Unggas di Kabupaten Kepulauan Tanimbar, 2019 -2020 ..............................................163
Tabel 3.131. Luas Kawasan Hutan dan Konservasi Hutan dan Perairan di Kabupaten
Kepulauan Tanimbar (ha), 2020 ..................................................................................163
Tabel 3.132. Produksi dan Nilai Produksi Perikanan Tangkap dan Perairan Budidaya di
Kabupaten Kepulauan Tanimbar, 2020 .......................................................................164
Tabel 3.133. Jumlah Akomodasi, Kamar, dan Tempat Tidur yang Tersedia pada Hotel
Bintang dan Non bintang di Kabupaten Kepulauan Tanimbar, 2014 -2020 ..................165
Tabel 3.134. Panjang Jalan Menurut Kondisi Jalan di Kabupaten Kepulauan Tanimbar
(km), 2020...................................................................................................................166
Tabel 3.135. Jumlah Pelanggan Listrik Menurut Kecamatan di Kabupaten Kepulauan
Tanimbar, 2016-2020 ..................................................................................................167
Tabel 3.136. Jumlah Tenaga Kesehatan Kecamatan Menurut Kabupaten/Kota di
Kabupaten Kepulauan Tanimbar, 2020 .......................................................................168
Tabel 3.137. Distribusi Persentase PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan
Usaha di Kabupaten Kepulauan Tanimbar, 2016-2020 ................................................169
Tabel 3.138. Shortlist 5 Besar KPJU Unggulan Tiap Sektor di Kabupaten Kepulauan
Tanimbar ....................................................................................................................171
Tabel 3.139. Bobot Kepentingan Setiap Sektor/Subsektor Usaha Atas Dasar Perannya
Dalam Mencapai Tujuan Penetapan KPJU Unggulan di Kabupaten Kepulauan
Tanimbar ....................................................................................................................173
Tabel 3.140. Shortlist 10 KPJU Unggulan Lintas Sektoral di Kabupaten Kepulauan
Tanimbar ....................................................................................................................174
Tabel 3.141. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Kelapa di
Kabupaten Kepulauan Tanimbar ................................................................................175
Tabel 3.142. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Budidaya Rumput
Laut di Kabupaten Kepulauan Tanimbar ....................................................................176
Tabel 3.143. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Pisang di
Kabupaten Kepulauan Tanimbar ................................................................................177
Tabel 3.144. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Kopra di
Kabupaten Kepulauan Tanimbar ................................................................................178
Tabel 3.145. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Perdagangan Hasil
Perikanan di Kabupaten K epulauan Tanimbar ............................................................179
Tabel 3.146. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Kerajinan
Anyaman di Kabupaten Kepulauan Tanimbar ............................................................180
Tabel 3.147. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Kayu Besi di
Kabupaten Kepulauan Tanimbar ................................................................................181
Tabel 3.148. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Warung Makan
(Campur) d Kabupaten Kepulauan Tanimbar ..............................................................181
xxii PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
Tabel 3.149. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Ikan Tuna di
Kabupaten Kepulauan Tanimbar ............................................................................... 182
Tabel 3.150. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Ubi Kayu di
Kabupaten Kepulauan Tanimbar ............................................................................... 183
Tabel 3.151. Luas Wilayah Kabupaten Maluku Barat Daya ................................................... 184
Tabel 3.152. Pengamatan Unsur Iklim di Kabupaten Maluku Barat Daya, Desember 2020 ... 185
Tabel 3.153. Penduduk, Laju Pertumbuhan Penduduk, Kepadatan Penduduk, Rasio Jenis
Kelamin Penduduk Menurut Kecamatan di Kabupaten Maluku Barat Daya, 2020 ...... 186
Tabel 3.154. Produksi Tanaman Pangan Menurut Kecamatan dan Jenis Tanaman di
Kabupaten Maluku Barat Daya (ton), 2020 ................................................................ 187
Tabel 3.155. Produksi Tanaman Sayuran Menurut Jenis Tanaman di Kabupaten Maluku
Barat Daya (ton), 2018-2020 ....................................................................................... 188
Tabel 3.156. Produksi Buah-Buahan Menurut Jenis Tanaman di Kabupaten Maluku Barat
Daya (ton), 2017-2020 ................................................................................................ 189
Tabel 3.157. Populasi Ternak Menurut Kecamatan, Jenis Ternak dan Unggas di
Kabupaten Maluku Barat Daya (ekor), 2020 ............................................................... 189
Tabel 3.158. Populasi Ternak dan Unggas Menurut Kecamatan, Jenis Ternak dan Unggas
di Kabupaten Maluku Barat Day a (ekor), 2020 ........................................................... 190
Tabel 3.159. Luas Kawasan Hutan di Kabupaten Maluku Barat Daya, 2020 .......................... 191
Tabel 3.160. Hasil Produksi dan Nilai Perikanan Menurut Kelompok Ikan di Kabupaten
Maluku Barat Daya, 2016-2020 .................................................................................. 191
Tabel 3.161. Jumlah Rumah Tangga Perikanan (RTP) dan Nelayan di Kabupaten Maluku
Barat Daya, 2020 ........................................................................................................ 192
Tabel 3.162. Jumlah Sarana Perdagangan Menurut Jenisnya di Kabupaten Maluku Barat
Daya, 2017- 2020........................................................................................................ 192
Tabel 3.163. Jumlah Perusahaan, Tenaga Kerja, dan Nilai Produksi Menurut Klasifikasi
Industri di Kabupaten Maluku Barat Daya, 2020 ........................................................ 193
Tabel 3.164. Panjang Jalan dan Kondisi Jalan di Kabupaten Maluku Barat Daya (km),
2020........................................................................................................................... 195
Tabel 3.165. Produksi Listrik dan Jumlah Pelanggan Listrik Menurut Kecamatan di
Kabupaten Maluku Barat Daya .................................................................................. 196
Tabel 3.166. Jumlah Kantor Pos Pembantu dan Menara BTS di Kabupaten Maluku Barat
Daya, 2020 ................................................................................................................. 197
Tabel 3.167. Jumlah Tenaga Kesehatan Menurut Kecamatan di Kabupaten Maluku Barat
Daya, 2020 ................................................................................................................. 198
Tabel 3.168. Distribusi Persentase PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan
Usaha di Kabupaten Maluku Barat Daya, 2016-2020 .................................................. 200
Tabel 3.169. Shortlist 5 Besar KPJU Unggulan Tiap Sektor di Kabupaten Maluku Barat
Daya .......................................................................................................................... 202
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM xxiii
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
Tabel 3.170. Bobot Kepentingan Setiap Sektor/Subsektor Usaha Atas Dasar Perannya
Dalam Mencapai Tujuan Penetapan KPJU Unggulan di Kabupaten Maluku Barat
Daya ...........................................................................................................................203
Tabel 3.171. Shortlist 10 KPJU Unggulan Lintas Sektoral di Kabupaten Maluku Barat
Daya ...........................................................................................................................204
Tabel 3.172. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Jagung di
Kabupaten Maluku Barat Daya ...................................................................................205
Tabel 3.173. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Kelapa di
Kabupaten Maluku Barat Daya ...................................................................................206
Tabel 3.174 Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Kayu Jambu Mete
di Kabupaten Maluku Barat Day a ...............................................................................207
Tabel 3.175. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Perdagangan Hasil
Perikanan di Kabupaten Maluku Barat Day a ..............................................................208
Tabel 3.176. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Penjualan Kue di
Kabupaten Maluku Barat Daya ...................................................................................208
Tabel 3.177. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Kerajinan
Anyaman di Kabupaten Maluku Barat Day a ...............................................................209
Tabel 3.178. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Pala di Kabupaten
Maluku Barat Daya .....................................................................................................210
Tabel 3.179. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Kerajinan
Anyaman di Kabupaten Maluku Barat Day a ...............................................................211
Tabel 3.180 Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Sapi Pedaging di
Kabupaten Maluku Barat Daya ...................................................................................212
Tabel 3.181. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Ikan Momar di
Kabupaten Maluku Barat Daya ...................................................................................212
Tabel 3.182. Luas Wilayah Kabupaten Maluku Tengah .........................................................213
Tabel 3.183. Pengamatan Unsur Iklim di Kabupaten Maluku Tengah, Desember 2020 .........214
Tabel 3.184. Penduduk, Laju Pertumbuhan Penduduk, Kepadatan Penduduk, Rasio Jenis
Kelamin Penduduk Menurut Kecamatan di Kabupaten Maluku Tengah, 2020 ............215
Tabel 3.185. Produksi Tanaman Sayuran dan Buah-buahan Semusim Menurut Jenis
Tanam an di Kabupaten Maluku Tengah (kuintal), 2019-2020 .....................................216
Tabel 3.186. Produksi Cengkih, Kelapa, Pala dan Kakao Menurut Kecamatan di
Kabupaten Maluku Tengah (ton), 2020 ......................................................................217
Tabel 3.187. Populasi dan Produksi Ternak dan Unggas Menurut Jenis Ternak dan
Unggas di Kabupaten Maluku Tengah, 2019-2020 ......................................................218
Tabel 3.188. Luas Kawasan Hutan dan Konservasi Hutan dan Perairan di Kabupaten
Maluku Tengah (ha), 2020 ..........................................................................................218
Tabel 3.189. Jumlah Sarana Perdagangan Menurut Jenisnya di Kabupaten Maluku
Tengah, 2019-2020 .....................................................................................................219
Tabel 3.190. Jumlah Rumah Makan/Restoran Menurut Kecamatan di Kabupaten Maluku
Tengah, 2018-2020 .....................................................................................................221
xxiv PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
Tabel 3.191. Panjang Jalan Menurut Kondisi Jalan di Kabupaten Maluku Tengah (km),
2018-2020 .................................................................................................................. 222
Tabel 3.192. Daya Terpasang, Produksi, dan Jumlah Pelanggan Listrik Menurut
Kecamatan di Kabupaten Maluku Tengah, 2019 ........................................................ 223
Tabel 3.193. Jumlah Tenaga Kesehatan Menurut Kecamatan di Kabupaten Maluku
Tengah, 2020 ............................................................................................................. 225
Tabel 3.194. Distribusi Persentase PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan
Usaha di Kabupaten Maluku Tengah, 2016-2020 ....................................................... 226
Tabel 3.195. Shortlist 5 Besar KPJU Unggulan Tiap Sektor di Kabupaten Maluku Tengah .... 228
Tabel 3.196. Bobot Kepentingan Setiap Sektor/Subsektor Usaha Atas Dasar Perannya
Dalam Mencapai Tujuan Penetapan KPJU Unggul an di Kabupaten Maluku Tengah .. 230
Tabel 3.197. Shortlist 10 KPJU Unggulan Lintas Sektoral di Kabupaten Maluku Tengah ...... 231
Tabel 3.198. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Kelapa di
Kabupaten Maluku Tengah ........................................................................................ 232
Tabel 3.199. Peluang-Tantangan Serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Budidaya Cengkeh
di Kabupaten Maluku Tengah .................................................................................... 233
Tabel 3.200. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Ikan Cakalang di
Kabupaten Maluku Tengah ........................................................................................ 233
Tabel 3.201. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Ikan Tuna di
Kabupaten Maluku Tengah ........................................................................................ 235
Tabel 3.202. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Ikan Tongkol di
Kabupaten Maluku Tengah ........................................................................................ 236
Tabel 3.203. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Kopra di
Kabupaten Maluku Tengah ........................................................................................ 237
Tabel 3.204. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Ikan Momar di
Kabupaten Maluku Tengah ........................................................................................ 238
Tabel 3.205 Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Ikan Kakap
Tangkap di Kabupaten Maluku Tengah ..................................................................... 238
Tabel 3.206. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Pala di Kabupaten
Maluku Tengah .......................................................................................................... 239
Tabel 3.207. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Ikan Kering di
Kabupaten Maluku Tengah ........................................................................................ 240
Tabel 3.208. Luas Wilayah Kabupaten Maluku Tenggara ..................................................... 241
Tabel 3.209. Pengamatan Unsur Iklim di Kabupaten Maluku Tenggara, Desember 2020 ..... 242
Tabel 3.210. Penduduk, Laju Pertumbuhan Penduduk, Kepadatan Penduduk, Rasio Jenis
Kelamin Penduduk Menurut Kecamatan di Kabupaten Maluku Barat, 2020 .............. 243
Tabel 3.211. Produksi Tanaman Pangan Menurut Jenis Tanaman di Kabupaten Maluku
Tenggara (ton), 2020.................................................................................................. 244
Tabel 3.212. Produksi Beberapa Jenis Tanaman Sayuran Menurut Kecamatan di
Kabupaten Maluku Tenggara (kuintal), 2020 ............................................................. 244
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM xxv
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
Tabel 3.213. Produksi Tanaman Perkebunan Menurut Kecamatan dan Jenis Tanaman di
Kabupaten Maluku Tenggara (ton), 2020 ...................................................................245
Tabel 3.214. Populasi dan Produksi Ternak dan Unggas Menurut Jenis Ternak dan
Unggas di Kabupaten Maluku Tenggara, 2019 -2020 ...................................................246
Tabel 3.215. Luas Kawasan Hutan dan Konservasi Hutan dan Perairan di Kabupaten
Maluku Tenggara (ha), 2020 .......................................................................................246
Tabel 3.216. Produksi Ikan Menurut Jenis di Kabupaten Maluku Tenggara, 2018-2020 ........247
Tabel 3.217. Produksi Bahan Galian C di Kabupaten Maluku Tenggara, 2020 .......................248
Tabel 3.218. Jumlah Total Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Menurut Kecamatan di
Kabupaten Maluku Tenggara, 2020 ............................................................................249
Tabel 3.219. Jumlah Rumah Makan/Restoran Menurut Kecamatan di Kabupaten Maluku
Tenggara, 2017-2020 ..................................................................................................249
Tabel 3.220. Jumlah Obek Wisata Menurut Kecamatan di Kabupaten Maluku Tenggara,
2020 ...........................................................................................................................250
Tabel 3.221. Panjang Jalan Menurut Kecamatan dan Jenis Permukaan di Kabupaten
Maluku Tenggara (km), 2017-2020 .............................................................................251
Tabel 3.222. Jumlah Desa/Kelurahan yang Memiliki Fasilitas Sekolah Menurut Kecamatan
di Kabupaten Maluku Tenggara, 2020 ........................................................................253
Tabel 3.223. Jumlah Rumah Sakit Umum, Puskesmas, dan Posyandu Menurut Kecamatan
di Kabupaten Maluku Tenggara, 2019-2020 ...............................................................254
Tabel 3.224. Distribusi Persentase PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan
Usaha di Kabupaten Maluku Tenggara, 2016-2020 .....................................................254
Tabel 3.225. Shortlist 5 Besar KPJU Unggulan Tiap Sektor di Kabupaten Maluku
Tenggara ....................................................................................................................258
Tabel 3.226. Bobot Kepentingan Setiap Sektor/Subsektor Usaha Atas Dasar Perannya
Dalam Mencapai Tujuan Penetapan KPJU Unggulan di Kabupaten Maluku
Tenggara ....................................................................................................................259
Tabel 3.227. Shortlist 10 KPJU Unggulan Lintas Sektoral di Kabupaten Maluku Tenggara ....260
Tabel 3.228 Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Budidaya Rumput
Laut di Kabupaten Maluku Tenggar a .........................................................................261
Tabel 3.229. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Kelapa di
Kabupaten Maluku Tenggara .....................................................................................262
Tabel 3.230. Peluang-Tantangan Serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Ubi Kayu di
Kabupaten Maluku Tenggara .....................................................................................263
Tabel 3.231. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Wisata Pantai di
Kabupaten Maluku Tenggara .....................................................................................264
Tabel 3.232 Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Ikan Kakap di
Kabupaten Maluku Tenggara .....................................................................................265
Tabel 3.233. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Bawang Merah di
Kabupaten Maluku Tenggara .....................................................................................265
xxvi PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
Tabel 3.234. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Pengolahan Enbal
di Kabupaten Maluku Tenggara ................................................................................ 266
Tabel 3.235. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Olahan Rumput
Laut di Kabupaten Maluku Tenggara ......................................................................... 267
Tabel 3.236. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Telur Ikan Terbang
di Kabupaten Maluku Tenggara ................................................................................ 268
Tabel 3.237. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Ikan Tongkol di
Kabupaten Maluku Tenggara .................................................................................... 268
Tabel 3.238. Luas Wilayah Kabupaten Seram Bagi an Barat .................................................. 270
Tabel 3.239. Pengamatan Unsur Iklim di Kabupaten Seram Bagian Barat, Desember 2020 .. 271
Tabel 3.240. Penduduk, Laju Pertumbuhan Penduduk, Kepadatan Penduduk, Rasio Jenis
Kelamin Penduduk Menurut Kecamatan di Kabupaten Seram Bagian Barat, 2020 ..... 272
Tabel 3.241. Produksi Beberapa Jenis Tanaman Sayuran Menurut Kecamatan di Seram
Bagian Barat (kuintal), 2020 ...................................................................................... 272
Tabel 3.242. Produksi Kelapa, Kakao dan Kopi Menurut Kecamatan dan Jenis Tanaman
di Kabupaten Seram Bagian Barat (ton), 2020 ............................................................ 273
Tabel 3.243. Populasi dan Produksi Ternak dan Unggas Menurut Jenis Ternak dan
Unggas di Kabupaten Seram Bagian Barat, 2019-2020 ............................................... 274
Tabel 3.244. Luas Kawasan Hutan dan Konservasi Hutan dan Perairan di Kabupaten
Seram Bagian Barat (ha), 2020 ................................................................................... 274
Tabel 3.245. Wilayah Pengembangan Ekologi untuk Perikanan Budidaya di Kabupaten
Seram Bagian Barat.................................................................................................... 275
Tabel 3.246. Jumlah Sarana Perdagangan Menurut Jenis di Kabupaten Seram Bagian
Barat, 2017-2020 ........................................................................................................ 276
Tabel 3.247. Jumlah Rumah Makan/Restoran/Café Menurut Kecamatan dan di
Kabupaten Seram Bagian Barat, 2018-2020................................................................ 277
Tabel 3.248. Panjang Jalan Menurut Kondisi Jalan dan Jenis Permukaan Jalan di
Kabupaten Seram Bagian Barat (km), 2020 ................................................................ 278
Tabel 3.249. Jumlah Pelanggan Listrik Menurut Kecamatan di Kabupaten Seram Bagian
Barat, 2016-2020 ........................................................................................................ 279
Tabel 3.250. Jumlah Tenaga Kesehatan Kesehatan Menurut Kecamatan di Kabupaten
Seram Barat, 2020 ...................................................................................................... 280
Tabel 3.251. Distribusi Persentase PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan
Usaha di Kabupaten Seram Bagian Barat, 2016-2020 ................................................. 282
Tabel 3.252. Shortlist 5 Besar KPJU Unggulan Tiap Sektor di Kabupaten Seram Bagian
Barat .......................................................................................................................... 285
Tabel 3.253. Bobot Kepentingan Setiap Sektor/Subsektor Usaha Atas Dasar Perannya
Dalam Mencapai Tujuan Penetapan KPJU Unggulan di Kabupaten Seram Bagian
Barat .......................................................................................................................... 287
Tabel 3.254. Shortlist 10 KPJU Unggulan Lintas Sektoral di Kabupaten Seram Bagian
Barat .......................................................................................................................... 288
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM xxvii
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
Tabel 3.276. Jumlah Pelanggan Listrik Menurut Kecamatan di Kabupaten Seram Bagian
Timur, 2016-2020 ....................................................................................................... 307
Tabel 3.277. Jumlah Tenaga Kesehatan Menurut Kecamatan di Kabupaten Seram Timur,
2020........................................................................................................................... 308
Tabel 3.278. Distribusi Persentase PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan
Usaha di Kabupaten Seram Bagian Timur, 2016-2020................................................. 309
Tabel 3.279. Shortlist 5 Besar KPJU Unggulan Tiap Sektor di Kabupaten Seram Bagian
Timur ......................................................................................................................... 313
Tabel 3.280. Bobot Kepentingan Setiap Sektor/Subsektor Usaha Atas Dasar Perannya
Dalam Mencapai Tujuan Penetapan KPJU Unggulan di Kabupaten Seram Bagian
Timur ......................................................................................................................... 315
Tabel 3.281. Shortlist 10 KPJU Unggulan Lintas Sektoral di Kabupaten Seram Bagian
Timur ......................................................................................................................... 316
Tabel 3.282. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Ikan Tuna di
Kabupaten Seram Bagian Timur ................................................................................. 317
Tabel 3.283. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Ikan Cakalang di
Kabupaten Seram Bagian Timur ................................................................................. 318
Tabel 3.284. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Sagu Lempeng di
Kabupaten Seram Bagian Timur ................................................................................. 319
Tabel 3.285. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Pala di Kabupaten
Seram Bagian Timur ................................................................................................... 319
Tabel 3.286. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Penjualan Hasil
Bumi di Kabupaten Seram Bagian Timur .................................................................... 320
Tabel 3.287. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Ikan Momar dari
Kabupaten Seram Bagian Timur ................................................................................. 321
Tabel 3.288. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Ikan Julung di
Kabupaten Seram Bagian Timur ................................................................................. 322
Tabel 3.289. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Kopra di
Kabupaten Seram Bagian Timur ................................................................................. 323
Tabel 3.290. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Cengkeh di
Kabupaten Seram Bagian Timur ................................................................................. 324
Tabel 3.291. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Sagu di
Kabupaten Seram Bagian Timur ................................................................................. 325
Tabel 3.292. Luas Wilayah Kabupaten Kota Ambon ............................................................. 326
Tabel 3.293. Pengamatan Unsur Iklim di Kota Ambon, Desember 2020 ............................... 327
Tabel 3.294. Lokasi Pengelompokan Wilayah Daratan di Kota Ambon, 2020 ....................... 327
Tabel 3.295. Penduduk, Laju Pertumbuhan Penduduk, Kepadatan Penduduk, Rasio Jenis
Kelamin Penduduk Menurut Kecamatan di Kota Ambon, 2020 .................................. 328
Tabel 3.296. Produksi Tanaman Sayuran Menurut Jenis Tanaman di Kota Ambon
(kuintal ), 2017-2020 ................................................................................................... 329
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM xxix
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
Tabel 3.297. Produksi Buah-Buahan Semusim Menurut Jenis Tanaman di Kota Ambon
(ton), 2017-2020 .........................................................................................................329
Tabel 3.298. Produksi Tanaman Perkebunan Menurut Kecamatan dan Jenis Tanaman di
Kota Ambon (ton), 2020 .............................................................................................330
Tabel 3.299. Populasi, Jumlah Pemotongan Hewan, Jumlah Produksi Daging, dan
Perkembangan Nilai Produksi, Menurut Jenis Hewan Ternak di Kota Ambon, 2020 ....330
Tabel 3.300. Produksi dan Nilai Produksi Menurut Kecamatan Serta Volume dan Nilai
Produksi Ikan Segar di Kota Ambon, 2020 ..................................................................331
Tabel 3.301. Jumlah Sarana Perdagangan Menurut Jenisnya di Kota Ambon, 2017-2020 .....332
Tabel 3.302. Jumlah Perusahaan Menurut Jenis Industri dan Kecamatan di Kota Ambon,
2020 ...........................................................................................................................332
Tabel 3.303. Jumlah Desa dan Objek Wisata di Kota Ambon, 2017 -2020 ..............................333
Tabel 3.304. Panjang Jalan Menurut Kondisi Jalan di Kota Ambon (km), 2018-2020 .............334
Tabel 3.305. Banyaknya Pelabuhan, Dermaga dan Luas Gudang di Kota Ambon, 2016-
2020 ...........................................................................................................................334
Tabel 3.306. Jumlah Pelanggan Listrik Menurut Kecam atan di Kota Ambon, 2016-2020.......335
Tabel 3.307. Jumlah Kantor Pos Pembantu Menurut Kecamatan di Kota Ambon, 2017-
2020 ...........................................................................................................................335
Tabel 3.308. Kapasitas jaringan yang Tersedia dan Pelanggan Telepon di Kota Ambon,
2020 ...........................................................................................................................336
Tabel 3.309. Jumlah Tenaga Kesehatan kota Menurut Kecam atan di Kota Ambon, 2020 .....337
Tabel 3.310. Distribusi Persentase PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan
Usaha di Kota Ambon, 2016-2020 ...............................................................................338
Tabel 3.311. Shortlist 5 Besar KPJU Unggulan Tiap Sektor di Kota Ambon ............................340
Tabel 3.312. Bobot Kepentingan Setiap Sektor/Subsektor Usaha Atas Dasar Perannya
Dalam Mencapai Tujuan Penetapan KPJU Unggul an di Kota Ambon ..........................341
Tabel 3.313. Shortlist 10 KPJU Unggulan Lintas Sektoral di Kota Ambon ..............................342
Tabel 3.314. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Ikan Asap di Kota
Ambon .......................................................................................................................344
Tabel 3.315. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Ikan Cakalang di
Kota Ambon ...............................................................................................................345
Tabel 3.316. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Ikan Tuna di Kota
Ambon .......................................................................................................................346
Tabel 3.317. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Perdagangan Hasil
Perikanan di Kota Ambon ...........................................................................................346
Tabel 3.318. Peluang-Tantangan Serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Minyak Kayu
Putih di Kota Ambon .................................................................................................347
Tabel 3.319 Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Ikan Kering/ Asin di
Kota Ambon ...............................................................................................................348
Tabel 3.320 Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Ikan Momar di
Kabupaten Kota Ambon .............................................................................................349
xxx PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
Tabel 3.344. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Perdagangan Hasil
Perikanan di Kota Tual ...............................................................................................372
Tabel 3.345. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Ubi Kayu di Kota
Tual ............................................................................................................................373
Tabel 3.346. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Budidaya Teripang
di Kota Tual ...............................................................................................................374
Tabel 3.347. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Olahan Rumput
Laut di Kota Tual ........................................................................................................375
Tabel 3.348. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Kelapa di Kota
Tual ............................................................................................................................376
Tabel 3.349. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Bawang Merah di
Kota Tual ....................................................................................................................377
Tabel 3.350. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Toko Bangunan di
Kota Tual ....................................................................................................................378
Tabel 3.351. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Ikan Kakap di
Kota Tual ....................................................................................................................379
xxxii PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
PENELITIAN PENGEMBANGAN
KOMODITAS/PRODUK/JENIS USAHA (KPJU) UNGGULAN
USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH (UMKM)
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
2 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
1.
A. LATAR BELAKANG
Usaha, Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu sektor yang turut
menopang sendi-sendi perekonomian bangsa ini. UMKM mampu menunjukkan diri
menjadi usaha yang memiliki keunggulan daya saing dan dinamika dalam pertumbuhan
ekonomi. Selain itu, UMKM mampu memainkan perannya dalam mengurangi
pengangguran. UMKM telah berperan aktif menyerap tenaga kerja, yang secara tidak
langsung mengurangi tingkat pengangguran di Indonesia. Berdasarkan data Kementerian
Koperasi dan UMKM RI, pada tahun 2019, jumlah UMKM di Indonesia tercatat 65,46 juta
unit atau 99,9 persen dari total unit usaha. Sektor UMKM pada tahun 2019 menyerap
119,56 juta tenaga kerja atau 96,92 persen dari total angkatan kerja yang bekerja. Setiap
unit investasi pada sektor UMKM dapat menciptakan lebih banyak kesempatan kerja bi la
dibandingkan dengan investasi yang sama pada usaha besar. Kontribusi UMKM dalam
pembentukan PDB pada tahun 2019 cukup signifikan yakni sebesar 60,51 persen dari total
PDB yang ada. Untuk total investasi pada sektor UMKM mencapai 60,03 persen atau
sebesar Rp2.619.382,0 miliar. Pada total ekspor non migas, UMKM memberikan kontribusi
sebesar 15,65 persen atau sebesar Rp339.190,5 miliar. Melihat fakta tersebut menunjukkan
bahwa UMKM memiliki peran sentral dalam perekonomian secara keseluruhan.
Dalam rangka meningkatkan akses dan jangkauan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah
(UMKM) terhadap jasa keuangan, Bank Indonesia memiliki strategi pengembangan UMKM
yang diarahkan untuk mendorong UMKM agar mampu meningkatkan kelayakan dan
kapabilitasnya sehingga menjadi bankable. Strategi dimaksud terdiri dari peningkatan
kapasitas UMKM, peningkatan akses keuangan, meminimalisir kesenjangan informasi, dan
peningkatan koordinasi dan kerja sama dengan stakeholders.
Untuk itu, Bank Indonesia sudah sejak lama mengembangkan penelitian Baseline
Economic Survei (BLS). Penelitian ini berupaya mengidentifikasi berbagai peluang investasi
di daerah yang bermuara pada pemberian informasi potensi ekonomi suatu daerah. Dalam
perkembangan selanjutnya, pengembangan potensi ekonomi daerah di tujukan untuk
memberikan informasi kepada stakeholders mengenai komoditas/produk/jenis usaha
(KPJU) yang potensial yang menjadi unggulan daerah untuk dikembangkan. Penelitian BLS
difokuskan terhadap Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang merupakan pel aku
ekonomi mayoritas di daerah.
Data dan informasi dalam BLS meliputi berbagai aspek. Aspek makro berupa kebijakan
pemerintah, baik Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah dan potensi ekonomi
daerah dalam rangka pengembangan UMKM. Sementara pada aspek m ikro, meliputi
4 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
kondisi dan potensi UMKM. Hasil penelitian tersebut selanjutnya akan didesiminasikan
pada sistem informasi info UMKM yang dapat diakses melalui website www.bi.go.id.
Pada penelitian KPJU Unggulan UMKM ini menggunakan Metode Analytical Hierarchy
Process (AHP) yang dimodifikasi atau modified AHP. Disebut demikian karena penelitian
ini juga menggunakan Metode Borda dan Metode Bayes dalam menetapkan KPJU
Unggulan UMKM kecamatan, kabupaten/kota dan provinsi. Dengan demikian, nantinya
tiap kabupaten/kota di suatu provinsi diharapkan memiliki KPJU Unggulan dari berbagai
sektor ekonomi yang patut dan cocok untuk dikembangkan. Selanjutnya, dalam rangka
memenuhi salah satu peran Bank Indonesia yaitu dalam pengendalian inflasi, maka analisis
dalam penelitian KPJU Unggulan juga memberikan informasi mengenai sumbangan KPJU
Unggulan atau komoditas pembentuknya terhadap inflasi. Dalam hubungan ini, maka
akan dilakukan pendalaman terhadap komoditas-komoditas pembentuk inflasi di masing-
masing provinsi, khususnya untuk setiap KPJU Unggulan lintas sektor yang sudah
ditetapkan pada tingkat provinsi. Untuk Kriteria Unggulan dapat dilihat dari beberapa
perspektif yaitu :
1. Perspektif Tujuan
Dalam perspektif ini penentuan KPJU Unggulan dengan mempertimbangkan tindak
lanjut, tujuan atau target yang ingin dicapai, misalnya meyakinkan investor untuk
menanamkan dananya di bisnis KPJU Unggulan yang terpilih dengan jaminan return
yang cepat, atau untuk memberikan stimulasi bagi usaha mikro dan kecil yang
berpotensi unggul.
2. Perspektif Keberpihakan
Pemilihan KPJU Unggulan dengan melibatkan unsur keberpihakan, misalnya
keberpihakan pada pengusaha lokal.
3. Perspektif Skenario Kebijakan
Disebut unggulan, karena dilihat dari kondisi saat ini (eksisting) KPJU Unggulan
dibanding dengan yang lain tanpa melihat ada kontradiksi dengan skenario kebijakan
pemerintah normatif.
4. Perspektif Business Life Cycle (BLC)
KPJU disebut unggulan dengan melihat tahap siklus usahanya. Apakah KPJU dalam
tahap mature karena saat ini unggul dibanding KPJU yang lain (meskipun
kemungkinan besar akan mengalami decline setelah melewati fase mature), atau saat
ini tidak terlalu unggul namun berpotensi besar unggul di masa depan (fase growth).
Hal ini akan menimbulkan konsekuensi pada perspektif strategi pengembangan.
Dengan melihat perspektif di atas, diharapkan program akan menjadi lebih fokus.
Pemerintah Daerah dapat memprioritaskan kebijakan ekonomi melalui pengembangan
KPJU Unggulan di kabupaten/kota dan provinsi sebagai upaya untuk menciptakan
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 5
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
B. TUJUAN
Penelitian ini bertujuan sebagai berikut:
1. Mengenal dan memahami mengenai:
Profil daerah, meliputi: kondisi geografis, demografi, perekonomian, dan potensi
sumber daya.
Profil UMKM di Provinsi Maluku termasuk faktor pendorong dan penghambat
dalam pengembangan UMKM.
Kebijakan Pemerintah, (provinsi dan kabupaten/kota) yang terkait dengan
pengembangan UMKM.
Peranan perbankan dalam pengembangan UMKM.
2. Memberikan informasi tentang KPJU Unggulan yang perlu mendapat prioritas untuk
dikembangkan di Provinsi Maluku, kabupaten/kota dan kecamatan dalam rangka:
Mendukung pembangunan ekonomi daerah;
Menciptakan lapangan kerja dan menyerap tenaga kerja; serta
Meningkatkan daya saing daerah.
3. Memberikan informasi dan permasalahan yang timbul dari masing-masing KPJU
Unggulan lintas sektoral di masing-masing kabupaten/kota, misal mengenai bahan
baku, tenaga kerja, teknologi yang digunakan, produksi, kondisi permintaan, harga
dan lokasi (kecamatan).
4. Memberikan informasi tentang KPJU potensial, yaitu KPJU yang saat ini belum menjadi
unggulan namun memiliki potensi untuk menjadi unggul di masa datang apabila
mendapatkan perlakuan atau kebijakan tertentu.
5. Memberikan rekomendasi berupa:
KPJU Unggulan dan KPJU Potensial yang perlu/dapat dikembangkan di masing -
masing kabupaten/kota.
Peranan perbankan dalam pengembangan KPJU Unggulan.
Kebijakan kepada Pemerintah Daerah (provinsi dan kabupaten/kota), yang
dikaitkan pula dengan kebijakan Pemerintah Pusat, dalam rangka pengembangan
KPJU Unggulan UMKM.
6 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
PENELITIAN PENGEMBANGAN
KOMODITAS/PRODUK/JENIS USAHA (KPJU) UNGGULAN
USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH (UMKM)
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
10 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
2.
A. DAERAH PENELITIAN
Penelitian pengembangan Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulan ini
dilakukan di Provinsi Maluku yang mencakup level provinsi, kabupaten/kota hingga
kecamatan. Data awal Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) diperoleh di tingkat
kecamatan dan digunakan sebagai basis data berikutnya di tingkat kabupaten/kota hingga
provinsi. Terdapat 11 kabupaten/kota dan 118 kecamatan seperti yang tercantum dalam
tabel berikut.
f. Dinas Perkebunan
g. Dinas Perikanan dan Kelautan
h. Dinas Peternakan
i. Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil & Menengah
j. Dinas Perindustrian dan Perdagangan
k. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
l. Biro Perekonomian
m. Kamar Dagang dan Industri
n. Asosiasi usaha/Pelaku usaha
o. Perbankan
p. Ekonom/Perguruan Tinggi
Sedangkan narasumber di tingkat kecamatan adalah pakar atau tenaga ahli yang
mewakili:
a. Camat
a. Sekretaris Camat
b. Seksi Ekonomi dan Pembangunan
c. Seksi Kesejahteraan Sosial
d. Seksi Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat
e. Tokoh masyarakat yang memahami potensi ekonomi kecamatan
8. Data Sekunder, yaitu data dan informasi yang diperoleh dari dokumen/publikasi/
laporan penelitian dari dinas/instansi maupun sumber data lainnya yang menunjang.
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 13
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
kebalikannya (1 1/9), dimana skala ini memberikan nilai berupa tingkat kepentingan
seperti tabel di bawah ini.
atau focus group discussion. Peserta juga harus homogen, misalnya group stakeholders
lembaga perbankan saja, group stakeholders pemerintah saja. Yang jelas, penilaian
group harus benar-benar memadukan logika matematika (konsistensi logis/logical
consistency) dan prinsip kehati-hatian. Dengan AHP, sangat dimungkinkan untuk
mengambil keputusan bersama dalam group dengan mempertimbangkan
pengalaman, pengetahuan dan kewenangan dari setiap responden tenaga ahli yang
menjadi anggota group. Karenanya, tidak diperlukan konsensus atau voting.
Prinsip logical consistency penting untuk menjaga kekonsistensian nilai dari
beberapa elemen yang diperbandingkan. Jika tidak maka pembandingan tersebut
tidak memenuhi logical consistency dan pengukuran harus diulang untuk
mendapatkan pengukuran yang tepat. Secara matematik, indikator terhadap
konsistensi diukur dengan menggunakan Consistency Index (CI) dengan rumus:
CI = (λmaks n) / (n 1)
dimana:
λmaks = Eigenvalue terbesar yang mungkin
n = Jumlah elemen yang dibandingkan dalam matriks pairwise
comparison
AHP mengukur seluruh konsistensi penilaian dengan menggunakan Consistency
ratio (CR) yang dirumuskan CR = CI / Random Index dengan nilai mengacu pada tabel
berikut.
Penilaian dianggap konsisten jika nilai CR tidak lebih dari 0.10 atau 10%. Bila
melebihi maka penilaian dianggap tidak konsisten dan perlu direvisi. Sebagai contoh,
suatu matriks A yang mempunyai Eigenvector (W1, W2 , W3) = (0.77, 0.06, 0.17) dengan
CR = 17% (atau 0.17) dikategorikan kurang konsisten. Oleh karena itu matriks A perlu
direvisi dengan cara menggantikan nilai a ij dengan Wi/Wj apabila selisih absolut aij
dengan Wi/Wj terbesar.
Jadi, AHP memberikan kesempatan bagi perorangan atau kelompok (group) untuk
membangun gagasan-gagasan dan mendefinisikan persoalan dengan cara membuat
asumsi mereka masing-masing dan memperoleh pemecahan yang diinginkan. Metode
pairwise comparison
masalah yang multi obyek dan multi kriteria yang berdasar pada perbandingan
preferensi dari setiap elemen dalam hierarki.
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 17
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
2. Expert Choice
Expert Choice dibuat khusus oleh Expert Choice Inc USA untuk membantu
pengambilan keputusan berbasis teknologi pengambilan keputusan Analytical
Hierarchy Process. Expert Choice adalah perusahaan penyedia software dan layanan
analisis portofolio perusahaan serta sistem pengambilan keputusan yang berdiri tahun
1983. Software Expert Choice memberikan kemudahan memadukan kepakaran dan
kebijakan dalam mengambil keputusan. Dapat digunakan pada area aplikasi: alokasi
sumber daya, seleksi vendor, perencanaan strategis, manajemen sumber daya manusia,
pengkajian tingkat risiko, manajemen proyek, analisis biaya dan keuntungan.
Expert choice memberikan kemudahan-kemudahan, antara lain:
Fasilitas GUI (Graphical User Interface) yang mudah digunakan sehingga cocok
digunakan baik bagi kalangan perusahaan ataupun bagi kalangan akademik yang
baru saja mempelajari tentang seluk beluk decission support system.
Banyak fitur yang menyediakan pemodelan decission support system secara baik,
tanpa perlu melakukan instalasi atau setting ulang parameter-parameter yang
terlalu banyak.
Software Expert Choice juga memberikan sejumlah sarana: memfasilitasi dalam
mengidentifikasi tujuan pengambilan keputusan, memfasilitasi dalam identifikasi
alternatif solusi yang akan diambil, dan melakukan penilaian keterkaitan antara
tujuan dengan alternatif solusi yang akan diambil.
18 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
Pengujian konsistensi ini dilakukan setelah nilai prioritas untuk setiap elemen dan
suatu tingkatan yang diperoleh.
Expert choice memberikan kemudahan dalam melakukan evaluasi konsistensi
dari jawaban penilaian berpasangan, selain itu expert choice juga memberikan
kemudahan untuk mengetahui jawaban mana yang tidak memenuhi konsistensi
logis.
3. Borda
Metode Borda ditemukan oleh Jean-Charles de Borda pada abad ke-18. Metode
digunakan untuk menganalisis keberagaman variabel yang diteliti. Keistimewaan
metode ini dapat mengatasi kesulitan pada metode lain dimana orang-orang/sesuatu
yang tidak berada pada rangking pertama akan secara otomatis dihapuskan.
Metode ini dipakai untuk menetapkan peringkat pada pemungutan suara secara
preferensial. Alternatif pilihan dengan posisi peringkat atas diberi nilai lebih tinggi
dengan kandidat pada posisi peringkat berikutnya dalam suatu perbandingan
berpasangan. Tahap penyelesaian kasus dengan metode Borda dapat dijelaskan
sebagai berikut :
a. Penentuan nilai peringkat pada suatu urutan alternatif pilihan dengan urutan
teratas diberi nilai m dimanah m adalah total jumlah pilihan dikurangi 1. Posisi
pada urutan kedua diberi nilai m-1 dan seterusnya sampai pada urutan terakhir
diberi nilai 0.
b. Nilai m digunakan sebagai pengali dari suara yang diperoleh pada posisi yang
bersangkutan.
c. Berdasarkan perhitungan nilai fungsi Borda dari alternatif pilihan tersebut maka
pilihan dengan nilai tertinggi merupakan pilihan yang paling disukai responden.
Pada penelitian ini, setiap KPJU Unggulan per sektor/subsektor dari setiap
Kabupaten/Kota dilakukan penjumlahan nilai skor dari KPJU yang muncul pada tiap-
tiap kabupaten/kota dan sesuai perhitungan dengan metode Borda ditetapkan
maksimal 10 KPJU per sektor/subsektor ekonomi.
4. Bayes
Sementara Metode Bayes merupakan salah satu teknik yang digunakan untuk
melakukan analisis dalam pengambilan keputusan terbaik dari sejumlah alternatif
dengan tujuan menghasilkan perolehan yang optimal. Untuk menghasilkan keputusan
yang optimal, perlu pertimbangan berbagai kriteria.
Pembuatan keputusan dengan metode Bayes dilakukan melalui upaya
penguantifikasian kemungkinan terjadinya suatu kejadian dan dinyatakan dengan
suatu bilangan antara 0 dan 1 atau skala konversinya. Namun sering kali hal ini
20 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
dianggap sebagai probabilitas pribadi atau subjektif, dimana bobot Bayes didasarkan
pada tingkat kepercayaan, keyakinan, pengalaman, serta latar pengambil keputusan.
Persamaan Bayes yang digunakan untuk menghitung nilai setiap alternatif yang
sering disederhanakan menjadi:
𝑚
Dimana:
Total Nilai i = total nilai akhir dari alternatif ke-i
Nilai ij = nilai dari alternatif ke-i pada kriteria ke-j
Kritj = tingkat kepentingan (bobot) kriteria ke-j
i = 1, 2, 3, ...n; n = jumlah alternatif
j = 1, 2, 3, ...m; m = jumlah kriteria
Nilai peluang didapatkan dari suatu informasi awal yang dapat bersifat subjektif
maupun objektif. Nilai peluang ini dapat diperbaiki dengan adanya informasi
tambahan yang didapat dari sejumlah percobaan. Informasi awal tentang nilai peluang
ini disebut distribusi prior, sedangkan nilai peluang yang sedang diperbaiki dengan
informasi tambahan disebut peluang prosterior.
a. Kriteria Bayes
Pengambilan keputusan merupakan suatu pemilihan aksi a dari sekelompok
aksi yang mungkin (A). Pemilihan aksi harus dengan mengetahui akibat dari aksi
terpilih, biasanya merupakan fungsi dari status situasi (states of nature). Suatu
status situasi menggambarkan situasi atau keadaan nyata yang sebenarny a
dimana aksi akan diaplikasikan. Nilai kinerja dari setiap aksi a dan status situasi
digambarkan dengan menggunakan payoff Matrix, yang terbentuk seperti tabel di
bawah ini
adalah status situasi yang dapat berupa kondisi, kriteria seleksi, atau
persyaratan pemilihan, a dapat berupa: aksi, strategi atau pilihan, sedangkan x
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 21
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
adalah nilai penampakan dari setiap aksi dan status situasi. Apabila satuan (unit)
dari setiap x sama, maka dengan matriks ini dapat langsung dilakukan perhitungan
untuk pemilihan aksi, tetapi satuan dari x tidak sama, matriks ini harus diubah dulu
ke dalam bentuk CPI (Comparative Performance Index), caranya adalah dengan
menentukan nilai minimum pada setiap lajur (setiap status situasi) dan menetapkan
nilai minimum tersebut sama dengan seratus. Kemudian nilai lain dalam lajur yang
sama dibandingkan dengan nilai minimum tersebut. Akibat dari aksi yang dipilih
dapat diukur dengan mengasumsikan adanya suatu fungsi kerugian (loss function)
dengan simbol (a, ). Fungsi tersebut merefleksikan kerugian yang diderita apabila
memilih aksi a pada status situasi serta didefinisikan untuk setiap kombinasi a dan
.
Prosedur pengambilan keputusan yang dilakukan tanpa adanya percobaan,
dibantu dengan penggunaan nilai peluang prior inilah yang disebut dengan
kriteria Bayes. Pada prosedur ini si pembuat keputusan akan memilih aksi
meminimumkan dugaan kerugian (expected loss) yang dievaluasi menurut nilai
peluang prior. Perhitungan dugaan kerugian l(a) untuk diskrit adalah:
𝑠𝑒𝑚𝑢𝑎 𝑘
b. Prosedur Bayes
Data yang didapatkan dari hasil percobaan digunakan dalam proses
pengambilan keputusan. Distribusi peluang posterior dari adalah suatu distribusi
peluang bersyarat dari dengan diberikan X = x. Keputusan dicari dengan
menghitung terlebih dahulu distribusi peluang posterior dari untuk setiap X = x,
setelah itu dipilih aksi yang meminimumkan dugaan kerugian ln(a) yang serupa
dengan pernyataan resiko, termasuk biaya percobaan. Untuk yang diskrit
perhitungan dugaan kerugian adalah:
𝑠𝑒𝑚𝑢𝑎 𝑘
Untuk yang kontinu, distribusi peluang posterior dinyatakan dalam ℎ|X=x (𝑦),
dengan perhitungan dugaan kerugian adalah:
∞
Metode Bayes dipilih karena satuan skor KPJU Unggulan yang dipakai seragam dan
menggunakan nilai hasil pengukuran nyata/desimal. Metode Bayes digunakan pada
tahapan pembobotan sektor/subsektor di tingkat kabupaten/kota serta pada tahapan
Penentuan KPJU Unggulan Lintas Sektoral di tingkat kabupaten/kota dan tingkat
provinsi. Jadi setelah dilakukan pemilihan KPJU per sektor/subsektor di tingkat
kabupaten/kota dan provinsi dengan metode AHP, maka dilakukanlah kemudian
pemilihan KPJU lintas sektoral dengan metode Bayes, setelah terlebih dahulu terhadap
alternatif KPJU per sektor/subsektor dilakukan normalisasi. Nantinya, berdasarkan
perhitungan dengan metode normalisasi itu kemudian ditetapkan maksimal 5 (lima)
KPJU Unggulan dan 5 (lima) KPJU Potensial lintas sektoral ditingkat kabupaten/kota.
Juga ditetapkan 10 KPJU Unggulan lintas sektoral di tingkat provinsi. Dalam teknis
perhitungannya, untuk mendapatkan KPJU lintas sektoral tersebut, skor KPJU
Unggulan sektor/subsektor dikalikan dengan bobot sektor/subsektor ekonomi dari
KPJU Unggulan yang bersangkutan.
6. Analisis Inflasi
Analisis Inflasi adalah analisis untuk melihat sejauh mana KPJU Unggulan tersebut
memiliki sumbangan pada pembentukan inflasi di masing-masing provinsi (misal:
cabai, beras). Apabila KPJU Unggulan tersebut bukan penyumbang inflasi secara
langsung, maka perlu dianalisis komoditas pembentuknya (misal: roti yang dibuat dari
gandum atau beras).
data yang ada diupayakan mencakup data perkembangan organisasi 3 tahun sebelum
dilakukan analisis, apa yang akan diinginkan pada tahun saat dilakukannya analisis
serta kecenderungan organisasi untuk 5 tahun ke depan pasca analisis. Hal ini
dimaksudkan agar strategi yang akan diambil memiliki dasar dan fakta yang dapat
dipertanggungjawabkan.
S (Strength) atau faktor kekuatan adalah sumber daya, keterampilan, atau
keunggulan-keunggulan lain relatif terhadap pesaing dan kebutuhan pasar yang
dilayani organisasi. Kekuatan adalah kompetensi khusus (distinctive competence) yang
memberikan keunggulan komparatif bagi organisasi di pasar. Sebaliknya, W
(Weakness) atau faktor kelemahan adalah keterbatasan atau kekurangan dalam
sumber daya, keterampilan dan kapabilitas yang secara serius menghambat kinerja
efektif organisasi/perusahaan. O (Opportunity) atau faktor peluang adalah situasi
penting yang menguntungkan dalam lingkungan organisasi/perusahaan. Sementara, T
(Threat) atau faktor tantangan adalah situasi penting yang tidak menguntungkan
dalam lingkungan organisasi/ perusahaan.
Kompetensi Inti organisasi akan diidentifikasi dalam analisis unsur Strength.
Sebuah pernyataan dalam unsur Strength layak disebut sebagai kompetensi inti - bila
resultansi kekuatan dan kelemahannya positif. Kemampuan inti atau kompetensi inti
(core competence) biasanya ditandai dengan bobot dan hasil kali skor dengan bobot
yang tertinggi pada variabel Strength. Atau jika pendekatan analisisnya kualitatif,
kompetensi inti ditandai oleh variabel Strength yang paling menonjol signifikansinya.
Analisis SWOT yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif
Matriks Kearns (1992). Matriks ini menampilkan delapan kotak, yaitu dua paling atas
adalah kotak faktor eksternal (Peluang dan Tantangan) sedangkan dua kotak sebelah
kiri adalah faktor internal (Kekuatan dan Kelemahan). Empat kotak lainnya merupakan
kotak isu-isu strategis yang timbul sebagai titik hasil pertemuan antara faktor-faktor
internal dan eksternal. Pada langkah ini, komponen-komponen faktor SWOT organisasi
yang telah didapatkan dimasukkan ke dalam kotak yang tersedia.
EKSTERNAL
PELUANG TANTANGAN
(OPPORTUNITY) (THREATS)
INTERNAL
Mobilisasi
KEKUATAN Keunggulan Komparatif
(Mobilization)
(STRENGTH) (Comparative Advantage)
Pada penelitian ini, pendekatan analisis SWOT hingga tahap pemetaan kuadran
beserta rekomendasi strategis dan taktisnya digunakan untuk memetakan posisi KPJU
Unggulan di level Provinsi. Sementara pendekatan analisis SWOT beserta rekomendasi
strategis dan taktisnya tanpa pemetaan kuadran secara detail digunakan untuk
memetakan posisi KPJU Unggulan di level kabupaten/kota. Penggunaan analisis SWOT
dilakukan melalui pendekatan FGD.
peserta FGD sebagai suatu group, bukan orang per orang. Selalu melemparkan
c. FGD adalah diskusi terfokus bukan diskusi bebas. Prinsip ini melengkapi prinsip
pertama di atas. Diingatkan bahwa jangan hanya mengejar interaksi dan dinamika
Selama diskusi berlangsung moderator harus fokus pada tujuan diskusi, sehingga
Dalam penelitian ini, FGD digunakan di setiap level provinsi dan kabupaten/ kota
dengan menyiapkan seorang moderator yang berperan sebagai fasilitator dalam
diskusi yang diikuti 7 (tujuh) sampai dengan 12 peserta responden ahli, dimana
sebagiannya merupakan responden AHP sebelumnya. Moderator dalam FGD
dilengkapi dengan moderator guideline, yang merupakan dokumen yang berisi
panduan bagi moderator mengenai topik FGD. Moderator guideline memiliki fungsi
yang hampir sama dengan kuesioner pada metode survei, sehingga perlu dipahami
secara mendalam oleh moderator. Manfaat dari FGD adalah FGD dapat fokus terhadap
penelitian dan mengembangkan hipotesis penelitian yang relevan dengan
mengeksplorasi secara lebih mendalam masalah untuk diselidiki dan kemungkinan
penyebabnya, dapat merumuskan pertanyaan yang tepat untuk lebih terstruktur,
menyurvei skala yang lebih besar, membantu memahami dan memecahkan masalah
tak terduga diintervensi, mengembangkan pesan yang tepat untuk program
pendidikan kesehatan dan kemudian mengevaluasi pesan untuk kejelasan dan dapat
menggali topik kontroversial.
9. Indepth Interview
Wawancara mendalam atau indepth interview merupakan salah satu metode yang
paling umum dalam pengumpulan data selain focus group discussion (FGD).
Wawancara adalah percakapan yang berlangsung secara sistematis dan terorganisasi
yang dilakukan oleh peneliti yang nantinya akan menjadi pewawancara dengan
sejumlah individu yang akan diwawancara atau responden. Metode ini banyak
dilakukan untuk penelitian eksploratif, deskriptif maupun eksplanatif. Dalam proses
wawancara, peneliti atau pewawancara haruslah m enentukan siapa yang ingin
diwawancarai apakah informan atau responden. Informan dan responden merupakan
dua hal yang berbeda dimana informan adalah individu yang memiliki keahlian serta
pemahaman terbaik mengenai isu-isu tertentu sehingga di sini informan merupakan
narasumber, sementara responden adalah individu yang oleh pewawancara ingin
mengetahui informasi mengenai diri dari responden itu sendiri seperti pendiriannya,
sikapnya, serta pandangannya terhadap isu tertentu (Silalahi, 2006).
28 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
Wawancara terbagi menjadi dua jenis, yaitu wawancara terstruktur dan tidak
terstruktur. Wawancara terstruktur ini memerlukan jadwal yang pasti yang ditentukan
oleh pewawancara. Selain itu dalam wawancara ini haruslah dipastikan responden
akan menerima stimulus wawancara yang sama, pertanyaan yang sama dan tiap
responden dapat menangkap maksud pertanyaan itu dengan sama. Wawancara
terstruktur ini dapat dilakukan oleh peneliti apabila telah mengetahui secara jelas
mengenai apa saja informasi yang dibutuhkan dan juga telah memiliki satu daftar
pertanyaan yang sudah ditentukan sebelumnya. Wawancara tak terstruktur adalah
wawancara yang tidak memiliki setting wawancara dengan pertanyaan yang telah
direncanakan yang akan ditanyakan kepada responden. Wawancara ini secara khas
hanyalah memiliki satu daftar tentang topik atau isu. Wawancara tak terstruktur ini
memiliki kelebihannya yang utama yaitu dapat melakukan probing dimana probing ini
memiliki dua fungsinya yang utama yaitu untuk memotivasi responden dalam
mengelaborasi atau mengklarifikasi suatu jawaban ataupun untuk menjelaskan alasan
atas jawaban yang diberikan dan dapat membantu fokus percakapan dalam topik
khusus dari wawancara (Silalahi, 2006).
Dalam penelitian ini, digunakan wawancara terstruktur secara tatap muka kepada
sejumlah responden di setiap wilayah dengan mempertimbangkan tingkat
kompleksitas dari isu yang dibahas, waktu wawancara yang akan diambil, waktu yang
disediakan oleh tiap-tiap responden atau kelompok serta wilayah geografis yang
diliputi. Di level provinsi dan kabupaten/kota, responden yang dimaksud berkisar 4
(empat) hingga 5 (lima) responden untuk kuesioner terstruktur AHP dan 7 (tujuh)
hingga 12 untuk kuesioner terstruktur pengganti FGD secara utuh atau bergantung
keperluan jika jumlah peserta FGD dinilai belum memenuhi kelayakan dikarenakan
pertimbangan ilmiah. Sementara di level kecamatan, responden yang dimaksud
berjumlah 3 (tiga) orang.
2. Tahap Pembobotan
a. Pada tingkat Provinsi: Pembobotan Tujuan, Faktor dan Kriteria. Pada tahap ini
dilakukan pembobotan terhadap tujuan, faktor serta kriteria untuk AHP.
1. Variabel pembobotan Tujuan terdiri dari 1) pertumbuhan ekonomi, 2)
penciptaan lapangan kerja, dan 3) peningkatan daya saing daerah. Hasil
pembobotan akan digunakan sebagai dasar penetapan KPJU Unggulan di
seluruh kecamatan dan kabupaten/kota
2. Variabel pembobotan Faktor terdiri dari 1) lnput, 2) Proses, dan 3) Output
kegiatan usaha. Hasil pembobotan akan digunakan sebagai dasar penetapan
KPJU Unggulan di seluruh kabupaten/kota.
3. Variabel pembobotan Kriteria terdiri dari:
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 31
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
yang dianggap unggulan. Berdasarkan analisis AHP ditetapkan maksimal 5 (lima) KPJU
Unggulan UMKM untuk setiap sektor/subsektor ekonomi di tingkat kabupaten /kota.
6. Tahap Penentuan KPJU Unggulan Lintas Sektoral dengan Metode Bayes di tingkat
Kabupaten/Kota
Berdasarkan hasil pemilihan KPJU Unggulan UMKM per sektor/Subsektor di tingkat
kabupaten/kota dengan metode AHP, dilakukan pemilihan KPJU Unggulan UMKM
lintas sektoral dengan metode Bayes. Namun, terlebih dahulu terhadap alternatif KPJU
34 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
9. Tahap Penentuan KPJU Unggulan Lintas Sektoral dengan Metode Borda di Tingkat
Provinsi
Berdasarkan hasil pemilihan KPJU Unggulan UMKM per sektor/subsektor di tingkat
provinsi, dilakukan pemilihan KPJU Unggulan UMKM lintas sektoral tingkat provinsi
dengan metode Bayes. Berdasarkan perhitungan dengan metode Bayes ditetapkan
maksimal 10 (sepuluh) KPJU Unggulan UMKM lintas sektoral di tingkat provinsi.
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 35
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
10. Tahap Pendalaman KPJU Unggulan Lintas Sektoral di Tingkat Provinsi dan Analisis
Perspektif Business Life Cycle (BLC) serta Peluang KPJU Unggulan UMKM terhadap
Pembentukan Inflasi di Provinsi
Pendalaman ini dilakukan untuk mengetahui potensi dan arah kebijakan yang
tepat untuk pengembangan KPJU Unggulan UMKM lintas sektoral yang terpilih. Di sisi
lain, dalam konteks analisis BLC, dilakukan pendalaman apakah KPJU Unggulan UMKM
terpilih masih berada pada posisi tahap introduksi, tahap pertumbuhan, tahap matang,
atau sudah mencapai tahap kejenuhan dan cenderung menurun, dan sampai berapa
lama KPJU Unggulan UMKM tersebut mampu bertahan pada posisi tersebut.
Pendalaman dilakukan melalui proses Focus Group Discussion (FGD) dengan
narasumber stakeholder di level provinsi. Khusus untuk analisis BLC. pendalaman
diperuntukkan pada narasumber yang memahami dan merupakan praktisi KPJU
Unggulan UMKM terpilih. Narasumber tersebut adalah pengurus daerah (DPD) asosiasi
atau praktisi yang terkait KPJU Unggulan UMKM terpilih.
Faktor yang menjadi titik pembahasan pada penentuan BLC KPJU Unggulan
UMKM terpilih adalah kondisi eksisting dan prospek KPJU Unggulan UMKM dalam
penyerapan tenaga kerja, kebutuhan pasar, dan sumbangan terhadap perekonomian
daerah. Sebagai bahan penguat juga digunakan data sekunder dari
dokumen/publikasi/laporan penelitian mengenai hal serupa dari dinas/instansi maupun
sumber data lainnya yang menunjang. Adapun untuk analisis inflasi KPJU Unggulan
UMKM provinsi, dilakukan melalui data sekunder (statistik) komoditas penyumbang
inflasi daerah. Melalui data tersebut, akan didapatkan apakah KPJU Unggulan UMKM
atau komoditas-komoditas pembentuknya termasuk komoditas penyumbang inflasi
daerah atau bukan.
36 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
4. Akademisi (1 orang)
c. Menggali informasi lebih dalam tentang potensi dan masalah yang dihadapi
UMKM dalam mengembangkan 10 prioritas KPJU dari perspektif pelaku usaha
UMKM dan Instansi terkait. Informasi yang digali meliputi supply chain (rantai
pasokan) mulai dari penyediaan bahan baku, penyediaan sarana produksi, proses
produksi, pemasaran, hingga distribusinya. Dibahas untuk masing-masing KPJU,
dimanah letak titik kekuatan dan titik kritisnya (kelemahan) selama ini.
Peserta dari kalangan pelaku usaha atau asosiasi UMKM diminta untuk melihat
rantai pasokan di atas dan mengevaluasi KPJU memiliki kelemahan dan kekuatan
di titik yang mana. Peserta diminta menempelkan metaplan warna merah pada
titik yang dianggap kritis dan metaplan warna hijau pada titik yang dianggap stabil
dalam pengembangan masing-masing KPJU.
d. Melakukan brainstorming ide dan informasi untuk mengatasi masalah pada
masing-masing KPJU. Peserta dari instansi sektoral terkait juga dapat
menyampaikan program-program yang sudah dijalankan untuk mengatasi masalah
tersebut. Peserta FGD diminta untuk menuliskan ide-idenya di metaplan dan
menempelkannya di kertas plano.
e. Mengelompokkan ide-ide yang sejenis dan mendiskusikannya, termasuk dalam
masalah keefektifan program dari instansi sektoral di tingkat lapangan dalam
mengatasi masalah tersebut.
KPJU Unggulan dirumuskan dengan tujuan utama yang paling dominan adalah
Pertumbuhan Ekonomi (0,392), berikutnya menyusul Peningkatan Daya Saing (0,349) dan
44 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
Penciptaan Lapangan Kerja (0,259). Perumusan KPJU ini bertujuan untuk mengembangkan
sektor UMKM yang mengakar di masyarakat.
Selain merumuskan bobot kepentingan dalam tujuan penetapan KPJU Unggulan, pada
penelitian sebelumnya juga dilakukan penilaian terkait dengan proporsi/bobot
kepentingan dalam kriteria penetapan KPJU Unggulan di tingkat kabupaten/kota dan di
tingkat kecamatan. Nilai bobot kriteria tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini:
B. PROVINSI MALUKU
1. PROFIL DAERAH
a. Letak Geografi
Provinsi Maluku merupakan salah satu provinsi yang berada di kawasan Timur
Negara Republik Indonesia. Wilayah Provinsi Maluku secara astronomis berada
0 0 0 0
antara 2 30` - 9 Lintang Selatan dan 124 136 Bujur Timur. Sebagai wilayah yang
2
berbentuk kepulauan, Provinsi Maluku memiliki luas wilayah 46.914,03 km .
Terdapat 1.392 pulau di wilayah Maluku membuat Provinsi Maluku dijuluki sebagai
Provinsi Seribu Pulau. Secara geografis, Provinsi Maluku berbatasan dengan Bayas
Laut Seram dan Provinsi Maluku Utara di bagian Utara, Provinsi Papua di bagian
Timur, Laut Arafura, Negara Timor Leste, dan Australia di bagian Selatan, serta
Provinsi Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Tengah di bagian Barat.
Provinsi Maluku terdiri dari sembilan kabupaten dan dua kota. Sembilan
kabupaten tersebut antara lain Kepulauan Tanimbar, Maluku Tenggara, Maluku
Tengah, Buru, Kepulauan Aru, Seram Bagian Barat, Seram Bagian Timur, Maluku
Barat Daya, dan Buru Selatan. Adapun dua kota di Provinsi Maluku adalah Kota
Ambon dan Tual. Kabupaten Kepulauan Aru merupakan wilayah terluas di Provinsi
2
Maluku, yaitu 8.152,42 km atau sebesar 17,38 persen dari total luas wilayah
Provinsi Maluku. Sementara wilayah terkecil adalah Kota Tual yang hanya seluas
2
254,39 km atau sebesar 0,54 persen dari total luas wilayah Provinsi Maluku.
c. Demografi
Penduduk Maluku dari tahun ke tahun mengalami peningkatan yang cukup
berarti. Jumlah penduduk pada tahun 2020 sebanyak 1.848,92 ribu jiwa, meningkat
48 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
17 persen dari tahun 2010. Artinya dalam periode tersebut penduduk Maluku telah
bertambah lebih dari 315,42 ribu jiwa. Laju Pertumbuhan penduduk Maluku pada
periode 2010-2020 sebesar 1,83 persen. Sebagaimana pertumbuhan penduduk,
persebaran penduduk di Maluku juga tidak merata. Pada tahun 2020 porsi terbesar
penduduk Maluku berada di Kabupaten Maluku Tenggara (22,88 persen),
kemudian disusul oleh Kota Ambon (18,78 persen) dan Kabupaten Seran Bagian
Barat (11,49 persen). Sisanya, 46,85 persen penduduk tersebar di delapan
kabupaten/kota lainnya. Wilayah kabupaten dengan luas sebesar 98,82 persen dari
wilayah Maluku dihuni oleh sekitar 76,45 persen dari total penduduk Kalimantan
Timur. Sedangkan selebihnya, yaitu 23,55 persen menetap di kota yang luasnya
hanya 1,18 persen dari luas wilayah Maluku. Kepadatan penduduk tertinggi berada
di Kota Ambon sebagai ibu kota Provinsi Maluku. Sedangkan, kepadatan
penduduk terendah berada pada Kabupaten Kepulauan Aru Sehingga, dari tingkat
provinsi, kepadatan penduduk Maluku adalah 39,41 jiwa/km².
Berdasarkan jenis kelamin, seluruh kabupaten/kota di Maluku memiliki rasio
jenis kelamin di atas 100, kecuali Kabupaten Maluku Tenggara, Kota Ambon, dan
Kota Tual. Hal ini menunjukkan bahwa 8 kabupaten di Maluku, jumlah penduduk
laki-laki lebih banyak daripada penduduk perempuan. Adapun untuk rasio jenis
kelamin tertinggi terdapat pada Kabupaten Kepulauan Aru dengan 106,8 dan rasio
terendah berada di Kabupaten Maluku Tenggara dengan 99,1. Rasio jenis kelamin
untuk Provinsi Maluku adalah 102,6.
Tabel 3.6. Jumlah, Laju Pertumbuhan Penduduk, Kepadatan Penduduk, Rasio Jenis
Kelamin Penduduk Menurut Kabupaten/Kota di Maluku, 2020
Laju Kepadatan
Penduduk Rasio Jenis
Kabupaten/Kota Pertumbuhan Penduduk per
(ribu) 2
Kelamin
2010-2020 (%) km
Kepulauan Tanimbar 123,57 1,56 27,67 102,5
Maluku Tenggara 121,51 2,26 117,76 99,1
Maluku Tengah 423,08 1,53 53,19 102,6
Buru 135,23 2,16 27,42 104,8
Kepulauan Aru 102,23 1,90 12,54 106,8
Seram Bagian Barat 212,39 2,49 42,20 104,9
Seram Bagian Timur 137,97 3,26 21,46 103,7
Maluku Barat Daya 81,93 1,43 17,88 105,1
Buru Selatan 75,41 3,35 19,95 105,1
Kota Ambon 347,29 0,46 1.163,02 99,8
Kota Tual 88,28 4,13 347,03 99,7
Prov. Maluku 1.848,92 1,83 39,41 102,6
Sumber: Provinsi Maluku Dalam Angka 2021
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 49
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
Tabel 3.7. Luas Panen, Produktivitas, dan Produksi Padi Menurut Kabupaten/Kota di
Provinsi Maluku, 2019-2020
Luas Panen (ha) Produktivitas (ku/ha) Produksi (ton)
Kabupaten/Kota
2019 2020 2019 2020 2019 2020
Kepulauan 59,86 141,79 28,06 12,32 167,98 174,64
Tanimbar
Maluku Tenggara 0,19 44,59 17,37 18,15 0,33 8,33
Maluku Tengah 9.428,93 12.399,37 38,59 44,53 36.388,86 55.213,33
Buru 12.457,21 13.110,40 38,22 38,57 47.609,83 50.562,38
Kepulauan Aru - - - - - -
Seram Bagian Barat 1.494,91 936,93 30,86 28,96 4.613,33 2.713,68
Seram Bagian 2.535,5 3.050,65 37,37 36,57 9.473,99 11.155,52
Timur
Maluku Barat Daya 0,25 - 17,20 18,33 0,43 -
Buru Selatan - - - - - -
Kota Ambon - - - - - -
Kota Tual - - - - - -
Prov. Maluku 25.976,85 29.643,85 37,82 40,42 98.254,75 119.828,10
Sumber: Provinsi Maluku Dalam Angka 2021
kacang panjang 46.576 kuintal kangkung 46.576 kuintal, dan buncis 16.607
kuintal.
Dari jenis buah-buahan, tercatat pada tahun 2020, produksi beberapa jenis
buah-buahan di Provinsi Maluku diantaranya semangka sebesar 12.377 kuintal,
tomal 41.098 kuintal, alpukat 9.815 kuintal, jambu biji 10.053 kuintal, mangga
59.020 kuintal, nangka 41.098 kuintal dan pepaya 88.685 kuintal.
Jambu
Kabupaten/Kota Semangka Tomat Alpukat Mangga Nangka Pepaya
Biji
Prov. Maluku 12.377 41.098 9.815 10.053 59.020 44.695 88.685
Sumber: Provinsi Maluku Dalam Angka 2021
Dari sektor peternakan, hingga tahun 2020, populasi ternak yang terbesar
di Maluku adalah sapi potong, yaitu mencapai 110.063 ekor. Pada populasi
ternak besar lain, seperti kambing dan babi masing-masing sebesar 103.654
ekor dan 84.290 ekor.
52 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
Untuk jenis unggas, pada 2020 menunjukkan populasi terbesar pada jenis
ayam kampung yaitu sebesar 2.477.837 ekor. Untuk jenis unggas lainnya,
populasinya yaitu 231.280 ekor itik; 172.400 ekor ayam pedaging; dan 69.065
ekor ayam petelur.
Tabel 3.12. Populasi Unggas Serta Jenis Ternak dan Unggas Menurut
Kabupaten/Kota di Provinsi Maluku (ekor), 2020
Ayam Ayam Ayam Itik/Itik
Kabupaten/Kota
Kampung Petelur Pedaging Manila
Kepulauan 16.587 - 562
Tanimbar -
Maluku Tenggara 22.877 3.500 2.500 8.766
Maluku Tengah 769.734 24.000 1.500 1.173
Buru 896.543 1.000 - 185.455
Kepulauan Aru 5.135 - - 576
Seram Bagian Barat 160.862 16.500 7.400 21.754
Seram Bagian Timur 42.402 380 - 3.410
Maluku Barat Daya 21.753 1.080 42.000 2.075
Buru Selatan 301.212 - - 3.813
Kota Ambon 219.287 1.005 115.00 1.269
Kota Tual 21.445 21.600 4000 2.427
Prov. Maluku 2.477.837 69.065 172.400 231.280
Sumber: Provinsi Maluku Dalam Angka 2021
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 53
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
Tabel 3.13. Luas Kawasan Hutan dan Konservasi Perairan Menurut Kabupaten/Kota
di Provinsi Maluku (ha), 2020
Hutan Hutan Hutan Jumlah Luas
Hutan Hutan
Kabupaten/Kota Produksi Produksi Produksi Hutan dan
Konservasi Lindung
Terbatas Tetap Konversi Perairan
Kepulauan 77.199 13.010 78.165 112.045 139.048 419.467
Tanimbar
Maluku Tenggara 18.017 6.438 2.399 2.966 17.322 47.142
Maluku Tengah 175.766 134.233 179.406 28.522 100.732 618.659
Buru 6.849 108.166 109.951 106.912 95.556 427.434
Kepulauan Aru 67.104 6.254 - 194.252 510.346 777.956
Seram Bagian 9.810 91.632 414.405
Barat 32.219 124.699 156.045
Seram Bagian 1.216 107.880 261.069 27.162 115.869 513.196
Timur
Maluku Barat Daya 51.168 34.774 4.584 71.262 173.162 334.950
Buru Selatan - 73.118 101.652 90.768 79.604 345.142
Kota Ambon - 9.511 - - - 9.511
Kota Tual - 9.173 987 - 1.595 11.755
Prov. Maluku 429.538 627.256 894.258 643.699 1.324.866 3.919.617
Sumber: Provinsi Maluku Dalam Angka 2021
3. Perikanan
Perikanan tangkap di Maluku pada tahun 2020 tercatat sebesar 523 ribu
ton dengan nilai sebesar 5,57 triliun rupiah. Kabupaten Kepulauan Aru menjadi
kabupaten dengan volume produksi terbesar dengan 177 ribu ton dengan nilai
2,62 triliun rupiah. Kemudian disusul oleh Kabupaten Maluku Tengah sebesar
122 ribu ton senilai 813 miliar rupiah. Di sektor perikanan budidaya pada tahun
54 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
2020 tercatat sebesar 78 ribu ton dengan nilai 372 miliar rupiah. Kabupaten
Kepulauan Tanimbar menjadi penyumbang produksi perikanan budidaya di
Maluku, yaitu sebesar 34 ribu ton dengan nilai 171 miliar rupiah. Kemudian
disusul oleh Kabupaten Maluku Tenggara sebesar 16 ribu ton dengan nilai 21
miliar rupiah.
Tabel 3.14. Produksi dan Nilai Produksi Perikanan Tangkap dan Perairan Budidaya
Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Maluku, 2020
Perikanan Tangkap Perikanan Budidaya
Kabupaten/Kota Volume Volume
Nilai (Rp) Nilai (Rp)
(ton) (ton)
Kepulauan Tanimbar 10.097,37 134.254.632 34.586,78 171.793.356,50
Maluku Tenggara 94.907,20 414.554.650 16.801,93 21.235.900,00
Maluku Tengah 122.274,40 813.124.760 5.653,97 85.488.650,00
Buru 8.192,04 62.529.841 75,30 2.152.085,00
Kepulauan Aru 177.144,69 2.629.004.344 5.253,33 64.726.275,00
Seram Bagian Barat 33.288,85 194.040.707 8,09 42.800,00
Seram Bagian Timur 19.679,00 152.095.480 56,00 2.031.175,00
Maluku Barat Daya 9.140,00 557.320.640 14.778,15 13.136.133,10
Buru Selatan 15.337,59 173.268.754 0,39 16.840,00
Kota Ambon 2.564,74 25.814.108 139,28 8.327.605,00
Kota Tual 30.638,72 416.380.205 729,38 8.327.605,00
Prov. Maluku 523.261,6 5.572.388.121 78.082,60 372.522.976,00
Sumber: Provinsi Maluku Dalam Angka 2021
5. Perdagangan
Pada tahun 2020 Maluku mengekspor 101.879,67 ton komoditas dengan
nilai FOB sebesar 70,37 juta USD. Angka ini meningkat jika dibandingkan
dengan tahun 2019 sebesar 73.152.05 ton. Berdasarkan volume, Korea Selatan
menjadi negara terbesar tujuan ekspor Maluku dengan volume sebesar
70.495,30 ton. Berdasarkan nilai FOB, Tiongkok menjadi negara terbesar tujuan
ekspor Maluku dengan nilai sebesar 33,17 miliar USD. Sementara pada sisi
impor, volume impor Maluku pada 2020 sebesar 258.387,97 ton yang berasal
dari komoditas bahan bakar mineral dengan nilai FOB sebesar 101,50 juta USD.
Angka ini mengalami penurunan jika dibandingkan tahun 2019, yaitu dengan
volume 327.736,08 ton dan nilai FOB 185,11 juta USD.
Tabel 3.15. Volume dan Nilai Ekspor Menurut Negara Tujuan di Provinsi Maluku,
2019-2020
6. Industri Pengolahan
Di Maluku pada tahun 2020 terdapat 26 perusahaan industri besar sedang.
Berdasarkan klasifikasi industrinya, industri makanan merupakan industri
terbanyak, dengan 18 perusahaan. Industri makanan juga merupakan industri
yang menyerap tenaga kerja terbesar dengan serapan tenaga kerja sebesar
1.027 pekerja. Ditinjau berdasarkan lokasinya, sebaran perusahaan industri
besar sedang di Maluku masih cenderung terpusat di Kota Ambon sebesar 12
perusahaan industri, kemudian disusul oleh Kabupaten Kepulauan Aru sebesar
8 perusahaan industri.
56 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
Tabel 3.16. Jumlah Perusahaan, Tenaga Kerja pada Industri Besar dan Sedang serta
Industri Mikro dan Kecil Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Maluku, 2020
Industri Besar dan Sedang Industri Mikro dan Kecil
Kabupaten/Kota Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Tenaga
Perusahaan Tenaga Kerja Perusahaan Kerja
Kepulauan Tanimbar - - 1.789 1.981
Maluku Tenggara - - 967 1.636
Maluku Tengah 3 576 7.111 8.968
Buru 2 580 2.300 3.710
Kepulauan Aru 8 284 1.238 1.523
Seram Bagian Barat 1 34 3.676 5.425
Seram Bagian Timur - - 1.526 3.136
Maluku Barat Daya - - 1.872 1.963
Buru Selatan - - 1.263 2.198
Kota Ambon 12 739 2.477 3.926
Kota Tual - - 785 1.253
Prov. Maluku 26 2.216 25.064 35.719
Sumber: Provinsi Maluku Dalam Angka 2021
7. Pariwisata
Pada tahun 2020 di Maluku terdapat 20 hotel bintang, dengan sebaran
terbanyak berada di Kota Ambon sebagai ibu kota provinsi, yaitu sebesar 14
hotel bintang. Sisanya berada di kabupaten/kota yang lain dengan sebaran 2
hingga 3 hotel bintang. Karena jumlahnya yang timpang, ada beberapa
kabupaten tidak memiliki hotel bintang, yakni Kabupaten Tanimbar,
Kepulauan Aru, Seram Bagian Barat, Seram Bagian Timur, Maluku Barat Daya,
Buru Selatan, dan Kota Tual. Meski demikian, di seluruh kabupaten/kota sudah
ada hotel non bintang, dengan jumlah340 hotel di Maluku. Di sektor hotel non
bintang, Kota Ambon tetap mendominasi dengan 103 hotel non bintang.
Terkait dengan objek wisata, Kota Ambon sebagai ibu kota provinsi memiliki
39 objek wisata, berupa 24 objek wisata alam dan 15 wisata budaya.
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 57
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
Tabel 3.17. Jumlah Akomodasi, Kamar, dan Tempat Tidur yang Tersedia pada Hotel
Bintang dan Non Bintang Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Maluku, 2020
Tabel 3.18. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) dan Tingkat Partisipasi Angkatan
Kerja (TPAK) Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Maluku, Agustus 2019-2020
TPT TPAK
Kabupaten/Kota
2019 2020 2019 2020
Kepulauan Tanimbar 4,85 4,51 67,88 72,39
Maluku Tenggara 2,58 4,95 59,94 65,24
Maluku Tengah 7,76 7,93 58,14 59,79
Buru 2,81 6,28 65,77 71,69
Kepulauan Aru 4,05 3,83 67,81 69,40
Seram Bagian Barat 5,40 5,47 71,38 71,86
Seram Bagian Timur 3,36 3,61 68,99 68,12
Maluku Barat Daya 3,75 3,60 76,06 70,75
Buru Selatan 2,38 2,31 73,54 73,99
Kota Ambon 12,34 12,84 58,72 60,54
Kota Tual 9,30 8,70 57,00 62,04
Prov. Maluku 7,08 7,57 63,04 65,07
Sumber: Provinsi Maluku Dalam Angka 2021
58 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
f. Prasarana Infrastruktur
1. Prasarana Transportasi
Jalan merupakan prasarana pengangkutan yang sangat penting
keberadaannya dalam menjamin kelancaran kegiatan ekonomi di suatu
wilayah. Oleh karenanya, peningkatan kualitas dan kuantitas jalan perlu
dilakukan agar dapat memudahkan mobilitas penduduk serta memperlancar
lalu lintas barang dari satu daerah ke daerah lain. Dari sana kemudian ekonomi
dapat bertumbuh. Jalan, menurut kondisinya, dapat dibagi menjadi beberapa
kategori. Pada tahun 2020, sebesar 42,97 persen jalan negara di Maluku berada
dalam kondisi baik, dan sisanya dalam kondisi tidak mantap. Untuk jalan
provinsi, kondisinya dapat dikategorikan menjadi baik, sedang, rusak, dan
rusak berat.
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 59
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
Tabel 3.20. Panjang Jalan dan Kondisi Jalan Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi
Maluku (Km), 2020
Kabupaten/Kota Baik Sedang Rusak Rusak Berat Jumlah
Kepulauan Tanimbar 36,05 2,60 0,40 - 39,5
Maluku Tenggara 68,02 8,00 20,80 27,60 124,42
Maluku Tengah 164,84 25,99 42,71 10,80 244,34
Buru 8,20 1,72 25,83 45,87 81,62
Kepulauan Aru 15,20 - 7,00 34,96 57,16
Seram Bagian Barat 47,00 5,50 30,95 38,48 122,93
Seram Bagian Timur 16,80 7,60 37,40 91,60 153,40
Maluku Barat Daya 22,40 5,70 17,80 15,25 61,15
Buru Selatan 32,65 2,00 6,40 60,80 101,85
Kota Ambon 47,98 11,80 10,00 23,29 93,06
Kota Tual 4,71 0,20 - - 4,67
Prov. Maluku 463,85 71.11 199,29 199,29 1.079,43
Sumber: Provinsi Maluku Dalam Angka 2021
3. Prasarana Komunikasi
Dari sisi telekomunikasi secara elektronik, keberadaan base transceiver
station menjadi semakin penting seiring dengan meningkatnya kebutuhan
akan koneksi jaringan di Maluku. Pada tahun 2017 tercatat ada sebanyak 135
menara di Maluku. Dari jumlah tersebut, Kabupaten Kepulauan Tanimbar
tercatat memiliki BTS terbanyak dengan 22 menara. Dari hasil pendataan
potensi desa juga dapat diketahui bahwa desa/kelurahan yang menerima sinyal
4G/LTE semakin meningkat, dari 296 desa/kelurahan di 2019 menjadi 579
desa/kelurahan di 2020. Artinya terjadi peningkatan sebesar 48 persen dari
tahun sebelumnya. Sementara itu, pada tahun 2020, masih ada 90
desa/kelurahan di Maluku yang baru bisa menerima sinyal 2,5G/E/GPRS dan 329
desa/kelurahan bahkan belum tercatat menerima sinyal internet telepon seluler
sama sekali.
4. Prasarana Pendidikan
Salah satu faktor utama keberhasilan pembangunan di suatu negara adalah
tersedianya cukup sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. Berbagai
program terus diupayakan dalam mempercepat peningkatan kualitas SDM,
yang pada akhirnya akan menciptakan SDM yang tangguh, yang siap bersaing
di era globalisasi. Peningkatan SDM sekarang ini lebih difokuskan pada
pemberian kesempatan seluas-luasnya kepada penduduk untuk mengecap
pendidikan, terutama penduduk kelompok usia sekolah (7-24 tahun).
Ketersediaan fasilitas pendidikan baik sarana maupun prasarana akan
sangat menunjang dalam meningkatkan mutu pendidikan. Di Maluku telah
tersedia berbagai sekolah dari tingkat SD hingga Perguruan Tinggi (PT). Pada
tahun ajaran 2019/2020 juga terjadi peningkatan jumlah sekolah yang ada di
Kalimantan Timur, baik di tingkat SD/MI, SMP/MTs, maupun SMA/SMK/MA dan
PT. Jumlah sekolah pada 2020/2021 Tercatat sebanyak 682 TK; 74 RA; 1.793 SD;
143 MI; 665 SMP; 138 MTs; 282 SMA; 113 SMK; 69 MA; dan 30 PT.
Dari hasil pendataan potensi desa 2020, desa/kelurahan yang memiliki
fasilitas pendidikan juga bertambah bila dibandingkan dengan kondisi pada
tahun 2019. Secara rinci, sebagai berikut: 1.105 desa/kelurahan sudah memiliki
SD, 607 desa/kelurahan sudah memiliki SMP, 268 desa/kelurahan sudah
memiliki SMA, 100 kelurahan sudah memiliki SMK, dan 40 desa/kelurahan
sudah memiliki perguruan tinggi. Di tingkat partisipasi sekolah, terdapat
penurunan partisipasi untuk kelompok umur 7-24 yang masih bersekolah dari
22,08 persen di tahun 2019 menjadi 21,81 persen di tahun 2020.
5. Prasarana Kesehatan
Sampai dengan tahun 2020, pemerintah telah membangun beberapa
pusat kesehatan yang tersebar di seluruh wilayah kabupaten/kota di
Maluku. Jumlah rumah sakit, pada tahun 2020 tercatat ada sebanyak 55
rumah sakit di Kalimantan Timur, yang terdiri dari 30 rumah sakit umum, 1
rumah sakit bersalin, dan 30 poliklinik, 233 puskesmas, 501 puskesmas
pembantu, dan 78 apotek. Sementara dari sisi tenaga kesehatan, terdiri dari
411 dokter; 4.420 perawat; 1.808 bidan; dan 348 tenaga kefarmasian.
62 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
2. PEREKONOMIAN DAERAH
Nilai PDRB Maluku atas dasar harga berlaku pada tahun 2020 mencapai 46,26
triliun rupiah. Secara nominal, nilai PDRB ini mengalami peningkatan 111,89 miliar
rupiah dibandingkan dengan tahun 2019 yang mencapai 46,15 triliun rupiah. Kenaikan
nilai PDRB tersebut dipengaruhi oleh kenaikan kinerja ekonomi di sebagian besar
lapangan usaha. Namun, berdasarkan harga konstan 2010, angka PDRB mengalami
penurunan menjadi 30,76 triliun rupiah. Hal tersebut menunjukkan bahwa selama
tahun 2020 Provinsi Maluku mengalami kontraksi ekonomi sebesar 284,41 miliar
rupiah, dibandingkan tahun sebelumnya yang berjumlah 31,05 triliun rupiah.
Selama lima tahun terakhir (2016-2020) struktur perekonomian Maluku didominasi
oleh dua kategori lapangan usaha, yaitu; pertanian, kehutanan, dan perikanan;
administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib. Peranan terbesar
dalam pembentukan PDRB Maluku berasal dari sektor pertanian, kehutanan, dan
perikanan, yaitu sebesar 24 persen di tahun 2020. Secara nominal, PDRB sektor
pertanian, kehutanan, dan perikanan atas dasar harga berlaku Provinsi Maluku
mengalami tren yang meningkat sepanjang 2016 hingga 2020. Pada 2020 PDRB sektor
pertanian, kehutanan, dan perikanan berkontribusi sebesar 11,10 triliun rupiah.
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 63
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
Tabel 3.24. Distribusi Persentase PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Maluku,
2016-2020
Kategori Lapangan Usaha 2016 2017 2018 2019* 2020**
A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 23,87 23,80 23,33 23,35 24,00
B Pertambangan dan Penggalian 2,03 2,29 2,56 2,29 2,20
C Industri Pengolahan 5,40 5,33 5,35 5,19 5,11
D Pengadaan Listrik dan Gas 0,09 0,10 0,09 0,09 0,10
E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah,
Limbah dan Daur Ulang 0,43 0,43 0,41 0,41 0,41
F Konstruksi 7,58 7,54 7,65 7,80 7,85
G Perdagangan Besar dan Eceran; 7,90 7,,94 7,67 7,68 7,42
Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
H Transportasi dan Pergudangan 5,36 5,22 5,19 5,25 4,53
I Penyediaan Akomodasi dan Makan 1,74 1,71 1,69 1,70 1,57
J Informasi dan Komunikasi 3,09 3,07 3,02 2,98 3,04
K Jasa Keuangan dan Asuransi 3,74 3,76 3,86 3,86 4,13
L Real Estat 0,32 0,31 0,30 0,28 0,28
M,N Jasa Perusahaan 1,00 0,99 0,99 0,98 0,97
O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan 22,43 22,25 22,53 22,56 22,86
dan Jaminan Sosial Wajib
P Jasa Pendidikan 5,83 5,77 5,72 5,75 5,81
Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 2,20 2,16 2,13 2,14 2,25
R, S, T, U Jasa lainnya 1,71 1,67 1,67 1,66 1,64
Produk Domestik Regional Bruto 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
*) Angka Sementara; **) Angka Sangat Sementara
Sumber: PDRB Provinsi Maluku Menurut Lapangan Usaha 2016 2020
usaha dengan pertumbuhan positif yaitu Lapangan Usaha Jasa Keuangan dan Asuransi
sebesar 7,57 persen dan Lapangan Usaha Pengadaan Listrik dan Gas sebesar 6,18
persen.
IHK Provinsi Maluku pada tahun 2020 sebesar 105,7. Indeks tersebut menunjukkan
bahwa tingkat harga barang/jasa pada tahun 2020 mengalami penurunan sebesar 0,28
persen dari tahun sebelumnya. IHK Kota Ambon lebih tinggi daripada IHK di Kota Tual.
Hal tersebut menunjukkan peningkatan harga-harga barang/jasa di Kota Ambon pada
tahun 2020 (terhadap harga tahun dasar 2018 di Ambon) lebih tinggi daripada
peningkatan harga-harga barang/jasa di Kota Tual pada tahun 2020 (terhadap harga
barang/jasa yang sama di tahun dasar 2018).
Selama tahun 2020 (Januari Desember) telah terjadi inflasi sebesar 2,13 persen di
Maluku atau terjadi penurunan indeks harga konsumen dibanding dengan tahun
sebelumnya. Inflasi tersebut terjadi akibat inflasi yang terjadi yang terjadi pada
sebagian besar kelompok pengeluaran pada Kota Ambon dan Kota Tual.
Perkembangan inflasi di Maluku selama 5 tahun terakhir sejak tahun 2016 secara
umum menunjukkan pola yang menurun. Inflasi dapat ditekan pada kisaran di bawah
4 persen. Pemerintah melalui peraturan menteri keuangan tahun 2017 telah
menetapkan sasaran inflasi (year-on-year) dalam beberapa periode tertentu dimanah
pada tahun 2020 ditetapkan target inflasi sebesar 3 persen (dengan tingkat deviasi
sebesar 1 persen). Dengan demikian, tingkat inflasi di Maluku (baik Ambon dan Tual)
pada tahun 2020 telah memenuhi sasaran/target inflasi nasional yang telah ditetapkan
pemerintah pusat.
Tabel 3.25. Bobot Kepentingan Setiap Sektor/Subsektor Usaha Atas Dasar Perannya
Dalam Mencapai Tujuan Penetapan KPJU Unggulan di Tingkat Provinsi Maluku
Skor
No Sektor Usaha Terbobot Rangking
Gabungan
1 Pertanian Tanaman, Peternakan, Perburuan dan 0,120 2
Kegiatan YBDI
2 Pengelolaan Kehutanan dan Penebangan 0,054 6
3 Perikanan 0,131 1
4 Pertambangan dan Penggalian 0,033 15
5 Industri Pengolahan 0,102 3
6 Konstruksi 0,044 10
7 Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi dan 0,084 4
Perawatan Mobil dan Sepeda Motor
8 Pengangkutan dan Pergudangan 0,046 9
9 Penyediaan Akomodasi dan Penyediaan Makan Minum 0,062 5
10 Informasi dan Komunikasi 0,047 7
11 Aktivitas Keuangan dan Asuransi 0,037 13
12 Aktivitas Profesional, Ilmiah dan Teknis 0,031 16
13 Aktivitas Penyewaan dan Sewa Guna Usaha Tanpa Hak 0,040 12
Opsi, Ketenagakerjaan, Agen Perjalanan dan
Penunjang Usaha Lainnya
14 Pendidikan 0,047 8
15 Aktivitas Kesehatan Manusia dan Aktivitas Sosial 0,041 11
16 Kesenian, Hiburan dan Rekreasi 0,036 14
17 Aktivitas Jasa Lainnya 0,023 17
18 Aktivitas Rumah Tangga Sebagai Pemberi Kerja; 0,022 18
Aktivitas Yang Menghasilkan Barang dan Jasa Oleh
Rumah Tangga Yang Digunakan Untuk Memenuhi
Kebutuhan Sendiri
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 67
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
Tabel 3.26. Shortlist 10 KPJU Unggulan Lintas Sektoral di Tingkat Provinsi Maluku
KPJU UNGGULAN Nilai
Rank
(Sektor Usaha) KPJU
1 Kelapa (Pertanian Tanaman, Peternakan, Perburuan dan 0,0518
Kegiatan Ybdi)
2 Perdagangan Hasil Perikanan/Laut (Perdagangan Besar dan 0,0414
Eceran; Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor)
3 Ikan Tuna/Tatihu (Perikanan) 0,0361
4 Kopra (Industri Pengolahan) 0,0354
Indikasi inflasi KPJU kelapa dan kopra diwakilkan pada komoditas kelapa. Inflasi
secara bulanan, menunjukkan bahwa kelapa termasuk dalam 10 komoditas utama
yang memberikan andil inflasi sebesar 0,03% pada bulan September. Berbeda di bulan
selanjutnya, pada Oktober, kelapa menjadi salah satu komoditas utama penyumbang
deflasi di Kota Ambon dengan andil -0,04%. Di bulan November, kelapa menjadi
inflatoar dengan andil 0,01%.
Indikasi inflasi KPJU ikan cakalang diwakilkan pada komoditas ikan cakalang,
begitu pun KPJU perdagangan hasil perikanan, diwakilkan dari ikan cakalang karena
sebagai salah satu pasokan bahan bakunya. Inflasi secara bulanan, menunjukka n
bahwa ikan cakalang termasuk dalam 10 komoditas utama yang memberikan andil
deflasi di Kota Ambon pada bulan Januari (-0,01%) dan Februari (-0,04%). Sementara
pada Maret, ikan cakalang menjadi komoditas utama inflatoar. Memasuki triwulan II,
68 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
ikan cakalang menjadi deflator (April), inflatoar (Mei) dan kembali menjadi deflator di
bulan Juni. Pada pergerakan triwulan III, ikan cakalang pada bulan Agustus
memberikan andil inflasi 0,04%. Di akhir tahun, pada bulan November dan Desember,
ikan cakalang termasuk komoditas utama penyumbang deflasi Kota Ambon.
Indikasi inflasi KPJU warung makan campur diwakilkan pada komoditas nasi
dengan lauk. Inflasi secara bulanan, menunjukkan bahwa nasi dengan lauk termasuk
dalam 10 komoditas utama yang memberikan andil inflasi (0,05%) di Kota Ambon pada
bulan Februari.
Indikasi inflasi KPJU ikan kering diwakilkan pada komoditas ikan selar sebagai
salah satu jenis ikan yang diolah. Inflasi secara bulanan, menunjukkan bahwa ikan selar
termasuk dalam 10 komoditas utama yang memberikan andil deflasi (-0,02%) pada
bulan April dan memberikan andil inflasi pada bulan Juni. Pada triwulan III, ikan selar
dominan menjadi inflatoar yakni pada bulan Juli dan September. Memasuki triwulan
IV, pada bulan Oktober, andil inflasi dari ikan selar sebesar 0,06%.
Sementara pada KPJU ikan tuna (yang diwakilkan komoditas ikan tuna); rumput
laut (yang diwakilkan komoditas rumput laut), KPJU cengkeh (yang diwakilkan
komoditas cengkeh) dan KPJU kayu besi (yang diwakilkan komoditas kayu/sejenisnya),
secara umum tidak memberikan andil secara nyata/ tidak termasuk komoditas utama
yang berpengaruh dalam laju inflasi Kota Ambon/Maluku di 2020.
Dalam rangka pendalaman KPJU unggulan lintas sektoral di tingkat provinsi, maka
dilakukan analisis posisi masing-masing KPJU unggulan berdasarkan perspekti f
Business Life Cycle (BLC). Business Life Cycle adalah suatu konsep yang memberikan
pemahaman tentang dinamika kompetitif suatu produk. Analisis ini dapat
menggambarkan posisi KPJU Unggulan berada pada posisi tahap introduksi
(introduction), tahap pertumbuhan (growth), tahap kedewasaan (maturity) dan
cenderung menurun (decline). Kedudukan KPJU unggulan pada tahap daur produk
tertentu akan memberikan perencanaan kegiatan yang harus dilakukan terhadap KPJU
unggulan tersebut agar terdapat peningkatan kemampuan bertahannya sebagai KPJU
unggulan Provinsi Maluku.
Komoditi kelapa berada dalam tahap pertumbuhan (growth). Hal ini terindikasi
dari produksi kelapa cukup tinggi. Selain itu pada aspek pemasaran kelapa dikatakan
masih cukup terbatas namun berpotensi untuk lebih luas pangsa pasarnya. Begitu pula,
KPJU kopra, berada pada tahap pertumbuhan (growth). Hal ini ditandai dengan masih
besarnya peluang untuk pengembangan industri ini. Peluang pengembangan industri
kopra menjadi berbagai produk akhir seperti minyak kelapa dan sebagainya. Margin
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 69
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
laba yang diperoleh masih terbilang belum cukup tinggi disebabkan harga kopra yang
cenderung rendah. Namun demikian, laba berpotensi meningkat dengan
pengembangan olahan kopra lebih lanjut.
KPJU perdagangan hasil perikanan, ikan tuna dan ikan cakalang berada dalam
tahap kedewasaan (maturity). Produksi hasil ikan laut serta nilai produksi sangat tinggi
dan menjanjikan. Pemasaran mudah dan distribusi cukup lancar. Tidak hanya itu
wilayah pemasarannya pun luas dimana cukup tersedianya pasar yang representatif.
KPJU budidaya rumput laut berada dalam tahap pertumbuhan (growth).Hal ini
terindikasi dengan permintaan komoditas rumput laut yang tinggi. Produksi semakin
meningkat dengan luas areal yang tersebar. Dengan tingginya permintaan
mengindikasikan penjualan pada level yang tinggi. Pangsa ekspor komoditas rumput
laut masih berpeluang lebih luas lagi serta memiliki potensi pengembangan yang
besar.
KPJU warung makan campur berada dalam tahap berada dalam tahap
pertumbuhan (growth). Hal ini ditandai dengan masih besarnya peluang untuk
pengembangan KPJU ini. KPJU tersebut berpotensi untuk meningkat permintaannya.
Pemasaran cukup mudah karena kebutuhan yang semakin berkembang. Pengaruh
aktivitas masyarakat yang tinggi, juga semakin meningkatkan pertumbuhan KPJU
warung makan.
KPJU ikan asin/kering berada dalam tahap pertumbuhan (growth). Hal ini ditandai
dengan masih besarnya peluang untuk pengembangan sektor industri olahan ini. KPJU
ikan asin/kering berpotensi untuk meningkat pangsa pasarnya. Pada tahap ini, investasi
yang dibutuhkan masih terbilang besar. Hal ini disebabkan masih dibutuhkannya
teknologi pengolahan efisien, serta penguatan aspek jaminan mutu produk olahan
pangan.
Untuk KPJU cengkeh berada dalam tahap pertumbuhan (growth). Hal ini ditandai
dengan potensi untuk pengembangan kualitas cengkeh dan produk olahan cengkeh
sehingga peningkatan nilai tambah dari produk ini dapat meningkat. Pengembangan
tersebut memerlukan investasi yang sangat besar yang perlu didukung dari berbagai
pihak. Selain itu, proses distribusi terbilang lancar serta pelaku usaha pada KPJU
tersebut relatif banyak dan daya serap produk cukup besar.
Untuk KPJU kayu besi berada dalam tahap penurunan (decline). Hal ini ditandai
semakin langkanya komoditas kayu. Peningkatan ketersediaan memerlukan waktu
yang lama sebab lambatnya pertumbuhan tanaman.
70 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
Hasil KPJU Unggulan Lintas Sektoral Tingkat Provinsi dikonfirmasi dan didiskusikan
dalam Focus Group Discussion antar stakeholder yang terdiri dari instansi pemerintah
sektor terkait, pelaku/asosiasi usaha, perbankan dan akademisi. FGD ini bertujuan
untuk mengkonfirmasi hasil penelitian dan menelaah lebih dalam permasalahan dan
peluang serta memberikan rekomendasi untuk mengembangkan 10 KPJU Unggulan
Provinsi lintas sektor tersebut.
1) Kelapa
3) Ikan Tuna
Ikan tuna merupakan salah satu produk perikanan laut yang sangat
diunggulkan di Provinsi Maluku. Ikan tuna memiliki kandungan kalori dan
protein yang cukup tinggi, rasa dagingnya khas dan lezat sehingga digemari
oleh masyarakat baik dalam negeri maupun luar negeri. Pangsa pasar ikan tuna
tidak hanya terbatas pada masyarakat domestik, tetapi ikan tuna juga memiliki
peluang ekspor yang besar di berbagai negara di dunia. Namun, terdapat
berbagai kendala yang dihadapi pada sektor perikanan khususnya pada
ketersediaan alat penangkapan dan sarana penunjang yang minim seperti
sarana pendingin, dsb.
Tabel 3.29. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Ikan Tuna di
Provinsi Maluku
Peluang Tantangan
- Ikan tuna banyak digemari oleh - Cuaca memengaruhi hasil tangkapan
masyarakat - Kurangnya bantuan modal
- Peluang ekspor tinggi - Investasi pada sektor ini masih rendah
- Harga jual tinggi - Fluktuasi harga ikan akibat musim
- Dapat diolah menjadi produk lain tangkap
- Penyerapan tinggi untuk sektor kuliner, - Daerah penangkapan yang semakin jauh,
rumah makan, industri kondisi alam yang mempengaruhi hasil
tangkapan, sarana/prasarana
penangkapan yang terbatas
Titik Kekuatan Titik Kritis (Titik Kelemahan)
- Produksi ikan tuna yang tinggi - Armada tangkap minim
- Pemasaran mudah dan luas - Kapasitas kapal masih rendah
- Distribusi komoditas cukup lancar - Tingginya biaya operasional
- SDM nelayan banyak - Terbatasnya sarana penunjang
- Kurangnya pasokan es
- Kuantitas peralatan tangkap terbatas
- Penyimpanan yang masih terbatas
74 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
4) Kopra
Kopra merupakan salah satu produk turunan kelapa yang sangat penting,
karena kopra dapat dijadikan sebagai bahan baku minyak kelapa dan produk
turunan lainnya. Produk turunan dari hasil perkebunan ini masih menjadi
sumber penghasilan bagi sebagian besar masyarakat di Provinsi Maluku. Kopra
masih sangat potensial untuk dikembangkan karena dapat diolah menjadi
produk yang bernilai ekonomi tinggi.
Faktor yang menjadi peluang dan kekuatan dalam pengembangan kopra
antara lain perkebunan kelapa yang luas; pemasaran yang cukup mudah,
sarana dan akses transportasi yang tersedia. Sedangkan faktor internal yang
menjadi kelemahan antara lain fluktuasi harga, teknologi yang minim dan
rendahnya pengetahuan mengenai teknis pengolahan kopra. Pada umumnya
teknologi produksi yang digunakan pada industri kopra masih sederhana
sehingga produktivitas dan kualitas rendah.
5) Ikan Cakalang
Tabel 3.31. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Ikan Cakalang
di Provinsi Maluku
Peluang Tantangan
- Banyak digemari oleh masyarakat - Cuaca memengaruhi hasil tangkapan
- Pangsa pasar luas - Kurangnya bantuan modal
- Penyerapan tinggi untuk sektor kuliner, - Fluktuasi harga ikan akibat musim
rumah makan, industri tangkap
- Produk olahan beragam - Daerah penangkapan yang semakin jauh,
kondisi alam yang mempengaruhi hasil
tangkapan, sarana/prasarana
penangkapan yang terbatas
kondisi alam yang sangat mendukung proses budidaya. Produksi rumput laut
pada tahun 2019 sebesar 71.928,66 ton dengan nilai Rp224,6 miliar. Banyaknya
usaha pengolahan rumput laut serta tingginya minat investasi pada bidang
usaha ini menjadikan budidaya rumput laut kian diminati. Selain itu, peluang
KPJU budidaya rumput laut semakin besar, salah satunya terdapatnya produk
olahan rumput laut yang juga semakin dikembangkan masyarakat.
Kendala dalam budidaya rumput laut di Provinsi Maluku diantaranya
pengendalian penyakit pada rumput laut yang masih kurang, peluang pasar
yang belum banyak dimanfaatkan serta harga yang kurang stabil.
Tabel 3.33. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Warung Makan
(Campur) di Provinsi Maluku
Peluang Tantangan
- Harga terjangkau - Harga bahan baku pokok fluktuatif
- Tingkat konsumsi makanan siap saji dan
praktis meningkat
- Berkembangnya pemasaran digital
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 79
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
Perikanan adalah salah satu subsektor yang memiliki nilai strategis yang
tinggi. Sektor perikanan memiliki peranan yang sangat besar dalam
perekonomian daerah yaitu sebagai peningkatan pendapatan, penyediaan
lapangan pekerjaan, serta penyediaan bahan pangan bergizi untuk dikonsumsi
masyarakat. Produk perikanan tidak hanya dijual dalam bentuk segar,
pengembangannya telah sangat maju menjadi produk olahan ikan yang
beragam, salah satunya adalah ikan kering. Dengan banyaknya hasil perikanan
di Provinsi Maluku, semakin meningkatkan peluang industri ini. Pada sisi
permintaan akan produk olahan ikan kering juga relatif tinggi. Peluang produk
olahan perikanan dapat mengangkat potensi produk khas daerah menjadi
sehingga menjadi lebih bernilai. Pada sisi kendala, pemasaran produk ikan
80 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
9) Cengkeh
peluang KPJU cengkah sehingga proses distribusi menjadi lebih efisien. Proses
pemasaran umumnya berawal dari pemasaran ke tengkulak/pengumpul ,
kemudian diangkut melalui kapal kargo ke pasar induk. Namun proses
pengolahan cengkeh untuk menjadi hasil minyak cengkeh belum optimal
karena keterbatasan alat serta pembinaan kepada petani untuk
mengembangkan usahanya. Selain itu, usia tanaman cengkeh yang umumnya
berusia tua. Kondisi perkebunan cengkeh didominasi oleh tanaman tua.
Cengkeh merupakan tanaman jangka panjang hingga berumur puluhan tahun
sehingga areal pertanaman yang ada saat ini merupakan representasi dari
penanaman 10-20 tahun sebelumnya.
Kayu besi memiliki nilai ekonomi yang tergolong cukup baik, bahkan bisa
dibilang tinggi. Kayu besi merupakan salah satu jenis kayu komersil yang
banyak digunakan sebagai bahan mebel, bahan konstruksi rumah. Banyak
orang yang lebih memilih kayu besi sebagai bahan konstruksi dalam
pembangunan. Kayu besi memiliki tekstur kayu yang kuat dan keras. S elain itu
kayu besi juga tahan lama, tidak mudah membusuk, tahan air, maupun
dimakan rayap maupun serangga lainnya. Kayu besi juga diperuntukkan untuk
pembuatan furnitur rumah, misalnya meja, kursi, lemari, dan lain sebagainya.
Melihat berbagai manfaat kayu besi, menggambarkan prospek kayu besi
yang sangat bagus. Permintaan yang cukup tinggi dan nilai jual yang cukup
tinggi. Namun jenis kayu ini kurang banyak dibudidayakan masyarakat. Hal ini
disebabkan dari lambatnya pertumbuhannya.
Tabel 3.36. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Kayu Besi di
Provinsi Maluku
Peluang Tantangan
C. KABUPATEN BURU
1. PROFIL DAERAH
a. Letak Geografi
Kabupaten Buru merupakan salah satu kabupaten yang berada di Provinsi
Maluku. I bukota kabupaten yang berada di Pulau Buru ini terletak di Namlea.
2
Kabupaten Buru merupakan mempunyai luas keseluruhan 7.595,58 Km . Wilayah
administrasi Kabupaten Buru adalah berupa daratan seluas 7.595,58 km².
Kabupaten Buru terdiri dari 10 wilayah kecamatan dengan luas wilayah masing -
masing kecamatan yaitu: Namlea (951.15 km²), Waeapo (102.50 km²), Waplau
(585.23 km²), Bata Bual (108.60 km²), Teluk Kaiely (141.08 km²), Waelata (234.50
km²), Lolong Guba (457.02 km²), Lilialy (481.50 km²), Airbuaya (1702.35 km²) serta
Fena Leisela (2831.65 km²). Kecamatan Fena Leisela merupakan kecamatan dengan
luas wilayah administrasi terbesar yakni mencakup sekitar 37,28 persen wilayah
Kabupaten Buru. Selanjutnya Kecamatan Air Buaya dan Namlea masing -masing
dengan persentase di atas 10 persen terhadap luas wilayah Kabupaten Buru.
daerah dengan kemiringan 0-3 persen tersebar di sekitar pesisir Utara. Ketinggian
di Pulau Buru terdiri dari tiga klasifikasi yaitu 0-100 meter, 100-500 meter dan >500
meter. Kawasan dengan ketinggian 0-100 meter tersebar di pesisir sebelah utara
dan selatan, ketinggian 100-500 meter banyak tersebar di sebelah barat Pulau
Buru.
Pengamatan unsur iklim di Kabupaten Buru per Desember 2020 menghasilkan
suhu rata-rata 27,9°C, kelembapan rata-rata 84,9 persen, kecepatan angin rata-rata
5,2 m/det, dan jumlah curah hujan 193,3 mm.
Tabel 3.38. Pengamatan Unsur Iklim di Stasiun Meteorologi Namlea, Desember 2020
c. Demografi
Jumlah penduduk Kabupaten Buru berdasarkan hasil Sensus Penduduk 2020
(September) berjumlah 135.238 jiwa yang terdiri dari 69.216 jiwa laki -laki dan
66.022 jiwa perempuan. Kecamatan Namlea menjadi kecamatan dengan jumlah
penduduk terbanyak di Kabupaten Buru. Berdasarkan hasil Sensus Penduduk 2020
2
ini, kepadatan penduduk di Kabupaten Buru mencapai 17 jiwa/ km . Kepadatan
2
Penduduk tertinggi terjadi di Kecamatan Waeapo yakni 117 jiwa/km dan terendah
2
berada di Kecamatan Fena Leisela yakni 3 jiwa/km . Selain itu, rasio jenis kelamin
yang menunjukkan perbandingan antara jumlah penduduk laki-laki dan
perempuan berada pada angka 105 di tahun 2020. Hal ini menjelaskan bahwa
jumlah penduduk laki-laki di Kabupaten Buru lebih banyak dibanding penduduk
86 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
Tabel 3.39. Penduduk, Persentase Penduduk, Kepadatan Penduduk, dan Rasio Jenis
Kelamin Penduduk Menurut Kecamatan di Kabupaten Buru, 2020
Kepadatan
Persentase Rasio Jenis
Kecamatan Penduduk Penduduk per
Penduduk (%) 2 Kelamin
km
Namlea 36.680 27,12 38,56 103
Waeapo 12.040 8,90 117,46 107
Waplau 12.698 9,39 21,70 105
Bata Bual 9.439 6,98 86,92 105
Teluk Kalely 3.998 2,96 28,34 107
Waelata 13.501 9,98 57,57 110
Lolong Guba 12.465 9,22 27,27 106
Lilialy 11.208 8,29 23,28 103
Air Buaya 12.019 8,89 7,06 104
Fena Leisela 11.190 8,27 3,95 105
Kab. Buru 135.238 100,00 17,80 105
Sumber: Kabupaten Buru Dalam Angka 2021
Tabel 3.40. Produksi Padi Sawah, Padi Ladang, Ubi Kayu dan Jagung Menurut
Kecamatan dan Jenis Tanaman di Kabupaten Buru (ton), 2020
Kecamatan Padi Sawah Padi Ladang Ubi Kayu Jagung
Namlea - - 346,65 24,24
Waeapo 24.402,24 - - 60,00
Waplau - - 114,84 48,49
Bata Bual - - 335,25 -
Teluk Kalely - - 192,15 -
Waelata 17.260,32 713,80 427,88 910,96
Lolong Guba 8.317,28 - 500,48 189,84
Lilialy - - 401,85 43,38
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 87
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
Tabel 3.41. Produksi Tanaman Menurut Jenis Tanaman Semusim Menurut Jenis
Tanaman di Kecamatan Buru (ton), 2017-2020
Jenis Tanaman 2018 2019 2020
Bawang Daun - - 238
Bawang Merah 144 - 4.661
Bawang Putih - - -
Bayam 1.735 1.865 977
Buncis 626 1.373 1.395
Cabai Besar 3.451 4.877 3.719
Cabai Rawit 3.650 4.654 4.241
Jamur - 12 -
Kacang Merah - - 5
Kacang Panjang 2.051 3.751 2.821
Kangkung 1.994 3.811 1.848
Kembang Kol - - 118
Kentang - - -
Ketimun 529 1.226 1.948
Kubis - - 468
Labu - 74 -
Paprika - - -
Petsai 35 - 1.040
Terung 1.828 3.516 1.887
Tomat 1.828 4.080 5.785
Wortel 1.555 - -
Blewah - - -
Melon - 200 135
Semangka 46 207 1.387
Stroberi 11 - -
Sumber: Kabupaten Buru Dalam Angka 2021
Tabel 3.42. Produksi Tanaman Perkebunan Menurut Kecamatan dan Jenis Tanaman
di Kabupaten Buru (ton), 2020
Jambu
Kecamatan Kelapa Kopi Kakao Pala Cengkih
Mete
Namlea 167,25 - 99,67 1,17 - 18,71
Waeapo 160,65 67,29 7,58 5,83 2,17 5,08
Waplau 4.129,81 0,04 484,40 7,19 7,33 183,48
Bata Bual 687,21 6,89 464,75 160,41 55,96 8,41
Teluk Kalely 182,15 6,49 53,71 - 7,56 7,57
Waelata 99,72 7,10 96,05 - 3,45 3,99
Lolong Guba 147,00 12,50 141,05 - 5,19 9,14
Lilialy 2.357,81 1,81 86,90 87,32 67,00 135,18
Air Buaya 353,88 0,33 193,34 49,39 36,12 3,03
Fena Leisela 650,91 1,42 305,07 10,54 34,78 16,61
Kab. Buru 8.936,39 103,87 1.932,52 321,85 219,56 391,20
Sumber: Kabupaten Buru Dalam Angka 2021
Populasi ternak terbesar terdapat pada sapi potong sebesar 23.648 ekor.
Kecamatan Waelata merupakan penghasil populasi sapi terbesar, yaitu 5.792
ekor. Total populasi unggas di Kabupaten Buru adalah 121.268 ayam kampung
dan 23.270 itik. Populasi unggas terbesar berada di Kecamatan Waelata,
sebesar 11.755 ekor itik dan 28.825 ayam kampung.
Tabel 3.43. Populasi Ternak dan Unggas Menurut Kecamatan dan Jenis Ternak di
Kabupaten Buru (ekor), 2020
Ternak Unggas
Kecamatan Sapi Ayam Ayam Ayam
Kerbau Kambing Babi Kuda Itik
Potong Kampung Petelur Pedaging
Namlea 2.390 - 1.002 - - 5.181 - - 883
Waeapo 3.526 1.461 1.801 - 14 27.932 - - 5.051
Waplau 1.366 - 2.196 - - 7.973 - - 490
Bata Bual 600 - 2.994 - - 8.841 - - 1.204
Teluk Kalely 1.493 - 1.094 - - 4.794 - - 1.815
Waelata 5.792 1.797 1.336 106 29 28.825 - - 11.755
Lolong 4.084 1.224 667 90 11 17.895 - - 728
Guba
Lilialy 2.417 - 1.469 - - 6.993 - - 570
Air Buaya 966 56 1.351 76 - 6.382 - - 475
Fena Leisela 1.014 - 765 135 3 6.452 - - 299
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 89
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
Ternak Unggas
Kecamatan Sapi Ayam Ayam Ayam
Kerbau Kambing Babi Kuda Itik
Potong Kampung Petelur Pedaging
Kab. Buru 23.648 4.538 14.675 407 57 121.268 0 0 23.270
Sumber: Kabupaten Buru Dalam Angka 2021
Tabel 3.44. Luas Kawasan Hutan dan Konservasi Hutan dan Perairan di Kabupaten
Buru (ha), 2020
Luas
Jenis Hutan
Hutan
Hutan Konservasi 6.849
Hutan Lindung 108.166
Hutan Produksi Terbatas 109.951
Hutan Produksi Tetap 106.912
Hutan Produksi Konversi 95.556
Jumlah Luas Hutan dan Perairan 427.434
Sumber: Provinsi Maluku Dalam Angka 2021
3. Perikanan
Terdapat 6.770 rumah tangga perikanan tangkap di Kabupaten Buru pada
tahun 2020. Jumlah ini meningkat dari tahun 2019 (5.801 rumah tangga),
namun menurun jika dibandingkan tahun 2018 yang berjumlah 7.791 rumah
tangga. Kecamatan Waplau merupakan kecamatan dengan rumah tangga
perikanan tangkap terbesar di Kabupaten Buru, yaitu sebanyak 1.219 rumah
tangga.
Pada sektor perikanan, komoditas ikan layang dan ikan tuna memberikan
kontribusi paling besar terhadap pendapatan daerah setelah kelompok komoditas
ikan lainnya. Total produksi untuk ikan layang dan ikan tuna pada tahun 2020
mencapai masing-masing 1.227,47 ton dan 788.01 ton dengan nilai produksi
masing-masing mencapai 4.726.640.000 rupiah dan 13.396.085.000 rupiah.
Tabel 3.46. Produksi dan Nilai Produksi Perikanan Menurut Komoditas Perikanan di
Kabupaten Buru, 2020
Kecamatan Produksi (ton) Nilai Produksi (Rp)
Udang Laut 12,80 153.500
Cakalang 376,48 4.894.240
Kembung 483,11 6.280.365
Julung-Julung 495,33 4.953.300
Teri 183,00 1.830.00
Layang 1.227,47 14.729.640
Selar 563,76 7.328.880
Tuna 788,01 13.396.085
Cumi-Cumi 184,20 1.842.000
Teripang 2,17 54.250
Kerapu 93,63 1.404.375
Tongkol Komu 610,59 7.327.020
Lainnya 3.171,51 53.342.020
Jumlah 8.192,06 117.535.775
Sumber: Kabupaten Buru Dalam Angka 2021
4. Perdagangan
Jumlah sarana perdagangan di Kabupaten Buru sejak tahun 2017
meningkat secara konsisten. Kios merupakan jenis sarana perdagangan yang
sangat besarnya jumlahnya pada tahun 2020 yakni mencapai 667 unit.
Selanjutnya Toko berada pada urutan kedua yakni sebanyak 664 unit. Untuk
jumlah pedagang, statistik mencatat jumlah pedagang di Kabupaten Buru
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 91
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
tahun 2020 mencapai 187 pedagang yang terdiri atas 24 pedagang sedang dan
163 pedagang kecil.
Tabel 3.47. Jumlah Sarana Perdagangan Menurut Jenisnya di Kabupaten Buru, 2017-
2020
Jenis Sarana 2017 2018 2019 2020
Pasar - - - -
Toko 542 604 621 664
Kios 384 419 427 667
Warung 55 70 73 77
Jumlah 981 1.093 1.121 1.408
Sumber: Kabupaten Buru Dalam Angka 2021
5. Industri Pengolahan
Industri pengolahan di Kabupaten Buru terdiri dari industri makanan,
minuman, pakaian jadi, kayu dan barang dari kayu, percetakan dan produksi media
rekaman, furnitur, jasa reparasi dan pemasangan mesin dan peralatannya, serta
industri pengolahan lainnya. Klasifikasi industri didominasi oleh industri makanan
sebanyak 147 perusahaan, 225 tenaga kerja, dan nilai produksi 12.555 rupiah.
Kemudian diikuti oleh industri minuman sebanyak 95 perusahaan dan furnitur
sebanyak 52 perusahaan. Industri makanan di Kabupaten Buru terdiri dari tempe,
tahu, gula merah, roti dan kue, serta kerupuk, keripik dan peyek. Perusahaan roti
dan kue menjadi perusahaan terbanyak di industri makanan, yaitu 104 perusahaan.
Tabel 3.48. Jumlah Perusahaan, Tenaga Kerja, dan Nilai Produksi Menurut Klasifikasi
Industri di Kabupaten Buru, 2020
Klasifikasi Industri Perusahaan Tenaga Kerja Nilai Produksi (Rp)
Makanan 147 225 12.555
- Tempe 17 41 3.917
- Tahu 13 3 3.561
- Gula Merah 9 17 618
- Roti dan Kue 104 157 4.240
- Kerupuk, Kripik, dan Peyek 4 7 219
Minuman 95 132 3.126
Pakaian Jadi 20 26 449
Kayu, Barang dari Kayu 4 8 219
Percetakan dan Produksi Media 8 12 304
Rekaman
Furnitur 52 185 4.016
Jasa Reparasi dan Pemasangan 1 2 90
Mesin dan Peralatannya
92 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
6. Pariwisata
Jumlah rumah makan/restoran di Kabupaten Buru pada tahun 2020
meningkat dibanding tahun 2019. Pada tahun 2019 lalu, jumlah rumah makan/
restoran hanya mencapai 55 unit yang kemudian meningkat menjadi 129 unit
atau sekitar 57 persen di tahun 2020. Kecamatan Namlea menjadi kecamatan
dengan jumlah rumah makan/restoran terbanyak, yaitu 125 rumah makan pada
tahun 2020.
Jumlah hotel bintang di Kabupaten Buru masih sama seperti tahun-tahun
sebelumnya yakni berjumlah 1 hotel bintang. Fasilitas hotel bintang pada
tahun 2020 mencakup 30 kamar dan 48 tempat tidur. Sementara itu, jumlah
akomodasi lain bertambah dari 28 unit menjadi 29 unit akomodasi lainnya pada
tahun 2020 dengan 333 kamar dan 405 tempat tidur.
Tabel 3.49. Jumlah Hotel Bintang dan Akomodasi Lain di Kabupaten Buru, 2019-2020
Hotel Bintang Akomodasi Lain
Tahun
Jumlah Kamar Tempat Jumlah Kamar Tempat
2019 1 27 40 28 276 354
2020 1 30 48 29 333 405
Sumber: Kabupaten Buru Dalam Angka 2021
f. Prasarana Infrastruktur
1. Prasarana Transportasi
Jalan merupakan prasarana pengangkutan yang sangat penting
keberadaannya dalam menjamin kelancaran kegiatan ekonomi di suatu
wilayah. Oleh karenanya, peningkatan kualitas dan kuantitas jalan perlu
dilakukan agar dapat memudahkan mobilitas penduduk serta memperlancar
lalu lintas barang dari satu daerah ke daerah lain. Dari sana kemudian ekonomi
dapat bertumbuh. Panjang jalan di Kabupaten Buru tahun 2020 mencapai
1.591,62 km. Sekitar 95 persen dari panjang jalan tersebut merupakan
kewenangan pemerintah Kabupaten Buru. Sekitar 560,40 km permukaan jalan
masih berupa tanah, 530,42 km berupa kerikil, sedangkan 388,12 km telah
memiliki permukaan jalan berupa aspal. Sementara itu, sebagian besar jalan
masih berstatus rusak, yakni sepanjang 1.039,16 km atau sekitar 68 persen.
Tabel 3.50. Panjang Jalan Menurut Kecamatan dan Kondisi Jalan di Kabupaten Buru
(km), 2020
Kecamatan Baik Sedang Rusak Rusak Berat Jumlah
Namlea 102,99 15,10 27,40 107,01 252,50
Waeapo 4,70 34,00 53,73 43,59 136,00
Waplau 28,70 37,80 21,70 108,78 197,00
Bata Bual 3,79 25,00 8,60 22,60 60,00
Teluk Kalely 4,00 8,40 10,80 38,80 62,00
Waelata 12,09 5,60 112,38 51,93 182,00
Lolong Guba 13,49 34,60 94,07 89,79 231,92
Lilialy 4,36 31,00 16,44 51,20 103,00
Air Buaya 38,86 9,00 14,80 28,84 91,50
Fena Leisela 2,70 58,60 53,80 82,90 198,00
Kab. Buru 215,65 259,10 413,73 625,44 1.513,92
Sumber: Kabupaten Buru Dalam Angka 2021
94 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
Tabel 3.51. Daya Terpasang, Produksi, Jumlah Pelanggan dan Air yang Disalurkan
Menurut Kecamatan di Kabupaten Buru, 2020
Listrik Air Bersih
Daya Produksi Listrik Air
Kecamatan
Terpasang Listrik Terjual Pelanggan Disalurkan Nilai
2
(KW) (KWh) (KWh) (m )
Namlea 8.622 30.805.048 27.003.706 4.266 1.084.975 3.764.914.450
Waeapo 5.450 14.143.527 13.259.983 244 36.445 115.218.080
Waplau 231 30.176 68.775.540
Bata Bual 800 462.772 342.403 - - -
Teluk Kalely - - -
Waelata - - -
Lolong Guba - - -
Lilialy - - -
Air Buaya 1.212 2.571.825 2.353.220 - - -
Fena Leisela 302 36.528 78.519.530
Kab. Buru 16.084 47.983.172 5.043 1.188.124 4.017.427.600
Sumber: Kabupaten Buru Dalam Angka 2021
3. Prasarana Komunikasi
Kantor Pos adalah tempat pemberi pelayanan komunikasi tertulis dan atau
surat elektronik, layanan paket, layanan logistik, layanan transaksi keuangan,
dan layanan keagenan pos untuk kepentingan umum. Rumah pos berfungsi
sama seperti kantor pos dan kantor pos pembantu, bedanya rumah pos
biasanya terletak di daerah terpencil. Jumlah kantor pos pembantu di
Kabupaten Buru pada tahun 2020 yaitu 3 unit, yang terletak di Kecamatan
Namlea, Waeapo, dan Air Buaya. Jumlah ini belum mengalami peningkatan
sejak tahun 2017 hingga 2020.
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 95
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
Tabel 3.52. Jumlah Kantor Pos Pembantu Menurut Kecamatan di Kabupaten Buru,
2017-2020
Kecamatan 2017 2018 2019 2020
Namlea 1 1 1 1
Waeapo 1 1 1 1
Waplau - - - -
Bata Bual - - - -
Teluk Kalely
Waelata - - - -
Lolong Guba - - - -
Lilialy - - - -
Air Buaya 1 1 1 1
Fena Leisela - - - -
Kab. Buru 3 3 3 3
Sumber: Kabupaten Buru Dalam Angka 2021
4. Prasarana Pendidikan
Salah satu faktor utama keberhasilan pembangunan di suatu negara adalah
tersedianya cukup sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. Berbagai
program terus diupayakan dalam mempercepat peningkatan kualitas SDM,
yang pada akhirnya akan menciptakan SDM yang tangguh, yang siap bersaing
di era globalisasi. Peningkatan SDM sekarang ini lebih difokuskan pada
pemberian kesempatan seluas-luasnya kepada penduduk untuk mengecap
pendidikan, terutama penduduk kelompok usia sekolah (7-24 tahun).
Fasilitas pendidikan tersebar di hampir seluruh kecamatan di Kabupaten
Buru mulai dari jenjang pendidikan SD hingga SMA/SMK. Sementara itu,
perguruan tinggi hanya berjumlah 1 yakni berada di Kecamatan Namlea. Pada
tahun ajaran 2020/2021 juga terjadi peningkatan jumlah sekolah yang ada di
Kabupaten Buru, baik di tingkat SD/MI, SMP/MTs, maupun SMA/SMK/MA dan
PT. Jumlah sekolah pada 2020/2021 Tercatat sebanyak 51 TK; 14 RA; 145 SD; 10
MI; 53 SMP; 103 MTs; 15 SMA; 9 SMK; dan 5 MA
Dari hasil pendataan potensi desa 2020, desa/kelurahan yang memiliki
fasilitas pendidikan juga bertambah bila dibandingkan dengan kondisi pada
tahun 2019. Secara rinci, sebagai berikut: 81 desa/kelurahan sudah memiliki SD,
53 desa/kelurahan sudah memiliki SMP, 17 desa/kelurahan sudah memiliki SMA,
8 kelurahan sudah memiliki SMK, dan 1 desa/kelurahan sudah memiliki
perguruan tinggi. Angka partisipasi murni (APM) dan Angka Partisipasi Kasar
(APK) tahun 2020 di Kabupaten Kepulauan Tanimbar mengalami peningkatan
dibandingkan tahun sebelumnya.
96 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
5. Prasarana Kesehatan
Menurut hasil pendataan Potensi Desa tahun 2020, fasilitas kesehatan yang
ada di Kabupaten Buru antara lain berupa 1 rumah sakit, 1 poliklinik, 12
puskesmas, 42 puskesmas pembantu, dan 12 apotek. Kecamatan Namlea
menjadi kecamatan yang memiliki sarana kesehatan paling lengkap
dibandingkan kecamatan lainnya.
Tabel 3.53. Jumlah Desa Yang Memiliki Sarana Kesehatan Menurut Kecamatan di
Kabupaten Buru, 2020
Kecamatan Rumah Sakit Poliklinik Puskesmas Puskesmas Pembantu Apotek
Namlea 1 1 1 1 2
Waeapo - 2 3 4
Waplau - 1 6 1
Bata Bual - 1 4 -
Teluk Kalely - 1 3 -
Waelata - 1 8 -
Lolong Guba - 1 8 2
Lilialy - 1 2 2
Air Buaya - 1 4 1
Fena Leisela - 1 3 -
Kab. Buru 1 1 12 42 12
Sumber: Kabupaten Buru Dalam Angka 2021
Jumlah tenaga kesehatan di Kabupaten Buru pada tahun 2020 terdiri dai 13
dokter, 3 dokter gigi, 137 perawat, 86 bidan dan 45 tenaga kesehatan masyarakat.
Kecamatan Namlea menjadi kecamatan dengan jumlah tenaga kesehatan
terbanyak di Kabupaten Buru, yaitu 3 dokter, 1 dokter gigi, 40 perawat, 25 bidan,
dan 30 tenaga kesehatan masyarakat.
Tabel 3.54. Jumlah Tenaga Kesehatan Menurut Kecamatan di Kabupaten Buru, 2020
Tenaga Kesehatan
Kecamatan Dokter Dokter Gigi Perawat Bidan
Masyarakat
Namlea 3 1 40 25 30
Waeapo 2 1 26 13 6
Waplau - 1 10 8 1
Bata Bual 1 - 3 5 1
Teluk Kalely 1 - 2 2 1
Waelata 2 - 13 9 2
Lolong Guba 1 - 5 4 -
Lilialy 1 - 7 6 1
Air Buaya - - 16 6 1
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 97
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
Tenaga Kesehatan
Kecamatan Dokter Dokter Gigi Perawat Bidan
Masyarakat
Fena Leisela 2 - 15 8 2
Kab. Buru 13 3 137 86 45
Sumber: Kabupaten Buru Dalam Angka 2021
2. PEREKONOMIAN DAERAH
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan salah satu pencerminan
kemajuan ekonomi suatu daerah yang didefinisikan sebagai keseluruhan nilai tambah
barang dan jasa yang dihasilkan dalam waktu satu tahun di wilayah tersebut. PDRB
Kabupaten Buru atas dasar harga berlaku mencapai 2.426,73 miliar rupiah pada tahun
2020. Dari sisi lapangan usaha, kontribusi terbesar diberikan oleh sektor Pertanian,
Kehutanan, dan Perikanan yakni sebesar 834.78 miliar rupiah atau sekitar 34,40 persen
sedangkan sektor Pengadaan Listrik dan Gas tercatat sebagai sektor dengan kontribusi
terkecil yakni sebesar 2,02 miliar rupiah atau sekitar 0,08 persen dari total PDRB. Dari
sisi pengeluaran, kontribusi terbesar diberikan oleh kelompok Pengeluaran Kons umsi
Rumah Tangga yakni sebesar 2.039,22 miliar rupiah atau sekitar 82,80 persen
sedangkan kelompok Perubahan Inventori merupakan jenis pengeluaran dengan
kontribusi terkecil yakni sebesar 20,15 miliar rupiah atau sekitar 0,81 persen. Laju
pertumbuhan ekonomi Kabupaten Buru tahun 2020 tercatat mengalami perlambatan
yakni dari angka 6,06 persen pada tahun 2019 menjadi sebesar -0,02 persen pada tahun
2020.
Tabel 3.55. Distribusi Persentase PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan
Usaha di Kabupaten Buru, 2016-2020
Kategori Lapangan Usaha 2016 2017 2018 2019* 2020**
A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 33,90 34,14 33,96 33,78 34,40
B Pertambangan dan Penggalian 0,85 0,83 0,80 0,78 0,78
C Industri Pengolahan 14,61 14,86 15,18 15,17 14,55
D Pengadaan Listrik dan Gas 0,08 0,08 0,08 0,08 0,08
E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah,
Limbah dan Daur Ulang 0,37 0,37 0,37 0,37 0,38
F Konstruksi 7,67 7,48 7,48 7,63 7,70
G Perdagangan Besar dan Eceran; 6,79 6,81 6,90 6,75
Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 6,72
H Transportasi dan Pergudangan 3,03 3,01 3,12 3,11 2,77
I Penyediaan Akomodasi dan Makan 1,34 1,33 1,29 1,29 1,21
J Informasi dan Komunikasi 1,15 1,16 1,15 1,14 1,17
K Jasa Keuangan dan Asuransi 1,83 1,80 1,84 1,81 1,95
L Real Estat 0,41 0,40 0,38 0,36 0,36
M,N Jasa Perusahaan 0,11 0,11 0,11 0,11 0,111
98 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
Laju pertumbuhan PDRB Kabupaten Buru atas dasar harga konstan 2010
mengalami tren yang meningkat sejak 2016-2019. Namun, pada tahun 2020 terjadi
kontraksi yang menyebabkan pertumbuhan PDRB Kabupaten Buru turun menjadi
minus 0,02 persen, dibandingkan tahun 2019 yang bernilai 6,06 persen. Lapangan
usaha dengan pertumbuhan positif terbesar berasal dari sektor pengadaan listrik dan
gas sebesar 8,46 persen, jasa keuangan dan asuransi sebesar 8,85 persen, serta jasa
kesehatan dan kegiatan sosial sebesar 5.66 persen. Sementara itu, lapangan usaha
dengan kontraksi terbesar adalah sektor transportasi dan pergudangan sebesar minus
10,94 persen serta sektor penyediaan akomodasi dan makanan sebesar minus 6,59
persen.
Pada tahun terakhir pelaksanaan RPJMD 2017 - 2022, ada beberapa isu strategis
yang perlu mendapat perhatian dalam menyusun program dan kegiatan diantaranya :
1. Pemulihan Ekonomi dan Iklim Berusaha
2. Akses Pendidikan dan Kesehatan
3. Kemiskinan dan Pengangguran
4. Tata Kelola Pemerintahan
5. Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
6. Infrastruktur dan Penataan Ruang
7. Pariwisata dan Pelestarian Kebudayaan
8. Pengelolaan SDA, Lingkungan Hidup Serta Mitigasi Bencana
Sementara Tema yang diangkat dalam Musrenbang RKPD Kabupaten di
Kecamatan adalah Pemulihan Sosial Ekonomi dan Peningkatan Sumber Daya
dengan prioritas pembangunan, diantaranya adalah pemulihan ekonomi
dan mendorong iklim berusaha, peningkatan pemulihan pendidikan dan kesehatan,
penanggulangan kemiskinan dan pengangguran, optimalisasi tata kelola
pemerintahan, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak,
peningkatan infrastruktur wilayah dan penataan ruang daerah yang aman, nyaman
dan produktif, pengembangan pariwisata dan pelestarian budaya, dan pengelolaan
SDA, lingkungan hidup serta mitigasi bencana.
Tabel 3.56. Shortlist 5 Besar KPJU Unggulan Tiap Sektor di Kabupaten Buru
No KPJU Skor No KPJU Skor
Terbobot Terbobot
Pertanian Tanaman, Peternakan, Perikanan
Perburuan dan Kegiatan YBDI
1 Padi 0,263 1 Ikan Cakalang 0,187
2 Kelapa 0,175 2 Ikan Tuna/Tatihu 0,169
3 Pisang 0,132 3 Ikan Komu/Tongkol 0,145
4 Sapi Pedaging 0,098 4 Ikan Momar/Layang 0,139
5 Jagung 0,079 5 Ikan Kawalinya/Selar 0,136
Industri Pengolahan Perdagangan Besar dan Eceran;
Reparasi dan Perawatan Mobil
dan Sepeda Motor
1 Beras/Beras Merah 0,176 1 Penjualan Hasil 0,101
Perikanan/Laut
2 Minyak Kayu Putih 0,157 2 Penjualan Hasil Bumi 0,098
(Cengkeh, Pala, Dll)
3 Kopra 0,121 3 Reparasi/Bengkel 0,092
Motor
4 Industri Meubel 0,080 4 Toko Sembako 0,091
5 Ikan Asin 0,073 5 Reparasi/Bengkel 0,090
Mobil
Penyediaan Akomodasi dan
Penyediaan Makan Minum
1 Warung Nasi Campur 0,223
2 Rumah Makan Padang 0,145
3 Penginapan/Losmen/Homestay 0,130
4 Warung Kopi 0,114
5 Jasa Catering 0,102
Tabel 3.57. Bobot Kepentingan Setiap Sektor/Subsektor Usaha Atas Dasar Perannya
Dalam Mencapai Tujuan Penetapan KPJU Unggulan di Kabupaten Buru
Skor Terbobot
No Sektor Usaha Rangking
Gabungan
1 Pertanian Tanaman, Peternakan, Perburuan 0,140 1
dan Kegiatan YBDI
2 Pengelolaan Kehutanan dan Penebangan 0,066 5
3 Perikanan 0,127 2
4 Pertambangan dan Penggalian 0,040 10
5 Industri Pengolahan 0,104 3
6 Konstruksi 0,053 8
7 Perdangan Besar dan Eceran; Reparasi dan 0,083 4
Perawatan Mobil dan Sepeda Motor
8 Pengangkutan dan Pergudangan 0,056 7
9 Penyediaan Akomodasi dan Penyediaan Makan 0,066 5
Minum
10 Informasi dan Komunikasi 0,035 12
11 Aktivitas Keuangan dan Asuransi 0,031 14
12 Aktivitas Profesional, Ilmiah dan Teknis 0,026 15
13 Aktivitas Penyewaan dan Sewa Guna Usaha 0,033 13
Tanpa Hak Opsi, Ketenagakerjaan, Agen
Perjalanan dan Penunjang Usaha Lainnya
14 Pendidikan 0,043 9
15 Aktivitas Kesehatan Manusia dan Aktivitas 0,039 11
Sosial
16 Kesenian, Hiburan dan Rekreasi 0,024 16
17 Aktivitas Jasa Lainnya 0,017 17
18 Aktivitas Rumah Tangga Sebagai Pemberi 0,017 17
Kerja; Aktivitas uang Menghasilkan Barang dan
Jasa oleh Rumah Tangga yang Digunakan
untuk Memenuhi Kebutuhan Sendiri
Sepuluh KPJU di atas dinilai unggul berdasarkan 12 kriteria yang telah dirumuskan
di awal sekaligus pertimbangan bobot kepentingan sektor terkait terhadap
pencapaian tujuan penciptaan lapangan kerja, peningkatan daya saing, dan
pertumbuhan ekonomi. Hasil ini selanjutnya diperdalam baik dari sisi permasalahan
dan peluang serta memberikan rekomendasi untuk mengembangkan 10 KPJU
Unggulan lintas sektor tersebut.
1) Padi
yang dapat diterapkan untuk peningkatan kualitas tanaman padi juga menjadi
keunggulan KPJU padi ini.
Permasalahan KPJU padi yang ditemui di Buru berupa ketersediaan pupuk
yang terbatas. Hal ini berpengaruh terhadap produktivitas tanaman. Untuk itu,
upaya kebijakan terkait ketersediaan pupuk perlu dioptimalkan untuk
menjamin petani mendapatkan pupuk yang terjamin kualitasnya baik mutu
dan efektivitasnya.
2) Kelapa
3) Ikan Cakalang
Tabel 3.61. Peluang-Tantangan Serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Ikan Cakalang
di Kabupaten Buru
Peluang Tantangan
- Sumber daya perairan luas - Iklim penghujan, mengurangi frekuensi
- Tingkat permintaan cukup tinggi melaut
- Produk olahan beragam
Titik Kekuatan Titik Kritis (Titik Kelemahan)
- Sumber daya perikanan banyak - Sarana penanganan pasca panen masih
- Nelayan yang banyak kurang
- Distribusi lancar - Peralatan penangkapan yang tradisional
- Pemasaran luas hingga keluar daerah - Produk perikanan mudah rusak
- Keterbatasan es
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 105
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
4) Beras/Beras Merah
Salah satu KPJU unggulan Kabupaten Buru dari industri pengolahan yang
erat kaitannya dengan komoditas padi adalah produksi beras/beras merah.
Dengan tingginya produksi padi di wilayah ini, menjadikan usaha produksi
beras/beras merah sangat potensial. Industri beras/beras merah memegang
peranan penting dalam peningkatan nilai tata usaha tani. Produksi beras/beras
merah sangat potensial untuk dikembangkan mengingat kebutuhan
masyarakat akan beras semakin meningkat. Peluang pemasaran secara online
juga semakin terbuka sehingga lebih meningkatkan kemudahan dalam
pemasaran.
5) Ikan Tuna
Tabel 3.63. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Ikan Tuna di
Kabupaten Buru
Peluang Tantangan
- Sumber daya perairan luas - Iklim penghujan, mengurangi frekuensi
- Nilai jual tinggi melaut
- Tingkat permintaan cukup tinggi -
- Pangsa ekspor terbuka
- Produk olahan beragam
Titik Kekuatan Titik Kritis (Titik Kelemahan)
- Sumber daya perikanan tuna banyak - Sarana penanganan pasca panen masih
- Nelayan yang banyak kurang
- Distribusi lancar - Peralatan penangkapan yang tradisional
- Pemasaran luas hingga keluar daerah - Produk perikanan mudah rusak
- Keterbatasan es
Minyak kayu putih adalah salah satu produk kehutanan yang telah dikenal
luas oleh masyarakat. Minyak kayu putih merupakan minyak atsiri hasil destilasi
atau penyulingan daun dan ranting kayu putih yang memiliki bau dan khasiat
yang khas.
Minyak Kayu Putih merupakan salah satu komoditas unggulan di Buru
disebabkan tersedianya potensi dari sisi ketersediaan bahan baku yang cukup
banyak dan luasnya potensi pengembangan. Namun dalam usaha ini, salah
satu kendalanya adalah peralatan yang digunakan masih belum modern. Untuk
itu, dapat diupayakan peningkatan teknologi produksi, serta diperlukan
penguatan pemasaran melalui pemanfaatan teknologi informasi yang lebih
optimal.
Tabel 3.64. Peluang-Tantangan Serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Minyak Kayu
Putih di Kabupaten Buru
Peluang Tantangan
- Permintaan pasar potensial untuk lokal - Produk substitusi banyak dijual di pasaran
dan nasional
- Memiliki nilai jual tinggi
Titik Kekuatan Titik Kritis (Titik Kelemahan)
7) Pisang
8) Ikan Tongkol
Ikan tongkol salah satu jenis ikan yang potensial di Kabupaten Buru.
Keunggulan dari ikan tongkol adalah produksinya yang melimpah, banyaknya
nelayan serta peluang pasar yang menjanjikan disebabkan tingginya
permintaan untuk sektor kuliner seperti rumah makan dan untuk keperluan
industri. Produk olahan ikan tongkol cukup beragam dan bernilai jual tinggi.
Namun komoditas ini tidak terlepas dari adanya kendala salah satunya
teknologi penanganan bahan baku masih cukup sederhana. Penciptaan iklim
investasi yang kondusif diharapkan dapat mengundang investor dalam
pengolahan ikan sehingga meningkatkan produk perikanan. Selain itu
pengadaan peralatan pasca tangkap dapat juga diupayakan sebagai langkah
dalam menjaga kuantitas dan kualitas ikan tongkol.
Tabel 3.66. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Ikan tongkol di
Kabupaten Buru
Peluang Tantangan
- Sumber daya perairan luas - Iklim penghujan, mengurangi frekuensi
- Nilai jual tinggi melaut
- Tingkat permintaan cukup tinggi
- Produk olahan beragam
Titik Kekuatan Titik Kritis (Titik Kelemahan)
- Sumber daya perikanan tongkol banyak - Sarana penanganan pasca panen masih
- Nelayan yang banyak kurang
- Distribusi lancar - Peralatan penangkapan yang tradisional
- Pemasaran luas hingga keluar daerah - Produk perikanan mudah rusak
- Keterbatasan es
9) Ikan Momar
Tabel 3.67. Peluang-Tantangan Serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Ikan Momar Di
Kabupaten Buru
Peluang Tantangan
- Sumber daya perairan luas - Iklim penghujan, mengurangi frekuensi
- Tingkat permintaan cukup tinggi melaut
Buru dikenal sebagai daerah yang memiliki perairan laut yang luas. Hal
ini menjadikan wilayah ini sangat potensial untuk kegiatan perikanan
tangkap yang merupakan aset penting bagi perekonomian daerah. Perikanan
tangkap merupakan salah satu kegiatan ekonomi yang berkembang
karena memberikan kontribusi lebih besar berupa hasil tangkapan jenis
ikan pelagis maupun ikan demersal. Salah satu hasil perikanan yang cukup
banyak dihasilkan di Buru adalah ikan selar.
Ikan selar menjadi salah satu KPJU unggulan Buru. Hal ini terdukung
dengan banyaknya nelayan serta daya dukung perairan yang luas di wilayah
ini. Ikan selar merupakan komoditas hasil perikanan yang memiliki nilai
ekonomis dan berperan dalam perekonomian masyarakat. Serapan tenaga
kerja pada komoditas ini cukup besar. Ikan selar yang dihasilkan memiliki
kualitas yang baik. Ikan selar juga banyak diolah khususnya menjadi ikan
kering. Dengan pengolahan produk perikanan tidak hanya meningkatkan nilai
jual, namun juga menambah daya tahan produk perikanan.
110 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
Tabel 3.68. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Ikan Selar di
Kabupaten Buru
Peluang Tantangan
- Sumber daya perairan luas - Iklim penghujan, mengurangi frekuensi
- Tingkat permintaan cukup tinggi melaut
- Produk olahan selar, seperti ikan kering
banyak diminati
1. PROFIL DAERAH
a. Letak Geografi
Kabupaten Buru Selatan merupakan salah satu kabupaten yang berada di
Provinsi Maluku. Secara astronomis wilayah Buru Selatan terletak antara
2
Kabupaten Buru Selatan memiliki luas keseluruhan 5.060 km .
Secara geografis, Kabupaten Buru Selatan berbatasan dengan motivasi Laut Seram
di Utara, Laut Banda di Selatan, Laut Banda dan Samudera Hindia di Barat, dan
Selat Manipa dan Kabupaten Buru di Timur.
Buru Selatan terdiri dari 6 kecamatan yang terletak di Pulau Buru Selatan dan
Pulau Ambalau. Di Pulau Buru terdapat Kecamatan Kepala Madan, Kecamatan
Leksula, Kecamatan Fena Fafan, Kecamatan Namrole dan Kecamatan Waesama.
Sedangkan di Pulau Ambalau terdapat Kecamatan Ambalau. Kecamatan Leksula
2
merupakan wilayah terbesar di Kabupaten Buru Selatan dengan luas 1.899,61 km
atau 37,54 persen dari total luas keseluruhan. Sedangkan, wilayah terkecil adalah
2
Kecamatan Ambalau, yaitu 306 Km .
rendah dan dataran antar gunung. Dataran rendah tersebar di daerah utara dan di
sepanjang sungai. Fisiografi bentuk wilayah Kabupaten Buru Selatan dapat
dikelompokkan atas dataran pantai, perbukitan dan kelerengan yang bervariasi
dari datar (0 3 persen), landai berombak (3 - 8 persen), bergelombang (8 15
persen), agak curam (15 30 persen), curam (30 45 persen) dan sangat curam (>45
persen). Berdasarkan kelas ketinggian dapat dibagi atas 3 kelas, yang meliputi : 0-
500 m, 500-1000 Km dan > 1000 m di atas permukaan laut (dpl). Puncak gunung
tertinggi adalah Kaku Gilegan dengan elevasi 2.736 dpl.
Iklim yang berlaku di Kabupaten Buru Selatan adalah iklim laut tropis dan iklim
musim yang dipengaruhi oleh angin musim serta berhubungan erat dengan lautan
yang mengelilinginya. Selain itu luas yang berbeda-beda memungkinkan,
berlakunya iklim musim. Suhu rata-rata Kabupaten Buru Selatan per Desember
o
2020 adalah 27,9 C. Dengan kelembapan rata-rata 84,9 persen dan kecepatan
angin rata-rata 5,2 m/det, serta jumlah curah hujan sebesar 193,3 mm.
Tabel 3.70. Pengamatan Unsur Iklim di Kabupaten Buru Selatan, Desember 2020
c. Demografi
Penduduk Kabupaten Kepulauan Tanimbar dari tahun ke tahun mengalami
penurunan. Jumlah penduduk pada tahun 2020 sebanyak 75.410 jiwa, menurun
sebesar 0,02 persen dari tahun 2010. Jumlah penduduk tersebut terdiri atas 38.640
jiwa penduduk laki-laki dan 38.770 jiwa penduduk perempuan. Pada tahun 2020,
porsi terbesar persebaran penduduk di Buru Selatan Kabupaten berada di
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 113
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
2
Kepadatan penduduk di Kabupaten Buru Selatan adalah 14,90 per Km , dengan
kepadatan tertinggi berada di Kecamatan Namrole sebesar 64,03 penduduk per
2 2
km , kemudian disusul oleh Kecamatan Ambalau sebesar 29,92 penduduk per km .
Berdasarkan jenis kelamin, seluruh kecamatan di Buru Selatan memiliki rasio jenis
kelamin di atas 100, Hal ini menunjukkan bahwa 6 kecamatan di Kabupaten Buru
Selatan memiliki jumlah penduduk laki-laki lebih banyak dari pada penduduk
perempuan. Adapun untuk rasio jenis kelamin tertinggi terdapat pada Kecamatan
Fena Fafan dengan 108,10 dan rasio terendah berada di Kecamatan Ambalau
dengan 102,01. Adapun rasio jenis kelamin untuk Kabupaten Buru Selatan adalah
105,08.
Tabel 3.73. Produksi Kelapa, Cengkih dan Kakao Menurut Kecamatan di Kabupaten
Buru Selatan (ton), 2020
Kecamatan Kelapa Cengkih Kakao
Kepala Madan 408 191 273
Leksula 970 290 31
Fena Fafan 23 102 40
Namrole 703 121 195
Waesama 669 305 189
Ambalau 69 920 149
Kab. Buru Selatan 2.842 1.929 877
Sumber: Kabupaten Buru Selatan Dalam Angka 2021
Sektor peternakan di Kabupaten Buru Selatan terdiri dari ternak dan unggas.
Populasi ternak untuk sapi dan kambing masing-masing 1.810 ekor dan 3.555 ekor.
Kecamatan Kepala Madan memiliki populasi kambing terbanyak di Buru Selatan.
Pada peternakan unggas, Kabupaten Buru Selatan memiliki populasi ayam
kampung yang mendominasi, yaitu 301.212 ekor, dengan Kecamatan Ambalau
menjadi kecamatan dengan populasi terbanyak.
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 115
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
Tabel 3.74. Jumlah Populasi Ternak dan Unggas Menurut Kecamatan dan Jenis
Ternak di Kabupaten Buru Selatan (ekor), 2020
Ternak Unggas
Kecamatan Sapi Ayam Ayam Itik Itik
Kambing Kerbau Babi
Bali Kampung Petelur Pedaging Manila
Kepala Madan 234 1.878 112 52 14.573 - - 523
Leksula 467 216 - 993 2.293 - - 288
Fena Fafan 251 75 - 504 1.149 - - 161
Namrole 341 147 21 83 100.299 - - 841
Waesama 302 390 9 38 72.824 - - 1.368
Ambalau 215 849 - - 110.074 - - 632
Kabupaten 1.810 3.555 142 1.670 301.212 - - 3813
Buru Selatan
Sumber: Kabupaten Buru Selatan Dalam Angka 2021
Tabel 3.75. Luas Kawasan Hutan dan Konservasi Hutan dan Perairan di Kabupaten
Buru Selatan (ha), 2020
Luas
Jenis Hutan
Hutan
Hutan Konservasi -
Hutan Lindung 73.118
Hutan Produksi Terbatas 101.652
Hutan Produksi Tetap 90.768
Hutan Produksi Konversi 79.604
Jumlah Luas Hutan dan Perairan 345.142
Sumber: Provinsi Maluku Dalam Angka 2021
3. Perikanan
Jumlah rumah tangga perikanan di Kabupaten Buru Selatan tahun 2020
sebesar 2.690 rumah tangga dimanah rumah tangga perikanan paling banyak
tersebar di wilayah kecamatan Namrole, Kepala madan dan Leksula. Hal ini
turut dipengaruhi oleh kepadatan penduduk kecamatan serta jumlah desa
pesisir di kecamatan Namrole dan Leksula. Rumah tangga pertanian tangkap
mendominasi RTP di Buru Selatan dengan jumlah 2.647 unit.
116 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
Tabel 3.76. Rumah Tangga Perikanan (RTP) Menurut Kecamatan di Kabupaten Buru
Selatan, 2020
Rumah Tangga Perikanan
Kecamatan Budidaya
Tangkap Tambak Kolam
Laut
Kepala Madan 677 - - 12
Leksula 586 - 5 2
Fena Fafan - - 6 -
Namrole 614 - 7 2
Waesama 391 - 5 -
Ambalau 379 - 5 -
Kabupaten Buru Selatan 2.647 - 23 -
Sumber: Kabupaten Buru Selatan Dalam Angka 2021
Produksi perikanan Kabupaten Buru Selatan terdiri dari ikan laut dan ikan
darat. Pada tahun 2020, Buru Selatan berhasil memproduksi sebesar 14.933,02
ton ikan laut dan 3.050 ikan darat. Kecamatan Kepala Madan menjadi
penghasil ikan laut terbanyak, yaitu 5.223,87 ton. Total produksi hasil
perikanan di Buru Selatan adalah 17.983,01 ton.
4. Perdagangan
Perusahaan menurut Badan Hukum di Kabupaten Buru Selatan pada Tahun
2020 sebanyak 77 Perusahaan. Sedangkan jumlah pedagang berizin di Buru
Selatan sebanyak 45 pedagang, yang terdiri dari 18 pedagang menengah dan
27 pedagang kecil. Sarana perdagangan di Buru Selatan tahun 2020 berupa 1
pasar, 19 toko, 8 kios, dan 3 warung. Total sarana perdagangan asalah 31 unit.
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 117
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
5. Industri Pengolahan
Industri mikro dan kecil yang terdapat di Kabupaten Buru Selatan pada
tahun 2020 sebanyak 1.263 perusahaan dengan jumlah tenaga kerja sebanyak
2.198 orang.
6. Pariwisata
Kabupaten Buru Selatan memiliki 53 objek wisata dan 21 penginapan.
Jumlah akomodasi di Kabupaten Buru Selatan tahun 2019 sebesar 21
akomodasi yang merupakan penginapan di Kecamatan Namrole dan
Kecamatan Leksula. Kabupaten Buru Selatan memiliki 53 obyek wisata di 6
kecamatan. Terdapat 35 rumah makan/restoran di tahun 2019. Angka ini
mengalami peningkatan yang signifikan sejak tahun 2016. Namun,
persebarannya masih belum merata di setiap kecamatan. Jumlah rumah
makan/restoran masih berpusat di Kecamatan Namrole dengan jumlah 27
rumah makan.
Tabel 3.80. Angkatan Kerja Menurut Jenis Kelamin di Kabupaten Buru Selatan, 2020
Jenis Kelamin
Kegiatan Utama
Laki-Laki Perempuan Jumlah
Angkatan Kerja 17.564 12.596 30.160
- Bekerja 17.167 12.295 29.462
- Pengangguran 397 301 698
Bukan Angkatan Kerja 3.299 7.106 10.405
- Sekolah 1.317 1.461 2.488
- Mengurus Rumah Tangga 342 5.591 5.933
- Lainnya 1.640 253 1.893
Jumlah 20.863 19.901 40.764
Sumber: Kabupaten Buru Selatan Dalam Angka 2021
f. Prasarana Infrastruktur
1. Prasarana Transportasi
Jalan merupakan prasarana pengangkutan yang sangat penting
keberadaannya dalam menjamin kelancaran kegiatan ekonomi di suatu
wilayah. Oleh karenanya, peningkatan kualitas dan kuantitas jalan perlu
dilakukan agar dapat memudahkan mobilitas penduduk serta memperlancar
lalu lintas barang dari satu daerah ke daerah lain. Dari sana kemudian ekonom i
dapat bertumbuh. Terdapat sepanjang 465,94 km jalan di Kabupaten Buru
Selatan. Menurut kondisinya jalan tersebut dapat dibagi menjadi beberapa
kategori. Pada tahun 2019, terdapat 88,7 km jalan dengan kondisi baik, 149,5
km dalam kondisi sedang, 95,93 km dalam kondisi rusak, 131,8 km dalam
kondisi rusak berat.
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 119
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
Tabel 3.81. Panjang Jalan dan Kondisi Jalan di Kabupaten Buru Selatan (km), 2020
Kabupaten/Kota 2018 2019
Baik 88,70 88,70
Sedang 82,88 149,50
Rusak 95,82 95,93
Rusak Berat 198,54 131,80
Total 465,94 465,94
Sumber: Kabupaten Buru Selatan Dalam Angka 2021
Tabel 3.82. Daya Terpasang, Produksi, dan Jumlah Pelanggan Listrik Menurut
Kecamatan di Kabupaten Buru Selatan, 2020
Kecamatan Daya Terpasang (KW) Produksi Listrik (KWh) Jumlah Pelanggan
Namrole 2.830 - 4.730
Waesama 2.500 - 2.663
Ambalau 670 - 973
Leksula 1.170 - 2.015
Fena Fafan - - 724
Kepala Madan - - -
Kab. Buru 6.170 - 11.105
Selatan
Sumber: Kabupaten Buru Selatan Dalam Angka 2021
3. Prasarana Komunikasi
Kantor pos adalah tempat pemberi pelayanan komunikasi tertulis dan surat
elektronik, layanan paket, layanan logistik, layanan transaksi keuangan, dan
layanan kepentingan umum. Rumah pos pembantu berfungsi sama seperti
kantor pos, bedanya adalah rumah pos pembantu biasanya terletak di daerah
terpencil. Prasarana komunikasi Kabupaten Buru Selatan didukung oleh kantor
pos pembantu yang berada di Kecamatan Leksula sejumlah satu buah. Jumlah
ini belum mengalami peningkatan sejak 2017.
120 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
4. Prasarana Pendidikan
Salah satu faktor utama keberhasilan pembangunan di suatu negara adalah
tersedianya cukup sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. Berbagai
program terus diupayakan dalam mempercepat peningkatan kualitas SDM,
yang pada akhirnya akan menciptakan SDM yang tangguh, yang siap bersaing
di era globalisasi. Peningkatan SDM sekarang ini lebih difokuskan pada
pemberian kesempatan seluas-luasnya kepada penduduk untuk mengecap
pendidikan, terutama penduduk kelompok usia sekolah (7-24 tahun).
Ketersediaan fasilitas pendidikan baik sarana maupun prasarana akan
sangat menunjang dalam meningkatkan mutu pendidikan. Di Kabupaten Buru
Selatan telah tersedia berbagai sekolah dari tingkat SD hingga SMA/SMK/MA.
Pada tahun ajaran 2020/2021 juga terjadi peningkatan jumlah sekolah yang ada
di Kabupaten Buru Selatan, baik di tingkat SD/MI, SMP/MTs, maupun
SMA/SMK/MA dan PT. Jumlah sekolah pada 2020/2021 Tercatat sebanyak 108
SD; 4 MI; 47 SMP; 6 MTs; 15 SMA; 10 SMK; dan 3 MA.
Dari hasil pendataan potensi desa 2020, desa/kelurahan yang memiliki
fasilitas pendidikan juga bertambah bila dibandingkan dengan kondisi pada
tahun 2019. Secara rinci, sebagai berikut: 120 desa/kelurahan sudah memiliki
SD, 46 desa/kelurahan sudah memiliki SMP, serta 17 desa/kelurahan sudah
memiliki SMA.
5. Prasarana Kesehatan
Sampai dengan tahun 2020, pemerintah telah membangun beberapa
pusat kesehatan yang tersebar di seluruh kecamatan di Kabupaten Buru
Selatan. Pada tahun 2020 tercatat ada sebanyak 2 desa/kelurahan yang
memiliki rumah sakit yang berpusat di Kecamatan Namrole dan Kepala Madan.
Selain itu terdapat 12 desa/kelurahan yang memiliki puskesmas, 34
desa/kelurahan yang memiliki puskesmas pembantu, dan 7 desa/kelurahan
yang memiliki apotek.
2. PEREKONOMIAN DAERAH
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan pencerminan kemajuan
ekonomi suatu daerah yang didefinisikan sebagai keseluruhan nilai tambah barang
dan jasa yang dihasilkan dalam waktu satu tahun diwilayah tersebut. PDRB Kabupaten
Buru Selatan Tahun 2019 sesuai hasil penghitungan atas dasar harga yang berlaku
sebesar 1.406.178,87 juta rupiah. Kontribusi terbesar diberikan oleh sektor pertanian
sebesar 506.173,39 juta rupiah. Sedangkan PDRB Kabupaten Buru Selatan Tahun 2019
sesuai hasil penghitungan atas dasar harga konstan sebesar 892.105,52 Juta Rupiah.
Kontribusi terbesar diberikan oleh sektor pertanian sebesar 340.761,51 juta rupiah
diikuti oleh Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib
208.298,77 juta rupiah.
Selama lima tahun terakhir (2016-2020) struktur perekonomian Kabupaten Buru
Selatan didominasi oleh dua kategori lapangan usaha, yaitu; Pertanian, Kehutanan,
dan Perikanan; serta Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial.
Peranan terbesar dalam pembentukan PDRB Kabupaten Buru Selatan berasal dari
sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan, yaitu sebesar 36,78 persen di tahun 2020.
Secara nominal, PDRB sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan atas dasar harga
122 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
berlaku Kabupaten Buru Selatan mengalami tren yang meningkat sepanjang 2016
hingga 2020. Pada 2020 PDRB sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan
berkontribusi sebesar 521.778,78 juta rupiah. Lapangan usaha penyumbang PDRB
terbesar selanjutnya adalah Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan Jaminan
Sosial, yaitu sebesar 26,39 persen di tahun 2020. PDRB Administrasi Pemerintahan,
Pertahanan, dan Jaminan Sosial secara nominal mengalami tren yang meningkat
sepanjang 2016 hingga 2020. Pada tahun 2020 PDRB sektor Administrasi Pemerintahan,
Pertahanan, dan Jaminan Sosial berkontribusi sebesar 374.409,19 juta rupiah.
Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Buru Selatan pada tahun 2019 sesuai hasil
penghitungan yaitu sebesar 5,88 persen. Kontribusi terbesar terdapat pada sektor
konstruksi yaitu sebesar 7,62 persen dan kontribusi yang terkecil terdapat pada sektor
pengadaan listrik dan gas yaitu sebesar 0,25 persen.
Tabel 3.85. Distribusi Persentase PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan
Usaha di Kabupaten Buru Selatan, 2016-2020
Kategori Lapangan Usaha 2016 2017 2018 2019* 2020**
A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 37,50 36,99 36,40 36,00 36,78
B Pertambangan dan Penggalian 0,78 0,78 0,76 0,76 0,77
C Industri Pengolahan 3,90 3,95 3,93 2,86 3,83
D Pengadaan Listrik dan Gas 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01
E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah,
Limbah dan Daur Ulang 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02
F Konstruksi 8,37 8,49 8,51 8,65 8,63
G Perdagangan Besar dan Eceran; 7,34 7,42 7,55 7,44
Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 7,23
H Transportasi dan Pergudangan 2,84 2,80 2,77 2,77 2,44
I Penyediaan Akomodasi dan Makan 0,51 0,52 0,49 0,48 0,48
J Informasi dan Komunikasi 0,53 0,53 0,53 0,52 0,53
K Jasa Keuangan dan Asuransi 0,75 0,75 0,75 0,74 0,76
L Real Estat 0,61 0,59 0,57 0,54 0,54
M,N Jasa Perusahaan 0,03 0,03 0,02 0,02 0,02
O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan 25,43 25,93 26,65 26,99 26,39
dan Jaminan Sosial Wajib
P Jasa Pendidikan 5,43 5,32 5,21 5,13 5,17
Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 4,80 4,70 4,73 4,77 4,97
R, S, T, U Jasa lainnya 1,28 1,26 1,21 1,20 1,21
Produk Domestik Regional Bruto 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
*) Angka Sementara; **) Angka Sangat Sementara
Sumber: PDRB Kabupaten Buru Selatan Menurut Lapangan Usaha 2016 - 2020
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 123
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
Tabel 3.86. Shortlist 5 Besar KPJU Unggulan Tiap Sektor di Kabupaten Buru Selatan
No KPJU Skor No KPJU Skor
Terbobot Terbobot
Pertanian Tanaman, Peternakan, Perikanan
Perburuan dan Kegiatan YBDI
1 Cengkeh 0,179 1 Ikan Cakalang 0,221
2 Kelapa 0,152 2 Ikan Monar 0,185
3 Pala 0,136 3 Ikan Tuna/Talihu 0,158
4 Coklat/Kakao 0,103 4 Ikan Komu/Tongkol 0,153
5 Pisang 0,091 5 Ikan Kawaliya 0,112
Industri Pengolahan Perdagangan Besar dan Eceran;
Reparasi dan Perawatan Mobil
dan Sepeda Motor
1 Kopra 0,259 1 Perdagangan Hasil 0,217
Perikanan/Laut
124 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
Tabel 3.87. Bobot Kepentingan Setiap Sektor/Subsektor Usaha Atas Dasar Perannya
Dalam Mencapai Tujuan Penetapan KPJU Unggulan di Kabupaten Buru Selatan
Skor Terbobot
No Sektor Usaha Rangking
Gabungan
1 Pertanian Tanaman, Peternakan, Perburuan 0,102 1
dan Kegiatan YBDI
2 Pengelolaan Kehutanan dan Penebangan 0,037 17
3 Perikanan 0,086 4
4 Pertambangan dan Penggalian 0,029 18
5 Industri Pengolahan 0,101 2
6 Konstruksi 0,044 10
7 Perdangan Besar dan Eceran; Reparasi dan 0,095 3
Perawatan Mobil dan Sepeda Motor
8 Pengangkutan dan Pergudangan 0,049 8
9 Penyediaan Akomodasi dan Penyediaan Makan 0,064 5
Minum
10 Informasi dan Komunikasi 0,047 9
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 125
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
Skor Terbobot
No Sektor Usaha Rangking
Gabungan
11 Aktivitas Keuangan dan Asuransi 0,042 11
12 Aktivitas Profesional, Ilmiah dan Teknis 0,041 13
13 Aktivitas Penyewaan dan Sewa Guna Usaha 0,038 16
Tanpa Hak Opsi, Ketenagakerjaan, Agen
Perjalanan dan Penunjang Usaha Lainnya
14 Pendidikan 0,052 6
15 Aktivitas Kesehatan Manusia dan Aktivitas 0,050 7
Sosial
16 Kesenian, Hiburan dan Rekreasi 0,041 13
17 Aktivitas Jasa Lainnya 0,042 11
18 Aktivitas Rumah Tangga Sebagai Pemberi 0,041 13
Kerja; Aktivitas uang Menghasilkan Barang dan
Jasa oleh Rumah Tangga yang Digunakan
untuk Memenuhi Kebutuhan Sendiri
Tabel 3.88. Shortlist 10 KPJU Unggulan Lintas Sektoral di Kabupaten Buru Selatan
Skor
Rangking KPJU
Terbobot
Skor
Rangking KPJU
Terbobot
Sepuluh KPJU di atas dinilai unggul berdasarkan 12 kriteria yang telah dirumuskan
di awal sekaligus pertimbangan bobot kepentingan sektor terkait terhadap
pencapaian tujuan penciptaan lapangan kerja, peningkatan daya saing, dan
pertumbuhan ekonomi. Hasil ini selanjutnya diperdalam baik dari sisi permasalahan
dan peluang serta memberikan rekomendasi untuk mengembangkan 10 KPJU
Unggulan lintas sektor tersebut.
1) Kopra
2) Cengkeh
Kabupaten Buru Selatan adalah salah satu daerah yang kaya akan hasil
sumber daya perkebunannya. Salah satu komoditas perkebunan yang
produksinya tinggi adalah cengkeh. Produksi cengkeh dari Buru Selatan pada
tahun 2020 sebesar 2.263,90 ton. Tanaman rempah ini memiliki nilai jual cukup
tinggi walau terkadang terdapat ketidakstabilan harga. Permintaan cengkeh
dari waktu ke waktu pada level yang cukup tinggi baik di pasar lokal hingga
luar negeri. Cengkeh sendiri banyak dimanfaatkan untuk pembuatan berbagai
produk. Potensi komoditas ini semakin baik dengan pemasarannya yang cukup
mudah.
Dalam pengembangan cengkeh, usaha agribisnis hulu perlu semakin
ditingkatkan seperti dalam penyediaan bibit unggul, dukungan teknologi dan
pengembangan kelembagaan. Peran pemerintah dalam pembinaan kepada
masyarakat dalam agribisnis cengkeh semakin baik untuk ditingkatkan
mengingat potensi dan peluang pasar yang tersedia.
Salah satu KPJU unggulan Kabupaten Buru Selatan adalah penjualan ikan.
KPJU penjualan ikan muncul sebagai unggulan salah satunya disebabkan
128 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
potensi sumber daya perikanan dan kelautan di wilayah ini yang melimpah.
Hal ini terbukti dari tingginya produksi perikanan. Produksi perikanan tersebut
mendorong terlaksananya penjualan ikan. Strategi pengembangan KPJU
penjualan hasil perikanan diarahkan pada peningkatan sarana prasarana
pengadaan dan penyimpanan ikan; fasilitas pemasaran perikanan yang
memadai dan peningkatan dalam hal penanganan produk perikanan.
4) Kelapa
Salah satu KPJU unggulan Buru Selatan dari subsektor perkebunan adalah
kelapa. Luas tanaman perkebunan kelapa di wilayah ini pada tahun 2020
sebesar 9.424,00 ha dengan produksi sebesar 7.794,00 ton
Pengembangan agribisnis kelapa berperan penting untuk peningkatan
produktivitas dan sekaligus peningkatan pendapatan petani. Selain itu kelapa
cukup mudah untuk dipasarkan. Daya serap pasar akan komoditas ini cukup
baik mengingat dibutuhkan untuk berbagai industri olahan seperti kopra,
minyak kelapa, sabut, tempurung dan karbon, nata de coco, santan dan
sebagainya. Namun secara umum, di tingkat petani, kelapa lebih banyak diolah
menjadi kopra.
Tantangan dalam budidaya kelapa adalah teknologi pengolahan kelapa
yang masih minim serta tingkat harga yang cenderung menurun. Untuk itu
penting bagi dinas terkait untuk melakukan langkah-langkah strategis untuk
memperbaiki kondisi tersebut. Pemerintah bersama asosiasi kelapa, perlu
menetapkan harga dasar untuk keamanan harga kelapa. Penetapan harga
dasar dilakukan secara ekonomi dengan mempertimbangkan pendapatan
per hektar, biaya investasi kelapa, dll.
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 129
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
Tabel 3.93. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Penjualan Hasil
Bumi di Kabupaten Buru Selatan
Peluang Tantangan
- Hasil bumi yang banyak dan melimpah - Bahan baku yang mudah rusak dan tidak
tahan lama
- Kurang alternatif pasar baru
130 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
6) Ikan Cakalang
Tabel 3.94 Peluang-Tantangan Serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Ikan Cakalang di
Kabupaten Buru Selatan
Peluang Tantangan
- Sumber daya perairan luas - Iklim penghujan, sehingga
- Permintaan tinggi mengakibatkan gelombang
- Dapat diolah menjadi produk lain
Titik Kekuatan Titik Kritis (Titik Kelemahan)
- Sumber daya perikanan cakalang banyak - Sarana penanganan pasca panen masih
- Kemudahan dalam pemasaran kurang
- SDM nelayan cukup banyak - Peralatan penangkapan yang tradisional
- Mudah busuk bila tidak cepat diawetkan
- Minimnya pengetahuan nelayan
7) Ikan Asap
Tabel 3.95. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Ikan Asap di
Kabupaten Buru Selatan
Peluang Tantangan
- Memiliki nilai jual yang cukup baik - Pasokan bahan baku, bergantung
- Minat masyarakat terhadap produk frekuensi melaut
olahan ikan asap tinggi
Titik Kekuatan Titik Kritis (Titik Kelemahan)
- Kualitas produk baik - Promosi masih belum optimal
- Bahan baku ikan tersedia banyak - Kemasan masih belum memadai
- Produk tahan lama - Minimnya kemitraan
- Bahan baku untuk pengolahan tersedia
Tabel 3.96. Peluang-Tantangan Serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Minyak Kayu
Putih di Kabupaten Buru Selatan
Peluang Tantangan
- Permintaan pasar potensial untuk lokal - Produk substitusi/minyak lainnya tersedia
dan nasional di pasaran
- Memiliki nilai jual tinggi
Titik Kekuatan Titik Kritis (Titik Kelemahan)
- Pemasaran hingga keluar daerah - Peralatan yang belum modern
- Produk berkualitas - Pengemasan masih kurang berkembang
- SDM terbatas
- Ketersediaan sarana prasarana
pengolahan kurang
9) Pala
Warung makan sebagai salah satu KPJU unggulan Kabupaten Buru Selatan.
Pertumbuhan usaha ini cukup meningkat terlihat dari semakin banyaknya
usaha ini yang bermunculan. Dengan harganya yang terjangkau, serta lokasi
yang umumnya strategi, sehingga menjadi pilihan masyarakat dalam
penyediaan kebutuhan pangannya. Salah satu tantangan dan kelemahan dari
KPJU ini diantaranya kebersihan dan higienis yang kurang diperhatikan. Oleh
karenanya dalam pengembangan usaha ini, peningkatan kualitas
produk/menu makan baik ditingkatkan dari segi kebersihan, tampilan
penyajiannya dan rasa. Peningkatan pemasaran dapat diupayakan dengan
pemanfaatan teknologi informasi.
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 133
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
Tabel 3.98. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Warung Makan
(Campur) di Kabupaten Buru Selatan
Peluang Tantangan
- Mobilitas penduduk meningkat - Harga bahan baku fluktuatif
- Pertumbuhan jumlah penduduk
- Berkembangnya teknologi informasi
- Permintaan masakan cepat saji yang besar
Titik Kekuatan Titik Kritis (Titik Kelemahan)
- Pemasaran terbuka luas - Kurangnya promosi
- Ketersediaan SDM memadai - Pelayanan konsumen belum optimal
- Lokasi umumnya strategis
- Bahan baku cukup tersedia dan mudah
diperoleh
134 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
1. PROFIL DAERAH
a. Letak Geografi
Kabupaten Kepulauan Aru merupakan salah satu kabupaten yang berada di
0
Provinsi Maluku. Kabupaten Kepulauan Aru menurut Astronomi terletak antara 5
0 0 0
sampai 8 Lintang Selatan dan 133 . Kabupaten
Kepulauan Aru merupakan daerah kepulauan yang mempunyai luas keseluruhan
2
6.426,77 km . Secara geografis, Kabupaten Kepulauan Aru berbatasan dengan
Selatan Menurut Provinsi Papua di Utara, Laut Arafura di Selatan, Pulau Kei Besar
di Barat, dan Provinsi Papua di Timur.
Kabupaten Kepulauan Aru terdiri dari 10 kecamatan, antara lain Kecamatan
Pulau-Pulau Aru, Aru Utara, Aru Utara Timur Batuley, Sir-Sir, Aru Tengah, Aru
Tengah Timur, Aru Tengah Selatan, Aru Selatan, Aru Selatan Utara, dan Aru Selatan
Timur. Kecamatan Aru Tengah merupakan wilayah terluas di Kabupaten
2
Kepulauan Tanimbar, yaitu 1.372,06 km atau sebesar 21,35 persen dari Kabupaten
Kepulauan Aru.
Tabel 3.100. Pengamatan Unsur Iklim di Kabupaten Kepulauan Aru, Desember 2020
c. Demografi
Penduduk Kabupaten Kepulauan Tanimbar dari tahun ke tahun mengalami
peningkatan yang cukup berarti. Jumlah penduduk pada tahun 2020 sebanyak
102.237 jiwa. Sebagaimana pertumbuhan penduduk, persebaran penduduk di
Kepulauan Aru juga tidak merata. Pada tahun 2020 porsi terbesar penduduk
136 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
Kepulauan Aru berada di Kecamatan Pulau-Pulau Aru sebesar 49.020 jiwa (47,95
persen), kemudian disusul oleh Kecamatan Aru Tengah sebesar 13.348 jiwa (13,06
persen).
Kepadatan penduduk tertinggi berada di Kecamatan Pulau-Pulau Aru sebesar
2
54,02 penduduk per km , kemudian disusul oleh Kecamatan Aru Tengah Selatan
2
sebesar 20,31 penduduk per km . Berdasarkan jenis kelamin, seluruh
kabupaten/kota di Maluku memiliki rasio jenis kelamin di atas 100. Hal ini
menunjukkan bahwa 10 kecamatan di Kabupaten Kepulauan Aru jumlah
penduduk laki-laki lebih banyak daripada penduduk perempuan. Adapun untuk
rasio jenis kelamin tertinggi terdapat pada Kecamatan Sir-Sir dengan 110,9 dan
rasio terendah berada di Kecamatan Aru Selatan Timur.
Tabel 3.101. Penduduk, Persentase Penduduk, Kepadatan Penduduk, dan Rasio Jenis
Kelamin Penduduk Menurut Kecamatan di Kabupaten Kepulauan Aru, 2020
Persentase Kepadatan Rasio Jenis
Kecamatan Penduduk 2
Penduduk Penduduk per km Kelamin
Pulau-Pulau Aru 49.020 47,95 54,02 106,2
Aru utara 6.195 6,06 11,66 106,2
Aru Utara Timur
4.365 4,27 14,32 104,5
Batuley
Sir-Sir 3.197 3,13 6,05 110,9
Aru Tengah 13.348 13,06 9,73 110,2
Aru Tengah Timur 4.914 4,81 7,45 107,2
Aru Tengah Selatan 5.994 5,86 20,31 107,8
Aru Selatan 7.497 7,33 9,00 108,5
Aru Selatan Utara 3.668 3,59 7,67 104,4
Aru Selatan Timur 4.039 3,95 7,82 109,5
Kab. Kepulauan Aru 102.237 100 15,91 106,8
Sumber: Kabupaten Kepulauan Aru Dalam Angka 2021
kecamatan dengan produksi sayuran terbesar, yaitu 300 ton bayam, 215 ton
cabai, 490 ton kangkung, 210 ton ketimun, dan 780 terung.
Tabel 3.103. Luas Areal dan Produksi Perkebunan Menurut Jenis Tanaman di
Kabupaten Kepulauan Aru, 2019-2020
Luas Areal (Ha) Produksi (Ton)
Jenis Tanaman
2019 2020 2019 2020
Kelapa Sawit - - - -
Kelapa 2.966,98 3.066,98 1.648,89 1.648,89
Karet - - - -
Kopi 43,43 44,43 19,65 19,65
Kakao 1 1,3 0,4 0,4
Cengkih 0,34 0,34 - -
Pala 23 23 3,8 3,8
Jambu Mete 2,52 2,52 7,2 7,25
Sagu 500 500 48,34 130
Sumber: Provinsi Maluku Dalam Angka 2021
138 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
Tabel 3.104. Populasi dan Produksi Ternak dan Unggas Menurut Jenis Ternak dan
Unggas di Kabupaten Kepulauan Aru, 2019-2020
Populasi (ekor) Produksi (kg)
Jenis Ternak
2019 2020 2019 2020
Sapi Potong 300 374 3.300 4.455
Kerbau - - - -
Kuda - - - -
Kambing 1.417 2.125 2.200 3.299
Domba - - - -
Babi 2.375 2.968 9.722 12.149
Jenis Unggas 2019 2020 2019 2020
Ayam Kampung 2.563 5.135 276 554
Ayam Petelur - - - -
Ayam Pedaging - - - -
Itik 288 576 60 120
Sumber: Provinsi Maluku Dalam Angka 2021
Tabel 3.105. Luas Kawasan Hutan dan Konservasi Hutan dan Perairan di Kabupaten
Kepulauan Aru (ha), 2020
Luas
Jenis Hutan
Hutan
Hutan Konservasi 67.104
Hutan Lindung 6.254
Hutan Produksi Terbatas -
Hutan Produksi Tetap 194.252
Hutan Produksi Konversi 510.346
Jumlah Luas Hutan dan Perairan 777.956
Sumber: Provinsi Maluku Dalam Angka 2021
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 139
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
3. Perikanan
Potensi Perikanan Kabupaten Kepulauan Aru diperkirakan sebesar 516.800
ton dengan JTB sebesar 205.944,80 ton/tahun, terdiri dari sumber daya pelagis
kecil sebesar 123.851,17 ton/tahun, pelagis besar sebesar 26.434,32 ton/tahun,
demersal sebesar 87.003,28 ton/tahun dan sumber daya udang sebesar
21.111,28 ton / tahun.
Salah satu mata pencaharian berdasarkan sumbernya adalah nelayan yang
terdiri dari nelayan tangkap dan nelayan budidaya. Nelayan tangkap
melakukan ekstraksi sumber daya di kawasan pesisir, laut lepas, dan hutan
mangrove dengan komoditas antara lain: ikan segar, ikan hidup, lobster,
udang, ebi, kerang mutiara, teripang, kepiting, dan kerang bia. Diantara
komoditas hasil laut dan pesisir ini, hanya ikan segar, ebi, dan teripang yang
diolah masyarakat sebelum akhirnya dijual. Hasil olahan ikan segar menjadi
ikan garam yang hanya ditemui di Desa Longar dan Desa Apara sebagai pusat
pengolahan dan pembuatan ikan garam. Pengolahan Ebi menjadi terasi juga
terpusat dilakukan di desa Namara yang terkenal menjadi produsen terasi.
Nelayan budidaya di Kabupaten Kepulauan Aru menggeluti budidaya rumput
laut yang banyak ditemukan di Desa Kobadangar.
5. Perdagangan
Sarana perdagangan di Kabupaten Kepulauan Aru pada tahun 2020
didominasi oleh toko sejumlah 315 unit. Kemudian diikuti oleh 209 kios, 20
warung dan 2 pasar. Angka sarana perdagangan ini terus mengalami
peningkatan sejak tahun 2017. Pada 2017 terdapat 380 sarana perdagangan,
532 sarana perdagangan di tahun 2018, 708 sarana perdagangan di tahun 2019,
dan 846 sarana perdagangan di tahun 2020.
Tabel 3.106. Jumlah Sarana Menurut Jenis Tanaman di Kabupaten Kepulauan Aru,
2017-2020
Jenis Sarana Perdagangan 2017 2018 2019 2020
Pasar 2 2 2 2
Toko 128 165 257 315
Kios 231 365 449 209
140 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
6. Industri Pengolahan
Di Kabupaten Kepulauan Aru, pada tahun 2020 tercatat terdapat industri
besar dan sedang sebanyak 8 perusahaan dengan jumlah tenaga kerja
sebanyak 284 orang. Sementara untuk industri kecil dan mikro tercatat
sebanyak 1.238 perusahaan dengan tenaga kerja sebanyak 1.523 orang.
7. Pariwisata
Jumlah rumah makan atau restoran terbesar di Kabupaten Kepulauan Aru
tahun 2020 adalah 34 rumah makan. Dari 34 rumah makan tersebut, sebesar 94
persen rumah makan berada di Kecamatan Pulau-Pulau Aru dan 6 persen
sisanya berada di Kecamatan Aru Tengah. Kabupaten berada pada kecamatan
Tanimbar Selatan, yaitu sebesar 14 rumah makan pada tahun 2020. Sementara
itu, Kabupaten Kepulauan Aru menyediakan akomodasi hotel non bintang
dengan jumlah sebanyak 8 akomodasi, 113 kamar, dan 128 tempat tidur pada
tahun 2014. Jumlah ini meningkat signifikan pada tahun 2020 menjadi 10
akomodasi, 157 kamar, dan 172 tempat tidur.
f. Prasarana Infrastruktur
1. Prasarana Transportasi
Jalan merupakan prasarana pengangkutan yang sangat penting
keberadaannya dalam menjamin kelancaran kegiatan ekonomi di suatu
wilayah. Oleh karenanya, peningkatan kualitas dan kuantitas jalan perlu
dilakukan agar dapat memudahkan mobilitas penduduk serta memperlancar
lalu lintas barang dari satu daerah ke daerah lain. Dari sana kemudian ekonomi
dapat bertumbuh. Terdapat sepanjang 654,49 Km jalan di Kabupaten
Kepulauan Aru. Menurut jenis permukaan jalan, sepanjang 118,65 Km jalan
permukaan aspal, 37,90 Km jalan permukaan kerikil, dan 497,93 Km jalan
permukaan tanah. Berdasarkan kondisi jalan tersebut dapat dibagi menjadi
beberapa kategori, kondisi jalan baik, sedang, rusak, dan rusak berat. Terdapat
344,61 Km jalan dengan kondisi baik, 19, 42 Km jalan dengan kondisi sedang,
15,08 Km jalan dengan kondisi rusak, dan 275,38 Km jalan dengan kondisi rusak
berat.
Tabel 3.108. Panjang Jalan Menurut Jenis Permukaan Jalan, dan Kondisi Jalan di
Kabupaten Kepulauan Aru, 2018-2020
Jenis Permukaan
2018 2019 2020
Jalan
Aspal 118,65 118,65 118,65
Kerikil 37,90 37,90 37,90
Tanah 497,93 497,93 497,93
Lainnya - - -
Jumlah 654,49 654,49 654,49
142 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
Jenis Permukaan
2018 2019 2020
Jalan
Kondisi Jalan 2018 2019 2020
Baik 344,61 344,61 344,61
Sedang 19,42 19,42 19,42
Rusak 15,08 15,08 15,08
Rusak Berat 275,38 275,38 275,38
Jumlah 654,49 654,49 654,49
Sumber: Kabupaten Kepulauan Aru Dalam Angka 2021
Tabel 3.109. Daya Terpasang, Produksi, dan Distribusi Lis trik, dan Jumlah Pelanggan
Listrik Menurut Kecamatan di Kabupaten Kepulauan Aru, 2020
Daya Produksi Listrik Dipakai
Jumlah
Kecamatan Terpasang Listrik Terjual Sendiri
Pelanggan
(KW) (KWh) (KWh) (KWh)
Pulau-Pulau Aru 14.120 32.512.963 - 32.289 -
Aru utara - - - - -
Aru Utara Timur - - - - -
Batuley
Sir-Sir - - - - -
Aru Tengah - - - - -
Aru Tengah Timur - - - - -
Aru Tengah Selatan - - - - -
Aru Selatan 300 248.737 - - -
Aru Selatan Utara - - - - -
Aru Selatan Timur - - - - -
Kab. Kepulauan Aru 14.420 32.761.700 29.625.489 32.289 10.823
Sumber: Kabupaten Kepulauan Aru Dalam Angka 2021
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 143
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
3. Prasarana Komunikasi
Kantor pos adalah tempat pemberi pelayanan komunikasi tertulis dan surat
elektronik, layanan paket, layanan logistik, layanan transaksi keuangan, dan
layanan kepentingan umum. Rumah pos pembantu berfungsi sama seperti
kantor pos, bedanya adalah rumah pos pembantu biasanya terletak di daerah
terpencil. Prasarana komunikasi Kabupaten Kepulauan Aru didukung oleh
kantor pos pembantu yang berada di Kecamatan Pulau-Pulau Aru, sedangkan
kecamatan yang lain fasilitas PT. Pos belum tersedia.
4. Prasarana Pendidikan
Salah satu faktor utama keberhasilan pembangunan di suatu negara adalah
tersedianya cukup sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. Berbagai
program terus diupayakan dalam mempercepat peningkatan kualitas SDM,
yang pada akhirnya akan menciptakan SDM yang tangguh, yang siap bersaing
di era globalisasi. Peningkatan SDM sekarang ini lebih difokuskan pada
pemberian kesempatan seluas-luasnya kepada penduduk untuk mengecap
pendidikan, terutama penduduk kelompok usia sekolah (7-24 tahun).
Ketersediaan fasilitas pendidikan baik sarana maupun prasarana akan
sangat menunjang dalam meningkatkan mutu pendidikan. Di Kabupaten
Kepulauan Tanimbar telah tersedia berbagai sekolah dari tingkat SD hingga
SMA/SMK/MA. Pada tahun ajaran 2019/2020 juga terjadi peningkatan jumlah
sekolah yang ada di Kabupaten Kepulauan Tanimbar, baik di tingkat SD/MI,
SMP/MTs, maupun SMA/SMK/MA dan PT. Jumlah sekolah pada 2020/2021
Tercatat sebanyak 1 TK; 141 SD; 6 MI; 42 SMP; 5 MTs; 8 SMA; 2 SMK; dan 2 MA.
Dari hasil pendataan potensi desa 2020, desa/kelurahan yang memiliki
fasilitas pendidikan juga bertambah bila dibandingkan dengan kondisi pada
tahun 2019. Secara rinci, sebagai berikut: 117 desa/kelurahan sudah memiliki
SD, 40 desa/kelurahan sudah memiliki SMP, 12 desa/kelurahan sudah memiliki
SMA, 20 kelurahan sudah memiliki SMK, dan 2 desa/kelurahan sudah memiliki
perguruan tinggi. Angka partisipasi murni (APM) dan Angka Partisipasi Kasar
(APK) tahun 2020 di Kabupaten Kepulauan Aru adalah 97,56 dan 114,39.
5. Prasarana Kesehatan
Sampai dengan tahun 2020, pemerintah telah membangun beberapa
pusat kesehatan yang tersebar di seluruh wilayah kabupaten/kota di
Kabupaten Kepulauan Aru. Jumlah rumah sakit, pada tahun 2020 tercatat ada
sebanyak 1 desa/kelurahan yang memiliki rumah sakit di Kabupaten Kepulauan
Aru, yang berpusat di Kecamatan Pulau-Pulau Aru. Selain itu terdapat 1
144 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
2. PEREKONOMIAN DAERAH
Nilai PDRB Kabupaten Kepulauan Aru atas dasar harga berlaku pada tahun 2020
mencapai 3.503.735,49 juta rupiah. Secara nominal, nilai PDRB ini mengalami
peningkatan dibandingkan dengan tahun 2019 yang mencapai 3.476.139,55 juta
rupiah. Kenaikan nilai PDRB tersebut dipengaruhi oleh kenaikan kinerja ekonomi di
sebagian besar lapangan usaha. Namun, berdasarkan harga konstan 2010, angka PDRB
mengalami penurunan menjadi 2.277.797,37 juta rupi ah. Hal tersebut menunjukkan
bahwa selama tahun 2020 di Kabupaten Kepulauan Aru mengalami kontraksi
ekonomi, dibandingkan tahun sebelumnya yang berjumlah 2.278.619,29 juta rupiah.
Tabel 3.111. Distribusi Persentase PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Menurut
Lapangan Usaha di Kabupaten Kepulauan Aru, 2016-2020
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 145
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
pengelolaan sampah, limbah, dan daur ulang sebesar 4,17 persen, serta pengadaan
listrik dan gas sebesar 4,11 persen.
Tabel 3.112. Shortlist 5 Besar KPJU Unggulan Tiap Sektor di Kabupaten Kepulauan
Aru
No KPJU Skor No KPJU Skor
Terbobot Terbobot
Pertanian Tanaman, Peternakan, Pengelolaan Kehutanan dan
Perburuan dan Kegiatan YBDI Penebangan
1 Kelapa 0,199 1 Kayu Besi/Ulin 0,232
2 Sagu 0,124 2 Kayu Meranti 0,133
3 Pisang 0,119 3 Kayu Bakau 0,130
4 Ubi kayu 0,091 4 Kayu Lasi/Kilaki 0,105
5 Padi 0,085 5 Kayu Linggua 0,086
Perikanan Industri Pengolahan
1 Budidaya Teripang 0,115 1 Ikan Kering/Asin 0,174
2 Ikan Kakap 0,104 2 Sagu Lempeng 0,170
3 Budidaya Rumput Laut 0,097 3 Kopra 0,101
4 Penangkapan Kepiting 0,096 4 Olahan Rumput Laut 0,083
5 Ikan Cakalang 0,093 5 Udang Kering 0,083
Perdagangan Besar dan Eceran; Pengangkutan dan Pergudangan
Reparasi dan Perawatan Mobil dan
Sepeda Motor
1 Perdagangan Hasil 0,260 1 Ojek Motor 0,294
Perikanan/Laut
2 Penjualan Pulsa 0,119 2 Speedboat 0,230
3 Toko Pakaian 0,109 3 Angkutan Kota/Desa 0,224
(OTO)
4 Reparasi/Bengkel Motor/Mobil 0,092 4 Jasa Ekspedisi Lokal 0,137
5 Penjualan Hasil Bumi 0,083 5 Angkutan Barang (Roda 0,116
(Cengkeh, Pala, Dll) Tiga, Truk, Pickup)
Penyediaan Akomodasi dan Informasi dan Komunikasi
Penyediaan Makan Minum
1 Pedagang Bakso 0,227 1 Warung Internet 0,296
2 Warung Nasi Campur 0,223 2 Radio Komunitas 0,265
3 Warung Kopi 0,188 3 Penerbitan Majalah 0,232
4 Jasa Catering 0,156 4 Penerbitan Koran 0,207
5 Penginapan/Losmen/Homestay 0,119 5 0,200
Aktivitas Keuangan dan Asuransi
1 Koperasi Kredit / CU 0,377
2 Bank Perkreditan Rakyat (BPR) 0,362
3 Koperasi Simpan Pinjam 0,261
(KSP/USP)
4
5
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 149
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
Tabel 3.113. Bobot Kepentingan Setiap Sektor/Subsektor Usaha Atas Dasar Perannya
Dalam Mencapai Tujuan Penetapan KPJU Unggulan di Kabupaten Kepulauan Aru
Skor Terbobot
No Sektor Usaha Rangking
Gabungan
1 Pertanian Tanaman, Peternakan, Perburuan 0,078 3
dan Kegiatan YBDI
2 Pengelolaan Kehutanan dan Penebangan 0,062 7
3 Perikanan 0,119 1
4 Pertambangan dan Penggalian 0,024 17
5 Industri Pengolahan 0,090 2
6 Konstruksi 0,043 13
7 Perdangan Besar dan Eceran; Reparasi dan 0,067 4
Perawatan Mobil dan Sepeda Motor
8 Pengangkutan dan Pergudangan 0,055 10
9 Penyediaan Akomodasi dan Penyediaan Makan 0,064 6
Minum
10 Informasi dan Komunikasi 0,066 5
11 Aktivitas Keuangan dan Asuransi 0,059 8
12 Aktivitas Profesional, Ilmiah dan Teknis 0,044 12
13 Aktivitas Penyewaan dan Sewa Guna Usaha 0,037 14
Tanpa Hak Opsi, Ketenagakerjaan, Agen
Perjalanan dan Penunjang Usaha Lainnya
14 Pendidikan 0,056 9
15 Aktivitas Kesehatan Manusia dan Aktivitas 0,054 11
Sosial
16 Kesenian, Hiburan dan Rekreasi 0,034 15
17 Aktivitas Jasa Lainnya 0,031 16
18 Aktivitas Rumah Tangga Sebagai Pemberi 0,018 18
Kerja; Aktivitas uang Menghasilkan Barang dan
Jasa oleh Rumah Tangga yang Digunakan
untuk Memenuhi Kebutuhan Sendiri
150 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
Sepuluh KPJU di atas dinilai unggul berdasarkan 12 kriteria yang telah dirumuskan
di awal sekaligus pertimbangan bobot kepentingan sektor terkait terhadap
pencapaian tujuan penciptaan lapangan kerja, peningkatan daya saing, dan
pertumbuhan ekonomi. Hasil ini selanjutnya telah dikonfirmasi dan didiskusikan dalam
Focus Group Discussion antar stakeholder yang terdiri dari instansi pemerintah sektor
terkait, pelaku/asosiasi usaha, perbankan dan akademisi. FGD ini bertujuan untuk
mengkonfirmasi hasil penelitian dan menelaah lebih dalam permasalahan dan peluang
serta memberikan rekomendasi untuk mengembangkan 10 KPJU Unggulan lintas
sektor tersebut.
1) Budidaya Teripang
Kabupaten Kepulauan Aru sebagai salah satu wilayah yang didominasi oleh
perairan dan memiliki potensi yang baik dalam pengembangan budidaya
perikanan termasuk budidaya teripang. Teripang merupakan salah satu
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 151
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
Kabupaten Kepulauan Aru merupakan salah satu daerah yang kaya akan
hasil perikanannya. Produksi perikanan Kabupaten Kepulauan Aru pada tahun
2019 menghasilkan 94.257 ton hasil perikanan laut. Oleh karenanya, usaha
penjualan hasil perikanan turut berkembang di Kepulauan Aru. Permintaan
akan komoditas perikanan yang tinggi, prospek pasar yang luas serta adanya
sarana perdagangan, turut menjadi peluang bagi KPJU penjualan hasil
perikanan. Salah satu kendala dari penjualan hasil perikanan di wilayah ini
adalah masih minimnya sarana penyimpanan ikan yang memadai. Keberadaan
sarana tersebut sangat penting dalam menjaga kualitas ikan. Untuk itu
diperlukan pengelolaan pasar ikan dengan fasilitasi sarana penyimpanan yang
memadai.
152 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
3) Ikan Kering/Asin
Perikanan adalah salah satu subsektor yang memiliki nilai strategis yang
tinggi. Sektor perikanan memiliki peranan yang sangat besar dalam
perekonomian daerah yaitu sebagai peningkatan pendapatan, penyediaan
lapangan pekerjaan, serta penyediaan bahan pangan bergizi untuk dikonsumsi
masyarakat.
Produk perikanan tidak hanya dijual dalam bentuk segar,
pengembangannya telah sangat maju menjadi produk olahan ikan yang
beragam, salah satunya adalah ikan kering Dengan banyaknya hasil perikanan
di Kabupaten Kepulauan Aru, semakin meningkatkan peluang industri ini.
Pada sisi permintaan akan produk olahan ikan kering juga relatif tinggi.
Dalam mendukung pengembangan produk olahan ikan, dibutuhkan
sarana dan prasarana pendukung yang memadai seperti, teknologi produksi
yang lebih canggih serta sarana pendukung lainnya. Selain itu dari aspek
produksi, produsen perlu memperhatikan kualitas produk sehingga diharapkan
potensi pasar yang ada dapat termanfaatkan dengan baik. Strategi perluasan
jaringan pemasaran perlu ditingkatkan seperti dengan pelaku usaha kuliner.
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 153
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
4) Kelapa
5) Sagu Lempeng
Tabel 3.119. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Sagu Lempeng
di Kabupaten Kepulauan Aru
Peluang Tantangan
6) Ikan Kakap
Tabel 3.120 Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Ikan Kakap di
Kabupaten Kepulauan Aru
Peluang Tantangan
- Memberikan peluang dari segi tenaga - Kondisi laut yang tidak bersahabat
kerja karena dapat mengurangi - Pemberdayaan nelayan kurang optimal
pengangguran
- Potensi daerah yang didominasi laut
- Disukai masyarakat
- Nilai jual yang tinggi
Titik Kekuatan Titik Kritis (Titik Kelemahan)
8) Penangkapan Kepiting
9) Ikan Cakalang
Tabel 3.123. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Ikan Cakalang
di Kabupaten Kepulauan Aru
Peluang Tantangan
- Permintaan pasar kadang tinggi - Cuaca mempengaruhi tangkapan nelayan
- Pangsa pasar luas sehingga mempengaruhi hasil produksi.
- Produk olahan dari ikan cakalang
beragam
- Harga produk olahan ikan cakalang tinggi
Titik Kekuatan Titik Kritis (Titik Kelemahan)
- Ketersediaan sumber daya perikanan - Produk perikanan mudah rusak
cakalang tinggi - Sarana prasarana tangkap kurang
- Tersedianya pengolahan ikan memadai
- Jumlah SDM nelayan memadai - Ketersediaan es masih terbatas
- Kompetensi SDM masih terbatas
.
Tabel 3.124. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Kayu Besi di
Kabupaten Kepulauan Aru
Peluang Tantangan
- Kebutuhan akan kayu yang tinggi - Adanya penebangan ilegal
- Proyek pembangunan semakin meningkat
- Harga yang tinggi
Titik Kekuatan Titik Kritis (Titik Kelemahan)
- Memiliki daya kuat yang tinggi - Ketersediaan semakin langka
- Pertumbuhan yang lama
158 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
1. PROFIL DAERAH
a. Letak Geografi
o o
Kabupaten Kepulauan Tanimbar berada antara 60 8
0 0
Selatan dan 130 133 . Kabupaten Kepulauan Tanimbar
2
merupakan daerah kepulauan yang mempunyai luas keseluruhan 52.995,20 km
2
yang terdiri dari wilayah perairan seluas kurang lebih 42.892,28 km (80,94 persen)
2
dan wilayah daratan seluas 10.102,92 km (19,06 persen). Sebagai daerah
kepulauan, Kabupaten Kepulauan Tanimbar memiliki jumlah keseluruhan 81
pulau. Secara geografis, Kabupaten Kepulauan Tanimbar berbatasan dengan eta
Laut Banda di Utara, Laut Timor dan Samudera Pasifik di Selatan, Gugus Pulau
Babar Sermatang di Barat, dan Laut Arafura di Timur.
Bentuk lahan di Gugus Pulau Tanimbar terdiri atas dataran (plain), berbukit
(hilly) dan bergunung (mountaineous). Secara lebih rinci, bentuk lahan dibagi
menjadi datar (0-3 persen), landai/berombak (3-8 persen), bergelombang (8-15
persen), agak curam (15-30 persen), curam (30-50 persen) dan sangat curam (>50
persen). Bentuk lahan di Kepulauan Babar secara makro (makro relief) terdiri atas:
dataran (plain), berbukit (hilly) dan bergunung (mountaineous), yang dibagi
menjadi dataran (0-3 persen), landai/berombak (3-8 persen), bergelombang (8-15
persen), agak curam (15-30 persen), curam (30-50 persen), dan sangat curam (>50
persen). Bentuk lahan di Gugus Kepulauan Terselatan dan Wetar terdiri atas
dataran (plain), berbukit (hilly) dan bergunung (mountaineous), secara rinci bentuk
lahan dibagi menjadi datar (0-3 persen), landai/berombak (3-8 persen), agak curam
(15-30 persen), curam (30-50 persen) dan sangat curam (>50 persen). Kondisi bentuk
160 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
lahan dan kemiringan lereng serta luasnya pada Gugus Pulau Terselatan dan
Wetar.
c. Demografi
Penduduk Kabupaten Kepulauan Tanimbar dari tahun ke tahun mengalami
peningkatan yang cukup berarti. Jumlah penduduk pada tahun 2020 sebanyak
123.572 jiwa, meningkat 1,61 persen dari tahun 2010. Artinya dalam periode
tersebut penduduk Maluku telah bertambah sekitar 21,8 ribu jiwa. Laju
Pertumbuhan penduduk pada periode 2010-2020 sebesar 1,83 persen.
Sebagaimana pertumbuhan penduduk, persebaran penduduk di Maluku juga tidak
merata. Pada tahun 2020 porsi terbesar penduduk Kabupaten Kepulauan Tanimbar
berada di Kecamatan Tanimbar Selatan (2,16 persen), kemudian disusul oleh
Kecamatan Wuarlabobar (1,97 persen).
Tabel 3.129. Produksi Tanaman Perkebunan Menurut Kecamatan dan Jenis Tanaman
di Kabupaten Kepulauan Tanimbar (ribu ton), 2020
Kecamatan Pala Kelapa Kopi Jambu Mete Kakao
Tanimbar Selatan - 4.530,5 - 46,25 3,07
Wertamrian - 4.190,0 - 34,45 4,58
Wermaktian - 4.677,0 - 19,85 -
Selaru - 5.319,5 - 62,50 -
Tanimbar Utara - 4.557,0 - 51,95 -
Fordata - 3.654,0 - 11,83 -
Wuarlabobar - 3.558,0 - 12,90 -
Nirunmas - 4.124,5 - 14,65 -
Kormomolin 0,10 3.510,5 - 23,00 3,29
Molu Maru - 14,0 - 2,77 -
Kab. Kepulauan Tanimbar 0,10 38.136,0 - 280,15 10,94
Sumber: Kabupaten Kepulauan Tanimbar Dalam Angka 2021
Tabel 3.130. Populasi dan Produksi Ternak dan Unggas Menurut Jenis Ternak dan
Unggas di Kabupaten Kepulauan Tanimbar, 2019-2020
Populasi (ekor) Produksi (kg)
Jenis Ternak
2019 2020 2019 2020
Sapi Potong 1.886 1.894 20.625 20.955
Kerbau 113 105 2.455 2.660
Kuda 38 39 - -
Kambing 2.087 2.094 1.845 1.909
Domba - - - -
Babi 10.416 10.688 89.191 89.766
Jenis Unggas
Ayam Kampung 16.475 16.587 1.776 1.788
Ayam Petelur - - - -
Ayam Pedaging - - - -
Itik 510 562 107 117
Sumber: Provinsi Maluku Dalam Angka 2021
Tabel 3.131. Luas Kawasan Hutan dan Konservasi Hutan dan Perairan di Kabupaten
Kepulauan Tanimbar (ha), 2020
Luas
Jenis Hutan
Hutan
Hutan Konservasi 77.199
Hutan Lindung 13.01
Hutan Produksi Terbatas 78.165
Hutan Produksi Tetap 112.045
Hutan Produksi Konversi 139.048
Jumlah Luas Hutan dan Perairan 419.467
Sumber: Provinsi Maluku Dalam Angka 2021
3. Perikanan
Perikanan tangkap di Kabupaten Kepulauan Tanimbar pada tahun 2020
tercatat sebesar 10.097,37 ton dengan nilai sebesar Rp134.254.632. Untuk
perikanan budidaya dengan produksi 34.586,78 ton dengan nilai
Rp171.793.356,50.
164 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
Tabel 3.132. Produksi dan Nilai Produksi Perikanan Tangkap dan Perairan Budidaya
di Kabupaten Kepulauan Tanimbar, 2020
Perikanan Jumlah/Nilai
Perikanan Tangkap
Volume (ton) 10.097,37
Nilai (Rp) 134.254.632
Perikanan Budidaya
Volume (ton) 34.586,78
Nilai (Rp) 171.793.356,50
Sumber: Provinsi Maluku Dalam Angka 2021
4. Perdagangan
Sarana perdagangan di Kabupaten Kepulauan Tanimbar pada tahun 2020
didominasi oleh kios sebesar 2.537. Kemudian diikuti oleh toko 631 toko, 91
warung, dan 17 pasar. Angka sarana perdagangan ini terus mengalami
peningkatan sejak tahun 2017. Ada total 3.276 sarana perdagangan pada
tahun 2020. Dibandingkan pada tahun 2017, jumlah ini sudah mengalami
peningkatan yang sangat signifikan, yaitu sebesar 142 persen.
5. Industri Pengolahan
Di Kabupaten Kepulauan Tanimbar pada tahun 2020 terdapat 1.789
industri mikro dan kecil dengan pekerja yang terserap sebanyak 1.981 tenaga
kerja.
6. Pariwisata
Jumlah rumah makan/restoran terbesar di Kabupaten Kepulauan Tanimbar
Kabupaten berada pada kecamatan Tanimbar Selatan, yaitu sebesar 14 rumah
makan pada tahun 2020.. Namun, jumlah tersebut menurun jika dibandingkan
tahun 2019 yang berjumlah 51 rumah makan. Kepulauan Tanimbar memiliki
beberapa objek wisata yang terdiri dari wisata alam, wisata budaya, wisata
buatan, dan wisata bahari. Terdapat 14 wisata bahari di Kabupaten Kepulauan
Tanimbar. Hingga tahun 2016 terdapat 3 akomodasi, 92 kamar, dan 126 tempat
tidur di hotel bintang Kepulauan Tanimbar. Sementara di hotel non bintang
terdapat 15 akomodasi, 263 kamar, dan 367 tempat tidur.
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 165
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
Tabel 3.133. Jumlah Akomodasi, Kamar, dan Tempat Tidur yang Tersedia pada Hotel
Bintang dan Non bintang di Kabupaten Kepulauan Tanimbar, 2014-2020
Hotel Bintang Akomodasi Kamar Tempat Tidur
2014 3 82 117
2015 3 83 119
2016 3 92 126
2017 - - -
2018 - - -
2019 - - -
2020 - - -
Hotel Non bintang
2014 6 111 137
2015 6 124 154
2016 6 112 138
2017 - - -
2018 11 235 330
2019 12 226 300
2020 15 263 367
Sumber: Provinsi Maluku Dalam Angka 2021
f. Prasarana Infrastruktur
1. Prasarana Transportasi
Jalan merupakan prasarana pengangkutan yang sangat penting
keberadaannya dalam menjamin kelancaran kegiatan ekonomi di suatu
wilayah. Oleh karenanya, peningkatan kualitas dan kuantitas jalan perlu
dilakukan agar dapat memudahkan mobilitas penduduk serta memperlancar
166 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
lalu lintas barang dari satu daerah ke daerah lain. Dari sana kemudian ekonomi
dapat bertumbuh. Terdapat sepanjang 351, 83 km jalan di Kabupaten
Kepulauan Tanimbar. Menurut kondisinya jalan tersebut dapat dibagi menjadi
beberapa kategori. Pada tahun 2020, terdapat 179,75 km jalan dengan kondisi
baik, 24, 17 km dalam kondisi sedang, 15,8 km dalam kondisi rusak, 132, 11
dalam kondisi rusak berat.
Dari jenis dan jumlah kendaraan, kendaraan bermotor di Kabupaten
Kepulauan Tanimbar didominasi oleh sepeda motor sebesar 8.408 unit, dengan
sebaran terbanyak berada di Kecamatan Tanimbar Selatan sebesar 7.025 unit
sepeda motor. Kemudian dilanjutkan oleh jumlah truk sebanyak 417 unit,
mobil 320 unit, dan bis 62 unit.
Tabel 3.134. Panjang Jalan Menurut Kondisi Jalan di Kabupaten Kepulauan
Tanimbar (km), 2020
Kondisi Jalan 2018 2019 2020
Baik 94,15 94,15 179,75
Sedang 58,76 58,76 24,17
Rusak 56,21 56,21 15,80
Rusak Berat 142,71 142,71 132,11
Total 351,83 351,83 351,83
Sumber: Kabupaten Kepulauan Tanimbar Dalam Angka 2021
3. Prasarana Komunikasi
Kantor pos adalah tempat pemberi pelayanan komunikasi tertulis dan surat
elektronik, layanan paket, layanan logistik, layanan transaksi keuangan, dan
layanan kepentingan umum. Rumah pos pembantu berfungsi sama seperti
kantor pos, bedanya adalah rumah pos pembantu biasanya terletak di daerah
terpencil. Prasarana komunikasi Kabupaten Kepulauan Tanimbar didukung
oleh kantor pos pembantu yang berada di Kecamatan Tanimbar Selatan dan
Tanimbar Utara. Masing-masing berjumlah satu buah kantor pos pembantu.
Jumlah ini belum mengalami peningkatan sejak 2017.
4. Prasarana Pendidikan
Salah satu faktor utama keberhasilan pembangunan di suatu negara adalah
tersedianya cukup sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. Berbagai
program terus diupayakan dalam mempercepat peningkatan kualitas SDM,
yang pada akhirnya akan menciptakan SDM yang tangguh, yang siap bersaing
di era globalisasi. Peningkatan SDM sekarang ini lebih difokuskan pada
pemberian kesempatan seluas-luasnya kepada penduduk untuk mengecap
pendidikan, terutama penduduk kelompok usia sekolah (7-24 tahun).
Ketersediaan fasilitas pendidikan baik sarana maupun prasarana akan
sangat menunjang dalam meningkatkan mutu pendidikan. Di Kabupaten
Kepulauan Tanimbar telah tersedia berbagai sekolah dari tingkat SD hingga
SMA/SMK/MA. Pada tahun ajaran 2019/2020 juga terjadi peningkatan jumlah
sekolah yang ada di Kabupaten Kepulauan Tanimbar, baik di tingkat SD/MI,
SMP/MTs, maupun SMA/SMK/MA dan PT. Jumlah sekolah pada 2020/2021
168 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
Tercatat sebanyak 88 TK; 4 RA; 121 SD; 1 MI; 66 SMP; 2 MTs; 20 SMA; 8 SMK;
dan 3 MA
Dari hasil pendataan potensi desa 2020, desa/kelurahan yang memiliki
fasilitas pendidikan juga bertambah bila dibandingkan dengan kondisi pada
tahun 2019. Secara rinci, sebagai berikut: 87 desa/kelurahan sudah memiliki SD,
64 desa/kelurahan sudah memiliki SMP, 22 desa/kelurahan sudah memiliki SMA,
9 kelurahan sudah memiliki SMK, dan 2 desa/kelurahan sudah memiliki
perguruan tinggi. Angka partisipasi murni (APM) dan Angka Partisipasi Kasar
(APK) tahun 2020 di Kabupaten Kepulauan Tanimbar mengalami peningkatan
dibandingkan tahun sebelumnya.
5. Prasarana Kesehatan
Sampai dengan tahun 2020, pemerintah telah membangun beberapa
pusat kesehatan yang tersebar di seluruh wilayah kabupaten/kota di
Kabupaten Kepulauan Tanimbar. Jumlah rumah sakit, pada tahun 2020
tercatat ada sebanyak 4 rumah sakit di Kabupaten Kepulauan Tanimbar, yang
berpusat di Kecamatan Tanimbar Selatan sebanyak 3 rumah sakit dan 1 rumah
sakit di Kecamatan Tanimbar Utara. Terdapat satu 1 poliklinik yang berpusat di
Kecamatan Kormomolin. Selain itu, terdapat 14 puskesmas, 41 puskesmas
pembantu, 5 apotek. Jumlah tenaga kerja di Kabupaten Kepulauan Tanimbar
di dominasi oleh 176 perawat, yang kemudian diikuti oleh 81 bidan, 24 dokter,
23 ahli gizi, dan 9 farmasi.
2. PEREKONOMIAN DAERAH
Nilai PDRB Kabupaten Kepulauan Tanimbar atas dasar harga berlaku pada tahun
2020 mencapai 2.712,52 miliar rupiah. Secara nominal, nilai PDRB ini mengalami
peningkatan 28,28 miliar rupiah dibandingkan dengan tahun 2019 yang mencapai
2.684,24 miliar rupiah. Kenaikan nilai PDRB tersebut dipengaruhi oleh kenaikan kinerja
ekonomi di sebagian besar lapangan usaha. Namun, berdasarkan harga konstan 2010,
angka PDRB mengalami penurunan menjadi 1.685,32 miliar rupiah. Hal tersebut
menunjukkan bahwa selama tahun 2020 di Kabupaten Kepulauan Tanimbar
mengalami kontraksi ekonomi sebesar 0,49 miliar rupiah, dibandingkan tahun
sebelumnya yang berjumlah 1.685,1 miliar rupiah.
Selama lima tahun terakhir (2016-2020) struktur perekonomian Kabupaten
Kepulauan Tanimbar didominasi oleh dua kategori lapangan usaha, yaitu; Administrasi
Pemerintahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial; Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan;
serta Konstruksi. Peranan terbesar dalam pembentukan PDRB Maluku berasal dari
sektor Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial, yaitu sebesar 34,05
persen di tahun 2020. Secara nominal, PDRB sektor pertanian, kehutanan, dan
perikanan Kabupaten Kepulauan Tanimbar atas dasar harga berlaku mengalami tren
yang meningkat sepanjang 2016 hingga 2020. Pada 2020 PDRB sektor pertanian,
kehutanan, dan perikanan berkontribusi sebesar 923,62 miliar rupiah.
Tabel 3.137. Distribusi Persentase PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Menurut
Lapangan Usaha di Kabupaten Kepulauan Tanimbar, 2016-2020
Kategori Lapangan Usaha 2016 2017 2018 2019* 2020**
A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 19,81 19,68 19,55 19,70 20,10
B Pertambangan dan Penggalian 1,5 1,48 1,44 1,39 1,40
C Industri Pengolahan 1,69 1,64
D Pengadaan Listrik dan Gas 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05
E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah,
Limbah dan Daur Ulang 0,68 0,69 0,69 0,67 0,68
F Konstruksi 14,38 14,24 14,43 14,76 14,87
G Perdagangan Besar dan Eceran; 8,6 8,87 8,86 8,94 8,73
Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
H Transportasi dan Pergudangan 2,95 2,91 2,86 2,84 2,52
I Penyediaan Akomodasi dan Makan 1,92 1,91 1,89 1,90 1,80
J Informasi dan Komunikasi 2,12 2,14 2,18 2,12 2,16
K Jasa Keuangan dan Asuransi 3,04 3,06 3,15 3,19 3,43
L Real Estat 0,27 0,26 0,25 0,24 0,23
M,N Jasa Perusahaan 0,55 0,53 0,52 0,51 0,51
O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan 34,53 34,73 34,71 34,28 34,05
dan Jaminan Sosial Wajib
P Jasa Pendidikan 3,56 3,50 3,42 3,38 3,39
Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 3,32 3,24 3,24 3,19 3,40
170 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
Sementara itu, Tema Pembangunan Daerah Tahun 2022 yang dirumuskan adalah:
Tabel 3.138. Shortlist 5 Besar KPJU Unggulan Tiap Sektor di Kabupaten Kepulauan
Tanimbar
No KPJU Skor No KPJU Skor
Terbobot Terbobot
Pertanian Tanaman, Peternakan, Pengelolaan Kehutanan dan
Perburuan dan Kegiatan YBDI Penebangan
1 Kelapa 0,229 1 Kayu Besi/Ulin 0,270
2 Pisang 0,142 2 Kayu Linggua 0,192
3 Ubi Kayu 0,103 3 Kayu Torem 0,175
4 Kacang Tanah 0,094 4 Kayu Jati 0,101
5 Ubi Jalar 0,085 5 Kayu Putih 0,077
Perikanan Industri Pengolahan
1 Rumput Laut 0,199 1 Kopra 0,187
2 Ikan Tuna/Tatihu 0,112 2 Tenun 0,162
3 Budidaya Ikan Kerapu 0,104 3 Ikan Beku 0,100
4 Ikan Cakalang 0,103 4 Ikan Kering/Asin 0,095
172 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
Tabel 3.139. Bobot Kepentingan Setiap Sektor/Subsektor Usaha Atas Dasar Perannya
Dalam Mencapai Tujuan Penetapan KPJU Unggulan di Kabupaten Kepulauan
Tanimbar
Skor Terbobot
No Sektor Usaha Rangking
Gabungan
1 Pertanian Tanaman, Peternakan, Perburuan 0,123 1
dan Kegiatan YBDI
2 Pengelolaan Kehutanan dan Penebangan 0,064 5
3 Perikanan 0,106 2
4 Pertambangan dan Penggalian 0,043 13
5 Industri Pengolahan 0,090 3
6 Konstruksi 0,048 8
7 Perdangan Besar dan Eceran; Reparasi dan 0,081 4
Perawatan Mobil dan Sepeda Motor
8 Pengangkutan dan Pergudangan 0,047 10
9 Penyediaan Akomodasi dan Penyediaan Makan 0,056 6
Minum
10 Informasi dan Komunikasi 0,048 8
11 Aktivitas Keuangan dan Asuransi 0,052 7
12 Aktivitas Profesional, Ilmiah dan Teknis 0,037 15
13 Aktivitas Penyewaan dan Sewa Guna Usaha 0,038 14
Tanpa Hak Opsi, Ketenagakerjaan, Agen
Perjalanan dan Penunjang Usaha Lainnya
14 Pendidikan 0,044 11
15 Aktivitas Kesehatan Manusia dan Aktivitas 0,044 11
Sosial
16 Kesenian, Hiburan dan Rekreasi 0,027 16
17 Aktivitas Jasa Lainnya 0,027 16
18 Aktivitas Rumah Tangga Sebagai Pemberi 0,023 18
Kerja; Aktivitas uang Menghasilkan Barang dan
Jasa oleh Rumah Tangga yang Digunakan
untuk Memenuhi Kebutuhan Sendiri
Sepuluh KPJU di atas dinilai unggul berdasarkan 12 kriteria yang telah dirumuskan
di awal sekaligus pertimbangan bobot kepentingan sektor terkait terhadap
pencapaian tujuan penciptaan lapangan kerja, peningkatan daya saing, dan
pertumbuhan ekonomi. Hasil ini selanjutnya telah dikonfirmasi dan didiskusikan dalam
Focus Group Discussion antar stakeholder yang terdiri dari instansi pemerintah sektor
terkait, pelaku/asosiasi usaha, perbankan dan akademisi. FGD ini bertujuan untuk
mengkonfirmasi hasil penelitian dan menelaah lebih dalam permasalahan dan peluang
serta memberikan rekomendasi untuk mengembangkan 10 KPJU Unggulan lintas
sektor tersebut.
1) Kelapa
Produk turunan dari kelapa sangat banyak, dari akar hingga daun dapat
dijadikan berbagai jenis produk seperti kopra, VCO, sabun, suvenir
(tempurung), pakan ternak (ampas kelapa), sapu lidi, keset, dll. Wilayah
Tanimbar sangat mendukung dari segi ketersediaan bahan baku. Hampir setiap
desa terdapat pengumpul lokal untuk kelapa yang kemudian dipasarkan ke
Surabaya. Pemasaran kelapa dari Tanimbar juga telah ekspor yakni ke Tiongkok
yang diperuntukkan untuk bahan baku biskuit kelapa.
Meski luas perkebunan dapat menghasilkan produksi kelapa yang
melimpah, teknologi pengolahan pasca panen masih relatif kurang
dikembangkan. Dalam pengembangan komoditas kelapa, peningkatan
pelatihan dalam mengolah kelapa menjadi produk yang beragam sangat baik
untuk diupayakan. Melalui hasil produk yang beragam, maka akan
memungkinkan peningkatan permintaan baik lokal maupun ekspor. Hal ini
perlu didukung dengan peningkatan teknologi produksi maupun pengolahan
sehingga produk mentah/kelapa maupun olahan semakin baik dari sisi
kuantitas maupun kualitas.
3) Pisang
4) Kopra
6) Tenun
7) Kayu Besi
Kayu besi memiliki nilai ekonomi yang tinggi.. Kayu besi merupakan salah
satu jenis kayu komersil yang banyak digunakan sebagai bahan mebel,
bahan konstruksi rumah. Banyak orang yang lebih memilih kayu besi sebagai
bahan konstruksi dalam pembangunan. Kayu besi memiliki tekstur kayu yang
kuat dan keras. Selain itu kayu besi juga tahan lama, tidak mudah membusuk,
tahan air, maupun dimakan rayap maupun serangga lainnya. Kayu besi juga
diperuntukkan untuk pembuatan furnitur rumah, misalnya meja, kursi, lemari,
dan lain sebagainya.
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 181
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
Tabel 3.147. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Kayu Besi di
Kabupaten Kepulauan Tanimbar
Peluang Tantangan
9) Ikan Tuna
Tabel 3.149. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Ikan Tuna di
Kabupaten Kepulauan Tanimbar
Peluang Tantangan
- Sumber daya perairan luas - Iklim penghujan, mengurangi frekuensi
- Akses pasar besar melaut
- Nilai jual tinggi - Harga jual kadang fluktuatif
- Permintaan tinggi - Investasi pada sektor ini masih rendah
- Dapat diolah menjadi produk lain
Titik Kekuatan Titik Kritis (Titik Kelemahan)
- Sumber daya perikanan tuna banyak - Kurangnya pasokan es
- Nelayan yang banyak - Kuantitas peralatan tangkap terbatas
- Distribusi memadai - Penyimpanan yang masih terbatas
- Pemasaran luas hingga keluar daerah
Tabel 3.150. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Ubi Kayu di
Kabupaten Kepulauan Tanimbar
Peluang Tantangan
- Adanya permintaan - Rendahnya akses modal usaha
- Pengolahan ubi kayu yang banyak
- Pangsa pasar olahan ubi kayu yang luas
- Ketersediaan lahan untuk pengembangan
Titik Kekuatan Titik Kritis (Titik Kelemahan)
- Ketersediaan sarana produksi memadai - Pemasaran pada jangkauan terbatas
untuk budidaya - Manajemen pengelolaan masih rendah
- Jumlah SDM tersedia - Luas area yang dijadikan sebagai tempat
- Teknis budidaya mudah pengembangan ubi kayu belum banyak
dan merata
184 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
1. PROFIL DAERAH
a. Letak Geografi
Kabupaten Maluku Barat Daya merupakan salah satu kabupaten yang berada
di Provinsi Maluku. Secara astronomis, Kabupaten Maluku Barat Daya terletak
0 0
antara 07 . Kabupaten Maluku
Barat Daya merupakan daerah kepulauan yang mempunyai luas keseluruhan
2
8.633,15 km . Secara geografis, Kabupaten Maluku Barat Daya berbatasan dengan
bermartabat Laut Banda di Utara, Laut Timor dan Selat Wetar di Selatan,
Kepulauan Alor di Barat, dan Kepulauan Tanimbar di Timur.
Kepulauan Babar terdiri dari Kecamatan Pulau-pulau Babar, Babar Timur, Pulau
Masela, Daweloor Dawera, Damer, dan Mdona Hyera.
Kepulauan Terselatan merupakan kepulauan dengan wilayah terluas di
2
Kabupaten Maluku Barat Daya, yaitu 4.680,75 Km . Sedangkan Kepulauan Lemola
2 2
dan Babar masing-masing memiliki luas 1.506,20 Km dan 2.446,20 Km . Kecamatan
Wetar dan Pulau-Pulau Babar merupakan kecamatan dengan wilayah terluas, yaitu
2 2
seluas 1.725,24 Km dan 1.085,84Km . Artinya, kedua kecamatan tersebut memiliki
luas sekitar 19,98 persen dan 12,58 persen dari total keseluruhan wilayah.
Tabel 3.152. Pengamatan Unsur Iklim di Kabupaten Maluku Barat Daya, Desember
2020
Unsur Iklim Stasiun Kepulauan Tanimbar
Suhu (°C)
Minimum 25,1
Rata-rata 28,0
Maksimum 32,3
Kelembaban (%)
Minimum 51
Rata-rata 85
Maksimum 87
Kecepatan Angin (m/det)
Minimum -
Rata-rata 4
Maksimum 20
Tekanan Udara (mb)
Minimum 1.004,6
Rata-rata 1.008,6
Maksimum 1.011,6
Jumlah Curah Hujan (mm) 413,6
186 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
c. Demografi
Penduduk Kabupaten Maluku Barat Daya dari tahun ke tahun mengalami
peningkatan yang cukup berarti. Jumlah penduduk pada tahun 2020 sebanyak
81.928 jiwa, meningkat 0,0144 persen dari tahun 2010. Artinya dalam periode
tersebut penduduk Maluku Barat Daya telah bertambah sekitar 1.179 jiwa.
Sebagaimana pertumbuhan penduduk, persebaran penduduk di Maluku Barat
Daya juga tidak merata. Pada tahun 2020 porsi terbesar penduduk berada di
Kecamatan Moa Lakor (19,89 persen), kemudian disusul oleh Kecamatan Pulau -
Pulau Terselatan (12,24 persen).
Maluku Barat Daya sebesar 0,0869 persen terjadi di Kecamatan Moa Lakor.
Sedangkan, kecamatan dengan laju pertumbuhan terendah adalah Kecamatan
Daweloor Dawera sebesar minus 0,0134 persen.
Berdasarkan jenis kelamin, seluruh kecamatan di Maluku Barat Daya memiliki
rasio jenis kelamin di atas 100, kecuali Kecamatan Pulau-Pulau Terselatan, Lakor,
dan Daweloor Dawera. Hal ini menunjukkan bahwa 14 kecamatan di Kabupaten
Maluku Barat Daya jumlah penduduk laki-laki lebih banyak daripada penduduk
perempuan. Adapun untuk rasio jenis kelamin tertinggi terdapat pada Kecamatan
Wetar Utara dengan 149,7 dan rasio terendah berada di Kecamatan Daweloor
Dawera dengan 96,7. Rasio jenis kelamin untuk Kabupaten Kepulauan Tanimbar
adalah 103,60.
Tabel 3.154. Produksi Tanaman Pangan Menurut Kecamatan dan Jenis Tanaman di
Kabupaten Maluku Barat Daya (ton), 2020
Ketela Ketela Padi Kacang Kacang
Kecamatan Jagung
Pohon Rambat Ladang Tanah Hijau
Wetar 588,0 33,20 12 0,9 1,05 1,35
Wetar Barat 360,5 62,25 14 33,3 0,35 0,45
Wetar Utara 703,5 377,70 40 32,4 28,35 24,30
Wetar Timur 385,0 49,80 2 13,5 10,85 0,45
PP. Terselatan 7.680,0 116,20 44 - 11,20 8,10
Kisar Utara 2.996,0 132,80 32 - 7,70 8,10
Kepulauan Romang 136,5 124,50 36 216,0 - 5,40
Letti 528,5 547,80 2 - 2,80 18,00
Moa Lakor 560,0 215,80 100 - 3,50 0,45
Lakor 112 12,45 6 - 0,35 1,35
Damer 318,5 456,50 2 14,4 0,35 0,45
Mdona Hyera 420,0 203,40 24 - 0,70 3,60
PP. Babar 1.481,0 249,00 840 101,7 1,75 0,45
Pulau Wetang 161,0 49,80 44 - 16,8 3,60
Babar Timur 10,5 45,65 18 196,2 - 0,45
Pulau Masela 21,0 58,10 14 - 0,35 3,15
Daweloor Dawera 175,0 66,40 22 - 0,35 0,45
188 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
Komoditas buah-buahan terbesar di Maluku Barat Daya terdiri dari pisang dan
mangga. Di tahun 2020, jumlah produksi buah pisang adalah 3.409 ton dan
produksi buah mangga adalah 400 ton. Jika dibandingkan tahun 2018 dan 2019,
jumlah produksi pisang dan mangga di kabupaten Maluku Barat Daya mengalami
penurunan.
Populasi ternak di Kabupaten Maluku Barat Daya terdiri dari 11.664 ekor sapi
potong, 11.154 ekor kerbau, 1.564 ekor kuda, 45.109 ekor kambing, 11.284 ekor
domba, 46.853 ekor babi.
Tabel 3.157. Populasi Ternak Menurut Kecamatan, Jenis Ternak dan Unggas di
Kabupaten Maluku Barat Daya (ekor), 2020
Ternak
Kecamatan Sapi
Kerbau Kuda Kambing Domba Babi
Potong
Wetar 160 35 57 822 - 1.804
Wetar Barat 60 155 66 326 - 1.302
Wetar Utara 57 - 34 314 - 1.382
Wetar Timur 67 87 54 342 5.588 1.780
PP. Terselatan 69 5 54 4.602 5.696 1.715
Kisar Utara 74 3 74 3.200 - 531
Kepulauan Romang 817 153 79 847 - 981
Letti 4.540 119 183 6.393 - 5.770
Moa Lakor 411 10.531 403 5.303 - 4.750
Lakor 125 66 160 12.064 - 3.865
Damer 38 - - 892 - 1.887
Mdona Hyera 108 - 63 1.649 - 4.426
190 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
Ternak
Kecamatan Sapi
Kerbau Kuda Kambing Domba Babi
Potong
PP. Babar 2.555 - 104 1.976 - 4.327
Pulau Wetang 210 - 18 1.645 - 4.475
Babar Timur 2.121 - 99 1.551 - 4.860
Pulau Masela 224 - 70 1.539 - 1.882
Daweloor Dawera 28 - 46 1.644 - 1.080
Kab. Maluku Barat Daya 11.664 11.154 1.564 45.109 11.284 46.853
Sumber: Kabupaten Maluku Barat Daya Dalam Angka 2021
Tabel 3.158. Populasi Ternak dan Unggas Menurut Kecamatan, Jenis Ternak dan
Unggas di Kabupaten Maluku Barat Daya (ekor), 2020
Unggas
Kecamatan Ayam Ayam Ayam
Itik
Kampung Petelur Pedaging
Wetar 316 120 2.100 117
Wetar Barat 247 - - 122
Wetar Utara 192 600 26.800 66
Wetar Timur 167 - - 75
PP. Terselatan 3.190 - 900 198
Kisar Utara 1.637 200 600 247
Kepulauan Romang 1.351 - - -
Letti 2.952 - 600 257
Moa Lakor 1.212 160 12.000 141
Lakor 1.220 - - 97
Damer 1.872 - - -
Mdona Hyera 1.783 - - 98
PP. Babar 1.530 - - 245
Pulau Wetang 843 - - 148
Babar Timur 906 - - 141
Pulau Masela 809 - 87
Daweloor Dawera 678 - - -
Kab. Maluku Barat Daya 20.905 1.080 43.000 2.039
Sumber: Kabupaten Maluku Barat Daya Dalam Angka 2021
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 191
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
Tabel 3.159. Luas Kawasan Hutan di Kabupaten Maluku Barat Daya, 2020
Fungsi Kawasan Hutan Luas Area
(Ha)
Suaka Alam dan Pelestarian Alam 51.168,00
Hutan Lindung 34.774,00
Hutan Produksi Terbatas 4.584,00
Hutan Produksi Tetap 71.262,00
Hutan Produksi Konversi 173.162,00
Jumlah 334.950,00
Sumber: Kabupaten Maluku Barat Daya Dalam Angka 2021
3. Perikanan
Hasil produksi perikanan menurut kelompok ikan di Kabupaten Maluku
Barat Daya pada tahun 2020 dihasilkan oleh kelompok ikan pelagis kecil
sebanyak 6.804, rumput laut 3.294, demersal 1.976, dan pelagis besar 1.476.
Tabel 3.160. Hasil Produksi dan Nilai Perikanan Menurut Kelompok Ikan di
Kabupaten Maluku Barat Daya, 2016-2020
Kelompok ikan Produksi Nilai (Rp)
(ton)
Pelagis Kecil 6.804,00 102.060.000
Pelagis Besar 1.476,00 22.140.000
Demersal 1.97,00 29.640.000
E. Cottoni (Rumput Laut) 3.294,04 32.940.400
2020 10.256,00 186.780.400
2019 10.010,00 151.157.245
2018 50.898,98 970.483.824
2017 10.936,81 158.153.520
Sumber: Kabupaten Maluku Barat Daya Dalam Angka 2021
Pada tahun 2020 terdapat 302 Rumah Tangga Perikanan (RTP) di Kabupaten
Maluku Barat Daya. Kecamatan Letti merupakan kecamatan dengan RTP
terbanyak, yaitu 116 RTP. Selain itu, terdapat 918 jumlah nelayan, dengan
Kecamatan Letti (350 nelayan) dan Moa Lakor (255 nelayan) sebagai kecamatan
dengan jumlah nelayan terbesar. Untuk kelompok nelayan tangkap dan budidaya
terpusat di Kecamatan Mdona Hyera sebesar 199 buah.
192 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
Tabel 3.161. Jumlah Rumah Tangga Perikanan (RTP) dan Nelayan di Kabupaten
Maluku Barat Daya, 2020
Rumah Tangga Kelompok Nelayan
Kecamatan Nelayan
Perikanan Tangkap dan Budidaya
Wetar 1 3 -
Wetar Barat 5 17 8
Wetar Utara 3 9 -
Wetar Timur 6 19 -
PP. Terselatan 12 36 -
Kisar Utara 46 140 -
Kepulauan Romang 6 20 -
Letti 116 350 -
Moa Lakor 85 255 -
Lakor 3 10 -
Damer 13 39 -
Mdona Hyera 1 3 119
PP. Babar - - -
Pulau Wetang 3 10 7
Babar Timur - - -
Pulau Masela 2 7 16
Daweloor Dawera - - -
Kab. Maluku Barat Daya 302 918 150
Sumber: Kabupaten Maluku Barat Daya Dalam Angka 2021
4. Perdagangan
Sarana perdagangan di Kabupaten Maluku Barat Daya terdiri dari pasar,
toko, kios, dan warung. Jumlah sarana perdagangan sejak tahun 2017 hingga
2020 mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Total sarana
perdagangan di tahun 2020 adalah 1.404 unit, dibandingkan tahun 2019 yang
berjumlah 1.234 unit. Pada tahun 2020, sarana perdagangan di Maluku Barat
Daya didominasi oleh kios sebesar 1.208 unit. Kemudian diikuti oleh 92 warung,
84 toko, dan 20 pasar.
5. Industri Pengolahan
Klasifikasi industri di Kabupaten Maluku Barat Daya didominasi oleh
industri nonformal dari kelompok sandang dan kulit, makanan dan minuman,
kerajinan umum, kimia dan bahan bangunan, serta logam, alat angkut, dan
jasa. Pada industri formal, hanya terdiri satu perusahaan kimia dan bahan
bangunan, dengan jumlah tenaga kerja sebanyak 2 orang, dan nilai produksi
1.250.000. Industri nonformal terbesar di Kabupaten Maluku Barat Daya adalah
industri makanan dan minuman, yaitu 1.126 perusahaan, 1,195 tenaga kerja,
dan 22.804.980.000 nilai produksi.
Tabel 3.163. Jumlah Perusahaan, Tenaga Kerja, dan Nilai Produksi Menurut
Klasifikasi Industri di Kabupaten Maluku Barat Daya, 2020
Klasifikasi Industri Perusahaan Tenaga Kerja Nilai Produksi
Industri Formal
Sandang dan Kulit - - -
Makanan dan Minuman - - -
Kerajinan Umum - - -
Kimia dan Bahan Bangunan 1 2 1.250.000
Logam, Alat Angkut, dan Jasa - - -
Industri Non Formal
Sandang dan Kulit 124 250 2.804.980.000
Makanan dan Minuman 1.126 1.195 22.804.980.000
Kerajinan Umum 276 369 569.070.000
Kimia dan Bahan Bangunan 174 411 10.952.603.000
Logam, Alat Angkut, dan Jasa 85 146 3.435.341.000
Jumlah 1.766 2.373 40.568.224.000
Sumber: Kabupaten Maluku Barat Daya Dalam Angka 2021
6. Pariwisata
Jumlah rumah makan/restoran terbesar di Kabupaten Maluku Barat Daya
tahun 2020 mengalami penurunan jika dibandingkan 2019. Pada tahun 2019
terdapat 54 rumah makan, sedangkan pada tahun 2020 mengalami penurunan
menjadi 46 rumah makan. Persebaran rumah makan didominasi pada
Kecamatan Moa Lakor, yaitu sebesar 20 rumah makan pada tahun 2020. Jumlah
tersebut menurun jika dibandingkan tahun 2019 yang berjumlah 28 rumah
makan. Kabupaten Maluku Barat Daya memiliki beberapa objek wisata yang
terdiri dari wisata alam dan wisata budaya yang tersebar di seluruh kawasan
desa. Beberapa contoh wisata alam antara lain, Pantai Soai, Pantai Gerdasi,
Gunung Kerbau, Pantai Wekenau, Pulau Kelapa, Danau Buaya Putih, dan
194 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
berbagai pantai serta gunung di wilayah Maluku Barat Daya. Adapun wisata
budaya berupa Tari Seka, Monumen VOC, dan berbagai bangunan gereja.
f. Prasarana Infrastruktur
1. Prasarana Transportasi
Sarana dan prasarana transportasi di Kabupaten Maluku Barat Daya terdiri
dari 2 bandara, 2 terminal, 5 dermaga penyebrangan, dan 15 pelabuhan. Jalan
merupakan prasarana pengangkutan yang sangat penting keberadaanny a
dalam menjamin kelancaran kegiatan ekonomi di suatu wilayah. Oleh
karenanya, peningkatan kualitas dan kuantitas jalan perlu dilakukan agar
dapat memudahkan mobilitas penduduk serta memperlancar lalu lintas barang
dari satu daerah ke daerah lain. Dari sana kemudian ekonomi dapat
bertumbuh. Terdapat sepanjang 1.292,71 Km jalan di Kabupaten Maluku Barat
Daya. Menurut kondisinya jalan tersebut dapat dibagi menjadi beberapa
kategori. Pada tahun 2020, terdapat 278,67 Km jalan dengan kondisi baik,
391,96 Km dalam kondisi sedang, 88,70 Km dalam kondisi rusak, 533,38 Km
dalam kondisi rusak berat.
Dari jenis dan jumlah kendaraan, kendaraan bermotor di Kabupaten
Maluku Barat Daya didominasi oleh sepeda motor sebesar 4.057 unit, dengan
sebaran terbanyak berada di Kecamatan Moa Lakor dan Pulau-Pulau
Terselatan. Kemudian dilanjutkan oleh jumlah truk sebanyak 236 unit,
kendaraan roda tiga sebanyak 118 unit, minibus 26 unit, dan pick up 217 unit.
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 195
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
Tabel 3.164. Panjang Jalan dan Kondisi Jalan di Kabupaten Maluku Barat Daya (km),
2020
Kondisi Jalan 2018 2019 2020
Baik 222,17 246,07 278,67
Sedang 219,82 234,53 391,96
Rusak 684,36 155,72 88,70
Rusak Berat - 490,03 533,38
Total 1.126,35 1.126,35 1.126,35
Jenis Permukaan 2018 2019 2020
Aspal 410,43 415,43 427,55
Kerikil - - -
Tanah 511,2 485,53 544,21
Lainnya 204,72 225,39 320,05
Jumlah 1.126,35 1.126,35 1.126,35
Sumber: Kabupaten Maluku Barat Daya Dalam Angka 2021
Tabel 3.165. Produksi Listrik dan Jumlah Pelanggan Listrik Menurut Kecamatan di
Kabupaten Maluku Barat Daya
Produksi
Kecamatan Listrik 2018 2019 2020
(KWh)
Wetar 395.793 246 287 393
Wetar Barat 139.750 256 259 262
Wetar Utara - - - -
Wetar Timur - - - -
PP. Terselatan 3.615.564 2.928 3.067 3.273
Kisar Utara - - - -
Kepulauan Romang - - - -
Letti 946.815 1.775 1.851 1.976
Moa Lakor 7.882.240 3.668 4.261 4.698
Lakor - - - -
Damer - - - -
Mdona Hyera - - - -
PP. Babar 1.007.769 1.187 1.315 1.406
Pulau Wetang - - - -
Babar Timur 1.118.380 1.094 1.240 1.388
Pulau Masela - - - -
Daweloor Dawera - - - -
Kab. Maluku Barat Daya 15.106.311 11.154 12.280 13.396
Sumber: Kabupaten Maluku Barat Daya Dalam Angka 2021
3. Prasarana Komunikasi
Kantor pos adalah tempat pemberi pelayanan komunikasi tertulis dan surat
elektronik, layanan paket, layanan logistik, layanan transaksi keuangan, dan
layanan kepentingan umum. Rumah pos pembantu berfungsi sama seperti
kantor pos, bedanya adalah rumah pos pembantu biasanya terletak di daerah
terpencil. Prasarana komunikasi Kabupaten Maluku Barat Daya didukung oleh
kantor pos pembantu yang berada di Kecamatan Pulau-Pulau Terselatan, letti,
dan Pulau-Pulau Babar. Masing-masing berjumlah satu buah kantor pos
pembantu di setiap kecamatan. Jumlah ini belum mengalami peningkatan
sejak 2017.
Terdapat 63 menara BTS di Kecamatan Maluku Barat Daya sebagai sarana
komunikasi. Kecamatan Moa Lakor merupakan kecamatan dengan menara BTS
terbanyak, yaitu 9 menara, kemudian Kecamatan Pula-Pulau Babar sebanyak 7
menara.
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 197
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
Tabel 3.166. Jumlah Kantor Pos Pembantu dan Menara BTS di Kabupaten Maluku
Barat Daya, 2020
Kecamatan Kantor Pos Menara BTS
Wetar - 4
Wetar Barat - 2
Wetar Utara - 3
Wetar Timur - 4
PP. Terselatan 1 1
Kisar Utara - 2
Kepulauan Romang - 2
Letti 1 5
Moa Lakor - 9
Lakor - 4
Damer - 3
Mdona Hyera - 5
PP. Babar 1 7
Pulau Wetang - 2
Babar Timur - 4
Pulau Masela - 4
Daweloor Dawera - 2
Kabupaten Maluku Barat 3 63
Daya
Sumber: Kabupaten Maluku Barat Daya Dalam Angka 2021
4. Prasarana Pendidikan
Salah satu faktor utama keberhasilan pembangunan di suatu negara adalah
tersedianya cukup sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. Berbagai
program terus diupayakan dalam mempercepat peningkatan kualitas SDM,
yang pada akhirnya akan menciptakan SDM yang tangguh, yang siap bersaing
di era globalisasi. Peningkatan SDM sekarang ini lebih difokuskan pada
pemberian kesempatan seluas-luasnya kepada penduduk untuk mengecap
pendidikan, terutama penduduk kelompok usia sekolah (7-24 tahun).
Ketersediaan fasilitas pendidikan baik sarana maupun prasarana akan
sangat menunjang dalam meningkatkan mutu pendidikan. Di Kabupaten
Maluku Barat Daya telah tersedia berbagai sekolah dari tingkat SD hingga
SMA/SMK/MA. Pada tahun ajaran 2020/2021 juga terjadi peningkatan jumlah
sekolah yang ada di Kabupaten Kepulauan Tanimbar, baik di tingkat SD/MI,
SMP/MTs, maupun SMA/SMK/MA dan PT. Jumlah sekolah pada 2020/2021
tercatat sebanyak 108 TK; 155 SD; 147 MI; 58 SMP; 21 SMA; dan 9 SMK.
198 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
5. Prasarana Kesehatan
Jumlah tenaga kerja kesehatan di Kabupaten Maluku Barat Daya terdiri
dari tenaga keperawatan, tenaga kebidanan, tenaga kesehatan lainnya,
tenaga medis, tenaga kefarmasian, dan tenaga ahli gizi. Sampai dengan tahun
2020, pemerintah telah membangun beberapa pusat kesehatan yang tersebar
di seluruh wilayah kecamatan Kabupaten Maluku Barat Daya. Jumlah rumah
sakit, pada tahun 2020 tercatat ada sebanyak 1 rumah sakit yang berpusat di
Kecamatan Moa Lakor. Terdapat satu 1 poliklinik yang berpusat di Kecamatan
Wetar Utara. Selain itu, terdapat 30 puskesmas, 45 puskesmas pembantu, 3
apotek. Jumlah tenaga kerja di Kabupaten Maluku Barat Daya di dominasi oleh
341 tenaga keperawatan, yang kemudian diikuti oleh 147 tenaga kebidanan,
105 tenaga kesehatan lainnya, 57 tenaga ahli gizi, 33 tenaga medis, dan 27
tenaga kefarmasian.
Tenaga
Tenaga Tenaga Tenaga Tenaga
Kecamatan Kesehatan
Medis Keperawatan Kebidanan Kefarmasian
Lainnya
Babar Timur 3 24 10 - 5
Pulau Masela 1 13 6 1 6
Daweloor Dawera 1 13 6 2 4
Kab. Maluku Barat 33 341 147 27 105
Daya
Sumber: Kabupaten Maluku Barat Daya Dalam Angka 2021
2. PEREKONOMIAN DAERAH
Nilai PDRB Kabupaten Maluku Barat Daya atas dasar harga berlaku pada tahun
2020 mencapai 1.670,54 miliar rupiah. Secara nominal, nilai PDRB ini mengalami
peningkatan dibandingkan tahun 2019 yang mencapai 21.645,53 miliar rupiah.
Kenaikan nilai PDRB tersebut dipengaruhi oleh kenaikan kinerja ekonomi di sebagian
besar lapangan usaha. Namun, berdasarkan harga konstan 2010, angka PDRB
mengalami penurunan menjadi 1.063,73 miliar rupiah. Hal tersebut menunjukkan
bahwa selama tahun 2020 di Kabupaten Maluku Barat Daya mengalami kontraksi
ekonomi sebesar 0dibandingkan tahun sebelumnya yang berjumlah 1.065,11 miliar
rupiah.
Selama lima tahun terakhir (2016-2020) struktur perekonomian Kabupaten Maluku
Barat Daya didominasi oleh dua kategori lapangan usaha, yaitu; Pertanian, Kehutanan,
dan Perikanan; serta Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial.
Peranan terbesar dalam pembentukan PDRB Maluku Barat Daya berasal dari sektor
pertanian, kehutanan, dan perikanan yaitu sebesar 41,54 persen di tahun 2020. Secara
nominal, PDRB sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan atas dasar harga berlaku
Provinsi Maluku mengalami tren yang meningkat sepanjang 2016 hingga 2020. Pada
2020 PDRB sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan berkontribusi sebesar 693,95
miliar rupiah. Lapangan usaha penyumbang PDRB terbesar selanjutnya adalah
administrasi pemerintahan, pertahanan, dan jaminan sosial yaitu sebesar 23,71 persen
di tahun 2020. PDRB sektor administrasi pemerintahan, pertahanan, dan jaminan sosial
secara nominal mengalami tren yang meningkat sepanjang 2016 hingga 2020. Pada
tahun 2020 PDRB sektor administrasi pemerintahan, pertahanan, dan jaminan sosial
berkontribusi sebesar 396,13 miliar rupiah.
200 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
Tabel 3.168. Distribusi Persentase PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Menurut
Lapangan Usaha di Kabupaten Maluku Barat Daya, 2016-2020
Kategori Lapangan Usaha 2016 2017 2018 2019* 2020**
A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 41,52 41,48 41,32 41,04 41,54
B Pertambangan dan Penggalian 2,77 2,83 2,80 2,82 2,80
C Industri Pengolahan 0,94 0,94 0,94 0,92 0,91
D Pengadaan Listrik dan Gas 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01
E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
Limbah dan Daur Ulang
F Konstruksi 10,05 10,15 10,14 10,31 10,20
G Perdagangan Besar dan Eceran; 6,31 6,39 6,62 6,80 6,60
Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
H Transportasi dan Pergudangan 1,61 1,61 1,61 1,63 1,42
I Penyediaan Akomodasi dan Makan 0,54 0,54 0,52 0,52 0,51
J Informasi dan Komunikasi 0,20 0,19 0,20 0,19 019
K Jasa Keuangan dan Asuransi 0,88 0,87 0,91 0,87 0,91
L Real Estat 0,59 0,57 0,55 0,52 0,51
M,N Jasa Perusahaan 0,03 0,03 0,03 0,03 0,03
O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan 23,82 23,72 23,67 23,76 23,71
dan Jaminan Sosial Wajib
P Jasa Pendidikan 5,48 5,48 5,48 5,45 5,42
Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 4,00 3,92 3,93 3,87 4,01
R, S, T, U Jasa lainnya 1,25 1,24 1,26 1,25 1,21
Produk Domestik Regional Bruto 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
*) Angka Sementara; **) Angka Sangat Sementara
Sumber: PDRB Kabupaten Maluku Barat Daya Menurut Lapangan Usaha 2016 2020
Lapangan usaha yang mengalami kontraksi terdalam pada tahun 2020 atas dasar
harga konstan adalah Lapangan Usaha Transportasi dan Pergudangan sebesar minus
13,54 persen, lalu diikuti oleh Lapangan Usaha Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi
Mobil dan Sepeda Motor sebesar minus 3,85 persen. Lapangan usaha dengan
pertumbuhan positif terbesar yaitu Lapangan Usaha Jasa Keuangan dan Asuransi
sebesar 6,12 persen dan Lapangan Usaha Pengadaan Listrik dan Gas sebesar 5,52
persen.
Untuk mewujudkan Visi pembangunan Maluku Barat Daya Tahun 2016-2021 yaitu
Cerdas, Adil, Sejahtera, Tangguh dan Lestari yang dijiwai budaya kalwedo, Dalam
Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Maka dirumuskan 5 misi Maluku Barat
Daya sebagai berikut :
1. Mewujudkan kehidupan manusia dan masyarakat Maluku Barat Daya yang cerdas;
2. Mewujudkan kehidupan manusia dan masyarakat Maluku Barat Daya yang adil;
3. Mewujudkan kehidupan manusia dan masyarakat Maluku Barat Daya yang
sejahtera melalui peningkatan infrastruktur publik dasar;
4. Mewujudkan kehidupan manusia dan masyarakat Maluku Barat Daya yang
Tangguh;
5. Mewujudkan Keutuhan kehidupan manusia dan masyarakat Maluku Barat Daya
yang lestari.
Rencana pembangunan Kabupaten Maluku Barat Daya melalui pengembangan
wilayah kota berdasarkan RTRW dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi
dan pemerataan pendapatan serta peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui
pembangunan wilayah. Sesuai dengan tujuan tersebut, sasaran yang ingin dicapai
dalam pengembangan wilayah Kabupaten Maluku Barat Daya untuk jangka panjang
adalah:
1. Terselenggaranya pemanfaatan ruang wilayah yang berkelanjutan dan
berwawasan lingkungan sesuai dengan daya dukung lingkungan hidup serta
kebijaksanaan pembangunan nasional dan daerah;
2. Terselenggaranya pengaturan pemanfaatan ruang untuk kawasan lindung dan
budaya;
3. Terwujudnya keterpaduan dalam penggunaan sumber daya alam dan sumber daya
buatan dengan tetap memperhatikan sumber daya manusia;
4. Terwujudnya pemanfaatan ruang yang tanggap terhadap dinamika
perkembangan wilayah yang pesat.
Tabel 3.169. Shortlist 5 Besar KPJU Unggulan Tiap Sektor di Kabupaten Maluku Barat
Daya
No KPJU Skor No KPJU Skor
Terbobot Terbobot
Pertanian Tanaman, Peternakan, Pengelolaan Kehutanan dan
Perburuan dan Kegiatan YBDI Penebangan
1 Jagung 0,175 1 Kayu Jati 0,224
2 Kelapa 0,139 2 Pala Hutan 0,191
3 Jambu Mete 0,122 3 Kayu Besi/Ulin 0,156
4 Pala 0,098 4 Kayu Linggua 0,130
5 Sapi Pedaging 0,093 5 Bambu 0,053
Perikanan Pertambangan dan Penggalian
1 Ikan Momar/Layang 0,193 1 Batu Karang 0,249
2 Ikan Tuna/Tatihu 0,161 2 Pasir 0,247
3 Ikan Komu/Tongkol 0,134 3 Batu Kerikil 0,206
4 Ikan Cakalang 0,125 4 Batu Gunung 0,060
5 Budidaya Rumput Laut 0,098 5 Pasir Pasang 0,059
Industri Pengolahan Perdagangan Besar dan Eceran;
Reparasi dan Perawatan Mobil
dan Sepeda Motor
1 Kerajinan Anyaman 0,150 1 Perdagangan Hasil 0,205
Perikanan\Laut
2 Tenun 0,144 2 Toko Sembako 0,121
3 Olahan Ikan Kering/Asin 0,125 3 Penjualan Hasil Bumi 0,100
(Cengkeh, Pala, Dll)
4 Industri Meubel 0,091 4 Penjualan BBM Eceran 0,097
5 Minyak Kayu Putih 0,089 5 Toko Kelontong 0,090
Penyediaan Akomodasi dan
Penyediaan Makan Minum
1 Penjual Kue 0,224
2 Warung Kopi 0,131
3 Penginapan/Losmen/Home 0,103
Stay
4 Warung Nasi Campur 0,102
5 Warung Bakso 0,101
Untuk mengetahui KPJU Unggulan lintas sektor di Kabupaten Maluku Barat Daya,
diperlukan analisis perbandingan berpasangan antar sektor dalam kerangka metode
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 203
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
Tabel 3.170. Bobot Kepentingan Setiap Sektor/Subsektor Usaha Atas Dasar Perannya
Dalam Mencapai Tujuan Penetapan KPJU Unggulan di Kabupaten Maluku Barat
Daya
Skor Terbobot
No Sektor Usaha Rangking
Gabungan
1 Pertanian Tanaman, Peternakan, Perburuan 0,153 1
dan Kegiatan YBDI
2 Pengelolaan Kehutanan dan Penebangan 0,073 6
3 Perikanan 0,081 4
4 Pertambangan dan Penggalian 0,031 14
5 Industri Pengolahan 0,099 2
6 Konstruksi 0,044 9
7 Perdangan Besar dan Eceran; Reparasi dan 0,084 3
Perawatan Mobil dan Sepeda Motor
8 Pengangkutan dan Pergudangan 0,046 8
9 Penyediaan Akomodasi dan Penyediaan Makan 0,081 4
Minum
10 Informasi dan Komunikasi 0,051 7
11 Aktivitas Keuangan dan Asuransi 0,030 15
12 Aktivitas Profesional, Ilmiah dan Teknis 0,024 18
13 Aktivitas Penyewaan dan Sewa Guna Usaha 0,037 11
Tanpa Hak Opsi, Ketenagakerjaan, Agen
Perjalanan dan Penunjang Usaha Lainnya
14 Pendidikan 0,040 10
15 Aktivitas Kesehatan Manusia dan Aktivitas 0,036 12
Sosial
16 Kesenian, Hiburan dan Rekreasi 0,025 17
17 Aktivitas Jasa Lainnya 0,030 15
18 Aktivitas Rumah Tangga Sebagai Pemberi 0,033 13
Kerja; Aktivitas uang Menghasilkan Barang dan
Jasa oleh Rumah Tangga yang Digunakan
untuk Memenuhi Kebutuhan Sendiri
204 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
Tabel 3.171. Shortlist 10 KPJU Unggulan Lintas Sektoral di Kabupaten Maluku Barat
Daya
Skor
Rangking KPJU
Terbobot
Sepuluh KPJU di atas dinilai unggul berdasarkan 12 kriteria yang telah dirumuskan
di awal sekaligus pertimbangan bobot kepentingan sektor terkait terhadap
pencapaian tujuan penciptaan lapangan kerja, peningkatan daya saing, dan
pertumbuhan ekonomi. Hasil ini selanjutnya telah dikonfirmasi dan didiskusikan dalam
Focus Group Discussion antar stakeholder yang terdiri dari instansi pemerintah sektor
terkait, pelaku/asosiasi usaha, perbankan dan akademisi. FGD ini bertujuan untuk
mengkonfirmasi hasil penelitian dan menelaah lebih dalam permasalahan dan peluang
serta memberikan rekomendasi untuk mengembangkan 10 KPJU Unggulan lintas
sektor tersebut.
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 205
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
1) Jagung
Tanaman jagung merupakan salah satu jenis tanaman pangan biji -bijian
dari keluarga rumput-rumputan. Tanaman jagung relatif cocok dikembangkan
di berbagai daerah termasuk di Kabupaten Maluku Barat Daya. Tanaman
jagung cukup mudah dalam pemeliharaannya. Jagung pada dasarnya tidak
memerlukan persyaratan tanah yang khusus, hampir berbagai macam tanah
dapat diusahakan untuk tanaman jagung. Dengan daya dukung lahan,
permintaan yang tinggi, jagung menjadi komoditas pilihan yang
dibudidayakan petani karena dinilai potensial dan ekonomis. Pada tahun 2015,
produksi jagung di Maluku Barat Daya sebesar 12.652 ton, dan merupakan
tertinggi di Provinsi Maluku. KPJU jagung turut menumbuhkan beberapa
usaha produk olahan seperti sun jagung, beras jagung, tepung jagung, pakan
ternak, dll.
Namun luas areal jagung semakin menurun. Berdasarkan hasil FGD,
Bappeda Kabupaten Maluku Barat Daya menyatakan bahwa lahan jagung
semakin sempit, terlebih ketersediaan lahan juga semakin terbatas. Pada sisi
teknis, penggunaan teknologi tradisional serta pengolahan jagung juga kurang
berkembang. Untuk itu diperlukan pengembangan pasca panen yang
didukung dengan penguatan investasi pada teknologi budidaya dan industri
pengolahan.
2) Kelapa
3) Jambu Mete
Tabel 3.174 Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Kayu Jambu
Mete di Kabupaten Maluku Barat Daya
Peluang Tantangan
- Bahan baku makanan - Persaingan dengan produsen mete negara
- Permintaan yang tinggi lain
- Pangsa pasar ekspor
Titik Kekuatan Titik Kritis (Titik Kelemahan)
- Proses budidaya mudah - Belum optimalnya pemanfaatan peluang
- SDM memadai pasar
- Produksi mete yang tinggi
seragam sehingga harga jual relatif rendah; sarana pengawetan yang terbatas.
Untuk itu strategi pengembangan KPJU perdagangan hasil perikanan dapat
melalui peningkatan sarana prasarana pengadaan dan penyimpanan ikan;
serta pengembangan sistem pemasaran dan pembangunan fasilitas pemasaran
perikanan yang memadai.
5) Penjualan Kue
Tabel 3.176. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Penjualan Kue
di Kabupaten Maluku Barat Daya
Peluang Tantangan
6) Kerajinan Anyaman
7) Pala
Maluku Barat Daya yang gembur dan subur mendukung budidaya pala.
Peluang pasar terbuka lebar untuk baik komoditi pala maupun produk
turunannya. Komoditas ini juga mempunyai permintaan yang cukup tinggi.
Produksi pala pada tahun 2020 tercatat sebanyak 149,60 ton dengan luas areal
1.515,96 ha.
Kendala yang dihadapi adalah penentuan harga pala yang tidak stabil.
Selain itu masih terdapat kekurangan dan memerlukan perbaikan-perbai kan
terkait aspek pemasaran. Penting bagi pemerintah dalam membuat kebijakan
terkait harga minimal komoditi hasil bumi, dalam hal ini komoditi pala. Selain
itu peranan kelembagaan lebih ditingkatkan sebagai upaya dalam
menguatkan posisi petani dalam rantai pemasaran serta penguatan aspek
teknis pengolahan produk pala.
8) Tenun
9) Sapi Pedaging
Tabel 3.180 Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Sapi Pedaging
di Kabupaten Maluku Barat Daya
Peluang Tantangan
Tabel 3.181. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Ikan Momar di
Kabupaten Maluku Barat Daya
Peluang Tantangan
1. PROFIL DAERAH
a. Letak Geografi
Kabupaten Maluku Tengah merupakan salah satu kabupaten yang berada di
Provinsi Maluku. Wilayah Kabupaten Maluku Tengah mempunyai luas keseluruhan
2
11.595,97 km yang terdiri dari 18 kecamatan. Jika dibandingkan luas Kabupaten
maka kecamatan yang memiliki wilayah terluas adalah Kecamatan Seram Utara
sebesar 61,86 persen dan kecamatan terkecil adalah kecamatan kota masohi
dengan luasnya hanya 0,32 persen dari luas wilayah kabupaten maluku tengah.
Wilayah kabupaten maluku tengah memiliki 49 pulau dengan pulau terbesar
adalah pulau seram. Letak Kabupaten Maluku Tengah diapit oleh kabupaten
Seram Babak Barat di sebelah barat dan Seram Babak Timur di sebelah timur
Tabel 3.183. Pengamatan Unsur Iklim di Kabupaten Maluku Tengah, Desember 2020
Stasiun Meteorologi Stasiun Meteorologi
Unsur Iklim
Amahai Banda Naira
Suhu (°C)
Minimum 24,4 23,8
Rata-rata 27,5 28,2
Maksimum 31,9 33,3
Kelembaban (%)
Minimum 67 -
Rata-rata 86 82
Maksimum 98 -
Kecepatan Angin
(m/det)
Minimum - -
Rata-rata 7,9 3,8
Maksimum 14 -
Tekanan Udara (mb)
Minimum 1.003,7 -
Rata-rata 1.008,5 1.000,9
Maksimum 1.012,3 -
Jumlah Curah Hujan 311,4 195,7
(mm)
Jumlah Hari Hujan (hari) 18 21
Penyinaran Matahari 63,5 48
(%)
Sumber: Kabupaten Maluku Tengah Dalam Angka 2021
c. Demografi
Penduduk Kabupaten Maluku Tengah dari tahun ke tahun mengalami
peningkatan yang cukup berarti. Jumlah penduduk pada tahun 2020 sebanyak
423.094 jiwa. Laju pertumbuhan penduduk pada periode 2010-2020 sebesar 1,53
persen. Kecamatan Seram Utara Barat, Amahai, dan Seram Utara Timur Kobi
menjadi kecamatan dengan laju pertumbuhan penduduk tertinggi, yaitu masing -
masing sebesar 2,56 persen, 2,46 persen, dan 2,25 persen. Sebagaimana
pertumbuhan penduduk, persebaran penduduk di Maluku Tengah juga belum
merata. Pada tahun 2020 porsi terbesar penduduk Kabupaten Maluku Tengah
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 215
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
Tabel 3.185. Produksi Tanaman Sayuran dan Buah-buahan Semusim Menurut Jenis
Tanaman di Kabupaten Maluku Tengah (kuintal), 2019-2020
Jenis Tanaman 2019 2020
Bawang Daun 226 480
Bawang Merah 226 814
Bawang Putih - -
Bayam 2.866 4.647
Buncis - -
Cabai Besar 3.726 4.397
Cabai Rawit 3.076 6.123
Jamur 9.085 12.995
Kacang Merah - -
Kacang Panjang 25 -
Kangkung 7.764 9.177
Kembang Kol 5.902 8.189
Kentang 247 395
Ketimun - -
Kubis 5.439 9.248
Labu 2.011 1.350
Paprika 1.649 2.022
Petsai - -
Terung 506 725
Tomat 16 -
Wortel 3.148 4.126
Blewah 1.886 1.541
Melon 1.946 12.500
Semangka 5.162 8.475
Stroberi - -
Sumber: Kabupaten Maluku Tengah Dalam Angka 2021
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 217
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
Tabel 3.186. Produksi Cengkih, Kelapa, Pala dan Kakao Menurut Kecamatan di
Kabupaten Maluku Tengah (ton), 2020
Kecamatan Cengkih Kelapa Pala Kakao
Banda 4,5 4 922,5 -
Tehoru 1.813 1.150 107,7 377
Telutih 651,8 1.517 184,7 16
Amahai 1.184,8 3.367 66,5 1.965
Kota Masohi 0,3 1 0,6 -
Teluk Elpaputih 104,3 806 85,0 101
Teon Nila Serua 128,4 700 36,8 160
Saparua 163,7 289 49,8 6
Nusalaut 58,9 138 106,9 -
Saparua Timur 20,5 45 23,6 -
Pulau Haruku 297,4 913 160,8 56
Salahutu 148,1 487 57,4 74
Leihitu 962,2 29 230,2 96
Leihitu Barat 347,8 289 236,5 125
Seram Utara 75,1 6.096 15,3 -
Seram Utara Barat 143,9 3.688 25,7 83
Seram Utara Timur Kobi 72,4 137 9,5 100
Seram Utara Timur Seti 22,8 236 14,6 26
Kab. Maluku Tengah 6.151 19.892 2.334,1 3.185
Sumber: Kabupaten Maluku Tengah Dalam Angka 2021
Tabel 3.187. Populasi dan Produksi Ternak dan Unggas Menurut Jenis Ternak dan
Unggas di Kabupaten Maluku Tengah, 2019-2020
Populasi (ekor) Produksi (kg)
Jenis Ternak
2019 2020 2019 2020
Sapi Potong 30.575 30.933 570.075 576.675
Kerbau - - - -
Kuda 31 36 - 152
Kambing 6.075 4.818 46.641 36.990
Domba - - - -
Babi 3.216 3.259 82.441 83.518
Jenis Unggas 2019 2020 2019 2020
Ayam Kampung 692.590 769.734 74.661 82.977
Ayam Petelur 22.500 24.000 1.922 2.050
Ayam Pedaging 1.500 1.500 1.340 1.340
Itik 2.09 1.173 437 245
Sumber: Provinsi Maluku Dalam Angka 2021
Tabel 3.188. Luas Kawasan Hutan dan Konservasi Hutan dan Perairan di Kabupaten
Maluku Tengah (ha), 2020
Luas
Jenis Hutan
Hutan
Hutan Konservasi 175.766
Hutan Lindung 134.233
Hutan Produksi Terbatas 179.406
Hutan Produksi Tetap 28.522
Hutan Produksi Konversi 100.732
Jumlah Luas Hutan dan Perairan 618.659
Sumber: Provinsi Maluku Dalam Angka 2021
3. Perikanan
Perairan laut Kabupaten Maluku Tengah terutama laut Banda dan laut
Seram memiliki kekayaan dan keanekaragaman sumber daya ikan dan non ikan
yang potensial untuk dikembangkan seperti jenis ikan pelagis besar (tuna,
cakalang, tongkol, tenggiri), pelagis kecil, demersal, udang (penaid, udang
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 219
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
karang) ikan karang dan ikan hias. Pada kawasan laut terbatas, terdapat
penyebaran ikan-ikan pelagis kecil yang menjadi tumpuan ekonomi perikanan
rakyat. Selain itu, tersedia juga aneka jenis komoditas sea foods seperti rumput
laut, Foods, mutiara, udang dan ikan hias.
Kabupaten Maluku Tengah juga memiliki potensi perikanan
pengembangan budidaya laut seperti mutiara, rumput laut, teripang, keramba
apung, kerang-kerangan, sedangkan untuk budidaya air payau dikembangkan
budidaya udang, bandeng dan kepiting. Selain itu juga terdapat budidaya air
tawar (kolam). Kegiatan yang dapat dikembangkan untuk tujuan
pengembangan ekonomi masyarakat terfokus pada perikanan tangkap,
budidaya perairan dan pengolahan hasil perikanan pengembangan skala kecil,
pengembangan sentra usaha dan klaster perikanan. Kegiatan perikanan
tangkap paling banyak diusahakan, sementara budidaya perikanan tidak hanya
dijalankan oleh perusahaan pemodal kuat di daerah dan nasional, namun juga
dikembangkan oleh masyarakat pesisir dan pulau-pulau kecil. Produksi
perikanan pada tahun 2019 mencapai 0,9 persen.
4. Perdagangan
Jumlah sarana perdagangan di Kabupaten Maluku Tengah pada tahun
2020 mengalami peningkatan sebesar 5,80 persen. Sarana perdagangan di
Kabupaten Maluku Tengah pada tahun 2020 didominasi oleh kios sebesar 876
unit. Kemudian diikuti oleh 68 toko dan 4 pasar. Angka sarana perdagangan
ini terus mengalami peningkatan sejak tahun 2019. Ada total 948 sarana
perdagangan pada tahun 2020. Dibandingkan pada tahun 2017 sebanyak 896
unit sarana perdagangan.
5. Industri Pengolahan
Kawasan Industri, pengembangannya diarahkan untuk orientasi ekspor
dengan memanfaatkan potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia
dengan jenis industri yang tidak membahayakan lingkungan. Kawasan industri
adalah kawasan industri dengan luas lahan paling rendah 50 Ha dalam 1
hamparan, meliputi kawasan industri budidaya dan pembekuan udang di
Kecamatan Seram Utara; kawasan industri berbasis kompetensi inti daerah
yaitu sektor perikanan di Kecamatan Amahai, Tehoru, Leihitu, Salahutu, Seram
Utara Barat, Seram Utara, Saparua dan Banda; kawasan industri pengolahan
hasil pertanian di Kecamatan Seram Utara Barat, Seram Utara, Tehoru, Amahai
dan Teluk Elpaputih.
Kawasan industri Tertentu meliputi:
1. Kawasan industri kecil dan menengah (IKM) minyak Atsiri di Kecamatan
Seram Utara Barat, Seram Utara, Tehoru, Amahai, Kota Masohi, Banda,
Salahutu, Leihitu, dan Saparua.
2. Kawasan industri kecil menengah (IKM) kerajinan keramik dari tanah
lempung dan rotan di Kecamatan Saparau, Amahai dan Salahutu.
3. Kawasan industri kecil dan menengah (IKM) berbagai macam makanan
tepung dari padi-padian, kacang-kacangan dan ubi-ubian di kecamatan
Seram Utara Barat, Seram Utara, Tehoru, Amahai, Kota Masohi, Teon Nila
Serua, Teluk Elpaputih, Banda, Salahutu, Leihitu, Leihitu Barat, Saparua,
Pulau Haruku dan Nusalaut.
4. Kawasan Industri Kecil menengah (IKM) berbagai macam makanan olahan
hasil perikanan di kecamatan Banda, Tehoru, Seram Utara, Seram Utara
barat, Leihitu, Salahutu, Saparua, Pulau Haruku dan Amahai.
5. Kawasan industri Kecil dan Menengah (IKM) Kerajinan Rotan, Furnitur dari
kayu, bambu di Kecamatan Salahutu dan Amahai.
6. Kawasan Industri Kecil Menengah (IKM) Pengasinan/Pemanisan buah-
buahan di Kecamatan Banda dan Leihitu
7. Kawasan industri Pembuatan Kapal Ikan dari bahan kayu di Kecamatan
Leihitu
6. Pariwisata
Jumlah rumah makan pada tahun 2020 mengalami penurunan jika
dibandingkan pada tahun 2019 sebesar 2,68 persen. Angka terbesar berada
pada Kecamatan Kota Masohi (27 rumah makan) dan Salahutu (17 rumah
makan). Namun, jumlah tersebut menurun jika dibandingkan tahun 2019 yang
berjumlah 19 rumah makan di Kecamatan Salahutu.
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 221
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
f. Prasarana Infrastruktur
1. Prasarana Transportasi
Jalan merupakan prasarana pengangkutan yang sangat penting
keberadaannya dalam menjamin kelancaran kegiatan ekonomi di suatu
wilayah. Oleh karenanya, peningkatan kualitas dan kuantitas jalan perlu
dilakukan agar dapat memudahkan mobilitas penduduk serta memperlancar
lalu lintas barang dari satu daerah ke daerah lain. Dari sana kemudian ekonomi
dapat bertumbuh. Panjang jalan di wilayah Kabupaten Maluku Tengah yang
menjadi kewenangan kabupaten pada tahun 2020 adalah 980.395 Km tidak
mengalami penambahan, namun mengalami peningkatan kualitas dari jalan
yang sudah ada.
Terdapat sepanjang 980.395 Km jalan di Kabupaten Maluku Tengah.
Menurut kondisinya jalan tersebut dapat dibagi menj adi beberapa kategori.
Pada tahun 2020, terdapat 335.847 Km jalan dengan kondisi baik, 257.081 Km
dalam kondisi sedang, 186.539 Km dalam kondisi rusak, dan 200.927 Km dalam
kondisi rusak berat.
Tabel 3.191. Panjang Jalan Menurut Kondisi Jalan di Kabupaten Maluku Tengah
(km), 2018-2020
Kondisi Jalan 2018 2019 2020
Baik 233.987 276.287 335.847
Sedang 319.214 294.239 257.081
Rusak 148.534 147.879 186.539
Rusak Berat 278.660 261.990 200.927
Total 980.395 980.395 980.395
Sumber: Kabupaten Maluku Tengah Dalam Angka 2021
2. \
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 223
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
Tabel 3.192. Daya Terpasang, Produksi, dan Jumlah Pelanggan Listrik Menurut
Kecamatan di Kabupaten Maluku Tengah, 2019
Daya
Produksi Jumlah
Kantor Pelayanan Terpasang
Listrik (KWh) Pelanggan
(KW)
Banda 5.413.200 8.728.650 4.728
Masohi 10.000 38.881.627 9.099
Tehoru 500 3.239.547 4.171
Laimu 750 1.912.662 -
Pasanea 900 1.914.812 -
Waipia - - -
Kobisonta 1.910 8.487.556 -
Wahai 750 1.372.526 -
Olong 210 318.148 -
Telutih - - 2.334
Amahai - - 9.443
Teluk Elpaputih - - 9.099
Teon Nila Serua - - 407
Saparua - - 3.988
Nusalaut - - 1.306
Saparua Timur - - 4.100
Seram Utara Barat - - 2.156
Kab. Maluku Tengah 15.020 57.126.878 44.471
Sumber: Kabupaten Maluku Tengah Dalam Angka 2021
4. Prasarana Komunikasi
Kantor pos adalah tempat pemberi pelayanan komunikasi tertulis dan surat
elektronik, layanan paket, layanan logistik, layanan transaksi keuangan, dan
layanan kepentingan umum. Rumah pos pembantu berfungsi sama seperti
kantor pos, bedanya adalah rumah pos pembantu biasanya terletak di daerah
224 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
5. Prasarana Pendidikan
Salah satu faktor utama keberhasilan pembangunan di suatu negara adalah
tersedianya cukup sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. Berbagai
program terus diupayakan dalam mempercepat peningkatan kualitas SDM,
yang pada akhirnya akan menciptakan SDM yang tangguh, yang siap bersaing
di era globalisasi. Peningkatan SDM sekarang ini lebih difokuskan pada
pemberian kesempatan seluas-luasnya kepada penduduk untuk mengecap
pendidikan, terutama penduduk kelompok usia sekolah (7-24 tahun).
Ketersediaan fasilitas pendidikan baik sarana maupun prasarana akan
sangat menunjang dalam meningkatkan mutu pendidikan. Di Kabupaten
Maluku Tengah telah tersedia berbagai sekolah dari tingkat SD hingga
SMA/SMK/MA. Pada tahun ajaran 2019/2020 juga terjadi peningkatan jumlah
sekolah yang ada di Kabupaten Kepulauan Tanimbar, baik di tingkat SD/MI,
SMP/MTs, maupun SMA/SMK/MA dan PT. Jumlah sekolah pada 2020/2021
Tercatat sebanyak 218 TK; 31 RA; 391 SD; 40 MI; 137 SMP; 41 MTs; 79 SMA; 14
SMK; dan 18 MA
Dari hasil pendataan potensi desa 2020, desa/kelurahan yang memiliki
fasilitas pendidikan juga bertambah bila dibandingkan dengan kondisi pada
tahun 2019. Secara rinci, sebagai berikut: 186 desa/kelurahan sudah memiliki
SD, 122 desa/kelurahan sudah memiliki SMP, 76 desa/kelurahan sudah memiliki
SMA, 14 kelurahan sudah memiliki SMK, dan 11 desa/kelurahan sudah memiliki
perguruan tinggi.
6. Prasarana Kesehatan
Sampai dengan tahun 2020, pemerintah telah membangun beberapa
pusat kesehatan yang tersebar di seluruh wilayah kecamatan di Kabupaten
Maluku Tengah . Jumlah rumah sakit, pada tahun 2020 tercatat ada sebanyak
4 rumah sakit yang berpusat di Kecamatan Banda (1 RS), Kota Masohi (1 RS),
Saparua (1 RS), dan Salahutu (1 RS). Terdapat satu 4 poliklinik, 35 puskesmas,
95 puskesmas pembantu, dan 16 apotek pada tahun 2020. Jumlah tenaga kerja
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 225
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
2. PEREKONOMIAN DAERAH
PDRB kabupaten Maluku Tengah pada tahun 2020 mengalami penurunan sebesar
0,40 persen dibandingkan tahun 2019. Nilai PDRB Kabupaten Maluku Tengah atas
dasar harga berlaku pada tahun 2020 mencapai 8.725,17 miliar rupiah. Secara nominal,
nilai PDRB ini mengalami peningkatan 64,45 miliar rupiah dibandingkan dengan tahun
2019 yang mencapai 8.659,72 miliar rupiah. Kenaikan nilai PDRB tersebut dipengaruhi
oleh kenaikan kinerja ekonomi di sebagian besar lapangan usaha. Namun, berdasarkan
harga konstan 2010, angka PDRB mengalami penurunan menjadi 5.840,04 miliar
rupiah. Hal tersebut menunjukkan bahwa selama tahun 2020 di Kabupaten Maluku
Tengah mengalami kontraksi ekonomi sebesar 23,19 miliar rupiah, dibandingkan
tahun sebelumnya yang berjumlah 5.863,23 miliar rupiah.
Selama lima tahun terakhir (2016-2020) struktur perekonomian Kabupaten Maluku
Tengah didominasi oleh dua kategori lapangan usaha, yaitu; Administrasi
226 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
Tabel 3.194. Distribusi Persentase PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Menurut
Lapangan Usaha di Kabupaten Maluku Tengah, 2016-2020
Kategori Lapangan Usaha 2016 2017 2018 2019* 2020**
A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 24,51 24,23 23,51 23,38 24,10
B Pertambangan dan Penggalian 0,65 0,64 0,65 0,65 0,64
C Industri Pengolahan 11,60 11,13 11,56 11,30 11,36
D Pengadaan Listrik dan Gas 0,05 0,06 0,06 0,06 0,05
E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah,
Limbah dan Daur Ulang 0,20 0,21 0,19 0,19 0,19
F Konstruksi 6,80 6,74 6,83 7,02 6,95
G Perdagangan Besar dan Eceran; 13,34 13.65 13,76 13,89 13,31
Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
H Transportasi dan Pergudangan 2,68 2,66 2,67 2,69 2,43
I Penyediaan Akomodasi dan Makan 1,21 1.19 1,19 1,20 1,11
J Informasi dan Komunikasi 1,27 1,31 1,35 1,33 1,35
K Jasa Keuangan dan Asuransi 2,48 2,47 2,53 2,46 2,63
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 227
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
Tabel 3.195. Shortlist 5 Besar KPJU Unggulan Tiap Sektor di Kabupaten Maluku
Tengah
No KPJU Skor No KPJU Skor
Terbobot Terbobot
Pertanian Tanaman, Peternakan, Pengelolaan Kehutanan dan
Perburuan dan Kegiatan YBDI Penebangan
1 Kelapa 0,177 1 Kayu Linggua 0,146
2 Cengkeh 0,168 2 Kayu Meranti 0,135
3 Pala 0,095 3 Kayu Besi/Ulin 0,109
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 229
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
Tabel 3.196. Bobot Kepentingan Setiap Sektor/Subsektor Usaha Atas Dasar Perannya
Dalam Mencapai Tujuan Penetapan KPJU Unggulan di Kabupaten Maluku Tengah
Skor Terbobot
No Sektor Usaha Rangking
Gabungan
1 Pertanian Tanaman, Peternakan, Perburuan 0,159 2
dan Kegiatan YBDI
2 Pengelolaan Kehutanan dan Penebangan 0,089 4
3 Perikanan 0,175 1
4 Pertambangan dan Penggalian 0,028 13
5 Industri Pengolahan 0,123 3
6 Konstruksi 0,037 7
7 Perdangan Besar dan Eceran; Reparasi dan 0,058 6
Perawatan Mobil dan Sepeda Motor
8 Pengangkutan dan Pergudangan 0,032 10
9 Penyediaan Akomodasi dan Penyediaan Makan 0,061 5
Minum
10 Informasi dan Komunikasi 0,031 11
11 Aktivitas Keuangan dan Asuransi 0,028 13
12 Aktivitas Profesional, Ilmiah dan Teknis 0,018 16
13 Aktivitas Penyewaan dan Sewa Guna Usaha 0,037 7
Tanpa Hak Opsi, Ketenagakerjaan, Agen
Perjalanan dan Penunjang Usaha Lainnya
14 Pendidikan 0,034 9
15 Aktivitas Kesehatan Manusia dan Aktivitas 0,028 13
Sosial
16 Kesenian, Hiburan dan Rekreasi 0,031 11
17 Aktivitas Jasa Lainnya 0,015 18
18 Aktivitas Rumah Tangga Sebagai Pemberi 0,017 17
Kerja; Aktivitas uang Menghasilkan Barang dan
Jasa oleh Rumah Tangga yang Digunakan
untuk Memenuhi Kebutuhan Sendiri
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 231
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
Sepuluh KPJU di atas dinilai unggul berdasarkan 12 kriteria yang telah dirumuskan
di awal sekaligus pertimbangan bobot kepentingan sektor terkait terhadap
pencapaian tujuan penciptaan lapangan kerja, peningkatan daya saing, dan
pertumbuhan ekonomi. Hasil ini selanjutnya diperdalam baik dari sisi permasalahan
dan peluang serta memberikan rekomendasi untuk mengembangkan 10 KPJU
Unggulan lintas sektor tersebut.
1) Kelapa
2) Cengkeh
- Komoditas unggulan sektor perkebunan - Harga jual rendah pada saat musim panen
terutama perkebunan rakyat - Kondisi musim hujan menurunkan kualitas
- Harga cengkeh cukup baik cengkeh
- Peluang ekspor
Titik Kekuatan Titik Kritis (Titik Kelemahan)
3) Ikan Cakalang
Tabel 3.200. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Ikan Cakalang
di Kabupaten Maluku Tengah
Peluang Tantangan
- Banyaknya produk olahan cakalang - Keadaan cuaca yang tidak mendukung
- Tingginya tingkat konsumsi ikan melaut
- Pangsa pasar luas - Harga jual terkadang menurun
234 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 235
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
4) Ikan Tuna
Tabel 3.201. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Ikan Tuna di
Kabupaten Maluku Tengah
Peluang Tantangan
- Penyerapan tinggi untuk sektor kuliner, - Keadaan cuaca yang tidak mendukung
rumah makan, industri melaut
- Tingginya tingkat konsumsi ikan
- Pangsa pasar luas
- Harga relatif tinggi
Titik Kekuatan Titik Kritis (Titik Kelemahan)
- Sumber daya perikanan tuna yang tinggi - Kapasitas kapal masih rendah
- Mudah untuk dipasarkan - Sarana penangkapan relatif terbatas
- Jumlah SDM nelayan cukup - Terbatasnya sarana pendingin
- Pemasaran cukup luas - Teknologi penangkapan tradisional
236 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
5) Ikan Tongkol
Ikan tongkol salah satu jenis ikan yang banyak ditangkap di perairan
Maluku Tengah. Keunggulan dari komoditi ikan tongkol adalah produksinya
yang melimpah, banyaknya nelayan, peluang pasar yang menjanjikan
disebabkan tingginya permintaan untuk sektor kuliner seperti rumah makan
dan untuk keperluan industri rumah tangga. Namun komoditas ini tidak
terlepas dari adanya kendala diantaranya produksi amat dipengaruhi faktor
alam/cuaca. Selain itu teknologi penanganan bahan baku masih cukup
sederhana. penciptaan iklim investasi yang kondusif diharapkan dapat
mengundang investor dalam pengolahan ikan sehingga meningkatkan produk
perikanan. Selain itu pengadaan peralatan pasca tangkap dapat juga
diupayakan sebagai langkah dalam menjaga kualitas ikan Tongkol.
Tabel 3.202. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Ikan Tongkol
di Kabupaten Maluku Tengah
Peluang Tantangan
- Penyerapan tinggi untuk sektor kuliner, - Keadaan cuaca yang tidak mendukung
rumah makan, industri melaut
- Tingginya tingkat konsumsi ikan
- Pangsa pasar luas
Titik Kekuatan Titik Kritis (Titik Kelemahan)
- Sumber daya perikanan tersedia - Kapasitas kapal masih rendah
- Mudah untuk dipasarkan - Sarana penangkapan relatif terbatas
- Jumlah SDM nelayan cukup - Terbatasnya sarana pendingin
- Pemasaran cukup luas - Teknologi penangkapan tradisional
6) Kopra
7) Ikan Momar
Tabel 3.204. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Ikan Momar di
Kabupaten Maluku Tengah
Peluang Tantangan
- Penyerapan tinggi untuk sektor kuliner, - Keadaan cuaca yang tidak mendukung
rumah makan, industri melaut
- Tingginya tingkat konsumsi ikan
- Pangsa pasar luas
Titik Kekuatan Titik Kritis (Titik Kelemahan)
- Sumber daya perikanan tersedia - Kapasitas kapal masih rendah
- Mudah untuk dipasarkan - Sarana penangkapan relatif terbatas
- Jumlah SDM nelayan cukup - Terbatasnya sarana pendingin
- Pemasaran cukup luas - Teknologi penangkapan tradisional
8) Ikan Kakap
Tabel 3.205 Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Ikan Kakap
Tangkap di Kabupaten Maluku Tengah
Peluang Tantangan
- Penyerapan tinggi untuk sektor kuliner, - Keadaan cuaca yang tidak mendukung
rumah makan, industri melaut
- Tingginya tingkat konsumsi ikan
- Pangsa pasar luas
- Harga yang tinggi
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 239
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
9) Pala
Perikanan adalah salah satu subsektor yang memiliki nilai strategis yang
tinggi. Sektor perikanan memiliki peranan yang sangat besar dalam
perekonomian daerah yaitu sebagai peningkatan pendapatan, penyediaan
lapangan pekerjaan, serta penyediaan bahan pangan bergizi untuk dikonsumsi
masyarakat.
Produk perikanan tidak hanya dijual dalam bentuk segar,
pengembangannya telah sangat maju menjadi produk olahan ikan yang
beragam, salah satunya adalah ikan kering Dengan banyaknya hasil perikanan
di Kabupaten Maluku Tengah, semakin meningkatkan peluang industri ini.
Pada sisi permintaan akan produk olahan ikan kering juga relatif tinggi.
Dalam mendukung pengembangan produk olahan ikan, dibutuhkan
sarana dan prasarana pendukung yang memadai seperti, teknologi produksi
yang lebih canggih serta sarana pendukung lainnya. Selain itu dari aspek
produksi, produsen perlu memperhatikan kualitas produk sehingga diharapkan
potensi pasar yang ada dapat termanfaatkan dengan baik. Strategi perluasan
jaringan pemasaran perlu ditingkatkan seperti dengan pelaku usaha kuliner.
Tabel 3.207. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Ikan Kering di
Kabupaten Maluku Tengah
Peluang Tantangan
- Berkembangnya teknologi informasi - Pasar masih terbatas
- Adanya peminat ikan kering
1. PROFIL DAERAH
a. Letak Geografi
Kabupaten Maluku Tenggara merupakan salah satu kabupaten yang berada di
Provinsi Maluku. Wilayah Kabupaten Maluku Tenggara secara astronomis berada
0 0 0 0
5 6 133
Tenggara merupakan daerah kepulauan yang
2
mempunyai luas keseluruhan 1.031,81 km . Secara geografis, Maluku Tenggara
berbatasan dengan hilir asi Laut Banda di Utara, Laut Arafura di Selatan, Laut
Arafura di Barat, serta Kota Tual dan Laut Banda di Timur.
Kabupaten Maluku Tenggara terdiri dari 78 pulau dan 11 kecamatan, antara
lain Kecamatan Kei Kecil, Kei Kecil Barat, Kei Kecil Timur, Hoat Sorbay, Manyeuw,
Kei Kecil Timur Selatan, Kei Besar, Kei Besar Utara Timur, Kei Besar Selatan, Kei
Besar Utara Barat, dan Kei Besar Selatan Barat. Kecamatan Kei Besar Utara Timur
2
merupakan wilayah terluas di Kabupaten Maluku Tenggara, yaitu 167,09 km .
Kecamatan dengan luas terkecil adalah Kecamatan Kei Besar Selatan Barat, yaitu
2
42,13 km .
0
Kecil berkisar 0-25 dengan kategori landai. Sedangkan Pulau Kei Besar berbukit
dan bergunung yang membujur sepanjang pulau dengan ketinggian rata-rata 500
- 800 dpl di atas permukaan laut dengan Gunung Dab sebagai puncak tertinggi.
Dataran rendah merupakan jalur sempit sepanjang pantai. Kemiringan daratan
Pulau Kei Besar dikategorikan curam dan sangat curam dengan tingkat kemiringan
0 0
mencapai kisaran 15-45 dan lebih dari 45 pada beberapa titik. Suhu rata-rata
o
Kabupaten Maluku Tenggara per Desember 2020 adalah 27,9 C. Dengan
kelembapan rata-rata 91 persen dan kecepatan angin rata-rata 1,0 m/det, serta
jumlah curah hujan sebesar 333,9 mm.
Iklim di kawasan Kabupaten Maluku Tenggara dipengaruhi oleh Laut Banda,
Laut Arafura, dan Samudra Indonesia serta dibayangi Pulau Irian di Bagian Timur
dan Benua Australia di bagian Selatan sehingga sewaktu-waktu terjadi perubahan.
Keadaan musim di Kabupaten Maluku Tenggara adalah sebagai berikut: 1) Musim
Timur atau musim kemarau berlangsung dari Bulan April-Oktober. 2) Musim Barat
atau musim hujan berlangsung Manyu dari Bulan Oktober-Februari dengan
intensitas tertinggi pada bulan Desember dan Februari. 3) Musim Pancaroba
berlangsung dalam Bulan Maret/April dan Oktober/November.
c. Demografi
Penduduk Kabupaten Maluku Tenggara dari tahun ke tahun mengalami
peningkatan yang cukup berarti. Jumlah penduduk pada tahun 2020 sebanyak
127.834 jiwa, meningkat 0,39 persen dari tahun 2019. Artinya dalam periode
tersebut penduduk Maluku Tenggara telah bertambah sekitar 49,85 ribu jiwa.
Sebagaimana pertumbuhan penduduk, persebaran penduduk di Maluku Tenggara
juga tidak merata. Pada tahun 2020 porsi terbesar penduduk Kabupaten Maluku
Tenggara berada di Kecamatan Kei Kecil (26,92 persen), kemudian disusul oleh
Kecamatan Kei Besar (15,49 persen). Kepadatan penduduk tertinggi berada di
2
Kecamatan Kei Kecil sebesar 315 penduduk per km , kemudian disusul oleh
2
Kecamatan Kei Besar sebesar 175 penduduk per km .
Berdasarkan jenis kelamin, masih banyak kecamatan di Maluku memiliki rasio
jenis kelamin di bawah 100, kecuali Kecamatan Kei Kecil Barat, Manyeuw, dan Kei
Besar Utara Barat. Hal ini menunjukkan bahwa 8 kecamatan di Kabupaten Maluku
Tenggara jumlah penduduk laki-laki lebih sedikit daripada penduduk perempuan.
Adapun untuk rasio jenis kelamin tertinggi terdapat pada Kecamatan Kei Kecil
Barat dengan 102. Rasio jenis kelamin terendah berada pada angka 97 dan tersebar
di Kei Kecil, Kei Kecil Timur, Hoat Sorbay, Kei Kecil Timur Selatan, Kei Besar, dan
Kei Besar Selatan Barat.
Tabel 3.213. Produksi Tanaman Perkebunan Menurut Kecamatan dan Jenis Tanaman
di Kabupaten Maluku Tenggara (ton), 2020
Kecamatan Pala Kelapa Kopi Kakao Tebu
Kei Kecil 2,15 306,00 0,25 0,50 -
Kei Kecil Barat - 1.590,00 - - -
Kei Kecil Timur 2,50 633,00 0,30 - -
Hoat Sorbay 2,29 621,00 - - -
Manyeuw - 390,00 - - -
Kei Kecil Timur Selatan - 900,00 - - -
Kei Besar 167,60 1.104,00 0,19 1,00 1,00
Kei Besar Utara Timur 18,00 1.803,00 0,26 0,30 -
Kei Besar Selatan 312,10 2.310,00 0,38 - -
Kei Besar Utara Barat - 1.410,00 - - -
Kei Besar Selatan Barat 12,40 600,00 - - -
Kab. Maluku Tenggara 517,04 11.667,00 1,38 1,80 1,00
Sumber: Kabupaten Maluku Tenggara Dalam Angka 2021
Tabel 3.214. Populasi dan Produksi Ternak dan Unggas Menurut Jenis Ternak dan
Unggas di Kabupaten Maluku Tenggara, 2019-2020
Populasi (ekor) Produksi (kg)
Jenis Ternak
2019 2020 2019 2020
Sapi Potong 2.246 2.471 32.700 35.879
Kerbau - - - -
Kuda - - - -
Kambing 2.497 2.747 3.877 4.265
Domba - - - -
Babi 5.457 5.358 20.315 19.947
Jenis Unggas 2019 2020 2019 2020
Ayam Kampung 18.907 22.877 2.038 2.466
Ayam Petelur 2.500 32.500 214 299
Ayam Pedaging .500 2.500 2.233 2.233
Itik 6.900 8.766 1.442 1.832
Sumber: Provinsi Maluku Dalam Angka 2021
Tabel 3.215. Luas Kawasan Hutan dan Konservasi Hutan dan Perairan di Kabupaten
Maluku Tenggara (ha), 2020
Jenis Hutan Luas Hutan
Hutan Konservasi 18.017
Hutan Lindung 6.438
Hutan Produksi Terbatas 2.399
Hutan Produksi Tetap 2.966
Hutan Produksi Konversi 17.322
Jumlah Luas Hutan dan Perairan 47.142
Sumber: Provinsi Maluku Dalam Angka 2021
3. Perikanan
Potensi perikanan yang dapat dikembangkan adalah perikanan budidaya
dengan luas lahan sebesar 10.175,87 hektar, perikanan tangkap dengan luas
daerah penangkapan ikan 0 4 mil laut sebesar 3.804,17 km² dan perairan 4-
12 mil laut sebesar 4.585,41 km², yang terletak diantara WPP Laut Arafura, Laut
Banda dan laut Seram yang memiliki keragaman ikan demersal dan pelagis
bernilai ekonomi tinggi dengan potensi JTB sebesar 3.735.225 ton per tahun.
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 247
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
Tabel 3.216. Produksi Ikan Menurut Jenis di Kabupaten Maluku Tenggara, 2018-2020
Jenis Ikan 2019 2020
Udang - -
Cakalang 1.352,79 3.525,10
Tuna 132.80 800,90
Tenggiri 924,00 5.987,00
Kembung 581,00 10.408,80
Julung 938,50 434,50
Teri 3.459,40 2.368,20
Selar 1.894,80 10.040,80
Layang 2.105,60 6.053,80
Cucut 190,20 114,40
Tongkol 1.949,00 11.967,90
Tetengkek 709,10 719,60
Layur 892,30 1.747,00
Terubuk - -
Gulamah/Tigawaja 1.100,90 1.239,60
Sebelah 10,20 19,80
Kuwe 4.134,10 4.364,10
Peperek 6,20 12,30
Beloso 707,50 938,80
Kakap Merah 1.710,40 4.687,10
Kakap Putih 900,80 1.109,50
PARI 9,30 14,00
Bawal Putih 871,20 1.067,10
Bawal Hitam 901,40 957,70
Kuro/Senangin 40,50 34,10
Kerapu 1.676,60 4.452,40
Manyung 830,20 835,90
Belanak 815,60 798,90
Biji Nangka 1.120,60 839,30
Gerot-Gerot 807,90 1.093,40
248 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
5. Perdagangan
Total Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah di Kabupaten Maluku Tenggara
terdiri dari beberapa sektor usaha, antara lain sektor perdagangan,
perindustrian, perikanan, pertanian, peternakan, pertambangan, dan jasa.
Terdapat total 7.627 unit Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah di Kabupaten
Maluku Tenggara. Usaha mikro masih mendominasi dengan jumlah 7.295 unit
di tahun 2020. Sektor usaha terbesar adalah sektor usaha perdagangan dan
pertanian. Masing-masing Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah di adalah 2.314
dan 2.230 unit. Kemudian disusul oleh sektor usaha perikanan sebesar 2.054
unit, perindustrian 391 unit, jasa sebesar 330 unit, peternakan sebesar 273 unit,
dan pertambangan sebesar 35 unit.
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 249
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
Tabel 3.218. Jumlah Total Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Menurut Kecamatan di
Kabupaten Maluku Tenggara, 2020
Kecamatan Mikro Kecil Menengah Jumlah
Kei Kecil 1.388 148 22 1.558
Kei Kecil Barat 758 2 - 760
Kei Kecil Timur 496 7 - 503
Hoat Sorbay 590 30 - 620
Manyeuw 381 25 2 408
Kei Kecil Timur Selatan 777 25 - 802
Kei Besar 898 37 5 904
Kei Besar Utara Timur 523 1 - 524
Kei Besar Selatan 533 9 - 542
Kei Besar Utara Barat 454 2 - 456
Kei Besar Selatan Barat 497 17 - 514
Kab. Maluku Tenggara 7.295 303 29 7.627
Sumber: Kabupaten Maluku Tenggara Dalam Angka 2021
6. Industri Pengolahan
Jumlah industri mikro dan kecil di Kabupaten Maluku Tenggara tercatat
sebanyak 967 perusahaan dengan tenaga kerja sebanyak 1.636 orang.
7. Pariwisata
Di sektor Pariwisata, Maluku Tenggara sebagai kabupaten kepulauan
berkawasan pesisir dan pulau Tenggara kecil menghadirkan panorama alam
yang indah, yang didukung budaya lokal warisan leluhur akan terus
dikembangkan dengan tetap memperhatikan kearifan lokal masyarakat Kei.
Jumlah rumah makan/restoran terbesar di Kabupaten Maluku Tenggara berada
di Kecamatan Kei Kecil, yaitu sebesar 10 rumah makan pada tahun 2020. Jumlah
tersebut tidak mengalami peningkatan sejak 2018.
f. Prasarana Infrastruktur
1. Prasarana Transportasi
Jalan merupakan prasarana pengangkutan yang sangat penting
keberadaannya dalam menjamin kelancaran kegiatan ekonomi di suatu
wilayah. Oleh karenanya, peningkatan kualitas dan kuantitas jal an perlu
dilakukan agar dapat memudahkan mobilitas penduduk serta memperlancar
lalu lintas barang dari satu daerah ke daerah lain. Dari sana kemudian ekonomi
dapat bertumbuh. Terdapat sepanjang 800 km jalan di Kabupaten Maluku
Tenggara. Menurut kondisinya jalan tersebut dapat dibagi menjadi beberapa
kategori. Pada tahun 2020, terdapat 217,55 km jalan dengan kondisi baik, 74,02
km dalam kondisi sedang, 62,68 km dalam kondisi rusak, 445,75 km dalam
kondisi rusak berat.
Menurut jenis permukaan jalan, Kabupaten Maluku Tenggara masih
didominasi oleh jalan dengan permukaan tanah sepanjang 432,55 Km. Hanya
ada sepanjang 138,82 km jalan di Kabupaten Maluku Tenggara dengan
permukaan aspal. Dari jenis dan jumlah kendaraan, kendaraan bermotor di
Kabupaten Maluku Tenggara didominasi oleh sepeda motor sebesar 5.241 unit
di tahun 2020. Kemudian diikuti oleh mobil penumpang sebanyak 831 unit, dan
truk sebanyak 223 unit, serta bus sebanyak 4 unit.
Tabel 3.221. Panjang Jalan Menurut Kecamatan dan Jenis Permukaan di Kabupaten
Maluku Tenggara (km), 2017-2020
Kecamatan Aspal Kerikil Hotmix Tanah Lainnya
Kei Kecil 16,27 0,60 84,77 103,01 2,30
Kei Kecil Barat 2,14 - 3,90 41,86 1,30
Kei Kecil Timur 8,16 6,50 13,35 47,23 2,00
Hoat Sorbay 3,23 4,60 7,20 26,72 2,00
Manyeuw 0,70 6,03 23,68 23,06 1,00
Kei Kecil Timur Selatan - - 4,00 25,20 3,20
Kei Besar 14,58 0,40 9,15 40,59 -
Kei Besar Utara Timur 0,50 - - 24,50 -
Kei Besar Selatan 62,29 2,49 46,66 42,43 2,70
Kei Besar Utara Barat 30,95 0,80 - 27,95 -
Kei Besar Selatan Barat - - - 30,00 -
252 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
3. Prasarana Komunikasi
Kantor pos adalah tempat pemberi pelayanan komunikasi tertulis dan surat
elektronik, layanan paket, layanan logistik, layanan transaksi keuangan, dan
layanan kepentingan umum. Rumah pos pembantu berfungsi sama seperti
kantor pos, bedanya adalah rumah pos pembantu biasanya terletak di daerah
terpencil. Prasarana komunikasi Kabupaten Maluku Tenggara didukung oleh 1
kantor pos pembantu yang berada di Kecamatan Kei Kecil. Jumlah ini belum
mengalami peningkatan sejak 2017.
Sejak tahun 2015-2020, satuan sambungan telepon di Kabupaten Maluku
Tenggara mengalami peningkatan. Terdapat 1.376 sambungan pada 2015,
1.687 sambungan pada 2016, 1.650 sambungan pada 2017, 1.775 sambungan
pada 2018, 1.890 sambungan pada 2019, 2.356 sambungan pada 2020.
4. Prasarana Pendidikan
Salah satu faktor utama keberhasilan pembangunan di suatu negara adalah
tersedianya cukup sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. Berbagai
program terus diupayakan dalam mempercepat peningkatan kualitas SDM,
yang pada akhirnya akan menciptakan SDM yang tangguh, yang siap bersaing
di era globalisasi. Peningkatan SDM sekarang ini lebih difokuskan pada
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 253
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
Kecamatan SD Perguruan
SMP SMA SMK
Tinggi
Kei Kecil 12 5 2 3 3
Kei Kecil Barat 10 5 1 - -
Kei Kecil Timur 11 5 3 3 -
Hoat Sorbay 10 5 2 1 -
Manyeuw 9 2 - - 1
Kei Kecil Timur Selatan 7 3 2 - -
Kei Besar 25 7 3 - -
Kei Besar Utara Timur 23 7 2 - -
Kei Besar Selatan 10 4 1 - -
Kei Besar Utara Barat 17 5 - - -
Kei Besar Selatan Barat 8 3 - - -
Kab. Maluku Tenggara 141 51 16 7 4
Sumber: Kabupaten Maluku Tenggara Dalam Angka 2021
5. Prasarana Kesehatan
Sampai dengan tahun 2020, pemerintah telah membangun beberapa
pusat kesehatan yang di wilayah kabupaten/kota di Kabupaten Maluku
Tenggara, namun masih belum merata dan dalam jumlah yang sedikit. Jumlah
rumah sakit, pada tahun 2020 terdapat 2 rumah sakit di Kabupaten Maluku
Tenggara, yang berpusat di Kecamatan Kei Kecil. Jumlah ini tidak berubah
sejak 2019. Terdapat 18 puskesmas dan 236 posyandu yang tersebar hampir
merata di Kabupaten Maluku Tenggara.
254 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
Tabel 3.223. Jumlah Rumah Sakit Umum, Puskesmas, dan Posyandu Menurut
Kecamatan di Kabupaten Maluku Tenggara, 2019-2020
Rumah Sakit
Puskesmas Posyandu
Kecamatan Umum
2019 2020 2019 2020 2019 2020
Kei Kecil 2 2 3 - 32 -
Kei Kecil Barat - - 1 - 13 -
Kei Kecil Timur - - 1 - 18 -
Hoat Sorbay - - - - 16 -
Manyeuw - - 1 - 10 -
Kei Kecil Timur Selatan - - 1 - 13 -
Kei Besar - - 4 - 47 -
Kei Besar Utara Timur - - 2 - 32 -
Kei Besar Selatan - - 2 - 15 -
Kei Besar Utara Barat - - 2 - 26 -
Kei Besar Selatan Barat - - 1 - 46 -
Kab. Maluku Tenggara 2 2 18 - 236 -
Sumber: Kabupaten Maluku Tenggara Dalam Angka 2021
2. PEREKONOMIAN DAERAH
Nilai PDRB Kabupaten Maluku Tenggara atas dasar harga berlaku pada tahun 2020
mencapai 3.260,4 miliar rupiah. Secara nominal, nilai PDRB ini mengalami peningkatan
35,28 miliar rupiah dibandingkan dengan tahun 2019 yang mencapai 3.225,12 miliar
rupiah. Kenaikan nilai PDRB tersebut dipengaruhi oleh kenaikan kinerja ekonomi di
sebagian besar lapangan usaha. Namun, berdasarkan harga konstan 2010, angka PDRB
mengalami penurunan menjadi 1.966,83 miliar rupiah. Hal tersebut menunjukkan
bahwa selama tahun 2020 di Kabupaten Maluku Tenggara mengalami kontraksi
ekonomi sebesar 4,42 miliar rupiah, dibandingkan tahun sebelumnya yang berjumlah
1.971,23 miliar rupiah.
Tabel 3.224. Distribusi Persentase PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Menurut
Lapangan Usaha di Kabupaten Maluku Tenggara, 2016-2020
Kategori Lapangan Usaha 2016 2017 2018 2019* 2020**
A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 30,43 30,00 29,61 29,38 30,00
B Pertambangan dan Penggalian 0,47 0,47 0,46 0,46 0,46
C Industri Pengolahan 1,38 1,38 1,37 1,35 1,33
D Pengadaan Listrik dan Gas 0,08 0,08 0,08 0,08 0,08
E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah,
Limbah dan Daur Ulang 0,37 0,37 0,37 0,37 0,37
F Konstruksi 10,99 10,85 10,98 11,02 11,02
G Perdagangan Besar dan Eceran; 12,40 12,35 12,33 12,06
Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 12,,09
H Transportasi dan Pergudangan 2,92 3,00 3,00 3,03 2,57
I Penyediaan Akomodasi dan Makan 2,40 2,33 2,28 2,24 2,11
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 255
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
dan merata, penyediaan layanan kesehatan dasar dan rujukan yang berkualitas
bagi seluruh lapisan masyarakat, serta perlindungan sosial berbasis masyarakat.
3. Mengembangkan ekonomi kerakyatan yang berdaya saing
Misi ini adalah upaya untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah yang
berbasis ekonomi kerakyatan sesuai potensi unggulan daerah secara sinergi dan
terintegrasi dengan pemberdayaan masyarakat, sehingga diharapkan dapat
memberikan nilai tambah (daya saing produk) dalam rangka perluasan
pemberdayaan ekonomi masyarakat berpenghasilan rendah, menguatnya
ketahanan pangan daerah, serta sekaligus untuk menciptakan lapangan kerja
baru.
4. Mempercepat pembangunan infrastruktur dalam rangka konektivitas
Misi ini adalah upaya untuk percepatan pembangunan serta memelihara prasarana
dasar seperti jalan dan jembatan, telekomunikasi dan informasi, air bersih, listrik
dan prasarana ekonomi lainnya secara merata dan terjangkau di seluruh wilayah
berbasis mitigasi bencana dan sesuai dengan RTRW.
5. Mengembangkan Pembangunan Berbasis Kewilayahan dengan Pendekatan
Prosperity Aproach Berbasis Budaya, Kearifan Lokal dan Masyarakat Hukum Adat.
Misi ini adalah upaya mewujudkan perkembangan pembangunan kultur
masyarakat Maluku Tenggara yang berasaskan pada hukum adat Larvul Ngabal
dan kearifan lokal lainnya sebagai patokan nilai, norma dan tata laku, tata atur
dan tata tindak sehingga Budaya Kei tidak terdegradasi oleh pengaruh zaman.
Tabel 3.225. Shortlist 5 Besar KPJU Unggulan Tiap Sektor di Kabupaten Maluku
Tenggara
No KPJU Skor No KPJU Skor
Terbobot Terbobot
Pertanian Tanaman, Peternakan, Perikanan
Perburuan dan Kegiatan YBDI
1 Kelapa 0,205 1 Rumput Laut 0,238
2 Ubi Kayu 0,196 2 Ikan Kakap 0,112
3 Bawang Merah 0,137 3 Telur Ikan Terbang 0,082
4 Ayam Ras Pedaging 0,081 4 Ikan Komu 0,077
5 Kacang Tanah 0,079 5 Ikan Tuna 0,075
Industri Pengolahan Perdagangan Besar dan Eceran;
Reparasi dan Perawatan Mobil
dan Sepeda Motor
1 Embal 0,157 1 Perdagangan Hasil 0,209
Perikanan Laut
2 Olahan Rumput Laut 0,154 2 Kios Sembako 0,169
3 Kopra 0,125 3 Toko Kelontong 0,137
4 Ikan Kering/Ikan asin 0,118 4 Penjualan Pulsa 0,089
5 Abon Ikan 0,091 5 Penjualan Hasil Bumi 0,087
(Cengkeh, Pala, Dll)
Informasi dan Komunikasi Kesenian, Hiburan dan Rekreasi
1 Warung Internet 0,391 1 Wisata Pantai 0,393
2 Penerbitan Koran Lokal 0,354 2 Wisata Bahari 0,244
3 Radio Komunitas 0,256 3 Wisata Mangrove 0,110
4 0,250 4 Arena Futsal 0,085
5 0,250 5 Perkumpulan Kesenian 0,077
Daerah
Tabel 3.226. Bobot Kepentingan Setiap Sektor/Subsektor Usaha Atas Dasar Perannya
Dalam Mencapai Tujuan Penetapan KPJU Unggulan di Kabupaten Maluku Tenggara
Skor Terbobot
No Sektor Usaha Rangking
Gabungan
1 Pertanian Tanaman, Peternakan, Perburuan 0,140 2
dan Kegiatan YBDI
2 Pengelolaan Kehutanan dan Penebangan 0,027 15
3 Perikanan 0,167 1
4 Pertambangan dan Penggalian 0,020 16
5 Industri Pengolahan 0,109 3
6 Konstruksi 0,028 14
7 Perdangan Besar dan Eceran; Reparasi dan 0,066 6
Perawatan Mobil dan Sepeda Motor
8 Pengangkutan dan Pergudangan 0,048 7
9 Penyediaan Akomodasi dan Penyediaan Makan 0,034 11
Minum
10 Informasi dan Komunikasi 0,078 4
11 Aktivitas Keuangan dan Asuransi 0,041 9
12 Aktivitas Profesional, Ilmiah dan Teknis 0,029 13
13 Aktivitas Penyewaan dan Sewa Guna Usaha 0,031 12
Tanpa Hak Opsi, Ketenagakerjaan, Agen
Perjalanan dan Penunjang Usaha Lainnya
14 Pendidikan 0,043 8
15 Aktivitas Kesehatan Manusia dan Aktivitas 0,036 10
Sosial
16 Kesenian, Hiburan dan Rekreasi 0,075 5
17 Aktivitas Jasa Lainnya 0,016 17
18 Aktivitas Rumah Tangga Sebagai Pemberi 0,014 18
Kerja; Aktivitas uang Menghasilkan Barang dan
Jasa oleh Rumah Tangga yang Digunakan
untuk Memenuhi Kebutuhan Sendiri
Sepuluh KPJU di atas dinilai unggul berdasarkan 12 kriteria yang telah dirumuskan
di awal sekaligus pertimbangan bobot kepentingan sektor terkait terhadap
pencapaian tujuan penciptaan lapangan kerja, peningkatan daya saing, dan
pertumbuhan ekonomi. Hasil ini selanjutnya telah dikonfirmasi dan didiskusikan dalam
Focus Group Discussion antar stakeholder yang terdiri dari instansi pemerintah sektor
terkait, pelaku/asosiasi usaha, perbankan dan akademisi. FGD ini bertujuan untuk
mengkonfirmasi hasil penelitian dan menelaah lebih dalam permasalahan dan peluang
serta memberikan rekomendasi untuk mengembangkan 10 KPJU Unggulan lintas
sektor tersebut.
Teknis budidaya rumput laut yang mudah dan murah, serta kemampuan
menyerap tenaga kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat
menjadikan komoditi diminati masyarakat. Namun kelemahannya, rumput laut
sangat mudah terserang hama, sehingga terkadang produktivitas berkurang.
Selain itu terdapat kendala dalam distribusi yang masih lamban karena faktor
transportasi laut yang masih minim.
Pengembangan budidaya rumput laut perlu dilakukan secara sinergi dan
simultan. Peningkatan produksi rumput laut dapat ditempuh melalui
peningkatan kualitas bibit rumput laut dan pengembangan lahan budidaya
baru di kawasan yang memiliki potensi pengembangan rumput laut. Salah satu
langkah yang dapat diupayakan oleh pemerintah dalam mengembangkan
budidaya rumput laut ini adalah mengembangkan bibit yang memiliki
keunggulan baik dari segi ketahanan terhadap hama, kandungan karaginan
maupun pertumbuhan yang lebih cepat. Industri pengolahan rumput laut perlu
diperkuat sehingga diversifikasi produk dapat lebih berkembang seperti Semi
Refined Caraginan (SRC)/ produk tepung rumput laut, dan sebagainya.
2) Kelapa
22.870,18 hektar. Produksi kelapa di wilayah ini pada tahun 2020 sebesar
20.892,02 ton. Selain itu kelapa cukup mudah untuk dipasarkan. Daya serap
pasar akan komoditas ini cukup baik mengingat dibutuhkan untuk berbagai
industri olahan seperti kopra, minyak kelapa, sabut, tempurung dan karbon,
nata de coco, santan dan sebagainya. Namun secara umum, di tingkat petani,
kelapa lebih banyak diolah menjadi kopra. Tantangan dalam budidaya kelapa
adalah teknologi pengolahan kelapa yang masih minim serta kualitas produk
yang masih rendah.
Dengan adanya potensi kelapa yang melimpah dapat diupayakan
pengembangan, pendampingan, produksi dan proses komersialisasi melalui
produk olahan kelapa melalui sinergitas pemerintah, swasta maupun pelaku
usaha. Tujuan pengembangan kelapa adalah peningkatan pendapatan petani
kelapa serta nilai tambah komoditas. Hal ini ditempuh melalui peningkatan
efisiensi pengolahan produk dengan teknologi inovatif yang menghasilkan
produk bernilai ekonomi cukup tinggi dan mempunyai pasaran luas.
3) Ubi Kayu
Tabel 3.230. Peluang-Tantangan Serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Ubi Kayu di
Kabupaten Maluku Tenggara
Peluang Tantangan
- Potensi tanah mendukung - Alih fungsi lahan
- Iklim usaha baik
- Produk olahan bervariatif
- Merupakan makanan pokok masyarakat
pedesaan
Titik Kekuatan Titik Kritis (Titik Kelemahan)
- Ketersediaan bahan baku memadai - Pemasaran masih lokal
- Budidaya cukup mudah
- Penanganan bahan baku mudah
- Sarana produksi tersedia
- Jarang terserang hama
4) Wisata Pantai
Tabel 3.231. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Wisata Pantai
di Kabupaten Maluku Tenggara
Peluang Tantangan
- Tingginya ketertarikan wisatawan - Jumlah dan kualitas usaha penunjang masih
terhadap wisata pantai terbatas
- Dewi Ngilngof berada diperingkat 50 - Munculnya banyak daerah wisata baru
sebagai desa wisata terbaik se-Indonesia - Perlu menjaga lingkungan agar tidak rusak
maka memberikan dampak besar untuk - Masuknya budaya asing sehingga tradisi
kemajuan pariwisata desa budaya lokal harus dijaga
- Adanya dukungan dari pemerintah
- Berkembangnya teknologi informasi
- Pantai Ngurbloat tercatat sebagai
peringkat no.1 pasir pantai terhalus
didunia
Titik Kekuatan Titik Kritis (Titik Kelemahan)
- Objek daya tarik wisata pantai yang - Kemampuan SDM wisata masih rendah
banyak dan memiliki prospek yang baik - Keterbatasan akses menuju objek wisata
- Kemudahan transportasi jalur udara dan - Promosi wisata kurang
laut - Kurangnya kemitraan dengan pengembang
- Ketersediaan SDM memadai wisata
- Fasilitas pendukung pada beberapa - Daya tampung penginapan yang kurang
daerah wisata memadai memadai
- Promosi wisata yang masih kurang
5) Ikan Kakap
Tabel 3.232 Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Ikan Kakap di
Kabupaten Maluku Tenggara
Peluang Tantangan
6) Bawang Merah
Bawang merah merupakan salah satu komoditas pangan yang
dibudidayakan di Kabupaten Maluku Tenggara. Kebutuhan dan permintaan
pasar akan bawang merah yang tinggi menjadikan komoditas ini banyak
dibudidayakan. Selain itu, kompetensi petani cukup baik dalam
pembudidayaannya.. Kendala pada budidaya bawang merah, tidak hanya dari
segi harga yang fluktuatif, namun juga pada aspek teknis budidaya, seperti
pupuk cenderung mahal dan untuk penggunaan teknologi tepat guna masih
kurang.
Tabel 3.233. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Bawang Merah
di Kabupaten Maluku Tenggara
Peluang Tantangan
- Kebutuhan dan permintaan pasar yang - Harga pupuk yang cukup tinggi
tinggi - Serangan hama
7) Enbal
- Bahan baku ubi kayu tersedia banyak - Pemasaran masih belum luas
- Teknis pengolahan mudah dan sederhana - Peralatan sederhana
- Kualitas masih rendah
- Selain itu, habitat ikan terbang yang semakin berkurang karena eksploitasi
yang berlebihan.
268 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
Tabel 3.236. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Telur Ikan
Terbang di Kabupaten Maluku Tenggara
Peluang Tantangan
- Peluang ekspor tinggi - Cuaca memengaruhi hasil tangkapan
- Harga jual tinggi - Nelayan dari luar
- Hasil musiman
- Kerusakan habitat
Titik Kekuatan Titik Kritis (Titik Kelemahan)
- Pemasaran mudah dan luas - Hanya berada pada perairan Kecamatan
- Distribusi komoditas cukup lancar Kei Besar
- SDM nelayan banyak - Kesediaan bahan baku yang terbatas
karena pada musim tertentu dan
mengalami penurunan jumlah karena
pengambilan yang berlebihan
- Habitat yang semakin berkurang karena
eksploitasi yang berlebihan
Ikan Tongkol salah satu jenis ikan yang banyak produksinya di Maluku
Tenggara. Keunggulan dari komoditi ikan Tongkol tangkap adalah
produksinya yang melimpah, banyaknya nelayan, peluang pasar yang
menjanjikan disebabkan tingginya permintaan untuk sektor kuliner seperti
rumah makan dan untuk keperluan industri rumah tangga. Namun komoditi
ini tidak terlepas dari adanya kendala diantaranya produksi amat dipengaruhi
faktor alam/cuaca. Selain itu teknologi penanganan bahan baku masih cukup
sederhana. Penciptaan iklim investasi yang kondusif diharapkan dapat
mengundang investor dalam pengolahan ikan sehingga meningkatkan produk
perikanan. Selain itu pengadaan peralatan pasca tangkap dapat juga
diupayakan sebagai langkah dalam menjaga kualitas ikan Tongkol.
Tabel 3.237. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Ikan Tongkol
di Kabupaten Maluku Tenggara
Peluang Tantangan
1. PROFIL DAERAH
a. Letak Geografi
Kabupaten Seram Bagian Barat merupakan salah satu kabupaten yang berada
di Provinsi Maluku. Wilayah Kabupaten Seram Bagian Barat secara astronomis
0 0
berada antara terletak antara 1 − −129
imur. Kabupaten Seram Bagian Barat mempunyai luas keseluruhan
2
6.948,40 km . Sebagai daerah kepulauan, Kabupaten Seram Bagian Barat terdiri
dari banyak pulau, baik itu yang berpenghuni maupun yang belum tersentuh,
dengan jumlah keseluruhan sebanyak 58 pulau. Secara geografis, Kabupaten
Seram Bagian Barat berbatasan dengan Laut Seram di Utara, Laut Banda di Selatan,
Laut Buru di Barat, dan Kabupaten Maluku Tengah di Timur.
Kabupaten Seram Bagian Barat terdiri dari sebelas kecamatan, antara lain
Huamual Belakang, Kepulauan Manipa, Seram Barat, Huamual, Kairatu, Kairatu
Barat, Inamosol, Amalatu, Elpaputih, Taniwel, Taniwel Timur. Kecamatan Taniwel
2
merupakan wilayah terluas di Kabupaten Seram Bagian Barat, yaitu 1.181,32 km
atau sebesar 17 persen dari total luas wilayah Kabupaten Seram Bagian Barat.
lautan dan berlangsung bersamaan dengan iklim musim, yaitu musim Barat atau
Utara dan musim Timur atau Tenggara. Pergantian musim selalu diselingi oleh
musim Pancaroba. Musim Pancaroba merupakan transisi dari kedua musim
0
tersebut. Suhu tertinggi di Kabupaten Seram Bagian Barat tercatat sebesar 35 C di
0
bulan Februari dan April, untuk suhu terendah tercatat sebesar 20 C di bulan
September dan Desember 2020. Di tahun 2020, curah hujan tertinggi ada di bulan
Juni yaitu sebesar 621 mm dan curah hujan terendah ada di bulan Januari sebesar
52 mm
Tabel 3.239. Pengamatan Unsur Iklim di Kabupaten Seram Bagian Barat, Desember
2020
Stasiun Klimatologi Seram
Unsur Iklim
Bagian Barat
Suhu (°C)
Minimum 20
Rata-rata 28
Maksimum 34
Kelembaban (%)
Minimum 78
Rata-rata 84
Maksimum 95
Kecepatan Angin (m/det)
Minimum 0
Rata-rata 2
Maksimum 4
Tekanan Udara (mb)
Minimum 1.006,2
Rata-rata 1.008,6
Maksimum 1.010,4
Jumlah Curah Hujan (mm) 188
Jumlah Hari Hujan (hari) 20
Penyinaran Matahari (%) 60
Sumber: Kabupaten Seram Bagian Barat Dalam Angka 2021
c. Demografi
Penduduk Kabupaten Seram Bagian Barat berdasarkan Dinas Kependudukan
dan Pencatatan Sipil tahun 2020 sebanyak 212.393 jiwa. Penduduk Seram Bagian
Barat mengalami pertumbuhan sebesar 22,61 persen dari tahun 2010. Jumlah
penduduk terbesar terdapat di Kecamatan Huamual, yaitu 49.097 jiwa. Laju
Pertumbuhan penduduk tahun 2020 adalah 22,61 persen. Dengan Kecamatan
Kairatu Barat menjadi kecamatan dengan laju pertumbuhan terbesar (30,96
persen).
Sementara itu besarnya angka rasio jenis kelamin tahun 2020 penduduk laki -
laki terhadap penduduk perempuan sebesar 105. Ini berarti bahwa jumlah
272 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
Tabel 3.242. Produksi Kelapa, Kakao dan Kopi Menurut Kecamatan dan Jenis
Tanaman di Kabupaten Seram Bagian Barat (ton), 2020
Kabupaten/Kota Kelapa Kakao Kopi
Huamual Belakang 549 20 -
Kepulauan Manipa 725 230 1,0
Seram Barat 501 40 0,3
Huamual 1.113 100 -
Kairatu 610 200 -
Kairatu Barat 600 28 -
Inamosol 352 125 -
Amalatu 700 200 0,8
Elpaputih 494 80 -
Taniwel 1.159 95 -
Taniwel Timur 975 118 -
Kab. Seram Bagian Barat 7.778 1.236 2,2
Sumber: Kabupaten Seram Bagian Barat Dalam Angka 2021
adalah ayam kampung. Pada tahun 2020, populasi ayam kampung mencapai
160.862 ekor dengan jumlah produksi sebesar 17.341 kg.
Tabel 3.243. Populasi dan Produksi Ternak dan Unggas Menurut Jenis Ternak dan
Unggas di Kabupaten Seram Bagian Barat, 2019-2020
Populasi (ekor) Produksi (kg)
Jenis Ternak
2019 2020 2019 2020
Sapi Potong 25.729 26.398 142.230 149.325
Kerbau 17 20 205 205
Kuda 10 10 15 15
Kambing 6.943 7.984 9.863 12.396
Domba - - - -
Babi 3.828 3.905 14.369 14.957
Jenis Unggas 2019 2020 2019 2020
Ayam Kampung 134.052 160.862 14.451 17.341
Ayam Petelur 16.500 16.500 1.409 1.409
Ayam Pedaging 4.500 7.400 4.019 6.608
Itik 16.164 21.754 3.378 4.547
Sumber: Provinsi Maluku Dalam Angka 2021
Tabel 3.244. Luas Kawasan Hutan dan Konservasi Hutan dan Perairan di Kabupaten
Seram Bagian Barat (ha), 2020
Jenis Hutan Luas Hutan
Hutan Konservasi 32.219
Hutan Lindung 124.699
Hutan Produksi Terbatas 156.045
Hutan Produksi Tetap 9.81
Hutan Produksi Konversi 91.632
Jumlah Luas Hutan dan Perairan 414.405
Sumber: Provinsi Maluku Dalam Angka 2021
3. Perikanan
Kontribusi sektor perikanan dan kelautan dalam menyumbang Produk
Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Seram Bagian Barat adalah sekitar
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 275
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
12,84 persen pada tahun 2020. Kegiatan dunia usaha di bidang perikanan dan
kelautan yang dominan dilakukan meliputi kegiatan budidaya tambak udang,
mutiara, rumput laut, kepiting bakau dan teripang. Usaha industri kecil lainnya
menonjol berkembang di perkampungan nelayan di Kabupaten Seram Bagian
Barat antara lain : penggalian sirtu, usaha penangkapan perikanan pelagis kecil
dan besar dan industri pariwisata bahari.
Kegiatan budidaya perikanan mulai banyak dikembangkan sejak keluarnya
KEPPRES Nomor 23 tahun 1982 tentang pengembangan budidaya laut di
perairan Indonesia . Kegiatan ini banyak dilakukan di beberapa areal wilayah
Seram Bagian Barat karena perairannya yang potensial. Beberapa wilayah
perairan yang dapat dimanfaatkan untuk pengembangan usaha budidaya
perairan antara lain di perairan wilayah ekologi Teluk Piru, Huamual Belakang,
Teluk Kotania dan Selat Seram yang secara keseluruhan dapat dikategorikan
sebagai perairan yang berbentuk teluk dan beberapa pulau seperti di Teluk
Kotania yang menyebabkan perairannya tenang, karena terlindung pengaruh
ombak dan gelombang besar. Kegiatan budidaya diharapkan dapat memenuhi
2 aspek, yakni aspek ekonomi dan aspek konservasi. Aspek ekonomi terpenuhi
karena melalui budidaya akan dapat memenuhi permintaan pasar, yang
nantinya akan memberikan kontribusi bagi pendapatan asli daerah (PAD) dan
khususnya meningkatkan pendapatan petani dan nelayan. Aspek konservasi
terpenuhi karena kegiatan budidaya tidak bersifat eksplorasi dan harus
menjaga kualitas lingkungannya.
Alat tangkap yang dominan digunakan antara lain alat tangkap pancing
dengan berbagai jenis, tombak/kalawai serta jaring insang lingkar. Dari hasil
pendataan lapangan tahun 2004 oleh BPS, menyatakan bahwa sebaran
penggunaan alat tangkap di Kabupaten Seram Bagian Barat didominasi oleh
alat tangkap tradisional dengan mempergunakan kapal/perahu tanpa motor.
276 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
4. Perdagangan
Kegiatan perdagangan merupakan usaha jasa yang menghubungkan
antara produsen dengan konsumen, mempunyai fungsi kebutuhan waktu dan
tempat. Keuntungan kegiatan perdagangan selain memindahkan barang dari
suatu tempat ke tempat lain juga mengangkut barang ke tempat yang
mempunyai nilai lebih tinggi. Jumlah koperasi aktif di Kabupaten Seram Bagian
Barat tahun 2020 mencapai 122 unit, mencakup didalamnya Kecamatan
Huamual Belakang 14 unit, Kepulauan Manipa 1 unit, Seram Barat 34 unit,
Huamual 17 unit, Kairatu 21 unit, Kairatu Barat 9 unit, Inamosol 2 unit, Amalatu
11 unit, Elpaputih 2 unit, Taniwel 9 unit dan Taniwel timur 2 unit. Menurut jenis
koperasinya di Kabupaten Seram Bagian Barat tahun 2020 terdiri dari 20 unit
KUD, 8 unit KPRI, 1 unit KOPKAR, 3 unit KOPPAS dan 129 unit koperasi lainnya.
Pasar, toko, kios dan warung mempunyai peranan yang sangat penting
bagi produsen yaitu membantu memperlancar penjualan hasil produksi dan
dapat pula digunakan sebagai tempat untuk mempromosikan atau
memperkenalkan barang dan jasa hasil produksi. Selain itu produsen juga
dapat memperoleh barang atau jasa yang akan digunakan untuk keperluan
proses produksi. Mengikuti perkembangan zaman, jumlah sarana perdagangan
dari tahun ke tahun mengalami penambahan. Pada tahun 2020 tercatat jumlah
Sarana Perdagangan di Kabupaten Seram Bagian Barat sebanyak 1496 sarana.
Menurut jenisnya terbagi ke dalam 3 macam sarana, diantaranya pasar
sebanyak 25, toko sebanyak 233, dan kios sebanyak 1238.
Tabel 3.246. Jumlah Sarana Perdagangan Menurut Jenis di Kabupaten Seram Bagian
Barat, 2017-2020
Jenis Sarana Perdagangan 2017 2018 2019 2020
Pasar 17 20 22 25
Toko 200 203 221 233
Kios 1.192 1.201 1.229 1.238
Jumlah 1.409 1.424 1.472 1.496
Sumber: Kabupaten Seram Bagian Barat Dalam Angka 2021
5. Industri Pengolahan
Sektor industri pengolahan merupakan sektor ekonomi unggulan atau
basis kedua di Kabupaten Seram Bagian Barat. Peranan sektor ekonomi industri
pengolahan memberikan kontribusi pada tahun 2013 sebesar 5,50 persen, pada
tahun 2014 sebesar 5,48 persen, pada tahun 2015 sebesar 5,56 persen, pada
tahun 2016 sebesar 5,63 persen dan pada tahun 2017 sebesar 5,73 persen atau
rata-rata 5,69 persen pada kurun waktu tahun 2013 sampai 2017 dalam
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 277
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
6. Pariwisata
Rumah makan, restoran atau cafe yang tercatat dalam direktori pariwisata
di Kabupaten Seram Bagian Barat pada tahun 2020 ada sebanyak 159 rumah
makan. Tercatat pada Kecamatan Seram Barat sejumlah 111 buah, Kairatu 25
buah, Kairatu Barat 14 buah, Amalatu 8 buah dan Kepulauan Manipa 1 buah.
Sementara itu, belum terdapat hotel bintang di Kabupaten Seram Bagian
Barat. Hanya hotel non bintang yang mencakup 14 akomodasi dengan 201
kamar dan 235 tempat tidur di tahun 2020.
angkatan kerja perempuan 34.713 jiwa. Angkatan Kerja tersebut juga terdiri dari
79.969 orang yang berstatus bekerja dan 4.626 orang berstatus pengangguran.
Diperoleh TPAK Kabupaten Seram Bagian Barat pada tahun 2018 sebesar 68,48
persen. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) adalah persentase jumlah
pengangguran terhadap jumlah angkatan kerja. Pada tahun 2018, TPT Kabupaten
Seram Bagian Barat adalah sebesar 7,29 persen.
Pada tahun 2020, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Kepulauan
Seram Bagian Barat mengalami kenaikan sebesar 0,12 poin menjadi 65,62 dari IPM
tahun 2020. Angka IPM ini tetap berada di 65,49 pada tahun 2019.
f. Prasarana Infrastruktur
1. Prasarana Transportasi
Perhubungan darat merupakan salah satu sektor yang cukup besar
peranannya dalam pembangunan, karena kontribusinya untuk menembus
isolasi suatu daerah. Pembangunan akan semakin meningkat apabi la lalu lintas
perhubungan darat tidak mengalami hambatan, terutama dalam membawa
hasil produksi dan bahan baku. Panjang jalan di Seram Bagian Barat pada tahun
2020 adalah 826,26 kilometer. Jika dirinci menurut pengelolanya maka sebesar
27 persen diantaranya jalan negara, 15 persen jalan provinsi, dan sisanya 58
persen jalan kabupaten.
Dari jenis dan jumlah kendaraan, kendaraan bermotor di Kabupaten
Kepulauan Tanimbar didominasi oleh sepeda motor sebesar 8.408 unit, dengan
sebaran terbanyak berada di Kecamatan Tanimbar Selatan sebesar 7.025 unit
sepeda motor. Kemudian dilanjutkan oleh jumlah truk sebanyak 417 unit,
mobil 320 unit, dan bis 62 unit.
Tabel 3.248. Panjang Jalan Menurut Kondisi Jalan dan Jenis Permukaan Jalan di
Kabupaten Seram Bagian Barat (km), 2020
Kondisi Jalan 2018 2019 2020
Baik 425,48 467,28 -
Sedang 67,85 50,25 -
Rusak 73,67 65,07 -
Rusak Berat 73,67 65,07 -
Total 345,90 330,30 -
Jenis Permukaan Jalan (Km) 2018 2019 2020
Aspal 557,29 599,46 -
Kerikil 87,85 81,90 -
Tanah 158,49 115,75 -
Lainnya 109,27 115,79 -
Jumlah 912,90 912,90 -
Sumber: Kabupaten Seram Bagian Barat Dalam Angka 2021
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 279
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
3. Prasarana Komunikasi
Kantor pos adalah tempat pemberi pelayanan komunikasi tertulis dan surat
elektronik, layanan paket, layanan logistik, layanan transaksi keuangan, dan
layanan kepentingan umum. Rumah pos pembantu berfungsi sama seperti
kantor pos, bedanya adalah rumah pos pembantu biasanya terletak di daerah
terpencil. Pada tahun 2020, jumlah kantor pos pembantu di Kabupaten Seram
Bagian Barat masih sama dengan tahun 2019, yaitu sebanyak 4 kantor
pembantu yang tersebar di kecamatan Seram Barat, Kairatu, Kairatu Barat dan
Taniwel.
4. Prasarana Pendidikan
Pendidikan merupakan aset penting bagi kemajuan sebuah bangsa, oleh
karena itu setiap warga negara harus dan wajib mengikuti jenjang pendidikan,
baik jenjang pendidikan anak usia dini, pendi dikan dasar, pendidikan
menengah maupun tinggi. Pendidikan memegang peranan penting dalam
280 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
5. Prasarana Kesehatan
Sampai dengan tahun 2020, pemerintah telah membangun beberapa
pusat kesehatan yang tersebar di seluruh wilayah kecamatan di Kabupaten
Seram Bagian Barat. Dalam data Potensi Desa tahun 2020, Sarana kesehatan
yang dimiliki di Kabupaten Seram Bagian Barat terdiri dari 1 rumah sakit di
kecamatan seram barat, 2 poliklinik di Kecamatan Seram Barat dan Kairatu, 17
puskesmas, 50 puskesmas pembantu dan 5 apotek.
Tenaga kesehatan di Kabupaten Seram Bagian Barat didominasi oleh
tenaga kesehatan perawat dan bidan, masing-masing sebesar 222 perawat dan
193 bidan. Kecamatan Seram Barat menjadi kecamatan dengan persebaran
tenaga kesehatan terbesar. Tenaga kesehatan lainnya berupa 41 tenaga gizi,
34 tenaga kesehatan masyarakat, dan 19 medis.
2. PEREKONOMIAN DAERAH
Nilai PDRB Kabupaten Seram Bagian Barat atas dasar harga berlaku pada tahun
2020 mencapai 3.029,73 miliar rupiah. Secara nominal, nilai PDRB ini mengalami
peningkatan dibandingkan dengan tahun 2019 yang mencapai 3.001,67 miliar rupiah.
Kenaikan nilai PDRB tersebut dipengaruhi oleh kenaikan kinerja ekonomi di sebagian
besar lapangan usaha. Namun, berdasarkan harga konstan 2010, angka PDRB
mengalami penurunan menjadi 1.963,37 miliar rupiah. Hal tersebut menunjukkan
bahwa selama tahun 2020 di Kabupaten Seram Bagian Barat mengalami kontraksi
ekonomi dibandingkan tahun sebelumnya yang berjumlah 1.966,73 miliar rupiah.
Selama lima tahun terakhir (2016-2020) struktur perekonomian Kabupaten Seram
Bagian Barat didominasi oleh dua kategori lapangan usaha, yaitu; Pertanian,
Kehutanan, dan Perikanan; serta Konstruksi Administrasi Pemerintahan, Pertahanan,
dan Jaminan Sosial. Peranan terbesar dalam pembentukan PDRB Seram Bagian Barat
berasal dari sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan yaitu sebesar 35,08 persen di
tahun 2020. Secara nominal, PDRB sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan atas
dasar harga berlaku Kabupaten Seram Bagian Barat berkontribusi sebesar 1.062,94
miliar rupiah. Peranan sektor Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan Jaminan
Sosial sebesar 21,37 persen. Secara nominal, PDRB sektor pertanian, kehutanan, dan
perikanan atas dasar harga berlaku Kabupaten Seram Bagian Barat berkontribusi
sebesar 647,41 miliar rupiah.
Laju pertumbuhan ekonomi Seram Bagian Barat pada tahun 2020 lebih rendah
dibandingkan tahun 2019. Berdasarkan perhitungan PDRB atas dasar harga konstan
2010, laju pertumbuhan ekonomi Seram Bagian Barat tahun 2020 sekitar minus 0,17
persen, sedangkan pada tahun 2019 sekitar 5,56 persen. Bila diurutkan pertumbuhan
PDRB menurut sektor dari yang tertinggi ke yang terendah, maka pertumbuhan
tertinggi dihasilkan oleh sektor Jasa Keuangan dan Asuransi sebesar 7,43 persen dan
terendah ada pada sektor Transportasi dan Pergudangan sebesar minus 13.39 persen.
282 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
Tabel 3.251. Distribusi Persentase PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Menurut
Lapangan Usaha di Kabupaten Seram Bagian Barat, 2016-2020
Kategori Lapangan Usaha 2016 2017 2018 2019* 2020**
A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 35,58 35,25 34,71 34,19 35,08
B Pertambangan dan Penggalian 1,41 1,41 1,41 1,41 1,41
C Industri Pengolahan 5,70 5,82 5,85 5,81 5,62
D Pengadaan Listrik dan Gas 0,06 0,06 0,06 0,06 0,06
E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah,
Limbah dan Daur Ulang 0,08 0,08 0,08 0,08 0,08
F Konstruksi 11,01 10,88 10,87 11,11 11,09
G Perdagangan Besar dan Eceran; 3,97 3,97 3,95 3,41
Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 3,92
H Transportasi dan Pergudangan 0,82 0,80 0,78 0,77 0,73
I Penyediaan Akomodasi dan Makan 1,27 1,30 1,29 1,27 1,29
J Informasi dan Komunikasi 2,63 2,61 2,72 2,69 2,85
K Jasa Keuangan dan Asuransi 0,44 0,43 0,41 0,39 0,39
L Real Estat 0,28 0,28 0,27 0,27 0,27
M,N Jasa Perusahaan 20,54 20,77 21,15 21,37 21,37
O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan 20,54 20,77 21,15 21,37 21,37
dan Jaminan Sosial Wajib
P Jasa Pendidikan 2,75 2,74 2,72 2,74 2,75
Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 2,95 2,93 2,91 2,95 2,03
R, S, T, U Jasa lainnya 2,00 2,00 2,02 2,07 2,03
Produk Domestik Regional Bruto 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
*) Angka Sementara; **) Angka Sangat Sementara
Sumber: PDRB Kabupaten Seram Bagian Barat Menurut Lapangan Usaha 2016 - 2020
Tabel 3.252. Shortlist 5 Besar KPJU Unggulan Tiap Sektor di Kabupaten Seram
Bagian Barat
No KPJU Skor No KPJU Skor
Terbobot Terbobot
Pertanian Tanaman, Peternakan, Pengelolaan Kehutanan dan
Perburuan dan Kegiatan YBDI Penebangan
1 Cengkeh 0,201 1 Kayu Besi / Ulin 0,205
2 Kelapa 0,187 2 Kayu Linggua 0,181
3 Pala 0,122 3 Kayu Meranti 0,155
4 Padi 0,086 4 Kayu Lasi/Kilaki 0,124
5 Sagu 0,082 5 Damar 0,118
Perikanan Pertambangan dan Penggalian
1 Ikan Tuna/Tatihu 0,210 1 Batu Kali / Sungai 0,165
2 Ikan Cakalang 0,169 2 Batu Kerikil 0,159
3 Budidaya Ikan Kerapu 0,118 3 Pasir 0,143
4 Ikan Komu/ Tongkol 0,109 4 Batu Karang 0,105
5 Ikan Kawalinya 0,096 5 Batu Gunung 0,098
Industri Pengolahan Konstruksi
1 Minyak Kayu Putih 0,194 1 Jasa Kontruksi 0,328
Bangunan
2 Kopra 0,169 2 Jasa Intalasi Listrik 0,301
3 Industri Meubel 0,155 3 Jasa Penegboran 0,173
Sumur
4 Ikan Asap 0,123 4 Jasa Kontruksi Jalan 0,114
5 Gula Aren 0,092 5 Jasa Kontruksi 0,084
Jembatan
286 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
Untuk mengetahui KPJU Unggulan lintas sektor di Kabupaten Seram Bagian Barat,
diperlukan analisis perbandingan berpasangan antar sektor dalam kerangka metode
AHP untuk mengetahui bobot kepentingan relatif masing-masing sektor/subsektor
atas sektor/subsektor lainnya. Perbandingan berpasangan ini dilakukan atas dasar
peran masing-masing sektor terhadap pencapaian tujuan penciptaan lapangan kerja,
peningkatan daya saing, dan peningkatan pertumbuhan ekonomi. Perbandingan
dilakukan oleh responden ahli tingkat kabupaten yang mewakili berbagai stakeholder.
Hasil dari analisis data tersebut disajikan dalam tabel berikut.
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 287
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
Tabel 3.253. Bobot Kepentingan Setiap Sektor/Subsektor Usaha Atas Dasar Perannya
Dalam Mencapai Tujuan Penetapan KPJU Unggulan di Kabupaten Seram Bagian
Barat
Skor Terbobot
No Sektor Usaha Rangking
Gabungan
1 Pertanian Tanaman, Peternakan, Perburuan 0,147 1
dan Kegiatan YBDI
2 Pengelolaan Kehutanan dan Penebangan 0,060 6
3 Perikanan 0,134 2
4 Pertambangan dan Penggalian 0,044 8
5 Industri Pengolahan 0,103 3
6 Konstruksi 0,059 7
7 Perdangan Besar dan Eceran; Reparasi dan 0,087 4
Perawatan Mobil dan Sepeda Motor
8 Pengangkutan dan Pergudangan 0,037 11
9 Penyediaan Akomodasi dan Penyediaan Makan 0,065 5
Minum
10 Informasi dan Komunikasi 0,041 10
11 Aktivitas Keuangan dan Asuransi 0,027 14
12 Aktivitas Profesional, Ilmiah dan Teknis 0,018 17
13 Aktivitas Penyewaan dan Sewa Guna Usaha 0,042 9
Tanpa Hak Opsi, Ketenagakerjaan, Agen
Perjalanan dan Penunjang Usaha Lainnya
14 Pendidikan 0,036 13
15 Aktivitas Kesehatan Manusia dan Aktivitas 0,037 11
Sosial
16 Kesenian, Hiburan dan Rekreasi 0,025 15
17 Aktivitas Jasa Lainnya 0,014 18
18 Aktivitas Rumah Tangga Sebagai Pemberi 0,023 16
Kerja; Aktivitas uang Menghasilkan Barang dan
Jasa oleh Rumah Tangga yang Digunakan
untuk Memenuhi Kebutuhan Sendiri
Tabel 3.254. Shortlist 10 KPJU Unggulan Lintas Sektoral di Kabupaten Seram Bagian
Barat
Skor
Rangking KPJU
Terbobot
Sepuluh KPJU di atas dinilai unggul berdasarkan 12 kriteria yang telah dirumuskan
di awal sekaligus pertimbangan bobot kepentingan sektor terkait terhadap
pencapaian tujuan penciptaan lapangan kerja, peningkatan daya saing, dan
pertumbuhan ekonomi. Hasil ini selanjutnya telah dikonfirmasi dan didiskusikan dalam
Focus Group Discussion antar stakeholder yang terdiri dari instansi pemerintah sektor
terkait, pelaku/asosiasi usaha, perbankan dan akademisi. FGD ini bertujuan untuk
mengkonfirmasi hasil penelitian dan menelaah lebih dalam permasalahan dan peluang
serta memberikan rekomendasi untuk mengembangkan 10 KPJU Unggulan lintas
sektor tersebut.
1) Cengkeh
Cengkeh menjadi salah satu KPJU unggulan Kabupaten Seram Bagian Barat
yang memiliki kontribusi yang besar dalam perekonomian daerah. Luas
perkebunan cengkeh di wilayah ini pada tahun 2020 tercatat sebesar 7.125,55
hektar dengan produksi sebesar 2.942,00 ton. Keunggulan komoditas cengkeh
di Seram Bagian Barat tidak hanya dari luasan lahan serta produksinya yang
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 289
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
besar namun prospek pasar akan komoditas ini cukup terbuka luas. Selain itu
harga jualnya relatif tinggi. Kendala pada KPJU cengkeh di Seram Bagian Barat
diantaranya pengelolaan yang tradisional, belum ada transportasi yang
langsung menjual keluar daerah serta harga yang cukup fluktuatif.
Pengembangan cengkeh dapat diupayakan melalui fasilitasi sarana prasarana
produksi yang memadai serta jaringan pemasaran yang lebih efisien.
2) Kelapa
3) Ikan Tuna
Tabel 3.257. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Ikan Tuna di
Kabupaten Seram Bagian Barat
Peluang Tantangan
- Permintaan tinggi akibat tingkat - Faktor alam atau cuaca
konsumsi yang tinggi - Fluktuasi harga ikan akibat musim
- Penyerapan tinggi untuk sektor kuliner, tangkap
rumah makan, industri
Titik Kekuatan Titik Kritis (Titik Kelemahan)
- Produksi tuna yang tinggi - Teknologi penangkapan tradisional
- Banyak nelayan
- Nelayan berpengalaman, teknis
penangkapan telah dikuasai
4) Ikan Cakalang
Tabel 3.258. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Ikan Cakalang
di Kabupaten Seram Bagian Barat
Peluang Tantangan
- Permintaan tinggi akibat tingkat - Faktor alam atau cuaca
konsumsi yang tinggi - Fluktuasi harga ikan akibat musim
- Penyerapan tinggi untuk sektor kuliner, tangkap
rumah makan, industri
- Olahan ikan asap
Titik Kekuatan Titik Kritis (Titik Kelemahan)
- Produksi tuna yang tinggi - Teknologi penangkapan tradisional
- Banyak nelayan - Pemasaran umumnya masih lokal
- Nelayan berpengalaman, teknis
penangkapan telah dikuasai
Minyak kayu putih adalah salah satu produk kehutanan yang telah dikenal
luas oleh masyarakat. Minyak kayu putih merupakan minyak atsiri hasil destilasi
292 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
atau penyulingan daun dan ranting kayu putih yang memiliki bau dan khasiat
yang khas.
Minyak Kayu Putih merupakan salah satu komoditas unggulan di Seram
Bagian Barat disebabkan tersedianya potensi dari sisi ketersediaan bahan baku
yang cukup banyak dan luasnya potensi pengembangan. Produk minyak kayu
putih Seram Bagian Barat telah dijual hingga ke pulau Jawa dan Sumatera.
Pemasaran yang luas ini tidak dipungkiri karena minyak kayu putih yang
dihasilkan di Seram Bagian Barat berkualitas.
Namun dalam usaha ini, salah satu kendalanya adalah peralatan yang
digunakan masih belum modern. Selain itu, penjualan ke daerah lain masih
kurang meningkatkan keuntungan produsen lokal, karena pelabelannya
bukan dari Seram Bagian Barat. Untuk itu, dapat diupayakan peningkatan
teknologi produksi, serta diperlukan penguatan branding minyak kayu putih
Seram Bagian Barat yang didukung dengan berbagai insentif.
Tabel 3.259. Peluang-Tantangan Serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Minyak Kayu
Putih di Kabupaten Seram Bagian Barat
Peluang Tantangan
6) Pala
7) Kopra
Tabel 3.261. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Industri Kopra
di Kabupaten Seram Bagian Barat
Peluang Tantangan
Kabupaten Seram Bagian Barat kaya akan produk hasil perikanan. Hal ini
tidak dipungkiri disebabkan kondisi alam kabupaten yang banyak wilayah
pesisir. Produksi perikanan laut di Kabupaten Seram Bagian Barat sebesar
25.920,27 ton.
Tabel 3.263. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Ikan Kerapu di
Kabupaten Seram Bagian Barat
Peluang Tantangan
- Nilai jual cukup menjanjikan - Harga pakan yang relatif mahal
- Peluang pasar besar
- Kemajuan teknologi dan sistem informasi
dalam pembudidayaan ikan kerapu
Titik Kekuatan Titik Kritis (Titik Kelemahan)
- Kawasan yang mendukung - Produk perikanan mudah rusak
pengembangan budidaya ikan kerapu - Penjualan masih bersifat lokal
- Pemasaran luas - Modal terbatas
- Ketersediaan SDM memadai - Bibit terbatas
- Hasil tangkapan sedikit, namun untuk
budidaya terkendala biaya
belum optimal. Selain itu, pada bahan baku kayu tertentu masih sulit
ditemukan dan pada sisi kreativitas SDM dalam modifikasi cenderung masih
rendah.
Upaya dapat dilakukan dalam meningkatkan produktivitas industri mebel
dan nilai tambah serta meningkatkan pendapatan, dengan peningkatan
teknologi produksi maupun kompetensi SDM dalam modifikasi produk.
1. PROFIL DAERAH
a. Letak Geografi
Kabupaten Seram Bagian Timur merupakan salah satu kabupaten yang berada
0 0
di Provinsi Maluku, secara astronomis berada antara 129 131
0 0
Bujur Timur dan 02 04 Kabupaten Seram Bagian
2
Timur mempunyai luas keseluruhan 5.779,123 km . Sebagai daerah kepulauan,
Kabupaten Seram Bagian Timur terdiri dari banyak pulau, baik itu yang
berpenghuni maupun yang belum tersentuh, dengan jumlah keseluruhan sebanyak
62 pulau. Secara geografis, Kabupaten Seram Bagian Timur berbatasan dengan
Laut Seram di bagian Utara, Laut Banda di bagian Selatan, Kabupaten Maluku
Tengah di bagian Barat, dan Laut Arafuru di bagian Timur. Kabupaten Seram
Bagian Timur merupakan kabupaten bahari dengan luas laut mencapai 14.877,771
2
km .
Kabupaten Seram Bagian Timur terdiri dari 15 kecamatan, antara lain Pulau
Gorom, Kesui Watubela, Teor, Gorom Timur, Pulau Panjang, Seram Timur, Tutuk
Tolu, Kilmury, Lian Vitu, Kian Darart, Werinama, Siwalalat, Bula, Bula Barat, Teluk
Waru. Kecamatan Werinama merupakan wilayah terluas di Kabupaten Seram
2
Bagian Timur, yaitu 993,85 km atau sebesar 17,20 persen dari total luas wilayah
Kabupaten Seram Bagian Timur.
Tabel 3.266. Pengamatan Unsur Iklim di Kabupaten Seram Bagian Timur, Desember
2020
Wilayah daratan terdiri dari dataran Bula, Bula Barat, Teluk Waru, Tutuk Tolu,
Kian Darat, Kilmury, Werinama dan Siwalalat yang berada di Pulau Seram dan
pulau-pulau terpisah sebanyak 49 pulau. Wilayah Seram Bagian Timur mempunyai
132 aliran sungai yang tersebar di seluruh Kabupaten Seram Bagian Timur.
b. Demografi
Penduduk Kabupaten Seram Bagian Timur berdasarkan data dari BPS hasil
Sensus Penduduk 2020 sebanyak 137.972 jiwa. Penduduk Seram Bagian Barat
mengalami pertumbuhan sebesar 0,03 persen dari tahun 2010. Jumlah penduduk
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 299
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
terbesar terdapat di Kecamatan Bula, yaitu 26.023 jiwa (18,86 persen), diikut oleh
Kecamatan Pulau Gorom 22.156 jiwa (Pulau Gorom) dan Seram Timur 12.181 jiwa
(8,83).
Sementara itu besarnya angka rasio jenis kelamin tahun 2020 penduduk laki -
laki terhadap penduduk perempuan sebesar 103,7. Ini berarti bahwa jumlah
penduduk laki-laki lebih banyak daripada jumlah penduduk perempuan.
Kepadatan penduduk di Kabupaten Seram Bagian Timur tahun 2020 mencapai
2
23,87 jiwa/km . Kepadatan penduduk di 15 kecamatan cukup beragam dengan
kepadatan penduduk tertinggi terletak di Kecamatan Gorom Timur dengan
2
kepadatan sebesar 321,61 jiwa/km dan terendah di Kecamatan Werinama sebesar
2
6,20 jiwa/km .
Pada jenis tanaman sayuran, terdapat beberapa jenis tanaman yang banyak
dibudidayakan di Kabupaten Seram Bagian Barat diantaranya bayam, cabai
besar, cabai rawit, terong dan tomat. Komoditas cabai rawit dihasilkan di
hampir seluruh kecamatan. Sementara untuk cabai besar, dominan dihasilkan
dari lima kecamatan. Kecamatan yang memproduksi cabai rawit dan cabai
besar terbanyak adalah Kecamatan Bula Barat.
Tabel 3.270. Populasi Ternak dan Unggas Menurut Kecamatan dan Jenisnya di
Kabupaten Seram Bagian Timur (ekor), 2020
Ternak Unggas
Kecamatan Sapi Ayam Ayam
Kambing Kuda Itik
Potong Kampung Petelur
Pulau Gorom 15 1.518 - 2.050 - -
Kesui Watubela - 542 - 3.764 - -
Teor - 776 - 1.345 - -
Gorom Timur - 795 - 2.009 - 496
Pulau Panjang - 301 - 328 - -
Seram Timur 27 1.220 - 1.099 - -
Tutuk Toku 117 618 - 1.356 - -
Kilmury 475 1.299 - 1.871 - -
Lian Vitu 81 490 - 381 - -
Kian Darat 160 600 - 318 - 353
Werinama 324 2.483 - 2.997 - -
Siwalalat 340 964 5 1.982 - -
Bula 850 742 5 4.594 380 763
Bula Barat 5.120 323 - 3.812 - 1.624
Teluk Waru 330 176 - 1.483 - -
Kab. Seram Bagian Timur 7.839 12.847 10 29.389 380 3.236
Sumber: Kabupaten Seram Bagian Timur Dalam Angka 2021
Tabel 3.271. Luas Kawasan Hutan dan Perairan Menurut Kecamatan Seram di
Kabupaten Seram Bagian Timur (ha), 2020
Hutan Hutan
Kecamatan HPK HPT KSA/KPA Jumlah
Lindung Produksi
Pulau Gorom 1.243 - 3.099 - - 4.342
Kesui Watubela 1.437 - - - - 1.437
Teor 1.151 - - - - 1.151
Gorom Timur 2.132 - 3.704 - - 5.836
Pulau Panjang 436 - 1.294 - - 1.730
Seram Timur 2.188 11 68.535 - - 70.734
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 303
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
Hutan Hutan
Kecamatan HPK HPT KSA/KPA Jumlah
Lindung Produksi
Tutuk Toku 457 547 12 1.040 - 2.056
Kilmury 12.785 400 - - - 13.185
Lian Vitu 3.646 - - - - 3.646
Kian Darat - 316 6 - - 322
Werinama - - - - - -
Siwalalat 11.492 - - 1.368 - 12.860
Bula 67.063 14.830 4.959 251.848 1.216 339.916
Bula Barat 2.066 11.059 10.351 - - 23.476
Teluk Waru 1.784 - 23.909 6.812 - 32.520
Kab. Seram Bagian
107.880 27.163 115.869 261.068 1.216 513.211
Timur
Catatan : HPT = Hutan Produksi Terbatas; HPK = Hutan produksi yang dapat dikonversi; KPA/KSA = Kawasan
Konservasi, Kawasan Pelestarian Alam/Kawasan Suaka Alam
Sumber: Kabupaten Seram Bagian Timur Dalam Angka 2021
3. Perikanan
Jumlah RTP tangkap tahun 2020 sebanyak 7.356 rumah tangga dengan
total produksi 19.549 ton ikan. Sedangkan untuk sektor perikanan budidaya
dibedakan menjadi budidaya laut, tambak, kolam, dan jaring apung. RTP
budidaya laut sebanyak 306 rumah tangga dengan produksi sebesar 84,4 ton.
RTP budidaya tambak sebanyak 24 rumah tangga (ada di Kecamatan Bula dan
Bula Barat) dengan produksi sebesar 2,68 ton. RTP budidaya kolam ada
sebanyak 107 rumah tangga dengan total produksi 13,26 ton. dan yang
terakhir RTP budidaya jaring apung sebanyak 109 rumah tangga dengan
produksi 26,23.
Tabel 3.272. Jumlah Rumah Tangga, Produksi, dan Nilai Produksi Perikanan Laut
Kecamatan di Kabupaten Seram Bagian Timur, 2020
Rumah Tangga Produksi Nilai Produksi
Kecamatan
Perikanan (RTP) (ton) (juta Rp)
Pulau Gorom 1.420 2.585 65.665
Kesui Watubela 644 1.820 41.790
Teor 231 1.385 32.820
Gorom Timur 394 425 11.163
Pulau Panjang 583 767 17.732
Seram Timur 1.006 8.290 199.505
Tutuk Toku 275 589 13.376
Kilmury 265 245 5.780
Lian Vitu 122 129 2.884
Kian Darat 135 159 3.755
304 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
4. Perdagangan
Kegiatan perdagangan merupakan usaha jasa yang menghubungkan
antara produsen dengan konsumen, mempunyai fungsi Time and Place Utility.
Keuntungan kegiatan perdagangan selain memindahkan barang dari suatu
tempat ke tempat lain juga mengangkut barang ke tempat yang mempunyai
nilai lebih tinggi. Jumlah perusahaan menurut badan hukum di Seram Bagian
Timur tahun 2020 mencapai 1.926 unit. Terdiri dari Perseroan Terbatas (PT)
sebanyak 66 unit, CV/Firma 237 unit, Koperasi 198 unit, Perorangan 1416 unit,
dan jenis lainnya 9 unit.
Ada banyak jenis koperasi yang beroperasi di Kabupaten Seram Bagian
Timur. Pada Tahun 2020 terdapat Koperasi unit Desa (KUD) sebanyak 18
koperasi yang tersebar di 12 Kecamatan. Koperasi Serba Usaha (KSU) adalah
jenis koperasi terbanyak, yakni 58 koperasi aktif yang tersebar di 14 kecamatan.
Koperasi Pegawai Negeri (KPN) sebanyak 4 koperasi masing-masing satu
tersebar di Kecamatan Seram Timur, Werinama, Bula, dan Bula Barat. Terdaftar
1 KOPPAS yang berada di Kecamatan Seram Timur dan sebanyak 59 koperasi
lainnya berada di seluruh wilayah kecamatan di Kabupaten Seram Bagian
Timur.
Tabel 3.273. Jumlah Sarana Perdagangan Menurut Jenis di Kabupaten Seram Bagian
Timur, 2017-2020
Jenis Sarana 2017 2018 2019 2020
Perdagangan
Pasar 16 18 20 201
Toko 150 170 199 199
Kios 1.019 1.049 1.087 1.087
Jumlah 63 69 82 82
Sumber: Kabupaten Seram Bagian Timur Dalam Angka 2021
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 305
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
5. Industri Pengolahan
Kabupaten Seram bagian Timur paling banyak yaitu objek wisata
historis/sejarah dan hampir 50 persen terdapat di Kecamatan Pulau Gorom.
Sayangnya obyek wisata yang ada di Kabupaten Seram Bagian Timur masih
belum dikelola dengan optimal. Pada tahun 2020 terdapat34 objek wisata
alam, 39 objek wisata sejarah, 14 objek wisata bahari, 4 objek wisata budaya,
dan 23 pantai.
Kabupaten Seram Bagian Timur sampai dengan tahun 2020 belum memiliki
hotel berbintang. Jumlah restoran/rumah makan di Kabupaten Seram Bagian
Timur tercacat sebanyak 73 restoran dan tidak semua kecamatan memiliki.
Kecamatan Bulu merupakan kecamatan yang paling banyak memiliki rumah
makan, yaitu sebanyak 41 buah, kemudian diikuti oleh Kecamatan Pulau
Gorom dan Seram Timur sebanyak 15 buah dan 8 buah rumah makan/restoran.
Dari angka tersebut, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Kabupaten Seram
Bagian Timur adalah 63,23 persen. TPAK tahun 2018 mengalami penurunan Jika
dibandingkan dengan TPAK tahun 2013 yang sebesar 64,52. Pada tahun 2020,
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Kepulauan Seram Bagian Timur
mengalami kenaikan sebesar 0,38 poin menjadi 64,12 dibandingkan IPM tahun
2019 sebesar 63,74 poin.
e. Prasarana Infrastruktur
1. Prasarana Transportasi
Perhubungan darat merupakan salah satu sektor yang cukup besar
peranannya dalam pembangunan, karena kontribusinya untuk menembus
isolasi suatu daerah. Pembangunan akan semakin meningkat apabila lalu lintas
perhubungan darat tidak mengalami hambatan, terutama dalam membawa
hasil produksi dan bahan baku. Selama tahun 2018-2020 tidak ada
penambahan panjang jalan di Kabupaten Seram Bagian Timur. Kond isi jalan
yang baik, rusak, dan rusak berat berkurang menjadikan kondisi jalan sedang
bertambah. Panjang jalan di Kabupaten Seram Bagian Timur sejak tahun 2018 -
2020 masih sepanjang 647,54 kilometer. Jika dirinci menurut pengelolanya
maka sebesar 13,90 persen diantaranya jalan negara, 23,69 persen jalan
provinsi, dan sisanya 62,41 persen jalan kabupaten.
Tabel 3.275. Panjang Jalan Menurut Kondisi Jalan dan Jenis Permukaan Jalan di
Kabupaten Seram Bagian Timur (km), 2020
Kondisi Jalan 2018 2019 2020
Baik 372,05 312,453 293,147
Sedang 4,16 33,612 121,771
Rusak 200,57 94,052 86,777
Rusak Berat 70,76 207,423 145,845
Total 647,54 647,54 647,54
Jenis Permukaan 2018 2019 2020
Aspal 275,86 338,96 342,045
Tidak Diaspal 196,94 162,05 167.591
Lainnya 174,74 146,53 137,904
Jumlah 647,54 647,54 647,54
Sumber: Kabupaten Seram Bagian Timur Dalam Angka 2021
3. Prasarana Komunikasi
Kantor pos adalah tempat pemberi pelayanan komunikasi tertulis dan surat
elektronik, layanan paket, layanan logistik, layanan transaksi keuangan, dan
layanan kepentingan umum. Rumah pos pembantu berfungsi sama seperti
kantor pos, bedanya adalah rumah pos pembantu biasanya terletak di daerah
terpencil. Pada tahun 2020, jumlah kantor pos pembantu di Kabupaten Seram
Bagian Timur belum mengalami penambahan sejak 2017-2020, yaitu sebanyak
3 kantor pos pembantu.
4. Prasarana Pendidikan
Pendidikan merupakan aset penting bagi kemajuan sebuah bangsa, oleh
karena itu setiap warga negara harus dan wajib mengikuti jenjang pendidikan,
baik jenjang pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan
menengah maupun tinggi. Pendidikan memegang peranan penting dalam
menentukan kualitas warga negara. Untuk menunjang kebutuhan pendidikan,
sarana prasarana sangat dibutuhkan. Kabupaten Seram Bagian Timur tercatat
memiliki 150 SD, 3 MI, 54 SMP, 21 MTS, 22 SMA, 9 MA dan 8 SMK. Begitu pula
dengan tenaga pendidik di Kabupaten Seram Bagian Barat, tercatat di semester
ganjil 2020/2021 jumlah guru SMA 213 orang dan guru SMK 84 orang.
308 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
5. Prasarana Kesehatan
Sampai dengan tahun 2020, pemerintah telah membangun beberapa
pusat kesehatan yang tersebar di seluruh wilayah kecamatan di Kabupaten
Seram Bagian Barat. Dalam data Potensi Desa tahun 2020, Sarana kesehatan
yang dimiliki di Kabupaten Seram Bagian Timur terdiri dari 2 rumah sakit di
Kecamatan Pulau Gorom dan Bula, 1 poliklinik di Kecamatan Bula, 24
puskesmas, 60 puskesmas pembantu dan 5 apotek.
Tabel 3.277. Jumlah Tenaga Kesehatan Menurut Kecamatan di Kabupaten Seram
Timur, 2020
Kecamatan Dokter Perawat Bidan Sanitasi Lainnya
Pulau Gorom 7 66 54 9 22
Kesui Watubela - 27 10 1 8
Teor - 13 9 2 9
Gorom Timur 1 21 6 2 6
Pulau Panjang 1 11 3 2 4
Seram Timur 2 29 14 2 11
Tutuk Toku 1 14 16 2 7
Kilmury - 19 8 3 11
Lian Vitu - 13 6 2 7
Kian Darat 1 15 7 1 4
Werinama 1 35 10 6 15
Siwalalat 2 30 16 4 12
Bula 25 292 75 17 109
Bula Barat 2 37 15 3 12
Teluk Waru 2 11 5 1 3
Kab. Seram Bagian Timur 45 633 254 57 246
Sumber: Kabupaten Seram Bagian Timur Dalam Angka 2021
2. PEREKONOMIAN DAERAH
Produk Domestik Regional Bruto/ PDRB Kabupaten Seram Bagian Timur menurut
lapangan usaha atas dasar harga berlaku tahun 2020 tercatat sebesar 2.914,08 miliar
rupiah. Secara nominal, nilai PDRB ini mengalami peningkatan dibandingkan dengan
tahun 2019 yang mencapai 2.904,40 miliar rupiah. Kenaikan nilai PDRB tersebut
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 309
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
dipengaruhi oleh kenaikan kinerja ekonomi di sebagian besar lapangan usaha. Namun,
berdasarkan harga konstan 2010, angka PDRB mengalami penurunan menjadi 1.935,79
miliar rupiah. Hal tersebut menunjukkan bahwa selama tahun 2020 di Kabupaten
Seram Bagian Timur mengalami kontraksi ekonomi sebesar minus 0,06 dibandingkan
tahun sebelumnya yang berjumlah 1.936,88 miliar rupiah.
Tabel 3.278. Distribusi Persentase PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Menurut
Lapangan Usaha di Kabupaten Seram Bagian Timur, 2016-2020
Kategori Lapangan Usaha 2016 2017 2018 2019* 2020**
A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 29,71 28,26 26,79 27,78 29,32
B Pertambangan dan Penggalian 22,54 25,59 28,76 26,06 24,16
C Industri Pengolahan 1,76 1,69 1,63 1,64 1,62
D Pengadaan Listrik dan Gas 0,02 0,02 0,01 0,01 0,02
E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah,
Limbah dan Daur Ulang 0,07 0,07 0,06 0,06 0,06
F Konstruksi 7,68 7,50 7,16 7,33 7,38
G Perdagangan Besar dan Eceran; 7,37 7,13 7,39 7,32
Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 7,46
H Transportasi dan Pergudangan 2,94 2,81 2,79 2,89 2,72
I Penyediaan Akomodasi dan Makan 0,53 0,52 0,48 0,49 0,49
J Informasi dan Komunikasi 0,66 0,67 0,59 0,61 0,63
K Jasa Keuangan dan Asuransi 1,74 1,65 1,57 1,70 1,85
L Real Estat 0,41 0,39 0,36 0,36 0,36
M,N Jasa Perusahaan 1,15 1,14 1,13 1,13 0,13
O Administrasi Pemerintahan, 17,47 16,83 16,29 17,09 17,38
Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib
P Jasa Pendidikan 2,61 2,51 2,38 2,45 2,46
Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 2,61 2,53 2,38 2,48 2,61
R, S, T, U Jasa lainnya 1,65 1,54 1,48 1,53 1,50
Produk Domestik Regional Bruto 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
*) Angka Sementara; **) Angka Sangat Sementara
Sumber: PDRB Kabupaten Seram Bagian Timur Menurut Lapangan Usaha 2016 - 2020
Laju pertumbuhan ekonomi Seram Bagian Timur pada tahun 2020 lebih rendah
dibandingkan tahun 2019. Berdasarkan perhitungan PDRB atas dasar harga konstan
2010, laju pertumbuhan ekonomi Seram Bagian Timur tahun 2020 sekitar minus 0,06
persen, sedangkan pada tahun 2019 sekitar 1,00 persen. Bila diurutkan pertumbuhan
PDRB menurut sektor dari yang tertinggi ke yang terendah, maka pertu mbuhan
tertinggi dihasilkan oleh sektor Jasa Keuangan dan Asuransi sebesar 9,74 persen dan
terendah ada pada sektor Transportasi dan Pergudangan sebesar minus 8,08 persen.
Arah kebijakan adalah pedoman untuk mengarahkan rumusan strategi yang dipilih
agar lebih terarah dalam mencapai tujuan dan sasaran dari waktu ke waktu selama 5
(lima) tahun. Rumusan arah kebijakan merasionalkan pilihan strategi agar memiliki
fokus dan sesuai dengan pengaturan pelaksanaannya. Arah kebijakan ekonomi
Kabupaten Seram Bagian Timur ditujukan untuk mewujudkan visi dan misi Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Seram Bagian Timur
Tahun 2016-2021, antara lain :
1. Membangun dan meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan formal dan non
formal;
2. Mengoptimalkan kapasitas tenaga pendidikan dan sarana dan prasarana
pendukung bidang pendidikan;
3. Menambah ketersediaan obat dan perlengkapannya yang dibutuhkan
masyarakat;
4. Melakukan penyuluhan kesehatan kepada masyarakat;
5. Menambah tenaga jumlah tenaga penyuluh dibidang kesehatan;
6. Melakukan penyuluhan penyakit menular kepada masyarakat;
7. Meningkatkan fungsi dan kapasitas jalan dan jembatan;
8. Pembangunan infrastruktur yang handal untuk mendukung daya saing
pemerintah daerah;
9. Memelihara dan meningkatkan berbagai infrastruktur daerah;
10. Melakukan pelatihan tentang kewirausahaan di kalangan masyarakat;
11. Melakukan road map promosi investasi daerah;
12. Meningkatkan kuantitas pentas-pentas budaya;
13. Menanggali berbagai potensi keragaman budaya lokal;
14. Meningkatkan kualitas pelayanan dasar kepada masyarakat;
15. Mempercepat pelaksanaan reformasi birokrasi secara transparan, adil, demokratis
dan akuntabel;
16. Meningkatkan pengetahuan aparatur pengawas dan non pengawas;
17. Melakukan kerja sama dengan lembaga pendidikan dalam upaya meningkatkan
kapasitas dan kompetensinya;
18. Mengoptimalkan pengelolaan potensi sektor kelautan dan perikanan.
Tabel 3.279. Shortlist 5 Besar KPJU Unggulan Tiap Sektor di Kabupaten Seram
Bagian Timur
No KPJU Skor No KPJU Skor
Terbobot Terbobot
Pertanian Tanaman, Pengelolaan Kehutanan dan
Peternakan, Perburuan dan Penebangan
Kegiatan YBDI
1 Pala 0,185 1 Kayu Besi/Ulin 0,218
2 Cengkeh 0,154 2 Kayu Linggua 0,172
3 Sagu 0,149 3 Kayu Jati 0,133
4 Kelapa 0,111 4 Kayu Belu Hitam 0,112
5 Padi 0,087 5 Kayu Meranti 0,078
Perikanan Pertambangan dan Penggalian
1 Ikan Tuna/Tatihu 0,192 1 Pasir Sungai 0,192
2 Ikan Cakalang 0,147 2 Batu Kerikil 0,176
3 Ikan Momar 0,117 3 Pasir Batu 0,168
4 Ikan Julung 0,116 4 Batu Kali/Sungai 0,156
5 Ikan Komu/Tongkol 0,097 5 Pasir Pasang 0,080
Industri Pengolahan Konstruksi
1 Sagu Lempeng 0,195 1 Jasa Konstruksi Jalan 0,341
2 Kopra 0,159 2 Jasa Konstruksi Jembatan 0,216
3 Olahan Ikan/Asin 0,129 3 Jasa Konstruksi Bangunan 0,177
4 Industri Meubel 0,113 4 Jasa Pengeboran Sumur 0,132
5 Ikan Asap 0,102 5 Jasa Instalasi Listrik 0,080
Perdagangan Besar dan Eceran; Penyediaan Akomodasi dan
Reparasi dan Perawatan Mobil Penyediaan Makan Minum
dan Sepeda Motor
1 Penjualan Hasil Bumi 0,258 1 Warung Nasi Campur 0,187
2 Perdagangan Hasil 0,186 2 Rumah Makan Padang 0,162
Perikanan/Laut
3 Toko Kelontong 0,158 3 Pedagang Bakso 0,101
4 Toko Bangunan 0,156 4 Penginapan/Losmen/Homestay 0,100
5 Toko Pakaian 0,076 5 Warung Kopi 0,094
314 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
Untuk mengetahui KPJU Unggulan lintas sektor di Kabupaten Seram Bagian Timur,
diperlukan analisis perbandingan berpasangan antar sektor dalam kerangka metode
AHP untuk mengetahui bobot kepentingan relatif masing-masing sektor/subsektor
atas sektor/subsektor lainnya. Perbandingan berpasangan ini dilakukan atas dasar
peran masing-masing sektor terhadap pencapaian tujuan penciptaan lapangan kerja,
peningkatan daya saing, dan peningkatan pertumbuhan ekonomi. Perbandingan
dilakukan oleh responden ahli tingkat kabupaten yang mewakili berbagai stakeholder.
Hasil dari analisis data tersebut disajikan dalam tabel berikut.
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 315
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
Tabel 3.280. Bobot Kepentingan Setiap Sektor/Subsektor Usaha Atas Dasar Perannya
Dalam Mencapai Tujuan Penetapan KPJU Unggulan di Kabupaten Seram Bagian
Timur
Skor Terbobot
No Sektor Usaha Rangking
Gabungan
1 Pertanian Tanaman, Peternakan, Perburuan 0,100 2
dan Kegiatan YBDI
2 Pengelolaan Kehutanan dan Penebangan 0,054 6
3 Perikanan 0,140 1
4 Pertambangan dan Penggalian 0,053 8
5 Industri Pengolahan 0,100 2
6 Konstruksi 0,054 6
7 Perdangan Besar dan Eceran; Reparasi dan 0,082 4
Perawatan Mobil dan Sepeda Motor
8 Pengangkutan dan Pergudangan 0,036 14
9 Penyediaan Akomodasi dan Penyediaan Makan 0,039 12
Minum
10 Informasi dan Komunikasi 0,035 15
11 Aktivitas Keuangan dan Asuransi 0,030 16
12 Aktivitas Profesional, Ilmiah dan Teknis 0,045 10
13 Aktivitas Penyewaan dan Sewa Guna Usaha 0,043 11
Tanpa Hak Opsi, Ketenagakerjaan, Agen
Perjalanan dan Penunjang Usaha Lainnya
14 Pendidikan 0,063 5
15 Aktivitas Kesehatan Manusia dan Aktivitas 0,037 13
Sosial
16 Kesenian, Hiburan dan Rekreasi 0,049 9
17 Aktivitas Jasa Lainnya 0,021 17
18 Aktivitas Rumah Tangga Sebagai Pemberi 0,020 18
Kerja; Aktivitas uang Menghasilkan Barang dan
Jasa oleh Rumah Tangga yang Digunakan
untuk Memenuhi Kebutuhan Sendiri
Tabel 3.281. Shortlist 10 KPJU Unggulan Lintas Sektoral di Kabupaten Seram Bagian
Timur
Skor
Rangking KPJU
Terbobot
Sepuluh KPJU di atas dinilai unggul berdasarkan 12 kriteria yang telah dirumuskan
di awal sekaligus pertimbangan bobot kepentingan sektor terkait terhadap
pencapaian tujuan penciptaan lapangan kerja, peningkatan daya saing, dan
pertumbuhan ekonomi. Hasil ini selanjutnya telah dikonfirmasi dan didiskusikan dalam
Focus Group Discussion antar stakeholder yang terdiri dari instansi pemerintah sektor
terkait, pelaku/asosiasi usaha, perbankan dan akademisi. FGD ini bertujuan untuk
mengkonfirmasi hasil penelitian dan menelaah lebih dalam permasalahan dan peluang
serta memberikan rekomendasi untuk mengembangkan 10 KPJU Unggulan lintas
sektor tersebut.
1) Ikan Tuna
produksi pada tahun 2019 tercatat sebesar 4.775,89 ton dengan nilai
Rp95,5miliar. Produksi ikan tuna dari Seram Bagian Timur merupakan terbesar
ke tiga di Provinsi Maluku..
Ikan tuna merupakan salah satu produk perikanan laut yang sangat
diunggulkan di Kabupaten Seram Bagian Timur. Ikan tuna memiliki kandungan
kalori dan protein yang cukup tinggi, rasa dagingnya khas dan lezat sehingga
digemari oleh masyarakat baik dalam negeri maupun luar negeri. Ikan tuna
memiliki harga jual yang tinggi di pasar internasional. Hal tersebut
menyebabkan usaha penangkapan ikan tuna merupakan peluang yang
menguntungkan, baik di pasar domestik maupun internasional. Pangsa pasar
ikan tuna tidak hanya terbatas pada masyarakat domestik, tetapi ikan tuna
juga memiliki peluang ekspor yang besar di berbagai negara di dunia.
Pemasaran ikan tuna telah didistribusikan ke Surabaya dan ke mancanegara.
Namun, terdapat berbagai kendala yang dihadapi pada sektor perikanan
khususnya pada ketersediaan alat penangkapan dan sarana penunjang yang
minim. Untuk itu upaya yang dapat dilakukan berupa peningkatan penyediaan
sarana dan prasarana penangkapan, termasuk sistem rantai dingin dan fasilitas
penanganan pasca panen.
Tabel 3.282. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Ikan Tuna di
Kabupaten Seram Bagian Timur
Peluang Tantangan
- Ikan tuna banyak digemari oleh - Cuaca memengaruhi hasil tangkapan
masyarakat - Kurangnya bantuan modal
- Peluang ekspor tinggi -
- Harga jual tinggi
Titik Kekuatan Titik Kritis (Titik Kelemahan)
- Produksi ikan tuna yang tinggi - Armada tangkap minim
- Pemasaran mudah dan luas - Tingginya biaya operasional
- Distribusi komoditas cukup lancar - Terbatasnya sarana penunjang
- SDM nelayan banyak - Alat tangkap kurang memadai
2) Ikan Cakalang
Tabel 3.283. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Ikan Cakalang
di Kabupaten Seram Bagian Timur
Peluang Tantangan
- Banyak digemari oleh masyarakat - Cuaca memengaruhi hasil tangkapan
- Pangsa pasar lokal besar - Kurangnya bantuan modal
3) Sagu Lempeng
Tabel 3.284. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Sagu Lempeng
di Kabupaten Seram Bagian Timur
Peluang Tantangan
4) Pala
- Hasil bumi yang banyak dan melimpah - Bahan baku yang mudah rusak dan tidak
tahan lama
- Kurang alternatif pasar baru
6) Ikan Momar
Tabel 3.287. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Ikan Momar
dari Kabupaten Seram Bagian Timur
Peluang Tantangan
- Banyak digemari oleh masyarakat - Cuaca memengaruhi hasil tangkapan
- Pangsa pasar lokal besar - Kurangnya bantuan modal
7) Ikan Julung
Tabel 3.288. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Ikan Julung di
Kabupaten Seram Bagian Timur
Peluang Tantangan
- Ikan tuna banyak digemari oleh - Cuaca memengaruhi hasil tangkapan
masyarakat - Kurangnya bantuan modal
- Peluang ekspor tinggi
- Harga jual tinggi
Titik Kekuatan Titik Kritis (Titik Kelemahan)
- Produksi yang tinggi - Ketersediaan informasi akan ikan julung
- Pemasaran mudah dan luas masih kurang
- Distribusi komoditas cukup lancar - Armada tangkap minim
- SDM nelayan banyak - Terbatasnya sarana penunjang
- Alat tangkap kurang memadai
8) Kopra
Kopra merupakan salah satu produk turunan kelapa yang sangat penting,
karena kopra dapat dijadikan sebagai bahan baku minyak kelapa dan produk
turunan lainnya. Produk turunan dari hasil perkebunan ini masih menjadi
sumber penghasilan bagi sebagian besar masyarakat di Kabupaten Seram
Bagian Timur. Produk turunan dari hasil perkebunan ini masih menjadi sumber
penghasilan bagi masyarakat. Kopra masih sangat potensial untuk
dikembangkan karena dapat diolah menjadi produk yang bernilai ekonomi
tinggi.
Namun, pengembangan kopra di Kabupaten Seram Bagian Timur masih
terhalang oleh beberapa kendala, salah satunya adanya fluktuasi harga. Petani
umumnya masih belum mampu memberikan kualitas kopra yang baik. Oleh
karenanya dibutuhkan penguatan pembinaan, sosialisasi dan pelatihan;
diberikan kepada petani dan industri pengolah, untuk dapat menghasilkan
produk yang dibutuhkan oleh pasar seperti kopra putih yang harga jualnya
lebih tinggi. Hal tersebut perlu didukung dengan inovasi teknologi. Teknologi
tradisional, yang sudah lama dikenal masyarakat pedesaan, perlu diperbaiki
sehingga tidak hanya meningkatkan mutu kopra namun juga memperbesar
kapasitas olah.
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 323
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
9) Cengkeh
- Habitat cocok untuk pengembangannya - Ketika sudah panen pada saat iklim yang
- Harga yang bagus kurang mendukung mempengaruhi hasil
- Potensi pasar minyak cengkeh tersedia panen cengkeh
- Adanya peluasan dan rehabilitasi setiap - Hanya menjual hasil kering cengkehnya
tahun (belum meningkatkan nilai tambah
- Adanya tol laut cengkeh)
- Harga fluktuatif
- Proses pengolahan cengkeh untuk
menjadi hasil minyak cengkeh belum
dijalankan
Titik Kekuatan Titik Kritis (Titik Kelemahan)
10) Sagu
L. KOTA AMBON
1. PROFIL DAERAH
a. Letak Geografi
Kota Ambon merupakan ibu kota dan kota terbesar di Provinsi Maluku. Secara
0 0
geografis, Kota Ambon terletak pada posisi 3 3
0 0
dan 128 128 dimanah secara keseluruhan Kota
Ambon berbatasan dengan Kabupaten Maluku Tengah. Sesuai Peraturan
2
Pemerintah Nomor 13 Tahun 1979 luas wilayah Kota Ambon seluruhnya 377 km
dan berdasarkan hasil Survei Tata Guna Tanah tahun 1980 luas daratan Kota
2
Ambon tercatat 359,45 km . Sesuai Perda Kota Ambon Nomor 2 Tahun 2006, Kota
Ambon memiliki lima kecamatan dengan luas masing-masing; Kecamatan
2 2
Nusaniwe 88,35 km , Kecamatan Sirimau 86,81 km , Kecamatan Teluk Ambon
2 2
93,68 km , Kecamatan Teluk Ambon Baguala 40,11 km dan Kecamatan Leitimur
2
Selatan dengan luas 50,50 km .
rata 81 persen dan kecepatan angin rata-rata 4,0 m/det, serta jumlah curah hujan
sebesar 39 mm.
Kota Ambon merupakan daerah dataran rendah dan berbatasan dengan laut.
Kondisi Topografis Kota Ambon sebagian besar terdiri dari daerah bergelombang
sampai terjal dengan luas ± 280 Km² atau 87 persen dan daerah datar dengan luas
2
± 42 Km atau 13 persen dari total wilayah daratan.
Area
Luas
Lokasi Ketinggian Kemiringan 2 Persentase
0
(km )
(m) ()
Pusat Kota dan Sekitarnya
(sebagian petuanan 0-50 3,36 13,50 5,44
Amahusu sampai Latta)
Rumah Tiga dan Sekitarnya 0-50 3,18 4,50 5,57
Passa dan Sekitarnya 0-50 3,00 14,75 4,74
Laha dan Sekitarnya 0-50 3,93 4,25 6,18
Hutumuri dan Sekitarnya 0-50 6,16 4,25 9,70
Kilang dan Sekitarnya 0-50 5,66 3,50 9,91
50-250 6,56 3,25 10,30
Latuhalat dan Sekitarnya 0-50 5,40 4,00 8,57
Sumber: Kota Ambon Dalam Angka 2021
328 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
c. Demografi
Penduduk Kota Ambon dari tahun ke tahun mengalami peningkatan yang
cukup signifikan. Jumlah penduduk pada tahun 2020 sebanyak 347.288 jiwa,
meningkat 0,46 persen dari tahun 2010. Artinya dalam periode tersebut penduduk
Kota Ambon telah bertambah sekitar 159,72 ribu jiwa. Sebagaimana pertumbuhan
penduduk, persebaran penduduk di Kota Ambon juga tidak merata. Pada tahun
2020 porsi terbesar penduduk berada di Kecamatan Sirimau 146.426 jiwa (42,16
persen), kemudian disusul oleh Kecamatan Nusaniwe 90.250 jiwa (25,99 persen)
dari total penduduk Kota Ambon.
Kepadatan penduduk tertinggi berada di Kecamatan Sirimau sebesar 1.687
2
penduduk per km , kemudian disusul oleh Kecamatan Teluk Ambon Baguala
2
sebesar 1.436 penduduk per km . Berdasarkan jenis kelamin, seluruh kecamatan di
Kota Ambon yang memiliki rasio jenis kelamin di atas 100 adalah kecamatan Teluk
Ambon Baguala dan Teluk Ambom. Sedangkan, 3 kecamatan lainnya memiliki nilai
rasio jenis kelamin di bawah 100. Hal ini menunjukkan bahwa kecamatan Teluk
Ambon dan Teluk Ambon Baguala memiliki jumlah penduduk terendah berada di
Kecamatan Nusaniwe dengan 98,5.
Tabel 3.296. Produksi Tanaman Sayuran Menurut Jenis Tanaman di Kota Ambon
(kuintal), 2017-2020
Jenis Tanaman 2017 2018 2019 2020
Bawang Merah 31,5 321 218 72
Bawang Putih - - - -
Cabai Besar 46,5 107 - -
Cabai Rawit 695 2.153 1.333 1.064
Kentang - - - -
Kubis 117,7 1.408 1.386 3.540
Bayam 247 2.322 3.564 5.233
Buncis 109,3 1.964 2.894 3.622
Kacang Panjang 286,2 2.133 2.723 4.151
Kangkung 1.319 10.195 10.966 12.701
Bawang Daun 31,5 635 565 1.571
Ketimun 805,4 3.857 5.316 8.203
Labu Siam 123 5.306 6.262 10.065
Petsai 746,9 10.038 15.081 13.876
Terung 410,7 4.547 5.222 8.734
Tomat 564,3 3.363 5.823 8.112
Sumber: Kota Ambon Dalam Angka 2021
Secara umum, luas areal tanaman perkebunan terbesar di Kota Ambon tahun
2020 adalah perkebunan kelapa dengan total areal seluas 2.351 hektar dan
perkebunan cengkih 1.769 hektar. Kecamatan Nusaniwe menjadi kecamatan
dengan luas areal perkebunan kelapa terbesar seluas 1.280 hektar. Perkebunan
pala, kakao dan jambu mete juga menjadi komoditas dengan areal yang luas dan
tersebar di seluruh Kota Ambon. Sementara itu, dari jumlah produksi perkebunan
Kota Ambon pada tahun 2020, hanya perkebunan kelapa, cengkih, dan pala yang
menjadi komoditas unggulan.
Tabel 3.298. Produksi Tanaman Perkebunan Menurut Kecamatan dan Jenis Tanaman
di Kota Ambon (ton), 2020
Kecamatan Cengkih Kelapa Pala Jambu Mete Kakao
Nusaniwe 144 408 163,2 3,6 15,6
Sirimau 36 49 57,8 2,2 7,2
Leitimur Selatan 79,8 80,4 136 1,8 24
Teluk Ambon Baguala 67,2 60,72 34 2 2,6
Teluk Ambon 58,22 165,6 108,8 6,5 30
Kota Ambon 385,22 763,721 499,8 16,1 80,4
Sumber: Kota Ambon Dalam Angka 2021
Populasi hewan ternak di Kota Ambon terdiri dari sapi, kerbau, kambing,
itik, ayam ras, dan ayam buras. Populasi unggas terbesar terdapat pada ayam
ras dengan jumlah 110.200 ekor, kemudian diikuti oleh 29.243 ekor ayam
buras.
Tabel 3.299. Populasi, Jumlah Pemotongan Hewan, Jumlah Produksi Daging, dan
Perkembangan Nilai Produksi, Menurut Jenis Hewan Ternak di Kota Ambon, 2020
Pemotongan Produksi Nilai Produksi
Populasi
Hewan Ternak Hewan Daging Daging
Ternak
Ternak (kg) (000 Rp)
Sapi 2.087 2.855 283.920,6 199.880
Kerbau - 109 2.450 1.750
Kambing 783 508 162 129
Babi 1.013 2.263 104.321 103.491
Itik 1.231 603 691 661
Ayam Ras 110.200 111.000 173.330 169.123
Ayam Buras 29.243 14.127 71.621 841.909
Sumber: Kota Ambon Dalam Angka 2021
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 331
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
2. Perikanan
Jumlah Rumah Tangga Perikanan (RTP) di Kota Ambon mengalami
peningkatan yang cukup signifikan sejak tahun 2016. Dibandingkan tahun
2016 yang berjumlah 3.480 RTP menjadi 3.815 RTP. Total produksi perikanan di
Kota Ambon tahun 2020 adalah 25.176,93 ton dengan nilai 2.824.852 rupiah.
Produksi perikanan terbesar berada di Kecamatan Nusaniwe sebesar 9.919,21
ton dengan nilai 1.112.935 rupiah.
Berdasarkan jenis ikan, Kota Ambon menghasilkan ikan cakalang,
kembung, julung, tongkol, layang, selar, dan ikan-ikan lainnya. Produksi
terbesar berdasarkan jenis ikan adalah ikan cakalang sebesar 1.501.659 ton
dengan nilai produksi 27.029.862 rupiah. Produksi terbesar lainnya adalah
tongkol dan kembung. Masing-masing produksi ikan tersebut adalah 910.146
ton tongkol dan 867.749 ton kembung. Serta nilai produksi melalui tempat
pelelangan ikan adalah 11.831.898 rupiah dan 18.222.729 rupiah.
Tabel 3.300. Produksi dan Nilai Produksi Menurut Kecamatan Serta Volume dan
Nilai Produksi Ikan Segar di Kota Ambon, 2020
Kecamatan Produksi (ton) Nilai (Rp)
Nusaniwe 9.919,21 1.112.935
Sirimau 2.369,68 265.878
Leitimur Selatan 2.721,94 305.402
Teluk Ambon 6.354,55 712.981
Baguala
Teluk Ambon 3.811,55 427.656
Kota Ambon 15.176,93 2.824.852
Volume Pemasaran
Nilai Produksi Ikan
Ikan Segar Melalui
Jenis Ikan Segar Melalui Tempat
Tempat Pelelangan
Pelelangan Ikan (Rp)
Ikan (ton)
Ikan Cakalang 1.501.659 27.029.862
Kembung 867.749 18.222.729
Julung - -
Tongkol 910.146 11.831.898
Layang 218.108 3.707.836
Selar 63.325 1.076.525
Lain-lain - -
Jumlah 3.560.987 61.867.850
Sumber: Kota Ambon Dalam Angka 2021
332 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
3. Perdagangan
Sarana perdagangan di Kota Ambon pada tahun 2018 didominasi oleh jenis
sarana berupa toko sebanyak 424 unit. Kemudian diikuti oleh kios 125 unit, dan
13 pasar. Angka sarana perdagangan ini mengalami penurunan sejak tahun
2017. Ada total 495 sarana perdagangan pada tahun 2018.
Tabel 3.301. Jumlah Sarana Perdagangan Menurut Jenisnya di Kota Ambon, 2017-
2020
Kecamatan 2017 2018 2019 2020
Nusaniwe 13 13
Sirimau 426 424
Leitimur Selatan 125 58
Teluk Ambon Baguala - -
Teluk Ambon 564 495
Sumber: Kota Ambon Dalam Angka 2021
4. Industri Pengolahan
Terdapat 5 industri formal di Kota Ambon, antara lain industri pangan,
sandang, logam dan elektronika, kerajinan umum, serta industri kimia dan
bahan bangunan. Industri formal terbesar di Kota Ambon adalah industri
pangan dengan total 1.570 perusahaan, diikuti industri logam dan elektronika
dengan jumlah 1.323 perusahaan. Kecamatan Sirimau menjadi kecamatan
dengan jumlah perusahaan industri formal (pangan, sandang, logam dan
elektronika, serta kerajinan umu) terbesar di Ambon. Sedangkan jumlah
perusahaan industri kimia dan bahan bangunan terbanyak terdapat di
Kecamatan Nusaniwe.
Tabel 3.302. Jumlah Perusahaan Menurut Jenis Industri dan Kecamatan di Kota
Ambon, 2020
Industri Formal
Kimia dan
Kecamatan Logam dan Kerajinan
Pangan Sandang Bahan
Elektronika Umum
Bangunan
Nusaniwe 173 14 125 19 319
Sirimau 952 51 523 115 185
Leitimur Selatan 86 - 25 - 5
Teluk Ambon Baguala 218 6 450 14 33
Teluk Ambon 141 1 200 4 37
Kota Ambon 1.570 72 1.323 152 579
Sumber: Kota Ambon Dalam Angka 2021
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 333
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
5. Pariwisata
Jumlah rumah makan/restoran terbesar di Kota Ambon tahun 2018
mengalami penurunan jika dibandingkan dengan tahun 2017. Pada tahun 2017
terdapat 137 rumah makan/restoran, sedangkan pada tahun 2018 hanya
terdapat 59 rumah makan/restoran. Kota Ambon memiliki beberapa objek
wisata yang terdiri dari wisata alam, wisata budaya, dan wisata buatan.
Terdapat 36 wisata sejarah, 24 pantai, 30 tarian tradisional, 10 upacara
tradisional, 17 taman laut, dan 36 wisata lainnya. Kecamatan dengan jumlah
objek wisata terbanyak adalah Leitimur Selatan, yaitu 59 objek wisata yang
tersebar di 8 desa/kelurahan.
Tabel 3.303. Jumlah Desa dan Objek Wisata di Kota Ambon, 2017-2020
Kecamatan Jumlah Desa Jumlah Objek Wisata
Nusaniwe 7 21
Sirimau 6 14
Leitimur Selatan 8 59
Teluk Ambon Baguala 2 7
Teluk Ambon 7 15
Kota Ambon 30 116
Sumber: Kota Ambon Dalam Angka 2021
f. Prasarana Infrastruktur
1. Prasarana Transportasi
Jalan merupakan prasarana pengangkutan yang sangat penting
keberadaannya dalam menjamin kelancaran kegiatan ekonomi di suatu
wilayah. Oleh karenanya, peningkatan kualitas dan kuantitas jalan perlu
dilakukan agar dapat memudahkan mobilitas penduduk serta memperlanc ar
lalu lintas barang dari satu daerah ke daerah lain. Dari sana kemudian ekonomi
334 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
Tabel 3.304. Panjang Jalan Menurut Kondisi Jalan di Kota Ambon (km), 2018-2020
Kabupaten/Kota 2018 2019 2020
Baik 257,10 273,6 283,63
Sedang 7,26 7,54 7,73
Rusak 25,95 20,37 17,65
Total 290,31 301,51 309,01
Sumber: Kota Ambon Dalam Angka 2021
Fasilitas dermaga di Kota Ambon terdiri dari dermaga beton dan kayu. Sejak
tahun 2016 sampai dengan 2020 jumlah fasilitas dermaga masih tetap dan belum
mengalami peningkatan jumlah fasilitas. Terdapat 3 dermaga beton dan 1
dermaga kayu sebagai fasilitas pelabuhan pada tahun 2020, dengan luas gedung
2
14.665 m .
Tabel 3.305. Banyaknya Pelabuhan, Dermaga dan Luas Gudang di Kota Ambon,
2016-2020
Fasilitas Pelabuhan 2016 2017 2018 2019 2020
Dermaga Beton 3*) 3*) 3*) 3 3
Dermaga Kayu 1 1 1 1 1
2
Luas Gedung (m ) 14.665 14.665 14.665 14.665 14.665
*) 1 Buah Beton Kayu
Sumber: Kota Ambon Dalam Angka 2021
Tabel 3.306. Jumlah Pelanggan Listrik Menurut Kecamatan di Kota Ambon, 2016-
2020
Kecamatan 2016 2017 2018 2019 2020
Nusaniwe 14.502 14.894 15.821 16.405 17.057
Sirimau 35.206 39.094 37.864 39.624 41.673
Leitimur Selatan 3.904 3.626 3.512 2.675 9.502
Teluk Ambon Baguala 24.534 22.786 27.525 29.194 29.637
Teluk Ambon 7.145 6.636 8.016 8.502 4.101
Kota Ambon 85.291 87.036 92.738 97.400 101.970
Sumber: Kota Ambon Dalam Angka 2021
3. Prasarana Komunikasi
Kantor pos adalah tempat pemberi pelayanan komunikasi tertulis dan surat
elektronik, layanan paket, layanan logistik, layanan transaksi keuangan, dan
layanan kepentingan umum. Rumah pos pembantu berfungsi sama seperti
kantor pos, bedanya adalah rumah pos pembantu biasanya terletak di daerah
terpencil. Prasarana komunikasi Kota Ambon didukung oleh kantor pos
pembantu yang tersebar di seluruh wilayah kecamatan.
Tabel 3.307. Jumlah Kantor Pos Pembantu Menurut Kecamatan di Kota Ambon,
2017-2020
Kecamatan 2017 2018 2019 2020
Nusaniwe 3 1 1 1
Sirimau 3 3 4 4
Leitimur Selatan 1 2 2 2
Teluk Ambon Baguala 2 1 1 1
Teluk Ambon - - - -
Kota Ambon 9 7 8 8
Sumber: Kota Ambon Dalam Angka 2021
Kapasitas jaringan yang tersedia di Kota Ambon tahun 2020 adalah 52.000.
Kecamatan Sirimau merupakan kecamatan dengan kapasitas jaringan terbesar,
yaitu 18.000, kemudian diikuti oleh Kecamatan Teluk Ambon Baguala sebesar
16.000 kapasitas. Total pelanggan telepon di tahun 2020 berjumlah 27.000
pelanggan. Kecamatan Sirimau masih tetap mendominasi sebagai kecamatan
dengan jumlah pelanggan telepon terbanyak, yaitu 15.000 pelanggan.
336 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
Tabel 3.308. Kapasitas jaringan yang Tersedia dan Pelanggan Telepon di Kota
Ambon, 2020
Kecamatan Kapasitas Pelanggan
Nusaniwe 6.000 3.200
Sirimau 18.000 15.000
Leitimur Selatan - -
Teluk Ambon Baguala 16.000 5.300
Teluk Ambon 12.000 5.600
Kota Ambon 52.000 27.000
Sumber: Kota Ambon Dalam Angka 2021
4. Prasarana Pendidikan
Salah satu faktor utama keberhasilan pembangunan di suatu negara adalah
tersedianya cukup sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. Berbagai
program terus diupayakan dalam mempercepat peningkatan kualitas SDM,
yang pada akhirnya akan menciptakan SDM yang tangguh, yang siap bersaing
di era globalisasi. Peningkatan SDM sekarang ini lebih difokuskan pada
pemberian kesempatan seluas-luasnya kepada penduduk untuk mengecap
pendidikan, terutama penduduk kelompok usia sekolah (7-24 tahun).
Ketersediaan fasilitas pendidikan baik sarana maupun prasarana akan
sangat menunjang dalam meningkatkan mutu pendidikan. Di Kota Ambon
telah tersedia berbagai sekolah dari tingkat SD hingga SMA/SMK/MA. Pada
tahun ajaran 2020/2021 juga terjadi peningkatan jumlah sekolah yang ada di
Kota Ambon, baik di tingkat SD/MI, SMP/MTs, maupun SMA/SMK/MA dan PT.
Jumlah sekolah pada 2020/2021 tercatat sebanyak 83 TK; 13 RA; 191 SD; 15 MI;
49 SMP; 10 MTs; 34 SMA; 19 SMK; dan 7 MA.
Dari hasil pendataan potensi desa 2020, desa/kelurahan yang memiliki
fasilitas pendidikan juga bertambah bila dibandingkan dengan kondisi pada
tahun 2019. Secara rinci, sebagai berikut: 45 desa/kelurahan sudah memiliki SD,
30 desa/kelurahan sudah memiliki SMP, 22 desa/kelurahan sudah memiliki SMA,
15 kelurahan sudah memiliki SMK, dan 12 desa/kelurahan sudah memiliki
perguruan tinggi.
5. Prasarana Kesehatan
Sampai dengan tahun 2020, pemerintah telah membangun beberapa
pusat kesehatan yang tersebar di seluruh wilayah kecamatan di Kota Ambon.
Jumlah desa/kelurahan yang memiliki rumah sakit pada tahun 2020 tercatat
ada sebanyak 11 rumah sakit. Terdapat 17 desa/kelurahan yang memiliki
poliklinik, 20 desa/kelurahan yang sudah memiliki puskesmas, 29
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 337
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
Tabel 3.309. Jumlah Tenaga Kesehatan kota Menurut Kecamatan di Kota Ambon,
2020
Dokter Tenaga
Kecamatan Dokter Perawat Bidan
Gigi Kefarmasian
Nusaniwe 8 4 42 25 7
Sirimau 9 2 64 33 8
Leitimur Selatan 3 - 12 7 2
Teluk Ambon Baguala 4 1 28 18 5
Teluk Ambon 2 1 17 10 1
Kota Ambon 26 8 165 23 23
Sumber: Kota Ambon Dalam Angka 2021
2. PEREKONOMIAN DAERAH
Nilai PDRB Kota Ambon atas dasar harga berlaku pada tahun 2020 mencapai
14.709,63 miliar rupiah. Secara nominal, nilai PDRB ini mengalami penurunan
dibandingkan dengan tahun 2019 yang mencapai 14.880,72 miliar rupiah. Penurunan
nilai PDRB tersebut dipengaruhi oleh penurunan kinerja ekonomi di sebagian besar
lapangan usaha. Begitu juga dengan PDRB berdasarkan harga konstan 2010, angka
PDRB mengalami penurunan menjadi 10.192,38 miliar rupiah. Hal tersebut
menunjukkan bahwa selama tahun 2020 di Kota Ambon mengalami kontraksi ekonomi
dibandingkan tahun sebelumnya yang berjumlah 10.394,97 miliar rupiah.
Selama lima tahun terakhir (2016-2020) struktur perekonomian Kota Ambon
didominasi oleh dua kategori lapangan usaha, yaitu; Administrasi Pemerintahan,
Pertahanan, dan Jaminan Sosial; Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan
Sepeda Motor. Peranan terbesar dalam pembentukan PDRB berasal dari sektor
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial, yaitu sebesar 26,90 persen
di tahun 2020. Secara nominal, PDRB Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan
Jaminan Sosial atas dasar harga berlaku di kota Ambon mengalami tren yang
meningkat sepanjang 2016 hingga 2020. Pada 2020 PDRB sektor Administrasi
Pemerintahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial berkontribusi sebesar 2.381 miliar
rupiah.
Lapangan usaha penyumbang PDRB terbesar selanjutnya adalah Perdagangan
Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor, yaitu sebesar 19,97 persen di
tahun 2020. PDRB sektor Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda
338 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
Motor secara nominal mengalami tren yang meningkat sepanjang 2016 hingga 2020.
Pada tahun 2020 PDRB Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda
Motor berkontribusi sebesar 2.243,30 miliar rupiah.
Lapangan usaha yang mengalami kontraksi terdalam pada tahun 2020 atas dasar
harga konstan adalah Lapangan Usaha Transportasi dan Pergudangan sebesar minus
13,71 persen. lalu diikuti oleh Lapangan Usaha Penyediaan Akomodasi dan Makan
Minum sebesar minus 8,91 persen. Lapangan usaha dengan pertumbuhan positif
terbesar yaitu Lapangan Usaha Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial sebesar 9,38 persen
dan Lapangan Usaha Jasa Keuangan dan Asuransi sebesar 8,84 persen.
Tabel 3.310. Distribusi Persentase PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Menurut
Lapangan Usaha di Kota Ambon, 2016-2020
Kategori Lapangan Usaha 2016 2017 2018 2019* 2020**
A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 583,01 613,51 667,94 692,61 713,66
B Pertambangan dan Penggalian 36,41 39,39 42,61 46,21 46,70
C Industri Pengolahan 462,81 499,99 527,79 534,58 524,20
D Pengadaan Listrik dan Gas 22,47 23,95 25,27 25,61 27,90
E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah,
Limbah dan Daur Ulang 97,37 103,36 107,32 113,40 115,90
F Konstruksi 588,23 624,76 690,86 746,25 747,25
G Perdagangan Besar dan Eceran; 2.442,86 2.656,35 2.788,60 3.030,04 2.936,84
Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
H Transportasi dan Pergudangan 1.291,62 1.346,40 1.457,89 1.554,33 1.327,38
I Penyediaan Akomodasi dan Makan 369,03 389,11 416,58 442,41 404,01
J Informasi dan Komunikasi 845,73 916,04 965,14 1.024,298 1.049,28
K Jasa Keuangan dan Asuransi 827,13 897,48 991,68 1.074,27 1.169,33
L Real Estat 36,50 37,32 38,88 39,74 39,79
M,N Jasa Perusahaan 242,73 262,73 280,65 297,30 296,30
O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan 3.078,36 3.277,40 3.592,15 3.857,35 3.955,35
dan Jaminan Sosial Wajib
P Jasa Pendidikan 692,35 741,69 810,92 159,64 175,64
Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 133,54 140,01 148,92 159,64 175,64
R, S, T, U Jasa lainnya 244,14 254,86 269,53 291,08 286,48
Produk Domestik Regional Bruto 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
*) Angka Sementara; **) Angka Sangat Sementara
Sumber: PDRB Kota Ambon Menurut Lapangan Usaha 2016 - 2020
Tabel 3.311. Shortlist 5 Besar KPJU Unggulan Tiap Sektor di Kota Ambon
No KPJU Skor No KPJU Skor
Terbobot Terbobot
Perikanan Industri Pengolahan
1 Ikan Cakalang 0,200 1 Ikan Asap/Fufu 0,195
2 Ikan Tuna/Tatihu 0,184 2 Minyak Kayu Putih 0,113
3 Ikan Momar 0,140 3 Olahan Ikan Kering/Asin 0,109
4 Ikan Komu/Tongkol 0,118 4 Industri Meubel 0,102
5 Ikan Kawalinya 0,098 5 Kerajinan Tenun 0,090
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 341
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
Untuk mengetahui KPJU Unggulan lintas sektor di Kota Ambon, diperlukan analisis
perbandingan berpasangan antar sektor dalam kerangka metode AHP untuk
mengetahui bobot kepentingan relatif masing-masing sektor/subsektor atas
sektor/subsektor lainnya. Perbandingan berpasangan ini dilakukan atas dasar peran
masing-masing sektor terhadap pencapaian tujuan penciptaan lapangan kerja,
peningkatan daya saing, dan peningkatan pertumbuhan ekonomi. Perbandingan
dilakukan oleh responden ahli tingkat kabupaten yang mewakili berbagai stakeholder.
Hasil dari analisis data tersebut disajikan dalam tabel berikut.
Tabel 3.312. Bobot Kepentingan Setiap Sektor/Subsektor Usaha Atas Dasar Perannya
Dalam Mencapai Tujuan Penetapan KPJU Unggulan di Kota Ambon
Skor Terbobot
No Sektor Usaha Rangking
Gabungan
1 Pertanian Tanaman, Peternakan, Perburuan 0,061 6
dan Kegiatan YBDI
2 Pengelolaan Kehutanan dan Penebangan 0,032 13
3 Perikanan 0,117 2
4 Pertambangan dan Penggalian 0,016 18
5 Industri Pengolahan 0,126 1
6 Konstruksi 0,029 15
7 Perdangan Besar dan Eceran; Reparasi dan 0,100 3
Perawatan Mobil dan Sepeda Motor
8 Pengangkutan dan Pergudangan 0,051 9
9 Penyediaan Akomodasi dan Penyediaan Makan 0,079 4
Minum
10 Informasi dan Komunikasi 0,059 8
11 Aktivitas Keuangan dan Asuransi 0,042 10
342 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
Skor Terbobot
No Sektor Usaha Rangking
Gabungan
12 Aktivitas Profesional, Ilmiah dan Teknis 0,042 10
13 Aktivitas Penyewaan dan Sewa Guna Usaha 0,041 12
Tanpa Hak Opsi, Ketenagakerjaan, Agen
Perjalanan dan Penunjang Usaha Lainnya
14 Pendidikan 0,064 5
15 Aktivitas Kesehatan Manusia dan Aktivitas 0,061 6
Sosial
16 Kesenian, Hiburan dan Rekreasi 0,032 13
17 Aktivitas Jasa Lainnya 0,027 16
18 Aktivitas Rumah Tangga Sebagai Pemberi 0,020 17
Kerja; Aktivitas uang Menghasilkan Barang dan
Jasa oleh Rumah Tangga yang Digunakan
untuk Memenuhi Kebutuhan Sendiri
Sepuluh KPJU di atas dinilai unggul berdasarkan 12 kriteria yang telah dirumuskan
di awal sekaligus pertimbangan bobot kepentingan sektor terkait terhadap
pencapaian tujuan penciptaan lapangan kerja, peningkatan daya saing, dan
pertumbuhan ekonomi. Hasil ini selanjutnya telah dikonfirmasi dan didiskusikan dalam
Focus Group Discussion antar stakeholder yang terdiri dari instansi pemerintah sektor
terkait, pelaku/asosiasi usaha, perbankan dan akademisi. FGD ini bertujuan untuk
mengkonfirmasi hasil penelitian dan menelaah lebih dalam permasalahan dan peluang
serta memberikan rekomendasi untuk mengembangkan 10 KPJU Unggulan lintas
sektor tersebut.
1) Ikan Asap
Ikan asap dari kota ini sebagai salah satu produk olahan yang digemari
oleh masyarakat serta telah dikenal sebagai oleh-oleh khas daerah.
Pemasarannya sebagian besar masih terbatas pada pasaran lokal meskipun ada
yang sudah mencapai pasaran luar daerah dan bahkan luar pulau. KPJU ikan
asap ini, memiliki pasar lokal yang besar dan berpeluang sebagai oleh-oleh dari
Ambon. Pengolahan ikan asap di Kota Ambon umumnya hanya memanfaatkan
asap dalam proses pengolahannya. Untuk menghasilkan kualitas olahan ikan
yang baik dibutuhkan kayu yang banyak, sementara saat ini kayu tidak mudah
didapatkan, pasokan bahan terbatas ketersediaannya dan tingkat harganya
juga relatif mahal.
Tabel 3.314. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Ikan Asap di
Kota Ambon
Peluang Tantangan
- Peluang menjadi oleh-oleh dari Ambon - Kondisi cuaca mempengaruhi bahan baku
- Dapat dijadikan berbagai jenis makanan, ikan
harga yang masih dapat dijangkau, - Perolehan bahan baku ikan saat musim
banyak diminati karena rasanya hujan/cuaca buruk
- Ikan asap (cair) untuk oleh-oleh dengan
kemasan yang baik
- Dapat dibuat dengan peningkatan
diversifikasi produk/tambahan produk
pendamping
- Peluang pemasaran luas dan pasar online
terbuka
Titik Kekuatan Titik Kritis (Titik Kelemahan)
- Metode pengasapan sederhana, mudah - Kurangnya tindakan higienis
dikuasai - Pengemasan masih banyak dilakukan
- Sumber daya ikan banyak secara tradisional
- Mempunyai daya tahan yang lama dan - Pemasaran masih secara lokal, belum
pasar menjanjikan banyak dikembangkan sebagai jenis usaha
- Tersedianya bahan baku prioritas di banyak tempat
- Untuk menghasilkan kualitas ikan yang
baik dibutuhkan kayu yang banyak,
sementara saat ini kayu tidak mudah
didapatkan, pasokan bahan terbatas
ketersediaannya, kadang naik turun
- Bahan asap cair yang perlu diolah dengan
beda karena sangat terbatas
2) Ikan Cakalang
Tabel 3.315. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Ikan Cakalang
di Kota Ambon
Peluang Tantangan
- Permintaan pasar kadang tinggi - Cuaca mempengaruhi tangkapan nelayan
- Dapat diekspor, dapat diolah menjadi sehingga mempengaruhi hasil produksi.
berbagai produk olahan, dibutuhkan - Daerah penangkapan yang semakin jauh,
untuk konsumsi rumah makan & usaha kondisi alam yang mempengaruhi hasil
rumahan tangkapan, sarana/prasarana
- Produk olahan dari ikan cakalang penangkapan yang terbatas
beragam
- Harga produk olahan ikan cakalang tinggi
Titik Kekuatan Titik Kritis (Titik Kelemahan)
- Ketersediaan sumber daya perikanan - Produk perikanan mudah rusak
cakalang tinggi - Sarana prasarana tangkap kurang
- Tersedianya pengolahan ikan memadai
- Jumlah SDM nelayan memadai - Ketersediaan es masih terbatas
- Kompetensi SDM masih terbatas
.
3) Ikan Tuna
Potensi perikanan yang luas di Kota Ambon menjadikan produksi ikan tuna
pun melimpah. Ikan tuna memiliki nilai jual yang tinggi dengan tingkat
permintaan yang juga tinggi. Serapan pasar lokal maupun ekspor cukup besar
dari jenis ikan ini. Namun kendalanya dari sisi peralatan penangkapan yang
digunakan masih tradisional. Strategi yang dapat ditempuh dengan
modernisasi peralatan tangkap. Dengan alat tangkap ikan yang lebih modern
yang diharapkan mampu meningkatkan hasil tangkapan
346 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
Tabel 3.316. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Ikan Tuna di
Kota Ambon
Peluang Tantangan
- Permintaan pasar kadang tinggi - Cuaca mempengaruhi tangkapan nelayan
- Dapat diekspor, dapat diolah menjadi sehingga mempengaruhi hasil produksi.
berbagai produk olahan, dibutuhkan - Daerah penangkapan yang semakin jauh,
untuk konsumsi rumah makan & usaha kondisi alam yang mempengaruhi hasil
rumahan tangkapan, sarana/prasarana
- Tingkat harga tuna yang cukup tinggi penangkapan yang terbatas
Kota Ambon merupakan salah satu daerah yang kaya akan hasil
perikanannya. Produksi perikanan Kota Ambon pada tahun 2019 menghasilkan
14. 911,99 ton hasil perikanan laut dengan nilai Rp325 miliar. Oleh karenanya,
usaha penjualan hasil perikanan turut berkembang di Kota Ambon. Permintaan
akan komoditas perikanan yang tinggi, prospek pasar yang luas serta adanya
sarana perdagangan, turut menjadi peluang bagi KPJU penjualan hasil
perikanan.
Salah satu kendala dari penjualan hasil perikanan di wilayah ini adalah
masih minimnya sarana penyimpanan ikan yang memadai. Keberadaan sarana
tersebut sangat penting dalam menjaga kualitas ikan. Untuk itu diperlukan
pengelolaan pasar ikan dengan fasilitasi sarana penyimpanan yang memadai
maupun infrastruktur yang mendukung.
Tabel 3.318. Peluang-Tantangan Serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Minyak Kayu
Putih di Kota Ambon
Peluang Tantangan
- Pemasaran hingga keluar daerah - Kurang bahan baku dari lokal Ambon
- Produk berkualitas - Peralatan yang belum modern
- Sarana perdagangan yang memadai di - Pengemasan masih kurang berkembang
Ambon - SDM terbatas
- Ketersediaan sarana prasarana
pengolahan kurang
6) Ikan Kering/Asin
perikanan dapat bertahan lebih lama sebagai bahan pangan. Selain itu menjadi
lebih mudah untuk didistribusikan dari pusat produksi ke pusat konsu msi.
Keunggulan lainnya harganya yang terjangkau serta mudah diperoleh.
Dalam pelaksanaannya, usaha pengolahan ikan asin di Kota Ambon
menghadapi kendala yaitu pemasaran yang masih kurang, pengemasan masih
sederhana serta produksinya yang terbilang rendah. Dalam mengoptimalkan
pemasaran, pelaku usaha lebih aktif meningkatkan akses dan pemanfaatan
teknologi informasi, terkait harga, peluang pasar baru dengan penguatan
kemitraan dan fasilitasi pemasaran oleh instansi terkait.
Tabel 3.319 Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Ikan Kering/
Asin di Kota Ambon
Peluang Tantangan
7) Ikan Momar
Tabel 3.320 Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Ikan Momar di
Kabupaten Kota Ambon
Peluang Tantangan
8) Warung Kopi/Kafe
Minum kopi merupakan salah satu budaya masyarakat dan sudah menjadi
gaya hidup khususnya anak muda. Hal ini menyebabkan warung kopi/kafe
yang berkembang di Kota Ambon. Rekomendasi strategi untuk pengembangan
warung kopi/kafe adalah dengan meningkatkan promosi dan pemasaran.
Selain itu, peningkatan bahan baku berkualitas dan ragam jenis kopi dapat
diupayakan .
9) Toko Kelontong
Toko kelontong memiliki potensi yang cukup besar selain karena pangsa
pasar yang cukup luas, tingkat permintaan relatif stabil. Meskipun kini sudah
banyak minimarket atau supermarket yang tersebar di beberapa tempat,
namun toko kelontong masih tetap bertahan di tengah persaingan tersebut.
Lokasi toko kelontong secara umum cukup dekat dengan pemukiman
350 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
M. KOTA TUAL
1. PROFIL DAERAH
a. Letak Geografi
Kota Tual merupakan salah satu kota yang berada di Provinsi Maluku. Wilayah
o o
Kota Tual secara astronomis terletak di antara 5 6,50 Lintang Selatan dan 131
0
133,5 Bujur Timur. Secara geografis, Kota Tual berbatasan dengan Laut Banda di
Utara, Kabupaten Maluku Tenggara di Selatan, Laut Banda di Barat, dan Maluku
Tenggara dan Selat Nerong di Timur.
2
Kota Tual mempunyai luas keseluruhan 254,39 Km . Sebagai wilayah
kepulauan, Kota Tual memiliki 66 pulau dan terdiri dari 5 kecamatan. K elima
kecamatan tersebut antara lain Pulau-Pulau Kur, Kur Selatan, Tayando Tam, Pulau
Dullah Utara, Pulau Dullah Selatan. Kecamatan Pulau Dullah Selatan merupakan
2
wilayah terluas di Kota Tual, yaitu 91,57 Km atau sebesar 35,99 persen dari total
luas wilayah Tual.
persen dan kecepatan angin rata-rata 1,0 m/det, serta jumlah curah hujan sebesar
333,9 mm.
c. Demografi
Penduduk Kota Tual dari tahun ke tahun mengalami peningkatan yang cukup
berarti. Jumlah penduduk pada tahun 2020 sebanyak 88.999 jiwa, meningkat 0,41
persen dari tahun 2019. Sebagaimana pertumbuhan penduduk, persebaran
penduduk di Kota Tual juga tidak merata. Pada tahun 2020 porsi terbesar
penduduk berada di Kecamatan Pulau Dullah Selatan (57,40 persen), kemudian
disusul oleh Kecamatan Pulau Dullah Selatan (26,63 persen). Kepadatan penduduk
2
di Kota Tual mencapai 350 penduduk per km , dengan kepadatan tertinggi berada
2
di Kecamatan Pulau Dullah Selatan sebesar 1.254 penduduk per km , kemudian
2
disusul oleh Kecamatan Pulau Dullah Utara sebesar 256 penduduk per km .
354 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
Berdasarkan jenis kelamin, hanya 2 kecamatan di Kota Tual yang memiliki rasio
jenis kelamin di atas 100, yaitu Kecamatan Kur Selatan dan Pulau Dullah Selatan.
Hal ini menunjukkan bahwa 2 kecamatan tersebut memiliki jumlah penduduk laki-
laki lebih sedikit daripada penduduk perempuan. Adapun untuk rasio jenis kelamin
tertinggi terdapat pada Kecamatan Kur Selatan dengan 102 dan rasio terendah
berada di Kecamatan Pulau-Pulau Kur dengan 95. Rasio jenis kelamin keseluruhan
untuk Kota Tual adalah 102,5.
Tabel 3.327. Produksi Tanaman Pangan Menurut Kecamatan dan Jenis Tanaman di
Kota Tual (ton), 2020
Padi Ketela Umbi Kacang
Kecamatan Jagung Ubi Kayu Talas
Ladang Rambat Lainnya Tanah
Pulau-pulau - 33,30 62,50 45,00 1 12,10 2
Kur
Kur Selatan - 24,50 28,70 36,00 - - 2
Bayando Tam - 9,30 36,80 29,40 2 11,30 -
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 355
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
Sektor hortikultura terdiri dari cabai rawit, ketimun, terong, kangkung, tomat,
dan beberapa tanaman sayuran lainnya. Produksi terbanyak pada sektor
hortikultura disumbang oleh terong, cabai rawit, dan ketimun. Masing-masing
diproduksi sebesar 1.651 kuintal, 1.189 kuintal, dan 1.106 kuintal.
Tabel 3.328. Produksi Tanaman Sayuran dan Buah-Buahan Semusim Menurut Jenis
Tanaman di Kota Tual (kuintal), 2018-2020
Jenis Tanaman 2018 2019 2020
Bawang Daun 51 52 168
Bawang Merah 182 271 603
Bawang Putih - - -
Bayam 528 546 670
Blewah - - -
Buncis 763 749 684
Cabai Besar 333 566 561
Cabai Rawit 697 699 1.189
Jamur - - -
Kacang Merah - - -
Kacang Panjang 346 606 700
Kangkung 715 826 858
Kembang Kol - - 129
Kentang - - -
Ketimun 908 1.072 1.106
Kubis 240 222 167
Labu Siam - - -
Lobak - - -
Melon - - 64
Paprika - - -
Petsai 466 677 781
Semangka 222 221 441
Stroberi - - -
Terung 1.171 1.017 1.651
Tomat 574 505 897
Wortel - - -
Sumber: Kota Tual Dalam Angka 2021
356 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
Secara umum, luas areal tanaman perkebunan terbesar di Kota Tual tahun
2019 kelapa, kopi, cengkih, pala, dan kenari. Perkebunan kelapa memproduksi
dengan total areal seluas 732,62 hektar dan 129,71 ton. Produksi kopi sebesar
34,11 ton, cengkih 16,66 ton, pala 55,95 ton, dan kenari 11,72 ton.
Sementara itu, subsektor peternakan tahun 2020 yang terdiri dari ternak dan
unggas mengalami peningkatan populasi dibandingkan tahun 2019. Populasi
ternak terbesar adalah kambing 8.237 ekor, sapi 832 ekor, dan 303 ekor. Untuk
populasi unggas terbesar di Kota Tual adalah ayam ras 42.900 ekor, itik 2.736 ekor,
dan ayam buras 23.300 ekor. Untuk produksi daging ternak terbesar tahun 2020
adalah 31 ton sapi, 16 ton kambing, dan 11 ton babi. Produksi unggas mencapai
0,53 ton itik, 1,03 ton ayam buras, dan 18 ton ayam ras.
Tabel 3.329. Populasi Ternak dan Unggas Menurut Kecamatan dan Jenis di Kota
Tual, 2020
Ternak Unggas
Kecamatan
Sapi Kambing Babi Itik Ayam Buras Ayam Ras
Pulau-pulau Kur 197 1.145 - 296 3.012 -
Kur Selatan 64 914 - 349 2.841 -
Bayando Tam 43 1.544 - 477 6.788 -
Pulau Dullah Utara 347 2.988 134 1.003 7.093 40.500
Pulau Dullah Selatan 181 1.646 169 611 3.566 2.400
Kota Tual 832 8.237 303 2.736 23.300 42.900
Sumber: Kota Tual Dalam Angka 2021
Tabel 3.330. Luas Kawasan Hutan dan Konservasi Hutan dan Perairan di Kota Tual
(ha), 2020
Luas
Jenis Hutan
Hutan
Hutan Konservasi -
Hutan Lindung 9.173
Hutan Produksi Terbatas 987
Hutan Produksi Tetap -
Hutan Produksi Konversi 1.595
Jumlah Luas Hutan dan Perairan 11.755
Sumber: Provinsi Maluku Dalam Angka 2021
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 357
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
3. Perikanan
Subsektor perikanan terdiri dari perikanan laut dan perikanan budidaya.
Rumah Tangga Perikanan (RTP) laut adalah 2.245, dengan Kecamatan Pulau
Dullah Selatan menjadi kecamatan RTP terbesar. Sedangkan RTP perikanan
budidaya berjumlah 746, dengan Kecamatan Bayando Tam menjadi kecamatan
RTP terbesar. Produksi perikanan laut sebesar 28.736,88 ton, lebih kecil
dibandingkan produksi perikanan budidaya yang mampu memproduksi 78.650
ton. Meskipun demikian, nilai perikanan laut jauh lebih besar dibandingkan
perikanan budidaya. Perikanan laut mencapai nilai 1.773.718,88 rupiah,
sedangkan perikanan budidaya hanya 235.950 rupiah.
Tabel 3.331. Jumlah Rumah Tangga Perikanan (RTP), Produksi, dan Nilai Perikanan
Menurut Kecamatan dan Subsektor di Kota Tual, 2020
Rumah Tangga Produksi Pertanian
Nilai Perikanan (Rp)
Perikanan (RTP) (ton)
Kecamatan
Perikanan Perikanan Perikanan Perikanan Perikanan Perikanan
Laut Budidaya Laut Budidaya Laut Budidaya
Pulau-pulau 95 - 1.950,50 - 107.310,20 -
Kur
Kur Selatan 150 - 1.893,15 - 96.668,01 -
Bayando Tam 320 393 2.939,40 33.865 242.112,92 101.595
Pulau Dullah 795 242 9.964,29 33.504 516.506,36 100.512
Utara
Pulau Dullah 885 111 11.989,54 11.281 811.121,40 33.834
Selatan
Kota Tual 2.245 746 28.736,88 78.650 1.773.718,88 235.950
Sumber: Kota Tual Dalam Angka 2021
5. Perdagangan
Sektor usaha di Kota Tual dikelompokan menjadi usaha mikro, kecil, dan
menengah (UMKM).Pada tahun 2020 UMKM di Kota Tual berjumlah 3.308 unit.
Sektor usaha didominasi oleh usaha mikro sebesar 3.056 unit, usaha kecil 233
unit, dan usaha menengah 19 unit. Kecamatan Pulau Dullah Selatan
merupakan kecamatan dengan jumlah UMKM terbanyak, yaitu 2.249 usaha
mikro, 233 usaha kecil, dan 19 usaha menengah. Di posisi kedua terbesar adalah
358 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
Kecamatan Pulau Dullah Utara, dengan 484 usaha mikro, 220 usaha kecil, dan
belum ada unit usaha menengah.
Tabel 3.332. Jumlah Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Menurut Kecamatan di Kota
Tual, 2020
Kecamatan Mikro Kecil Menengah Jumlah
Pulau-pulau Kur 122 2 - 124
Kur Selatan 89 - - 89
Bayando Tam 112 2 - 114
Pulau Dullah Utara 484 9 - 493
Pulau Dullah Selatan 2.249 220 19 2.488
Kota Tual 3.056 233 19 3.308
Sumber: Kota Tual Dalam Angka 2021
6. Industri Pengolahan
Berdasarkan pertimbangan hasil analisa terhadap kondisi dan potensi
ekonomi daerah Kota Tual, industri terkait Kota Tual adalah industri
pengolahan rumput laut dengan fokus pada kemampuan mengolah rumput
laut menjadi keagenan sebagai kompetensi inti industrinya. Dengan industri
pengolahan rumput laut ditunjang dengan industri penunjang seperti industri
chips, industri mesin produksi, industri bahan penolong (KOH), dan industri
kemasan. Adapun industri-industri terkait adalah industri makanan, industri
farmasi, industri kosmetik, dan industri kimia.
7. Pariwisata
Kota Tual memiliki 34 objek wisata yang tersebar di seluruh Kecamatan di
Tual. Ada 6 ojek wisata di Kecamatan Pulau-Pulau Kur, 3 objek wisata di
Kecamatan Kei Kecil Barat, 14 ojek wisata di Kecamatan Pulau Dullah Utara, 8
objek wisata di Kecamatan Tayando Tam, dan 3 objek wisata di Kecamatan
Pulau Dullah Selatan. Objek wisata tersebut berupa objek wisata alam (pulau,
pantai, goa, dan danau), serta objek wisata budaya.
Terdapat 30 rumah makan/restoran di Kota Tual yang berpusat di
Kecamatan Pulau Dullah Selatan. Angka ini mengalami kenaikan jika
dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya sejak 2017.
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 359
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
Tabel 3.333. Jumlah Rumah Makan/Restoran Menurut Kecamatan di Kota Tual, 2017-
2020
Kecamatan 2017 2018 2019 2020
Pulau-pulau Kur - - - -
Kur Selatan - - - -
Bayando Tam - - - -
Pulau Dullah Utara - 1 - -
Pulau Dullah Selatan 20 10 12 30
Kota Tual 20 12 30
Sumber: Kota Tual Dalam Angka 2021
Tabel 3.334. Panjang Jalan Menurut Kecamatan, Kondisi, dan Jenis Permukaan di
Kota Tual (km), 2020
Kondisi Jalan 2018 2019 2020
Baik 178.971 181.531 164.175
Sedang 44.920 48.670 70.928
Rusak 59.260 18.310 31.335
Rusak Berat 70.800 100.890 87.493
Total 353.931 353.931 353.931
Jenis Permukaan 2018 2019 2020
Aspal 207.851 207.851 212.844
Kerikil - - 27.267
Tanah 146.080 140.830 108.420
Lainnya - - 5.400
Jumlah 353.931 353.931 353.931
Sumber: Kota Tual Dalam Angka 2021
Tabel 3.335. Daya Terpasang, Produksi Listrik, Listrik Terjual, dan Jumlah Pelanggan
Listrik PT. PLN (Persero) Cabang PLN UP3 Tual, 2020
Daya Produksi Listrik
Cabang/Ranting Jumlah
Terpasang Listrik Terjual
PLN Pelanggan
(KW) (KWh) (KWh)
ULP Tual Kota 29.660 66.729.205 - 30.832
KP Kur 820 493.301 58.216.432
ULP Elat 6.550 4.659.166 4.290.631 7.011
Jumlah 37.030 71.881.672 62.507.063 37.834
Sumber: Kota Tual Dalam Angka 2021
Jumlah pelanggan dan air yang disalurkan terbesar yang disalurkan di Kota
Tual terdapat pada Kecamatan Pulau Dullah Utara. Terdapat sebanyak 1.891
pelanggan dan total air yang disalurkan di kecamatan tersebut adalah 318.954
2
m , bernilai 1.212.025.200 rupiah. Penyaluran terbesar kedua terjadi di
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 361
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
2
Kecamatan Pulau Dullah Selatan, dengan 1.500 pelanggan, 45/819 m air yang
telah disalurkan bernilai 174.112.200 rupiah.
3. Prasarana Komunikasi
Sejak tahun 2015 hingga 2020, banyaknya satuan sambungan telepon di
Kota Tual mengalami peningkatan yang signifikan. Pada tahun 2015 terdapat
1.376 sambungan telepon, meningkat lebih sari 100 persen mencapai 3.681
sambungan telepon pada 2020.
4. Prasarana Pendidikan
Salah satu faktor utama keberhasilan pembangunan di suatu negara adalah
tersedianya cukup sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. Berbagai
program terus diupayakan dalam mempercepat peningkatan kualitas SDM,
yang pada akhirnya akan menciptakan SDM yang tangguh, yang siap bersaing
di era globalisasi. Peningkatan SDM sekarang ini lebih difokuskan pada
pemberian kesempatan seluas-luasnya kepada penduduk untuk mengecap
pendidikan, terutama penduduk kelompok usia sekolah (7-24 tahun).
Angka partisipasi murni (APM) dan Angka Partisipasi Kasar (APK) tahun
2020 di Kota Tual mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya.
Ketersediaan fasilitas pendidikan baik sarana maupun prasarana akan sangat
menunjang dalam meningkatkan mutu pendidikan. Di Kota Tual telah tersedia
berbagai sekolah dari tingkat SD hingga SMA/SMK/MA. Pada tahun ajaran
2019/2020 juga terjadi peningkatan jumlah sekolah yang ada di Kota Tual, baik
di tingkat SD/MI, SMP/MTs, maupun SMA/SMK/MA dan PT. Jumlah sekolah pada
2019/2020 Tercatat sebanyak 15 TK; 2 RA; 51 SD; 13 MI; 23 SMP; 7 MTs; 11 SMA;
6 SMK; dan 3 MA
Dari hasil pendataan potensi desa 2020, desa/kelurahan yang memiliki
fasilitas pendidikan juga bertambah bila dibandingkan dengan kondisi pada
tahun 2019. Secara rinci, sebagai berikut: 27 desa/kelurahan sudah memiliki SD,
362 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
Tabel 3.337. Jumlah Tenaga Kesehatan Menurut Kecamatan di Kota Tual, 2020
Kecamatan Dokter Perawat Bidan Farmasi Ahli Gizi
Pulau-pulau Kur 3 9 4 2 1
Kur Selatan 2 22 1 4 5
Bayando Tam 5 12 4 2 4
Pulau Dullah Utara 7 32 21 4 5
Pulau Dullah Selatan 5 33 19 4 8
Kota Tual 22 108 49 16 23
Sumber: Kota Tual Dalam Angka 2021
2. PEREKONOMIAN DAERAH
Nilai PDRB Kota Tual atas dasar harga berlaku pada tahun 2020 mencapai 2.491,34
miliar rupiah. Secara nominal, nilai PDRB ini mengalami peningkatan dibandingkan
dengan tahun 2019 yang mencapai 2.457,32 miliar rupiah. Kenaikan nilai PDRB
tersebut dipengaruhi oleh kenaikan kinerja ekonomi di sebagian besar lapangan
usaha. Namun, berdasarkan harga konstan 2010, angka PDRB mengalami penurunan
menjadi 1.498,28 miliar rupiah. Hal tersebut menunjukkan bahwa selama tahun 2020
di Kabupaten Kepulauan Tanimbar mengalami kontraksi ekonomi, dibandingkan
tahun sebelumnya yang berjumlah 1.501,02 miliar rupiah.
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 363
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
Tabel 3.338. Distribusi Persentase PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Menurut
Lapangan Usaha di Kota Tual, 2016-2020
Kategori Lapangan Usaha 2016 2017 2018 2019* 2020**
A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 37,86 37,55 37,25 37,13 37,81
B Pertambangan dan Penggalian 0,41 0,41 0,41 0,41 0,41
C Industri Pengolahan 1,59 1,62 1,61 1,57 1,54
D Pengadaan Listrik dan Gas 0,06 0,07 0,06 0,06 0,06
E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah,
Limbah dan Daur Ulang 0,39 0,38 0,38 0,37 0,37
F Konstruksi 8,72 8,69 8,74 8,88 8,84
G Perdagangan Besar dan Eceran; 13,17 13,29 13,29 12,91
Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 12,74
H Transportasi dan Pergudangan 3,05 3,06 3,08 3,11 2,82
I Penyediaan Akomodasi dan Makan 1,04 1,02 1,00 0,99 0,93
J Informasi dan Komunikasi 1,74 1,76 1,74 1,70 1,72
K Jasa Keuangan dan Asuransi 2,39 2,29 2,19 2,08 2,04
L Real Estat 0,44 0,43 0,41 0,39 0,39
M,N Jasa Perusahaan 0,30 0,30 0,29 0,29 0,28
O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan 17,37 17,47 17,97 18,24 18,29
dan Jaminan Sosial Wajib
P Jasa Pendidikan 7,04 6,95 6,81 6,77 6,76
Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 3,54 3,56 3,52 3,51 3,65
R, S, T, U Jasa lainnya 1,32 1,25 1,23 1,20 2,17
Produk Domestik Regional Bruto 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
*) Angka Sementara; **) Angka Sangat Sementara
Sumber: PDRB Kota Tual Menurut Lapangan Usaha 2016 2020
Pertumbuhan PDRB Kota Ambon mengalami tren yang meningkat sejak tahun
2016 hingga 2020. Namun, laju pertumbuhan pada tahun 2020 mengalami penurunan
menjadi 1,95 persen dibandingkan tahun 2019 yang bernilai 5.78 persen. Lapangan
usaha yang mengalami kontraksi terdalam pada tahun 2020 atas dasar harga konstan
adalah Lapangan Usaha Transportasi dan Pergudangan sebesar minus 10.12 persen.
lalu diikuti oleh Lapangan Usaha Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum sebesar
minus 5,15. Lapangan usaha dengan pertumbuhan positif terbesar yaitu Lapangan
Usaha Pengadaan Listrik dan Gas sebesar 5,94 persen serta Jasa Kesehatan dan
Kegiatan Sosial sebesar 4,42 persen.
dinamis Kota Tual) dan pusat kegiatan wilayah (PKW) yang di dukung dengan sektor
utama kota sebagai pusat jasa dan perdagangan tentunya berpengaruh besar
terhadap laju pertumbuhan pembangunan dan kepadatan penduduk yang memiliki
kecenderungan didominasi faktor urbanisasi penduduk dan perubahan lingkungan
yang terus berubah, maka untuk mendukung dan mengatur kondisi tersebut, dalam
penataan ruang wilayah Kota Tual bertujuan untuk mewujudkan ruang wilayah kota
sebagai PKW yang aman, nyaman, produktif, dan berkelanjutan; untuk mendukung
pembangunan berkelanjutan (RTRW Kota Tual, 2012-2032). Aktualisasi pengembangan
water front city dilakukan pada City pesisir pantai Desa Taar hingga Desa Tamedan
dengan pembangunan toll Laut, dan Program Tuntas kumuh yang selaras dengan
konsep Water Front City dengan pengembangan ekonomi kreatif, kawasan wisata
kuliner, kawasan water sport centre dan lokasi pembangunan Landmark Kota Tual
yang dilakukan pada Kawasan pantai Kiom-Wearhir, kegiatan yang dilakukan dalam
menunjang pembangunan water front city adalah pembangunan sarana dan prasarana
penunjang lainya antara lain, pembangunan jembatan fair dan penyediaan akses air
bersih.
Arahan Penanggulangan Daerah Bencana. Meningkatkan kualitas dokumen
perencanaan pembangunan, baik yang bersifat perencanaan terpadu dan
perencanaan sektoral termasuk penanggulangan kemiskinan, pengurangan risiko
bencana sesuai dengan peraturan perundangan yang baru.
Arahan Kebijakan dan Strategi Infrastruktur Air. Mengembangkan jaringan
eksisting dengan memanfaatkan dan mengoptimalkan sumber air bersih yang sudah
ada serta mengembangkan sistem prasarana air minum yang bersifat mudah,
ekonomis, dan sistem pelayanan yang bersifat komunal.
.
Arahan Kebijakan dan Strategi Infrastruktur Drainase. Mengoptimalkan
Sistem Drainase yang ada, melakukan rehabilitasi/pemulihan, pengembangan dan
pembangunan Sistem Drainase baru, serta penanganan Sistem Eko Drainase secara
terpadu untuk mengurangi dampak genangan air, menghindari banjir dan mencegah
rob.
Arahan Kebijakan Dan Strategi Infrastruktur Persampahan.
Mengoptimalkan sarana dan prasaran persampahan serta mengembangkan program
pengelolaan persampahan
Arahan Kebijakan dan Strategi Infrastruktur Air Limbah. Meningkatkan
standar kesehatan bagi masyarakat, terutama di lingkungan perumahan permukiman
dengan cara mengurangi dampak pencemaran lingkungan akibat pembuangan air
limbah ke lingkungan terbuka.
366 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
Tabel 3.339. Shortlist 5 Besar KPJU Unggulan Tiap Sektor di Kota Tual
No KPJU Skor No KPJU Skor
Terbobot Terbobot
Pertanian Tanaman, Peternakan, Perikanan
Perburuan dan Kegiatan YBDI
1 Ubi Kayu 0,214 1 Budidaya Rumput Laut 0,199
2 Kelapa 0,139 2 Ikan Teri 0,186
3 Bawang Merah 0,129 3 Budidaya Teripang 0,134
4 Cabe Rawit 0,103 4 Ikan Kakap Merah 0,079
5 Pala 0,087 5 Ikan Komu/Tongkol 0,069
Industri Pengolahan Perdagangan Besar dan Eceran;
Reparasi dan Perawatan Mobil
dan Sepeda Motor
1 Olahan Rumput Laut 0,188 1 Perdagangan Hasil 0,199
Perikanan
2 Olahan Ikan Kering 0,162 2 Toko Bangunan 0,101
3 Kopra 0,116 3 Penjualan BBM 0,100
4 Industri Meubel 0,089 4 Penjualan Hasil Bumi 0,098
(Cengkeh, Pala, Dll)
5 Industri Roti 0,086 5 Toko Kelontong 0,092
Penyediaan Akomodasi dan
Penyediaan Makan Minum
1 Warung Nasi Campur 0,219
2 Rumah Makan Padang 0,211
3 Kafe 0,120
4 Warung Sari Laut 0,112
5 Tukang Sayur Keliling 0,106
Untuk mengetahui KPJU Unggulan lintas sektor di Kota Tual, diperlukan analisis
perbandingan berpasangan antar sektor dalam kerangka metode AHP untuk
mengetahui bobot kepentingan relatif masing-masing sektor/subsektor atas
sektor/subsektor lainnya. Perbandingan berpasangan ini dilakukan atas dasar peran
masing-masing sektor terhadap pencapaian tujuan penciptaan lapangan kerja,
peningkatan daya saing, dan peningkatan pertumbuhan ekonomi. Perbandingan
dilakukan oleh responden ahli tingkat kabupaten y ang mewakili berbagai stakeholder.
Hasil dari analisis data tersebut disajikan dalam tabel berikut.
368 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
Tabel 3.340. Bobot Kepentingan Setiap Sektor/Subsektor Usaha Atas Dasar Perannya
Dalam Mencapai Tujuan Penetapan KPJU Unggulan di Kota Tual
Skor Terbobot
No Sektor Usaha Rangking
Gabungan
1 Pertanian Tanaman, Peternakan, Perburuan 0,115 3
dan Kegiatan YBDI
2 Pengelolaan Kehutanan dan Penebangan 0,029 13
3 Perikanan 0,180 1
4 Pertambangan dan Penggalian 0,032 12
5 Industri Pengolahan 0,084 4
6 Konstruksi 0,044 8
7 Perdangan Besar dan Eceran; Reparasi dan 0,125 2
Perawatan Mobil dan Sepeda Motor
8 Pengangkutan dan Pergudangan 0,050 7
9 Penyediaan Akomodasi dan Penyediaan Makan 0,072 5
Minum
10 Informasi dan Komunikasi 0,025 14
11 Aktivitas Keuangan dan Asuransi 0,021 15
12 Aktivitas Profesional, Ilmiah dan Teknis 0,017 18
13 Aktivitas Penyewaan dan Sewa Guna Usaha 0,058 6
Tanpa Hak Opsi, Ketenagakerjaan, Agen
Perjalanan dan Penunjang Usaha Lainnya
14 Pendidikan 0,040 9
15 Aktivitas Kesehatan Manusia dan Aktivitas 0,033 11
Sosial
16 Kesenian, Hiburan dan Rekreasi 0,038 10
17 Aktivitas Jasa Lainnya 0,018 17
18 Aktivitas Rumah Tangga Sebagai Pemberi 0,020 16
Kerja; Aktivitas uang Menghasilkan Barang dan
Jasa oleh Rumah Tangga yang Digunakan
untuk Memenuhi Kebutuhan Sendiri
Sepuluh KPJU di atas dinilai unggul berdasarkan 12 kriteria yang telah dirumuskan
di awal sekaligus pertimbangan bobot kepentingan sektor terkait terhadap
pencapaian tujuan penciptaan lapangan kerja, peningkatan daya saing, dan
pertumbuhan ekonomi. Hasil ini selanjutnya telah dikonfirmasi dan didiskusikan dalam
Focus Group Discussion antar stakeholder yang terdiri dari instansi pemerintah sektor
terkait, pelaku/asosiasi usaha, perbankan dan akademisi. FGD ini bertujuan untuk
mengkonfirmasi hasil penelitian dan menelaah lebih dalam permasalahan dan peluang
serta memberikan rekomendasi untuk mengembangkan 10 KPJU Unggulan lintas
sektor tersebut.
2) Ikan Teri
Tabel 3.343 Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Ikan Teri di
Kota Tual
Peluang Tantangan
Salah satu KPJU unggulan Kota Tual dari sektor perdagangan adalah
perdagangan hasil perikanan. KPJU perdagangan hasil perikanan muncul
sebagai unggulan salah satunya disebabkan potensi sumber daya perikanan
dan kelautan di wilayah ini yang melimpah.
Produksi perikanan tersebut mendorong terlaksananya penjualan ikan.
Aktivitas penjualan atau pemasaran merupakan kegiatan yang penting dalam
menjalankan usaha perikanan, karena merupakan tindakan ekonomi yang
berpengaruh terhadap naik turunnya pendapatan nelayan. Penjualan ikan di
pasar salah satu merupakan bagian yang sangat penting dalam bidang
perikanan.
Usaha perdagangan hasil perikanan sebagai suatu kegiatan ekonomi untuk
memanfaatkan secara optimal potensi sumber daya ikan yang ada di perairan
sesuai daya dukungnya. KPJU perdagangan hasil perikanan di Kota Tual
memiliki peluang pasar yang terus berkembang dan terbuka luas. Banyak jenis
372 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
ikan yang dipasarkan antara lain ikan cakalang, ikan tuna, ikan teri dan lain -
lain. Pada sisi kendala KPJU perdagangan hasil perikanan diantaranya kualitas
ikan tidak seragam sehingga harga jual relatif rendah; sarana pengawetan
yang terbatas. Untuk itu strategi pengembangan KPJU perdagangan hasil
perikanan dapat melalui peningkatan sarana prasarana pengadaan dan
penyimpanan ikan; serta pengembangan sistem pemasaran dan pembangunan
fasilitas pemasaran perikanan yang memadai.
4) Ubi Kayu
Tabel 3.345. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Ubi Kayu di
Kota Tual
Peluang Tantangan
- Adanya permintaan - Rendahnya akses modal usaha
- Pengolahan ubi kayu yang banyak
- Pangsa pasar olahan ubi kayu yang luas
- Ketersediaan lahan untuk pengembangan
Titik Kekuatan Titik Kritis (Titik Kelemahan)
- Ketersediaan sarana produksi memadai - Pemasaran pada jangkauan terbatas
untuk budidaya - Manajemen pengelolaan masih rendah
- Jumlah SDM tersedia - Luas area yang dijadikan sebagai tempat
- Teknis budidaya mudah pengembangan ubi kayu belum banyak
dan merata
5) Budidaya Teripang
Kota Tual sebagai salah satu wilayah yang didominasi oleh perairan dan
memiliki potensi yang baik dalam pengembangan budidaya perikanan
termasuk budidaya teripang. Teripang merupakan salah satu anggota hewan
berkulit duri (Echinodermata) yang tergolong dalam kelas holothuroidea.
Beberapa spesies teripang yang mempunyai nilai jual yang menjanjikan.
Budidaya teripang di wilayah Kota Tual turut terdukung dengan adanya kerja
sama dengan pemerintah dan politeknik perikanan untuk mengembangkan
hatchery, dengan target 1.500 benih teripang. Produk benih ini selain
kebutuhan lokal, diperuntukkan untuk ekspor.
Teripang banyak dimanfaatkan sebagai bahan makanan secara langsung
dengan model pengolahannya yang sangat sederhana yang berbentuk
teripang segar maupun dengan proses yang melalui pengeringan, pembekuan,
pembuatan tepung dan diolah menjadi makanan kerupuk teripang.
Pengembangan KPJU budidaya teripang selain berupa peningkatan
kemudahan dalam fasilitasi ekspor produk, juga pengembangan dari sisi
teknologi produksi maupun pengembangan pengolahan pasca panen.
374 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
- Bahan baku rumput laut banyak tersedia - Pengolahan masih bersifat tradisional
- Pemasaran cukup mudah - Tidak ada Sistem Resi Gudang
- SDM tersedia - Belum diolah menjadi olahan yang
memiliki nilai ekonomis yang tinggi
7) Kelapa
Salah satu KPJU unggulan Kota Tual adalah kelapa. Kelapa merupakan
komoditas strategis yang memiliki peran sosial, budaya, dan ekonomi dalam
kehidupan masyarakat. Manfaat tanaman kelapa tidak saja terletak pada
daging buahnya yang dapat diolah menjadi santan, kopra, dan minyak kelapa,
tetapi seluruh bagian tanaman kelapa mempunyai manfaat yang besar.
Terdapat banyak petani yang terlibat dalam budidaya kelapa sehingga
tingkat penyerapan tenaga kerjanya tinggi. Untuk luasan areal perkebunan
kelapa di Kota Tual pada tahun 2020 tercatat sebesar 934 ha dengan produksi
307,80 ribu ton. Dari sisi teknis budidaya, penanganan/budidaya relatif mudah
karena sebagian masyarakat sudah banyak yang menguasai penanaman dan
pemeliharaan tanaman kelapa. Pengembangan sektor pascapanen masih
berpeluang besar terutama untuk penanganan kelapa berupa pengolahan
minyak kelapa dan VCO.
376 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
Tabel 3.348. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Kelapa di Kota
Tual
Peluang Tantangan
- Permintaan yang tinggi - Sering diserang hama seksafa
- Adanya dukungan pendampingan dari - Permodalan dalam mengolah VCO masih
instansi terkait kurang
- Produk turunan kelapa sangat
menjanjikan untuk dikembangkan
sebagai industri besar
- Olahan berupa kopra yang memiliki pasar
yang banyak
- Adanya olahan kelapa berupa VCO yang
memiliki nilai ekonomi tinggi
Titik Kekuatan Titik Kritis (Titik Kelemahan)
- Produksi kelapa yang cukup besar - Tenaga kerja masih belum terampil dalam
- Proses produksi cukup mudah membuat produk turunan kelapa
- Dapat dilakukan dengan peralatan - Konektivitas antar daerah belum
sederhana menunjang
- Tenaga kerja tersedia
- Pemasaran cukup luas
8) Bawang Merah
Tabel 3.349. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Bawang Merah
di Kota Tual
Peluang Tantangan
- Kondisi lahan yang cocok - Ketergantungan pada pasar lokal terlalu
- Bawang merah menjadi bahan baku besar
masakan bagi mayoritas masyarakat - Gagal panen akibat serangan hama
9) Toko Bangunan
Kota Tual kaya dengan potensi perikanan dan kelautannya. Salah satu
sumber daya perikanan di wilayah ini adalah ikan kakap merah . Nilai jual ikan
kakap yang tinggi menjadi salah satu peluang KPJU ini. Selain itu
berkembangnya usaha kuliner yang membutuhkan kakap merah sehingga
daya serap pasar semakin baik. Namun kendala pada KPJU ini utamanya pada
sisi sarana penangkapan yang terbatas seperti terbatasnya sarana
penangkapan menengah (mesin skala 5-10 GT) dan alat tangkap yang semi
modern.
Strategi yang dapat ditempuh dalam pengembangan KPJU ikan kakap
merah di Kota Tual dapat dilakukan dengan pengembangan dan peningkatan
kuantitas armada perikanan, alat penangkap ikan, dan alat bantu penangkap
ikan. Upaya ini bersama dengan peningkatan kompetensi SDM nel ayan serta
bantuan teknologi pendukung.
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 379
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
Tabel 3.351. Peluang-Tantangan serta Titik Kekuatan-Titik Kritis KPJU Ikan Kakap di
Kota Tual
Peluang Tantangan
- Permintaan produk tinggi - Cuaca berdampak pada frekuensi melaut
- Memiliki prospek pasar besar
- Memiliki nilai jual tinggi
- Usaha kuliner yang berkembang
Titik Kekuatan Titik Kritis (Titik Kelemahan)
- Jumlah nelayan yang cukup banyak - Terbatasnya sarana penangkapan ikan
- Ikan kakap mudah dipasarkan skala menengah
- Terbatasnya sarana penangkapan
menengah ( mesin skala 5-10 GT)
- Alat tangkap yang semi modern
- Kelembagaan pelaku utama yang terbatas
380 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
BAB IV
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
PENELITIAN PENGEMBANGAN
KOMODITAS/PRODUK/JENIS USAHA (KPJU) UNGGULAN
USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH (UMKM)
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 381
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
4.
A. KESIMPULAN
1. KPJU Unggulan UMKM di Provinsi Maluku dalam penelitian ini didefinisikan secara
operasional oleh multi stakeholder sebagai KPJU UMKM yang secara eksisting (saat ini)
telah unggul dalam sejumlah kriteria tertentu dalam mencapai tujuan penciptaan
lapangan kerja, peningkatan daya saing, pertumbuhan ekonomi di masa datang.
Tujuan penetapan KPJU Unggulan yang paling dominan adalah P Pertumbuhan
Ekonomi (0,392), berikutnya menyusul Peningkatan Daya Saing (0,349) dan Penciptaan
Lapangan Kerja (0,259).
2. Berdasarkan penilaian terhadap kriteria penetapan KPJU Unggulan Kecamatan,
diketahui bahwa Jangkauan Pemasaran dengan bobot tertinggi (0,322). Selanjutnya
Ketersediaan Bahan Baku dengan bobot 0,278; Produk Sumbangan Terhadap
Perekonomian Daerah dengan bobot 0,220; dan yang terendah adalah Potensi
Ekonomi Kecamatan dengan bobot 0,181.
3. Kriteria seleksi yang digunakan dalam penentuan KPJU Unggulan adalah: Modal
(0,365); Prospek Pasar (0,336); Teknologi (0,298); Pengelolaan/ Manajemen Usaha
(0,287); Sosial-Budaya (0,279); Nilai Tambah (0,263); Sarana Usaha/Produksi (0,259);
Bahan Baku (0,225); Penyerapan Tenaga Kerja (0,217); Sumbangan Terhadap
Perekonomian (0,184); Tenaga Kerja Terampil (0,151); Dampak Lingkungan (0,136).
4. Melalui proses identifikasi, konfirmasi dan analisis dengan pendekatan metode AHP,
Borda dan Bayes diperoleh 10 KPJU Unggulan lintas sektoral di Tingkat Provinsi.
Sepuluh KPJU Unggulan di Tingkat Provinsi Maluku tersebut adalah: Kelapa,
Perdagangan Hasil Perikanan/Laut, Ikan Tuna, Kopra, Ikan Cakalang, Budidaya
Rumput Laut, Warung Makan (Campur), Cengkeh, Kayu Besi/Ulin.
5. Adapun di setiap kabupaten/kota yang diteliti, sepuluh KPJU Unggulan lintas sektoral
yang didapatkan adalah:
Kabupaten Buru: Padi, Kelapa, Ikan Cakalang, Beras/Beras Merah, Ikan Tuna,
Minyak Kayu Putih, Pisang, Ikan Tongkol, Ikan Momar, Ikan Selar.
Kabupaten Buru Selatan: Kopra, Cengkeh, Perdagangan Hasil Perikanan/Laut ,
Kelapa, Penjualan Hasil Bumi, Ikan Cakalang, Ikan Asap, Minyak Kayu Putih, Pala,
Warung Makan (Campur).
Kabupaten Kepulauan Aru: Budidaya Teripang, Perdagangan Hasil Perikanan/Laut,
Ikan Kering/Asin, Kelapa, Sagu Lempeng, Ikan Kakap, Budidaya Rumput Laut,
Penangkapan Kepiting, Ikan Cakalang, Kayu Besi/Ulin.
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 383
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
B. REKOMENDASI
1. Rekomendasi Penetapan KPJU Unggulan
a. Direkomendasikan kepada Pemerintah Kabupaten/Kota yang diteliti untuk
menetapkan KPJU Unggulan UMKM hasil penelitian ini (sebagaimana telah
disebutkan sebelumnya) sebagai KPJU Unggulan UMKM daerah.
b. Direkomendasikan kepada Pemerintah Provinsi Maluku untuk menetapkan KPJU
Unggulan UMKM hasil penelitian ini (sebagaimana telah disebutkan sebelumnya)
sebagai KPJU Unggulan Provinsi.
a. Pemerintah
1. Penguatan basis produksi dan pengolahan komoditas unggulan daerah pada
sentra-sentra hilirisasi UMKM pertanian, kehutanan dan perikanan;
2. Penciptaan iklim investasi yang mencakup berbagai dukungan kebijakan
integral (sektoral, regional, dan komoditas) dan aturan kondusif untuk
investasi;
3. Optimalisasi pemanfaatan teknologi digital baik dalam teknis budidaya dan
pemasaran hasil;
4. Penyediaan dan kemudahan akses dalam memperoleh sarana prasarana
produksi
5. Penanganan pasca panen dan pengolahan sesuai standar mutu;
6. Peningkatan efektivitas pembinaan/pendampingan manajemen usaha;
7. Pengembangan kawasan klaster usaha yang berkelanjutan didukung dengan
manajemen pengelolaan yang terintegrasi dan modern;
8. Pelaksanaan dan peningkatan layanan sertifikasi produk hasil usaha;
9. Percepatan diseminasi teknologi dan peningkatan kapasitas UMKM dalam
adopsi teknologi;
10. Peningkatan sistem distribusi pemasaran khususnya pada wilayah dengan
akses terbatas.
d. Perbankan
1. Identifikasi atas berbagai permasalahan dan kebutuhan kredit/pembiayaan
UMKM dalam pengembangan usaha;
2. Pengembangan keberagaman produk kredit/pembiayaan untuk
mempermudah akses keuangan para pelaku usaha UMKM;
3. Mengembangkan program pendampingan, bimbingan, konsultasi dan
pelatihan pemanfaatan kredit/pembiayaan dan permodalan untuk
pengembangan usaha UMKM secara berkesinambungan.
a. Kelapa
Rekomendasi strategis dan taktis yang dapat diupayakan diantaranya:
Pengembangan jaringan infrastruktur secara terintegrasi khususnya jalan
kebun, jalan akses dan pelabuhan ekspor, melalui konsultasi dan koordinasi
dengan pemangku kepentingan;
Peningkatan peremajaan tanaman kelapa;
Peningkatan diversifikasi produk kelapa/hilirisasi industri kelapa bernilai
tambah;
Dukungan peningkatan kapasitas petani dalam aspek proses pertanian
maupun manajemen bisnis.
c. Ikan Tuna
Rekomendasi strategis dan taktis yang dapat diupayakan diantaranya:
Pengembangan dan peningkatan kuantitas armada perikanan, alat
penangkapan dan prasarana rantai dingin:
Modernisasi sistem penangkapan dan pengolahan;
Pengembangan kawasan industri perikanan tangkap terpadu di sentra-sentra
perikanan tangkap melalui klasterisasi usaha perikanan tangkap.
d. Kopra
Rekomendasi strategis dan taktis yang dapat diupayakan diantaranya:
Diversifikasi produk industri pengolahan kopra;
Optimalisasi kapasitas industri pengolahan kopra;
Pengembangan teknologi pengolahan yang lebih maju dan efisien.
e. Ikan Cakalang
Rekomendasi strategis dan taktis yang dapat diupayakan diantaranya:
Pengembangan dan peningkatan kuantitas armada perikanan, alat
penangkapan dan prasarana rantai dingin:
Modernisasi sistem penangkapan dan pengolahan;
Pengembangan kawasan industri perikanan tangkap terpadu di sentra-sentra
perikanan tangkap melalui klasterisasi usaha perikanan tangkap.
f. Budidaya Rumput Laut
Rekomendasi strategis dan taktis yang dapat diupayakan diantaranya:
Penerapan inovasi teknologi budidaya peningkatan kualitas rumput laut;
Penguatan kelembagaan petani rumput laut sebagai langkah peningkatan
posisi petani dalam penentuan harga rumput laut;
Pengembangan sarana dan prasarana budidaya maupun pengolahan rumput
laut;
Pengembangan infrastruktur jalan maupun sarana transportasi demi
memperlancar aktivitas perekonomian daerah.
h. Ikan Kering/Asin
Rekomendasi strategis dan taktis yang dapat diupayakan diantaranya:
Pengadaan maupun penambahan teknologi produksi yang efisien;
Pengembangan pengemasan produk pangan sesuai standar dan berdaya jual
tinggi;
Proses produksi secara efisien, higienis dan sesuai standar.
i. Cengkeh
Rekomendasi strategis dan taktis yang dapat diupayakan diantaranya:
Peningkatan efisiensi sistem tataniaga cengkeh;
Peningkatan peremajaan dan rehabilitasi lahan;
Peningkatan fasilitasi teknologi dan kompetensi petani melalui desiminasi
teknologi;
Pengembangan diversifikasi produk/industrialisasi cengkeh.
j. Kayu Besi/Ulin
Rekomendasi strategis dan taktis yang dapat diupayakan diantaranya:
Peningkatan dorongan untuk penanaman pohon kayu ulin pada habitat yang
sesuai.
388 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
DAFTAR PUSTAKA
PENELITIAN PENGEMBANGAN
KOMODITAS/PRODUK/JENIS USAHA (KPJU) UNGGULAN
USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH (UMKM)
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 389
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
Research Methodology Research
Methodology Course di APIUM Malaysia, 26 Juli 2008).
Anderson, James E. (2000), Public Policy Making. London : ELBS dan MacDonald dan
Evans.
Research Methodology Research
Methodology Course di APIUM Malaysia, 12 Juli 2008), h.3.
Dwidjowijoto, Rian Nugroho (2006), Kebijakan Publik untuk Negara-Negara
Berkembang. Jakarta: Elex Media Komputindo.
Marlessy VG, Kaunang R, Ngangi CR. 2019. Analysis of the determination of the leading
economic sector in West Seram Regency. Journal of Agriculture and Rural
Development. 1 (3): 383 393.
Pearce, Jhon A. dan Richard B. Robinson Jr. (1996), Strategic Management (terj.)
Maulana, Agus (1997) Manajemen Strategik: Formulasi, Implementasi, dan
Pengendalian. Jakarta: Binarupa Aksara.
The Analytic Hierarchy Process vs The Analytic Network Process
(Kertas kerja Kertas Kerja pada Simposium Nasional ke-5 Metodologi Analytical
Hierarchy Process di Universitas Diponegoro Semarang, 14 Mei 2008), h.1-2
Saaty, Thomas L. (1980), The Analytic Hierarchy Process. Pennsylvania : University of
Pennsylvania.
_________________ (1986), Decision Making for Leaders. The Analytical Hierarchy
Process for Decisions in Complex World (terj.) L. Setiono dan K. Peniwati (1993),
Pengambilan Keputusan Bagi Para Pemimpin. Jakarta: Pustaka Binaman
Pressindo.
Widjajakusuma, Muhammad Karebet (2000), Analitycal Hierarchy Process Bagi
Pengambilan Keputusan, Aplikasinya Sebagai Metode Analisis dalam Baseline
Economic Survey
untuk Kantor Bank Indonesia seluruh Indonesia, Jakarta, 14 Juni 2008).
Perumusan Isu-isu Strategis dan Strategi Advokasi Polisi
Syariat Islam di Nanggroe Aceh Darussalam 2008-2012 (Kertas Kerja pada
Simposium Nasional ke-5 Metodologi Analytical Hierarchy Process di Universitas
Diponegoro Semarang, 14 Mei 2008).
Wheelen, T.L. dan J.D. Hunger (2000), Strategic Management and Business Policy:
Entering 21st Century. New Jersey: Prentice Hall-Upper Saddle River.
Wright, Peter, Mark J. Kroll, dan Jhon A. Parnell (1996), Strategic Management:
Concepts and Cases. New Jersey: Prentice Hall International.
Yusanto, Muhammad Ismail dan Muhammad Karebet Widjajakusuma (2003),
Manajemen Strategis Perspektif Syariah. Jakarta: Khairul Bayan.
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 391
DI PROVINSI MALUKU 2021
[BPS] Badan Pusat Statistik. 2021. Kabupaten Buru Dalam Angka 2021. Buru (ID): BPS
[Internet]. [diunduh 2021 Jul 18]; Tersedia pada:
https://burukab.bps.go.id/publication/2021/02/26/f67d2c6fc7fc82d82f932610/kabu
paten-buru-dalam-angka-2021.html.
[BPS] Badan Pusat Statistik. 2021. Kabupaten Buru Selatan Dalam Angka 2021. Buu Selatan
(ID): BPS [Internet]. [diunduh 2021 Jul 18]; Tersedia pada:
https://burselkab.bps.go.id/publication/2021/02/26/e846c57fba661d8d7f5a9253/ka
bupaten-buru-selatan-dalam-angka-2021.html.
[BPS] Badan Pusat Statistik. 2021. Kabupaten Kepulauan Aru Dalam Angka 2021.
Kepulauan Aru (ID): BPS [Internet]. [diunduh 2021 Jul 18]; Tersedia pada:
https://keparukab.bps.go.id/publication/2021/02/26/97a07a4bd33079ff6ca7c919/ka
bupaten-kepulauan-aru-dalam -angka-2021.html.
[BPS] Badan Pusat Statistik. 2021. Kabupaten Kepulauan Tanimbar Dalam Angka 2021.
Kepulauan Tanimbar (ID): BPS [Internet]. [diunduh 2021 Jul 15]; Tersedia pada:
https://mtbkab.bps.go.id/publication/2021/02/26/8b333f6397e349575a7c0ff8/kabu
paten-kepulauan-tanimbar-dalam -angka-2021.html.
[BPS] Badan Pusat Statistik. 2021. Kabupaten Maluku Barat Daya Dalam Angka 2021.
Maluku Barat Daya (ID): BPS [Internet]. [diunduh 2021 Jul 18]; Tersedia pada:
https://malukubaratdayakab.bps.go.id/publication/2021/02/ 26/d7c749862f16dfc8a4
4be1d3/kabupaten-maluku-barat-daya-dalam -angka-2021.html.
Badan Pusat Statistik. 2021. Kabupaten Maluku Tengah Dalam Angka 2021. Maluku
Tengah (ID): BPS [Internet]. [diunduh 2021 Jul 17]; Tersedia pada:
https://malukutengahkab.bps.go.id/publication/2021/02/26/ 8c7214c92054a56c8b92
b512/kabupaten-maluku-tengah-dalam-angka-2021.html.
[BPS] Badan Pusat Statistik. 2021. Kabupaten Maluku Tenggara Dalam Angka 2021.
Maluku Tenggara (ID): BPS [Internet]. [diunduh 2021 Jul 17]; Tersedia pada:
https://malukutenggarakab.bps.go.id/publication/2021/02/26/3a6a2f26b12d6d035f
792d3a/kabupaten-maluku-tenggara-dalam-angka-2021.html.
[BPS] Badan Pusat Statistik. 2021. Kabupaten Seram Bagian Barat Dalam Angka 2021.
Seram Bagian Barat (ID): BPS [Internet]. [diunduh 2021 Jul 18]; Tersedia pada:
https://sbbkab.bps.go.id/publication/2021/02/26/9cca4b5df09e328c85451d64/kabu
paten-seram-bagian-barat-dalam -angka-2021.html.
392 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
[BPS] Badan Pusat Statistik. 2021. Kabupaten Seram Bagian Timur Dalam Angka 2021.
Seram Bagian Timur (ID): BPS [Internet]. [diunduh 2021 Jul 18]; Tersedia pada:
https://sbtkab.bps.go.id/publication/2021/02/26/09159f2c3ee4261371d7420a/kabup
aten-seram-bagian-timur-dalam-angka-2021.html.
[BPS] Badan Pusat Statistik. 2021. Kota Ambon Dalam Angka 2021. Ambon (ID): BPS
[Internet]. [diunduh 2021 Jul 18] Tersedia pada:
https://ambonkota.bps.go.id/publication/2021/02/26/fd47e8f47bcfc43b4298dbf0/k
ota-ambon-dalam angka-2021.html.
[BPS] Badan Pusat Statistik. 2021. Kota Tual Dalam Angka 2021. Tual (ID): BPS [Internet].
[diunduh 2021 Jul 18]; Tersedia pada:
https://tualkota.bps.go.id/publication/2021/02/26/2eaa8550a8fb4ebe9c06ccbe/kota
-tual-dalam-angka-2021.html.
[BPS] Badan Pusat Statistik. 2021. Provinsi Maluku Dalam Angka 2021. Maluku (ID): BPS
[Internet]. [diunduh 2021 Jul 13]; Tersedia pada:
https://maluku.bps.go.id/publication/2021/02/26/972e698a6e9a5506eabfdf7d/provi
nsi-maluku-dalam-angka-2021.html.
[FWI] Forest West Indonesia. Aktivitas ekonomi masyarakat adat Kabupaten Kepulauan
Aru. Kepulauan Aru (ID): Forest West Indonesia [internet]. [diunduh 2021 Jul 31]
Tersedia pada : https://fwi.or.id/publikasi/aktivitas-ekonomi-masyarakat-adat -
kabupaaten-kepulauan-aru/ 5/.
[Pemkab Maluku Barat Daya] Pemerintah Kabupaten Maluku Barat Daya. 2020. Rencana
Strategis Kabupaten Maluku Barat Daya 2020-2024. Maluku Barat Daya (ID):
Pemkab Maluku Barat Daya [internet]. [diunduh pada 2021 Jul 21] Tersedia pada :
https://malukubaratdayakab.bps.go.id/publication/2020/09/ 04/4af8eb20e0e78a28c
045d2eb/rencana-strategis-kabupaten-maluku-barat-daya--2020-2024.html.
[Pemkot Ambon] Pemerintah Kota Ambon. 2017. RPJMD Ambon 2017-2020. Ambon (ID):
Pemerintah Kota Ambon [internet] Tersedia pada: https://ambon.go.id/rpjmd-2017-
2022/.
[Pemprov Maluku]. Pemerintah Provinsi Maluku. 2019. RPJMD Maluku 2019-2024. Maluku
(ID): Pemprov Maluku [internet]. [diunduh 2021 Jul 13] Tersedia pada :
https://malukuprov.go.id/pdf_import/RPJMD_2019-2024.pdf.
[SBBKAB] Pemerintah Kabupaten Seram Bagian Barat. 2017. Visi -Misi Kabupaten Seram
Bagian Barat tahun 2017-2022. Seram Bagian Barat (ID): SBBKAB [internet].
[diunduh pada 2021 Jul 21] Tersedia pada : sbbkab.go.id.
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 393
DI PROVINSI MALUKU 2021
[SIPPA] Sistem Informasi Perencanaan dan Penganggaran. 2020. Gambaran Umum Kondisi
Wilayah Buru Selatan. Buru Selatan (ID): SIPPA [internet]. [diunduh pada 2021 Jul
17] Tersedia pada :
https://sippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen/rpi2jm/DOCRPIJM_
6cb298562e_BAB%20IIBAB%202_Gambaran%20Umun%20Kondisi%20Wilayah-
%20Buru%20Sel.pdf.
LAMPIRAN
PENELITIAN PENGEMBANGAN
KOMODITAS/PRODUK/JENIS USAHA (KPJU) UNGGULAN
USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH (UMKM)
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 395
DI PROVINSI MALUKU 2021
396 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
Jumlah Responden
No Jumlah
Wilayah AHP AHP AHP
Kec. Kecamatan
Prov. 1 2
1 Kab. Buru 10 30 4 6
2 Kab. Buru Selatan 6 18 4 7
10 Kota Ambon 5 18 4 7
11 Kota Tual 5 15 3 7
1. Kabupaten Buru
Rachmat Dasuki, SIP Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Buru Kepala Dinas
1
Selatan
2 Kader Tuasamu, S.Sos, M. Si Bappeda Litbang Kabupaten Buru Selatan Kepala Badan
3 H. Sowakil Disperindag Kabupaten Buru Selatan Kepala Dinas
4 Cones A. Ahetapy Setda Bagian Ekbang Kabupaten Buru Selatan Kabag
2. Kabupaten Buru
1 Adolof Pokar, S. Pi, M. Si. Bapelitbang Kabupaten Kepulauan Aru Kepala Badan
2 Jacobis M. Siarukin Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Kepulauan Aru Kepala Dinas
3 Ambram L. O. Tabela Disperindag Kabupaten Kepulauan Aru Kepala Dinas
Pieter Galanggaga Bagian Perekonomian Setda Kabupaten Kepulauan Kabag
4
Aru
Ucok Poltak Hutasulu, ST Setda Bagian Ekokesra Kabupaten Kepulauan Kabag Ekokesra
1
Tanimbar
Ambrosius P. Sabeno, S. Dinas Koperasi, UKM, dan Transmigrasi Kabupaten Kepala Dinas
2
Pi. Kepulauan Tanimbar
3 Godelifa Rambalak Disperindagnaker Kabupaten Kepulauan Tanimbar Kasi Sarana Industri
Zakarias Lamere, S. Sos, Bappeda Kabupaten Kepulauan Tanimbar Sekretaris
4
M. Si.
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 405
DI PROVINSI MALUKU 2021
Melwaar J. Untajana, SE Disperindagkop dan UKM Kabupaten Maluku Barat Kepala Dinas
1
Daya
2 Hendrikus Torimtubun BRI Kabupaten Maluku Barat Daya Mantri
Godlief C. Johansz Bagian Ekonomi dan SDA Setda Kabupaten Maluku Kabag
3
Barat Daya Perekonomian
4 Decky Rachil Bappeda Kabupaten Maluku Barat Daya Kasubid PKPP
Nawiri Manuputty Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Seram Bagian PIRU
1
Barat
2 Drs. Soleman Kibas Disperindag Kabupaten Seram Bagian Barat Kepala Dinas
3 Aziz Silkow, S. KM, M. Kes. Bagian Ekonomi Setda Kabupaten Seram Bagian Barat Kepala Bagian
Drs. James Riklof Kapuate, Bappeda Kabupaten Seram Bagian Barat Kepala Badan
4
M. Si.
406 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
3 Ridwan A. Fadirubun, SE, M. Ec. Dev Dinas Koperasi dan UKM Kota Tual Kepala Dinas
4 Darmawati Amir Disperindag Kota Tual Kepala Dinas
PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM 407
DI PROVINSI MALUKU 2021
1 Kader Tuasamu, S. Sos, M. Si. Bappeda Litbang Kabupaten Buru Selatan Kepala Badan
2 Hamis Sowakil, S. E. Disperindag Kabupaten Buru Selatan Kepala Dinas
3 Cones A. Ahetapy Setda Bagian Ekbang Kabupaten Buru Selatan Kabag
Rachmat Dasuki, SIP Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Buru Kepala Dinas
4
Selatan
5 Arwan Wally, S. Pi, M. Si. Dinas Perikanan Kabupaten Buru Selatan Kabid
6 Yukhce A. L. Bank Maluku Malut Kabupaten Buru Selatan Account Officer
7 Idris Loilatu, S. P, M.Si. Dinas Pertanian Kabupaten Buru Selatan Kepala Dinas
2. Kabupaten Buru
Ucok Poltak Hutasulu, ST Setda Bagian Ekokesra Kabupaten Kepulauan Kabag Ekokesra
1
Tanimbar
2 Zakarias Lamere, S. Sos, M. Si. Bapelitbang Kabupaten Kepulauan Tanimbar Sekretaris
Jacobis M. Siarukin Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Kepulauan Kepala Dinas
3
Tanimbar
4 Ir. Alowesivs Batkombaka Dinas Perikanan Kabupaten Kepulauan Tanimbar Kepala Dinas
5 J.A. Watumlawar, S. P, M. Si. Dinas Pertanian Kabupaten Kepulauan Tanimbar Kepala Dinas
1 Josep Narulaitta BRI Piru Kabupaten Seram Bagian Barat Kepala Unit
Drs. James Riklof Kapuate, M. Bappeda Kabupaten Seram Bagian Barat Kepala Badan
2
Si.
3 Josep Sapasuru, S.P, M. PA. Dinas Perikanan Kabupaten Seram Bagian Barat Kepala Dinas
4 Masnyur Tianotak, S. P. Dinas Pertanian Kabupaten Seram Bagian Barat Kepala Dinas
Nawiri Manuputty Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Seram Kepala Dinas
5
Bagian Barat
Hasanudin Sysilama, S. M, M, Si. Disperindag Dan TK Kabupaten Seram Bagian Kepala Dinas
6
Barat
Fransina Urlialy Setda Bagian Ekonomi Kabupaten Seram Kabag
7
Bagian Barat
RAmli Sibualamu, S. Pi, M. Dinas Perikanan Kabupaten Seram Bagian Timur Kepala Dinas
1
Si.
2 Hasanuddin Kilian Dinas Pertanian Kabupaten Seram Bagian Timur Kepala Dinas
Zakiah Madaul Diskoperindag Kabupaten Seram Bagian Timur Kabid
3
Meteorologi Legal
4 A.Marasabessy Bank Maluku Malut Kabupaten Seram Bagian Timur Pemimpin Cabang
Yusra Sikdewa Setda Bagian Ekbang Kabupaten Seram Bagian Kasubag SDA
5
Timur
410 PENELITIAN PENGEMBANGAN KPJU UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2021
Ir. John D. Latuimamaho, M. Setda Bagian Perekonomian dan SDA Kota Kabag
1
Si Ambon
2 Feberien Maail Dinas Perikanan Kota Ambon Kepala Dinas
Ir. J. D. Latuihamalli, M. Si. Bagian Perekonomian dan SDA Setda Kota Kabag
1
Tual
2 Feberien Maail Dinas Perikanan Kota Tual Kepala Dinas
Maya Marasabessy Dinas Perindag Kota Tual Kasi Industri Agro &
3
Kimia
4 Saadiah Ely Bank Maluku Kota Tual Kasubid PK
5 John Panuru Dinas Pertanian Kota Tual Kasie
6 Ansye Horhoruw, SE, M. Si. Bappeda Kota Tual Kabid Perekonomian
7 P. H. Paliama Dinas Koperasi dan UKM Kota Tual Kabid UKM