DISUSUN OLEH :
FACHRUL UMAM AIDIL FITRA
18521065
Tersusunnya makalah ini tak lepas dari bantuan dari berbagai pihak sehingga bisa
memperlancar dan memaksimalkan pembuatan makalah ini. Penulis menyadari masih ada
kekurangan dalam makalah ini,maka dari itu kritik dan saran yang bersifat membangun
penulis harapkan sebagai sarana evaluasi kesempurnaan dalam penulisan tugas makalah ini.
Mudah-mudahahan makalah ini dapat bermanfaat bagi pembelajaran PKN dan bagi seluruh
pembaca.
Syukron,
Penulis
i
DAFTAR ISI
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Keuangan & Hutang Negara ……………........................................... 2 - 3
B. Jenis Hutang dan Dampak dari Terjadinya Hutang di Suatu Negara .................... 4 - 7
C. Permasalahan yang Tengah Terjadi Menjelang Pilpres 2019 ............................... 7 – 8
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keuangan negara merupakan sektor yang sangat penting dalam perekonomian,
pembanguanan infrastruktur suatu negara. Sektor keuangan dianggap sebagai sektor
yang mampu menjadi momok dalam suatu negara, baik dari segi pendapatan maupun
segi pengeluaran. Keuangan menjadi penolong bagi perekonomian suatu negara,serta
penolong bagi infrastruktur negara dengan pemasukan negara melalui pebayaran
pajak serta pengeluaran negara dengan pembangunan banyak infrastruktur yang masih
terbengkalai sehingga pemerintah banyak memberikan kebijaksanaan- kebijaksanaan
tentang sektor keuangan ini.
Keuangan negara adalah semua hak dan kewajiban negara yang dapat dinilai
dengan uang, serta segala sesuatu baik berupa uang maupun berupa barang yang dapat
dijadikan milik negara berhubung dengan pelaksanaan hak dan kewajiban tersebut,
termasuk kegiatan rancang bangun dan perekayasaan industri.
Dalam pengaplikasiaan keuangan negara ini memiliki suatu pemikiran dan
upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmaniah maupun rohaniah
negara pada khususnya, dan manusia pada umumnya, untuk menuju masyarakat adil
dan makmur.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud Keuangan & Hutang Negara
2. Apa saja Jenis hutang dan dampak dari terjadinya Hutang di suatu negara
3. Bagaimana Permasalahan yang tengah terjadi menjelang pilpres 2019
4. Tujuan
1. Mengetahui yang dimaksud Keuangan & hutang negara
2. Mengetahui jenis hutang dan dampak dari terjadinya hutang di suatu negara
3. Mengetahui permasalahan yang tengah terjadi menjelang pilpres 2019
5. Manfaat
Adapun manfaat dalam pembuatan makalah ini yaitu sebagai wawasan seluruh warga
di indonesia betapa pentingnya mengetahui mengenai keuangan negara dan dampak
terhadap hutang negara itu sendiri
BAB II
PEMBAHASAN
1
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) menyelenggarakan pemerintahan
Negara dan pembangunan nasional untuk mencapai masyarakat yang adil, makmur,
dan sejahtera berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945. Dalam rangka pencapaian tujuan bernegara inilah, negara
menyelenggarakan fungsi pemerintahan dalam berbagai bidang, sehingga
berkonsekuensi pada timbulnya hak dan kewajiban negara, termasuk berkaitan dengan
keuangan negara. Khususnya di Indonesia, pengertian keuangan negara dapat
ditemukan pada Undang-undang (UU) No. 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara
dan UU No. 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
Dalam UU No. 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara, khususnya pasal 1 ayat 1
dinyatakan bahwa pengertian Keuangan Negara adalah semua hak dan kewajiban
negara yang dapat dinilai dengan uang, serta segala sesuatu baik berupa uang maupun
berupa barang yang dapat dijadikan milik negara berhubung dengan pelaksanaan hak
dan kewajiban tersebut.
Untuk memahami pengertian di atas, maka keuangan negara dapat dilihat dari
berbagai pendekatan berikut ini, yaitu:
1. Dari sisi obyek, Keuangan Negara merupakan semua hak dan kewajiban negara
dalam menyelenggarakan fungsi pemerintahan yang dapat dinilai dengan uang,
misalnya: kebijakan pemberian ataupun pengurangan subsidi Bahan Bakar
Minyak (BBM) dan kebijakan pemungutan pajak terhadap rakyat, serta segala
sesuatu baik berupa uang maupun barang yang dapat dijadikan milik negara
berhubung dengan pelaksanaan hak dan kewajiban tersebut, misalnya: dana
Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan kendaraan dinas pejabat negara atau
pemerintahan.
2. Dari sisi subyek, Keuangan Negara merupakan seluruh obyek keuangan negara
yang dimiliki negara, dan/atau dikuasai oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah
Daerah, Perusahaan Negara/Daerah, dan badan lain yang ada kaitannya dengan
keuangan negara, misalnya: uang yang ada di kas negara dan barang-barang yang
dimiliki oleh pemerintah daerah.
3. Dari sisi proses, Keuangan Negara merupakan seluruh rangkaian kegiatan yang
berkaitan dengan pengelolaan obyek keuangan negara mulai dari perumusan
kebijakan, penetapan regulasi, penyusunan Anggaran Pendapatan Belanja
Negara/Daerah (APBN/APBD) sampai dengan pertanggungjawaban
APBN/APBD.
4. Dari sisi tujuan, Keuangan Negara meliputi seluruh kebijakan, kegiatan dan
hubungan hukum yang berkaitan dengan pemilikan dan/atau penguasaan obyek
keuangan negara dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan negara.
2
2. Berada dalam penguasaan, pengurusan, dan pertanggungjawaban Badan Usaha
Milik Negara/Daerah (BUMN/BUMD), yayasan, badan hukum, dan perusahaan
yang menyertakan modal negara, atau perusahaan yang menyertakan modal pihak
ketiga berdasarkan perjanjian dengan Negara.
Dari kedua pengertian keuangan negara tersebut maka dapat disimpulkan bahwa
keuangan negara tidak hanya terbatas pada uang semata, tetapi termasuk segala hak
dan kewajiban negara (dalam bentuk apapun) yang dapat dinilai dengan uang, serta
segala sesuatu yang dapat dijadikan milik negara, baik yang berada dalam penguasaan
pemerintah maupun penguasaan pihak lain selain pemerintah.
Utang atau dalam konteks ini utang negara berdasarkan Undang-Undang nomor 1
tahun 2004 merupakan jumlah uang yang wajib dibayar pemerintah pusat dan/atau
kewajiban pemerintah pusat yang dapat dinilai dengan uang berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku, perjanjian, atau berdasarkan sebab lain yang sah.
Utang sering kali menjadi permasalahan yang pelik dalam lingkup nasional, karena
telah tertanam dalam benak mayoritas masyarakat sebuah doktrin general yang
memberikan sinyal buruk terhadap utang, khususnya utang negara. Namun ternyata
utang merupakan salah satu bagian penting dalam menetapkan kebijakan fiskal
(APBN) dimana juga merupakan begian dari suatu sistem besar yang disebut
pengelolaan ekonomi. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau yang biasa
disingkat APBN merupakan rencana keuangan tahunan pemerintah pusat yang
disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). APBN memuat rincian yang
sistematis atas rencana pendapatan yang akan diterima dan nilai pagu maksimal yang
akan dibelanjakan oleh negara. APBN Indonesia hingga kini masih menerapkan
sistem penganggaran defisit. Hal inilah yang menyebabkan terdapat kolom
pembiayaan dalam APBN untuk mengisi nilai pendapatan pembiayaan (netto) yang
diperlukan untuk menutupi kekurangan pendapatan negara. Untuk menutupi
kekurangan pendapatan negara tersebut banyak cara yang dapat dipilih dari sekian
banyak opsi seperti penjualan aset yang dimiliki, utang dan lainnya. Namun dari
semuanya itu, utang (terlepas apapun jenisnya) merupakan instrumen yang paling
sering digunakan pemerintah dalam pelaksanaan APBN, karena memiliki tingkat
risiko yang dapat dikendalikan, tingkat fleksibilitas yang tinggi (dari segi waktu, jenis
dan sumbernya), dan kapasitas yang sangat besar.
3
Dapat berasal dari World Bank, Asian Development Bank, Islamic
Development Bank dan kreditor bilateral (Jepang, Jerman, Perancis dll), serta
Kredit Ekspor. Pinjaman luar negeri ini terbagi lagi menjadi dua jenis, yaitu :
a. Pinjaman Program:
Untuk budget support dan pencairannya dikaitkan dengan pemenuhan
Policy Matrix di bidang kegiatan untuk mencapai MDGs (pengentasan
kemiskinan, pendidikan, pemberantasan korupsi), pemberdayaan
masyarakat, policy terkait dengan climate change dan infrastruktur.
change dan infrastruktur.
b. Pinjaman Proyek :
Untuk pembiayaan proyek infrastruktur di berbagai sektor (perhubungan,
energi, dll); proyek-proyek dalam rangka pengentasan kemiskinan
(PNPM).
2. Pinjaman Dalam Negeri
a. Peraturan Pemerintah (PP) No.: 54 Tahun 2008 Tentang Tata Cara
Pengadaan dan Penerusan Pinjaman Dalam Negeri oleh Pemerintah ;
b. Berasal dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN); Pemerintah Daerah,dan
Perusahaan Daerah;
c. Untuk membiayai kegiatan dalam rangka pemberdayaan industri dalam
negeri dan pembangunan infrastruktur untuk pelayanan umum; kegiatan
investasi yang menghasilkan penerimaan.
Surat Berharga Negara (SBN) dalam Rupiah dan valuta asing, tradable & non-
tradable, fixed & variable :
1. Surat Utang Negara (SUN)
a. Surat Perbendaharaan Negara (SPN/T-Bills): SUN jangka pendek (s.d. 12
bulan);
b. Obligasi Negara (> 1 thn)
c. Coupon Bond
d. Tradable: ORI, FR/VR bond, Global bond
e. Non tradable: SRBI untuk BLBI, dan Surat Utang/SU ke BI untuk
penyehatan dan restrukturisasi perbankan
f. Zero coupon
4
kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat menjadi menurun. Selain hutang luar
negeri yang menghambat pembangunan ekonomi di Indonesia yaitu faktor nasib
pembangunan yaitu pengangguran dan pengerjaan proyek-proyek pembangunan yang
berkaitan dengan kehidupan massal masyarakat .
Namun bagi yang mendapatkan pekerjaan di kota kota besar tersebut tentunya
akan menaikkan pajak penghasilan bagi kota dan negara. Akan tetapi hal tersebut
tidaklah sehat karena kesenjangan akan meningkat antara orang orang di kota dan di
daerah. Seharusnya pemerintah membuat , membuka, dan menyediakan lapangan
pekerja di daerah-daerah agar lapangan pekerjaan di Indonesia dapat merata dan
distribusi pendapatan pun merata serta pajak penghasilanpun dapat merata. Bagi pihak
swasta pun yang berpusat di kota juga membuka lapangan pekerjaan di daerah-daerah
agar kesenjangan antara kota dan daerah berkurang dan distribusi pendapatan dan
pajak penghasilan merata di berbagai daerah.
Dampak hutang luar Negeri Indonesia di lihat dampak positifnya dalam jangka
pendek, utang luar negeri sangat membantu pemerintah Indonesia dalam upaya
menutup defisit anggaran pendapatan dan belanja negara, yang diakibatkan oleh
pembiayaan pengeluaran rutin dan pengeluaran pembangunan yang cukup besar.
Dengan adanya utang luar negeri membantu pembangunan negara Indonesia, dengan
5
menggunakan tambahan dana dari negara lain. Laju pertumbuhan ekonomi dapat
dipacu sesuai dengan target yang telah ditetapkan sebelumnya.
Selain itu, hutang luar negeri bisa memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Membantu dan mempermudah negara untuk melakukan kegiatan ekonomi.
2. Sebagai penurunan biaya bunga APBN
3. Sebagai sumber investasi swasta
4. Sebagai pembiayaan Foreign Direct Investment (FDI) dan kedalaman pasar modal
5. Berguna untuk menunjang pembangunan nasional yang dimiliki oleh suatu negara
Di lihat dampak negatifnya dalam jangka panjang utang luar negeri dapat
menimbulkan berbagai macam persoalan ekonomi negara Indonesia, salah satunya
dapat menyebabkan nilai tukar rupiah jatuh (Inflasi). Utang luar negeri dapat
memberatkan posisi APBN RI, karena utang luar negeri tersebut harus dibayarkan
beserta dengan bunganya. Negara akan dicap sebagai negara miskin dan tukang utang,
karena tidak mampu untuk mengatasi perekonomian negara sendiri, (hingga
membutuhkan campur tangan dari pihak lain).
7
Ia menyebut Indonesia termasuk dalam kategori investment grade oleh
lembaga rating Moodys, Fitch, S&P, RNI dan Japan Credit Rating Agency "Dengan
peringkat tersebut adalah salah menyatakan utang negara sudah dalam stadium lanjut.
Yang benar adalah kondisi keuangan negara dalam keadaan sehat dan bugar.
Seharusnya semua calon presiden menyampaikan informasi yang benar pada rakyat,
bukan ucapan menyesatkan dan bahkan bertujuan menakut-nakuti rakyatnya,"
katanya. Merujuk dari data APBN Kita, utang Indonesia terdiri dari pinjaman, yang
terdiri dari pinjaman luar negeri dan pinjaman dalam negeri, (18,23%) dan Surat
Berharga Negara (81,77%).
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Keuangan suatu negara dikatakan sehat dan bugar apabila angka hutang yang
dikeluarkan oleh negara tidak lebih dari 50% masih di batas wajar. Indonesia saat ini
berada di anga 29.98% artinya keuangan Indonesia masih dalam keadaan sehat. Namun
disatu sisi terkadang ketika kita mendengar kata hutang yang terbesit ialah gimana cara
membayarnya dan hanya diliat dari jumlah nominal yang dikeluarkan negara. Hutang
8
bisa dibebaskan karena pembangunan infrastruktur negara yang membeli bahan baku
dari negara lain tetapi masyarakat menganggap bahwasannya hal itu tidaklah terlalu
penting, karena bagi mereka Indonesia harus tidak mempunyai hutang agar masyarakat
Indonesia menjadi masyarakat yang sejahtera, Makmur di segala aspek terutama di aspek
perekenomian bangsa . baik dalam negeri maupun luar negeri.
B. Saran
Sebagai warga masyarakat yang menjunjung tinggi aspek persatuan dan kesatuan
NKRI ini , semoga Indonesia kedepannya lebih baik dari tahun tahun sebelumnya dan
juga hutang yang dikeluarkan oleh negara tidak begitu melejit sehingga kami sebagai
warga Indonesia yakin akan kinerja pemerintahan yang selama ini dianggap hanya
sebelah mata.
9
DAFTAR PUSTAKA
https://andichairilfurqan.wordpress.com/2012/05/23/pengertian-keuangan-negara/
https://www.warsidi.com/2010/01/keuangan-negara-definisi-menurut-uu-no.html
https://shareshareilmu.wordpress.com/2012/09/18/pengertian-fungsi-tujuan-dan-jenis-jenis-
utang-negara/
https://rajawalisiber.com/dampak-positif-negatif-negara-dan-rakyat-indonesia-terlilit-hutang/
https://www.kompasiana.com/elsafanpakpahan/58ff28bcb392733c182b4d7b/utang-dan-
dampaknya-bagi-negara
https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-47067217
iii