Anda di halaman 1dari 38

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul

Sektor Keuangan, Sub Sektor Perantara Keuangan, Profesi Kepala KJK.SP02.013.01


Cabang/Manajer Koperasi Jasa Keuangan (KJK)

KATA PENGANTAR

KJK setidaknya memiliki tiga elemen pokok yang saling melengkapi satu dengan
yang lainnya sehingga KJK dapat dioperasikan, yakni: organisasi sebagai wadah
kegiatan, sumber daya manusia sebagai pelaksana yang akan melaksanakan
kegiatan dan dana sebagai sarana penunjang kegiatan. Elemen yang terakhir
seringkali dijadikan sumber masalah termasuk dalam kegagalan KJK. Padahal tidak
selamanya dana sebagai masalahnya. KJK memiliki dana banyak, tetapi kompetensi
sumber daya manusia tidak sesuai dengan tuntutan standar kerja KJK. Bisa juga
terjadi dana cukup, sumber daya manusia kompeten, tetapi tidak ada sistem
pengendalian yang jelas.

Untuk mengelola KJK yang sehat, harus didukung oleh seperangkat peraturan dan
kebijakan yang reasinable dan implemented yang didukung dengan penerapan
sistem pengendaliain intern, sehingga semua transaksi kegiatan jasa keuangan
harian, bulanan dan tahunan terkendali secara sistemik, artinya apabila terjadi
kesalahan catatan dan atau penyimpangan segera dapat diketahui dan diluruskan
secara dini melalui SISTEM PENGENDALIAN INTERN (SPI). yang berfungsi untuk
mengendalikan kegiatan dalam KJK. Kegiatan pengendalian intern harus dilakukan
secara rutin agar tujuan KJK yang telah ditetapkan oleh rapat anggota dapat tercapai
dengan baik.

Jakarta, 04 Februari 2008

Judul Modul : Melaksanakan Pengendalian Intern Halaman: 1 dari 38


Koperasi Jasa Keuangan
Buku Informasi Versi : 10/8/2021
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Keuangan, Sub Sektor Perantara Keuangan, Profesi Kepala KJK.SP02.013.01
Cabang/Manajer Koperasi Jasa Keuangan (KJK)

DAFTAR ISI

Kata Pengantar.......................................................................................................1
Daftar Isi..................................................................................................................2
Standar Kompetensi...............................................................................................3
Pendahuluan...........................................................................................................5
a. Pengendalian Intern KJK....................................................................................5
b. Beberapa Pengertian dalam Pengendalian Intern..............................................7

Bab. I. Menyiapkan Pelaksanaan Pengendalian Intern.........................................8


1.1. Mengidentifikasi Peraturan, Kebijakan, Sistem dan Prosedur
Organisasi...........................................................................................8
1.2. Menyiapkan Program dan Kertas Kerja Pengendalian Intern ..........15

Bab.II. Melaksanakan Pengendalian Intern..........................................................19


2.1. Bukti-bukti Transaksi Kas dan Non Kas............................................19
2.2. Penempatan dan Pelaksanaan Tugas Masing-masing SDM............20
2.3. Pelaksanaan Kebijakan, Perlakuan Akuntansi dan Laporan
Keuangan...........................................................................................22
2.4. Pelaksanaan Program Kerja dan RAPB ...........................................23
2.5. Pengendalian Terhadap Pengelolaan Operasi................................23

Bab.III. Menangani Tindakan Penyimpangan.....................................................29


3.1 Pemeriksaan Kegiatan Penyimpangan ............................................29
3.2 Pemeriksaan dan Koreksi Terhadap Potensi Terjadinya Tindak
Penyimpangan ..................................................................................30
3.3 Evaluasi Tindakan Penyimpangan ...................................................31

Bab.IV. Melaporkan Hasil Pelaksanaan Pengendalian Intern............................32


4.1 Format laporan ...............................................................................32
4.2 Laporan Pelaksanaan Pengendalian Intern....................................32

Sumber-sumber Kepustakaan (Buku Informasi)..................................................35

Judul Modul : Melaksanakan Pengendalian Intern Halaman: 2 dari 38


Koperasi Jasa Keuangan
Buku Informasi Versi : 10/8/2021
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Keuangan, Sub Sektor Perantara Keuangan, Profesi Kepala KJK.SP02.013.01
Cabang/Manajer Koperasi Jasa Keuangan (KJK)

Standar Kompetensi

Kode Unit : KJK.SP02.013.01


Judul Unit : Melaksanakan Pengendalian Intern
Deskripsi Unit : Unit ini berhubungan dengan keterampilan, pengetahuan dan sikap
kerja yang dibutuhkan dalam melaksanakan pengendalian intern
pada Koperasi Jasa Keuangan.
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1 Menyiapkan 1.1 Peraturan, kebijakan, sistem dan prosedur
Pelaksanaan organisasi diidentifikasi.
Pengendalian Intern 1.2 Program dan kertas kerja pengendalian intern
disiapkan.
2 Melaksanakan 2.1 Bukti-bukti transaksi kas dan non kas diverifikasi.
Pengendalian Intern 2.2 Penempatan dan pelaksanaan tugas masing-
masing SDM dievaluasi.
2.3 Pelaksanaan kebijakan, perlakuan akuntansi dan
laporan keuangan diteliti.
2.4 Pelaksanaan Program Kerja dan RAPB dievaluasi.
2.5 Pengendalian terhadap pengelolaan operasi
dilaksanakan.
3 Menangani Tindakan 3.4 Kegiatan penyimpangan diperiksa.
Penyimpangan 3.5 Pemeriksaan dan koreksi terhadap potensi
terjadinya tindak penyimpangan dilaksanakan.
3.6 Tindakan penyimpangan dievaluasi.
4. Melaporkan Hasil 4.1 Format laporan disiapkan.
Pelaksanaan 4.2 Laporan pelaksanaan pengawasan intern.
Pengawasan Intern

Batasan Variabel
1. Kontek variabel :
Unit ini berlaku untuk menyiapkan, melaksanakan, menangani dan melaporkan hasil pelaksanaan
pengendalian intern, yang digunakan untuk melaksanakan pengawasan intern pada Koperasi
Jasa Keuangan.
2. Perlengkapan untuk melaksanakan pengendalian intern pada Koperasi Jasa Keuangan,
mencakup :
2.1 Program kegiatan pelaksanaan pengendalian intern
2.2 Format kertas kerja pengendalian intern
2.3 Mesin hitung/kalkulator.
2.4 Komputer dan printer.
2.5 Alat komunikasi.
2.6 Alat tulis kantor.
3. Tugas pekerjaan untuk melaksanakan pengendalian intern pada Koperasi Jasa Keuangan
meliputi :
3.1 Menyiapkan pelaksanaan pengendalian intern.
3.2 Melaksanakan pengendalian intern.
3.3 Menangani tindakan penyimpangan.
3.4 Melaporkan hasil pelaksanaan pengawasan intern.
4. Peraturan untuk melaksanakan pengendalian intern pada Koperasi Jasa Keuangan adalah :
4.1 Undang-undang nomor 25 Tahun 1992 tentang perkoperasian
4.2 PP. Nomor 9 Tahun 1995 tentang Pelaksanaan kegiatan usaha simpan pinjam oleh
koperasi
4.3 Keputusan Menteri Koperasi dan PKM nomor 351/Kep/M/XII/1998 tentang Petunjuk
pelaksanaan kegiatan usaha simpan pinjam oleh koperasi

Judul Modul : Melaksanakan Pengendalian Intern Halaman: 3 dari 38


Koperasi Jasa Keuangan
Buku Informasi Versi : 10/8/2021
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Keuangan, Sub Sektor Perantara Keuangan, Profesi Kepala KJK.SP02.013.01
Cabang/Manajer Koperasi Jasa Keuangan (KJK)

4.4 Keputusan Menteri Koperasi dan UKM nomor 91/Kep/M.KUKM/IX/2004 tentang Petunjuk
pelaksanaan kegiatan usaha Koperasi Jasa Keuangan Syariah.
4.5 Keputusan Menteri Koperasi dan UKM nomor 96/Kep/M.KUKM/IX/2004 tentang Pedoman
Standar Operasional Manajemen Koperasi Simpan Pinjam dan Unit Simpan Pinjam
Koperasi.
4.6 Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan ketentuan khusus lain yang berlaku di
masing-masing KJK.
4.7 Standar Operasional Prosedur (SOP)

Panduan Penilaian
1. Penjelasan prosedur penilaian :
Alat, bahan dan tempat penilaian serta unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya yang
mungkin diperlukan sebelum menguasai unit kompetensi ini dengan unit-unit kompetensi yang
terkait :
KJK.SP01.005.01 : Melaksanakan prinsip-prinsip manajemen SDM
KJK.SP02.004.01 : Mengerjakan buku besar dan buku pembantu
2. Kondisi penilaian :
2.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas
tercapainya kompetensi tersebut yang terkait dengan penyiapan, pelaksanaan, Penanganan
dan pelaporan hasil pelaksanaan pengendalian intern.
2.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara : lisan, tertulis, demonstrasi/praktek, dan simulasi di
workshop dan atau di tempat kerja.
3. Pengetahuan yang dibutuhkan :
Pengetahuan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut :
3.1 Dasar-dasar akuntansi
3.2 Dasar-dasar perkoperasian
3.3 Sistem komputerisasi akuntansi
3.4 Manajemen audit
3.5 Sistem akuntansi
3.6 Interpersonal skill
4. Keterampilan yang dibutuhkan :
Keterampilan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut :
4.1 Membaca dan menganalisis laporan keuangan
4.2 Melakukan interpersonal
4.3 Mengevaluasi pelaksanaan Standar Operasional Manajemen (SOM) dan Standar
Operasional Prosedur (SOP)
4.4 Membandingkan realisasi terhadap RAPB.
4.5 Memverifikasi dokumen transaksi keuangan
4.6 Membuat laporan hasil pelaksanaan pengendalian intern.
5. Aspek kritis :
Aspek kritis yang merupakan kondisi kerja untuk diperhatikan dalam mendukung unit kompetensi
ini, sebagai berikut :
5.1 Mengidentifikasi penyimpangan.
5.2 Kinerja karyawan.
5.3 Ressitensi dari subyek pemeriksaan

Kompetensi Kunci
NO. KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT TINGKAT
1. Mengumpulkan, mengorganisir, dan menganalisis informasi 2
2. Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 2
3. Merencanakan dan mengorganisasikan aktivitas-aktivitas 2
4. Melakukan kerja sama dengan orang lain dan kelompok 2
5. Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 2
6. Memecahkan masalah 2
7. Menggunakan teknologi 1

Judul Modul : Melaksanakan Pengendalian Intern Halaman: 4 dari 38


Koperasi Jasa Keuangan
Buku Informasi Versi : 10/8/2021
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Keuangan, Sub Sektor Perantara Keuangan, Profesi Kepala KJK.SP02.013.01
Cabang/Manajer Koperasi Jasa Keuangan (KJK)

PENDAHULUAN

a. Pengendalian Intern KJK


KSP/USP-Koperasi, Koperasi Kredit dan Koperasi Jasa Keuangan Syariah (istilah
generiknya adalah Koperasi Jasa Keuangan) yang bergerak di sektor jasa
keuangan mempunyai kedudukan sangat sentral dalam menunjang
pemberdayaan ekonomi rakyat di sektor riil dengan tujuan untuk meningkatkan
pelayanan dan kesejahteraan para anggota/calon anggota. Koperasi Jasa
Keuangan (KJK) berperan sebagai penghimpun, pengelola dana untuk disalurkan
guna membiayai dan mengembangkan usaha ekonomi anggota/calon anggota di
semua sektor dan kebutuhan lainnya. Untuk dapat melakukan ekspansi
penyaluran pinjaman/pembiayaan kepada anggota/calon anggota, di samping
memupuk permodalan sendiri dapat melakukan penghimpunan dana dalam
bentuk produk tabungan dan simpanan berjangka serta dapat memupuk dana
yang berasal dari modal penyertaan.

Usaha penghimpunan simpanan anggota hanya dapat berhasil apabila


penyimpan dan calon penyimpan mempunyai kepercayaan yang tinggi terhadap
keamanan dananya yang tersimpan pada KJK. Untuk itu pengelolaan KJK harus
dikelola secara kompeten dengan berpegang teguh pada prinsip-prinsip koperasi
dan prudential (kehati – hatian) serta pengelolaan yang sehat, sehingga KJK
senantiasa dapat memenuhi layanan terbaiknya sekaligus memberikan
keuntungan yang lebih menarik.

Dalam melaksanakan pengendalian intern, seorang manager harus memiliki


keterampilan, sikap kerja dan pengetahuan yang harus dikuasainya, yaitu
meliputi :
 Dasar-dasar akuntansi, sistem dan prosedur serta sistem
komputerisasi akuntansi yang digunakan KJK dalam menerapkan pembukuan.
 Dasar-dasar perkoperasian, dengan pertimbangan bahwa lembaga
yang menjalankan kegiatan usaha jasa keuangan adalah menggunakan
entitas ”Koperasi”.
 Manajemen audit, merupakan modal dasar dan sebagai alat yang
dapat digunakan untuk melaksanakan kegiatan pengendalian dan
pemeriksaan transaksi – transaksi laporan keuangan.
 Interpersonal skill sangat menunjang dalam pelaksanaan
pengendalian, karena interpersonal skill merupakan suatu keahlian khusus

Judul Modul : Melaksanakan Pengendalian Intern Halaman: 5 dari 38


Koperasi Jasa Keuangan
Buku Informasi Versi : 10/8/2021
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Keuangan, Sub Sektor Perantara Keuangan, Profesi Kepala KJK.SP02.013.01
Cabang/Manajer Koperasi Jasa Keuangan (KJK)

yang dikuasai seseorang yang dapat menunjang percepatan perolehan data


yang dibutuhkan dari pihak – pihak terkait.
Keterkaitan dasar-dasar manajemen KJK terhadap pengendalian intern pada
KJK, sebagai berikut :
a. Perencanaan pengelolaan organisasi dan manajemen KJK
b. Pengorganisasian struktur organisasi KJK
c. Pengarahan sumber daya organisasi KJK
d. Pengawasan penyelenggaraan organisasi KJK

Keterkaitan unit kompetensi ”melaksanakan prinsip-prinsip manajemen SDM”


dengan unit kompetensi ”melaksanakan pengendalian intern” pada Koperasi Jasa
Keuangan ini adalah terletak pada pekerjaan yang saling mendukung (terkait) dan
bersifat langsung, yaitu : elemen ”pengawasan penyelenggaraan organisasi
KJK”. Pada pekerjaan / elemen di atas mengandung maksud bahwa pengelolaan
operasional KJK harus didukung dengan suatu sistem dan prosedur yang dapat
mencegah kemungkinan terjadinya penyimpangan pada KJK.

Keterkaitan mengerjakan buku besar dan buku pembantu terhadap pengendalian


intern pada KJK, sebagai berikut :
a. Menyiapkan pekerjaan buku besar dan buku pembantu
b. Menyusun buku besar dan buku pembantu
c. Melaporkan hasil pengerjaan buku besar dan buku pembantu

Keterkaitan unit kompetensi ”mengerjakan buku besar dan buku pembantu”


dengan unit kompetensi ”melaksanakan pengendalian intern” pada koperasi jasa
keuangan ini adalah terletak pada pekerjaan yang saling mendukung (terkait) dan
bersifat langsung, yaitu : elemen ”menyusun buku besar dan buku pembantu”
Pada pekerjaan / elemen tersebut mengandung maksud bahwa semua transaksi
keuangan yang dicatat melalui kas dan non kas, secara prosedural ditindaklanjuti
dengan memasukkannya ke dalam buku besar dan buku pembantu. Kebenaran
data terjadinya pemindahan kas dan non kas ke dalam.buku besar dan buku
pembantu hanya dapat dibuktikan oleh unit kompetensi melaksanakan
pengendalian intern pada KJK.

Setelah mempelajari modul melaksanakan pengendalian intern peserta mampu :


 Menyusun perencanaan Pengendalian Intern
 Melaksanakan Pengendalian Intern
 Menangani Tindakan Penyimpangan
Judul Modul : Melaksanakan Pengendalian Intern Halaman: 6 dari 38
Koperasi Jasa Keuangan
Buku Informasi Versi : 10/8/2021
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Keuangan, Sub Sektor Perantara Keuangan, Profesi Kepala KJK.SP02.013.01
Cabang/Manajer Koperasi Jasa Keuangan (KJK)

b. Beberapa Pengertian dalam Pengendalian Intern


 Koperasi Jasa Keuangan disingkat KJK adalah koperasi yang dalam
kegiatan usahanya menghimpun dana dari anggota dan calon anggota dan
menyalurkannya kembali dalam bentuk pinjaman kepada anggota dan calon
anggota serta masyarakat yang memenuhi persyaratan tertentu
 Pengendalian intern dapat mempunyai arti sempit dan luas :
a) Dalam arti sempit pengendalian intern merupakan pengecekkan,
penjumlahan baik jumlah mendaftar (cross footing) maupun penjumlahan
menurun (footing).
b) Dalam arti luas, pengendalian intern tidak hanya meliputi
pengecekkan tetapi meliputi semua alat-alat yang digunakan manajemen
untuk mengadakan pengawasan.
 Sistim Pengendalian Intern disingkat SPI, merupakan
rencana organisasi serta semua metode dan ketentuan – ketentuan yang
terkoordinir yang diatur dalam perusahaan untuk melindungi harta miliknya,
memeriksa kecermatan dan seberapa jauh data akuntansi dapat dipercaya,
meningkatkan efesiensi usaha dan mendorong ditaatinya kebijaksanaan
perusahaan yang telah digariskan
 Program Pemeriksaan adalah rangkaian yang sistimatik dari
langkah-langkah pemeriksaan untuk mencapai tujuan pemeriksaan. Program
pemeriksaan hendaknya disusun sesuai dengan tujuan yang ditetapkan dan
keadaan obyek pemeriksaan, luas sempitnya suatu program pemeriksaan
tergantung dari tujuan tersebut dan kondisi-kondisi yang ada.
 Tanggung jawab adalah tanggungjawab untuk menyusun
suatu sistem pengendalian intern itu terletak pada manajemen, begitu juga
halnya dengan kegiatan mengawasi sistem pengendalian intern itu sendiri

Judul Modul : Melaksanakan Pengendalian Intern Halaman: 7 dari 38


Koperasi Jasa Keuangan
Buku Informasi Versi : 10/8/2021
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Keuangan, Sub Sektor Perantara Keuangan, Profesi Kepala KJK.SP02.013.01
Cabang/Manajer Koperasi Jasa Keuangan (KJK)

BAB I
MENYIAPKAN PELAKSANAAN PENGENDALIAN INTERN

1.1. Mengidentifikasi Peraturan, Kebijakan, Sistem dan Prosedur


Organisasi
Sistem pengendalian intern itu meliputi : struktur organisasi dan semua cara-
cara serta alat-alat yang digunakan dengan tujuan untuk melindungi harta milik
KJK, pemeliharaan, ketelitian dan kecermatan data akuntansi, informasi
keuangan serta laporan-laporan, menanamkan dan meningkatkan efisiensi di
dalam operasional dan membantu menjaga dipatuhinya kebijakan manajemen
yang telah ditetapkan oleh pengurus KJK.

Tujuan "Pengendalian intern" adalah untuk memastikan bahwa KJK menerima


seluruh pendapatannya tanpa ada yang hilang akibat pemborosan, penipuan,
karyawan yang tidak jujur, atau hanya karena kesembronoan. Bahkan sebuah
KJK yang sehat dalam segala aspek dapat sangat rentan terhadap kegagalan
dari dalam karena kurangnya pengendalian intern.

Mengapa di KJK perlu SPI ?


Sistem Pengendalian Intern merupakan alat yang dapat digunakan untuk
mengendalikan manajemen dari penyalahgunaan wewenang dan prosedur
sehingga tingkat resiko yang mungkin terjadi dapat diminimalisir seefisien
mungkin, hal ini bisa terjadi karena dinamika personil dalam menjalankan
proses manajemen dan media akuntansi sewaktu-waktu dapat disalahgunakan
oleh siapapun yang terlibat dalam kegiatan dimaksud, oleh karenanya
penerapan kebijakan manajemen KJK harus didukung dengan sistem akuntansi
yang accountable dan responsible.

Sistem pengendalian intern yang baik mempunyai manfaat untuk :


1. Melindungi harta kekayaan perusahaan.
2. Pemeliharaan kecermatan dan ketelitian data akuntasi, informasi keuangan
serta laporan-laporan.
3. Menanamkan dan meningkatkan efisiensi dalam operasi.

Judul Modul : Melaksanakan Pengendalian Intern Halaman: 8 dari 38


Koperasi Jasa Keuangan
Buku Informasi Versi : 10/8/2021
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Keuangan, Sub Sektor Perantara Keuangan, Profesi Kepala KJK.SP02.013.01
Cabang/Manajer Koperasi Jasa Keuangan (KJK)

4. Mendorong dipatuhinya peraturan kebijakan manajemen yang telah


ditetapkan untuk memenuhi tujuan di atas terdapat beberapa elemen yang
merupakan ciri-ciri pokok dari suatu sistem pengendalian intern

Kegiatan usaha apapun jenisnya pasti mempunyai titik kerawanan. Titik


kerawanan tersebut dapat bersumber dari unsur intern maupun ekstern.

Unsur–unsur Intern
1. Adanya sifat manusia yang curang, ambisi, malas, ceroboh, mau menang
sendiri, sekongkol (kolusi)
2. Organisasi melibatkan banyak orang yang mempunyai karakter berbeda;
otoriter, demokratis, independen, laizes faire.
3. Harta kekayaan/ KJK relatif besar kecilnya nilai, tetap harus diamankan.
4. Kegiatan Usaha yang semakin kompleks, perlu diatur prosedur,
pelaksanaan dan otoritasnya.

Unsur-Unsur Ekstern
1. Adanya oknum yang selalu mencari keuntungan dengan memanfaatkan
kelemahan manajemen atau faktor-faktor lain.
2. Adanya kecenderungan dari oknum yang ingin mendahulukan
kepentingannya, antara lain :
a. Memperoleh haknya
b. Menolak tanggung jawab dan mengabaikan kewajibannya,
c. Prosedurnya mudah / cepat.
d. Harga murah.
e. Menolak dikenai sanksi dan lain sebagainya.

Ruang Lingkup SPI dapat dibagi menjadi dua bidang yakni SPI Manajemen
dan SPI Akuntansi :
1. Bidang SPI Manajemen : Tujuannya untuk memastikan apakah pelaksana
mentaati semua prosedur yang ada dengan benar?, apakah prosedur yang
ada telah menjamin efisiensi?. Sasarannya adalah “Tiga Tepat”, yakni :
1) Tepat Prosedur, dan juga dinilai dari kecepatan menyelesaikan pekerjaan
dan biaya lebih murah.

Judul Modul : Melaksanakan Pengendalian Intern Halaman: 9 dari 38


Koperasi Jasa Keuangan
Buku Informasi Versi : 10/8/2021
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Keuangan, Sub Sektor Perantara Keuangan, Profesi Kepala KJK.SP02.013.01
Cabang/Manajer Koperasi Jasa Keuangan (KJK)

2) Tepat Pelaksana, berpengetahuan dan trampil, dapat dinilai dari tingkat


kerajinan, ketelitian/kesalahan, kejujuran, jumlah pekerjaan yang
diselesaikan.
3) Tepat Otoritas, pemisahan wewenang, delegasi, tanggung jawab, dapat
dinilai dari tingkat kepemimpinan, tanggung jawab terhadap
pekerjaannya (dirinya) maupun pekerjaan bawahannya
2. Bidang SPI Akuntansi : Tujuannya untuk memastikan apakah semua
transaksi telah dicatat dengan benar sesuai PAI?, apakah Laporan
Keuangan telah disusun sesuai PAI? Sasarannya adalah “Lima Tepat”
yakni :
1) Tepat Prosedur,
2) Tepat Jumlah/Nilai,
3) Tepat Waktu,
4) Tepat Pencatatannya, dan
5) Tepat Otoritasnya.

Perlu diketahui bahwa dalam penyusunan dan penerapan SPI pada KJK harus
didukung dengan kebijakan pengurus KJK yang ditetapkan dan disyahkan rapat
anggota. Mengapa SPI perlu dibuat secara tertulis ?
Sebab ada : TIDAK ADA KESALAHAN, TIDAK ADA SANKSI, TANPA ADANYA
SUATU PERATURAN YANG MENDAHULUI, HARUS ADA KATA SEPAKAT
DARI ORANG YANG BERWENANG, dalam hal ini dapat diputuskan oleh Rapat
Anggota, Pengurus, Pengawas atau oleh orang yang ditunjuk untuk itu.

Prinsip-prinsip Penyusunan SPI, merupakan ciri pokok dari suatu sistem


pengendalian intern. Suatu sistem pengendalian intern yang baik, harus
memiliki prinsip-prinsip penyusunan SPI, yakni :
1. Perencanaan Organisasi yang baik,
2. Penetapan tanggung jawab perseorangan,
3. Sistem otorisasi dan prosedur akuntansi,
4. Praktek yang sehat,
5. Pegawai yang cakap dan penempatan yang tepat
6. Pengawasan oleh atasan
7. Penciptaan situasi dan kondisi kerja yang kondusif / positif

Judul Modul : Melaksanakan Pengendalian Intern Halaman: 10 dari 38


Koperasi Jasa Keuangan
Buku Informasi Versi : 10/8/2021
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Keuangan, Sub Sektor Perantara Keuangan, Profesi Kepala KJK.SP02.013.01
Cabang/Manajer Koperasi Jasa Keuangan (KJK)

Sebelum melaksanakan pengendalian intern perlu diketahui kendala yang harus


di atasi dengan syarat setiap pimpinan harus menyadari pentingnya
pengawasan sebagai salah satu fungsi manajemen yang dalam
pelaksanaannya telah membudaya pada semua lapisan /jenjang.

Sarana / prasarana yang terkait dengan peraturan KJK harus diidentifikasi,


antara lain :
a. Peraturan
Semua peraturan-peraturan tertulis yang diterbitkan KJK harus diidentifikasi
dan dipelajari sampai kepada SDM Pengelola dapat memahami, mengetahui
semua peraturan yang berlaku sehingga mereka dalam menjalankan
tugasnya secara efektif dan efisien.
b. Kebijakan
Kebijakan yang dibuat KJK hendaknya :
 Tertulis dengan jelas
 Tidak bertentangan dengan peraturan yang lebih tinggi
 Harus dikomunikasikan kepada fihak-fihak yang berkepentingan.
 Secara periodik harus direview
c. Sistem dan prosedur organisasi
 Sistem akuntansi telah dijalankan sesuai dengan PSAK No. 27 tentang
akuntansi koperasi.
 Prosedur organisasi, meliputi :
a) Struktur organisasi meliputi :
- Pemisahan fungsi dan tugas (jobs)
- Pemberian wewenang dan tanggung jawab
b) Rencana kerja dan biaya
c) Prosedur kerja
d) Pencatatan hasil kerja serta pelaporan
e) Pembinaan personil :
- Kursus
- Informasi yang jelas mengenai tugas dan tanggung jawab
- Supervisi oleh atasan

Judul Modul : Melaksanakan Pengendalian Intern Halaman: 11 dari 38


Koperasi Jasa Keuangan
Buku Informasi Versi : 10/8/2021
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Keuangan, Sub Sektor Perantara Keuangan, Profesi Kepala KJK.SP02.013.01
Cabang/Manajer Koperasi Jasa Keuangan (KJK)

Peraturan untuk melaksanakan pengendalian intern pada Koperasi Jasa


Keuangan adalah :
 Undang-undang nomor 25 Tahun 1992 tentang perkoperasian.
 PP. Nomor 9 Tahun 1995 tentang Pelaksanaan kegiatan usaha simpan
pinjam oleh koperasi.
 Keputusan Menteri Koperasi dan PKM nomor 351/Kep/M/XII/1998 tentang
Petunjuk pelaksanaan kegiatan usaha simpan pinjam oleh koperasi.
 Keputusan Menteri Koperasi dan UKM nomor 91/Kep/M.KUKM/IX/2004
tentang Petunjuk pelaksanaan kegiatan usaha Koperasi Jasa Keuangan
Syariah.
 Keputusan Menteri Koperasi dan UKM nomor 96/Kep/M.KUKM/IX/2004
tentang Pedoman Standar Operasional Manajemen Koperasi Simpan
Pinjam dan Unit Simpan Pinjam Koperasi.
 Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan ketentuan khusus lain yang
berlaku di masing-masing KJK.

Sruktur Pengendalian Intern terdiri dari 5 (lima) komponen, yaitu :


(1). Lingkungan Pengendalian
Merupakan dasar dari komponen pengendalian yang lain yang secara
umum dapat memberikan acuan disiplin. Meliputi : Integritas, Nilai Etika,
Kompetensi personil perusahaan, Falsafah Manajemen dan gaya
operasional, cara manajemen di dalam mendelegasikan tugas dan
tanggung jawab, mengatur dan mengembangkan personil, serta, arahan
yang diberikan oleh dewan direksi.
(2). Penilaian Resiko
Identifikasi dan analisa atas resiko yang relevan terhadap pencapaian
tujuan yaitu mengenai penentuan “bagaimana resiko dinilai untuk
kemudian dikelola”. Komponen ini hendaknya mengidentifikasi resiko
baik internal maupun eksternal untuk kemudian dinilai. Sebelum
melakukan penilain resiko, tujuan atau target hendaknya ditentukan
terlebih dahulu dan dikaitkan sesuai dengan level-levelnya.
(3). Aktivitas Pengendalian
Kebijakan dan prosedur yang dapat membantu mengarahkan
manajemen hendaknya dilaksanakan. Aktivitas pengendalian hendaknya
Judul Modul : Melaksanakan Pengendalian Intern Halaman: 12 dari 38
Koperasi Jasa Keuangan
Buku Informasi Versi : 10/8/2021
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Keuangan, Sub Sektor Perantara Keuangan, Profesi Kepala KJK.SP02.013.01
Cabang/Manajer Koperasi Jasa Keuangan (KJK)

dilaksanakan dengan menembus semua level dan semua fungsi yang


ada di perusahaan. Meliputi : aktifitas-aktifitas persetujuan, kewenangan,
verifikasi, rekonsiliasi, inspeksi atas kinerja operasional, keamanan
sumberdaya (aset), pemisahan tugas dan tanggung jawab.
(4). Informasi dan Komunikasi
Menampung kebutuhan perusahaan di dalam mengidentifikasi,
mengambil, dan mengkomunikasikan informasi-informasi kepada pihak
yang tepat agar mereka mampu melaksanakan tanggung jawab mereka.
Di dalam perusahaan (organisasi), Sistem informasi merupakan kunci
dari komponen pengendalian ini. Informasi internal maupun kejadian
eksternal, aktifitas, dan kondisi maupun prasyarat hendaknya
dikomunikasikan agar manajemen memperoleh informasi mengenai
keputusan-keputusan bisnis yang harus diambil, dan untuk tujuan
pelaporan eksternal.
(5). Pengawasan
Pengendalian intern seharusnya diawasi oleh manajemen dan personil di
dalam perusahaan. Ini merupakan kerangka kerja yang diasosiasikan
dengan fungsi internal audit di dalam perusahaan (organisasi), juga
dipandang sebagai pengawasan seperti aktifitas umum manajemen dan
aktivitas supervise. Adalah penting bahwa defisiensi pengendalian intern
hendaknya dilaporkan ke atas. Dan pemborosan yang serius seharusnya
dilaporkan kepada manajemen puncak dan dewan direksi.

Bagaimana peranan SPI berinteraksi dengan unit-unit yang terdapat dalam KJK,
sebagaimana digambarkan dalam bagan berikut ini:
PERANAN SPI UMUM &
FUNDING PERKOPERAS
IAN

AKUNTANSI
ALMA SPI DAN
KEUANGAN

LENDING KESEHATAN

Judul Modul : Melaksanakan Pengendalian Intern Halaman: 13 dari 38


Koperasi Jasa Keuangan
Buku Informasi Versi : 10/8/2021
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Keuangan, Sub Sektor Perantara Keuangan, Profesi Kepala KJK.SP02.013.01
Cabang/Manajer Koperasi Jasa Keuangan (KJK)

Tanggung jawab untuk menyusun suatu sistem pengendalian intern itu terletak
pada manajemen, begitu juga halnya dengan kegiatan mengawasi sistem
pengendalian intern itu sendiri.

Suatu sistem pengendalian intern yang memuaskan, harus meliputi:


 Suatu struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional
secara tepat.
 Suatu sistem wewenang dan prosedur pembukuan baik yang berguna untuk
melakukan pengawasan cukup terhadap harta milik, hutang , pendapatan
dan biaya
 Penerapan dilaksanakan sesuai dengan tugas fungsi dan tanggung jawab
setiap bagian.
 Kecakapan pegawai sesuai dengan tanggung jawabnya.

Keempat element tersebut di atas merupakan ciri pokok dari suatu sistem
pengendalian intern. Disamping itu ciri-ciri tersebut ada cara pengawasan yang
menambah ciri-ciri pokok SPI. Pengawasan tersebut dapat dilakukan dengan
menggunakan dokumen anggaran (budget) dan laporan auditing intern.

Tujuan penyusunan sistem sistem akuntansi mempunyai beberapa prinsip yaitu:


1. ‘Cepat” artinya mampu menyediakan data yang diperlukan tepat pada
waktunya dan dapat sesuai dengan kebutuhan.
2. “Aman” yaitu bahwa sistem akuntansi harus dapat menjaga keamanan harta
milik koperasi. Agar dapat menjaga harta milik koperasi maka sistem
akuntansi harus disusun dengan mempertimbangkan prinsip-prinsip
pengawasan intern (internal control)
3. ‘Murah” yang berarti bahwa biaya yang dikeluarkan untuk
menyelenggarakan sistem akuntansi relatif tidak mahal.
4. “Mudah” maksudnya dengan sistem ini pekerjaan pencatatan akan menjadi
semakin mudah.

Judul Modul : Melaksanakan Pengendalian Intern Halaman: 14 dari 38


Koperasi Jasa Keuangan
Buku Informasi Versi : 10/8/2021
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Keuangan, Sub Sektor Perantara Keuangan, Profesi Kepala KJK.SP02.013.01
Cabang/Manajer Koperasi Jasa Keuangan (KJK)

1.2. Menyiapkan Program dan Kertas Kerja Pengendalian Intern

Pengelola yang bertanggungjawab terhadap pengendalian intern, sebelum


pelaksanaan pengendalian intern harus disiapkan terlebih dahulu: ketentuan,
kebijakan dan Standar Operasional Prosedur serta peralatan seperti ATK, dll.
Peraturan khusus dalam rangka menunjang program pengendalian kegiatan
operasinal KJK harus ada. Berdasarkan Prinsip-prinsip Penyusunan SPI, pihak
manajemen KJK berkewajiban untuk membuat aturan tertulis, yang formatnya
dapat disusun sebagai berikut :

Contoh : Surat Keputusan Pengurus tentang Sistim Pengendalian Intern di


bidang pinjaman

KJK ”MAJU BERSAMA”


-------------------------------------------------------------------------------
Keputusan Pengurus KJK Maju Bersama
Nomor : 03/KEP/MB /III/ 2007
Tentang :
Sistim Pengendalian Intern Bidang Simpan Pinjam

1. MENIMBANG : reason perlunya SPI Bidang Simpan Pinjam.


2. MENGINGAT : Payung hukum yang menddukung SPI Bidang
Simpan Pinjam.
MEMUTUSKAN :

MENETAPKAN :

-------Dengan ketentuan sebagai berikut :


terdiri dari : bab ---> pasal ---> ayat :
------ 1.obyek yang ditetapkan,
------ 2.isi, rincian keputusan,
------ 3.mengenai prosedur - prosedur,
------ 4.persyaratan pengelola
---- 5.uraian tugas / otoritas,
Judul Modul : Melaksanakan Pengendalian Intern Halaman: 15 dari 38
Koperasi Jasa Keuangan
Buku Informasi Versi : 10/8/2021
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Keuangan, Sub Sektor Perantara Keuangan, Profesi Kepala KJK.SP02.013.01
Cabang/Manajer Koperasi Jasa Keuangan (KJK)

------ 6.persyaratan pinjaman


------ 7.jenis pinjaman dan plafond pinjaman,
------ 8.jaminan (agunan) pinjaman,
------ 9.ketentuan bunga/jasa pinjaman,
-----10.persyaratan simpanan dan tabungan
-----11 ketentuan bunga simpanan dan tabungan
-----12.ketentuan jangka waktu dan tatacara pengembalian, etc.
-----13.klausula khusus,
-----14.sanksi - sanksi. dan lain sebagainya.
----- 15 penutup
.
Ditetapkan di : ..............
Pada tanggal : ..............

KJK Maju Bersama


Ketua, Sekretaris

................................. ..............................................

Menyusun Program dan Kertas Kerja Pengendalian Intern


Program pengendalian adalah suatu rangkaian sistimatik dari langkah-langkah
pengendalian untuk mencapai tujuan. Program pengendalian hendaknya
disusun sesuai dengan tujuan yang ditetapkan dan keadaan obyek
pemeriksaan. Jadi cakupan atau ruang lingkup yang menjadi obyek
pengendalian sangat tergantung dari tujuan dan kondisi-kondisi yang ada.

Tahapan terakhir dalam perencanaan pengendalian intern adalah membuat


Program Kerja Pengendalian Intern sebagai panduan agar pelaksanaan
pengendalian intern dapat lebih terarah. Program kerja disusun berdasarkan
tahapan-tahapan dalam perencanaan pengendalian intern yang telah dilakukan
sebelumnya.
Program kerja pengendalian intern harus memuat antara lain:
a. Langkah kerja pengendalian intern, yang merupakan langkah-langkah yang
harus dilakukan dalam melaksanakan pengendalian intern;
b. Teknik pengendalian intern, yang merupakan cara-cara yang dapat
dilakukan dalam melaksanakan langkah kerja pengendalian intern. Teknik
pengendalian intern meliputi antara lain: wawancara, pengisian kuesioner,

Judul Modul : Melaksanakan Pengendalian Intern Halaman: 16 dari 38


Koperasi Jasa Keuangan
Buku Informasi Versi : 10/8/2021
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Keuangan, Sub Sektor Perantara Keuangan, Profesi Kepala KJK.SP02.013.01
Cabang/Manajer Koperasi Jasa Keuangan (KJK)

prosedur analitis, dan teknik pengendalian intern lainnya yang dianggap


perlu;
c. Sumber data, yang merupakan bahan-bahan yang diperlukan dalam
melakukan teknik pengendalian intern. Sumber data dapat berasal dari data
yang disediakan oleh entitas pelaporan;
d. Pelaksana, yang merupakan nama tim pengendalian intern yang akan
melakukan langkah-langkah pengendalian intern;
e. Waktu pelaksanaan, yang menjelaskan kapan langkah-langkah
pengendalian intern harus dilakukan.
Kertas kerja pengendalian intern disusun dengan berisikan langkah-langkah
kerja yang dihubungkan dengan tujuan pengendalian, yakni mengandung unsur
– unsur dan tahapan kegiatan sebagai berikut :
 Amati data
 Hitung
 Bandingkan
 Dapatkan
 Catat, dll.

Contoh : ”Hitung uang tunai dan kertas-kertas berharga lainnya yang ada dalam
peti uang (brand kas) dan bandingkan jumlahnya dengan yang tercantum pada
saldo buku kas pada tanggal pemeriksaan.” Dari contoh tersebut di atas
tindakan mengetahui kondisi adalah dengan menghitung uang yang ada dalam
peti uang, sedangkan usaha menghadapkan dengan kriteria adalah tindakan
membandingkan uang itu dengan jumlah yang tercantum dalam buku kas.

CONTOH PROGRAM KERJA PENGENDALIAN INTERN

No Langkah Kerja Pengendalian Teknik Sumber


Pelaksana Waktu
Pelaks
intern Data
anaan

1 Dapatkan laporan keuangan LK,


(Neraca, LRA, Laporan Arus Kas LBMK
dan Catatan atas Laporan
Keuangan) dan LBMK (laporan
barang, catatan ringkas barang
milik KJK, laporan kondisi barang)
2 Dapatkan laporan hasil audit yang LHA

Judul Modul : Melaksanakan Pengendalian Intern Halaman: 17 dari 38


Koperasi Jasa Keuangan
Buku Informasi Versi : 10/8/2021
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Keuangan, Sub Sektor Perantara Keuangan, Profesi Kepala KJK.SP02.013.01
Cabang/Manajer Koperasi Jasa Keuangan (KJK)

No Langkah Kerja Pengendalian Teknik Sumber


Pelaksana Waktu
Pelaks
intern Data
anaan

dilaksanakan oleh Pengawasan


Intern maupun oleh pihak ekstern
3 Pastikan bahwa neraca KJK Analitis LK,
bersambung dengan neraca LBMK
audited tahun sebelumnya (jika
ada)
4 Pastikan bahwa laporan Aset Analitis LK,
tetap dan Aset lainnya antara LBMK
laporan Akuntansi sama dengan
laporan pengelola barang/Aset
5 Pastikan bahwa Analitis LK,
pengklasifikasian, pengukuran, LHA
dan pengungkapan akun pada
Neraca, LRA, dan LAK telah
disusun sesuai dengan Standar
Akuntansi Keuangan (SAK)
6 Lakukan analisis atas hasil Analitis
langkah kerja di atas untuk
mengidentifikasi permasalahan
yang ada sebagai dasar memberi
pernyataan pengendalian intern
Program dan Kertas Kerja Pengendalian intern bagi KJK dapat dilihat pada
Lampiran - 1.

Judul Modul : Melaksanakan Pengendalian Intern Halaman: 18 dari 38


Koperasi Jasa Keuangan
Buku Informasi Versi : 10/8/2021
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Keuangan, Sub Sektor Perantara Keuangan, Profesi Kepala KJK.SP02.013.01
Cabang/Manajer Koperasi Jasa Keuangan (KJK)

BAB II
MELAKSANAKAN PENGENDALIAN INTERN

2.1. Bukti-bukti Transaksi Kas dan Non Kas


Pengendalian Intern harus memberi keyakinan bahwa seluruh transaksi telah
mendapat otorisasi dan dilaksanakan dengan benar sesuai kebijakan
perusahaan, serta pencatatan transaksi tersebut dengan benar. Dibawah ini
terdapat 5 tujuan pengendalian Intern atas transaksi, yaitu :
1. Otoritas ( wewenang)
Setiap transaksi harus mendapat otorisasi semestinya berdasarkan struktur
dan kebijakan perusahaan. Dalam keadaan atau masalah-masalah tertentu
sangat mungkin diperlukan otorisasi khusus.
2. Pencatatan
Pencatatan atas transaksi harus dilaksanakan sebagaimana mestinya dan
pada waktu yang tepat dengan uraian yang wajar. Transaksi yang dicatat
adalah transaksi yang benar-benar terjadi dan lengkap.
3. Perlindungan
Harta fisik berwujud tidak boleh berada di bawah pengawasan/ penjagaan
dari mereka yang bertanggung jawab. Dalam hal ini Pengendalian Intern
memperkecil resiko terjadinya kecurangan oleh karyawan atau manajemen
sekalipun.
4. Rekonsiliasi
Rekonsiliasi secara kontinu dan periodik antar pencatatan dengan harta fisik
harus dilakukan misalnya mencocokkan jumlah persediaan barang antara
kartu persediaan dengan persediaan fisik di gudang.
5. Penilaian
Harus dibuat ketentuan agar memberikan kepastian bahwa seluruh harta
perusahaan dicatat berdasarkan nilai yang wajar. Tidak boleh terjadi over
maupun undervalued atas harta tersebut.

Judul Modul : Melaksanakan Pengendalian Intern Halaman: 19 dari 38


Koperasi Jasa Keuangan
Buku Informasi Versi : 10/8/2021
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Keuangan, Sub Sektor Perantara Keuangan, Profesi Kepala KJK.SP02.013.01
Cabang/Manajer Koperasi Jasa Keuangan (KJK)

Dokumen transaksi keuangan diverifikasi secara rutin dan dapat diketahui


keabsahannya dengan cara mengecek kebenaran dari :
 Tanggal pembuatan harus ada
 Tanda tangan dari nasabah melalui slip penyetoran dan
pengambilan
 Tanda tangan petugas kasir
 Paraf atau tandatangan manajer.
 Tanda validasi/posting

Dokumen transaksi tersebut diperiksa kebenarannya, dan diposting ke dalam


buku besar masing-masing. Verifikasi dalam transaksi kas dan non kas adalah
sebuah proses yang sistematis dalam mengumpulkan dan mengevaluasi bukti-
bukti untuk menentukan bahwa pengelolaan transaksi sesuai dengan standar
operasional prosedur (SOP). Contoh kertas kerja pengendalian intern terhadap
transaksi kas dan non kas, lihat lampiran - 2.

2.2.Penempatan dan Pelaksanaan Tugas Masing - Masing SDM

Sumber daya manusia merupakan aset KJK merupakan aset yang tak ada
nilainya, namun jika penempatan yang bukan pada tempatnya justru berpotensi
menjadi kontra produktif. Pengendalian intern harus memastikan bahwa
penempatan dan pelaksanaan tugas masing-masing SDM dengan cara
membandingkan antara struktur organisasi dan job desk dengan job masing-
masing SDM. Jika terjadi ketidak sesuaian maka sebaiknya direkomendasikan
agar dilakukan mutasi. Demikian pula jika terjadi rangkapan harus menganut
prinsip tetap memisahkan antara jabatan yang memegang keuangan dengan
yang mengadministrasikan, misalnya kasir tidak boleh dirangkap oleh bagian
pembukuan, demikian sebaliknya.

Melakukan pemeriksaan terhadap pengendalian sistem dan prosedur


sumberdaya dengan seksama, apakah evaluasi sistem dan prosedur di KJK
telah dijalankan dengan baik sesuai dengan aturan yang berlaku. Apakah
Judul Modul : Melaksanakan Pengendalian Intern Halaman: 20 dari 38
Koperasi Jasa Keuangan
Buku Informasi Versi : 10/8/2021
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Keuangan, Sub Sektor Perantara Keuangan, Profesi Kepala KJK.SP02.013.01
Cabang/Manajer Koperasi Jasa Keuangan (KJK)

sistem yang ada dapat memacu kinerja dan produktivitas, apakah reward dan
funishment dapat meningkatkan motivasi dan performance SDM.
Lakukan pemeriksaan atas sistim penempatan dan pelaksanaan kinerja SDM,
apakah sudah dilaksanakan sesuai dengan apa yang telah dilakukan oleh
kepala cabang / manajer terhadap penempatan SDM Pengelola KJK ke posisi
tugas yang tepat dengan jobnya.

Lakukan pengukuran terhadap kinerja SDM secara objektif dengan


menggunakan pendekatan secara kuantitatif (kinerja diukur sesuai past
performance dari masing-masing SDM), dan secara kualitatif dengan
menggunakan metode penilaian kinerja 380 derajat, yakni SDM dinilai oleh
atasannya dan teman satu level serta bawahannya (jika ada).

SPI Keuangan juga mengatur pemisahan antara pemegang uang dengan


pembuat pelaporan (informasi) mengenai uang. Sebagai contoh pemegang
uang (kasir) memiliki tugas untuk menerima atau pun mendistribusikan uang
dan mendokumentasikannya dalam buku yang tersedia. Sedangkan bendahara
bertanggung jawab atas pembuatan laporan keuangan yang berdasarkan bukti-
bukti dan informasi yang diperolehnya dari buku kas, buku jurnal serta
perangkat akuntansi lainnya yang lazim digunakan.

Mengapa perlu pemisahan tugas, padahal kedua fungsi tersebut bisa dilakukan
oleh satu orang saja? bayangkan saja seandainya seseorang diberi
kewenangan mengatur lalu lintas keuangan, mendistribusikan uang, mengambil
keputusan atas segala hal mengenai keuangan, dan menyusun laporannya, apa
yang akan terjadi? Dalam kondisi normal oragnisasi tidak punya masalah
keuangan, dan orang yang diberi tugas pun secara pribadi tidak punya masalah
keuangan mungkin segala dapat berjalan dengan baik. Namun dalam kondisi
tidak normal baik organisasi maupun individu, atau individu yang diberi tugas
tersebut saja dapat diduga terjadi kekacauan dalam pengelolaan. Katakanlah
orang yang diberi tugas keuangan tersebut sangat butuh uang, sementara uang
koperasi digenggamnya atau dalam lingkup kewenangannya, apapun hal yang
tidak diinginkan koperasi bisa terjadi. Dengan kata lain, pembagian tugas dan
prosedur yang jelas dan tegas dalam mengelola keuangan salah satu fungsi

Judul Modul : Melaksanakan Pengendalian Intern Halaman: 21 dari 38


Koperasi Jasa Keuangan
Buku Informasi Versi : 10/8/2021
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Keuangan, Sub Sektor Perantara Keuangan, Profesi Kepala KJK.SP02.013.01
Cabang/Manajer Koperasi Jasa Keuangan (KJK)

kontrol untuk mengontrol diri sendiri maupun interaksi antar mereka yang
terlibat langsung dengan perihal keuangan.

Jadi yang diinginkan oleh SPI Keuangan dalam hal ini bukan hanya melihat
keluar masuknya uang dengan benar dan bukti-bukti yang dapat dipertanggung
jawabkan tetapi juga kebenaran itu bisa transparan, dikomunikasikan kepada
pihak-pihak yang berkepentingan bahkan anggota pun dapat mengaksesnya
dengan mudah.

2.3.Pelaksanaan Kebijakan, Perlakuan Akuntansi dan Laporan


Keuangan

Lakukan pemeriksaan atas pelaksanaan kebijakan dan perlakuan akuntansi


keuangan, apakah telah dilaksanakan sesuai dengan PSAK No. 27 tentang
akuntansi koperasi dan PSAK No. 59 untuk pola syariah. Pemantauan terhadap
kegiatan proses akuntansi harus dijalankan sesuai dengan ketentuan, antara
lain kebijakan dan perlakuan akuntansi yang menyangkut dengan :

a. Penyisihan pinjaman/pembiayaan.
b. Penyusutan Aktiva Tetap.
c. Amortisasi Aktiva Lain – lain.
d. Cadangan Resiko
e. Pendapatan yang masih harus dibayar dan atau diterima.
f. Biaya yang masih harus dibayar dan atau diterima.
g. Penghapusan pinjaman macet.

Lakukan pemeriksaan atas Laporan keuangan yang telah disusun oleh bagian
akunting, apakah telah sesuai dengan PSAK No. 27. Apakah Laporan keuangan
yang meliputi : Neraca, Perhitungan Hasil Usaha, Perubahan Kas (Modal) dan
Laporan Promosi Ekonomi Anggota, datanya telah valid dan dapat
dipertanggung jawabkan. Pengecekan dilakukan dengan mencocokan jumlah-
jumlah saldo masing-masing rekening pada neraca, perhitungan hasil usaha
dengan jumlah saldo yang terdapat pada Buku Besarnya.
Judul Modul : Melaksanakan Pengendalian Intern Halaman: 22 dari 38
Koperasi Jasa Keuangan
Buku Informasi Versi : 10/8/2021
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Keuangan, Sub Sektor Perantara Keuangan, Profesi Kepala KJK.SP02.013.01
Cabang/Manajer Koperasi Jasa Keuangan (KJK)

2.4.Pelaksanaan Program Kerja dan RAPB


Bandingkan secara berkala antara realisasi dengan program kerja dan RAPB -
KJK tahun buku yang sedang berjalan, seberapa jauh pencapaian hasil-
hasilnya. Kemudian dilakukan tindak lanjut dari hasil evaluasi dengan
mendiskusikan kepada para Kepala Bagian atau bawahannya yang lain,
sehingga terhadap fokus untuk penyelesaian, misalnya jika pencapaian target
pemberian pinjaman belum berhasil, maka bagian pinjaman akan lebih giat
meningkatkan kinerjanya.
Analisa laporan keuangan merupakan kewajiban untuk dikerjakan secara
periodik yaitu bisa dilakukan dengan cara bulanan, triwulanan, semesteran dan
atau tahunan, hal ini dilakukan untuk mengetahui keadaan / kondisi keuangan
KJK yang sebesarnya. Jika terdapat hal-hal yang merugikan lembaga KJK
dengan cepat dapat ditanganinya.

Dengan digunakannya Sistem Informasi Akuntansi dan Keungan (SIAK), maka


penyusunan laporan keuangan secara otomatis dapat di cetak setiap saat, oleh
karena itu periode dalam melakukan analisis laporan keuangan hendaknya
dilakukan secara konsisten. Analisis dilakukan dengan dua pendekatan yakni
analisis secara vertical, yakni dengan membandingkan elemen-elemen
neraca/SHU dalam satu periode, dan secara horizontal dengan
membandingkan laporan keuangan lebih dari dua periode.

2.5.Pengendalian Terhadap Pengelolaan Operasi


Salah satu kegiatan dalam pemeriksaan atas sistim pengendalian aset dari
kegiatan penghimpunan, pengelolaan dan penyaluran dana, apakah telah
sesuai dengan sesuatu yang dilaksanakan sehari-hari oleh kepala
cabang/manajer pada kegiatan usaha KJK.
 Apakah aset telah memberikan pendapatan yang optimal
 Apakah resiko aset telah ada covernya (pencadangan, asuransi, dll)
Judul Modul : Melaksanakan Pengendalian Intern Halaman: 23 dari 38
Koperasi Jasa Keuangan
Buku Informasi Versi : 10/8/2021
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Keuangan, Sub Sektor Perantara Keuangan, Profesi Kepala KJK.SP02.013.01
Cabang/Manajer Koperasi Jasa Keuangan (KJK)

 Apakah penghimpunan dana telah dilaksanakan sesuai ketentuan yang ada


dan telah mencapai target.
 Apakah pengelolaan dana telah optimal, dimana likuiditas minimum terjamin,
disisi lain memberikan pendapatan yang tinggi.
 Apakah penyaluran pinjaman telah dilaksanakan sesuai ketentuan yang ada
dan menghasilkan secara optimal dan aman (pinjaman bermasalah rendah) .

Perkembangan operasional usaha dan keuangan harus dipantau secara terus


menerus, disamping untuk tujuan pencapaian target, kepatuhan terhadap
Standar Operasional Manajemen (SOM) Usaha dan Keuangan menjadi
perhatian khusus yang tidak boleh diabaikan oleh pengelola, karena kalau
kepatuhan tidak dipantau dan atau dikendalikan maka akan terjadi mismach
dalam pelaksanaannya, dan hal ini akan berdampak kepada ketidak berhasilan
dalam menjalankan kebijakan yang telah ditetapkan KJK.

Lakukan pemeriksaan rutin terhadap pengelolaan operasi usaha, dengan


membandingkan apakah penanganan transaksi-transaksi yang terjadi telah
dilakukan sesuai dengan pelaksanaan tugas sehari-hari yang dilakukan petugas
atas kegiatan usaha KJK dengan SOP dan SOM Usaha dan Keuangan.

SPI Simpan Pinjam. Dalam KJK SPI Simpan Pinjam sangat penting, karena
kegiatan tersebut merupakan ruh dari kelangsungan hidup suatu KJK. SPI
Simpan Pinjam meliputi:
1. Pengeluaran uang
a. Ada surat permohonan piutang (SPP) yang harus disetujui oleh
anggota atau pengajuan pinjaman harus mendapat persetujuan anggota.
b. Besarnya pinjaman harus berdasar plafon yang dikaitkan dengan
simpanan pokok dan simpanan wajib.
c. Pelayanan pinjaman diutamakan untuk pinjaman tanggung renteng.
d. Penerimaan pinjaman harus diterima oleh angota sendiri tidak boleh
diwakilkan.

Judul Modul : Melaksanakan Pengendalian Intern Halaman: 24 dari 38


Koperasi Jasa Keuangan
Buku Informasi Versi : 10/8/2021
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Keuangan, Sub Sektor Perantara Keuangan, Profesi Kepala KJK.SP02.013.01
Cabang/Manajer Koperasi Jasa Keuangan (KJK)

e. Bagi anggota yang melakukan transaksi pinjaman khusus diatas


wewenang manajer (jika ada manajer) maka bukti KK harus ada
persetujuan pengurus minimal satu orang.
f. Prosedur pinjaman khusus diatur sesuai dengan pinjaman biasa
dengan pengesahan diketahui oleh pengurus lain.
g. Pinjaman khusus harus disertai dengan jaminan yang disesuaikan
dengan ketentuan yang ada.

2. Penerimaan uang
a. Anggaran pinjaman dibayar melalui kelompok masing-masing
b. Anggota harus tanda tangan di lembar tagihan kelompok.
c. Petugas harus menyetorkan ke koperasi paling lambat 1 x 24 jam
setelah pertemuan.
d. Uang setoran harus dibuatkan bukti Km dan dibukukan pada hari yang
sama.
e. Hasil penerimaan setoran harus disetorkan ke bank paling lama 1 x 24
jam.
(1) Menggunakan metode imprest semua hasil setoran disetorkan ke
bank. (2) Menggunakan metode fluktuasi sisa penerimaan disetorkan ke
bank.

SPI Simpan Pinjam


1. Tujuan
Melayani anggota terhadap kebutuhan untuk menyimpan dan meminjam
uang.

2. Simpanan
a. Jenis simpanan
Yang ada di koperasi bisa terdiri dari beberapa simpanan antara lain:
1) Simpanan Pokok. Simpanan yang harus dibayar pada waktu masuk
menjadi anggota koperasi dan tidak boleh diambil selama masih
menjadi anggota.

Judul Modul : Melaksanakan Pengendalian Intern Halaman: 25 dari 38


Koperasi Jasa Keuangan
Buku Informasi Versi : 10/8/2021
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Keuangan, Sub Sektor Perantara Keuangan, Profesi Kepala KJK.SP02.013.01
Cabang/Manajer Koperasi Jasa Keuangan (KJK)

2) Simpanan Wajib. Simpanan yang dibayar rutin setiap bulan selama


menjadi anggota koperasi dan tidak diambil selama yang
bersangkutan, masih menjadi anggota.
3) Tabungan Koperasi. Tabungan yang didapat dari anggota maupun
non anggota yang diambil sewaktu-waktu jika dibutuhkan.
4) Simpanan Berjangka. Simpanan yang didapat dari anggota maupun
non anggota yang dapat diambil sesuai dengan perjanjian yang telah
disepakati bersama.

b. Bunga Simpanan
Untuk menentukan besarnya bunga simpanan pada prinsipnya harus
lebih rendah dari bunga pinjaman dan bersaing dengan tingkat suku
bunga yang ada pada bank pemerintah.

3. Pinjaman
a. Jenis Pinjaman terdiri dari:
1) Pinjaman Anggota. Yang dimaksud pinjaman anggota yaitu pinjaman
yang diberikan hanya kepada anggota koperasi dan jumlah maksimal
pinjaman sesuai simpanan anggota dan atau kelompok di koperasi,
dengan jaminan Tanggung Renteng (TR) di kelompok.
2) Pinjaman Khusus. Yang dimaksud pinjaman khusus yaitu pinjaman
yang diberikan pada anggota di atas maksimal pinjaman atau
pinjaman yang diberikan kepada non anggota koperasi. Pinjaman
khusus ini boleh diberikan apabila pinjaman anggota sudah terlayani
semua dan masih ada sisa dana.
b. Bunga Pinjaman
Tingkat bunga simpanan hendaknya lebih rendah dari tingkat bunga
pinjaman yang diberikan pada anggota. Beberapa hal yang harus
diperhatikan untuk menentukan tingkat bunga:
1) Bunga modal
2) Resiko pinjaman
3) Biaya operasional
4) SHU yang dibayar
c. Plafon Pinjaman
Judul Modul : Melaksanakan Pengendalian Intern Halaman: 26 dari 38
Koperasi Jasa Keuangan
Buku Informasi Versi : 10/8/2021
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Keuangan, Sub Sektor Perantara Keuangan, Profesi Kepala KJK.SP02.013.01
Cabang/Manajer Koperasi Jasa Keuangan (KJK)

Dalam rangka menciptakan pengamanan terhadap dana maupun barang


yang beredar, perlu dibuat batasan-batasan khususnya mengenai
besarnya pinjaman. Salah satu model yang dikembangkan adalah
ketentuan plafon pinjaman, baik untuk perorangan maupun kelompok.
1) Plafon Perorangan. Kelipatan dari simpanan pokok atau simpanan, di
mana nilai kelipatan tergantung kebijaksanaan yang ada dimasing-
masing koperasi primer. Misalnya plafon pinjaman 3 kali, berarti
besarnya hak pinjaman anggota yang bersangkutan yaitu 3 X jumlah
simpanan pokok atau simpanan wajib yang dimiliki.
2) Plafon Kelompok. Kelipatan dari jumlah simpanan pokok dan
simpanan wajib seluruh anggota di kelompok tersebut. Hasilnya
menunjukan besarnya hak pinjaman bagi kelompok yang
bersangkuutan. Umumnya plafon kelompok lebih kecil dari plafon
perorangan. Misalnya: kalau plafon perorangan 3X, plafon kelompok
2X.
4. Sistem pengendalian intern Simpan
Pinjam
a. Prinsip Internal Control
1) Kasir tidak boleh merangkap mengerjakan buku pembukuan
piutang atau sebaliknya.
2) Pemegang kas harus benar-benar terpisah dengan buku
3) Pelaksanaan (pembuatan rekonsiliasi bank) tidak boleh pemegang
kas.
4) Bendahara dan kasir bertanggung jawab terhadap keaslian surat-
surat berharga yang disimpan dalam almari besi.
5) Kasir harus membubuhkan cap “lunas” pada bukti kas dokumen-
dokumen pendukungnya jika pembayarannya sudah selesai.
6) Kasir harus membubuhkan cap “Receipt” pada bukti kas
dokumen-dokumen pendukungnya jika uang diterima.
7) Semua cek harus urut nomor dan setiap nomor harus
dipertanggung jawabkan, baik dipergunakan atau tidak.
8) Dana kas kecil diisi dengan menggunakan sistem Imprest
9) Semua pengeluaran kas kecil harus disetujui oleh manajer
(koperasi tertentu) selebihnya disetujui oleh bendahara atau ketua.
10) Surat pengajuan pinjaman (SPP) harus ditandatangani oleh
kelompok.

Judul Modul : Melaksanakan Pengendalian Intern Halaman: 27 dari 38


Koperasi Jasa Keuangan
Buku Informasi Versi : 10/8/2021
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Keuangan, Sub Sektor Perantara Keuangan, Profesi Kepala KJK.SP02.013.01
Cabang/Manajer Koperasi Jasa Keuangan (KJK)

11) Pinjaman setiap anggota harus disesuaikan dengan plafon pokok,


simpanan wajib dan simpanan wajib khusus kalau ada
12) Pelayanan pinjaman diutamakan untuk pinjaman Tanggung
Renteng
13) Penerimaan pinjaman harus dilakukan oleh anggota sendiri.
14) Setiap realisasi harus ditindak lanjuti dengan penandatanganan
surat pengakuan hutang (SPH).
15) Penerimaan kas dicatat pada hari yang sama, saldo maksimal kas
perharinya dan harus dimasukan ke bank.
b. Dokumen
1) Buku-buku
- Buku simpan pinjam anggota
- Buku kas keluar (Harian kas)
- Kartu pinjaman anggota
2) Formulir-formulir
- Bukti Kas Keluar (KK)
- Surat Pengajuan Pinjaman (SPP)
- Surat Pengakuan Hutang (SPH)
- Kartu Hutang
- Surat Panggilan

Judul Modul : Melaksanakan Pengendalian Intern Halaman: 28 dari 38


Koperasi Jasa Keuangan
Buku Informasi Versi : 10/8/2021
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Keuangan, Sub Sektor Perantara Keuangan, Profesi Kepala KJK.SP02.013.01
Cabang/Manajer Koperasi Jasa Keuangan (KJK)

BAB III
MENANGANI TINDAKAN PENYIMPANGAN

3.1 Pemeriksaan Kegiatan Penyimpangan


Suatu pengendalian intern bisa dikatakan efektif apabila ketiga kategori tujuan
KJK dapat dicapai, yaitu dengan kondisi :
a) Pengelola KJK mendapat pemahaman akan arah pencapain tujuan KJK,
dengan, meliputi pencapaian tujuan atau target KJK, termasuk juga kinerja,
tingkat profitabilitas, dan keamanan sumberdaya KJK.
b) Laporan Keuangan yang dipublikasikan adalah handal dan dapat dipercaya.
c) Prosedur dan peraturan yang telah ditetapkan oleh KJK sudah ditaati dan
dipatuhi dengan semestinya.

Pihak-pihak yang bertanggungjawab terhadap Sistem Pengendalian Intern


adalah semua pihak di dalam KJK bertanggung jawab terhadap pelaksanaan
sistem pengendalian intern. Namun demikian, secara struktural pihak-pihak
yang bertanggung jawab dan terlibat langsung dalam perancangan dan
pengawasan Sistem Pengendalian Intern meliputi : Manajer, Kabag dan Staf
Pengawasan Intern.

Atribut dalam Pengendalian Internal, meliputi:


• Pemisahan fungsi
• Autorisasi transaksi
• Dokumen dan sarana pencatatan yang memadai
• Keamanan fisik aset yang memadai
• Kualifikasi pegawai yang sepadan
• Rotasi tugas dan pemberian cuti
• Pemeriksaan mendadak
• Verifikasi internal

Judul Modul : Melaksanakan Pengendalian Intern Halaman: 29 dari 38


Koperasi Jasa Keuangan
Buku Informasi Versi : 10/8/2021
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Keuangan, Sub Sektor Perantara Keuangan, Profesi Kepala KJK.SP02.013.01
Cabang/Manajer Koperasi Jasa Keuangan (KJK)

Mengidentifikasi Potensi Terjadinya Tindak Penyimpangan, dalam setiap


melakukan pemeriksaan, tidak menutup kemungkinan masih berpotensi
terjadinya tindak penyimpangan sebagai akibat dari kelemahan dan sifat
manusia yang : kurang teliti, lalai, curang, tidak jujur dan lain-lain. Hal ini
diantara pengelola harus saling mengingatkan atas tugas pekerjaannya,
sehingga dengan berjalannya penerapan sistim pengendalian intern yang baik
akan mengurangi kemungkinan terjadinya kesalahan/kecurangan dimaksud.
Jika terjadi tindak penyimpangan maka segera diidentifikasi untuk selanjutnya
dicari solusinya untuk segera diperbaiki. Laporan dan pengaduan yang masuk
segera ditindaklanjuti, demikian juga hasil pengendalian intern segera diteliti
ulang, sehingga kita dapat mengetahui hal-hal yang akan menjadi potensi
terjadinya tidak penyimpangan.

Jika dalam pemeriksaan ditemukan adanya penyimpangan yang kemungkinan


akan menimbulkan kerugian bagi KJK, maka saat itu pula harus segera
dilakukan pencegahan sesuai dengan akar permasalahan yang sebenarnya,
agar supaya tidak mengganggu kegiatan KJK lainnya.. Contoh : Kasir tidak
diperkenankan menyimpan buku tabungan anggota dengan alasan apapun.

3.2 Pemeriksaan dan Koreksi Terhadap Potensi Terjadinya Tindak


Penyimpangan
Dengan terjadinya tindak penyimpangan, harus segera dilakukan koreksi
sehingga tidak berlarut-larut berdasarkan sistim yang berlaku. Jika sistem yang
dipakai sudah tidak sesuai lagi dengan kondisi yang ada, maka sistemnya harus
diperbaharui. Lakukan pemeriksaan secara rutin dan konsisten seperti
melakukan cash opname secara rutin pada akhir hari kerja, jika terjadi selisih,
maka langsung dapat dikoreksi pada saat itu juga.

Contoh : Dalam hal manager memberi tugas kapada juru tagih untuk menagih
tunggakan pinjaman anggota, selama ini hanya diberi surat tugas dengan
membawa slip setoran. Misalkan kepada 5 orang anggota penunggak, dan
setelah selesai menagih yang disetor ke kasir hanya 1 orang anggota sisanya 4
anggota yang sudah setor uangnya dipakai dahulu, dan akan disetorkan ke
kasir akhir bulan bertepatan dengan waktu gajihan juru tagih. Untuk mengatasi
Judul Modul : Melaksanakan Pengendalian Intern Halaman: 30 dari 38
Koperasi Jasa Keuangan
Buku Informasi Versi : 10/8/2021
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Keuangan, Sub Sektor Perantara Keuangan, Profesi Kepala KJK.SP02.013.01
Cabang/Manajer Koperasi Jasa Keuangan (KJK)

hal tersebut, terlebih dahulu manager melakukan pemeriksaan khusus untuk


mengetahui permasalahan yang sebenarnya terjadi. Untuk mengatasi
penyimpangan dimaksud manager selain memberi surat tugas kepada juru tagih
kepada 5 anggota penunggak sekaligus diberikan slip setoran yang
ditandatangani sebanyak 5 lembar rangkap dua. Setelah selesai menagih
tanyakan berapa anggota yang telah menyetor dengan meminta kembali ke lima
slip setoran dimaksud, dengan demikian maka tindak penyimpangan segera
terdeteksi.

3.3 Evaluasi Tindakan Penyimpangan


Kelemahan-kelemahan dari sistem pengendalian intern yang ada seperti
perangkapan jabatan, perekrutan karyawan, perilaku Korupsi, Kolusi,
Nepotisme (KKN) karyawan yang diketahui mempunyai sifat tidak jujur,
mementingkan diri sendiri, ceroboh dan sebagainya, maka kelemahan SPI
harus segera di perbaiki sedini mungkin.

Hasil pengendalian internal harus dicatat dan dibuatkan laporan pelaksanaan


kegiatan tersebut sesuai format yang sudah ditentukan. Form dari laporan hasil
pelaksanaan kegiatan pengendalian intern memuat hal-hal yang ditemukan
selama pemeriksaan termasuk didalamnya kesimpulan dan rekomendasi,

Jika dari hasil pemeriksaan ditemukan tindak penyimpangan, maka manager


harus melakukan tindakan perbaikan sesuai dengan aturan KJK, dan kemudian
melaporkannya kepada Pengurus KJK, termasuk di dalamnya sikap yang harus
ditempuh dalam mengambil tindakan dimaksud.

Laporan dimaksud termasuk kesimpulan dan rekomendasi merupakan wujud


dari pelaksanaan tugas pengendalian intern yang harus ditindak lanjut, dengan
cara melaporkannya kepada pengurus. Semua temuan, kesimpulan dan
rekomendasi yang dilaporkan dicatat dalam : Buku Monitoring Pengendalian
Intern, sebagaimana contoh lampiran - 3

Judul Modul : Melaksanakan Pengendalian Intern Halaman: 31 dari 38


Koperasi Jasa Keuangan
Buku Informasi Versi : 10/8/2021
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Keuangan, Sub Sektor Perantara Keuangan, Profesi Kepala KJK.SP02.013.01
Cabang/Manajer Koperasi Jasa Keuangan (KJK)

BAB IV
MELAPORKAN HASIL PELAKSANAAN
PENGAWASAN INTERN

Format Laporan

Secara umum yang mengelola dan bertanggungjawab terhadap pelaksanaan


Pengawasan Intern dan pelaporannya terutama dalam pemberian
rekomendasi adalah manajer. Maka setelah dilakukan pelaksanaan
pengawasan intern sesuai prosedur yang berlaku pada KJK, Manajer
melaporkan kepada pengurus.

Hasil pelaksanaan pengawasan intern Koperasi Jasa Keuangan


dilaporkan dengan menggunakan:
1) Form Laporan Evaluasi
2) Form Laporan Hasil Kegiatan secara berkala

Laporan Pelaksanaan Pengawasan Intern

1) Pelaporan
Teknik Pelaporan Pelaksanaan Pengawasan Intern. Manajer KJK
mendiskusikan dengan para kepala bagian mengenai Hasil Pelaksanaan
Pengawasan Intern, maka manajer atau pengelola KJK menuangkannya
dalam form laporan Pelaksanaan Pengawasan Intern, untuk
mempermudah dalam mengidentisifikasi Pelaksanaan Pengawasan Intern
manajer KJK perlu menyiapkan format laporan penyusunan pelaksanaan
pengawasan intern.

Pengertian Laporan adalah penyampaian informasi dari seorang manajer


kepada petugas/pejabat lain dalam suatu sistem administrasi. Isi laporan
Judul Modul : Melaksanakan Pengendalian Intern Halaman: 32 dari 38
Koperasi Jasa Keuangan
Buku Informasi Versi : 10/8/2021
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Keuangan, Sub Sektor Perantara Keuangan, Profesi Kepala KJK.SP02.013.01
Cabang/Manajer Koperasi Jasa Keuangan (KJK)

dapat berupa hasil kegiatan pelaksanaan pengawasan intern Koperasi


Jasa Keuangan. Laporan memiliki fungsi informasi, pengawasan,
pengambilan keputusan, dan fungsi pertanggung jawaban.
Syarat- syarat Laporan adalah :
 Isi laporan harus terperinci dan jelas.
 Harus mengandung data dan fakta serta informasi yang diperlukan.
 Isi laporan tidak boleh berbelit-belit.

Jenis Laporan dapat dibagi menjadi beberapa macam, berikut ini akan
diuraikan sebagai berikut :
a. Laporan menurut isinya :
• Laporan Informatif
• Laporan Rekomendasi
• Laporan Analitis
• Laporan pertanggungjawaban
• Laporan Kelayakan
b. Laporan menurut bentuknya :
• Laporan berbentuk Memo
• Laporan berbentuk Surat
• Laporan berbentuk Naskah

Laporan harus bersifat operasional, artinya laporan memiliki sifat-sifat


sebagai berikut :
 Penyampaian laporan dapat dilakukan secara lisan atau tertulis.
 Laporan berisi informasi yang diperlukan oleh manajemen dalam
proses pengambilan keputusan.
 Laporan harus faktual, didukung oleh data dan fakta yang dapat
dipertanggungjawabkan .

Kriteria laporan yang efektif harus memenuhi kreteria sebagai berikut :


 Mudah dimengerti dan dipahami oleh penerima laporan.
 Mampu menguraikan masalah serta analisanya secara jelas bagi
pembaca laporan

Judul Modul : Melaksanakan Pengendalian Intern Halaman: 33 dari 38


Koperasi Jasa Keuangan
Buku Informasi Versi : 10/8/2021
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Keuangan, Sub Sektor Perantara Keuangan, Profesi Kepala KJK.SP02.013.01
Cabang/Manajer Koperasi Jasa Keuangan (KJK)

 Mampu menyajikan permasalahan secara logis, konsisten, dan


sistimatis
 Persuasif, yaitu mampu mendorong pembaca untuk memberikan
perhatian dan mengambil keputusan sesuai dengan yang dikehendaki
oleh yang mempersiapkan laporan
 Meyakinkan, yaitu berdasar pada data dan informasi yang dapat
diandalkan

2) Penyusunan Laporan
Hasil pelaksanaan pengawasan intern disusun rekomendasi atas
permasalahan yang dihadapi KJK dan menuangkannya dalam form yang
telah tersedia, kemudian bersama memo dikirimkan kepada pengurus
untuk ditindaklanjuti pengurus jika diperlukan.

Langkah-langkah dalam menyusun laporan dan rekomendasi, yakni:


1. Menyusun persiapan penulisan laporan, menyiapkan bahan
penyusunan laporan berupa data dan fakta serta sarana pendukungnya
seperti peralatan ATK (Komputer, printer) dan bahan ATK (kertas,
toner, dll)
2. Menyusun sistematika laporan dengan membuat struktur laporan
seperti berikut ini :
• pendahuluan
• isi laporan
• uraian / analisis
• penutup/ saran
3. Membuat isi Laporan dapat berupa pertanggung jawaban. Isi laporan
(rincian kegiatan secara kronologis beserta biaya yang sudah
dikeluarkan dengan menunjukkan nomor –nomor tanda bukti
pengeluaran, jika diperlukan).
4. Membuat Evaluasi (bila ada), kemudian
5. Menyusun Penutup/Rekomendasi

3) Bertanggung Jawab Terhadap Hasil Pelaksanaan


Pengelola KJK harus bertanggung jawab terhadap hasil pelaksanaan
Pengawasan Intern KJK, dalam bentuk :

Judul Modul : Melaksanakan Pengendalian Intern Halaman: 34 dari 38


Koperasi Jasa Keuangan
Buku Informasi Versi : 10/8/2021
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Keuangan, Sub Sektor Perantara Keuangan, Profesi Kepala KJK.SP02.013.01
Cabang/Manajer Koperasi Jasa Keuangan (KJK)

1) Laporan evaluasi yang akurat


2) Laporan hasil kegiatan secara berkala tepat waktu
Sumber-sumber Kepustakaan (Buku Informasi)

a. Judul : Auditing Pemeriksaan Akuntan Jilid I


• Penulis : Drs/ Sukrisno Agoes, Ak. M.M.
• Penerbit :
• Tahun publikasi :

b. Judul : Intermediate Accounting edisi 7


• Penulis : Dr. Zaki Baridwan M.Sc Akuntan
• Penerbit :
• Tahun publikasi :

c. Judul : Manajemen Keuangan edisi 3


• Penulis : Drs. R. Agus Sartono MBA
• Penerbit :
• Tahun publikasi :

d. Judul : Teori Akuntansi Perekayassan Pelaporan Keuangan


• Penulis : Suwarjono
• Penerbit :
• Tahun publikasi

e. Judul : Sistem Pengendalian Intern


• Penulis : Kementrian Koperasi dan UKM Republik Indonesia
• Penerbit :
• Tahun publikasi

f. Judul : Sistem Informasi Akuntansi, Edisi pertama,


• Penulis : Wing Wahyu Winarto
• Penerbit : STIE YKPN, Yogyakarta STIE YKPN, Yogyakarta.
• Tahun publikasi : 1994

g. Judul : Sistem Informasi Akuntansi, Edisi Indonesia


• Penulis : James A. Hall
• Penerbit : Salemba Empat, Jakarta
• Tahun publikasi : 2001

h. Judul : Sistem Informasi Akuntansi


• Penulis : Soetoyo Suparlan
• Penerbit : Gunadarma, Jakarta Gunadarma, Jakarta
• Tahun publikasi : 1995

Judul Modul : Melaksanakan Pengendalian Intern Halaman: 35 dari 38


Koperasi Jasa Keuangan
Buku Informasi Versi : 10/8/2021
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Keuangan, Sub Sektor Perantara Keuangan, Profesi Kepala KJK.SP02.013.01
Cabang/Manajer Koperasi Jasa Keuangan (KJK)

Lampiran - 1

Judul Modul : Melaksanakan Pengendalian Intern Halaman: 36 dari 38


Koperasi Jasa Keuangan
Buku Informasi Versi : 10/8/2021
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Keuangan, Sub Sektor Perantara Keuangan, Profesi Kepala KJK.SP02.013.01
Cabang/Manajer Koperasi Jasa Keuangan (KJK)

Lampiran - 2
DAFTAR HASIL PENGENDALIAN INTERN
KSP “ MAJU BERSAMA” JAKARTA
Periode : Agustus 2006

I. Daftar Outstanding Memo/Masalah


A. Outstanding Memo
No. No. dan Tgl. Memo Kepada Perihal
1. 001/Mm 15-08- Bendahara Selisih kas lebih sebesar
2006 Rp.100.000,00
2.

B. Outstanding Masalah
No. Perihal Langkah Penyelesaian Keterangan
oleh PI
1. Selisih kas Sementara ditampung di Ditunggu
lebih sebesar rek. Selisih Kas sampai 3 (tiga)
Rp.100.000,00 bulan
2.

II. Daftar Masalah Bulan Ini


No. Perihal Penyelesaian Masalah
1. Selisih kas Sementara ditampung di rek. Selisih Kas,
lebih sebesar selama 3 (tiga) bulan)
Rp.100.000,00
2.

Judul Modul : Melaksanakan Pengendalian Intern Halaman: 37 dari 38


Koperasi Jasa Keuangan
Buku Informasi Versi : 10/8/2021
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Keuangan, Sub Sektor Perantara Keuangan, Profesi Kepala KJK.SP02.013.01
Cabang/Manajer Koperasi Jasa Keuangan (KJK)

Lampiran - 3
BUKU MONITORING PENGENDALIAN INTERN
KSP “ MAJU BERSAMA” JAKARTA

No. Tanggal Perihal Uraian Masalah Tindak Lanjut

1. 15-08- Selisih kas Setelah tutup kas Ditampung


2006 lebih sebesar dilakukan sementara di
Rp.100.000,00 pencocokan saldo rekg. Selisih Kas
rek. Kas sebesar Acc. Kabag PI.
Rp. 15.123.500,-
dengan fisiknya
ternyata ada
sebesar
Rp.15.223.500,-

Buku ini dimaksudkan untuk mencatat permasalahan yang timbul dan memerlukan
langkah tindak lanjut. Masalah yang timbul oleh petugas PI dicatat dan diuraikan,
kemudian diparaf yang selanjutnya masalah dimaksud diberitahukan kepada manajer
untuk dapat dibuatkan langkah-langkah tindak lanjut penanganannya dan langsung
diberikan tenggang waktu penyelesaian oleh manajer, kemudian manajer
membubuhkan paraf di buku tersebut.

Judul Modul : Melaksanakan Pengendalian Intern Halaman: 38 dari 38


Koperasi Jasa Keuangan
Buku Informasi Versi : 10/8/2021

Anda mungkin juga menyukai