Anda di halaman 1dari 21

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

PELATIHAN MENTORING WIRAUSAHA SANITASI


BAGI TENAGA KESEHATAN LINGKUNGAN DINAS KESEHATAN DAN
PUSKESMAS
SURABAYA, 08 15 SEPTEMBER 2017

A. PENDAHULUAN

Indonesia merupakan negara terbesar kelima dengan jumlah anak stunting di dunia.
Studi Pemantauan Status Gizi (PSG) Kementerian Kesehatan tahun 2016 mencatat
terdapat 28% balita stunting di Indonesia. Stunting adalah masalah kurang gizi
kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam waktu cukup lama.
Stunting terjadi mulai dari dalam kandungan dan baru terlihat saat anak berusia dua
tahun, dimana anak secara fisik terlihat lebih pendek daripada anak lain seumurnya.
Kekurangan gizi pada usia dini meningkatkan angka kematian bayi dan anak,
menyebabkan penderitanya mudah sakit, memiliki postur tubuh tidak maksimal saat
dewasa, dan tidak memiliki kekampuan kognitif yang memadai, sehingga tidak saja
mengakibatkan kerugian bagi individu tetapi juga kerugian sosial ekonomi jangka
panjang bagi Indonesia.

Stunting bukan hanya karena kurang makan. Stunting disebabkan oleh berbagai
faktor yang berakar pada kemiskinan, ketahanan pangan dan gizi, serta pendidikan.
Secara tidak langsung akar masalah ini mempengaruhi ketersediaan dan pola
konsumsi rumah tangga, pola asuh, pelayanan kesehatan, dan kesehatan
lingkungan yang kemudian mempengaruhi asupan makanan dan menyebabkan
berbagai infeksi, sehingga menimbulkan gangguan gizi ibu dan anak (UNICEF 1990,
disesuaikan dengan kondisi Indonesia).

Untuk mencegah dan mengatasi stunting, dilakukan dua model intervensi yaitu
intervensi spesifik dan sensitif. Intervensi spesifik mencakup upaya-upaya
mencegah dan mengurangi gangguan secara langsung misalnya melalui imunisasi,
pemberian makanan tambahan untuk ibu hamil dan balita, dan pemantauan
pertumbuhan. Intervensi sensitif mencakup upaya-upaya mencegah dan mengurangi
gangguan secara tidak langsung misalnya melalui penyediaan air bersih, perbaikan
sanitasi, peningkatan pendidikan, penanggulangan kemiskinan, dan peningkatan
kesetaraan gender. Studi Lancet (2008) menemukan bahwa intervensi spesifik
hanya mendukung 20% upaya pencegahan/penurunan stunting, sementara
intervensi sensitif berkontribusi hingga 80%. Sementara itu berbagai studi yang
dilakukan oleh WHO, UNICEF, World Bank, dan dari kalangan akademisi
menemukan bahwa ketersediaan akses air minum yang aman dan sanitasi yang
layak merupakan kunci untuk mencegah paparan penyakit-penyakit berbasis
lingkungan yang menjadi penyebab terjadinya diare, cacingan, infeksi saluran
pernafasan, dan stunting.

Hingga akhir 2016, BPS mencatat 87% penduduk Indonesia telah memiliki akses air
minum yang aman dan 61% memiliki akses sanitasi yang layak. Terdapat
peningkatan akses yang cukup besar sejak tahun 2008, terutama setelah

1|TOR Pelatihan Mentoring Wusan


pemerintah menerapkan pendekatan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) ke
dalam program-program sanitasi dan air minum.

Pembangunan Kesehatan tahun 2015-2019 merupakan salah satu komponen


pelaksanaan ke-5 dari Nawacita Presiden, yaitu meningkatkan kualitas hidup
manusia Indonesia. Di dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN)
2015-2019, pemerintah menetapkan target tersedianya akses air minum dan sanitasi
universal (100%) bagi seluruh rakyat Indonesia dan penurunan angka stunting dari
40% ke 28% pada tahun 2019. Secara spesifik, Kementerian Kesehatan
menetapkan empat prioritas kesehatan 2015-2019, yaitu: 1) menurunkan angka
kematian ibu dan angka kematian bayi, 2) menurunkan prevalensi balita pendek
(stunting), 3) menanggulangi penyakit menular HIV-AIDS, Tuberculosis, dan Malaria,
dan 4) menanggulangi penyakit tidak menular Hipertensi, Diabetes, Obesitas,
Kanker, dan gangguan jiwa.

Dalam upaya menurunkan angka stunting dan mencapai target akses universal air
minum dan sanitasi, diperlukan kolaborasi dan integrasi antara program air minum,
sanitasi, dan gizi. Kolaborasi ini memerlukan sumber daya manusia (SDM) yang
mampu mengelola kegiatan terkait STBM dan stunting yang tersebar merata di
seluruh Indonesia. Kolaborasi dan integrasi antara SDM yang memahami STBM dan
memahami isu stunting merupakan hal baru. Oleh karena itu, diperlukan kegiatan
pengembangan sumber daya manusia, baik melalui pelatihan maupun pendidikan.
Salah satu output proyek PKGBM adalah membebaskan daerah proyek menjadi
Desa SBS dengan pendekatan STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat) sesuai
dengan Peraturan Menteri Kesehatan No. 3 tahun 2014 tentang Sanitasi Total
Berbasis Masyarakat. Program tidak memberikan bantuan dana untuk membangun
sarana fisik, tetapi berorientasi pada upaya untuk melakukan perubahan perilaku
masyarakat. Pembangunan sarana fisik harus dilakukan oleh masyarakat.
Pembangunan fisik dianggap sebagai salah satu indikator terjadinya perubahan
perilaku masyarakat. Kegiatan STBM secara total akan dilaksanakan di 1.600 desa
yang berada di 704 puskesmas di 499 kecamatan pada 64 kabupaten di 11 provinsi.
Di Provinsi Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Tengah akan
dilakukan di 3 desa setiap puskesmas, sedangkan di sembilan provinsi Iain akan
dilakukan di 2 desa per puskesmas. Dari 1.600 desa ya ng dipicu, ditargetkan
sebanyak 800 desa (50%) bisa SBS (Stop BAB Sembarangan) atau ODF (Open
Defecating Free).
Lima tujuan khusus pelaksanaan STBM pada PKGBM adalah sebagai berikut:
1) Meningkatkan keterampilan petugas provinsi/ kabupaten melaksanakan
pelatihan pemicuan dan pemantauan STBM, dan meningkatkan kemampuan
petugas puskesmas dan kader desa melakukan pemicuan dan paska pemicuan
2) Melakukan pemicuan dan kelanjutan paska pemicuan masyarakat dusun/RW
sampai terjadi desa SBS
3) Untuk mendapatkan dukungan dan komitmen pemerintah daerah serta SKPD
di provinsi, kabupaten dan kecamatan serta pemerintah desa untuk
melaksanakan pemicuan dan paska pemicuan STBM serta kegiatan
pemasaran sanitasi.
4) Memperbaiki sistem dan penyelenggaraan pemantauan dan evaluasi program
STBM.

2|TOR Pelatihan Mentoring Wusan


5) Memperbaiki akses masyarakat terhadap pelayanan, peralatan dan material
sanitasi serta pembiayaan
Dari serangkaian kegiatan tersebut PKGBM telah melibatkan Sanitarian dalam
pelatihan Wirausaha Sanitasi sebanyak 175 orang. Untuk membantu wirausaha
santasi yang telah dilatih maka perlu peningkatan kapasitas bagi sanitarian untuk
melakukan mentoring dan pembinaan kepada Wusan terlatih agar dapat
meningkatan kinerja wusan dalam peningkatan akses Jamban Sehat dengan harga
terjangkau di masyarakat, maka diperlukan pelatihan Mentoring Wirausaha Sanitasi
bagi tenaga Kesehatan Lingkungan Dinas Kesehatan dan Sanitarian Puskesmas
yang telah dilatih Wirausaha Sanitasi.

B. TUJUAN

Tujuan Umum
Setelah pelatihan peserta mampu menggunakan Panduan Mentoring dan
Monitoring untuk memperkuat Wirausahawan Sanitasi dalam memperbaiki
dokumentasi dan pelaporan, tantangan, dan cara-cara mereka dalam mengatasi
tantangan dengan memberikan dukungan/bantuan kepada Wirausaha Sanitasi
sehingga Wirausaha Sanitasi dapat mengembangkan model usaha yang
berkelanjutan secara terstruktur untuk meningkatkan akses Jamban Sehat di
masyarakat.
Tujuan Khusus
1. Meningkatkan kemampuan peserta tentang strategi atau cara dalam
melakukan Mentoring dan Monitoring kepada Wirausaha Sanitasi.
2. Meningkatkan kemampuan peserta dalam melakukan pendampingan proses
Mentoring dan Monitoring kepada Wirausaha Sanitasi.
3. Meningkatnya kemampuan peserta dalam penggunaan format pedoman
Mentoring dan Monitoring yang akan digunakan untuk memperkuat
Wirausahawan Sanitasi dalam mengembangkan model usaha yang
berkelanjutan secara terukur dan terstruktur.

C. KELUARAN

Kegiatan ini diharapkan dapat menghasilkan beberapa keluaran, yaitu:


1. Peserta paham dan memiliki kapasitas dalam melakukan melakukan
Mentoring dan Monitoring kepada Wirausaha Sanitasi.
2. Peserta mampu melakukan pendampingan proses Mentoring dan Monitoring
kepada Wirausaha Sanitasi.
3. Peserta mampu dan terampil dalam penggunaan format pedoman Mentoring
dan Monitoring yang akan digunakan untuk memperkuat Wirausahawan
Sanitasi dalam mengembangkan model usaha yang berkelanjutan secara
terukur dan terstruktur.

3|TOR Pelatihan Mentoring Wusan


4. Rencana Tindak Lanjut oleh peserta untuk melakukan kegaitan Mentoring
dan Monitoring di wilayah kerjanya masing- masing sesuai dengan peran dan
fungsinya.
5. Adanya sinergitas antara Dinas Kesehatan Provinsi, Dinas Kesehatan
Kabupaten maupun Puskesmas dalam pelaksanaan kegiatan Mentoring dan
Monitoring kepada Wirausaha Sanitasi di wilayah kerjanya.

D. METODE

Metode pelatihan: Ceramah Tanya Jawab, Curah Pendapat, Diskusi


Kelompok, Diskusi Pleno, Bermain Peran, Praktik di kelas, Simulasi,
Pemutaran Film, Penugasan, dan Praktik Kerja Lapang.
Metode Evaluasi: Pre-test dan Post-Test

E. SERTIFIKAT
Peserta pelatihan akan mendapatkan sertifikat keikutsertaan dari MCA-Indonesia
yang ditandatangani oleh Direktur Kesehatan lingkungan Kementerian Kesehatan
dan Direktur HN MCA-Indonesia.

F. SURAT UNDANGAN DAN PEMBERITAHUAN


Undangan ditujukan kepada :
1. Faslitator Utama (MOT) ditujukan kepada yang bersangkutan.
2. Narasumber dan fasilitator ditujukan kepada instansi dan yang bersangkutan.
3. Peserta 100 orang ditujukan kepada masing-masing instansi.
4. Tiga (3) undangan yang dihadirkan dalam acara pembukaan dan penutupan,
biaya transport dari MCA-I.
5. Surat pemberitahuan untuk menyiapkan lokasi praktek lapangan kepada :
- Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur tembusan kepada : Dinas
Kesehatan Kota Surabaya, Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik, Dinas
Kesehatan Kabupaten Sidoarjo dan APPSANI untuk memberikan
informasi sebagai lokasi kegiatan praktek lapangan.

G. PESERTA DAN PARTISIPAN


Kriteria peserta:
1. Direktorat Kesling, SUBDIT PASD Kementrian Kesehatan
2. Staf Dinas Kesehatan Provinsi dan Kabupaten, Sanitarian Puskesmas yang
mengelolah program kesehatan lingkungan.
3. Peserta dari Dinas Kesehatan Kabupaten dan Sanitarian membawa data
profile wusan binaan di Wilayah MCA-I.

4|TOR Pelatihan Mentoring Wusan


4. Peserta dari Dinas Kesehatan Provinsi membawa data penganggaran
kegiatan yang terkait dengan Wirausaha Sanitasi di Tahun 2016, 2017 dan
2018.
5. Peserta dari Sanitarian Puskesmas Pernah Mengikuti Pelatihan Wirausaha
Sanitasi dan di wilayah Kecamatannya dan terdapat Wirausaha Sanitasi yang
telah mengikuti Pelatihan Wirausaha Sanitasi dan berasal dari wilayah
PKGBM MCA-Indonesia.
Jumlah Partisipan:
Partisipan dalam kegiatan Pelatihan Mentoring dan Monitoring Wirausaha Sanitasi
terdiri dari :
A. Fasilitator Utama(MOT), Fasilitator dan Narasumber : 15 orang
B. Peserta : 102 orang
C. PANITIA (MCA-I, NST, DINKESPROV JATIM :9 orang

D. Field Trip (Wusan dan Sanitarian) : 75 orang


Jumlah total partisipan berjumlah : 201 orang
Selain dari partisipan tersebut diatas terdapat 1 orang peserta dari URC yang
kehadirannya atas pembiayaan mandiri.

Berikut daftar partisipan dari point A s.d point D:

A. PESERTA
Asal Daerah Jumlah
No Instansi
Provinsi Kabupaten (org)
1 Dinkes Kab. Boalemo Gorontalo Kab. Boalemo 1
2 Dinkes Kab. Gorontalo Gorontalo Kab. Gorontalo 1
3 Dinkes Prov. Gorontalo Gorontalo Gorontalo 1
4 PKM Batu Daa Pantai Gorontalo Kab. Gorontalo 1
5 PKM Berlian Gorontalo Kab. Boalemo 1
6 PKM Boliyohuto Gorontalo Kab. Gorontalo 1
7 PKM Tilango Gorontalo Kab. Gorontalo 1
8 Direktur Kesehatan Lingkungan Jakarta Jakarta 1
Kab. Bandung
9 Dinkes Kab. Bandung Barat Jawa Barat Barat 1
10 Dinkes Kab. Cianjur Jawa Barat Kab. Cianjur 1
11 Dinkes Kab. Garut Jawa Barat Kab. Garut 1
12 Dinkes Kab. Kuningan Jawa Barat Kab. Kuningan 1
13 Dinkes Kab. Subang Jawa Barat Kab. Subang 1
14 Dinkes Kab. Sukabumi Jawa Barat Kab. Sukabumi 1
15 Dinkes Kab. Sumedang Jawa Barat Kab. Sumedang 1
16 Dinkes Prov. Jawa Barat Jawa Barat Bandung 1
17 PKM Binong Jawa Barat Kab.Subang 1
18 PKM Caringin Jawa Barat Kab. Sukabumi 1
Kab.Bandung
19 PKM Cihampelas Jawa Barat Barat 1

5|TOR Pelatihan Mentoring Wusan


A. PESERTA
Asal Daerah Jumlah
No Instansi
Provinsi Kabupaten (org)
20 PKM Cikakak Jawa Barat Kab. Sukabumi 1
21 PKM Ciracap Jawa Barat Kab. Sukabumi 1
22 PKM Ciranjang Jawa Barat Kab. Cianjur 1
23 PKM Ganeas Jawa Barat Kab. Sumedang 1
24 PKM Legon Jawa Barat Kab.Subang 1
25 PKM Leuwigoong Jawa Barat Kab. Garut 1
26 PKM Maleber Jawa Barat Kab. Kuningan 1
27 PKM Simpenan Jawa Barat Kab. Sukabumi 1
28 PKM Singajaya Jawa Barat Kab. Garut 1
29 PKM Sukasari Jawa Barat Kab. Sumedang 1
30 PKM Tomo Jawa Barat Kab. Sumedang 1
31 PKM. Garawangi Jawa Barat Kab. Kuningan 1
32 Dinkes Kab. Magetan Jawa Timur Kab. Magetan 1
33 Dinkes Kab. Nganjuk Jawa Timur Kab. Nganjuk 1
34 Dinkes Kab. Pamekasan Jawa Timur Kab. Pamekasan 1
35 Dinkes Kab. Trenggalek Jawa Timur Kab. Trenggalek 1
36 DinKes Prov. Jawa Timur Jawa Timur Surabaya 1
37 KaDinKes Prov. Jawa Timur Jawa Timur Surabaya 1
38 PKM Baruharjo Jawa Timur Kab. Trenggalek 1
39 PKM Bendo Jawa Timur Kab. Magetan 1
40 PKM Bendungan Jawa Timur Kab. Trenggalek 1
41 PKM Gandusari Jawa Timur Kab. Trenggalek 1
42 PKM Kampak Jawa Timur Kab. Trenggalek 1
43 PKM Pace Jawa Timur Kab. Nganjuk 1
44 PKM Prambon Jawa Timur Kab. Nganjuk 1
45 PKM Pule Jawa Timur Kab. Trenggalek 1
46 PKM Rejoso Jawa Timur Kab. Nganjuk 1
47 PKM Slawe Jawa Timur Kab. Trenggalek 1
48 PKM Sukomoro Jawa Timur Kab. Nganjuk 1
49 PKM Talang Jawa Timur Kab. Pamekasan 1
50 PKM Tlanakan Jawa Timur Kab. Pamekasan 1
51 PKM Wilangan Jawa Timur Kab. Nganjuk 1
52 Dinkes Kab. Bengkayang Kalimantan Barat Kab. Bengkayang 1
Kab. Kapuas
53 Dinkes Kab. Kapuas Hulu Kalimantan Barat Hulu 1
54 Dinkes Kab. Ketapang Kalimantan Barat Kab. Ketapang 1
55 Dinkes Kab. Kubu Raya Kalimantan Barat Kab. Kubu Raya 1
56 Dinkes Kab. Melawi Kalimantan Barat Kab. Melawi 1
57 PKM Menukung Kalimantan Barat Kab. Melawi 1
58 PKM Sanggau Ledo Kalimantan Barat Kab. Bengkayang 1

6|TOR Pelatihan Mentoring Wusan


A. PESERTA
Asal Daerah Jumlah
No Instansi
Provinsi Kabupaten (org)
59 PKM Sei Kakap Kalimantan Barat Kab. Kubu Raya 1
Kab. Kapuas
60 PKM Silat Hulu Kalimantan Barat Hulu 1
61 PKM Sungai Besar Kalimantan Barat Kab. Ketapang 1
Kab. Kayong
62 PKM Tanjung Setai Kalimantan Barat Utara 1
63 Dinkes Kab. Katingan Kalimantan Tengah Kab. Katingan 1
Kab. Kayong
64 Dinkes Kab. Kayong Utara Kalimantan Barat Utara 1
65 Dinkes Kab. Seruyan Kalimantan Tengah Kab. Seruyan 1
66 PKM Kuala Pembuang Dua Kalimantan Tengah Kab. Seruyan 1
67 PKM TBG Sanamang Kalimantan Tengah Kab. Katingan 1
Kab. Maluku
68 Dinkes Kab. Maluku Tenggara Maluku Tenggara 1
Dinkes Kab. Maluku Tenggara Kab. Maluku
69 Barat Maluku Tenggara Barat 1
Kab. Maluku
70 PKM Ohojiang/Watdek Maluku Tenggara 1
Kab. Maluku
71 PKM Waturu Maluku Tengggara Barat 1
72 Dinkes Kab. Bima NTB Kab. Bima 1
73 Dinkes Kab. Dompu NTB Kab. Dompu 1
Kab. Lombok
74 Dinkes Kab. Lombok Timur NTB Timur 1
75 Dinkes Kab. Sumbawa NTB Kab. Sumbawa 1
Kab. Sumbawa
76 Dinkes Kab. Sumbawa Barat NTB Barat 1
77 Dinkes Prov. Nusa Tenggara Barat NTB Mataram 1
Kab. Lombok
78 PKM Batuyang NTB Timur 1
79 PKM Donggoi NTB Kab. Bima 1
Kab. Sumbawa
80 PKM Jereweh NTB Barat 1
81 PKM Kempo NTB Kab. Dompu 1
Kab. Lombok
82 PKM Keruak NTB Timur 1
83 PKM Lambu NTB Kab. Bima 1
84 PKM Luntung NTB Kab. Sumbawa 1
85 PKM Ranggo NTB Kab. Dompu 1
Kab. Lombok
86 PKM Rensing NTB Timur 1
87 PKM Soriutu NTB Kab. Dompu 1
88 Dinkes Kab. Mamuju Sulawesi Barat Kab. Mamuju 1

7|TOR Pelatihan Mentoring Wusan


A. PESERTA
Asal Daerah Jumlah
No Instansi
Provinsi Kabupaten (org)
89 PKM Tommo Sulawesi Barat Kab. Mamuju 1
Kab. Minahasa
90 Dinkes Kab. Minahasa Utara Sulawesi Utara Utara 1
91 Dinkes Kab. Sangihe Sulawesi Utara Kab. Sangihe 1
Kab. Minahasa
92 PKM Kema Sulawesi Utara Utara 1
93 PKM Manganitu Sulawesi Utara Kab. Sangihe 1
94 Dinkes Kab. Banyuasin Sumatera Selatan Kab. Banyuasin 1
95 Dinkes Kab. OKI Sumatera Selatan Kab. OKI 1
96 Dinkes Prov. Sumatera Selatan Sumatera Selatan Palembang 1
97 PKM Mariana Sumatera Selatan Kab. Banyu Asin 1
98 PKM Pangembuk Sumatera Selatan Kab. Banyu Asin 1
PKM PKM TALANG JAYA
99 TELANG Sumatera Selatan Kab. Banyu Asin 1
100 PKM PP. III Sumatera Selatan Kab. OKI 1
101 PKM SuakTapeh Sumatera Selatan Kab. Banyuasin 1
102 PKM Tugu Jaya Sumatera Selatan Kab. OKI 1

B. FASILITATOR
ASAL DAERAH Jml
NO NAMA INSTANSI
Provinsi Kota (orang)
1 I Nyoman Oka MOT Bali Denpasar 1
Fasilitator STBM
2 Wano Irwantoro Nasional Jawa Barat Bandung 1
3 Abu Naim Sanitarian Kab. Kediri Jawa Timur Kab. Kediri 1
Sumartini Dwi Sanitarian Kab. Kab.
4 Wahyuni Probolinggo Jawa Timur Probolinggo 1
Sanitarian Kota Kota
5 Tri S. Antono P Probolinggo Jawa Timur Probolinggo 1
Fasilitator STBM
6 Soeprapto Nasional Jakarta Jakarta 1
7 Indah Hidayat Direktorat KESLING Jakarta Jakarta 1
8 Saputra Korprov STBM Jatim Jawa Timur Surabaya 1
Kab.
9 Yajid Menan Dinkes Kab. Trenggalek Jawa Timur Trenggalek 1
Kab.
10 Budi Purwanto Dinkes Kab. Lumajang Jawa Timur Lumajang 1
Sekretariat STBM
11 Agustina Ruth Nasional Jakarta Jakarta 1
12 Koen Irianto Ketua APPSANI Jawa Timur Surabaya 1
Kota
13 Wahjoe Boediono APPSANI Jawa Timur Pasuruan 1

8|TOR Pelatihan Mentoring Wusan


B. FASILITATOR
ASAL DAERAH Jml
NO NAMA INSTANSI
Provinsi Kota (orang)
Kab.
14 Sri Suparmi Sanitarian Kab. Jombang Jawa Timur Jombang 1
15 Kristin Darundiyah Direktorat Kesling Jakarta Jakarta 1

C. PANITIA
ASAL DAERAH Jml
NO NAMA INSTANSI
PROVINSI KOTA (orang)
1 Hening Darpito MCAI Jakarta Jakarta 1
2 HN Staff MCAI Jakarta Jakarta 1
3 Meiry Nasution NST Jakarta Jakarta 1
4 Ronie Prasetyo NST Jakarta Jakarta 1
5 Rostia La Ode Pado NST Jakarta Jakarta 1
6 Ismail NST Jakarta Jakarta 1
7 Helga M.S MCAI Jakarta Jakarta 1
Tim Komunikasi
8 MCAI/HN MCAI Jakarta Jakarta 1
Kesling DinKesProv Jawa Timur Surabaya
Ika Puspitasari
9 Jawa Timur 1

D. FIELD TRIP
Asal Daerah Jml
No Nama Instansi
Provinsi Kab (orang)
1 Wusan Jawa Timur 50
2 Sanitarian Jawa Timur 25

H. TEMPAT DAN WAKTU KEGIATAN

Pelatihan dibagi menjadi 2 tahapan, yaitu:


a. TAHAP PERSIAPAN OLEH FASILTATOR
Hari/Tanggal : Jumat - Minggu / 08 - 10 September 2017
Tempat : Hotel............ Kota Surabaya
Prov. Jawa Timur
b.TAHAP PELAKSANAAN
Hari/Tanggal : Minggu - Jumat / 10 - 15 September 2017
Tempat : Hotel............ Kota Surabaya
Prov. Jawa Timur

9|TOR Pelatihan Mentoring Wusan


I. KEGIATAN PRAKTEK
PRAKTEK LAPANGAN
Dalam kegiatan Pelatihan Mentoring Wusan ini peserta akan melakukan kegiatan
praktek lapangan yang akan dilaksanakan pada hari Rabu, 13 September 2017
sebanyak 50 titik lokasi praktek di 3 Kabupaten/Kota wilayah; Kabupaten Sidoarjo, Kota
Surabaya dan Kabupaten Gresik Provinsi Jawa Timur.
Kebutuhan pembiayaan praktek lapangan meliputi:
1. ATK pendukung
2. Transportasi dari Hotel ke Desa/Kelurahan pulang-pergi
3. Konsumsi peserta, panitia dan Wirausaha Sanitasi sasaran

PRAKTEK MENTORING MELALUI TELEPON


Dalam kegiatan Pelatihan Mentoring Wusan ini peserta akan melakukan kegiatan
praktek Mentoring dan Monitoring melalui telepon di Hotel atau ruang meeting
kepada Wusan binaan di wilayah Kecamatan sanitarian bersangkutan. Akan
dipilih beberapa peserta yang akan melakuan praktek ini dan peserta lainnya
akan berperan sebagai pengamat.
Praktek ini akan dilaksanakan pada hari Selasa, 12 September 2017 dilakukan oleh
peserta dari Dinas Kesehatan Kabupaten dan Sanitarian.

Kebutuhan alat meliputi Alat teleconference untuk 4 Kelas dan format mentoring dan
monitoring. Alat teleconference untuk 4 Kelas akan disiapkan oleh pihak Hotel.

J. DOKUMENTASI

Kegiatan ini akan diliput oleh Tim Komunikasi MCAI/ Tim Komunikasi HN MCAI berupa
video dan foto secara profesional sehingga bisa menjadi panduan pelaksanaan kegiatan
bagi kegiatan pelatihan berikutnya yang akan dilaksanakan oleh Kementerian Kesehatan
RI, Dinas Kesehatan Provinsi, Dinas Kesehatan Kabupaten maupun mitra terkait.
Kegiatan ini merupakan kegiatan baru yang dikembangkan oleh MCAI, URC dan
Kementerian Kesehatan RI yang akan diakreditasi BPPSDMK Kementerian Kesehatan
untuk menjadi panduan nasional sehingga perlu didokumentasikan secara profesional.
Dokumentasi ini akan menjadi lampiran Kurikulum dan Modul Mentoring Wirausaha
Sanitasi.

K. PEMBIAYAAN

Pendanaan untuk pelatihan ini didukung oleh MCA- Indonesia dengan


No.WBS............................... MCA-Indonesia menyediakan penggantian transportasi,
perdiem dan akomodasi bagi peserta dan fasilitator sesuai dengan aturan MCA-
Indonesia. MCA- Indonesia tidak menyediakan honor bagi peserta maupun
fasilitator dari PNS. MCA- Indonesia hanya menyediakan honor bagi Fasilitator
Non PNS sebanyak 7 orang yaitu 1 orang Fasilitator Utama (MOT) ( terhitung
mulai tanggal 8 14 September 2017) dan 6 Fasilitator (terhitung mulai tanggal
11 14 September 2017) yang ditugaskan untuk mengawal proses dan tindak
lanjut kegiatan Pelatihan Mentoring Wusan. MCA- Indonesia tidak menyediakan
transportasi, honor dan akomodasi bagi peserta dari mitra pembangunan (URC).
10 | T O R P e l a t i h a n M e n t o r i n g W u s a n
L. FRAME WORK dan JADWAL PELATIHAN
Frame Work Pelatihan Mentoring Wirausaha Sanitasi

Dari Frame Work diatas dapat dijelaskan tentang pelaksanaan Pelatihan Mentoring
Wusan terdiri dari 2 Agenda, yaitu:

1. PERSIAPAN PELATIHAN : Tanggal 8 10 September partisipan


sejumlah 23 orang terdiri dari MOT, Fasilitator, URC (biaya mandiri) dan
MCA-I untuk Penyamaan bahan tayang, Pleno Kesepakatan Bahan Tayang,
Micro Teaching dan Pembagian Peran Fasilitator
2. PEMBUKAAN PELATIHAN: Tanggal 10 September partisipan sejumlah
127 orang dilaksanakan pada malam hari jam 19.00 21.30 (URC Biaya
Mandiri)
3. PELAKSANAAN PELATIHAN: Tanggal 11, 12 dan 14 September
partisipan sejumlah 125 orang terdiri dari Peserta pelatihan dan Fasilitator
utama (MOT), Fasilitator, URC (Biaya Mandiri), Pantia Lokal Dinkesprov
Jatim, NST dan MCA-I

11 | T O R P e l a t i h a n M e n t o r i n g W u s a n
4. PELAKSANAAN PRAKTEK LAPANGAN: Tanggal 13 September
partisipan sejumlah 125 orang peserta, panitia dan Fasilitator / MOT dan
25 orang sanitarian dan 50 orang wusan yang tersebar di 50 titik lokasi
praktek.

JADWAL KEGIATAN (TENTATIF)

Jumat, 08 September 2017


PERSIAPAN FASILITATOR
Jam Kegiatan/Materi Fasilitator/Narasumber
12.00 15.00 Fasilitator, MCAI, MOT, URC Cek In Panitia
15.30 17.00 Briefing fasilitator pelatihan oleh MOT sbb: MOT
Cek pembagian materi fasilitator Fasilitator
untuk setiap kelas. URC
Cek panitia terkait persiapan MCA-I
pembukaan pelatihan (konfirmasi
Kemenkes, maupun Dinkes yang
akan membuka acara).
Check list kebutuhan fasilitator di
dalam kelas.
17.00 19.00 ISHOMA Panitia
19.00 20.00 (Lanjutan) Briefing fasilitator pelatihan oleh MOT
MOT sbb: Fasilitator
Pembahasan soal pre dan post test URC
Diskusi dan penyamaan persepsi MCA-I
form mentoring wusan
Finalisasi rundown kegiatan setiap
hari pelatihan.
Penyamaan Bahan Tayang
20.00 20.30 Coffe Break Panitia
20.30 21.30 (Lanjutan) Briefing fasilitator pelatihan oleh MOT
MOT sbb: Fasilitator
Penyamaan Bahan Tayang URC
MCA-I
Sabtu, 09 September 2017
Jam Kegiatan/Materi Fasilitator/Narasumber
08.00 09.30 Pleno Fasilitator untuk Penyamaan Bahan MOT
Tayang dan Materi Pelatihan difasilitasi Fasilitator
oleh MOT. URC
MCA-I
09.30 09.45 Coffe Break Panitia
09.45 12.00 Micro Teaching Fasilitator difasilitasi oleh MOT
MOT Fasilitator
URC
MCA-I
12.00 13.00 ISHOMA Panitia
13.00 15.00 (Lanjutan) Micro Teaching Fasilitator MOT
difasilitasi oleh MOT Fasilitator
URC

12 | T O R P e l a t i h a n M e n t o r i n g W u s a n
MCA-I
15.00 15.30 Coffe Break Panitia
15.30 17.00 (Lanjutan) Micro Teaching Fasilitator MOT
difasilitasi oleh MOT Fasilitator
URC
MCA-I
17.00 19.00 ISHOMA Panitia
19.00 20.00 (Lanjutan) Micro Teaching Fasilitator MOT
difasilitasi oleh MOT. Fasilitator
URC
MCA-I
20.00 20.30 Coffe Break Panitia
20.30 21.30 Penyusunan Strategi Praktek Mentoring MOT
termasuk pembagian kelas , informasi Fasilitator
lokasi dan pembagian fasilitator untuk URC
pendamping pelatihan dan praktek MCA-I
Minggu, 10 September 2017
Jam Kegiatan/Materi Fasilitator/Narasumber
08.00 09.30 Penyusunan Strategi Praktek Mentoring MOT
termasuk pembagian kelas , informasi Fasilitator
lokasi dan pembagian fasilitator untuk URC
pendamping pelatihan dan praktek MCA-I
09.30 09.45 Coffe Break Panitia
09.45 12.00 Penyusunan Strategi Praktek Mentoring MOT
termasuk pembagian kelas , informasi Fasilitator
lokasi dan pembagian fasilitator untuk URC
pendamping pelatihan dan praktek MCA-I
12.00 15.00 Cek In dan Makan Siang Panitia
19.00 20.00 Pembukaan Pelatihan Mentoring Wusan Direktur Kesling
Kepala Dinas Kesehatan
Provinsi Jawa Timur
20.00 21.00 Keterkaitan Mentoring Wirusaha Sanitasi Direktur Kesling Kementrian
dengan STBM Kesehatan (Kelas Gabungan)
21.00 21.30 Briefing fasilitator, MCAI, URC, Panitia MOT
Senin, 11 September 2017
ORIENTASI DAN PEMAHAMAN DASAR
Jam Kegiatan/Materi Fasilitator/Narasumber
08.00 09.30 BLC , Pre tes, tujuan Pelatihan, alur Fasilitator Utama (Kelas
pelatihan dan pembagian kelompok kelas Gabungan) ; MOT berkeliling
di 4 kelas parallel memastikan
fasilitator memfasilitasi sesuai
dengan hasil briefing.
09.30 09.45 Coffee Break Panitia
09.45 10.45 Mentoring dan Monitoring Wirausaha Fasiitator Kelas A,B,C dan D;
Sanitasi MOT berkeliling di 4 kelas
parallel memastikan fasilitator
memfasilitasi sesuai dengan
hasil briefing
10.45 11.45 Tanggung Jawab Mentor Fasiitator Kelas A,B,C dan D;
MOT berkeliling di 4 kelas
parallel memastikan fasilitator
memfasilitasi sesuai dengan

13 | T O R P e l a t i h a n M e n t o r i n g W u s a n
hasil briefing
11.45 12.45 ISHOMA Panitia
12.45 13.45 Tantangan Umum yang Dihadapi Fasiitator Kelas A,B,C dan D;
Wirausaha Sanitasi MOT berkeliling di 4 kelas
parallel memastikan fasilitator
memfasilitasi sesuai dengan
hasil briefing
13.45 14.45 Mengembangkan Hubungan Pembinaan Fasiitator Kelas A,B,C dan D;
MOT berkeliling di 4 kelas
parallel memastikan fasilitator
memfasilitasi sesuai dengan
hasil briefing
14.45 15.45 Perencanaan, Pelaksanaan dan Fasiitator Kelas A,B,C dan D;
Pendokumentasian Mentoring Wusan MOT berkeliling di 4 kelas
parallel memastikan fasilitator
memfasilitasi sesuai dengan
hasil briefing
15.45 16.00 Coffee Break Panitia
16.00 17.00 Pengenalan Model Bisnis dan Bagan Fasiitator Kelas A,B,C dan D;
Kegiatan Pemasaran Sanitasi. MOT berkeliling di 4 kelas
parallel memastikan fasilitator
memfasilitasi sesuai dengan
hasil briefing
17.00 18.00 Briefing fasilitator, MCAI, URC, Panitia MOT
Selasa, 12 September 2017
PENDALAMAN SEMBILAN MODEL BISNIS
Jam Kegiatan/Materi Fasilitator/Narasumber
08.00 08.15 Review Hari Pertama Fasiitator Kelas A,B,C dan D;
MOT berkeliling di 4 kelas
parallel memastikan fasilitator
memfasilitasi sesuai dengan
hasil briefing
08.15 09.30 Identifikasi Segmen Pelanggan Fasiitator Kelas A,B,C dan D;
MOT berkeliling di 4 kelas
parallel memastikan fasilitator
memfasilitasi sesuai dengan
hasil briefing
09.30 09.45 Coffee Break Panitia
09.45 10.45 Menyesuaikan Produk dan Jasa bagi Fasiitator Kelas A,B,C dan D;
Segmen MOT berkeliling di 4 kelas
parallel memastikan fasilitator
memfasilitasi sesuai dengan
hasil briefing
10.45 12.00 Pemasaran Produk dan Jasa untuk Fasiitator Kelas A,B,C dan D;
Segmen Pelanggan Prioritas MOT berkeliling di 4 kelas
parallel memastikan fasilitator
memfasilitasi sesuai dengan
hasil briefing
12.00 13.00 ISHOMA Panitia
13.00 14.00 Mengembangkan Hubungan Pelanggan Fasiitator Kelas A,B,C dan D;
yang Produktif MOT berkeliling di 4 kelas
parallel memastikan fasilitator
memfasilitasi sesuai dengan

14 | T O R P e l a t i h a n M e n t o r i n g W u s a n
hasil briefing
14.00 15.00 Identifikasi Kegiatan Usaha sebagai Kunci Fasiitator Kelas A,B,C dan D;
untuk Usaha Sanitasi MOT berkeliling di 4 kelas
parallel memastikan fasilitator
memfasilitasi sesuai dengan
hasil briefing
15.00 15.30 Coffee Break Panitia
15.30 16.30 Sumber Daya Kunci dan Kemitraan Fasiitator Kelas A,B,C dan D;
MOT berkeliling di 4 kelas
parallel memastikan fasilitator
memfasilitasi sesuai dengan
hasil briefing
16.30 17.30 Struktur Biaya dan Arus Pendapatan. Fasiitator Kelas A,B,C dan D;
MOT berkeliling di 4 kelas
parallel memastikan fasilitator
memfasilitasi sesuai dengan
hasil briefing
17.30 19.00 ISHOMA Panitia
19.00 20.00 Praktek Mentoring Melalui Telp dan Umpan
Balik
20.00 21.00 Persiapan Praktek Lapangan Sanitation Specialist NST,
- Pembagian Kelompok APPSANI dan Dinas
- Sasaran Wilayah Praktek Kesehatan Provinsi JATIM.
21.00 21.30 Briefing fasilitator, MCAI, URC, Panitia MOT
Rabu, 13 September 2017
PELAKSANAAN MENTORING
07.30 08.00 Persiapan Perjalanan Sanitation Specialist NST,
- Pembagian Mobilisasi APPSANI dan Dinas
- Persiapan Pemberangkatan Kesehatan Provinsi JATIM
08.00 09.00 Perjalanan ke Lokasi Praktek Koordinator Kelompok
09.00 14.00 Pelaksanaan Praktek Mentoring Masing-masing Kelompok
14.00 15.00 Perjalanan kembali ke Hotel Koordinator Kelompok
15.00 16.00 ISHOMA Panitia
16.00 17.00 Diskusi Hasil Praktek Lapangan oleh Fasiitator Kelas A,B,C dan D;
masing-masing kelompok MOT berkeliling di 4 kelas
parallel memastikan fasilitator
memfasilitasi sesuai dengan
hasil briefing
17.00 19.00 ISHOMA Panitia
19.00 21.00 Presentasi pembelajaran hasil praktek MOT
lapangan
21.00 21.30 Briefing fasilitator, MCAI, URC, Panitia MOT
Kamis, 14 September 2017
PASCA MENTORING DAN TINDAK LANJUT
08.00 08.15 Review Hari Ketiga Fasiitator Kelas A,B,C dan D;
MOT berkeliling di 4 kelas
parallel memastikan fasilitator
memfasilitasi sesuai dengan
hasil briefing
08.15 10.00 Akuntansi, Jaminan Keuangan untuk Fasiitator Kelas A,B,C dan D;
Usaha Sanitasi. MOT berkeliling di 4 kelas
parallel memastikan fasilitator
memfasilitasi sesuai dengan
hasil briefing

15 | T O R P e l a t i h a n M e n t o r i n g W u s a n
10.00 10.15 Coffee Break Panitia
10.00 11.00 (Lanjutan) Akuntansi, Jaminan Keuangan Fasiitator Kelas A,B,C dan D;
untuk Usaha Sanitasi MOT berkeliling di 4 kelas
parallel memastikan fasilitator
memfasilitasi sesuai dengan
hasil briefing
11.00 12.00 Alat Pengelolaan Keuangan Fasiitator Kelas A,B,C dan D;
MOT berkeliling di 4 kelas
parallel memastikan fasilitator
memfasilitasi sesuai dengan
hasil briefing
12.00 13.00 ISHOMA Panitia
13.00 14.00 Monitoring dan Pelaporan Fasiitator Kelas A,B,C dan D;
MOT berkeliling di 4 kelas
parallel memastikan fasilitator
memfasilitasi sesuai dengan
hasil briefing
14.00 15.00 Pendalaman Format Pelaporan Fasiitator Kelas A,B,C dan D;
MOT berkeliling di 4 kelas
parallel memastikan fasilitator
memfasilitasi sesuai dengan
hasil briefing
15.00 15.30 Coffee Break Panitia
15.30 16.00 Teknologi Kontrol Kualitas Fasiitator Kelas A,B,C dan D;
MOT berkeliling di 4 kelas
parallel memastikan fasilitator
memfasilitasi sesuai dengan
hasil briefing
16.00 18.00 Rencana Aksi Perorangan MCAI dan URC
18.00 19.30 ISHOMA
19.30 21.00 (Lanjutan) Rencana aksi perorangan MCAI dan URC
21.00 21.30 Briefing fasilitator, MCAI, URC, Panitia MOT
Jumat, 15 September 2017
08.00- Check Out

M. INFORMASI DAN KONFIRMASI KEHADIRAN

Informasi terkait kegiatan ini dapat dikomunikasikan dengan Ibu Agustina Ruth,
Sekretariat STBM, Direktorat Kesehatan Lingkungan melalui email ke
ruthragustina@gmail.com atau sekretariatnasionalstbm@gmail.com atau telpon
di 0877-2241-4853.

Konfirmasi kehadiran dapat dilakukan ke Ibu Agustina Ruth dan .....................


(Nama Admin MCA-Indonesia) dengan mengirimkan formulir konfirmasi
selambat-lambatnya tanggal 21 Agustus 2017 melalui email ke
rurthagustina@gmail.com dan ........................@mca-indonesia.org (No.HP).

Tiket pesawat dari dan ke lokasi pelatihan akan dipesankan oleh panitia (Nama
Admin MCA-Indonesia).

16 | T O R P e l a t i h a n M e n t o r i n g W u s a n
Biaya transportasi dari dan ke bandara serta Hotel akan diganti oleh panitia
dalam bentuk lumpsum penggantian transportasi.

FORMULIR KONFIRMASI KEIKUTSERTAAN HARAP DIEMAIL KE :

AGUSTINA RUTH DAN Admin MCA-Indonesia


Email: ruthragustina@gmail.com, sekretariatnasionalstbm@gmail.com,
.............................@mca-indonesia.org

LAMPIRAN
LEMBAR KONFIRMASI KEHADIRAN

17 | T O R P e l a t i h a n M e n t o r i n g W u s a n
LEMBAR KONFIRMASI KEHADIRAN
PELATIHAN MENTORING WIRAUSAHA SANITASI
BAGI TENAGA KESEHATAN LINGKUNGAN DINAS KESEHATAN DAN
PUSKESMAS. SURABAYA, 08 15 SEPTEMBER 2017

NAMA LENGKAP :
NIP : -
INSTANSI / DINAS :
PANGKAT/
JABATAN : - : -
GOLONGAN
BIDANG : - SEKSI : -
ALAMAT KANTOR :
TEL KANTOR : FAX :
TEMPAT & JENIS
: :
TANGGAL LAHIR KELAMIN
TEL / HP : ALAMAT EMAIL :

INFORMASI PERJALANAN
(Tgl & Waktu Kedatangan & kembali, Maskapai Penerbangan, dsb)
DARI KOTA KAB -
:
KOTA PROV (PP)
DARI KOTA PROV
KE KOTA TEMPAT
:
PELAKSANAAN
KEG (PP)

, ..2017
Mengetahui,
Peserta Atasan / Pemberi Tugas

............ ...
NIP. NIP

18 | T O R P e l a t i h a n M e n t o r i n g W u s a n
Copy ID Card / Fotokopi KTP

To:

MCA Indonesia Fiscal Agent

Menteng Raya 21 Building

Jl. Menteng Raya No. 21

Jakarta 10340 Indonesia

Full Name/ Nama Lengkap :


Address/ Alamat :
Country/ Negara :
Postal Code/ Kode Pos :
Phone No./ No Telfon :
Email Address/ Alamat Email :

19 | T O R P e l a t i h a n M e n t o r i n g W u s a n
Bank Account (IDR)
I hereby certify that the following details is my bank account information/
Saya menyatakan bahwa detail informasi akun bank saya dibawah ini adalah benar

Bank Name/ Nama Bank :

Account number/ No Rek.(IDR) :

Branch Name/ Cabang :

Bank Address/ Alamat Bank :

Bank City-State/ Kota-Provinsi :

Signature / Tanda tangan peserta :

Name / Name :

Date / Tanggal :

20 | T O R P e l a t i h a n M e n t o r i n g W u s a n
*Scan halaman depan Buku Tabungan

21 | T O R P e l a t i h a n M e n t o r i n g W u s a n

Anda mungkin juga menyukai