Anda di halaman 1dari 56

KEBIJAKAN

AKUNTANSI
KOPERASI
GEDE SUTMASA
Lahir:
12 Januari 1961
Pendidikan:
4 SD : Swastiastu Tuka – Dalung
4 SMP : Seminari Tuka/SMPK Swastiastu
Tangeb
4 SMA : Seminari Mertoyudan-Magelang
4 S1 : Fisipol Universitas Gadjah Mada
Yogyakarta
4 S2 : Universitas WR Supratman Surabaya

Pengalaman Kerja:
Guru (1988-2001) | Manajer Marketing, Asesor Kompetensi KJK-LSP Jakarta (2017-
Redaktur Harian NUSA (2001-2004) | kini) | Dosen di Univ. Mahendradatta
Manajer Marketing Taman Segara Madu Denpasar (1988 – sekarang) | Bendahara
(2008-2009) | Manajer (Kompeten) KSP KSP Kopdit Tabhira (2018-2019 ) | Penasihat
Wisuda Guna Raharja Denpasar (2009-Jun KSP Tabhira | Wakil Ketua KSP TEB
‘16 | Fasilitator (Kompeten) KJK (2010- ARTHA MULIA (2019 - kini) | HRM-
sekarang) Personalia KSP TEB Artha Mulia (2018 - kini)
2
PENGERTIAN

• Kebijakan Akuntansi adalah prinsip, dasar, konvensi, peraturan


dan praktik tertentu yang diterapkan entitas dalam
penyusunan dan penyajian laporan keuangan.
• Kebijakan Akuntansi dari suatu entitas pelaporan adalah
prinsip-prinsip akuntansi yang spesifik dan metode-metode
penerapan prinsip-prinsip tersebut yang dinilai oleh
manajemen dari entitas tersebut sebagai yang paling sesuai
dengan kondisi yang ada untuk menyajikan secara wajar
posisi keuangan, perubahan yang terjadi pada posisi
keuangan, dan hasil operasi sesuai dengan prinsip-prinsip
akuntansi yang berlaku umum dan karena itu telah diadopsi
untuk pembuatan laporan keuangan.

KEBIJAKAN AKUNTANSI KOPERASI 3


Tujuan Kebijakan Akuntansi

Kebijakan akuntansi dibuat untuk memastikan bahwa laporan


keuangan menyajikan informasi:
1. relevan terhadap kebutuhan para pengguna laporan untuk
pengambilan keputusan; dan
2. dapat diandalkan, dengan pengertian:
a. mencerminkan kejujuran penyajian hasil dan posisi
keuangan organisasi;
b. menggambarkan substansi ekonomi dari suatu kejadian
atau transaksi dan tidak semata-mata bentuk
hukumnya;
c. netral, yaitu bebas dari berpihakan;
d. mencerminkan kehati-hatian; dan
e. mencakup semua hal yang material.

KEBIJAKAN AKUNTANSI KOPERASI 4


Sifat Dasar Informasi Akuntansi

• Ciri-ciri dasar informasi akuntansi adalah:


a. informasi itu tersedia untuk umum dengan sedikit
biaya/tidak sama sekali;
b. biaya publikasi dan produksinya ditanggung perusahaan.
• Beberapa teori akuntansi dapat berfokus pada masalah
khusus, seperti preferensi manajemen, akuntan, perorangan,
atau pasar, atau kelompok lain, tetapi, kebijakan akuntansi
nasional harus mempertimbangkan kesejahteraan sosial yang
lebih luas.

KEBIJAKAN AKUNTANSI KOPERASI 5


Keseragaman dan Keterbandingan

• Keseragaman (uniformity) sering dianggap untuk kepentingan


sendiri. Tujuan yang sebenarnya haruslah keterbandingan
(komparabilitas). Dalam hal tidak terdapat bukti satu prosedur
lebih baik daripada prosedur lain, perbedaan prosedur yang
digunakan oleh berbagai perusahaan dalam suatu industri
diperkenankan hanya bila kondisi dalam beberapa
perusahaan tidak sama. Karena tidak mungkin mengantisipasi
semua konsekuensi ekonomi, ada baiknya perusahaan
diperkenankan membuat beberapa pilihan selama para
investor dan kreditor tidak dirugikan dari tindakan itu.
Akibatnya, disarankan kebijakan akuntansi harus berdasarkan
pertimbangan teknis sehingga tidak berat sebelah terhadap
pihak-pihak berkepentingan.

KEBIJAKAN AKUNTANSI KOPERASI 6


Pertimbangan Kebijakan Akuntansi

1. Pertimbangan sehat
Ketidakpastian melingkupi banyak transaksi. Hal tersebut
harusnya diakui dalam penyusunan laporan keuangan.
Sikap hati-hati tidak membenarkan penciptaan cadangan
rahasia atau disembunyikan.
2. Substansi mengungguli bentuk
Transaksi dan kejadian lain harus dipertanggungjawabkan
dan disajikan sesuai dengan hakikat transaksi dan realitas
kejadian, tidak semata-mata mengacu bentuk hukum
transaksi atau kejadian.
3. Materialitas
Laporan keuangan harus mengungkapkan semua
komponen yang cukup material yang memengaruhi
evaluasi atau keputusan-keputusan.

KEBIJAKAN AKUNTANSI KOPERASI 7


Prinsip-prinsip Penyajian

1. Prinsip biaya historis (historical cost principle)


Prinsip ini mengharuskan setiap barang atau jasa yang
diperoleh dicatat berdasarkan semua biaya yang dikeluarkan
untuk mendapatkannya.
2. Prinsip pengakuan pendapatan (revenue recognition)
Pendapatan timbul akibat kenaikan harta/aset yang dihasilkan
oleh kegiatan usaha seperti penyaluran, penerimaan,
penjualan, bagi hasil dan lainnya. Pendapatan diakui ketika ada
kepastian tentang jumlah atau nominal baik besar/kecil yang
bisa diukur secara tepat dengan harta yang diperoleh dari
transaksi penjualan barang maupun jasa.
3. Prinsip mencocokkan (matching principle)
Prinsip mencocokkan berarti mempertemukan pendapatan
dengan biaya yang dikeluarkan. Tujuannya adalah untuk
menentukan keuntungan bersih dalam periode tertentu.
Contoh: pada transaksi pendapatan diterima di muka. Prinsip
ini sangat tergantung pada penentuan pendapatan, jika
penentuan pendapatan ditunda, maka pembebanan pada
biaya juga tidak bisa dilakukan.

KEBIJAKAN AKUNTANSI KOPERASI 8


Prinsip-prinsip Penyajian

4. Prinsip konsistensi (consistency principle)


Metode dan standar yang digunakan dalam proses
akuntansi harus diterapkan secara konsisten. Tujuannya,
agar laporan keuangan yang dihasilkan dapat
dibandingkan dengan laporan keuangan pada periode
sebelumnhya sehingga bisa memberikan manfaat lebih bagi
penggunanya.
Misalnya, kalau menggunakan sistem accrual basis, maka
seharusnya sistem itu tidak berganti-ganti.
5. Prinsip pengungkapan secara lengkap (full disclosure
principle)
Penyajian informasi keuangan harus dilakukan secara
lengkap. Apabila terdapat informasi yang tidak dapat
disajikan dalam laporan keuangan maka diberi keterangan
tambahan informasi.à Neraca, laba/rugi, arus kas,
perubahan modal, catatan atas laporan keuangan.

KEBIJAKAN AKUNTANSI KOPERASI 9


Prinsip-prinsip Penyajian

6. Prinsip entitas ekonomi (economic entity principle)


Prinsip ini merujuk pada pemahaman bahwa entitas
ekonomi sebagai kesatuan usaha. Akuntansi menganggap
bahwa perusahaan merupakan sebuah kesatuan ekonomi
yang berdiri sendiri dan terpisah dengan entitas ekonomi
lain bahkan dengan pribadi pemilik.
7. Prinsip periode akuntansi
Pelaporan keuangan harus dibatasi dari segi waktu
(periode), jadi harus dalam periode tertentu, misalnya 1
Januari sampai dengan 31 Desember.
8. Prinsip satuan moneter
Segala bentuk pencatatan transaksi harus dinyatakan dalam
bentuk satuan yang bisa diukur, misalnya mata uang rupiah.
Transaksi nonkualitatif (mutu, prestasi, dan sebagainya)
tidak bisa dilaporkan atau tidak bisa dinilai dalam bentuk
uang.

KEBIJAKAN AKUNTANSI KOPERASI 10


Prinsip-prinsip Penyajian

9. Prinsip kesinambungan usaha (going concern)


Sebuah usaha ekonomi harus terus berjalan secara
berkesinambungan, kecuali ada peristiwa khusus yang
menghentikannya.
10. Prinsip materialitas
Prinsip materialitas adalah prinsip yang mengakui adanya
pengukuran dan pencatatan akuntansi secara meterial atau
bernilai (kualitatif), artinya suatu informasi akuntansi yang
memiliki nominal dan bisa dijual.

KEBIJAKAN AKUNTANSI KOPERASI 11


Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan

1. Dapat dipahami
• Kualitas penting informasi yang disajikan dalam laporan
keuangan adalah kemudahannya untuk segera dapat
dipahami oleh pengguna.
• Maka pengguna diasumsikan memiliki pengetahuan
memadai tentang aktivitas ekonomi dan bisnis,
akuntansi, serta kemauan untuk mempelajari informasi
tersebut dengan ketekunan yang wajar.
2. Relevan
• Agar bermanfaat, informasi harus relevan dengan
kebutuhan pengguna untuk proses pengambilan
keputusan.
• Informasi memiliki kualitas relevan jika dapat
memengaruhi keputusan ekonomi pengguna dengan
cara membantu mereka mengevaluasi peristiwa masa
lalu, masa kini atau masa depan, menegaskan, atau
mengoreksi hasil evaluasi mereka di masa lalu.

KEBIJAKAN AKUNTANSI KOPERASI 12


Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan

3. Materialitas
• Informasi dipandang material jika kelalaian untuk
mencantumkan atau kesalahan dalam mencatat
informasi tersebut dapat memengaruhi keputusan
ekonomi pengguna yang diambil atas dasar laporan
keuangan.
• Materialitas tergantung pada besarnya pos atau
kesalahan yang dinilai sesuai dengan situasi tertentu dari
kelalaian dalam mencantumkan (omission) atau
kesalahan dalam mencatat (misstatement)
4. Keandalan
• Agar bermanfaat, informasi yang disajikan dalam laporan
keuangan harus andal.
• Infomasi memiliki kualitas andal jika bebas dari
kesalahan material dan bias, dan penyajian secara jujur
apa yang seharusnya disajikan atau apa yang secara
wajar dapat diharapkan disajikan.

KEBIJAKAN AKUNTANSI KOPERASI 13


Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan

5. Subsantansi mengungguli bentuk


• Transaksi, peristiwa dan kondisi lain dicatat dan disajikan
sesuai dengan substansi dan realitas ekonomi dan
bukan hanya dalam bentuk hukumnya.
6. Pertimbangan sehat
• Pertimbangan sehat mengandung unsur kehati-hatian
pada saat melakukan pertimbangan yang diperlukan
dalam kondisi ketidakpastian, sehingga aset atau
penghasilan tidak disajikan lebih tinggi dan kewajiban
atau beban tidak disajikan lebih rendah.
• Pertimbangan sehat tidak memperkenankan
pembentukan aset atau penghasilan yang lebih rendah
atau pencatatan kewajiban atau beban yang lebih tinggi.
• Pertimbangan sehat tidak mengijinkan adanya bias.

KEBIJAKAN AKUNTANSI KOPERASI 14


Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan

7. Kelengkapan
• Agar dapat diandalkan, informasi dalam laporan
keuangan harus lengkap dalam batasan materialitas dan
biaya.
• Kesengajaan untuk tidak mengungkapkan
mengakibatkan informasi tidak benar atau menyesatkan
dan karena itu tidak dapat diandalkan dan kurang
mencukupi dari segi relevansi.
8. Dapat dibandingkan
• Pengguna harus dapat membandingkan laporan
keuangan entitas antarperiode untuk mengidentifikasi
kecenderungan posisi dan kinerja keuangan.
• Pengguna juga harus dapat membandingkan laporan
keuangan antar entitas untuk mengevaluasi posisi
keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan
secara relatif.

KEBIJAKAN AKUNTANSI KOPERASI 15


Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan

9. Tepat waktu
• Tepat waktu meliputi penyediaan informasi laporan
keuangan dalam jangka waktu pengambilan keputusan,
jika terdapat penundaan yang tidak semestinya dalam
pelaporan, maka informasi yang dihasilkan akan
kehilangan relevansinya.
10. Keseimbangan antar biaya dan manfaat
• Manfaat infomasi harusnya melebihi biaya
penyediaannya, namun demikian evaluasi manfaat dan
biaya merupakan pertimbangan yang substansial.
• Dalam evaluasi manfaat dan biaya, entitas memahami
bahwa manfaat informasi mungkin juga manfaat yang
dinikmati oleh pengguna eksternal.

KEBIJAKAN AKUNTANSI KOPERASI 16


POSISI KEUANGAN

ASET KEWAJIBAN

EKUITAS

................................ = ...............................

N E R A C A

KEBIJAKAN AKUNTANSI KOPERASI 17


POSISI KEUANGAN

1. ASET
Sumber daya yang dikuasai entitas sebagai akibat dari
peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi di masa
depan diharapkan akan diperoleh entitas.
• Manfaat ekonomi masa depan yang terwujud dalam aset
adalah potensi dari aset tersebut untuk memberikan
sumbangan, baik langsung maupun tidak langsung
terhadap aliran kas dan setara kas kepada entitas.
• Arus kas tersebut dapat terjadi melalui penggunaan aset
dan pelepasan aset.
2. KEWAJIBAN
Kewajiban merupakan kewajiban masa kini entitas yang
timbul dari peristiwa masa lalu, yang penyelesaiannya
diharapkan mengakibatkan arus keluar dari sumber daya
entitas yang mengandung manfaat ekonomi.
• Karakteristik esentisal dari kewajiban (liability) adalah
bahwa entitas mempunyai kewajiban (obligation) untuk
bertindak atau melaksanakan sesuatu dengan cara
tertentu.
KEBIJAKAN AKUNTANSI KOPERASI 18
POSISI KEUANGAN

• Kewajiban dapat berupa kewajiban hukum dan kewajiban


konstruktif.
• Kewajiban dapat dipaksakan menurut hukum sebagai
konsekuensi dari kontrak mengikat atau peraturan
perundang-undangan.
• Kewajiban konstruktif adalah kewajiban yang timbul dari
tindakan entitas ketika:
1) oleh praktik baku masa lalu, kebijakan yang telah
dipublikasikan atau pernyataan kini yang cukup spesifik,
entitas telah memberikan indikasi kepada pihak lain
bahwa entitas akan menerima tanggung jawab tertentu;
dan
2) akibatnya, entitas telah menimbulkan ekspektasi kuat
dan sah kepada pihak lain bahwa entitas akan
melaksanakan tanggung jawab tersebut.
• Penyelesaian kewajiban masa kini biasanya melibatkan
pembayaran kas, penyerahan aset lain, pemberian jasa,
penggantian kewajiban tersebut dengan kewajiban lain,
atau konversi kewajiban menjadi ekuitas.
• Kewajiban juga dapat dihapuskan dengan cara lain, seperti
kreditur membebaskan atau membatalkan haknya.

KEBIJAKAN AKUNTANSI KOPERASI 19


POSISI KEUANGAN

2. EKUITAS
Adalah hak residual atas aset entitas setelah dikurangi
semua kewajiban.
• Ekuitas mungkin disubklasifikasikan dalam Neraca
dalam bentuk simpanan pokok, simpanan wajib,
cadangan, donasi/hibah/sumbangan, saldo laba atau
rugi yang diakui secara langsung dalam ekuitas.

KEBIJAKAN AKUNTANSI KOPERASI 20


KINERJA KEUANGAN
• Kinerja keuangan adalah hubungan antara penghasilan dan
beban dari entitas sebagaimana disajikan dalam laporan laba
rugi.
1. Penghasilan (income) adalah kenaikan manfaat ekonomi
selama periode pelaporan dalam bentuk arus masuk atau
peningkatan aset, atau penurunan kewajiban yang
mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari
kontribusi modal keanggotaan, cadangan,
hibah/donasi/sumbangan.
Penghasilan meliputi pendapatan (revenues) dan
keuntungan (gains).
a. Pendapatan adalah penghasilan yang timbul dalam
pelaksanaan aktivitas entitas yang biasa dan dikenal
dengan sebutan yang berbeda seperti penjualan,
imbalan, bunga, deviden, royalti dan sewa
b. Keuntungan mencerminkan pos lainnya yang
memenuhi definisi penghasilan namun bukan
pendapatan. Ketika keuntungan diakui dalam laporan
laba rugi, biasanya disajikan secara tepisah, karena
pengetahuan mengenai pos tersebut berguna untuk
tujuan pengambilan keputusan ekonomi.

KEBIJAKAN AKUNTANSI KOPERASI 21


KINERJA KEUANGAN

2. Beban mencakup kerugian dan beban yang timbul dalam


pelaksanaan aktivitas entitas yang biasa.
a. Beban yang timbul dalam pelaksanaan entitas yang
biasa biasanya meliputi antara lain: beban pokok, upah,
dan penyusutan.
Beban biasanya berbentuk arus kas keluar atau
berkurangnya aset seperti kas dan setara kas,
persediaan, dan aset tetap.
b. Kerugian mencerminkan pos lain yang memenuhi
definisi beban yang mungkin atau mungkin tidak timbul
dari pelaksanaan aktivitas entitas yang biasa.
Ketika kerugian diakui dalam laporan laba rugi,
biasanya disajikan secara terpisah, karena pengetahuan
mengenai pos tersebut berguna untuk tujuan
pengambilan keputusan ekonomi.

KEBIJAKAN AKUNTANSI KOPERASI 22


KINERJA KEUANGAN

PENDAPATAN BIAYA/BEBAN

................................ ...............................

LABA / RUGI

KEBIJAKAN AKUNTANSI KOPERASI 23


PENGAKUAN, PENGUKURAN, PENYAJIAN dan PENGUNGKAPAN

Setoran:
SP, SW, Simp Sukarela,
TRANSAKSI DENGAN Simp. Berjangka, Angsuran
ANGGOTA Pelayanan:
Pinjaman Anggota

Setoran:
JENIS-JENIS Simp Sukarela, Simp.
TRANSAKSI DENGAN
TRANSAKSI CALON ANGGOTA
Berjangka, Angsuran
DALAM Pelayanan:
KOPERASI Pinjaman

• Penerimaan/pengembalian
modal penyertaan (sektor riil)
TRANSAKSI • Penerimaan modal
KHUSUS/SPESIFIK sumbangan/hibah/donasi
• Pengalokasian beban
perkoperasian
• Pembentukan cadangan

KEBIJAKAN AKUNTANSI KOPERASI 24


PENGAKUAN, PENGUKURAN, PENYAJIAN dan PENGUNGKAPAN

RP

PENGAKUAN PENGUKURAN
• Proses pembentukan suatu pos/akun • Proses penetapan jumlah uang yang
dalam neraca atau laporan perhitungan digunakan oleh koperasi untuk
hasil usaha (PHU) yang mempunyai nilai mengukur nilai aset, kewajiban,
atau biaya yang dapat diukur, dimana pendapatan dan beban dalam laporan
manfaat ekonomi yang berkaitan dengan keuangan.
perkiraan tersebut, akan mengalir dari • Mata uang yang digunakan untuk
atau ke dalam entitas koperasi. mengukur nilai aset, kewajiban,
• Berdasarkan pengakuan (recognition), pendapatan dan beban adalah rupiah.
terbentuklah akun-akun/pos/perkiraan,
seperti: Kas, Bank, Pinjaman Beredar,
Simpanan Pokok, Simpanan Wajib,
Tabungan Koperasi, Simpanan
Berjangka, Pendapatan

KEBIJAKAN AKUNTANSI KOPERASI 25


PENGAKUAN, PENGUKURAN, PENYAJIAN dan PENGUNGKAPAN

PENYAJIAN PENGUNGKAPAN
• Proses penempatan pos/akun • Pemberian informasi tambahan yang
(perkiraan) dalam laporan keuangan dibutuhkan untuk menjelaskan unsur-
unsur pos/akun (perkiraan) kepada
secara tepat dan wajar. pihak yang berkepentingan sebagai
catatan dalam laporan keuangan
koperasi.
• Pengungkapan disajikan dalam Catatan
atas Laporan Keuangan (CLK)

KEBIJAKAN AKUNTANSI KOPERASI 26


PENGAKUAN, PENGUKURAN, PENYAJIAN dan PENGUNGKAPAN

N E R A C A à POSISI KEUANGAN L-R à PHU

HARTA (ASET) KEWAJIBAN PENDAPATAN


q ........................... q ........................... q ...........................
q ............................ q ............................ q ............................
q ............................ q ............................ q ............................
q ............................ q ............................ q ............................
q ............................ q ............................ BIAYA/BEBAN
q ............................ MODAL/EKUITAS q ............................
q ............................ q ............................ q ............................
q ............................ q ............................ q ............................
q ............................ q ............................ q ............................

REKENING/PERKIRAAN

KEBIJAKAN AKUNTANSI KOPERASI 27


PENGAKUAN, PENGUKURAN, PENYAJIAN dan PENGUNGKAPAN

Neraca à laporan posisi keuangan


Adalah suatu daftar yang menggambarkan aset (harta kekayaan),
kewajiban dan modal/ekuitas yang dimiliki suatu entitas
(perusahaan/koperasi) pada suatu saat tertentu. Dengan
demikian neraca dibuat untuk menggambarkan posisi keuangan
suatu entitas pada suatu saat tertentu.

Rugi/Laba à laporan perhitungan hasil usaha


Menggambarkan hasil-hasil usaha yang dicapai dalam suatu
periode waktu tertentu.
Rekening/Perkiraan
Alat untuk mencatat transaksi-transaksi keuangan yang
bersangkutan dengan aset, modal/ekuitas, pendapatan, dan
biaya

KEBIJAKAN AKUNTANSI KOPERASI 28


KEBIJAKAN AKUNTANSI KOPERASI 29
PENGAKUAN, PENGUKURAN, PENYAJIAN dan PENGUNGKAPAN

ASET LANCAR
adalah aset yang memiliki masa manfaat kurang dari 1 (satu) tahun
Pengakuan &
No. Rekening Batasan Penyajian (Pos) Pengungkapan
Pengukuran
Aset yang siap digunakan Dalam Catatan
untuk pembayaran dan • Aset Laporan
1 Kas bebas digunakan • Dicatat sebesar Aset Lancar Keuangan (CLK):
membiayai kegiatan umum nilai nomilanya rincian jumlah
organisasi uang kas
Dalam CLK:
Penempatan dana pada rincian
• Aset
bank/koperasi, mis. tabungan/giro/sim
• Dicatat sebesar
2. Bank/Koperasi tabungan/giro/simpanan/d Aset Lancar panan/deposito/si
nilai
eposito/simpanan mpanan
nominalnya
berjangka berjangka yang
dimiliki koperasi
Investasi dalam berbagai
• Aset Dalam CLK:
bentuk surat berharga
• Dicatat sebesar rincian surat
3. Surat Berharga yang dapat dicairkan Aset Lancar
nilai berharga yang
dalam bentuk tunai setiap
nominalnya dimiliki koperasi
saat

KEBIJAKAN AKUNTANSI KOPERASI 30


PENGAKUAN, PENGUKURAN, PENYAJIAN dan PENGUNGKAPAN

ASET LANCAR
adalah aset yang memiliki masa manfaat kurang dari 1 (satu) tahun
Pengakuan &
No. Rekening Batasan Penyajian (Pos) Pengungkapan
Pengukuran
Dalam (CLK):
dicatat sebesar
Setiap klaim terhadap
saldo piutang
pihak lain baik internal
• Aset yang masih belum
maupun eksternal, yang
Pinjaman yang • Dicatat dibayar yang
4 akan diterima dalam Aset Lancar
Diberikan sebesar nilai bersifat net setelh
bentuk kas dan atau aset nomilanya dikurangi
lainnya pada masa yang
penyisihan
akan datang
pinjaman tak
tertagih
Penyisihan nilai tertentu • Koperasi
sebagai ”pengurang nilai WAJIB Kebijakan
nominal” piutang pinjaman membentuk akuntansi,
atas terjadinya pos Saldo pinjaman tak metode
Penyisihan kemungkinan risiko penyisihan tertagih disajikan penyisihan
5. Pinjaman Tak pinjaman tak tertagih, yang kerugian sebagai pos pinjaman tak
Tertagih dibentuk untuk menutup akibat pengurang dari tertagih,
kerugian akibat pemberian pemberian pinjaman pengelolaan
pinjaman sesuai pinjaman, piutang
karakteristik usaha yang yang nilainya bermasalah
dibiayai disesuakan

KEBIJAKAN AKUNTANSI KOPERASI 31


PENGAKUAN, PENGUKURAN, PENYAJIAN dan PENGUNGKAPAN

ASET LANCAR
adalah aset yang memiliki masa manfaat kurang dari 1 (satu) tahun
Pengakuan &
No. Rekening Batasan Penyajian (Pos) Pengungkapan
Pengukuran
dengan
perkiraan
pinjaman tak
tertagih setiap
periode sesuai
karakteristik
masing-masing
usaha yang
dibiayai
• Dalam CLK:
• Material penunjang
rincian per
yang digunakan untuk
jenis
operasional koperasi
perlengkapan
dengan masa manfaat • Aset
pada koperasi
kurang dari 1 tahun. • Dicatat
6. Perlengkapan Aset Lancar • Disajikan
• Perlengkapan kantor sebesar nilai
berdasarkan
yang jumlahnya nominalnya
nilai fisik dari
material, seperti: buku,
persediaan
alat tulis, dan
per tanggal
stationary.
laporan. Bila

KEBIJAKAN AKUNTANSI KOPERASI 32


PENGAKUAN, PENGUKURAN, PENYAJIAN dan PENGUNGKAPAN

ASET LANCAR
adalah aset yang memiliki masa manfaat kurang dari 1 (satu) tahun
Pengakuan &
No. Rekening Batasan Penyajian (Pos) Pengungkapan
Pengukuran
terdapat
perbedaan
nilai buku
dengan nilai
fisik (secara
jumlah), maka
dilakukan
penyesuaian
pada akhir
periode
• Aset
Sejumlah dana yang Dalam CLK: Nilai
Pajak Dibayar di • Dicatat
7. dibayarkan sebagai cicilan Aset Lancar nominal pajak
Muka sebesar nilai
beban pajak badan terbayar
nominalnya
• Sejumlah dana yang Dalam CLK: hal-
• Aset
dibayarkan kepada hal penting yang
Biaya Dibayar • Dicatat
8. pihak lain untuk Aset Lancar berkaitan
di Muka sebesar nilai
memperoleh manfaat nominalnya dengan
barang/jasa tertentu perjanjian

KEBIJAKAN AKUNTANSI KOPERASI 33


PENGAKUAN, PENGUKURAN, PENYAJIAN dan PENGUNGKAPAN

ASET LANCAR
adalah aset yang memiliki masa manfaat kurang dari 1 (satu) tahun
Pengakuan &
No. Rekening Batasan Penyajian (Pos) Pengungkapan
Pengukuran
terdapat
perbedaan
• Termasuk Biaya nilai buku
Dibayar di Muka: 1) dengan nilai
Sewa Dibayar di Muka; fisik (secara
2) Asuransi Dibayar di jumlah), maka
Muka; 3) Biaya Dibayar dilakukan
di Muka Lainnya penyesuaian
pada akhir
periode
Berbagai jenis pendapatan
koperasi yang sudah dapat • Aset Dalam CLK: hal-
Pendapatan
diakui sebagai • Dicatat hal penting yang
9. Yang Masih Aset Lancar
pendapatan, tetapi belum sebesar nilai berkaitan dengan
Harus Diterima
dapat diterima oleh nominalnya perjanjian
koperasi
Dalam CLK: hal-
• Aset
hal penting yang
Aset Lancar Aset yang tidak termasuk • Dicatat
10. Aset Lancar berkaitan
Lainnya dalam aset no. 1 s.d. 9. sebesar nilai
nominalnya dengan
perjanjian
KEBIJAKAN AKUNTANSI KOPERASI 34
PENGAKUAN, PENGUKURAN, PENYAJIAN dan PENGUNGKAPAN

ASET TIDAK LANCAR


Aset tidak lancar adalah aset yang masa manfaatnya lebih dari satu periode akuntansi,
dimiliki serta digunakan dalam kaitan operasional dengan kompensasi penggunaan berupa
biaya depresiasi (penyusutan)

KEBIJAKAN AKUNTANSI KOPERASI 35


PENGAKUAN, PENGUKURAN, PENYAJIAN dan PENGUNGKAPAN
Pengakuan &
No. Rekening Batasan Penyajian (Pos) Pengungkapan
Pengukuran
pembiayaan dan dapat
menghasilkan sewa
atau kenaikan nilai
atau kedua-duanya
• Properti investasi tidak
digunakan untuk
kegiatan produksi atau
penyediaan
barfang/jasa, tujuan
administratif, atau
dijual dalam kegiatan
usaha sehari-hari
• Adalah ”pengurang nilai
Penyusutan
perolehan” suatu
untuk setiap
properti investasi
periode diakui Saldo akumulasi
sebagai akibat Dalam CLK:
sebagai BEBAN penyusutan properti
Akumulasi penggunaan dan diungkapkan
unutk periode investasi disajikan
Penyusutan berlalunya waktu metode
3. yang sebagai pos
Properti • Akumulasi penyusutan penyusutan dan
bersangkutan pengurang nilai
Investasi dilakukan secara umur manfaat
dan nilainya perolehan dari aset
sistematis selama awal yang digunakan
disesuaikan tidak lancar.
penggunaan sampai
dengan metode
dengan umur
penyusutan
manfaatnya

KEBIJAKAN AKUNTANSI KOPERASI 36


PENGAKUAN, PENGUKURAN, PENYAJIAN dan PENGUNGKAPAN

ASET TETAP
Adalah aset berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai atau dengan dibangun lebih
dahulu, yang digunakan dalam operasi organisasi, yang tidak dimaksudkan untuk dijual
dalam rangka kegiatan normal organisasi dan mempunyai masa manfaat lebih dari satu
tahun.
Pengakuan &
No. Rekening Batasan Penyajian (Pos) Pengungkapan
Pengukuran
Dalam CLK:
• Aset Tetap
sumber
Kekayaan yang • Dicatat
Tanah/hak atas perolehan,
1. diinvestasikan dalam sebesar nilai Aset Tetap
tanah rincian atas aset
bentuk hak atas tanah perolehan-
dan waktu hak
nya
penggunaan
• Aset Tetap Dalam CLK:
• Dicatat rinciap aset tetap,
Kekayaan yang
sumber
2. Bangunan diinvestasikan dalam sebesar nilai Aset Tetap perolehannya,
bentuk berbagai bagunan perolehan- dan metode
nya penyusutannya

KEBIJAKAN AKUNTANSI KOPERASI 37


PENGAKUAN, PENGUKURAN, PENYAJIAN dan PENGUNGKAPAN

Pengakuan &
No. Rekening Batasan Penyajian (Pos) Pengungkapan
Pengukuran
Kekayaan yang • Aset Tetap Dalam CLK:
diinvestasikan dalam • Dicatat rinciap aset tetap,
Mesin dan sumber
3. bentuk berbagai jenis sebesar nilai Aset Tetap perolehannya,
Kendaraan
mesin, kendaraan, atau perolehan- dan metode
peralatan produksi. nya penyusutannya
Dalam CLK:
Kekayaan yang • Aset Tetap rinciap atas
Inventaris dan diinvestasikan dalam • Dicatat inventaris,
4. Peralatan bentuk berbagai bentuk sebesar nilai Aset Tetap sumber
Kantor inventaris dan peralatan perolehan- perolehannya,
kantor nya dan metode
penyusutannya
• Akumulasi penyusutan
Penyusutan
aset tetap adalah Dalam CLK:
untuk setiap
“pengurang nilai Saldo akumulasi metode
periode diakui
Akumulasi perolehan” suatu aset penyusutan penyusutan yang
sebagai beban disajikan sebagai
5. Penyusutan tetap yang dimiliki dipakai, umur
untuk periode
Aset Tetap koperasi, sebagai pos pengurang dari manfaat atau
yang
akibat dari aset tetap. tarif penyusutan
bersangkut-an
penggunaan dan yang digunakan.
yang nilainya
berlalunya waktu.

KEBIJAKAN AKUNTANSI KOPERASI 38


PENGAKUAN, PENGUKURAN, PENYAJIAN dan PENGUNGKAPAN

Pengakuan &
No. Rekening Batasan Penyajian (Pos) Pengungkapan
Pengukuran
disesuaikan
dengan
metode
penyusutan
aset tetap
koperasi yang
bersangkutan
• Aset tidak berwujud
adalah aset non-
moneter yang dapat Dalam CLK yang
Nilai aset tidak perlu
diidentifikasi namun berwujud diinformasikan:
tidak mempunyai dicatat sesuai • umur manfaat
wujud fisik. dengan nilai atau tarif
• Dimiliki untuk amortisasi;
Aset Tidak perolehan, dan
6.
Berwujud digunakan dalam Aset Tetap • metode
kegiatan produksi mempunyai
masa manfaat amortisasi;
atau disewakan • akumulasi
kepada pihak lain atau ekonomis serta
amortisasi
untuk tujuan dapat diukur pada awal dan
administratif. Contoh secara andal. akhir periode;
aset tidak berwujud
yaitu software, patent

KEBIJAKAN AKUNTANSI KOPERASI 39


PENGAKUAN, PENGUKURAN, PENYAJIAN dan PENGUNGKAPAN

Pengakuan &
No. Rekening Batasan Penyajian (Pos) Pengungkapan
Pengukuran
• unsur pada
laporan
Perhitungan
Hasil Usaha
yang di
dalamnya
terdapat
amortisasi
aset tidak
berwujud;
• rekonsiliasi
jumlah
tercatat pada
awal dan
akhir periode
yang
menunjukkan
penambahan,
pelepasan,

KEBIJAKAN AKUNTANSI KOPERASI 40


PENGAKUAN, PENGUKURAN, PENYAJIAN dan PENGUNGKAPAN

Pengakuan &
No. Rekening Batasan Penyajian (Pos) Pengungkapan
Pengukuran
amortisasi,
dan perubahan
lainnya secara
terpisah.
• Aset tidak berwujud Amortisasiaset
adalah “pengurang tidak berwujud
nilai perolehan” suatu untuk setiap
aset tidak berwujud periode diakui
yang dimiliki koperasi, sebagai beban
sebagai akibat dari untuk periode Dalam CLK:
penggunaan dan yang Saldo akumulasi
Akumulasi metode
amortisasi disajikan
Amortisasi berlalunya waktu. bersangkutan amortisasi, umur
7. sebagai pos
Aset Tidak • Akumulasi amortisasi yang nilainya manfaat atau
Berwujud aset tidak berwujud disesuaikan pengurang dari aset
tarif amortisasi
tidak berwujud
dilakukan secara dengan yang digunakan
sistematis selama awal metode
penggunaan sampai amortisasi aset
dengan umur tidak berwujud
manfaatnya. koperasi yang
bersangkutan.

KEBIJAKAN AKUNTANSI KOPERASI 41


PENGAKUAN, PENGUKURAN, PENYAJIAN dan PENGUNGKAPAN

Pengakuan &
No. Rekening Batasan Penyajian (Pos) Pengungkapan
Pengukuran
Aset yang tidak termasuk • Aset Tidak
sebagaimana pada butir Lancar Lain Dalam CLK:
Aset Tidak Aset Tidak Lancar rincian aset,
8. 1 sampai dengan 7 • Dicatat sumber
Lancar Lain sebesar nilai Lain
seperti bangunan yang perolehan.
belum selesai dibangun. nominalnya

KEBIJAKAN AKUNTANSI KOPERASI 42


PENGAKUAN, PENGUKURAN, PENYAJIAN dan PENGUNGKAPAN

KEWAJIBAN JANGKA PENDEK


Adalah Utang koperasi yang digunakan untuk kebutuhan modal kerja dan memelihara
likuiditas koperasi, dan harus dilunasi paling lama dalam satu periode akuntansi koperasi.
Pengakuan &
No. Rekening Batasan Penyajian (Pos) Pengungkapan
Pengukuran
• Penyerahan uang
tunai kepada koperasi
Dalam CLK:
oleh anggota yang • Kewajiban
rincian simpanan
tidak menentukan Jangka
berdasarkan
kepemilikan (ekuitas) Pendek
Simpanan/Ta- Kewajiban Jangka jenis, bunga,
1. yang pengambilannya • Dicatat
bungan Pendek syarat penarikan
dibatasi sesuai sebesar nilai
dan informasi
perjanjian. perolehan-
lain yang
• Contohnya: Tabungan nya
diperlukan
Koperasi, Simpanan
Berjangka
Alokasi dari pembagian Dalam CLK:
sisa hasil usaha setelah • Kewajiban rincian alokasi
dikurangi dana cadangan Jangka SHU dan
Dana-dana yang merupakan bagian Pendek Kewajiban Jangka informasi lain
2. • Dicatat
SHU anggota, pengurus, Pendek yang diperlukan
pengawas, karyawan, sebesar nilai seperti
dana pendidikan nominalnya peruntukan dana
anggota, dana pemba- sosial,

KEBIJAKAN AKUNTANSI KOPERASI 43


PENGAKUAN, PENGUKURAN, PENYAJIAN dan PENGUNGKAPAN

Pengakuan &
No. Rekening Batasan Penyajian (Pos) Pengungkapan
Pengukuran
ngunan daerah kerja
dan lain-lain sesuai
alokasi yang diatur
dalam anggaran dasar, dana
anggaran rumah tangga pembangunan
dan keputusan rapat daerah kerja
anggota yang belum
dibayarkan kepada
yang bersangkutan.
Dalam CLK:
rincian dari
utang koperasi
Utang kepada • Kewajiban kepada
Utang Jangka
bank/lembaga keuangan bank/lembaga
Bank/Lembaga Pendek Kewajiban Jangka
3. lain untuk memenuhi • Dicatat keuangan lain
Keuangan Pendek
kebutuhan modal kerja sebesar nilai dan informasi
bukan Bank
dan/atau investasi. nominalnya lain yang
diperlukan baik
berupa utang
pokok, bunga,

KEBIJAKAN AKUNTANSI KOPERASI 44


PENGAKUAN, PENGUKURAN, PENYAJIAN dan PENGUNGKAPAN

Pengakuan &
No. Rekening Batasan Penyajian (Pos) Pengungkapan
Pengukuran
jatuh tempo,
syarat
pembayaran,
agunan yang
dijaminkan dan
ketentuan lain
berdasarkan
perjanjian kredit.
Dalam CLK:
rincian jenis
• Kewajiban utang koperasi
Adalah utang koperasi
Jangka jangka pendek
jangka pendek lain
Utang Jangka Pendek lain kepada
kepada pihak lain yang Kewajiban Jangka
4. Pendek • Dicatat pihak lain dan
Lainnya harus dilunasi paling sebesar nilai Pendek informasi lain
lama dalam satu periode perolehan- yang diperlukan
akuntansi. nya baik berupa
utang pokok
maupun

KEBIJAKAN AKUNTANSI KOPERASI 45


PENGAKUAN, PENGUKURAN, PENYAJIAN dan PENGUNGKAPAN
Pengakuan &
No. Rekening Batasan Penyajian (Pos) Pengungkapan
Pengukuran
bunga yang
jatuh tempo satu
tahun/periode
akuntansi.
Dalam CLK:
• Kewajiban rincian dari jenis
Beban yang telah terjadi, Jangka beban yang
Beban Yang dan diakui sebagai beban Pendek
Kewajiban Jangka masih harus
5. Masih Harus tahun yang bersangkutan • Dicatat
Dibayar tetapi belum dibayar sebesar nilai Pendek dibayar dan
perolehan- informasi
tunai. terjadinya
nya
beban.
Dalam CLK:
• Kewajiban rincian
Pendapatan yang telah Jangka pendapatan
diterima secara tunai Pendek diterima dimuka
Pendapatan dan informasi
tetapi belum dapat diakui • Dicatat Kewajiban Jangka
6. Diterima di terjadinya
sebagai pendapatan sebesar nilai Pendek
Muka pendapatan
pada tahun buku yang perolehan- diterima dimuka
bersangkutan. nya serta kapan akan
diakui sebagai
pendapatan.

KEBIJAKAN AKUNTANSI KOPERASI 46


PENGAKUAN, PENGUKURAN, PENYAJIAN dan PENGUNGKAPAN
Pengakuan &
No. Rekening Batasan Penyajian (Pos) Pengungkapan
Pengukuran
Koperasi harus
mengakui
kewajiban atas
seluruh pajak
penghasilan
periode berjalan
Adalah pajak dan periode
penghasilan termasuk sebelumnya yang Dalam CLK:
seluruh pajak domestik belum dibayar. Koperasi harus
dan luar negeri sebagai Jika jumlah yang mengungkapkan
dasar penghasilan kena telah dibayar secara terpisah
pajak. Pajak penghasilan untuk periode Kewajiban komponen-
7. Utang Pajak
juga termasuk pajak, berjalan dan
Jangka Pendek komponen
misalnya pemungutan periode utama beban
dan pemotongan pajak sebelumnya pajak
yang terutang oleh melebihi jumlah penghasilan
koperasi. yang terhutang
untuk periode
tersebut, koperasi
harus mengakui
kelebihan
tersebut sebagai
aset.

KEBIJAKAN AKUNTANSI KOPERASI 47


PENGAKUAN, PENGUKURAN, PENYAJIAN dan PENGUNGKAPAN
KEWAJIBAN JANGKA PANJANG
Adalah utang koperasi yang digunakan untuk kebutuhan investasi dan/atau kebutuhan lainnya, dan
dapat dilunasi lebih dari satu tahun.
Pengakuan &
No. Rekening Batasan Penyajian (Pos) Pengungkapan
Pengukuran
Dalam CLK:
rincian dari
• adalah utang kepada utang koperasi
bank/lembaga kepada
keuangan lain untuk bank/lembaga
Utang • Kewajiban keuangan lain
memenuhi kebutuhan
Bank/Lembaga Jangka Panjang Kewajiban dan informasi
1. investasi dan/atau
Keuangan • Dicatat sebesar Jangka Panjang lain yang
kebutuhan lain, yang nominalnya diperlukan baik
lainnya
• dilakukan dengan berupa utang
proses penarikan pokok, bunga,
kredit/pembiayaan agunan, jangka
waktu dan tata
cara pelunasan.
Disajikan pada Dalam CLK:
Adalah kewajiban
pos Kewajiban rincian dari jenis
Kewajiban baik berupa modal • Kewajiban Jangka Panjang utang jangka
Jangka penyertaan dari mitra Jangka Panjang
2.
Panjang • Dicatat sebesar lainnya dan untuk panjang lain dan
kerja atau lembaga
nilai nominalnya. bagian dari modal informasi lain
Lainnya keuangan lain atau dari
penyertaan yang yang diperlukan
pemerintah untuk
akan dikembali- berupa nilai
KEBIJAKAN AKUNTANSI KOPERASI 48
PENGAKUAN, PENGUKURAN, PENYAJIAN dan PENGUNGKAPAN

Pengakuan &
No. Rekening Batasan Penyajian (Pos) Pengungkapan
Pengukuran
kan dalam waktu
kurang dari 1 penyertaan
tahun harus di modal, bagi
memenuhi kebutuhan
reklasifikasikan hasil, jangka
investasi usaha tertentu.
ke kelompok waktu dan tata
kewajiban jangka cara pelunasan.
pendek

KEBIJAKAN AKUNTANSI KOPERASI 49


PENGAKUAN, PENGUKURAN, PENYAJIAN dan PENGUNGKAPAN
EKUITAS
Adalah modal keanggotaan berupa simpanan pokok dan simpanan wajib serta modal
lembaga berupa cadangan, hibah/sumbangan/donasi.
Pengakuan &
No. Rekening Batasan Penyajian (Pos) Pengungkapan
Pengukuran
Dalam CLK:
Simpanan pokok
diungkapkan
sebesar jumlah
• Adalah sejumlah uang • Ekuitas total yang telah
yang sama • Dicatat dibayarkan penuh
banyaknya, yang wajib sebesar nilai oleh anggota dan
dibayarkan oleh setoran yang
nominalnya dibayarkan oleh
anggota kepada sesuai yang calon anggota,
koperasi pada saat sehingga
Simpanan ditetapkan mencerminkan
1. masuk menjadi Ekuitas
Pokok dalam jumlah anggota
anggota.
• Simpanan pokok tidak anggaran penuh. Rincian
dasar dan simpanan pokok
dapat diambil selama disajikan
yang bersangkutan anggaran berdasarkan
masih menjadi rumah tangga nama anggota
anggota. koperasi. dalam bentuk
lampiran dalam
catatan atas
laporan
keuangan.

KEBIJAKAN AKUNTANSI KOPERASI 50


PENGAKUAN, PENGUKURAN, PENYAJIAN dan PENGUNGKAPAN

Pengakuan &
No. Rekening Batasan Penyajian (Pos) Pengungkapan
Pengukuran
Dalam CLK:
Simpanan wajib
diungkapkan
• Adalah sejumlah uang • Ekuitas sebesar jumlah
yang tidak harus sama • Dicatat total simpanan
besarannya, yang sebesar nilai wajib yang telah
wajib dibayar oleh nominalnya dibayarkan
anggota kepada yang telah penuh dan
koperasi setiap dibayarkan belum
Simpanan periode selama yang sesuai yang dibayarkan oleh
2. bersangkutan menjadi ditetapkan Ekuitas anggota. Rincian
Wajib
anggota. dalam simapan wajib
• Simpanan wajib tidak anggaran dapat disajikan
dapat diambil selama dasar dan berdasarkan
yang bersangkutan anggaran nama anggota
masih menjadi rumah tangga dalam bentuk
anggota. koperasi. lampiran dalam
catatan atas
laporan
keuangan.

KEBIJAKAN AKUNTANSI KOPERASI 51


PENGAKUAN, PENGUKURAN, PENYAJIAN dan PENGUNGKAPAN

Pengakuan &
No. Rekening Batasan Penyajian (Pos) Pengungkapan
Pengukuran
Adalah sejumlah uang
atau barang modal yang Dalam CLK:
mempunyai nilai yang Pengungkapan
dapat diukur dalam hibah (donasi)
satuan mata uang, yang memuat
diterima dari pihak lain • Ekuitas informasi
Hibah/Donasi/ baik yang mengikat dan • Dicatat
3. yang tidak mengikat sebesar nilai Ekuitas sumbernya,
Sumbangan
penggunaannya, berupa perolehannya syarat
aset lancer atau aset peruntukannya,
tetap lainnya. Hibah bentuknya dan
(donasi) tidak dapat tanggal
dibagikan kepada perolehannya.
anggota.
• Cadangan adalah
bagian dari sisa hasil Dalam CLK:
usaha yang disisihkan • Ekuitas Hal yang perlu
sesuai dengan • Dicatat
ketentuan anggaran diungkapkan
4. Cadangan sebesar nilai Ekuitas adalah tujuan
dasar dan anggaran nominalnya. dan penggunaan
rumah tangga atau cadangan.
ketetapan rapat
anggota;

KEBIJAKAN AKUNTANSI KOPERASI 52


PENGAKUAN, PENGUKURAN, PENYAJIAN dan PENGUNGKAPAN

Pengakuan &
No. Rekening Batasan Penyajian (Pos) Pengungkapan
Pengukuran
• Merupakan ekuitas
koperasi yang tidak
dapat dibagikan
kepada anggota
• Pembentukannya
ditujukan untuk
pengembangan usaha
koperasi dan untuk
menutup kerugian
apabila diperlukan.
• Penggunaan
cadangan untuk tujuan
pemupukan modal dan
tujuan resiko diatur
dalam ketentuan
anggaran dasar
koperasi dengan
mempertimbangkan
kepentingan
pengembangan usaha
koperasi.

KEBIJAKAN AKUNTANSI KOPERASI 53


PENGAKUAN, PENGUKURAN, PENYAJIAN dan PENGUNGKAPAN

Pengakuan &
No. Rekening Batasan Penyajian (Pos) Pengungkapan
Pengukuran
• Ekuitas
• SHU yang
menjadi hak
koperasi diakui
sebagai Dalam CLK:
• Adalah pendapatan CADANGAN Hal yang perlu
koperasi yang merupakan
ekuitas diungkapkan
diperoleh dalam satu koperasi serta adalah SHU
periode akuntansi dicatat sebesar koperasi tahun
dikurangi dengan nilai berjalan, dasar
5. SHU biaya operasional, perolehannya Ekuitas
penyusutan dan biaya- • SHU yang tidak perhitungan
biaya lain, termasuk alokasi dan
menjadi hak informasi SHU
pajak dalam satu koperasi diakui
periode akuntansi sebagai yang berasal
bersangkutan dari transaksi
KEWAJIBAN
LANCAR dan nonanggota
dicatat sebesar
nilai
perolehannya
setelah

KEBIJAKAN AKUNTANSI KOPERASI 54


PENGAKUAN, PENGUKURAN, PENYAJIAN dan PENGUNGKAPAN

Pengakuan &
No. Rekening Batasan Penyajian (Pos) Pengungkapan
Pengukuran
memperoleh
keputusan
dalam rapat
anggota
• SHU diakui
sebesar nilai
perolehannhya
dan dicatat
sebagai ekuitas
minus apabila
SHU minus.
• SHU dicatat
sebagai
pengurang
cadangan
koperasi dan
disajikan dalam
laporan
perubahan
ekuitas setelah
memperoleh
keputusan
dalam rapat
anggota.

KEBIJAKAN AKUNTANSI KOPERASI 55


terima kasih

KEBIJAKAN AKUNTANSI KOPERASI 56

Anda mungkin juga menyukai