Anda di halaman 1dari 48

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul

Sektor Keuangan, Sub Sektor Perantara Keuangan, Profesi Kepala KJK.SP01.006.01


Cabang/Manajer Koperasi Jasa Keuangan (KJK)

KATA PENGANTAR

KJK merupakan lembaga keuangan mikro yang berfungsi sebagai lembaga


intermediasi, yaitu dalam melaksanakan tugas pokoknya menghimpun, mengelola
dan menyalurkan dana dari, oleh dan untuk anggota dan calon anggota
(masyarakat). Sebagaimana lembaga keuangan lain, tentunya KJK mengelola
aktiva likuid dan produknya bersifat maya. KJK mengelola aktiva likuid milik
anggota/calon anggota atau masyarakat yang dipercayakan kepada KJK, demikian
juga produk-produk atau jasa yang dilayani KJK kepada anggota/calon anggota dan
masyarakat yang membutuhkan merupakan produk yang bersifat maya atau tidak
berwujud. Jadi pada prinsipnya kegiatan KJK memerlukan kepercayaan dari
masyarakat.

Apalagi dalam era bisnis pasca krisis moneter yang terjadi di Indonesia di
penghujung era 90-an telah terjadi perubahan yang mendasar dalam usaha dibidang
keuangan, yang meneguhkan pentingnya perubahan. Kondisi saat itu dan
dampaknya masih terasa hingga kini secara jelas mencerminkan perekonomian
Indonesia yang belum bangkit sepenuhnya, dan menggambarkan bahwa tak pelak
lagi menyikapi perubahan harus dengan langkah antisipatif. Kunci menghadapi masa
depan yang pasti harus dengan perencanaan yang strategis.

Jakarta, 04 Februari 2008

Judul Modul : Menyusun Perencanaan Strategis Koperasi Jasa Halaman: 1 dari 48


Keuangan
Buku Informasi Versi : 10/8/2021
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Keuangan, Sub Sektor Perantara Keuangan, Profesi Kepala KJK.SP01.006.01
Cabang/Manajer Koperasi Jasa Keuangan (KJK)

DAFTAR ISI

Kata Pengantar.......................................................................................................1
Daftar Isi..................................................................................................................2
Standar Kompetensi...............................................................................................3
Pendahuluan ..........................................................................................................5
a. Peranan Perencanaan Strategis.........................................................................5
b. Pengertian Dalam Peranan Perencanaan Strategis .........................................6
Bab. I. Merumuskan Visi, Misi, Tujuan dan Nilai-nilai Koperasi Jasa Keuangan . 7
1.1. Visi dan misi KJK ...............................................................................7
1.2. Tujuan Organisasi KJK........................................................................8
1.3. Nilai-nilai Koperasi Jasa Keuangan ....................................................9

Bab.II. Melakukan Analisis Lingkungan...............................................................16


2.1 Komponen Lingkungan Internal ........................................................16
2.2 Komponen Lingkungan Eksternal .....................................................17
2.3 Analisis Komponen lingkungan Internal dan Eksternal ..................17

Bab.III. Menetapkan Perencanaan Strategis ......................................................22


3.1 Indikator Kinerja ................................................................................22
3.2 Perumusan Perencanaan Strategis ................................................28
3.3 Penetapan Skala Prioritas atas Rumusan Strategi ..........................31
3.4 Sistem Monitoring dan Evaluasi .......................................................33
3.5 Sosialisasi Perencanaan Strategis dan Sistem Monitoring dan Evaluasi
...........................................................................................................37

Bab.IV. Melaporkan hasil Penyusunan Perencanaan Strategis .........................41


4.1 Format laporan ...............................................................................41
4.2 Laporan Hasil Penyusunan Perencanaan Strategis ......................41

Sumber-sumber Kepustakaan (Buku Informasi)..................................................45

Judul Modul : Menyusun Perencanaan Strategis Koperasi Jasa Halaman: 2 dari 48


Keuangan
Buku Informasi Versi : 10/8/2021
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Keuangan, Sub Sektor Perantara Keuangan, Profesi Kepala KJK.SP01.006.01
Cabang/Manajer Koperasi Jasa Keuangan (KJK)

STANDAR KOMPETENSI
Judul Unit : Menyusun Perencanaan Strategis
Kode Unit : KJK.SP01.006.01
Deskripsi Unit : Unit ini berhubungan dengan keterampilan, pengetahuan dan sikap kerja
yang dibutuhkan dalam menyusun perencanaan strategis pada Koperasi Jasa
Keuangan.
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Merumuskan Visi, Misi, Tujuan 1.1. Visi dan misi dirumuskan.
dan Nilai-nilai Koperasi Jasa 1.2. Tujuan organisasi dirumuskan.
Keuangan 1.3. Nilai-nilai Koperasi Jasa Keuangan diidentifikasi dan
dirumuskan.

2. Melakukan Analisis Lingkungan 2.1 Komponen lingkungan internal diidentifikasi.


2.2 Komponen lingkungan eksternal diidentifikasi.
2.3 Komponen lingkungan internal dan eksternal dianalisis.
3. Menetapkan Perencanaan 3.1 Indikator kinerja ditetapkan.
Strategis 3.2 Perencanaan strategis dirumuskan.
3.3 Skala prioritas atas rumusan strategi ditetapkan.
3.4 Sistem monitoring dan evaluasi ditetapkan.
3.5 Perencanaan strategis dan sistem monitoring dan
evaluasi disosialisasikan.
4. Melaporkan Hasil Penyusunan 4.1. Format laporan disiapkan.
Perencanaan Strategis 4.2. Hasil penyusunan perencanaan strategis dibuat dan
dilaporkan.

BATASAN VARIABEL :
1. Kontek variabel :
Unit ini berlaku untuk merumuskan, menganalisis, menetapkan, dan melaporkan hasil penyusunan
perencanaan strategis, yang digunakan untuk menyusun perencanaan strategis pada Koperasi Jasa
Keuangan.
2. Perlengkapan untuk menyusun perencanaan strategis pada Koperasi Jasa Keuangan, mencakup :
2.1 Himpunan peraturan.
2.2 Data kondisi internal dan eksternal.
2.3 Hasil penilaian tingkat kesehatan Koperasi Jasa Keuangan.
2.4 Alat tulis kantor.
3. Tugas pekerjaan untuk menyusun perencanaan strategis pada Koperasi Jasa Keuangan, meliputi :
3.1 Merumuskan visi, misi, tujuan dan nilai-nilai Koperasi Jasa Keuangan
3.2 Melakukan analisis lingkungan internal dan eksternal
3.3 Menetapkan perencanaan strategis.
3.4 Melaporkan hasil penyusunan perencanaan strategis
4. Peraturan untuk menyusun perencanaan strategis pada Koperasi Jasa Keuangan, adalah :
4.1 UU No. 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian.
4.2 PP No. 9 Tahun 1995 tentang Pelaksanaan Usaha Simpan Pinjam oleh Koperasi.
4.3 PP No. 33 Tahun 1998 tentang Modal Penyertaan pada Koperasi.
Judul Modul : Menyusun Perencanaan Strategis Koperasi Jasa Halaman: 3 dari 48
Keuangan
Buku Informasi Versi : 10/8/2021
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Keuangan, Sub Sektor Perantara Keuangan, Profesi Kepala KJK.SP01.006.01
Cabang/Manajer Koperasi Jasa Keuangan (KJK)

4.4 Keputusan Menteri Koperasi dan PKM No. 351/Kep/M/XII/1998 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Kegiatan Usaha Simpan Pinjam oleh Koperasi.
4.5 Keputusan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah No.
96/Kep/M.KUKM/IX/2004 tentang Pedoman Standar Operasional Manajemen Koperasi
Simpan Pinjam dan Unit Simpan Pinjam Koperasi.
4.6 Keputusan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah No.
91/Kep/M.KUKM/IX/2004 tentang Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Usaha Koperasi Jasa
Keuangan Syariah.
4.7 Himpunan Fatwa Dewan Syariah Nasional MUI.
4.8 Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan peraturan khusus lain yang berlaku di
masing-masing Koperasi Jasa Keuangan.

PANDUAN PENILAIAN :
1. Penjelasan prosedur penilaian :
Alat, bahan dan tempat penilaian serta unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya yang
mungkin diperlukan sebelum menguasai unit kompetensi ini dengan unit-unit kompetensi yang
terkait :
1.1 KJK.SP01.002.01 : Melakukan Prinsip-prinsip Pengelolaan Organisasi dan Manajemen
Koperasi Jasa Keuangan.
1.2 KJK.SP01.003.01 : Melakukan Prinsip-prinsip Pengelolaan Organisasi dan Manajemen
Koperasi Jasa Keuangan Syariah.
2. Kondisi penilaian :
2.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas
tercapainya kompetensi tersebut yang terkait dengan perumusan, penganalisaan,
penetapan, dan pelaporan hasil penyusunan perencanaan strategis.
2.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara : lisan, tertulis, demonstrasi/praktek, dan simulasi di
workshop dan atau di tempat kerja.
3. Pengetahuan yang dibutuhkan :
Pengetahuan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut :
3.1 Manajemen.
3.2 Strategic planning.
3.3 Ekonomi makro dan mikro.
3.4 Industri jasa keuangan.
3.5 Teori pengambilan keputusan.
4. Keterampilan yang dibutuhkan :
Keterampilan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut :
4.1 Melakukan analisis SWOT.
4.2 Menggunakan metode peramalan statistik.
4.3 Melakukan analisis keuangan.
4.4 Menyusun proposal.
5. Aspek Kritis :
Aspek kritis yang merupakan kondisi kerja untuk diperhatikan dalam mendukung unit
kompetensi ini, sebagai berikut :
.1 Perubahan lingkungan bisnis.
.2 Past Performance Koperasi Jasa Keuangan.

KOMPETENSI KUNCI :
NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT TINGKAT

Judul Modul : Menyusun Perencanaan Strategis Koperasi Jasa Halaman: 4 dari 48


Keuangan
Buku Informasi Versi : 10/8/2021
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Keuangan, Sub Sektor Perantara Keuangan, Profesi Kepala KJK.SP01.006.01
Cabang/Manajer Koperasi Jasa Keuangan (KJK)

1. Mengumpulkan, mengorganisasi dan menganalisa informasi 3


2. Mengkomunikasikan ide-ide dan menginformasikan 3
3. Merencanakan dan mengorganisir kegiatan 3
4. Bekerjasama dengan orang lain dan berkelompok 3
5. Menggunakan ide serta tehnik matematika 2
6. Memecahkan masalah 3
7. Menggunakan teknologi 2

PENDAHULUAN

a. Peranan Perencanaan Strategis


Kelangsungan hidup KJK sangat ditentukan oleh sejauhmana KJK memperoleh
kepercayaan dari anggota/calon anggota dan masyarakat, sehingga SDM
Pengelola KJK dituntut untuk menjaga dan mengembangkan kepercayaan tersebut.
agar Koperasi Jasa Keuangan (KJK) senantiasa dapat dipercaya oleh publik. Untuk
itulah dibutuhkan “Perencanaan Strategis” yang harus disusun, dirumuskan, dan
ditetapkan dengan baik.

Istilah manajemen strategis (David, 2003) didefinisikan sebagai ilmu tentang


perumusan, pelaksanaan dan evaluasi keputusan-keputusan lintas fungsi yang
memungkinkan organisasi mencapai tujuannya.

Mengenai fungsi utama dari manajemen strategis, Peter Drucker sebagaimana


dikutip Alvarez, et.al (2001) dikatakan sebagai berikut : …yaitu, dengan
menanyakan,”Apakah bisnis kita?” Hal ini mengarah pada penetapan tujuan-
tujuan, pengembangan strategi dan pengambilan keputusan saat ini untuk hasil di
masa depan. Hal ini sudah jelas harus dikerjakan oleh bagian organisasi yang dapat
melihat keseluruhan bisnis; yang dapat menyeimbangkan tujuan-tujuan dan
kebutuhan-kebutuhan dimasa depan’ dan dapat mengalokasikan sumberdaya
manusia serta uang untuk mendapatkan manfaat utama kerangka kerja konseptual
(conceptual framework)

Manajemen strategik ini dapat digunakan sebagai landasan untuk :

Judul Modul : Menyusun Perencanaan Strategis Koperasi Jasa Halaman: 5 dari 48


Keuangan
Buku Informasi Versi : 10/8/2021
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Keuangan, Sub Sektor Perantara Keuangan, Profesi Kepala KJK.SP01.006.01
Cabang/Manajer Koperasi Jasa Keuangan (KJK)

 Memeriksa posisi “bentuk perusahaan “ dibanding “ situasi persaingan” yang


 Meningkatkan daya saing perusahaan, sesuai dengan strategi yang telah
ditetapkan (capability enhancement).
 ada (competitive audit).
Menyusun strategi bersaing sesuai hasil pemeriksaan (strategi formulation).
Berdasarkan dengan uraian di atas, maka agar KJK mendapat kepercayaan baik
oleh anggota/calon anggota maupun masyarakat secara luas, pengelola KJK perlu
menguasai kompetensi dalam menyusun perencanaan strategis. Setelah
mempelajari modul menyusun perencanaan strategis, peserta mampu :
merumuskan Visi, Misi, Tujuan dan Nilai-Nilai KJK, melakukan Analisis Lingkungan,
menetapkan perencanaan strategis, dan melaporkan hasil penyusunan
perencanaan strategis.

b. Pengertian Dalam Peranan Perencanaan Strategis


 Koperasi Jasa Keuangan disingkat KJK adalah koperasi yang dalam kegiatan
usahanya menghimpun dana dari anggota dan calon anggota dan
menyalurkannya kembali dalam bentuk pinjaman kepada anggota dan calon
anggota serta masyarakat yang memenuhi persyaratan tertentu.
 Perencanaan Strategis merupakan flatform Koperasi Jasa Keuangan jangka
panjang yang dibreakdown ke dalam program jangka menengah dan program
kerja tahunan yang disyahkan rapat anggota Koperasi Jasa Keuangan setiap
tahun, sebagai landasan kerja bagi SDM Pengelola Koperasi Jasa Keuangan.
 Perencanaan adalah kegiatan memilih dari beberapa alternatif yang ada. Harus
berdasarkan analisis data untuk menjawab pertanyaan dasar : what, why, where,
when, who dan how disingkat 5 W + 1H
 Rencana adalah sebuah keputusan yang menjadi pedoman untuk mencapai
suatu tujuan tertentu. Rencana merupakan pedoman pelaksanaan dan dasar
untuk dapat melakukan pengendalian. Tanpa rencana, pengendalian tidak dapat
dilakukan.
 Strategis adalah suatu proses mengembangkan dan memelihara strategi yang
tepat antara tujuan dan kemampuan Koperasi Jasa Keuangan dengan peluang
pemasaran yang berubah.

Judul Modul : Menyusun Perencanaan Strategis Koperasi Jasa Halaman: 6 dari 48


Keuangan
Buku Informasi Versi : 10/8/2021
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Keuangan, Sub Sektor Perantara Keuangan, Profesi Kepala KJK.SP01.006.01
Cabang/Manajer Koperasi Jasa Keuangan (KJK)

 Strategi adalah cara yang dilakukan untuk mencapai tujuan-tujuan jangka


panjang (goals)
 Attainable adalah dapat dicapai dengan mempertimbangkan sumberdaya &
situasi yang ada.
 Visi adalah keadaan ideal organisasi di masa mendatang.
 Misi adalah pernyataan untuk jangka panjang organisasi yang membedakan
organisasi yang satu sebagai entitas bisnis dengan entitas bisnis yang lain.
 Nilai (Values) adalah kode etik organisasi yang merupakan cikal bakal bangun
budaya perusahaan.
 Sasaran (Objectives) adalah Tolak ukur jangka pendek yang harus dicapai
organisasi dalam jangka pendek.

BAB I
MERUMUSKAN VISI, MISI, TUJUAN DAN NILAI-NILAI KOPERASI JASA
KEUANGAN

1.1. Visi dan misi KJK


Dalam rangka mendorong Koperasi Jasa Keuangan (KJK) tumbuh kembang
sebagai lembaga keuangan yang professional, mandiri dan melayani anggota
berdasarkan prinsip-prinsip Koperasi, maka Koperasi Jasa Keuangan harus
memiliki visi, misi dan tujuan yang jelas dan tertulis.

Visi merupakan cita-cita yang dirumuskan untuk membangun semangat


organisasi Koperasi Jasa Keuangan yang memiliki unit usaha simpan pinjam
untuk mencapai keunggulan di masa yang akan datang. Pada hakekatnya visi
mengandung beberapa makna, yaitu :
1) Gambaran target kerja yang gamblang.

Judul Modul : Menyusun Perencanaan Strategis Koperasi Jasa Halaman: 7 dari 48


Keuangan
Buku Informasi Versi : 10/8/2021
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Keuangan, Sub Sektor Perantara Keuangan, Profesi Kepala KJK.SP01.006.01
Cabang/Manajer Koperasi Jasa Keuangan (KJK)

2) Keunggulan yang menjadi standar atau ideal.


3) Orientasi atau tujuan yang akan diwujudkan oleh organisasi
Koperasi Jasa Keuangan melalui unit usaha simpan pinjam.

Sampai saat ini belum ada mesin yang lebih kuat dalam mengemudikan
sebuah organisasi menuju keberhasilan yang sempurna dan berjangka
panjang daripada suatu visi masa depan yang menarik, bernilai, dan dapat
dicapai serta diterima banyak pihak. Sehingga Visi dapat diartikan :
1. Adalah pencipta energi terkuat yang menjadikan organisasi unggul dan
berhasil dalam jangka panjang.
2. Merupakan aspirasi bersama yang memiliki daya tarik yang sangat kuat.
3. Gambaran yang jelas tentang masa depan dan menimbulkan tantangan
untuk maju.
4. Berdaya imajinasi yang kuat tetapi realistis untuk dicapai dalam jangka
panjang.
5. Membentuk standar yang prima.
6. Tahan uji tetapi tidak kaku.
7. Terfokus pada suatu titik pusat dimasa depan.
8. Menjadi panduan yang memberi kebebasan terarah.
9. Berorientasi pada masa depan tetapi menghargai masa lalu.
Misi adalah pernyataan yang menegaskan tujuan perusahaan. Pernyataan Misi
yang baik harus memiliki karakteristik : berorientasi pasar, realistis, spesifik,
sesuai lingkungan pasar, kompetensi keunggulan, dan memberikan motivasi
jajaran KSP/USP-Koperasi sehingga misi dapat diartikan :
• Pernyataan yang menegaskan tujuan perusahaan.
• Apa yang ingin dicapai perusahaan dalam lingkungan yang lebih luas.

Misi lebih ditekankan kepada apa yang harus diemban atau dipegang sebagai
patokan strategis dan operasional yang perlu dilakukan oleh pihak manajemen
Koperasi Jasa Keuangan untuk mencapai visinya. Misi dari KJK berbentuk USP
Koperasi merupakan turunan dari misi Koperasinya.

Judul Modul : Menyusun Perencanaan Strategis Koperasi Jasa Halaman: 8 dari 48


Keuangan
Buku Informasi Versi : 10/8/2021
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Keuangan, Sub Sektor Perantara Keuangan, Profesi Kepala KJK.SP01.006.01
Cabang/Manajer Koperasi Jasa Keuangan (KJK)

Misi adalah sesuatu yang harus dilaksanakan oleh koperasi agar tujuan
organisasi dapat terlaksana dan berhasil dengan baik. Dengan pernyataan misi
tersebut diharapkan berbagai pihak yang berkepentingan dapat mengenal
koperasi tersebut, mengetahui peran dan program-programnya serta hasil yang
akan diperoleh dimasa mendatang.

1.2. Tujuan Organisasi KJK


Tujuan Organisasi merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataaan
misi. Tujuan Organisasi adalah suatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam
jangka waktu 1 sampai dengan 5 tahun.

Tujuan Organisasi mempunyai beberapa karakteristik, yakni :


1. Sifatnya idealistik yang berarti mengandung nilai-nilai keluhuran dan
keinginan kuat untuk menjadi baik dan berhasil.
2. Jangkauan waktu yang jauh ke depan dengan kriteria lima tahun atau lebih
sebagaimana ditentukan oleh organisasi.
3. Bersifat abstrak dalam arti hampir-hampir tidak tergambar dalam angka-
angka. Dengan karakteristik tersebut upaya pencapaian tujuan akhirnya
berlangsung secara terus-menerus.
Pernyataan tujuan organisasi ini, harus diungkapkan mengenai apa yang akan
dicapai (what), kapan akan dicapai (when). Tujuan organisasi akan menjadi arah
perjalanan organisasi dalam beberapa tahun mendatang.

Tujuan pendirian Koperasi Jasa Keuangan adalah untuk meningkatkan


kesejateraan anggota Koperasi, yang pada akhirnya periode kerja pencapaian
tujuan tersebut harus dapat ditampilkan dalam laporan promosi ekonomi anggota,
oleh karena itu tujuan yang sudah dirumuskan harus dapat diterjemahkan
kedalam ukuran kuantitatif dan dapat diukur dengan satuan uang. Tujuan akan

Judul Modul : Menyusun Perencanaan Strategis Koperasi Jasa Halaman: 9 dari 48


Keuangan
Buku Informasi Versi : 10/8/2021
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Keuangan, Sub Sektor Perantara Keuangan, Profesi Kepala KJK.SP01.006.01
Cabang/Manajer Koperasi Jasa Keuangan (KJK)

diterjemahkan dalam bentuk program kerja dan Rencana Anggaran Pendapatan


dan Biaya Koperasi (RAPBK)

1.3. Nilai-nilai Koperasi Jasa Keuangan


Nilai (Values) adalah kode etik organisasi KJK yang merupakan cikal bakal
bangun budaya perusahaan. Nilai-nilai untuk memberikan etos kerja dan menjadi
etika dalam prilaku organisasi KJK. Nilai – nilai KJK meliputi:
1) menolong diri sendiri
2) tanggung jawab sendiri
3) demokrasi
4) persamaan
5) keadilan
6) kesetiakawanan

Identifikasi Rencana Strategi, Pengelola KJK mampu melakukan


inventarisasi ciri-ciri yang terkait dengan rencana strategi, yakni :
1. Mengilhami.
2. Menantang.
3. Berorientasi pada manusia.
4. Berorientasi pada perubahan.
5. Memberikan kekuatan.
6. Bersifat jangka panjang.
7. Menyatakan masa depan yang menjanjikan.
Berikut ini istilah dan definisi dan operasional yang berkaitan dengan identifikasi
rencana strategis :

Judul Modul : Menyusun Perencanaan Strategis Koperasi Jasa Halaman: 10 dari 48


Keuangan
Buku Informasi Versi : 10/8/2021
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Keuangan, Sub Sektor Perantara Keuangan, Profesi Kepala KJK.SP01.006.01
Cabang/Manajer Koperasi Jasa Keuangan (KJK)

Merumuskan Visi, Misi, Tujuan dan Nilai-nilai Organisasi KJK


Visi yang tepat adalah visi yang merupakan cita-cita yang dapat menggerakkan
anggota untuk berbuat. Dimana dengan perbuatan tersebut organisasi dapat
berkembang dan maju.

Visi yang baik harus memiliki :


• Menarik keikut sertaan orang dan menyemangati orang.
• Menciptakan makna dalam kehidupan pekerja.
• Menciptakan patokan standar keunggulan.
• Menjadi mercusuar yang menyadarkan adanya tujuan bersama.
• Menjembatani keadaan sekarang dan yang akan datang

Perumusan Misi dilakukan dengan memperhatikan :


• Melibatkan pihak-pihak yang berkepentingan yang mencakup pengurus,
manajer dan anggota koperasi yang akan dilayani, mitra kerja akademisi dan
birokrasi.

Judul Modul : Menyusun Perencanaan Strategis Koperasi Jasa Halaman: 11 dari 48


Keuangan
Buku Informasi Versi : 10/8/2021
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Keuangan, Sub Sektor Perantara Keuangan, Profesi Kepala KJK.SP01.006.01
Cabang/Manajer Koperasi Jasa Keuangan (KJK)

• Menilai lingkungan sangat berguna untuk menentukan apakah misi organisasi


tidak bertentangan secara internal dan eksternal dengan kebijakan
pemerintah.
• Menyelenggarakan kegiatan, proses utama sumber daya untuk
memungkinkan koperasi melaksanakan kegiatannya secara lebih baik dan
dengan biaya yang lebih sedikit.

Perumusan visi dan misi berkaitan dengan nilai-nilai yang dianut dan harapan,
atau “mandat" dari stakeholder kuncinya. Data dan informasi yang diperoleh
dikelompokkan untuk masing-masing stakeholder. Data dan informasi tersebut
dipilah, mana yang sama, hampir sama, tidak sama. Data dan informasi yang
tidak relevan dipisahkan. Data dan informasi ini kemudian digabung menjadi
aspirasi masing-masing kelompok, dan kemudian digabung menjadi visi dan misi
bersama. Hasil visi dan misi bersama ini kemudian dipertajam lagi, dan
diserahkan kepada manajemen untuk dikonsultasikan dengan Pengurus dan
Rapat Anggota.

Berikut ini disajikan secara diagramatik contoh pengabungan aspirasi kelompok


menjadi visi dan misi organisasi dari sebuah KJK, yang dimulai dengan
perumusan visi.

Perumusan Visi
Langkah I: Mengubah Visi Perorangan Menjadi Visi Bersama

Ungkapan Ungkapan
Visi_1 Visi_2
Visi
Bersama
Ungkapan Ungkapan
Visi_4 Visi_3

Langkah II: Pengisian Visi dari tiap Kelompok

Judul Modul : Menyusun Perencanaan Strategis Koperasi Jasa Halaman: 12 dari 48


Keuangan
Buku Informasi Versi : 10/8/2021
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Keuangan, Sub Sektor Perantara Keuangan, Profesi Kepala KJK.SP01.006.01
Cabang/Manajer Koperasi Jasa Keuangan (KJK)

Ungkapan Visi 1 Ungkapan Visi 2


Kami ingin KJK di masa Kami ingin KJK di masa
depan menjadi KJK yang depan menjadi KJK yang
sehat dan terpercaya serta dapat melayani para
berada di barisan terdepan anggotanya dengan hormat,
dalam mengembangkan cepat dan cermat
perekonomian rakyat dan
UMKM

Visi Bersama

Ungkapan Visi_4 Ungkapan Visi_3


Kami ingin KJK di masa Kami ingin KJK di masa
depan menjadi KJK yang depan memiliki karyawan
dikelola dengan kreatif, yang terlatih baik, profesional
inovatif, pruden dan didukung dan berdedikasi tinggi serta
oleh teknologi informasi yang memperoleh imbal jasa yang
tepat guna sesuai dengan prestasi
mereka

Langkah III: Penggabungan Visi dari Tiap Kelompok menjadi Visi


Organisasi
Ungkapan Visi 1 Ungkapan Visi 2
Kami ingin KJK di masa Kami ingin KJK di masa
depan menjadi KJK yang depan menjadi KJK yang
sehat dan terpercaya serta dapat melayani para
berada di barisan terdepan anggotanya dengan hormat,
dalam mengembangkan cepat dan cermat
perekonomian rakyat dan
UMKM
Visi Bersama
Menjadi KJK yang sehat
dan dan mitra terpercaya
bagi usaha dan UMKM
dengan pelayanan yang
melampaui harapan
pelanggan karena didukung
oleh sistem pengelolaan
yang kreatif dan inovatif
bertulang punggung
organisasi yang efisien,
Ungkapan Visi_4 teknologi informasi tepat Ungkapan Visi_3
Kami ingin KJK di masa guna serta karyawan yang Kami ingin KJK di masa
terlatih baik
depan menjadi KJK yang depan memiliki karyawan
dikelola dengan kreatif, yang terlatih baik, proaktif,
inovatif, pruden dan didukung profesional serta
oleh teknologi informasi yang memperoleh imbal jasa yang
tepat guna sesuai dengan prestasi

Judul Modul : Menyusun Perencanaan Strategis Koperasi Jasa Halaman: 13 dari 48


Keuangan
Buku Informasi Versi : 10/8/2021
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Keuangan, Sub Sektor Perantara Keuangan, Profesi Kepala KJK.SP01.006.01
Cabang/Manajer Koperasi Jasa Keuangan (KJK)

Perumusan Misi.
Langkah I: Mengubah Misi Perorangan Menjadi Visi Bersama

Ungkapan Misi 1 Ungkapan Misi 2

Misi
Organisasi

Ungkapan Misi 4 Ungkapan Misi 3

Langkah II: Pengisian Nilai dari tiap Kelompok

Ungkapan Misi 1 Ungkapan Misi 2


Tujuan utama keberadaan KJK KJK hendaknya dikelola sesuai
ialah untuk mendukung dengan prinsip-prinsip
berkembangnya perekonomian pengelolaan KJK yang sehat
rakyat dan UMKM di Kota B (good corporate governance) dan
melalui penyediaan pinjaman dapat memberikan hasil
dengan persyaratan yang ringan usaha yang layak terhadap
modal yang ditanam anggotanya

Misi
Organisasi
Ungkapan Misi 4 Ungkapan Misi 3
KJK harus menjaga KJK hendaknya dapat
komitmennya kepada para menggantikan peran para
anggotanya walaupun KJK rentenir yang sekalipun
harus mengeluarkan biaya membebani anggota dengan
tambahan untuk ini bunga yang tinggi tetapi dapat
memberikan pinjaman dengan
mudah pada saat yang
dibutuhkan

Judul Modul : Menyusun Perencanaan Strategis Koperasi Jasa Halaman: 14 dari 48


Keuangan
Buku Informasi Versi : 10/8/2021
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Keuangan, Sub Sektor Perantara Keuangan, Profesi Kepala KJK.SP01.006.01
Cabang/Manajer Koperasi Jasa Keuangan (KJK)

Langkah III: Penggabungan Nilai dari Tiap Kelompok menjadi Misi


Organisasi

Ungkapan Misi 1 Ungkapan Misi 2


Tujuan utama keberadaan KJK KJK hendaknya dikelola sesuai
ialah untuk mendukung dengan prinsip-prinsip
berkembangnya perekonomian pengelolaan KJK yang sehat
rakyat dan UMKM di Kota B (good corporate governance)
melalui penyediaan pinjaman dan dapat memberikan hasil
dengan persyaratan yang ringan usaha yang layak terhadap
modal yang ditanam
Misi anggotanya
Mendukung pengembangan
ekonomi rakyat dan UMKM
melalui fasilitas KJK yang
menyediakan pinjaman yang
mudah diakses oleh
masyarakat yang dikelola
secara profesional dan
mandiri serta dapat
memberikan hasil usaha
Ungkapan Misi 4 yang layak terhadap modal Ungkapan Misi 3
KJK harus menjaga yang ditanam anggota KJK hendaknya dapat
komitmennya kepada para menggantikan peran para
anggotanya walaupun KJK rentenir yang sekalipun
harus mengeluarkan biaya membebani anggota dengan
tambahan untuk ini bunga yang tinggi tetapi dapat
memberikan pinjaman dengan
mudah pada saat yang
dibutuhkan

Mengidentifikasi Sistem Penyusunan Rencana Startegi. Sasaran Koperasi Jasa


Keuangan merupakan bagian integrasi dalam proses perencanaan strategis
gerakan koperasi. Fokus utama penentuan sasaran adalah tindakan dan alokasi
sumber daya organisasi koperasi dalam kegiatan atau operasional organisasi
koperasi.

Penetapan Visi dan Misi adalah tahapan yang sangat penting dari perencanaan
jangka panjang yang bersifat strategik seperti corporate planning. Visi
memberikan arahan yang menyeluruh bagi KJK. Di samping memiliki visi yang
jelas, setiap KJK juga sangat perlu mendefinisikan misi, atau alasan keberadaan
dari KJK tersebut. Begitu pentingnya misi KJK ini didefinisikan dengan jelas dan
tepat, sehingga pakar manajemen terkemuka Peter Drucker tidak ragu-ragu
untuk mengatakan bahwa “suatu bisnis tidak ditentukan oleh nama, peraturan
atau anggaran rumah tangganya. Bisnis ditentukan oleh misi bisnisnya. Hanya

Judul Modul : Menyusun Perencanaan Strategis Koperasi Jasa Halaman: 15 dari 48


Keuangan
Buku Informasi Versi : 10/8/2021
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Keuangan, Sub Sektor Perantara Keuangan, Profesi Kepala KJK.SP01.006.01
Cabang/Manajer Koperasi Jasa Keuangan (KJK)

misi dan tujuan KJK yang ditetapkan dengan jelas memungkinkan ditetapkannya
sasaran yang jelas dan realistis.”

Merumuskan Visi, Misi, Tujuan dan Nilai-nilai Organisasi KJK, Koperasi Jasa
Keuangan dapat mengembangkan visi berdasarkan pengalaman yang telah ada,
menampung berbagai informasi yang bermanfaat bagi pihak manajemen
Koperasi Jasa Keuangan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Perumusan Misi KJK dilakukan dengan mempertimbangkan :


• Tugas pokok dan fungsi organisasi koperasi.
• Pelanggan dan pihak-pihak yang berkepentingan.
• Permasalahan yang harus ditangani

Kriteria keberhasilan perumusan tujuan adalah :


1. Akseptabilitas yang berarti tujuan dapat diterima oleh berbagai pihak dan
organisasi.
2. Fleksibilitas yakni mudah untuk disesuaikan dengan perubahan yang begitu
cepat.
3. Dapat diukur yang berarti tujuan agar dapat dinyatakan secara jelas dan
nyata.
4. Motivator, sebagai pendorong bagi kinerja yang memuaskan yang berarti
tujuan cukup menantang, namun masih dalam batasan untuk dapat dicapai.
5. Kesesuaian dengan rumusan visi dan misi organisasi serta mudah dipahami.

Contoh Visi, Misi dan Tujuan Koperasi :


Visi KSP ”Harta Terikat” :
KSP ”Harta Terikat” pada Tahun 2011 siap menjadi KSP terbaik di
Kota Bekasi dengan asset sebesar Rp 1.000.000.000,00 yang
mampu menghantarkan anggotanya berpendapatan Rp 100.000,00
per hari.

Misi KSP ”Harta Terikat” :


Judul Modul : Menyusun Perencanaan Strategis Koperasi Jasa Halaman: 16 dari 48
Keuangan
Buku Informasi Versi : 10/8/2021
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Keuangan, Sub Sektor Perantara Keuangan, Profesi Kepala KJK.SP01.006.01
Cabang/Manajer Koperasi Jasa Keuangan (KJK)

1. Peningkatan penghimpun dana dengan anggota dan calon


anggota
2. Peningkatan pendapatan bersama anggota calon anggota
3. Partisipasi aktif dalam membangun masyarakat menjadi produktif
4. Partisipasi aktif dalam menyejahterakan masyarakat

Tujuan KSP ”Harta Terikat :


 Meningkatkan kesejahteraan anggota dan calon anggota
 Membantu pemerintah di sektor perekonomian terutama
usaha kecil mikro dan menyediakan lapangan kerja serta sumber
daya manusia
 Meningkatkan semangat gotong royong sesuai yang
diamanatkan UUD 1945 pasal 33.

BAB II
MELAKUKAN ANALISIS LINGKUNGAN

2.1 Komponen Lingkungan Internal

Komponen lingkungan internal yang merupakan tantangan bagi organisasi antara


lain :
a. Rencana strategis
b. Anggaran
c. Estimasi produksi dan penjualan
d. Usaha atau kegiatan baru
e. Rancang bangun organisasi dan tugas pekerjaan

Lingkungan internal dapat dianalisis dengan pendekatan kekuatan dan kelemahan


yang dimiliki KJK, seperti:

Judul Modul : Menyusun Perencanaan Strategis Koperasi Jasa Halaman: 17 dari 48


Keuangan
Buku Informasi Versi : 10/8/2021
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Keuangan, Sub Sektor Perantara Keuangan, Profesi Kepala KJK.SP01.006.01
Cabang/Manajer Koperasi Jasa Keuangan (KJK)

a. Kekuatan lingkungan internal KJK mencakup:


 Peraturan yang mendukung
 Dukungan sarana dan prasarana cukup memadai
 Dukungan sumber daya manusia
 Modal yang cukup memadai
 Disiplin pengelola yang tinggi
 Kerja sama dalam KJK

b. Kelemahan lingkungan internal KJK dapat didefinisikan sebagai berikut :


 Keorganisasian belum berjalan efektif.
 Belum terincinya pembagian wewenang secara tuntas
 Data perencanaan tidak akurat
 Ketidakmampuan KJK dalam melakukan pembelajaran.

2.2 Komponen Lingkungan Eksternal

Komponen lingkungan eksternal yang merupakan tantangan bagi organisasi antara


lain :
a. Bidang Ekonomi
b. Bidang Sosial
c. Bidang Politik
d. Bidang Perundang-undangan
e. Bidang Teknologi

Lingkungan eksternal dapat dianalisis dengan pendekatan peluang dan ancaman


terhadap KJK, seperti:
a. Peluang dapat didefinisikan sebagai berikut :

Judul Modul : Menyusun Perencanaan Strategis Koperasi Jasa Halaman: 18 dari 48


Keuangan
Buku Informasi Versi : 10/8/2021
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Keuangan, Sub Sektor Perantara Keuangan, Profesi Kepala KJK.SP01.006.01
Cabang/Manajer Koperasi Jasa Keuangan (KJK)

 Dukungan Stakeholders
 Tingkat pinjaman/pembiayaan permintaan tinggi
 Kemitraan yang kondusif
 Masyarakat /pengusaha binaan yang handal
b. Tantangan dapat didefinisikan sebagai berikut:
 Terbatasnya akses pembiayaan dan informasi bisnis
 Keterbatasan daerah operasional
 Tingginya persaingan.

2.3 Analisis Komponen lingkungan Internal dan Eksternal

Menggunakan Metode Peramalan Statistik. Di mana kita mendapatkan data ini


untuk mendukung rencana anda? Nah, mulailah dengan menerima gagasan yang
akan bawa data yang dimasukkan harus benar, Kita dapat memperoleh informasi
dari banyak sumber dan menjelaskannya agar cocok dengan apa yang dipercayai
benar. Daftar berikut menyarankan beberapa tempat di mana kita dapat
memperoleh data, berdasarkan tingkatan keterhandalan ;
 Biro Pusat Stastistik
 Laporan riset pasar;
 Fakultas universitas;
 Asosiasi perdagangan;
 Berita perdagangan;
 Potongan berita;
 Brosur-brosur dari para pesaing;
 Wawancara/komentar dari para pemasok, pelanggan dan pesaing.

Jelaslah angka-angka dari sumber pemerintah yang terinci merupakan yang terbaik
untuk dikutip dan ini mencakup badan-badan perdagangan internasional, yang
mungkin juga mempublikasikan angka-angka.

Judul Modul : Menyusun Perencanaan Strategis Koperasi Jasa Halaman: 19 dari 48


Keuangan
Buku Informasi Versi : 10/8/2021
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Keuangan, Sub Sektor Perantara Keuangan, Profesi Kepala KJK.SP01.006.01
Cabang/Manajer Koperasi Jasa Keuangan (KJK)

Data seperti itu dapat dilacak dengan menghubungi misalnya departemen


perindustrian. Berita perdagangan sering kali berguna. Kita dapat menelpon
wartawan, yang sangat terinformasi dan juga mengetahui siapa lagi yang dapat kita
ajak bicara. Data sangat diperlukan untuk menganalisis time series yang
merupakan metode statistik.

Analisis time series memakai observasi yang telah dicatat selama waktu
tertentu dalam situasi tertentu, misalnya tingkat bunga tabungan dengan
jumlah dana yang dapat dihimpun pada sebuah KJK. Dengan hipotesis bahwa
Y adalah suatu fungsi dari X atau variabel X dan dengan telah mendapatkan data
tentang variabel-variabel ini, kemudian ditentukan bentuk ketergantungan variabel
Y terhadap variabel-variabel X. Analisis regresi menuntut bahwa ketergantungan
dinyatakan dalam bentuk yang linier :

Y = X + X + ……. + X + e

Dimana e ditambahkan untuk menggantikan nilai kesalahan atau residu yang


timbul karena perbedaan/selisih antara nilai aktual masing-masing Y yang
diobservasi yang berhubungan dengan setiap nilai X, dengan nilai estimasi Y yang
akan diprediksi oleh persamaan regresi untuk nilai-nilai X tertentu. Untuk observasi
individual bisa ada residu negatif dan positif, sebab adanya variasi random pada
nilai Y.
Membuat Analisis Lingkungan Internal dan Eksternal. Setelah diketahui
komponen-komponen baik internal maupun eskternal yang akan mempengaruhi
usaha KJK dimasa yang akan datang, maka dilakukan analisis baik dengan
membandingkan data-data historis, maupun melakukan forcaesting (peramalan)
kondisi yang akan terjadi dimasa yang akan datang.

Analisis komponen lingkungan baik internal maupun eksternal akan


menghasilkan apa yang menjadi kelemahan, kekuatan dan peluang serta

Judul Modul : Menyusun Perencanaan Strategis Koperasi Jasa Halaman: 20 dari 48


Keuangan
Buku Informasi Versi : 10/8/2021
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Keuangan, Sub Sektor Perantara Keuangan, Profesi Kepala KJK.SP01.006.01
Cabang/Manajer Koperasi Jasa Keuangan (KJK)

ancaman terhadap usaha KJK dimasa yang akan datang, dengan melakukan
analisis SWOT dapat dilakukan positioning KJK.

Sasaran akan efektif, jika sasaran memiliki sifat spesifik, dapat dinilai, dapat
diukur, menantang namun dapat dicapai, berorientasi pada hasil, dan dapat dicapai
dalam jangka waktu satu tahun atau berlaku pada masa sekarang

Sasaran operasional tahunan ialah pernyataan tentang hal-hal yang diharapkan


oleh setiap Koperasi Jasa Keuangan dalam peranannya terhadap pencapaian visi
dan misi organisasi Koperasi Jasa Keuangan yang telah ditetapkan.

Menyimpulkan Perubahan Lingkungan Bisnis. Apabila perusahaan dalam keadaan


kuat dan mempunyai peluang maka strategi yang sesuai adalah pertumbuhan
terkonsentrasi, integrasi horizontal, integrasi vertical, pengembangan produk dan
pengembangan pasar. Sedangkan jika perusahaan dalam keadaan kuat tetapi
terancam maka strategi yang sesuai adalah diversifikasi konsentrik, diversifikasi
konglomerat dan inovasi. Sedangkan jika perusahaan lemah tapi berpeluang maka
strategi yang sesuai adalah strategi berbenah diri, patungan, analisi statejik dan
konsorsium. Jika perusahaan lemah dan terancan maka strategi yang sesuai
adalah defensi, diversitasi atau likuidasi.

Merumuskan strategi umum menjadi tujuan operasional, strategi yang telah


ditetapkan merupakan strategi umum KJK untuk menjadi pedoman langkah KJK,
tetapi strategi tersebut belum oprasional. Untuk hal tersebut KJK menyimpulkan
lingkungan bisnis dari strategi umum menjadi tujuan operasional. Hal ini berarti
merubah suatu pedoman menjadi sasaran spesifik yang berbatas waktu. Tahap
pertama perumusan ini adalah menggabungkan unsur-unsur relevan dari
lingkungan eksternal dan internal yang mengalami perubahan.

Merumuskan Antisipasi Trend Perubahan. Analisis sensitivitas hanyalah kalkulasi


dari apa yang terjadi jika, biasanya ini didasarkan atas penjualan yang menjadi
tidak setinggi yang diharapkan, tetapi sensitivitas bisa juga memeriksa biaya yang

Judul Modul : Menyusun Perencanaan Strategis Koperasi Jasa Halaman: 21 dari 48


Keuangan
Buku Informasi Versi : 10/8/2021
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Keuangan, Sub Sektor Perantara Keuangan, Profesi Kepala KJK.SP01.006.01
Cabang/Manajer Koperasi Jasa Keuangan (KJK)

menjadi lebih tinggi, atau kedua masalah ini terjadi sekaligus. Biasanya yang
terbaik adalah mulai memperkirakan kejatuhan penjualan apa yang membawa
proyek ke titik impas.

Proses strategi secara garis besar terbagi atas dua tahap yaitu pembentukan
strategi dan implementasi strategi. Pada pengawasan strategi hal itu dipakai baik
dalam pembentukan maupun implementasi strategi. Hal ini disebabkan pada
pengawasan strategik dirancang untuk memantau beragam pristiwa di dalam dan
di luar peusahaan yang mungkin akan mempengaruhi jalannya strategi dimulai dari
analisis lingkungan eksternal dan internal. Dengan demikian, pengwasan strategik
perlu dilakukan dalam tahap ini. Setelah itu dalam impelemntasi harus terus
dilakukan pengamatan terhadap peristiwa-peristiwa yang akan mempengaruhi
implementasi strategik, dalam rangka antisipasi terhadap trend perubahan.

Dalam perumusan strategi perusahaan akan mengandalkan asumsi yang akan


terjadi. Dari asumsi itu maka dibentuklah strategi tersebut. Jika asumsinya berubah
maka pembentukan strateginya juga harus diubah. Jika pembentukan strategi
berubah, maka implementasi strateginya juga harus berubah pula dengan demikian
antisipasi trend perubahan dipakai pada tahap pembentukan dan implementasi
strategi.

Mempertimbangkan Perubahan Lingkungan Bisnis. Arti misi: “maksud dan tujuan


dari keberadaan suatu KJK” atau “suatu yang harus dilaksanakan agar tujuan KJK
dapat terlaksana” sahih dan kedua-duanya mempunyai referensi, karena tidak
perlu dipertentangkan atau diperdebatkan. Namun mengingat sentralnya peranan
misi dalam suatu perencanaan strategik, sebagai dasar dalam penetapan sasaran,
strategi dan kemudian, program KJK, maka dalam business planning KJK,
disarankan agar menganut pengertian misi seperti yang digunakan oleh pakar dan
praktisi manajemen strategik yaitu sebagai maksud dan tujuan dari keberadaan
KJK yang menjelaskan apa produk, siapa konsumen, di mana pasar secara

Judul Modul : Menyusun Perencanaan Strategis Koperasi Jasa Halaman: 22 dari 48


Keuangan
Buku Informasi Versi : 10/8/2021
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Keuangan, Sub Sektor Perantara Keuangan, Profesi Kepala KJK.SP01.006.01
Cabang/Manajer Koperasi Jasa Keuangan (KJK)

geografis, jenis teknologi, cara dan nilai-nilai yang dianut dalam pengelolaan dan
apresiasi terhadap karyawan.

Kalau pengertian misi seperti di atas ini dipegang, penetapan visi terlebih dulu juga
tidak terlalu menjadi masalah. Mengulangi kembali apa yang dikemukakan pakar
manajemen Peter Drucker “hanya misi dan tujuan organisasi yang ditetapkan
dengan jelas yang memungkinkan ditetapkannya sasaran yang jelas dan realistis”
Perubahan lingkungan harus menjadi bahan pertimbangan yang utama dalam
penetapan maksud dan tujuan organisasi KJK.

BAB III
MENETAPKAN PERENCANAAN STRATEGIS
Judul Modul : Menyusun Perencanaan Strategis Koperasi Jasa Halaman: 23 dari 48
Keuangan
Buku Informasi Versi : 10/8/2021
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Keuangan, Sub Sektor Perantara Keuangan, Profesi Kepala KJK.SP01.006.01
Cabang/Manajer Koperasi Jasa Keuangan (KJK)

3.1 Indikator Kinerja

Indikator kinerja dalam perencanaan strategis dari KJK yang meliputi input, proses,
output, outcome, benefit dan dampaknya dengan cara menganalisis laporan
keuangan KJK baik secara vertical maupun horizontal. Analisis secara vertical
dengan cara membandingkan komponen-komponen yang terdapat dalam neraca
dan daftar perhitungan SHU dengan aset atau volume usaha. Sedangkan analisis
horizontal dengan cara membandingkan dua periode laporan keuangan.
Komponen di atas sangat dipengaruhi oleh Industri jasa keuangan.

KJK merupakan industri keuangan mikro, dimana dalam dua dasawarsa


terakhir keuangan mikro telah menjadi suatu wacana global yang diyakini oleh
banyak pihak menjadi metode yang efektif untuk mengatasi kemiskinan.
Pemerintah – pemerintah di berbagai negara berkembang juga telah mencoba
mengembangkan keuangan mikro pada berbagai program pembangunan.
Berbagai lembaga multilateral dan bilateral mengembangkan keuangan mikro
dalam berbagai program kerja samanya. Tidak ketinggalan berbagai lembaga
keuangan dan lembaga swadaya masyarakat turut berperan dalam aplikasi
keuangan mikro. Terkait dengan semua usaha tersebut, Perserikatan Bangsa-
Bangsa telah mencanangkan tahun 2005 sebagai Tahun Kredit Mikro Internasional
(International Year of Microcredit 2005).

Posisi keuangan mikro dalam tataran wacana dan kebijakan masih marjinal meski
sebenarnya keuangan mikro memiliki sejarah yang amat panjang bahkan secara
internasional Indonesia dikenal sebagai salah satu negara perintis keuangan mikro.
Pada beberapa tahun terakhir wacana keuangan mikro diangkat mengikuti
perhatian yang juga semakin besar untuk mencari pendekatan alternatif untuk
menanggulangi kemiskinan, mengatasi pengangguran dan kesenjangan serta
memberdayakan ekonomi rakyat yang peran strategisnya semakin diakui. Saat ini
terdapat 13.800 unit keuangan mikro formal dengan perputaran pembiayaan dan

Judul Modul : Menyusun Perencanaan Strategis Koperasi Jasa Halaman: 24 dari 48


Keuangan
Buku Informasi Versi : 10/8/2021
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Keuangan, Sub Sektor Perantara Keuangan, Profesi Kepala KJK.SP01.006.01
Cabang/Manajer Koperasi Jasa Keuangan (KJK)

simpanan masyarakat mencapai Rp. 30 trilyun dengan 37 juta nasabah penabung


dan 9 juta nasabah peminjam.

Peran keuangan mikro yang strategis terutama karena keuangan mikro


memberikan kesempatan bagi usaha mikro untuk mengembangkan usahanya
terutama melalui pelayanan keuangan mikro. Suatu pelayanan yang sulit
didapatkan melalui lembaga keuangan formal. Usaha mikro merupakan aktivitas
ekonomi yang banyak dijalani oleh rakyat miskin khususnya yang sering
dikategorikan kedalam economically active poor dan transient poverty, sehingga
berkembangnya usaha mikro akan memiliki dampak terhadap meningkat
kemampuan rakyat miskin keluar dari belenggu kemiskinan.

LKM di Indonesia terdiri dari berbagai bentuk yang sangat beragam dan variasi
bentuknya yang besar menyebabkan Indonesia dikenal sebagai salah satu sumber
LKM dunia. Secara umum ragam jenis LKM yang ada dapat dikategorisasikan
sebagai berikut :
 Bank Perkreditan Rakyat (BPR)
Pada akhir tahun 2000 terdapat 2419 BPR yang umumnya terletak di P. Jawa.
BPR relatif bagus dalam penyaluran kredit yang mencapai Rp. 3,6 trilyun akan
tetapi tidak begitu baik dalam mobilisasi simpanan yang hanya sebesar Rp. 3.1
trilyun. Aset masing-masing BPR rata-rata mencapai 2 milyar dan legalitasnya
diperoleh dari UU Perbankan.
 BRI Unit Desa
Sampai dengan pertengahan tahun 2000 terdapat sekitar 3700 unit BRI Unit
Desa dengan total pinjaman lebih dari Rp. 6,7 trilyun. BRI Unit Desa merupakan
”LKM” yang paling dikenal di luar negeri meskipun kinerjanya yang hanya
mampu menyalurkan 37% dana yang dihimpunnya banyak mengundang kritik.
 Koperasi
Merupakan catatan, saat ini masih terdapat 3700 Koperasi Unit Desa (KUD)
yang beroperasi pelayanan keuangan mikro juga dilakukan oleh sekitar 1097
unit koperasi simpan pinjam (KSP) dengan total kredit mencapai lebih dari Rp.

Judul Modul : Menyusun Perencanaan Strategis Koperasi Jasa Halaman: 25 dari 48


Keuangan
Buku Informasi Versi : 10/8/2021
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Keuangan, Sub Sektor Perantara Keuangan, Profesi Kepala KJK.SP01.006.01
Cabang/Manajer Koperasi Jasa Keuangan (KJK)

530 milyar dan simpanan lebih dari Rp. 1,3 milyar dengan jumlah masyarakat
yang dilayani lebih dari 650.000 orang. Selain itu, sekitar 35.000 Unit Simpan
Pinjam dari koperasi telah melayani lebih dari 10.000 orang dengan total kredit
yang disalurkan mencapai Rp. 3,6 milyar dan tabungan Rp.1,1 milyar.
 Koperasi Kredit (baca: Credit Union)
Sebenarnya tidak terlalu tepat meletakkan credit union dibawah judul koperasi
kredit karena meskipun banyak credit union berubah menjadi koperasi kredit,
sebagian tetap dalam bentuknya semula yang dalam operasionalnya terdapat
ciri-ciri yang amat kuat dari koperasi. Sampai tahun 1998 credit union atau lebih
tepat dikatakan koperasi kredit tidak diberi ruang hidup yang cukup oleh
pemerintah pada saat pemerintah menetapkan hanya KUD yang dapat
beroperasi sebagai koperasi diwilayah pedesaan. Meski demikian koperasi
kredit terus berkembang dan sampai akhir tahun 1999 terdapat sebanyak 1105
koperasi kredit dengan aset mencapai Rp. 185 milyar dan simpanan rata-rata
mencapai Rp. 106 juta.
 Lembaga Dana dan Kredit Pedesaan (LDKP)
LDKP merupakan nama lain dari LKM non-bank yang didirikan oleh pemerintah
di tingkat propinsi sejak tahun 1970. Semua LDKP didirikan di bawah peraturan
daerah dan diawasi oleh Bank Edisi IV Maret 2005, Media Informasi Bank
Perkreditan Rakyat, Pembangunan Daerah (BPD) di propinsi yang
bersangkutan. Saat ini terdapat 2.272 unit LDKP dengan aset rata-rata Rp. 304
juta sementara total kredit mencapai Rp. 358 milyar dan total simpanan Rp. 334
milyar.
 Badan Kredit Desa (BKD)
BKD merupakan LKM nonbank tertua di Indonesia, kebanyakan dari mereka
didirikan sekitar tahun 30-40 an dengan beberapa bahkan berdiri sebelum
tahun 1900. BKD terutama beroperasi di Jawa Tengah dan Jawa imur dengan
supervisi dari BRI. Saat ini terdapat 5345 BKD dengan total aset mencapai Rp.
257 milyar atau sekitar Rp. 56 juta per BKD. Total simpanan yang berhasil

Judul Modul : Menyusun Perencanaan Strategis Koperasi Jasa Halaman: 26 dari 48


Keuangan
Buku Informasi Versi : 10/8/2021
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Keuangan, Sub Sektor Perantara Keuangan, Profesi Kepala KJK.SP01.006.01
Cabang/Manajer Koperasi Jasa Keuangan (KJK)

dihimpun BKD sekitar Rp. 24 milyar dan total kredit mencapai lebih dari Rp. 147
milyar.
 Lembaga Ekonomi Produktif Masyarakat (LEPM)
Terdapat sekitar 2000 LEPM yang masing-masing memiliki anggota sekitar 50
orang LEPM berfungsi untuk menyalurkan kredit kepada anggotanya dan rata-
rata memiliki aset kurang dari Rp. 50 juta.
 Unit Ekonomi Desa Simpan Pinjam (UEDSP)
Saat ini tersebar sekitar 52.000 unit UEDSP yang pengembangannya
disponsori oleh Depdagri sejak tahun 1995 menindaklanjuti program IDT.
Lembaga ini resminya dimiliki desa dan mengelola sejumlah dana yang
disalurkan kepada mereka. Sampai dengan akhir tahun lalu total pinjaman
mencapai sekitar Rp. 116 milyar dengan rata-rata pinjaman sekitar Rp. 2,6 juta
per UEDSP.
 Tempat Pelayanan Simpan Pinjam (TPSP)
Saat ini terdapat sekitar 1582 TPSP yang terdiri dari pos pelayanan tabungan
dan kredit di tingkat desa dibawah KUD. TPSP serupa dengan BKD dan pada
mulanya didirikan melalui inisiatif Bappenas dengan pemberian modal pinjaman
(April, 2000) sebanyak Rp. 37 milyar. Simpanan Wajib yang berhasil dihimpun
mencapai Rp. 8 juta disetiap TPSP.
 Proyek Peningkatan Pendapatan Petani Nelayan Kecil (P4K)
Proyek ini dikembangkan oleh Deptan dengan bantuan dari IFAD dan sampai
bulan Mei 2000 telah berhasil mengembangkan 25.000 kelompok dengan total
pinjaman mencapai Rp. 50 milyar dan jumlah simpanan rata-rata di tiap
kelompok mencapai Rp. 250.000. Rencananya kelompok-kelompok yang ada
akan didorong untuk menjadi BPR atau koperasi.
 Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS)
Program yang dimiliki oleh BKKBN ini mungkin merupakan program yang paling
masif dan memiliki proses pendataan yang relatif rapi. Sampai dengan akhir
tahun 2000 telah dikembangkan sebanyak 550.000 kelompok UPPKS yang
meliputi sekitar 13 juta keluarga. Keseluruhan kelompok tersebut memperoleh

Judul Modul : Menyusun Perencanaan Strategis Koperasi Jasa Halaman: 27 dari 48


Keuangan
Buku Informasi Versi : 10/8/2021
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Keuangan, Sub Sektor Perantara Keuangan, Profesi Kepala KJK.SP01.006.01
Cabang/Manajer Koperasi Jasa Keuangan (KJK)

pinjaman lebih dari Rp. 500 milyar yang dilaksanakan melalui BNI dan Pos
Indonesia.
 Pegadaian
Beberapa waktu terakhir mulai disadari bahwa pegadaian sebenarnya juga
melaksanakan aktifitas keuangan mikro dan karenanya patut dimasukkan ke
dalam kategorisasi LKM. Sampai dengan akhir tahun 2000 terdapat 685 kantor
pegadaian yang memberikan pinjaman sebesar Rp. 793 milyar.

Membuat Analisis Keuangan. Setelah laporan keuangan dibuat maka terhadap


laporan keuangan tersebut harus dianalisa untuk mengetahui perkembangan KJK.
Rumus perhitungan dalam analisa laporan keuangan adalah sebagai berikut :

1. Analisa Likuiditas :

Aktiva Lancar
- Current Ratio : -------------------------- X 100 %
Kewajiban Lancar

Kas & Bank + Piutang


- Cuick Ratio : ------------------------------ X 100 %
Kewajiban Lancar

Kas dan Bank


- Cash Ratio : -------------------------- X 100 %
Kewajiban Lancar

2. Analisa Solvabilitas :

- Total Debt to Equity Ratio :

Kewajiban Lancar + Kewajiban Jangka Panjang


--------------------------------------------------------------- X 100 %
Equitas

- Long Term Debt to Equity Ratio :

Kewajiban Jangka Panjang


---------------------------------- X 100 %
Equitas

- Debt to Total asset Ratio :


Judul Modul : Menyusun Perencanaan Strategis Koperasi Jasa Halaman: 28 dari 48
Keuangan
Buku Informasi Versi : 10/8/2021
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Keuangan, Sub Sektor Perantara Keuangan, Profesi Kepala KJK.SP01.006.01
Cabang/Manajer Koperasi Jasa Keuangan (KJK)

Kewajiban Lancar + Kewajiban Jangka Panjang


--------------------------------------------------------------- X 100 %
Total Asset
3. Analisa Rentabilitas :

Sisa Hasil Usaha Sebelum Pajak


- Earning Power : --------------------------------------------- X 100 %
Total Asset
- Rate of Return on Net Worth :

Sisa Hasil Usaha Sebelum Pajak


-------------------------------------------- X 100 %
Equity

Analisa likuiditas, solvabilitas, rentabilitas dan aspek lainnya.. Pengerjaan analisa


likuiditas, solvabilitas, rentabilitas dan aspek lainnya dilakukan sesuai kebutuhan.
Laporan Keuangan dan analisa laporan keuangan diteliti kembali kebenarannya
baik dari sisi penjumlahan, perhitungan analisa ratio dan catatan-catatan yang
menyertainya harus sinkron dan tidak membingungkan yang membacanya.

Berikut ini, komponen-komponennya:


 Misi perusahaan, yakni tujuan unik (purpose) yang membedakannya dari

perusahan sejenis dan mengidentifikasi bidang usahanya.


 Profil perusahaan, menggambarkan kuantitas dan kualitas dari keuangan
perusahaan, manusia dan sumber fisik.
 Lingkungan eksternal, terdiri dari kondisi dan kekuatan yang mempengaruhi
pilihan strategi tapi biasanya di luar kendali.
 Analisis strategis dan pilihan. Dihasilkan dari kriteria misi perusahaan guna men-
generate suatu himpunan kemungkinan strategi dan kesempatan yang
diinginkan.
 Sasaran (objective) jangka panjang. Diukur dari laba, ROI, kinerja, nilai ekspor,
dll.
 Strategi utama. Tindakan dan rencana umum apa saja yang mau dicapai
perusahaan melalui sasaran jangka panjangnya pada lingkungan yang dinamis.
 Sasaran tahunan. Hasil dari apa yang dicari perusahaan per tahun.

Judul Modul : Menyusun Perencanaan Strategis Koperasi Jasa Halaman: 29 dari 48


Keuangan
Buku Informasi Versi : 10/8/2021
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Keuangan, Sub Sektor Perantara Keuangan, Profesi Kepala KJK.SP01.006.01
Cabang/Manajer Koperasi Jasa Keuangan (KJK)

 Strategi operasi. Pernyataan detail dari apa-apa saja yang akan digunakan untuk
mencapai sasaran pada tahun kemudian.
 Kebijakan. Keputusan yang memandu pemikiran, keputusan dan tindakan
manajerial dalam implementasi strategi.
 Institusionalisasi strategi. Memperkenalkan strategi pada aktivitas harian
perusahaan.
 Pengendalian dan evaluasi.
3.2 Perumusan Perencanaan Strategis

Setelah dilakukan analisis terhadap kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman


melalui SWOT analisis, dan analisis rasio-rasio keuangan, langkah berikutnya
merumuskan perencanaan strategis. Format Perencanaan Startegis berikut ini
dapat dijadikan acuan:

PERENCANAAN STRATEGIS
KJK “HARTA TERIKAT”

I. Visi KJK ”Harta Terikat” :


KSP ”Harta Terikat” pada Tahun 2011 siap menjadi KSP terbaik di Kota Bekasi
dengan asset sebesar Rp 1.000.000.000,00 yang mampu menghantarkan
anggotanya berpendapatan Rp 100.000,00 per hari

II. Misi KSP ”Harta Terikat” :


1. Peningkatan penghimpunan dana dengan anggota dan calon anggota
2. Peningkatan pendapatan bersama anggota calon anggota
3. Partisipasi aktif dalam membangun masyarakat menjadi produktif
4. Partisipasi aktif dalam menyejahterakan masyarakat

III. Tujuan KSP ”Harta Terikat :


 Meningkatkan kesejahteraan anggota dan calon anggota
 Membantu pemerintah di sektor perekonomian terutama usaha kecil mikro
dan menyediakan lapangan kerja serta sumber daya manusia

Judul Modul : Menyusun Perencanaan Strategis Koperasi Jasa Halaman: 30 dari 48


Keuangan
Buku Informasi Versi : 10/8/2021
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Keuangan, Sub Sektor Perantara Keuangan, Profesi Kepala KJK.SP01.006.01
Cabang/Manajer Koperasi Jasa Keuangan (KJK)

 Meningkatkan semangat gotong royong sesuai yang diamanatkan UUD


1945 pasal 33.
IV. Analisis Internal
a. Past Performance
 Pangsa pasar pinjaman dikuasai sebesar 5%
 KJK hasil penilaian tingkat kesehatan sehat : sangat sehat
 Aset meningkat 10%
 Pendapatan meningkat sebesar 10%

b. Kekuatan Intern
 Tenaga analis pinjaman cukup tersedia
 Keadaan logistik cukup memadai
 Memiliki produk unggulan (tabungan fleksible)
 Memiliki SIM (System Informasi Managemenyang cukup convertible
c. Kelemahan Intern
 Tenaga Administrasi masih kurang
 Kegiatan penelitian dan pengembangan produk rendah
 Sistem karir perlu dibenahi

V. Analisis Ekstrenal
a. Faktor persaingan
 Persaingan sesama KJK meningkat
 Munculnya KJK-KJK baru
b. Faktor lingkungan
 Sumber dana luar semakin tinggi biayanya
 Sektor belum bergerak sepenuhnya
 Keadaan sosial mendukung KJK

VI. Strategi
a. Penyaluran Pinjaman

Judul Modul : Menyusun Perencanaan Strategis Koperasi Jasa Halaman: 31 dari 48


Keuangan
Buku Informasi Versi : 10/8/2021
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Keuangan, Sub Sektor Perantara Keuangan, Profesi Kepala KJK.SP01.006.01
Cabang/Manajer Koperasi Jasa Keuangan (KJK)

 Memperluas pangsa pasar pinjaman sebesar 10%


 Mengarahkan pinjaman pada sektor usaha mikro
 Memperbanyak jenis pinjaman
b. Penghimpunan Dana
 Memberikan pelayanan yang lebih menarik
 Mengembangkan produk funding yang lebih menarik
 Menjadi sponsor kegiatan pengajian dalam rangka promosi tabungan
c. Pengembangan Organisasi dan administrasi
 Memperbaiki struktur organisasi yang berorientasi pada pelayanan
 Mengaplikasikan sistem aplikasi akuntansi KJK berbais komputer
 Menyempurnakan sistem pengarsipan legal file
d. Pengembangan SDM
 Meningkatkan pelatihan berbasis kompetensi bagi karyawan KJK
 Memperbaiki sistem karir
 Memparbaiki sistem penggajian

Teori Pengambilan Keputusan. Keberhasilan mencapai berbagai sasaran


Koperasi Jasa Keuangan sangat penting dilihat dari aspek :
1. Lebih menjamin suksesnya pelaksanaan rencana jangka panjang yang sifatnya
menyeluruh, berarti menyangkut keseluruhan perangkat koperasi berikut satuan
unit kerja.
2. Meletakkan dasar yang kuat untuk mengendalikan dan memantau kinerja
organisasi koperasi.
3. Sebagai alat untuk memicu agar semua bagian organisasi koperasi sadar akan
kemungkinan timbulnya permasalahan, karena adanya bidang-bidang kegiatan
tertentu yang diharapkan.

Bagaimana melaksanakan perencanaan strategis? Perencanaan strategis


KJK terdiri atas lima elemen:

Judul Modul : Menyusun Perencanaan Strategis Koperasi Jasa Halaman: 32 dari 48


Keuangan
Buku Informasi Versi : 10/8/2021
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Keuangan, Sub Sektor Perantara Keuangan, Profesi Kepala KJK.SP01.006.01
Cabang/Manajer Koperasi Jasa Keuangan (KJK)

 Situasi: analisis lingkungan internal dan eksternal dan analisis perubahan


yang sedang berlangsung di lingkungan tersebut. Lingkungan di sini diartikan
lingkungan dalam organisasi KJK.
 Visi dan misi: mendefinisikan misi dan visi untuk KJK
 Penetapan tujuan: menetapkan tujuan dan prioritas
 Perencanaan: rencana aksi untuk mencapai tujuan, mempertimbangkan
sumber daya yang dimiliki KJK, dan mempertimbangkan aspek organisasi.
 Menjalankan rencana, mengevaluasi, dan mengukur efektivitas.

3.3 Penetapan Skala Prioritas atas Rumusan Strategi

Perencanaan strategik adalah perencanaan yang didasarkan pada keadaan


eksternal (peluang dan ancaman) serta internal (kekuatan dan kelemahan).
Hal ini berbeda dengan perencanaan jangka panjang yang didasarkan pada
peramalan keadaan yang akan datang. Dalam perncanaan strategis KJK berusaha
untuk mengamati keadaan eksternal dan internal yang terus berubah. Keadaan
itulah yang mendasari perencanaan KJK.
Kelemahan perencanaan strategik adalah perencanaan lebih mementingkan
metode teoritis. Hal ini mengakibatkan perencanaannya baik, tetapi ketika
diterapkan dalam pelaksanaan, perencanaan tersebut kurang dapat dipakai,
sehingga perencanaan tersebut menjadi mubazir.

Kelemahan yang lain adalah perencanaan itu bersifat ritual yang dilaksanakan
umumnya satu tahun sekali, sehingga jika ada perubahan di satu saat maka
perencanaan tersebut sudah tidak sesuai dengan situasi kondisi yang ada.

Forcasting dengan menggunakan metode statistik, salah satunya adalah analisis


regresi. Analisis regresi adalah sebuah teknik statistik yang digunakan untuk
menemukan ketergantungan dari suatu variable terhadap satu atau lebih variable
lain. Jadi teknik ini dapat diterapkan dalam penentuan koefisien-koefisien fungsi
permintaan, sebab koefisien-koefisien tersebut menunjukkan pengaruh dari
variabel yang menentukan permintaan sebuah produk. Untuk analisis regresi,
dibutuhkan sejumlah himpunan observasi, masing-masing terdiri dari variable
Judul Modul : Menyusun Perencanaan Strategis Koperasi Jasa Halaman: 33 dari 48
Keuangan
Buku Informasi Versi : 10/8/2021
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Keuangan, Sub Sektor Perantara Keuangan, Profesi Kepala KJK.SP01.006.01
Cabang/Manajer Koperasi Jasa Keuangan (KJK)

dependen Y plus nilai variable independent X yang berhubungan. Analisis regresi


memungkinkan untuk menarik kesimpulan dari pola yang nampak dalam hubungan
antara pasangan-pasangan atau himpunan observasi, dan analisis dapat
digunakan untuk data dituntut-waktu (time series) maupun data seksi-silang (cross-
section).

Berdasarkan uraian di atas perlu adanya skala prioritas, dimana Program adalah
kumpulan kegiatan-kegiatan nyata, sistematis dan terpadu yang dilaksanakan oleh
koperasi dalam rangka bekerjasama dengan masyarakat guna mencapai sasaran
dan tujuan Koperasi Jasa Keuangan yang telah ditetapkan.
Kegiatan adalah tindakan nyata dalam jangka waktu tertentu yang dilakukan oleh
Koperasi Jasa Keuangan dengan memanfaatkan sumberdaya yang ada untuk
mencapai sasaran dan tujuan tertentu sesuai dengan kebijaksanaan dan program
yang telah ditetapkan. Dalam menentukan skala prioritas kita dapat menggunakan
hirarki dalam menetapkan tujuan dan sasaran KJK, atau didukung dengan analisis
SWOT.

HIRARKI MENETAPKAN TUJUAN DAN SASARAN KJK


Mission
Statement

Marketing Marketing Marketing


Objective1 Objective 2 Objective 3

Marketing Marketing Marketing Marketing Marketing


Strategy
Strategy Strategy Strategy Strategy

Analisa SWOT merupakan analisis yang menentukan strategi berdasarkan


keadaan lingkungan perusahaan. SWOT merupakan singkatan dari bahasa Inggris,
yaitu strength (kekuatan), weakness (kelemahan) opportunity (peluang) dan
threat (ancaman).

Judul Modul : Menyusun Perencanaan Strategis Koperasi Jasa Halaman: 34 dari 48


Keuangan
Buku Informasi Versi : 10/8/2021
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Keuangan, Sub Sektor Perantara Keuangan, Profesi Kepala KJK.SP01.006.01
Cabang/Manajer Koperasi Jasa Keuangan (KJK)

Melakukan pengkajian terhadap Lingkungan Usaha dan Potensi Sumber Daya


Organisasi guna melakukan Analisis SWOT dan Penentuan Posisi KJK. Selain
hasil penjaringan aspirasi stakeholder, hasil Analisis SWOT juga perlu diperhatikan
apakah misi organisasi yang ditetapkan realistik atau tidak. Kalau dianggap tidak
realistik, misi tersebut harus diperbaiki.

Analisis lingkungan internal KJK mencakup:


a. Kekuatan (Strengths)
Kekuatan lingkungan internal KJK mencakup:
a. Peraturan yang mendukung
b. Dukungan sarana dan prasarana cukup memadai
c. Dukungan sumber daya manusia
d. Modal yang cukup memadai
e. Disiplin pengelola yang tinggi
f. Kerja sama dalam KJK
b. Kelemahan(Weaknesses)
Kelemahan dapat didefinisikan sebagai berikut :
a. Keorganisasian belum berjalan efektif.
b. Belum terincinya pembagian wewenang secara tuntas
c. Data perencanaan tidak akurat
d. Ketidakmampuan KJK dalam melakukan pembelajaran.
Analisis Lingkungan Eksternal KJK mencakup :
a. Peluang (Oportunities)
Peluang dapat didefinisikan sebagai berikut :
1. Dukungan Stakeholders
2. Tingkat pinjaman/pembiayaan permintaan tinggi
3. Kemitraan yang kondusif
4. Masyarakat /pengusaha binaan yang handal
b. Tantangan / kendala (Threats)
Ancaman dapat didefinisikan sebagai berikut:
1. Terbatasnya akses pembiayaan dan informasi bisnis
2. Keterbatasan daerah operasional
3. Tingginya persaingan.

Judul Modul : Menyusun Perencanaan Strategis Koperasi Jasa Halaman: 35 dari 48


Keuangan
Buku Informasi Versi : 10/8/2021
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Keuangan, Sub Sektor Perantara Keuangan, Profesi Kepala KJK.SP01.006.01
Cabang/Manajer Koperasi Jasa Keuangan (KJK)

3.4 Sistem Monitoring dan Evaluasi

Pengendalian adalah suatu sistem untuk memonitoring dan evaluasi (Monev)


apakah strategi dan implementasinya sudah berjalan baik atau tidak. Jenis
pengendalian adalah pengendalian asumsi, pengendalian implementasi,
pengawasan strategik dan pengendalian peringatan khusus. Pengendalian
asumsi dirancang untuk memeriksa secara sistematik apakah asumsi yang
mendasari strategi masih berlaku. Pengendalian implementasi dirancang untuk
menilai apakah strategis keseluruhan perlu diubah dengan melihat hasil dari
berbagai tindakan yang mengimplementasikan strategi total. Pengawasan strategik
dirancang untuk memantau beragam peristiwa di dalam dan di luar perusahaan
yang mungkin akan mempengaruhi jalannya strategi KJK. Pengendalian khusus
adalah pemikiran kembali terhadap strategi KJK secara menyeluruh dan mendalam
akibat adanya perubahan yang mendadak dan tak terduga.

Agar benar-benar mampu memberikan peranan positif bagi keberhasilan


organisasi Koperasi Jasa Keuangan secara keseluruhan, penetapan sasaran
tahunan perlu memperhatikan:
1. Konsistensi dalam sasaran tahunan yang tercermin pada adanya tolak ukur
dan skala prioritas yang jelas serta dinyatakan secara terfokus.
2. Berbagai manfaat yang dapat dipetik karena adanya sasaran tahunan.

Kebijaksanaan merupakan ketentuan-ketentuan yang telah disepakati pihak-pihak


terkait dan ditetapkan oleh yang berwenang untuk dijadikan pedoman, pegangan
atau petunjuk bagi setiap usaha dan kegiatan koperasi ataupun masyarakat agar
tercapai kelancaran dan keterpaduan dalam upaya mencapai visi, misi, dan tujuan
Koperasi Jasa Keuangan

Dengan adanya ukuran keberhasilan yang jelas, maka identifikasi faktor-faktor


peluang dan ancaman yang dihadapi, kekuatan dan kelemahan yang dimiliki
organisasi dan sasaran-sasaran monev yang hendak dicapai pada akhir tahun
business plan akan dapat dilakukan dengan lebih mudah dan terfokus.
Judul Modul : Menyusun Perencanaan Strategis Koperasi Jasa Halaman: 36 dari 48
Keuangan
Buku Informasi Versi : 10/8/2021
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Keuangan, Sub Sektor Perantara Keuangan, Profesi Kepala KJK.SP01.006.01
Cabang/Manajer Koperasi Jasa Keuangan (KJK)

Visi, misi dan ukuran keberhasilan yang ditetapkan dan disepakati perlu
dikomunikasikan kepada segenap stakeholder utama termasuk segenap lapisan
karyawan serta dicetak dan ditempelkan ditempat-tempat strategis agar selalu
diingat dan dijadikan motivasi bagi seluruh unsur KJK agar memberikan yang
terbaik bagi KJK.

Mempertimbangkan Past Performance KJK. Ukuran Keberhasilan merupakan


faktor-faktor terukur (tidak harus kuantitatif) yang disepakati oleh para stakeholder
kunci, utamanya stakeholders KJK untuk menilai sejauh mana keberhasilan
organisasi dalam mencapai visi dan menjalankan misi yang ditetapkan selama
periode perencanaan.
Ukuran keberhasilan yang diturunkan dari pernyataan visi dan misi KJK yang
dibingkaikan dalam empat perspektif Balanced Scorecard juga akan digunakan
sebagai dasar dalam penetapan sasaran-sasaran KJK pada akhir periode
perencanaan.

Dikomunikasikannya dan diperolehnya komitmen stakeholders dari sejak awal


mengenai pentingnya pengembangan aktiva tak berwujud sebagai pemicu
terciptanya nilai atau benefit bagi anggota (owner value) yang berkelanjutan yang
merupakan prinsip dasar Balanced Scorecard akan menghindarkan KJK
diperlakukan sebagai “cash cow” yang menyebabkan aset fisik atau aktiva tak
berwujud dari KJK tersebut tergerus sedikit demi sedikit yang bukan saja
menurunkan kemampuannya untuk melayani anggota, tetapi juga dapat
menyebabkan modal atau ekuitas KJK tersebut menjadi negatif, yang kalau mau
disehatkan membutuhkan kucuran dana segar yang tidak sedikit.

Instrumen Sistim Monitoring dan Evaluasi. Pemantauan dan evaluasi atau


peninjuan ulang secara berkala dan teratur terhadap tujuan, strategi, dan
pencapaiannya melalui kegiatan merupakan hal yang sangat penting. Seluruh
perangkat dalam rencana strategis tidak boleh kaku dan alergi terhadap perubahan

Judul Modul : Menyusun Perencanaan Strategis Koperasi Jasa Halaman: 37 dari 48


Keuangan
Buku Informasi Versi : 10/8/2021
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Keuangan, Sub Sektor Perantara Keuangan, Profesi Kepala KJK.SP01.006.01
Cabang/Manajer Koperasi Jasa Keuangan (KJK)

atau pembaruan. Rencana harus fleksibel, baik untuk membangun rumah atau
organisasi. Evaluasi merupakan unsur mutlak dari sebuah rencana.

Untuk mengevaluasi dan meninjau ulang suatu kegiatan dibutuhkan:


 informasi yang akurat dan dapat diandalkan tentang sejauh mana kemajuan
yang sudah diperoleh.
 seperangkat alat atau metode untuk menilai biaya dan keuntungan yang
diperoleh dari suatu kegiatan.

Kegunaan dari pemantauan dan evaluasi serta peninjauan ulang sebuah


rencana, diharapkan KJK akan mampu:
 Menilai apakah kegiatan yang dijalankan benar-benar mendukung tercapainya
tujuan dan strategi.
 Memutuskan apakah strategi dan tujuan yang sudah ditetapkan perlu direvisi
dan diperbaharui.
Setelah penentuan sasaran, visi, misi dan tujuan, maka KJK membentuk fomulasi
strategi untuk mencapinya. Pertama kali adalah strategi umum KJK. Setelah
penentuan strategi umum, selanjutnya strategi operasional tiap unit bisnis
berdasarkan strategi umum. Penentuan strategi oprasional merupakan pedoman
untuk menentuan kebijakan taktik dan pelaksanaan di tiap unit bisnis.

Setelah penentuan formulasi strategi, selanjutnya KJK mengimplementasikan hal


itu. Agar implementasi tersebut sesuai dengan stragegi yang telah ditentukan maka
diperlukan monitoring dan evaluasi (Monev). Sarana/prasarana monitoring seperti
laporan keuangan, instrumen monitoring dan RABK serta sarana lainnya seperti
kemungkinan alat tulis kantor, dll disiapkan sesuai kebutuhan untuk kegiatan
melakukan persiapan monitoring dan evaluasi.
Tujuan dari monitoring dan evaluasi tidak fokus pada kesalahan dan keterbatasan
tetapi terhadap aspek-aspek lain yang positif. Sistem ini dapat melakukannya
seperti mengidentifikasi kapan kesalahan itu dilakukan dasar pengembangan
sistem (monitoring dan Evaluasi).
Berikut ini ukuran kinerja atau keberhasilan suatu KJK secara kualitatif :
Judul Modul : Menyusun Perencanaan Strategis Koperasi Jasa Halaman: 38 dari 48
Keuangan
Buku Informasi Versi : 10/8/2021
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Keuangan, Sub Sektor Perantara Keuangan, Profesi Kepala KJK.SP01.006.01
Cabang/Manajer Koperasi Jasa Keuangan (KJK)

UKURAN KEBERHASILAN
Perspektif Ukuran
Keuangan/Pemilik  Meningkatnya SHU
 Meningkatnya penghimpunan dana
 Meningkatnya penyaluran pinjaman
Pengguna Jasa Meningkatnya kepuasan dan loyalitas
Proses Usaha  Meningkatnya efisiensi manajemen
operasi
 Meningkatnya efektivitas dan inovasi
manajemen pelanggan
Pembelajaran dan Meningkatnya profesionalisme dan loyalitas
Pertumbuhan SDM pengelola.

Instrumen monev dirumuskan sesuai kebutuhan masing-masing KJK dengan


memperhatikan kemudahan dalam penggunaan dan pengambilan kesimpulan hasil
monitoring dan evaluasi. Melakukan monitoring dan evaluasi:
a. Memahami dan menghayati arti, tujuan dan teknik monitoring dan evaluasi
b. Mengembangkan sistem monitoring dan evaluasi
c. Mengidentifikasi indikator-indikator yang efektif dan menyusun instrumen
d. Menggunakan teknik-teknik monitoring dan evaluasi
e. Menyosialisasikan dan mengarahkan pelaksanaan monitoring dan evaluasi
f. Menganalisis data monitoring dan evaluasi
g. Memiliki komitmen kuat untuk memperbaiki kinerja sekolah berdasarkan hasil
monitoring dan evaluasi

Langkah-langkah dalam pelaksanaan monitoring dan evaluasi terhadap


penyusunan perencanaan strategis:
1. Rencana Pengembangan Sistematik Sistem Monitoring dan Evaluasi.
a. Apakah Monitoring dan Evaluasi itu ?
b. Bagaimana cara melaksanakannya ?
c. Siapa yang melaksanakannya ?
d. Berapa frekuensi yang bisa dikondisikan ?

Judul Modul : Menyusun Perencanaan Strategis Koperasi Jasa Halaman: 39 dari 48


Keuangan
Buku Informasi Versi : 10/8/2021
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Keuangan, Sub Sektor Perantara Keuangan, Profesi Kepala KJK.SP01.006.01
Cabang/Manajer Koperasi Jasa Keuangan (KJK)

e. Bagaimana pelaksanaan dari disaminasi sistem ?


f. Apa umpan balik dari evaluasi untuk dapat diperbaiki ?
2.  Mengidentifikasi sumber daya yang diperlukan untuk pelaksanaan monitoring
dan evaluasi.
3. Prioritas kegiatan terletak pada tersedianya sumber daya dan kebutuhan.
4. Rencana pelaksanaan monitoring dan evaluasi.
5. Dokumen dan diseminasi hasil kegiatan monitoring dan evaluasi.
6. Buat rekomendasi dari hasil kegiatan monitoring dan evaluasi.

3.5 Sosialisasi Perencanaan Strategis dan Sistem Monitoring dan


Evaluasi

Perencanaan startegis yang disusun tidak akan bermanfaat, tanpa adanya


pemahaman dikalangan pengelola KJK sendiri, oleh karena sosialisasi dimulai dari
internal pengelola KJK, perencanaan strategis didiskusikan dikalangan
manajer/kabag, kemudian mereka menyampaikan dan mendiskusikan kepada
stafnya. Demikian juga pengelola KJK akan menerjemahkan dan menyampaikan
kepada pengurus, anggota dan pihak lain melalui kegiatan-kegiatan tertentu dan
terkait dengan promosi KJK itu sendiri.

Memperbaiki Perencanaan Startegi. Untuk membuat visi, Misi, Tujuan dan Nilai-
nilai Koperasi Jasa Keuangan berhasil dengan baik sesuai dengan yang digariskan
/ ditetapkan perlu dilakukan analisis lingkungan. Mengapa ? Karena banyak
komponen dari lingkungan internal dan eksternal yang bisa mendukung kinerja
Koperasi Jasa Keuangan mencapai sasaran atau bahkan sebaliknya membuat
kinerja Koperasi Jasa Keuangan menurun / tidak mencapai sasaran.

Pengendalian termasuk pemikiran kembali tahap strategi perusahaan secara


mendalam, akibat adanya perubahan yang mendadak dan tak terduga.
Pengendalian ini dipakai pada saat implementasi strategi. Dengan demikian jika
ada suatu perubahan yang mendadak pada saat implementasi maka harus
diadakan perubahan. Pengendalian implementasi adalah mengukur apakah
Judul Modul : Menyusun Perencanaan Strategis Koperasi Jasa Halaman: 40 dari 48
Keuangan
Buku Informasi Versi : 10/8/2021
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Keuangan, Sub Sektor Perantara Keuangan, Profesi Kepala KJK.SP01.006.01
Cabang/Manajer Koperasi Jasa Keuangan (KJK)

implementasi sesuai dengan rencana strategi yang sudah ditetapkan atau tidak.
Dalam pengendalian implementasi KJK membuat standar kinerja yang didasarkan
pada anggaran, jadual atau faktor penentu keberhasilan seperti produktivitas,
moral pengelola, pertumbuhan pasar, dan lain sebagainya. Setelah itu mengukur
kinerja aktual kemajuan saat ini yang diharapkan dengan yang seharusnya.
Sesudah itu mengidentiifikasi penyimpangan dari standar, selanjutnya melakukan
tindakan perbaikan.

Selama perjalanan poses strategi maka KJK akan terus melaksanakan


pengendalian dan pengawasan. Apabila terjadi perubahan yang mengharuskan
mengkaji landasan strategik secara signifikan maka perusahaan harus
melaksanakan koreksi atau perbaikan terhadap perencanaan strategi.
Sangat penting agar rencana bisnis memuat tujuan yang jelas dan terukur. Ada
sebuat teknik yang sudah diakui untuk merancang tujuan, yaitu menggunakan
kriteria SMART ;
 Specific (spesifik)
 Measurable (terukur)
 Agreed (disepakati)
 Realistic (realistik)
 Timed (terjawdal)

Di bawah kriteria SMART, pandangan sang eksekutif menjadi seperti ini


“Meningkatkan pangsa pasar kita dari 20% menjadi 30% selama tiga tahun
berikutnya”

Sebuah langkah krusial dalam menggunakan kriteria SMART adalah mengetahui


bagaimana meraih tujuan-tanpa komponen ini tujuan tidak dapat disepakati dan
apakah tujuan itu realistis. Contohnya bagaimana : Untuk meningkatkan tingkat
kepuasan pelanggan dengan mengurangi waktu antri menjadi rata-rata tujuh menit
dalam waktu 12 bulan, dicapai melalui pemasangan mesin antri, pengenalan
perangkat lunak penjadwal yang baru dan pelatihan ulang dijadualkan.

Judul Modul : Menyusun Perencanaan Strategis Koperasi Jasa Halaman: 41 dari 48


Keuangan
Buku Informasi Versi : 10/8/2021
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Keuangan, Sub Sektor Perantara Keuangan, Profesi Kepala KJK.SP01.006.01
Cabang/Manajer Koperasi Jasa Keuangan (KJK)

Sosialisasi Sistim Monitoring dan Evaluasi. Agar rencana strategis dari KJK
tercapai, maka sistem monitoring dan evaluasi program harus ditetapkan.
Disamping itu, selain kegiatan-kegiatan strategis diusahakan berkesinambungan
yang difokuskan pada keunggulan bersaing untuk mencapai kompetensi inti KJK.
Pengembangan kompetisi inti akan menciptakan pasar tidak sempurna yang
menghasilkan profit lestari (dalam teori ekonomi profit lestari hanya terjadi apabila
KJK berada pada pasar bersaing tidak sempurna).

Kesesuain kegiatan strategis dengan lingkungan eksternal dan internal lebih


diutamakan di bandingkan dengan perencanaan yang kelihatan baik tapi tak bisa
diterapkan. Dengan demikian pembuatan rencana stragegis terjadi pergeseran dari
elitisme menjadi egalitarisme, dari fokus perhitungan menjadi kreativitas, dari
bersifat kaku menjadi lebih fleksibel.
Melakukan penjelasan dan pengenalan sesuatu yang baru dalam KJK terutama
menyangkut monitoring dan evaluasi dari perencanaan strategis KJK, dengan
tahapan :

1. Pelembagaan monitoring dan evaluasi menjadi kegiatan yang rutin (tetap) dan
menjadi sumber koresponden.
2. Menyediakan petunjuk teknis dan sumber lain untuk monitoring dan evaluasi.

Mengevaluasi Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi dan Sosialisasi. Sistem


monitoring dan evaluasi yang disusun tidak akan bermanfaat, tanpa adanya
pemahaman dikalangan pengelola KJK sendiri, oleh karena sosialisasi dimulai dari
internal pengelola KJK, perencanaan strategis didiskusikan dikalangan
manajer/kabag, kemudian mereka menyampaikan dan mendiskusikan kepada
stafnya.

Demikian juga manajer/pimpinan pengelola KJK akan menerjemahkan dan


menyampaikan kepada pengurus, anggota dan pihak lain melalui kegiatan-

Judul Modul : Menyusun Perencanaan Strategis Koperasi Jasa Halaman: 42 dari 48


Keuangan
Buku Informasi Versi : 10/8/2021
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Keuangan, Sub Sektor Perantara Keuangan, Profesi Kepala KJK.SP01.006.01
Cabang/Manajer Koperasi Jasa Keuangan (KJK)

kegiatan tertentu dan terkait dengan promosi KJK itu sendiri, sehingga akan
menambah kepercayaan masyarakat kepada KJK.

Mempertimbangkan Penetapan Sistim Monitoring dan Evaluasi Secara


Fairness. Penetapan sistem monitoring dan evaluasi harus mempertimbangkan
fairness dan objektif. Misalnya dalam melakukan monev terhadap rencana
penggunaan komputerisasi. Lakukan asesmen terhadap keuntungan dan kerugian
pemrosesan data secara manual dibandingkan dengan menggunakan komputer,
dengan mempertimbangkan faktor - faktor berikut :
1. Sumberdaya KJK
 Biaya
 Ketersediaan tenaga dengan keahlian yang sesuai untuk beralih ke sistem 
komputer terutama di tingkat terendah dimana sistem komputerisasi akan
diterapkan.
 Ketersediaan tenaga tehnisi apabila terjadi kerusakan.
2. Jika sistem komputer akan digunakan, pastikan bahwa akan digunakan untuk
pemrosesan data sampai pada tingkat yang paling bawah. Perlu
dipertimbangkan pelatihan staf dalam sistem pemeliharaan.
3. Tentukan spesifikasi pengembangan software kaitannya dengan pengguna data
pada tingkat yang berbeda. Aspek yang penting untuk dipertimbangkan adalah :
 dapat menyediakan laporan secara rutin
 terdapat mekanisme pengawasan/pemeriksaan kualitas data di dalam
software tersebut
 kebutuhan analisis data dari pengguna
4. Kembangkan kebutuhan software untuk pemrosesan data di tiap-tiap tingkatan
di mana komputer akan digunakan berdasarkan spesifikasi yang dibutuhkan.
Desain software dapat menghasilkan output yang sama dengan sistem
informasi manajemen kesehatan yang telah dikembangkan sebelumnya, hanya
membutuhkan sedikit modifikasi. Putuskan apakah perlu mengembangkan
software baru atau memodifikasi program yang sudah ada.
5. Lakukan uji coba software dengan memperhatikan :

Judul Modul : Menyusun Perencanaan Strategis Koperasi Jasa Halaman: 43 dari 48


Keuangan
Buku Informasi Versi : 10/8/2021
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Keuangan, Sub Sektor Perantara Keuangan, Profesi Kepala KJK.SP01.006.01
Cabang/Manajer Koperasi Jasa Keuangan (KJK)

 Identifikasi kesalahan
 kemampuan software untuk memberikan data yang dibutuhkan
 kemampuan staf dalam menggunakan software
6. Kembangkan dan ujicoba petunjuk penggunaan software
7. Desain program pelatihan penggunaan software pada staf
BAB IV
MELAPORKAN HASIL PENYUSUNAN PERENCANAAN STRATEGIS

4.1 Format laporan

Secara umum yang mengelola dan bertanggungjawab terhadap dokumen hasil


penyusunan perencanaan strategis sampai dengan pengarsipan dan pelaporan
adalah manajer. Maka setelah dilakukan pengarsipan hasil perencanaan strategis
sesuai prosedur yang berlaku pada KJK, manajer melaporkan kepada general
manajer/pengurus.

Hasil pelaksanaan penyusunan perencanaan strategis Koperasi Jasa


Keuangan dilaporkan dengan menggunakan:
1) Form Laporan Evaluasi
2) Form Laporan Hasil Kegiatan secara berkala

4.2 Laporan Hasil Penyusunan Perencanaan Strategis

1) Pelaporan
Teknik Pelaporan Menyusun Perencanaan Strategis. Manajer KJK
mendiskusikan dengan para kepala bagian mengenai Hasil penyusunan
perencanaan strategis, maka manajer atau pengelola KJK menuangkannya
dalam form perencanaan strategis, untuk mempermudah dalam
mengantisifikasi kegiatan penyusunan perencanaan strategis, manajer KJK
perlu menyiapkan format laporan penyusunan perencanaan strategis.

Judul Modul : Menyusun Perencanaan Strategis Koperasi Jasa Halaman: 44 dari 48


Keuangan
Buku Informasi Versi : 10/8/2021
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Keuangan, Sub Sektor Perantara Keuangan, Profesi Kepala KJK.SP01.006.01
Cabang/Manajer Koperasi Jasa Keuangan (KJK)

Pengertian Laporan adalah penyampaian informasi dari seorang manajer


kepada petugas/pejabat lain dalam suatu sistem administrasi. Isi laporan dapat
berupa hasil kegiatan Menyusun Perencanaan Strategis Menyusun
Perencanaan Strategis Koperasi Jasa Keuangan. Laporan memiliki fungsi
informasi, pengawasan, pengambilan keputusan, dan fungsi pertanggung
jawaban.

Syarat- syarat Laporan adalah :


 Isi laporan harus terperinci dan jelas
 Harus mengandung data dan fakta serta informasi yang diperlukan.
 Isi laporan tidak boleh berbelit-belit.

Jenis Laporan dapat dibagi menjadi beberapa macam, berikut ini akan diuraikan
sebagai berikut :
a. Laporan menurut isinya :
• Laporan Informatif
• Laporan Rekomendasi
• Laporan Analitis
• Laporan pertanggungjawaban
• Laporan Kelayakan
b. Laporan menurut bentuknya :
• Laporan berbentuk Memo
• Laporan berbentuk Surat
• Laporan berbentuk Naskah

Laporan harus bersifat operasional, artinya laporan memiliki sifat-sifat


sebagai berikut :
 Penyampaian laporan dapat dilakukan secara lisan atau tertulis
 Laporan berisi informasi yang diperlukan oleh manajemen dalam proses
pengambilan keputusan

Judul Modul : Menyusun Perencanaan Strategis Koperasi Jasa Halaman: 45 dari 48


Keuangan
Buku Informasi Versi : 10/8/2021
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Keuangan, Sub Sektor Perantara Keuangan, Profesi Kepala KJK.SP01.006.01
Cabang/Manajer Koperasi Jasa Keuangan (KJK)

 Laporan harus faktual, didukung oleh data dan fakta yang dapat
dipertanggungjawabkan

Kriteria laporan yang efektif harus memenuhi kriteria sebagai berikut :


 Mudah dimengerti dan dipahami oleh penerima laporan.
 Mampu menguraikan masalah serta analisanya secara jelas bagi pembaca
laboran.
 Mampu menyajikan permasalahan secara logis, konsisten, dan sistimatis.
 Persuasif, yaitu mampu mendorong pembaca untuk memberikan perhatian
dan mengambil keputusan sesuai dengan yang dikehendaki oleh yang
mempersiapkan laporan.
 Meyakinkan, yaitu berdasarkan pada data dan informasi yang dapat
diandalkan.

2) Penyusunan Laporan

Hasil pelaksanaan Menyusun Perencanaan Strategis disusun rekomendasi atas


permasalahan yang dihadapi KJK dan menuangkannya dalam form yang telah
tersedia, kemudian bersama memo dikirimkan kepada pengurus untuk
ditindaklanjuti pengurus jika diperlukan.

Langkah-langkah dalam menyusun laporan dan rekomendasi, yakni:


1. Menyusun persiapan penulisan laporan, menyiapkan bahan penyusunan
laporan berupa data dan fakta serta sarana pendukungnya seperti peralatan
ATK (Komputer, printer) dan bahan ATK (kertas, toner, dll)
2. Menyusun sistematika laporan dengan membuat struktur laporan seperti
berikut ini :
• pendahuluan
• isi laporan
• uraian / analisis
• penutup/ saran
3. Membuat isi Laporan dapat berupa pertanggung jawaban. Isi laporan
(rincian kegiatan secara kronologis beserta biaya yang sudah dikeluarkan
Judul Modul : Menyusun Perencanaan Strategis Koperasi Jasa Halaman: 46 dari 48
Keuangan
Buku Informasi Versi : 10/8/2021
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Keuangan, Sub Sektor Perantara Keuangan, Profesi Kepala KJK.SP01.006.01
Cabang/Manajer Koperasi Jasa Keuangan (KJK)

dengan menunjukkan nomor –nomor tanda bukti pengeluaran, jika


diperlukan).
4. Membuat Evaluasi (bila ada), kemudian
5. Menyusun Penutup/Rekomendasi

3) Bertanggung Jawab Terhadap Hasil Pelaksanaan

Pengelola KJK harus bertanggung jawab terhadap hasil pelaksanaan kegiatan


menysusun perencanaan strategis KJK, dalam bentuk :
1) Laporan evaluasi yang akurat
2) Laporan hasil kegiatan secara berkala tepat waktu
Laporan evaluasi dan rekomendasi dapat dibuat dalam bentuk form dan
dilaporkan untuk ditindak lanjuti seperti berikut :

Perencanaan Strategis
Nama KJK
Alamat
Visi
Misi
Tujuan
Internal Lingkungan
ANALISIS Kekuatan Kelemahan Peluang Ancaman
1. Organisasi
2. Sumber Daya Manusia
3. Sarana dan Prasarana
4. Keuangan
5. Produk
6. Pemasaran
7. Lainnya

Strategi Pengembangan
Usaha
Biaya Indikator
PROGRAM KERJA Tujuan Jadual (Rp.000) Keberha
silan
1. Organisasi
2. Pengembangan Produk
3. dll
PROYEKSI HASIL DARI
PROGRAM KERJA

Judul Modul : Menyusun Perencanaan Strategis Koperasi Jasa Halaman: 47 dari 48


Keuangan
Buku Informasi Versi : 10/8/2021
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Keuangan, Sub Sektor Perantara Keuangan, Profesi Kepala KJK.SP01.006.01
Cabang/Manajer Koperasi Jasa Keuangan (KJK)

Sumber-sumber Kepustakaan (Buku Informasi)

a. Judul : Manajemen Stratejik Terapan


• Penulis : Dr. Yogi, MS. dkk
• Penerbit : Poliyama Widya Pustaka, Jakarta
• Tahun publikasi : 2007

b. Judul : How to Write a Business plan


• Penulis : Brian Finch
• Penerbit : Elex Media Komputindo, Jakarta
• Tahun publikasi : 2005

c. Judul : Analisis SWOT, Teknik Membedah Kasus Bisnis


• Penulis : Freddy Rangkuti
• Penerbit : Gramedia pustaka utama, Jakarta
• Tahun publikasi : 2006

Judul Modul : Menyusun Perencanaan Strategis Koperasi Jasa Halaman: 48 dari 48


Keuangan
Buku Informasi Versi : 10/8/2021

Anda mungkin juga menyukai