Anda di halaman 1dari 6

PERATURAN KHUSUS

PENGURUS KSPPS “MESAM MESEM”


Nomor : /MM/Persus.2/ /2019

Tentang :

PENGENDALIAN LIKUIDITAS

Menimbang : a. bahwa Koperasi Simpan Pinjam dan


Pembiayaan Syariah dan Pembiayaan MESAM
MESEM merupakan lembaga keuangan
intermediasi yang melakukan kegiatan usaha
penghimpunan, pengelolaan dan penyaluran
dana dari dan untuk anggota, yang dikelola
secara profesional sesuai dengan prinsip
kehati-hatian dan kesehatan Koperasi
berdasarkan prinsip syariah.
b. bahwa dalam rangka meningkatkan
kepercayaan terhadap dana anggota harus
disediakan likuiditas yang memadai.
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagai
mana dimaksud dalam huruf a dan b, perlu
menetapkan Peratutan Khusus tetang
Pengendalian Likuiditas.
Mengingat : 1. UU No. 25 tahun 1992 tentang perkoperasian
2. Peraturan Pemerintah No. 9 tahun 1995
tentang Pelaksanaan Usaha Simpan Pinjam
oleh Koperasi
3. Peraturan Pemerintah No. 33 tahun 1998
tentang Modal Penyertaan Pada Koperasi
4. Peraturan Menteri Koperasi dan UKM No. 14
tahun 2015 tentang Pedoman Akuntansi
Usaha Simpan Pinjam dan Pembiayaan
Syariah Oleh Koperasi.
5. Peraturan Menteri Koperasi dan UKM No. 11
tahun 2017 tentang Usaha Simpan Pinjam
dan Pembiayaan Syariah Oleh Koperasi.
6. Peraturan Deputi Bidang Pengawasan
Kementerian Koperasi dan UKM No. 7 tahun
2016 tentang Pedoman Penilaian Kesehatan
Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan
Syariah dan Unit Simpan Pinjam dan
Pembiayaan Syariah Koperasi
7. Anggaran Dasar
8. Anggaran Rumah Tangga.

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN KHUSUS PENGURUS KSPPS


MESAM MESEM TENTANG PENGENDALIAN
LIKUIDITAS

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1

Dalam Peraturan Khusus ini yang dimaksud dengan :


1. Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-
seorang atau badan hukum Koperasi dengan melandaskan
kegiatannya berdasarkan prinsip Koperasi sekaligus sebagai
gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas
kekeluargaan.
2. Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah MESAM
MESEM adalah Koperasi yang memiliki kegiatan usaha
mengimpun dana dan menyalurkan dana dari dan untuk
anggota dalam bentuk piutang, pembiayaan dan pinjaman
berdasarkan prinsip syariah yang selanjutnya disebut
Koperasi.
3. Prinsip kehati-hatian adalah suatu prinsip atau asas yang
menyatakan bahwa Koperasi dalam menjalan fungsi dan
kegiatan usahanya wajib bersikap hati-hati dalam rangka
melindungi aset dan dana-dana yang dipercayakan anggota
dan masyarakat kepada Koperasi.
4. Likuiditas adalah kemampuan Koperasi dalam memenuhi
kewajiban jangka pendek.
5. Kas adalah aset yang siap digunakan untuk pembayaran dan
bebas digunakan untuk membiayai kegiatan umum
organisasi.
6. Penempatan dana pada bank/usaha simpan pinjam oleh
koperasi adalah simpanan koperasi pada bank atau koperasi
sekunder tertentu yang likuid, seperti: tabungan, giro dan
deposito serta simpanan lainnya.
7. Kewajiban Lancar adalah modal kerja yang berasal dari
simpanan wadiah, simpanan mudharabah, simpanan
berjangka mudharabah dan utang lainnya yang jatuh
temponya kurang dari 1 (satu) tahun.

BAB II
KETENTUAN LIKUIDITAS
Bagian Kesatu
Alat Likuid
Pasal 2
Dalam memenuhi likuiditas, Koperasi perlu menginventarisasi alat
likuid, berupa :
1. Kas
2. Penempatan dana pada Bank Syariah atau Koperasi
Sekundernya dalam bentuk :
a. Simpanan
b. Giro
c. Simpanan Berjangka /Deposito
d. Simpanan lainnya.

Bagian Kedua
Rasio Likuiditas
Pasal 3
Rasio likuiditas yang digunakan koperasi meliputi :
1. Cash Ratio, yaitu membandingkan antara Kas dan Bank
terhadap kewajiban lancer (hutang jangka pendek), dengan
rasio 26% - 34%.
2. Dalam hal keadaan tertentu, Manajer atas persetujuan
Pengurus dapat melakukan perubahan prosentase cash
ratio.
3. Selain cash ratio sebagaimana pada poin 1, Koperasi dapat
juga menggunakan Rasio Piutang dan pembiayaan diberikan
terhadap dana diterima, dengan rasio >99%.

Bagian ketiga
Batas Minimal Likuiditas
Pasal 4
(1) Dalam hal penetapan batas minimal likuiditas, Manajer harus
memperhatikan kondisi keuangan Koperasi dan kondisi
simpanan yang jatuh tempo.
(2) Batas minimal likuiditas koperasi ditetapkan sebesar 15%
dengan menggunakan cash ratio

Bagian keempat
Kelebihan Likuiditas
Pasal 5
(1) Dalam hal Koperasi mengalami kelebihan likuiditas, maka
manajer segera melakukan upaya-upaya :
a. Melakukan penawaran tambahan modal usaha kepada
anggota dalam bentuk pembiayaan;
b. Penyeimbangan arus dana
(2) Apabila kebutuhan anggota telah terpenuhi dan terdapat
kelebihan likuiditas maka dapat mengembangkan dana
melalui sarana investasi meliputi pembelian saham, obligasi,
reksadana, surat perbendaharaan Negara dan investasi di
sektor keuangan lainnya dengan persetujuan rapat anggota.

Bagian kelima
Tanggung jawab pelaksanaan, sanksi dan pelaporan
Pasal 6
(1) Pengendalian likuiditas menjadi tanggung jawab Manajer.
(2) Apabila manajer kelalaian atas pengendalian likuiditas,
pengurus akan menerapkan sanksi berdasarkan ketentuan
sanksi internal koperasi
(3) Manajer wajib melaporkan posisi likuiditas kepada Pengurus
minimal 1 (satu) minggu sekali atau sewaktu-waktu
dibutuhkan oleh Pengurus dan Pengawas.

BAB III
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 7
Peraturan khusus tentang Pengendalian Likuiditas ini berlaku
pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Surakarta
Tanggal : .......................
Koperasi Simpan Pinjam dan
Pembiayaan Syariah
“MESAM MESEM”
Ketua Pengurus

( Sumeh, SE )

Anda mungkin juga menyukai