Anda di halaman 1dari 10

ANGGARAN DASAR

BAB.I
NAMA DAN KEDUDUKAN

Pasal.1

1. Berdasarkan pertemuan Pada tanggal 18 Desember 2017 para pengurus LPKPK Perwakilan dari
wilayah Provinsi dan kabupaten/Kota se Indonesia sepakat mendirikan Koperasi yang diberi
nama Koperasi LPKPK Karya Mandiri (KOPELRI) ,berikut dengan struktur organisasi Koperasi
(terlapir).
2. Koperasi Primer Nasional berkedudukan di Kabupaten Bogor-Jawa Barat

BAB.II
MAKSUD DAN TUJUAN

Pasal.2

Koperasi didirikan untuk menciptakan tali kekeluargaan antar Pengurus keluarga besar LPKPK,swa
kelola keuangan mandiri dan meningkatkan kesejahteraan para anggotanya dan masyarakat .

BAB.III
LANDASAN DAN ASAS

Pasal.3

Koperasi berlandaskan Pancasila dan Undang-undang dasar tahun 1945 serta berdasarkan atas asas
kekeluargaan.

BAB.IV
BIDANG USAHA

Pasal.4

1. Koperasi bergerak dibidang usaha :


a. Sektor Jasa
b. Produksi dan Perdagangan
c. Kontraktor
d. Koperasi bergerak dibidang usaha lainnya yang mendapat persetujuan anggotanya
BAB.V
KEANGGOTAAN,HAK DAN KEWAJIBAN

Pasal.5

1. Keanggotaan Koperasi berasaskan sukarela dan tidak ada unsur paksaan.


2. Keanggotaan Koperasi dapat dicabut apabila
a. mengundurkan diri
b. meninggal dunia ,terkecuali dilimpahkan kepada ahli warisnya,
c. terkait tindakan proses hukum Pidana, Pihak koperasi akan mengembalikan jumlah
simpanannya yang dipotong biaya adm 10 %.

Pasal.6

1. Hak dan kewajiban semua Anggota sama.


2. Semua anggota berhak memberikan pemikian atau pendapat untuk memajukan organisasi
3. Semua anggota berhak memilih dan dipilih menjadi pengurus Koperasi.
4. Semua anggota wajib menjaga kebaikan koperasi untuk tali kekeluargaan dan kebersamaan.
5. Semua anggota tunduk kepada Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Koperasi serta
mematuhi kewajiban sebagai anggota.

BAB.VI
KEPENGURUSAN KOPERASI

Pasal.7

1. Pengurus Koperasi adalah anggota dan pengurus LPKPK dan harus berdomisili di wilayah NKRI
namun untuk Pengurus inti harus domisili Jabodetabek.
2. Mempunyai tanggung jawab ,kejujuran, dan Patuh.

Pasal.8

Pengurus Koperasi dipilih oleh para anggota untuk jangka waktu 3 (tiga) tahun.

Pasal.9

Pengurus masih bisa dipilih kembali dalam rapat Anggota Tahunan pada akhir masa jabatan pengurus.

Pasal.10

Ketua Koperasi dipilih berdasarkan Rapat Anggota Tahunan (R.A.T)


Pasal.11

Kepengurusan Koperasi terdiri dari :


1. Ketua
2. Sekretaris
3. Bendahara
4. Ketua Perwakilan Wilayah
5. Dan Perangkat lainnya sesuai dengan kebutuhan yang berkaitan dengan kinerja Koperasi.

Pasal.12

Pengurus wajib ataupun berhak membuat kebijakan-kebijakan untuk perbaikan dan penyempurnaan
dalam rangka pengembangan Koperasi.

Pasal.13

Dalam rangka memantau , mengawasi dan memberikan masukan pengembangan Koperasi , dibentuk
Penasehat dan Pengawas inti Koperasi.

Pasal.14

1. Penasehat adalah anggota Koperasi yang ditunjuk untuk memberikan nasehat serta saran guna
menjaga kelangsungan Koperasi.
2. Pengawas inti adalah Anggota Koperasi yang ditunjuk untuk menjalankan fungsi pengawasan
internal terhadap aspek manajemen organisasi, SDM, maupun keuangan Koperasi dan dipilih
berdasarkan persetujuan rapat Anggota.
3.
Pasal.15

1. Pengurus dapat dicopot dari jabatannya apabila bertindak tidak terpuji atau Korupsi dengan
diwajibkan mengganti rugi sesuai tindakannya.
2. Keanggotaan Koperasi tetap aktif kecuali mengundurkan diri

BAB.VII
RAPAT-RAPAT

Pasal.16

1. Rapat Anggota Tahunan (RAT) diadakan sekali setahun yang sebelumnya dilakukan rapat kecil
tahunan antar pengurus.
2. Rapat Konsolidasi Anggota Koperasi diadakan 6 bulan sekali.
3. Rapat Khusus diadakan sesuai dengan kebutuhan yang dianggap penting.
BAB.VIII
PENGELOLAAN

Pasal.17

1. Pengelolaan kegiatan usaha simpan pinjam dilakukan oleh Pengurus.


2. Pengelolaan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dapat dilakukan oleh pengelola yang
diangkat oleh Pengurus.
3. Pengelola sebagaimana yang dimaksud dalam ayat (2) bertanggung ajwab kepada
Pengurus.
4. Pengelola sebaimana yang dimaksud dalam ayat (2) dapat berupa perorangan atau badan
usaha , termasuk yang berbentuk badan hukum.
5. Dalam melaksanakan pengelolaan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) pengelola wajib
mengadakan kontrak kerja dengan pengurus.

Pasal.18

1. Dalam hal pengelola adalah perorangan , wajib memenuhi persyaratan minimal sebagai
berikut :
a. Tidak pernah melakukan tindakan tercela dibidang keuangan dan /atau dihukum karena
terbukti melakukan tindak pidana dibidang keuangan;
b. Memiliki akhlak dan moral yang baik;
c. Mempunyai keahlian dibidang keuangan atau pernah mengikuti pelatihan simpan pinjam
atau magang dalam usaha simpan pinjam.
2. Dalam hal pengelola adalah badan usaha wajib memenuhi persyaratan minimal sebagai
berikut :
a. Memiliki kemampuan keuangan yang memadai;
b. Memiliki Tenaga managerial yang berkualitas baik.

Pasal.19

Dalam hal pengurus secara langsung melakukan pengelolaan terhadap usaha simpan pinjam maka
berlaku ketentuan mmengenai persyaratan pengelola sebagaimana dimaksud dalam Pasal .9 ayat (1).

Pasal.20

Dalam hal pengelolaanj dilakukan oleh lebih dari 1 (satu) orang, maka sekurang kurangnya 50 % (lima
puluh persen) dari jumlah pengelola wajib mempunyai keahlian dibidang keuangan atau pernah
mengikuti pelatihan dibidang simpan pinjam atau magang dalam usaha simpan pinjam.
Pasal.21

1. Pengelolaan simpan pinjam dilakukan secara terpisah dari unit usaha lainnya.
2. Pendapatan simpan pinjam setelah dikurangi biaya administrasi sebesar Rp. 10.000,- kegiatan
yang bersangkutan ,dipergunakan untuk keperluan sebagai berikut :
a. Dibagikan kepada anggota secara berimbang;
b. Pemupukan modal koperasi;
c. Membiayai kegiatan lain .
3. Pembagian dan penggunaan keuntungan simpan pinjam diajukan oleh pengurus simpan
pinjam untuk mendapat persetujuan para anggota dirapat akhir tahunan yang telah mendapat
pelayanan dari simpan pinjam.

Pasal. 22

1. Sisa Hasil Usaha yang diperoleh koperasi dipergunakan untuk ;


1.1.Dibagikan kepada Anggota secara berimbang berdasarkan jumlah dana yang ditanamkan
sebagai modal sendiri pada Koperasi dan nilai transaksi;
1.2. Modal Koperasi;
1.3. Keperluan lain untuk menunjang kegiatan koperasi;

2. Penentuan prioritas atau besarnya dana untuk penggunaan sebagaimana dimaksud dalam ayat
(1) diputuskan oleh rapat Anggota .

Pasal.23

1. Dalam menjalankan usahanya , Pengelola wajib memperhatikan aspek pemodalan , likuiditas ,


solvabilitas, dan rentabilitas guna menjaga kesehatan usaha dan menjaga kepentingan semua
pihak yang terkait.
2. Aspek permodalan yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut :
a. Modal sendiri koperasi tidak boleh berkurang jumlahnya dan harus ditingkatkan;
b. Antara modal sendiri dengan modal pinjaman dan modal penyertaan harus berimbang.
3. Aspek likuiditas yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut :
a. Penyediaan Aktiva lancar yang mencukupi untuk memenuhi kewajiban jangka pendek;
b. Rasio antara pinjaman yang diberikan dengan dana yang telah dihimpun .
4. Aspek solvabilitas yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut :
a. Penghimpunan modal pinjaman dan modal penyertaan didasarkan pada kemampuan
membayar kembali ,Ratio antar modal pinjaman dan modal penyertaan dengan kekayaan
harus berimbang.
5. Aspek rentabilitas yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut :
a. Rencana perolehan Sisa Hasil Usaha (SHU) atau keuntungan ditetapkan dalam jumlah
yangwajar untuk dapat memupuk permodalan , pengembangan usaha , pembagian jasa
anggota dengan tetap mengutamakan kwalitas pelayanan ,Ratio antara Sisa Hasil Usaha
(SHU) atau keuntungan dengan Aktiva harus wajar.
6. Untuk menjaga kesehatan usaha,Koperasi simpan pinjam atau simpan pinjam tidak dapat
menghipotekkan atau menggadaikan harta kekayaannya.
BAB.IX
MODAL KOPERASI

Pasal.24
1. Modal koperasi terdiri dari : Simpanan ,Pinjaman, Penyisihan-penyisihan dari hasil usaha
termasuk cadangan sumber sumber lain.
2. Simpanan Anggota terdiri dari : 1) Simpanan Pokok 2) Simpanan wajib 3) Simpanan sukarela.
3. Simpanan sukarela dapat juga diterima oleh koperasi dari bukan anggota.

BAB.X
JENIS PINJAMAN dan BAGI HASIL PINJAMAN

Pasal.25

1. Jenis pinjaman terdiri dari pinjaman produktif , pinjaman konsumtif primer.


2. Pinjaman produktif adalah pinjaman untuk modal kegiatan usaha.
3. Pinjaman konsumtif Primer adalah pinjaman untuk memenuhi kebutuhan pokok (primer).

BAB.XI
SISA HASIL USAHA

Pasal.26

1. Sisa Hasil Usaha (SHU) koperasi adalah pendapatan koperasi yang diperoleh didalam satu
tahun buku setelah dikurangi biaya administrasi dari tahun buku yang bersangkutan .
2. SHU berasal dari usaha yang diselenggarakan untuk Anggota.
3. SHU dibagi untuk Anggota sebanding dengan dengan jasa yang diberikannya.
4. Besaran SHU ditentukan pada Rapat akhir Tahunan

BAB. XII
JANGKA WAKTU

Pasal.27

Koperasi dibentuk untuk waktu yang tidak terbatas.

BAB.XIII
SANKSI –SANKSI

Pasal.28

1. Bagi Anggota yang tidak mematuhi Anggaran dasar ini dapat dikenakan sanksi .
2. Jenis jenis sanksi secara berurutan dari yang paling ringan adalah :
 Teguran Peringatan dicabut Keanggotaan.
3. Cara pemberian sanksi selain dengan cara lisan , juga harus dibuat dalam bentuk tertulis .
4. Sanksi terberat yakni yang dimaksud dalam ayat (2) huruf C harus merupakan hasil Rapat
Anggota.
BAB. XIV
LAIN-LAIN

Pasal.29

Hal hal lain yang belum diatur dalam Anggaran dasar ini akan diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.

Pasal.30
Dewan Pendiri

Pada awalnya Para pengurus LPKPK yang hadir adalah sebagai Pendiri Koperasi Primer Nasional “
LPKPK KARYA MANDIRI” Pada Tanggal 18 Desember 2017 adalah :

1. Amirul S Piola,SH........................................( Pusat)


2. Harry Widyantoro,SKM,MH........................(Pusat)
3. M Sulbi Hermansyah,SH..............................(Pusat)
4. Afrida Ilza,SE,MM........................................(Pusat)
5. Fintie Octaria Lidya Susanti,SH,M.Kn...........(Pusat)
6. Jailani Argo.................................................(Pusat)
7. Edi Talen.....................................................(Pusat)
8. Paisal Rajab................................................(Bekasi)
9. Sujadi..........................................................(Kota Malang)
10. Drs Eddi Poejiono,M.Si................................(Pusat)
11. Mahmud.....................................................(Pusat)
12. Okto Jonny Sompie.....................................(pusat)
13. Heru Langgeng.PSP,M.Si.............................( Jawa Tengah)
14. Bambang Apriantoso..................................( Kepulauan Riau)
15. Slamet Pramana.........................................( Kepulauan Riau)
16. Syafriudin...................................................(Kalimantan Barat)
17. Husni,SH.....................................................(Sulawesi Tenggara)
18. Basuki.........................................................( D.I Yogyakarta)
19. Erwin J Maha,SH.........................................(Pusat)
20. Deden Sabardarana....................................(Pusat)
21. Syamsul Bahri.............................................( Riau)
22. Alex Sutrisno,S.Pd.......................................(Jawa Tengah)
23. H.Nurjaya,SH..............................................(Jawa Barat)
24. Mintarsih....................................................(Banten)
25. Jamal Rachmat,B.Sc,SE,M.Si.......................(Banten)
26. Drs.H Sani Alamsyah,SH,MBL......................(Pusat)
27. Sarjono Rahmanto aji.................................(Yogya)
28. Suradi.........................................................(yogya)
29. Setyawan....................................................( yogya)
30. Kamijo........................................................(yogya)
DITETAPKAN DI: BOGOR
PADA TANGGAL : 12 JANUARI 2018

Ketua Sekretaris

Terlampir tandatangan /daftar hadir


SELURUH ANGGOTA PENDIRI

Anda mungkin juga menyukai