Anda di halaman 1dari 13

ANGGARAN DASAR

KOPERASI KONSUMEN GURU DAN KARYAWAN PERGURUAN ALMANAR


LEMBAGA PERGURUAN ISLAM ALMANAR

BAB I
NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN

Pasal 1
1. Koperasi ini bernama ”KOPERASI KONSUMEN GURU DAN KAYAWAN SMP ISLAM ALMANAR”
dan selanjutnya dalam Anggaran Dasar (AD) ini disebut Koperasi.
2. Koperasi ini berkedudukan di :
a. Jl. Raya Perjuangan Taman Wisma Asri (TWA)
b. Keluarahan Teluk Pucung
c. Kecamatan Bekasi Utara
d. Kota Bekasi

BAB II
PENDIRIAN DAN JANGKA WAKTU

Pasal 2
1. Koperasi ini didirikan pada tahun 2020
2. Koperasi didirikan untuk jangka waktu yang tidak terbatas.

BAB III
LANDASAN, ASAS, DAN PRINSIP

Pasal 3
Koperasi berdasarkan Syari’ah, Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945 serta berdasarkan atas asas
kekeluargaan.
Pasal 4
1. Koperasi melakukan kegiatannya berdasarkan prinsip-prinsip koperasi yaitu :
a. pengelolaan dilakukan secara demokratis dan syari’ah;
b. keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka;
c. pembagian SHU dilakukan secara adil dan sebanding dengan besarnya jasa usaha masing-masing
anggota;
d. pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal;
e. kemandirian;
f. melaksanakan pendidikan perkoperasian bagi anggota;
g. kerja sama antar koperasi.
2. Koperasi sebagai badan usaha dalam melaksakan kegiatannya yang mengorganisir pemanfaatan dan
pendayagunaan sumber daya ekonomi para anggotanya atas dasar prinsip-prinsip koperasi tersebut pada
ayat (1) diatas dan kaidah-kaidah usaha ekonomi

BAB IV
TUJUAN DAN USAHA

Pasal 5
Tujuan didirikannya Koperasi adalah untuk:
1. Meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup anggota dan masyarakat pada umumnya.
2. Sebagai wadah pemberdayaan ekonomi anggota dan masyarakat pada umumnya.
3. Sebagai gerakan ekonomi rakyat serta ikut membangun tataran perekonomian nasional.

Pasal 6
1.Untuk mencapai sebagaimana dimaksud pasal 5, maka koperasi menyelenggarakan kegiatan usaha yang
berkaitan dengan usaha anggota sebagai berikut:
a. Kegiatan unit jasa keuangan simpan pinjam.
b. Kegiatan usaha perdagangan.
c. Kegiatan usaha jasa.
2. Dalam hal terdapat kelebihan kemampuan pelayanan kepada anggota, koperasi dapat membuka peluang
usaha dengan non anggota.
3.Dalam melaksanakan kegiatan usaha sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) sampai dengan ayat (2),
koperasi dapat melakukan kerja sama dengan koperasi dan Badan Usaha lainnya.

BAB V
KEANGGOTAAN

Pasal 7
Anggota terdiri dari:
1. Anggota Utama yaitu Guru dan Karyawan serta unsur Lembaga Perguruan Islam Almanar
2. Anggota Muda yaitu Siswa SMP Islam Almanar;
3. Anggota Kehormatan yaitu selain Anggota Utama dan Anggota Muda, yang mendaftar sebagai anggota.

Pasal 8
Persyaratan menjadi Anggota:
1. Anggota Utama dan Anggota Muda secara otomatis menjadi anggota selama terdaftar secara
administratif di Lembaga Perguruan Islam Almanar.
2. Anggota Kehormatan telah mendaftar dan wajib mendapat jaminan tertulis dari salah seorang atau lebih
Anggota Utama.
3. Telah menyetujui isi AD dan ART serta ketentuan-ketentuan yang berlaku.

Pasal 9
1. Keanggotaan koperasi diperoleh jika seluruh persyaratan telah dipenuhi, Simpanan Pokok telah dilunasi
dan yang bersangkutan didaftar dalam Buku Daftar Anggota Koperasi.
2. Keanggotaan tidak dapat dipindah tangankan kepada siapapun dengan cara apapun.

Pasal 10
Setiap anggota berhak :
1.Memperoleh pelayanan dari koperasi.
2.Menghadiri dan berbicara dalam Rapat Anggota.
3.Memiliki hak suara yang sama.
4.Mendapatkan pinjaman uang sesuai ketentuan
5.Dipilih menjadi Pengurus Koperasi
6.Mengajukan pendapat, saran, dan usul untuk kebaikan dan kemajuan koperasi.
7.Memperoleh bagian Sisa Hasil Usaha.

Pasal 11
Pengecualian hak untuk Anggota Muda:
1. Hadir dan berbicara dalam Rapat Anggota melalui perwakilan kelas.
2. Memiliki hak suara satu perwakilan kelas sama dengan satu anggota.
3. Tidak mendapatkan hak pinjaman uang.
4. Tidak dipilih menjadi Pengurus Koperasi
Pasal 12
Setiap anggota mempunyai kewajiban :
1. Membayar Simpanan Wajib sesuai ketentuan yang ditetapkan dalam Anggaran Rumah Tangga (ART)
atau diputuskan dalam Rapat Anggota.
2. Wajib melakukan pembelanjaan di toko koperasi
3. Berpartisipasi dalam kegiatan usaha koperasi.
4. Mentaati AD, ART, keputusan Rapat Anggota dan ketentuan lain yang berlaku dalam koperasi.
5. Memelihara serta menjaga nama baik dan kebersamaan dalam koperasi.

Pasal 13
1. Keanggotaan berakhir bila :
a. Anggota meninggal dunia;
b. Anggota Utama tidak terdaftar lagi di Lembaga Perguruan Islam Almanar
c. Anggota Muda tamat dari SMP Islam Almanar
d. Koperasi membubarkan diri;
e. Berhenti atas permintaan sendiri, atau
f. Diberhentikan oleh Pengurus karena tidak memenuhi lagi persyaratan keanggotaan dan atau melanggar
ketentuan AD/ART dan ketentuan lain yang berlaku dalam koperasi.
2. Anggota yang diberhentikan oleh Pengurus dapat meminta pertimbangan kepada Rapat Anggota.
3. Simpanan pokok dan simpanan wajib anggota yang diberhentikan oleh Pengurus, atau tamat,
dikembalikan sesuai dengan ketentuan ART atau Peraturan Khusus (PK).

BAB VI
RAPAT ANGGOTA

Pasal 14
1. Rapat Anggota merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam koperasi.
2. Rapat Anggota Koperasi dilaksanakan untuk menetapkan :
a. AD/ART dan perubahan AD/ART;
b. Kebijaksanaan umum dibidang organisasi, manajemen usaha dan permodalan koperasi;
c. Pemilihan, pengangkatan dan pemberhentian Pengurus dan Pengawas;
d. Rencana Kerja, Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Koperasi, serta pengesahan laporan
keuangan;
e. Pembagian Sisa Hasil Usaha;
f. Penggabungan, peleburan, pembagian, dan pembubaran koperasi;
3. Rapat Anggota dilakukan sekurang-kurangnya sekali dalam 1 (satu) tahun.
4. Rapat Anggota koperasi terdiri dari :
a. Rapat Anggota Tahunan;
b. Rapat Anggota Rencana Kerja dan Rencana Anggaran Pendapat dan Belanja Koperasi.

Pasal 15
1. Rapat Anggota sah jika dihadiri oleh lebih dari 1/2 dari jumlah anggota dan disetujui oleh lebih dari 1/2
bagian dari jumlah anggota yang hadir, kecuali apabila ditentukan lain dalam AD ini.
2. Apabila kuorum sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diatas tidak tercapai, maka Rapat Anggota
tersebut ditunda untuk waktu paling lama 7 (tujuh) hari, untuk rapat kedua dan diadakan pemanggilan
kembali kedua kalinya.
3. Apabila pada rapat kedua sebagaimana yang dimaksud ayat (2) diatas kuorum tetap belum tercapai, maka
Rapat Anggota tersebut dapat dilangsungkan dan keputusannya sah serta mengikat bagi semua anggota,
apabila dihadiri sekurang-kurangnya 1/3 dari jumlah anggota dan keputusan disetujui oleh 2/3 dari
jumlah anggota yang hadir.

Pasal 16
1. Pengambilan keputusan Rapat Anggota berdasarkan musyawarah untuk mencapai mufakat.
2. Dalam hal tidak tercapai mufakat, maka pengambilan keputusan oleh Rapat Anggota berdasarkan suara
terbanyak dari jumlah anggota yang hadir.
3. Dalam hal dilakukan pemungutan suara, setiap anggota dan perwakilan kelas berhak satu suara.
4. Anggota yang tidak hadir tidak dapat mewakilkan suaranya kepada anggota lain.
5. Pemungutan suara dapat dilakukan secara terbuka dan/atau secara tertutup, kecuali mengenai diri orang
dilakukan secara tertutup.
6. Keputusan Rapat Anggota dicatat dalam Berita Acara dan ditandatangani oleh Pimpinan Rapat.
7. Anggota koperasi dapat mengambil keputusan terhadap sesuatu hal tanpa mengadakan Rapat Anggota
dengan ketentuan semua anggota koperasi memberikan persetujuan secara tertulis serta menandatangani
persetujuan tersebut, tanpa tekanan dari Pengurus dan atau pihak-pihak tertentu.

Pasal 17
Tempat, acara, tata tertib dan bahan materi Rapat Anggota harus sudah diserahkan terlebih dahulu kepada
anggota sekurang-kurangnya 1 (satu) hari sebelum pelaksanaan Rapat Anggota.

Pasal 18
1. Rapat Anggota diselenggarakan oleh Pengurus Koperasi, kecuali AD menentukan lain.
2. Rapat Anggota dapat dipimpin langsung oleh Pengurus Koperasi dan atau oleh Pimpinan Sidang dan
Sekretaris Sidang yang dipilih dalam Rapat Anggota tersebut.
Pasal 19
1.Rapat Anggota Tahunan diadakan dalam waktu paling lambat 3 (tiga) bulan sesudah tutup buku, kecuali
ada pengaturan lain dalam AD.
2. Rapat Anggota Tahunan membahas dan mengesahkan:
a. Laporan Pertanggung jawaban Pengurus atas pelaksanaan tugasnya;
b. Neraca perhitungan laba rugi tahun buku yang berakhir 30 (tiga puluh) Juni;
c. Penggunaan dan pembagian Sisa Hasil Usaha;
d. Pertanggungjawaban pelaksanaan tugas Pengawas dalam satu tahun buku.
e. Rencana Kerja (RK) dan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Koperasi (RAPBK).
3. Khusus RK/RAPBK sebagaimana tersebut pada pasal 2 (e) belum disahkan oleh Rapat Anggota, dalam
pelaksanaan tugasnya Pengurus berpedoman pada RK/RAPBK tahun sebelumnya yang telah mendapat
persetujuan.

BAB VII
PENGURUS

Pasal 20
1. Pengurus Koperasi dipilih dari Anggota Utama dalam Rapat Anggota.
2. Persyaratan untuk dapat dipilih menjadi Pengurus sebagai berikut :
a. Anggota Utama
b. Mempunyai kejujuran, kemampuan pengetahuan tentang perkoperasian, loyal dan berdedikasi terhadap
Koperasi;
c. Mempunyai keterampilan kerja dan wawasan usaha serta semangat kewirausahaan.
d. Sudah menjadi anggota koperasi sekurang-kurangnya 2 (dua ) tahun;
e. Pengurus dipilih untuk masa jabatan 3 (tiga) tahun;
f. Anggota Pengurus yang telah diangkat, dicatat dalam Buku Daftar Pengurus;
g. Anggota Pengurus yang masa jabatannya telah berakhir dapat dipilih kembali untuk masa jabatan
berikutnya, apabila yang bersangkutan berprestasi bagus dalam mengelola koperasi;

Pasal 21
1.Jumlah pengurus sekurang-kurangnya 3 (tiga) orang dan sebanyak-banyaknya sesuai dengan keputusan
Rapat Anggota.
2. Pengurus terdiri dari sekurang-kurangnya :
a. seorang atau beberapa orang Ketua;
b. seorang Sekretaris;
c. seorang Bendahara;
3. Susunan Pengurus Koperasi diatur lebih lanjut dalam ART sesuai dengan kebutuhan koperasi.
4. Pengurus dapat mengangkat Manajer yang diberi wewenang kuasa untuk mengelola usaha koperasi.
5. Apabila koperasi belum mampu mengangkat Manajer, maka salah satu dari pengurus dapat bertindak
sebagai manajer koperasi.
6.Pengaturan lebih lanjut tentang susunan, tugas pokok, wewenang dan tanggung jawab dan tata cara
pengangkatan pengurus dan pengawasan diatur lebih lanjut dalam PK.

Pasal 22
Tugas dan kewajiban Pengurus adalah :
1. Menyelenggarakan dan mengendalikan usaha koperasi.
2. Melakukan seluruh perbuatan hukum atas nama koperasi.
3. Mewakili koperasi di dalam dan di luar pengadilan.
4. Mengajukan RK/RAPBK.
5. Menyelenggarakan Rapat Anggota serta mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas kepengurusan nya.
6. Memutuskan penerimaan anggota baru, penolakan anggota serta pemberhentian anggota.
7. Membantu tugas pengawasan dengan memberikan keterangan dan memperlihatkan bukti-bukti yang
diperlukan.
8. Memberikan penjelasan kepada anggota mengenai jalannya organisasi dan usaha koperasi.
9. Memelihara kerukunan diantara anggota dan mencegah segala yang menyebabkan perselisihan.
10. Menanggung kerugian koperasi sebagai akibat karena kelalaiannya, dengan ketentuan:
a. Jika kerugian yang timbul sebagai akibat kelalaian seorang atau beberapa anggota pengurus, maka
kerugian ditanggung oleh pengurus yang bersangkutan;
b. Jika kerugian yang timbul sebagai akibat kebijaksanaan yang telah diputuskan dalam rapat pengurus,
maka semua anggota pengurus tanpa kecuali menanggung kerugian yang diderita koperasi.
11. Menyusun ketentuan mengenai tugas, wewenang dan tanggungjawab anggota Pengurus serta mengenai
pelayananan terhadap anggota.
12. Pengurus atau salah seorang yang ditunjuknya dapat melakukan tindakan hukum berdasakan persetujuan
tertulis dari Keputusan Rapat Pengurus dan Pengawas dalam hal-hal sebagai berikut:
a. Meminjam atau meminjamkan uang atas nama koperasi dengan jumlah tertentu yang ditetapkan dalam
ART dan PK koperasi;
b. Membeli, menjual atau memperoleh atau melepaskan hak atas barang bergerak milik Koperasi dengan
jumlah tertentu, yang ditetapkan dalam ART dan PK koperasi.

Pasal 23
Pengurus mempunyai hak:
1. Menerima imbalan jasa sesuai keputusan Rapat Anggota.
2. Mengangkat dan memberhentikan manajer dan karyawan koperasi.
3. Membuka cabang/perwakilan usaha sesuai dengan Keputusan Rapat Anggota.
4. Melakukan upaya-upaya dalam rangka mengembangkan usaha koperasi.
5. Meminta laporan dari manajer secara berkala dan sewaktu-waktu bila diperlukan.

Pasal 24
1. Pengurus dapat diberhentikan oleh Rapat Anggota sebelum masa jabatannya berakhir apabila terbukti :
a. Melakukan penyelewengan yang merugikan usaha dan keuangan dan nama baik koperasi;
b. Tidak menaati ketentuan AD, ART dan keputusan Rapat Anggota;
c. Sikap maupun tindakannya menimbulkan pertentangan didalam koperasi yang akibatnya merugikan
koperasi khususnya dan gerakan koperasi pada umumnya;
d. Melakukan dan terlibat dalam tindak pidana yang telah diputus oleh Pengadilan.
2. Dalam hal salah seorang anggota Pengurus berhenti sebelum masa jabatan berakhir, Rapat Pengurus
dengan dihadiri wakil Pengawas dapat mengangkat penggantinya dengan cara:
a. Menunjuk salah seorang pengurus untuk merangkap jabatan tersebut;
b. Mengangkat dari kalangan anggota untuk menduduki jabatan pengurus tersebut.
3.Pengangkatan pengganti pengurus yang berhenti sebagaimana diatur dalam ayat (2) harus
dipertanggungjawabkan oleh pengurus dan disahkan dalam Rapat Anggota berikutnya.

BAB VIII
PENGAWAS

Pasal 25
Pengawas dipilih dari dan oleh anggota dalam Rapat Anggota.
1. Yang dapat dipilih menjadi Pengawas adalah anggota yang memenuhi syarat sebagai berikut:
a. Mempunyai pengetahuan tentang perkoperasian pengawasan dan akuntansi, jujur dan berdedikasi
terhadap koperasi;
b. Memiliki kemampuan keterampilan kerja dan wawasan di bidang pengawasan;
2. Pengawas dipilih untuk masa jabatan 3 (tiga) tahun.
3. Pengawas terdiri dari sekurang-kurangnya satu orang dan sebanyak-banyaknya lima orang.
4. Tata cara pemilihan, pengangkatan dan pemberhentian pengawas ditetapkan dalam ART.

Pasal 26
Hak dan kewajiban pengawas adalah :
1. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan dan pengelolaan koperasi.
2. Meneliti catatan dan pembukuan yang ada pada koperasi.
3. Mendapatkan segala keterangan yang diperlukan.
4. Memberikan koreksi, saran, teguran dan peringatan kepada pengurus.
5. Merahasiakan hasil pengawasannya terhadap pihak ketiga.
6. Membuat laporan tertulis tentang hasil pelaksanaan tugas pengawasan kepada Rapat Anggota.

Pasal 27
Pengawas berhak menerima imbalan jasa sesuai keputusan Rapat Anggota.

Pasal 28
1. Pengawas dapat diberhentikan oleh Rapat Anggota sebelum masa jabatan berakhir jika terbukti :
a. Melakukan tindakan, perbuatan yang merugikan keuangan dan nama baik koperasi;
b. Tidak menaati ketentuan AD, ART dan keputusan Rapat Anggota;
c. Sikap maupun tindakannya menimbulkan kerugian bagi koperasi;
d. Melakukan dan terlibat dalam tindak pidana terutama di bidang ekonomi dan keuangan dan tindak
pidana lain yang telah diputus oleh pengadilan.
3. Dalam hal salah seorang anggota pengawas berhenti sebelum masa jabatan berakhir, Rapat Pengawas
dengan dihadiri oleh wakil pengurus dapat mengangkat pengganti tersebut
4. Pengangkatan pengganti pengawas sebagaimana tersebut dalam ayat (2) diatas, dilaporkan oleh
pengawas kepada Rapat Anggota yang terdekat setelah penggantian yang bersangkutan untuk diminta
pengesahan dan atau memilih, mengangkat pengawas yang lain.

BAB IX
PENGELOLAAN USAHA

Pasal 29
1. Pengelolaan usaha Koperasi dapat dilakukan oleh Manajer dengan dibantu beberapa orang karyawan
yang diangkat oleh Pengurus melalui perjanjian/kontrak kerja tertulis.
2. Pengurus dapat secara langsung melakukan pengelolaan kegiatan usaha Koperasi atau mendirikan
Strategic Business Unit yang dikelola secaara otonom dan profesional.
3. Pengangkatan seperti tersebut pada ayat (1) dan (2) diatas setelah mendapat persetujuan Rapat Anggota.
4. Karena keterbatasan koperasi, sebelum diangkat manager maka pengelolaan usaha dilakukan oleh
Pengurus dan bertindak sebagai Manajer.

Pasal 30
Tugas dan kewajiban manajer adalah:
1. Melaksanakan kebijaksanaan pengurus dalam pengelolaan usaha koperasi.
2. Mengendalikan/mengkoordinir semua usaha koperasi yang dilaksanakan oleh para karyawan.
3. Melakukan pembagian tugas secara jelas dan tegas mengenai bidang dan pelaksanaannya.
4. Mentaati segala ketentuan yang berlaku dalam koperasi berkaitan dengan pekerjaannya.
5. Menanggung kerugian usaha koperasi sebagai akibat kelalaian dan atau tindakannya.

Pasal 31
Hak dan wewenang manager :
1. Menerima penghasilan sesuai dengan perjanjian kerja yang telah disepakati.
2. Mengembangkan usaha dan kemampuan diri untuk melaksanakan tugas yang dibebankan.
3. Bertindak untuk dan atas nama pengurus dalam rangka menjalankan usaha.
4. Ketentuan lebih lanjut mengenai susunan tugas, kewajiban, hak dan wewenang manajer dan karyawan
diatur lebih lanjut dalam ART, PK dan kontrak kerja.

BAB X
PENASEHAT

Pasal 32
1. Apabila diperlukan, Pengurus dapat mengangkat penasehat atas persetujuan Rapat Anggota.
2. Penasehat memberi saran/anjuran kepada Pengurus untuk kemajuan organisasi dan usaha koperasi, baik
diminta maupun yang tidak diminta.
3. Penasehat berhak menerima penghasilan/imbalan/jasa sesuai dengan keputusan Rapat Anggota.

BAB XI
PEMBUKUAN KOPERASI

Pasal 33
1. Tahun buku koperasi adalah tanggal 1 (satu) ……….. sampai dengan tanggal tanggal 30 (tiga puluh)
Bulan……..
dan pada akhir bulan Juni tiap-tiap tahun pembukuan koperasi ditutup.
2. Koperasi wajib menyelenggarakan pencatatan dan pembukuan sesuai dengan prinsip akuntansi yang
berlaku di Indonesia dan Standar Akuntansi Koperasi.
3. Dalam waktu paling lambat 3 (tiga) bulan setelah pembukuan koperasi ditutup, maka Pengurus wajib
menyusun dan menyampaikan Laporan Tahunan yang telah diaudit oleh dan ditandatangani oleh semua
Pengurus untuk disampaikan kepada Rapat Anggota.
4. Ketentuan, pengaturan lebih lanjut mengenai isi, bentuk, susunan Laporan Pertanggungjawaban Pengurus
dan pelaksanaan audit diatur dalam ART dan PK.

BAB XII
MODAL KOPERASI

Pasal 34
1. Koperasi mempunyai modal perusahaan tak tetap, yang diperoleh dari uang simpanan pokok, uang
Simpanan Wajib, uang Simpanan Sukarela yang merupakan deposito, uang pinjaman dan penerimaan lain
yang sah.
2. Modal dasar yang disetor pada saat Pendirian Koperasi ditetapkan sebesar Rp. 1.000.000 (satu juta
rupiah), yang berasal dari simpanan pokok, simpanan wajib, dan simpanan sukarela.

BAB XIII
SIMPANAN ANGGOTA

Pasal 35
1. Setiap Anggota Utama dan Anggota Kehormatan harus menyimpan atas namanya pada koperasi,
simpanan pokok sejumlah Rp. ..............................
2. Setiap Anggota Muda menyimpan atas namanya pada koperasi, simpanan pokok sejumlah
Rp. ...................
3. Simpanan pokok, pada waktu keanggotaan diakhiri, merupakan suatu tagihan atas koperasi sebesar
jumlah tersebut, jika perlu dikurangi dengan bagian tanggungan kerugian.
4. Setiap anggota diwajibkan untuk membayar simpanan atas namanya pada koperasi sebagaimana
ditetapkan dalam ART / PK.
5. Setiap Anggota diwajibkan belanja di toko koperasi atas namanya sesuai yang ditetapkan dalam ART /
PK.
6. Setiap Anggota digiatkan untuk menambah simpanan sukarela atas namanya pada koperasi menurut
kehendaknya sendiri.
7. Anggota Utama dan Anggota Kehormatan diperbolehkan meminjam uang setelah menjadi anggota selama
3 (tiga) bulan.

Pasal 36
1. Uang simpanan pokok tidak dapat diminta kembali selama belum berhenti sebagai anggota.
2. Uang simpanan wajib tidak dapat diminta kembali selama belum berhenti sebagai anggota.
3. Uang Simpanan Sukarela hanya dapat diminta kembali setelah enam bulan.
4. Jika diperlukan, koperasi dapat mengadakan simpanan khusus yang diatur dalam ART/PK.

Pasal 37
Apabila keanggotaan berakhir menurut pasal 13 ayat (1) :
a.huruf (a), maka uang simpanan pokok dan uang simpanan wajib, setelah dipotong dengan bagian
tanggungan yang ditetapkan, dikembalikan kepada yang berhak dalam waktu selambat-lambatnya 1 (satu)
bulan setelah anggota yang bersangkutan meninggal dunia;
b. huruf (b), (c), (d), atau (e), maka uang simpanan pokok dan uang simpanan wajib setelah dipotong dengan
bagian tanggungan yang ditetapkan, dikembalikan kepada bekas anggota dalam waktu 1 (satu) bulan
sesudah yang bersangkutan tidak terdaftar lagi di Perguruan Islam Almanar;
c.huruf (f), uang simpanan pokok menjadi kekayaan koperasi dan pengembalian uang simpanan wajib
diserahkan kepada keputusan Rapat Anggota dengan mempertimbangkan kesalahan anggota yang
mengakibatkan pemecatannya.

BAB XIV
Sisa Hasil Usaha

Pasal 38
Sisa Hasil Usaha yaitu pendapatan Perusahaan Koperasi yang diperoleh dalam satu tahun buku dipotong
dengan penyusutan nilai barang dan segala biaya yang dikeluarkan dalam tahun buku itu.
Sisa hasil usaha dibagi sebagai berikut :
a. 15% (lima belas persen) untuk cadangan;
b. 50% (lima puluh persen) untuk anggota menurut perbandingan simpanan dan belanjanya;
c. 10% (sepuluh persen) untuk dana Pengurus;
d. 10% (lima persen) untuk dana kesejahteraan Pegawai;
e. 15% (lima belas persen) untuk dana sosial.

Uang Cadangan
Pasal 39
1.Uang cadangan adalah kekayaan koperasi yang disediakan untuk menutup kerugian sehingga tidak boleh
dibagikan kepada anggota.
2.Rapat Anggota dapat memutuskan untuk mempergunakan paling tinggi 75% (tujuh puluh lima persen)
dari jumlah seluruh cadangan untuk perluasan usaha koperasi.
3.Sekurang-kurangnya 25% (dua puluh lima persen) dari uang cadangan harus disimpan pada bank yang
ditunjuk.

Tanggungan Anggota
Pasal 40
1.Bilamana koperasi dibubarkan dan pada penyelesaiannya ternyata bahwa kekayaan koperasi tidak
mencukupi untuk melunasi segala perjanjian dan kewajiban, maka sekalian anggota dan mereka yang telah
berhenti sebagai anggota dalam waktu 6 (enam) bulan sebelum pembubaran koperasi diwajibkan
menanggung kerugian itu masing-masing terbatas sebanyak 2 (dua) kali simpanan pokok.
2. Bila menurut kenyataan ada anggota dan mereka yang berhenti, tidak mampu memenuhi kewajibannya
sebagaimana ditentukan dalam ayat (1) pasal ini, maka kekurangan itu dibebankan kepada anggota lain,
hingga jumlah kerugian yang harus dibayar oleh para anggota dan mereka yang berhenti sebagai anggota
dapat dipenuhi.
3. Segala persoalan mengenai penentuan tindakan atau kejadian mana yang menyebabkan kerugian,
diselesaikan menurut ketentuan yang berlaku.

Pasal 41
Kerugian Koperasi
1. Kerugian yang diderita oleh koperasi pada akhir tahun buku, ditutup dengan uang cadangan.
2. Jika kerugian yang diderita koperasi pada akhir tahun buku tidak dapat ditutup dengan uang cadangan
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), maka Rapat Anggota dapat memutuskan untuk membebankan sisa
kerugian tersebut diatas kepada anggota dan mereka yang telah berhenti dalam tahun buku yang
bersangkutan, masing-masing terbatas 2 (dua) kali simpanan pokok.
3. Anggota-anggota yang telah berhenti dari koperasi tidak menanggung kerugian dari usaha yang tidak turut
diputuskan oleh mereka sesudah keluar dari Koperasi.

BAB XV
PEMBUBARAN

Pasal 42
1. Pembubaran koperasi dapat dilaksanakan berdasarkan keputusan Rapat Anggota;
2. Pembubaran oleh Rapat Anggota didasarkan pada :
a. Atas permintaan sekurang-kurangnya 3/4 (tiga per empat) dari jumlah anggota;
b. Koperasi tidak lagi melakukan kegiatan usahanya.

Pasal 43
1. Dalam hal koperasi hendak dibubarkan maka Rapat Anggota membentuk Tim Likuidasi yang terdiri dari
unsur anggota, Pengurus dan pihak lain yang dianggap perlu dan diberi kuasa untuk menyelesaikan
pembubaran dimaksud.
2. Likuidator mempunyai hak dan kewajiban:
a. melakukan perbuatan hukum untuk dan atas nama koperasi dalam penyelesaian;
b. memanggil pengurus, anggota dan bekas anggota tertentu yang diperlukan, baik sendiri-sendiri
maupun bersama-sama untuk mendapatkan keterangan;
c. memperoleh, menggunakan dan memeriksa segala catatan dan arsip koperasi;
d. menggunakan sisa kekayan koperasi untuk menyelesaikan kewajiban koperasi baik kepada anggota
maupun pihak ketiga;
e. membuat berita acara penyelesaian dan menyampaikan kepada Rapat Anggota.
3. Pembayaran biaya penyelesaian didahulukan dari pada pembayaran kewajiban lainnya.

Pasal 44
1. Seluruh anggota wajib menanggung kerugian yang timbul pada saat pembubaran koperasi.
2. Tanggungan anggota terbatas pada simpanan pokok, simpanan wajib yang sudah dibayarkan.
3. Anggota yang telah keluar sebelum koperasi dibubarkan wajib menanggung kerugian, apabila kerugian
tersebut terjadi selama anggota yang bersangkutan masih menjadi anggota koperasi dan apabila
keluarnya sebagai anggota belum melewati jangka waktu 6 (enam ) bulan.

BAB XVI
SANKSI

Pasal 45
1.Apabila anggota, pengurus melanggar ketentuan AD/ART dan Peraturan lainnya yang berlaku di koperasi
dikenakan sanksi oleh Rapat Anggota berupa :
a. peringatan lisan;
b. peringatan tertulis;
c. dipecat dari keanggotaan atau jabatannya;
d. diberhentikan bukan atas kemauan sendiri;
e. diajukan ke Pengadilan.
2. Ketentuan mengenai sanksi diatur lebih lanjut dalam ART.

BAB XVII
KETENTUAN TAMBAHAN

Pasal 46
Keluar dari ketentuan pasal 22 (2) d, untuk pertama kali saat pendirian, susunan pengurus dan pengawas
adalah sebagai berikut:
PENGURUS
Ketua :
Sekretaris
Bendahara :
PENGAWAS
Pengawas : 1.
2.

Pasal 47
Rapat Anggota menetapkan ART dan atau PK, yang memuat peraturan pelaksanaan berdasarkan ketentuan
AD Koperasi dan tidak bertentangan dengan AD ini.
ANGGARAN RUMAH TANGGA
”KOPERASI GURU DAN KARYAWAN SMP ISLAM ALMANAR”
(A)

BAB I
LOGO

Pasal 1
KOPERASI memiliki lambang : Mercu Suar dan dua tangan sedang bersalaman di bawahnya
Lambang Koperasi dengan bacaan “KOPERASI KONSUMEN GURU DAN KARYAWAN” ALMANAR
BAB II
TUJUAN, BIDANG USAHA, SASARAN DAN MANFAAT
Pasal 2
didirikan dengan tujuan :
Membantu anggota dalam memperoleh kesejahteraan diri dan keluarganya melalaui kerjasama usaha
menggunakan modal sendiri, dan mengasilkan keuntungan sebesar-besarnya dengan pembagian keuntungan
seadil-adilnya.

Pasal 3
Bidang usaha yang dilakukan oleh KOPERASI terdiri dari:
1. Unit jasa keuangan simpan pinjam.
2. Unit jasa Warung Koperasi ( WARKOP )
3. Usaha-usaha lainnya

Pasal 4
Dalam melaksanakan kegiatan pengembangan usaha, -Almanar menargetkan sasaran antara lain:
1. Guru dan Karyawan SMP Islam Almanar serta unsur Perguruan Islam Almanar
2. Siswa SMP Islam Almanar
Pasal 5
Manfaat serta keuntungan bagi anggota antara lain :
1. Kemudahan pinjaman.
2. Pengembangan usaha bagi yang sudah memiliki usaha
3. Meningkatkan ukhuwah dan ta’awuniah sesama anggota.

BAB III
PENGHIMPUNAN DAN PENYALURAN DANA
Pasal 6
Penghimpunan Dana bersumber dari Simpanan Anggota:
a. Donasi / Hibah
b. Simpanan Pokok
c. Simpanan Wajib
d. Simpanan Sukarela
e. Tabungan Siswa
Pasal 7
Dana yang terkumpul di Koperasi diarahkan pada pembiayaan:
1. Pemberian pinjaman berupa keridit uang dengan jasa 2 % dan jatuh temponya maksimal 2 tahun.
2. Pembelian barang dengan jatuh tempo kurang dari satu tahun (modal usaha).
3. Pinjaman Anggota untuk modal usaha dengan jatuh tempo kurang dari satu tahun.
4. Pembelian barang keperluan siswa (PSAS dan seragam lainnya )
5. Permodalan usaha kantin

.BAB IV
Kebersamaan
Pasal 8
Koperasi yang di kembangkan oleh -Almanar menggunakan sistem tanggung bersama .
Definisi Tanggung Bersama( TB ):
1. Suatu sistem yang memuat tanggung jawab bersama diantara anggota, atas segala kewajiban anggota pada
koperasinya dengan dasar keterbukaan dan saling mempercayai.
2.Suatu kegiatan untuk mengamankan asset yang menumbuhkan rasa kekeluargaan, kebersamaan,
kegotongroyongan dan keterbukaan serta tanggung jawab bersama atas kewajiban anggota.

Pasal 9
Fungsi TB :
1.Membantu mengendalikan risiko usaha, khususnya kegiatan simpan pinjam, yang timbul dari perilaku anggota
yang tidak memenuhi persyaratan untuk melakukan kewajiban dan tugasnya.
2.Membantu menciptakan sikap dan perilaku: musyawarah, saling percaya, disiplin, terbuka satu dengan lainnya
dan kebersamaan serta tanggung jawab.
Pasal 10
Delapan Tata Nilai Dasar:
Kebersamaan, Keterbukaan, Saling percaya, Musyawarah, Disiplin, Tanggung jawab, Jujur, Menjaga
Kerahasian Kelompok.

BAB V
ANGGOTA

Pasal 11
Syarat- syarat menjadi Anggota -Almanar:
1. Mendaftarkan diri dengan mengisi Formulir Pendaftaran.
2. Berkelakuan baik, jujur dan amanah.
3. Menyerahkan foto kopi KTP dan pas poto ukuran 3x4 (2 lembar).
4. Menyerahkan satu atau lebih surat jaminan dari Anggota dan bagi Anggota Kehormatan.
5. Bersedia berkorban dan bekerja sama antar sesama anggota dalam rangka tanggung bersama.

Pasal 12
Hak Anggota -Almanar :
a. Memperoleh pelayanan
b. Memperoleh Kartu Anggota dan Buku AD/ART -Almanar.
c. Memiliki hak suara yang sama, kecuali khusus Anggota Muda melalui Perwakilan Kelas.
d. Dipilih menjadi pengurus khusus untuk Anggota Utama.
e. Mengajukan pendapat dan saran untuk kebaikan dan kemajuan -Almanar
f. Memperoleh bagi hasil SHU
Pasal 13
Perwakilan Kelas Bagi Anggota Muda
1. Perwakilan kelas hanya berlaku bagi siswa SMP Islam Almanar.
2. Siswa dalam setiap kelas diwakili oleh perwakilan kelas
3. Jumlah perwakilan kelas ditentukan dengan perbandingan 1: 10 siswa.
4. Jumlah sisa perbandingan di atas 4 siswa dapat diwakili oleh satu perwakilan kelas.
5. Jika hanya memiliki paling banyak 14 siswa maka kelas diwakili dua perwakilan kelas.
6. Dalam menyampaikan aspirasinya siswa diwakili wali kelas .

Pasal 14
Kewajiban Anggota -Almanar :
1. Mematuhi segala peraturan yang telah ditetapkan dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga dan
Keputusan Bersama.
2. Anggota Utama dan Anggota Kehormatan membayar simpanan Pokok Rp 500.000,- dan Simpanan wajib Rp
25.000,-/bulan serta simpanan sukarela.
5. Anggota Utama dan Anggota Kehormatan wajib belanja Rp 100.000,- perbulan.
6. Anggota Muda membayar simpanan Pokok Rp 50.000,- dan Simpanan wajib Rp 5.000,-/bulan serta simpanan
suka rela.
7. Anggota Muda wajib belanja Rp.5000,- per bulan di Warung koperasi.
8. Memelihara kebersaman dan menjaga nama baik -Alhidayah.

BAB VI
PEMINJAMAN
Pasal 15
Syarat-syarat meminjam:
1.Mengajukan permohonan pinjaman.
2.Telah membayar simpanan pokok selama minimal 3 bulan.
3.Tidak menunggak simpanan wajib.
4. Setiap pinjaman dikenakan biaya administrasi sebesar 2 % dari pinjaman, dan dibayar dimuka.

Pasal 16
Jumlah Pinjaman dan angsuran
1. Untuk kali pertama, besarnya pinjaman maksimal Rp.1000.000,- untuk 1 anggota.
2. Untuk kali pertama, penentuan yang berhak meminjam dilakukan dengan undian.
3. Jumlah angsuran antara lain:
a. Bagi yang meminjam maksimal Rp.1.000.000, diangsur selama maksimal 6 bulan.
b. Bagi yang meminjam Rp 5.000.000,- diangsur selama maks.12 bulan.
c. Bagi yang meminjam lebih dari Rp.5.000.000, diangsur selama maksimal 20 bulan.
4.Jasa sebesar 2% dari jumlah pinjaman, dibayar kepada koperasi secara berangsur setiap bulan.
5. Pembayaran jasa hasil usaha dilakukan bersamaan dengan angsuran.

Pasal 17
Keterlambatan angsuran dan denda
1. Pembayaran angsuran paling lambat tanggal 10 setiap bulan.
2. Keterlambatan pembayaran angsuran setelah tanggal 10 pada bulan bersangkutan dikenakan denda 3 % dari
jumlah angsuran dan jasa bagi hasil.
3. Keterlambatan pembayaran angsuran setelah tanggal 10 pada bulan berikutnya dikenakan denda 3 % dari
akumulasi jumlah angsuran dan jasa bagi hasil yang tertunggak.
4. Denda keterlambatan angsuran tidak menjadi akumulasi simpanan dan belanja.

Pasal 18
Syarat Pengambilan simpanan Sukarela
1. Anggota tersebut tidak mempunyai tunggakan baik hutang belanja maupun pinjaman saat mengajukan
pengambilan simpanan sukarela.
2. Uang Simpanan Sukarela hanya dapat diminta kembali setelah 1 tahun terhitung sejak simpanan sukarela
pertama, atau sejak simpanan sukarela diambil.
3. Memberitahukan kepada Bendahara Koperasi dua hari sebelum pencairan.
4. Jumlah simpanan sukarela yang dihitung sebagai dasar SHU adalah saldo terakhir saat perhitungan SHU.

Pasal 19
Syarat Anggota yang akan Mengundurkan Diri:
1. Mengisi Formulir pengunduran diri.
2. Menyelesaikan semua admistrasi termasuk tunggakan / pinjaman.
a. Apabila pinjaman/tunggakan sudah terselesaikan maka yang bersangkutan sudah boleh mengundurkan diri
b. Apabila pinjaman/tunggakan belum terselesaikan maka yang bersangkutan harus melunasi dalam jangka
waktu maksimal 3 bulan
c.Selama masa penyelesaian 3 bulan yang bersangkutan tidak di perkenankan mengikuti aktifitas di -
Almanar dan tidak berhak mendapatkan SHU.

Pasal 20
Pembagian Sisa Hasil Usaha untuk Anggota
1. SHU dihitung berdasarkan simpanan pokok, simpanan wajib, simpanan sukarela dan banyaknya belanja.
2. Dasar perhitungan SHU adalah jumlah simpanan dan belanja pada akhir tahun buku.
3. Prosentase dasar perhitungan SHU dibagi sebagai berikut :
a. Simpanan pokok dan simpanan wajib di kali 20 %
b. Simpanan sukarela dikali 35 %
c. Pinjaman dan belanja dikali 45 %
4. Pembagian SHU berdasarkan AD/ART yang sudah ditetapkan.

Pasal 21
Aturan tambahan

Untuk kali pertama saat menjadi anggota, Simpanan Pokok dapat dibayar 10 kali, dan bulan pelunasan sebagai
awal perhitungan syarat pinjaman sebagaimana pasal 15 (2).
Pasal 22
Landasan Syar’i
1.Al-Qur’an Surat As-Shod ayat 24 :
“ Dan sesungguhnya kebanyakan dari orang-orang yang berserikat itu berbuat dzalim kepada sebagian
yang lain kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal Sholeh ”.

2. Al-Maidah ayat 2:
...........Dan tolong menolonglah kamu (mengerjakan) kebajikan dan taqwa, dan jangan tolong menolong
dalam perbuatan dosa dan permusuhan...............

3.Hadits Qudsi:
Allah berfirman ;
“ Hai Anak adam, infaqlah {nafkah kanlah} harta mu niscaya aku memberikan nafkah kepada mu. (Ha dits
riwayat Muslim).

Ditetapkan di : Bekasi
Tanggal : .......................................

Ketua Rapat : Sekretaris Rapat,

Abdul Hamid, S.Pd M. Yanim, S.Pd

Anda mungkin juga menyukai