BAB I
NAMA, TEMPAT KEDUDUKAN DAN JANGKA WAKTU
Pasal 1
(1) Badan Usaha Koperasi ini bernama KOPERASI NUSA BHAKTI dan selanjutnya
dalam Anggaran Dasar disebut KOPERASI.
(2) Koperasi berkedudukan di : Jl. Wologito Barat No. 125
Kelurahan : Kembangarum
Kecamatan : Semarang Barat
Kota : Semarang
(3) Koperasi ini didirikan dalam jangka waktu tidak terbatas sesuai dengan tujuannya
terhitung mulai disahkan sebagai Badan Hukum.
BAB II
LANDASAN, AZAS DAN PRINSIP
Pasal 2
BAB IV
KEANGGOTAAN
Pasal 4
(6) Keanggotaan Koperasi mulai berlaku dan hanya dapat dibuktikan dengan catatan
dalam Buku Daftar Anggota.
(9) Berakhirnya keanggotaan mulai berlaku dan hanya dapat dibuktikan dengan
catatan dalam Buku Daftar Anggota
(10) Permintaan berhenti sebagai anggota harus diajukan secara tertulis kepada Pengurus.
(11) Seseorang yang diberhentikan oleh Pengurus dapat meminta pertimbangan dalam
Rapat Anggota berikutnya.
BAB V
ANGGOTA LUAR BIASA
Pasal 5
Yang dapat diterima menjadi anggota Luar Biasa adalah Warga Negara Indonesia dan
orang per orang yang mempunyai hubungan kerja/mitra kerja dengan Koperasi serta
memenuhi beberapa syarat sebagai berikut:
a. Mampu melakukan tindakan hukum (dewasa dan tidak berada dalam perwalian);
b. Telah menyatakan kesanggupan tertulis untuk melunasi Simpanan Pokok dan
Simpanan Wajib;
c. Telah menyetujui isi Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan Peraturan-
peraturan Perekonomian yang masih berlaku.
Pasal 6
(1) Seseorang yang akan masuk menjadi anggota Luar Biasa harus mengajukan surat
permintaan tertulis kepada Pengurus. Dalam waktu yang telah ditentukan selambat-
lambatnya 1 (satu) bulan, Pengurus harus memberikan jawaban apakah permintaan itu
diterima atau ditolak.
(2) Permintaan berhenti menjadi Anggota Luar Biasa harus diajukan secara tertulis
kepada Pengurus.
(3) Anggota Luar Biasa mulai berlaku dan hanya dapat buktikan dengan catatan
dalam Buku Daftar Anggota
Pasal 7
Keanggotaan berakhir bagi anggota Luar Biasa sama dengan berakhirnya keanggotaan
Koperasi sebagaimana ketentuan Pasal 4 ayat (8) Anggaran Dasar ini.
Pasal 8
Setiap Anggota Luar Biasa mempunyai kewajiban yang sama dengan anggota Koperasi
sebagaimana dalam ketentuan Pasal 4 ayat (4). Anggaran Dasar ini.
Pasal 9
Setiap Anggota Luar Biasa mempunyai hak yang sama dengan anggota Koperasi
sebagaimana dalam ketentuan Pasal 4 ayat (5), kecuali
a. Tidak memberi suara (tidak mempunyai hak suara) dalam Rapat Anggota.
b. Tidak mempunyai hak memilih/dipilih menjadi anggota Pengurus dan Pengawas.
c. Tidak mempunyai hak untuk meminta diadakannya Rapat Anggota.
BAB VI
RAPAT ANGGOTA
Pasal 10
Pasal 11
(1) Selain Rapat Tahunan sebagaimana dimaksud pada Pasal 10 ayat (3), Koperasi
dapat menyelenggarakan Rapat Anggota Luar Biasa apabila keadaannya mengharuskan
adanya keputusan segera yang wewenangnya ada pada Rapat Anggota.
(2) Rapat Anggota Luar Biasa dapat diselenggarakan atas kehendak
a. Pengurus
b. Pengawas
c. Atas permintaan tertulis minimal 50 % (lima puluh perseratus) dari jumlah anggota.
Pasal 12
(1) Pada dasarnya Rapat Anggota sah bila dihadiri lebih dari separuh dari Anggota.
(2) Jika Rapat Anggota tidak memenuhi ketentuan dalam ayat (1) di atas, maka
diadakan penundaan. Rapat Anggota ditunda untuk beberapa waktu selambat-lambatnya 7
(tujuh) hari dan bila Rapat ke dua tidak juga memenuhi syarat tersebut, maka Rapat
Anggota dapat dilaksanakan dan sah bila dihadiri 30 % (tiga puluh perseratus) dari jumlah
anggota koperasi.
Pasal 13
Pasal 14
Hari, tanggal, waktu dan tempat serta acara Rapat Anggota diberitahukan sekurang-
kurangnya 7 (tujuh) hari sebelumnya kepada Anggota.
Pasal 15
BAB VII
PENGURUS
Pasal 16
(1) Pengurus Koperasi dipilih dari dan oleh Anggota dalam Rapat Anggota
(2) Yang dapat dipilih menjadi Pengurus adalah Anggota yang memenuhi syarat-
syarat sebagai berikut :
a. Mempunyai sifat perilaku jujur dan baik di dalam maupun di luar Koperasi.
b. Mempunyai wawasan yang luas, pengetahuan serta keterampilan kerja yang baik.
Pasal 18
(2) Pengurus atas persetujuan Rapat Anggota dapat mengangkat Manager dan
Karyawan sebagai pengelola usaha Koperasi.
(3) Tugas Pokok masing-masing anggota Pengurus ditetapkan dalam Rapat
Pengurus.
Pasal 19
(1) Pengurus harus segera mengadakan catatan pada waktunya dalam Daftar Anggota
tentang masuk dan berhentinya Anggota.
(2) Pengurus harus segera mengadakan catatan pada waktunya tentang dimula dan
berhentinya jabatan Pengurus.
(3) Pengurus harus berusaha agar anggota mengetahui akibat pencatatan dalam Buku
Daftar Anggota.
(4) Setiap anggota Pengurus harus memberikan bantuan kepada Pengawas dan
Pemeriksa yang diberi tugas untuk itu guna melaksanakan tugasnya, dan ia diwajibkan
untuk memberikan keterangan yang diperlukan serta memperhatikan segala buku warkat,
persediaan barang, alat-alat perlengkapan/inventaris dan uang yang ada pada Koperasi.
(5) Tiap Anggota Pengurus harus berusaha agar pengawasan dan/atau pemeriksaan
sebagaimana tersebut dalam Pasal 24 ayat (5) tidak dihambat baik disengaja atau tidak
disengaja oleh anggota Pengurus, Manager maupun Karyawan.
Pasal 20
(1) Pengurus diwajibkan agar setiap kejadian penting dicatat sebagaimana mestinya.
(2) Pengurus wajib memberitahukan pada anggota tiap kejadian penting yang
mempengaruhi jalannya Koperasi.
Pasal 21
Pasal 22
(1) Pengurus menanggung kerugian yang diderita Koperasi sebagai akibat kelalaian
dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya.
(2) Jika kelalaian itu mengenai sesuatu yang termasuk pekerjaan beberapa orang
Anggota Pengurus, maka karena itu mereka bersama-sama menanggung kerugian tadi
untuk seluruhnya, akan tetapi Anggota Pengurus bebas dari tanggungannya jika ia dapat
membukti bahwa kerugian tadi bukan karena kesalahannya serta ia telah berusaha dengan
segera dan secukupnya untuk mencegah kelalaiannya tadi.
Pasal 23
Pasal 24
(1) Pengawas dipilih dari dan oleh Anggota dalam Rapat Anggota
(2) Pengawas bertanggungjawab kepada Rapat Anggota.
(3) Yang dapat dipilih menjadai Pengawas adalah Anggota yang memenuhi syarat-
sebagai berikut :
a. Mempunyai sifat dan perilaku yang baik, di dalam maupun di luar Koperasi
b. Mempunyai wawasan yang luas, pengetahuan serta keterampilan yang baik terutama
dibidang pengawasan.
Pasal 25
Pasal 26
Pasal 27
Pasal 28
(1) Untuk kepentingan Koperasi, Rapat Anggota dapat mengangkat Dewan Penasehat
(2) Rapat Anggota dapat mengangkat anggota atau orang bukan anggota yang
mempunyai keahlian sesuai dengan kepentingan Koperasi untuk menjadi Dewan Penasehat.
(3) Anggota Dewan Penasehat tidak menerima gaji, tetapi dapat diberikan uang jasa
atau honorarium sesuai dengan keputusan Rapat Anggota.
(4) Apabila Anggota Dewan Penasehat bukan anggota koperasi maka Anggota
Dewan Penasehattersebut tidak mempunyai hak suara dalam Rapat Anggota maupun Rapat
Pengurus.
(5) Dewan Penasehat dapat memberi saran atau pendapat kepada Pengurus untuk
kemajuan Koperasi baik diminta maupun tidak diminta.
BAB XI
PEMBUKUAN KOPERASI
Pasal 29
(1) Tahun Buku Koperasi mulai dari tanggal 1 Januari sampai dengan 31 Desember.
(2) Koperasi wajib menyelenggarakan pembukuan tentang badan usahanya.
(3) Koperasi wajib pada setiap tutup tahun buku mengadakan Laporan Keuangan
dalam bentuk Neraca dan perhitungan rugi/laba.
(4) Laporan keuangan dalam bentuk Neraca dan Perhitungan Rugi/Laba, Koperasi
tersebut wajib diaudit oleh Kantor Akuntan Publik atau Koperasi Jasa Audit.
BAB XII
KEADAAN KOPERASI TIDAK DIRAHASIAKAN
Pasal 30
Pada waktu kantor dibuka, maka Pengurus dapat memberi kesempatan kepada :
a. Setiap anggota untuk menelaah Akta Pendirian dan Akta Perubahan tanpa biaya,
dan untuk mendapatkan salinnya atau petikannya dengan membayar ongkos menyalin
seperlunya.
b. Setiap anggota dan Pejabat Instansi yang berwenang untuk menelaah buku,
catatan-catatan dan perhitungan keuangan serta laporan pemeriksaan tanpa biaya, dan untuk
mendapatkan salinnya atau petikannya dengan membayar ongkos menyalin seperlunya.
BAB XIII
MODAL BADAN USAHA KOPERASI
Pasal 31
(1) Modal Koperasi terdiri dari modal sendiri dan modal pinjaman.
(2) Modal sendiri dapat berasal dari :
a. Simpanan Pokok
b. Simpanan Wajib.
c. Simpanan Khusus
d. Dana Cadangan
e. Hibah
Pasal 32
Selain modal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31, Koperasi dapat pula melakukan
pemupukan modal yang berasal dari modal penyertaan.
BAB XIV
SIMPANAN ANGGOTA
Pasal 33
(1) Setiap Anggota harus menyimpan atas namanya pada Koperasi, Simpanan Pokok
sebesar Rp. 50.000 (lima puluh ribu rupiah)
(2) Uang Simpanan Pokok harus dibayarkan sekaligus, akan tetapi Pengurus dapat
mengijinkan anggota untuk membayar dalam sebanyak-banyaknya 4 (empat) kali angsuran
bulanan.
(3) Setiap anggota harus menyimpan atas namanya pada Koperasi, Simpanan Wajib
yang jumlahnya ditetapkan dalam Rapat Anggota.
(4) Setiap anggota digiatkan untuk menyimpan dalam bentuk/atau jenis lainnya atas
dasar keputusan Rapat Anggota.
(5) Pada waktu keanggotaan berakhir, Simpanan Pokok dan Simpanan Wajib
merupakan suatu tagihan atas Koperasi sebesar jumlahnya secara kumulatif, jika perlu
dikurangi dengan bagian tanggungan kerugian.
Pasal 34
(1) Uang Simpan Pokok dan Simpanan Wajib tidak dapat diminta kembali selama
Anggota belum berhenti sebagai Anggota
(2) Uang simpanan dalam bentuk atau jenis lainnya selain Simpanan Pokok dan
Simpanan Wajib dapat diminta kembali sesuai dengan Keputusan Rapat Anggota atau
menurut perjanjian.
Pasal 35
Apabila keanggotaan berakhir menurut Pasal 4 ayat (6), maka uang Simpanan Pokok dan
Simpanan Wajib setelah dipotong dengan bagian tanggungan kerugian yang ditetapkan,
dikembalikan kepada yang berhak dengan segera dan selambat-lambatnya dalam 1 (satu)
bulan kemudian.
BAB XV
SISA HASIL USAHA
Pasal 36
(1) Sisa Hasil Usaha Koperasi merupakan pendapatan yang diperoleh dalam 1 (satu)
tahun buku dikurangi dengan biaya penyusutan dan kewajiban-kewajiban lainnya termasuk
pajak dalam tahun buku yang bersangkutan.
(2) Sisa Hasil Usaha yang diperoleh dari usaha Koperasi dibagikan kepada Anggota
sebanding dengan jasa usaha yang dilakukan oleh masing-masing Anggota Koperasi setelah
dikurangi cadangan, dana pendidikan, dana pengurus, dana karyawan, dana pembangunan
daerah kerja dan dana sosial. Prosentase atas masing-masing dituangkan dalam Anggaran
Rumah Tangga Koperasi melalui keputusan Rapat Anggota.
BAB XVI
TANGGUNGAN ANGGOTA
Pasal 37
BAB VII
PERUBAHAN ANGGARAN DASAR
Pasal 38
(1) Perubahan Anggaran Dasar Koperasi dapat dilakukan apabila mempunyai alasan
yang kuat dan dibutuhkan oleh Anggota dalam rangka meningkatkan efesiensi usaha
Koperasi dan kepentingan Anggota
(2) Perubahan Anggaran Dasar Koperasi dapat dilakukan berdasarkan keputusan
Rapat Anggota dan tuangkan dalam Berita Acara Rapat Anggota Perubahan Anggaran
Dasar Koperasi
(3) Perubahan Anggaran Dasar Koperasi yang menyangkut perubahan bidang usaha
struktur permodalan, tanggungan Anggota, nama Koperasi, penggabungan atau pembagian
Koperasi perlu pengesahan dari Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah
Propinsi DKI Jakarta.
(4) Perubahan Anggaran dasar Koperasi yang tidak menyangkut ayat (3) tersebut
tidak perlu mendapatkan pengesahan dari Kepala Dinas Kopersi, Usaha Kecil dan
Menengah Propinsi DKI Jakartatetapi harus ditetapkan dengan keputusan Rapat Anggota.
(5) Keputusan Rapat Anggota tersebut ayat (4) wajib dilaporkan kepada Kepala
Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Propinsi DKI Jakarta oleh Pengurus Koperasi
paling lambat 1 (satu) bulan sejak Perubahan Anggaran Dasar dilakukan.
(6) Pengurus Koperasi dapat mengumumkan Perubahan Anggaran Dasar Koperasi
tersebut ayat (4) dalam media massa setempat paling lambat dalam jangka waktu 2 (dua)
bulan sejak perubahan dilakukan. Pengumuman tersebut dilakukan sekurang-kurangnya 2
(dua) kali dengan tenggang waktu selama paling kurang 45 (empat puluh lima) hari.
(7) Sahnya Quorum Rapat Perubahan Anggaran Dasar bilamana dihadiri sekurang-
kurangnya ¾ (tiga per empat) dari jumlah Anggota.
(8) Sahnya Keputusan Rapat Perubahan Anggaran Dasar bilamana disetujui
sekurang-kurangnya ¾ (tiga per empat) dari jumlah anggota yang hadir.
BAB XVIII
PEMBUBARAN DAN PENYELESAIAN
Pasal 39
Pasal 40
(1) Dengan memperhatikan Pasal 11 Anggaran Dasar ini, maka Rapat Anggota Luar
Biasa dapat mengambil keputusan untuk membubarkan Koperasi.
(2) Keputusan Pembubaran Koperasi dimaksud diberitahukan kepada kreditor.
(3) Selama pemberitahuan keputusan pembubaran Koperasi belum diterima
oleh Kreditor maka pembubaran Koperasi belum berlaku baginya.
Pasal 41
Pasal 42
Untuk kepentingan Kreditor dan para Anggota Koperasi, terhadap pembubaran Koperasi
dilakukan penyelesaian pembubaran yang selanjutnya disebut penyelesaian.
Pasal 43
Pasal 44
BAB XIX
PEMBINAAN
Pasal 45
BAB XX
SANKSI – SANKSI
Pasal 46
(1) Setiap Anggota yang melanggar Pasal 4 ayat (4) huruf a,b, dan c dilakukan
sanksi sebagai berikut :
a. Tidak membayar Simpanan Wajib dan simpanan lainnya sesuai dengan keputusan
Rapat Anggota, dikenakan sanksi secara bertahap dari peringatan pertama, kedua dan
ketiga, skorsing dan pemberhentian dengan tidak hormat.
b. Tidak berpartisipasi dalam kegiatan usaha selama satu tahun buku, dikenakan sanksi
secara bertahap mulai peringatan, skorsing dan pemberhentian dengan tidak hormat.
c. Tidak melaksanakan kewajiban dalam transaksi usaha, dikenakan sanksi secara
bertahap mulai dari peringatan, skorsing dan pemberhentian dengan tidak hormat.
(2) Rapat Anggota dapat memutuskan untuk memberhentikan Pengurus yang tidak
melaksanakan Pasal 18 ayat (1) dan (2), Pasal 19 dan Pasal 20 Anggaran Dasar ini.
(3) Rapat Anggota dapat memutuskan untuk memberhentikan Pengawas yang tidak
melaksanakan Pasal 24 ayat (5) Anggaran Dasar ini.
(4) Sanksi-sanksi tersebut dalam ayat (1), (2), dan (3) tidak menutup kemungkinan
adanya penuntutan oleh Kopearsi sesuai dengan hukum yang berlaku.
(5) Sanksi yang belum diatur dalam Anggaran Dasar ini akan diatur kemudian dalam
Anggaran Rumah Tangga.
BAB XXI
PENUTUP
Pasal 47
(1) Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar ini akan diatur lebih lanjut
dalam Anggaran Rumah Tangga dan Peraturan Khusus yang tidak boleh bertentangan
dengan Anggaran Dasar ini.
(2) KOPERASI NUSA BHAKTI ini didirikan pada tanggal Lima bulan November
tahun Dua Ribu Tiga di Jakarta oleh kami selaku Pendiri yang nama, alamat dan
pekerjaannya seperti tersebut dibawah ini :
PENDAHULUAN
Team Penyusun Anggaran Rumah Tangga dan peraturan khusus atas kuasa Rapat Anggota
tahunan tanggal 15 Juli 2004.
Nama :
1. Jombrik, SE, MM
2. Ir. Agus Sun Sugiharto, MT.
3. Ir. Herman Noer Rachman, ME
4. Ir. Yendi Esye
5. Trisno Upoyo, SE
6. Rahmadsyah Lubis, S.Pd.
7. Alfons B. Say, SE
8. Ios Suparjo, A.Md.
9. Agustiardi
10. Drs. Ardi Winata
BAB I
UMUM
Pasal 1
Pasal 2
Anggaran Rumah Tangga hanya dapat dirubah, ditambah atau dikurangi dengan ketentuan
rapat Anggota dengan memperhatikan pasal 1 ART ini.
BAB II
USAHA
Pasal 4
Sesuai dengan bunyi Akte Pendirian Koperasi Melati Darma Persada adalah koperasi
perdagangan dan jasa, dengan pengertian dapat melaksanakan usaha-usaha :
a. Menyelenggarakan Usaha Unit Simpan pinjam untuk anggota
b. Menyelenggarakan usaha dalam bidang kebutuhan primer dan sekunder untuk
anggota dan masyarakat yang meliputi :
1. Percetakan dan Potocopy
2. Jasa pemeliharaaan dan kebersihan
3. Jasa Angkutan
4. Jasa Telekomunikasi
5. Jasa-Boga
6. Perdagangan
7. Jasa Pelatihan dan pengembangan UKM dan Koperasi
8. Jasa Pemasaran
BAB III
KEANGGOTAAN
Pasal 5
(1) Yang dapat diterima menjadi anggota Koperasi Karyawan Melati Darma Persada
adalah Karyawan Akademik (Dosen tetap dan tidak tetap) dan Non Akademik Universitas
Darma Persada serta Karyawan Kopkar MDP.
(3) Anggota biasa adalah karyawan akademik dan non akademik tetap Universitas
Darma Persada
(4) Anggota luar biasa adalah anggota keluarga (istri/suami) dari anggota biasa,
Dosen tidak tetap Universitas Darma Persada, Karyawan Kopkar MDP, Karyawan tetap
akademik dan non akademik yang telah purnabakti.
(5) Anggota kehormatan adalah anggota luar biasa yang berjasa kepada koperasi
menurut penilaian pengurus koperasi.
Pasal 6
(3) Bila pengurus menolak permintaan menjadi anggota, pengurus koperasi akan
mengembalikan formulir pendaftaran disertai surat pengantar penolakan
Pasal 7
(2) Meminta berhenti atas permintaan sendiri secara tertulis, maka hak-haknya
sebagai anggota koperasi dikembalikan kecuali simpanan pokok.
BAB IV
HAK DAN KEWAJIBAN ANGGOTA
Pasal 8
Pasal 9
(1) Hak Anggota Biasa sesuai pasal 4 ayat 5 Anggaran Dasar Kopkar MDP
BAB VI
RAPAT-RAPAT
Pasal 10
Pasal 11
Rapat anggota sekurang-kurangnya terdiri dari Rapat Anggota Tahunan, rapat Pergantian
Pengurus dan Pengawas:
(1) Rapat Anggota Tahunan sebagaimana tercantum dalam Pasal 10 dan Pasal 24
Anggaran Dasar :
a. Diadakan selambat-lambatnya pada bulan Maret setiap tahun
b. Pengurus mempersiapkan laporan semua kegiatan tahunan koperasi
c. Pengurus menyampaikan laporan keuangan dan pertanggung jawaban, rancangan
rencana kerja dan rancangan rencana anggaran pendapatan dan belanja Koperasi Karyawan
Melati Darma Persada, kepada para anggota selambat-lambatnya 2 (dua) minggu sebelum
rapat tahunan diadakan.
d. Pengawas memberikan laporan kegiatan pengawasan tahunan kepada anggota
selambat-lambatnya 2 (dua) minggu sebelum rapat tahunan diadakan
e. Agenda rapat tahunan membahas dan mengesahkan antara lain : laporan
pertanggung jawaban, rancangan rencana kerja, pengesahan Anggaran pendapatan belanja
dan ART.
(2). Rapat anggota tahunan diadakan oleh pengurus dan dipimpin oleh Ketua, tetapi
Ketua dapat menunjuk anggota pengurus lain untuk memimpin rapat.
(3). Rapat Pergantian Pengurus dan Pengawas sebagaimana tercantum dalam pasal 16
dan Pasal 24 Anggaran Dasar :
a. Diadakan selambat-lambatnya bulan Maret setiap 3 tahun
b. Pengurus mempersiapkan laporan semua kegiatan 3 tahunan
c. Pengurus telah mengirim berkas laporan keuangan dan pertanggung jawaban tahun
sebelumnya, dan rekomendasi pengembangan Koperasi, kepada para anggota 2 minggu
sebelum rapat tahunan diadakan.
d. Pengawas memberikan laporan kegiatan pengawasan tahun sebelumnya dan
rekomendasi pengawasan, kepada anggota 2 minggu sebelum rapat tahunan diadakan.
(4). Rapat pergantian Pengurus dan Pengawas diadakan oleh pengurus dan dipimpin oleh
salah satu anggota yang dianggap mampu dan disetujui oleh rapat anggota.
Pasal 12
Rapat Anggota Luar Biasa sebagaimana tercantum dalam pasal 11 Anggaran Dasar Kopkar
MDP diselenggarakan apabila :
a. Ketua Pengurus mengundurkan diri atau berhalangan tetap
b. Pengurus koperasi dinilai menyimpang dari Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga Koperasi Karyawan Melati Darma Persada.
c. Koperasi tidak berjalan sebagaimana mestinya
d. Hal-hal lain yang berhubungan dengan keberadaan Universitas Darma Persada
dimana Koperasi Karyawan Melati Darma Persada berada
Pasal 13
Rapat Perwakilan adalah rapat Anggota yang diselenggarakan dengan cara perwakilan.
(1) Perwakilan didasarkan atas unit-unit kerja yang ada dilingkungan Universitas
Darma Persada
(2) Jumlah wakil dari setiap unit ditentukan secara proporsional, dengan rasio 1 : 15
(3) Proporsi wakil sebagaimana ayat (2) dalam pasal ini, harus mewakili semua
golongan/kepangkatan.
(4) Jumlah wakil dari masing-masing unit sekurang-kurangnya 1 orang apabila ratio
1 : 15 tidak tercapai
(5) Anggota perwakilan dari unit tidak bersifat tetap
(6) Wakil dari masing-masing unit harus mendapatkan pernyataan tertulis minimal ¾
(tiga per empat) jumlah anggota yang ada di unit yang bersangkutan.
Pasal 14
(2) Rapat perwakilan sebagaimana ayat 1 pasal ini dianggap sah apabila dihadiri
seluruh anggota perwakilan
(3) Keputusan yang diambil dalam rapat sebagaimana ayat 1 pasal ini, memiliki
kekuatan hukum yang sama dengan rapat anggota.
(5) Rapat perwakilan sebagaimana ayat 4 pasal ini dianggap sah apabila dihadiri
sekurang-kurangnya ¾ dari jumlah perwakilan.
Pasal 15
(1) Rapat Pengurus adalah rapat yang dilakukan oleh Pengurus dan diselenggarakan
sekurang-kurangnya satu kali dalam 3 bulan.
Pasal 16
(1) Setiap rapat harus melalui undangan tertulis selambat-lambatnya 6 hari sebelum
rapat
(2) Setiap peserta rapat wajib mengisi daftar hadir yang disediakan
(3) Setiap rapat harus dibuatkan risalah rapat
Pasal 17
(1) Keputusan rapat diambil sesuai dengan pasal 12 ayat 2 anggaran dasar dan pasal
15 anggaran dasar
(2) Apabila ayat 1 pasal ini tidak terpenuhi maka keputusan rapat diambil melalui
pemungutan suara dengan cara tertutup untuk keputusan yang menyangkut orang dan
terbuka untuk keputusan lainnya.
BAB VI
PENGURUS
Pasal 18
Pasal 19
Pasal 20
(1) Ketua pengurus koperasi dapat dipilih kembali sebanyak-banyaknya 2 kali atau 2
periode
BAB VII
PENGELOLAAN KOPERASI
Pasal 21
(2) Persyaratan dan kriteria manajer dan karyawan koperasi ditetapkan melalui rapat
pengurus dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Sesuai Pasal 27 ayat 6
b. Untuk Manajer pendidikan terakhir sekurang-kurangnya S1
c. Umur maksimum 50 tahun
d. Pengalaman kerja sekurang-kurangnya 2 tahun
BAB VIII
PENGAWAS
Pasal 22
BAB IX
DEWAN PENASEHAT
Pasal 23
BAB X
PEMBUKUAN KOPERASI
Pasal 24
(1) Disusun berdasarkan laporan pembukuan dari unit-unit usaha koperasi yang ada
dengan mengacu kepada standar yang lazim (PSAK27)
(2) Pemeriksaan laporan keuangan dalam bentuk Neraca dan Perhitungan Lab/Rugi
Koperasi Karyawan Koperasi Melati Darma Persada ditambah laporan lainnya yang
dibutuhkan dilakukan oleh Badan Pengawas.
(3) Perlu tidaknya laporan keuangan diaudit oleh akuntan publik atau koperasi jasa
audit sepenuhnya atas pertimbangan badan pengawas Koperasi Karyawan Melati Darma
Persada.
BAB XI
MODAL BADAN USAHA KOPERASI
Pasal 25
Yang dimaksud dengan modal penyertaan dalam pasal 32 Anggaran Dasar Koperasi
Karyawan Melati Darma Persada adalah modal yang berasal dari pihak luar dalam bentuk
kerjasama bagi hasil yang tidak mengikat.
BAB XII
SIMPANAN ANGGOTA
Pasal 26
(2) Apabila anggota berhenti dan masih memiliki kewajiban yang harus dipenuhi, maka
jumlah simpanannya tidak dapat diambil bila jumlahnya lebih kecil dari kwajiban yang
harus dipenuhinya.
(3) Apabila setelah dipotong jumlah simpanannya ternyata belum mencukupi, maka
kekurangan tersebut wajib dilunasi oleh anggota yang bersangkutan
(4) Apabila jumlah simpanan lebih besar dari jumlah kewajibannya, maka yang
dapat dikembalikan adalah selisihnya saja
BAB XIII
SISA HASIL USAHA
Pasal 27
(3) Pembagian SHU pada anggota didasarkan pada proporsi sebagai berikut :
a. Hak atas simpanan wajib dan pokok sebesar 85 %
b. Hak atas simpanan sukarela sebesar 10 %
c. Hak atas keuntungan usaha sebesar 5%
(4) Pembagian SHU dari penghasilan bersih koperasi dibagikan dengan komposisi
sebagai berikut :
a. Dibagikan kepada anggota = 70 %
b. Dana pengembangan/pendidikan = 9 %
c. Dana Cadangan = 7,5 %
d. Dana Pengurus, Pengawas dan Penasehat = 10 %
e. Dana Pengembangan Daerah = 1 %
f. Dana Sosial = 2,5 %
---------------
100 %
(5) Yang dimaksud dengan uang cadangan yaitu dana SHU yang tidak dibagikan tetapi
dimasukan sebagai modal usaha
BAB XIV
PEMBUBARAN DAN PENYELESAIAN
Pasal 28
Pembubaran Koperasi Melati Darma Persada sesuai dengan Pasal 39 poin (a) Anggaran
Dasar apabila disetujui sekurang-kurangnya oleh ¾ dari jumlah anggota.
BAB XV
SANKSI-SANKSI
Pasal 29
Sanksi-sanksi seperti tercantum dalam Pasal 46 ayat 1 Anggaran Dasar dilaksanakan secara
bertahap berupa :
a. Pemberian peringatan dilakukan secara tertulis
b. Apabila peringatan tidak diindahkan maka dilanjutkan dalam bentuk skorsing,
yaitu penghentian untuk sementara hak-haknya sebagai anggota
c. Anggota dan Pengurus dapat diberhentikan tanpa memberikan peringatan dan
skorsing, apabila terbukti melakukan pelanggaran-pelanggaran yang dinilai sangat berat.
BAB XVI
PERATURAN KHUSUS
Pasal 30
Hal-hal yang belum atau belum cukup diatur di dalam Anggaran Rumah Tangga ini diatur
lebih lanjut dengan peraturan khusus.
Demikian Anggaran Rumah Tangga ini dibuat di Jakarta, pada tanggal 31 bulan Juli ,
tahun 2004 dan mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.