“PINUS MANDIRI”
Telp/HP : 082187879777
AKTE PENDIRIAN KOPERASI SERBA USAHA
“PINUS MANDIRI”
(3) N a m a : Elvi
Nomor KTP : 7315026010770002
Pekerjaan : Petani
Alamat : Jalan Poros Rantekatoan Desa Osango Kec. Mamasa Kab.
Mamasa Provinsi Sulawesi Barat
Atas kuasa Rapat Pendirian Koperasi yang diselenggarakan pada hari Sabtu
tanggal enam bulan Mei tahun Dua Ribu Dua Puluh Tiga, ditunjuk 3 (Tiga) orang
Pendiri selaku kuasa Pendiri dan sekaligus untuk pertama kalinya sebagai Pengurus dan
menyatakan mendirikan Koperasi Serba Usaha Pinus Mandiri serta menandatangani
Anggaran Dasar Koperasi yang isinya sebagai berikut:
ANGGARAN DASAR
KOPERASI SERBA USAHA ”PINUS MANDIRI”
BAB I
NAMA, TEMPAT KEDUDUKAN, WILAYAH USAHA
DAN JANGKA WAKTU
Pasal 1
(1) Koperasi ini adalah Koperasi Primer yang bernama “KOPERASI SERBA
USAHA PINUS MANDIRI” yang disingkat dengan KPM dan selanjutnya di
dalam Anggaran Dasar ini cukup disebut Koperasi.
(2) Koperasi ini berkedudukan di Jalan Poros Rantekatoan Desa Osango Kecamatan
Mamasa, Kabupaten Mamasa, Provinsi Sulawesi Barat.
(3) Daerah kerja Koperasi meliputi seluruh wilayah Negara Republik Indonesia dan
dapat mendirikan serta membuka kantor cabang, kantor cabang pembantu atau
perwakilan didalam negeri maupun di negara lain sesuai dengan kebutuhan dan
kemampuan atas keputusan Rapat Anggota.
(4) Koperasi didirikan dalam jangka waktu yang tidak terbatas selama dinilai layak
sesuai dengan tujuannya.
BAB II
LANDASAN, AZAS DAN PRINSIP
Pasal 2
BAB III
MAKSUD DAN TUJUAN
Pasal 3
(1) Bidang Usaha Koperasi adalah usaha yang berkaitan dengan kepentingan
ekonomi anggota untuk meningkatkan usaha dan kesejahteraan anggota.
(2) Untuk menjalankan fungsi, peran dan upaya untuk mencapai tujuan, maka
Koperasi menyelenggarakan usaha sebagai berikut:
a. Usaha Pokok yaitu usaha Penjualan Getah Pinus.
b. Usaha Tambahan yaitu:
- Usaha Penjualan Barang Kebutuhan Pokok.
- Usaha Penjualan Plastik Bekas.
- Usaha Penyewaan Kursi.
- Usaha Simpan Pinjam.
Pasal 5
BAB V
RAPAT ANGGOTA
Pasal 6
Kekuasaan Rapat Anggota
(1) Pada dasarnya Rapat Anggota sah dilaksanakan apabila dihadiri lebih dari
separuh (50%+1) dari jumlah anggota Koperasi
(2) Keputusan Rapat Anggota dinyatakan sah ika disetujui oleh setengah ditambah
satu anggota yang hadir.
(3) Jika Rapat Anggota tidak dapat berlangsung karena tidak memenuhi ketentuan
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) pasal ini, maka dapat ditunda paling lama 7
(tujuh) hari, dan bila pada rapat kedua tetap tidak tercapai syarat tersebut, maka
berlaku syarat- syarat seperti rapat dalam keadaan luar biasa.
(4) Rapat Anggota untuk merubah Anggaran Dasar harus dihadiri oleh sekurang-
kurangnya 60% dari jumlah anggota Koperasi. Keputusannya perubahan
Anggaran Dasar harus disetujui oleh sekurang-kurangnya 60% dari jumlah
anggota yang hadir.
(5) Jika perubahan Anggaran Dasar harus diadakan sehubungan dengan ketentuan
Undang- Undang atau peraturan-peraturan lainnya, maka Rapat Anggota
Perubahan Anggaran Dasar sah bila dihadiri oleh sesuai persyaratan dalam ayat
(1) di atas.
(6) Untuk membubarkan Koperasi harus diadakan Rapat Anggota yang dihadiri oleh
sekurang- kurangnya 75% dari jumlah anggota Koperasi, sedangkan keputusannya
harus disetujui oleh sekurang-kurangnya 75% dari jumlah anggota yang hadir.
Pasal 8
Pengambilan Keputusan
(1) Keputusan Rapat Anggota diambil berdasarkan cara musyawarah untuk mencapai
mufakat.
(2) Apabila tidak diperoleh keputusan dengan cara musyawarah, maka pengambilan
keputusan dilakukan berdasarkan suara terbanyak dari anggota yang hadir.
(3) Dalam hal dilakukan pemungutan suara, maka setiap anggota yang hadir
mempunyai satu suara dalam Rapat Anggota.
(4) Anggota tidak dapat mewakilkan hak suaranya kepada siapapun di dalam Rapat
Anggota, kecuali Rapat Anggota dilakukan dengan sistem perwakilan sesuai
ketentuan Anggaran Rumah Tangga dan/atau Peraturan Khusus.
(5) Segala keputusan Rapat Anggota dicatat dalam sebuah daftar berita acara dan
ditandatangani oleh Ketua dan salah satu Pengurus Koperasi lainnya.
Pasal 9
Rapat Anggota Luar Biasa
BAB VI
PENGURUS
Pasal 10
(1) Pengurus Koperasi dipilih dari dan oleh anggota Koperasi dalam Rapat Anggota.
(2) Yang dapat dipilih menjadi Pengurus ialah anggota yang memenuhi syarat -
syarat sebagai berikut:
a. Terdaftar sebagai anggota koperasi.
b. Memiliki integritas dan komitmen politik untuk mewujudkan tujuan koperasi.
c. Mempunyai keterampilan kerja dan wawasan usaha serta semangat
keirausahaan.
d. Aktif sebagai anggota Koperasi.
e. Memiliki jiwa kepemimpinan dan kejujuran.
f. Tidak pernah melakukan tindak pidana.
g. Tidak mempunyai usaha yang menyaingi atau merugikan usaha Koperasi.
Pasal 11
(1) Untuk pertama kali susunan dan nama Pengurus dicantumkan sebagai nama yang
diberi kuasa oleh Rapat Pendiri Koperasi untuk menandatangani Anggaran Dasar
Koperasi yang terdiri dari 3 (tiga) orang dengan formasi dan struktur sebagai
berikut:
a. Ketua
b. Sekretaris
c. Bendahara
(1)
(2)
(3)
(1)
(2) Pengurus dipilih untuk masa jabatan 5 (lima) tahun dan dapat dipilih kembali untuk
satu kali periode.
(3) Apabila dalam masa jabatannya salah satu dari Pengurus berhenti, maka Rapat
bersama Pengurus dan Pengawas dapat mengangkat penggantinya, dan harus
mendapatkan persetujuan dalam Rapat Anggota berikutnya.
(4) Jika dipandang perlu dan Rapat Anggota memutuskan, maka pemilihan Pengurus
dapat diselenggarakan dalam masa jabatan Pengurus yang ditetapkan sesuai
ketentuan Anggaran Rumah Tangga.
(5)
(6)
(7)
(8) Seseorang yang telah terpilih menjadi Pengurus Koperasi harus melepaskan
jabatannya sebagai Pengawas, Karyawan Koperasi, atau Pengurus Koperasi lain,
kecuali untuk Koperasi tingkat sekunder. Pengecualian dari ketentuan ini hanya
dilakukan atas persetujuan Rapat Anggota.
(9) Sebelum memangku jabatannya, Pengurus harus mengikrarkan sumpah atau janji
jabatan di hadapan Rapat Anggota. Naskah sumpah atau Janji Pengurus diatur
dalam Anggaran Rumah Tangga dan/atau Peraturan Khusus.
(10) Untuk mewakili Koperasi terhadap kepentingan kepada pihak luar maka yang
berlaku sebagai Pengurus hanyalah mereka yang dicatat dalam Buku Daftar
Pengurus Koperasi.
Pasal 12
Rapat Anggota dapat memberhentikan Pengurus setiap waktu apabila terbukti bahwa
Pengurus:
a. Melakukan kecurangan yang merugikan Koperasi.
b. Tidak mentaati ketentuan Undang-undangan tentang perkoperasian serta
peraturan lainnya yang berlaku, Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
Koperasi.
c. Bersikap maupun bertindak yang dapat menimbulkan pertentangan dalam usaha
dan gerakan Koperasi.
d. Tidak menunjukkan loyalitas kepada pada Koperasi.
e. Tidak mampu melaksanakan tugasnya sesuai dengan program kerja yang telah
diputuskan Rapat Anggota.
f. Melakukan tindakan kriminal yang merugikan Koperasi.
Pasal 13
(1) Dalam hal Pengurus meminjam dana dari pihak lain, maka diperlukan persetujuan
dari Rapat Anggota.
(2) Dalam hal Pengurus mengalihkan atau menjadikan jaminan hutang seluruh atau
sebagian kekayaan Koperasi, maka diperlukan persetujuan dari Rapat Anggota.
(3) Dalam hal Pengurus / Koperasi mengalihkan atau menjadikan jaminan hutang
seluruh atau sebagian kekayaan Koperasi, maka prioritas harus disampaikan,
ditawarkan kepada Pihak Ketiga ( Mitra ). Dan segala bentuk kerjasama dengan
Pihak lain harus dengan persetujuan Rapat Anggota.
Pasal 15
BAB VII
PENGAWAS
Pasal 16
(1) Pengawas Koperasi dipilih dari dan oleh anggota Koperasi dalam Rapat Anggota.
(2) Yang dapat dipilih menjadi Pengawas adalah anggota yang memenuhi syarat-
syarat sebagaimana diatur dalam Anggaran Rumah Tangga dan/atau Peraturan
Khusus.
(3) Pengawas berjumlah 5 (lima) orang yang terdiri dari 1 (satu) orang ketua dan 4
(empat) orang anggota.
(4) Pengawas dipilih untuk masa jabatan 4 (empat) tahun dan dapat dipilih kembali
hanya untuk satu periode berikutnya.
(5) Seseorang yang telah terpilih menjadi Pengawas Koperasi harus melepaskan
jabatannya sebagai Pengurus, Karyawan Koperasi, atau Pengurus Koperasi lain.
(6) Sebelum memangku jabatannya, Pengawas harus mengikrarkan sumpah atau janji
jabatan di hadapan Rapat Anggota.
(7) Naskah sumpah dan janji Pengawas tersebut diatur dalam Anggaran Rumah
Tangga dan/atau Peraturan Khusus.
(8) Terhadap pihak ketiga, maka yang berlaku sebagai Pengawas hanyalah
mereka yang dicatat dalam Buku Daftar Pengawas.
(9) Rapat Anggota dapat memberhentikan Pengawas setiap waktu bila terbukti
tugas tidak dijalankan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar.
Pasal 17
Rapat Anggota dapat memberhentikan Pengawas setiap waktu bila terbukti bahwa
Pengawas:
(1) Tidak mentaati ketentuan Undang-undang tentang perkoperasian serta peraturan
lainnya yang berlaku, Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Koperasi.
(2) Tidak menunjukkan loyalitas kepada pada Koperasi.
(3) Tidak mampu melaksanakan tugasnya sesuai dengan program kerja yang telah
diputuskan Rapat Anggota.
(4) Melakukan tindak pidana yang merugikan Koperasi.
Pasal 19
BAB VIII
PENASEHAT
Pasal 19
BAB IX
BIMBINGAN DAN PEMBINAAN
Pasal 20
(1) Koperasi berada dalam bimbingan dan pembinaan Kantor Pemerintah yang
berhubungan dengan Perkoperasian.
(2) Karena Koperasi ini melakukan kegiatan usaha penunjang, maka dalam aspek
teknis pengelolaan usahanya Koperasi berada dalam bimbingan dan pembinaan
Kantor Pemerintah yang berhubungan dengan usahanya.
(3) Bimbingan dan pembinaan oleh instansi terkait lainnya dilakukan sesuai dengan
wewenang dan keperluan dalam wilayah kegiatan usaha.
(4) Koperasi dapat juga menerima bimbingan dan pembinaan dari Pihak Ketiga
(Mitra) sesuai dengan keperluan terutama untuk meningkatkan ketrampilan dalam
pengelolaan Perkoperasian.
BAB X
KEANGGOTAAN
Pasal 21
(1) Anggota Koperasi adalah pemilik dan sekaligus pengguna jasa Koperasi.
(2) Yang dapat diterima menjadi anggota Koperasi adalah Warga Negara Republik
Indonesia yang memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
a. Warga Negara Indonesia.
b. Mempunyai kemampuan penuh untuk melakukan tindakan hukum.
c. Telah menyatakan secara tertulis kesanggupan untuk menyetujui dan mematuhi
isi Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta Peraturan Khusus dan
segala peraturan dan ketentuan-ketentuan lainnya yang berlaku dalam Koperasi.
d. Membayar Simpanan Pokok sebesar Rp.1.000.000,- (satu juta rupiah), Simpanan
Wajib setiap bulan sebesar Rp.50.000,- (lima puluh ribu rupiah) dan Simpanan
Sukarela.
Pasal 22
Pasal 23
(1) Keanggotaan Koperasi sah jika telah melunasi kewajiban Simpanan Pokok dan
Simpanan Wajib, tercatat serta membubuhi cap ibu jari dan/atau tanda tangan
yang dibuktikan hanya dalam Buku Daftar Anggota Koperasi.
(2) Keanggotaan Koperasi tidak dapat dipindah-tangankan kepada siapapun dan
dengan cara apapun.
Pasal 24
(1) Keanggotaan Koperasi berakhir bilamana anggota:
a. Meninggal dunia, dan segala haknya langsung beralih kepada ahli waris yang
telah ditunjuk.
b. Meminta berhenti atas kehendak sendiri.
c. Diberhentikan oleh Pengurus karena tidak lagi memenuhi syarat keanggotaan
dan/atau melanggar ketentuan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga,
Peraturan Khusus dan Peraturan Lainnya yang berlaku dalam Koperasi.
d. Diberhentikan oleh Pengurus karena tidak mengindahkan kewajiban sebagai
anggota terutama dalam hal keuangan atau karena berbuat sesuatu yang
merugikan Koperasi.
(2) Berakhirnya status keanggotaan mulai berlaku atas pemberitahuan secara
tertulis oleh Pengurus dan hanya dapat dibuktikan dengan catatan dalam Buku
Daftar Anggota.
(3) Pengurus menyampaikan kepada Rapat Anggota berikutnya mengenai
penerimaan dan pemberhentian anggota.
(4) Anggota yang diberhentikan oleh Pengurus dapat meminta
pertimbangan untuk pembatalan pemberhentian dalam Rapat Anggota.
(5) Proses dan prosedur berhentinya keanggotaan diatur lebih lanjut di dalam
Anggaran Rumah Tangga dan/atau Peraturan Khusus.
BAB XI
KEWAJIBAN DAN HAK ANGGOTA
Pasal 25
Pasal 26
(1) Pengurus dapat mengangkat Pengelola Usaha Koperasi yang diberi wewenang
dan kuasa untuk mengelola usaha Koperasi.
(2) Pengelola Usaha Koperasi dapat berupa Manager Usaha dan/atau Karyawan.
(3) Rencana pengangkatan Pengelola Usaha Koperasi harus diajukan oleh Pengurus
kepada Rapat Anggota untuk mendapatkan persetujuan.
(4) Pengangkatan personalia Pengelola Usaha Koperasi yang diajukan oleh Pengurus
kepada Rapat Anggota tidak harus berasal dari Anggota Koperasi, tetapi harus
didasarkan kepada keahlian dan keterampilan yang dibutuhkan oleh usaha
Koperasi.
(5) Pengelola Usaha Koperasi bertanggungjawab kepada Pengurus.
(6) Pengelola Usaha Koperasi menyatakan kesanggupan secara tertulis untuk
mematuhi ketentuan-ketentuan yang ditetapkan Koperasi.
(7) Tatacara penerimaan, uraian tugas, tanggung jawab dan hak Pengelola Usaha
Koperasi diatur dalam Peraturan Khusus dan/atau dalam kontrak kerja.
(8) Pengelolaan Usaha Koperasi oleh Pengelola tidak mengurangi tanggungjawab
Pengurus sebagai mana diatur dalam Anggaran Dasar.
BAB XIII
M O D A L
Pasal 28
(1) Modal Koperasi berasal dari modal sendiri, modal pinjaman dan modal
penyertaan.
(2) Modal sendiri dapat berasal dari:
a. Simpanan Pokok.
b. Simpanan Wajib.
c. Dana cadangan.
d. Hibah.
(1)
(2)
(3) Modal pinjaman dapat berasal dari:
a. Anggota.
b. Koperasi lainnya dan/atau anggotanya.
c. Bank dan lembaga keuangan lainnya.
d. Penerbitan obligasi dan surat utang lainnya.
e. Sumber lain yang sah.
(3)
(4) Modal penyertaan berasal dari Anggota / Pihak Ketiga dan Pemerintah.
(5) Modal Koperasi yang berasal dari Pihak Kedua / Ketiga sebagai hibah/donasi
merupakan bagian dari simpanan khusus anggota yang dipergunakan untuk
pengembangan usaha koperasi tidak dapat dibagikan dalam jangka waktu 15
(limabelas ) tahun tetapi sebagai modal koperasi.
Pasal 29
(1) Setiap anggota harus membayar Simpanan Pokok dan dapat diangsur sebanyak 4
(empat) kali dalam waktu 4 (empat) bulan.
(2) Setiap anggota diwajibkan untuk membayar Simpanan Wajib yang besarnya
ditetapkan dalam Anggaran Rumah Tangga atau Peraturan Khusus.
(3) Uang Simpanan Pokok dan Simpanan Wajib tidak dapat diambil selama menjadi
anggota.
(4) Setiap anggota dapat menyimpan dalam bentuk Simpanan Sukarela atau
Simpanan Lainnya yang ketentuannya ditetapkan dalam Anggaran Rumah
Tangga / Peraturan khusus.
Pasal 30
(1) Dalam hal anggota berhenti karena meninggal dunia, Uang Simpanan Pokok dan
Simpanan Wajib serta simpanan Lainnya akan dikembalikan kepada Ahliwaris
yang berhak selambat- lambatnya 3 (tiga) bulan sejak meninggalnya anggota
tersebut.
(2) Dalam hal anggota berhenti karena kehendak sendiri atau diberhentikan oleh
Pengurus, Simpanan Pokok, Simpanan Wajib serta Simpanan Lainnya
dikembalikan kepada bekas anggota selambat-lambatnya dalam waktu 3 (tiga)
bulan setelah berhenti atau diberhentikan.
BAB XV
SISA HASIL USAHA (SHU)
Pasal 31
(1) Sisa Hasil Usaha (SHU) Koperasi merupakan pendapatan Koperasi yang
diperoleh dalam 1 (satu) tahun buku dikurangi dengan biaya operasional dan
pajak penghasilan badan dalam tahun buku yang bersangkutan.
(2) Sisa Hasil Usaha yang diperoleh dibagikan untuk:
a. Dana cadangan Koperasi.
b. Dana anggota Koperasi.
c. Dana pendidikan Koperasi.
d. Dana Pengurus dan Pengawas Koperasi.
e. Dana Karyawan Koperasi.
f. Dana sosial.
(3) Pembagian dan prosentase sebagaimana dimaksud ayat (2) ditentukan dan
diputuskan sesuai dengan keputusan Rapat Anggota.
(4) Dana Sisa Hasil Usaha untuk anggota diperoleh dari:
a. Kegiatan usaha pokok.
b. Kegiatan usaha penunjang atau pengembangan usaha.
Pasal 32
Bagian Sisa Hasil Usaha untuk anggota dapat diberikan secara langsung atau
dimasukan dalam simpanan atau tabungan anggota yang bersangkutan sesuai dengan
keputusan Rapat Anggota.
BAB XVI
PEMBUKUAN KOPERASI
Pasal 33
(1) Tahun buku Koperasi adalah tahun kalender yang dimulai 1 Januari dan berakhir
31 Desember pada tahun yang sama.
(2) Koperasi wajib menyelenggarakan pembukuan sesuai dengan prinsip Akuntansi
Indonesia dan Standar Khusus Akuntansi Koperasi.
BAB XVII
KERUGIAN DAN TANGGUNGAN ANGGOTA
Pasal 34
(1) Kerugian yang diderita Koperasi dalam tahun berjalan yang bukan diakibatkan
oleh Pengurus, Pengawas dan Karyawan Koperasi dan/atau bukan karena
kelalaian seseorang lainnya, maka kerugian tersebut dibebankan pada dana
cadangan.
(2) Jika saldo dana cadangan tidak dapat menutup kerugian yang terjadi, maka
kerugian yang tersisa ditutup dengan Sisa Hasil Usaha tahun-tahun berikutnya.
(3) Kerugian Koperasi yang diakibatkan oleh Pengurus, Pengawas dan Karyawan
Koperasi menjadi tanggungan dari masing-masing yang bersangkutan.
(4) Bilamana terjadi kerugian yang disebabkan karena kelalaian seseorang, baik
disengaja ataupun tidak sengaja, maka kerugian tersebut menjadi tanggungan
yang bersangkutan.
(5) Pengurus dan/atau Pengawas Koperasi wajib menindaklanjuti secara hukum
terhadap oknum Pengurus, Pengawas dan Karyawan Koperasi dan/atau seseorang
lainnya yang telah mengakibatkan timbulnya kerugian tersebut.
Pasal 35
Pasal 37
(1) Penyelesaian dilakukan oleh penyelesai pembubaran yang selanjutnya disebut
Tim Penyelesai.
(2) Untuk penyelesaian berdasarkan keputusan Rapat Anggota, Tim Penyelesai
ditunjuk oleh Rapat Anggota dan bertanggungjawab kepada kuasa Rapat
Anggota.
(3) Untuk penyelesaian berdasarkan keputusan Pemerintah, Tim penyelesai ditunjuk
oleh Pemerintah dan bertanggungjawab kepada Pemerintah.
(4) Selama dalam proses penyelesaian, Koperasi tetap ada dengan sebutan
“Koperasi dalam Penyelesaian”.
Pasal 38
BAB XIX
S A N K S I
Pasal 39
Pasal 40
(1) Denda yang diperoleh atas pengenaan sanksi kepada pelanggar harus dibukukan
sebagai dana cadangan Koperasi.
(2) Rincian dari ketentuan sanksi diatur dalam Anggaran Rumah Tangga dan/atau
Peraturan Khusus.
Pasal 41
(1) Apabila Pengurus, Pengawas, Anggota dan karyawan Koperasi melakukan atau
membantu orang lain melakukan tindak pidana sehingga mengakibatkan kerugian
terhadap Koperasi, maka anggota Koperasi dapat membentuk tim khusus untuk
menempuh proses hukum, kecuali hal tersebut dapat diselesaikan melalui proses
internal Koperasi secara terbuka.
(2) Apabila proses dimaksud ditempuh, maka harus dipertanggungjawabkan kepada
Rapat Anggota berikutnya.
BAB XX
PERUBAHAN ANGGARAN DASAR
Pasal 42
BAB XXI
ANGGARAN RUMAH TANGGA DAN PERATURAN KHUSUS
Pasal 43
(1) Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar ini diatur lebih lanjut dalam
Anggaran Rumah Tangga dan/atau dalam Peraturan Khusus.
(2) Rapat Anggota menetapkan Anggaran Rumah Tangga dan Peraturan Khusus,
yang memuat ketentuan-ketentuan pelaksanaan dari Anggaran Dasar yang
materinya tidak boleh bertentangan dengan Anggaran Dasar ini.
BAB XXII
Pasal 44
UMUR
NO NAMA (Thn) PEKERJAAN ALAMAT
1 Herry Arruanpitu PNS Rantekatoan
2 Dominggus Petani Rantekatoan
3 Obed Petani Tawalian
4 Siska Petani Rantekatoan
5 Elvi Petani Rantekatoan
6 Lisayanti Petani Rantekatoan
7 Daniel Petani Rantekatoan
8 Derianto Petani Rantekatoan
9 Sahira Fara Wiraswasta Rantekatoan
10 Charles PNS Tawalian
11 Julianto Tonapa Wiraswasta Tawalian
12 Melky Petani Rantekatoan
13 Daud Rimbe Wiraswasta Rantekatoan
14 Aldipar Petani Tawalian
15 Adrian Petani Tawalian
16 Ritwan Wisan Petani Tawalian
17 Jepri Wiliam Petani Tawalian
18 Rifki Petani Tawalian
19 Erwin Petani Tawalian
20 Arodi Atnesar Petani Tawalian
21 Sandi Nata Petani Tawalian
BAB XXIII
P E N U T U P
Pasal 45
(1) Angaran Dasar ini disahkan oleh Rapat Pendirian Koperasi pada hari Sabtu
tanggal enam bulan May tahun dua ribu dua puluh tiga.
(2) Penetapan pemberlakuan dan penandatanganan Anggaran Dasar “ KOPERASI
SERBA USAHA PINUS MANDIRI” ini diberi kuasa penuh oleh Rapat Pendirian
Koperasi kepada Pengurus Koperasi.