Anda di halaman 1dari 21

KOPERASI SERBA USAHA (KSU)

MALOGA

ANGGARAN DASAR
DAN
ANGGARAN RUMAH TANGGA

DESA LARA
KECAMATAN BAEBUNTA SELATAN
KABUPATEN LUWU UTARA
SULAWESI SELATAN
ANGGARAN DASAR
BAB I
NAMA, TEMPAT KEDUDUKAN DAN JANGKA WAKTU

Pasal 1

(1) Badan Usaha Koperasi ini bernama KOPERASI SERBA USAHA MALOGA disingkat dengan
nama KSU MALOGA. Yang selanjutnya dalam Anggaran Dasar disebut Koperasi
(2) Koperasi berkedudukan di :
Desa : Lara
Kecamatan : Baebunta Selatan
Kabupaten : Luwu Utara
Propinsi : Sulawesi Selatan
(3) Koperasi ini adalah Koperasi Serba Usaha
(4) Koperasi ini didirikan dalam jangka waktu tidak terbatas sesuai dengan tujuannya
terhitung mulai disahkan sebagai Badan Hukum.

BAB II
LANDASAN, AZAS DAN PRINSIP

Pasal 2

(1) Koperasi berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.


(2) Koperasi berazaskan kekeluargaan.
(3) Koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada khususnyamdan masyarakat
pada umumnya, serta ikut serta membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka
terwujudnya masyarakat maju, adil dan makmur
(4) Koperasi melaksanakan prinsip sebagai berikut :
a. Keanggotaan dilakukan sukarela dan terbuka
b. Pengelolaan dilakukan secara demokratis.
c. Pembagian Sisa Hasil Usaha dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa
usaha masing-masing anggota.
d. Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal.
e. Kemandirian.
f. Pendidikan perkoperasian.
g. Kerjasama antar Koperasi.

BAB III
FUNGSI, PERAN DAN USAHA

Pasal 3

(1) Koperasi berfungsi untuk membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan
ekonomi anggota, pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosial.
(2) Koperasi berperan :
a. Secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan Anggota dan Masyarakat.
b. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan ketahanan Perekonomian
Nasional dan Koperasi sebagai soko gurunya.
c. Berusaha untuk memajukan dan mengembangkan perekonomian Nasional yanag
merupakan usaha bersama berdasarkan atas azas kekeluargaan dan demokrasi
ekonomi.
(3) Koperasi bertujuan mewujudkan kesejahteraan anggota.
(4) Untuk mencapai tujuannya, maka Koperasi menyelenggarakan usaha sebagai berikut:
a. Menyelenggarakan koperasi simpan pinjam.
b. Menyediakan kebutuhan Primer dan Sekunder untuk anggota dan karyawan.
c. Pengadaan dan penjualan barang-barang lain.
d. Menyelenggarakan usaha perdagangan dan jasa.
e. Kegiatan usaha lainnya yang berkaitan dengan kebutuhan anggota koperasi maupun
untuk meningkatkan skala bisnis dengan anggota sesuai dengan keputusan anggota

BAB IV
KEANGGOTAAN

Pasal 4

(1) Anggota Koperasi adalah pemilik dan sekaligus pengguna jasa dari kegiatan usaha yang
diselenggarakan koperasi.
(2) Setiap anggota harus tunduk dan patuh pada ketentuan dalam Anggaran Dasar dan aturan
Anggaran Rumah Tangga, Peraturan khusus dan Keputusan Rapat Anggota.
(3) Keanggotaan Koperasi tidak dapat dipindahtangankan.
(4) Yang dapat diterima menjadi anggota Koperasi adalah Warga Negara Indonesia yang
memenuhi beberapa syarat sebagai berikut:
a. Mempunyai kemampuan penuh untuk melakukan tindakan hukum (dewasa, tidak dalam
perwalian dan sebagainya.
b. Bertempat tinggal di wilayah Republik Indonesia.
c. Mata Pencarian
d. Telah menyatakan kesanggupan tertulis untuk melunasi Simpanan Pokok dan Simpanan
Wajib sebagaimana yang telah ditetapkan Dalam Anggaran Dasar Koperasi dan
pelaksanaannya diatur dalam ART Koperasi.
e. Telah menyetujui isi Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan Peraturan-
peraturan Perkoperasian yang berlaku.
(5) Setiap anggota mempunyai kewajiban :
a. Mematuhi anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan Keputusan-keputusan Rapat
Anggota.
b. Membayar Simpanan Pokok, Simpanan Wajib dan Simpanan lainnya yang diputuskan
oleh Rapat Anggota.
c. Berpartisipasi dalam kegiatan usaha yang diselenggarakan oleh Koperasi.
d. Mengembangkan dan memelihara kebersamaan berdasarkan azas kekeluargaan.
e. Menanggung kerugian sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.
(6) Setiap anggota mempunyai hak :
a. Menghadiri, menyatakan pendapat dan memberikan suara dalam Rapat Anggota.
b. Memilih dan atau dipilih menjadi anggota Pengurus dan Pengawas.
c. Meminta diadakan Rapat Anggota menurut ketentuan yang telah ditetapkan
d. Mengemukakan pendapat dan saran kepada Pengurus di luar Rapat Anggota baik
diminta maupun tidak diminta.
e. Mendapatkan pelayanan yang sama antar sesama anggota.
f. Meminta keterangan mengenai perkembangan Koperasi.
g. Mendapatkan bagian Sisa Hasil Usaha sesuai dengan jasa usaha masing-masing anggota
terhadap Koperasi.
h. Mendapatkan bagian sisa hasil usaha penyelesaian pembubaran Koperasi.
(7) Keanggotaan Koperasi mulai berlaku dan hanya dapat dibuktikan dengan catatan dalam
Buku Daftar Anggota.
(8) Seseorang yang akan masuk menjadi anggota Koperasi harus :
a. Mengajukan surat permintaan kepada Pengurus.
b. Bilamana Pengurus menolak permintaan dimaksud pada huruf a, maka Pengurus segera
memberikan surat penolakannya paling lambat 2 (dua) minggu setelah diterimanya
surat permintaan tersebut.
(9) Keanggotaan berakhir, bilamana anggota :
a. Meninggal dunia.
b. Minta berhenti atas permintaan sendiri.
c. Diberhentikan oleh Pengurus karena tidak memenuhi syarat keanggotaan.
d. Diberhentikan oleh Pengurus karena tidak mengindahkan kewjibannya sebagai anggota,
atau berbuat sesuatu yang merugikan Koperasi.
(10) Berakhirnya keanggotaan mulai berlaku dan hanya dapat dibuktikan dengan catatan
dalam Buku Daftar Anggota
(11) Permintaan berhenti sebagai anggota harus diajukan secara tertulis kepada Pengurus.
(12) Seseorang yang diberhentikan oleh Pengurus dapat meminta pertimbangan dalam Rapat
Anggota berikutnya.

BAB V
ANGGOTA LUAR BIASA

Pasal 5

Yang dapat diterima menjadi anggota Luar Biasa adalah Warga Negara Indonesia dan orang
per orang yang mempunyai hubungan kerja/mitra kerja dengan Koperasi serta memenuhi
beberapa syarat sebagai berikut:
(1) Mampu melakukan tindakan hukum (dewasa dan tidak berada dalam perwalian);
(2) Telah menyatakan kesanggupan tertulis untuk melunasi Simpanan Pokok dan Simpanan
Wajib;
(3) Telah menyetujui isi Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan Peraturan-peraturan
Perekonomian yang masih berlaku.

Pasal 6

(1) Seseorang yang akan masuk menjadi anggota Luar Biasa harus mengajukan surat
permintaan tertulis kepada Pengurus. Dalam waktu yang telah ditentukan selambat-
lambatnya 1 (satu) bulan, Pengurus harus memberikan jawaban apakah permintaan itu
diterima atau ditolak.
(2) Permintaan berhenti menjadi Anggota Luar Biasa harus diajukan secara tertulis kepada
Pengurus.
(3) Anggota Luar Biasa mulai berlaku dan hanya dapat buktikan dengan catatan dalam Buku
Daftar Anggota
(4) Keanggotaan bagi Luar Biasa tidak dapat dipindah-tangankan kepada orang
lain dengan dalih apapun juga.

Pasal 7

Keanggotaan berakhir bagi anggota Luar Biasa sama dengan berakhirnya keanggotaan Koperasi
sebagaimana ketentuan Pasal 4 ayat (8) Anggaran Dasar ini.

Pasal 8

Setiap Anggota Luar Biasa mempunyai kewajiban yang sama dengan anggota Koperasi
sebagaimana dalam ketentuan dalam Anggaran Dasar ini.

Pasal 9

Setiap Anggota Luar Biasa mempunyai hak yang sama dengan anggota Koperasi sebagaimana
dalam ketentuan Pasal 4 ayat (5), kecuali
(1) Tidak memberi suara (tidak mempunyai hak suara) dalam Rapat Anggota.
(2) Tidak mempunyai hak memilih/dipilih menjadi anggota Pengurus dan Pengawas.
(3) Tidak mempunyai hak untuk meminta diadakannya Rapat Anggota.

BAB VI
RAPAT ANGGOTA
Pasal 10

(1) Rapat anggota merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam Koperasi.


(2) Rapat Anggota diselenggarakan paling sedikit sekali dalam 1 (satu) tahun yang disebut
sebagai Rapat Anggota Tahunan.
(3) Rapat Anggota Tahunan diselenggarakan untuk membahas dan mengesahkan
pertanggungjawaban Pengurus dan pelaksanaannya paling lambat 6 (enam) bulan setelah
tahun buku lampau.

Pasal 11

(1) Selain Rapat Tahunan sebagaimana dimaksud pada Pasal 10 ayat (3), Koperasi dapat
menyelenggarakan Rapat Anggota Luar Biasa apabila keadaannya mengharuskan adanya
keputusan segera yang wewenangnya ada pada Rapat Anggota.
(2) Rapat Anggota Luar Biasa dapat diselenggarakan atas kehendak
a. Pengurus
b. Pengawas
c. Atas permintaan tertulis minimal 50 % (lima puluh perseratus) dari jumlah anggota.

Pasal 12

(1) Pada dasarnya Rapat Anggota sah bila dihadiri lebih dari separuh dari Anggota.
(2) Rapat Anggota tidak memenuhi ketentuan dalam ayat (1) di atas, maka diadakan
penundaan. Rapat Anggota ditunda untuk beberapa waktu selambat-lambatnya 7 (tujuh)
hari dan bila Rapat ke dua tidak juga memenuhi syarat tersebut, maka Rapat Anggota
dapat dilaksanakan dan sah bila dihadiri 30 % (tiga puluh perseratus) dari jumlah anggota
koperasi.

Pasal 13

Rapat Anggota berhak meminta keterangan dan pertanggungjawaban Pengurus serta


Pengawas tentang pengelolaan Koperasi.

Pasal 14

Hari, tanggal, waktu dan tempat serta acara Rapat Anggota diberitahukan sekurang-kurangnya
7 (tujuh) hari sebelumnya kepada Anggota.

Pasal 15

(1) Keputusan Rapat Anggota diambil berdasarkan musyawarah dan mufakat.


(2) Apabila tidak diperoleh keputusan dengan cara musyawarah, maka pengambilan
keputusan dilakukan berdasarkan suara terbanyak.
(3) Dalam hal pemungutan suara setiap anggota mempunyai hak 1 (satu) suara.

BAB VII
PENGURUS

Pasal 16

(1) Pengurus Koperasi dipilih dari dan oleh Anggota dalam Rapat Anggota
(2) Yang dapat dipilih menjadi Pengurus adalah Anggota yang memenuhi syarat-syarat
sebagai berikut :
a. Mempunyai sifat perilaku jujur dan baik di dalam maupun di luar Koperasi.
b. Mempunyai wawasan yang luas, pengetahuan serta keterampilan kerja yang baik.
(3) Pengurus dipilih untuk masa jabatan 3 (tiga) tahun.
(4) Anggota Pengurus yang masa jabatannya telah berakhir dapat dipilih kembali.
(5) Bila seorang Anggota Pengurus berhenti sebelum masa jabatannya berakhir, maka melalui
Rapat Pengurus dapat mengangkat pengantinya, akan tetapi pengangkatan itu disahkan
oleh Rapat Anggota berikutnya.

Pasal 17

(1) Pengurus terdiri atas sekurang-kurangnya 3 (tiga) orang.


(2) Terhadap pihak ketiga maka yang berlaku sebagai Anggota Pengurus hanyalah mereka
yang dicatat selaku itu dalam Rapat Anggota Daftar Pengurus.

Pasal 18

(1) Pengurus bertugas untuk :


a. Mengelola Koperasi dan usahnya.
b. Melakukan segala perbuatan hukum untuk dan atas nama Koperasi.
c. Mewakili Koperasi dihadapan dan di luar pengadilan.
d. Menyelenggarakan dan memelihara Buku Daftar Anggota, Daftar Pengurus dan buku-
buku lainnya yang diperlukan.
e. Menyelenggarakan pembukuan keuangan dan inventaris secara tertib dan teratur.
f. Menyelenggarakan Rapat Anggota.
g. Mengajukan laporan keuangan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugasnya.
h. Mengajukan Rancangan Rencana Kerja dan Racangan Rencana Anggaran Pendapatan
dan Belanja Koperasi.
(2) Pengurus atas persetujuan Rapat Anggota dapat mengangkat Manager dan Karyawan
sebagai pengelola usaha Koperasi.
(3) Tugas Pokok masing-masing anggota Pengurus ditetapkan dalam Rapat Pengurus.

Pasal 19

(1) Pengurus harus segera mengadakan catatan pada waktunya dalam Daftar Anggota tentang
masuk dan berhentinya Anggota.
(2) Pengurus harus segera mengadakan catatan pada waktunya tentang dimula dan
berhentinya jabatan Pengurus.
(3) Pengurus harus berusaha agar anggota mengetahui akibat pencatatan dalam Buku Daftar
Anggota.
(4) Setiap anggota Pengurus harus memberikan bantuan kepada Pengawas dan Pemeriksa
yang diberi tugas untuk itu guna melaksanakan tugasnya, dan ia diwajibkan untuk
memberikan keterangan yang diperlukan serta memperhatikan segala buku warkat,
persediaan barang, alat-alat perlengkapan/inventaris dan uang yang ada pada Koperasi.
(5) Tiap Anggota Pengurus harus berusaha agar pengawasan dan/atau pemeriksaan
sebagaimana tersebut dalam Pasal 24 ayat (5) tidak dihambat baik disengaja atau tidak
disengaja oleh anggota Pengurus, Manager maupun Karyawan.

Pasal 20

(1) Pengurus diwajibkan agar setiap kejadian penting dicatat sebagaimana mestinya.
(2) Pengurus wajib memberitahukan pada anggota tiap kejadian penting yang mempengaruhi
jalannya Koperasi.

Pasal 21

(1) Pengurus wajib memberitahukan laporan kepada Pemerintahan tentang keadaan serta
perkembangan organisasi dan usaha Koperasi sekurang-kurangnya 3 (tiga) bulan sekali.
(2) Pengurus diwajibkan berusaha agar segala laporan pemeriksaan Koperasi dapat diketahui
oleh setiap anggota Pengawas dan Pemerintah.
(3) Pengurus diwajibkan berusaha supaya ketentuan dalam Anggaran Dasar, Anggaran Rumah
Tangga, Peraturan Khusus dan Keputusan Rapat Anggota lainnya diketahui dan dipahami
oleh anggota.
(4) Pengurus diwajibkan untuk memelihara kerukunan diantara para anggota dan mencegah
hal yang menyebabkan timbulnya perselisihan paham.
(5) Perselisihan yang timbul hanya menyangkut kepentingan Koperasi atau dalam
hubungannya sebagai anggota harus diselesaikan oleh Pengurus dengan jalan damai tanpa
memihak salah satu pihak.
(6) Pengurus wajib melaksanakan segala ketentuan dalam Anggaran Dasar, Anggaran Rumah
Tangga, Peraturan Khusus dan Keputusan Rapat Anggota.

Pasal 22

(1) Pengurus menanggung kerugian yang diderita Koperasi sebagai akibat kelalaian dalam
melaksanakan tugas dan kewajibannya.
(2) Jika kelalaian itu mengenai sesuatu yang termasuk pekerjaan beberapa orang Anggota
Pengurus, maka karena itu mereka bersama-sama menanggung kerugian tadi untuk
seluruhnya, akan tetapi Anggota Pengurus bebas dari tanggungannya jika ia dapat
membukti bahwa kerugian tadi bukan karena kesalahannya serta ia telah berusaha
dengan segera dan secukupnya untuk mencegah kelalaiannya tadi.

Pasal 23

(1) Dalam melaksanakan fungsi dan tugasnya, Pengurus berwenang untuk menggunakan
fasilitas, sarana maupun dana yang tersedia sesuai dengan Anggota.
(2) Pengurus berhak menerima imbalan jasa sesuai dengan keputusan Rapat Anggota.
(3) Pengurus berhak menerima bagian Sisa Hasil Usaha (SHU) sesuai dengan keputusan Rapat
Anggota.

BAB VIII
PENGAWAS

Pasal 24

(1) Pengawas dipilih dari dan oleh Anggota dalam Rapat Anggota
(2) Pengawas bertanggungjawab kepada Rapat Anggota.
(3) Yang dapat dipilih menjadai Pengawas adalah Anggota yang memenuhi syarat-sebagai
berikut:
a. Mempunyai sifat dan perilaku yang baik, di dalam maupun di luar Koperasi
b. Mempunyai wawasan yang luas, pengetahuan serta keterampilan yang baik terutama
dibidang pengawasan.

(4) Pengawas dipilih untuk masa jabatan 3 (tiga) tahun.


(5) Pengawas bertugas untuk :
a. Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijaksanaan dan pengelolaan
Koperasi sekurang-kurangnya 3 (tiga) bulan sekali.
b. Membuat laporan tertulis pengawasannya dan disampaikan kepada Pengurus dengan
tembusan kepada Pemerintah.

Pasal 25

(1) Dalam pelaksanaan fungsi dan tugasnya, Pengawas berwenang untuk menggunakan
fasilitas, sarana maupun dana yang tersedia sesuai dengan keputusan Rapat Anggota.
(2) Dalam melaksanakan fungsi dan tugasnya, Pengawas berwenang untuk meneliti segala
catatan, berkas, barang-barang, uang serta bukti-bukti lainnya yang ada pada Koperasi.
(3) Pengawas berhak menerima imbalan jasa sesuai dengan keputusan Rapat Anggota.
Pasal 26

(1) Bila pengelolaan Koperasi dilakukan secara professional dengan mengangkat


direksi/Manager, maka unsur Pengawas dapat ditiadakan atau diadakan sewaktu-waktu
sesuai dengan kebutuhan melalui Rapat Anggota, dengan demikian fungsi pengawasan
menjadi tugas dan tanggungjawab Pengurus.
(2) Terhadap pihak ketiga, maka mereka yang melakukan pengawasan dan/atau pemeriksaan
atas Koperasi dan juga Dewan Penasehat diharuskan merahasiakan segala sesuatu tentang
keadaan Koperasi yang didapatkannya dalam melakukan tugasnya.

BAB IX
PENGELOLA KOPERASI

Pasal 27

(1) Pengelola Koperasi diangkat dan diberhentikan oleh Pengurus berdasarkan keputusan
Rapat Pleno Pengurus dan Pengawas.
(2) Tugas, wewenang, tanggungjawab, gaji serta pendapatan lainnya atas Pengelola
ditetapkan dalam suatu kontrak kerja.
(3) Khusus Pengelola Usaha Simpan Pinjam seperti dimaksud pada Pasal 3 ayat (4) butir a
dilaksanakan secara terpisah dari unit usaha lainnya berdasarkan Peraturan Pemerintah
Nomor 9 Tahun 1995 tentang Pelaksanaan Usaha Simpan Pinjam.
(4) Modal tetap awal pendirian unit Usaha Simpan Pinjam minimal Rp. 15.000.000 (lima belas
juta rupiah) yang berasal dari bagian modal Koperasi dan ditetapkan dengan Surat
Keputusan Pengurus Koperasi.
(5) Modal tetap yang ditetapkan pada Usaha Simpan Pinjam tersebut tidak dapat diambil
kembali oleh Pengurus Koperasi selama Usaha Simpan Pinjam melakukan kegiatan
usahnya.
(6) Apabila Pengelola adalah perorangan, maka Pengelola tersebut harus memenuhi
persyaratan :
a. Tidak pernah melakukan tindakan tercela dalam bidang keuangan dan atau dihukum
karena terbukti melakukan tindak pidana dibidang keuangan.
b. Memiliki akhlak dan moral yang baik.
c. Memiliki keahlian dibidangnya.
(7) Apabila Pengelola lebih dari 1 (satu) orang, maka Pengelola tersebut harus memenuhi
persyaratan :
a. Sekurang-kurangnya 50 % (lima puluh per seratus) dari jumlah Pengelola wajib
mempunyai keahlian dibidang keuangan atau pernah mengikuti pelatihan dibidang
Usaha Simpan Pinjam atau magang dalam Usaha Simpan Pinjam.
b. Pengelola tidak boleh mempunyai hubungan kekeluargaan sampai derajat ke satu
menurut garis lurus ke bawah maupun ke samping.
(8) Apabila Pengelola tersebut merupakan Badan Usaha, maka Pengelola tersebut wajib
memenuhi persyaratan sebagai berikut :
a. Memiliki kemampuan keuangan yang memadai
b. Memiliki tenaga manajerial yang memadai
(9) Sisa Hasil Usaha setelah dikurangi cadangan dan dana pendidikan, diserahkan kepada
Koperasi yang bersangkutan untuk dibagikan kepada Anggota menurut ketentuan yang
diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.

BAB X
DEWAN PENASEHAT

Pasal 28

(1) Untuk kepentingan Koperasi, Rapat Anggota dapat mengangkat Dewan Penasehat
(2) Rapat Anggota dapat mengangkat anggota atau orang bukan anggota yang mempunyai
keahlian sesuai dengan kepentingan Koperasi untuk menjadi Dewan Penasehat.
(3) Dewan Penasehat tidak menerima gaji, tetapi dapat diberikan uang jasa atau honorarium
sesuai dengan keputusan Rapat Anggota.
(4) Apabila Anggota Dewan Penasehat bukan anggota koperasi maka Anggota Dewan
Penasehat tersebut tidak mempunyai hak suara dalam Rapat Anggota maupun Rapat
Pengurus.
(5) Dewan Penasehat dapat memberi saran atau pendapat kepada Pengurus untuk kemajuan
Koperasi baik diminta maupun tidak diminta.

BAB XI
PEMBUKUAN KOPERASI

Pasal 29

(1) Tahun Buku Koperasi mulai dari tanggal 1 Januari sampai dengan 31 Desember.
(2) Koperasi wajib menyelenggarakan pembukuan tentang badan usahanya.
(3) Koperasi wajib pada setiap tutup tahun buku mengadakan Laporan Keuangan dalam
bentuk Neraca dan perhitungan rugi/laba.
(4) Laporan keuangan dalam bentuk Neraca dan Perhitungan Rugi/Laba, Koperasi tersebut
wajib diaudit oleh Kantor Akuntan Publik atau Koperasi Jasa Audit.

BAB XII
KEADAAN KOPERASI TIDAK DIRAHASIAKAN

Pasal 30

Pada waktu kantor dibuka, maka Pengurus dapat memberi kesempatan kepada :
(1) Setiap anggota untuk menelaah Akta Pendirian dan Akta Perubahan tanpa biaya, dan
untuk mendapatkan salinnya atau petikannya dengan membayar ongkos menyalin
seperlunya.
(2) Setiap anggota dan Pejabat Instansi yang berwenang untuk menelaah buku, catatan-
catatan dan perhitungan keuangan serta laporan pemeriksaan tanpa biaya, dan untuk
mendapatkan salinnya atau petikannya dengan membayar ongkos menyalin seperlunya.

BAB XIII
MODAL BADAN USAHA KOPERASI

Pasal 31

(1) Modal Koperasi terdiri dari modal sendiri dan modal pinjaman.

(2) Modal sendiri dapat berasal dari :


a. Simpanan Pokok
b. Simpanan Wajib.
c. Simpanan Khusus
d. Dana Cadangan
e. Hibah

(3) Modal pinjaman dapat berasal dari :


a. Anggota
b. Koperasi Lain
c. Bank lembaga keuangan lainnya
d. Penerbitan obligasi dan surat hutang lainnya.
e. Sumber lainnya yang sah

Pasal 32
Selain modal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31, Koperasi dapat pula melakukan
pemupukan modal yang berasal dari modal penyertaan.

BAB XIV
SIMPANAN ANGGOTA

Pasal 33

(1) Setiap Anggota harus menyimpan atas namanya pada Koperasi, Simpanan Pokok sebesar
Rp. 50.000 (lima puluh ribu rupiah)
(2) Uang Simpanan Pokok harus dibayarkan sekaligus, akan tetapi Pengurus dapat
mengijinkan anggota untuk membayar dalam sebanyak-banyaknya 4 (empat) kali angsuran
bulanan.
(3) anggota harus menyimpan atas namanya pada Koperasi, Simpanan Wajib yang jumlahnya
ditetapkan dalam Rapat Anggota.
(4) Setiap anggota digiatkan untuk menyimpan dalam bentuk/atau jenis lainnya atas dasar
keputusan Rapat Anggota.
(5) Pada waktu keanggotaan berakhir, Simpanan Pokok dan Simpanan Wajib merupakan suatu
tagihan atas Koperasi sebesar jumlahnya secara kumulatif, jika perlu dikurangi dengan
bagian tanggungan kerugian.

Pasal 34

(1) Uang Simpan Pokok dan Simpanan Wajib tidak dapat diminta kembali selama Anggota
belum berhenti sebagai Anggota
(2) Uang simpanan dalam bentuk atau jenis lainnya selain Simpanan Pokok dan Simpanan
Wajib dapat diminta kembali sesuai dengan Keputusan Rapat Anggota atau menurut
perjanjian.

Pasal 35

Apabila keanggotaan berakhir menurut Pasal 4 ayat (6), maka uang Simpanan Pokok dan
Simpanan Wajib setelah dipotong dengan bagian tanggungan kerugian yang ditetapkan,
dikembalikan kepada yang berhak dengan segera dan selambat-lambatnya dalam 1 (satu)
bulan kemudian.

BAB XV
SISA HASIL USAHA

Pasal 36

(1) Sisa Hasil Usaha Koperasi merupakan pendapatan yang diperoleh dalam 1 (satu) tahun
buku dikurangi dengan biaya penyusutan dan kewajiban-kewajiban lainnya termasuk
pajak dalam tahun buku yang bersangkutan.
(2) Sisa Hasil Usaha yang diperoleh dari usaha Koperasi dibagikan kepada Anggota sebanding
dengan jasa usaha yang dilakukan oleh masing-masing Anggota Koperasi setelah dikurangi
cadangan, dana pendidikan, dana pengurus, dana karyawan, dana pembangunan daerah
kerja dan dana sosial. Prosentase atas masing-masing dituangkan dalam Anggaran Rumah
Tangga Koperasi melalui keputusan Rapat Anggota.

BAB XVI
TANGGUNGAN ANGGOTA

Pasal 37

(1) Bilamana Koperasi dibubarkan dan pada penyelesaiannya ternyata kekayaan Koperasi
tidak mencukupi untuk melunasi segala perjanjian dan kewajibannya, maka sekalian
Anggota diwajibkan menanggung kerugian masing-masing terbatas pada Simpanan Pokok
dan Simpanan Wajib yang seharusnya telah disetor oleh Anggota yang bersangkutan pada
Koperasi serta modal penyertaan yang dimiliki.
(2) Kerugian yang diderita oleh Koperasi pada akhir suatu tahun buku ditutup dengan uang
cadangan.
(3) Bilamana kerugian tersebut dalam ayat (2) tidak dapat dipenuhi, maka Rapat Anggota
dapat memutuskan untuk membebaskan bagian kerugian yang belum terpenuhi ditutup
atau diperhitungkan dengan Sisa Hasil Usaha tahun-tahun yang akan datang.

BAB VII
PERUBAHAN ANGGARAN DASAR

Pasal 38

(1) Perubahan Anggaran Dasar Koperasi dapat dilakukan apabila mempunyai alasan yang kuat
dan dibutuhkan oleh Anggota dalam rangka meningkatkan efesiensi usaha Koperasi dan
kepentingan Anggota
(2) Perubahan Anggaran Dasar Koperasi dapat dilakukan berdasarkan keputusan Rapat
Anggota dan tuangkan dalam Berita Acara Rapat Anggota Perubahan Anggaran Dasar
Koperasi
(3) Perubahan Anggaran Dasar Koperasi yang menyangkut perubahan bidang usaha struktur
permodalan, tanggungan Anggota, nama Koperasi, penggabungan atau pembagian
Koperasi perlu pengesahan dari Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Propinsi
Sulawesi Selatan
(4) Perubahan Anggaran dasar Koperasi yang tidak menyangkut ayat (3) tersebut tidak perlu
mendapatkan pengesahan dari Kepala Dinas Kopersi, Usaha Kecil dan Menengah Propinsi
Sulawesi Selatan tetapi harus ditetapkan dengan keputusan Rapat Anggota.
(5) Keputusan Rapat Anggota tersebut ayat (4) wajib dilaporkan kepada Kepala Dinas
Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Propinsi Sulawesi Selatan oleh Pengurus Koperasi
paling lambat 1 (satu) bulan sejak Perubahan Anggaran Dasar dilakukan.
(6) Pengurus Koperasi dapat mengumumkan Perubahan Anggaran Dasar Koperasi tersebut
ayat (4) dalam media massa setempat paling lambat dalam jangka waktu 2 (dua) bulan
sejak perubahan dilakukan. Pengumuman tersebut dilakukan sekurang-kurangnya 2 (dua)
kali dengan tenggang waktu selama paling kurang 45 (empat puluh lima) hari.
(7) Sahnya Quorum Rapat Perubahan Anggaran Dasar bilamana dihadiri sekurang-kurangnya ¾
(tiga per empat) dari jumlah Anggota.
(8) Sahnya Keputusan Rapat Perubahan Anggaran Dasar bilamana disetujui sekurang-
kurangnya ¾ (tiga per empat) dari jumlah anggota yang hadir.

BAB XVIII
PEMBUBARAN DAN PENYELESAIAN

Pasal 39

Pembubaran Koperasi dapat dilakukan berdasarkan :


(1) Keputusan Rapat Anggota
(2) Keputusan Pemerintah

Pasal 40

(1) Dengan memperhatikan Pasal 11 Anggaran Dasar ini, maka Rapat Anggota Luar Biasa
dapat mengambil keputusan untuk membubarkan Koperasi.
(2) Keputusan Pembubaran Koperasi dimaksud diberitahukan kepada kreditor.
(3) Selama pemberitahuan keputusan pembubaran Koperasi belum diterima oleh Kreditor
maka pembubaran Koperasi belum berlaku baginya.

Pasal 41

Keputusan Pembubaran Koperasi oleh Pemerintah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 39


huruf b dilakukan apabila :
(1) Terdapat bukti-bukti bahwa Koperasi yang bersangkutan tidak memenuhi ketentuan
Undang-Undang Perkoperasian.
(2) Kegiatannya bertentangan dengan ketertiban umum atau kesusilaan.
(3) Kelangsungan hidupnya tidak dapat diharapkan lagi.

Pasal 42

Untuk kepentingan Kreditor dan para Anggota Koperasi, terhadap pembubaran Koperasi
dilakukan penyelesaian pembubaran yang selanjutnya disebut penyelesaian.

Pasal 43

(1) Penyelesaian dilakukan oleh penyelesaian pembubaran yang selanjutnya disebut


Penyelesai.
(2) Untuk penyelesaian berdasarkan keputusan Rapat Anggota, Penyelesai ditunjuk oleh
Rapat Anggota dan bertanggungjawab kepada Kuasa Rapat Anggota.
(3) Untuk penyelesaian berdasarkan Keputusan Pemerintah, Penyelesai ditunjuk oleh
Pemerintah dan bertanggungjawab kepada Pemerintah.
(4) Selama dalam proses penyelesaian, Koperasi tersebut tetap ada dengan sebutan
“Koperasi dalam Penyelesaian”.

Pasal 44

Penyelesaian mempunyai hak, wewenang dan kewajiaban sebagai berikut :


(1) Melakukan segala pembuatan hukum untuk dan atas nama “Koperasi dalam
Penyelesaian”.
(2) Mengumpulkan segala keterangan yang diperlukan.
(3) Memanggil Anggota dan bekas Anggota tertentu, Pengurus serta Pengawas baik sendiri-
sendiri maupun bersama-sama.
(4) Memperoleh, memeriksa dan menggunakan catatan-catatan sertaa arsip Koperasi.
(5) Menetapkan dan melaksanakan segala kewajiban pembayaran yang didahulukan dari
hutang lainnya.
(6) Menggunakan sisa kekayaan Koperasi untuk menyelesaikan sisa kewajiban Koperasi.
(7) sisa hasil penyelesaian kepada Anggota.
(8) Membuat Berita Acara Penyelesaian.

BAB XIX

P E M B I NAAN

Pasal 45
(1) Pemerintah menciptakan dan mengembangkan iklim serta kondisi yang mendorong
pertumbuhan dan pemasyarakatan Koperasi.
(2) Pemerintah memberikan bimbingan, kemudahan dan perlindungan kepada Koperasi.

BAB XX

SANKSI – SANKSI

Pasal 46

(1) Setiap Anggota yang melanggar Pasal 4 ayat (4) huruf a,b, dan c dilakukan sanksi
sebagai berikut :
a. Tidak membayar Simpanan Wajib dan simpanan lainnya sesuai dengan keputusan Rapat
Anggota, dikenakan sanksi secara bertahap dari peringatan pertama, kedua dan ketiga,
skorsing dan pemberhentian dengan tidak hormat.
b. Tidak berpartisipasi dalam kegiatan usaha selama satu tahun buku, dikenakan sanksi
secara bertahap mulai peringatan, skorsing dan pemberhentian dengan tidak hormat.
c. Tidak melaksanakan kewajiban dalam transaksi usaha, dikenakan sanksi secara
bertahap mulai dari peringatan, skorsing dan pemberhentian dengan tidak hormat.
(2) Rapat Anggota dapat memutuskan untuk memberhentikan Pengurus yang tidak
melaksanakan Pasal 18 ayat (1) dan (2), Pasal 19 dan Pasal 20 Anggaran Dasar ini.
(3) Rapat Anggota dapat memutuskan untuk memberhentikan Pengawas yang tidak
melaksanakan Pasal 24 ayat (5) Anggaran Dasar ini.
(4) Sanksi-sanksi tersebut dalam ayat (1), (2), dan (3) tidak menutup kemungkinan adanya
penuntutan oleh Kopearsi sesuai dengan hukum yang berlaku.
(5) Sanksi yang belum diatur dalam Anggaran Dasar ini akan diatur kemudian dalam Anggaran
Rumah Tangga.

BAB XXI

PENUTUP

Pasal 47

(1) Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar ini akan diatur lebih lanjut dalam
Anggaran Rumah Tangga dan Peraturan Khusus yang tidak boleh bertentangan dengan
Anggaran Dasar ini.
(2) KSU MALOGA ini didirikan pada tanggal Delapan Belas Bulan Februari Tahun Dua Ribu
Dua Puluh Satu di Lara oleh kami selaku Pendiri yang nama, alamat dan pekerjaannya
seperti tersebut dibawah ini :

1. Nama : Nuryani Yasin


Alamat : Desa Lara
Kec. Baebunta Selatan
Kab. Luwu Utara
Pekerjaan : Wiraswasta
2. Nama : Risal Mubarak
Alamat : Desa Lara
Kec. Baebunta Selatan
Kab. Luwu Utara
Pekerjaan : Petani
3. Nama :
Alamat : Desa Lara
Kec. Baebunta Selatan
Kab. Luwu Utara
Pekerjaan : Wiraswasta

ANGGARAN RUMAH TANGGA


KSU MALOGA

PENDAHULUAN

Team Penyusun Anggaran Rumah Tangga dan peraturan khusus atas kuasa Rapat Anggota
tahunan tanggal 15 April 2021.

Nama :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

BAB I
UMUM

Pasal 1

Anggaran Rumah Tangga memuat peraturan pelaksanaan ketentuan-ketentuan dalam


Anggaran Dasar pasal 47.

Pasal 2

Anggaran Rumah Tangga ini tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar.

Pasal 3

Anggaran Rumah Tangga hanya dapat dirubah, ditambah atau dikurangi dengan ketentuan
rapat Anggota dengan memperhatikan pasal 1 ART ini.

BAB II
USAHA

Pasal 4
Sesuai dengan bunyi Akte Pendirian KSU MALOGA adalah koperasi perdagangan dan jasa,
dengan pengertian dapat melaksanakan usaha-usaha dalam bidang kebutuhan primer dan
sekunder untuk anggota dan karyawan yang meliputi :
(1) Perdagangan (Toserba/Mini Market)
(2) Jasa pemeliharaaan dan kebersihan
(3) Jasa Pemasaran
(4) Jasa Kredit untuk kebutuhan bahan pokok dan kebutuhan lainnya bagi karyawan

BAB III
KEANGGOTAAN

Pasal 5

(1) Yang dapat diterima menjadi anggota KSU MALOGA adalah masyarakat yang berada di
wilayah Kecamatan Baebunta Selatan
(2) Yang dimaksudkan dengan keanggotaan koperasi adalah : Anggota biasa, Anggota luar
biasa dan Anggota kehormatan.
(3) Anggota biasa adalah masyarakat di wilayah Desa Lara
(4) Anggota luar biasa adalah anggota yang bukan masyarakat Desa Lara
(5) Anggota kehormatan adalah anggota luar biasa yang berjasa kepada koperasi menurut
penilaian pengurus koperasi.

Pasal 6

(1) Persyaratan anggota sesuai Pasal 4 ayat 3 Anggaran Dasar


(2) Mengisi formulir keanggotaan
(3) Bila pengurus menolak permintaan menjadi anggota, pengurus koperasi akan
mengembalikan formulir pendaftaran disertai surat pengantar penolakan

Pasal 7

(1) Keanggotaan berakhir sesuai pasal 4 ayat 8 Anggaran Dasar


(2) Meminta berhenti atas permintaan sendiri secara tertulis, maka hak-haknya
sebagai anggota koperasi dikembalikan kecuali simpanan pokok.
(3) Diberhentikan oleh pengurus dikarenakan ;
a. Tidak membayar iuran wajib 3 kali berturut-turut
b. Terbukti melakukan tindakan yang melanggar hukum yang sudah mendapatkan
keputusan tetap dari pengadilan

BAB IV
HAK DAN KEWAJIBAN ANGGOTA

Pasal 8

(1) Kewajiban anggota biasa


a. Mematuhi pasal 4 ayat 4 Anggaran Dasar KSU Maloga
b. Membayar simpanan wajib sebesar Rp. 20.000,- setiap bulan
c. Hadir dalam setiap rapat anggota

(3) Kewajiban Anggota Luar biasa


a. pasal 4 ayat 4 Anggaran Dasar KSU Maloga
b. Membayar simpanan wajib sebesar Rp. 20.000,- setiap bulan
(4) Kewajiban Anggota Kehormatan :
a. Kewajiban seperti pasal 6 ayat 1 atau ayat 2 di atas bersifat tidak mengikat bagi
Anggota Kehormatan.
b. Memberikan saran-saran demi kemajuan KSU Maloga
Pasal 9

(1) Hak Anggota Biasa sesuai pasal 4 ayat 5 Anggaran Dasar KSU Maloga
(2) Hak anggota Luar Biasa
a. sesuai padal 4 ayat 5 Anggaran Dasar KSU Maloga
b. sesuai pasal 9 Anggaran Dasar KSU Maloga
(3) Hak Anggota Kehormatan
a. Mendapatkan SHU sesuai dengan besarnya simpanan bila ada atas nama yang
bersangkutan
b. Sesuai pasal 9 Anggaran Dasar KSU Maloga

BAB VI
RAPAT-RAPAT

Pasal 10

Rapat KSU MALOGA diselenggarakan dalam bentuk :


(1) Rapat Anggota
(2) Rapat Anggota Luar Biasa
(3) Rapat Perwakilan
(4) Rapat Pengurus

Pasal 11

Rapat anggota sekurang-kurangnya terdiri dari Rapat Anggota Tahunan, rapat Pergantian
Pengurus dan Pengawas:
(1) Rapat Anggota Tahunan sebagaimana tercantum dalam Pasal 10 dan Pasal 24 Anggaran
Dasar :
a. Diadakan selambat-lambatnya pada bulan Maret setiap tahun
b. Pengurus mempersiapkan laporan semua kegiatan tahunan koperasi
c. Pengurus menyampaikan laporan keuangan dan pertanggung jawaban, rancangan
rencana kerja dan rancangan rencana anggaran pendapatan dan belanja KSU MALOGA,
kepada para anggota selambat-lambatnya 2 (dua) minggu sebelum rapat tahunan
diadakan.
d. Pengawas memberikan laporan kegiatan pengawasan tahunan kepada anggota
selambat-lambatnya 2 (dua) minggu sebelum rapat tahunan diadakan
e. Agenda rapat tahunan membahas dan mengesahkan antara lain : laporan pertanggung
jawaban, rancangan rencana kerja, pengesahan Anggaran pendapatan belanja dan
ART.
(2) Rapat anggota tahunan diadakan oleh pengurus dan dipimpin oleh Ketua, tetapi Ketua
dapat menunjuk anggota pengurus lain untuk memimpin rapat.

(3) Rapat Pergantian Pengurus dan Pengawas sebagaimana tercantum dalam pasal 16 dan
Pasal 24 Anggaran Dasar :
a. Diadakan selambat-lambatnya bulan Maret setiap 3 tahun
b. Pengurus mempersiapkan laporan semua kegiatan 3 tahunan
c. Pengurus telah mengirim berkas laporan keuangan dan pertanggung jawaban tahun
sebelumnya, dan rekomendasi pengembangan Koperasi, kepada para anggota 2 minggu
sebelum rapat tahunan diadakan.
d. Pengawas memberikan laporan kegiatan pengawasan tahun sebelumnya dan
rekomendasi pengawasan, kepada anggota 2 minggu sebelum rapat tahunan diadakan.

(4) Rapat pergantian Pengurus dan Pengawas diadakan oleh pengurus dan dipimpin oleh salah
satu anggota yang dianggap mampu dan disetujui oleh rapat anggota.

Pasal 12
Rapat Anggota Luar Biasa sebagaimana tercantum dalam pasal 11 Anggaran Dasar KSU Maloga
diselenggarakan apabila :
(1) Ketua Pengurus mengundurkan diri atau berhalangan tetap
(2) Pengurus koperasi dinilai menyimpang dari Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
KSU MALOGA.
(3) Koperasi tidak berjalan sebagaimana mestinya

Pasal 13

Rapat Perwakilan adalah rapat Anggota yang diselenggarakan dengan cara perwakilan.
(1) Perwakilan didasarkan atas unit-unit kerja yang ada dilingkungan PT. Wanxiang
(2) Jumlah wakil dari setiap unit ditentukan secara proporsional, dengan rasio 1 : 15
(3) Proporsi wakil sebagaimana ayat (2) dalam pasal ini, harus mewakili semua
golongan/kepangkatan.
(4) wakil dari masing-masing unit sekurang-kurangnya 1 orang apabila ratio 1 : 15 tidak
tercapai
(5) Anggota perwakilan dari unit tidak bersifat tetap
(6) Wakil dari masing-masing unit harus mendapatkan pernyataan tertulis minimal ¾ (tiga
per empat) jumlah anggota yang ada di unit yang bersangkutan.

Pasal 14

(1) Rapat Perwakilan diselenggarakan apabila Rapat Anggota sebagaimana tercantum Pasal
12 ayat (2) dalam Anggaran dasar tidak terpenuhi

(2) Rapat perwakilan sebagaimana ayat 1 pasal ini dianggap sah apabila dihadiri seluruh
anggota perwakilan

(3) Keputusan yang diambil dalam rapat sebagaimana ayat 1 pasal ini, memiliki kekuatan
hukum yang sama dengan rapat anggota.

(4) Rapat perwakilan juga diselenggarakan untuk :


a. Pembahasan dan pengesahan pengembangan usaha
b. Pembahasan Rancangan rencana kerja dan RAPB KSU Maloga
c. Pembahasan dan pengesahan Perubahan besarnya pinjaman anggota
d. dan pengesahan perubahan besarnya Simpanan Wajib
e. Pembahasan rancangan perubahan AD/ART

(5) Rapat perwakilan sebagaimana ayat 4 pasal ini dianggap sah apabila dihadiri sekurang-
kurangnya ¾ dari jumlah perwakilan.

Pasal 15

(1) Rapat Pengurus adalah rapat yang dilakukan oleh Pengurus dan diselenggarakan sekurang-
kurangnya satu kali dalam 3 bulan.

(2) Rapat pengurus meliputi :


a. Membahas dan menyelesaikan hal-hal yang berhubungan dengan administrasi Koperasi
b. Memutuskan Anggota yang masuk dan keluar
c. Mempertimbangkan dan memutuskan permintaan pinjaman
d. Evaluasi mengenai usaha baru
e. Persiapan membuka usaha baru
f. Persiapan penyelenggaraan Rapat Anggota
g. Menyusun rencana kerja dan rencana anggaran pendapatan belanja koperasi
h. Menyusun laporan pertanggung jawaban kegiatan dan keuangan

Pasal 16
(1) Setiap rapat harus melalui undangan tertulis selambat-lambatnya 6 hari sebelum rapat
(2) Setiap peserta rapat wajib mengisi daftar hadir yang disediakan
(3) Setiap rapat harus dibuatkan risalah rapat

Pasal 17

(1) Keputusan rapat diambil sesuai dengan pasal 12 ayat 2 anggaran dasar dan pasal 15
anggaran dasar
(2) Apabila ayat 1 pasal ini tidak terpenuhi maka keputusan rapat diambil melalui
pemungutan suara dengan cara tertutup untuk keputusan yang menyangkut orang dan
terbuka untuk keputusan lainnya.

BAB VI
PENGURUS

Pasal 18

(1) Pengurus koperasi sesuai dengan pasal 16 Anggaran Dasar


(2) Yang berhak menjadi anggota pengurus Koperasi adalah anggota biasa Koperasi MALOGA
yang keanggotaannya sekurang-kurangnya 3 tahun

Pasal 19

(1) Susunan pengurus sesuai dengan pasal 17 Anggaran Dasar


(2) Kepengurusan sekurang-kurangnya terdiri atas Ketua, Sekretaris,
Keuangan/Bendahara.
(3) Jumlah anggota pengurus koperasi disesuaikan dengan perkembangan koperasi dan
kebutuhan

Pasal 20

(1) Ketua pengurus koperasi dapat dipilih kembali sebanyak-banyaknya 2 kali atau 2 periode

(2) Kriteria calon Ketua Pengurus Koperasi terdiri dari :


a. Memahami tentang perkoperasian
b. Sekurang-kurangnya tamat Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA)
c. Memiliki kemampuan manajerial dan jiwa kewirausahaan
d. Sekurang-kurangnya diusulkan oleh 10 % dari jumlah anggota
e. Bersedia mengikuti tahapan proses pemilihan

BAB VII
PENGELOLAAN KOPERASI

Pasal 21

(1) Pengangkatan dan pemberhentian Manager dan Karyawan koperasi ditetapkan melalui
rapat pengurus.

(2) Persyaratan dan kriteria manajer dan karyawan koperasi ditetapkan melalui rapat
pengurus dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Sesuai Pasal 27 ayat 6
b. Untuk Manajer pendidikan terakhir sekurang-kurangnya S1
c. Umur maksimum 50 tahun
d. Pengalaman kerja sekurang-kurangnya 2 tahun

(3) Hubungan kerja dan imbalan/gaji ditetapkan melalui rapat pengurus


BAB VIII
PENGAWAS

Pasal 22

(1) Sesuai dengan pasal 24, 25 dan 26 Anggaran Dasar


(2) Pengawas dipilih dari anggota biasa KSU MALOGA
(3) Pengawas dapat dipilih kembali
(4) Pemilihan Ketua Pengawas dapat dipilih melalui rapat anggota perwakilan apabila dalam
rapat anggota belum memutuskan.
(5) Salah satu Anggota Pengawas/Ketua harus memiliki Kualifikasi Akuntan dengan bukti
resmi
(6) Besarnya honorarium ditentukan oleh pengurus dengan pertimbangan kondisi dan
kemampuan keuangan koperasi.

BAB IX
DEWAN PENASEHAT

Pasal 23

(1) Sesuai dengan pasal 28 Anggaran Dasar


(2) Besarnya honorarium apabila disetujui oleh rapat anggota ditentukan oleh pengurus
dengan pertimbangan kondisi dan kemampuan keuangan koperasi

BAB X
PEMBUKUAN KOPERASI

Pasal 24

Pembukuan Koperasi sesuai dengan Pasal 29 Anggaran Dasar diselenggarakan dengan


ketentuan :

(1) Disusun berdasarkan laporan pembukuan dari unit-unit usaha koperasi yang ada dengan
mengacu kepada standar yang lazim (PSAK27)

(2) Pemeriksaan laporan keuangan dalam bentuk Neraca dan Perhitungan Lab/Rugi Koperasi
Karyawan Koperasi MALOGA ditambah laporan lainnya yang dibutuhkan dilakukan oleh
Badan Pengawas.

(3) Perlu tidaknya laporan keuangan diaudit oleh akuntan publik atau koperasi jasa audit
sepenuhnya atas pertimbangan badan pengawas KSU MALOGA.

BAB XI
MODAL BADAN USAHA KOPERASI

Pasal 25

Yang dimaksud dengan modal penyertaan dalam pasal 32 Anggaran Dasar KSU MALOGA adalah
modal yang berasal dari pihak luar dalam bentuk kerjasama bagi hasil yang tidak
mengikat.

BAB XII
SIMPANAN ANGGOTA

Pasal 26
(1) Sesuai dengan pasal 33, 34 dan 35 Anggaran Dasar

(2) Apabila anggota berhenti dan masih memiliki kewajiban yang harus dipenuhi, maka
jumlah simpanannya tidak dapat diambil bila jumlahnya lebih kecil dari kwajiban yang
harus dipenuhinya.

(3) Apabila setelah dipotong jumlah simpanannya ternyata belum mencukupi, maka
kekurangan tersebut wajib dilunasi oleh anggota yang bersangkutan

(4) Apabila jumlah simpanan lebih besar dari jumlah kewajibannya, maka yang dapat
dikembalikan adalah selisihnya saja

BAB XIII
SISA HASIL USAHA

Pasal 27

(1) Sesuai pasal 36 Anggaran Dasar

(2) Proporsi pembagian SHU dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut :


a. Atas dasar simpanan pokok
b. Atas dasar simpanan sukarela
c. Atas dasar besarnya partisipasi Kegiatan Usaha

(3) Pembagian SHU pada anggota didasarkan pada proporsi sebagai berikut :
a. Hak atas simpanan wajib dan pokok sebesar 85 %
b. Hak atas simpanan sukarela sebesar 10 %
c. Hak atas keuntungan usaha sebesar 5%

(4) Pembagian SHU dari penghasilan bersih koperasi dibagikan dengan komposisi sebagai
berikut :
a. Dibagikan kepada anggota = 70 %
b. Dana pengembangan/pendidikan = 9 %
c. Dana Cadangan = 7,5 %
d. Dana Pengurus, Pengawas dan Penasehat = 10 %
e. Dana Pengembangan Daerah = 1 %
f. Dana Sosial = 2,5 %
---------------
100 %

(5) Yang dimaksud dengan uang cadangan yaitu dana SHU yang tidak dibagikan tetapi
dimasukan sebagai modal usaha

BAB XIV
UANG JASA PENGURUS DAN PENGAWAS
Pasal 28

Uang jasa pengurus dan pengawas sebesar Rp 750.000,-(tujuh ratus lima


puluh ribu rupiah) per bulan. Adapun pembagiannya adalah sebagai
berikut.
1. Pengurus
1. Ketua : Rp 180.000,-
2. Sekretaris : Rp 135.000,-
3. Bendahara : Rp 135.000,-+ Rp 450.000
2. Pengawas
1. Ketua : Rp 120.000
2. Anggota : Rp 90.000
3. Anggota : Rp 90.000 + Rp 300.000 +
Jumlah total Rp 750.000

BAB XV
PEMBUBARAN DAN PENYELESAIAN

Pasal 29

Pembubaran Koperasi MALOGA sesuai dengan Pasal 39 poin (a) Anggaran Dasar apabila
disetujui sekurang-kurangnya oleh ¾ dari jumlah anggota.

BAB XVI
SANKSI-SANKSI

Pasal 30

Sanksi-sanksi seperti tercantum dalam Pasal 46 ayat 1 Anggaran Dasar dilaksanakan secara
bertahap berupa :
a. Pemberian peringatan dilakukan secara tertulis
b. Apabila peringatan tidak diindahkan maka dilanjutkan dalam bentuk skorsing, yaitu
penghentian untuk sementara hak-haknya sebagai anggota
c. Anggota dan Pengurus dapat diberhentikan tanpa memberikan peringatan dan skorsing,
apabila terbukti melakukan pelanggaran-pelanggaran yang dinilai sangat berat.

BAB XVII
PERATURAN KHUSUS

Pasal 31

Hal-hal yang belum atau belum cukup diatur di dalam Anggaran Rumah Tangga ini diatur lebih
lanjut dengan peraturan khusus.

Demikian Anggaran Rumah Tangga ini dibuat di Lara, pada tanggal 5 bulan Maret, tahun 2021
dan mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Anda mungkin juga menyukai