Anda di halaman 1dari 14

ANGGARAN DASAR DAN RUMAH TANGGA

KOPERASI SERBA USAHA EKONOMI DESA


“ ERTE LHOUROU ”

BAB I
PENDIRIAN
Bagian Kesatu
Nama dan Tempat Kedudukan
Pasal 1
(1) Badan Usaha Koperasi ini bernama KOPERASI SERBA USAHA EKONOMI DESA “ERTE
LHOUROU’ disingkat dengan nama “KSU-ED ERTE LHOUROU” dan selanjutnya dalam
Anggaran Dasar dan Rumah Tangga ini disebut KOPERASI.
(2) Koperasi ini berkedudukan di Dukuh Kacangan Rt 02/01, Desa Kacangan, Kecamatan
Andong, Kabupaten Boyolali, Propinsi Jawa Tengah.
(3) Wilayah Kerja Koperasi meliputi seluruh wilayah Kabupaten Boyolali sesuai Kebutuhan
dan kemampuan serta Keputusan Rapat Anggota.
Bagian Kedua
Landasan, Azas, dan Prinsip
Pasal 2
Koperasi berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
Pasal 3
Koperasi berdasar atas azas kekeluargaan.
Pasal 4
(1) Koperasi melakukan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi yaitu:
a. Keanggotaan dilakukan sukarela dan terbuka;
b. Pengelolaan dilakukan secara demokratis;
c. Pembagian Sisa Hasil Usaha dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa
usaha masing-masing anggota;
d. Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal;
e. Kemandirian.
(2) Dalam mengembangkan koperasi, koperasi melaksanakan pula prinsip koperasi sebagai
berikut:
a. Pendidikan perkoperasian;
b. Kerjasama antar Koperasi.
Bagian Ketiga
Visi, Misi, dan Tujuan
Pasal 5
Visi Koperasi “Menjadi Koperasi Serba Usaha yang sehat, kuat, profesional, memiliki
kredibilitas yang tinggi, mampu memberi manfaat yang optimal, serta sukses bersama-sama.
Pasal 6
Misi Koperasi:
(1) Menjalin Kerjasama yang harmonis baik antar lembaga koperasi, lembaga pemerintah,
lembaga keuangan, sektor swasta, notaris, serta pihak ketiga lainnya.
(2) Membangun dan mengembangkan potensi desa dan kemampuan ekonomi anggota
khususnya dan masyarakat pada umumnya.
Pasal 7
Tujuan Koperasi :
(1) Melaksanakan prinsip-prinsip ekonomi koperasi dalam kegiatan usahanya.
(2) Meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan anggota khususnya dan masyarakat pada
umumnya.
(3) Menciptakan dan mengembangkan sistem manajemen keuangan koperasi yang sehat,
akuntabel, transriparan, dan adil.
(4) Membangun budaya kerja yang sehat, profesional, dan berintegritas.
Bagian Keempat
Jangka Waktu Berdiri
Pasal 8
(1) Koperasi ini didirikan untuk jangka waktu 20 (dua puluh) tahun.
(2) Koperasi dapat mengajukan perpanjangan jangka waktu berdirinya sesuai ketentuan
perundang-undangan.
Bagian Kelima
Jenis Koperasi
Pasal 9
Koperasi ini termasuk dalam jenis Koperasi Primer dan Koperasi Serba Usaha.

BAB II
KEANGGOTAAN
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 10
(1) Anggota Koperasi adalah pemilik dan sekaligus pengguna jasa koperasi.
(2) Keanggotaan Koperasi tidak dapat dipindahtangankan.
(3) Keanggotaan koperasi berazaskan sukarela dan tidak ada unsur paksaan.
(4) Pengertian Anggota sebagaimana ayat (1) di atas termasuk para pendiri.
Bagian Kedua
Syarat Keanggotaan
Pasal 11
Persyaratan untuk diterima menjadi anggota koperasi sebagai berikut:
(1) Warga Negara Indonesia.
(2) Mempunyai kemampuan penuh untuk melakukan tindakan hukum (dewasa, tidak dalam
perwalian dan sebagainya).
(3) Bertempat tinggal di wilayah Boyolali.
(4). Warga Dukuh Kacangan RT 02 Rw 01 Desa Kacangan merupakan prioritas anggota koperasi
(4) Telah menyatakan kesanggupan tertulis untuk melunasi Simpanan Pokok dan Simpanan
Wajib yang besarnya sesuai hasil Keputusan Rapat Anggota.
(5) Telah menyetujui isi Anggaran Dasar dan Rumah Tangga, dan Peraturan-peraturan
Perkoperasian yang berlaku.
(6) Ahli Waris dari anggota koperasi yang telah meninggal dunia.

Pasal 12
(1) Keanggotaan koperasi diperoleh setelah seluruh kewajiban dan persyaratan dipenuhi dan
telah menerima dan menandatangani Buku Daftar Anggota Koperasi.
(2) Koperasi secera terbuka dapat menerima anggota lain sebagai anggota luar biasa dan
calon anggota.
Bagian Ketiga

Berakhirnya Keanggotaan
Pasal 13
(1) Keanggotaan berakhir apabila:
a. Anggota bersangkutan meninggal dunia;
b. Koperasi membubarkan diri atau dibubarkan oleh Pemerintah;
c. Anggota bersangkutan berhenti atas permintaan sendiri;
d. Diberhentikan oleh pengurus karena tidak memenuhi persyaratan keanggotaan.
(2) Dalam hal anggota diberhentikan oleh pengurus, maka kepada yang bersangkutan diberi
hak untuk membela dalam rapat anggota.
(3) Anggota yang diberhentikan berhak atas Simpan Anggota dan dan bagian sisal hasil usaha
sesuai dengan peraturan Koperasi ini.
Bagian Keempat
Kedudukan Anggota Sebagai Pemilik
Pasal 14
Kedudukan anggota sebagai pemilik mempunyai tanggung jawab untuk mengembangkan
organisasi, kelembagaan, dan usaha koperasi yang diwujudkan dalam bentuk:
• Memperkuat ekuitas atau modal koperasi dengan membayar simpanan anggota secara
rutin.
b. Bersedia secara sukarela menempatkan kelebihan dana untuk ditempatkan pada koperasi
dalam bentuk penyertaan modal atau simpanan.
c. Berpartisipasi aktif setiap ada kegiatan rapat-rapat yang diselenggarkan oleh koperasi.
Bagian Kelima

Kedudukan Anggota sebagai Pengguna Jasa


Pasal 15
• Kedudukan anggota sebagai pengguna jasa diwujudkan dengan partisipasi aktif untuk
memanfaatkan kegiatan usaha koperasi melalui transaksi usaha oleh anggota terhadap
koperasi.
(2) Setiap anggota mempunyai kedudukan yang sama untuk memperoleh pelayanan dari
koperasi.
Bagian Keenam

Kewajiban dan Hak Anggota


Pasal 16
Setiap anggota mempunyai kewajiban :
a. Mematuhi Anggaran Dasar dan Rumah Tangga dan Keputusan-keputusan lainnya;
b. Membayar Simpanan Pokok, Simpanan Wajib yang diputuskan oleh Rapat Anggota;
c. Berpartisipasi dalam kegiatan usaha yang diselenggarakan oleh Koperasi;
d. Mengembangkan dan memelihara kebersamaan, kekeluargaan, dan menjaga nama baik
Koperasi.
Pasal 17
Setiap anggota mempunyai hak :
a. Menghadiri, menyatakan pendapat dan memberikan suara dalam Rapat Anggota;
b. Memilih dan atau dipilih menjadi anggota Pengurus dan Pengawas;
c. Meminta diadakan Rapat Anggota menurut ketentuan;
d. Mengemukakan pendapat dan saran kepada Pengurus di luar Rapat Anggota baik diminta
maupun tidak diminta;
e. Mendapatkan pelayanan yang sama antar sesama anggota;
f. Meminta keterangan mengenai perkembangan Koperasi;
g. Mendapatkan bagian sisa hasil usaha sesuai dengan jasa usaha masing-masing anggota
terhadap Koperasi;
h. Mendapatkan bagian sisa hasil usaha penyelesaian pembubaran Koperasi;
i. Mendapatkan pengembailan simpanan anggota yang menjadi miliknya apabila keluar dari
anggota koperasi.
Bagian Ketujuh
Calon Anggota
Pasal 18
• Calon anggota adalah orang yang belum membayar seluruh simpanan anggota, atau
(2) Mereka yang telah melunasi pembayaran simpanan anggota, tetapi secara formal belum
sepenuhnya melengkapi persyaratan administrasi/belum menandatangani Buku Daftar
Anggota
Pasal 19
• Calon anggota memiliki Kewajiban:
a. Mematuhi Anggaran Dasar dan Rumah Tangga dan Keputusan-keputusan lainnya;
b. Membayar Simpanan Pokok, Simpanan Wajib yang diputuskan oleh Rapat Anggota atau
Pengurus;
c. Berpartisipasi dalam kegiatan usaha yang diselenggarakan oleh Koperasi;
d. Mengembangkan dan memelihara kebersamaan, kekeluargaan, dan menjaga nama baik
Koperasi.
• Calon anggota memilik hak:
a. Memperoleh pelayanan koperasi;
b. Tidak memilik hak suara dalam rapat Anggota;
c. Tidak berhak dipilih menjadi Pengurus dan Pengawas.
Bagian Kedelapan
Anggota Luar Biasa
Pasal 20
• Anggota luar biasa adalah orang yang bermaksud menjadi anggota koperasi, tetapi tidak
memenuhi seluruh syarat sebagai anggota.
• Ketentuan ini member peluang bagi penduduk WNI diluar wilayah Kabupaten Boyolali.
Pasal 21
• Anggota luar biasa memiliki Kewajiban:
a. Mematuhi Anggaran Dasar dan Rumah Tangga dan Keputusan-keputusan lainnya;
b. Membayar Simpanan Pokok, Simpanan Wajib yang diputuskan oleh Rapat Anggota atau
Pengurus;
c. Berpartisipasi dalam kegiatan usaha yang diselenggarakan oleh Koperasi;
d. Mengembangkan dan memelihara kebersamaan, kekeluargaan, dan menjaga nama baik
Koperasi.
• Anggota luar biasa memilik hak:
a. Memperoleh pelayanan koperasi;
b. Memilik hak suara dalam Rapat Anggota;
d. Tidak berhak dipilih menjadi Pengurus dan Pengawas.

BAB III
PERMODALAN KOPERASI
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 22
Modal koperasi dapat terdiri dari:
(1) Modal sendiri yaitu yang berasal dari:
a. Simpanan Pokok;
b. Simpanan Wajib;
c. Dana Cadangan;
d. Hibah.
(2) Modal pinjaman.
(3) Modal penyertaan.
(4) Modal Awal yang disetor saat Pendirian Koperasi ditetapkan sebesar Rp15.000.000,- (lima
belas juta rupiah) yang berasal dari Simpanan Pokok, Simpanan Wajib, dan/atau Modal
Penyertaan dari anggota.
Bagian Kedua
Simpanan Pokok
Pasal 23
• Setiap Anggota harus menyetor Simpanan Pokok atas namanya pada Koperasi.
• Besarnya Simpanan Pokok adalah sebesar Rp250.000,- (dua ratus lima puluh ribu rupiah).
• Uang Simpanan Pokok pada prinsipnya dibayar sekaligus pada saat menjadi anggota.
Namun dapat dibayar secara termin sesuai dengan kemampuan keuangan anggota.
Bagian Ketiga
Simpanan Wajib
Pasal 24
• Setiap Anggota harus menyetor Simpanan Wajib atas namanya pada Koperasi.
• Besarnya Simpanan Wajib adalah sebesar Rp2.000,- (dua ribu rupiah).
• Simpanan Wajib disetorkan secara berkala bulanan.
• Simpanan Wajib tidak dapat diambil kembali selama yang bersangkutan masih menjadi
anggota.
Bagian Keempat
Dana Cadangan
Pasal 25
• Dana Cadangan dikumpulkan dari penyisihan sebagian Sisa Hasil Usaha (SHU).
• Besarnya Dana Cadangan adalah sebesar 40% dari Total SHU.
• Dana Cadangan digunakan untuk pengembangan usaha koperasi.

Bagian Kelima
Hibah
Pasal 26
• Pengurus atas nama koperasi dapat menerima atau menolak Hibah .
• Hibah yang diperoleh dari pihak ketiga yang berasal dari sumber modal asing dapat
diterima koperasi dan dilaporkan kepada Menteri.
• Hibah tidak dapat dibagikan kepada anggota, pengurus, dan pengawas baik secara
langsung maupun tidak langsung.
• Ketentuan mengenai Hibah dilaksanakan sesuai ketentuan perundang-undangan.
Bagian Keenam

Modal Pinjaman
Pasal 27
(1) Modal Pinjaman merupakan hutang koperasi baik jangka panjang maupun jangka pendek
yang wajib dibayar kembali pada saat jatuh tempo sesuai dengan perjanjian.
(2) Modal Pinjaman dapat berasal dari:
a. Pinjaman dari anggota;
b. Pinjaman dari masyarakat;
c. Pinjaman dari Pemerintah;
d. Pinjaman dari koperasi lain, bank, atau lembaga keuangan lainnya;
d. Penerbitan Obligasi atau surat utang lainnya;
(3) Dalam jumlah tertentu modal pinjaman wajib dituangkan dalam perjanjian yang
dikukuhkan oleh notaris.
Bagian Ketujuh
Modal Penyertaan
Pasal 28
• Koperasi dapat menerima Modal penyertaan dari:
• Anggota sesuai perjanjian penyertaan modal;
• Masyarakat sesuai perjanjian penyertaan modal;
• Pemerintah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
• Modal Penyertaan merupakan unsur kewajiban dalam koperasi.
• Pemberi Modal Penyertaan berhak mendapatkan bagian keuntungan yang diperoleh dari
usaha koperasi yang dibiayai dengan Modal Penyertaan.
• Pemberi Modal Penyertaan wajib menanggung resiko kerugian atas usaha koperasi yang
dibiayai dengan Modal Penyertaan sebatas nilai Modal Penyertaan.
Pasal 29
• Modal Penyertaan dapat bersumber non anggota (masyarakat) setelah anggota diberi
kesempatan terlebih dahulu.
• Jumlah Modal penyertaan disesuaikan dengan kebutuhan usaha koperasi.
Pasal 30

• Dalam jumlah tertentu Modal Penyertaan wajib dituangkan dalam perjanjian yang
dikukuhkan oleh notaris.
• Perjanjian penempatan Modal penyertaan sekurang-kurangnya memuat:
• Nama koperasi dan pemodal;
• Besarnya Modal Penyertaan;

• Usaha yang akan dibiayai dengan Modal Penyertaan;

• Pengelolaan dan Pengawasan;

• Hak dan kewajiban Koperasi dan pemodal;

• Pembagian keuntungan;

• Tata cara pengalihan Modal Penyertaan;

• Penyelesaian perselisihan.

Pasal 31

Dana yang dihimpun dari Modal Penyertaan digunakan untuk pengembangan usaha dan
dilaksanakan langsung oleh koperasi.

BAB IV
RAPAT ANGGOTA
Bagian Kesatu
Rapat Anggota Tahunan (RAT)
Pasal 32
(1) RAT merupakan permusyawaratan tertinggi dalam koperasi.
(2) Penyelengaraan RAT:
a. Diadakan sekali dalam 1 (satu) tahun;
b. Diselenggarakan oleh Pengurus koperasi;
c. Dihadiri oleh Anggota, Pengurus, dan Pengawas;
d. Pada prinsipnya pengambilan keputusan RAT berdasarkan musyawarah untuk mencapai
mufakat;
e. RAT sah apabila dihadiri sekurang-kurangnya setengah dari jumlah anggota koperasi
dan disetujui oleh lebih dari setengah yang hadir;
f. Dalam hal kuorum sebagaimana dimaksud pada huruf e tidak tercapai, maka
dilaksanan rapat kedua;
g. Apabila rapat kedua belum mencapai kuorum sebagaimana dimaksud pada huruf e,
maka RAT tersebut dapat dilaksanakan dan keputusannya sah serta mengikat bagi
semua anggota, bila dihadiri dan disetujui sekurang-kurangnya seperlima dari jumlah
anggota;
h. RAT dapat dihadiri oleh utusan dari Kantor Dinas Koperasi dan pihak lain yang diundang
oleh pengurus;
i. Keputusan RAT dicatat dalam Berita Acara RAT.
(3) RAT berwenang:
a. Meminta dan mengesahkan Laporan Pertanggungjawaban Pengurus koperasi;
b. Menetapkan Pendapatan dan Belanja koperasi tahun berikutnya;
c. Menetapkan Program Kerja koperasi tahun berikutnya;
d. Pembagian Sisa Hasil Usaha;
e. Pemilihan Pengurus;
f. Menetapkan dan mengubah Anggaran Dasar dan Rumah Tangga, Anggaran Rumah
Tangga, dan Peraturan lainnya;
g. Memutuskan penggabungan, peleburan, kepailitan, dan pembubaran koperasi.
Bagian Kedua
Rapat Anggota Luar Biasa (RALB)
Pasal 33
• RALB dilakukan apabila:
• Keadaan mengharuskan adanya keputusan segera yang wewenang pengambilan
keputusannya ada pada RAT;
• Keperluan yang berkaitan dengan peningkatan usaha koperasi.
• RALB sah apabila dihadiri sekurang-kurangnya setengah dari jumlah anggota koperasi dan
disetujui oleh lebih dari setengah yang hadir.

BAB V

PENGURUS
Bagian Kesatu
Syarat Pengurus
Paal 34
(1) Mempunyai wawasan yang luas, pengetahuan serta keterampilan kerja yang baik.
(2) Mempunyai tanggung jawab, kejujuran dan keterampilan kerja.
(3) Memahami peraturan tentang perkoperasian dan usaha perkoperasian.
Bagian Kedua
Pemilihan Pengurus
Pasal 35
• Pengurus dipilih dari dan oleh para Anggota untuk jangka waktu 3 (tiga) tahun.
• Pengurus dapat dipilih kembali dalam Rapat Anggota Tahunan pada akhir masa jabatan
Pengurus.
• Pemilihan pengurus berdasarkan musyawarah mufakat. Apabila tidak tercapai mufakat,
maka pemilihan dilakukan dengan cara pemungutan suara.
• Jumlah Pengurus sekurang-kurangnya 3 (tiga) orang dan terdiri dari Ketua Bendaha dan
Sekretaris.
• Bila seorang Anggota Pengurus berhenti sebelum masa jabatannya berakhir, maka melalui
Rapat Pengurus dapat mengangkat penggantinya, akan tetapi pengangkatan itu disahkan
oleh Rapat Anggota berikutnya.
Bagian Ketiga
Kewajiban dan Hak Pengurus
Pasal 36
• Pengurus mempunyai hak dan kewajiban membuat peraturan managemen Koperasi dan
membuat kebijakan-kebijakan untuk perbaikan dan penyempurnaan dalam rangka
pengembangan Koperasi.
• Kewajiban pengurus:
• Melaksanakan dan meningkatkan usaha dan operasional koperasi berdasarkan prinsip-
prinsip manajemen Koperasi termasuk mencari sumber-sumber permodalan Koperasi
dan mencari anggota/calon anggota baru.
• Mewakili lembaga koperasi dalam berhubungan dengan pihak terkait.
• Menyusun adminstrasi managemen, membuat laporan keuangan dan laporan
perkembangan usaha koperasi.
• Mengajukan Rancangan Rencana Kerja dan Racangan Rencana Anggaran Pendapatan
dan Belanja koperasi.
• Hak pengurus:
• Ketua Koperasi dapat memilih sekretaris, bendahara, dan pegawai/pengelola dalam
menjalakan operasional koperasi.
• Dapat menerima dan memberhentikan anggota/calon anggota.
• Dalam melaksanakan fungsi dan tugasnya, Pengurus berwenang untuk menggunakan
fasilitas, sarana maupun dana yang tersedia sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan
dan diputuskan dalam Rapat Anggota.
• Dalam melaksanakan tugasnya pengurus koperasi dapat diberikan imbalan
(honorarium).

BAB VI
PENGAWAS
Pasal 37
• Dalam rangka memantau, mengawasi pelaksanaan usaha koperasi dan memberikan
masukan untuk pengembangan koperasi, dibentuk pengawas inti koperasi.
• Pada prinsipnya Pengawas adalah seluruh Anggota koperasi.
• Pengawas Inti dipilih oleh dan dari anggota.
• Pengawas Inti bertanggungjawab kepada Rapat Anggota.
• Jumlah anggota pengawas sekurang-kurangnya 1 (satu) orang dan sebanyak-banyaknya 5
(lima) orang.
• Pengawas Inti dipilih untuk masa jabatan 3 (tiga) tahun.
• Pengawas Inti bertugas untuk :
a. Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijaksanaan dan pengelolaan
Koperasi.
b. Membuat laporan tertulis pengawasannya dan disampaikan kepada Pengurus.

BAB VII
KEGIATAN USAHA
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 38
• Untuk mencapai tujuan, KOPERASI menyelenggarakan kegiatan usaha terdiri dari:
• Unit Usaha Pertanian dan Peternakan;
• Unit Usaha Perdagangan Umum, Usaha Kecil dan Menengah;
• Unit Usaha Jasa Pengelolaan Sampah;
• Unit Usaha Jasa Tenaga Kerja dan Perparkiran;
• Unit Usaha Pengadaan Barang dan Jasa.
• Pada tahap awal, proses pelaksanaan usaha untuk masing-masing Unit Usaha disesuaikan
dengan potensi yang ada dan disesuaikan dengan kemampuan Permodalan KoperasiI.
• Ketentuan lebit lanjut terkait aturan pelaksaaan masing-masing Unit Usaha diatur dalam
Peraturan Pengurus dan/atau Peraturan lainnya.
• Dalam hal koperasi terdapat kelebihan likuiditas, koperasi dapat menempatkan dananya
pada koperasi lain, bank, atau lembaga keuangan lainnya.
• Penyelenggarakan kegiatan usaha atau bisnis wajib dilakukan dengan prinsip kehati-
hatian.

BAB VIII
SISA HASIL USAHA (SHU)
Pasal 39
(1) SHU adalah pendapatan koperasi yang diperoleh di dalam satu tahun buku setelah
dikurangi dengan penyusutan-penyusutan, beban, dan biaya-biaya, termasuk pajak dari
tahun buku yang bersangkutan.
(2) SHU dapat dibagi untuk Anggota sebanding dengan jasa yang diberikannya.
(3) SHU sebagagaimana dimaksud dalam Anggaran Dasar dan Rumah Tangga Bab VII Pasal 20,
di alokasikan untuk:
• Bagi hasil untuk anggota : 42,5%
• Honorarium pengurus : 10%
• Dana Cadangan : 40%
• Dana Sosial : 2,5%
• Dana Pendidikan : 5%
BAB IX
PEMBUKUAN KOPERASI
Pasal 40
• Tahun Buku Koperasi dimulai Tanggal 1 Januari dan berakhir sampai dengan tanggal 31
Desember, dan pembukuan koperasi ditutup pada akhir bulan Desember tiap-tiap akhir
tahun.
• Koperasi wajib menyelenggarakan, pencataan, pembukuan, dan penyajian Laporan
Keuangan sesuai prinsip akuntansi dan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku di
Indonesia.
• Pengawas dapat meminta bantuan Kantor Akuntan Publik untuk melakukan audit koperasi
atas permintaan Rapat Anggota.

BAB VI
ATURAN TAMBAHAN
Pasal 41
Hal-hal lain yang belum di atur dalam Anggaran Dasar dan Rumah Tangga ini akan di atur
dalam, Peraturan Koperasi, Peraturan Khusus, dan/atau Peraturan Lainnya.

PENUTUP
Pasal 42
Apabila dikemudian hari sesuai kebutuhan diperlukan perubahan-perubahan dalam Anggaran
Dasar dan Rumah Tangga, maka akan dilakukan melalui persetujuan Rapat Anggota Tahunan.
Demikian Anggaran Dasar dan Rumah Tangga koperasi ini ditetapkan dan ditandatangani oleh
yang diberi kuasa penuh oleh RAT pada hari Selasa tanggal 03 Maret 2020 di Kacangan.
Ketua Sekretaris

Joko Setianto, S.E. Achmad Maulai, S.Pd.

Mengetahui,
BADAN PENGAWAS KOPERASI
Ketua Anggota

H. Muhammad Tukri Aminudin, S.Pd

Sariman, S.Pd.

Kamto

Anda mungkin juga menyukai