Anda di halaman 1dari 20

AD/ART KOPERASI MADRASAH

TSANAWIYAH AL UKHUWWAH
ANGGARAN DASAR
KOPERASI MADRASAH
YAYASAN PENDIDIKAN MADRASAH TSANAWIYAH AL UKHUWWAH

BAB I
NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN

Pasal 1

1. Koperasi ini bernama ”KOPERASI MADRASAH YAYASAN PENDIDIKAN MTS AL


UKHUWWAH” disingkat ”KOMAD AL UKHUWWAH” dan selanjutnya dalam
Anggaran Dasar (AD) ini disebut Koperasi.
2. Koperasi ini berkedudukan di :
a. Jl. Jermani Husin RT. V
b. Desa Lok
c. Kecamatan Banjang
d. Kabupaten Hulu Sungai Utara - Kalimantan Selatan 71416

BAB II
PENDIRIAN DAN JANGKA WAKTU

Pasal 2
Koperasi ini didirikan pada tanggal 15 Oktober 2011.

Pasal 3
Koperasi didirikan untuk jangka waktu yang tidak terbatas.

BAB III
LANDASAN, ASAS, DAN PRINSIP

Pasal 4
Koperasi berdasarkan Syari’ah, Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945 serta
berdasarkan atas asas kekeluargaan.

Pasal 5
1. Koperasi melakukan kegiatannya berdasarkan prinsip-prinsip koperasi yaitu :
a. pengelolaan dilakukan secara demokratis dan syari’ah;
b. keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka;
c. pembagian SHU dilakukan secara adil dan sebanding dengan besarnya
jasa usaha masing-masing anggota;
d. pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal;
e. kemandirian;
f. melaksanakan pendidikan perkoperasian bagi anggota;
g. kerja sama antar koperasi.
2. Koperasi sebagai badan usaha dalam melaksakan kegiatannya yang
mengorganisir pemanfaatan dan pendayagunaan sumber daya ekonomi para
anggotanya atas dasar prinsip-prinsip koperasi tersebut pada ayat (1) diatas dan
kaidah-kaidah usaha ekonomi
BAB IV
TUJUAN DAN USAHA

Pasal 6
Tujuan didirikannya Koperasi adalah untuk:
a. Meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup anggota dan masyarakat pada
umumnya.
b. Sebagai wadah pemberdayaan ekonomi anggota dan masyarakat pada
umumnya.
c. Sebagai gerakan ekonomi rakyat serta ikut membangun tataran perekonomian
nasional.

Pasal 7
1. Untuk mencapai sebagaimana dimaksud pasal 4, maka koperasi
menyelenggarakan kegiatan usaha yang berkaitan dengan usaha anggota sebagai
berikut:
a. Kegiatan unit jasa keuangan simpan pinjam.
b. Kegiatan usaha perdagangan.
c. Kegiatan usaha jasa.

2. Dalam hal terdapat kelebihan kemampuan pelayanan kepada anggota, koperasi


dapat membuka peluang usaha dengan non anggota.

3. Dalam melaksanakan kegiatan usaha sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)


sampai dengan ayat (2), koperasi dapat melakukan kerja sama dengan koperasi
dan Badan Usaha lainnya.

BAB V
KEANGGOTAAN

Pasal 8
Anggota terdiri dari:
1. Anggota Utama yaitu Guru dan Pegawai Yayasan Pendidikan Mts Al Ukhuwwah
serta unsur Yayasan Pendidikan Al Ukhuwwah
2. Anggota Muda yaitu Siswa MI/MTs/MA Yaspend Al Ukhuwwah;
3. Anggota Kehormatan yaitu selain Anggota Utama dan Anggota Muda, yang
mendaftar sebagai Anggota.

Pasal 9
Persyaratan menjadi Anggota:
a. Anggota Utama dan Anggota Muda secara otomatis menjadi anggota selama
terdaftar secara administratif di Yayasan Pendididkan Al Ukhuwwah.
b. Anggota Kehormatan telah mendaftar dan wajib mendapat jaminan tertulis dari
salah seorang atau lebih Anggota Utama.
c. Telah menyetujui isi AD dan ketentuan-ketentuan yang berlaku.

Pasal 10
1. Keanggotaan koperasi diperoleh jika seluruh persyaratan telah dipenuhi, Simpanan
Pokok telah dilunasi dan yang bersangkutan didaftar dalam Buku Daftar Anggota
Koperasi.
2. Keanggotaan tidak dapat dipindah tangankan kepada siapapun dengan cara
apapun.

Pasal 11
Setiap anggota berhak :
1. Memperoleh pelayanan dari koperasi.
2. Menghadiri dan berbicara dalam Rapat Anggota.
3. Memiliki hak suara yang sama.
4. Mendapatkan pinjaman uang sesuai ketentuan
5. Dipilih menjadi Pengurus Koperasi
6. Mengajukan pendapat, saran, dan usul untuk kebaikan dan kemajuan koperasi.
7. Memperoleh bagian Sisa Hasil Usaha.

Pasal 12
Pengecualian hak untuk Anggota Muda:
1. Hadir dan berbicara dalam Rapat Anggota melalui perwakilan kelas.
2. Memiliki hak suara satu perwakilan kelas sama dengan satu anggota.
3. Tidak mendapatkan hak pinjaman uang.
4. Tidak dipilih menjadi Pengurus Koperasi

Pasal 13
Pengecualian untuk Angggota Kehormatan:
1. Tidak dipilih menjadi Pengurus Koperasi

Pasal 14
Setiap anggota mempunyai kewajiban :
1. Membayar Simpanan Wajib sesuai ketentuan yang ditetapkan dalam Anggaran
Rumah Tangga (ART) atau diputuskan dalam Rapat Anggota.
2. Wajib melakukan pembelanjaan di toko koperasi
3. Berpartisipasi dalam kegiatan usaha koperasi.
4. Mentaati AD, ART, keputusan Rapat Anggota dan ketentuan lain yang berlaku
dalam koperasi.
5. Memelihara serta menjaga nama baik dan kebersamaan dalam koperasi.
Pasal 15
1. Keanggotaan berakhir bila :
a. Anggota meninggal dunia;
b. Anggota Utama tidak terdaftar lagi di Yaspend Al Ukhuwwah
c. Anggota Muda tamat dari MI/MTs/MA Yaspend Al Ukhuwwah
d. Koperasi membubarkan diri;
e. Berhenti atas permintaan sendiri, atau
f. Diberhentikan oleh Pengurus karena tidak memenuhi lagi persyaratan
keanggotaan dan atau melanggar ketentuan AD/ART dan ketentuan lain yang
berlaku dalam koperasi.
2. Anggota yang diberhentikan oleh Pengurus dapat meminta pertimbangan kepada
Rapat Anggota.
3. Simpanan pokok dan simpanan wajib anggota yang diberhentikan oleh Pengurus,
atau tamat, dikembalikan sesuai dengan ketentuan ART atau Peraturan Khusus
(PK).

BAB VI
RAPAT ANGGOTA

Pasal 16
1. Rapat Anggota merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam koperasi.
2. Rapat Anggota Koperasi dilaksanakan untuk menetapkan :
a. AD/ART dan perubahan AD/ART;
b. Kebijaksanaan umum dibidang organisasi, manajemen usaha dan permodalan
koperasi;
c. Pemilihan, pengangkatan dan pemberhentian Pengurus dan Pengawas;
d. Rencana Kerja, Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Koperasi, serta
pengesahan laporan keuangan;
e. Pembagian Sisa Hasil Usaha;
f. Penggabungan, peleburan, pembagian, dan pembubaran koperasi;
3. Rapat Anggota dilakukan sekurang-kurangnya sekali dalam 1 (satu) tahun.
4. Rapat Anggota koperasi terdiri dari :
a. Rapat Anggota Tahunan;
b. Rapat Anggota Rencana Kerja dan Rencana Anggaran Pendapatan dan
Belanja Koperasi.

Pasal 17
1. Rapat Anggota sah jika dihadiri oleh lebih dari 1/2 dari jumlah anggota dan disetujui
oleh lebih dari 1/2 bagian dari jumlah anggota yang hadir, kecuali apabila
ditentukan lain dalam AD ini.
2. Apabila kuorum sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diatas tidak tercapai, maka
Rapat Anggota tersebut ditunda untuk waktu paling lama 7 (tujuh) hari, untuk rapat
kedua dan diadakan pemanggilan kembali kedua kalinya.
3. Apabila pada rapat kedua sebagaimana yang dimaksud ayat (2) diatas kuorum
tetap belum tercapai, maka Rapat Anggota tersebut dapat dilangsungkan dan
keputusannya sah serta mengikat bagi semua anggota, apabila dihadiri sekurang-
kurangnya 1/3 dari jumlah anggota dan keputusan disetujui oleh 2/3 dari jumlah
anggota yang hadir.

Pasal 18
1. Pengambilan keputusan Rapat Anggota berdasarkan musyawarah untuk mencapai
mufakat.
2. Dalam hal tidak tercapai mufakat, maka pengambilan keputusan oleh Rapat
Anggota berdasarkan suara terbanyak dari jumlah anggota yang hadir.
3. Dalam hal dilakukan pemungutan suara, setiap anggota dan perwakilan kelas
berhak satu suara.
4. Anggota yang tidak hadir tidak dapat mewakilkan suaranya kepada anggota lain.
5. Pemungutan suara dapat dilakukan secara terbuka dan/atau secara tertutup,
kecuali mengenai diri orang dilakukan secara tertutup.
6. Keputusan Rapat Anggota dicatat dalam Berita Acara dan ditandatangani oleh
Pimpinan Rapat.
7. Anggota koperasi dapat mengambil keputusan terhadap sesuatu hal tanpa
mengadakan Rapat Anggota dengan ketentuan semua anggota koperasi
memberikan persetujuan secara tertulis serta menandatangani persetujuan
tersebut, tanpa tekanan dari Pengurus dan atau pihak-pihak tertentu.

Pasal 19
Tempat, acara, tata tertib dan bahan materi Rapat Anggota harus sudah diserahkan
terlebih dahulu kepada anggota sekurang-kurangnya 1 (satu) hari sebelum
pelaksanaan Rapat Anggota.

Pasal 20
1. Rapat Anggota diselenggarakan oleh Pengurus Koperasi, kecuali AD menentukan
lain.
2. Rapat Anggota dapat dipimpin langsung oleh Pengurus Koperasi dan atau oleh
Pimpinan Sidang dan Sekretaris Sidang yang dipilih dalam Rapat Anggota tersebut.

Pasal 21
1. Rapat Anggota Tahunan diadakan dalam waktu paling lambat 3 (tiga) bulan
sesudah tutup buku, kecuali ada pengaturan lain dalam AD.
2. Rapat Anggota Tahunan membahas dan mengesahkan:
a. Laporan Pertanggung jawaban Pengurus atas pelaksanaan tugasnya;
b. Neraca perhitungan laba rugi tahun buku yang berakhir 30 (tiga puluh) Juni;
c. Penggunaan dan pembagian Sisa Hasil Usaha;
d. Pertanggungjawaban pelaksanaan tugas Pengawas dalam satu tahun buku.
e. Rencana Kerja (RK) dan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Koperasi
(RAPBK).
3. Khusus RK/RAPBK sebagaimana tersebut pada pasal 2 (e) belum disahkan oleh
Rapat Anggota, dalam pelaksanaan tugasnya Pengurus berpedoman pada
RK/RAPBK tahun sebelumnya yang telah mendapat persetujuan.
BAB VII
PENGURUS

Pasal 22
1. Pengurus Koperasi dipilih dari Anggota Utama dalam Rapat Anggota.
2. Persyaratan untuk dapat dipilih menjadi Pengurus sebagai berikut :
a. Anggota Utama
b. Mempunyai kejujuran, kemampuan pengetahuan tentang perkoperasian, loyal
dan berdedikasi terhadap Koperasi;
c. Mempunyai keterampilan kerja dan wawasan usaha serta semangat
kewirausahaan.
d. Sudah menjadi anggota koperasi sekurang-kurangnya 2 (dua ) tahun;
e. Pengurus dipilih untuk masa jabatan 3 (tiga) tahun;
f. Anggota Pengurus yang telah diangkat, dicatat dalam Buku Daftar Pengurus;
g. Anggota Pengurus yang masa jabatannya telah berakhir dapat dipilih kembali
untuk masa jabatan berikutnya, apabila yang bersangkutan berprestasi bagus
dalam mengelola koperasi;

Pasal 23
1. Jumlah pengurus sekurang-kurangnya 3 (tiga) orang dan sebanyak-banyaknya
sesuai dengan keputusan Rapat Anggota.
2. Pengurus terdiri dari sekurang-kurangnya :
a. seorang atau beberapa orang Ketua;
b. seorang Sekretaris;
c. seorang Bendahara;
3. Susunan Pengurus Koperasi diatur lebih lanjut dalam ART sesuai dengan
kebutuhan koperasi.
4. Pengurus dapat mengangkat Manajer yang diberi wewenang kuasa untuk
mengelola usaha koperasi.
5. Apabila koperasi belum mampu mengangkat Manajer, maka salah satu dari
pengurus dapat bertindak sebagai manajer koperasi.
6. Pengaturan lebih lanjut tentang susunan, tugas pokok, wewenang dan tanggung
jawab dan tata cara pengangkatan pengurus dan pengawasan diatur lebih lanjut
dalam PK.

Pasal 24
Tugas dan kewajiban Pengurus adalah :
1. Menyelenggarakan dan mengendalikan usaha koperasi.
2. Melakukan seluruh perbuatan hukum atas nama koperasi.
3. Mewakili koperasi di dalam dan di luar pengadilan.
4. Mengajukan RK/RAPBK.
5. Menyelenggarakan Rapat Anggota serta mempertanggungjawabkan pelaksanaan
tugas kepengurusan nya.
6. Memutuskan penerimaan anggota baru, penolakan anggota serta pemberhentian
anggota.
7. Membantu tugas pengawasan dengan memberikan keterangan dan
memperlihatkan bukti-bukti yang diperlukan.
8. Memberikan penjelasan kepada anggota mengenai jalannya organisasi dan usaha
koperasi.
9. Memelihara kerukunan diantara anggota dan mencegah segala yang
menyebabkan perselisihan.
10. Menanggung kerugian koperasi sebagai akibat karena kelalaiannya, dengan
ketentuan:
a. Jika kerugian yang timbul sebagai akibat kelalaian seorang atau beberapa
anggota pengurus, maka kerugian ditanggung oleh pengurus yang
bersangkutan;
b. Jika kerugian yang timbul sebagai akibat kebijaksanaan yang telah diputuskan
dalam rapat pengurus, maka semua anggota pengurus tanpa kecuali
menanggung kerugian yang diderita koperasi.
11. Menyusun ketentuan mengenai tugas, wewenang dan tanggungjawab anggota
Pengurus serta mengenai pelayananan terhadap anggota.
12. Pengurus atau salah seorang yang ditunjuknya dapat melakukan tindakan hukum
berdasakan persetujuan tertulis dari Keputusan Rapat Pengurus dan Pengawas
dalam hal-hal sebagai berikut:
a. Meminjam atau meminjamkan uang atas nama koperasi dengan jumlah
tertentu yang ditetapkan dalam ART dan PK koperasi;
b. Membeli, menjual atau memperoleh atau melepaskan hak atas barang
bergerak milik Koperasi dengan jumlah tertentu, yang ditetapkan dalam ART
dan PK koperasi.

Pasal 25
Pengurus mempunyai hak:
1. Menerima imbalan jasa sesuai keputusan Rapat Anggota.
2. Mengangkat dan memberhentikan manajer dan karyawan koperasi.
3. Membuka cabang/perwakilan usaha sesuai dengan Keputusan Rapat Anggota.
4. Melakukan upaya-upaya dalam rangka mengembangkan usaha koperasi.
5. Meminta laporan dari manajer secara berkala dan sewaktu-waktu bila diperlukan.

Pasal 26
1. Pengurus dapat diberhentikan oleh Rapat Anggota sebelum masa jabatannya
berakhir apabila terbukti :
a. Melakukan penyelewengan yang merugikan usaha dan keuangan dan nama
baik koperasi;
b. Tidak menaati ketentuan AD, ART dan keputusan Rapat Anggota;
c. Sikap maupun tindakannya menimbulkan pertentangan didalam koperasi yang
akibatnya merugikan koperasi khususnya dan gerakan koperasi pada umumnya;
d. Melakukan dan terlibat dalam tindak pidana yang telah diputus oleh Pengadilan.
2. Dalam hal salah seorang anggota Pengurus berhenti sebelum masa jabatan
berakhir, Rapat Pengurus dengan dihadiri wakil Pengawas dapat mengangkat
penggantinya dengan cara:
a. Menunjuk salah seorang pengurus untuk merangkap jabatan tersebut;
b. Mengangkat dari kalangan anggota untuk menduduki jabatan pengurus
tersebut.
3. Pengangkatan pengganti pengurus yang berhenti sebagaimana diatur dalam ayat
(2) harus dipertanggungjawabkan oleh pengurus dan disahkan dalam Rapat
Anggota berikutnya.

BAB VIII
PENGAWAS

Pasal 27
Pengawas dipilih dari dan oleh anggota dalam Rapat Anggota.
1. Yang dapat dipilih menjadi Pengawas adalah anggota yang memenuhi syarat
sebagai berikut:
a. Mempunyai pengetahuan tentang perkoperasian pengawasan dan akuntansi,
jujur dan berdedikasi terhadap koperasi;
b. Memiliki kemampuan keterampilan kerja dan wawasan di bidang pengawasan;
2. Pengawas dipilih untuk masa jabatan 3 (tiga) tahun.
3. Pengawas terdiri dari sekurang-kurangnya satu orang dan sebanyak-banyaknya
lima orang.
4. Tata cara pemilihan, pengangkatan dan pemberhentian pengawas ditetapkan
dalam ART.

Pasal 28
Hak dan kewajiban pengawas adalah :
1. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan dan pengelolaan
koperasi.
2. Meneliti catatan dan pembukuan yang ada pada koperasi.
3. Mendapatkan segala keterangan yang diperlukan.
4. Memberikan koreksi, saran, teguran dan peringatan kepada pengurus.
5. Merahasiakan hasil pengawasannya terhadap pihak ketiga.
6. Membuat laporan tertulis tentang hasil pelaksanaan tugas pengawasan kepada
Rapat Anggota.

Pasal 29
Pengawas berhak menerima imbalan jasa sesuai keputusan Rapat Anggota.

Pasal 30
1. Pengawas dapat diberhentikan oleh Rapat Anggota sebelum masa jabatan berakhir
jika terbukti :
a. Melakukan tindakan, perbuatan yang merugikan keuangan dan nama baik
koperasi;
b. Tidak menaati ketentuan AD, ART dan keputusan Rapat Anggota;
c. Sikap maupun tindakannya menimbulkan kerugian bagi koperasi;
d. Melakukan dan terlibat dalam tindak pidana terutama di bidang ekonomi dan
keuangan dan tindak pidana lain yang telah diputus oleh pengadilan.
2. Dalam hal salah seorang anggota pengawas berhenti sebelum masa jabatan
berakhir, Rapat Pengawas dengan dihadiri oleh wakil pengurus dapat mengangkat
pengganti tersebut
3. Pengangkatan pengganti pengawas sebagaimana tersebut dalam ayat (2) diatas,
dilaporkan oleh pengawas kepada Rapat Anggota yang terdekat setelah
penggantian yang bersangkutan untuk diminta pengesahan dan atau memilih,
mengangkat pengawas yang lain.

BAB IX
PENGELOLAAN USAHA

Pasal 31
1. Pengelolaan usaha Koperasi dapat dilakukan oleh Manajer dengan dibantu
beberapa orang karyawan yang diangkat oleh Pengurus melalui perjanjian/kontrak
kerja tertulis.
2. Pengurus dapat secara langsung melakukan pengelolaan kegiatan usaha
Koperasi atau mendirikan Strategic Business Unit yang dikelola secaara otonom
dan profesional.
3. Pengangkatan seperti tersebut pada ayat (1) dan (2) diatas setelah mendapat
persetujuan Rapat Anggota.
4. Karena keterbatasan koperasi, sebelum diangkat manager maka pengelolaan
usaha dilakukan oleh Pengurus dan bertindak sebagai Manajer.

Pasal 32
Tugas dan kewajiban manajer adalah:
1. Melaksanakan kebijaksanaan pengurus dalam pengelolaan usaha koperasi.
2. Mengendalikan/mengkoordinir semua usaha koperasi yang dilaksanakan oleh para
karyawan.
3. Melakukan pembagian tugas secara jelas dan tegas mengenai bidang dan
pelaksanaannya.
4. Mentaati segala ketentuan yang berlaku dalam koperasi berkaitan dengan
pekerjaannya.
5. Menanggung kerugian usaha koperasi sebagai akibat kelalaian dan atau
tindakannya.

Pasal 33
Hak dan wewenang manager :
1. Menerima penghasilan sesuai dengan perjanjian kerja yang telah disepakati.
2. Mengembangkan usaha dan kemampuan diri untuk melaksanakan tugas yang
dibebankan.
3. Bertindak untuk dan atas nama pengurus dalam rangka menjalankan usaha.
4. Ketentuan lebih lanjut mengenai susunan tugas, kewajiban, hak dan wewenang
manajer dan karyawan diatur lebih lanjut dalam ART, PK dan kontrak kerja.
BAB X
PENASEHAT

Pasal 34
1. Apabila diperlukan, Pengurus dapat mengangkat penasehat atas persetujuan
Rapat Anggota.
2. Penasehat memberi saran/anjuran kepada Pengurus untuk kemajuan organisasi
dan usaha koperasi, baik diminta maupun yang tidak diminta.
3. Penasehat berhak menerima penghasilan/imbalan/jasa sesuai dengan keputusan
Rapat Anggota.

BAB XI
PEMBUKUAN KOPERASI

Pasal 35
1. Tahun buku koperasi adalah tanggal 1 (satu) Juli sampai dengan tanggal tanggal
30 (tiga puluh) Juni, dan pada akhir bulan Juni tiap-tiap tahun pembukuan koperasi
ditutup.
2. Koperasi wajib menyelenggarakan pencatatan dan pembukuan sesuai dengan
prinsip akuntansi yang berlaku di Indonesia dan Standar Akuntansi Koperasi.
3. Dalam waktu paling lambat 3 (tiga) bulan setelah pembukuan koperasi ditutup,
maka Pengurus wajib menyusun dan menyampaikan Laporan Tahunan yang telah
diaudit oleh dan ditandatangani oleh semua Pengurus untuk disampaikan kepada
Rapat Anggota.
4. Ketentuan, pengaturan lebih lanjut mengenai isi, bentuk, susunan Laporan
Pertanggungjawaban Pengurus dan pelaksanaan audit diatur dalam ART dan PK.

BAB XII
MODAL KOPERASI

Pasal 36
1. Koperasi mempunyai modal perusahaan tak tetap, yang diperoleh dari uang
simpanan pokok, uang Simpanan Wajib, uang Simpanan Sukarela yang
merupakan deposito, uang pinjaman dan penerimaan lain yang sah.
2. Modal dasar yang disetor pada saat Pendirian Koperasi ditetapkan sebesar Rp.
1.000.000 (satu juta rupiah), yang berasal dari simpanan pokok, simpanan wajib,
dan simpanan sukarela.

BAB XIII
SIMPANAN ANGGOTA

Pasal 37
1. Setiap Anggota Utama dan Anggota Kehormatan harus menyimpan atas namanya
pada koperasi, simpanan pokok sejumlah Rp. 100.000 (seratus ribu rupiah),
2. Setiap Anggota Muda menyimpan atas namanya pada koperasi, simpanan pokok
sejumlah Rp. 15.000 (lima belas ribu rupiah).
3. Simpanan pokok, pada waktu keanggotaan diakhiri, merupakan suatu tagihan atas
koperasi sebesar jumlah tersebut, jika perlu dikurangi dengan bagian tanggungan
kerugian.
4. Setiap anggota diwajibkan untuk membayar simpanan atas namanya pada
koperasi sebagaimana ditetapkan dalam ART / PK.
5. Setiap Anggota diwajibkan belanja di toko koperasi atas namanya sesuai yang
ditetapkan dalam ART / PK.
6. Setiap Anggota digiatkan untuk menambah simpanan sukarela atas namanya
pada koperasi menurut kehendaknya sendiri.
7. Anggota Utama dan Anggota Kehormatan diperbolehkan meminjam uang setelah
menjadi anggota selama 3 (tiga) bulan.

Pasal 38
1. Uang simpanan pokok tidak dapat diminta kembali selama belum berhenti sebagai
anggota.
2. Uang simpanan wajib tidak dapat diminta kembali selama belum berhenti sebagai
anggota.
3. Uang Simpanan Sukarela hanya dapat diminta kembali setelah enam bulan.
4. Jika diperlukan, koperasi dapat mengadakan simpanan khusus yang diatur dalam
ART/PK.

Pasal 39
Apabila keanggotaan berakhir menurut pasal 13 ayat (1) :
a. huruf (a), maka uang simpanan pokok dan uang simpanan wajib, setelah dipotong
dengan bagian tanggungan yang ditetapkan, dikembalikan kepada yang berhak
dalam waktu selambat-lambatnya 1 (satu) bulan setelah anggota yang
bersangkutan meninggal dunia;
b. huruf (b), (c), (d), atau (e), maka uang simpanan pokok dan uang simpanan wajib
setelah dipotong dengan bagian tanggungan yang ditetapkan, dikembalikan
kepada bekas anggota dalam waktu 1 (satu) bulan sesudah yang bersangkutan
tidak terdaftar lagi di Yaspend El Hidayah;
c. huruf (f), uang simpanan pokok menjadi kekayaan koperasi dan pengembalian
uang simpanan wajib diserahkan kepada keputusan Rapat Anggota dengan
mempertimbangkan kesalahan anggota yang mengakibatkan pemecatannya.

Pasal 40
Sisa Hasil Usaha
Sisa Hasil Usaha yaitu pendapatan Perusahaan Koperasi yang diperoleh dalam suatu
tahun buku dipotong dengan penyusutan nilai barang dan segala biaya yang
dikeluarkan dalam tahun buku itu.
1. Sisa hasil usaha dibagi sebagai berikut :
a. 15% (lima belas persen) untuk cadangan;
b. 50% (lima puluh persen) untuk anggota menurut perbandingan simpanan dan
belanjanya;
c. 10% (sepuluh persen) untuk dana Pengurus;
d. 10% (lima persen) untuk dana kesejahteraan Pegawai;
e. 15% (lima belas persen) untuk dana sosial.

Uang Cadangan
Pasal 41
1. Uang cadangan adalah kekayaan koperasi yang disediakan untuk menutup
kerugian sehingga tidak boleh dibagikan kepada anggota.
2. Rapat Anggota dapat memutuskan untuk mempergunakan paling tinggi 75% (tujuh
puluh lima persen) dari jumlah seluruh cadangan untuk perluasan usaha koperasi.
3. Sekurang-kurangnya 25% (dua puluh lima persen) dari uang cadangan harus
disimpan pada bank yang ditunjuk.

Tanggungan Anggota
Pasal 42
1. Bilamana koperasi dibubarkan dan pada penyelesaiannya ternyata bahwa
kekayaan koperasi tidak mencukupi untuk melunasi segala perjanjian dan
kewajiban, maka sekalian anggota dan mereka yang telah berhenti sebagai
anggota dalam waktu 6 (enam) bulan sebelum pembubaran koperasi diwajibkan
menanggung kerugian itu masing-masing terbatas sebanyak 2 (dua) kali simpanan
pokok.
2. Bila menurut kenyataan ada anggota dan mereka yang berhenti, tidak mampu
memenuhi kewajibannya sebagaimana ditentukan dalam ayat (1) pasal ini, maka
kekurangan itu dibebankan kepada anggota lain, hingga jumlah kerugian yang
harus dibayar oleh para anggota dan mereka yang berhenti sebagai anggota
dapat dipenuhi.
3. Segala persoalan mengenai penentuan tindakan atau kejadian mana yang
menyebabkan kerugian, diselesaikan menurut ketentuan yang berlaku.

Pasal 43
Kerugian Koperasi
1. Kerugian yang diderita oleh koperasi pada akhir tahun buku, ditutup dengan uang
cadangan.
2. Jika kerugian yang diderita koperasi pada akhir tahun buku tidak dapat ditutup
dengan uang cadangan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), maka Rapat
Anggota dapat memutuskan untuk membebankan sisa kerugian tersebut diatas
kepada anggota dan mereka yang telah berhenti dalam tahun buku yang
bersangkutan, masing-masing terbatas 2 (dua) kali simpanan pokok.
3. Anggota-anggota yang telah berhenti dari koperasi tidak menanggung kerugian
dari usaha yang tidak turut diputuskan oleh mereka sesudah keluar dari Koperasi.

BAB XIV
PEMBUBARAN

Pasal 44
1. Pembubaran koperasi dapat dilaksanakan berdasarkan keputusan Rapat Anggota;
2. Pembubaran oleh Rapat Anggota didasarkan pada :
a. Atas permintaan sekurang-kurangnya 3/4 (tiga per empat) dari jumlah
anggota;
b. Koperasi tidak lagi melakukan kegiatan usahanya.

Pasal 45
1. Dalam hal koperasi hendak dibubarkan maka Rapat Anggota membentuk Tim
Likuidasi yang terdiri dari unsur anggota, Pengurus dan pihak lain yang dianggap
perlu dan diberi kuasa untuk menyelesaikan pembubaran dimaksud.
2. Likuidator mempunyai hak dan kewajiban:
a. melakukan perbuatan hukum untuk dan atas nama koperasi dalam
penyelesaian;
b. memanggil pengurus, anggota dan bekas anggota tertentu yang diperlukan,
baik sendiri-sendiri maupun bersama-sama untuk mendapatkan keterangan;
c. memperoleh, menggunakan dan memeriksa segala catatan dan arsip koperasi;
d. menggunakan sisa kekayan koperasi untuk menyelesaikan kewajiban koperasi
baik kepada anggota maupun pihak ketiga;
e. membuat berita acara penyelesaian dan menyampaikan kepada Rapat
Anggota.
3. Pembayaran biaya penyelesaian didahulukan dari pada pembayaran kewajiban
lainnya.

Pasal 46
1. Seluruh anggota wajib menanggung kerugian yang timbul pada saat pembubaran
koperasi.
2. Tanggungan anggota terbatas pada simpanan pokok, simpanan wajib yang sudah
dibayarkan.
3. Anggota yang telah keluar sebelum koperasi dibubarkan wajib menanggung
kerugian, apabila kerugian tersebut terjadi selama anggota yang bersangkutan
masih menjadi anggota koperasi dan apabila keluarnya sebagai anggota belum
melewati jangka waktu 6 (enam ) bulan.

BAB XV
SANKSI

Pasal 47
1. Apabila anggota, pengurus melanggar ketentuan AD/ART dan Peraturan lainnya
yang berlaku di koperasi dikenakan sanksi oleh Rapat Anggota berupa :
a. peringatan lisan;
b. peringatan tertulis;
c. dipecat dari keanggotaan atau jabatannya;
d. diberhentikan bukan atas kemauan sendiri;
e. diajukan ke Pengadilan.
2. Ketentuan mengenai sanksi diatur lebih lanjut dalam ART.
BAB XVI
KETENTUAN TAMBAHAN

Pasal 48
Keluar dari ketentuan pasal 22 (2) d, untuk pertama kali saat pendirian, susunan
pengurus dan pengawas adalah sebagai berikut:

PENGURUS
Ketua : Drs. H. Nor Fahmi Jawawi
Sekretaris : Risdawati, S.Ag
Bendahara : Nety Wardiati, S.Ag
Pengawas : M. Ahyani, S.Fil.I.,MAP

Pasal 48
Rapat Anggota menetapkan ART dan atau PK, yang memuat peraturan pelaksanaan
berdasarkan ketentuan AD Koperasi dan tidak bertentangan dengan AD ini.

ANGGARAN RUMAH TANGGA


”KOPERASI MADRASAH YAYASAN PENDIDIKAN AL UKHUWWAH”

BAB I
LOGO KOMAD AL UKHUWWAH

Pasal 1
KOMAD AL UKHUWWAH memiliki lambang :
Lambang Koperasi dengan bacaan
KOMAD AL UKHUWWAH di bawahnya.

BAB II
TUJUAN, BIDANG USAHA, SASARAN DAN MANFAAT

Pasal 2
KOMAD AL UKHUWWAH didirikan dengan tujuan :
Membantu anggota dalam hal :
1. Menyimpan dan menabung uang.
2. Investasi dalam kerja sama usaha.
3. Pembiayaan untuk pengembangan usaha (uang/barang).
4. Pembiayaan untuk barang konsumtif.
5. Penyaluran dan pembiayaan dana sosial.

Pasal 3
Bidang usaha yang dilakukan oleh KOMAD AL UKHUWWAH terdiri dari:
1. Jasa perdagangan
2. Unit jasa keuangan simpan pinjam.
3. Jasa lainnya.
Pasal 4
Dalam melaksanakan kegiatan pengembangan usaha, KOMAD AL
UKHUWWAH menargetkan sasaran antara lain:
1. Siswa MI/MTs/MA Yaspend AL UKHUWWAH.
2. Guru dan Pegawai Yaspend AL UKHUWWAH serta unsur Yayasan Pendidikan AL
UKHUWWAH
3. Mayarakat umum di sekitar Yaspend AL UKHUWWAH.

Pasal 5
Manfaat serta keuntungan bagi anggota antara lain :
1. Kemudahan pinjaman.
2. Pengembangan usaha bagi yang sudah memiliki usaha
3. Meningkatkan ukhuwah dan ta’awuniah sesama anggota.

BAB III
PENGHIMPUNAN DAN PENYALURAN DANA

Pasal 6
Penghimpunan Dana bersumber dari Simpanan Anggota:
a. Donasi / Hibah
b. Simpanan Pokok
c. Simpanan Wajib
d. Simpanan Sukarela

Pasal 7
Dana yang terkumpul di Koperasi diarahkan pada pembiayaan:
1. Pembelian barang dengan jatuh tempo kurang dari satu tahun (modal usaha).
2. Pinjaman Anggota untuk modal usaha dengan jatuh tempo kurang dari satu tahun.

.BAB IV
TANGGUNG RENTENG

Pasal 8
Koperasi yang di kembangkan oleh KOMAD AL UKHUWWAH menggunakan sistem
tanggung renteng
Definisi Tanggung Renteng (TR) :
1. Suatu sistem yang memuat tanggung jawab bersama diantara anggota, atas
segala kewajiban anggota pada koperasinya dengan dasar keterbukaan dan
saling mempercayai.
2. Suatu kegiatan untuk mengamankan asset yang menumbuhkan rasa
kekeluargaan, kebersamaan, kegotongroyongan dan keterbukaan serta tanggung
jawab bersama atas kewajiban anggota.
Pasal 9
Fungsi TR :
1. Membantu mengendalikan risiko usaha, khususnya kegiatan simpan pinjam, yang
timbul dari perilaku anggota yang tidak memenuhi persyaratan untuk melakukan
kewajiban dan tugasnya.
2. Membantu menciptakan sikap dan perilaku: musyawarah, saling percaya, disiplin,
terbuka satu dengan lainnya dan kebersamaan serta tanggung jawab.

Pasal 10
Delapan Tata Nilai Dasar :
Kebersamaan, Keterbukaan, Saling percaya, Musyawarah, Disiplin, Tanggung jawab,
Jujur, Menjaga Kerahasian Kelompok.

BAB V
ANGGOTA

Pasal 11
Syarat- syarat menjadi Anggota KOMAD AL UKHUWWAH :
1. Mendaftarkan diri dengan mengisi Formulir Pendaftaran dan membayar uang
pendaftaran Rp.5.000,- untuk Anggota Utama dan Kehormatan, dan Rp.3.000,-
untuk Anggota Muda.
2. Berkelakuan baik, jujur dan amanah.
3. Menyerahkan foto kopi KTP dan pas poto ukuran 3x4 (2 lembar).
4. Menyerahkan satu atau lebih surat jaminan dari Anggota Utama bagi Anggota
Kehormatan.
5. Bersedia berkorban dan bekerja sama antar sesama anggota dalam rangka
tanggung renteng.

Pasal 12
Hak Anggota KOMAD AL UKHUWWAH :
a. Memperoleh pelayanan dari KOMAD AL UKHUWWAH
b. Memperoleh Kartu Anggota dan Buku AD/ART KOMAD AL UKHUWWAH.
c. Memiliki hak suara yang sama, kecuali khusus Anggota Muda melalui Perwakilan
Kelas.
d. Dipilih menjadi pengurus khusus untuk Anggota Utama.
e. Mengajukan pendapat dan saran untuk kebaikan dan kemajuan KOMAD AL
UKHUWWAH
f. Memperoleh bagi hasil SHU

Pasal 13
Perwakilan Kelas Bagi Anggota Muda

1. Perwakilan kelas hanya berlaku bagi siswa MTs dan MA.


2. Siswa dalam setiap kelas diwakili oleh perwakilan kelas
3. Jumlah perwakilan kelas ditentukan dengan perbandingan 1: 10 siswa.
4. Jumlah sisa perbandingan di atas 4 siswa dapat diwakili oleh satu perwakilan
kelas.
5. Jika hanya memiliki paling banyak 14 siswa maka kelas diwakili dua perwakilan
kelas.
6. Siswa MI tidak memiliki perwakilan kelas
7. Dalam menyampaikan aspirasinya siswa MI diwakili wali kelas MI.

Pasal 14
Kewajiban Anggota KOMAD AL UKHUWWAH :
1. Mematuhi segala peraturan yang telah ditetapkan dalam Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga dan Keputusan Bersama.
2. Membayar pendaftaran Rp 5.000,- bagi Anggota Utama dan Anggota Kehormatan.
3. Membayar pendaftaran Rp 3.000,- bagi Anggota Muda
4. Anggota Utama dan Anggota Kehormatan membayar simpanan Pokok Rp
100.000,- dan Simpanan wajib Rp 10.000,-/bulan serta simpanan suka rela.
5. Anggota Utama dan Anggota Kehormatan wajib belanja Rp 10.000,- perbulan.
6. Anggota Muda membayar simpanan Pokok Rp 15.000,- dan Simpanan wajib Rp
5.000,-/bulan serta simpanan suka rela.
7. Anggota Muda wajib belanja Rp.5000,- per bulan di toko koperasi.
8. Memelihara kebersaman dan menjaga nama baik KOMAD AL UKHUWWAH .

BAB VI
PEMINJAMAN

Pasal 15
Syarat-syarat meminjam:
1 Mengajukan permohonan pinjaman.
2 Telah membayar simpanan pokok selama minimal 3 bulan.
3 Tidak menunggak simpanan wajib.
4 Setiap pinjaman dikenakan biaya administrasi sebesar 3 % dari pinjaman, dan
dibayar dimuka.

Pasal 16
Jumlah Pinjaman dan angsuran :
1. Untuk kali pertama, besarnya pinjaman maksimal Rp.500 ribu untuk 10 anggota.
2 Untuk kali pertama, penentuan yang berhak meminjam dilakukan dengan undian.
3 Jumlah angsuran antara lain:
i. Bagi yang meminjam maksimal Rp.500 ribu, diangsur selama maksimal 6 bulan.
ii. Bagi yang meminjam di antara Rp.500 ribu - Rp.1.juta, diangsur selama maks. 8
bulan.
iii. Bagi yang meminjam minimal Rp.1 juta, diangsur selama maksimal 10 bulan.
4 Jasa hasil usaha sebesar 25% dari jumlah pinjaman, dibayar kepada koperasi
secara berangsur sesuai jumlah angsuran.
5 Pembayaran jasa hasil usaha dilakukan bersamaan dengan angsuran.
Pasal 17
Keterlambatan angsuran dan denda

1. Pembayaran angsuran paling lambat tanggal 15 setiap bulan.


2. Keterlambatan pembayaran angsuran setelah tanggal 15 pada bulan bersangkutan
dikenakan denda 3 % dari jumlah angsuran dan jasa bagi hasil.
3. Keterlambatan pembayaran angsuran setelah tanggal 15 pada bulan berikutnya
dikenakan denda 3 % dari akumulasi jumlah angsuran dan jasa bagi hasil yang
tertunggak.
4. Denda keterlambatan angsuran tidak menjadi akumulasi simpanan dan belanja.

Pasal 18
Syarat Pengambilan simpanan Sukarela
1. Anggota tersebut tidak mempunyai tunggakan baik hutang belanja maupun
pinjaman saat mengajukan pengambilan simpanan sukarela.
2. Uang Simpanan Sukarela hanya dapat diminta kembali setelah enam bulan
terhitung sejak simpanan sukarela pertama, atau sejak simpanan sukarela diambil.
3. Memberitahukan kepada Bendahara Koperasi dua hari sebelum pencairan.
4. Jumlah simpanan sukarela yang dihitung sebagai dasar SHU adalah saldo terakhir
saat perhitungan SHU.

Pasal 19
Syarat Anggota yang akan Mengundurkan Diri:
1. Mengisi Formulir pengunduran diri.
2. Menyelesaikan semua admistrasi termasuk tunggakan / pinjaman.
a. Apabila pinjaman/tunggakan sudah terselesaikan maka yang bersangkutan sudah
boleh mengundurkan diri
b. Apabila pinjaman/tunggakan belum terselesaikan maka yang bersangkutan harus
melunasi dalam jangka waktu maksimal 3 bulan
c. Selama masa penyelesaian 3 bulan yang bersangkutan tidak di perkenankan
mengikuti aktifitas di KOMAD AL UKHUWWAH dan tidak berhak mendapatkan
SHU.

Pasal 20
Pembagian Sisa Hasil Usaha untuk Anggota
1. SHU dihitung berdasarkan simpanan pokok, simpanan wajib, simpanan sukarela
dan banyaknya belanja.
2. Dasar perhitungan SHU adalah jumlah simpanan dan belanja pada akhir tahun
buku.
3. Prosentase dasar perhitungan SHU dibagi sebagai berikut :
a. Simpanan pokok dan simpanan wajib di kali 20 %
b. Simpanan sukarela dikali 35 %
c. Pinjaman dan belanja dikali 45 %
4. Pembagian SHU berdasarkan AD/ART yang sudah ditetapkan.
Pasal 21
Aturan tambahan

Untuk kali pertama saat pendirian, Simpanan Pokok dapat dibayar 2 kali, dan bulan
pelunasan sebagai awal perhitungan syarat pinjaman sebagaimana pasal 15 (2).

Pasal 21

Landasan Syar’i

- Al-Qur’an Surat As-Shod ayat 24 :


“ Dan sesungguhnya kebanyakan dari orang-orang yang berserikat itu berbuat dzalim
kepada sebagian yang lain kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan
amal Sholeh ”.

- Al-Maidah ayat 2:
. .Dan tolong menolonglah kamu (mengerjakan) kebajikan dan taqwa, dan jangan
tolong menolong dalam perbuatan dosa dan permusuhan...............

- Hadits Qudsi:
Allah berfirman “ Hai Anak adam, infaqlah {nafkahkanlah} harta mu niscaya aku
memberikan nafkah kepada mu. (Hadits riwayat Muslim).

Ditetapkan di Amuntai
Tanggal 15 Oktober 2011

Ketua Rapat, Sekretaris Rapat,

M. Ahyani, S.Fil.I,.MAP Drs. Nor Fahmi Jawawi

Anda mungkin juga menyukai