AD-ART
ANGGARAN DASAR
BAB I
Pasal 1
(1) Badan Usaha Koperasi ini bernama KOPERASI KARYAWAN MELATI DARMA PERSADA disingkat
dengan nama KOPKAR MDP dan selanjutnya dalam Anggaran Dasar disebut KOPERASI.
Ibukota Jakarta.
(3) Koperasi ini didirikan dalam jangka waktu tidak terbatas sesuai dengan tujuannya terhitung
mulai disahkan sebagai Badan Hukum.
BAB II
c. Pembagian Sisa Hasil Usaha dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa usaha masing-
masing anggota.
e. Kemandirian.
f. Pendidikan perkoperasian.
BAB III
Pasal 3
(1) Koperasi berfungsi untuk membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi
anggota khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan
sosial.
(2) Koperasi berperan :
a. Secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan masyarakat.
(3) Koperasi bertujuan mewujudkan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada
umumnya.
(4) Untuk mencapai tujuannya, maka Koperasi menyelenggarakan usaha sebagai berikut :
BAB IV
KEANGGOTAAN
Pasal 4
(3) Yang dapat diterima menjadi anggota Koperasi adalah Warga Negara Indonesia yang memenuhi
beberapa syarat sebagai berikut:
a. Mempunyai kemampuan penuh untuk melakukan tindakan hukum (dewasa, tidak dalam perwalian
dan sebagainya.
d. Telah menyatakan kesanggupan tertulis untuk melunasi Simpanan Pokok dan Simpanan Wajib
sebagaimana yang dimaksud pasal 33 ayat (1) dan ayat (3).
e. Telah menyetujui isi Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan Peraturan-peraturan
Perkoperasian yang berlaku.
a. Mematuhi anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan Keputusan-keputusan Rapat Anggota.
b. Membayar Simpanan Pokok, Simpanan Wajib dan Simpanan lainnya yang diputuskan oleh Rapat
Anggota.
c. Meminta diadakan Rapat Anggota menurut ketentuan Pasal 11 ayat (2) huruf
d. Mengemukakan pendapat dan saran kepada Pengurus di luar Rapat Anggota baik diminta maupun
tidak diminta.
g. Mendapatkan bagian Sisa Hasil Usaha sesuai dengan jasa usaha masing-masing anggota terhadap
Koperasi.
b. Bilamana Pengurus menolak permintaan dimaksud pada huruf a, maka Pengurus segera
memberikan surat penolakannya paling lambat 2 (dua) minggu setelah diterimanya surat permintaan
tersebut.
a. Meninggal dunia.
d. Diberhentikan oleh Pengurus karena tidak mengindahkan kewjibannya sebagai anggota, atau
berbuat sesuatu yang merugikan Koperasi.
(9) Berakhirnya keanggotaan mulai berlaku dan hanya dapat dibuktikan dengan catatan dalam
Buku Daftar Anggota
(10) Permintaan berhenti sebagai anggota harus diajukan secara tertulis kepada Pengurus.
(11) Seseorang yang diberhentikan oleh Pengurus dapat meminta pertimbangan dalam Rapat Anggota
berikutnya.
BAB V
Yang dapat diterima menjadi anggota Luar Biasa adalah Warga Negara Indonesia dan orang per orang
yang mempunyai hubungan kerja/mitra kerja dengan Koperasi serta memenuhi beberapa syarat sebagai
berikut:
a. Mampu melakukan tindakan hukum (dewasa dan tidak berada dalam perwalian);
b. Telah menyatakan kesanggupan tertulis untuk melunasi Simpanan Pokok dan Simpanan Wajib;
c. Telah menyetujui isi Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan Peraturan-peraturan
Perekonomian yang masih berlaku.
Pasal 6
(1) Seseorang yang akan masuk menjadi anggota Luar Biasa harus mengajukan surat permintaan
tertulis kepada Pengurus. Dalam waktu yang telah ditentukan selambat-lambatnya 1 (satu) bulan,
Pengurus harus memberikan jawaban apakah permintaan itu diterima atau ditolak.
(2) Permintaan berhenti menjadi Anggota Luar Biasa harus diajukan secara tertulis kepada
Pengurus.
(3) Anggota Luar Biasa mulai berlaku dan hanya dapat buktikan dengan catatan dalam Buku Daftar
Anggota
(4) Keanggotaan bagi Luar Biasa tidak dapat dipindah-tangankan kepada orang lain dengan
dalih apapun juga.
Pasal 7
Keanggotaan berakhir bagi anggota Luar Biasa sama dengan berakhirnya keanggotaan Koperasi
sebagaimana ketentuan Pasal 4 ayat (8) Anggaran Dasar ini.
Pasal 8
Setiap Anggota Luar Biasa mempunyai kewajiban yang sama dengan anggota Koperasi sebagaimana
dalam ketentuan Pasal 4 ayat (4). Anggaran Dasar ini.
Pasal 9
Setiap Anggota Luar Biasa mempunyai hak yang sama dengan anggota Koperasi sebagaimana dalam
ketentuan Pasal 4 ayat (5), kecuali
a. Tidak memberi suara (tidak mempunyai hak suara) dalam Rapat Anggota.
BAB VI
RAPAT ANGGOTA
Pasal 10
(2) Rapat Anggota diselenggarakan paling sedikit sekali dalam 1 (satu) tahun yang disebut sebagai
Rapat Anggota Tahunan.
(1) Selain Rapat Tahunan sebagaimana dimaksud pada Pasal 10 ayat (3), Koperasi dapat
menyelenggarakan Rapat Anggota Luar Biasa apabila keadaannya mengharuskan adanya keputusan
segera yang wewenangnya ada pada Rapat Anggota.
a. Pengurus
b. Pengawas
c. Atas permintaan tertulis minimal 50 % (lima puluh perseratus) dari jumlah anggota.
Pasal 12
(1) Pada dasarnya Rapat Anggota sah bila dihadiri lebih dari separuh dari Anggota.
(2) Jika Rapat Anggota tidak memenuhi ketentuan dalam ayat (1) di atas, maka diadakan
penundaan. Rapat Anggota ditunda untuk beberapa waktu selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari dan bila
Rapat ke dua tidak juga memenuhi syarat tersebut, maka Rapat Anggota dapat dilaksanakan dan sah bila
dihadiri 30 % (tiga puluh perseratus) dari jumlah anggota koperasi.
Pasal 13
Rapat Anggota berhak meminta keterangan dan pertanggungjawaban Pengurus serta Pengawas tentang
pengelolaan Koperasi.
Pasal 14
Hari, tanggal, waktu dan tempat serta acara Rapat Anggota diberitahukan sekurang-kurangnya 7 (tujuh)
hari sebelumnya kepada Anggota.
Pasal 15
(2) Apabila tidak diperoleh keputusan dengan cara musyawarah, maka pengambilan keputusan
dilakukan berdasarkan suara terbanyak.
(3) Dalam hal pemungutan suara setiap anggota mempunyai hak 1 (satu) suara.
BAB VII
PENGURUS
Pasal 16
(1) Pengurus Koperasi dipilih dari dan oleh Anggota dalam Rapat Anggota
(2) Yang dapat dipilih menjadi Pengurus adalah Anggota yang memenuhi syarat-syarat sebagai
berikut :
a. Mempunyai sifat perilaku jujur dan baik di dalam maupun di luar Koperasi.
b. Mempunyai wawasan yang luas, pengetahuan serta keterampilan kerja yang baik.
(4) Anggota Pengurus yang masa jabatannya telah berakhir dapat dipilih kembali.
(5) Bila seorang Anggota Pengurus berhenti sebelum masa jabatannya berakhir, maka melalui
Rapat Pengurus dapat mengangkat pengantinya, akan tetapi pengangkatan itu disahkan oleh Rapat
Anggota berikutnya.
Pasal 17
(2) Terhadap pihak ketiga maka yang berlaku sebagai Anggota Pengurus hanyalah mereka yang
dicatat selaku itu dalam Rapat Anggota Daftar Pengurus.
Pasal 18
d. Menyelenggarakan dan memelihara Buku Daftar Anggota, Daftar Pengurus dan buku-buku lainnya
yang diperlukan.
h. Mengajukan Rancangan Rencana Kerja dan Racangan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja
Koperasi.
(2) Pengurus atas persetujuan Rapat Anggota dapat mengangkat Manager dan Karyawan sebagai
pengelola usaha Koperasi.
(3) Tugas Pokok masing-masing anggota Pengurus ditetapkan dalam Rapat Pengurus.
Pasal 19
(1) Pengurus harus segera mengadakan catatan pada waktunya dalam Daftar Anggota tentang
masuk dan berhentinya Anggota.
(2) Pengurus harus segera mengadakan catatan pada waktunya tentang dimula dan berhentinya
jabatan Pengurus.
(3) Pengurus harus berusaha agar anggota mengetahui akibat pencatatan dalam Buku Daftar
Anggota.
(4) Setiap anggota Pengurus harus memberikan bantuan kepada Pengawas dan Pemeriksa yang
diberi tugas untuk itu guna melaksanakan tugasnya, dan ia diwajibkan untuk memberikan keterangan
yang diperlukan serta memperhatikan segala buku warkat, persediaan barang, alat-alat
perlengkapan/inventaris dan uang yang ada pada Koperasi.
(5) Tiap Anggota Pengurus harus berusaha agar pengawasan dan/atau pemeriksaan sebagaimana
tersebut dalam Pasal 24 ayat (5) tidak dihambat baik disengaja atau tidak disengaja oleh anggota
Pengurus, Manager maupun Karyawan.
Pasal 20
(1) Pengurus diwajibkan agar setiap kejadian penting dicatat sebagaimana mestinya.
(2) Pengurus wajib memberitahukan pada anggota tiap kejadian penting yang mempengaruhi
jalannya Koperasi.
Pasal 21
(1) Pengurus wajib memberitahukan laporan kepada Pemerintahan tentang keadaan serta
perkembangan organisasi dan usaha Koperasi sekurang-kurangnya 3 (tiga) bulan sekali.
(2) Pengurus diwajibkan berusaha agar segala laporan pemeriksaan Koperasi dapat diketahui oleh
setiap anggota Pengawas dan Pemerintah.
(3) Pengurus diwajibkan berusaha supaya ketentuan dalam Anggaran Dasar, Anggaran Rumah
Tangga, Peraturan Khusus dan Keputusan Rapat Anggota lainnya diketahui dan dipahami oleh anggota.
(4) Pengurus diwajibkan untuk memelihara kerukunan diantara para anggota dan mencegah hal
yang menyebabkan timbulnya perselisihan paham.
(5) Perselisihan yang timbul hanya menyangkut kepentingan Koperasi atau dalam hubungannya
sebagai anggota harus diselesaikan oleh Pengurus dengan jalan damai tanpa memihak salah satu pihak.
(6) Pengurus wajib melaksanakan segala ketentuan dalam Anggaran Dasar, Anggaran Rumah
Tangga, Peraturan Khusus dan Keputusan Rapat Anggota.
Pasal 22
(1) Pengurus menanggung kerugian yang diderita Koperasi sebagai akibat kelalaian dalam
melaksanakan tugas dan kewajibannya.
(2) Jika kelalaian itu mengenai sesuatu yang termasuk pekerjaan beberapa orang Anggota
Pengurus, maka karena itu mereka bersama-sama menanggung kerugian tadi untuk seluruhnya, akan
tetapi Anggota Pengurus bebas dari tanggungannya jika ia dapat membukti bahwa kerugian tadi bukan
karena kesalahannya serta ia telah berusaha dengan segera dan secukupnya untuk mencegah
kelalaiannya tadi.
Pasal 23
(1) Dalam melaksanakan fungsi dan tugasnya, Pengurus berwenang untuk menggunakan fasilitas,
sarana maupun dana yang tersedia sesuai dengan Anggota.
(2) Pengurus berhak menerima imbalan jasa sesuai dengan keputusan Rapat Anggota.
(3) Pengurus berhak menerima bagian Sisa Hasil Usaha (SHU) sesuai dengan keputusan Rapat
Anggota.
BAB VIII
PENGAWAS
Pasal 24
(1) Pengawas dipilih dari dan oleh Anggota dalam Rapat Anggota
(3) Yang dapat dipilih menjadai Pengawas adalah Anggota yang memenuhi syarat-sebagai berikut :
a. Mempunyai sifat dan perilaku yang baik, di dalam maupun di luar Koperasi
b. Mempunyai wawasan yang luas, pengetahuan serta keterampilan yang baik terutama dibidang
pengawasan.
(4) Pengawas dipilih untuk masa jabatan 3 (tiga) tahun.
b. Membuat laporan tertulis pengawasannya dan disampaikan kepada Pengurus dengan tembusan
kepada Pemerintah.
Pasal 25
(1) Dalam pelaksanaan fungsi dan tugasnya, Pengawas berwenang untuk menggunakan fasilitas,
sarana maupun dana yang tersedia sesuai dengan keputusan Rapat Anggota.
(2) Dalam melaksanakan fungsi dan tugasnya, Pengawas berwenang untuk meneliti segala catatan,
berkas, barang-barang, uang serta bukti-bukti lainnya yang ada pada Koperasi.
(3) Pengawas berhak menerima imbalan jasa sesuai dengan keputusan Rapat Anggota.
Pasal 26
(1) Bila pengelolaan Koperasi dilakukan secara professional dengan mengangkat direksi/Manager,
maka unsur Pengawas dapat ditiadakan atau diadakan sewaktu-waktu sesuai dengan kebutuhan melalui
Rapat Anggota, dengan demikian fungsi pengawasan menjadi tugas dan tanggungjawab Pengurus.
(2) Terhadap pihak ketiga, maka mereka yang melakukan pengawasan dan/atau pemeriksaan atas
Koperasi dan juga Dewan Penasehat diharuskan merahasiakan segala sesuatu tentang keadaan Koperasi
yang didapatkannya dalam melakukan tugasnya.
BAB IX
PENGELOLA KOPERASI
Pasal 27
(1) Pengelola Koperasi diangkat dan diberhentikan oleh Pengurus berdasarkan keputusan Rapat
Pleno Pengurus dan Pengawas.
(2) Tugas, wewenang, tanggungjawab, gaji serta pendapatan lainnya atas Pengelola ditetapkan
dalam suatu kontrak kerja.
(3) Khusus Pengelola Usaha Simpan Pinjam seperti dimaksud pada Pasal 3 ayat (4) butir a
dilaksanakan secara terpisah dari unit usaha lainnya berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun
1995 tentang Pelaksanaan Usaha Simpan Pinjam.
(4) Modal tetap awal pendirian unit Usaha Simpan Pinjam minimal Rp. 15.000.000 (lima belas juta
rupiah) yang berasal dari bagian modal Koperasi dan ditetapkan dengan Surat Keputusan Pengurus
Koperasi.
(5) Modal tetap yang ditetapkan pada Usaha Simpan Pinjam tersebut tidak dapat diambil kembali
oleh Pengurus Koperasi selama Usaha Simpan Pinjam melakukan kegiatan usahnya.
(6) Apabila Pengelola adalah perorangan, maka Pengelola tersebut harus memenuhi persyaratan :
a. Tidak pernah melakukan tindakan tercela dalam bidang keuangan dan atau dihukum karena
terbukti melakukan tindak pidana dibidang keuangan.
(7) Apabila Pengelola lebih dari 1 (satu) orang, maka Pengelola tersebut harus memenuhi
persyaratan :
a. Sekurang-kurangnya 50 % (lima puluh per seratus) dari jumlah Pengelola wajib mempunyai
keahlian dibidang keuangan atau pernah mengikuti pelatihan dibidang Usaha Simpan Pinjam atau
magang dalam Usaha Simpan Pinjam.
b. Diantara Pengelola tidak boleh mempunyai hubungan kekeluargaan sampai derajat ke satu
menurut garis lurus ke bawah maupun ke samping.
(8) Apabila Pengelola tersebut merupakan Badan Usaha, maka Pengelola tersebut wajib memenuhi
persyaratan sebagai berikut :
(10) Sisa Hasil Usaha setelah dikurangi cadangan dan dana pendidikan, diserahkan kepada Koperasi
yang bersangkutan untuk dibagikan kepada Anggota menurut ketentuan yang diatur dalam Anggaran
Rumah Tangga.
BAB X
DEWAN PENASEHAT
Pasal 28
(1) Untuk kepentingan Koperasi, Rapat Anggota dapat mengangkat Dewan Penasehat
(2) Rapat Anggota dapat mengangkat anggota atau orang bukan anggota yang mempunyai
keahlian sesuai dengan kepentingan Koperasi untuk menjadi Dewan Penasehat.
(3) Anggota Dewan Penasehat tidak menerima gaji, tetapi dapat diberikan uang jasa atau
honorarium sesuai dengan keputusan Rapat Anggota.
(4) Apabila Anggota Dewan Penasehat bukan anggota koperasi maka Anggota Dewan
Penasehattersebut tidak mempunyai hak suara dalam Rapat Anggota maupun Rapat Pengurus.
(5) Dewan Penasehat dapat memberi saran atau pendapat kepada Pengurus untuk kemajuan
Koperasi baik diminta maupun tidak diminta.
BAB XI
PEMBUKUAN KOPERASI
Pasal 29
(1) Tahun Buku Koperasi mulai dari tanggal 1 Januari sampai dengan 31 Desember.
(3) Koperasi wajib pada setiap tutup tahun buku mengadakan Laporan Keuangan dalam bentuk
Neraca dan perhitungan rugi/laba.
(4) Laporan keuangan dalam bentuk Neraca dan Perhitungan Rugi/Laba, Koperasi tersebut wajib
diaudit oleh Kantor Akuntan Publik atau Koperasi Jasa Audit.
BAB XII
Pada waktu kantor dibuka, maka Pengurus dapat memberi kesempatan kepada :
a. Setiap anggota untuk menelaah Akta Pendirian dan Akta Perubahan tanpa biaya, dan untuk
mendapatkan salinnya atau petikannya dengan membayar ongkos menyalin seperlunya.
b. Setiap anggota dan Pejabat Instansi yang berwenang untuk menelaah buku, catatan-catatan
dan perhitungan keuangan serta laporan pemeriksaan tanpa biaya, dan untuk mendapatkan salinnya
atau petikannya dengan membayar ongkos menyalin seperlunya.
BAB XIII
Pasal 31
(1) Modal Koperasi terdiri dari modal sendiri dan modal pinjaman.
a. Simpanan Pokok
b. Simpanan Wajib.
c. Simpanan Khusus
d. Dana Cadangan
e. Hibah
a. Anggota
b. Koperasi Lain
c. Bank lembaga keuangan lainnya
Pasal 32
Selain modal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31, Koperasi dapat pula melakukan pemupukan modal
yang berasal dari modal penyertaan.
BAB XIV
SIMPANAN ANGGOTA
Pasal 33
(1) Setiap Anggota harus menyimpan atas namanya pada Koperasi, Simpanan Pokok sebesar Rp.
50.000 (lima puluh ribu rupiah)
(2) Uang Simpanan Pokok harus dibayarkan sekaligus, akan tetapi Pengurus dapat mengijinkan
anggota untuk membayar dalam sebanyak-banyaknya 4 (empat) kali angsuran bulanan.
(3) Setiap anggota harus menyimpan atas namanya pada Koperasi, Simpanan Wajib yang
jumlahnya ditetapkan dalam Rapat Anggota.
(4) Setiap anggota digiatkan untuk menyimpan dalam bentuk/atau jenis lainnya atas dasar
keputusan Rapat Anggota.
(5) Pada waktu keanggotaan berakhir, Simpanan Pokok dan Simpanan Wajib merupakan suatu
tagihan atas Koperasi sebesar jumlahnya secara kumulatif, jika perlu dikurangi dengan bagian
tanggungan kerugian.
Pasal 34
(1) Uang Simpan Pokok dan Simpanan Wajib tidak dapat diminta kembali selama Anggota belum
berhenti sebagai Anggota
(2) Uang simpanan dalam bentuk atau jenis lainnya selain Simpanan Pokok dan Simpanan Wajib
dapat diminta kembali sesuai dengan Keputusan Rapat Anggota atau menurut perjanjian.
Pasal 35
Apabila keanggotaan berakhir menurut Pasal 4 ayat (6), maka uang Simpanan Pokok dan Simpanan
Wajib setelah dipotong dengan bagian tanggungan kerugian yang ditetapkan, dikembalikan kepada yang
berhak dengan segera dan selambat-lambatnya dalam 1 (satu) bulan kemudian.
BAB XV
Pasal 36
(1) Sisa Hasil Usaha Koperasi merupakan pendapatan yang diperoleh dalam 1 (satu) tahun buku
dikurangi dengan biaya penyusutan dan kewajiban-kewajiban lainnya termasuk pajak dalam tahun buku
yang bersangkutan.
(2) Sisa Hasil Usaha yang diperoleh dari usaha Koperasi dibagikan kepada Anggota sebanding
dengan jasa usaha yang dilakukan oleh masing-masing Anggota Koperasi setelah dikurangi cadangan,
dana pendidikan, dana pengurus, dana karyawan, dana pembangunan daerah kerja dan dana sosial.
Prosentase atas masing-masing dituangkan dalam Anggaran Rumah Tangga Koperasi melalui keputusan
Rapat Anggota.
BAB XVI
TANGGUNGAN ANGGOTA
Pasal 37
(1) Bilamana Koperasi dibubarkan dan pada penyelesaiannya ternyata kekayaan Koperasi tidak
mencukupi untuk melunasi segala perjanjian dan kewajibannya, maka sekalian Anggota diwajibkan
menanggung kerugian masing-masing terbatas pada Simpanan Pokok dan Simpanan Wajib yang
seharusnya telah disetor oleh Anggota yang bersangkutan pada Koperasi serta modal penyertaan yang
dimiliki.
(2) Kerugian yang diderita oleh Koperasi pada akhir suatu tahun buku ditutup dengan uang
cadangan.
(3) Bilamana kerugian tersebut dalam ayat (2) tidak dapat dipenuhi, maka Rapat Anggota dapat
memutuskan untuk membebaskan bagian kerugian yang belum terpenuhi ditutup atau diperhitungkan
dengan Sisa Hasil Usaha tahun-tahun yang akan datang.
BAB VII
Pasal 38
(1) Perubahan Anggaran Dasar Koperasi dapat dilakukan apabila mempunyai alasan yang kuat dan
dibutuhkan oleh Anggota dalam rangka meningkatkan efesiensi usaha Koperasi dan kepentingan
Anggota
(2) Perubahan Anggaran Dasar Koperasi dapat dilakukan berdasarkan keputusan Rapat Anggota
dan tuangkan dalam Berita Acara Rapat Anggota Perubahan Anggaran Dasar Koperasi
(3) Perubahan Anggaran Dasar Koperasi yang menyangkut perubahan bidang usaha struktur
permodalan, tanggungan Anggota, nama Koperasi, penggabungan atau pembagian Koperasi perlu
pengesahan dari Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Propinsi DKI Jakarta.
(4) Perubahan Anggaran dasar Koperasi yang tidak menyangkut ayat (3) tersebut tidak perlu
mendapatkan pengesahan dari Kepala Dinas Kopersi, Usaha Kecil dan Menengah Propinsi DKI
Jakartatetapi harus ditetapkan dengan keputusan Rapat Anggota.
(5) Keputusan Rapat Anggota tersebut ayat (4) wajib dilaporkan kepada Kepala Dinas Koperasi,
Usaha Kecil dan Menengah Propinsi DKI Jakarta oleh Pengurus Koperasi paling lambat 1 (satu) bulan
sejak Perubahan Anggaran Dasar dilakukan.
(6) Pengurus Koperasi dapat mengumumkan Perubahan Anggaran Dasar Koperasi tersebut ayat (4)
dalam media massa setempat paling lambat dalam jangka waktu 2 (dua) bulan sejak perubahan
dilakukan. Pengumuman tersebut dilakukan sekurang-kurangnya 2 (dua) kali dengan tenggang waktu
selama paling kurang 45 (empat puluh lima) hari.
(7) Sahnya Quorum Rapat Perubahan Anggaran Dasar bilamana dihadiri sekurang-kurangnya ¾
(tiga per empat) dari jumlah Anggota.
(8) Sahnya Keputusan Rapat Perubahan Anggaran Dasar bilamana disetujui sekurang-kurangnya ¾
(tiga per empat) dari jumlah anggota yang hadir.
BAB XVIII
b. Keputusan Pemerintah
Pasal 40
(1) Dengan memperhatikan Pasal 11 Anggaran Dasar ini, maka Rapat Anggota Luar Biasa dapat
mengambil keputusan untuk membubarkan Koperasi.
(3) Selama pemberitahuan keputusan pembubaran Koperasi belum diterima oleh Kreditor
maka pembubaran Koperasi belum berlaku baginya.
Pasal 41
Keputusan Pembubaran Koperasi oleh Pemerintah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 39 huruf b
dilakukan apabila :
a. Terdapat bukti-bukti bahwa Koperasi yang bersangkutan tidak memenuhi ketentuan Undang-
Undang Perkoperasian.
Pasal 42
Untuk kepentingan Kreditor dan para Anggota Koperasi, terhadap pembubaran Koperasi dilakukan
penyelesaian pembubaran yang selanjutnya disebut penyelesaian.
Pasal 43
(1) Penyelesaian dilakukan oleh penyelesaian pembubaran yang selanjutnya disebut Penyelesai.
(2) Untuk penyelesaian berdasarkan keputusan Rapat Anggota, Penyelesai ditunjuk oleh Rapat
Anggota dan bertanggungjawab kepada Kuasa Rapat Anggota.
(3) Untuk penyelesaian berdasarkan Keputusan Pemerintah, Penyelesai ditunjuk oleh Pemerintah
dan bertanggungjawab kepada Pemerintah.
(4) Selama dalam proses penyelesaian, Koperasi tersebut tetap ada dengan sebutan “Koperasi
dalam Penyelesaian”.
Pasal 44
a. Melakukan segala pembuatan hukum untuk dan atas nama “Koperasi dalam Penyelesaian”.
c. Memanggil Anggota dan bekas Anggota tertentu, Pengurus serta Pengawas baik sendiri-sendiri
maupun bersama-sama.
e. Menetapkan dan melaksanakan segala kewajiban pembayaran yang didahulukan dari hutang
lainnya.
BAB XIX
PEMBINAAN
Pasal 45
(1) Pemerintah menciptakan dan mengembangkan iklim serta kondisi yang mendorong
pertumbuhan dan pemasyarakatan Koperasi.
BAB XX
SANKSI – SANKSI
Pasal 46
(1) Setiap Anggota yang melanggar Pasal 4 ayat (4) huruf a,b, dan c dilakukan sanksi sebagai
berikut :
a. Tidak membayar Simpanan Wajib dan simpanan lainnya sesuai dengan keputusan Rapat Anggota,
dikenakan sanksi secara bertahap dari peringatan pertama, kedua dan ketiga, skorsing dan
pemberhentian dengan tidak hormat.
b. Tidak berpartisipasi dalam kegiatan usaha selama satu tahun buku, dikenakan sanksi secara
bertahap mulai peringatan, skorsing dan pemberhentian dengan tidak hormat.
c. Tidak melaksanakan kewajiban dalam transaksi usaha, dikenakan sanksi secara bertahap mulai dari
peringatan, skorsing dan pemberhentian dengan tidak hormat.
(2) Rapat Anggota dapat memutuskan untuk memberhentikan Pengurus yang tidak melaksanakan
Pasal 18 ayat (1) dan (2), Pasal 19 dan Pasal 20 Anggaran Dasar ini.
(3) Rapat Anggota dapat memutuskan untuk memberhentikan Pengawas yang tidak melaksanakan
Pasal 24 ayat (5) Anggaran Dasar ini.
(4) Sanksi-sanksi tersebut dalam ayat (1), (2), dan (3) tidak menutup kemungkinan adanya
penuntutan oleh Kopearsi sesuai dengan hukum yang berlaku.
(5) Sanksi yang belum diatur dalam Anggaran Dasar ini akan diatur kemudian dalam Anggaran
Rumah Tangga.
BAB XXI
PENUTUP
Pasal 47
(1) Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar ini akan diatur lebih lanjut dalam Anggaran
Rumah Tangga dan Peraturan Khusus yang tidak boleh bertentangan dengan Anggaran Dasar ini.
(2) KOPERASI KARYAWAN MELATI DARMA PERSADA ini didirikan pada tanggal Lima bulan
November tahun Dua Ribu Tiga di Jakarta oleh kami selaku Pendiri yang nama, alamat dan pekerjaannya
seperti tersebut dibawah ini :
Persada
Jakarta Pusat
Bekasi Timur
Persada
7. Nama : Herianto
Timur.
Jakarta Pusat
Pekerjaan : Dosen Universitas Darma Persada
Selatan
Jakarta Pusat
Jakarta Timur
Bekasi
Jakarta Selatan
Jakarta Pusat
Jakarta Timur
Alamat : Jl. Bumi Raya VI No. 6 Rt.001/003, Duren Sawit, Jakarta Timur
Jakarta Selatan
Alamat :
PENDAHULUAN
Team Penyusun Anggaran Rumah Tangga dan peraturan khusus atas kuasa Rapat Anggota tahunan
tanggal 15 Juli 2004.
Nama :
1. Jombrik, SE, MM
5. Trisno Upoyo, SE
7. Alfons B. Say, SE
9. Agustiardi
BAB I
UMUM
Pasal 1
Anggaran Rumah Tangga memuat peraturan pelaksanaan ketentuan-ketentuan dalam Anggaran Dasar
pasal 47.
Pasal 2
Anggaran Rumah Tangga ini tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar.
Pasal 3
Anggaran Rumah Tangga hanya dapat dirubah, ditambah atau dikurangi dengan ketentuan rapat
Anggota dengan memperhatikan pasal 1 ART ini.
BAB II
USAHA
Pasal 4
Sesuai dengan bunyi Akte Pendirian Koperasi Melati Darma Persada adalah koperasi perdagangan dan
jasa, dengan pengertian dapat melaksanakan usaha-usaha :
b. Menyelenggarakan usaha dalam bidang kebutuhan primer dan sekunder untuk anggota dan
masyarakat yang meliputi :
3. Jasa Angkutan
4. Jasa Telekomunikasi
5. Jasa-Boga
6. Perdagangan
8. Jasa Pemasaran
BAB III
KEANGGOTAAN
Pasal 5
(1) Yang dapat diterima menjadi anggota Koperasi Karyawan Melati Darma Persada adalah
Karyawan Akademik (Dosen tetap dan tidak tetap) dan Non Akademik Universitas Darma Persada serta
Karyawan Kopkar MDP.
(2) Yang dimaksudkan dengan keanggotaan koperasi adalah : Anggota biasa, Anggota luar biasa
dan Anggota kehormatan.
(3) Anggota biasa adalah karyawan akademik dan non akademik tetap Universitas Darma Persada
(4) Anggota luar biasa adalah anggota keluarga (istri/suami) dari anggota biasa, Dosen tidak tetap
Universitas Darma Persada, Karyawan Kopkar MDP, Karyawan tetap akademik dan non akademik yang
telah purnabakti.
(5) Anggota kehormatan adalah anggota luar biasa yang berjasa kepada koperasi menurut
penilaian pengurus koperasi.
Pasal 6
(3) Bila pengurus menolak permintaan menjadi anggota, pengurus koperasi akan mengembalikan
formulir pendaftaran disertai surat pengantar penolakan
Pasal 7
(2) Meminta berhenti atas permintaan sendiri secara tertulis, maka hak-haknya sebagai anggota
koperasi dikembalikan kecuali simpanan pokok.
b. Terbukti melakukan tindakan yang melanggar hukum yang sudah mendapatkan keputusan tetap
dari pengadilan
BAB IV
Pasal 8
a. Kewajiban seperti pasal 6 ayat 1 atau ayat 2 di atas bersifat tidak mengikat bagi Anggota
Kehormatan.
Pasal 9
(1) Hak Anggota Biasa sesuai pasal 4 ayat 5 Anggaran Dasar Kopkar MDP
a. Mendapatkan SHU sesuai dengan besarnya simpanan bila ada atas nama yang bersangkutan
BAB VI
RAPAT-RAPAT
Pasal 10
a. Rapat Anggota
d. Rapat Pengurus
Pasal 11
Rapat anggota sekurang-kurangnya terdiri dari Rapat Anggota Tahunan, rapat Pergantian Pengurus dan
Pengawas:
(1) Rapat Anggota Tahunan sebagaimana tercantum dalam Pasal 10 dan Pasal 24 Anggaran Dasar :
c. Pengurus menyampaikan laporan keuangan dan pertanggung jawaban, rancangan rencana kerja
dan rancangan rencana anggaran pendapatan dan belanja Koperasi Karyawan Melati Darma Persada,
kepada para anggota selambat-lambatnya 2 (dua) minggu sebelum rapat tahunan diadakan.
e. Agenda rapat tahunan membahas dan mengesahkan antara lain : laporan pertanggung jawaban,
rancangan rencana kerja, pengesahan Anggaran pendapatan belanja dan ART.
(2). Rapat anggota tahunan diadakan oleh pengurus dan dipimpin oleh Ketua, tetapi Ketua dapat
menunjuk anggota pengurus lain untuk memimpin rapat.
(3). Rapat Pergantian Pengurus dan Pengawas sebagaimana tercantum dalam pasal 16 dan Pasal 24
Anggaran Dasar :
c. Pengurus telah mengirim berkas laporan keuangan dan pertanggung jawaban tahun sebelumnya,
dan rekomendasi pengembangan Koperasi, kepada para anggota 2 minggu sebelum rapat tahunan
diadakan.
d. Pengawas memberikan laporan kegiatan pengawasan tahun sebelumnya dan rekomendasi
pengawasan, kepada anggota 2 minggu sebelum rapat tahunan diadakan.
(4). Rapat pergantian Pengurus dan Pengawas diadakan oleh pengurus dan dipimpin oleh salah satu
anggota yang dianggap mampu dan disetujui oleh rapat anggota.
Pasal 12
Rapat Anggota Luar Biasa sebagaimana tercantum dalam pasal 11 Anggaran Dasar Kopkar MDP
diselenggarakan apabila :
b. Pengurus koperasi dinilai menyimpang dari Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
Koperasi Karyawan Melati Darma Persada.
d. Hal-hal lain yang berhubungan dengan keberadaan Universitas Darma Persada dimana
Koperasi Karyawan Melati Darma Persada berada
Pasal 13
Rapat Perwakilan adalah rapat Anggota yang diselenggarakan dengan cara perwakilan.
(1) Perwakilan didasarkan atas unit-unit kerja yang ada dilingkungan Universitas Darma Persada
(2) Jumlah wakil dari setiap unit ditentukan secara proporsional, dengan rasio 1 : 15
(3) Proporsi wakil sebagaimana ayat (2) dalam pasal ini, harus mewakili semua
golongan/kepangkatan.
(4) Jumlah wakil dari masing-masing unit sekurang-kurangnya 1 orang apabila ratio 1 : 15 tidak
tercapai
(6) Wakil dari masing-masing unit harus mendapatkan pernyataan tertulis minimal ¾ (tiga per
empat) jumlah anggota yang ada di unit yang bersangkutan.
Pasal 14
(1) Rapat Perwakilan diselenggarakan apabila Rapat Anggota sebagaimana tercantum Pasal 12 ayat
(2) dalam Anggaran dasar tidak terpenuhi
(2) Rapat perwakilan sebagaimana ayat 1 pasal ini dianggap sah apabila dihadiri seluruh anggota
perwakilan
(3) Keputusan yang diambil dalam rapat sebagaimana ayat 1 pasal ini, memiliki kekuatan hukum
yang sama dengan rapat anggota.
(5) Rapat perwakilan sebagaimana ayat 4 pasal ini dianggap sah apabila dihadiri sekurang-
kurangnya ¾ dari jumlah perwakilan.
Pasal 15
(1) Rapat Pengurus adalah rapat yang dilakukan oleh Pengurus dan diselenggarakan sekurang-
kurangnya satu kali dalam 3 bulan.
(2) Rapat pengurus meliputi :
Pasal 16
(1) Setiap rapat harus melalui undangan tertulis selambat-lambatnya 6 hari sebelum rapat
(2) Setiap peserta rapat wajib mengisi daftar hadir yang disediakan
Pasal 17
(1) Keputusan rapat diambil sesuai dengan pasal 12 ayat 2 anggaran dasar dan pasal 15 anggaran
dasar
(2) Apabila ayat 1 pasal ini tidak terpenuhi maka keputusan rapat diambil melalui pemungutan
suara dengan cara tertutup untuk keputusan yang menyangkut orang dan terbuka untuk keputusan
lainnya.
BAB VI
PENGURUS
Pasal 18
(2) Yang berhak menjadi anggota pengurus Koperasi adalah anggota biasa Koperasi Melati Darma
Persada yang keanggotaannya sekurang-kurangnya 3 tahun
Pasal 19
(3) Jumlah anggota pengurus koperasi disesuaikan dengan perkembangan koperasi dan kebutuhan
Pasal 20
(1) Ketua pengurus koperasi dapat dipilih kembali sebanyak-banyaknya 2 kali atau 2 periode
BAB VII
PENGELOLAAN KOPERASI
Pasal 21
(1) Pengangkatan dan pemberhentian Manager dan Karyawan koperasi ditetapkan melalui rapat
pengurus.
(2) Persyaratan dan kriteria manajer dan karyawan koperasi ditetapkan melalui rapat pengurus
dengan ketentuan sebagai berikut :
BAB VIII
PENGAWAS
Pasal 22
(2) Pengawas dipilih dari anggota biasa Koperasi Karyawan Melati Darma Persada
(4) Pemilihan Ketua Pengawas dapat dipilih melalui rapat anggota perwakilan apabila dalam rapat
anggota belum memutuskan.
(5) Salah satu Anggota Pengawas/Ketua harus memiliki Kualifikasi Akuntan dengan bukti resmi
(6) Besarnya honorarium ditentukan oleh pengurus dengan pertimbangan kondisi dan kemampuan
keuangan koperasi.
BAB IX
DEWAN PENASEHAT
Pasal 23
(2) Besarnya honorarium apabila disetujui oleh rapat anggota ditentukan oleh pengurus dengan
pertimbangan kondisi dan kemampuan keuangan koperasi
BAB X
PEMBUKUAN KOPERASI
Pasal 24
Pembukuan Koperasi sesuai dengan Pasal 29 Anggaran Dasar diselenggarakan dengan ketentuan :
(1) Disusun berdasarkan laporan pembukuan dari unit-unit usaha koperasi yang ada dengan
mengacu kepada standar yang lazim (PSAK27)
(2) Pemeriksaan laporan keuangan dalam bentuk Neraca dan Perhitungan Lab/Rugi Koperasi
Karyawan Koperasi Melati Darma Persada ditambah laporan lainnya yang dibutuhkan dilakukan oleh
Badan Pengawas.
(3) Perlu tidaknya laporan keuangan diaudit oleh akuntan publik atau koperasi jasa audit
sepenuhnya atas pertimbangan badan pengawas Koperasi Karyawan Melati Darma Persada.
BAB XI
Pasal 25
Yang dimaksud dengan modal penyertaan dalam pasal 32 Anggaran Dasar Koperasi Karyawan Melati
Darma Persada adalah modal yang berasal dari pihak luar dalam bentuk kerjasama bagi hasil yang tidak
mengikat.
BAB XII
SIMPANAN ANGGOTA
Pasal 26
(2) Apabila anggota berhenti dan masih memiliki kewajiban yang harus dipenuhi, maka jumlah
simpanannya tidak dapat diambil bila jumlahnya lebih kecil dari kwajiban yang harus dipenuhinya.
(3) Apabila setelah dipotong jumlah simpanannya ternyata belum mencukupi, maka kekurangan
tersebut wajib dilunasi oleh anggota yang bersangkutan
(4) Apabila jumlah simpanan lebih besar dari jumlah kewajibannya, maka yang dapat
dikembalikan adalah selisihnya saja
BAB XIII
Pasal 27
(3) Pembagian SHU pada anggota didasarkan pada proporsi sebagai berikut :
(4) Pembagian SHU dari penghasilan bersih koperasi dibagikan dengan komposisi sebagai berikut :
b. Dana pengembangan/pendidikan = 9 %
---------------
100 %
(5) Yang dimaksud dengan uang cadangan yaitu dana SHU yang tidak dibagikan tetapi dimasukan
sebagai modal usaha
BAB XIV
Pasal 28
Pembubaran Koperasi Melati Darma Persada sesuai dengan Pasal 39 poin (a) Anggaran Dasar apabila
disetujui sekurang-kurangnya oleh ¾ dari jumlah anggota.
BAB XV
SANKSI-SANKSI
Pasal 29
Sanksi-sanksi seperti tercantum dalam Pasal 46 ayat 1 Anggaran Dasar dilaksanakan secara bertahap
berupa :
b. Apabila peringatan tidak diindahkan maka dilanjutkan dalam bentuk skorsing, yaitu
penghentian untuk sementara hak-haknya sebagai anggota
c. Anggota dan Pengurus dapat diberhentikan tanpa memberikan peringatan dan skorsing,
apabila terbukti melakukan pelanggaran-pelanggaran yang dinilai sangat berat.
BAB XVI
PERATURAN KHUSUS
Pasal 30
Hal-hal yang belum atau belum cukup diatur di dalam Anggaran Rumah Tangga ini diatur lebih lanjut
dengan peraturan khusus.
Demikian Anggaran Rumah Tangga ini dibuat di Jakarta, pada tanggal 31 bulan Juli , tahun 2004 dan
mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.
“L A R A S”
ANGGARAN DASAR
Pasal 1 NAMA
(1) Berdasarkan rapat anggota pada hari Rabu, tanggal 9 Oktober 2002, telah terbentuk Nama Koperasi
yang diberi nama yaitu “LARAS” berikut dengan Susunan Pengurus Koperasi. (2) Koperasi ini berbentuk
Koperasi Simpan-Pinjam.
Pasal 2 WILAYAH
Wilayah Koperasi adalah Dusun 1 Kampung Pujobasuki Kecamatan Trimurjo Kabupaten Lampung
Tengah.
Pasal 4 KEANGGOTAAN
(1) Warga yang berdomisili tetap dilingkungan Dusun 1 Kampung Pujobasuki Kecamatan Trimurjo
Kabupaten Lampung Tengah. (2) Warga yang tidak berdomisili tetap/pengontrak wajib ada penjamin
dari warga yang telah menjadi Anggota. (3) Keanggotaan koperasi berazaskan sukarela dan tidak ada
unsur pemaksaan. (4) Warga yang pindah domisili dan atau diwakili oleh ahli warisnya tetap tercantum
sebagai Anggota dan tetap memenuhi kewajibannya sebagai Anggota. (5) Kanggotaan koperasi dapat
dicabut apabila mengundurkan diri, meninggal dunia terkecuali dilimpahkan keahli warisnya, terkait
tindakan proses hukum, pihak koperasi akan mengembalikan jumlah simpanannya. (6) Dalam
perkembangannya tidak tertutup kemungkinan keanggotaan koperasi dapat bersifat umum khususnya
lingkup Dusun 1 Kampung Pujobasuki Kecamatan Trimurjo Kabupaten Lampung Tengah, maka harus
diputuskan melalui persetujuan Anggota dalam Rapat Anggota Koperasi.
(1) Hak dan kewajiban semua Anggota sama. (2) Semua Anggota berhak memberikan pemikiran atau
pendapat untuk memajukan organisasi. (3) Semua Anggota berhak memilih dan dipilih menjadi
pengurus Koperasi. (4) Semua Anggota wajib menjaga kebaikan koperasi untuk tali kekeluargaan dan
kebersamaan. (5) Semua Anggota tunduk kepada Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Koperasi
serta mematuhi kewajiban sebagai Anggota.
Pasal 6
(1) Pengurus Koperasi harus bertempat tinggal sesuai dengan BAB II, Pasal 4 ayat (1) tersebut di atas (2)
Mempunyai tanggung jawab, kejujuran dan keterampilan kerja.
Pasal 7
Pengurus dipilih oleh para Anggota untuk jangka waktu 3 (tiga) tahun.
Pasal 8
Pengurus masih bisa dipilih kembali dalam Rapat Anggota Tahunan pada akhir masa jabatan Pengurus.
Pasal 9
Ketua Koperasi berhak memilih Sekretaris dan Bendahara dalam mengelola Koperasi.
Pasal 10
Kepengurusan Koperasi terdiri dari : 1. Ketua 2. Sekretaris 3. Bendahara 4. Dan perangkat lainnya sesuai
dengan kebutuhan yang berkaitan dengan kinerja Koperasi.
Pasal 11
Dalam melaksanakan tugasnya pengurus koperasi akan diberikan honorarium yang mulai diberlakukan
apabila Koperasi secara modal dan finansial serta bertambahnya keanggotaan koperasi dengan nilai
peruntukkan melalui persetujuan Rapat Anggota Tahunan (RAT).
Pasal 12
Pengurus wajib ataupun berhak membuat kebijakan-kebijakan untuk perbaikan dan penyempurnaan
dalam rangka pengembangan koperasi.
Pasal 13
Dalam rangka memantau, mengawasi dan memberikan masukan pengembangan koperasi, dibentuk
penasehat dan pengawas inti koperasi.
Pasal 14
Pengawas adalah seluruh Anggota koperasi dan pengawas inti adalah yang duduk di kepengurusan
Koperasi.
Pasal 15
(1) Pengurus dapat dicopot dari Jabatannya apabila bertindak tidak terpuji atau korupsi dengan
diwajibkan mengganti rugi sesuai tindakan-nya. (2) Keanggotaan koperasi tetap kecuali mengundurkan
diri.
BAB IV RAPAT-RAPAT
Pasal 16
(1) Rapat Anggota Tahunan (RAT) diadakan sekali setahun.(2) Rapat konsolidasi Anggota Koperasi
diadakan 1 bulan sekali. (3) Rapat Khusus diadakan sesuai dengan kebutuhan yang dianggap penting.
Pasal 17
(1) Modal Koperasi terdiri dari : simpanan, pinjaman, penyisihan-penyisihan dari hasil usaha termasuk
cadangan sumber-sumber lain.(2) Simpanan Anggota terdiri dari : 1) Simpanan Pokok; 2) Simpanan
Wajib; 3) Simpanan Sukarela. (4) Simpanan Sukarela dapat juga diterima oleh Koperasi dari bukan
Anggota.
Pasal 18
(1) Sisa Hasil Usaha (SHU) Koperasi adalah pendapatan koperasi yang diperoleh di dalam satu tahun
buku setelah dikurangi dengan penyusutan-penyusutan dan biaya-biaya dari tahun buku yang
bersangkutan. (2) SHU berasal dari usaha yang diselenggarakan untuk Anggota. (3) SHU dibagi untuk
Anggota sebanding dengan jasa yang diberikannya.
Pasal 19
Hal-hal lain yang belum di atur dalam Anggaran Dasar ini akan di atur dalam Anggaran Rumah Tangga.
Pasal 1
SYARAT-SYARAT KEANGGOTAAN
(1) Mengisi permohonan pendaftar sebagai Anggota. (2) Domisili sebagaimana tercantum dalam
Anggaran Dasar Pasal 4 ayat (1) dan (2). (3) Memiliki penghasilan/pekerjaan.
Pasal 2
JUMLAH SIMPANAN
(1) Simpanan Pokok Awal sebesar Rp. 42.000,- (Empat puluh dua ribu rupiah) sekali bayar. (2) Simpanan
Wajib Rp. 5.000,- (Lima ribu rupiah) setiap bulan. (3) Simpanan Tambahan. (4) Simpanan Sukarela
jumlah yang dibayarkan sesuai dengan kemampuan Anggota. (5) Ketiga Simpanan tersebut di atas hanya
Simpanan Sukarela yang bisa diambil setiap tahun. (6) Jumlah Simpanan Pokok dan/atau Jumlah
Simpanan Wajib dapat ditingkatkan nilainya sesuai dengan tingkat kebutuhan dan diperuntukkan untuk
pengembangan koperasi persetujuannya dilakukan melalui Rapat Anggota Tahunan (RAT).
Pasal 3
(1) Minimal 1 (satu) bulan setelah masuk Anggota (2) Mengisi formulir permohonan peminjaman (3)
Sudah melunasi peminjaman sebelumnya. (4) Mengisi formulir perjanjian tertulis kepada anggota yang
mengajukan permohonan pinjaman di atas Rp. 6.000.000,- (tiga juta rupiah) seiring dengan
meningkatnya jumlah dana simpanan koperasi.
Pasal 4
BUNGA PINJAMAN
Pasal 5
Jangka waktu pinjaman adalah maksimal 5 (lima) bulan untuk pinjaman Rp. 6.000.000,- (tiga juta rupiah)
dan apabila dari anggota yang meminjam lebih dari ketentuan di atas maka akan dipertimbangkan lebih
lanjut oleh para Pengurus.
Pasal 6
SALDO KAS
Pasal 7
Pasal 8
SANGSI-SANGSI
(1) Bagi Anggota yang tidak menyetorkan Simpanan Wajib selama 10 (sepuluh) bulan berturut-turut
akan diberhentikan dari kenggotaan Koperasi dan Simpanannya akan dikembalikan setelah dipotong
biaya administrasi sebesar Rp. 5.000,- (Lima ribu rupiah). (2) Apabila Anggota yang menunggak dan
atau/tidak dapat membayar uang pinjaman dalam tempo paling lambat 5 (lima) bulan akan diberikan
teguran secara tertulis dan denda Jasa 50% x jasa pokok setiap bulan. Dan apabila dalam 6 (enam) bulan
tidak ada tanggapan maka pengurus melalui seksi humas akan mengambil tindakan sesuai dengan
perjanjian tertulis yang telah disepakati sebagaimana tercantum dalam Pasal 3 Ayat (4) peraturan ini.
Pasal 9
LAIN-LAIN
Apabila dikemudian hari sesuai kebutuhan diperlukan perubahan-perubahan dalam Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga dilakukan melalui persetujuan Rapat Anggota Tahunan