Anda di halaman 1dari 9

DRAFT

ANGGARAN RUMAH TANGGA (ART)


KOPERASI SENARAI QUANTUM INDONESAI

BAB I.l,m
]
NAMA, TEMPAT KEDUDUKAN, DAN LAMBANG KOPERASI

Pasal 1
Nama, Tempat Kedudukan, Dan Lambang Koperasi
1. Koperasi ini bernama Koperasi SENARAI QUANTUM INDONESAI disingkat SQI yang
selanjutnya disebut Koperasi.
2. Tempat dan kedudukan koperasi di Jl. Nyiur 9 Blok AE 12 No. 11 Pondok Kelapa Permai-Billy
Moon, Jakarta Timur 13450
3. Lambang Koperasi :

a) Lambang Infiniti: bahwa koperasi Senarai Quantum Indonesia tidak terbatas waktu berdirinya
dan tidak terbatas ide dan kreativitas yang dikembangkan untuk kesejahteraan anggota dan
bangsa Indonesia.
b) Garis Tegas pada lambang infiniti: ketegasan, optimis, dan kerjasama semua anggota
koperasi yang dikelola secara akuntabel, transparan, dan profesional.
c) Bayangan pada garis tegas: artinya menaungi kepentingan semua anggota, stakeholder dan
bangsa Indonesia.
d) Tulisan SQ.id : Senarai Quantum berkedudukan di Indonesia.
e) Tulisan Senarai Quantum Indonesia: kata Senarai yang berarti “kumpulan atau daftar”,
sedangkan Quantum adalah “satuan unit materi terkecil yang gelombangnya bisa
memancarkan atau menyerap energy (Stephen Hawking)”.
f) Warna Biru: melambangkan produktivitas, kecerdasan, rasa percaya diri serta ketenangan
dan kedamaian juga menunjukkan kesuburan dan kesejukan.
g) Gradasi warna 5 level: menunjukkan falsafah dasar negara Pancasila.
h) Secara keseluruhan Lambang Koperasi Senarai Quantum Indonesia adalah kumpulan
pancaran gelombang-gelombang energy positif seluruh anggota koperasi yang tersebar di
seluruh Indonesia yang produktiv, akuntabel, transparan, dan profesional bertujuan untuk
menigkatkan kesejahteraan anggota dan bangsa Indonesia pada umumnya.

BAB II.
KEANGGOTAAN
Pasal 2
Tata Cara Penerimaan Anggota
1. Calon Anggota mengajukan permintaan menjadi anggota secara tertulis kepada pengurus
Koperasi. Permintaan menjadi anggota harus menyertakan keterangan data diri sesuai dengan
Kartu Tanda Penduduk yang masih berlaku.
2. Permintaan untuk menjadi anggota Koperasi tersebut diajukan oleh calon anggota kepada
Pengurus Koperasi cq Sekretaris Koperasi. Dalam waktu 14 (empat belas) hari terhitung sejak
formulir tersebut diterima, lengkap dengan kelengkapan administrasi lainnya, pengurus koperasi
akan memberi jawaban kepada calon anggota, diterima atau ditolak. Surat tersebut
ditandatangani oleh Pengurus Koperasi.
3. Pendaftar yang diterima, dicatat dalam buku Daftar Anggota Koperasi.
4. Anggota Koperasi adalah warga perorangan yang berdomisili di wilayah Negara Kesatuan
Republik Indonesia maupun di luar negeri yang mendaftarkan diri menjadi anggota dan diterima
serta disetujui oleh pengurus koperasi.

Pasal 3
Berakhirnya Keanggotaan
1. Karena anggota meninggal dunia.
2. Secara sukarela, yaitu ketika anggota koperasi ingin keluar dengan sukarela karena alasan
pribadi seperti tidak ingin menjadi anggota koperasi lagi.
3. Dalam hal berhent secara sukarela, anggota koperasi harus memberikan pemberitahuan tertulis
kepada pengurus koperasi minimal 30 hari sebelumnya. Hal ini bertujuan agar koperasi dapat
menyelesaikan segala kewajiban dan hak yang dimiliki oleh anggota tersebut.
4. Karena diberhentikan oleh koperasi atas dasar pelanggaran aturan yang berlaku. Pelanggaran
aturan yang dilakukan oleh anggota koperasi dapat berupa tindakan merugikan koperasi, seperti
tidak membayar wajib pokok atau tidak memenuhi kewajiban lain yang telah disepakati bersama.
5. Keputusan atas berakhirnya keanggotaan koperasi ditandatangani oleh Pengurus Koperasi.

Pasal 4
Syarat Berhenti Sebagai Anggota Koperasi
1. Membayar semua kewajiban sebagai anggota koperasi
2. Tidak memiliki hutang atau piutang dengan koperasi
3. Tidak sedang terlibat masalah hukum dengan koperasi

Pasal 5
Prosedur Berhenti Sebagai Anggota Koperasi
1. Mengajukan surat permohonan pengunduran diri sebagai anggota koperasi ke pengurus koperasi
2. Menyerahkan bukti pelunasan kewajiban sebagai anggota koperasi
3. Pengurus koperasi akan melakukan verifikasi data serta menyelesaikan administrasi yang
diperlukan.

Pasal 6
Alasan Penghentian Anggota Koperasi
1. Melanggar hukum; jika seseorang melakukan tindakan yang melanggar hukum dalam
keanggotaannya di koperasi, maka koperasi memiliki hak untuk mencabut keanggotaanny
2. Melanggar peraturan koperasi; jika anggota koperasi melanggar peraturan yang berlaku, ia dapat
diberhentikan dari keanggotaannya.
3. Tidak memenuhi kewajiban sebagai anggota koperasi; jika anggota koperasi tidak memenuhi
kewajiban yang telah disepakati seperti mebayara simpanan pokok dan wajib, ia dapat
diberhentikan dari keanggotaannya.

Pasal 7
Prosedur Penghentian Anggota Koperasi
1. Pengurus koperasi memberikan teguran tertulis ke-1 dan diberikan kesempatan dalam waktu 1
bulan (30 hari) untuk memperbaiki diri.
2. Apabila anggota tidak memperbaiki diri setelah 1 bulan (30 hari) dari teguran ke-1, Pengurus
akan memberikan teguran tertulis ke-2 dan diberikan kesempatan untuk memperbaiki diri dalam
waktu 1 bulan (30 hari).

3. Apabila anggota tidak memperbaiki diri setelah 1 bulan (30 hari) dari teguran ke-2, Pengurus
akan melakukan rapat bersama Pengawas untuk memutuskan Penghentian Keanggotan
Koperasi, dimana dalam rapat tersebut anggota diberikan kesempatan untuk melakukan
pembelaan diri.
4. Keputusan penghentian anggota harus disetujui oleh minimal 2/3 dari jumlah peserta rapat
pengurus dan pengawas yang hadir baik ofline maupun online.
6. Pasal
Pasal 8
Hak dan Kewajiban Anggota Yang Berhenti
1. Dalam hal anggota yang bersangkutan memiliki hutang kepada koperasi, maka akan langsung
dipotong pada simpanan pokok, simpanan wajib, simpanan sukarela dan simpanan lain yang
terdapat pada koperasi. Dan jika jumlah tersebut masih belum mencukupi, maka sisanya tetap
menjadi kewajiban bagi yang bersangkutan untuk melunasinya yang dituangkan dalam Surat
Perjanjian.
2. Simpanan pokok dan simpanan wajib anggota dapat dikembalikan kepada anggota yang
bersangkutan. (?) apabila berhenti dari keanggotan koperasi
3. Anggota yang telah berhenti dan dikeluarkan oleh pengurus dapat menjadi anggota kembali
dengan mendaftarkan diri sebagai anggota baru lagi dan membuat pernyataan sanggup
memenuhi ketentuan yang berlaku.
.
BAB III.
PERMODALAN
Pasal 9
Simpanan Anggota
1. Ketentuan umum yang mengatur Simpanan Pokok dan Simpanan Wajib diatur pada Anggaran
Dasar Koperasi;
2. Simpanan Pokok ditetapkan sebesar Rp. 500.000,00 (Lima ratus ribu rupiah) setiap anggota.
Simpanan Pokok harus dipenuhi dalam waktu selambat-lambatnya 5 (lima) bulan setelah
mendaftar.

3. Simpanan Wajib, sebesar Rp. 50.000,00 (Lima puluh ribu rupiah) setiap bulan dengan cara
pembayaran setiap bulan, 3 bulan sekali, 6 bulan sekali, atau 1 tahun sekali.

Pasal 10
Pinjaman dan Penyertaan Modal Usaha
1. Ketentuan umum modal pinjaman dan modal penyertaan diatur pada Anggaran Dasar Koperasi.
2. Pengikatan pinjaman pada pihak ke-3 dilakukan berdasarkan keputusan Rapat Pengurus dengan
persetujuan pengawas dan dilaporkan ke Rapat Anggota.
3. Penggunaan pinjaman dilakukan oleh Pengurus untuk pembiayaan usaha Koperasi berdasarkan
Rencana Kerja dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Koperasi.
4. Untuk memenuhi kebutuhan anggota, Koperasi dapat bekerjasama dengan anggota dalam
bentuk:
a. Penyertaan modal anggota pada unit usaha Koperasi.
b. Penyertaan modal Koperasi pada usaha-usaha anggota.
5. Dalam usaha ekonomi yang ada kaitannya dengan kebutuhan anggota koperasi, Koperasi dapat
mengadakan kerjasama dengan pihak ketiga dalam bentuk penyertaan modal.
6. Dalam hal terdapat kelebihan kemampuan pelayanan kepada anggota, Koperasi dapat membuka
peluang usaha dengan non anggota.
7. Kerjasama tersebut dapat dilakukan dan dipertanggungjawabkan dalam Rapat Anggota.
8. Kerjasama diatur sedemikian rupa sehingga tidak mengorbankan asas dan prinsip-prinsip
Koperasi.

BAB IV.
RAPAT ANGGOTA
Pasal 11
Rapat Anggota Tahunan (RAT)
1. Rapat anggota dapat dilakukan secara ofline, online, dana atau hibryd
2. Rapat anggota setidaknya dilaksanakan 1 tahun sekali, yang disebut dengan Rapat Anggota
Tahunan (RAT)
3. Ketentuan umum rapat anggota, wewenang rapat anggota, penyelnggaraan rapat anggota telah
diatur pada Anggaran Dasar Koperasi;
4. Rapat Anggota Tahunan (RAT) Koperasi wajib diikuti oleh anggota sebagai peserta.
5. Sifat anggota sebagai peserta RAT adalah individual dan tidak dapat diwakilkan.
6. Anggota luar biasa bisa diundang pengurus untuk mengikuti RAT.
7. Anggota yang berhak mengikuti RAT Koperasi adalah anggota yang sampai tutup buku tahun
yang berjalan telah melunasi simpanan pokok dan simpanan wajib.
8. Hak suara anggota dan penggunaannya diatur dalam tata tertib RAT.
9. Anggota mempunyai hak untuk dipilih dan memilih dalam setiap pergantian pengurus dan
pengawas Koperasi.
10. Setiap anggota berhak menyampiakan saran dan koreksi terhadap pengurus baik secara tertulis
ataupun lisan.
11. Jika anggota koperasi melebihi 500 orang maka Rapat Anggota dapat dilakukan dengan sistem
delegasi, yaitu setiap 10 (sepuluh) orang diwakili 1 (orang) anggota untuk menjadi delegasi dalam
RAT.
12. Satu orang delegasi mempunyai 1 (satu) hak suara.
13. Pengurus menyampaikan pemberitahuan dan atau undangan RAT kepada anggota dalam waktu
selambat-lambatnya 14 hari sebelum rapat diselenggarakan.
14. Pengurus menyampaikan susunan acara dan tata tertib rapat untuk disahkan dalam rapat
anggota.
15. Pengurus memimpin rapat-rapat dengan berpegang teguh pada tata tertib dan acara rapat.
16. Pemimpin Rapat membuat notulensi dan berita acara Rapat Anggota yang ditandatangani oleh
Ketua dan Sekretaris.
17. Pemimpin Rapat membuat keputusan tentang hasil rapat untuk disampaikan kepada anggota,
pengawas dan pejabat berwenang.
Pasal 12.
Rapat Anggota Luar Biasa (RALB)
1. Rapat Anggota Luar Biasa (RALB) Koperasi wajib diikuti oleh anggota sebagai peserta.
2. Sifat anggota sebagai peserta RALB adalah individual dan tidak dapat diwakilkan.
3. Anggota yang berhak mengikuti RALB Koperasi adalah anggota yang sampai tutup buku tahun
yang berjalan telah melunasi simpanan pokok dan simpanan wajib.
4. Hak suara anggota dan penggunaannya serta pimpinan rapat diatur dalam tata tertib RALB.
5. Menyampaikan pemberitahuan dan atau undangan rapat kepada anggota dalam waktu selambat-
lambatnya 7 hari sebelumnya.
6. Pengurus atau Pengawas menyampaikan acara dan tata tertib rapat untuk disahkan dalam rapat
anggota.
7. Pengurus atau Pengawas memimpin rapat-rapat dengan berpegang teguh pada tata tertib dan
acara rapat.
8. Pemimpin rapat membuat notulensi dan berita acara Rapat Anggota yang ditandatangani oleh
Ketua dan Sekretaris.
9. Pemimpin rapat membuat surat keputusan tentang hasil Rapat Anggota Luar Biasa untuk
disampaikan kepada anggota, pengawas dan pejabat berwenang.

BAB VI.
KEPENGURUSAN
Pasal 13
Susunan Pengurus dan Tugas Tanggung Jawab Pengurus
1. Susunan Pengurus Koperasi adalah sebagai berikut: Direktur, Wakil Direktur, Manajer Keuangan,
dan Manajer Administrasi.
2. Uraian tugas: Direktur, Wakil Direktur, Manajer Keuangan, dan Manajer Administrasi.
a. Direktur dan Wakil Direktur :
- Direktur dan Wakil Wakil Direktur Koperasi memiliki tanggung jawab baik kedalam
maupun keluar organisasi, dengan uraian tugas sebagai berikut :
- Memimpin Koperasi dan mengkoordinasikan kegiatan seluruh Anggota Pengurus dan
Pengelola.
- Mewakili Koperasi di dalam dan di luar pengadilan. Melaksanakan segala perbuatan
sesuai dengan Keputusan Rapat anggota dan Rapat Pengurus.
- Ketua bertanggung jawab kepada Rapat Anggota.
b. Manager Administrasi
Tugas utama Manager Administrasi adalah sebagai penanggungjawab administrasi koperasi,
adapun uraian tugasnya sebagai berikut:
- Bertanggung jawab kegiatan administrasi dan perkantoran.
- Mengusahakan kelengkapan organisasi.
- Mengatur jalannya perkantoran.
- Memimpin dan mengarahkan tugas karyawan.
- Menghimpun dan menyusun laporan kegiatan bersama bendahara dan pengawas.
- Menyusun rancangan rencana program kerja organisasi.
- Mengambil keputusan dibidang kesekretariatan.
- Menetapkan pelaksanaan bimbingan organisasi dan penyuluhan.
- Bertanggung jawab kepada rapat Pengurus.
c. Manager Keuangan
Tugas pokok Manager Keuangan adalah mengurus kekayaan dan keuangan koperasi, antara
lain:
- Bertanggung jawab masalah keuangan koperasi.
- Mengatur jalannya pembukuan keuangan.
- Menyusun anggaran setiap bulan.
- Mengawasi penerimaan dan pengeluaran uang.
- Menyusun rencana anggaran dan pendapatan koperasi.
- Menyusun laporan keuangan.
- Mengendalikan anggaran.
- Mengambil keputusan dibidang pengelolaan keuangan dan usaha.
- Bertanggung jawab kepada rapat Pengurus.

Pasal 14
Tata Cara Pemilihan, Pengangkatan dan Pemberhentian Pengurus
1. Proses pemilihan pengurus adalah sebagai berikut :
- Pemilihan pengurus dapat dilakukan secara langsung atau formatur.
- Tata cara pemilihan diatur dalam tata tertib rapat pemilihan pengurus.
2. Pemilihan secara formatur adalah sebagai berikut ;
- Jumlah anggota sekurang-kurangnya 5 (lima) orang dan sebanyak-banyaknya 7 (tujuh) orang
yang dipilih dari kalangan pengurus demisioner dan anggota.
- Semua anggota formatur dipilih oleh dan dari rapat anggota.
3. Dalam pemilihan pengurus baru, anggota pengurus lama yang dipertahankan sebanyak-
banyaknya adalah 1/3 (sepertiga).
4. Formatur yang tidak berhasil membentuk pengurus, dalam jangka waktu yang telah ditentukan,
wajib mengembalikan mandat kepada rapat anggota secara tertulis.
5. Selama belum terbentuk pengurus baku, maka pengurus lama yang ada merupakan pengurus
dalam keadaan demisioner yang berwenang melakukan pekerjaan pengurus untuk urusan rutin.
6. Dalam hal formatur mengembalikan mandat maka pengurus (demisioner) segera mengadakan
rapat anggpta untuk pemilihan pengurus selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan kemudian terhitung
mulai tanggal penyerahan mandat oleh fssormatur.
7. Anggota pengurus sebelum memangku jabatanya, wajib menadatangani surat pernyataan yang
bunyinya adalah sebagai berikut :
a. Bahwa saya dalam menjalankan tugas dan kewajiban sebagai Pengurus Koperasi Seanrai
Quantum Indonesia (SQI) akan selalu berpegang teguh pada ketentuan-ketentuan dan
undang-undang koperasi, anggaran dasar dan anggaran rumah tangga serta peraturan-
peratuaran yang berlaku di koperasi serta melaksanakan ketentuan tersebut dengan sebaik-
baiknya.
b. Bahwa saya dalam menjalankan tugas dan kewajiban sebagai Pengurus Koperasi Senarai
Quantum Indonesia (SQI) akan bekerja dengan aktif, jujur, tertib sehingga kepentingan
anggota Koperasi bisa terlayani dengan baik.
c. Bahwa saya dalam menjalankan tugas dan kewajiban sebagai Pengurus Koperasi Senarai
Quantum Indonesia (SQI) akan menjauhkan perbuatan–perbuatan yang merugikan gerakan
koperasi pada umumnya.
8. Pengurus koperasi yang melakukan perbuatan tidak sesuai dengan AD/ART dapat diberhentikan
dengan tata cara pengenaan sanksi seperti yang diatur dalam Anggaran Dasar Koperasi;
9. Dalam waktu selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan, pemberhentian sementara harus diakhiri dengan
keputusan rapat pengurus lengkap dalam bentuk :
a. Pemberhentian sementara dicabut atau
b. Pemberhentian sementara tetap berlaku sampai ada keputusan rapat anggota berikutnya.
10. Anggota pengurus yang pemberhentian sementara dicabut, harus kembali ke kepengurusan
semula kecuali yang bersangkutan menyatakan penolakan secara tertulis.
11. Anggota pengurus yang pemberhentiannya tidak diterima atau disahkan oleh rapat anggota harus
kembali pada kepengurusan semula kecuali yang bersangkutan menyatakan penolakan secara
tertulis.
12. Anggota pengurus yang pemberhentiannya disahkan oleh rapat anggota maka pengurus tersebut
harus berhenti dari jabatannya.

BAB VII.
PENGAWAS
Pasal 15
1. Persyaratan untuk dipilih menjadi Pengawas tercantum dalam Anggaran Dasar Koperasi
2. Jumlah pengawas 3 (tiga) orang terdiri dari Komisaris Utama, dan Komisaris Anggota.
3. Pengawas dipilih dan ditetapkan berdasarkan Hasil Keputusan Rapat Anggota.
4. Pengawas sebelum memangku jabatan wajib menandatangani surat pernyataan yang isinya
sebagai berikut :
a. Bahwa saya dalam menjalankan tugas kewajiban sebagai Pengawas Koperasi Senarai
Quantum Indonesia (SQI) akan selalu berpegang teguh pada ketentuan-ketentuan
dalam Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga serta peraturan-peraturan yang
berlaku pada Koperasi. Dan melaksanakan ketentuan tersebut dengan jujur dan sebaik-
baiknya.
b. Bahwa saya dalam menjalankan tugas / kewajiban sebagai Pengawas Koperasi
Senarai Quantum Indonesia (SQI) akan bekerja dengan rutin, tertib, cermat dan
bersemangat sehingga kepentingan koperasi dan anggota-anggotanya mendapatkan
pelayanan sebaik-baiknya.
c. Bahwa saya dalam menjalankan tugas / kewajiban sebagai Pengawas Koperasi
Senarai Quantum Indonesia (SQI) akan menjauhkan dari perbuatan-perbuatan yang
merugikan gerakan koperasi pada umumnya dan Koperasi Syariah ASB serta anggota
pada khususnya.
5. Ketentuan-ketentuan uang kehormatan dan atau penggantian biaya bagi anggota pengawas,
ditetapkan dalam anggaran belanja yang disahkan oleh rapat anggota.

Pasal 16
Pemberhentian Pengawas
1. Meninggal dunia
2. Mengundurkan diri
3. Tidak lagi memenuhi ketentuan-ketentuan sebagai pengawas koperasi, diberhentikan sebagai
anggota pengawas.
4. Melanggar anggaran dasar, atas permintaan pengurus rapat anggota dapat memberhentikan
anggota pengawas yang bersangkutam.
5. Ketentuan pemberhentian anggoat berlaku juga untuk pengawas
6. Tata tertib pembelaan diri oleh anggota juga berlaku untuk pengawas.

BAB VIII.
KARYAWAN DAN PENGELOLAAN USAHA
Pasal 17
1. Karyawan adalah pelaksana terlatih dan profesional yang diangkat oleh Direktur untuk mengelola
dan mengembangkan aset-aset dan usaha Koperasi.
2. Karyawan dipilih dan diseleksi oleh pengurus sesuai dengan kebuthan koperasi dan kompetensi
calon karyawan dan diangkat melalui perjanjian atau kontrak kerja yang dibuat secara tertulis.
3. Karyawan melaksanakan semua kebijakan pengurus dan bertanggung jawab kepada pengurus.
4. Karyawan bertugas untuk merancang rencana kerja, mengelola dan menjalankan usaha sehari-
hari.
5. Karyawan mendapat honor yang besarnya di tetapkan pengurus berdasarkan perkembangan
usaha Koperasi, kesepakatan, dan pertimbangan kemajuan bisnis Koperasi yang ditetapkan
melalui Keputusan Pengurus.
6. Karyawan dapat diberikan bonus dan THR setiap tahun, yang besarnya ditetapkan melalui
Keputusan Pengurus.

BAB IX.
KEGIATAN USAHA
Pasal 18
1. Kegiatan usaha Koperasi sesuai KBLI 2020, yang meliputi :
- Perdagangan umum
- Jasa
- dan lain-lain sebagaimana tertuang dalam Anggaran Dasar
2. Pengaturan lebih lanjut kegiatan Usaha koperasi dapat diatur dalam Peraturan Khusus yang
ditetapkan oleh pengurus.

BAB X.
HASIL KEUNTUNGAN USAHA USAHA
Pasal 19
Pembagian Keuntungan Koperasi
1. Keuntungan koperasi merupakan pendapatan koperasi yang diperoleh dalam satu tahun buku
dikurangi dengan seluruh biaya, seperti biaya investasi, biaya operasional, penyusutan, dan
kewajiban lainnya termasuk pajak dalam tahun buku yang bersangkutan.
2. Pendapatan bersih dari Keuntungan Hasil Usaha tersebut dibagikan untuk :
- Dana Cadangan : Minimal 20%
- Anggota : Maksimal 60%
- Pengurus : Maksimal 10%
- Pengawas : Maksimal 2,5%
- Karyawan : Maksimal 2,5%
- Pendidikan, Kesehatan, dan Sosial : Maksimal 2,5%
- Dana Pengembangan Wilayah (CSR) : Maksimal 2,5%
.
BAB XI
PEMBUBARAN KOPERASI
Pasal 20
1. Koperasi dapat dibubarkan apabila:
a. Keputusan Rapat Anggota menyatakan Koperasi dibubarkan. Koperasi dapat dibubarkan
jika mendapat persetujuan dari lebih dari 3/4 anggota dalam rapat anggota yang dihadiri
oleh minimal 3/4 anggota yang mempunyai hak suara.
b. Putusan pengadilan menyatakan memutuskan pembubaran koperasi. Jika koperasi
melanggar ketentuan-ketentuan yang berlaku atau tidak memenuhi tuntutan hukum,
maka pengadilan dapat memutuskan untuk melakukan pembubaran koperasi.
c. Koperasi dinyatakan pailit oleh pengadilan, maka koperasi akan dibubarkan dan likuidasi
dilakukan oleh kurator atau likuidator yang ditunjuk oleh pengadilan.
2. Prosedur Pembubaran Koperasi
a. Proses pembubaran koperasi diatur dalam Pasal 62-67 Undang-undang Koperasi.
Berikut tahapan-tahapan proses pembubaran koperasi:
b. Pembubaran koperasi harus diputuskan melalui Rapat Anggota dengan persetujuan
minimal 3/4 dari seluruh Anggota yang hadir dan atau mewakilinya, kecuali apalbila
koperasi diputuskan bubar oleh pengadilan
c. Setelah persetujuan dari Rapat Anggota, pengurus koperasi harus membuat laporan
kegiatan selama menjalankan usaha koperasi kepada instansi yang berwenang.
d. Pengurus koperasi harus menyampaikan usul pembubaran koperasi kepada instansi
yang berwenang.
e. Instansi yang berwenang akan melakukan pemeriksaan dan mengeluarkan Surat
Keputusan Pembubaran.
f. Setelah Surat Keputusan Pembubaran diterima, pengurus koperasi harus membubarkan
seluruh kegiatan usaha koperasi dan melikuidasi kekayaan koperasi.
g. Setelah likuidasi selesai, pengurus koperasi harus menyampaikan laporan hasil likuidasi
kepada instansi yang berwenang.
h. Instansi yang berwenang akan mencatat pembubaran koperasi dalam daftar koperasi
yang berhenti beroperasi dan memberitahukan kepada pihak yang berkepentingan.

Anda mungkin juga menyukai