Anda di halaman 1dari 12

ANGGARAN RUMAH TANGGA

(ART)

PENGURUS KOPERASI SIMPAN PINJAM PERKELENG SEKUNDER

BAB I.
NAMA, TEMPAT KEDUDUKAN, DAN BADAN HUKUM KOPERASI

Pasal 1

1. Koperasi ini bernama Koperasi Simpan Pinjam Perkeleng Sekunder


disingkat KSP Perkeleng skd yang selanjutnya disebut Koperasi.
2. Tempat dan kedudukan koperasi di di Jl. Jamin Ginting Km. 45 Sukamakmur
Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang 20357 Sumatera Utara –
Indonesia
3. Koperasi Simpan Pinjam Persadaan Kelompok Ate Keleng atau KSP
Perkeleng (skd) badan Hukum Nomor AHU-0001793.AH.01.26.TAHUN 2020

BAB II.
KEANGGOTAAN

Pasal 2
Tata Cara Penerimaan Anggota
1. Anggota Koperasi adalah warga perorangan yang berdomisili di wilayah
Negara Kesatuan Republik Indonesia yang mendaftarkan diri menjadi
anggota dan diterima serta disetujui oleh pengurus.
2. Pegawai lingkup Badan Usaha KSP Perkeleng skd, Pihak Ke 3 (tiga) yang
memiliki visi dan misi sama, dan Seluruh anggota CU/ KSP Primer dampingan YAK
GBKP.
3. Permintaan menjadi anggota diajukan secara tertulis / lisan oleh warga
perorangan kepada pengurus Koperasi. Permintaan menjadi anggota harus
menyertakan keterangan data diri sesuai dengan Kartu Tanda Penduduk
yang masih berlaku.
4. Permohonan untuk menjadi anggota Koperasi tersebut diajukan oleh calon
anggota kepada Pengurus Koperasi Simpan Pinjam Perkeleng Sekunder
Sekertaris Koperasi. Dalam waktu 14 (empat belas) hari terhitung sejak
formulir tersebut diterima, lengkap dengan kelengkapan administrasi lainnya,
pengurus koperasi akan memberi jawaban kepada calon anggota, diterima
atau ditolak. Surat tersebut ditanda-tangani oleh Sekretaris Koperasi.
5. Pendaftar yang diterima, dicatat dalam buku Daftar Anggota Koperasi.

Pasal 3
Berakhirnya Keanggotaan

1. Berakhirnya keanggotaan koperasi adalah seperti yang diatur dalam


Anggaran Dasar Koperasi
2. Keputusan atas berakhirnya keanggotaan koperasi ditanda-tangani oleh
Sekertaris Koperasi.
3. Dalam hal anggota yang bersangkutan memiliki hutang kepada koperasi,
maka akan langsung dipotong pada simpanan pokok, simpanan wajib,
simpanan sukarela dan simpanan lain yang terdapat pada koperasi. Dan jika
jumlah tersebut masih belum mencukupi, maka sisanya tetap menjadi
kewajiban bagi yang bersangkutan untuk melunasinya yang dituangkan
dalam Surat Pernyataan.
4. Simpanan pokok dan simpanan wajib anggota dapat dikembalikan kepada
anggota yang bersangkutan dengan ketentuan sebagai berikut : Anggota
yang bersangkutan mengajukan surat permohonan pencairan simpanan wajib
dan simpanan pokok, dengan menyebutkan jumlah yang akan dicairkan, serta
cara pencairan (tunai atau transfer), jika pencairan dilakukan dengan cara
transfer, maka yang bersangkutan harus menyebutkan rekening bank. Surat tersebut
ditujukan kepada Bendahara Koperasi.
5. Anggota yang telah berhenti dan dikeluarkan oleh pengurus dapat menjadi
anggota kembali dengan mendaftarkan diri sebagai anggota baru lagi dan
membuat pernyataan sanggup memenuhi ketentuan yang berlaku.

BAB III.
PERMODALA
N

Pasal 4
Simpanan Anggota
1. Ketentuan yang mengatur Simpanan Pokok dan Simpanan Wajib diatur pada
Anggaran Dasar Koperasi;
2. Simpanan-simpanan anggota pada Koperasi terdiri :
a. Simpanan Pokok
b. Simpanan Wajib
c. Simpanan Sukarela
3. Simpanan Pokok harus dipenuhi dalam waktu selambat-lambatnya 6
(enam) bulan setelah mendaftar.
4. Anggota Koperasi wajib membayar Simpanan Wajib pada setiap bulan,
setiap saat atau sekaligus dalam 1 (satu) tahun yang berjalan.
Pasal 5
Modal Pinjaman
1. Ketentuan modal pinjaman diatur pada Anggaran Dasar Koperasi .
2. Pengikatan pinjaman pada pihak ke-3 dilakukan berdasarkan keputusan
Rapat Pengurus Lengkap dengan persetujuan pengawas dan dilaporkan ke
Rapat Anggota.
3. Penggunaan pinjaman dilakukan oleh pengurus untuk pembiayaan
usaha Koperasi berdasarkan Rencana Kerja dan Anggaran Pendapatan
dan Belanja Koperasi.

Pasal 6
Modal Penyertaan
1. Ketentuan modal penyertaan diatur pada Anngaran Dasar Koperasi;
2. Untuk memenuhi kebutuhan anggota, Koperasi dapat bekerjasama dengan
anggota dalam bentuk:
a. Penyertaan modal anggota pada unit usaha Koperasi.
b. Penyertaan modal Koperasi pada usaha-usaha anggota.
3. Dalam usaha ekonomi yang ada kaitannya dengan kebutuhan anggota
koperasi, Koperasi dapat mengadakan kerjasama dengan pihak ketiga dalam
bentuk penyertaan modal.
4. Dalam hal terdapat kelebihan kemampuan pelayanan kepada anggota,
Koperasi dapat membuka peluang usaha dengan non anggota.
5. Kerjasama tersebut dapat dilakukan dan dipertanggungjawabkan dalam
Rapat Anggota.
6. Kerjasama sesuai diatur sedemikian rupa sehingga tidak mengorbankan asas
dan prinsip-prinsip Koperasi.

BAB IV.
RAPAT ANGGOTA

Pasal 7

1. Ketentuan umum rapat anggota, wewenang rapat anggota,


penyelnggaraan rapat anggota telah diatur pada Anggaran Dasar Koperasi;
2. Rapat Anggota Tahunan (RAT) Koperasi wajib diikuti oleh anggota sebagai
peserta.
3. Sifat anggota sebagai peserta RAT adalah individual dan tidak
dapat diwakilkan.
4. Anggota luar biasa bisa diundang pengurus untuk mengikuti RAT.
5. Anggota yang berhak mengikuti RAT Koperasi adalah anggota yang sampai
tutup buku tahun yang berjalan telah melunasi simpanan pokok dan
simpanan wajib.
6. Hak suara anggota dan penggunaannya diatur dalam tata tertib RAT.
7. Anggota mempunyai hak untuk dipilih dan memilih dalam setiap
pergantian pengurus dan pengawas Koperasi.
8. Setiap anggota berhak menyampiakan saran dan koreksi terhadap
pengurus baik secara tertulis ataupun lisan .
9. Jika anggota koperasi melebihi 500 orang maka Rapat Anggota dapat
dilakukan dengan sistem delegasi, yaitu setiap 10 (sepuluh) orang diwakili
1 (orang) anggota untuk menjadi delegasi dalam RAT.
10. Satu orang delegasi mempunyai 1 (satu) hak suara.
11. Pengurus menyampaikan pemberitahuan dan atau undangan RAT
kepada anggota dalam waktu selambat-lambatnya 14 hari sebelum
rapat diselenggarakan.
12. Menyampaikan acara dan tata tertib rapat untuk disahkan dalam
rapat anggota.
13. Memimpin rapat-rapat dengan berpegang teguh pada tata tertib dan
acara rapat.
14. Membuat notulensi dan berita acara Rapat Anggota yang ditandatangani
oleh Ketua dan Sekretaris.
15. Membuat surat keputusan tentang hasil rapat untuk disampaikan
kepada anggota, pengawas dan pejabat berwenang.
BAB V.
RAPAT ANGGOTA LUAR BIASA
Pasal 8

1. Rapat Anggota Luar Biasa (RALB) Koperasi wajib diikuti oleh anggota
sebagai peserta.
2. Sifat anggota sebagai peserta RALB adalah individual dan tidak dapat
diwakilkan.
3. Anggota yang berhak mengikuti RALB Koperasi adalah anggota yang
sampai tutup buku tahun yang berjalan telah melunasi simpanan pokok dan
simpanan wajib.
4. Hak suara anggota dan penggunaannya serta pimpinan rapat diatur
dalam tata tertib RALB.
5. Menyampaikan pemberitahuan dan atau undangan rapat kepada
anggota dalam waktu selambat-lambatnya 14 hari sebelumnya.
6. Menyampaikan acara dan tata tertib rapat untuk disahkan dalam
rapat anggota.
7. Memimpin rapat-rapat dengan berpegang teguh pada tata tertib dan
acara rapat.
8. Membuat notulensi dan berita acara Rapat Anggota yang ditandatangani
oleh Ketua dan Sekretaris.
9. Membuat surat keputusan tentang hasil rapat untuk disampaikan
kepada anggota, pengawas dan pejabat berwenang.

BAB VI.
KEPENGURUSA
N

Pasal 9

Susunan Pengurus dan Tugas Tanggung Jawab Pengurus

1. Susunan Pengurus Koperasi adalah sebagai berikut : Ketua, Sekretaris dan


Bendahara.
2. Uraian tugas Ketua, Sekretaris, dan Bendahara Koperasi adalah:
a. Ketua :
 Ketua Koperasi memiliki tanggung jawab baik kedalam
maupun keluar organisasi, dengan uraian tugas sebagai
berikut :
– Memimpin Koperasi dan mengkoordinasikan kegiatan
seluruh Anggota Pengurus dan Pengelola.
– Mewakili Koperasi di dalam dan di luar pengadilan.
Melaksanakan segala perbuatan sesuai dengan
Keputusan Rapat anggota dan Rapat Pengurus.
– Ketua bertanggung jawab kepada Rapat Anggota.

b. Sekretaris
 Tugas utama sekretaris adalah sebagai penanggungjawab
administrasi koperasi, adapun uraian tugasnya sebagai berikut
:
– Bertanggung jawab kegiatan administrasi dan perkantoran.
– Mengusahakan kelengkapan organisasi.
– Mengatur jalannya perkantoran.
– Memimpin dan mengarahkan tugas karyawan.
– Menghimpun dan menyusun laporan kegiatan
bersama bendahara dan pengawas.
– Menyususn rancangan rencana program kerja organisasi.
 Sekretaris berwenang :
– Mengambil keputusan dibidang kesekretariatan.
– Menandatangani surat-surat bersama ketua.
– Menetapkan pelaksanaan bimbingan organisasi
dan penyuluhan.
– Sekretaris bertanggung jawab kepada rapat Pengurus
melalui Wakil Ketua;

3. Bendahara
Pada dasarnya tugas pokok bendahara adalah mengurus kekayaan dan
keuangan koperasi, antara lain :

– Bertanggung jawab masalah keuangan koperasi.


– Mengatur jalannya pembukuan keuangan.
– Menyusun anggaran setiap bulan.
– Mengawasi penerimaan dan pengeluaran uang.
– Menyusun rencana anggaran dan pendapatan koperasi.
– Menyusun laporan keuangan.
– Mengendalikan anggaran.
– Bendahara berwenang :
– Mengambil keputusan dibidang pengelolaan keuangan dan usaha.

Bersama dengan ketua menandatangani surat yang berhubungan dengan


bidang keuangan dan usaha.

Pasal 10

Tata Cara Pemilihan, Pengangkatan dan Pemberhentian Pengurus


1. Proses pemilihan pengurus adalah sebagai berikut :
 Pemilihan pengurus dilakukan secara langsung atau formatur.
 Tata cara pemilihan diatur dalam tata tertib rapat pemilihan pengurus.

2. Pemilihan secara formatur adalah sebagai berikut ;


 Jumlah anggota sekurang-kurangnya 5 (lima) orang dan sebanyak-
banyaknya 7 (tujuh) orang yang dipilih dari kalangan pengurus
demisioner dan anggota.
 Semua anggota formatur dipilih oleh dan dari rapat anggota.
3. Dalam pemilihan pengurus baru, anggota pengurus lama yang
dipertahankan sebanyak-banyaknya adalah 1/3 (sepertiga).
4. Formatur yang tidak berhasil membentuk pengurus, dalam jangka waktu
yang telah ditentukan, wajib mengembalikan mandat kepada rapat
anggota secara tertulis.
Pasal 11

1. Selama belum terbentuk pengurus baku, maka pengurus lama yang ada
merupakan pengurus dalam keadaan demisioner yang berwenang
melakukan pekerjaan pengurus untuk urusan rutin.
2. Dalam hal formatur mengembalikan mandat maka pengurus (demisioner)
segera mengadakan rapat anggpta untuk pemilihan pengurus selambat-
lambatnya 3 (tiga) bulan kemudian terhitung mulai tanggal penyerahan
mandat oleh fssormatur.
Pasal 12

Anggota pengurus sebelum memangku jabatanya, wajib menadatangani surat


pernyataan yang bunyinya adalah sebagai berikut :

1. Bahwa saya dalam menjalankan tugas dan kewajiban sebagai Pengurus


Koperasi Simpan Pinjam Perkeleng Sekunder akan selalu berpegang teguh
pada ketentuan-ketentuan dan undang-undang koperasi, anggaran dasar
dan anggaran rumah tangga serta peraturan-peratuaran yang berlaku di
koperasi serta melaksanakan ketentuan tersebut dengan sebaik-baiknya.
2. Bahwa saya dalam menjalankan tugas dan kewajiban sebagai pengurus
Koperasi Simpan Pinjam Perkeleng Sekunder (KSP Perkeleng skd)
akan bekerja dengan aktif, jujur, tertib sehingga kepentingan anggota
Koperasi bisa terlayani dengan baik.
3. Bahwa saya dalam menjalankan tugas dan kewajiban sebagai pengurus
Koperasi Simpan Pinjam Perkeleng Sekunder (KSP Perkeleng skd) akan
menjauhkan perbuatan–perbuatan yang merugikan gerakan koperasi pada
umumnya.
Pasal 13

1. Pengurus koperasi yang melakukan perbuatan tidak sesuai dengan AD/ART


dapat diberhentikan dengan tata cara pengenaan saknsi seperti yang diatur
dalam Anggaran Dasar Koperasi;
2. Dalam waktu selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan, pemberhentian sementara
harus diakhiri dengan keputusan rapat pengurus lengkap dalam bentuk :
 Pemberhentian sementara dicabut atau
 Pemberhentian sementara tetap berlaku sampai ada keputusan rapat
anggota berikutnya.
3. Anggota pengurus yang pemberhentian sementara dicabut, harus kembali ke
kepengurusan semula kecuali yang bersangkutan menyatakan penolakan
secara tertulis.
4. Anggota pengurus yang pemberhentiannya tidak diterima atau disahkan
oleh rapat anggota harus kembali pada kepengurusan semula kecuali yang
bersangkutan menyatakan penolakan secara tertulis.
5. Anggota pengurus yang pemberhentiannya disahkan oleh rapat anggota
maka pengurus tersebut harus berhenti dari jabatannya.

BAB VII.
PENGAWAS

Pasal 14

1. Persyaratan untuk dipilih menjadi Pengawas tercantum dalam Anggaran


Dasar Koperasi
2. Anggota pengawas terdiri dari :
 Pengawas Usaha
 Pengawas Manajemen
3. Anggota Pengawas Usaha dipilih berdasarkan Hasil Keputusan Rapat
Anggota atau ketentuan Dewan Pengawas;
4. Anggota Pengawas Manajemen dipilih secara langsung oleh Rapat Anggota
dari kalangan anggota atau oleh formatur pemilihan pengurus apabila
pemilihan anggota pengawas tersebut bersamaan dengan pemilihan
pengurus.
Pasal 15

Pengawas Manajemen sebelum memangku jabatan wajib menandatangani surat


pernyataan yang isinya sebagai berikut :

1. Bahwa saya dalam menjalankan tugas kewajiban sebagai pengawas


pengurus Karantina Indonesia Sejahtera (KOPKARINSA) akan selalu
berpegang teguh pada ketentuan-ketentuan dalam Anggaran Dasar,
Anggaran Rumah Tangga serta peraturan-peraturan yang berlaku pada
Koperasi. Dan melaksanakan ketentuan tersebut dengan jujur dan sebaik-
baiknya.
2. Bahwa saya dalam menjalankan tugas / kewajiban sebagai pengawas
pengurus Karantina Indonesia Sejahtera (KOPKARINSA) akan bekerja
dengan rutin, tertib, cermat dan bersemangat sehingga kepentingan koperasi
dan anggota-anggotanya mendapatkan pelayanan sebaik-baiknya.
3. Bahwa saya dalam menjalankan tugas / kewajiban sebagai pengawas
pengurus Karantina Indonesia Sejahtera (KOPKARINSA) akan menjauhkan
dari perbuatan-perbuatan yang merugikan gerakan koperasi pada umumnya
dan Koperasi Syariah ASB serta anggota pada khususnya.
Pasal 16

1. Ketentuan-ketentuan uang kehormatan dan atau penggantian biaya bagi


anggota pengawas, ditetapkan dalam anggaran belanja yang disahkan
oleh rapat anggota.
2. Untuk kelancaran dan ketertiban pelaksanaan tugas dan kewajiban
pengawas, salah seorang diantaranya menjadi koordinator yang
ditetapkan dalam rapat pengawas.
Pasal 17

1. Dalam hal anggota pengawas tidak lagi memenuhi ketentuan-ketentuan


diatas, diberhentikan sebagai anggota pengawas.
2. Dalam hal pengawas melanggar anggaran dasar, atas permintaan pengurus
rapat anggota dapat memberhentikan anggota pengawas yang
bersangkutam.
3. Tata tertib pembelaan diri oleh pengurus juga berlaku untuk pengawas.

BAB VIII.
KARYAWAN DAN PENGELOLAAN USAHA

Pasal 20

1. Karyawan adalah pelaksana terlatih dan profesional yang ditunjuk untuk


mengelola dan mengembangkan aset-aset Koperasi dan dipimpin oleh
seorang Manajer dan Kepala Unit Usaha.
2. Manajer dapat membawahi 3 (tiga) Kepala Unit Usaha yang masing-masing
kepala unit dapat memiliki karyawan.
3. Karyawan dipilih dan di seleksi oleh pengurus sesuai dengan kemampuan
dan latar belakang pendidikannya dan diangkat melalui perjanjian atau
kontrak kerja yang dibuat secara tertulis.
4. Karyawan melaksanakan semua kebijakan pengurus dan bertanggung jawab
kepada pengurus.
5. Karyawan bertugas untuk merancang rencana kerja, mengelola dan
menjalankan usaha sehari-hari.
6. Pengelola mendapat gaji bulanan yang besarnya di tetapkan pengurus
berdasarkan perkembangan usaha Koperasi, kesepakatan, dan pertimbangan
kemajuan bisnis Koperasi yang ditentukan oleh Pengurus.
7. Pengelola mendapat bonus dari SHU dan THR setiap tahun, yang besarnya
sesuai dengan, kinerja, kesepakatan dan ketetapan Pengurus.

Pasal 21

1. Pengelola melaksanakan rapat pengelola yaitu rapat yang hanya di hadiri


oleh seluruh staf pengelola Koperasi.
2. Rapat pengelola dipimpin oleh manajer dan apabila berhalangan dapat
digantikan oleh salah satu karyawan di bawahnya.
3. Rapat pengelola terdiri atas :
 Rapat pengelola harian, yaitu rapat koordinasi yang dilaksanakan
pengelola secara rutin setiap hari sebelum operasional, untuk
mengetahui kesiapan staf pengelola, serta pemberian motivasi dan
doa.
 Rapat Pengelola mingguan, yaitu rapat koordinasi yang dilaksanakan
pengelola rutin pekanan untuk menilai pekerjaan satu pekan dan
menyiapkan rencana kerja pekan berikutnya.
 Rapat pengelola bulanan, yaitu rapat koordinasi yang menilai kinerja
Pengelola, Laporan Keuangan, Penilaian Kesehatan Koperasi,
Penilaian Aktiva Produktif dari tiap penerima pembayaran dan
sosialisasi kebijakan operasional yang perlu dilakukan.
 Rapat Pengelola mingguan dan bulanan dibuatkan notulensi rapat
yang terdokumentasi dengan tertib dan di tandatangani oleh pemimpin
rapat/manajer.

BAB IX.
KEGIATAN USAHA

Pasal 20
1. Kegiatan usaha Koperasi meliputi :
 Unit Usaha Simpan Pinjam
 Ternak Ayam Broiler
 Pupuk Kompos dan Organik
 Usaha lainnya sesuai dengan kebutuhan anggota, peluang pasar dan ketersediaan
modal
2. Pengaturan lebih lanjut kegiatan Usaha dapat diatur dalam Peraturan
Khusus. Oleh pengurus.
BAB X.
SISA HASIL USAHA

Pasal 21

1. Pembagian bagian Sisa Hasil Usaha kepada masing-masing anggota


dilakukan setelah perhitungan dengan kewajiban-kewajibannya
kepada Koperasi.
2. Pendapatan bersih dari Sisa Hasil Usaha tersebut dibagikan untuk :

 Dana Cadangan
 Anggota
 Pengurus
 Karyawan
 Pendidikan, Kesehatan, dan atau Sosial

BAB XI.
SUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

Pasal 22

Ketentuan pembukuan Koperasi dan Laporan keuangan Koperasi meliputi :

1) Neraca
2) Laporan Perhitungan Hasil Usaha
3) Laporan Perubahan Ekuitas
4) Laporan Arus Kas
5) Laporan Sumber dan Penggunaan dana
6) Laporan sumber dana dan penggunaan dana yang berasal dari pihak ke
3 (tiga) serta dana social lainnya
7) Catatan atas Laporan Keuangan

BAB XII.
SANKSI

Pasal 24

Ketentuan dan tata cara pengenaan sanksi bagi anggota, pengurus, dan
pengawas telah diatur dalam Anggaran Dasar Koperasi.
BAB XIII.
PERUBAHAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

Pasal 24

1. Perubahan Anggaran Rumah Tangga hanya dapat dilakukan oleh Rapat


Anggota yang dihadiri oleh sekurang-kurangnya 2/3 (dua per tiga) dari
jumlah anggota dan diputuskan oleh 50% lebih 1 (satu) dari yang hadir.
2. Hasil amandemen/ perubahan terhadap ART didokumentasikan oleh
pengurus.

BAB XIV.
PENUTU
P

Pasal 25

1. Anggaran Rumah Tangga koperasi dibuat sebagai pelengkap dari Anggaran


Dasar yang telah dibuat sebelumnya.
2. Anggaran Rumah Tangga ini dapat ditambah dan dirubah oleh Rapat
Anggota sesuai perkembengan yang ada.
3. Hal-hal yang beum diatur dalam Anggaran Rumah Tangga ini akan diatur
dalam peraturan khusus dan/atau Surat Keputusan Pengurus yang dibuat
oleh Pengurus dan selanjutnya disahkan oleh Rapat Anggota.
4. Apabila hal-hal yang diatur didalam Anggaran Rumah Tangga ini ternyata
bertentangan dengan Anggaran Dasar, maka yang berlaku adalah Anggaran
Dasar.
Pasal 26

1. Anggaran Rumah Tangga ini disetujui dan disahkan oleh Rapat


Anggota Koperasi pada
hari ...........................................................................
2. Akta Anggaran Rumah Tangga ini ditandatangani oleh kami yang diberi
kuasa oleh Rapat Anggota pada hari ...............................................

1. ..................

2. ..................

3. ..................

Anda mungkin juga menyukai