rakyat
serta
ikut
membangun
tatanan
Pasal 5
1. Untuk mencapai tujuan sebagaimana dimaksud Pasal 4, maka Koperasi
menyelenggarakan kegiatan usaha yang berkaitan dengan kegiatan usaha
anggota, sebagai berikut;
a. Simpan pinjam
b. Pembiayaan
c. Jasa
d. Produsen
e. Konsumen
f. Pemasaran
2.
3. Kegiatan unit simpan pinjam ditujukan untuk menghimpun dan menyalurkan
dan dari dan untuk anggota koperasi, calon anggota koperasi, koperasi lain
dan atau anggotanya.
4. Pengelolaan unit simpan pinjam dilakukan terpisah dari unit usaha lainnya.
5. Pengelolaan unit simpan pinjam dilakukan oleh tenaga pengelola yang
mempunyai keahlian di bidang keuangan atau pernah mengikuti pendidikan
simpan pinjam atau magang dalam usaha simpan pinjam.
6. Kegiatan toko serba ada ditujukan untuk menyediakan barang-barang
keperluan pokok anggota secara kredit maupun konta. Pelaksanaannya
diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.
7. Koperasi dapat membuka cabang atau perwakilan di tempat lain, baik di
dalam maupun di luar wilayah Republik Indonesia, pembukaan cabang atau
perwakilan harus mendapat persetujuan Rapat Anggota.
8. Dalam melaksanakan kegiatan usaha sebagaimana dimaksud dalam ayat 1
sampai dengan ayat 5 koperasi dapat melakukan kerja sama dengan
koperasi dan badan usaha lainnya, baik di dalam maupun di luar wilayah
Republik Indonesia.
9. Koperasi harus menyusun Rencana Kerja Jangka Panjang dan Rencana Kerja
Jangka Pendek serta Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Koperasi
dan disahkan oleh Rapat Anggota.
BAB IV
KEANGGOTAAN
Pasal 6
Persyaratan untuk diterima menjadi anggota sebagai berikut:
1. Warga Negara Indonesia;
2. Mempunyai kemampuan penuh untuk melakukan tindakan hukum (dewasa
dan tidak berada dalam perwalian dan sebagainya).
3. Bertempat tinggal di wilayah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
4. Dosen atau karyawan di lingkungan Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta.
5. Mengajukan permohonan untuk menjadi anggota dan menyatakan
kesanggupan tertulis untuk melunasi simpanan pokok dan simpanan wajib.
6. Bersedia membayar simpanan pokok sebesar Rp 150.000,- (seratus lima
puluh ribu rupiah) dan simpanan wajib yang telah ditentukan dalam
Anggaran Rumah Tangga dan/atau keputusan rapat anggota.
7. Telah menyetujui isi Anggaran Dasar dan ketentuan-ketentuan yang berlaku.
1.
2.
3.
4.
5.
Pasal 7
Keanggotaan koperasi diperoleh jika seluruh persyaratan telah dipenuhi,
simpanan pokok dan simpanan wajib telah dilunasi dan yang bersangkutan
terdaftar dan telah menandatangani Buku Daftar Anggota Koperasi.
Pengertian keanggotaan sebagaimana dimaksud ayat (1) di atas termasuk
para pendiri.
Keanggotaan tidak dapat dipindah tangankan kepada siapapun dengan cara
apapun.
Koperasi secara terbuka dapat menerima anggota lain sebagai anggota luar
biasa. Anggota luar biasa adalah mereka yang bermaksud menjadi anggota,
namun tidak bekerja sebagai dosen maupun karyawan di lingkungan
Universitas Ahmad Dahlan.
Tata cara penerimaan anggota sebagaimana dimaksud ayat (4) diatur dalam
Anggaran Rumah Tangga.
Pasal 8
Setiap anggota mempunyai kewajiban:
1. Membayar rekening simpanan atau tabungan pada Koperasi sesuai dengan
ketentuan yang ditetapkan dalam Anggaran Rumah Tangga atau diputuskan
dalam Rapat Anggota (membayar simpanan wajib sesuai ketentuan yang
ditetapkan dalam Anggaran Rumah Tangga atau diputuskan dalam Rapat
Anggota).
2. Berpartisipasi dalam kegiatan usaha Koperasi.
3. Mentaati ketentuan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, keputusan
Rapat Anggota dan ketentuan lainnya yang berlaku dalam Koperasi.
4. Memelihara serta menjaga nama baik dan kebersamaan dalam Koperasi.
Pasal 9
Setiap anggota berhak:
1. Memperoleh pelayanan dari Koperasi.
2. Menghadiri dan berbicara dalam rapat anggota.
3. Memiliki hak suara yang sama.
4. Mengajukan pendapat, seran dan usul untuk kebaikan dan kemajuan
Koperasi.
5. Memilih dan dipilih menjadi Pengurus atau Pengawas.
6. Memperoleh bagian Sisa Hasil usaha.
Pasal 10
1. Bagi mereka yang telah melunasi pembayaran simpanan pokok, akan tetapi
secara formal belum sepenuhnya melengkapi persyaratan administratif,
belum menandatangani Buku Daftar Anggota atau belum membayar seluruh
simpanan pokok termasuk simpanan wajib dan lain-lain sebagaimana diatur
dalam Anggaran Rumah Tangga berstatus sebagai Calon Anggota.
2. Calon Anggota mempunyai kewajiban:
a. Membayar simpanan wajib sesuai ketentuan yang diputuskan Rapat
Anggota.
b. Berpartisipasi dalam kegiatan usaha koperasi.
Pasal 13
1. Rapat Anggota merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam Koperasi.
2.
3.
4.
Pasal 14
Rapat Anggota sah jika dihadiri oleh lebih dari (satu per dua) dari jumlah
anggota koperasi dan keputusan disetujui oleh lebih dari (satu per dua)
bagian dari jumlah anggota yang hadir, kecuali apabila ditentukan lain
dalam Anggaran Dasar ini.
Apabila kuorum sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) di atas tidak
tercapai, maka rapat anggota tersebut ditunda untuk waktu paling lama 7
(tujuh) hari, untuk rapat kedua dan diadakan pemanggilan kembali kedua
kalinya.
Apabila dalam rapat kedua sebagaimana yang dimaksud ayat (2) di atas
kuorum tetap belum tercapai, maka rapat anggota tersebut dapat
dilangsungkan dan keputusannya sah serta mengikat bagi semua anggota,
apabila dihadiri sekurang-kurangnya 1/3 (satu per tiga) dari jumlah anggota
dan keputusan disetujui oleh 2/3 (dua per tiga) dari jumlah anggota yang
hadir.
Pengaturan selanjutnya diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.
Pasal 15
1. Pengambilan keputusan rapat anggota berdasarkan musyawarah untuk
mencapai mufakat.
2. Dalam hal tidak tercapai mufakat, maka pengambilan keputusan oleh rapat
anggota didasarkan atas suara terbanyak dari jumlah anggota anggota yang
hadir.
3. Dalam hal dilakukan pemungutan suara, setiap anggota mempunyai hak
satu suara.
4. Anggota yang tidak hadir tidak dapat mewakilkan suaranya kepada anggota
lain yang hadir dalam Rapat Anggota tersebut.
5. Pemungutan suara dapat dilakukan secara terbuka dan atau secara
tertutup, kecuali mengenai diri orang dilakukan secara tertutup.
6. Keputusan rapat anggota dicatat dalam Berita Acara Rapat dan
ditandatangani oleh Pimpinan Rapat.
7. Pengurus Koperasi dapat juga mengambil keputusan terhadap sesuatu hal
tanpa mengadakan rapat anggota dengan ketentuan semua anggota
koperasi harus diberitahukan secara tertulis dan seluruh anggota Kperasi
memberikan persetujuan mengenai hal (usul keputusan) tersebut secara
tertulis serta menandatangani persetujuan tersebut, tanpa ada tekanan dari
Pengurus dan atau pihak-pihak tertentu.
8. Pengaturan selanjutnya diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.
Pasal 16
Tempat, acara, tata tertib dan bahan materi Rapat Anggota harus sudah
disampaikan terlebih dahulu kepada anggota sekruang-kurangnya 7 (tujuh)
hari sebelum pelaksanaan Rapat Anggota.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Pasal 17
Rapat Anggota diselenggarakan oleh Pengurus Koperasi, kecuali Anggaran
Dasar menentukan lain.
Rapat Anggota dapat dipimpin langsung oleh Pengurus Koperasi dan atau
oleh Pimpinan Sidang dan Sekretaris Sidang yang dipilih dalam Rapat
Anggota tersebut.
Pemilihan pimpinan dan sekretaris sidang dipimpin oleh Pengurus Koperasi
dari anggota yang hadir, yang tidak memangku jabatan Pengurus,
Pengawas dan pengelola atau Karyawan Koperasi.
Setiap Rapat Anggota harus dibuat Berita Acara Rapat yang ditandatangani
oleh seluruh Pimpinan dan Sekretaris Rapat.
Berita Acara keputusan Rapat Anggota yang telah ditandatangani oleh
pimpinan dan sekretaris rapat menjadi bukti yang sah terhadap semua
anggota koperasi dan pihak ketiga.
Penandatanganan sebagaimana dimaksud dalam ayat (4) tidak diperlukan,
jika Berita Acara Rapat tersebut dibuat oleh Notaris.
Pasal 18
1. Rapat Anggota Tahunan diadakan dalam waktu paling lambat 6 (enam)
bulan sesudah tutup tahun buku, kecuali ada pengaturan lain dalam
anggaran dasar.
2. Rapat Anggota tahunan membahas dan mengesahkan:
a. Laporan pertanggungjawaban Pengurus atas pelaksanaan tugasnya.
b. Neraca perhitungan laba rugi tahun buku yang berakhir 31 (tiga puluh
satu) Desember.
c. Penggunaan dan pembagian Sisa Hasil Usaha.
d. Pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pengawas dalam satu tahun
buku.
3. Rapat anggota rencana kerja dan rencana anggaran pendapatan dan
belanja membahas dan mengesahkan rencana kerja dan rencana Anggaran
belanja pendapatan dan belanja koperasi juga harus dilaksanakan tiap
a. Ada permintaan paling sedikit 20% (dua puluh persen) dari jumlah
anggota; dan atau;
b. Atas keputusan rapat Pengurus atau keputusan rapat Pengurus dan
Pengawas dan atau;
c. Dalam hal keadaan yang sangat mendesak untuk segera memperoleh
keputusan rapat anggota;
d. Negara dalam keadaan bahaya atau perang, tidak memungkinkan
diadakan Rapat Anggota biasa dan Rapat Anggota Khusus seperti
tersebut pada Pasal 19 di atas.
3. Rapat Anggota Luar Biasa sah dan keputusan mengikat seluruh anggota,
apabila:
a. Dihadiri oleh sekurang-kurangnya (satu per dua) dari jumlah anggota
dan keputusannya disetujui oleh 2/3 (dua per tiga) dari jumlah anggota
yang hadir.
b. Untuk maksud pada ayat (2.d) di atas harus dihadiri oleh sekurangkurangnya 1/5 (satu per lima) dari jumlah anggota dan keputusannya
disetujui oleh 2/3 (dua per tiga) dari jumlah anggota yang hadir.
4. Ketentuan dan pengaturan selanjutnya diatur di dalam Anggaran Rumah
Tangga.
BAB VI
PENGURUS
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Pasal 21
Pengurus Koperasi dipilih dari dan oleh Anggota dalam Rapat Anggota.
Persyaratan untuk dapat dipilih menjadi pengurus sebagai berikut:
a. Mempunyai kemampuan pengetahuan tentang perkoperasian, kejujuran,
loyal dan berdedikasi terhadap koperasi.
b. Mempunyai keterampilan kerja dan wawasan usaha serta semangat
kewirausahaan;
c. Sudah menjadi anggota koperasi sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun.
d. Antara Pengurus tidak mempunyai hubungan keluarga sedarah dan
semenda sampai derajat ke tiga.
Pengurus dipilih untuk masa jabatan 3 (tiga) tahun.
Anggota Pengurus yang telah diangkat dicatat dalam Buku Daftar Pengurus.
Anggota pengurus yang masa jabatannya telah berakhir dapat dipilih
kembali untuk masa jabatan berikutnya, apabila yang bersangkutan
berprestasi bagus dalam mengelola Koperasi.
Sebelum melaksanakan tugas dan kewajibannya sebagai pengurus harus
terlebih dahulu mengucapkan sumpah atau janji di depan Rapat Anggota.
Tata cara pemilihan, pengangkatan, pemberhentian dan sumpah pengurus
diatur dan ditetapkan dalam Anggaran Rumah Tangga.
Pasal 22
1. Jumlah pengurus sekurang-kurangnya 3 (tiga) orang, sebanyak-banyaknya
sesuai keputusan rapat anggota.
2. Pengurus terdiri dari sekurang-kurangnya:
a. Seorang ketua.
b. Seorang sekretaris.
c. Seorang bendahara.
Pasal 31
1. Pengawas dapat diberhentikan oleh Rapat Anggota sebelum masa jabatan
berakhir apabila terbukti:
a. Melakukan tindakan, perbuatan yang merugikan keuangan dan nama
baik Koperasi.
b. Tidak mentaati ketentuan undang-undang Perkoperasian beserta
pengaturan ketentuan pelaksanaannya, Anggaran Dasar, Anggaran
Rumah Tangga dengan Keputusan Rapat Anggota.
2. Dalam hal salah seorang anggota Pengawas berhenti sebelum masa jabatan
berakhir, rapat Pengawas dengan dihadiri oleh Wakil Pengurus dapat
mengangkat pengganti dengan cara:
a. Jabatan dan tugas tersebut dirangkap oleh anggota pengawas yang lain.
b. Mengangkat dari kalangan anggota untuk menduduki jabatan pengawas
tersebut.
3. Pengangkatan pengganti Pengawas sebagaimana tersebut dalam ayat (2) di
atas, dilaporkan oleh Pengawas kepada Rapat Anggota yang terdekat
setelah penggantian yang bersangkutan untuk diminta pengesahan atau
memilih mengangkat Pengawas yang lain.
BAB VIII
KANTOR CABANG, CABANG PEMBANTU DAN KANTOR KAS
Pasal 32
1. Untuk meningkatkan pelayanan kepada anggota, koperasi dapat membuka
jaringan pelayanan berupa Kantor Cabang, Kantor Cabang Pembantu, dan
Kantor Kas ditempat kedudukan koperasi atau tempat lain.
2. Kantor Cabang berfungsi mewakili Kantor Pusat dalam menjalankan
kegiatan usaha untuk menghimpun dana dan penyalurannya serta
mempunyai wewenang memutuskan pemberian pinjaman yang selanjutnya
diatur dalam Anggaran Rumah Tangga dan peraturan lain.
3. Kantor Cabang Pembantu berfungsi mewakili Kantor Cabang dalam
menjalankan kegiatan usaha untuk menghimpun dana dan penyalurannya
serta mempunyai wewenang menerima permohonan pinjaman tetapi tidak
mempunyai wewenang untuk memutuskan pemberian pinjaman.
4. Kantor Kas berfungsi mewakili Kantor Cabang dalam menjalankan kegiatan
usaha untuk menghimpun dana.
Pasal 33
1. Pengelolaan Kantor Cabang, Kantor Cabang Pembantu dan Kantor Kas
dilakukan oleh Pimpinan Cabang, Pimpinan Kantor Cabang Pembantu dan
Pimpinan Kantor Kas yang dibantu Karyawan.
2. Pengangkatan pengelola sebagaimana diatur dalam ayat (1) diangkat oleh
Pengurus dengan perjanjian (kontrak) kerja tertulis setelah mendengar
saran dari manajer.
3. Persyaratan untuk diangkat menjadi pimpinan Kantor Cabang, Kantor
Cabang Pembantu dan Pimpinan Kantor Kas adalah:
a. Mempunyai keahlian di bidang keuangan atau pernah mengikuti
pelatihan simpan pinjam atau magang dalam usaha simpan pinjam.
b. Tidak pernah melakukan tindakan tercela di bidang keuangan dan atau
dihukum karena terbukti tindak pidana di bidang keuangan.
c. Memiliki akhlak dan moral yang baik serta berdedikasi tinggi.
4. Dalam melaksanakan tugasnya, Pimpinan Kantor Cabang, Kantor Cabang
Pembantu dan Kantor Kas bertanggungjawab kepada Pengurus yang secara
tehnis operasionalnya diatur dalam Peraturan khusus.
5. Pengaturan lebih lanjut mengenai tugas, hak, dan wewenang Pimpinan
Kantor Cabang, Kantor Cabang Pembantu dan Kantor Kas diatur lebih lanjut
dalam Anggaran Rumah Tangga dan Kontrak Kerja.
BAB IX
PENGELOLAAN USAHA
Pasal 34
1. Pengelolaan usaha simpan pinjam dapat dilakukan oleh manager dengan
dibantu beberapa orang karyawanyang diangkat oleh pengurus melalui
perjanjian atau kontrak kerja yang dibuat secara tertulis.
2. Pengurus dapat secara langsung melakukan pengelolaan kegiatan usaha
simpan pinjam.
3. Pengangkatan manager dan karyawan sebagaimana tersebut dalam ayat (1)
harus mendapat persetujuan Rapat Anggota.
4. Persyaratan untuk diangkat jadi manager adalah:
a. Mempunyai keahlian di bidang keuangan atau pernah mengikuti
pelatihan di bidang simpan pinjam atau magang dalam usaha simpan
pinjam.
b. Tidak pernah melakukan tindakan tercela di bidang keuangan dan atau
dihukum karena terbukti melakukan tidak pidana di bidang keuangan.
c. Memiliki akhlak dan moral yang baik.
d. Tidak mempunyai hubungan keluarga sedarah dan semenda sampai
derajat ketiga dengan penguus.
5. Dalam melaksanakan tugasnya manager bertanggung jawab kepada
Pengurus.
Pasal 35
Tugas dan kewajiban Manager adalah:
a. Melaksanakan kebijaksanaan pengurus dalam mengelola usaha koperasi.
b. Mengendalikan dan mengkoordinir semua kegiatan usaha yang
dilaksanakan oleh para karyawan.
c. Melakukan pembagian tugas secara jelas dan tegas mengenai bidang dan
pelaksanaannya.
d. Mentaati segala ketentuan yang telah diatur dalam anggaran dasar,
anggaran rumah tangga, keputusan rapat anggota, kontrak kerja dan
ketentuan lainnya yang berlaku pada koperasi yang berkaitan dengan
pekerjaannya.
e. Menanggung kerugian usaha koperasi sebagai akibat dari kelalaian dan atau
tindakan yang disengaja atas pelaksanaan tugas yang dilimpahkan.
Pasal 36
1. Hak dan wewenang Manager:
a. Menerima penghasilan sesuai perjanjian kerja yang telah disepakati dan
ditandatangani bersama oleh pengurus dan Manager.
b. Mengembangkan usaha dan kemampuan diri untuk melaksanakan tugas
yang dibebankan.
c. Membela diri atas segala tuntutan yang ditujukan kepada dirinya.
d. Bertindak untuk dan atas nama pengurus dalam rangka menjalankan
usaha.
e. Menetapkan pedoman pelaksanaan, pengelolaan usaha atau standar
operasional prosedur yang disahkan oleh Rapat Anggota.
3.
4.
Pasal 39
Tahun Buku Koperasi adalah tanggal 1 (satu) Januari sampai dengan tanggal
31 (tiga puluh satu) Desember, dan pada akhir bulan Desember tiap-tiap
tahun pembukuan koperasi ditutup;
Koperasi wajib menyelenggarakan pencatatan dan pembukuan sesuai
dengan prinsip akuntansi yang berlaku di Indonesia dan standar akuntansi
Koperasi pada khususnya serta Standar Akuntansi Indonesia pada
umumnya;
Dalam waktu paling lambat 3 (tiga) bulan setelah pembukuan Koperasi
ditutup, maka Pengurus wajib menyusun dan menyampaikan Laporan
Tahunan yang telah diaudit oleh Pengawas sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku dan ditanda tangani oleh semua
anggota Pengurus untuk disampaikan kepada Rapat Anggota yang disertai
hasil audit Pengawas.
Apabila diperlukan, Laporan Tahunan Pengawas dapat diaudit oleh Akuntan
Publik atas permintaan Rapat Anggota, atau apabila Koperasi tidak
mengangkat Pengawas tetap, maka Laporan Tahunan Pengurus harus
diaudit oleh Akuntan Publik sebelum diajukan ke Rapat Anggota dan hasil
3.
4.
5.
6.
7.
Pasal 40
Koperasi mempunyai modal sendiri dan modal yang memperoleh dari uang
simpanan pokok, simpanan wajib, simpanan sukarela, uang pinjaman dan
penerimaan lain yang sah.
Modal dasar yang disetor pada saat pendirian Koperasi ditetapkan sebesar
Rp. 203.200.000,- (duaratus tiga juta duaratus ribu rupiah) yang berasal
dari simpanan pokok, simpanan wajib, hibah dan modal penyertaan dari
para pendiri;
Modal sendiri berasal dari simpanan pokok, simpanan wajib, dana
cadangan, sumbangan, hibah dan lain-lain yang tidak mengikat;
Modal luar yang dipergunakan untuk memperbesar usaha koperasi berasal
dari pinjaman yang tidak merugikan koperasi, berupa pinjaman dari:
a. Anggota;
b. Koperasi lainnya dan atau anggotanya;
c. Bank dan lembaga keuangan lainnya;
d. Penerbitan obligasi dan surat hutang lainnya;
e. Sumber lain yang sah dalam maupun luar negeri.
Koperasi dapat melakukan pemupukan modal yang berasal dari modal
penyertaan.
Rapat Anggota menetapkan jumlah setinggi-tingginya yang dapat
disediakan sebagai uang kas, dan kelebihannya dengan segera harus
disimpan atas nama Koperasi pada Koperasi;
Uang kelebihan yang disimpan itu hanya dapat diminta kembali dengan
kwitansi yang ditandatangani oleh sekurang-kurangnya 2 (dua) orang
anggota pengurus atau lebih seorang pengawas yang ditunjuk oleh
pengawas.
BAB XIII
PEMBERIAN PINJAMAN
Pasal 41
1. Dalam usaha pemberian simpan pinjam Koperasi dapat menetapkan
beberapa jenis pinjaman sesuai peraturan yang berlaku;
2. Pinjaman hanya dapat diberikan kepada anggota, calon anggota, Koperasi
lain dan anggotanya;
3. Pinjaman diberikan dengan memperhatikan kemampuan pengembalian dari
peminjam serta kemampuan keuangan Koperasi;
4. Setiap pinjaman yang diberikan harus diikat dengan surat perjanjian
pinjaman yang diperkuat dengan jaminan;
a. Uang simpanan pokok dan uang simpanan wajib setelah dipotong dengan
bagian tanggungan yang ditetapkan, dikembalikan kepada yang berhak
dengan segera selambat-lambatnya 1 (satu) bulan kemudian;
b. Uang simpanan pokok dan uang simpanan wajib setelah dipotong dengan
bagian tanggungan yang ditetapkan, dikembalikan kepada bekas anggota
dalam waktu 1 (satu) bulan sesudah Rapat Anggota Tahunan yang akan
datang;
c. Atau uang simpanan pokok menjadi kekayaan koperasi dan pengembalian
simpanan
wajib
diserahkan
kepada
Rapat
Anggota
dengan
mempertimbangkan
kesalahan
anggota
yang
mengakibatkan
pemecatannya.
BAB XV
SISA HASIL USAHA
1.
2.
3.
4.
Pasal 47
Sisa Hasil Usaha merupakan pendapatan Koperasi yang diperoleh dalam
satu tahun buku dikurangi penyusutan, kewajiban lain termasuk Pajak, dan
segala biaya yang dikeluarkan dalam tahun buku yang bersangkutan;
Sisa Hasil Usaha yang diperoleh Koperasi, setelah dikurangi dana cadangan
dibagikan untuk:
a. Anggota sesuai transaksi dan simpanannya;
b. Pendidikan;
c. insentif untuk Pengurus;
d. untuk dana pendidikan;
e. untuk dana sosial dan pembangunan daerah kerja;
Pembagian dan prosentase pembayaran sebagaimana dimaksud dalam ayat
(2), ditentukan dan diputuskan dalam keputusan Rapat Anggota dan
ditetapkan dalam Anggaran Rumah Tangga;
Bagian Sisa Hasil Usaha untuk anggota dapat diberikan secara langsung
atau dimasukkan dalam simpanan atau tabungan anggota yang
bersangkutan yang sesuai keputusan Rapat Anggota;
Pasal 48.
1. Dana cadangan adalah kekayaan koperasi yang disediakan untuk menutup
kerugian sehingga tidak boleh dibagikan kepada anggota;
2. Rapat Anggota dapat memutuskan untuk mempergunakan paling tinggi
75% dari seluruh jumlah dana cadangan untuk perluasan usaha koperasi;
3. Sekurang-kurangnya 25% dari dana cadangan harus disimpan dalam bentuk
giro pada Bank sesuai keputusan Rapat Anggota.
BAB XVI
TANGGUNGAN ANGGOTA
Pasal 49
1. Bilamana koperasi dibubarkan dan pada penyelesaian ternyata bahwa
kekayaan Koperasi tidak mencukupi untuk melunasi segala perjanjian dan
kewajiban, maka sekalian anggota dan mereka yang telah berhenti sebagai
anggota dalam waktu 1 (satu) tahun sebelum pembubaran koperasi
diwajibkan menanggung kerugian itu;
2. Bila menurut kenyataan ada anggota dan mereka yang berhenti sebagai
anggota dalam waktu 1 (satu) tahun yang sebelum pembubaran koperasi,
tidak mampu memenuhi kewajibannya sebagaimana ditentukan dalam
pasal ini, maka kekurangan itu dibebankan kepada anggota lain, hingga
jumlah kerugian yang menurut perhitungan harus dibayar oleh para
anggota dan mereka yang berhenti sebagai anggota dapat dipenuhi;
3. Segala persoalan mengenai penentuan tindakan atau kejadian mana yang
menyebabkan kerugian diselesaikan menurut ketentuan yang berlaku.
Pasal 50
1. Kerugian yang diderita oleh Koperasi pada akhir tahun buku, ditutup dengan
dana cadangan;
2. Jika kerugian yang diderita oleh koperasi pada akhir suatu tahun buku tidak
dapat ditutup dengan dana cadangan sebagaimana dimaksud ayat (1),
maka rapat anggota dapat memutuskan untuk membebankan bagian
kerugian tersebut di atas (jumlah kerugian dikurangi dengan dana cadangan
yang tersedia) kepada anggota dan kepada mereka yang telah berhenti
sebagai anggota dalam tahun buku yang bersangkutan, masing-masing
yang besarnya dua kali simpanan pokok;
Pasal 51
Anggota-anggota yang telah berhenti dari Koperasi tidak menanggung
kerugian usaha yang tidak turut diputuskan oleh mereka sesudah keluar dari
Koperasi;
BAB XVII
PEMBUBARAN DAN PENYELESAIAN
Pasal 52
1. Pembubaran Koperasi dapat dilaksanakan berdasarkan:
a. keputusan Rapat Anggota atau;
b. keputusan Pemerintah, apabila:
1) terdapat bukti bahwa koperasi yang bersangkutan tidak memenuhi
undang-undang perkoperasian;
2) kegiatannya bertentangan dengan ketertiban umum dan/atau
kesusilaan;
3) kelangsungan hidupnya tidak dapat lagi diharapkan;
2. Pembubaran oleh Rapat Anggota didasarkan pada:
a. jangka waktu berdirinya Koperasi telah berakhir;
b. atas permintaan sekurang-kurangnya 3/4 (tiga per empat) dari jumlah
anggota;
c. koperasi tidak lagi melakukan kegiatan usahanya;
Pasal 53
1. Dalam hal Koperasi hendak dibubarkan maka Rapat Anggota membentuk
tim penyelesai yang terdiri dari unsur anggota, Pengurus, dan pihak lain
yang dianggap perlu dan diberi kuasa untuk menyelesaikan pembubaran
koperasi;
2. Penyelesai mempunyai hak dan kewajiban:
BAB XVIII
SANKSI
Pasal 57
1. Apabila anggota pengurus melanggar ketentuan Anggaran Dasar/Anggaran
Rumah Tangga dan peraturan lainnya yang berlaku di Koperasi dikenakan
sanksi oleh Rapat Anggota berupa:
a. peringatan lisan;
b. peringatan tertulis;
c. dipecat dari keanggotaan atau jabatannya;
d. diberhentikan bukan atas permintaan sendiri;
e. diajukan ke Pengadilan.
2. Ketentuan mengenai sanksi diatur lebih lanjut dalam Anggaran Rumah
Tangga;
BAB XIX
JANGKA WAKTU BERDIRINYA KOPERASI
Pasal 58
Koperasi didirikan dalam jangka waktu yang tidak terbatas;
BAB XX
ANGGARAN RUMAH TANGGA DAN PERATURAN KHUSUS
Pasal 59
Rapat Anggota menetapkan Anggaran Rumah Tangga dan Peraturan Khusus,
yang memuat peraturan pelaksanaan berdasarkan ketentuan Anggaran Dasar
Koperasi dan tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar ini.
Pasal 60
Anggaran Dasar ini disahkan oleh Rapat Anggota Pembentukan Koperasi yang
dilaksanakan pada hari Kamis, tanggal 5 November 2009 di Jalan Kapas nomor
9, Kelurahan Semaki, Kecamatan Umbulharjo, Kota Yogyakarta, Daerah
Istimewa Yogyakarta;
Pasal 8
1. Setiap Anggota/ Anggota Luar Biasa Koperasi wajib mentaati ketentuan
dalam AD, ART dan Keputusan Rapat Anggota yang berlaku.
2. Setiap Anggota/ Anggota Luar Biasa Koperasi wajib berpartisipasi dan/ atau
memanfaatkan jasa dari sekurang-kurangnya salah satu dari kegiatan usaha
yang diselenggarakan Koperasi.
BAB VI
PERANGKAT KOPERASI
Pasal 9
Perangkat Organisasi Koperasi terdiri dari:
1. Rapat Anggota
2. Pengurus
3. Pengawas
BAB VII
RAPAT ANGGOTA
Pasal 10
1. Selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari sebelum Rapat Anggota diselenggarakan
pengurus sudah harus menyampaikan undangan beserta agenda yang akan
dibahas dalam Rapat Anggota kepada setiap anggota. Undangan dapat
disampaikan melalui SMS (short Message Service) atau email.
2. Materi pembahasan dan jenis-jenis keputusan yang akan diambil dalam
Rapat Anggota, dikirimkan pada setiap anggota paling lambat 1 (satu) hari
sebelum Rapat Anggota dilaksanakan dalam bentuk soft copy melalui media
elektronik lainnya yang mudah diakses oleh anggota atau dalam bentuk
hard copy yang dapat diambil sendiri di kantor.
3. Rapat Anggota dipimpin oleh pengurus atau pengawas.
Pasal 11
1. Setiap anggota yang tidak dapat hadir dalam Rapat Anggota dapat
memberikan surat kuasa kepada anggota lain yang hadir, tetapi tidak dapat
mewakilkan suaranya.
2. Mekanisme pemberian surat kuasa akan diatur lebih lanjut dalam Tata Tertib
Rapat Anggota.
3. Anggota luar biasa tidak dapat menerima surat kuasa.
Pasal 12
1. Waktu pelaksanaan Rapat Anggota diatur sebagai berikut:
a. Rapat Anggota Tahunan diselenggarakan setiap tahun paling lambat 3
(tiga) bulan setelah tahun buku yang bersangkutan berakhir.
b. Rapat Anggota untuk membahas Rencana Kerja dan Anggaran Koperasi
diselenggarakan setiap tahun paling lambat 1 (satu) bulan sebelum
tahun anggaran dimulai.
Pasal 13
1. Rapat Anggota Tahunan (RAT) untuk:
a. Membahas dan mengesahkan Laporan dan Pertanggungjawaban
Pengurus dan Pengawas
b. Menetapkan pembagian dan peruntukan Sisa Hasil Usaha yang diperoleh
dalam tahun buku yang baru ditutup;
c. Memberhentikan anggota Pengurus dan Pengawas yang telah habis masa
jabatannya;
d. Memilih dan mengangkat anggota Pengurus dan Pengawas untuk
menggantikan anggota Pengurus dan Pengawas yang telah habis masa
jabatannya;
e. Mengukuhkan pemberhetian anggota Pengurus/Pengawas yang berhenti
sebelum masa jabatannya berakhir;
f. Mengukuhkan anggota Pengurus/Pengawas yang diangkat sebagai
pengganti anggota Pengurus/Pengawas yang berhenti sebelum masa
jabatannya berakhir;
g. Menetapkan pengangkatan dan/ atau pemberhentian anggota Dewan
Penasehat.
2. Laporan dan Pertanggungjawaban Pengurus dan Pengawas tersebut pada
ayat (1) huruf a pasal ini, masing-masing ditandatangani oleh semua ketua
Pengurus/Pengawas yang bersangkutan.
3. Bila ada satu atau lebih ketua Pengurus/Pengawas yang tidak
menandatangani Laporan dan Pertanggungjawaban tersebut pasa ayat (1)
huruf a pasal ini, yang bersangkutan harus memberi penjelasan secara
tertulis, dan dilampirkan sebagai bagian yang tak terpisahkan dari laporan
dan Pertanggungjawaban terkait.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Pasal 14
Apabila Laporan dan Pertanggungjawaban Pengurus/ Pengawas tersebut
pada pasal 13 ayat (1) huruf a ART tidak dapat diterima Rapat Anggota
Tahunan (RAT), maka pada saat itu RAT membentuk formatur untuk
memimpin sementara operasional Koperasi.
Selain itu, RAT juga membentuk Tim Verifikasi untuk mengadakan
pemeriksaan ulang atas Laporan Pertanggungjawaban Pengurus. Anggota
Pengurus dan Pengawas dalam masa jabatan tidak boleh ditunjuk sebagai
anggota Tim Verifikasi.
Tim Verifikasi terdiri dari 5 (lima) orang dengan susunan sebagai berikut:
seorang ketua merangkap anggota, seorang Sekretaris merangkap anggota
dan 3 (tiga) orang anggota.
Batas waktu kerja Tim Verifikasi ditetapkan selambat-lambatnya 60
(enampuluh) hari kerja, dan dalam melaksanakan tugasnya Tim dapat minta
bantuan jasa Akuntan Publik.
Hasil kerja Tim Verifikasi dilaporkan dalam Rapat Anggota Luar Biasa yang
diadakan 1 (satu) minggu setelah batas waktu kerja Tim Verifikasi.
Semua biaya yang dikeluarkan Tim Verifikasi dibebankan kepada Anggaran
Koperasi.
Pasal 15
1. Rapat Pleno diselenggarakan minimal 1 (satu) kali dalam 3 (tiga) bulan.
2. Rapat Pleno diselenggarakan untuk membahas dan menetapkan Kebijakan
Pokok dalam bidang organisasi, tata kerja, manajemen/pengelolaan dan
usaha termasuk pada:
- Pengangkatan dan pelimpahan sebagian wewenang Pengurus kepada
manager professional;
- Perangkapan fungsi Pengawas oleh Pengurus;
- Pengembangan atau pemekaran usaha;
- Penghapusan/ penggabungan kegiatan usaha;
- Penjualan/ penggadaian/ pengalihan harta tak bergerak;
- Kebijakan harga penjualan dan suku bunga.
3. Rapat Pleno dihadiri oleh Pengurus, Pengawas dan Pengelola Koperasi.
Pasal 16
1. Rapat Anggota Luar Biasa (RALB) diselenggarakan sewaktu-waktu dianggap
perlu, untuk membahas dan memecahkan permasalahan yang sifatnya
mendasar dan perlu diselenggarakan secepatnya.
2. RALB dihadiri oleh Anggota / perwakilan, tidak termasuk Anggota Luar Biasa
3. Hal-hal yang bersifat mendasar tersebut pada ayat (1) pasal ini antara lain:
a. Pemberhentian anggota Pengurus dan/ atau Pengawas yang telah
terbukti menimbulkan kerugian pada Koperasi dan atau anggotanya
karena tidak betindak sesuai dengan wewenang atau bertindak
melampaui batas wewenang yang ada padanya;
b. Perubahan/ penyempurnaan AD dan/ atau ART;
Pasal 18
Pengurus KOPERASI dipilih dari dan oleh anggota secara langsung atau
melalui formatur.
Dalam hal dipilih melalui formatur, maka Rapat Anggota menetapkan jumlah
formatur sekurang-kurangnya terdiri dari 5 (lima) dan sebanyak-banyaknya
9 (sembilan) orang yang dipilih secara langsung dalam Rapat Anggota.
Keanggotaan Formatur dapat melibatkan 1 (satu) orang Pengurus lama, dan
1 (satu) orang Pengawas lama.
Anggota Formatur tidak harus menjadi Pengurus.
Pasal 19
1. Selain dari syarat yang ditetapkan pada bab VI pasal 21 ayat (2) AD, yang
dapat dicalonkan menjadi anggota Pengurus harus memenuhi syarat
tambahan berikut:
a. Menjadi anggota Koperasi sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun tidak
terputus-putus
b. Tidak pernah melakukan tindakan atau perbuatan yang merugikan
Koperasi.
c. Tidak mempunyai tunggakan Simpanan Pokok/ atau Simpanan Wajib.
d. Tidak pernah memperoleh teguran tertulis dari Pengurus karena lalai
melakukan kewajibannya sehubungan dengan pengenaan sanksi
berdasarkan ketentuan dalam pasal 39 ART ini.
e. Tidak menjadi anggota organisasi politik/ kemasyarakatan yang dilarang
oleh Pemerintah.
f. Dapat menyediakan waktu untuk kepentingan Koperasi.
2. Masa Jabatan Pengurus 3 (tiga) tahun dan dapat dipilih kembali untuk masa
jabatan berikutnya.
Pasal 20
1. Selama belum dilakukan serah terima jabatan kepengurusan, Pengurus
Lama masih berfungsi dan menjalankan tugas sehari-hari dalam kedudukan
demisioner.
2. Pengurus Demisioner memberitahukan secara tertulis susunan Pengurus
Baru kepada semua anggota/ anggota LB, Pengawas dan Dewan Penasehat.
3. Serah terima jabatan dari Pengurus Demisioner kepada Pengurus Terpilih
dilakukan selambat-lambatnya 10 (sepuluh) hari kerja setelah terpilihnya
Pengurus Baru.
4. Apabila serah terima jabatan tersebut pada ayat 3 (tiga) pasal ini karena
satu dan lain sebab tidak terlaksana, maka Pengurus Terpilih dengan
sendirinya segera melaksanakan tugas kepengurusannya.
Pasal 21
1. Pengurus merupakan badan kepemimpinan kolektip.
2. Setiap anggota Pengurus bertindak untuk dan atas nama Pengurus Koperasi.
3. Akibat yang timbul dari tindakan atau kelalaian untuk bertindak dari
seorang anggota Pengurus yang mengakibatkan kerugian bagi Koperasi,
mengikat Pengurus sebagai keseluruhan
4. Seorang atau lebih anggota Pengurus dapat dibebaskan dari tuntutan ganti
rugi pada ayat 3 (tiga) pasal ini, apabila yang bersangkutan dapat
membuktikan bahwa sebelumnya telah berusaha untuk mencegah
timbulnya kerugian tersebut.
1.
2.
3.
4.
5.
Pasal 22
Selain tugas tersebut pada pasal 23 AD, Pengurus juga bertugas:
a. Melakukan tindakan dan upaya bagi kepentingan dan kemanfaatan
Koperasi sesuai dengan tanggung-jawabnya dan Keputusan Rapat
Anggota.
b. Memasyarakatkan pengertian, pemahaman dan penghayatan prinsipprinsip koperasi.
c. Menandatangani perjanjian kerjasama, dalam hal ini diwakili oleh Ketua
Umum. Apabila Ketua Umum sedang berhalangan dapat diwakili oleh
Wakil Ketua.
d. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Koperasi Jangka Menengah (3
tahunan) untuk disahkan Rapat Anggota dan dipergunakan sebagai
acuan dalam penyusuan Rencana Kerja dan Rencana Anggaran
Pendapatan dan Belanja Tahunan.
e. Mencatat dan memelihara catatan partisipasi setiap anggota dalam
kegiatan usaha KOPERASI dan transaksi usaha setiap anggota dengan
Koperasi sebagai dasar perhitungan dalam penetapan pertimbangan
pembagian SHU kepada setiap anggota.
f. Menerbitkan buletin (cetak atau maya) secara teratur sebagai media
komunikasi tertulis antara Pengurus dengan Anggota dan antara sesama
Anggota.
g. Mengembangkan dan memelihara jaringan kerjasama baik dalam bidang
usaha maupun bidang-bidang lainnya dengan koperasi dan mitra
usaha/kerja lainnya.
Pembagian tugas Pengurus sebagaimana diatur dalam pasal 23 AD diatur
dalam keputusan Pengurus.
Semua surat-surat keluar ditandatangani oleh Ketua Umum atau Wakil Ketua
Umum.
Semua surat-surat berharga dan warkat bank ditandatangani oleh
Bendahara / salah seorang anggota Pengurus bersama-sama dengan Ketua
Umum/ Wakil Ketua Umum.
Tanpa menghilangkan tanggung-jawabnya kepada Rapat Anggota, Pengurus
dapat mengangkat Pengelola dan karyawan Koperasi, dan melimpahkan
sebagian tugas-tugasnya kepada Pengelola/ karyawan Koperasi yang
bersangkutan.
Pasal 23
1. Anggota Pengurus yang berhenti atas permohonan sendiri sebelum masa
jabatannya habis harus mengajukan permohonan secara tertulis kepada
Pengurus.
2. Apabila permohonan tersebut pada ayat (1) pasal ini dapat disetujui,
Pengurus menyatakan persetujuannya secara tertulis kepada yang
bersangkutan dan segera mencatat hal tersebut dalam Buku Daftar
Pengurus.
3. Terhitung sejak tanggal pencatatan berhenti dari jabatan Pengurus, yang
bersangkutan dengan sendirinya kembali menjadi anggota biasa, dan
semua fasilitas yang diberikan kepadanya selaku anggota Pengurus
dihentikan.
4. Apabila ada anggota Pengurus berhenti dari jabatannya selaku anggota
Pengurus sebelum masa jabatannya berakhir, maka Rapat Pengurus
menunjuk seorang pengganti.
5. Untuk menjaga efektivitas organisasi, pengunduran pengurus dikarenakan
mundur/berhenti/pindah kerja dari Universitas Ahmad Dahlan atau studi
lanjut ke luar wilayah DIY harus diikuti dengan pengunduran diri sebagai
Pengurus.
6. Pergantian anggota Pengurus antar waktu tersebut pada ayat (4) pasal ini
harus disahkan Rapat Anggota.
7. Untuk keperluan tersebut Pengurus wajib memberitahukan pergantian
anggota Pengurus antar waktu tersebut pada ayat (4) pasal ini pada Rapat
Anggota berikutnya.
8. Apabila Rapat Anggota tidak dapat mengesahkan anggota Pengurus
pengganti tersebut pada ayat (4) pasal ini maka Pengurus menyerahkan
penyelesaian masalah tersebut kepada Sidang Rapat Anggota untuk
menetapkannya
Pasal 24
1. Anggota Pengurus dapat diberhentikan oleh Rapat Anggota Luar Biasa
(RALB) jika terbukti:
a. Dengan sengaja tidak melakukan ketentuan-ketentuan AD dan ART dan/
atau Keputusan Rapat Anggota.
b. Melakukan tindakan yang menyimpang atau bertentangan dengan
ketentuan UU/ AD/ ART/ Keputusan Rapat Anggota.
2. Rapat Anggota Luar Biasa
ketentuan pada pasal 20 AD
diselenggarakan
berdasarkan
ketentuan-
Pasal 25
1. Sebagai pengganti tenaga dan waktu yang dipergunakan untuk
menjalankan tugas yang diembannya kepada anggota Pengurus diberikan
imbalan jasa/ honorarium dibayarkan setiap bulan yang besarnya ditetapkan
oleh Rapat Anggota.
2. Sesuai dengan ketentuan Bab XII pasal 41 ayat (2) dan ayat (3) AD kepada
Pengurus diberikan bagian dari SHU.
BAB IX
PENGAWAS
Pasal 26
1. Pengawas diangkat dan diberhentikan oleh serta bertanggungjawab kepada
Rapat Anggota.
2. Pengawas terdiri dari 5 (lima) orang yang dipilih dari dan oleh anggota
dalam Rapat Anggota Tahunan (RAT).
Persyaratan yang harus dipenuhi untuk dapat dipilih menjadi Pengawas
selain yang tercantum dalam pasal 19 ayat (2) AD, calon Pengawas
memenuhi persyaratan tambahan berikut
a. Syarat tambahan yang ditetapkan bagi calon Pengurus sebagaimana
tercantum dalam pasal 19 ayat (1) huruh a s/d f ART berlaku juga bagi
calon anggota Pengawas.
b. Umur sekurang-kurangnya 30 tahun.
c. Dicalonkan sekurang-kurangnya oleh 10 (sepuluh) peserta RAT.
d. Dapat menyediakan waktu untuk kepentingan Koperasi.
3. Pemilihan Pengawas dilakukan secara langsung.
Pasal 27
1. Masa jabatan Pengawas 3 (tiga) tahun sesuai dengan periode pengurus.
2. Anggota Pengawas yang telah habis masa jabatannya dapat dipilih kembali
untuk masa jabatan berikutnya.
Pasal 28
1. Serah-terima jabatan dari Pengawas lama yang telah habis masa
jabatannya kepada Pengawas baru dilakukan bersama-sama dengan serah
terima jabatan dari Pengurus lama kepada Pengurus baru.
2. Selama belum dilakukan serah-terima jabatan, Pengawas lama tetap
menjalankan tugas yang diembannya selaku Pengawas Demisioner.
3. Apabila serah terima jabatan tersebut pada ayat (1) pasal ini karena satu
dan lain sebab tidak dapat terlaksana dalam jangka waktu 10 (sepuluh) hari
kerja, maka Pengawas baru dengan sendirinya segera melaksanakan tugas
kepengawasannya.
Pasal 29
Selain tugas pokok yang ditetapkan dalam pasal 28 AD, Pengawas juga
bertugas:
a. Menjaga agar operasional KOPERASI selalu taat azas dengan Rencana Kerja
dan Anggaran Koperasi yang telah ditetapkan.
b. Mencegah terjadinya penyimpangan dan/ atau penyalahgunaan wewenang
yang dilakukan oleh pengurus;
c. Mengambil tindakan kolektif untuk meluruskan kembali bila terjadi
penyimpangan/ penyalahgunaan wewenang.
Pasal 30
1. Anggota Pengawas yang berhenti atas permohonan sendiri sebelum masa
jabatannya habis, diselesaikan dengan tata cara yang diberlakukan
2.
3.
4.
Pasal 37
Simpanan wajib tersebut sebagaimana diatur dalam pasal 39 AD untuk
pertama kalinya besarnya Rp. 150.000,00 (seratus lima puluh ribu rupiah)
dan selanjutnya perubahan besarnya simpanan wajib ditentukan oleh Rapat
Anggota.
Modal penyertaan sebagaimana diatur dalam pasal 39 AD untuk pertama
kalinya besarnya Rp. 25.000,00 (dua puluh lima ribu rupiah) dan selanjutnya
perubahan besarnya simpanan wajib ditentukan oleh Rapat Anggota
Simpanan wajib dan Modal penyertaan dibayarkan setiap bulan atau dapat
dibayar sekaligus beberapa bulan atau satu tahun dimuka.
Simpanan lain diluar simpanan pokok dan simpanan wajib bisa
diselenggarakan.
BAB XV
SISA HASIL USAHA
Pasal 38
1. Sisa hasil usaha (SHU) adalah sisa seluruh pendapatan Koperasi yang
diterima dalam 1 (satu) tahun buku setelah dikurangi dengan segala biaya,
penyusutan dan kewajiban-kewajiban lainnya termasuk pajak yang menjadi
beban dalam tahun buku yang bersangkutan.
2. Peruntukan SHU tersebut pada ayat (1) pasal ini sebagai berikut:
a.
b.
BAB XVI
SANKSI-SANKSI
Pasal 39
1. Tenggang waktu antara peringatan pertama, peringatan kedua dan
peringatan ketiga yang dimaksud dalam pasal 47 ayat (1) AD masingmasing 2 (dua) bulan.
2. Waktu skorsing tersebut pada pasal 47 ayat (1) AD selama 6 (enam)
bulan.
3. Pelaksanaan dan tata cara pengenaan sanksi akan diatur oleh Pengurus
dalam Keputusan tersendiri.
4. Terhadap mereka yang melakukan pelanggaran terhadap pasal 25 AD
sehingga menimbulkan kerugian kepada Koperasi, diberhentikan dari
jabatannya serta keanggotaannya dalam Koperasi dengan tidak hormat
dengan memperhitungkan hak dan kewajibannya.
Pasal 42
1. Anggaran Rumah Tangga ini disahkan oleh Rapat Anggota
diselenggarakan pada tanggal 12 Desember 2010 di Jogjakarta.
2. Anggaran Rumah Tangga ini berlaku sejak tanggal disahkan.
yang