NOMOR : 05/Kep/SOP-BL/WUBM/1V/2018
TENTANG
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR BIDANG KELEMBAGAAN
MENIMBANG : a. bahwa untuk lancarnya pelaksanaan fungsi penghimpunan dan
penyaluran dan dipandang perlu adanya Standar Oprasional Prosedur
Prosedure (SOP)
b. bahwa berdasarkan pertimbangan poin a perlu ditetapkan Keputusan
Pengurus tentang Standar Operasional Prosedur Bidang Kelembagaan
MENGINGAT : 1. Undang – Undang No.25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian
(Lembaran Negara tahun 1992 Nomor 116, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 3502 )
2. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 1994 tentang Persyaratan dan
Tata Cara Pengesahan Akta Pendirian dan Perubahan Anggaran Dasar
Koperasi ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor
8.Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3540 ).
3. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1995 tentang Pelaksanaan
Kegiatan Simpan Pinjam oleh Koperasi ( Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1995 Nomor 19.Tambahan Lembaran Negara
RepublikIndonesia Nomor 3510 ).
4. Peraturan Mentri Negara Koperasi dan Usaha Kecil Dan Menengah
Repuplik Indonesia Nomor : 19/Per/M.KUKM/XI/2008 tentang
Pedoman Usaha Simpan Pinjam Oleh Koperasi.
5. Anggaran Dasar dan ART Koperasi “ WIDYA USAHA BENDE MAS
”
MEMUTUSKAN
MENETAPAKAN : KEPUTUSAN PENGURUS KOPERASI “WIDYA USAHA BENDE
MAS ” TENTANG STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP)
BIDANG KELEMBAGAAN
BAB I
Ketentuan Umum
Pasal 1.
Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan :
a) Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang – orang atau badan hukum
koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip – prinsip koperasi
sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan
sebagaimana yang dimaksud dalam peraturan perundang – undangan perkoperasian.
b) Koperasi “Widya Usaha Bende Mas ” adalah Koperasi Primer,selanjutnya dalam
peraturan ini disebut Koperasi “Widya Usaha Bende Mas ” yang melaksanakan
kegiatan usahannya serba usaha
c) Modal Sendiri adalah modal sendiri Koperasi “Widya Usaha Bende Mas ” yaitu jumlah
dari Simpanan Pokok ,Simpanan Wajib dan simpanan lain yang memiliki karakteristik
sama dengan simpanan wajib, hibah, cadangan yang disisihkan dari Sisa Hasil Usaha
dan dalam kaitannya dengan penilaian kesehatan dapat ditambah dengan maksimal
50% modal penyertaan.
d) Simpanan Pokok adalah sejumlah uang yang sama banyaknya yang wajib disetorkan
kepada Koperasi pada saat masuk menjadi anggota,yang tidak dapat diambil kembali
selama yang bersangkutan masih menjadi anggota.
e) Simpanan wajib adalah simpanan tertentu yang tidak harus sama yang wajib disetor
oleh anggota kepada koperasi dalam waktu dan kesempatan tertentu,yang tidak dapat
diambil kembali selama yang bersangkutan masih menjadi anggota.
f) Dana Cadangan adalah sejumlah uang yang diperolerh dari penyisihan hasil usaha
setelah pajak yang dimaksudkan untuk memupuk modal sendiri dan menutup kerugian
koperasi bila diperlukan.
g) Simpanan adalah dana yang dipercayakan oleh anggota,calon anggota,koperasilain dan
atau anggotanya kepada koperasi dalam bentuk tabungan dan simpanan berjangka.
h) Simpanan Berjangka adalah simpanan pada koperasi yang penyetorannya dilakukan
sekali dan penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu menurut perjanjian
antara penyimpan dengan Koperasi yang bersangkutan.
i) Tabungan Koperasi adalah simpanan di koperasi yang penyetorannya dilakukan
berangsur-angsur dan penarikannya hanya dapatdilakukan menurut syarat tertentu yang
disepakati antara penabung dengan koperasi yang bersangkutan dengan menggunakan
buku tabungan.
j) Jaringan Pelayanan adalah bentuk pelayanan koperasi melalui pembukaan Kantor
Cabang, Kantor Cabang Pembantu, Kantor Kas dalam upaya meningkatkan pelayanan
kepada anggota.
k) Kantor Cabang adalah Kantor Cabang yang mewakili kantor pusat dalam menjalankan
kegiatan usaha menghimpun dan menyalurannya serta mempunyai wewenang
memutuskan pemberian pinjaman.
l) Kantor Cabang Pembantu adalah Kantor Cabang Pembantu yang berfungsi mewakili
Kantor Cabang dalam menjalankan kegiatan untuk menghimpun dan penyalurannya
serta mempunyai wewenang menerima permohonan pinjaman tetapi tidak mempunyai
wewenang untuk memutuskan pemberian pinjaman.
m) Kantor Kas adalah Kantor Kas yang berfungsi mewakili Kantor Cabang dalam
menjalankan kegiatan usaha untuk menghimpun dana.
n) Kesehatan Koperasi adalah kondisi atau keadaan Koperasi yang dinyatakan,sehat,cukup
sehat, kurang sehat,tidak sehat dan sangat tidak sehat.
Pasal 2
Organisasi dan Managemen
Syarat – syarat menjadi anggota yaitu :
a) Permohonan tertulis dengan melampirkan
1. KTP yang masih hidup,
2. Surat Pernyataan siap untuk mengikuti semua ketentuan perkoperasian,AD,ART,
Peraturan,Keputusan Pengurus
b) Bertempat tinggal di Kota Denpasar..
c) Membayar Simpanan Pokok sebesar Rp. 500.000,- (Lima ratus ribu rupiah), per
anggota.
d) Membayar Simpanan Wajib sebesar minimal Rp 20.000,- ( Dua puluh ribu rupiah )
setiap bulan dan dibayar sebesar Rp 240.000,- ( dua ratus empat puluh ribu rupiah )
untuk satu tahun ( 12 bulan ) per anggota
e) Dalam keanggotaan secara anggaran dasar ruanglingkung operasional koperasi “Widya
Usaha Bende Mas “ berdasarkan pernyataan koperasi widya usaha bende mas,
merupakan koperasi keluarga, untuk menjaga kekeraban maka koperasi widya usaha
menetapkan bagi anggota yang keluar wilayah berdomisili tetap diikutkan sebagai
anggota ,
Pasal 3
Berakhirnya Keanggotaan
Pasal 4
Pengebalian Simpanan Pokok dan Simpanan Wajib setelah dilaksanakan Rapat Anggota
Tahunan Tahun Buku anggota yang bersankutan berakhir keanggotaannya
Pasal 5
Pengelolaan Organisasi
Perangkat Organisasi,meliputi Rapat Anggota Tahunan,Pengurus,Pengawas dan Pengelola
Pasal 6
Rapat Anggota
a) Rapat Anggota Tahunan
b) Rapat Anggota Tahunan paling lambat dilaksanakan pada akhir bulan Maret
Pasal 7
Rapat Anggota Luar Biasa
Pasal 7
Pengurus
a) Peryaratan menjadi Pengurus antara lain :
1. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
2. Bersifat jujur
3. Berkelakuan baik dan tidak pernah terlibat masalah pidana dan narkoba
4. Memiliki pengetahuan tentang perkopersian
5. Memiliki komitmen untuk mengembangkan koperasi.
b) Pengurus dapat dipilih kembali, untuk masa kepengurusan berikutnya,
c) Tata cara pemilihan pengurus antara lain :
1. System Formatur
2. System Pemilihan Langsung
Pasal 8
Pengawas
a) Peryaratan menjadi Pengawas antara lain :
1. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
2. Bersifat jujur
3. Berkelakuan baik dan tidak pernah terlibat masalah pidana dan narkoba
4. Memiliki pengetahuan tentang perkopersian
5. Memiliki komitmen untuk mengembangkan koperasi,
b) Pengawas dapat dipilih kembali, untuk masa kepengawasan berikutnya,
c) Tata cara pemilihan pengawas antara lain :
1. System Formatur
2. System Pemilihan Langsung
Pasal 9
Pengelola
Syarat untuk jabatan pada level II sampai dengan level VI antara lain :
a) Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
b) Bersifat jujur
c) Berkelakuan baik dan tidak pernah terlibat masalah pidana dan narkoba
d) Memiliki kompetensi dalam pengelolaan Koperasi Jasa Keuangan,sesuai levelnya
e) Pendidikan minimal :
1. Level VI ( Manajer ) D IV/S1 Ekononi Akuntansi atau Managemen
2. Level V ( Kabag Dana,Kabag Pinjaman,Kabag Akuntansi ) DIII/SM Akuntansi atau
Managemen
3. Level IV ( Ananlis Pinjaman,Pengendali Intern ) DIII/SM Akuntansi atau Managemen
4. Level III ( Custemer Service,Juru Tagih, Juru Surve, Juru Buku ),DI,DII Akuntansi
atau Managemen
5. Level II ( Kasir ) SMA,SMEA/DI Akuntansi
f) Memiliki komitmen untuk mengembangkan koperasi
Pasal 10
Tata cara pengangkatan Manajer yaitu :
a) Mengajukan permohonan untuk menjadi Manajer,dengan melampirkan
1. Surat keterangan berkelakuan baik dari Kepolisian,
2. Sertifikat Kompetensi sebagai pengelola KJK,
3. Sertifikat pendidikan yang dimiliki sesuai peryaratan,
b) Bersedia mengikuti test yang diselenggarakan oleh Pengurus
c) Mendapat persetujuan Rapat Anggota,
d) Bersedia menanda tangani perjanjian kontrak kerja,
e) Keputusan Pengangkatan dari Pengurus.
Pasal 11
Tata cara pengangkatan karyawan yaitu :
a) Mengajukan permohonan untuk menjadi Manajer,dengan melampirkan
1. Surat keterangan berkelakuan baik dari Kepolisian,
2. Sertifikat pendidikan yang dimiliki sesuai peryaratan minimal Sekolah Lanjutan
Tingkat Atas ( SMA,SMEA ).
b) Bersedia mengikuti test yang diselenggarakan oleh Pengurus
c) Mendapat persetujuan Pengurus,
d) Keputusan Pengangkatan dari Pengurus.
Pasal 11
Pengambilan Keputusan
Keputusan yang merupakan kewenang Manajer/Kepala Cabang
a) Bersama dengan Pengurus merumuskan syarat dan prosedur pinjaman,
b) Bersama dengan Pengurus menentukan besarnya plafon pinjaman,
c) Bersama dengan Pengurus menentukan besarnya biaya pinjaman,
d) Menolak,mengguhkan atau mengabulkan permohonan pinjaman dari anggota
sesuaidengan flafon yang telah ditetapkan,
e) Bersama dengan Pengurus memutuskan pemanfaatan dana menganggur yang bersifat
sememntara,
f) Bersama dengan Pengurus menetapkan penyesuaian tengkat suku bunga,
Pasal 12
Keputusan yang harus dibicarakan dan mendapat persetujuan Pengurus
a) Pemberian pinjaman yang melebihi plafon yang telah ditetapkan yang menjadi
kewenagan Manajer/Kepala Cabang,diatur dalam peraturan khusus
b) Rencana Investasi terhadap dana yang menganggur,
c) Syarat dan prosedur pinjaman,
d) Menentapkan Penyesuaian suku bungan,
e) Menentukan jangka waktu pinjaman,
f) Menentukan besarnya biaya pinjaman.
Pasal 13
Keputusan yang harus mendapat persetujuan Rapat Anggota :
a) Menentukan produk baru dalam bentuk Simpanan dan pinjaman,
b) Perubahan pembagian SHU,
c) Pengembangan Usaha,
d) Investasi dan atau memimjam dana untuk tambahan modal.
BAB IV
PENUTUP
Pasal
Apabila ada hal yang belum diatur dan terjadi kekeliruan akan diatur lebih lanjut dan
diadakan perbaikan.
Pasal
Keputusan ini mulai berlaku sejak ditetapkan.
Ditetapkan di : Denpasar
Pada tanggal : 24 April 2018
Pengurus
Koperasi Widya Usaha Bende Mas