POKOK BAHASAN
1. PENGERTIAN
Undang - undang nomor 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian disusun untuk
mempertegas jatidiri, kedudukan, permodalan, dan pembinaan Koperasi sehingga
dapat lebih menjamin kehidupan Koperasi sebagaimana diamanatkan oleh pasal 33
Undang Undang Dasar 1945.
Dengan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah nomor 9 tahun 1995 tentang
Pelaksanaan Kegiatan Usaha Simpan Pinjam oleh Koperasi, maka semakin jelas
bahwa untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan Koperasi, kegiatan
Usaha Simpan Pinjam perlu ditumbuh kembangkan agar Koperasi Simpan Pinjam
dan atau Unit Simpan Pinjam pada Koperasi dapat melaksanakan fungsinya untuk
menghimpun Simpanan Koperasi dan Simpanan Berjangka Koperasi, serta
REVISI / PENILAIAN KESEHATAN KSP/USP KOPERASI / WIN / 2010
b. SASARAN
Sasaran penyusunan Pedoman Standar Operasional Proseduri adalah sebagai
berikut:
1) Terwujudnya pengelolaan KSP/USP Koperasi yang sehat dan mantap melalui
sistem pengelolaan yang profesional sesuai dengan kewajiban usaha simpan
pinjam.
2) Terwujudnya pengelolaan KSP/USP Koperasi yang efektif dan efisien
3) Terciptanya pelayanan prima kepada anggota, calon anggota, koperasi lain
dan atau anggotanya.
4) Tersedianya landasan yang sistematis sebagai salah satu landasan kerja
pengawasan dan pengendalian KSP/USP koperasi yang efektif baik bagi
kepentingan pengendalian internal maupun pengawasan dari pihak eksternal.
dalam
likuiditas, solvabilitas, dan rentabilitas guna menjaga kesehatan usaha dan menjaga
kepentingan semua pihak terkait :
jangka pendek.
2) Rasio antara pinjaman yang diberikan dengan dana telah dihimpun.
c. Aspek manajemen
Penilaian
aspek
manajemen
meliputi
komponen
manajemen
umum,
d. Aspek efisiensi
Penilaian terhadap aspek efisiensi didasarkan pada rasio :
1) Rasio beban operasi anggota terhadap partisipasi bruto.
2) Rasio beban usaha terhadap SHU kotor.
3) Rasio efisiensi pelayanan.
e. Aspek likuiditas
Penilaian terhadap aspek likuiditas didasarkan pada rasio :
1) Rasio kas
2) Rasio pinjaman yang diberikan terhadap dana yang diterima.
perhitungan hasil usaha yang telah disahkan RAT tahun buku yang dinilai
dan tahun sebelumnya.
antara
total
asset
tahun
berjalan
dengan
tahun
sebelumnya.
c) Bandingkan kenaikan atau penurunan atas modal sendiri dengan total
asset.
2) Tingkat pertumbuhan modal sendiri berasal dari anggota sekurang
kurangnya sebesar 10% dibandingkan tahun sebelumnya.
Carapenilaian:
3) Penyisihan Cadangan dari SHU sama atau lebih besar dari 25% SHU tahun
berjalan.
Apabila hasilnya meningkat minimal 10% maka nilainya positif dan apabila
kurang dari 10% hasilnya negatif.
5) Investasi harta tetap dan inventaris serta biaya ekspansi perkantoran dibiayai
dengan modal sendiri.
Mintalah Neraca KSP atau USP yang bersangkutan, apabila modal sendiri
bagi KSP dan modal tetap bagi USP lebih besar dari harta tetap dan
inventaris (Kantor Pusat, Kantor
KantorKas) maka dinilai positif, dan sebaliknya bila lebih kecil maka dinilai
negatif.
Dalam arti bahwa nilai positif diberikan apabila harta tetap dan inventaris
KSP atau USP dibiayai dari modal sendiri KSP atau modal tetap USP dan
sebaiknya dinilai negatif apabila harta tetap dan inventaris KSP atau USP
dibiayai juga dari modal pinjaman/ modal tidak tetap.
KSP dan USP yang membiayai harta tetap dan inventaris dengan modal
pinjaman/ modal tidak tetap dapat berpengaruh negatil terhadap
kelangsungan hidupnya.
2) Setiap pinjaman yang diberikan didukung dengan agunan yang nilainya sama
atau lebih besar dari pinjaman yang diberikan.
Cara penilaian :
Apabila nilai agunan sama atau lebih besar dari pinjaman yang diberikan,
maka dinilai positif.
3) Dana cadangan penghapusan pinjaman sama atau lebih besar dari pinjaman
macet.
Cara penilaian :
apabila besar penarikan pinjaman macet tahun buku yang dinilai sekurang
kurangnya
sepersepuluh
(10%)
dari
pinjaman
macet
tahun
apabila besarnya penarikan pinjaman macet tahun buku yang dinilai lebih
kecil dari seper sepuluh pinjaman macet tahun sebelumnya, maka nilainya
negatif.
5)
Cara penilaian :
c. MANAJEMEN
1) Memiliki Rencana Kerja Jangka Pendek (Tahunan) yang meliputi :
Penghimpunan
Pendanaan
Pendapatandanbiaya
Personil.
Apabila rencana kerja tersebut tidak ada atau ada tetapi tidak lengkap
muatannya maka dinilai NEGATIF.
2)
Apabila bagan tersebut tidak ada atau ada tetapi tidak lengkap maka
dinilai negatif.
yang
memuat
sistem
dan
prosedur
tertulis
mengenai
Apabila ketentuan tersebut tidak ada atau ada tetapi tidak lengkap dinilai
negatif.
10
Apabila program tersebut tidak ada atau ada tetapi tidak dilaksanakan
seluruhnya atau sebagian besar maka dinilai negatif.
5)
Mintalah
kepada
Pengurus,
mengenai
kebijaksanaan
tertulis
yang
Apabila ketentuan tersebutdi atas tidak adadan atau ada tetapi tidak
dilaksanakan maka dinilai negatif.
d. EFISIENSI
1) Mintalah kepada pengurus atau pengelola mengenai ketentuan tertulis tentang
penyisihan penghapusan piutang/pinjaman diberikan berupa cadangan resiko
yang disisihkan dari pendapatan atau SHU untuk menutup kerugian yang
diperkirakan karena macet.
Cara penilaian :
Apabila program tersebut tidak ada atau ada tetapi tidak dilaksanakan
seluruhnya atau sebagian besar maka dinilai negatif.
Apabila ketentuan tersebut tidak ada atau ada tetapi tidak dilaksanakan
maka dinilai negatif.
11
Apabila ketentuan tersebut tidak ada atau ada tetapi tidak dilaksanakan
maka dinilai negatif.
Apabila ketentuan tersebut tidak ada atau ada tetapi tidak dilaksanakan
maka dinilai negatif.
e. LIKUIDITAS
1) Mintalah kepada pengelola, ketentuan tertulis mengenai pengendalian
likuiditas, dengan maksud agar kebutuhan likuiditas setiap hari dapat
tersedia, dengan cara penilaian :
Apabila ketentuan tersebut tidak ada atau ada tetapi sering kekurangan
likuiditas maka dinilai negatif.
12
terhadap
kemandirian
dan
pertumbuhan
dimaksudkan
untuk
13
isinya
terdiri dari neraca dan perhitungan hasil usaha yang telah disahkan RAT
tahun buku yang dinilai dan tahun sebelumnya.
g. JATIDIRI KOPERASI
Sedangkan penilaian pada aspek jatidiri koperasi dimaksudkan untuk mengukur
keberhasilan KSP/USP koperasi dalam mewujudkan tujuannya, yaitu mempromo
sikan ekonomi anggota, melalui :
1) Rasio Partisipasi Bruto
14
Bandingkan
antara
partisipasi
bruto
dengan
penjumlahan
antara
BOBOT (%)
1.
Permodalan
15
2.
25
3.
Manajemen
15
4.
Efisiensi
10
5.
Likuiditas
15
6.
10
7.
Jatidiri koperasi
10
JUMLAH
100
15
Aspek yg
Dinilai
Komponen
Bobot
Penilaian
Permodalan
15
a. Rasio Modal Sendiri terhadap Total Asset
25
10
Pinjaman bermasalah
x 100%
Pinjaman yg diberikan
Cadangan Risiko
----------------------------- X 100%
Pinjaman Bermasalah
16
Manajemen:
15
a.
b.
c.
d.
e.
Manajemen Umum
Kelembagaan,
Manajemen permodalan
Manajemen Aktiva
Manajemen Likuiditas.
3
3
3
3
3
Efisiensi
10
a. Rasio beban operasi anggota terhadap partisipasi bruto
Beban Usaha
X 100 %
SHU Kotor
Biaya Karyawan
X 100 %
Volume Pinjaman
5.
Likuiditas
15
a. Rasio Kas
10
17
6.
10
a. Rentabilitas aset
Partisipasi Neto
-------------------------------------------------- X 100%
Beban Usaha + Beban Perkoperasian
Catatan : Beban Usaha adalah beban usaha bagi anggota
7.
Jatidiri Koperasi
10
Partisipasi bruto
X 100 %
Partisipasi bruto + pendapatan
100
18
DAFTAR PUSTAKA
1.
19