Dosen Pengampu: Dr. Ida Bagus Putra Astika, SE, M.Si., Ak.
Oleh kelompok 2 :
Suatu perusahaan dapat menjual hak kepemilikannya dalam bentuk saham (stock). Jika
perusahaan hanya mengeluarkan satu kelas saham saja, saham ini disebut dengan saham biasa
(common stock). Untuk menarik investor potensial lainnya, suatu perusahaan mungkin juga
mengeluarkan saham lain yang disebut saham preferen (preferred stock). Saham preferen
mempunyai hak prioritas yang lebih besar dari saham biasa. Hak-hak prioritas dari saham preferen
yaitu hak atas deviden yang tetap dah hak terhadap aktiva jika terjadi likuiditas, namun saham
preferen tidak memiliki hak veto seperti yang dimiliki saham biasa.
1. Saham Preferen
Saham preferen mempunyai sifat gabungan (hybrid) antara obligasi (bond) dan saham biasa.
Seperti bond yang membayarkan bunga atas pinjaman, saham preferen juga memberikan hasil
yang tetap berupa deviden preferen. Seperti saham biasa, dalam hal likuiditas, klaim pemegang
saham preferen di ba!ah klaim pemegang obligasi (bond). Saham preferen mempunyai beberapa
hak, yaitu hak atas deviden tetap dan hak pembayaran terlebih dahulu jika terjadi likuiditas dan
dianggap mempunyai karakteristik ditengah-tengah antara bond dan saham biasa.
3. Saham Biasa
Jika perusahaan hanya mengeluarkan satu kelas saham saja, saham ini biasanya dalam bentuk
saham biasa (common stock). Pemegang saham adalah pemilik dari perusahaan yang me!akilkan
kepada manajemen untuk menjalankan operasi perusahaan.
- Hak Kontrol
pemegang saham dapat melakukan hak kontrolnya dalam bentuk memveto dalam pemilihan
direksi di rapat tahunan pemegang saham atau memveto pada tindakan tindakan yang
membutuhkan persetujuan pemegang saham.
Jika perusahaan memutuskan untuk membagi keuntungan dalam bentuk dividen, semua
pemegang saham biasa mendapatkan haknya yang sama jika perusahaan sudah membayarkan
dividen saham preferen.
4. Saham Treasuri
Saham treasuri adalah saham milik perusahaan yang sudah pernah dikeluarkan dan beredar
yang kemudian dibeli kembali oleh perusahaan untuk tidak dipensiunkan tetapi disimpan sebagai
treasuri. Perusahaan emiten membeli kembali saham beredar sebagai saham treasuri dengan
alasan-alasan sebagai berikut :
Jogiyanto, Hartono. 2013. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Nogyakarta BPFE