TENTANG
“PENILAIAN SAHAM”
oleh:
MUHAMMAD FAUZAN
(20081027/2020)
MAGISTER MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2020
PENILAIAN SAHAM
B. Jenis Saham
Saham yang umum dikenal adalah saham biasa, tetapi jenis saham ada 2 yaitu :
1. Saham biasa
Saham biasa adalah saham yang menempatkan pemiliknya paling terakhir
terhadap pembagian dividen dan hak atas harta kekayaan perusahaan apabila
perusahaan tersebut dilikuidasi karena pemilik saham biasa ini tidak memiliki hak-hak
istimewa. Pemilik saham biasa juga tidak akan memperoleh pembayaran dividen
selama perusahaan tidak memperoleh laba.
Setiap pemilik saham memiliki hak suara dalam rapat umum pemegang
saham /RUPS dengan ketentuan one share one vote. Pemegang saham biasa
memiliki tanggung jawab terbatas terhadap klaim pihak lain sebesar proporsi
sahamnya dan memiliki hak untuk mengalihkan kepemilikan sahamnya kepada orang
lain.
a. Karakteristik Saham biasa (Common Stock)
1) Umumnya jika orang berbicara mengenai saham perusahaan berarti yang
dimaksudkannya adalah saham biasa.
2) Harapan investor memiliki saham biasa adalah pembagian deviden atau
memperoleh capital gain jika terjadi kenaikan harga.
3) Merupakan saham yang menempatkan pemiliknya paling akhir atas
pembagian deviden dan hak paling akhir atas harta kekayaan perusahaan
apabila perusahaan tersebut jatuh/rugi.
4) Deviden dibayarkan selama perusahaan memperoleh keuntungan.
5) Setiap pemegang saham memiliki hak suara dalam RUPS.
6) Setiap pemegang saham berhak mengalihkan kepemilikan sahamnya kepada
orang lain.
b. Jenis-jenis saham biasa:
1) Saham terklasifikasi, yakni saham biasa yang diberikan penamaan khusus
seperti saham kelas A (biasanya dijual untuk public), saham kelas B (biasanya
untuk pendiri perusahaan) dan seterusnya , untuk memenuhi berbagai
kebutuhan perusahaan.
2) Saham Pendiri, yakni saham yang dimiliki oleh pendiri perusahaan yang
memiliki hak suara tunggal tetapi tidak menerima dividen selama beberapa
tahun yang telah ditentukan.
2. Saham Preferen
Saham preferen merupakan saham yang memiliki karakteristik gabungan
antara obligasi dan saham biasa, karena bisa menghasilkan pendapatan tetap
(seperti bunga obligasi). Persamaan saham preferen dengan obligasi terletak pada 3
(tiga) hal yaitu ada klaim atas laba dan aktiva sebelumnya, dividen tetap selama
masa berlaku dari saham dan memiliki hak tebus dan dapat dipertukarkan dengan
saham biasa.
Saham preferen lebih aman dibandingkan dengan saham biasa karena
memiliki hak klaim terhadap kekayaan perusahaan dan pembagian dividen terlebih
dahulu Akan tetapi saham preferen mempunyai kelemahan yaitu sulit untuk
diperjualbelikan seperti saham biasa, karena jumlahnya yang sedikit.
Contoh:
Perusahan PT “MMM” membayar dividen Rp 700, tingkat pengembalian saham yang
diminta adalah Ks = 15% dan investor berharap dimasa depan dividen akan tumbuh
secara konstan sebesar 8%. Maka nilai saham untuk pertumbuhan konstan adalah:
Po = D1 / (Ks – g)
Po = 700 / (0,15 – 0,08) = 10000
Contoh:
Perusahaan PT “MMM” memiliki saham preferen beredar yangmembayarkan
dividen sebesar Rp 1000 per tahun. Jika tingkat pengembalian yang diminta dari saham
preferen adalah 10 %, maka nilai dari saham preferen tersebut adalah:
VP = DP/KP
VP = 1000/0,1 = 10000