Anda di halaman 1dari 14

9 Jenis Saham beserta Manfaat dan

Contohnya yang Harus Kamu Ketahui


Investasi dalam bentuk saham merupakan jenis investasi yang paling banyak dipilih

oleh sebagian besar investor.

Banyak alasan mengapa banyak sekali orang yang lebih memilih berinvestasi dalam

bentuk saham. Misalnya karena modal yang cukup rendah, praktis, dan dapat

dilakukan di mana saja.

Untuk menanam saham kamu tidak perlu lagi datang ke kantor saham. Pasalnya,

dengan semakin canggihnya era digital akhirnya memunculkan banyak aplikasi atau

program untuk bertransaksi saham.

Nah, sebelum mulai mencoba mulai untuk berinvestasi, maka kamu perlu mengetahui

pengertian dam apa saja jenis-jenis saham terlebih dahulu.

Apa Itu Saham?

Investopedia menjelaskan bahwa saham adalah sekuritas yang mewakili kepemilikan

sebagian kecil perusahaan.

Proses jual beli saham sendiri dilakukan di bursa saham. Dalam proses transaksinya

harus dilakukan sesuai dengan peraturan yang dibuat oleh pemerintah agar investor

bisa terlindungi dari praktik penipuan.


Dari segi investor, saham dipilih karena transaksinya yang mudah, murah, serta

memiliki risiko yang minim.

Jika investor menanam sahamnya di sebuah perusahaan, maka mereka sudah resmi

memiliki sebagian dari perusahaan tersebut. Para investor akan diberikan bukti tertulis

berupa sertifikat.

Lalu, bagaimana dari sisi perusahaan? Mengapa mereka merilis saham perusahaannya

ke publik?

Rupanya tujuan perusahaan menawarkan saham ke publik atau melakukan initial

public offering (IPO) adalah untuk mendanai perusahaan mereka.

Dengan adanya bantuan dari para investor, perusahaan akan terus berjalan. Maka dari

itu, investor akan terus memantau saham dari setiap perusahaan.

Mereka akan melihat apakah nilai sahamnya sedang naik atau turun. Hal tersebut akan

digunakan sebagai acuan untuk mengambil keputusan apakah harus menjual

sahamnya atau malah membeli lagi.

Dilansir dari IDX, ada beberapa keuntungan dalam menanam saham. Di antaranya

adalah:
1. Dividen

Dividen merupakan pembagian keuntungan yang diberikan perusahaan kepada

investor yang diperoleh dari keuntungan perusahaan.

Hal ini diberikan setelah mendapat persetujuan dari pemegang saham dalam Rapat

Umum Pemegang Saham atau RUPS.

Jika seorang pemodal ingin mendapatkan dividen, maka ia harus memegang saham

tersebut dalam kurun waktu yang relatif lama.

Dividen yang diberikan kepada investor dapat berupa uang tunai atau berupa dividen

saham.

2. Capital gain

Capital gain terbentuk karena adanya aktivitas perdagangan saham di pasar sekunder

yang merupakan selisih antara harga beli dan harga jual.

Contoh: A membeli saham di sebuah perusahaan dengan modal Rp3.000 per saham

dan ia menjualnya sebesar Rp3.500 per saham. Keuntungan sebesar Rp500 bisa

dikatakan sebagai capital gain.

Tidak hanya memiliki keuntungan, berinvestasi saham juga memiliki risiko. Berikut

ini di antaranya:
3. Capital loss

Capital loss merupakan kebalikan dari capital gain yaitu kerugian dari harga jual dan

beli saham. Dalam posisi ini investor menjual sahamnya lebih murah dibandingkan

dengan harga saat membelinya.

4. Risiko likuidasi

Kondisi di mana sebuah perusahaan dinyatakan bangkrut oleh pengadilan atau

perusahaan dibubarkan.

Dalam hal ini hak klaim dari pemegang saham mendapat prioritas terakhir setelah

seluruh kewajiban perusahaan dapat dilunasi (dari hasil penjualan kekayaan

perusahaan).

Jika masih terdapat sisa dari hasil penjualan kekayaan perusahaan tersebut, maka sisa

tersebut dibagi secara proporsional kepada seluruh pemegang saham.

Namun, jika tidak terdapat sisa kekayaan perusahaan, maka pemegang saham tidak

akan memperoleh hasil dari likuidasi.

Kondisi ini merupakan risiko yang terberat dari pemegang saham. Untuk itu, seorang

pemegang saham dituntut untuk secara terus menerus mengikuti perkembangan

perusahaan.
Berbagai Jenis Saham

Ternyata saham dibagi menjadi beberapa jenis. Untuk itu, mari ketahui apa saja jenis

saham dan mana yang terbaik untuk memulai investasi.


Jenis saham berdasarkan klaim

Jika dilihat berdasarkan klaimnya, terdapat dua jenis saham yaitu saham biasa dan

saham preferen. Berikut ini penjelasannya.

a. Saham biasa (common stock)

Saham biasa atau common stock merupakan jenis saham yang menempatkan

pemiliknya pada posisi paling akhir dalam hal pembagian dividen.

Jenis saham ini paling banyak dikenal oleh masyarakat dan juga paling banyak dipilih

sebagai bentuk investasi.

Dari segi ekonomi dan manajemen keuangan, saham biasa ini dibedakan secara

kualitatif berdasarkan kualitas, reputasi, dan nilainya.

Ada plus minus dari berinvetasi dalam bentuk saham biasa. Dilansir dari Financial

Web, inilah beberapa keunggulan dari saham biasa:

 Punya potensi memberikan untung paling besar dibandingkan investasi lain

 Potensi rugi cenderung terbatas pada jumlah investasi pertama

 Mudah untuk dijual dan dibeli

 Perusahaan lebih transparan

 Memungkinkan terjadi diversifikasi usaha


b. Saham preferen (preferred stocks)

Saham preferen merupakan jenis saham yang memberikan prioritas kepada

pemegangnya. Pilihan prioritas yang bisa didapatkan oleh pemegang saham ini di

antaranya adalah:

 Berhak didahulukan dalam hal pembayaran dividen

 Berhak menukar saham preferen yang diepegangnya dengan saham biasa

 Mendapat prioritas pembayaran kembali permodalan jika perusahaan

dilikuidasi

Pada praktiknya di Amerika Serikat, saham preferen merupakan gabungan sifat atau

ciri antara obligasi dan saham biasa.

Mengapa? Pasalnya, saham ini bisa menghasilkan pendapatan tetap seperti bunga

obligasi, tetapi juga tidak bisa menghasilkan bunga tetap.

Ada alasan lain mengapa saham preferen dikatakan sangat mirip dengan saham biasa,

yaitu representasi kepemilikan ekuitas dan juga diterbitkan tanpa tanggal jatuh tempo

pada lembaran saham.

Oleh karena itu, saham preferen diperdagangkan beradasarkan hasil yang ditawarkan

kepada investor. Maka, secara praktis saham preferen dipandang sebagai surat

berharga pendapatan tetap dan juga bersaing di pasar modal.


Berbeda dengan di luar negeri, semua pemegang saham preferen memiliki hak suara.

Dalam kesempatan RUPS, suara pemegang saham preferen menjadi bahan

pertimbangan sebagai pengambil keputusan perusahaan.

Jenis saham berdasarkan cara peralihannya

Pada saat transaksi jual beli saham, ada beberapa cara peralihan saham dari satu

investor ke investor lainnya. Jenis saham berdasarkan cara peralihannya, meliputi:

a. Saham atas unjuk (bearer share)

Menurut WallStreetMojo, bearer share merupakan jenis saham yang secara fisik tidak

tertulis nama pemilik pada saham tersebut sehingga mudah dialihkan kepemilikannya

pada investor lain.

Mayoritas pemilik bearer stocks, memang bertujuan untuk memperjualbelikan saham.

Walaupun nama pemilik saham tidak tertulis, kepemilikan saham tetap diakui, lho!

Mengapa? Pasalnya, kepemilikan bearer stocks diakui berdasarkan siapa investor

yang memegang saham tersebut.

Bagaimana cara mengetahui kalau kita pemilik bearer stocks dalam sebuah

perusahaan?
Masing-masing pemegang saham akan mendapatkan sertifikat saham yang dibuat

khusus dengan menggunakan kertas berkualitas tinggi seperti uang agar tidak mudah

dipalsukan.

Tapi, hati-hati jika sertifikat hilang, kamu tidak bisa memilikinya kembali alias

sahammu juga hilang karena tidak memiliki bukti sah atas kepemilikan saham.

b. Saham atas nama (registered share)

Kebalikan dari bearer share, jenis saham ini nama investornya tertulis secara jelas

pada kertas saham dan untuk peralihannya pun memerlukan prosedur khusus.

Bagaimana prosedurnya?

Peralihan saham harus melalui pencatatan nama dari pemilik saham yang baru ke

dalam buku khusus yang memuat daftar nama pemegang saham perusahaan.

Apabila sertifikat saham ini hilang, pemegang saham dapat meminta penggantinya

karena namanya sudah tercatat dalam buku pemegang saham.

Dalam anggaran dasar juga dapat diatur ketentuan mengenai pembatasan pemindahan

hak atas saham. Hal ini dilakukan dengan keharusan menawarkan terlebih dahulu

kepada kelompok pemegang saham tertentu.


Jenis saham berdasarkan kinerja perdagangan

Jenis saham terakhir yang dapat kamu manfaatkan adalah kategori saham berdasarkan

kinerja perdagangan.

Dalam kategori satu ini, saham umumnya terbagi atas lima jenis yang berbeda.

Berikut adalah daftar dan penjelasannya.

a. Blue chip stocks

Blue chip stocks merupakan jenis saham yang dikeluarkan oleh perusahaan-

perusahaan dengan reputasi tinggi.

Perusahaan yang menerbitkan saham satu ini biasanya merupakan petinggi industri

dan memiliki penghasilan yang stabil serta konsisten dalam membayar bagi hasil.

Saham blue chip juga merupakan salah satu saham favorit. Hal ini disebabkan karena

memiliki kapitalisasi di atas 10 triliun rupiah.

Selain itu, investor yang punya saham blue chip juga bisa meraih dividen yang stabil.

Pasalnya, emiten yang masuk ke daftarnya rajin membagikan dividen.

b. Income stocks

Jenis saham berikutnya adalah income stocks atau saham unggulan yang selalu

membayar dividen lebih besar dari rata-rata dividen yang dibayarkan pada periode

sebelumnya.
Dikarenakan hal tersebut, pemilik saham income stocks biasanya memiliki pendapatan

yang secara konsisten terus meningkat. Cukup menarik bukan?

c. Growth stocks

Growth stocks adalah jenis saham dengan pertumbuhan pemasukan perusahaan selalu

tinggi, meskipun perusahaan tersebut tidak selalu petinggi industri.

Saham ini umumnya dibagi menjadi dua kategori yang berbeda, yakni Well-

Known dan Lesser-Known.

Saham Well-known adalah saham yang berasal dari badan usaha petinggi industri.

Sebaliknya, Lesser-Known merupakan saham growth-stock dari perusahaan kurang

populer.

d. Speculative stocks

Speculative stocks adalah jenis saham dengan keuntungan tinggi, tetapi, ia tidak dapat

memberikan laba secara konsisten.

Kategori saham ini dinilai cocok bagi investor dengan profil risiko high risk.

e. Counter cyclical stocks

Counter cyclical stocks adalah kategori saham yang biasanya memiliki kondisi paling

stabil ketika situasi ekonomi sedang fluktuatif.


Hal ini berlaku karena jenis saham ini tidak terpengaruh dengan kondisi ekonomi dan

bisnis. Meskipun demikian, keuntungan counter cyclical stocks akan bergantung pada

perusahaan yang mengeluarkan saham tersebut.

Anda mungkin juga menyukai