Anda di halaman 1dari 3

Apa Itu Saham?

Saham didefinisikan sebagai tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang atau badan
dalam suatu perusahaan atau perusahaan terbatas.
Wujud saham berupa selembar kertas yang menerangkan siapa pemiliknya. Akan
tetapi, sekarang ini sistem tanpa warkat sudah mulai dilakukan di pasar modal Jakarta
dimana bentuk kepemilikan tidak lagi berupa lembaran saham yang diberi nama
pemiliknya tapi sudah berupa account atas nama pemilik atau saham tanpa warkat.
Jadi penyelesaian transaksi akan semakin cepat dan mudah.
Saham atau ekuitas merupakan surat berharga yang sudah banyak dikenal masyarakat.
Umumnya jenis saham yang dikenal adalah :
1. saham biasa (common stock).
2. Saham sendiri dibagi menjadi dua jenis saham, yaitu :
a. Saham biasa (common stock) merupakan saham yang menempatkan
pemiliknya paling yunior atau akhir terhadap pembagian dividen dan
hak atas harta kekayaan perusahaan apabila perusahaan tersebut
dilikuidasi (tidak memiliki hak-hak istimewa). Karakterisktik lain dari
saham biasa adalah dividen dibayarkan selama perusahaan
memperoleh laba. Setiap pemilik saham memiliki hak suara dalam
rapat umum pemegang saham (one share one vote). Pemegang saham
biasa memiliki tanggung jawab terbatas terhadap klaim pihak lain
sebesar proporsi sahamnya dan memiliki hak untuk mengalihkan
kepemilikan sahamnya kepada orang lain.
b. saham preferen (preferred stock). merupakan saham yang memiliki
karakteristik gabungan antara obligasi dan saham biasa, karena bisa
menghasilkan pendapatan tetap (seperti bunga obligasi). Persamaan
saham preferen dengan obligasi terletak pada 3 (tiga) hal:
1. Klaim atas laba dan aktiva sebelumnya,
2. Dividen tetap selama masa berlaku dari saham dan
3. Memiliki hak tebus dan dapat dipertukarkan dengan saham biasa.
Saham preferen lebih aman dibandingkan dengan saham biasa karena
memiliki hak klaim terhadap kekayaan perusahaan dan pembagian
dividen terlebih dahulu. saham preferen sulit untuk diperjualbelikan
seperti saham biasa, karena jumlahnya yang sedikit.

Daya tarik dari investasi saham adalah dua keuntungan yang dapat diperoleh pemodal
dengan membeli saham atau memiliki saham, yaitu :
1. Dividen merupakan keuntungan yang diberikan perusahaan penerbit saham
atas keuntungan yang dihasilkan perusahaan. Biasanya dividen dibagikan
setelah adanya persetujuan pemegang saham dan dilakukan setahun sekali.
Agar investor berhak mendapatkan dividen, pemodal tersebut harus
memegang saham tersebut untuk kurun waktu tertentu hingga kepemilikan
saham tersebut diakui sebagai pemegang saham dan berhak mendapatkan
dividen. Dividen yang diberikan perusahaan dapat berupa dividen tunai,
dimana pemodal atau pemegang saham mendapatkan uang tunai sesuai dengan
jumlah saham yang dimiliki dan dividen saham dimana pemegang saham
mendapatkan jumlah saham tambahan.
2. Capital gain merupakan selisih antara harga beli dan harga jual yang terjadi.
Capital gain terbentuk dengan adanya aktivitas perdagangan di pasar sekunder.
Sebagai contoh, misal saja Anda membeli saham Astra International dengan
harga per sahamnya Rp 1.800 dan menjual dengan harga Rp 2.200 berarti
Anda mendapatkan capital gain sebesar Rp 400 per lembar sahamnya.
Umumnya investor jangka pendek mengharapkan keuntungan dari capital
gain.
Saham dikenal memiliki karakteristik high risk-high return. Artinya saham
merupakan surat berharga yang memberikan peluang keuntungan yang tinggi namun
juga berpotensi risiko tinggi. Saham memungkinkan pemodal mendapatkan
keuntungan (capital gain) dalam jumlah besar dalam waktu singkat. Namun seiring
dengan berfluktuasinya harga saham, saham juga dapat membuat investor mengalami
kerugian besar dalam waktu singkat.
Sebagai investor, terdapat 3 alasan mengapa Anda memilih untuk membeli saham
tertentu :
Income. Apabila pertimbangan Anda dalam berinvestasi dalam saham adalah
mendapatkan pendapatan yang tetap dari hasil investasi pertahunnya, maka
anda bisa membeli saham pada perusahaan yang sudah mapan dan
memberikan dividen secara regular.
Growth. Apabila pertimbangan Anda adalah untuk jangka panjang dan
memberikan hasil yang besar di masa datang, berinvestasi pada saham
perusahaan yang sedang berkembang (biasanya perusahaan teknologi)
memberikan keuntungan yang besar, karena kebijakan dari perusahaan yang
sedang berkembang biasanya keuntungan perusahaan akan diinvestasikan
kembali ke perusahaan maka perusahaan tidak memberikan dividen bagi
investor. Keuntungan bagi investor hanya dari kenaikan harga saham apabila
anda menjual saham tersebut di masa datang (kenaikan harga saham yang
besar).
Diversification. Apabila Anda membeli saham untuk kepentingan portofolio
anda maka harus hati-hati dalam melengkapinya. Apakah Anda memerlukan
saham untuk pendapatan tetap atau membeli obligasi dengan bunga yang
diberikan sebagai pendapatan.
Berinvestasi dalam saham sangat memerlukan pengetahuan yang luas tentang
perusahaan itu sendiri (perusahaan dimana Anda ingin menginvestasikan dana anda).
Banyak pertanyaan-pertanyaan yang mungkin timbul dan harus anda jawab sebelum
memutuskan berinvestasi pada saham.

Pertanyaan pertama yang harus Anda ketahui jawabannya adalah perusahaan apa?
Dan apa yang dilakukan perusahaan tersebut (line of business)? Berapa besar hutang
yang dimiliki oleh perusahaan (debt to equity ratio)? Bagaimana perkembangan
industri di mana perusahaan itu berada, serta perkembangan perusahaan itu sendiri?
Informasi atau pengetahuan lain yang harus Anda ketahui adalah pergerakan saham
perusahaan itu dalam beberapa tahun belakangan dari 1, 5, sampai 10 tahun yang lalu.
Dan masih banyak lagi pertanyaan-pertanyaan lainnya. Sehingga informasi tersebut
dapat membantu anda melakukan keputusan mengenai investasi yang anda ambil.
Kerugian Investasi Saham :
1. Capital Loss, yaitu kerugian dari hasil jual/beli saham, berupa selisih antara
nilai jual yang lebih rendah dari pada nilai bell saham.
2. Opportunity Loss, kerugian berupa selisih suku bunga deposito dikurangi
total hasil yang diperoleh dari investasi, seandainya terjadi penurunan harga
dan tidak dibaginya dividen.
3. Kerugian karena perusahaan dilikuidasi, namun nilai likuidasi yang
dibagikan lebih rendah dari harga bell saham

Cara Bertransaksi Saham


Sebelum Anda dapat melakukan transaksi saham di pasar modal, Anda sebagai
investor harus menjadi nasabah perusahaan Efek yang terdaftar di pasar modal yang
sekarang jumlahnya sebanyak 185 perusahaan. Pertama yang harus dilakukan adalah
membuka rekening dengan mengisi dokumen pembukuan.
Besarnya dana yang harus ditempatkan atau deposit wajib bagi investor besarnya
berbeda untuk bermacam perusahaan. Ada perusahaan yang mewajibkan investor
untuk menempatkan dana sebesar Rp 25 juta untuk dapat berinvestasi atau
bertransaksi di pasar modal. Ada juga yang mengharuskan hanya Rp 15 juta. Namun
ada juga perusahaan Efek yang menentukan misalnya 50 persen dari nilai transaksi
yang harus ditempatkan. Misalnya bila Anda ingin berinvestasi saham sebesar Rp 10
juta, Anda hanya wajib menempatkan Rp 5 juta.
Dalam perdagangan saham, jumlah yang diperjualbelikan dilakukan dalam satuan
perdagangan yang disebut lot. Di Bursa Efek Jakarta, satu lot berarti 500 lembar
saham (khusus untuk saham perbankan satu lotnya berjumlah 5000 lembar saham).
Misalnya harga saham PT. Telkom adalah Rp 3.000. Maka untuk bertransaksi
minimun Anda harus mengeluarkan dana Rp 1.500.000 atau (Rp 3.000 x 500 lembar
saham per satu lot).

Anda mungkin juga menyukai