Anda di halaman 1dari 5

RINGKASAN MATERI KULIAH

SAHAM BIASA, PREFEREN DAN AGIO SAHAM

Oleh:

I Putu Ari Wibhawa (2007341004)

Kadek Dwi Ristia Rahmayani (2007341003)

Ni Putu Ragil Diah Purnamasari (2007341018)

I Kadek Surya Pradnyana (2007341019)

Ni Luh Putu Meta Sari (2007341025)

PROGRAM STUDI DIPLOMA III

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS UDAYANA

2022
Saham adalah suatu dokumen berharga yang mampu menampilkan bagian
kepemilikan dari suatu perusahaan. Artinya, saat seseorang memutuskan untuk membeli
saham, maka sebenarnya orang tersebut sudah membeli sebagian dari kepemilikan
perusahaan yang dibelinya. Pengertian saham yang lainnya bisa juga diartikan sebagai suatu
satuan nilai ataupun pembukuan dalam komponen finansial yang berfokus pada bagian
bentuk kepemilikan suatu perusahaan. Jadi, saat seseorang membeli saham pada suatu
perusahaan, maka sebenarnya orang tersebut sudah mempunyai hak atas suatu aset dan juga
pendapatan yang diperoleh dari perusahaan tersebut sesuai dengan porsi saham yang
dibelinya. Sedangkan pengertian saham secara sederhana adalah suatu alat bukti atas
kepemilikan dari sebuah perusahaan. Bentuk dari saham itu sendiri biasanya adalah lembaran
kertas yang mana isinya menyatakan kepemilikan surat berharga tersebut adalah pemilik dari
perusahaan yang membuat surat.

1. Saham Biasa
Pengertian saham biasa atau common stocks adalah suatu saham yang bisa diklaim
berdasarkan dari keuntungan dan kerugian yang ada pada suatu perusahaan. Apabila
prosedur likuidasi dilakukan, maka para pemegang saham biasa akan memiliki
prioritas terakhir dalam hal pembagian dividen dari penjualan aset suatu perusahaan.
Dalam suatu saham biasa, maka para pemegang saham memiliki kewajiban yang
sifatnya terbatas. Artinya, saat perusahaan yang didanainya tersebut dinyatakan
bangkrut, maka nilai kerugian yang ditanggung oleh para pemegang saham adalah
sebesar nilai modal yang sudah disetorkannya.
Ciri – Ciri Saham Biasa
 Setiap pemegang saham mempunyai hak suara yang sama dalam hal memilih
dewan komisaris.
 Setiap hak pemegang saham akan diprioritaskan saat perusahaan akan
mengeluarkan saham baru.
 Setiap pemegang saham memiliki tanggung jawab yang sifatnya terbatas,
yakin sebesar nilai saham yang sudah disetorkannya.
Kelebihan dan Kekurangan Saham Biasa
- Kelebihan :
a. Tidak ada kewajiban tetap untuk membayar dividen kepada pemegang saham
biasa.
b. Saham biasa tidak memiliki jatuh tempo.
c. Saham biasa kurang beresiko bagi perusahaan apabila dibandingkan sumber
pembiayaan lainnya baik saham preferen maupun hutang jangka panjang. Dari
segi investor saham biasa memiliki tingkat resiko yang lebih tinggi karena
sangat tergantung pada besarnya keuntungan sehingga investor akan meminta
tingkat keuntungan yang lebih besar daripada tingkat keuntungan obligasi
maupun saham preferen yang relatif kecil.
d. Memungkinkan untuk diversifikasi usaha, meningkatkan likuiditas, mendapat
tambahan kas dan lebih mudah dalam mengukur nilai perusahaan.
e. Perusahaan semakin transparan dan semakin banyak pihak yang ikut
mengamati kegiatan perusahaan karena dengan menjual sahamnya ke publik
berarti perusahaan tersebut menjadi milik publik.
- Kekurangan :
a. Dengan menjual saham biasa akan mengancam kendali yang dipegang
pemegang saham mayoritas.
b. Menurunnya laba per lembar saham sebagai akibat bertambahnya jumlah
lembar saham yang beredar.
c. Timbulnya Agency Problem yang meningkatkan Agency Costs karena adanya
konflik antar kelompok seperti pemilik perusahaan, manajer atau pengelola
usaha, dan karyawan. (Suci Bungaran)

2. Saham Preferen
Pengertian saham preferen atau preferred stock suatu saham yang mana nilai
pembagian labanya tergolong tetap, dan saat perusahaan menderita kerugian, maka
para pemegang saham preferen tersebut akan diberikan prioritas utama dalam hal
pembagian hasil penjualan aset perusahaan. Saham preferen ini mungkin akan terlihat
sama dengan obligasi, yang mana adanya klaim terhadap laba serta aktiva
sebelumnya, dividen yang tetap selama saham masih berlaku, mempunyai hak tebus,
dan juga bisa ditukarkan dengan saham yang biasa.
Ciri – Ciri Saham Preferen
 Memiliki beberapa tingkatan yang bisa diterbitkan dengan bentuk karakteristik
yang juga berbeda.
 Adanya tagihan atas suatu pendapatan dan aktiva, serta memiliki prioritas
yang tinggi dalam hal pembagian nilai dividen.
 Saham preferen juga bisa ditukarkan dengan saham biasanya dengan adanya
kesepakatan yang terjalin antara perusahaan dengan pemilik saham.
Kelebihan dan Kekurangan Saham Preferen
- Kelebihan
a. Cumulative preference share atau dalam artian membagikan dividen di akhir
tahun secara bersamaan menggunakan sistem akumulasi untuk tahun
berikutnya kepada pemegang saham.
b. Participating preference share, yaitu keuntungan perusahaan yang masih
tersisa akan diprioritaskan atas setiap pemegang saham.
c. Bila perusahaan melakukan likuiditas maka uang hasil investasi akan lebih
dulu diberikan kepada pemilik saham preferen sebelum pemilik saham biasa.
d. Nilai dividen yang didapat lebih besar apabila dibandingkan dengan saham
biasa.
- Kekurangan
a. Saham preferen hanya dibutuhkan perusahaan yang sedang sangat
membutuhkannya.
b. Tidak terdapat hak paksa dalam saham preferen untuk setiap dividen yang
dibagikan.
c. Pemegang saham preferen akan dibebankan setiap kewajiban yang diberikan
dan harus dibereskan kepada perusahaan penerbit saham.
d. Fluktuasi harga saham preferen lebih besar bila dibandingkan dengan harga
obligasi.

3. Agio Saham
Agio saham merupakan istilah yang bisa hanya Anda temukan apabila Anda
mendirikan sebuah usaha berbentuk perseroan terbatas yang mengandalkan saham
sebagai modal. Sedangkan saham sendiri merupakan instrumen keuangan yang
merupakan keterangan penyertaan modal atas sebuah perusahaan yang dijalankan.
Saham merupakan instrumen keuangan yang bisa diperjualbelikan ke dalam pasar.
Nah, karena diperjualbelikan tentu saham memiliki nilai selisih antara nilai nominal
dengan nilai jual. Selisih ini lah yang disebut dengan agio saham. Jadi, jika
disimpulkan agio saham adalah kekayaan bersih sebuah perusahaan yang berasal dari
penilaian atau penjualan saham di atas harga pari atau nilai nominal.
Contoh Agio Saham :
Perusahaan ABCD menerbitkan 1 juta lembar saham dengan nilai nominal Rp 3.000
per lembar saham (Rp 3.000 x 1 juta lembar = Rp 3 miliar). Kemudian, investor
menawar saham seharga Rp 1.000, Rp 4.000, Rp 10.000 di atas nilai nominal.
Akhirnya saham ABCD dijual pada harga Rp 7.000 per lembar. Sehingga membuat
perusahaan meraup dana Rp 7 miliar (Rp 7.000 x 1 juta lembar saham). Maka
perhitungan total nilai agio sahamnya:
Total agio saham ABCD = Rp 7 miliar – Rp 3 miliar
 = Rp 4 miliar.

Manfaat Agio Saham :


 Kelebihan uang dari hasil penjualan saham di atas harga pari dapat
memberikan lapisan pertahanan terhadap potensi kerugian, jika laba ditahan
perusahaan mulai menunjukkan deficit
 Tidak perlu menaikkan biaya tetap perusahaan
 Tidak perlu melakukan pembayaran kepada investor, termasuk dividen
 Investor tidak memiliki klaim atas aset perusahaan yang ad
 Perusahaan bebas menggunakan dana yang dihasilkan untuk keperluan bisnis
apapun, seperti melunasi utang, membeli aset, atau tindakan lain yang dapat
menguntungkan perusahaan.

Jenis – Jenis Agio Saham


Ada dua jenis agio saham, yakni agio biasa dan agio treasury.
 Agio Biasa
Agio biasa adalah jenis agio yang merupakan selisih harga jual dengan harga
nominal yang sudah dicontohkan di atas. Misalnya, harga nominal saham per
lembar Rp 5.000, lalu dijual seharga Rp 8.000, maka selisih atau nilai agio
saham sebesar Rp 3.000.
 Agio Treasury
Agio treasury adalah jenis agio di mana perusahaan menarik kembali saham
yang sudah dijual. Sehingga saham jenis ini disebut buyback stock. Bila
kondisi penjualan kembali memiliki harga lebih tinggi dibanding dengan harga
nominalnya, maka nilai tersebut merupakan agio treasury.

Anda mungkin juga menyukai