Anda di halaman 1dari 23

KELOMPOK 3

TEORI PORTOFOLIO DAN


ANALISIS INVESTASI

NURUL HIDAYATI 0430 48719


RETNO ASMORO VENI 0430 48686
SUNYOTO 0430 49165
PENDAHULUAN
MODUL 4 Kegiatan Belajar 1: Penilaian Saham

SAHAM Di dalam penentuan harga saham perlu mendasarkan atas estimasi arus
kas yang akan diterima oleh pemilik saham tersebut. Arus kas tersebut
terdiri dari dividen dan penjualan kembali saham tersebut. Apabila kita
tidak mampu untuk menaksir arus kas tersebut dengan tepat, maka
kemungkinan analisis kita salah, sehingga oleh karena itu kita akan selalu
menanggung risiko. Karena sesungguhnya sangat sulit bagi seorang
investor untuk dapat dengan tepat menaksir arus kas perusahaan tersebut.
Karena adanya kesulitan untuk menggunakan arus kas yang di-present
value-kan dalam menentukan harga saham, maka muncul beberapa
model penyederhanaan, adapun model penyederhanaan tersebut adalah
sebagai berikut:
model diskonto dividen; model pertumbuhan nol;
model pertumbuhan konstan;
model pertumbuhan tidak konstan atau ganda;
model pendekatan PER.
Kegiatan Belajar 2: Pendekatan Penilaian Saham Lainnya

Di dalam penentuan harga saham perlu mendasarkan atas estimasi


arus kas yang akan diterima oleh pemilik saham tersebut. Arus kas
tersebut terdiri dari dividen dan penjualan kembali saham tersebut.
Apabila kita tidak mampu untuk menaksir arus kas tersebut dengan
tepat, maka kemungkinan analisis kita salah, sehingga oleh karena
itu kita akan selalu menanggung risiko. Karena sesungguhnya
sangat sulit bagi seorang investor untuk dapat dengan tepat
menaksir arus kas perusahaan tersebut.
Karena adanya kesulitan untuk menggunakan arus kas yang di-
present value-kan dalam menentukan harga saham, maka muncul
beberapa model penyederhanaan, adapun model penyederhanaan
tersebut adalah sebagai berikut:
model diskonto dividen; model pertumbuhan nol;
model pertumbuhan konstan;
model pertumbuhan tidak konstan atau ganda;
model pendekatan PER; dan
model pendekatan lainnya.
Setelah mempelajari modul ini mahasiswa diharapkan
mampu:

1. Menjelaskan konsep saham


2. Menjelaskan macam-macam saham yaitu saham
preferen dan saham biasa
3. Menjelaskan pengertian nilai nominal
4. Menjelaskan pengertian nilai buku
5. menjelaskan pengertian nilai intrinsik
6. Menghitung metode nilai sekarang aliran kasa masa
datang
7. Menghitung model diskonto dividen
8. Menghitung nilai intrinsik pendekatan relatif
9. Menjelaskan pengertian nilai pasar saham.
Kegiatan Belajar 1 PEMAHAMAN SAHAM
A. MACAM - MACAM SAHAM
Kepemilikan perusahaan ditunjukkan dalam bentuk saham ( stok).
Perusahaan dapat mengeluarkan saham biasa ( common stock) dan saham preferen ( preferen stock). Perusahaan
dapat mengeluarkan satu macam saham saja, atau kedua-duanya. jika hanya satu macam saham saja, biasanya yang
dikeluarkan adalah sah biasa.
1. Saham Preferen
Saham preferen mempunyai sifat gabungan ( hybrid ) antara obligasi dan saham biasa. Saham preferen mempunyai
beberapa hak ,yaitu hak atas dividen tetap dan hak pembayaran terlebih dahulu jika terjadi likuidasi.

Saham preferen mempunyai karakteristik yaitu.


•Preferen terhadap dividen
Dividen di saham preferen biasanya dinyatakan dalam nilai presentase dari nilai nominalnya. Pemegang
saham preferen mempunyai hak untuk menerima dividen terlebih dahulu dibandingkan dengan pemegang saham
biasa.
•Hak dividen kumulatif
Saham preferen juga umumnya memberikan hak dividen kumulatif yaitu memberikan hak kepada
pemegangnya untuk menerima dividen tahun sebelumnya yang belum dibayarkan sebelum pemegang saham biasa
menerima dividennya.
•Preferen pada waktu likuidasi
Jika terjadi likuidasi,saham preferen mempunyai hak terlebih dahulu atas aset perusahaan dibandingkan
dengan hak yang dimilikioleh saham biasa.
2. Saham Biasa

Jika perusahaan hanya mengeluarkan satu kelas saham saja ,saham ini biasanya dalam bentuk saham biasa ( common stock ). Sebagai
pemilik perusahaan ,pemegang saham biasa mempunyai beberapa hak

Hak Pemegang Saham Biasa


Saham biasa mempunyai beberapa hak yaitu
Hak Kontrol
Pemegang saham biasa mempunyai hak untuk memilih dewan direksi. Pemegang saham dapat melakukan hak kontrolnya
dalam bentuk memveto dalam pemilihan direksi di rapat tahunan pemegang saham atau memveto pada tindakan yang
membutuhkan persetujuan pemegang saham.
 Hak Preemptif
Hak preemptif merupakan hak untuk mendpatkan presentase pemilikan yang sama jika perusahaan mengeluarkan tambahan
lembar saham. Hak preemptif memberi prioritas kepada pemegang saham lama untuk membeli tambahan saham baru, sehingga
presentase kepemilikannya tidak berubah.
Hak Menerima Pembagian Keuntungan
Sebagai pemilik perusahaan ,pemegang saham biasa berhak mendapat bagian dari keuntungan perusahaan. Tidak semua laba
dibagikan sebagian laba akan ditanamkan kembali ke dalam perusahaan. laba yang ditahan ini merupakan sumber dana internal
perusahaan.
Pembayaran Dividen
Dividen biasanya dibayar dari hasil laba perusahaan.proporsi yang dibayarka dari laba perusahaan disebut dengan rasio
pembayaran dividen ( dividend payout ratio). Dividend payout ratio sebesar 25% berarti 25% laba perusahaan berjalan dibayar
kan sebagai dividen.
Ada beberapa perusahaan yang tidak membagi dividen. Perusahan
yang tidak membagi dividen dpat disebabkan karena laba
perusahaan yang kecil atau bahkan sedang merugi. Ada juga
perusahaan yang mendapatkan laba cukup besar tetapi tetap tidak
membayar dividen.

Contoh : perusahaan PT HERO SUPERMARKET Tbk.


Yang sudah tidak membayar dividen sejak tahun 1998
walaupun perusahaan selalu mendapatkan
laba.kenyataannya harga saham ini tetap naik dipasar
modal.

Contoh perusahaan yang jarang membayar dividenya terutama pada masa


pertumbuhanya adalah perusahaan Microsoft. Perusahaan ini tidak membayar
dividen mulai tahun 1975 sampai tahun 2003 dan baru membayar dividen
setelah 1 tahun tersebut.
Hal yang penting dalam pembayaran dividen adalah tanggal yang terkait dengan
pembayaran dividen. Ada beberapa tanggal yang perlu diperhatikan sebagai berikut .

 Tanggal deklarasi ( declaration date ) atau tanggal pemgumuman adalah


tanggal perusahaan mengumumkan kepada publik akan membayar
dividen.

 Tanggal kum-dividen ( cum date ) adalah tanggal terakhir bagi investor


pembeli untuk mendapatkan diciden.

 Tanggal ex-dividen (ex-date) adalah tanggal mulai investor pembeli


sudah tidak mendapatkan dividen. Tanggal ex-dividen adalah satu hari
kerja setelah tanggal kum-dividen (cum date).

 Tanggal catatan adalah 3 hari setelah tanggal ex-dividen.

 Tanggal pembayaran (payment date) atau tanggal distribusi adalah


tanggal pembayaran dividen akan dilakukan.
Kegiatan Belajar 2
NILAI-NILAI SAHAM
A. NILAI NOMINAL

Nilai nominal (par value) dari suatu saham merupakan nilai kewajiban
yang ditetapkan untuk tiap-tiap lembar saham.

Kadang kala suta saham tidak mempunyai nilai nominal (no-par value
stock). Untuk saham yang tidak mempunyai nilai nominal, dewan direksi
umumnya menetapkan nilai sendiri (stated value) per lembarnya. Jika
tidak ada nilai yang ditetapkan, maka yang danggap sebagai modal
secara hukum adalah semua penerimaan bersih (proceed) yang diterima
oleh emiten pada waktu mengeluarkas saham bersangkutan

Nilai nominal bervariasi dari satu saham ke saham yang lain. Di


Indonesia, sebagian saham mempunyai nilai nominal yang sama yaitu
sebesar Rp 100.
B. NILAI BUKU

Nilai buku (book value) per lembar


saham menunjukkan aset bersih (net
assets) yang dimiliki oleh pemegang
saham dengan memiliki satu lembar
saham

Karena aset bersih adalah sama


dengan total ekuitas pemegang
saham, maka nilai buku per lembar
saham adalah total ekuitas dibagi
dengan jumlah saham yang beredar
.

Nilai buku per lembar =


Jika perusahaan mempunyai dua macam kelas saham,
yaitu saham preferen dan saham biasa, maka perhitungan
nilai buku per lembar untuk masing-masing kelas saham
ini berbeda sebagai berikut ini..

1. Nilai Baku Saham Preferen

Nilai buku saham preferen dihitung dengan mengalikan nilai tebus (call price) ditambah dengan
dividen yang di arrears dengan lembar saham. Preferen yang beredar. Jika nilai tebus tidak
digunakan, maka nilai nominal yang digunakan Di dalam perhitungan ini, agio saham untuk
saham preferen tidak dimasukkan, karena pemegang saham preferen zidak mempunya hak
untuk agio ini. walaupun berasal dari saham preferen, sehingga nilai agio ini dimasukkan
sebagai tambahan nilai ekuitas saham biasa,

2. Nilal Buku Saham Biasa

Nilai buku saham biasa dihitung dengan mengurangi nilai total ekuitas dengan nilai buku saham
preferen. baku per lembar saham ba dihitung dengan membagi nilai total ekuitas saham biasa dengan
jumlah lembar saham biasa yang beredar
Contoh 4.5:
Total ekuitas suatu perusahaan adalah sebesar Rp7 milyar. Perusahaan ini mempunyai 80.000 lembar saham preferen dengan nilai
nominal Rp10.000 per lemburnya. Dividen untuk saham preferen sebesar 7% yang berada di arrears adalah selama 1 tahun
Jumlah saham biasa yang beredar adalah sebanyak 720.000 lembar. Berapa nilai buku saham preferen dan saham biasa?

Jawab:
Nilai ekuitas dari saham preferen sebagai berikut ini.
Nilai nominal saham preferen (80.000 lembar x Rp10.000,-) = Rp800.000.000
Dividend in arrears (80.000 lembar x 7% x Rp 10.000,-) = 56.000.000

Total nilai ekutas saham preferen = Rp856.000.000

Jadi nilai buku per lembar saham preferen adalah sebesar Rp 856.000.000 dibagi dengan 80.000 lembar Rp10.700.
Nilai buku saham biasa adalah sebesar (Rp7.000.000.000,- Rp856.000.000,- dibagi dengan 720.000 lembar saham
biasa yang beredar) yaitu sebesar Rp8.533,- per lembarnya
C. NILAI INTRINSIK

Nilai intrinsik adalah nilai sebenarnya yang diperkirakan. Nilai intrinsik disebut juga dengan nilai fundamental
(fundamental value).

Nilai intrinsik dapat dihitung dengan beberapa metode.


1. Metode Nilai Sekarang Aliran Kas Masa Datang
Nilai perusahaan dicerminkan oleh nilai prospek di masa depan yang menunjukkan kemampuan
perusahaan untuk menghasilkan arus kas di masa depan. Perusahaan yang mempunyai kemampuan
menghasilkan arus masa depan lebih tinggi maka nilai perusahaannya juga akan dinilai lebih tinggi.
Supaya dapat dinilai sekarang, maka nilai-nilai arus kas masa depan tersebut perlu di nilai sekarangkan
(present value).

.
2. Model Diskonto Dividen

Model diskonto dividen (dividend discount model) merupakan


model alternatif untuk menghitung nilai intrinsik saham selain
model nilai sekarang arus kas masa depan.

Manajer yang mengetahui kondisi perusahaan dapat mengetahui


dengan lebih rinci mengenai nilai arus kas masa depan. Untuk
investor, nilai arus kas masa depan lebih sulit diperoleh
dibandingkan dengan data dividen yang nilainya diumumkan dan
diterima oleh investor.

Oleh karena itu, bagi investor, nilai dividen banyak digunakan untuk
menggantikan nilai arus kas masa depan untuk menghitung nilai
intrinsiknya, sehingga rumus nilai intrinsiknya menjadi:
Ada tiga macam variasi dividen yang dibayarkan oleh perusahaan.
Versi pertama adalah nilai dividen konstan dari waktu ke waktu
Versi kedua adalah nilai dividen yang dibayarkan meningkat konstan
dengan pertumbuhan sebesar g % Versi yang ketiga adalah nilai
dividen tidak beraturan dari waktu ke waktu.

Pembayaran Dividen. Komin Pembayaran dividen konstan berarti


D₁, D₂, dan seterusnya adalah sama
nilai konstan sebesar D, sehingga model diskon dividennya dapat
dirumuskan sebagai berikut ini
Contoh 46 :
Jawab:
PT Asahimas Flat Glass The (AMFG) membayar dividen
konstan sebesar Rp80 per lembar saham di sekitar bulan Juni Nilai intrinsik saham AMFG dengan
setiap tahunnya se tahun 2011 sampai dengan tahun 2017. pembayaran dividen konstan sebesar
Diharapkan di tah berikutnya, AMFG jaga akan meneruskan D=Rp80 per tahunnya dengan nilai
pola pembayaran dividennya Berapa perkiraan nilai intrinsik bunga diskonto k=7% adalah sebesar :
saham AMFG ini jika suku bunga diskon yang berlaku adalah
7%?
Contoh 4.7:

Jika harga pasar saham AMFG pada saat itu adalah sebesar
Rp5,000.
apakah harga pasar ini murah (undervalue atau mahal
(overvalued)

Jawab : A
Harga pasar sebesar Rp5.000 lebih besar dari harga
perkiraan seharusnya yang hanya sebesar Rp1,143.
Dengan demikian, harga pasar saham ini
mahal( overvalued)
B C

D E
B. Pembayaran Dividen Bertambah Konstan

Untuk pembayaran dividen bertumbuh konstan,


dividen awal tahun perlu diberi simbol Dₒ. Jika
dividen bertumbuh sebesar g% per tahunnya,
maka nilai dividen akhir tahun pertama yaitu D₁,
berarti sebesar Dₒ(1+g) Nilai dividen akhir tahun
kedua yaituD₂ berarti sebesar Dₒ(1+g)² Nilai
dividen akhir tahun ketiga yaita D₃, berarti sebesar
Dₒ(1-g)ᶾ dan seterusnya sampai nilai dividen akhir
tahun tak berhingga yaitu D berarti sebesar
Dₒ(1+g)∞ Model diskonto devidennya akan
menjadi sebagai berikut ini
Contoh 4.8:

Pada awal tahun ini perusahaan TUMBUH membayar dividen sebesar Rp100 per tahunnya.
Dari pengalaman masa lalu, perusahaan in meningkatkan dividennya sebesar 4% per
tahunnya. Jika tingkat suku bunga diskonto adalah sebesar 7%, berapa nilai intrinsik saham
ini pada awal tahun?
C. Pembayaran Deviden Tidak Beraturan

Jika pembayaran dividen tidak beraturan dari waktu ke Karena tidak mungkin membayar dividen sampai tahun
waktu maka D₁ D₂. dan seterusnya tidak sama nilainya tak berhingga maka pembayaran dividen dapat hanya
dan berbeda-beda nilainya. Untuk menghitung nilai sampai tahun ke-n saja dan nilai dividen tahun ke n +1
intrinsik saham maka dividen yang berbeda-beda sampai tahun tak berhingga dapat diwakili dengan nila
nilainya ini perlu didiskontokan ke nilai sekarang satu terminal (terminal value) atau nilai residual (residual
persatu dengan tingka diskonto yang berlaku, misalnya K value) sebagai berikut
sebagai berikut ini
Contoh 4.9

Perusahaan ACAK membayar dividen acak per lembar sahamnya selama empat tahun sebagai berikut ini Divides akhir
tahun 1 adalah sebesar Rp75 dividen akhir tahun ke-2 sebesar Rp100, dividen akhir tahun ke-3 sebesar Rp40 dan dividen
akhir tahun ke-4 adalah sebesar Rp125. Diperkirakan nila terminal perusahaan ini pada akhir tahun ke-4 adalah sebesar
Rp5,750 per
[13.02, 24/10/2022] Ome: Perusahaan ACAK membayar dividen acak per lembar sahamnya selana empat tahun sebagai
berikut ini Divides akhir tahun 1 adalah sebesar Rp5 dividen akhir tahun ke-2 sebesar Rp100, dividen akhir tahun ke-3
sebesar Rp80 dan dividen akhir tahun ke-4 adalah sebesar Rp125. Diperkirakan nila terminal perusahaan ini pada akhir
tahun ke-4 adalah sebesar Rp5,750 perlembar sahamnya, jika tingkat saku bunga diskonto adalah sebesar 7% berapa nilai
intrinsik saham ini pada awal tahun?

Jawab

Perusahaan ACAK membayie dreiden


selama empat tahun D₁= Rp.75 D₂=
Rp100, D₃= Rp80, dan D₄.= Rp125
per lembar sahamnya. Nilai terminal,
NT₄ =. Rp5,750 per lembar sahamnya,
Jka tingkat suku bangs diskonto = 7%
nilai intrinsik saham ini pada awal
tahun adalah sebesar
3. Metode Relatif

Alternatif lain menghitung nilai fundamental atau nilai intrinsik saham adalah dengan menggunakan metode relatif.
Metode relatif ini menghitung nilai intrinsik saham dikaitkan secara relatif dengan nilai yang lain, misalnya terhadap
nilai penjualan (sales) atau nilai laba perusahaan (earnings) Salah satu metode yang populer adalah dengan
mengaitkannya relatif terhadap laba Metode ini dikenal dengan nama earnings multiplier. Dengan metode ini, nilai
intrinsik saham dapat dihitung dengan rumus

Contoh 4.10:

PER suatu perusahaan adalah sebesar 15% Laba bersih yang diperoleh perusahaan
diperkirakan akan sebesar Rp300,- per lembarnya per tahun. Berapa nilai intrinsik perusahaan
ini?
Jawab:
Nilai intrinsik perusahaan ini sebagai berikut.
Po * = PER X E₁
=15 X RP. 300 = RP.4.500
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai