Anda di halaman 1dari 5

BAB 5

Penilaian Saham

Pemahaman Awal

Saham (stock/sero/andil) adalah bukti kepemilikan seseorang atau entitas di dalam suatu
entitas bisnis. Jenisnya ada bermacam-macam.Saham adalah bukti kepemilikan perusahaan.
Sebuah perusahaan dapat menjual kepemilikannya dalam pecahan bentuk saham. Saham yang
dijual oleh perusahaan dapat berupa saham biasa (common stock) atau saham preferen
(preferred stock). Pada setiap lembar surat saham telah disebutkan nilai sahamnya.

Berdasarkan hak kepemilikan, saham dapat dibagi menjadi dua jenis (Fakhruddin dan Hadianto),
yaitu saham biasa (common stock) dan saham preferen (preferred stock).

1. Saham biasa (common stock)

Saham biasa adalah saham yang paling banyak dikenal dan sering diperdagangkan di pasar.
Sebagai pemilik perusahaan, pemegang saham biasa memiliki tiga hak, yaitu hak pengendalian,
hak untuk menerima bagi hasil, dan hak mendahului.

a. Hak pengendalian

Pemegang saham memiliki hak untuk mengendalikan calon memimpin perusahaan.

b. Hak untuk menerima bagi hasil

Sebagai pemilik perusahaan, pemegang saham biasa berhak atas bagian keuntungan
perusahaan. Tidak semua keuntungan dibagikan sebab sebagian keuntungan akan
diinvestasikan kembali ke perusahaan.

c.Hak mendahului (preemptive right)

Preemptive right adalah hak untuk mendapatkan persentase kepemilikan yang sama jika
perusahaan mengeluarkan saham tambahan.

2. Saham preferen (preferred stock)

Saham preferen mirip dengan saham biasa yaitu mewakili kepemilikan saham dan dikeluarkan
tanpa tanggal jatuh tempo tertulis dilembar saham serta mendapat dividen.

Beberapa karakteristik saham preferen adalah sebagai berikut.

a. Preferensi dividen

Pemegang saham preferen berhak untuk menerima dividen di muka dibandingkan dengan
pemegang saham biasa.
b. Preferen pada saat likuidasi

Saham preferen memiliki hak lebih awal atas aset perusahaan dibandingkan dengan hak yang
dimiliki oleh saham biasa jika terjadi likuidasi. Besarnya hak atas aset sama dengan nilai
nominal saham preferen termasuk semua dividen yang belum dibayarkan jika bersifat kumulatif.

Metode Perhitungan Penilaian Saham

Metode perhitungan nilai saham adalah sebagai berikut

1. Nilai buku (nilai buku harga)

Setiap hari perusahaan mencatat transaksi yang terjadi dari kegiatan operasionalnya.Dari
laporan tersebut diketahui nilai aset dan utang perusahaan sehingga diketahui nilai ekuitas yang
sisa asetnya mengurangi utang. Nilai tersebut dibagi dengan jumlah saham untuk memperoleh
nilai buku dari saham

Aset = Utang – Ekuitas

Price Book Value = Ekuitas bersih/Jumlah lembar saham

2. Nilai pasar (market value)

Harga saham bergerak naik dan turun (volatilitas) sesuai dengan permintaan dan penawaran
investor yang dipengaruhi oleh banyak faktor seperti faktor internal maupun faktor eksternal.
Faktor-faktor ini membentuk nilai pasar saham. Nilai pasar saham akan dicatat sebagai nilai
investasi bagi investor.

3.Robin Tobin

Rasio Tobin memiliki manfaat bagi perusahaan untuk menilai citra perusahaan di pasar saham.
Manajemen menganggap bahwa selisih tersebut merupakan nilai tambah dari investor bagi
kinerja manajemen.

Rumus:

rasio Tobin = market value/Book value

Hal ini akan mendorong investor untuk melakukan investasi lebih besar. Penjelasannya sebagai
berikut.

a. Bila nilai buku lebih besar daripada nilai pasar,

b. Bila nilai pasar lebih tinggi dari nilai buku,

c. Bila nilai buku sama dengan nilai pasar,


4. Nilai intrinsik (intrinsic value)

Nilai sebenarnya dari saham disebut sebagai nilai intrinsik (nilai teoritis), yaitu nilai saham yang
sebenarnya (seharusnya terjadi). Nilai intrinsik adalah nilai saham yang menentukan harga
wajar suatu saham agar saham tersebut mencerminkan nilai saham yang sebenarnya sehingga
tidak terlalu mahal.Nilai/harga dari sebuah saham merupakan present value dari semua cash
flow yang akan datang yang diharapkan akan diperoleh selama masa yang tidak ditentukan.

a. Model pertumbuhan nol

Model pertumbuhan nol ini digunakan saat dividen yang dibayarkan oleh perusahaan tidak akan
mengalami pertumbuhan.

b. Model pertumbuhan konstan

Model petumbuhan konstan (model Gordon), dipakai untuk menentukan nilai saham yang
pembayaran dividennya mengalami pertumbuhan secara konstan selama waktu tak terbatas.

c. Model pertumbuhan tidak konstan (ganda)

Model ini sesuai untuk menilai saham perusahaan yang mempunyai karakteristik pertumbuhan
yang ‘fantastis’ pada tahun-tahun awal sehingga dapat membayar dividen dengan tingkat
pertumbuhan yang tinggi kepada pemegang saham.

5. Pendekatan Price Earning Ratio

Pendekatan ini disebut juga dengan pendekatan multiplier, karena investor menghitung berapa
kali (multiplier) nilai earning yang tercermin dalam harga suatu saham.

Rumus:

Po = Price Earning Ratio (P/E) x Expected EPS

P/E = Market Price/Earning per Share

EPS = Earning Available for Common Stock/Number of Common Stock outstanding

PER = Harga per lembar saham

EPS = Earning per lembar saham

6. Rasio harga/aliran kas

Pendekatan terakhir penilaian saham adalah pendekatan rasio harga. Pendekatan ini
mendasarkan diri pada aliran kas perusahaan, bukan pendapatan usaha perusahaan. Dalam
penilaian saham perusahaan, investor bisa menggunakan informasi rasio harga saham/aliran
kas ini sebagai pelengkap informasi PER,
Rumus:

Vc = ∑ FCFn ./(1 + ka)n

Vs = Vc - Vd - Vp

Vs = nilai saham

Vc = nilai perusahaan

Vd = nilai utang

Vp = nilai saham preferen

Economic Value Added(EVA)

EVA (nilai ekonomi) menunjukkan jumlah maksimum yang bersedia dibayar konsumen untuk
item dalam ekonomi pasar bebas atau jumlah waktu yang bersedia dikorbankan seseorang
untuk mendapatkan sesuatu dalam ekonomi sosialis yang dijatah pemerintah.EVA adalah
ukuran kinerja keuangan perusahaan berdasarkan kekayaan residual yang dihitung dengan
biaya modal operasi dikurangi dari laba operasi, disesuaikan dengan tarif pajak secara tunai.
EVA juga bisa disebut keuntungan ekonomi, dan mencoba untuk menangkap manfaat ekonomi
sebenarnya dari sebuah perusahaan. EVA digunakan untuk mengukur keberhasilan manajemen
dalam meningkatkan nilai tambah (value added) bagi perusahaan sebagaimana ditanggapi oleh
investor.

Rumus yang digunakan sebagai berikut.

EVA = Laba Operasi Bersih Setelah Pajak (NOPAT) – Investasi Modal * tertimbang rata-rata
biaya modal (WACC)

EVA dipakai untuk mengukur biaya untuk investasi modal ke dalam proyek tertentu, dan
kemudian menilai apakah perusahaan menghasilkan cukup uang untuk dianggap sebagai
investasi yang baik. Perhitungan EVA menunjukkan bagaimana dan dimana perusahaan
menciptakan kekayaan melalui masuknya dana ke dalam neraca. Namun, perhitungan EVA
sangat bergantung pada jumlah modal yang diinvestasikan, dan paling baik digunakan untuk
perhitungan aset stabil – atau perusahaan yang stabil atau matang. Perusahaan dengan aset
tidak berwujud, seperti bisnis teknologi, mungkin bukan objek yang baik untuk melakukan
evaluasi EVA.

MVA adalah perhitungan yang menunjukkan selisih antara nilai pasar perusahaan dengan modal
yang disumbangkan oleh investor, baik pemegang obligasi maupun pemegang saham.
Perhitungan ini berasal dari jumlah semua klaim kapital yang dimiliki terhadap perusahaan
ditambah dengan nilai pasar dari utang dan ekuitas.

Rumus yang digunakan sebagai berikut.

MVA = Company’s Market Value – Invested Capital

MVA juga dapat diartikan sebagai jumlah kekayaan yang telah diciptakan manajemen bagi
investor atas investasi mereka diperusahaan. Perusahaan yang mampu mempertahankan atau
memperbaiki MVA dari waktu ke waktu biasanya menarik lebih banyak investasi, yang akan
terus meningkatkan MVA.

Anda mungkin juga menyukai