OLEH KELOMPOK 4
KELAS: MAKSI 24A
1
keuntungan tidak dibagikan, maka nilai ini juga akan menambah ekuitas pemilik
saham di neraca.
5) Nilai buku per lembar saham menunjukkan aktiva bersih yang dimiliki oleh
pemegang saham dengan memiliki satu lembar saham. Maka nilai buku per
lembar saham dapat dilihat dengan total ekuitas dibagi dengan jumlah saham
yang beredar. Jika perusahaan mempunyai dua macam kelas saham, yaitu
saham preferen dan saham biasa, maka perhitungan nilai buku per lembar
untuk masing-masing kelas saham ini lebih rumit dibandingkan jika hanya
mempunyai saham biasa saja. Perhitungan nilai buku per lembar saham untuk
dua macam kelas saham adalah sebagai berikut.
Hitung nilai ekuitas saham preferen
Nilai ekuitas dihitung dengan mengalikan nilai tebus (call price)
ditambah dengan dividen yang di arrears dengan lembar saham
preferen yang beredar. Jika nilai tebus tidak digunakan, maka nilai
nominal yang digunakan. Di dalam perhitungan ini, agio saham untuk
saham preferen tidak dimasukkan, karena pemegang saham preferen
tidak mempunyai hak untuk agio ini walaupun berasal dari saham
preferen, sehingga nilai agio ini dimasukkan sebagai tambahan nilai
ekuitas saham biasa.
Hitung nilai ekuitas saham biasa
Nilai ekuitas saham biasa dihitung dengan mengurangi nilai total ekuitas
dengan nilai ekuitas saham preferen.
Nilai buku saham biasa dihitung dengan membagi nilai ekuitas saham
biasa dengan jumlah saham biasa yang beredar.
2. Nilai Pasar
Nilai pasar (market value) berbeda dengan nilai buku. Jika nilai buku
merupakan nilai yang dicatat pada saat saham dijual oleh perusahaan, maka nilai
pasar adalah harga saham yang terjadi di pasar bursa pada saat tertentu yang
ditentukan oleh pelaku pasar. Nilai pasar ini ditentukan oleh permintaan dan
penawaran saham bersangkutan di pasar bursa.
3. Nilai Intrinsik
Beberapa pertanyaan mendasar sering diutarakan seperti apakah harga saham
di pasar mencerminkan nilai sebenarnya dari perusahaan. Jika tidak, berapa nilai
2
sebenarnya dari saham yang diperdagangkan tersebut. Nilai seharusnya ini disebut
dengan nilai fundamental (fundamental value) atau nilai intrinsik (intrinsic value).
Dua macam analisis yang banyak digunakan untuk menentukan nilai
sebenarnya dari saham adalah analisis sekuritas fundamental (fundamental security
analysis) atau analisis perusahaan (company analysis) dan analisis teknis (technical
analysis). Analisis fundamental menggunakan data fundamental, yaitu data yang
berasal dari keuangan perusahaan (misalnya laba, dividen yang dibayar, penjualan,
dan lain sebagainya), sedangkan analisis teknis menggunakan data pasar dari saham
(misalnya harga dan volume transaksi saham) untuk menentukan nilai dari saham.
Analisis teknis banyak digunakan oleh praktisi dalam menentukan harga saham
dan analisis fundamental banyak digunakan oleh akademisi. Telah diketahui bahwa
analisis fundamental mencoba menghitung nilai intrinsik dari suatu saham dengan
menggunakan data keuangan perusahaan (sehingga disebut juga dengan analisis
perusahaan). Untuk analisis fundamental, ada dua pendekatan untuk menghitung nilai
intrinsik saham, yaitu dengan pendekatan nilai sekarang (present value approach) dan
pendekatan PER (P/E ratio approach).
3
Beberapa kasus dapat ditemui di dalam besarnya nilai dividen yang dibayarkan.
Beberapa perusahaan membayar dividen dengan besarnya yang tidak beratur dan
beberapa perusahaan yang lain membayar dividen yang nilainya konstan sama dari
waktu ke waktu dan beberapa perusahaan lainnya bahkan membayar dividen yang
selalu naik dengan tingkat pertumbuhan yang konstan.
4
biasanya mementingkan capital gain dibandingkan dividen. Keuntungan modal atau
capital gain adalah keuntungan penjualan saham akibat selisih dari harga jual saham
dengan harga belinya. Untuk investor seperti ini harga jual akhir yang diterima perlu
dipertimbangkan sebagai arus kas yang harus masuk ke dalam rumus model dividen
diskonto sebelumnya.
5
REFERENSI