Anda di halaman 1dari 44

Saham dan Valuasinya

SAHAM
Pengertian Saham
 Saham adalah surat berharga yang menunjukkan bagian
kepemilikan atas suatu perusahaan.

 Jika kita membeli saham suatu perusahaan berarti lita


membeli sebagian kepemilikan atas perusahaan tersebut.
 Dan kita berhak atas keuntungan perusahaan dalam bentuk

dividen, jika perusahaan membukukan keuntungan.


Contoh Sertifikat Saham
Jenis-Jenis Saham
 BerdasarkanKepemilikannya, ada dua jenis saham:
 Saham Biasa (Common Stock)
 Saham Preferen (Preferred Stock)

 Berdasarkancara peralihannya ada dua jenis, yaitu:


 Saham Atas Unjuk (Bearer Stocks)
 Saham Atas Nama (Registered Stocks)
Saham Biasa (Common Stock / Saham Umum)
 Saham biasa (common stock) adalah surat berharga dalam bentuk
piagam atau sertifikat yang memberikan pemegangnya bukti atas
hak-hak dan kewajiban menyangkut andil kepemilikan dalam suatu
perusahaan.
 Saham biasa mempunyai sifat kebalikan dari Saham Preferen
(Prefered Stock) dalam hal pengambilan suara, pembagian deviden
dan hak-hak yang lain.
 Pemegang saham biasa dapat mempengaruhi kebijakan korporasi
melalui proses pengambilan suara (voting) dalam pembuatan tujuan
dan kebijakan, stock split dan memilih dewan direksi perusahaan.
 Pemegang saham biasa mempunyai keuntungan dalam bentuk
Deviden dan Capital Gain

7
Saham Biasa / Saham Umum
 Sebagian besar saham yang beredar di bursa adalah saham
umum.
 Pemilik saham ini akan menerima dividen jika perusahaan

memperoleh laba dan pada Rapat Umum Pemegang Saham


(RUPS) setuju mengenai adanya pembagian dividen tersebut.
 Jika suatu saat perusahaan dilikuidasi atau bangkrut, para

pemegang saham biasa ini akan menerima hak atas sisa aset
perusahaan paling akhir setelah semua kewajiban atau hutang
pada pihak lain sudah dilunasi.
Saham Preferen (Preferred Stock)
 Saham preferen (Preferred stock) adalah bagian saham yang
memiliki tambahan hak melebihi saham biasa
 Jenis saham ini memberikan dividen kepada pemegang
sahamnya secara pasti.
 Jika suatu saat perusahaan dilikuidasi atau bangkrut, para

pemegang saham preferen ini ini akan menerima hak atas sisa
aset perusahaan sebelum pemegang saham biasa. Umumnya
besarnya dividen yang dibagikan kepada pemegang saham
peferen ini sudah ditetapkan.
Saham Preferen (Preferred Stock)
 Ada beberapa jenis saham preferen, antara lain:
1. Saham preferen partisipasi
 saham preferen yang membagikan dividen kepada
pemegangnnya; pemilik saham ini setelah menerima deviden
tetap mempunyai hak untuk membagi keuntungan yang
dinyatakan sebagai dividen kepada pemegang saham biasa
(participating preference shares ).

2. Saham preferen nonkumulatif


 saham preferen yang tidak mempunyai hak untuk mendapatkan
dividen yang belum dibayarkan pada tahun-tahun yang lalu
secara kumulatif (noncummulative preferred stock).

10
Saham Atas Unjuk (Bearer Stocks)
 Pada saham ini tidak tertulis nama pemiliknya, supaya lebih
mudah dipindahtangankan dari satu investor ke investor
lain.
 Siapa yang memegang saham tersebut secara hukum, maka

dialah yang diakui sebagai pemiliknya dan berhak untuk


ikut hadir dalam RUPS.
Saham Atas Nama (Registered Stocks)
 Saham jenis ini ditulis dengan jelas siapa nama pemiliknya,
cara peralihannya harus dilalui melalui prosedur yang telah
ditentukan. 
DIVIDEN
Deviden
 Dividen adalah pembagian laba kepada para pemegang saham
berdasarkan banyaknya lembar saham yang dimiliki masing-masing
pemegang saham

 Pembagian ini akan mengurangi laba ditahan dan kas yang tersedia
di perusahaan yang menerbitkan saham.

 Tapi distribusi keuntungan kepada para pemilik memang adalah


tujuan utama suatu bisnis

14
Macam-Macam Dividen
 Dividen tunai
 metode paling umum untuk pembagian keuntungan. Dibayarkan dalam
bentuk tunai dan dikenai pajak pada tahun pengeluarannya.
 Dividen saham
 cukup umum dilakukan dan dibayarkan dalam bentuk saham tambahan,
biasanya dihitung berdasarkan proporsi terhadap jumlah saham yang
dimiliki. Contohnya, setiap 100 saham yang dimiliki, dibagikan 5 saham
tambahan. Metode ini mirip dengan stock split karena dilakukan dengan
cara menambah jumlah saham sambil mengurangi nilai tiap saham
sehingga tidak mengubah kapitalisasi pasar.
 Dividen properti
 dibayarkan dalam bentuk aset. Pembagian dividen dengan cara ini
jarang dilakukan.
 Dividen interim
 dibagikan sebelum tahun buku Perseroan berakhir.
VALUASI (PENILAIAN) SAHAM

16
Tujuan Penilaian Saham
 Saham merupakan aset finansial yang dapat dijadikan
investasi
 Penerbitan Saham juga merupakan sumber dana
 Penilaian saham dilakukan utk menentukan apakah saham yg
akan dibeli atau dijual akan memberikan tingkat return yang
sesuai dengan return yang diharapkan.
 Nilai saham dibedakan menjadi:
1. nilai buku
2. nilai pasar
3. nilai instrinsik

17
NILAI BUKU, INTRINSIK, PASAR
 Dalam penilaian saham dikenal adanya tiga jenis nilai,
yaitu:
 Nilai Buku adalah nilai saham berdasarkan nilai dalam
pembukuan perusahaan (emiten).
 Nilai Intrinsik (nilai teoritis) adalah nilai saham yang
sebenarnya (seharusnya terjadi).
 Nilai Pasar adalah nilai saham di pasar, ditunjukkan oleh
harga pasar yang berlaku untuk saham.
Nilai Buku (Book Value)
 Nilai buku per lembar saham adalah nilai aktiva bersih (net
assets) yang dimiliki pemilik dengan memiliki satu lembar
saham
 Dilihat dari laporan keuangan perusahaan yang bersangkutan.
Total Ekuitas
Nilai buku 
Jumlah saham biasa yang beredar

19
Nilai Pasar (Market Value)
 Harga saham di bursa saham pada saat tertentu.

 Ditentukan oleh permintaan dan penawaran saham yang


bersangkutan di pasar bursa

20
Nilai Instrinsik
(Intrinsic Value/Fundamental Value)
 Nilai sebenarnya / seharusnya dari suatu saham
 Calon investor menghitung nilai instrinsik saham untuk
memutuskan strategi investasinya
 Jika nilai pasar > nilai intrinsik, berati saham tersebut overvalued, dan
investor sebaiknya menjual saham tersebut.
 Jika nilai pasar < nilai intrinsik, berati saham tersebut undervalued,
dan investor sebaiknya membeli saham tersebut.
 Jika nilai pasar = nilai intrinsik, berarti saham tersebut fair-priced,
dan investor bisa menahan saham tersebut.

21
PENENTUAN NILAI INTRINSIK SAHAM

 Tidak seperti nilai pasar (yang bisa dilihat dari harga


saham di pasar), nilai intrinsik suatu saham hanya bisa
diperkirakan dengan pendekatan tertentu.
 Ada dua pendekatan yang digunakan, yaitu:
 Pendekatan Analisis Teknikal
 Pendekatan Analisis Fundamental
Menentukan Nilai Intrinsik
 Analisis Fundamental
 menghitung nilai instrinsik menggunakan data keuangan
perusahaan

 Analisis Teknikal
 menghitung nilai instrinsik dari data perdagangan saham (harga
dan volumen penjualan) yang telah lalu.

23
Analisis Fundamental
 Pendekatan berbasis analisis fundamental yang bisa dilakukan
adalah dengan:
1. Pendekatan nilai sekarang (present value)
2. Pendekatan Price Earning Rasio (PER)
3. Pendekatan lainnya.
PENDEKATAN NILAI SEKARANG
 Dalam pendekatan ini, perhitungan nilai saham dilakukan dengan
menghitung nilai sekarang (present value) semua aliran kas saham
yang diharapkan di masa datang dengan tingkat diskonto sebesar
tingkat return yang disyaratkan investor.
 Aliran kas yang bisa dipakai dalam penilaian saham dengan
pendekatan nilai sekarang adalah earning perusahaan, atau
berupa earning yang dibagikan dalam bentuk dividen.
Pendekatan Nilai Sekarang
 Dividend Discounted Model (DDM) atau Model Diskonto
Dividen (MDD) merupakan model perhitungan harga saham
yang dilakukan dengan cara menilai tunai semua cash flow
yang akan diterima di masa mendatang.
 Cash flow di sini adalah dividen tunai yang akan diterima
setiap tahun dan harga saham terakhir pada saat akan dijual
(terminal value).
MODEL DISKONTO DIVIDEN (MDD)
 MDD merupakan model untuk mengestimasi harga saham dengan
mendiskontokan semua aliran dividen yang akan diterima di masa
datang.
 Secara matematis, model ini bisa ditulis sebagai berikut:
D1 D2 D3 D
P̂0   2
 3
 ........
(1  r) (1  r) (1  r) (1  r) 

Dt
P̂0  
t 1 (1  r) t
MODEL DISKONTO DIVIDEN (MDD)
 Ada tiga skenario pertumbuhan dividen (JIKA SAHAM DI
PEGANG SELAMANYA) yang biasanya dipakai sebagai model
penilaian saham berbasis MDD:
1. Model pertumbuhan nol (zero growth model)
2. Model pertumbuhan konstan (constant growth model)
3. Model pertumbuhan tidak konstan / ganda (supernormal
growth model)
MODEL PERTUMBUHAN NOL

 Model ini berasumsi bahwa dividen yang dibayarkan perusahaan


tidak akan mengalami pertumbuhan (tetap dari waktu ke waktu).
 Rumus untuk menilai saham dengan model ini adalah sebagai
berikut:

dimana: = harga saham


D0 = Dividen P̂0
P̂0  D0
= tingkat pengembalian = return
r r
Ilustrasi MODEL PERTUMBUHAN NOL
 Misalkan saham PT. Rahayu menawarkan dividen tetap sebesar
Rp 900,-. Tingkat return yang disyaratkan investor adalah 20%.
 Berdasarkan data tersebut, maka nilai intrinsik saham PT.
Rahayu tersebut adalah:

900
P̂0   Rp 4.500
0,20
MODEL PERTUMBUHAN KONSTAN
 Model petumbuhan konstan (model Gordon), dipakai untuk
menentukan nilai saham yang pembayaran dividennya mengalami
pertumbuhan secara konstan selama waktu tak terbatas.
 Persamaan model pertumbuhan konstan ini bisa dituliskan
sebagai berikut:

D 0 (1  g) D 0 (1  g) 2 D 0 (1  g) 3 D 0 (1  g) 
P̂0   2
 3
 ....... 
(1  r) (1  r) (1  r) (1  r) 
g = growth rate = tingkat pertumbuhan
D 0 (1  g ) D1
P̂0  
r-g r-g
Ilustrasi MODEL PERTUMBUHAN KONSTAN
 Misalkan PT. Rebecca membayarkan dividen Rp. 1.000,- per tahun.
Pertumbuhan dividen direncanakan sebesar 5% per tahun. Tingkat
return yang disyaratkan investor sebesar 15%. Dan harga pasar
saham PT. Rebecca saat ini adalah Rp. 10.000.
 Berdasarkan data tersebut, maka nilai intrinsik:

1000 (1  0,05) 1050


P̂0    Rp. 10.500
0,15 - 0,05 0,10

 Ternyata nilai pasar (Rp 10.000) < nilai intrinsik (Rp 10.500)
Misalkan: Seorang Investor berencana melakukan investasi saham
selama 1 tahun, maka rumus Present Value – nya adalah:

• Apabila rencana investasi saham adalah selama 2 tahun, maka


rumus Present Value – nya adalah:
Contoh:
 Dividen tunai setiap tahun adalah Rp 500 dan harga saham sekarang

adalah Rp 10.000. Pada tahun kedua diperkirakan harga saham di


pasar akan menjadi Rp 12.000, sementara return yang diharapkan
adalah 8%. Berapa nilai saham sekarang? Apakah investor jadi
membeli?

 Karena nilai saham lebih tinggi (Rp 11.180) daripada harga saham (Rp
10.000), maka saham tersebut layak beli.
MODEL PERTUMBUHAN TIDAK KONSTAN / GANDA

 Model ini sesuai untuk menilai saham perusahaan yang mempunyai


karakteristik pertumbuhan yang ‘fantastis’ di tahun-tahun awal,
sehingga bisa membayarkan dividen dengan tingkat pertumbuhan
yang ‘tinggi’.
 Setelah pertumbuhan dividen fantastis tersebut, perusahaan hanya
membayarkan dividen pada tingkat yang ‘lebih rendah’, tapi konstan
hingga waktu tak terbatas.
MODEL PERTUMBUHAN TIDAK KONSTAN / GANDA

 Tahap-tahap Perhitungan:
1. Membagi aliran dividen menjadi dua bagian
a. bagian awal yang meliputi aliran dividen yang ‘fantastis’, dan
b. aliran dividen dengan pertumbuhan yang konstan.
2. Menghitung nilai sekarang dari aliran dividen yang fantastis (bagian awal).
3. Menghitung nilai sekarang dari semua aliran dividen selama periode
pertumbuhan konstan (bagian b).
4. Menjumlahkan hasil perhitungan nilai sekarang dari kedua bagian
perhitungan aliran dividen tersebut
Ilustrasi MODEL PERTUMBUHAN TIDAK KONSTAN / GANDA

 Misalkan PT. Kreator adalah perusahaan yang bergerak di bidang teknologi


informasi. Dengan temuan produk inovatifnya, pada 3 tahun pertama, PT. Kreator
mengalami pertumbuhan earning yang sangat fantastis, sehingga bisa
membayarkan dividen dengan tingkat pertumbuhan 20% selama 3 tahun.
 Setelah tahun ke-3 dan seterusnya perusahaan memutuskan untuk membayar
dividen dengan tingkat pertumbuhan 10% per tahun selamanya.
 Dividen tahun awal (D0) sebesar Rp1.000, dan tingkat return yang disyaratkan
investor diketahui 15%.
MODEL PERTUMBUHAN TIDAK KONSTAN/GANDA: CONTOH

0 g=20% 1 g=20% 2 g=20% 3 g=10% 4 g=10% n

A B
D0= Rp. 1.000 D1= Rp. 1.200 D2= Rp. 1.440 D3= Rp. 1.728 D4= Rp. 1.900,8
 
Rp. 1.043,48 k D4 1.900,8
P̂3  
1.088,85 k k - gc 0,15 - 0,10
1.136,19 k = Rp. 38.016
24.996,14 k
 
Rp. 28.264,66
PENDEKATAN PER

 Pendekatan ini merupakan pendekatan yang lebih populer


dipakai di kalangan analis saham dan para praktisi.
 Dalam pendekatan PER (pendekatan multiplier), investor akan
menghitung berapa kali (multiplier) nilai earning yang tercermin
dalam harga suatu saham.
 PER juga mencerminkan berapa rupiahkah yang harus
dibayarkan investor saham untuk memperoleh satu rupiah
earning perusahaan.
PENDEKATAN PER

 Rumus yang dipakai dalam pendekatan ini:


Harga saham
PER 
Earning per lembar saham
atau;

D1 / E1
P̂0 /E1 
r-g
PENDEKATAN PER: CONTOH

 Misalnya harga saham GGRM saat ini adalah Rp. 10.000 per
lembar, dan tahun ini perusahaan memperoleh earning sebesar
900 juta rupiah. Jumlah saham beredar saat ini adalah 900 ribu
lembar saham.
 Dari data tersebut, maka PER perusahaan bisa dihitung dengan
dua tahap perhitungan seperti berikut:
Ilustrasi PENDEKATAN PER

1. Menghitung earning per lembar saham


earning perusahaan
Earning per lembar 
jumlah saham beredar
Rp. 900.000.000

900.000 lembar
= Rp. 1.000 per lembar

2. Menghitung PER
Rp. 10.000
PER   10 kali.
Rp. 1.000
PENDEKATAN LAINNYA

 Ada 3 pendekatan lain untuk menilai saham, yaitu:

1. Harga pasar saham/nilai buku saham


2. Harga pasar saham/aliran kas
3. Economic Value Added (EVA)
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai