Anda di halaman 1dari 38

Kuliah ke 5

Saham dan Valuasinya

OLEH :

DR. HERI ISPRIYAHADI SE MBA


Pengertian saham
 Saham: surat berharga yang diterbitkan emiten yang menyatakan
bahwa pemilik saham mempunyai hak kepemilikan atas aset-aset
perusahaan.

 Saham juga sebagai tanda penyertaan modal seseorang atau pihak


(badan usaha) dalam suatu perusahaan. Pihak penyerta modal
memiliki klaim atas pendapatan perusahaan, klaim atas aset
perusahaan dan berhak hadir dalam RUPS.

 Imbalan yang bisa diterima investor saham:


1. Hak kepemilikan (control of the firm)
2. Dividen
3. Capital gain
Hak-hak Istimewa Investor Saham
Hak (istimewa) yang dimiliki investor saham:

1. Hak kepemilikan (control of the firm)


Hak ini tercemin dalam voting right yang dimiliki investor.
Makin besar kepemilikan, makin besar hak pemegang
saham untuk mengontrol perusahaan.

2. Preemptive right
Hak investor saham untuk didahulukan dalam pembelian
‘saham baru’ yang diterbitkan oleh perusahaan.
Tujuannya: (1) untuk melindungi hak kontrol investor, (2)
mengindaridillution of value
Jenis Saham
 Saham Biasa (Common Stocks)
Saham yang menempatkan pemiliknya paling junior terhadap
pembagian dividen, dan hak atas harta kekayaan perusahaan
apabila perusahaan tersebut dilikuidasi.
 Saham Preferen
Saham yang memiliki gabungan antara obligasi dan saham
biasa, karena bisa menghasilkan pendapatan tetap, tetapi
bisa mendatangkan hasil seperti dikehendaki investor.
Saham Preferen
 Saham preferen adalah saham yang pemiliknya akan memiliki hak
lebih dibanding hak pemilik saham biasa. Pemegang saham preferen
akan mendapat dividen lebih dulu dan juga memiliki hak suara lebih
dibanding pemegang saham biasa seperti hak suara dalam pemilihan
direksi sehingga jajaran manajemen akan berusahan sekuat tenaga
untuk membayar ketepatan pembayaran dividen preferen agar tidak
lengser.

 Saham Preferen merupakan bagian saham yang memiliki tambahan


hak melebihi saham biasa. Seperti saham biasa, Saham Preferen juga
merupakan bagian dari modal sendiri. Saham preferen memberikan
pendapatan yang konsstan dan lebih besar dibanding dengan saham
biasa ataupun utang jangka panjang, hal ini wajar karena resiko bagi
saham preferen lebih besar
Karakteristik Saham Biasa
 Dividen dibayarkan sepanjang perusahaan memperoleh
laba.
 Memiliki hak suara dalam RUPS. Pemegang saham biasa
dapat mempengaruhi kebijakan korporasi melalui proses
pengambilan suara (voting) dalam pembuatan tujuan dan
kebijakan, stock split dan memilih dewan direksi
perusahaan.
 Memiliki hak terakhir dalam hal perusahaan dilikuidasi
 Memiliki tanggungjawab terbatas sebesar saham yang
dimiliki
 Hak untuk mengalihkan kepemilikan sahamnya
Saham Preferen
 Saham preferen adalah saham yang pemiliknya akan memiliki hak lebih
dibanding hak pemilik saham biasa. Pemegang saham preferen akan
mendapat dividen lebih dulu dan juga memiliki hak suara lebih dibanding
pemegang saham biasa seperti hak suara dalam pemilihan direksi sehingga
jajaran manajemen akan berusahan sekuat tenaga untuk membayar
ketepatan pembayaran dividen preferen agar tidak lengser.

 Saham Preferen merupakan bagian saham yang memiliki tambahan hak


melebihi saham biasa. Seperti saham biasa, Saham Preferen juga
merupakan bagian dari modal sendiri. Saham preferen memberikan
pendapatan yang konsstan dan lebih besar dibanding dengan saham biasa
ataupun utang jangka panjang, hal ini wajar karena resiko bagi saham
preferen lebih besar
Karakteristik Saham Preferen
 Memiliki hak lebih dahulu memperoleh dividen dan pembayaran
deviden dalam jumlah tetap yang lebih tinggi daripada deviden
saham biasa
 Memiliki hak pembayaran maksimum sebesar nominal sahamnya
setelah pembayaran kepada kreditor dalam hal likuidasi
 Memiliki hak utama di atas pemegang saham biasa dalam hal
likuidasi
Tujuan Penilaian Saham
 Saham merupakan aset finansial yang dapat dijadikan
investasi.
 Penilaian saham dilakukan untuk menentukan apakah
saham yang akan dibeli atau dijual akan memberikan tingkat
return yang sesuai dengan return yang diharapkan.
 Nilai saham dibedakan menjadi: nilai buku, nilai pasar dan
nilai intrinsik
Nilai Buku (Book Value)
 Nilai buku per lembar saham adalah nilai aset bersih
(net assets) yang dimiliki pemilik dengan memiliki
satu lembar saham.
 Dilihat dari laporan keuangan perusahaan yang
bersangkutan.

Total Ekuitas
Nilai buku 
Jumlah saham biasa yg beredar
Nilai Pasar (Market Value)

 Harga saham di bursa saham pada saat tertentu.


 Ditentukan oleh permintaan dan penawaran saham yang
bersangkutan di pasar bursa
Nilai Intrinsik Saham
 Nilai sebenarnya/seharusnya dari suatu saham.
 Calon investor menghitung nilai intrinsik saham untuk
memutuskan strategi investasinya.
 Jika nilai pasar > nilai intrinsik
 overvalued  jual
 Jika nilai pasar < nilai intrinsik
 undervalued  beli
Penentuan Nilai Intrinsik Saham
 Tidak seperti nilai pasar (yang bisa dilihat dari harga saham
di pasar), nilai intrinsik suatu saham hanya bisa diperkirakan
dengan pendekatan tertentu.

 Pendekatan berbasis analisis fundamental yang bisa


dilakukan adalah dengan:
1. Pendekatan nilai sekarang (present value)
2. Pendekatan Price Earning Ratio
3. Pendekatan lainnya
Pendekatan Nilai Sekarang
 Dalam pendekatan ini, perhitungan nilai saham dilakukan
dengan menghitung nilai sekarang (present value) semua
aliran kas saham yang diharapkan di masa datang dengan
tingkat diskonto sebesar tingkat return yang disyaratkan
investor.

 Aliran kas yang bisa dipakai dalam penilaian saham dengan


pendekatan nilai sekarang adalah earning perusahaan, atau
berupa earning yang dibagikan dalam bentuk dividen.
Model Diskonto Dividen (MDD)

MDD merupakan model untuk mengestimasi harga saham


dengan mendiskontokan semua aliran dividen yang akan
diterima di masa datang.
Penilaian Saham Preferen
Saham yg memberikan sejumlah dividen yang tetap
jumlahnya dalam waktu yang tak terbatas
Karena saham preferen tidak mempunyai tanggal jatuh
tempo, maka penilaian saham preferen merupakan suatu
perpetuitas.

PV = D
k

PV = Nilai saham preferen


D = dividen tahunan per lembar saham preferen
k = tingkat return/pengembalian yang disyaratkan pada
saham preferen
Penilaian Saham Preferen
Contoh:
Microsoft mempunyai saham preferen dengan tingkat deviden
yang dibayarkan sebesar Rp 1.500,00 tiap tahun. Tingkat
pengembalian yang diinginkan investor adalah 14%. Berapa
nilai saham preferen tersebut?

Jawab:
PV = D = 1.500 = Rp 10.714,29
K 0,14
Penilaian Saham Biasa
Perhitungan nilai saham biasa dengan deviden sebagai
dasarnya dilakukan dengan asumsi bahwa para investor
bersedia membayar suatu saham di masa mendatang dengan
harga jual dan deviden di masa yang akan datang.
Penilaian Saham Biasa
Dividend Discount Model
Perhitungan harga saham sekarang yang menyatakan bahwa
nilai saham sama dengan present value dari semua dividen
yang diharapkan di terima di masa yang akan datang.

D1 D2 Dn  Pn
PV    ... 
(1  k ) (1  k )
1 2
(1  k ) n
Penilaian Saham Biasa
Contoh:
Diramalkan bahwa PT. ABC akan membayar dividen sebesar Rp
300, Rp 324, dan Rp 350 untuk 3 tahun yang akan datang. Pada
akhir tahun ke tiga, PT. ABC menjual saham dengan harga Rp 9.448.
Berapakah harga saham tersebut apabila diketahui return yang
diharapkan adalah 12%?

Jawab:
300 324 350  9.448
PV   
(1  0.12) (1  0.12)
1 2
(1  0.12) 3

PV  Rp7.500

Jadi, harga saham tersebut adalah Rp 7.500,00


Penilaian Saham Biasa

Ada tiga model pertumbuhan dividen (asumsi bahwa jika saham


dimiliki selamanya) yang biasanya dipakai sebagai model penilaian
saham berbasis MDD:

1. Model pertumbuhan nol (zero growth model)


2. Model pertumbuhan konstan (constant growth model)
3. Model pertumbuhan tidak konstan (non constant growth
model)
Penilaian Saham Biasa

Model pertumbuhan nol (zero growth model)


Model ini berasumsi bahwa deviden yang dibayarkan
perusahaan tidak akan mengalami pertumbuhan (tetap dari
waktu ke waktu); deviden akan dipertahankan pada tingkatnya
yang sekarang untuk seterusnya.

D
PV 
k
Penilain Saham Biasa
Model pertumbuhan nol (zero growth model)

Contoh:
Sebuah saham diperkirakan membayarkan dividen tiap tahun
sebesar Rp 500,00, tingkat pengembalian yang disyaratkan
adalah 20%. Hitung nilai intrinsik saham tersebut!

Jawab:
D Rp 500
PV    Rp 2.500
k 0,2
Penilaian Saham Biasa
Pertumbuhan Dividen Secara Konstan (Constant Growth
Model)  disebut juga Gordon Model (sesuai dengan nama
penemunya Myron J. Gordon)
 Dividen tumbuh sesuai dengan tingkat pertumbuhan
perusahaan
Model ini mengasumsikan bahwa dividen tumbuh pada suatu
tingkat tertentu yang konstan selama waktu tak terbatas.
Model ini cocok untuk perusahaan mature (dalam tahap
dewasa) dengan pertumbuhan yang stabil.
Penilaian Saham Biasa
Persamaan Model petumbuhan konstan (model Gordon)
bisa dituliskan sebagai berikut:

D0 (1  g) D0 (1  g) 2 D0 (1  g) 3 D0 (1  g) 
PV     .......
(1  k) (1  k) 2
(1  k) 3
(1  k) 

D 0 (1  g) D1
PV  
(k - g) (k - g)

Do = Deviden per lembar sebelum tumbuh


g = tingkat pertumbuhan deviden
k = tingkat pengembalian yang disyaratkan
Penilaian Saham Biasa
Model pertumbuhan constant (constant growth
model)

Contoh:
Sebuah saham membayarkan dividen Rp 500,00 dan
diperkirakan deviden akan tumbuh 5% per tahun sampai tak
terhingga. Jika tingkat pengembalian yang disyaratkan
investor 20%, hitung nilai intrinsik saham tersebut!
Jawab:
D 0 (1  g) 500(1,05)
PV    Rp 3.500
(k s  g) (0,2 - 0,05)
Penilaian Saham Biasa
Model Pertumbuhan Deviden Secara Tidak Konstan
(Nonconstant Growth Rate Model)

 Model ini sesuai untuk menilai saham perusahaan yang


mempuyai karakteristik pertumbuhan yang ‘fantastis’ di
tahun-tahun awal, sehingga bisa membayarkan dividen
dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi.

 Setelah pertumbuhan dividen fantastis tersebut,


perusahaan hanya membayarkan dividen pada tingkat
yang lebih rendah tapi konstan hingga waktu tak
terbatas.
Penilaian Saham Biasa
Model Pertumbuhan Deviden Secara Tidak Konstan
(Nonconstant Growth Rate Model)

Tahap-tahap perhitungan yang harus dilakukan untuk model ini adalah:


1. Membagi aliran dividen menjadi dua bagian:
(a) bagian awal yang meliputi aliran dividen yang fantastis
(b) aliran dividen dengan pertumbuhan yang konstan.
2. Menghitung nilai sekarang dari aliran dividen yang fantastis (bagian
awal).
3. Menghitung nilai sekarang dari semua aliran dividen selama periode
pertumbuhan konstan.
4. Menjumlahkan hasil perhitungan nilai sekarang dari kedua bagian
perhitungan aliran dividen
Penilaian Saham Biasa
Model Pertumbuhan Deviden Secara Tidak Konstan
(Nonconstant Growth Rate Model)
Contoh:
PT. ABC adalah perusahaan yang bergerak di bidang teknologi
informasi. Dengan temuan produk inovatifnya, pada 3 tahun pertama,
PT. ABC mengalami pertumbuhan earning yang sangat fantastis,
sehingga bisa membayarkan dividen dengan tingkat pertumbuhan
20% selama 3 tahun.
Setelah tahun ke-3 dan seterusnya perusahaan memutuskan untuk
membayar dividen dengan tingkat pertumbuhan 10% per tahun
selamanya.
Dividen awal (D0) sebesar Rp 1.000,00 dan tingkat return yang
disyaratkan investor diketahui 15%.
Hitung nilai intrinsik saham PT. ABC!
Penilaian Saham Biasa
Model Pertumbuhan Deviden Secara Tidak Konstan
(Nonconstant Growth Rate Model)
Penilain Saham Biasa
Model Pertumbuhan Deviden Secara Tidak Konstan
(Nonconstant Growth Rate Model)
Pasar Untuk Saham

Jenis pasar untuk saham berdasar transaksi:

1. Initial Public Offering (IPO)

2. Pasar primer (Primary Market)


Saham
Emiten Investors
Rp

3. Pasar sekunder (secondary market)

Saham
Investor A Investor B
Rp
Dividen
• Dividen adalah pembagian laba kepada pemegang saham
berdasarkan banyaknya saham yang dimiliki.
• Dividen dapat dibagi menjadi tiga jenis:
• Dividen tunai; metode paling umum untuk pembagian keuntungan.
Dibayarkan dalam bentuk tunai dan dikenai pajak pada tahun
pengeluarannya.
• Dividen saham; cukup umum dilakukan dan dibayarkan dalam bentuk
saham tambahan, biasanya dihitung berdasarkan proporsi terhadap
jumlah saham yang dimiliki
• Dividen properti; dibayarkan dalam bentuk aset. Pembagian dividen
dengan cara ini jarang dilakukan.
• Dividen interim; dibagikan sebelum tahun buku Perseroan berakhir.
Index Saham
Untuk memberikan informasi yang lebih lengkap tentang perkembangan bursa
kepada publik, BEI menyebarkan data pergerakan harga saham melalui media cetak
dan elektronik. Saat ini, BEI mempunyai tujuh macam indeks saham:
• IHSG, menggunakan semua saham tercatat sebagai komponen kalkulasi Indeks.
• Indeks Sektoral, menggunakan semua saham yang masuk dalam setiap sektor.
• Indeks LQ45, menggunakan 45 saham terpilih setelah melalui beberapa tahapan
seleksi.
• Indeks Individual, yang merupakan Indeks untuk masing-masing saham
didasarkan harga dasar.
• Jakarta Islamic Index, merupakan Indeks perdagangan saham syariah.
• Indeks Papan Utama dan Papan Pengembangan, indeks yang didasarkan pada
kelompok saham yang tercatat di BEI yaitu kelompok Papan Utama dan Papan
Pengembangan.
• Indeks Kompas100, menggunakan 100 saham pilihan harian Kompas
Right Issue

 Para pemegang saham mempunyai hak option untuk


membeli sejumlah saham baru.
 Setiap pemegang saham mempunyai satu right untuk
setiap lembar saham yang dimiliki.
 Apabila pemegang saham tidak ingin membeli tambahan
saham baru maka ia bisa menjual rights nya ke orang yang
mau membeli saham tersebut.
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi
Harga Saham

 Supply & demand


 The company’s performance
 Industry condition
 Macro economic indicator
 World & Domestic events
THANK YOU
PENGENALAN PASAR MODAL

Anda mungkin juga menyukai