OLEH :
2. Preemptive right
Hak investor saham untuk didahulukan dalam pembelian
‘saham baru’ yang diterbitkan oleh perusahaan.
Tujuannya: (1) untuk melindungi hak kontrol investor, (2)
mengindaridillution of value
Jenis Saham
Saham Biasa (Common Stocks)
Saham yang menempatkan pemiliknya paling junior terhadap
pembagian dividen, dan hak atas harta kekayaan perusahaan
apabila perusahaan tersebut dilikuidasi.
Saham Preferen
Saham yang memiliki gabungan antara obligasi dan saham
biasa, karena bisa menghasilkan pendapatan tetap, tetapi
bisa mendatangkan hasil seperti dikehendaki investor.
Saham Preferen
Saham preferen adalah saham yang pemiliknya akan memiliki hak
lebih dibanding hak pemilik saham biasa. Pemegang saham preferen
akan mendapat dividen lebih dulu dan juga memiliki hak suara lebih
dibanding pemegang saham biasa seperti hak suara dalam pemilihan
direksi sehingga jajaran manajemen akan berusahan sekuat tenaga
untuk membayar ketepatan pembayaran dividen preferen agar tidak
lengser.
Total Ekuitas
Nilai buku
Jumlah saham biasa yg beredar
Nilai Pasar (Market Value)
PV = D
k
Jawab:
PV = D = 1.500 = Rp 10.714,29
K 0,14
Penilaian Saham Biasa
Perhitungan nilai saham biasa dengan deviden sebagai
dasarnya dilakukan dengan asumsi bahwa para investor
bersedia membayar suatu saham di masa mendatang dengan
harga jual dan deviden di masa yang akan datang.
Penilaian Saham Biasa
Dividend Discount Model
Perhitungan harga saham sekarang yang menyatakan bahwa
nilai saham sama dengan present value dari semua dividen
yang diharapkan di terima di masa yang akan datang.
D1 D2 Dn Pn
PV ...
(1 k ) (1 k )
1 2
(1 k ) n
Penilaian Saham Biasa
Contoh:
Diramalkan bahwa PT. ABC akan membayar dividen sebesar Rp
300, Rp 324, dan Rp 350 untuk 3 tahun yang akan datang. Pada
akhir tahun ke tiga, PT. ABC menjual saham dengan harga Rp 9.448.
Berapakah harga saham tersebut apabila diketahui return yang
diharapkan adalah 12%?
Jawab:
300 324 350 9.448
PV
(1 0.12) (1 0.12)
1 2
(1 0.12) 3
PV Rp7.500
D
PV
k
Penilain Saham Biasa
Model pertumbuhan nol (zero growth model)
Contoh:
Sebuah saham diperkirakan membayarkan dividen tiap tahun
sebesar Rp 500,00, tingkat pengembalian yang disyaratkan
adalah 20%. Hitung nilai intrinsik saham tersebut!
Jawab:
D Rp 500
PV Rp 2.500
k 0,2
Penilaian Saham Biasa
Pertumbuhan Dividen Secara Konstan (Constant Growth
Model) disebut juga Gordon Model (sesuai dengan nama
penemunya Myron J. Gordon)
Dividen tumbuh sesuai dengan tingkat pertumbuhan
perusahaan
Model ini mengasumsikan bahwa dividen tumbuh pada suatu
tingkat tertentu yang konstan selama waktu tak terbatas.
Model ini cocok untuk perusahaan mature (dalam tahap
dewasa) dengan pertumbuhan yang stabil.
Penilaian Saham Biasa
Persamaan Model petumbuhan konstan (model Gordon)
bisa dituliskan sebagai berikut:
D0 (1 g) D0 (1 g) 2 D0 (1 g) 3 D0 (1 g)
PV .......
(1 k) (1 k) 2
(1 k) 3
(1 k)
D 0 (1 g) D1
PV
(k - g) (k - g)
Contoh:
Sebuah saham membayarkan dividen Rp 500,00 dan
diperkirakan deviden akan tumbuh 5% per tahun sampai tak
terhingga. Jika tingkat pengembalian yang disyaratkan
investor 20%, hitung nilai intrinsik saham tersebut!
Jawab:
D 0 (1 g) 500(1,05)
PV Rp 3.500
(k s g) (0,2 - 0,05)
Penilaian Saham Biasa
Model Pertumbuhan Deviden Secara Tidak Konstan
(Nonconstant Growth Rate Model)
Saham
Investor A Investor B
Rp
Dividen
• Dividen adalah pembagian laba kepada pemegang saham
berdasarkan banyaknya saham yang dimiliki.
• Dividen dapat dibagi menjadi tiga jenis:
• Dividen tunai; metode paling umum untuk pembagian keuntungan.
Dibayarkan dalam bentuk tunai dan dikenai pajak pada tahun
pengeluarannya.
• Dividen saham; cukup umum dilakukan dan dibayarkan dalam bentuk
saham tambahan, biasanya dihitung berdasarkan proporsi terhadap
jumlah saham yang dimiliki
• Dividen properti; dibayarkan dalam bentuk aset. Pembagian dividen
dengan cara ini jarang dilakukan.
• Dividen interim; dibagikan sebelum tahun buku Perseroan berakhir.
Index Saham
Untuk memberikan informasi yang lebih lengkap tentang perkembangan bursa
kepada publik, BEI menyebarkan data pergerakan harga saham melalui media cetak
dan elektronik. Saat ini, BEI mempunyai tujuh macam indeks saham:
• IHSG, menggunakan semua saham tercatat sebagai komponen kalkulasi Indeks.
• Indeks Sektoral, menggunakan semua saham yang masuk dalam setiap sektor.
• Indeks LQ45, menggunakan 45 saham terpilih setelah melalui beberapa tahapan
seleksi.
• Indeks Individual, yang merupakan Indeks untuk masing-masing saham
didasarkan harga dasar.
• Jakarta Islamic Index, merupakan Indeks perdagangan saham syariah.
• Indeks Papan Utama dan Papan Pengembangan, indeks yang didasarkan pada
kelompok saham yang tercatat di BEI yaitu kelompok Papan Utama dan Papan
Pengembangan.
• Indeks Kompas100, menggunakan 100 saham pilihan harian Kompas
Right Issue