Anda di halaman 1dari 6

Pembiayaan usaha pada perusahaan

Pola-pola pembiayaan terhadap projek investasi sistem produksi

Pembiayaan (pendanaan) adalah proses keputusan simultan mengenai berapa besar


dan darimana sumber dana akan diperoleh serta dikeluarkan untuk penggunaan
masa akan datang, khususnya dalam produksi barang dan jasa. Dana perusahaan bisa
berupa berbentuk saham dan uang.

Fungsi uang

 Alat pertukaran (medium of exchange) : sarana untuk mempermudah


transaksi bisnis dan menghilangkan kebutuhan sistem transaksi barter

 Satuan hitungan (unit of account) : baku umum untuk mengukur nilai semua
barang dan jasa

 Penyimpan nilai sementara (temporary store of value) : cara menyimpan


kekayaan yang terkumpul sampai si pemilik membutuhkannya untuk
membeli barang baru

Karakteristik uang :

 Uang adalah sesuatu yang secara umum diterima sebagai pembayaran atas
barang dan jasa

 Uang memiliki ciri : dapat dibagi, mudah dibawa, tahan lama, sukar
dipalsukan dan harus memiliki nilai yang stabil

Pentingnya dana bagi proyek investasi :

 Kesiapan perusahaan untuk beroperasi dengan lancar

 Pelayanan terhadap para konsumen

 Membayar hutang lancar tepat pada waktunya

 Melindungi perusahaan dari krisis

 Membayar dividen kepada pemegang saham

 Pembelian aktiva tetap

 Pembentukan dana (pemisahaan aktiva lancar)

 Pembelian kembali saham


2.1 Sumber Dana

Sumber dana biasanya didapatkan dari uang sendiri dan bisa juga berasal dari
pinjaman (contoh : pinjaman dari bank). Jika modal menggunakan pinjaman, maka
ada bunga harus dibayarkan kepada pemberi pinjaman. Pemberi modal pinjaman
tidak memperoleh bagian dari keuntungan yang dihasilkan penggunaan modal,
tetapi mereka memperoleh bunga yang berasal dari pendapatan perusahaan.

Sumber dana perusahaan dapat diperoleh dari internal sources dan external sources.

 Internal sources

Sumber internal berasal dari laba ditahan (retained earnings) dan reserves
yang dikenal sebagai cadangan. Pembiayaan internal "dimiliki" sebagai modal,
Modal tersebut bisa dipinjamkan atau diinvestasikan dalam usaha lain untuk
mendapatkan keuntungan. Pemilik modal menentukan banyaknya modal yang
dipinjamkan beserta bunga yang harus dibayarkan oleh si peminjam. Modal
yang dipinjamkan beserta bunga tersebut dapat dijadikan lagi sumber dana
oleh perusahaan.

 Retained earnings (laba ditahan)

Jika suatu perusahaan tidak ada pertumbuhan, maka secara teoritis semua
laba setelah pajak dapat dibagikan sebagai dividen kepada pemegang saham.
Tetapi manajemen tidak akan melakukan ini. “Biaya” jenis modal ini (laba
ditahan) biasanya diasumsikan identik dengan tingkat pengembalian yang
diharapkan oleh pemegang saham biasa. Alasannya adalah laba ditahan
diinvestasikan kembali didalam perusahaan dan biaya peluang (opportunity
cost) pemilik perusahaan (pemegang saham) setidaknya harus besar. Jika
tidak, dana ini akan didistribusikan sebagai dividen.

 Reserves

Dana yang disisihkan sebagai cadangan, biasanya biaya penyusutan


(depresiasi). Biaya penyusutan biasanya ditahan dan digunakan dalam
sebuah usaha. Dana ini dapat diinvestasikan kembali dan menjadi sumber
modal internal penting yang digunakan untuk mendanai proyek baru.
Akibatnya, dana penyusutan memberikan dana investasi yang terus berputar

YUL_2223
yang dapat digunakan untuk menghasilkan keuntungan. Dengan demikian,
dana tersebut merupakan sebuah sumber modal penting untuk mendanai
usaha baru perusahaan. Jelas bahwa penyusutan harus dikelola dengan baik
sehingga tersedia modal yang diperlukan untuk menggantikan kembali
peralatan penting ketika waktu penggantian tiba. Tetapi kadang cadangan
depresiasi jarang menutupi biaya penggantian peralatan karena peningkatan
hasil teknologi yang lebih mahal, dan peralatan yang lebih canggih. Untuk
menyediakan dividen kepada pemegang saham dan untuk membeli peralatan,
sangat penting untuk mencari sumber dana dari luar (eksternal )

 External sources

Ada tiga sumber pembiayaan eksternal yaitu : debt (utang), saham preferen,
dan common stock. Sumber-sumber ini bervariasi sehubungan dengan biaya
yang diperlukan dan resiko yang akan dihadapi oleh perusahaan. Semakin
besar suatu usaha maka semakin banyak pula biaya yang dibutuhkan.

a. Debt (hutang) : perusahaan meminjam dana dari sebuah bank atau agen
peminjaman lainnya dengan menandatangani sebuah surat utang (note).

Surat utang merupakan janji tertulis untuk membayar kembali jumlah yang
dipinjam berikut sejumlah bunga, pada tanggal tertentu di masa datang. Agen
peminjaman biasanya memerlukan aset berwujud (tangible) sebagai jaminan
pinjaman atau setidaknya akan membuat kepastian bahwa posisi keuangan
perusahaan peminjam dapat diandalkan sehingga hanya terdapat sedikit
risiko.

Debt (hutang) dapat di klasifikasikan menjadi :

 current debt yang jatuh tempo 1 tahun

 intermediate debt yang jatuh tempo 1 – 10 tahun

 long debt yang jatuh tempo lebih dari 10 tahun


b. Stockholders’ Equity

Saham (stock) adalah surat berharga yang merupakan bukti kepemilikan dari
individu atau institusi dalam suatu perusahaan. Saham berupa secarik kertas
yang didalamnya tercantum nilai nominal, nama perusahaan, hak dan
kewajiban pemiliknya. Menurut istilah umum, saham merupakan bukti
penyertaan modal dalam suatu kepemilikan saham perusahaan. Pemilik
saham berhak atas klaim pendapatan dan aset perusahaan serta hadir pada
rapat umum pemegang saham.

Secara umum terdapat 2 jenis saham, yaitu :

1. Preferen stock (saham prefern)

Pemilik saham preferen memperoleh dividen dari saham mereka,


sebelum pemilik saham biasa menerima bagiannya. Kadang-kadang
mereka memiliki hak istimewa tertentu, dividen istimewa mereka
tidak dibayarkan dalam periode spesifik tertentu. Karena tingkat
dividen biasanya tetap, saham istimewa merupakan investasi yang
lebih konservatif dibanding saham biasa dan memiliki beberapa sifat
obligasi jangka panjang.

2. Common stock (saham biasa)

Nilai saham biasa merupakan sebuah ukuran terhadap


laba/keuntungan yang akan diterima melalui kepemilikan saham, dan
tergantung kepada faktor dividen dan harga pasar. Pemilik saham
biasa akan mendapatkan pembagian dividen, hak kekayaan
perusahaan paling terakhir apabila perusahaan dilikuidasi.

Harga saham terbentuk melalui permintaan dan penawaran di pasar modal. Apabila
saham mengalami keadaan dimana permintaan saat tinggi, maka harga saham akan
cenderung naik. Sebaliknya, jika kelebihan penawaran atau dengan kata lain
permintaan saham sedikit maka harga saham cenderung turun. Harga saham
menentukan kekayaan pemegang saham. Harga saham pada satu waktu tertentu
akan bergantung pada arus kas yang diterima dimasa depan oleh pemilik saham.

YUL_2223
Faktor-faktor yang mempengaruhi harga saham

Harga saham ditentukan oleh beberapa faktor seperti laba per lembar saham
(earning per share), rasio laba terhadap harga pe lembar saham (price earning ratio),
tingkat kepastian operasi perusahaan, kondisi perusahaan. Semakin baik kinerja
suatu perusahaan, maka akan berdampak pada laba yang akan diperoleh perusahaan
dan keuntungan yang didapat oleh investor. Hal tersebut akan mempengaruhi
peningkatan harga saham.

2.2 Utang vs Ekuitas pembayaran

Perusahaan memilih berbagai pilihan memperoleh dana yang akan digunakan


untuk membiayai proyek-proyek. Manajemen perusahan dihadapkan dengan
pemikiran bagaimana sebuah usaha akan didanai, mengingat biaya dan risiko yang
terlibat. Kebutuhan modal dapat bervariasi dari jutaan hingga miliaran dolar.
Keputusan akhir adalah satu pertanyaan kompleks yang harus ditangani. Misalnya,
bagaimanakah keadaan ekonomi? Apakah tumbuh, statis, atau menolak? Bagaimana
biaya modal perusahaan dan sumber biaya pinjaman? Bagaimana tingkat hutang saat
ini? Perusahaan harus dikenakan hutang jangka panjang atau harus mencari modal
melalui penerbitan saham? Jawaban atas pertanyaan-pertanyaan ini tidak sederhana.

Sebuah perusahaan harus mempertimbangkan posisinya sehubungan dengan


leverage (meningkatkan kinerja keuangan perusahaan). Jika perusahaan hanya
mengandalkan modal atau ekuitasnya saja, tentunya perusahaan akan sulit untuk
melakukan ekspansi. Oleh sebab itu peranan hutang sangat membantu perusahaan
untuk mendapatkan tambahan modal, sehingga ekspansi bisnis dapat dilakukan.
Namun jika jumlah hutang perusahaan sudah melebihi jumlah ekuitas, maka
perusahaan memiliki resiko yang tinggi. Oleh sebab itu, diperlukan rasio untuk
melihat kinerja perusahaan, biasanya digunakan Debt to Equity Ratio (DER).

DER adalah rasio yang membandingkan jumlah hutang terhadap ekuitas.


Semakin tinggi angka DER, maka diasumsikan perusahaan memiliki resiko yang
tinggu terhadap likuidatas. Semakin kecil DER, maka semakin meningkatnya harga
saham. Harga saham yang meningkat, tentunya akan berdampak baik pada
perusahaan. Dapat disimpulkan bahwa DER merupakan rasio yang digunakan untuk
mengetahui perbandingan antara total hutang dan modal sendiri yang dimiliki
perusahaan. Rasio ini berguna untuk mengetahui seberapa besar aktiva perusahaan
dibiayai oleh hutang.

Note :

 Dividen : bagian laba yang diterima oleh pemilik saham, yang berasal dari
keuntungan perusahaan selama usahanya dalam suatu periode. Para
pemegang saham dapat menikmati dividen tersebut dengan bebas pajak.

 Laba ditahan :

1. Laba yang tidak dibagi, merupakan sebagian atau keseluruhan laba yang
diperoleh perusahaan yang tidak dibagikan oleh perusahaan kepada
pemegang saham dalam bentuk dividen

2. Saldo laba bersih setelah dikurangi pajak

 Depresiasi atau penyusutan : pengurangan harga peralatan disebabkan oleh


pemakaian dan umur peralatan. Untuk dapat membeli kembali peralatan yang
baru maka disisihkan sejumlah uang yang dibebankan pada ongkos produksi.

 Leverage : rasio modal pinjaman perusahan (hutang) dengan nilai saham


biasa (ekuitas)

YUL_2223

Anda mungkin juga menyukai