Anda di halaman 1dari 41

Pengertian Sumber Dan Penggunaan Dana

Analisa sumber dan penggunaan modal kerja merupakan alat penting

bagi manajemen keuangan, yang mana akan memperlihatkan dari

mana dana tersebut diperoleh dan kemana dana tersebut dibelanjakan,

manajemen keuangan harus mampu memperkirakan seberapa besar

kebutuhan dana yang diperlukan untuk membiayai operasional

perusahaan dari mana keuangan tersebut di peroleh, pengalokasian

dana secara layak, pengelolaan finansial secara efisien untuk

mencapai tujuan perusahaan. Hasil penggunaan sumber-sumber dana,

tidak semata-mata menentukan tingkat profitabilitas tetapi turut pula

menentukan kontinuitas perusahaan.

      Adapun mengenai pengertian sumber dan penggunaan dana dapat


diketahui berdasarkan defenisi yang dikemukakan oleh s. munawir

(1999 : 110) sebagai berikut bahwa, analisa sumber dan penggunaan

dana merupakan suatu alat analisa keuangan yang sangat penting bagi

finansial manajer atau bagi para calon kreditur atau bagian bank

dalam menilai permintaan kredit yang diajukan kepadanya, dengan

analisa sumber dan penggunaan dana akan diketahui bagaimana

perusahaan mengelola atau menggunakan dana yang dimilikinya.

      Pengertian dana yang digunakan dalam analisa sumber dan


penggunaan dana tersebut dapat dalam artian yang sempit yaitu kas

atau dalam artian yang lebih luas yaitu sebagai modal kerja.

Pengertian mana yang akan digunakan dalam analisa sumber dan

penggunaan dana itu tergantung kepada  kebutuhan kita sendiri, yaitu

apa yang kita analisa.

     Selanjutnya pengertian dana yang dikemukakan oleh Alex s.

nitisemito menyatakan bahwa dana adalah elemen-elemen dalam

aktiva suatu neraca yang dapat berupa uang kas, bahan baku, mesin,

gedung dan sebagainya. Sedangkan sumber dana yaitu dana jangka

panjang dan dana sendiri.

     Uraian ini menunjukkan bahwa pengertian dana dapat

dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu:

a.    Dana yang berada di sebelah debet (aktiva) atau disebut dana aktif

dapat dibedakan berdasarkan cara dan lamanya berputar, yaitu aktiva

lancar dan aktiva tetap.


b.    Dana yang berada di sebelah kredit, suatu neraca yang
menunjukkan sumber-sumber dari mana dana itu diperoleh yang biasa
disebut dana pasif.

Pengertian Modal Sendiri Menurut Ahli


Pengertian Modal Sendiri 
Pengertian modal sendiri menurut Bambang Riyanto
(2001:240), bahwa: “modal sendiri pada dasarnya adalah
modal yang berasal dari pemilik perusahaan dan tertanam di
dalam perusahaan untuk waktu yang tidak tertentu lamanya.

Modal sendiri selain berasal dari “luar” perusahaan dapat juga


berasal dari “dalam” perusahaan sendiri. Modal sendiri yang
berasal dari “sumber intern” ialah modal dalam bentuk
keuntungan yang dihasilkan perusahaan. Adapun modal sendiri
yang berasal dari “sumber extern” ialah modal yang berasal
dari pemilik perusahaan. Modal sendiri adalah modal dalam
suatu perusahaan yang dipertaruhkan untuk segala risiko
usaha maupun risiko kerugian-kerugian lainnya.

Modal sendiri merupakan sumber dana perusahaan yang paling


tepat untuk diinvestasikan pada aktiva tetap, yang bersifat
permanen dan pada investasi-investasi yang menghadapi risiko
kerugian atau kegagalan yang bersifat besar, karena tidak
akan membahayakan kelangsungan hidup perusahaan.

Modal sendiri didalam suatu perusahaan yang berbentuk


perusahaan terbatas (PT) terdiri dari:

1. Modal Saham
Saham adalah tanda bukti pengambilan bagian atau peserta
dalam suatu P.T. Bagi perusahaan yang bersangkutan yang
diterima dari hasil penjualan sahamnya akan tetap tertanam
di dalam perusahaan tersebut selama hidupnya, meskipun
bagi pemegang saham sendiri itu bukanlah merupakan
penanaman permanen, karena setiap waktu pemegang saham
dapat menjual sahamnya. Adapun jenis-jenis dari saham
adalah sebagai berikut:

a. Saham biasa (Common Stock)


Pemegang saham biasa akan mendapatkan deviden pada akhir
tahun pembukuan jika perusahaan tersebut mendapatkan
keuntungan. Apabila perusahaan tersebut tidak mengalami
keuntungan atau mengalami kerugian, maka pemegang saham
tidak akan mendapatkan deviden.

Sebagaimana dikemukakan oleh James O. Gill (2006:30)


bahwa : 

“Saham biasa umumnya diartikan sebagai kepemilikan dalam


perusahaan. Semakin banyak jumlah saham yang dimiliki oleh
seorang pemegang saham, semakin besar kekuatan voting
yang dimilikinya. Tidak ada jaminan mengenai pembayaran
dividen atau perolehan kembali investasi yang ditanamkan
dalam bentuk saham ini”.

b. Saham Preferen (Prefered Stock)


Saham yang memberikan dividen yang tetap besarnya.
Pemegang saham preferen mempunyai preferensi tertentu
diatas pemegang saham biasa, yaitu terutama dalam hal
pembagian dividen dan pembagian kekayaan perusahaan.

Sebagaimana dikemukakan oleh Van Horne dan Wachowichz


(1998:564). “Saham preferen merupakan persilangan bentuk
surat berharga yang memiliki karakteristik baik hutang
maupun saham biasa”.

c. Saham Kumulatif preferen (Cummulative Prefered Stock).


Pada dasarnya sama dengan saham preferen. Perbedaannya
hanya pada hak kumulatif, jika suatu saat laba perusahaan
tidak memungkinkan untuk dibagikan sebagai dividen kepada
para pemegang saham, maka pemegang saham ini berhak
menuntut dividen yang tidak dibayarkan itu dimasa yang akan
datang.

2. Cadangan 
Cadangan disini dimaksudkan sebagai cadangan yang dibentuk
dari keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan selama
beberapa waktu yang lampau atau dari tahun berjalan.

Tidak semua cadangan termasuk dalam pengertian modal


sendiri. Cadangan yang termasuk dalam modal sendiri ialah
antara lain :
a. Cadangan ekspansi
b. Cadangan modal kerja
c. Cadangan selisih kurs
d. Cadangan untuk menampung hal-hal atau kejadian-kejadian
yang tidak diduga sebelumnya (cadangan umum).

Adapun cadangan yang tidak termasuk modal sendiri antara


lain ialah : cadangan depresiasi, cadangan piutang ragu-ragu
dan cadangan yang bersifat utang.

Di dalam P.T sering pula terdapat apa yang disebut “cadangan


rahasia”, dan “cadangan diam”.

Cadangan Rahasia adalah cadangan yang besar jumlahnya


tidak mudah diketahui. Cadangan diam pada prinsipnya tidak
berbeda dengan Cadangan Rahasia, yaitu tidak tercantum
dalam neraca, tetapi dapat diduga adanya nilai cadangan
didalam perusahaan.

Cadangan Rahasia dan Diam terbentuk karena menyangkut


hubungannya dengan soal pembagian deviden. Pemegang
saham umumnya menghendaki seluruh keuntungan yang
diperoleh perusahaan yang dibagikan sebagai deviden. Tetapi
pihak lain yaitu direksi menghendaki agar supaya perusahaan
terus dapat berkembang. Untuk keperluan perkembangan dan
perluasan perusahaan diperlukan adanya cadangan, cadangan
ini hanya dapat dibentuk dari laba yang diperolehnya.
3. Laba Ditahan
Laba ditahan merupakan keuntungan yang diperoleh
perusahaan yang tidak dibayarkan sebagai deviden dan belum
ditentukan penggunannya. Angka yang tampak pada neraca
adalah merupakan penjumlahan laba ditahan setiap tahun
semenjak perusahaan berdiri. Besar kecilnya jumlah laba
ditahan suatu perusahaan tergantung pada besar kecilnya
pendapatan keuntungan yang diperoleh perusahaan.

Perbedaan Modal Sendiri dengan Modal Kerja


Bambang Riyanto (2001:20) mengungkapkan bahwa perbedaan
fungsionil antara modal sendiri dengan modal kerja, ialah
dalam artian bahwa:
1. Jumlah modal kerja adalah fleksibel. Jumlah modal kerja
dapat lebih mudah diperbesar atau diperkecil,
disesuaikan dengan kebutuhannya. Sedangkan modal
sendiri, sekali dibeli tidak mudah dikurangi atau
diperkecil. Dalam keadaan gelombang ekonomi yang
menurun, modal kerja dapat dengan segera dikurangi,
tetapi modal sendiri tidak dapat dengan segera dikurangi
sehingga selalu ketinggalan waktunya. Demikian pula
sebaliknya dalam keadaan gelombang ekonomi naik,
modal sendiri tidak dapat segera diperbesar atau
disesuaikan.
2. Susunan modal kerja adalah relatif variabel. Elemen-
elemen modal kerja akan berubah-ubah sesuai dengan
kebutuhan, sedangkan susunan modal sendiri adalah
relatif permanen dalam jangka waktu tertentu, karena
elemen-elemen dari modal sendiri tidak segera
mengalami perubahan-perubahan.
3. Modal kerja mengalami proses perputaran dalam jangka
waktu yang pendek, sedangkan modal sendiri mengalami
proses perputaran dalam jangka waktu yang panjang.
Sumber Dana Jangka Pendek
Salah satu sumber dana perusahaan adalah sumber dana jangka pendek. Sumber dana
jangka pendek adalah pendanaan yang harus dibayar kembali dalam jangka waktu satu
tahun atau kurang. Contoh sumber dana jangka pendek adalah kredit perdagangan,
pinjaman bank jangka pendek, surat berharga komersial, serta pendanaan piutang dan
persediaan.

Perusahaan memerlukan pendanaan jangka pendek karena beberapa hal berikut ini:
4.Laba yang diperoleh mungkin tidak mencukupi untuk memebuhi kebutuhan
pendanaan sehubungan dengan pertumbuhan perusahaan.
5.Dalam memenuhi kebutuhan dana, pihak manajemen cendrung memilih untuk
meminjam dari pada harus menunggu perusahaan memiliki cukup dana.
6.Sumber pendanaan jangka pendek lebih mudah tersedia dan biasanya lebih rendah
biayanya dibandingkan dengan sumber pendanaan jangka panjang.
Sedangkan jenis sumber dana jangka pendek meliputi Kredit Dagang, Dana Pinjam
Bank.

Kredit Dagang
Kredit dagang disebut juga utang dagang. Utang dagang merupakan pinjaman tanpa
perjanjian, yaitu pembeli melakukan pembelian barang dagangan dengan persyaratan
jangka waktu pelunasannya berjangka pendek biasanya kurang dari satu tahun.

Setelah menerima barang, maka sejak itu pembeli sudah berutang kepada penjual.
Bagi pembeli ini merupakan sumber dana yang bersifat jangka pendek yang penting.
Kredit perdagangan adalah sumber pendanaan spontan yang sering sekali
dimanfaatkan perusahaan.

Kredit dagang bisa juga diartikan pendanaan dengan cara menunda pembayaran
kepada pemasok (suplier). Meskipun diperoleh dengan mudah melalui penundaan
pembayaran, kredit dagang tidak selalu bebas biaya. Biaya kredit dagang bisa berupa
pengenaan tambahan bunga pemasok, penetapan harga jual yang lebih tinggi dan bisa
juga berupa bentuk kehilangan diskon yang diberikan pada perusahaan yang
membayar lebih awal, hal ini tercermin dari syarat penjualan.
Dana Pinjaman Bank
Pinjaman dari pihak lain (Bank) merupakan sumber dana dari pihak eksternal yang
juga sering dimanfaatkan perusahaan sebagai sumber dana jangka pendek. Jenis
sumber dana dari Bank dan Nonbank adalah sebagai berikut:
• Kredit Usaha Kecil Menengah, Kredit ini diberikan sesuai dengan jenis usaha.
Bank pemerintah sesuai sesuai dengan program yang membantu Usaha Kecil
dan Menengah atau UKM biasanya memberikan suku bunga yang rendah.
• Kredit Tanpa Agunan, adalah kredit perorangan yang tidak menggunakan agunan
sebagai sumber jaminan untuk keperluan modal. Umumnya kredit yang
diberikan berkisar Rp 5.000.000 sampai dengan Rp 150.000.000 dengan jangka
waktu beragam, namun jenis pinjaman ini bunganya sangat tinggi.
• Leasing, merupakan program pendanaan yang diberikan oleh suatu lembaga
keuangan yang berbentuk perusahaan pendanaan, dimana pinjaman tersebut
diberikan berupa pembelian aset bergerak perusahaan seperti kendaraan
bermotor dan peralatan.
• Kredit Pasar Uang, contoh kredit pasar uang adalah surat berharga atau comercial
paper (CP).
• Letter of Credit, merupakan janji tertulis dari bank bagi pembeli untuk membayar
sejumlah uang kepada perusahaan yang dituju penjual bila sejumlah kondisi
telah terpenuhi.
• Factoring, merupakan menjual piutang perusahaan kepada perusahaan faktor
(perusahaan pembeli piutang) yang biasanya adalah lembaga keuangan

Jenis sumber dana jangka menengah diantaranya adalah Term Loan, Equipment
Loan, Leasing.

Term Loan
Term loan adalah kredit usaha dengan umur lebih dari satu tahun dan kurang dari lima
tahun. Term loan pada umumnya dibayar kembali dengan angsuran tetap selama
priode tertentu, misalnya setiap bulan, kuartal atau setiap tahun. 

Term loan biasanya disediakan oleh bank komersial atau bank dagang, perusahaan
asuransi, dana pensiun, lembaga pembiayaan pemerintah, dan suplier perlengkapan.
Jika dilihat dari biaya, term loan memiliki biaya yang lebih rendah dari pada modal
saham atau obligasi karena tidak adanya biaya yang berkaitan dengan biaya
penerbitan saham dan obligasi.

Jika dibandingkan dengan utang jangka pendek, term loan lebih baik karena tidak
segera jatuh tempo dan peminjam memberikan jaminan pembayaran secara periodik
yang mencakup bunga pokok pinjaman. Bagi kreditu, jaminan atas pinjaman secara
priodik dapat diperjualbelikan kepada pihak lain, biasanya lembaga pengumpul
piutang.
Equipment Loan
Equipment Loan adalah pendanaan atau pembiayaan yang dipergunakan untuk
pengadaan peralatan baru yang mudah diperjualbelikan. Peminjam biasanya
menanggung beban lebih tinggi dari harga perlengkapan tersebut dan selisih antara
harga peralatan dengan beban total merupakan margin of safety bagi kreditur.

Equipment Loan biasanya diberikan oleh bank komersial, penjual peralatan,


perusahaan asuransi, dana pensiun, dan lembaga pembiayaan lainnya. Ada dua
instrumen yang dapat dipergunakan untuk membiayai equipment loan, yaitu melalui
kontrak penjualan kondisional (conditional sales contract) dan hipotik barang
bergerak (chatell mortgage).

Apabila perusahaan menggunakan kontrak penjualan kondisional untuk membiayai


pembelian peralatan, maka penjual akan menahan sebagian peralatan sampai pembeli
melunasi keseluruhan pembayaran sesuai kontrak. Jadi pada saat barang dikirim
biasanya penjual menerima uang muka down payment dan pembeli bersedia untuk
melunasi secara priodik.

Pada saat pelunasan terakhir, penjual akan menyerahkan peralatan yang ditahan atau
mungkin surat-surat peralatan tersebut. Bisa juga digunakan cara hipotik barang
bergerak yang biasanya dipergunakan oleh bank komersial. Jika dipergunakan hipotik
barang bergerak, maka sama dengan pemberian gadai, dimana pemberi pinjaman
memiliki atau menguasai hak atas suatu peralatan dan peminjam akan melunasinya
untuk jangka waktu tertentu. Jika dikekmudian hari peminjam gagal membayar
pinjamannya, maka pihak pemberi pinjaman akan menjual peralatan yang ditahan
tersebut.

Leasing (Sewa Guna Usaha)


Leasing atau sewa guna usaha adalah persetujuan atas dasar kontrak dimana pemilik
dari aset atau pihak yang menyewakan aset menginginkan pihak lian atau penyewa
untuk menggunakan jasa dari aset tersebut selama priode tertentu.

Sumber dana paling akhir dari rangkaian sumber dana perusahaan  adalah sumber
dana jangka panjang. Pengertian sumber dana jangka panjang adalah pendanaan yang
jangka waktu jatuh temponya lebih dari lima tahun. Pendanaan jangka panjang
terutama terdiri dari obligasi.

Pendanaan jangka panjang seringkali digunakan untuk mendanai aset-aset yang masa
pakainya panjang, seperti tanah, mesin, pabrik atau proyek-proyek konstruksi.

Jenis-jenis sumber dana jangka panjang biasanya berbentuk Hipotik, Obligasi

Hipotik
Hipotik merupakan pinjaman jangka panjang yang dijamin dengan aset tetap yang
memerlukan pembayaran secara berkala. Hipotik dapat diterbitkan untuk mendanai
pembelian aset tetap, pembelian pabrik atau peralatan-peralatan pabrik.

Bank mensyaratkan bahwa nilai properti yang akan dijamin untuk memperoleh hipotik
harus melebihi nilai hipotik yang akan diberikan. Biasanya bank meminjamkan 70
sampai 90 persen dari nilai jaminan. 

Hipotik mempunyai sejumlah keunggulan, termasuk tingkat bunga yang


menguntungkan, pembatasan pendanaan lebih sedikit daripada obligasi, dan
perpanjangan tanggal jatuh tempo untuk pembayaran kembali dapat tersedia dengan
mudah.
Obligasi
Obligasi adalah sertifikat yang menunjukkan bahwa perusahaan meminjam uang uang
dan menyetujui untuk membayarnya kembali dalam jangka waktu yang panjang.
Suatu perjanjian tertulis, yang dinamakan indenture, menjelaskan ciri-ciri obligasi
yang diterbitkan (misalnya, tanggal pembayaran, harga penebusan bila penerbit
memutuskan menebus kembali).

Harga obligsi tergantung beberapa faktor, termasuk tanggal jatuh tempo, tingkat
bunga dan jaminan. Dalam memilih tanggal jatuh tempo suatu utang jangka panjang,
kita harus menyusun jadwal pembayaran kembali utang secara cermat sehingga tidak
semua utang jatuh tempo pada saat berdekatan. Sebaiknya pembayaran diatur untuk
menghindari kemungkinan arus kas tidak mencukupi pembayaran utang.

Harga obligasi dan tingkat bunga pasar berhubungan secara terbalik. Jika suku bunga
dipasar naik, maka harga obligasi yang ada turun, karena para investor akan menanam
modal dalam obligasi baru dengan suku bunga lebih tinggi. 

Obligasi merupakan utang jangka panjang dengan waktu 10 sampai 30 tahun.


Pembayaran bunga kepada pemegang obligasi biasanya 2 kali dalam setahun, bunga
obligasi yang dibayarkan ada yang bunga nominal yaitu pembayaran atas dasar nilai
nominalnya.

Pengertian Sistem dan ProsedurDefinisi Sistem dan Prosedur menurut


Richard F. Neuchel dalam bukunya yang berjudul Manajemen by
System, “Sistem adalah suatu jaringan sejumlah prosedur yang saling
berhubungan yang dikembangkan sesuai dengan suatu pola (rencana)
guna melaksanakan aktivitas utama perusahaan” (R.Soemita Adi
Kusuma, 1985:2).Suatu prosedur adalah operasi tulis menulis yang
berurutan yang biasanya menyangkut beberapa orang dalam satu atau
beberapa bagian, guna menjamin keseragaman pelaksanaan suatu
transaksi perusahaan yang berulang-ulang. (R. Soemita Adi
Kusuma,2)

Pengertian KasKas merupakan elemen aktiva yang paling likuid dan


hampir semua transaksi pada akhirnya akan berhubungan dengan kas.

Kas didalam pengertian akuntansi didefinisikan sebagai alat


pertukaran yang dapat diterima untuk pelunasan hutang dan dapat
diterima sebagai suatu setoran ke bank dengan jumlah sebesar nilai
nominalnya, juga simpanan dalam bank atau tempat lain yang dapat
diambil sewaktu-waktu. (Zaki Baridwan,1980:4)

Pernyataan di atas dapat dikemukakan bahwa kas merupakan alat


pertukaran yang berupa uang atau yang dapat dipersamakan dengan
uang baik yang ada di perusahaan maupun yang ada di bank yang
dapat diambil sewaktu-waktu tanpa mengurangi nilai nominalnya.
Kas sangat mudah dipindah tangankan dan tidak dapat dibuktikan
kepemilikannya, sehingga kas sangat mudah diselewengkan. Oleh
karena itu perlu diadakan pengawasan yang tepat terhadap kas dengan
menerapkan sistem pengendalian intern yang baik.

Pengertian Pengendalian InternPengertian pengendalian intern


menurut American Institute Of Certified Public Accountan
didefinisikan sebagai pengawasan intern, dimana :Pengawasan intern
meliputi struktur organisasi , semua metode dan pengukuran yang
terkoordinasi dalam suatu perusahaan, untuk melindungi aktiva,
menjaga ketelitian dan keterpercayaan data akuntansi, meningkatkan
efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijaksanaan manajemen.
(Wing Wahyu Winarno,1994:88)

Tujuan Sistem Pengendalian Intern adalah :a. Menjaga Kekayaan dan


Catatan Akuntansib. Memeriksa Ketelitian dan Keandalan Data
Akuntansic. Mendorong Efisiensid. Mendorong Dipatuhinya
Kebijakan Manajemen

Sistem Akuntansi Penerimaan KasPenerimaan kas perusahaan berasal


dari dua sumber utama, yaitu penerimaan dari penjualan tunai dan
penerimaan kas dari piutang atau dari penjualan secara kredit.
Dibawah ini akan dibahas mengenai kedua sistem akuntansi
penerimaan kas tersebut.a. Sistem Penerimaan Kas dari Penjualan
TunaiBerdasarkan sistem pengendalian intern yang baik, sistem
penerimaan kas dari penjualan tunai mengharuskan :1. Penerimaan
kas dalam bentuk tunai harus segera disetor ke bank dalam jumlah
penuh dengan cara melibatkan pihak lain selain kasir untuk
melakukan internal check.2. Penerimaan kas secara tunai dilakukan
melalui transaksi secara kredit, yang melibatkan bank penerbit kartu
kredit dalam pencatatan transaksi penerimaan kas.Prosedur
penerimaan kas dari pejualan tunai ada tiga macam, yaitu :1. Prosedur
penerimaan kas dari over the counter sales.2. Prosedur penerimaan
kas dari cash on delivery sales ( COD sales ).3. Prosedur penerimaan
kas dari credit card sales.

Sistem penerimaan kas dari penjualan tunai melibatkan beberapa


fungsi yang terkait, yaitu :1. Fungsi Penjualan2. Fungsi Kas3. Fungsi
Gudang4. Fungsi Pengiriman5. Fungsi Akuntansi

Informasi yang umumnya diperlukan oleh manajemen dalam


penerimaan kas dari penjualan tunai adalah :1. Jumlah pendapatan
penjualan menurut jenis produk atau kelompok produk selama jangka
waktu tertentu.2. Jumlah kas yang diterima dari penjualan tunai.3.
Jumlah harga pokok produk yang dijual selama jangka waktu tertentu.
4. Nama dan alamat pembeli. Informasi ini diperlukan dalam
penjualan produk tertentu , namun pada umumnya informasi nama
dan alamat pembeli ini tidak diperlukan oleh manajemen dari kegiatan
penjualan tunai.5. Kuantitas produk yang yang dijual.6. Otorisasi
jabatan yang berwenang.(Mulyadi, 1993:464-465)

Dokumen yang digunakan dalam sistem penerimaan kas dari


penjualan tunai adalah :1. Faktur Penjualan Tunai2. Pita Register Kas
3. Credit Card Sales Slip4. Bill Of Lading5. Faktur Penjualan COD6.
Bukti Setor Bank7. Rekap Harga Pokok Penjualan

Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem penerimaan kas dari


penjualan tunai adalah :1. Jurnal Penjualan2. Jurnal Penerimaan Kas3.
Jurnal Umum4. Kartu Persediaan5. Kartu Gudang

Jaringan prosedur yang membentuk sistem penerimaan kas dari


penjualan tunai adalah :1. Prosedur Order Penjualan2. Prosedur
Penerimaan Kas3. Prosedur Penyerahan Barang4. Prosedur
Pencatatan Penjualan Tunai5. Prosedur Penyetoran Kas ke Bank6.
Prosedur Pencatatan Penerimaan Kas7. Prosedur Pencatatan Harga
Pokok Penjualan

Unsur pengendalian intern yang seharusnya ada dalam sistem


penerimaan kas dari penjualan tunai adalah :Organisasi1. Fungsi
penjualan harus terpisah dari fungsi kas.2. Fungsi kas harus terpisah
dari fungsi akuntansi .3. Transaksi penjualan tunai harus dilaksanakan
oleh fungsi penjualan, fungsi kas, fungsi pengiriman, dan fungsi
akuntansi.

Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan4. Penerimaan order dari


pembeli diotorisai oleh fungsi penjualan dengan menggunakan
formulir faktur penjualan tunai.5. Penerimaan kas diotorisasi oleh
fungsi kas dengan membubuhkan cap “lunas” pada faktur penjualan
tunai dan penempelan pita register kas pada faktur tersebut.6.
Penjualan dengan kartu kredit bank didahului dengan permintaan
otorisasi dari bank penerbit kartu kredit.7. Penyerahan barang
diotorisasi oleh fungsi pengiriman dengan cara membubuhkan cap
“sudah diserahkan” pada faktur penjualan tunai.8. Pencatatan ke
dalam buku jurnal diotorisasi oleh fungsi akuntansi dengan cara
memberikan tanda pada faktur penjualan tunai.

Praktek yang Sehat9. Faktur penjualan tunai bernomor urut tercetak


dan pemakaiannya dipertanggungjawabkan oleh fungsi penjualan.10.
Jumlah kas yang diterima dari penjualan tunai disetor seluruhnya ke
bank pada hari yang sama dengan transaksi penjualan tunai atau hari
kerja berikutnya.11. Penghitungan saldo kas yang ada di tangan
fungsi kas secara periodik dan secara mendadak oleh fungsi
pemeriksa intern.( Mulyadi, 1993 : 472 – 473)

b. Sistem Penerimaan Kas dari PiutangPenerimaan kas dari piutang


berasal dari penjualan secara kredit. Berdasarkan sistem pengendalian
intern yang baik, sistem penerimaan kas dari piutang mengharuskan :
1. Debitur melakukan pembayaran dengan cek atau dengan cara
pemindahbukuan melalui rekening bank (giro bilyet).2. Kas yang
diterima dalam bentuk cek dari debitur harus segera disetor ke bank
dalam jumlah penuh.Prosedur penerimaan kas dari piutang dapat
dilakukan melalui tiga cara, yaitu sebagai berikut :1. Melalui
penagihan perusahaan2. Melalui pos3. Melalui lock box collection
plan

Sistem penerimaan dari piutang melibatkan beberapa fungsi yang


terkait yaitu :

1. Fungsi Sekretariat.Bertanggung jawab dalam menerima cek dan


surat pemberitahuan melalui pos dari para debitur perusahaan dan
bertugas membuat daftar surat pemberitahuan atas dasar surat
pemberitahuan yang diterima bersama cek dari para debitur.2. Fungsi
PenagihanBertanggung jawab untuk melakukan penagihan kepada
debitur perusahaan berdasarkan daftar piutang yang dibuat oleh fungsi
akuntansi.3. Fungsi KasBertanggung jawab atas penerimaan cek dari
fungsi sekretariat (jika penerimaan kas dari piutang dilaksanakan
melalui pos) atau dari fungsi penagihan (jika penerimaan kas dari
piutang dilaksanakan melalui penagihan perusahaan). Fungsi kas juga
bertanggung jawab untuk menyetorkan kas yang diterima dari
berbagai fungsi tersebut dengan segera ke bank dalam jumlah penuh.
4. Fungsi AkuntansiBertanggung jawab dalam pencatatan penerimaan
kas dari piutang ke dalam jurnal penerimaan kas dan berkurangnya
piutang ke dalam kartu piutang.5. Fungsi Pemeriksa Intern
Bertanggung jawab dalam melaksanakan penghitungan kas yang ada
di tangan fungsi kas secara periodik. Selain itu juga bertanggung
jawab dalam melakukan rekonsiliasi bank untuk mengecek ketelitian
catatan kas yang diselenggarkan oleh fungsi akuntansi.

Dokumen yang digunakan dalam sistem penerimaan kas dari piutang


adalah :1. Surat Pemberitahuan2. Daftar Surat Pemberitahun3. Bukti
Setor Bank4. Kuitansi

Unsur pengendalian intern dalam sistem penerimaan kas dari piutang


disajikan sebagai berikut :Organisasi1. Fungsi akuntansi harus
terpisah dari fungsi penagihan dan fungsi penerimaan kas.2. Fungsi
penerimaan kas harus terpisah dari fungsi akuntansi.

Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan3. Debitur diminta untuk


melakukan pembayaran dalam bentuk cek atas nama atau dengan cara
pemindah bukuan (giro bilyet).4. Fungsi penagihan melakukan
penagihan hanya atas dasar daftar piutang yang harus ditagih yang
dibuat oleh fungsi akuntansi.5. Pengkreditan rekening pembantu
piutang oleh fungsi akuntansi (Bagian Piutang ) harus didasarkan atas
surat pemberitahuan yang berasal dari debitur.

Praktek yang Sehat6. Hasil perhitungan kas harus direkam dalam


berita acara penghitungan kas dan disetor penuh ke bank dengan
segera.7. Para penagih dan kasir harus diasuransikan (fidelity bond
insurance).8. Kas dalam perjalanan (baik yang ada di tangan Bagian
Kasa maupun di tangan penagih perusahaan ), harus diasuransikan
(cash in safe dan cash in transit insurance).(Mulyadi, 1993 : 492-493)

Laporan Sumber dan Penggunaan Dana

LAPORAN SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA

A. Arti Pentingnya Analisa Sumber-Sumber Dan


Penggunaan Dana
Laporan keuangan yang dihasilkan oleh perusahaan dari period ke
periode atau dari tahun ke tahun dapat dimanfaatkan untuk
mengetahui atau mendeteksi aliran dana yaitu dari mana sumber dana
itu berasal atau dihasilkan dan untuk apa serta bagaimana dana
tersebut digunakan atau dibelanjakan. Kita dapat mengetahui atau
mendeteksi aliran dana tersebut dengan cara membandingkan laporan
keuangan dari dua tahun yang berurutan. Maka dapat lita simpulkan
bahwa suatu cara analisis yang digunakan untuk mempelajari
bagaimana suatu perusahaan melaksanakan kebijakan-kebijakan
dalam rangka memperoleh dana dan menggunakan dana tersebut
sering disebut sebagai Analisis Sumber dan Penggunaan Dana..
Setelah kita mengetahui pengertian dari analisis sumber dan
penggunaan dana tersebut dapat diketahui bahwa hasil dari analisis
sumber dan penggunaan dana disebut sebagai Laporan Sumber dan
Penggunaan Dana.

Oleh karena itu, perusahaan harus hati-hati dalam menangani masalah


keuangan dalam pengelolaan sumber dan penggunaan modal kerja
atau dana. Laporan sumber dan penggunaan dana ini merupakan suatu
laporan yang berguna bagi pihak manajemen perusahaan, para
kreditur, para pemegang saham, dan pihak-pihak lainnya. Pihak
manajemen dan para kreditur jangka pendek terutama akan tertarik
kepada posisi keuangan jangka pendek (posisi modal kerja) suatu
perusahaan termasuk perubahan-perubahan yang terjadi selama
periode itu. Kenaikan dalam modal kerja mungkin ditunjukkan dalam
kas, efek (sekuritas), piutang maupun dalam persediaan atau adanya
penurunan atau berkurangnya hutang lancar, dan adanya kenaikan
dalam modal kerja ini akan diinterpretasikan bergantung kepada
sumber-sumber yang menyebabkan kenaikan tersebut. Apabila
seluruh perubahan tersebut semuanya berasal dari hasil operasi
perusahaan, maka hal ini akan dinilai sebagai hal yang amat baik atau
menguntungkan dibandingkan dengan kenaikan modal kerja yang
berasal dari pengeluaran hutang jangka panjang.
Langkah-langkah dalam menganalisa sumber-sumber dan penggunaan
dana :
1) Penyusunan laporan perubahan neraca (statement of balance sheets
changes)
Laporan ini menggambarkan perubahan dari masing-masing elemen
neraca antara kedua titik waktu dan setiap perubahan elemen tersebut
mencerminkan adanya sumber atau penggunaan dana.

2) Laporan sumber-sumber dan penggunaan dana


Laporan ini berasal dari gabungan antara laporan perubahan neraca
dan laporan laba ditahan. Pengertian dana yang digunakan dalam
analisa sumber-sumber dan penggunaan dana disebut kas (arti
sempit) dan  modal kerja (arti luas).

1. Dana Dalam Arti Kas


Dana yang akan dianalisis nantinya bisa dalam pengertian kas, artinya
setiap ada perubahan elemen-elemen yang ada pada laporan keuangan
akan menambah atau mengurangi kas. Oleh karena itu, laporannya
disebut sebagai Laporan Sumber dan Penggunaan Kas. Laporan
sumber dan penggunaan kas ini disusun untuk menunjukkan
perubahan kas selama satu periode dan memberkan alasan mengenai
perubahan kas tersebut dengan menunjukkan dari mana sumber-
sumber kas dan pengunaan-penggunaannya.

Langkah-langkah menyusun laporan sumber-sumber dan penggunaan


dana (kas):
7. Menyusun laporan perubahan neraca, yang menggambarkan
perubahan masing-masing elemen neraca antara dua titik waktu
yang akan dianalisa (bulanan atau tahunan).
8. Mengelompokkan perubahan-perubahan dalam golongan
perubahan yang memperbesar / memperkecil kas.
9. Mengelompokkan elemen-elemen dalam laporan rugi dan laba
(laporan laba ditahan) ke dalam golongan yang memperbesar/
memperkecil kas.
10. Mengadakan konsolidasi dari semua informasi ke dalam laporan
sumber-sumber dan penggunaan dana.

Dari laporan neraca dan laporan laba-rugi, elemen-elemen yang dapat


memperbesar kas adalah :
1. Berkurangnya aktiva lancar selain kas:
• Berkurangnya barang (inventory) terjadi karena terjualnya barang
tersebut dan hasil penjualan itu merupakan sumber dana/ kas
bagi perusahaan.
• Berkurangnya piutang berarti piutang telah dibayar dan penerimaan
piutang merupakan penambahan dana yang diterima oleh
perusahaan yang bersangkutan.
• Berkurangnya surat-surat berharga (efek) berarti efek itu terjual dan
hasil penjualan tersebut merupakan sumber dana/ kas bagi
perusahaan
2. Berkurangnya aktiva tetap:
Berkurangnya aktiva tetap bruto berarti sebagian aktiva tetap harus
dijual dan hasil penjualannya merupakan sumber dana
Berkurangnya aktiva tetap neto berarti adanya depresiasi dalam
tahun yang bersangkutan

3. Bertambahnya setiap jenis hutang:


Bertambahnya hutang (hutang lancar, hutang jangka panjang) berarti
terjadi penambahan dana yang diterima oleh perusahaan yang
bersangkutan

4. Bertambahnya modal:
Bertambahnya modal disebabkan adanya emisi saham baru dan hasil
penjualan saham baru tersebut merupakan sumber dana

5. Adanya keuntungan dari operasi perusahaan:


Apabila perusahaan mendapatkan keuntungan neto dari operasinya
berarti bahwa ada tambahan dan bagi perusahaan yang bersangkutan.

6. Penyusutan:
Penyusutan merupakan biaya non-kas berupa penyisihan dana untuk
cadsangan pembelian aktiva tetap. Dana ini bisa dimanfaatkan oleh
perusahaan sebagai sumber dana.

Elemen-elemen dari neraca dan laporan laba-rugi yang memperkecil


kas adalah :
1. Bertambahnya Aktiva Lancar
Kas akan berkurang bila ada tambahan aktiva lancar, misalnya
persediaan bertambah berarti perlu uang untuk membeli persediaan,
sehingga kas berkurang. Piutang bertambah perlu kas untuk
menambah investasi pada piutang, sekuritas bertambah berarti ada
pembelian sekuritas yang memerlukan uang kas.

2. Bertambahnya Aktiva Tetap


Demikian pula bila ada tambahan aktiva tetap berarti ada pembelian
aktiva tetap. Pembelian aktiva tetap memerlukan kas, maka uang kas
akan berkurang akibat penambahan aktiva tetap tersebut.

3. Berkurangnya Semua Hutang


Apabila hutang baik jangka pendek maupun jangka panjang
berkurang berarti ada sebagian hutang yang dibayar. Untuk membayar
hutang diperlukan uang kas, sehingga kas menjadi berkurang.

4. Berkurangnya Modal
Apabila modal berkurang berarti pemilik mengambil dana dari
perusahaan, sehinga kas mejadi berkurang.

5. Rugi Operasi
Apabila perusahaan memperoleh laba akan menambah kas, tetapi bila
perusahaan rugi maka kerugian tersebut harus ditutup dengan kas,
sehingga memperkecl kas.

6. Pembayaran Deviden
Deviden yang dibayarkan kepada pemilik membutuhkan uang tunai,
sehingga pembayaran deviden tersebut akan memperkecil kas.

Contoh laporan sumber-sumber dan penggunaan dana (kas)

PERUSAHAAN PT. RAHAYU


LAPORAN PERUBAHAN NERACA 31 DES 1980 – 31 DES 1981
(DALAM RIBUAN RUPIAH)

31/12/1980 31/12/1981 Perubahan


Debet Kredit
AKTIVA

Kas Rp.       600 Rp.       700 Rp.     100 Rp.         -


Efek Rp.       700 Rp.       500 Rp.         - Rp.     200
Piutang Rp.    1.200 Rp.    1.000 Rp.         - Rp.     200
Barang Rp.    2.200 Rp.    2.600 Rp.     400 Rp.         -
Mesin Rp.    4.000 Rp.    5.000 Rp.  1.000 Rp.         -
Akum. depresiasi mesin Rp.     (400) Rp.     (600) Rp.         - Rp.     200
Bangunan Rp.    4.000 Rp.    4.000 Rp.         - Rp.         -
Akum. depresiasi bangunan Rp.     (600) Rp.     (900) Rp.         - Rp.     300
Tanah Rp.    2.300 Rp.    3.700 Rp.  1.400 Rp.         -
Jumlah Aktiva Rp.  14.000 Rp.  16.000

HUTANG & MODAL

Hutang perniagaan Rp.    1.500 Rp.    1.000 Rp.     500 Rp.         -


Hutang wesel Rp.    1.000 Rp.    1.200 Rp.         - Rp.     200
10 % obligasi Rp.    4.500 Rp.    6.000 Rp.         - Rp.  1.500
Modal saham Rp.    5.000 Rp.    5.000 Rp.         - Rp.         -
Surplus modal Rp.    1.000 Rp.    1.000 Rp.         - Rp.         -
Laba ditahan Rp.    1.000 Rp.    1.800 Rp.         - Rp.     800
Jumlah Hutang & Modal Rp.  14.000 Rp.  16.000

Jumlah Rp.  3.400 Rp.  3.400

Selama tahun 1981, Perusahaan PT. Rahayu mendapatkan keuntungan


netto sesudah pajak sebesar Rp. 1.500.000 dan dibayarkan sebagai
cash deviden sebesar Rp. 700.000

PERUSAHAAN PT. RAHAYU


LAPORAN SUMBER-SUMBER DAN
PENGGUNAAN DANA
31 DESEMBER 1980 – 31 DESEMBER
1981
(DALAM RIBUAN RUPIAH)
Sumber-Sumber Penggunaan
Dana
berasal dari
operasi :
Keuntungan Rp.  Cash Rp.    
neto 1.500 deviden 700
Depresiasi Rp.     Bertambahn Rp. 
500 ya mesin 1.000
Berkurangn Rp.     Bertambahn Rp. 
ya efek 200 ya tanah 1.400
Bekurangny Rp.     Bertambahn Rp.    
a piutang 200 ya barang 400
Bertambahn Rp.     Berkurangn Rp.    
ya hutang 200 ya hut. 500
wesel perniagaan
Bertambahn Rp.  Bertambahn Rp.    
ya obligasi 1.500 ya kas 100
Rp.  Rp. 
4.100 4.100
Dari laporan penggunaan dana tersebut diatas, nampak bahwa
penggunaan dana (kas) yang menonjol adalah untuk penambahan
mesin, penambahan tanah dan pembayaran cash deviden.
-          Bertambahnya mesin, berarti perusahaan telah mengadakan
perluasan usahanya.
-          Bertambahnya mesin, berarti perusahaan telah mengadakan
perluasan usaha
-          Pembelian tanah, berarti persiapan ekspansi lebih lanjut

Dari analisa sumber-sumber dan penggunaan dana PT. Rahayu dapat


disimpulkan bahwa perusahaan menggunakan dananya dalam tahun
1981 sebagian besar untuk ekspansi dalam bentuk pembelian mesin
dan tanah. Pembelian mesin dibelanjai terutama dengan hutang jangka
panjang dan depresiasi. Kebijaksanaan tersebut dapat dibenarkan
ditinjau dari sudut likuiditas. Pembelian tanah dibelanjai sebagian
dengan modal sendiri dan sebagian dari hutang jangka panjang.
Kebijaksanaan pembiayaan tanah dengan hutang tidak dibenarkan
ditinjau dari sudut likuiditas

2. Dana Dalam Arti Modal Kerja


Dalam kenyataannya selain membuat laporan sumber dan penggunaan
dana atas dasar kas, perusahaan juga membuat laporan sumber dan
penggunaan dana atas dasar modal kerja (statements of sources and
uses of working capital).
Modal kerja dapat diartikan beberapa Modal kerja adalah kelebihan
aktiva lancar diatas hutang lancer. Dalam laporan sumber dan
penggunaan modal kerja tidak dicantumkan penggunaan dana yang
berasal dari modal sendiri karena tidak akan mengakibatkan
perubahan modal kerja (netto).

 Contoh :
Berikut posisi neraca sebuah perusahaan :

Aktiva Lancar Hutang Lancar


Kas Rp.  Hutang Rp. 
100.000 perniaga 200.000
an
Piutang Rp.  Hutang Rp. 
200.000 wesel 100.000
Invento Rp. 
ry 300.000
Modal Rp. 
kerja 300.000
Jumla Rp.  Jumlah Rp. 
h 600.000 hut. & 600.000
aktiva mod.

Selanjutnya terjadi berbagai transaksi yang mengakibatkan perubahan


unsur aktiva lancar dan hutang lancar, yaitu :

a.       Perubahan ke – 1
Pembelian barang (inventory) secara kredit sebesar Rp. 50.000.
Aktiva Lancar Hutang Lancar
Kas Rp.  Hutang Rp. 
100.000 perniaga 250.000
an
Piutang Rp.  Hutang Rp. 
200.000 wesel 100.000
Invento Rp. 
ry 350.000
Modal Rp. 
kerja 300.000
Jumla Rp.  Jumlah Rp. 
h 650.000 hut. & 650.000
aktiva mod.

      b.   Perubahan ke – 2


Pembayaran hutang perniagaan sebesar Rp. 100.000 dengan kas
Aktiva Lancar Hutang Lancar
Kas Rp.             Hutang Rp. 
- perniaga 150.000
an
Piutang Rp.  Hutang Rp. 
200.000 wesel 100.000
Invento Rp. 
ry 350.000
Modal Rp. 
kerja 300.000
Jumla Rp.  Jumlah Rp. 
h 550.000 hut. & 550.000
aktiva mod.

Dari contoh diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa jumlah


modal kerja harga akan berubah jika ada perubahan dalam non
current account (aktiva tetap, hutang jangka panjang dan
modal sendiri). Perubahan unsur non current account yang
memperbesar modal kerja disebut dengan sumber modal kerja
atau sources of work capital. Sedangkan yang memperkecil
modal kerja disebut dengan penggunaan modal kerja. Jika
penggunaan modal kerja lebih kecil dibandingkan dengan
sumber modal kerja maka hal ini akan mempunyai efek neto
yang positif. Sedangkan jika penggunaan modal kerjanya lebih
besar maka efek netonya akan memperkecil modal kerja.
Sumber-sumber modal kerja, antara lain :
a.       Berkurangnya aktiva tetap
b.      Bertambahnya hutang jangka panjang
c.       Bertambahnya modal
d.      Keuntungan dan operasi perusahaan
Penggunaan modal kerja :
a.       Bertambahnya aktiva tetap
b.      Berkurangnya hutang jangka panjang
c.       Berkurangnya modal
d.      Pembayaran cash deviden
e.       Adanya kerugian dalam operasi perusahaan

Langkah-langkah penyusunan laporan sumber-sumber dan


penggunaan modal kerja :
a.   Menyusun laporan perubahan modal kerja
      Untuk mengetahui adanya kenaikan atau penurunan modal kerja
beserta besarnya perubahan modal kerja
b.      Mengelompokkan perubahan-perubahan dari unsur-unsur non
current account ke dalam golongan yang mempunyai efek
memperbesar modal kerja dan golongan yang mempunyai efek
memperkecil modal kerja
c.       Mengelompokkan unsure-unsur dalam laporan laba ditahan ke
dalam golongan yang mempunyai efek memperbesar modal kerja dan
golongan yang perubahannya mempunyai efek memperkecil modal
kerja
d.      Menyusun laporan sumber-sumber dan penggunaan modal kerja

Contoh Laporan perubahan modal kerja dan laporan sumber-


sumber dan penggunaan modal kerja
Unsur- 31/12/19 31/12/19 Perubahan Modal
unsur 80 81 Kerja
modal Bertamb Berkurang
kerja ah
Aktiva
Lancar
Kas Rp.     Rp.     Rp.      Rp.         -
600 700 100
Efek Rp.     Rp.     Rp.          Rp.     200
700 500 -
Piutang Rp.  Rp.  Rp.          Rp.     200
1.200 1.000 -
Barang Rp.  Rp.  Rp.      Rp.         -
2.200 2.600 400
Jumlah Rp.  Rp. 
aktiva 4.700 4.800
lancar

Hutang
Lancar
Hutang Rp.  Rp.  Rp.      Rp.         -
perniaga 1.500 1.000 500
an
Hutang Rp.  Rp.  Rp.          Rp.     200
wesel 1.000 1.200 -
Jumlah Rp.  Rp. 
hutang 2.500 2.200
lancar

Modal Rp.  Rp. 


Kerja 2.200 2.600
Rp.   Rp.     600
1.000
Tambah Rp.          Rp.     400
modal -
kerja
Jumlah Rp.  Rp.  1.000
1.000

Dari tabel diatas, nampak besarnya modal kerja pada akhir tahun 1981
(31/12/1981) lebih besar daripada jumlah modal kerja pada saat
sebelumnya (31/12/1980), berarti ada tambahan modal kerja.
Kenaikan modal kerja ini disebabkan sumbernya lebih besar daripada
penggunaannya

11. Contoh laporan sumber-sumber dan penggunaan modal kerja

PERUSAHAAN PT. RAHAYU


LAPORAN SUMBER-SUMBER DAN
PENGGUNAAN DANA
31 DESEMBER 1980 – 31 DESEMBER 1981
(DALAM RIBUAN RUPIAH)
Sumber-Sumber Penggunaan
Dana dari
operasi :
Keuntungan Rp.  Cash Rp.    
neto 1.500 deviden 700
Depresiasi Rp.     Bertambahn Rp. 
500 ya mesin 1.000
Bertambahn Rp.  Bertambahn Rp. 
ya hutang 1.500 ya tanah 1.400
jangka
panjang
Bertambahn Rp.    
ya modal 400
kerja
Rp.  Rp. 
3.500 3.500

3.      Sumber-sumber Modal kerja


Pada umumnya sumber modal kerja suatu perusahaan daapat berasal
dari :
a)      Hasil operasi perusahaan adalah jumlah net income yang
Nampak dalam laopran perhitungan rugi laba ditambah dengan
depresiasi dan amortisasi jumlah ini menunjukan jumlah modal
kerjayang berasal dari hasil operasi perusahaan. Jadi jumlah
jumlah modal kerja yang berasal dari hasil operasi perusahaan
dapat di hitung dengan menganalisa laporan perhitungan rugi laba
perusahaan, dan apabila laba tersebut tidak diambil oleh pemilik
perusahaan maka laba tersebut akan menambah modal perusahaan
yang bersangkutan.

Biaya-biaya operasi perusahaan pada dasarnya terdari dari biaya 


yang memerlukan pengluaran uang atau menimbulkan hutang yang
pada akhirnya juga akan menyebabkan penggunaan modal kerja
seperti biaya tunai,biaya upah,gaji premi asuransi,disamping itu
ada juga biaya yang tidak memerlukan pengluaran uang pada satu
periode itu atau tidak menimbulkan hutang yang pada akhirnya
akan mengggunakan modal kerja seperti presiasi,amortisasi dari
diskonto obligasi maupun aktiva intangible . Proses pembebanan
depresiasi dan amortisasi terhadap penghasilan persahaan adalah
merupakan perubahan dari aktiva tetap dan aktiva intangible
menjadi modal kerja,proses tersebut dapat digambarkan sbb:

Arus dana yang menggambarkan proses perubahan aktiva tetap ke


modal kerja

Uang yg                       Kas digunakan untk


diinvestasikan              Aktiva tetap dan mem
Biaya-biaya                barng yg siap dijual                modal kembali 
                                                                                                                                   
lewat penjualan           

b)      Keuntungan dari penjualan surat-syrat berharga (investasi


jangka pendek)
Surat-surat berharga yang dimilki perusahaan untuk jangka pendek
(Market able securies atau effek) adalah satu elemen aktiv lancer
yang segera dapat dijual dan akan menimbulkan keuntungan bagi
bagi perusahaan.

c)      Penjualan Aktiva lancar


Sumber lain yang dapat menambah modal kerja adalah hasil
penjualan aktiva tetap,investasi jangka panjang dan aktiva tidak
lancer lainnya yang tidak diperlukan lagi oleh perusahaan.
Perusahaan dari aktiva ini menjadi Kas atau Piutang akan
menyebabkan bertambahnya modal kerja sebesar hasil penjualan.

d)      Penjualan Sahan dan Obligasi


Untuk menambah dana atau modal kerja yang dibutuhkan
perusahaan dapat pula mengadakan emisi saham baru atau
meminta kepada para pemilik perusahaan untuk menambah
modalnya,disamping itu perusahaan dapat juga mengeluarkan
obligasi atau bentuk hutang jangka panjang lainnya guna
memenuhi kebutuhan modal kerjanya.

Dari Uraian tentang sumber-sumber modal kerja tersebut dapat


disimpulkan bahwa modal kerja akan bertambah apabila:
1.         Adanya kenaikan sector modal baik yang berasal dari laba
maupun adanya pengluaran modal saham atau tambahan investasi
dari pemilik perusahaan.
2.         Adnya pengurangan at penurunan aktiva tetap yang diimbangi
dengan bertmbahnya aktiva lancer karena adanya penjualan aktiva
tetap maupun melalui proses depresiasi.
3.          Adanya penambahan hutng jangka panajang baiik dalam
bentuk obligasi,hipotek atau hutang jangka panjang lainnya yang
diimbangi dengan bertambahnya aktiva lancar.

Dengan kata lain dapat dikatan bahwa modal kerja akan bertambah
apabila aktiva lanacar bertambah yang diimbangi atau dibarengi
dengan perubahan dalam sector  atau pos tidak lancer (non current
account),dan dapat digambarkan dengan skema sbb:
 

                          (3) (1) (1)(2)

Penggunaan aktiva lancar yang mengakibatkan turunnya modal


kerja adalah sbb:

a)      Pembayaran biaya atau ongkos-ongkos operasi


perusahaan,meliputi pembyaran upah,gaji,pembelian, bahan
atau barang dagang, supplies kantor dan pembayaran biaya-
biaya lainnya.

b)      Kerugian yang diderita oleh perusahaan karena adanya


penjualan surat-surat berharga atau effek,maupun kerugian
yang insidentil lainnya.

c)      Adanya pembentukan dana atau pemisahan aktiva lancer


untuk tujuan-tujan tertentu dalam jangka panjang,misalnya
Dana Pelunasan Obligasi,Dana Pensiun Pegawai,Dana Expansi
ataupun dana-dana lainnya.

d)     Adanya penambahan atau pembelian aktiva tetap,investasi


jangka panjang atau aktiva lancar lainnya yang mengakibatkan
berkurangnya aktiva lancar atau timbulnya hutang lancar yang
berakibatkan berkurangnya modal kerja.

e)      Pembayaran hutang-hutang jangka panjang meliputi


hutang hipotik,hutang obligasi maupun bentuk hutng jangka
panjang lainnya,serta penarikan atau pembelian kembali
saham yang beredar.

f)       Pengambilan uang atau barang dagang oleh pemilik


perusahaan untuk kepentingan pribadinya (prive) atau adanya
pengambilan bagian keuangan oleh pemilik dalam perusahaan
perseorangan dan persekutuan atau adanya pembayaran
deviden dalam perseroan terbatas.

Penggunaan aktiva lancar yang mengakibatkan baerkurangnya


modal kerja dapat digmbarkan dengan skema sbb:

 
                                         (c)                 

                                         (d)                

                               (e) (f)(a)

 
  

4.       

Laporan  Sumber dan Penggunaan Modal Kerja


Dua hal yang dapat menunjukan Laporan perubahan Modal
Kerja :
a)      Bagian pertama menunjukkan perubahan yang terjadi
untuk setiap jenis atau elemen modal kerja (perubahan masing-
masing pos aktiva lancar dan hutang lancar) dan perubahan
modal kerja secara total.

b)      Bagian kedua menunujkkan sumber dan penggunaan


modal kerja atau sebab-sebab terjadinya perubahan modal
kerja.

Soal
1. Sebutkan dan jelaskan sumber-sumber keuangan
perusahaan ?
1. Dana Sendiri
Menggunakan dana sendiri paling banyak dilakukan oleh pengusaha
dalam memodali usahanya. Pemakaian dana ini dimungkinkan bila
memiliki simpanan uang tunai di bank.
Dengan dana pribadi ini, kita bisa lebih fleksibel dalam pemakaian
jumlah dana sewaktu-waktu, serta bebas mengalokasikan dana sesuai
dengan keputusan sendiri. Sekaligus akan terbebas dari bunga,
pemotongan keuntungan dan tidak perlu membagi hasil dengan pihak
lain.
Meskipun demikian terkadang menggunakan dana sendiri juga
memilki kelemahan seperti kurangnya kontrol dalam pemakaian dana,
lalai dalam pencatatan keuangan, dan bila merugi maka harus
menanggung kerugian sendiri.
2. Dana pinjaman
Jika anda tidak mempunyai simpanan dana pribadi dan kekurangan
dana, maka alternatif lainnya adalah dana pinjaman.

3.     Dana Gabungan Usaha (joint)


Kalau memiliki teman atau kerabat yang berpotensi memiliki dana
lebih dapat dinegosiasikan untuk ikut serta menjadi pemodal dalam
jumlah besar ataupun sebagian kecil dari bisnis anda. Usahakan
membuat perencanaan konsep rumah makan yang matang lalu
lakukan presentasi dan kemudian negosiasikan mengenai kebutuhan
modal, jumlah, jangka waktu, dan pembagian hasil dari keuntungan
usaha setiap bulannya. Jangan lupa untuk membuat daftar nama relasi
yang potensial sebelumnya, untuk mendapatkan peluang pinjaman
yang lebih besar.
Poin yang terpenting dan harus diingat adalah perhitungkan secara
matang jumlah modal yang dibutuhkan, dan kemudian pertimbangkan
keuntungan dan kelemahan dalam memilih sumber pendanaan dari
luar. Jangan canggung untuk mencari informasi sebanyak-banyaknya
mengenai sumber pendanaan yang anda inginkan. Jangan sampai
usaha anda baru berjalan tetapi sudah terbebani dengan tingkat bunga
yang tinggi.

2. Sebutkan dan jelaskan berbagai macam alternatif dana pinjaman


(terutama kredit perbankan)!

Berikut ini adalah berbagai macam alternatif dana pinjaman (terutama


kredit perbankan) :
a. Kredit Usaha
Kredit usaha pada berbagai Bank dikemas dengan nama yang
berbeda. Kredit usaha diberikan sesuai dengan jenis usaha masing-
masing. Biasanya kredit usaha perbankan dibedakan menjadi kredit
investasi dan kredit modal kerja, atau mungkin juga gabungan
keduanya. Bagi pengusaha yang hendak mengambil fasilitas kredit ini
harus mempelajari dan memenuhi persyaratan yang dibutuhkan.
Dianjurkan untuk mencari kredit usaha pada bank yang mendukung
UKM dan Bank pemerintah, mengingat suku bunga yang rendah.
b. Kredit Tanpa Agunan (KTA)
Beberapa lembaga perbankan meluncurkan program Kredit Tanpa
Agunan (KTA), yaitu kredit perorangan yang tidak menggunakan
agunan sebagai jaminan untuk keperluan konsumtif. Untuk para
pemula usaha, kredit ini dapat menjadi salah satu sumber pendanaan
bagi yang tidak memerlukan kredit dalam jumlah besar. Umumnya
kredit yang diberikan berkisar 5 juta sampai maksimal 150 juta,
dengan jangka waktu yang beragam. Bagi yang ingin mendirikan
usaha baru mungkin akan kesulitan mendapatkannya. Namun jika
anda masih berprofesi sebagai karyawan, maka anda bisa
menggunakan profesi tersebut untuk mendapatkan kredit ini guna
membangun usaha.
c. Kredit BPR (Bank Perkreditan Rakyat)
Fasilitas kredit dari BPR relatif lebih mudah persyaratan dan
prosesnya dibandingkan di bank umum. BPR melayani orang-orang
yang butuh pendanaan usaha, terutama UKM, dengan sistem dan
persyaratan yang cenderung mudah. Tapi harus diingat tingkat
bunganya cenderung lebih tinggi dari bank umum, dengan jangka
waktu yang relatif lebih singkat.
d. Leasing atau Lease Back
Leasing ialah program pendanaan yang diberikan oleh suatu lembaga
keuangan yang berbentuk perusahaan pendanaan, dimana pinjaman
tersebut diberikan tidak berupa uang tunai, namun berupa pembelian
aset bergerak perusahaan seperti kendaraan bermotor.
Sedangkan lease back adalah pinjaman yang diberikan pada usaha
yang membutuhkan dana tunai dengan jaminan BPKB kendaraan
bermotor yang dimiliki.
e. Perum Pegadaian
Suatu lembaga keuangan yang dimiliki pemerintah untuk
menyalurkan pinjaman dengan jaminan barang tertentu, dengan
tingkat bunga yang relatif rendah dan dihitung per 2 mingguan. Anda
bisa memilih produk pegadaian yang ditawarkan sesuai dengan
kebutuhan usaha, seperti KCA (Kredit Cepat Aman), Krasida (Kredit
Angsuran Sistem Gadai), ataupun Kreasi (Kredit Angsuran Sistem
Fiducial).
f. Koperasi
Koperasi yang menyalurkan pendanaan adalah koperasi kredit
(Kopdit) ataupun KSP (koperasi simpan pinjam). Umumnya
persyaratan yang diperlukan adalah anda harus menjadi anggota dari
koperasi tersebut. Dengan menjadi anggota dan melakukan simpanan,
maka anda berhak untuk mendapatkan fasilitas kredit. Sebab pada
umumnya, koperasi hanya melayani kredit bagi anggotanya saja.
g. Pinjaman BUMN
Dana yang digunakan sebagai pinjaman dari BUMN adalah dana
kemitraan yang sebagian berasal dari laba perusahaan yang disisihkan
untuk pengusaha kecil. Program dana kemitraan ini disebut juga
Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) BUMN. BUMN
yang memiliki program kemitraan ini antara lain PT Jamsostek,
Pertamina, PT GAs Negara, dan sebagainya. Untuk informasi ini
dapat dicari di Kementrian BUMN)
h. Pinjaman Departemen
Pemerintah juga memberikan program kredit usaha kecil melalui
beberapa departemen. Ada tiga departemen yang mempunyai fasilitas
pembiayaan untuk UKM, yaitu Departemen Pertanian, Departemen
Koperasi dan Departemen Perindustrian. Khusus untuk usaha rumah
makan, departemen yang memungkinkan untuk memberikan
pinjaman adalah Departemen Koperasi

3. Jelaskan secara singkat dan benar sistem dan


prosedur penggunaan dana perusahaan ?

Didalam suatu perusahaan, manajemen selalu dihadapkan pada


masalah bagaimana mempergunakan dana yang ada dengan sebaik-
baiknya, jadi berkaitan dengan penggunaan dana agar sasaran
perusahaan bisa dicapai dan bagaimana mendapatkan dana tambahan
untuk memenuhi kebutuhan dan peluan (opportunity) yang dihadapi
perusahaan, jadi lebih berkaitan pada sumber dana.

Oleh karena itu sebagai pelengkap laporan keuangan kita sebaiknya


menyusun pula laporan sumber dan penggunaan dana. Dengan
demikian kita bisa mengetahui apakah perusahaan sedang
berkembang atau mengalami masalah dalam dana. Disamping itu kita
bisa mengetahui bagaimana manajemen selama satu periode
mempergunakan dana perusahaan dan dari mana saja dana itu di
dapatkan.
Kalau kita melihat posisi keuangan perusahaan pada satu periode
(Neraca), maka jelaslah bahwa:
a.              Dana yang diperoleh perusahaan pertama-tama berasal dari
investor/pemilik, selai itu dana diperoleh juga dari kreditur.
b.              Dana yang dimiliki perusahaan dipergunakan untuk memiliki
harta perusahaan.
Sehingga jelaslah bahwa seorang manajer keuangan bertanggung
jawab akan:
1.    Keputusan Pembelanjaan.
Yaitu keputusan yang harus diambil berkenaan dengan sumber dana
yang dibutuhkan perusahaan
2.    Keputusan Investasi.
Yaitu berkaitan dengan pengaturan penggunaan dana agar resiko
usaha yang dihadapi seminimal mungkin.
3.    Keputusan Operasi.
Yaitu bagaimana dana yang diperlukan dapat terpenuhi dan
bagaimana dana tersebut dioperasikan untuk mencapai sasaran
perusahaan.

Jadi untuk mengetahui darimana saja sumber keuangan perusahaan


berasal dan untuk apa saja dana yang dipergunakan, kita bisa
melihatnya dengan membandingkan neraca awal periode dengan
neraca akhir periode.

Anda mungkin juga menyukai