Anda di halaman 1dari 16

Sumber Dan Penggunaan Dana Perusahaan

1.Pengertian Sumber Dan Penggunaan Dana Perusahaan

Adapun mengenai pengertian sumber dan penggunaan dana dapat diketahui


berdasarkan definisi yang dikemukakan oleh s. munawir (1999 : 110) sebagai berikut bahwa,
analisa sumber dan penggunaan dana merupakan suatu alat analisa keuangan yang sangat
penting bagi finansial manajer atau bagi para calon kreditur atau bagian bank dalam menilai
permintaan kredit yang diajukan kepadanya, dengan analisa sumber dan penggunaan dana
akan diketahui bagaimana perusahaan mengelola atau menggunakan dana yang dimilikinya.
Pengertian dana yang digunakan dalam analisa sumber dan penggunaan dana
tersebut dapat dalam artian yang sempit yaitu kas atau dalam artian yang lebih luas yaitu
sebagai modal kerja. Pengertian mana yang akan digunakan dalam analisa sumber dan
penggunaan dana itu tergantung kepada kebutuhan kita sendiri, yaitu apa yang kita analisa.
Selanjutnya pengertian dana yang dikemukakan oleh Alex s. nitisemito menyatakan
bahwa dana adalah elemen-elemen dalam aktiva suatu neraca yang dapat berupa uang kas,
bahan baku, mesin, gedung dan sebagainya. Sedangkan sumber dana yaitu dana jangka
panjang dan dana sendiri.
Uraian ini menunjukkan bahwa pengertian dana dapat dikelompokkan menjadi dua
bagian yaitu:
a. Dana yang berada di sebelah debet (aktiva) atau disebut dana aktif dapat dibedakan
berdasarkan cara dan lamanya berputar, yaitu aktiva lancar dan aktiva tetap.
b. Dana yang berada di sebelah kredit, suatu neraca yang menunjukkan sumber-sumber
dari mana dana itu diperoleh yang biasa disebut dana pasif.

2.Pengertian Modal Sendiri Menurut Ahli

Pengertian modal sendiri menurut Bambang Riyanto (2001:240), bahwa: “modal


sendiri pada dasarnya adalah modal yang berasal dari pemilik perusahaan dan tertanam di
dalam perusahaan untuk waktu yang tidak tertentu lamanya.
Modal sendiri selain berasal dari “luar” perusahaan dapat juga berasal dari “dalam”
perusahaan sendiri. Modal sendiri yang berasal dari “sumber intern” ialah modal dalam
bentuk keuntungan yang dihasilkan perusahaan. Adapun modal sendiri yang berasal dari
“sumber extern” ialah modal yang berasal dari pemilik perusahaan. Modal sendiri adalah
modal dalam suatu perusahaan yang dipertaruhkan untuk segala risiko usaha maupun risiko
kerugian-kerugian lainnya.
Modal sendiri merupakan sumber dana perusahaan yang paling tepat untuk
diinvestasikan pada aktiva tetap, yang bersifat ​permanen dan pada investasi-investasi yang
menghadapi risiko kerugian atau kegagalan yang bersifat besar, karena tidak akan
membahayakan kelangsungan hidup perusahaan.
Modal sendiri didalam suatu perusahaan yang berbentuk perusahaan terbatas (PT)
terdiri dari:

1. Modal Saham
Saham adalah tanda bukti pengambilan bagian atau peserta dalam suatu P.T. Bagi
perusahaan yang bersangkutan yang diterima dari hasil penjualan sahamnya akan tetap
tertanam di dalam perusahaan tersebut selama hidupnya, meskipun bagi pemegang saham
sendiri itu bukanlah merupakan penanaman permanen, karena setiap waktu pemegang saham
dapat menjual sahamnya. Adapun jenis-jenis dari saham adalah sebagai berikut:

a. Saham biasa (Common Stock)


Pemegang saham biasa akan mendapatkan deviden pada akhir tahun pembukuan jika
perusahaan tersebut mendapatkan keuntungan. Apabila perusahaan tersebut tidak mengalami
keuntungan atau mengalami kerugian, maka pemegang saham tidak akan mendapatkan
deviden.
Sebagaimana dikemukakan oleh James O. Gill (2006:30) bahwa :

“Saham biasa umumnya diartikan sebagai kepemilikan dalam perusahaan. Semakin


banyak jumlah saham yang dimiliki oleh seorang pemegang saham, semakin besar kekuatan
voting yang dimilikinya. Tidak ada jaminan mengenai pembayaran dividen atau perolehan
kembali investasi yang ditanamkan dalam bentuk saham ini”.

b. Saham Preferen (Prefered Stock)


Saham yang memberikan dividen yang tetap besarnya. Pemegang saham preferen
mempunyai preferensi tertentu diatas pemegang saham biasa, yaitu terutama dalam hal
pembagian dividen dan pembagian kekayaan perusahaan.

Sebagaimana dikemukakan oleh Van Horne dan Wachowichz (1998:564). “Saham


preferen merupakan persilangan bentuk surat berharga yang memiliki karakteristik baik
hutang maupun saham biasa”.

c. Saham Kumulatif preferen (Cummulative Prefered Stock).


Pada dasarnya sama dengan saham preferen. Perbedaannya hanya pada hak kumulatif,
jika suatu saat laba perusahaan tidak memungkinkan untuk dibagikan sebagai dividen kepada
para pemegang saham, maka pemegang saham ini berhak menuntut dividen yang tidak
dibayarkan itu dimasa yang akan datang.

2. Cadangan
Cadangan disini dimaksudkan sebagai cadangan yang dibentuk dari keuntungan yang
diperoleh oleh perusahaan selama beberapa waktu yang lampau atau dari tahun berjalan.
Tidak semua cadangan termasuk dalam pengertian modal sendiri. Cadangan yang termasuk
dalam modal sendiri ialah antara lain :
a. Cadangan ekspansi
b. Cadangan modal kerja
c. Cadangan selisih kurs
d. Cadangan untuk menampung hal-hal atau kejadian-kejadian yang tidak diduga
sebelumnya (cadangan umum).

Adapun cadangan yang tidak termasuk modal sendiri antara lain ialah : cadangan
depresiasi, cadangan piutang ragu-ragu dan cadangan yang bersifat utang. Di dalam P.T
sering pula terdapat apa yang disebut “cadangan rahasia”, dan “cadangan diam”.
Cadangan Rahasia adalah cadangan yang besar jumlahnya tidak mudah diketahui.
Cadangan diam pada prinsipnya tidak berbeda dengan Cadangan Rahasia, yaitu tidak
tercantum dalam neraca, tetapi dapat diduga adanya nilai cadangan didalam perusahaan.
Cadangan Rahasia dan Diam terbentuk karena menyangkut hubungannya dengan soal
pembagian deviden. Pemegang saham umumnya menghendaki seluruh keuntungan yang
diperoleh perusahaan yang dibagikan sebagai deviden. Tetapi pihak lain yaitu direksi
menghendaki agar supaya perusahaan terus dapat berkembang. Untuk keperluan
perkembangan dan perluasan perusahaan diperlukan adanya cadangan, cadangan ini hanya
dapat dibentuk dari laba yang diperolehnya.

3. Laba Ditahan
Laba ditahan merupakan keuntungan yang diperoleh perusahaan yang tidak dibayarkan
sebagai deviden dan belum ditentukan penggunannya. Angka yang tampak pada neraca
adalah merupakan penjumlahan laba ditahan setiap tahun semenjak perusahaan berdiri. Besar
kecilnya jumlah laba ditahan suatu perusahaan tergantung pada besar kecilnya pendapatan
keuntungan yang diperoleh perusahaan.

3.Perbedaan Modal Sendiri dengan Modal Kerja

Bambang Riyanto (2001:20) mengungkapkan bahwa perbedaan fungsionil antara


modal sendiri dengan modal kerja, ialah dalam artian bahwa:

1. Jumlah modal kerja adalah fleksibel. Jumlah modal kerja dapat lebih mudah
diperbesar atau diperkecil, disesuaikan dengan kebutuhannya. Sedangkan modal
sendiri, sekali dibeli tidak mudah dikurangi atau diperkecil. Dalam keadaan
gelombang ekonomi yang menurun, modal kerja dapat dengan segera dikurangi, tetapi
modal sendiri tidak dapat dengan segera dikurangi sehingga selalu ketinggalan
waktunya. Demikian pula sebaliknya dalam keadaan gelombang ekonomi naik, modal
sendiri tidak dapat segera diperbesar atau disesuaikan.
2. Susunan modal kerja adalah relatif variabel. Elemen-elemen modal kerja akan
berubah-ubah sesuai dengan kebutuhan, sedangkan susunan modal sendiri adalah
relatif permanen dalam jangka waktu tertentu, karena elemen-elemen dari modal
sendiri tidak segera mengalami perubahan-perubahan.
3. Modal kerja mengalami proses perputaran dalam jangka waktu yang pendek,
sedangkan modal sendiri mengalami proses perputaran dalam jangka waktu yang
panjang.

4.Sumber Dana dari Luar Perusahaan

a. Sumber Dana Jangka Pendek

Salah satu sumber dana perusahaan adalah sumber dana jangka pendek. Sumber dana
jangka pendek adalah pendanaan yang harus dibayar kembali dalam jangka waktu satu tahun
atau kurang. Contoh sumber dana jangka pendek adalah kredit perdagangan, pinjaman bank
jangka pendek, surat berharga komersial, serta pendanaan piutang dan persediaan. Perusahaan
memerlukan pendanaan jangka pendek karena beberapa hal berikut ini:

1) Laba yang diperoleh mungkin tidak mencukupi untuk memebuhi kebutuhan


pendanaan sehubungan dengan pertumbuhan perusahaan.
2) Dalam memenuhi kebutuhan dana, pihak manajemen cendrung memilih untuk
meminjam dari pada harus menunggu perusahaan memiliki cukup dana.
3) Sumber pendanaan jangka pendek lebih mudah tersedia dan biasanya lebih rendah
biayanya dibandingkan dengan sumber pendanaan jangka panjang.

Sedangkan jenis sumber dana jangka pendek meliputi Kredit Dagang, Dana Pinjam
Bank.

a). Kredit Dagang


Kredit dagang disebut juga utang dagang. Utang dagang merupakan pinjaman tanpa
perjanjian, yaitu pembeli melakukan pembelian barang dagangan dengan persyaratan jangka
waktu pelunasannya berjangka pendek biasanya kurang dari satu tahun.Setelah menerima
barang, maka sejak itu pembeli sudah berutang kepada penjual. Bagi pembeli ini merupakan
sumber dana yang bersifat jangka pendek yang penting. Kredit perdagangan adalah sumber
pendanaan spontan yang sering sekali dimanfaatkan perusahaan.
Kredit dagang bisa juga diartikan pendanaan dengan cara menunda pembayaran
kepada pemasok (suplier). Meskipun diperoleh dengan mudah melalui penundaan
pembayaran, kredit dagang tidak selalu bebas biaya. Biaya kredit dagang bisa berupa
pengenaan tambahan bunga pemasok, penetapan harga jual yang lebih tinggi dan bisa juga
berupa bentuk kehilangan diskon yang diberikan pada perusahaan yang membayar lebih awal,
hal ini tercermin dari syarat penjualan.

b). Dana Pinjaman Bank


Pinjaman dari pihak lain (Bank) merupakan sumber dana dari pihak eksternal yang
juga sering dimanfaatkan perusahaan sebagai sumber dana jangka pendek. Jenis sumber dana
dari Bank dan Nonbank adalah sebagai berikut:
• Kredit Usaha Kecil Menengah, Kredit ini diberikan sesuai dengan jenis usaha. Bank
pemerintah sesuai sesuai dengan program yang membantu Usaha Kecil dan Menengah
atau UKM biasanya memberikan suku bunga yang rendah.
• Kredit Tanpa Agunan, adalah kredit perorangan yang tidak menggunakan agunan
sebagai sumber jaminan untuk keperluan modal. Umumnya kredit yang diberikan
berkisar Rp 5.000.000 sampai dengan Rp 150.000.000 dengan jangka waktu beragam,
namun jenis pinjaman ini bunganya sangat tinggi.
• Leasing, merupakan program pendanaan yang diberikan oleh suatu lembaga keuangan
yang berbentuk perusahaan pendanaan, dimana pinjaman tersebut diberikan berupa
pembelian aset bergerak perusahaan seperti kendaraan bermotor dan peralatan.
• Kredit Pasar Uang, contoh kredit pasar uang adalah surat berharga atau comercial
paper (CP).
• Letter of Credit, merupakan janji tertulis dari bank bagi pembeli untuk ​membayar
sejumlah uang kepada perusahaan yang dituju penjual bila sejumlah kondisi telah
terpenuhi.
• Factoring, merupakan menjual piutang perusahaan kepada perusahaan faktor
(perusahaan pembeli piutang) yang biasanya adalah lembaga keuangan

b. Sumber Dana Jangka Pendek

Salah satu sumber dana perusahaan adalah sumber dana jangka menengah. Sumber
dana jangka menengah adalah pendanaan yang harus dibayar kembali dalam jangka waktu
lebih dari satu tahun tetapi kurang dari 10 tahun. Jenis sumber dana jangka menengah
diantaranya adalah Term Loan, Equipment Loan, Leasing.
a). Term Loan
Term loan adalah kredit usaha dengan umur lebih dari satu tahun dan kurang dari lima
tahun. Term loan pada umumnya dibayar kembali dengan angsuran tetap selama priode
tertentu, misalnya setiap bulan, kuartal atau setiap tahun. Term loan biasanya disediakan oleh
bank komersial atau bank dagang, perusahaan asuransi, dana pensiun, lembaga pembiayaan
pemerintah, dan suplier perlengkapan. Jika dilihat dari biaya, term loan memiliki biaya yang
lebih rendah dari pada modal saham atau obligasi karena tidak adanya biaya yang berkaitan
dengan biaya penerbitan saham dan obligasi.
Jika dibandingkan dengan utang jangka pendek, term loan lebih baik karena tidak
segera jatuh tempo dan peminjam memberikan jaminan pembayaran secara periodik yang
mencakup bunga pokok pinjaman. Bagi kreditu, jaminan atas pinjaman secara priodik dapat
diperjualbelikan kepada pihak lain, biasanya lembaga pengumpul piutang.

b). Equipment Loan


Equipment Loan adalah pendanaan atau pembiayaan yang dipergunakan untuk
pengadaan peralatan baru yang mudah diperjualbelikan. Peminjam biasanya menanggung
beban lebih tinggi dari harga perlengkapan tersebut dan selisih antara harga peralatan dengan
beban total merupakan margin of safety bagi kreditur.Equipment Loan biasanya diberikan
oleh bank komersial, penjual peralatan, perusahaan asuransi, dana pensiun, dan lembaga
pembiayaan lainnya. Ada dua instrumen yang dapat dipergunakan untuk membiayai
equipment loan, yaitu melalui kontrak penjualan kondisional (conditional sales contract) dan
hipotik barang bergerak (chatell mortgage).Apabila perusahaan menggunakan kontrak
penjualan kondisional untuk membiayai pembelian peralatan, maka penjual akan menahan
sebagian peralatan sampai pembeli melunasi keseluruhan pembayaran sesuai kontrak. Jadi
pada saat barang dikirim biasanya penjual menerima uang muka down payment dan pembeli
bersedia untuk melunasi secara priodik.
Pada saat pelunasan terakhir, penjual akan menyerahkan peralatan yang ditahan atau
mungkin surat-surat peralatan tersebut. Bisa juga digunakan cara hipotik barang bergerak
yang biasanya dipergunakan oleh bank komersial. Jika dipergunakan hipotik barang bergerak,
maka sama dengan pemberian gadai, dimana pemberi pinjaman memiliki atau menguasai hak
atas suatu peralatan dan peminjam akan melunasinya untuk jangka waktu tertentu. Jika
dikekmudian hari peminjam gagal membayar pinjamannya, maka pihak pemberi pinjaman
akan menjual peralatan yang ditahan tersebut.

c). Leasing (Sewa Guna Usaha)


Leasing atau sewa guna usaha adalah persetujuan atas dasar kontrak dimana pemilik
dari aset atau pihak yang menyewakan aset menginginkan pihak lian atau penyewa untuk
menggunakan jasa dari aset tersebut selama priode tertentu.
c. Sumber Dana Jangka Pendek

Sumber dana paling akhir dari rangkaian ​sumber dana perusahaan adalah sumber dana
jangka panjang. Pengertian sumber dana jangka panjang adalah pendanaan yang jangka waktu
jatuh temponya lebih dari 10 tahun. Pendanaan jangka panjang terutama terdiri dari
obligasi.Pendanaan jangka panjang seringkali digunakan untuk mendanai aset-aset yang masa
pakainya panjang, seperti tanah, mesin, pabrik atau proyek-proyek konstruksi.
Jenis-jenis sumber dana jangka panjang biasanya berbentuk Hipotik, Obligasi

a) Hipotik
Hipotik merupakan pinjaman jangka panjang yang dijamin dengan aset tetap yang
memerlukan pembayaran secara berkala. Hipotik dapat diterbitkan untuk mendanai pembelian
aset tetap, pembelian pabrik atau peralatan-peralatan pabrik.Bank mensyaratkan bahwa nilai
properti yang akan dijamin untuk memperoleh hipotik harus melebihi nilai hipotik yang akan
diberikan. Biasanya bank meminjamkan 70 sampai 90 persen dari nilai jaminan. Hipotik
mempunyai sejumlah keunggulan, termasuk tingkat bunga yang menguntungkan, pembatasan
pendanaan lebih sedikit daripada obligasi, dan perpanjangan tanggal jatuh tempo untuk
pembayaran kembali dapat tersedia dengan mudah.

b) Obligasi
Obligasi adalah sertifikat yang menunjukkan bahwa perusahaan meminjam uang uang dan
menyetujui untuk membayarnya kembali dalam jangka waktu yang panjang. Suatu perjanjian
tertulis, yang dinamakan indenture, menjelaskan ciri-ciri obligasi yang diterbitkan (misalnya,
tanggal pembayaran, harga penebusan bila penerbit memutuskan menebus kembali).Harga
obligsi tergantung beberapa faktor, termasuk tanggal jatuh tempo, tingkat bunga dan jaminan.
Dalam memilih tanggal jatuh tempo suatu utang jangka panjang, kita harus menyusun jadwal
pembayaran kembali utang secara cermat sehingga tidak semua utang jatuh tempo pada saat
berdekatan. Sebaiknya pembayaran diatur untuk menghindari kemungkinan arus kas tidak
mencukupi pembayaran utang.
Harga obligasi dan tingkat bunga pasar berhubungan secara terbalik. Jika suku bunga
dipasar naik, maka harga obligasi yang ada turun, karena para investor akan menanam modal
dalam obligasi baru dengan suku bunga lebih tinggi. Obligasi merupakan utang jangka
panjang dengan waktu 10 sampai 30 tahun. Pembayaran bunga kepada pemegang obligasi
biasanya 2 kali dalam setahun, bunga obligasi yang dibayarkan ada yang bunga nominal yaitu
pembayaran atas dasar nilai nominalnya.

5. Sistem dan Prosedur Penerimaan Dana Kas Perusahaan

a. Pengertian Sistem dan Prosedur



Definisi Sistem dan Prosedur menurut Richard F. Neuchel dalam bukunya yang
berjudul Manajemen by System, “Sistem adalah suatu jaringan sejumlah prosedur yang saling
berhubungan yang dikembangkan sesuai dengan suatu pola (rencana) guna melaksanakan
aktivitas utama perusahaan” (R.Soemita Adi Kusuma, 1985:2).
Suatu prosedur adalah
operasi tulis menulis yang berurutan yang biasanya menyangkut beberapa orang dalam satu
atau beberapa bagian, guna menjamin keseragaman pelaksanaan suatu transaksi perusahaan
yang berulang-ulang. (R. Soemita Adi Kusuma,2)
b. Pengertian Kas

Kas merupakan elemen aktiva yang paling likuid dan hampir semua t​ransaksi pada
akhirnya akan berhubungan dengan kas. ​Kas didalam pengertian akuntansi didefinisikan
sebagai alat pertukaran yang dapat diterima untuk pelunasan hutang dan dapat diterima
sebagai suatu setoran ke bank dengan jumlah sebesar nilai nominalnya, juga simpanan dalam
bank atau tempat lain yang dapat diambil sewaktu-waktu. (Zaki Baridwan,1980:4)
Pernyataan di atas dapat dikemukakan bahwa kas merupakan alat pertukaran yang
berupa uang atau yang dapat dipersamakan dengan uang baik yang ada di perusahaan maupun
yang ada di bank yang dapat diambil sewaktu-waktu tanpa mengurangi nilai nominalnya. Kas
sangat mudah dipindah tangankan dan tidak dapat dibuktikan kepemilikannya, sehingga kas
sangat mudah diselewengkan. Oleh karena itu perlu diadakan pengawasan yang tepat
terhadap kas dengan menerapkan sistem pengendalian intern yang baik.

c. Sistem Akuntansi Penerimaan Kas



Penerimaan kas perusahaan berasal dari dua sumber utama, yaitu penerimaan dari
penjualan tunai dan penerimaan kas dari piutang atau dari penjualan secara kredit. Dibawah
ini akan dibahas mengenai kedua sistem akuntansi penerimaan kas tersebut.

1) Sistem Penerimaan Kas dari Penjualan Tunai


Berdasarkan sistem pengendalian intern yang baik, sistem penerimaan kas dari penjualan
tunai mengharuskan:
a. Penerimaan kas dalam bentuk tunai harus segera disetor ke bank dalam jumlah penuh
dengan cara melibatkan pihak lain selain kasir untuk melakukan internal check.

b. Penerimaan kas secara tunai dilakukan melalui transaksi secara kredit, yang
melibatkan bank penerbit kartu kredit dalam pencatatan transaksi penerimaan kas.

Prosedur penerimaan kas dari pejualan tunai ada tiga macam, yaitu :
a. Prosedur penerimaan kas dari over the counter sales.

b. Prosedur penerimaan kas dari cash on delivery sales ( COD sales ).

c. Prosedur penerimaan kas dari credit card sales.

Sistem penerimaan kas dari penjualan tunai melibatkan beberapa fungsi yang terkait, yaitu
:

a. Fungsi Penjualan

b. Fungsi Kas

c. Fungsi Gudang

d. Fungsi Pengiriman

e. Fungsi Akuntansi

Informasi yang umumnya diperlukan oleh manajemen dalam penerimaan kas dari
penjualan tunai adalah:
a. Jumlah pendapatan penjualan menurut jenis produk atau kelompok produk selama
jangka waktu tertentu.

b. Jumlah kas yang diterima dari penjualan tunai.

c. Jumlah harga pokok produk yang dijual selama jangka waktu tertentu.
d. Nama dan alamat pembeli. Informasi ini diperlukan dalam penjualan produk tertentu ,
namun pada umumnya informasi nama dan alamat pembeli ini tidak diperlukan oleh
manajemen dari kegiatan penjualan tunai.

e. Kuantitas produk yang yang dijual.

f. Otorisasi jabatan yang berwenang.
(Mulyadi, 1993:464-465)

Dokumen yang digunakan dalam sistem penerimaan kas dari penjualan tunai adalah :

a. Faktur Penjualan Tunai

b. Pita Register Kas

c. Credit Card Sales Slip

d. Bill Of Lading

e. Faktur Penjualan COD

f. Bukti Setor Bank

g. Rekap Harga Pokok Penjualan

Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem penerimaan kas dari penjualan tunai
adalah :

a. Jurnal Penjualan

b. Jurnal Penerimaan Kas

c. Jurnal Umum

d. Kartu Persediaan

e. Kartu Gudang

Jaringan prosedur yang membentuk sistem penerimaan kas dari penjualan tunai adalah :

a. Prosedur Order Penjualan

b. Prosedur Penerimaan Kas

c. Prosedur Penyerahan Barang

d. Prosedur Pencatatan Penjualan Tunai

e. Prosedur Penyetoran Kas ke Bank

f. Prosedur Pencatatan Penerimaan Kas

g. Prosedur Pencatatan Harga Pokok Penjualan

2) Sistem Penerimaan Kas dari Piutang



Penerimaan kas dari piutang berasal dari penjualan secara kredit.Berdasarkan sistem
pengendalian intern yang baik, sistem penerimaan kas dari piutang mengharuskan :

a) Debitur melakukan pembayaran dengan cek atau dengan cara pemindahbukuan
melalui rekening bank (giro bilyet).

b) Kas yang diterima dalam bentuk cek dari debitur harus segera disetor ke bank dalam
jumlah penuh.


Prosedur penerimaan kas dari piutang dapat dilakukan melalui tiga cara, yaitu sebagai
berikut :

a. Melalui penagihan perusahaan

b. Melalui pos

c. Melalui lock box collection plan

Sistem penerimaan dari piutang melibatkan beberapa fungsi yang terkait yaitu :
a. Fungsi Sekretariat.
 Bertanggung jawab dalam menerima cek dan surat
pemberitahuan melalui pos dari para debitur perusahaan dan bertugas membuat daftar
surat pemberitahuan atas dasar surat pemberitahuan yang diterima bersama cek dari
para debitur.

b. Fungsi Penagihan
. Bertanggung jawab untuk melakukan penagihan kepada debitur
perusahaan berdasarkan daftar piutang yang dibuat oleh fungsi akuntansi.
c. Fungsi Kas
 Bertanggung jawab atas penerimaan cek dari fungsi sekretariat (jika
penerimaan kas dari piutang dilaksanakan melalui pos) atau dari fungsi penagihan
(jika penerimaan kas dari piutang dilaksanakan melalui penagihan perusahaan).
Fungsi kas juga bertanggung jawab untuk menyetorkan kas yang diterima dari
berbagai fungsi tersebut dengan segera ke bank dalam jumlah penuh.

d. Fungsi Akuntansi
. Bertanggung jawab dalam pencatatan penerimaan kas dari piutang
ke dalam jurnal penerimaan kas dan berkurangnya piutang ke dalam kartu piutang.

e. Fungsi Pemeriksa Intern
. Bertanggung jawab dalam melaksanakan penghitungan kas
yang ada di tangan fungsi kas secara periodik. Selain itu juga bertanggung jawab
dalam melakukan rekonsiliasi bank untuk mengecek ketelitian catatan kas yang
diselenggarkan oleh fungsi akuntansi.

Dokumen yang digunakan dalam sistem penerimaan kas dari piutang adalah :

a. Surat Pemberitahuan

b. Daftar Surat Pemberitahun

c. Bukti Setor Bank

d. Kuitansi

6. Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Kas Perusahaan

a. Arti Pentingnya Analisa Sumber-Sumber Dan Penggunaan Dana

Laporan keuangan yang dihasilkan oleh perusahaan dari period ke periode atau dari tahun
ke tahun dapat dimanfaatkan untuk mengetahui atau mendeteksi aliran dana yaitu dari mana
sumber dana itu berasal atau dihasilkan dan untuk apa serta bagaimana dana tersebut
digunakan atau dibelanjakan. Kita dapat mengetahui atau mendeteksi aliran dana tersebut
dengan cara membandingkan laporan keuangan dari dua tahun yang berurutan. Maka dapat
lita simpulkan bahwa suatu cara analisis yang digunakan untuk mempelajari bagaimana suatu
perusahaan melaksanakan kebijakan-kebijakan dalam rangka memperoleh dana dan
menggunakan dana tersebut sering disebut sebagai Analisis Sumber dan Penggunaan Dana..
Setelah kita mengetahui pengertian dari analisis sumber dan penggunaan dana tersebut dapat
diketahui bahwa hasil dari analisis sumber dan penggunaan dana disebut sebagai Laporan
Sumber dan Penggunaan Dana.
Oleh karena itu, perusahaan harus hati-hati dalam menangani masalah keuangan dalam
pengelolaan sumber dan penggunaan modal kerja atau dana. Laporan sumber dan penggunaan
dana ini merupakan suatu laporan yang berguna bagi pihak manajemen perusahaan, para
kreditur, para pemegang saham, dan pihak-pihak lainnya. Pihak manajemen dan para kreditur
jangka pendek terutama akan tertarik kepada posisi keuangan jangka pendek (posisi modal
kerja) suatu perusahaan termasuk perubahan-perubahan yang terjadi selama periode itu.
Kenaikan dalam modal kerja mungkin ditunjukkan dalam kas, efek (sekuritas), piutang
maupun dalam persediaan atau adanya penurunan atau berkurangnya hutang lancar, dan
adanya kenaikan dalam modal kerja ini akan diinterpretasikan bergantung kepada
sumber-sumber yang menyebabkan kenaikan tersebut. Apabila seluruh perubahan tersebut
semuanya berasal dari hasil operasi perusahaan, maka hal ini akan dinilai sebagai hal yang
amat baik atau menguntungkan dibandingkan dengan kenaikan modal kerja yang berasal dari
pengeluaran hutang jangka panjang.

Langkah-langkah dalam menganalisa sumber-sumber dan penggunaan dana :


1) Penyusunan laporan perubahan neraca (statement of balance sheets changes)
Laporan ini menggambarkan perubahan dari masing-masing elemen neraca antara kedua
titik waktu dan setiap perubahan elemen tersebut mencerminkan adanya sumber atau
penggunaan dana.

2) Laporan sumber-sumber dan penggunaan dana


Laporan ini berasal dari gabungan antara laporan perubahan neraca dan laporan laba
ditahan. Pengertian dana yang digunakan dalam analisa sumber-sumber dan penggunaan dana
disebut kas (arti sempit) dan modal kerja (arti luas).
a) Dana Dalam Arti Kas
Dana yang akan dianalisis nantinya bisa dalam pengertian kas, artinya setiap ada
perubahan elemen-elemen yang ada pada laporan keuangan akan menambah atau mengurangi
kas. Oleh karena itu, laporannya disebut sebagai Laporan Sumber dan Penggunaan Kas.
Laporan sumber dan penggunaan kas ini disusun untuk menunjukkan perubahan kas selama
satu periode dan memberkan alasan mengenai perubahan kas tersebut dengan menunjukkan
dari mana sumber-sumber kas dan pengunaan-penggunaannya.

Langkah-langkah menyusun laporan sumber-sumber dan penggunaan dana (kas):


a) Menyusun laporan perubahan neraca, yang menggambarkan perubahan
masing-masing elemen neraca antara dua titik waktu yang akan dianalisa (bulanan
atau tahunan).
b) Mengelompokkan perubahan-perubahan dalam golongan perubahan yang
memperbesar / memperkecil kas.
c) Mengelompokkan elemen-elemen dalam laporan rugi dan laba (laporan laba ditahan)
ke dalam golongan yang memperbesar/ memperkecil kas.
d) Mengadakan konsolidasi dari semua informasi ke dalam laporan sumber-sumber dan
penggunaan dana.

Dari laporan neraca dan laporan laba-rugi, elemen-elemen yang dapat memperbesar
kas adalah :
1. Berkurangnya aktiva lancar selain kas:
- Berkurangnya barang (inventory) terjadi karena terjualnya barang tersebut dan hasil
penjualan itu merupakan sumber dana/ kas bagi perusahaan.
- Berkurangnya piutang berarti piutang telah dibayar dan penerimaan piutang
merupakan penambahan dana yang diterima oleh perusahaan yang bersangkutan.
- Berkurangnya surat-surat berharga (efek) berarti efek itu terjual dan hasil penjualan
tersebut merupakan sumber dana/ kas bagi perusahaan
2. Berkurangnya aktiva tetap:
- Berkurangnya aktiva tetap bruto berarti sebagian aktiva tetap harus dijual dan hasil
penjualannya merupakan sumber dana
- Berkurangnya aktiva tetap neto berarti adanya depresiasi dalam tahun yang
bersangkutan
3. Bertambahnya setiap jenis hutang:
- Bertambahnya hutang (hutang lancar, hutang jangka panjang) berarti terjadi
penambahan dana yang diterima oleh perusahaan yang bersangkutan
4. Bertambahnya modal:
- Bertambahnya modal disebabkan adanya emisi saham baru dan hasil penjualan saham
baru tersebut merupakan sumber dana
5. Adanya keuntungan dari operasi perusahaan:
- Apabila perusahaan mendapatkan keuntungan neto dari operasinya berarti bahwa ada
tambahan dan bagi perusahaan yang bersangkutan.
6. Penyusutan:
- Penyusutan merupakan biaya non-kas berupa penyisihan dana untuk cadsangan
pembelian aktiva tetap. Dana ini bisa dimanfaatkan oleh perusahaan sebagai sumber
dana.

Elemen-elemen dari neraca dan laporan laba-rugi yang memperkecil kas adalah :
1. Bertambahnya Aktiva Lancar
Kas akan berkurang bila ada tambahan aktiva lancar, misalnya persediaan bertambah
berarti perlu uang untuk membeli persediaan, sehingga kas berkurang. Piutang bertambah
perlu kas untuk menambah investasi pada piutang, sekuritas bertambah berarti ada pembelian
sekuritas yang memerlukan uang kas.
2. Bertambahnya Aktiva Tetap
Demikian pula bila ada tambahan aktiva tetap berarti ada pembelian aktiva tetap.
Pembelian aktiva tetap memerlukan kas, maka uang kas akan berkurang akibat penambahan
aktiva tetap tersebut.
3. Berkurangnya Semua Hutang
Apabila hutang baik jangka pendek maupun jangka panjang berkurang berarti ada
sebagian hutang yang dibayar. Untuk membayar hutang diperlukan uang kas, sehingga kas
menjadi berkurang.
4. Berkurangnya Modal
Apabila modal berkurang berarti pemilik mengambil dana dari perusahaan, sehinga
kas mejadi berkurang.
5. Rugi Operasi
Apabila perusahaan memperoleh laba akan menambah kas, tetapi bila perusahaan rugi
maka kerugian tersebut harus ditutup dengan kas, sehingga memperkecl kas.
6. Pembayaran Deviden
Deviden yang dibayarkan kepada pemilik membutuhkan uang tunai, sehingga
pembayaran deviden tersebut akan memperkecil kas.

b) Dana Dalam Arti Modal Kerja


Dalam kenyataannya selain membuat laporan sumber dan penggunaan dana atas dasar
kas, perusahaan juga membuat laporan sumber dan penggunaan dana atas dasar modal kerja
(statements of sources and uses of working capital). Modal kerja dapat diartikan beberapa
Modal kerja adalah kelebihan aktiva lancar diatas hutang lancer. Dalam laporan sumber dan
penggunaan modal kerja tidak dicantumkan penggunaan dana yang berasal dari modal sendiri
karena tidak akan mengakibatkan perubahan modal kerja (netto).
Langkah-langkah penyusunan laporan sumber-sumber dan penggunaan modal kerja :
1. Menyusun laporan perubahan modal kerja
2. Mengelompokkan perubahan-perubahan dari unsur-unsur non current account ke
dalam golongan yang mempunyai efek memperbesar modal kerja dan golongan yang
mempunyai efek memperkecil modal kerja
3. Mengelompokkan unsure-unsur dalam laporan laba ditahan ke dalam golongan yang
mempunyai efek memperbesar modal kerja dan golongan yang perubahannya
mempunyai efek memperkecil modal kerja.
4. Menyusun laporan sumber-sumber dan penggunaan modal kerja

Sumber-sumber Modal kerja


Pada umumnya sumber modal kerja suatu perusahaan daapat berasal dari :
1. Hasil operasi perusahaan adalah jumlah net income yang nampak dalam laopran
perhitungan rugi laba ditambah dengan depresiasi dan amortisasi jumlah ini
menunjukan jumlah modal kerja yang berasal dari hasil operasi perusahaan. Jadi
jumlah jumlah modal kerja yang berasal dari hasil operasi perusahaan dapat di hitung
dengan menganalisa laporan perhitungan rugi laba perusahaan, dan apabila laba
tersebut tidak diambil oleh pemilik perusahaan maka laba tersebut akan menambah
modal perusahaan yang bersangkutan.
2. Keuntungan dari penjualan surat-syrat berharga (investasi jangka pendek).Surat-surat
berharga yang dimilki perusahaan untuk jangka pendek (Market able securies atau
effek) adalah satu elemen aktiv lancer yang segera dapat dijual dan akan menimbulkan
keuntungan bagi bagi perusahaan.
3. Penjualan Aktiva lancar. Sumber lain yang dapat menambah modal kerja adalah hasil
penjualan aktiva tetap,investasi jangka panjang dan aktiva tidak lancer lainnya yang
tidak diperlukan lagi oleh perusahaan. Perusahaan dari aktiva ini menjadi Kas atau
Piutang akan menyebabkan bertambahnya modal kerja sebesar hasil penjualan.
4. Penjualan Sahan dan Obligasi. Untuk menambah dana atau modal kerja yang
dibutuhkan perusahaan dapat pula mengadakan emisi saham baru atau meminta
kepada para pemilik perusahaan untuk menambah modalnya,disamping itu perusahaan
dapat juga mengeluarkan obligasi atau bentuk hutang jangka panjang lainnya guna
memenuhi kebutuhan modal kerjanya.

Penggunaan aktiva lancar yang mengakibatkan turunnya modal kerja adalah sbb:

1. Pembayaran biaya atau ongkos-ongkos operasi perusahaan,meliputi pembyaran


upah,gaji,pembelian, bahan atau barang dagang, supplies kantor dan pembayaran
biaya-biaya lainnya.
2. Kerugian yang diderita oleh perusahaan karena adanya penjualan surat-surat berharga
atau effek,maupun kerugian yang insidentil lainnya.
3. Adanya pembentukan dana atau pemisahan aktiva lancer untuk tujuan-tujan tertentu
dalam jangka panjang,misalnya Dana Pelunasan Obligasi,Dana Pensiun Pegawai,Dana
Expansi ataupun dana-dana lainnya.
4. Adanya penambahan atau pembelian aktiva tetap,investasi jangka panjang atau aktiva
lancar lainnya yang mengakibatkan berkurangnya aktiva lancar atau timbulnya hutang
lancar yang berakibatkan berkurangnya modal kerja.
5. Pembayaran hutang-hutang jangka panjang meliputi hutang hipotik,hutang obligasi
maupun bentuk hutng jangka panjang lainnya,serta penarikan atau pembelian kembali
saham yang beredar.
6. Pengambilan uang atau barang dagang oleh pemilik perusahaan untuk kepentingan
pribadinya (prive) atau adanya pengambilan bagian keuangan oleh pemilik dalam
perusahaan perseorangan dan persekutuan atau adanya pembayaran deviden dalam
perseroan terbatas.

Laporan Sumber dan Penggunaan Modal Kerja

Dua hal yang dapat menunjukan laporan perubahan modal kerja :


1. Bagian pertama menunjukkan perubahan yang terjadi untuk setiap jenis atau elemen
modal kerja (perubahan masing-masing pos aktiva lancar dan hutang lancar) dan
perubahan modal kerja secara total.
2. Bagian kedua menunujkkan sumber dan penggunaan modal kerja atau sebab-sebab
terjadinya perubahan modal kerja.

Soal
1. Sebutkan dan jelaskan sumber-sumber keuangan perusahaan ?
1. Dana Sendiri
Menggunakan dana sendiri paling banyak dilakukan oleh pengusaha dalam memodali
usahanya. Pemakaian dana ini dimungkinkan bila memiliki simpanan uang tunai di bank.
Dengan dana pribadi ini, kita bisa lebih fleksibel dalam pemakaian jumlah dana
sewaktu-waktu, serta bebas mengalokasikan dana sesuai dengan keputusan sendiri.
Sekaligus akan terbebas dari bunga, pemotongan keuntungan dan tidak perlu membagi hasil
dengan pihak lain.
Meskipun demikian terkadang menggunakan dana sendiri juga memilki kelemahan seperti
kurangnya kontrol dalam pemakaian dana, lalai dalam pencatatan keuangan, dan bila
merugi maka harus menanggung kerugian sendiri.
2. Dana pinjaman
Jika anda tidak mempunyai simpanan dana pribadi dan kekurangan dana, maka alternatif
lainnya adalah dana pinjaman.

3. Dana Gabungan Usaha (joint)


Kalau memiliki teman atau kerabat yang berpotensi memiliki dana lebih dapat
dinegosiasikan untuk ikut serta menjadi pemodal dalam jumlah besar ataupun sebagian kecil
dari bisnis anda. Usahakan membuat perencanaan konsep rumah makan yang matang lalu
lakukan presentasi dan kemudian negosiasikan mengenai kebutuhan modal, jumlah, jangka
waktu, dan pembagian hasil dari keuntungan usaha setiap bulannya. Jangan lupa untuk
membuat daftar nama relasi yang potensial sebelumnya, untuk mendapatkan peluang
pinjaman yang lebih besar.
Poin yang terpenting dan harus diingat adalah perhitungkan secara matang jumlah modal
yang dibutuhkan, dan kemudian pertimbangkan keuntungan dan kelemahan dalam memilih
sumber pendanaan dari luar. Jangan canggung untuk mencari informasi
sebanyak-banyaknya mengenai sumber pendanaan yang anda inginkan. Jangan sampai
usaha anda baru berjalan tetapi sudah terbebani dengan tingkat bunga yang tinggi.

2. Sebutkan dan jelaskan berbagai macam alternatif dana pinjaman (terutama kredit
perbankan)!
Berikut ini adalah berbagai macam alternatif dana pinjaman (terutama kredit perbankan) :
a. Kredit Usaha
Kredit usaha pada berbagai Bank dikemas dengan nama yang berbeda. Kredit usaha
diberikan sesuai dengan jenis usaha masing-masing. Biasanya kredit usaha perbankan
dibedakan menjadi kredit investasi dan kredit modal kerja, atau mungkin juga gabungan
keduanya. Bagi pengusaha yang hendak mengambil fasilitas kredit ini harus mempelajari dan
memenuhi persyaratan yang dibutuhkan. Dianjurkan untuk mencari kredit usaha pada bank
yang mendukung UKM dan Bank pemerintah, mengingat suku bunga yang rendah.
b. Kredit Tanpa Agunan (KTA)
Beberapa lembaga perbankan meluncurkan program Kredit Tanpa Agunan (KTA), yaitu kredit
perorangan yang tidak menggunakan agunan sebagai jaminan untuk keperluan konsumtif.
Untuk para pemula usaha, kredit ini dapat menjadi salah satu sumber pendanaan bagi yang
tidak memerlukan kredit dalam jumlah besar. Umumnya kredit yang diberikan berkisar 5
juta sampai maksimal 150 juta, dengan jangka waktu yang beragam. Bagi yang ingin
mendirikan usaha baru mungkin akan kesulitan mendapatkannya. Namun jika anda masih
berprofesi sebagai karyawan, maka anda bisa menggunakan profesi tersebut untuk
mendapatkan kredit ini guna membangun usaha.
c. Kredit BPR (Bank Perkreditan Rakyat)
Fasilitas kredit dari BPR relatif lebih mudah persyaratan dan prosesnya dibandingkan di bank
umum. BPR melayani orang-orang yang butuh pendanaan usaha, terutama UKM, dengan
sistem dan persyaratan yang cenderung mudah. Tapi harus diingat tingkat bunganya
cenderung lebih tinggi dari bank umum, dengan jangka waktu yang relatif lebih singkat.
d. Leasing atau Lease Back
Leasing ialah program pendanaan yang diberikan oleh suatu lembaga keuangan yang
berbentuk perusahaan pendanaan, dimana pinjaman tersebut diberikan tidak berupa uang
tunai, namun berupa pembelian aset bergerak perusahaan seperti kendaraan bermotor.
Sedangkan lease back adalah pinjaman yang diberikan pada usaha yang membutuhkan dana
tunai dengan jaminan BPKB kendaraan bermotor yang dimiliki.
e. Perum Pegadaian
Suatu lembaga keuangan yang dimiliki pemerintah untuk menyalurkan pinjaman dengan
jaminan barang tertentu, dengan tingkat bunga yang relatif rendah dan dihitung per 2
mingguan. Anda bisa memilih produk pegadaian yang ditawarkan sesuai dengan kebutuhan
usaha, seperti KCA (Kredit Cepat Aman), Krasida (Kredit Angsuran Sistem Gadai), ataupun
Kreasi (Kredit Angsuran Sistem Fiducial).
f. Koperasi
Koperasi yang menyalurkan pendanaan adalah koperasi kredit (Kopdit) ataupun KSP
(koperasi simpan pinjam). Umumnya persyaratan yang diperlukan adalah anda harus
menjadi anggota dari koperasi tersebut. Dengan menjadi anggota dan melakukan simpanan,
maka anda berhak untuk mendapatkan fasilitas kredit. Sebab pada umumnya, koperasi
hanya melayani kredit bagi anggotanya saja.
g. Pinjaman BUMN
Dana yang digunakan sebagai pinjaman dari BUMN adalah dana
kemitraan yang sebagian berasal dari laba perusahaan yang disisihkan
untuk pengusaha kecil. Program dana kemitraan ini disebut juga
Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) BUMN. BUMN
yang memiliki program kemitraan ini antara lain PT Jamsostek,
Pertamina, PT GAs Negara, dan sebagainya. Untuk informasi ini
dapat dicari di Kementrian BUMN)
h. Pinjaman Departemen
Pemerintah juga memberikan program kredit usaha kecil melalui
beberapa departemen. Ada tiga departemen yang mempunyai fasilitas
pembiayaan untuk UKM, yaitu Departemen Pertanian, Departemen
Koperasi dan Departemen Perindustrian. Khusus untuk usaha rumah
makan, departemen yang memungkinkan untuk memberikan pinjaman
adalah Departemen Koperasi

3. Jelaskan secara singkat dan benar sistem dan


prosedur penggunaan dana perusahaan ?

Didalam suatu perusahaan, manajemen selalu dihadapkan pada


masalah bagaimana mempergunakan dana yang ada dengan
sebaik-baiknya, jadi berkaitan dengan penggunaan dana agar sasaran
perusahaan bisa dicapai dan bagaimana mendapatkan dana tambahan
untuk memenuhi kebutuhan dan peluan (opportunity) yang dihadapi
perusahaan, jadi lebih berkaitan pada sumber dana.

Oleh karena itu sebagai pelengkap laporan keuangan kita sebaiknya


menyusun pula laporan sumber dan penggunaan dana. Dengan
demikian kita bisa mengetahui apakah perusahaan sedang berkembang
atau mengalami masalah dalam dana. Disamping itu kita bisa
mengetahui bagaimana manajemen selama satu periode
mempergunakan dana perusahaan dan dari mana saja dana itu di
dapatkan.
Kalau kita melihat posisi keuangan perusahaan pada satu periode
(Neraca), maka jelaslah bahwa:
a.​ ​Dana yang diperoleh perusahaan pertama-tama berasal dari

investor/pemilik, selai itu dana diperoleh juga dari kreditur.


b.​ ​Dana yang dimiliki perusahaan dipergunakan untuk memiliki

harta perusahaan.
Sehingga jelaslah bahwa seorang manajer keuangan bertanggung
jawab akan:
1. Keputusan Pembelanjaan.
Yaitu keputusan yang harus diambil berkenaan dengan sumber dana
yang dibutuhkan perusahaan
2. Keputusan Investasi.
Yaitu berkaitan dengan pengaturan penggunaan dana agar resiko
usaha yang dihadapi seminimal mungkin.
3. Keputusan Operasi.
Yaitu bagaimana dana yang diperlukan dapat terpenuhi dan
bagaimana dana tersebut dioperasikan untuk mencapai sasaran
perusahaan.

Jadi untuk mengetahui darimana saja sumber keuangan perusahaan


berasal dan untuk apa saja dana yang dipergunakan, kita bisa
melihatnya dengan membandingkan neraca awal periode dengan
neraca akhir periode.

Anda mungkin juga menyukai