1. Modal Saham
Saham adalah tanda bukti pengambilan bagian atau peserta dalam suatu P.T. Bagi
perusahaan yang bersangkutan yang diterima dari hasil penjualan sahamnya akan tetap
tertanam di dalam perusahaan tersebut selama hidupnya, meskipun bagi pemegang saham
sendiri itu bukanlah merupakan penanaman permanen, karena setiap waktu pemegang saham
dapat menjual sahamnya. Adapun jenis-jenis dari saham adalah sebagai berikut:
2. Cadangan
Cadangan disini dimaksudkan sebagai cadangan yang dibentuk dari keuntungan yang
diperoleh oleh perusahaan selama beberapa waktu yang lampau atau dari tahun berjalan.
Tidak semua cadangan termasuk dalam pengertian modal sendiri. Cadangan yang termasuk
dalam modal sendiri ialah antara lain :
a. Cadangan ekspansi
b. Cadangan modal kerja
c. Cadangan selisih kurs
d. Cadangan untuk menampung hal-hal atau kejadian-kejadian yang tidak diduga
sebelumnya (cadangan umum).
Adapun cadangan yang tidak termasuk modal sendiri antara lain ialah : cadangan
depresiasi, cadangan piutang ragu-ragu dan cadangan yang bersifat utang. Di dalam P.T
sering pula terdapat apa yang disebut “cadangan rahasia”, dan “cadangan diam”.
Cadangan Rahasia adalah cadangan yang besar jumlahnya tidak mudah diketahui.
Cadangan diam pada prinsipnya tidak berbeda dengan Cadangan Rahasia, yaitu tidak
tercantum dalam neraca, tetapi dapat diduga adanya nilai cadangan didalam perusahaan.
Cadangan Rahasia dan Diam terbentuk karena menyangkut hubungannya dengan soal
pembagian deviden. Pemegang saham umumnya menghendaki seluruh keuntungan yang
diperoleh perusahaan yang dibagikan sebagai deviden. Tetapi pihak lain yaitu direksi
menghendaki agar supaya perusahaan terus dapat berkembang. Untuk keperluan
perkembangan dan perluasan perusahaan diperlukan adanya cadangan, cadangan ini hanya
dapat dibentuk dari laba yang diperolehnya.
3. Laba Ditahan
Laba ditahan merupakan keuntungan yang diperoleh perusahaan yang tidak dibayarkan
sebagai deviden dan belum ditentukan penggunannya. Angka yang tampak pada neraca
adalah merupakan penjumlahan laba ditahan setiap tahun semenjak perusahaan berdiri. Besar
kecilnya jumlah laba ditahan suatu perusahaan tergantung pada besar kecilnya pendapatan
keuntungan yang diperoleh perusahaan.
1. Jumlah modal kerja adalah fleksibel. Jumlah modal kerja dapat lebih mudah
diperbesar atau diperkecil, disesuaikan dengan kebutuhannya. Sedangkan modal
sendiri, sekali dibeli tidak mudah dikurangi atau diperkecil. Dalam keadaan
gelombang ekonomi yang menurun, modal kerja dapat dengan segera dikurangi, tetapi
modal sendiri tidak dapat dengan segera dikurangi sehingga selalu ketinggalan
waktunya. Demikian pula sebaliknya dalam keadaan gelombang ekonomi naik, modal
sendiri tidak dapat segera diperbesar atau disesuaikan.
2. Susunan modal kerja adalah relatif variabel. Elemen-elemen modal kerja akan
berubah-ubah sesuai dengan kebutuhan, sedangkan susunan modal sendiri adalah
relatif permanen dalam jangka waktu tertentu, karena elemen-elemen dari modal
sendiri tidak segera mengalami perubahan-perubahan.
3. Modal kerja mengalami proses perputaran dalam jangka waktu yang pendek,
sedangkan modal sendiri mengalami proses perputaran dalam jangka waktu yang
panjang.
Salah satu sumber dana perusahaan adalah sumber dana jangka pendek. Sumber dana
jangka pendek adalah pendanaan yang harus dibayar kembali dalam jangka waktu satu tahun
atau kurang. Contoh sumber dana jangka pendek adalah kredit perdagangan, pinjaman bank
jangka pendek, surat berharga komersial, serta pendanaan piutang dan persediaan. Perusahaan
memerlukan pendanaan jangka pendek karena beberapa hal berikut ini:
Sedangkan jenis sumber dana jangka pendek meliputi Kredit Dagang, Dana Pinjam
Bank.
Salah satu sumber dana perusahaan adalah sumber dana jangka menengah. Sumber
dana jangka menengah adalah pendanaan yang harus dibayar kembali dalam jangka waktu
lebih dari satu tahun tetapi kurang dari 10 tahun. Jenis sumber dana jangka menengah
diantaranya adalah Term Loan, Equipment Loan, Leasing.
a). Term Loan
Term loan adalah kredit usaha dengan umur lebih dari satu tahun dan kurang dari lima
tahun. Term loan pada umumnya dibayar kembali dengan angsuran tetap selama priode
tertentu, misalnya setiap bulan, kuartal atau setiap tahun. Term loan biasanya disediakan oleh
bank komersial atau bank dagang, perusahaan asuransi, dana pensiun, lembaga pembiayaan
pemerintah, dan suplier perlengkapan. Jika dilihat dari biaya, term loan memiliki biaya yang
lebih rendah dari pada modal saham atau obligasi karena tidak adanya biaya yang berkaitan
dengan biaya penerbitan saham dan obligasi.
Jika dibandingkan dengan utang jangka pendek, term loan lebih baik karena tidak
segera jatuh tempo dan peminjam memberikan jaminan pembayaran secara periodik yang
mencakup bunga pokok pinjaman. Bagi kreditu, jaminan atas pinjaman secara priodik dapat
diperjualbelikan kepada pihak lain, biasanya lembaga pengumpul piutang.
Sumber dana paling akhir dari rangkaian sumber dana perusahaan adalah sumber dana
jangka panjang. Pengertian sumber dana jangka panjang adalah pendanaan yang jangka waktu
jatuh temponya lebih dari 10 tahun. Pendanaan jangka panjang terutama terdiri dari
obligasi.Pendanaan jangka panjang seringkali digunakan untuk mendanai aset-aset yang masa
pakainya panjang, seperti tanah, mesin, pabrik atau proyek-proyek konstruksi.
Jenis-jenis sumber dana jangka panjang biasanya berbentuk Hipotik, Obligasi
a) Hipotik
Hipotik merupakan pinjaman jangka panjang yang dijamin dengan aset tetap yang
memerlukan pembayaran secara berkala. Hipotik dapat diterbitkan untuk mendanai pembelian
aset tetap, pembelian pabrik atau peralatan-peralatan pabrik.Bank mensyaratkan bahwa nilai
properti yang akan dijamin untuk memperoleh hipotik harus melebihi nilai hipotik yang akan
diberikan. Biasanya bank meminjamkan 70 sampai 90 persen dari nilai jaminan. Hipotik
mempunyai sejumlah keunggulan, termasuk tingkat bunga yang menguntungkan, pembatasan
pendanaan lebih sedikit daripada obligasi, dan perpanjangan tanggal jatuh tempo untuk
pembayaran kembali dapat tersedia dengan mudah.
b) Obligasi
Obligasi adalah sertifikat yang menunjukkan bahwa perusahaan meminjam uang uang dan
menyetujui untuk membayarnya kembali dalam jangka waktu yang panjang. Suatu perjanjian
tertulis, yang dinamakan indenture, menjelaskan ciri-ciri obligasi yang diterbitkan (misalnya,
tanggal pembayaran, harga penebusan bila penerbit memutuskan menebus kembali).Harga
obligsi tergantung beberapa faktor, termasuk tanggal jatuh tempo, tingkat bunga dan jaminan.
Dalam memilih tanggal jatuh tempo suatu utang jangka panjang, kita harus menyusun jadwal
pembayaran kembali utang secara cermat sehingga tidak semua utang jatuh tempo pada saat
berdekatan. Sebaiknya pembayaran diatur untuk menghindari kemungkinan arus kas tidak
mencukupi pembayaran utang.
Harga obligasi dan tingkat bunga pasar berhubungan secara terbalik. Jika suku bunga
dipasar naik, maka harga obligasi yang ada turun, karena para investor akan menanam modal
dalam obligasi baru dengan suku bunga lebih tinggi. Obligasi merupakan utang jangka
panjang dengan waktu 10 sampai 30 tahun. Pembayaran bunga kepada pemegang obligasi
biasanya 2 kali dalam setahun, bunga obligasi yang dibayarkan ada yang bunga nominal yaitu
pembayaran atas dasar nilai nominalnya.
Berdasarkan sistem pengendalian intern yang baik, sistem penerimaan kas dari penjualan
tunai mengharuskan:
a. Penerimaan kas dalam bentuk tunai harus segera disetor ke bank dalam jumlah penuh
dengan cara melibatkan pihak lain selain kasir untuk melakukan internal check.
b. Penerimaan kas secara tunai dilakukan melalui transaksi secara kredit, yang
melibatkan bank penerbit kartu kredit dalam pencatatan transaksi penerimaan kas.
Prosedur penerimaan kas dari pejualan tunai ada tiga macam, yaitu :
a. Prosedur penerimaan kas dari over the counter sales.
b. Prosedur penerimaan kas dari cash on delivery sales ( COD sales ).
c. Prosedur penerimaan kas dari credit card sales.
Sistem penerimaan kas dari penjualan tunai melibatkan beberapa fungsi yang terkait, yaitu
:
a. Fungsi Penjualan
b. Fungsi Kas
c. Fungsi Gudang
d. Fungsi Pengiriman
e. Fungsi Akuntansi
Informasi yang umumnya diperlukan oleh manajemen dalam penerimaan kas dari
penjualan tunai adalah:
a. Jumlah pendapatan penjualan menurut jenis produk atau kelompok produk selama
jangka waktu tertentu.
b. Jumlah kas yang diterima dari penjualan tunai.
c. Jumlah harga pokok produk yang dijual selama jangka waktu tertentu.
d. Nama dan alamat pembeli. Informasi ini diperlukan dalam penjualan produk tertentu ,
namun pada umumnya informasi nama dan alamat pembeli ini tidak diperlukan oleh
manajemen dari kegiatan penjualan tunai.
e. Kuantitas produk yang yang dijual.
f. Otorisasi jabatan yang berwenang.
(Mulyadi, 1993:464-465)
Dokumen yang digunakan dalam sistem penerimaan kas dari penjualan tunai adalah :
a. Faktur Penjualan Tunai
b. Pita Register Kas
c. Credit Card Sales Slip
d. Bill Of Lading
e. Faktur Penjualan COD
f. Bukti Setor Bank
g. Rekap Harga Pokok Penjualan
Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem penerimaan kas dari penjualan tunai
adalah :
a. Jurnal Penjualan
b. Jurnal Penerimaan Kas
c. Jurnal Umum
d. Kartu Persediaan
e. Kartu Gudang
Jaringan prosedur yang membentuk sistem penerimaan kas dari penjualan tunai adalah :
a. Prosedur Order Penjualan
b. Prosedur Penerimaan Kas
c. Prosedur Penyerahan Barang
d. Prosedur Pencatatan Penjualan Tunai
e. Prosedur Penyetoran Kas ke Bank
f. Prosedur Pencatatan Penerimaan Kas
g. Prosedur Pencatatan Harga Pokok Penjualan
Prosedur penerimaan kas dari piutang dapat dilakukan melalui tiga cara, yaitu sebagai
berikut :
a. Melalui penagihan perusahaan
b. Melalui pos
c. Melalui lock box collection plan
Sistem penerimaan dari piutang melibatkan beberapa fungsi yang terkait yaitu :
a. Fungsi Sekretariat.
Bertanggung jawab dalam menerima cek dan surat
pemberitahuan melalui pos dari para debitur perusahaan dan bertugas membuat daftar
surat pemberitahuan atas dasar surat pemberitahuan yang diterima bersama cek dari
para debitur.
b. Fungsi Penagihan
. Bertanggung jawab untuk melakukan penagihan kepada debitur
perusahaan berdasarkan daftar piutang yang dibuat oleh fungsi akuntansi.
c. Fungsi Kas
Bertanggung jawab atas penerimaan cek dari fungsi sekretariat (jika
penerimaan kas dari piutang dilaksanakan melalui pos) atau dari fungsi penagihan
(jika penerimaan kas dari piutang dilaksanakan melalui penagihan perusahaan).
Fungsi kas juga bertanggung jawab untuk menyetorkan kas yang diterima dari
berbagai fungsi tersebut dengan segera ke bank dalam jumlah penuh.
d. Fungsi Akuntansi
. Bertanggung jawab dalam pencatatan penerimaan kas dari piutang
ke dalam jurnal penerimaan kas dan berkurangnya piutang ke dalam kartu piutang.
e. Fungsi Pemeriksa Intern
. Bertanggung jawab dalam melaksanakan penghitungan kas
yang ada di tangan fungsi kas secara periodik. Selain itu juga bertanggung jawab
dalam melakukan rekonsiliasi bank untuk mengecek ketelitian catatan kas yang
diselenggarkan oleh fungsi akuntansi.
Dokumen yang digunakan dalam sistem penerimaan kas dari piutang adalah :
a. Surat Pemberitahuan
b. Daftar Surat Pemberitahun
c. Bukti Setor Bank
d. Kuitansi
Laporan keuangan yang dihasilkan oleh perusahaan dari period ke periode atau dari tahun
ke tahun dapat dimanfaatkan untuk mengetahui atau mendeteksi aliran dana yaitu dari mana
sumber dana itu berasal atau dihasilkan dan untuk apa serta bagaimana dana tersebut
digunakan atau dibelanjakan. Kita dapat mengetahui atau mendeteksi aliran dana tersebut
dengan cara membandingkan laporan keuangan dari dua tahun yang berurutan. Maka dapat
lita simpulkan bahwa suatu cara analisis yang digunakan untuk mempelajari bagaimana suatu
perusahaan melaksanakan kebijakan-kebijakan dalam rangka memperoleh dana dan
menggunakan dana tersebut sering disebut sebagai Analisis Sumber dan Penggunaan Dana..
Setelah kita mengetahui pengertian dari analisis sumber dan penggunaan dana tersebut dapat
diketahui bahwa hasil dari analisis sumber dan penggunaan dana disebut sebagai Laporan
Sumber dan Penggunaan Dana.
Oleh karena itu, perusahaan harus hati-hati dalam menangani masalah keuangan dalam
pengelolaan sumber dan penggunaan modal kerja atau dana. Laporan sumber dan penggunaan
dana ini merupakan suatu laporan yang berguna bagi pihak manajemen perusahaan, para
kreditur, para pemegang saham, dan pihak-pihak lainnya. Pihak manajemen dan para kreditur
jangka pendek terutama akan tertarik kepada posisi keuangan jangka pendek (posisi modal
kerja) suatu perusahaan termasuk perubahan-perubahan yang terjadi selama periode itu.
Kenaikan dalam modal kerja mungkin ditunjukkan dalam kas, efek (sekuritas), piutang
maupun dalam persediaan atau adanya penurunan atau berkurangnya hutang lancar, dan
adanya kenaikan dalam modal kerja ini akan diinterpretasikan bergantung kepada
sumber-sumber yang menyebabkan kenaikan tersebut. Apabila seluruh perubahan tersebut
semuanya berasal dari hasil operasi perusahaan, maka hal ini akan dinilai sebagai hal yang
amat baik atau menguntungkan dibandingkan dengan kenaikan modal kerja yang berasal dari
pengeluaran hutang jangka panjang.
Dari laporan neraca dan laporan laba-rugi, elemen-elemen yang dapat memperbesar
kas adalah :
1. Berkurangnya aktiva lancar selain kas:
- Berkurangnya barang (inventory) terjadi karena terjualnya barang tersebut dan hasil
penjualan itu merupakan sumber dana/ kas bagi perusahaan.
- Berkurangnya piutang berarti piutang telah dibayar dan penerimaan piutang
merupakan penambahan dana yang diterima oleh perusahaan yang bersangkutan.
- Berkurangnya surat-surat berharga (efek) berarti efek itu terjual dan hasil penjualan
tersebut merupakan sumber dana/ kas bagi perusahaan
2. Berkurangnya aktiva tetap:
- Berkurangnya aktiva tetap bruto berarti sebagian aktiva tetap harus dijual dan hasil
penjualannya merupakan sumber dana
- Berkurangnya aktiva tetap neto berarti adanya depresiasi dalam tahun yang
bersangkutan
3. Bertambahnya setiap jenis hutang:
- Bertambahnya hutang (hutang lancar, hutang jangka panjang) berarti terjadi
penambahan dana yang diterima oleh perusahaan yang bersangkutan
4. Bertambahnya modal:
- Bertambahnya modal disebabkan adanya emisi saham baru dan hasil penjualan saham
baru tersebut merupakan sumber dana
5. Adanya keuntungan dari operasi perusahaan:
- Apabila perusahaan mendapatkan keuntungan neto dari operasinya berarti bahwa ada
tambahan dan bagi perusahaan yang bersangkutan.
6. Penyusutan:
- Penyusutan merupakan biaya non-kas berupa penyisihan dana untuk cadsangan
pembelian aktiva tetap. Dana ini bisa dimanfaatkan oleh perusahaan sebagai sumber
dana.
Elemen-elemen dari neraca dan laporan laba-rugi yang memperkecil kas adalah :
1. Bertambahnya Aktiva Lancar
Kas akan berkurang bila ada tambahan aktiva lancar, misalnya persediaan bertambah
berarti perlu uang untuk membeli persediaan, sehingga kas berkurang. Piutang bertambah
perlu kas untuk menambah investasi pada piutang, sekuritas bertambah berarti ada pembelian
sekuritas yang memerlukan uang kas.
2. Bertambahnya Aktiva Tetap
Demikian pula bila ada tambahan aktiva tetap berarti ada pembelian aktiva tetap.
Pembelian aktiva tetap memerlukan kas, maka uang kas akan berkurang akibat penambahan
aktiva tetap tersebut.
3. Berkurangnya Semua Hutang
Apabila hutang baik jangka pendek maupun jangka panjang berkurang berarti ada
sebagian hutang yang dibayar. Untuk membayar hutang diperlukan uang kas, sehingga kas
menjadi berkurang.
4. Berkurangnya Modal
Apabila modal berkurang berarti pemilik mengambil dana dari perusahaan, sehinga
kas mejadi berkurang.
5. Rugi Operasi
Apabila perusahaan memperoleh laba akan menambah kas, tetapi bila perusahaan rugi
maka kerugian tersebut harus ditutup dengan kas, sehingga memperkecl kas.
6. Pembayaran Deviden
Deviden yang dibayarkan kepada pemilik membutuhkan uang tunai, sehingga
pembayaran deviden tersebut akan memperkecil kas.
Penggunaan aktiva lancar yang mengakibatkan turunnya modal kerja adalah sbb:
Soal
1. Sebutkan dan jelaskan sumber-sumber keuangan perusahaan ?
1. Dana Sendiri
Menggunakan dana sendiri paling banyak dilakukan oleh pengusaha dalam memodali
usahanya. Pemakaian dana ini dimungkinkan bila memiliki simpanan uang tunai di bank.
Dengan dana pribadi ini, kita bisa lebih fleksibel dalam pemakaian jumlah dana
sewaktu-waktu, serta bebas mengalokasikan dana sesuai dengan keputusan sendiri.
Sekaligus akan terbebas dari bunga, pemotongan keuntungan dan tidak perlu membagi hasil
dengan pihak lain.
Meskipun demikian terkadang menggunakan dana sendiri juga memilki kelemahan seperti
kurangnya kontrol dalam pemakaian dana, lalai dalam pencatatan keuangan, dan bila
merugi maka harus menanggung kerugian sendiri.
2. Dana pinjaman
Jika anda tidak mempunyai simpanan dana pribadi dan kekurangan dana, maka alternatif
lainnya adalah dana pinjaman.
2. Sebutkan dan jelaskan berbagai macam alternatif dana pinjaman (terutama kredit
perbankan)!
Berikut ini adalah berbagai macam alternatif dana pinjaman (terutama kredit perbankan) :
a. Kredit Usaha
Kredit usaha pada berbagai Bank dikemas dengan nama yang berbeda. Kredit usaha
diberikan sesuai dengan jenis usaha masing-masing. Biasanya kredit usaha perbankan
dibedakan menjadi kredit investasi dan kredit modal kerja, atau mungkin juga gabungan
keduanya. Bagi pengusaha yang hendak mengambil fasilitas kredit ini harus mempelajari dan
memenuhi persyaratan yang dibutuhkan. Dianjurkan untuk mencari kredit usaha pada bank
yang mendukung UKM dan Bank pemerintah, mengingat suku bunga yang rendah.
b. Kredit Tanpa Agunan (KTA)
Beberapa lembaga perbankan meluncurkan program Kredit Tanpa Agunan (KTA), yaitu kredit
perorangan yang tidak menggunakan agunan sebagai jaminan untuk keperluan konsumtif.
Untuk para pemula usaha, kredit ini dapat menjadi salah satu sumber pendanaan bagi yang
tidak memerlukan kredit dalam jumlah besar. Umumnya kredit yang diberikan berkisar 5
juta sampai maksimal 150 juta, dengan jangka waktu yang beragam. Bagi yang ingin
mendirikan usaha baru mungkin akan kesulitan mendapatkannya. Namun jika anda masih
berprofesi sebagai karyawan, maka anda bisa menggunakan profesi tersebut untuk
mendapatkan kredit ini guna membangun usaha.
c. Kredit BPR (Bank Perkreditan Rakyat)
Fasilitas kredit dari BPR relatif lebih mudah persyaratan dan prosesnya dibandingkan di bank
umum. BPR melayani orang-orang yang butuh pendanaan usaha, terutama UKM, dengan
sistem dan persyaratan yang cenderung mudah. Tapi harus diingat tingkat bunganya
cenderung lebih tinggi dari bank umum, dengan jangka waktu yang relatif lebih singkat.
d. Leasing atau Lease Back
Leasing ialah program pendanaan yang diberikan oleh suatu lembaga keuangan yang
berbentuk perusahaan pendanaan, dimana pinjaman tersebut diberikan tidak berupa uang
tunai, namun berupa pembelian aset bergerak perusahaan seperti kendaraan bermotor.
Sedangkan lease back adalah pinjaman yang diberikan pada usaha yang membutuhkan dana
tunai dengan jaminan BPKB kendaraan bermotor yang dimiliki.
e. Perum Pegadaian
Suatu lembaga keuangan yang dimiliki pemerintah untuk menyalurkan pinjaman dengan
jaminan barang tertentu, dengan tingkat bunga yang relatif rendah dan dihitung per 2
mingguan. Anda bisa memilih produk pegadaian yang ditawarkan sesuai dengan kebutuhan
usaha, seperti KCA (Kredit Cepat Aman), Krasida (Kredit Angsuran Sistem Gadai), ataupun
Kreasi (Kredit Angsuran Sistem Fiducial).
f. Koperasi
Koperasi yang menyalurkan pendanaan adalah koperasi kredit (Kopdit) ataupun KSP
(koperasi simpan pinjam). Umumnya persyaratan yang diperlukan adalah anda harus
menjadi anggota dari koperasi tersebut. Dengan menjadi anggota dan melakukan simpanan,
maka anda berhak untuk mendapatkan fasilitas kredit. Sebab pada umumnya, koperasi
hanya melayani kredit bagi anggotanya saja.
g. Pinjaman BUMN
Dana yang digunakan sebagai pinjaman dari BUMN adalah dana
kemitraan yang sebagian berasal dari laba perusahaan yang disisihkan
untuk pengusaha kecil. Program dana kemitraan ini disebut juga
Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) BUMN. BUMN
yang memiliki program kemitraan ini antara lain PT Jamsostek,
Pertamina, PT GAs Negara, dan sebagainya. Untuk informasi ini
dapat dicari di Kementrian BUMN)
h. Pinjaman Departemen
Pemerintah juga memberikan program kredit usaha kecil melalui
beberapa departemen. Ada tiga departemen yang mempunyai fasilitas
pembiayaan untuk UKM, yaitu Departemen Pertanian, Departemen
Koperasi dan Departemen Perindustrian. Khusus untuk usaha rumah
makan, departemen yang memungkinkan untuk memberikan pinjaman
adalah Departemen Koperasi
harta perusahaan.
Sehingga jelaslah bahwa seorang manajer keuangan bertanggung
jawab akan:
1. Keputusan Pembelanjaan.
Yaitu keputusan yang harus diambil berkenaan dengan sumber dana
yang dibutuhkan perusahaan
2. Keputusan Investasi.
Yaitu berkaitan dengan pengaturan penggunaan dana agar resiko
usaha yang dihadapi seminimal mungkin.
3. Keputusan Operasi.
Yaitu bagaimana dana yang diperlukan dapat terpenuhi dan
bagaimana dana tersebut dioperasikan untuk mencapai sasaran
perusahaan.