Anda di halaman 1dari 6

A.

Pengertian Modal Usaha


inti dasar dari suatu perusahaan / Bidang usaha agar dapat terus menjalankan kegiatan usahanya
adalah dengan adanya modal usaha. Modal merupakan salah satu faktor terpenting dari kegiatan
produksi. Bagi perusahaan yang baru berdiri atau mulai menjalankan usahanya, modal digunakan
untuk dapat menjalankan kegiatan usaha, sedangkan bagi perusahaan atau bidang usaha maupun
bisnis yang sudah berdiri lama, modal biasanya digunakan untuk dapat mengembangkan usaha
maupun memperluas pangsa pasar dari bisnis dan usaha tersebut.
Bagi para pengusaha, hendaknya harus bisa menggunakan / memanfaatkan modal dengan
seoptimal mungkin, yang nantinya diharapkan akan dapat memberikan keuntungan yang lebih
maksimal bagi perusahaan yang sedang di kelola.
beberapa penjelasan mengenai pengertian modal :
1. Menurut Prof. Bakker
pengertian modal adalah : Modal diartikan baik berupa berupa barang-barang konkret yang masih
ada dalam rumah tangga perusahaan perusahaan yang terdapat di neraca sebelah debit, maupun
berupa berupa daya beli atau nilai tukar dari barang-barang itu yang tercatat disebelah kredit.

2. Menurut Bambang Riyanto (1998 : 10) Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan :


“Modal adalah hasil produksi yang digunakan untuk memproduksi lebih lanjut. Dalam
perkembangannya kemudian modal ditekankan pada nilai, daya beli atau kekuasaan memakai atau
menggunakan yang terkandung dalam barang-barang modal”.

3. Menurut Lawrence J. Gitman (1997 : 482 )


Capital is a long term funds of the firm; all items on the right hand side of the firm balance sheet
excluding current liabillities.
Modal adalah dana jangka panjang dari suatu perusahaan; semua item pada sisi kanan neraca
perusahaan tidak termasuk kewajiban lancar.

4. Menurut Drs. Moekijat ( 2000 : 63 ) dalam “ Kamus Manajemen”


“Ada banyak perumusan yang berlainan mengenai modal, biasanya modal dianggap terdiri dari
uang tunai , kredit, hak membuat dan menjual sesuatu (paten), mesin-mesin dan gedung-gedung.
Akan tetapi sering istilah tersebut dipergunakan untuk menyatakan hak milik total yang terdiri atas
jumlah yang ditanam, surplus dan keuntungan-keuntungan yang tidak dibagi.”
Kita bisa menyimpulkan sendiri tentang pengertian modal, yaitu aset baik berupa barang-barang
atau dana yang di jadikan sebagai pokok menjalankan sebuah usaha atau bisnis. Itu artinya jika
kita bisa mengatur dana modal dengan baik, maka kita juga akan mampu membangun usaha lebih
baik, karena sejatinya modal adalah pondasi dalam menjalankan usaha.

B. Jenis-Jenis Modal Usaha


Dalam kewirausahaan, modal tidak selalu identik dengan modal yang berwujud (tangible) seperti
uang dan barang, tetapi juga modal yang tidak berwujud (intagible) seperti modal intelektual,
modal sosial, modal moral dan modal mental yang dilandasi agama. Secara garis besar, modal
kewirausahaan dapat dibagi ke dalam empat jenis, yaitu:
1. Modal intelektual (Intellectual Capital)
Modal intelektual dapat diwujudkan dalam bentuk ide-ide sebagai modal utama yang disertai;
pengetahuan (knowledge), kemampuan (capability), ketrampilan (skill), komitmen (commitment),
tanggungjawab (authority)
2. Modal sosial dan moral
Modal sosial dan moral diwujudkan dalam bentuk kejujuran dan kepercayaan, sehingga dapat
terbentuk citra diri yang positif.
3. Modal mental
Modal mental adalah kesiapan mental berdasarkan landasan agama (spiritual). Diwujudkan dalam
bentuk keberanian untuk menghadapi risiko dan tantangan yang dilandasi keimanan dan
ketaqwaan kepada Tuhan YME.
4. Modal Material
Modal material adalah modal dalam bentuk uang atau barang. Modal ini bukan segala-gala dan
bukan merupakan modal utama, karena modal material dapat terbentuk apabila kita telah memiliki
jenis-jenis modal diatas.

C. Jenis Modal
Diantaranya ada dua jenis modal, yaitu terdiri dari modal pinjaman / utang dan modal sendiri.
1. Pinjaman / utang
Menurut Bambang Riyanto ( 1998 : 227 ) dalam “Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan”
pengertian pinjaman yaitu :
“Pinjaman adalah modal yang berasal dari luar perusahaan yang sifatnya sementara bekerja
didalam perusahaan, dan bagi perusahaan yang bersangkutan modal tersebut merupakan utang
yang pada saatnya harus dibayar kembali “
Pinjaman ini terbagi menjadi tiga golongan yaitu :
 Pinjaman / utang jangka pendek ( short-term debt ), yaitu pinjaman yang jangka waktu
pembayarannya cukup pendek, biasanya kurang dari satu tahun.
 Pinjaman jangka menengah ( intermediate term debt ), yaitu pinjaman yang jangka
waktu pembayarannya cukup lama biasanya antara 1 sampai 10 tahun.
 Pinjaman / utang jangka panjang ( long term debt ), yaitu pinjaman yang jangka waktu
pembayarannya lama biasanya lebih dari 10 tahun.

1. Pinjaman Jangka Pendek


Merupakan modal asing yang jangka waktunya paling lama satu tahun. Sebagian besar utang
jangka pendek ini terdiri dari kredit perdagangan, yaitu kredit yang diperlukan untuk dapat
menyelenggarakan usahanya. Adapun jenis dari pinjaman jangka pendek adalah :
a) Rekening Koran
Yaitu kredit yang diberikan oleh bank kepada perusahaan dengan batas plafond tertentu dimana
perusahaan mengambilnya tidak sekaligus melainkan sebagian demi sebagian sesuai dengan
kebutuhannya.
b) Kredit dari penjual
Merupakan kredit perniagaan dan kredit ini terjadi apabila penjualan dilakukan dengan kredit.
Apabila penjualan dilakukan dengan kredit berarti bahwa penjual baru menerima pembelian harga
dari barang yang dijualnya beberapa waktu kemudian setelah barang diserahkan. Selama waktu ini
pembeli dikatakan menerima “kredit penjual” dari penjual dan selama waktu itu pula penjual
memberikan kredit penjual kepada pembeli.
c) Kredit dari pembeli
Merupakan kredit yang diberikan oleh perusahaan sebagai pembeli kepada pemasok dari
mentahnya atau barang lainnya. Disini pembeli membayar harga barang yang dibelinya lebih
dahulu dan setelah beberapa waktu itu dapat dikatakan bahwa pembelinya memberikan kredit
pembeli kepada penjual / pemasok bahan mentah atau barang dagangan.
d) Kredit wesel
Kredit wesel ini terjadi apabila suatu perusahaan mengeluarkan surat pengakuan utang yang
berisikan kesanggupan untuk membayar sejumlah utang tertentu kepada pihak tertentu dan pada
saat tertentu dan setelah surat itu ditandatangani dapat dijual atau diuangkan kepada bank.
2. Pinjaman Jangka Menengah
Merupakan pinjaman atau modal asing yang jangka waktunnya lebih dari satu tahun dan kurang
dari 10 tahun.
Jenis-jenisnya adalah :
a) Term loan
Adalah kredit usaha dengan umur lebih dari 1 tahun dan kurang 10 tahun. Pada umumnya term
loan di bayar kembali dengan angsuran tetap selama periode tertentu. Term loan ini biasanya
diberikan diberikan oleh bank dagang, perusahaan asuransi dan pemasok.
b) Leasing
Merupakan bentuk lain dari pinjaman dimana hanya diperoleh hak penggunaan atas suatu aktiva
tanpa harus disertai hak milik. Ada tiga bentuk dari leasing yaitu sales and lease back, services
leases atau operating leases dan financial leases.

3. Pinjaman Jangka Panjang


Adalah pinjaman yang jangka waktumya lebih dari 10 tahun. Jenis dan bentuk utama dari pinjaman
jangka panjang antara lain :
a. Pinjaman obligasi (bonds-payables)
Adalah pinjaman uang untuk jangka waktu yang panjang, dimana debitur mengeluarkan surat
pengakuan hutang yang mempunyai nominal tertentu. Jenis obligasi : obligasi biasa ( bonds),
obligasi pendapatan (income bonds ) dan obligasi yang dapat ditukar(comvertible-bonds).

b. Pinjaman hipotek
Adalah pinjaman jangka panjang dimana pemberi uang (kreditur) diberi hak hipotik terhadap suatu
barang tidak bergerak. Apabila pihak debitur tidak memenuhi kewajibannya, barang tersebut dapat
dijual dan hasil penjualannya tersebut digunakan untuk menutup tagihannya.

2. Modal Sendiri
Modal sendiri pada dasarnya adalah modal yang di dapat atau berasal dari pemilik perusahaan dan
yang tertanam di dalam perusahaan tersebut untuk waktu yang tidak tertentu lamanya. Antara lain
dari pengambil bagian, peserta atau pemilik perusahaan langsung. Modal sendiri yang berasal dari
sumber intern ialah dalam bentuk keuntungan yang dihasilkan perusahaan, sedangkan modal
sendiri yang berasal dari luar perusahaan adalah modal yang berasal dari pemilik perusahaan.
Modal sendiri diantaranya :
a. Modal saham
Saham adalah tanda bukti pengambilan bagian atau peserta dalam suatu perusahaan terbatas.
Jenisa-jenis saham diantaranya saham biasa(commond stook), saham preferen (preferred stook),
dan saham kumulatif preferen (cumulative preferred stook).
b. Cadangan
Cadangan dibentuk dari keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan selama beberapa waktu yang
lampau atau dari tahun yang berjalan. Cadangan yang termasuk modal sendiri adalah cadangan
ekspansi, cadangan modal kerja, cadangan selisih kurs, dan cadangan umum. Adapun cadangan
yang tidak termasuk kedalam modal sendiri adalah cadangan ddepresiasi, cadangan piutang ragu-
ragu dan cadangan yang bersifat utang (cadangan untuk pensiun pegawai dan cadangan untuk
membayar pajak).
c. Laba ditahan
Keuntungan yang diperoleh oleh suatu perusahaan dapat sebagian dibayarkan sebagai deviden dan
sebagian ditahan oleh perusahaan. Adanya laba yang memperbesar laba ditahan yang berarti akan
memperbesar modal sendiri. Dengan kata lain dapatlah dikatakan bahwa adanya saldo laba akan
memperbesar modal sendiri dan adanya saldo kerugian akan memperkecil modal sendiri.

CARA MEMPEROLEH MODAL USAHA


1. Dana sendiri
Kita dapat memperoleh modal usaha dengan menggunakan dana sendiri. Misalnya dengan
menggunakan dana simpanan yang sudah kita tabung selama ini. Jika belum cukup, maka kita juga
bisa menutupi kekurangan dana tersebut dengan menjual sebagian aset berharga yang kita miliki
saat ini misalnya Logam Mulia atau perhiasan. Tidak ada salahnya sedikit berkorban untuk
kesuksesan bisnis, anggap saja kita sedang berinvestasi untuk mendapatkan keuntungan yang lebih
besar setelah usaha kita berhasil berjalan nanti.

2. Mengajukan Pinjaman Modal Usaha Ke Bank Atau Koperasi


Kita juga dapat mengajukan permohonan pinjaman modal usaha ke Bank atau Koperasi. Sebelum
pengajuan ini tidak jarang pihak Bank atau Koperasi ingin mengetahui profil usaha yang akan kita
buat berupa proposal atau bahkan beberapa meminta kita untuk menyampaikan Feasibility Study
yang bertujuan untuk menilai kelayakan implementasi sebuah bisnis dilihat dari Hanya saja,
sebagaimana namanya pinjaman kita harus mengembalikan biaya tersebut dalam jangka waktu
tertentu ditambah bunga pinjaman yang besarannya bekisar antara 8-10% per tahun. Namun
demikian, kami menyarankan agar ini menjadi pilihan terakhir karena kewajiban pembayaran
bunga dan cicilan dapat menjadi kendala untuk bisnis yang baru mulai berjalan.
Dalam pengajuan permohonan modal usaha ke pihak ketiga, disarankan agar menyiapkan profil
usaha yang akan kita buat berupa proposal atau bahkan beberapa investor atau perusahaan meminta
kita untuk menyampaikan Feasibility Study yang bertujuan untuk menilai kelayakan implementasi
sebuah bisnis dilihat dari sisi Keuntungan Finansial (Financial Benefit), Keuntungan Secara Makro
Ekonomi (Macro Economy Benefit), serta Keuntungan Sosial (Social Benefit) yang diterima
masyarakat berkaitan dengan usaha yang akan kita bentuk.

3. Mencari Dana Hibah Perusahaan


Modal juga dapat diperoleh dari dana hibah perusahaan, baik perusahaan pemerintah maupun
swasta. Saat ini perusahaan-perusahaan besar biasanya memiliki budget atau anggaran tersendiri
untuk membantu membangun perekonomian masyarakat di sekitar perusahaan maupun
masyarakat umum dengan menyalurkan dana modal usaha melalui Divisi CSR (Corporate Social
Responsibility). Untuk teknis penyaluran dana biasanya dalam bentuk event competition. Oleh
karena itu, event tersebut merupakan peluang bagi para calon pengusaha untuk mendapatkan
tambahan dana bagi kelangsungan usaha kita.

4. Menjalin Kerja Sama


Jika kita memiliki teman atau saudara yang memiliki minat yang sama dan hendak menjadikan hal
tersebut sebagai bisnis, cara ini dapat dijadikan pilihan. Rekan bisnis tersebut bisa jadi hanya
memberikan bantuan berupa modal, atau bisa jadi membantu juga dapat operasional bisnis sehari-
hari. kita juga harus menyepakati hal-hal seperti pembagian hasil agar kedua belah pihak tidak ada
yang merasa dirugikan. Kesepakatan itu perlu dibuat perjanjian tertulis untuk mengantisipasi bila
terjadi sesuatu di kemudian hari.

5. Mencari Investor
Hampir sama dengan menjalin kerjasama, cara ini juga membantu kita mendapatkan dana dari
pihak ketiga. Bedanya, investor biasanya hanya memberikan modal berupa dana tanpa ikut terjun
langsung dalam operasional. Hal lain sama seperti cara di atas, hal-hal seperti pembagian hasil
atau kesepakatan lain harus dibuat berupa perjanjian tertulis agar kedua belah pihak tidak ada yang
merasa dirugikan bila terjadi sesuatu di kemudian hari.

Anda mungkin juga menyukai