Anda di halaman 1dari 22

MODUL 5

KEWIRAUSAHAAN, ETIKA
DAN HUKUM BISNIS

Sumber- sumber Pendanaan Modal Sendiri Hutang Pasar Modal


Marketing/Pemasaran Kriteria Investasi Business Plan, sustainability
business

Program Tatap
Fakultas Kode MK Disusun Oleh
Studi Maya
Ekonomi dan Akuntansi 55005 Mochammad Rosul, Ph.D,
Bisnis Magister 05 M.Ec.Dev., SE

Abstract Kompetensi
Karakteristik : Mahasiswa mampu memahami
Sumber- sumber Pendanaan Modal sumber pendanaan modal , pasar
Sendiri Hutang Pasar Modal modal, marketing dan pemasaran,
kriteria investasi, business plan dan
Marketing/Pemasaran Kriteria sustainability business
Investasi Business Plan,
sustainability business
Sumber- sumber Pendanaan Modal
A. KONSEP MODAL
1. Pengertian modal
Suatu perusahaan dalam menjalankan suatu perusahaan dibutuhkan modal yang
mencukupi, modal tersebut digunakan untuk kebutuhan perusahaan itu sendiri yaitu untuk
menjalankan operasional perusahaan. Modal yang dibutuhkan perusahaan tidak hanya
harus memiliki modal sendiri namun halnya perusahaan pun harus membutuhkan modal dari
luar atau modal asing untuk membantu meningkatkan keuntungan perusahaan.
Menurut Bambang Riyanto (2001:17) modal adalah:
“Dalam hubungan ini dapat dikemukakan pengertian modal yang klasik, di mana
artian modal adalah sebagai hasil produksi yang digunakan untuk memproduksi lebih lanjut”.
Sedangkan menurut Munawir (2002:19) adalah:
“Modal adalah hak bagi yang dimiliki oleh perusahaan yang ditunjukkan dalam pos
modal (modal saham), surplus, dan laba ditahan, atau kelebihan nilai aktiva yang dimiliki
oleh perusahaan terhadap seluruh hutang-hutangnya”.
Berdasarkan pendapat di atas mengenai pengertian modal maka dapat disimpulkan
bahwa modal merupakan pembiayaan jangka panjang pada sebuah perusahanan.

Jenis-jenis modal

A. Modal Asing
Modal asing adalah modal yang berasal dari luar perusahaan yang sifatnya
sementara bekerja di dalam perusahaan dan bagi perusahaan yang bersangkutan modal
tersebut merupakan utang yang pada saatnya harus dibayar kembali. Dilihat dari jangka
penggunaan dana, maka dana yang digunakan perusahaan berasal dari sumber dana
jangka pendek, dana jangka menengah serta jangka panjang.

Martono dan Hardjito (2002:218) Modal asing ini dapat dikelompokkan menjadi 3
golongan yaitu:
1). Modal Asing Jangka Pendek (Short-term debt)
Modal asing jangka pendek adalah modal asing yang jangka waktunya paling lama
satu tahun. Jenis-jenis modal asing jangka pendek terdiri dari rekening koran, kredit dari
penjualan.
2). Modal Asing Jangka Menengah (intermediate-term debt)
Pada umumnya penggunaan sumber dana jangka menengah ini dirasakan karena
adanya kebutuhan yang tidak dapat dipenuhi dengan sumber dana jangka pendek disatu
pihak dan juga sulit dipenuhi dengan sumber dana jangka panjang dilain pihak. Modal asing

2016 Kewirausahaan, Etika dan Hukum Bisnis Pusat Bahan Ajar dan eLearning
2 Mochammad Rosul, Ph.D, M.Ec.Dev., SE http://www.mercubuana.ac.id
jangka menengah adalah utang yang jangka waktu atau umurnya lebih dari satu tahun dan
kurang dari sepuluh tahun.
3). Modal Asing Jangka Panjang (long-term debt)
Modal asing jangka panjang adalah utang yang jangka waktunya panjang, umurnya
lebih dari sepuluh tahun. Utang jangka panjang ini umumnya digunakan untuk membiayai
perluasan perusahaan (ekspansi) perusahaan, karena kebutuhan modal untuk keperluan
tersebut meliputi jumlah yang besar.

B. Modal Sendiri
Modal sendiri adalah modal yang berasalkan dari pemilik perusahaan dan tertanam
dalam perusahaan untuk waktu yang tidak tertentu lamanya. Modal sendiri selain berasal
dari luar perusahaan dapat juga berasal dari perusahaan sendiri, yaitu modal yang
dihasilkan atau dibentuk sendiri di dalam perusahaan. Modal sendiri yang berasal dari intern
ialah dalam bentuk keuntungan yang dihasilkan perusahaan, sedangkan modal sendiri yang
berasal dari sumber ekstern ialah modal yang berasal dari pemilik perusahaan.
Modal sendiri diantaranya :

a. Modal saham
Saham adalah tanda bukti pengambilan bagian atau peserta dalam suatu
perusahaan terbatas. Jenisa-jenis saham diantaranya saham biasa(commond stook), saham
preferen (preferred stook), dan saham kumulatif preferen (cumulative preferred stook).
b. Cadangan
Cadangan dibentuk dari keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan selama
beberapa waktu yang lampau atau dari tahun yang berjalan. Cadangan yang termasuk
modal sendiri adalah cadangan ekspansi, cadangan modal kerja, cadangan selisih kurs, dan
cadangan umum. Adapun cadangan yang tidak termasuk kedalam modal sendiri adalah
cadangan ddepresiasi, cadangan piutang ragu-ragu dan cadangan yang bersifat utang
(cadangan untuk pensiun pegawai dan cadangan untuk membayar pajak).
c. Laba ditahan
Keuntungan yang diperoleh oleh suatu perusahaan dapat sebagian dibayarkan
sebagai deviden dan sebagian ditahan oleh perusahaan. Adanya laba yang memperbesar
laba ditahan yang berarti akan memperbesar modal sendiri. Dengan kata lain dapatlah
dikatakan bahwa adanya saldo laba akan memperbesar modal sendiri dan adanya saldo
kerugian akan memperkecil modal sendiri.

2016 Kewirausahaan, Etika dan Hukum Bisnis Pusat Bahan Ajar dan eLearning
3 Mochammad Rosul, Ph.D, M.Ec.Dev., SE http://www.mercubuana.ac.id
C. Pinjaman / utang
Menurut Bambang Riyanto ( 1998 : 227 ) dalam “Dasar-dasar Pembelanjaan
Perusahaan” pengertian pinjaman yaitu :
“Pinjaman adalah modal yang berasal dari luar perusahaan yang sifatnya sementara bekerja
didalam perusahaan, dan bagi perusahaan yang bersangkutan modal tersebut merupakan
utang yang pada saatnya harus dibayar kembali “

Pinjaman ini terbagi tiga golongan yaitu :


1. Pinjaman / utang jangka pendek ( short-term debt ), yaitu yang jangka waktunya
pendek, yaitu kurang dari satu tahun.
2. Pinjaman jangka menengah ( intermediate term debt ), yaitu yang jangka waktunya
antara 1 sampai 10 tahun.
3. Pinjaman / utang jangka panjang ( long term debt ), yaitu yang jangka waktunya lebih
dari 10 tahun.

1) Pinjaman Jangka Pendek


Merupakan modal asing yang jangka waktunya paling lama satu tahun. Sebagian
besar utang jangka pendeek te rdiri dai kredit perdagangan, yaitu kredit yang diperlukan
untuk dapat menyelenggarakan usahanya. Adapun jenis dari pinjaman jangka pendek
adalah :
a. Rekening Koran
Yaitu kredit yang diberikan oleh bank kepada perusahaan dengan batas plafond
tertentu dimana perusahaan mengambilnya tidak sekaligus melainkan sebagian demi
sebagian sesuai dengan kebutuhannya.
b. Kredit dari penjual
Merupakan kredit perniagaan dan kredit ini terjadi apabila penjualan dilakukan
dengan kredit. Apabila penjualan dilakukan dengan kredit berarti bahwa penjual baru
menerima pembelian harga dari barang yang dijualnya beberapa waktu kemudian setelah
barang diserahkan. Selama waktu ini pembeli dikatakan menerima “kredit penjual” dari
penjual dan selama waktu itu pula penjual memberikan kredit penjual kepada pembeli.
c. Kredit dari pembeli
Merupakan kredit yang diberikan oleh perusahaan sebagai pembeli kepada pemasok
dari mentahnya atau barang lainnya. Disini pembeli membayar harga barang yang dibelinya
lebih dahulu dan setelah beberapa waktu itu dapat dikatakan bahwa pembelinya
memberikan kredit pembeli kepada penjual / pemasok bahan mentah atau barang
dagangan.

2016 Kewirausahaan, Etika dan Hukum Bisnis Pusat Bahan Ajar dan eLearning
4 Mochammad Rosul, Ph.D, M.Ec.Dev., SE http://www.mercubuana.ac.id
d. Kredit wesel
Kredit wesel ini terjadi apabila suatu perusahaan mengeluarkan surat pengakuan
utang yang berisikan kesanggupan untuk membayar sejumlah utang tertentu kepada pihak
tertentu dan pada saat tertentu dan setelah surat itu ditandatangani dapat dijual atau
diuangkan kepada bank.

2) Pinjaman Jangka Menengah


Merupakan pinjaman atau modal asing yang jangka waktunnya lebih dari satu tahun
dan kurang dari 10 tahun Adapun jenisnya adalah :
a. Term loan
Adalah kredit usaha dengan umur lebih dari 1 tahun dan kurang 10 tahun. Pada
umumnya term loan di bayar kembali dengan angsuran tetap selama periode tertentu. Term
loan ini biasanya diberikan diberikan oleh bank dagang, perusahaan asuransi dan pemasok.
b. Leasing
Merupakan bentuk lain dari pinjaman dimana hanya diperoleh hak penggunaan atas
suatu aktiva tanpa harus disertai hak milik. Ada tiga bentuk dari leasing yaitu sales and
lease back, services leases atau operating leases dan financial leases.

3) Pinjaman Jangka Panjang


Adalah pinjaman yang jangka waktumya lebih dari 10 tahun. Jenis dan bentuk utama
dari pinjaman jangka panjang antara lain :
a. Pinjaman obligasi (bonds-payables)
Adalah pinjaman uang untuk jangka waktu yang panjang, dimana debitur
mengeluarkan surat pengakuan hutang yang mempunyai nominal tertentu. Jenis obligasi :
obligasi biasa ( bonds), obligasi pendapatan (income bonds ) dan obligasi yang dapat
ditukar(comvertible-bonds).
b. Pinjaman hipotek
Adalah pinjaman jangka panjang dimana pemberi uang (kreditur) diberi hak hipotik
terhadap suatu barang tidak bergerak. Apabila pihak debitur tidak memenuhi kewajibannya,
barang tersebut dapat dijual dan hasil penjualannya tersebut digunakan untuk menutup
tagihannya.

2016 Kewirausahaan, Etika dan Hukum Bisnis Pusat Bahan Ajar dan eLearning
5 Mochammad Rosul, Ph.D, M.Ec.Dev., SE http://www.mercubuana.ac.id
Sumber Dana Pasar Modal

Sumber Dana Pasar Modal berasal dari perusahaan-perusahaan atau individu


masyarakat yang mempunyai kelebihan dananya. Dana tersebut diinvestasikan melalui
pembelian instrumen pasar modal yang berupa saham atau obligasi. Keuntungan saham
berupa deviden dan capital gain, sedangkan keuntungan obligasi berupa bunga.

Jenis Produk Pasar Modal :


1. Saham, yaitu surat bukti penyertaan modal pada perusahaan
2. Obligasi, yaitu surat bukti pengakuan utang dari perusahaan penerbit obligasi
3. Waran, yaitu surat hak membeli saham biasa pada waktu harga yang sudah
ditentukan
4. Right Issue, yaitu hak emisi untuk menerbitkan saham pada penawaran umum
terbatas
5. Reksadana, sarana Investasi bagi investor yang mempunyai kemampuan terbatas
dari sisi dana dan waktu

Jenis dan Fungsi Pasar Modal

Pasar modal dibedakan menjadi 2 yaitu pasar perdana dan pasar sekunder :
1. Pasar Perdana ( Primary Market )
Pasar Perdana adalah penawaran saham pertama kali dari emiten kepada para
pemodal selama waktu yang ditetapkan oleh pihak penerbit (issuer) sebelum saham
tersebut belum diperdagangkan di pasar sekunder. Biasanya dalam jangka waktu sekurang-
kurangnya 6 hari kerja. Harga saham di pasar perdana ditetukan oleh penjamin emisi dan
perusahaan yang go public berdasarkan analisis fundamental perusahaan yang
bersangkutan.
Dalam pasar perdana, perusahaan akan memperoleh dana yang diperlukan.
Perusahaan dapat menggunakan dana hasil emisi untuk mengembangkan dan memperluas
barang modal untuk memproduksi barang dan jasa. Selain itu dapat juga digunakan untuk
melunasi hutang dan memperbaiki struktur pemodalan usaha. Harga saham pasar perdana
tetap, pihak yang berwenang adalah penjamin emisi dan pialang, tidak dikenakan komisi
dengan pemesanan yang dilakukan melalui agen penjualan.

2016 Kewirausahaan, Etika dan Hukum Bisnis Pusat Bahan Ajar dan eLearning
6 Mochammad Rosul, Ph.D, M.Ec.Dev., SE http://www.mercubuana.ac.id
2. Pasar Sekunder ( Secondary Market )
Pasar sekunder adalah tempat terjadinya transaksi jual-beli saham diantara investor
setelah melewati masa penawaran saham di pasar perdana, dalam waktu selambat-
lambatnya 90 hari setelah ijin emisi diberikan maka efek tersebut harus dicatatkan di bursa.
Dengan adanya pasar sekunder para investor dapat membeli dan menjual efek setiap saat.
Sedangkan manfaat bagi perusahaan, pasar sekunder berguna sebagai tempat untuk
menghimpun investor lembaga dan perseorangan.

Harga saham pasar sekunder berfluktuasi sesuai dengan ekspetasi pasar, pihak
yang berwenang adalah pialang, adanya beban komisi untuk penjualan dan pembelian,
pemesanannya dilakukan melalui anggota bursa, jangka waktunya tidak terbatas. Tempat
terjadinya pasar sekunder di dua tempat, yaitu:

1.Bursa reguler
Bursa reguler adalah bursa efek resmi seperti Bursa Efek Jakarta (BEJ), dan Bursa
Efek Surabaya (BES)
2.Bursa paralel
Bursa paralel atau over the counter adalah suatu sistem perdagangan efek yang
terorganisir di luar bursa efek resmi, dengan bentuk pasar sekunder yang diatur dan
diselenggarakan oleh Perserikatan Perdagangan Uang dan Efek-efek (PPUE), diawasi dan
dibina oleh Bapepam. Over the counter karena pertemuan antara penjual dan pembeli tidak
dilakukan di suatu tempat tertentu tetapi tersebar diantara kantor para broker atau dealer.

Fungsi Pasar Modal


Tempat bertemunya pihak yang memiliki dana lebih (lender) dengan pihak yang
memerlukan dana jangka panjang tersebut (borrower). Pasar modal mempunyai dua fungsi
yaitu ekonomi dan keuangan. Di dalam ekonomi, pasar modal menyediakan fasilitas untuk
memindahkan dana dari lender ke borrower.
Dengan menginvestasikan dananya lender mengharapkan adanya imbalan atau
return dari penyerahan dana tersebut. Sedangkan bagi borrower, adanya dana dari luar
dapat digunakan untuk usaha pengembangan usahanya tanpa menunggu dana dari hasil
operasi perusahaannya. Di dalam keuangan, dengan cara menyediakan dana yang
diperlukan oleh borrower dan para lender tanpa harus terlibat langsung dalam kepemilikan
aktiva riil

2016 Kewirausahaan, Etika dan Hukum Bisnis Pusat Bahan Ajar dan eLearning
7 Mochammad Rosul, Ph.D, M.Ec.Dev., SE http://www.mercubuana.ac.id
PEMASARAN / MAREKTING

A. Penjelasan Marketing
Pemasaran atau marketing adalah suatu rangkaian kegiatan untuk memenuhi
kebutuhan dan kepuasan konsumen. Caranya dengan membuat produk, menentukan
harganya, tempat penjualannya dan mempromosikan produk tersebut kepada para
konsumen.
Atau definisi marketing yaitu perpaduan antara aktivitas-aktivitas yang saling
berhubungan untuk dapat mengetahui apa yang dibutuhkan oleh konsumen sehingga
perusahaan dapat mengembangkan produk, harga, pelayanan dan melakukan promosi
supaya kebutuhan konsumen dapat terpenuhi serta perusahaan mendapatkan keuntungan.
Itulah beberapa penjelasan mengenai marketing pilih yang mana saja karena semua intinya
sama.
Marketing memang sangat erat kaitannya dengan aktivitas kehidupan kita sehari-hari
sebab objeknya ialah Konsumen. Biasanaya kita sebagai konsumen sering dihadapkan
pada beberapa pilihan seperti memilih merek dari produk tertentu yang hendak kita beli,
dimana kita akan membelinya dan menentukan waktu maupun kualitas saat melakukan
pembelian. Jadi kita sebagai konsumen dapat dijadikan informasi yang dibutuhkan oleh para
Marketer dalam melakukan kegiatan marketing.

Penjelasan tentang pemasaran atau marketing.


Dengan adanya marketing para konsumen tidak perlu memenuhi kebutuhannya
secara sendiri-sendiri. Karena dengan melakukan pertukaran dengan para pelaku
marketing, konsumen dapat memenuhi kebutuhan maupun kepuasannya dengan
mendapatkan produk ataupun jasa.
Bagi perusahaan, marketing memang merupakan kegiatan yang memiliki peranan
yang sangat penting dalam menentukan maju-mundurnya perusahaan, karena marketing
memiliki fungsi untuk menghasilkan pemasukan. Semakin besar pemasukan maka
perusahaan akan semakin maju dan berkembang, sedangkan jika pemasukan kurang atau
kecil maka perusahaan akan mengalami kemunduran.

B. Fungsi marketing pada perusahaan


Beberapa fungsi marketing pada perusahaan, diantaranya sebagai berikut ini:
a. Fungsi pertukaran
Dengan marketing, konsumen dapat membeli produk yang berasal dari produsen
baik itu dengan menukar uang dengan produk maupun melakukan pertukaran produk
dengan produk untuk digunakan sendiri ataupun untuk dijual kembali.

2016 Kewirausahaan, Etika dan Hukum Bisnis Pusat Bahan Ajar dan eLearning
8 Mochammad Rosul, Ph.D, M.Ec.Dev., SE http://www.mercubuana.ac.id
b. Fungsi distribusi fisik
Distribusi fisik pada produk dilakukan dengan cara mengangkut dan menyimpan
produk. Produk yang berasal dari produsen akan memenuhi kebutuhan para konsumen dan
disalurkan melalui darat, air atau udara. Lalu penyimpanan produk dilakukan dengan cara
mengendapkan dan menjaga pasokan produk supaya tidak terjadi kekurangan pada saat
diperlukan.
c. Fungsi perantara
Untuk dapat menyampaikan produk dari produsen kepada konsumen dilakukan lewat
perantara pemasaran atau marketing yang menghubungkan aktivitas pertukaran dengan
distribusi fisik. Aktivitas fungsi perantara antara lainnya seperti pembiayaan, pencarian
informasi, pengelompokan produk, dsb.

Adapun beberapa fungsi lain dari divisi marketing pada perusahaan, yang biasanya sebagai
berikut ini:
a. Marketing berperan sebagai sales
Tugas utama marketing bisanya yaitu menghasilkan pemasukan bagi perusahaan
dengan cara melakukan penjualan terhadap produk yang dihasilkan oleh perusahaan.
b. Marketing berperan sebagai promosi
Maksudnya marketing berfungsi untuk memperkenalkan perusahaan dan produk
yang dihasilkannya kepada masyarakat luas, sehingga perusahaan dan produknya dapat
dikenal.
c. Marketing sebagai riset dan pengembangan
Maksudnya marketing juga berfungsi sebagai penyerap berbagai macam informasi
dan menyampaikannya pada perusahaan yang berkaitan tentang apa saja yang bermanfaat
untuk mendukung dalam peningkatan kualitas maupun penjualan produk yang dihasilkan
oleh perusahaan.
d. Maktering berperan sebagai perwujudan konsep marketing communication
Maksudnya marketing dapat berperan untuk membuat hubungan yang baik antara
perusahaan dan masyarakat atau perusahaan dan lingkungan sekitarnya.

C. Konsep Pemasaran
a. Dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan
Sangat penting sekali untuk membedakan mana itu kebutuhan, keinginan dan
permintaan. Kebutuhan manusia merupakan suatu ketidakadaan beberapa kepuasan yang
paling mendasar, seperti manusia sangat membutuhkan sandang, pangan dan papan ada
juga kebutuhan lainnya misalnya seperti kemanan, hak milik dsb. Kebutuhan tidak dapat
diciptakan oleh masyarakat maupun pemasar, akan tetapi mereka merupakan hakikat

2016 Kewirausahaan, Etika dan Hukum Bisnis Pusat Bahan Ajar dan eLearning
9 Mochammad Rosul, Ph.D, M.Ec.Dev., SE http://www.mercubuana.ac.id
biologis dan kondisi atau keadan manusia itu sendiri. Selain itu manusia juga selalu
menginginkan berbagai macam hal supaya merasa puas misalnya seperti nginginkan
rekreasi atau berwisata, pendidikan dan berbagai macam jasa.
b. Produk
Produk merupakan penawaran yang dapat dibegi kedalam 3 kategori, yang
diantaranya barang, jasa, dan gagasan. Semua produk yang dihasilkan oleh produsen
merupakan sesuatu yang ditawarkan kepada konsumen untuk dapat memenuhi
kebutuhannya.
c. Nilai, biaya dan kepuasan
Dalam hal ini tergantung dari pemikiran setiap konsumen terhadap produk yang
digunakan untuk memenuhi kebutuhannya. Misalnya seorang pelajar untuk memuaskan dan
memenuhi kebutuhannya saat berangkat ke sekolah dia memilih menggunakan kendaraan
umum atau kendaraan pribadi. Jika pelajar tersebut memakai kendaraan umum seperti bus
kekurangannya mungkin sedikit lambat tapi lebih aman, sedangkan jika menggunakan
kendaraan pribadi seperti motor akan lebih cepat tapi kurang aman. Pada masing-masing
produk tadi jika diamati akan memiliki kepuasan yang berbeda dalam memenuhi kebutuhan
tergantung dari pemikiran setiap konsumen.
d. Pertukaran dan transaksi
Jika persyaratan telah disetujui oleh kedua belah pihak maka pertukaran akan
terjadi. Pertukaran seharusnya dilihat sebagai suatu proses. Kedua belah pihak akan terlibat
dalam pertukaran jika menuju kepada kesepakatan. Jika sudah tercapai kesepakatan, maka
transaksi akan terjadi.
e. Hubungan dan jaringan
Pemasaran hubungan merupakan transaksi untuk memuaskan pihak-pihak kunci
misalnya seperti pelanggan, pemasok dan penyalur yang dimana tujuannya untuk
mempertahankan bisnis jangka panjang. Sedangkan hasil dari pemasaran hubungan yaitu
untuk mengembangkan berbagai macam aset unik yang dimiliki oleh perusahaan yang
biasanya disebut dengan jaringan pemasaran. Jaringan pemasaran umumnya terdiri dari
perusahaan lagi dan pihak-pihak yang memiliki berbagai macam kepentingan seperti
misalnya konsumen, para pekerja, pemasok, penyalur dsb.
f. Pasar
Pasar terdiri dari pembeli atau konsumen yang memiliki kebutuhan tertentu yang
mungkin kebutuhannya tersedia dan mampu melaksanakan pertukaran nilai, sehingga dapat
terjadi transaksi untuk memuaskan kebutuhannya. Ukuran pasar tergantung dari jumlah
konsumen yang ingin memuaskan kebutuhannya dan memiliki sumber daya untuk
ditukarkan dengan apa yang mereka butuhkan.

2016 Kewirausahaan, Etika dan Hukum Bisnis Pusat Bahan Ajar dan eLearning
10 Mochammad Rosul, Ph.D, M.Ec.Dev., SE http://www.mercubuana.ac.id
g. Pemasar dan calon pembeli
Apa itu pemasar? pemasar yaitu orang yang mencari calon pembeli yang nantinya
akan terlibat dalam pertukaran nilai, sehingga calon pembeli dapat terpenuhi kebutuhannya.
Lalu apa itu calon pembeli? Calon pembeli yaitu orang yang akan diidentifikasi oleh pemasar
dan nantinya mungkin dapat terlibat dalam pertukaran nilai sehingga terjadi transaksi.

2016 Kewirausahaan, Etika dan Hukum Bisnis Pusat Bahan Ajar dan eLearning
11 Mochammad Rosul, Ph.D, M.Ec.Dev., SE http://www.mercubuana.ac.id
KRITERIA INVESTASI

Kriteria investasi digunakan untuk mengukur manfaat yang diperoleh dan biaya yang
dikeluarkan dari suatu proyek.
Untuk mengetahui kriteria tersebut, digunakan analisis finansial.
Analisis finansial adalah suatu analisis yang membandingkan antara biaya dan
manfaat untuk menentukan apakah suatu proyek akan menguntungkan selama umur proyek
(Husnan & Muhammad 2005). Analisis finansial terdiri dari: NPV, IRR, NETB/C, dan PP.

Berikut penjelasan mengenai beberapa hal tersebut.


a. Net Present Value (NPV)
Net Present Value (NPV) suatu proyek menunjukkan manfaat bersih yang diterima
proyek selama umur proyek pada tingkat suku bunga tertentu. NPV juga dapat diartikan
sebagai nilai sekarang dari arus kas yang ditimbulkan oleh investasi. Dalam menghitung
NPV perlu ditentukan tingkat suku bunga yang relevan.
b. Net Benefit Cost Ratio (Net B/C Rasio)
Net Benefit and Cost ratio (net B/C Ratio) menyatakan besarnya pengembalian
terhadap setiap satu satuan biaya yang telah dikeluarkan selama umur proyek. Net B/C
merupakan angka perbandingan antara present value dari net benefit yang positif dengan
present value dari net benefit yang negatif.
c. Internal Rate Return (IRR)
Internal Rate Return adalah tingkat bunga yang menyamakan present value kas
keluar yang diharapkan dengan present value aliran kas masuk yang diharapkan, atau
didefinisikan juga sebagai tingkat bunga yang menyebabkan Net Present Value (NPV) sama
dengan nol (0). Gittinger (1986) menyebutkan bahwa IRR adalah tingkat rata-rata
keuntungan internal tahunan bagi perusahaan yang melakukan investasi dan dinyatakan
dalam satuan persen.
d. Payback Period (PP)
Payback Period atau tingkat pengembalian investasi adalah salah satu metode
dalam menilai kelayakan suatu usaha yang digunakan untuk mengukur periode jangka
waktu pengembalian modal. Semakin cepat modal itu dapat kembali, semakin baik suatu
proyek untuk diusahakan karena modal yang kembali dapat dipakai untuk membiayai
kegiatan lain.

2016 Kewirausahaan, Etika dan Hukum Bisnis Pusat Bahan Ajar dan eLearning
12 Mochammad Rosul, Ph.D, M.Ec.Dev., SE http://www.mercubuana.ac.id
Lima macam criteria investasi, yaitu :
1. Net Present Value dari Arus Benefit dan Biaya ( NPV )
Keuntungan netto suatu usaha adalah pendapatan bruto dikurangi jumlah biaya. Maka NPV
suatu proyek adalah selisisih PV arus benefit dengan PV arus biaya.
Bt = benefit sosial bruto pada th t ( terdiri dari segala jenis penerimaan atau keuntungan non
financial pada th t )
Ct = biaya sosial bruto pada th t ( terdiri dari segala jenis pengeluaran, baik yang bersifat
modal maupun rutin ) yang dibebani kepada penyelenggara proyek pada t ( termasuk
investasi semula dalam tahun ke nol dan seterusnya.
n = umur ekonomis proyek
i = social opportunity costof capital yang digunakan sebagai social discount rate.
Suatu proyek dapat bermanfaat untuk dilaksanakan bila NPV proyek tersebut sama atau
lebih besar dari nol, apabila NPV = 0, berarti proyek tersebut mengembalikan persis sebesar
social opportunity costfaktor produksi modal. Jika NPV lebih kecil dari no, proyek tidak dapat
menghasilkan senilai biaya yang dipergunakan oleh karena itu pelaksanaannya harus
ditolak. Sumber-sumber yang seharusnya dialokasikan untuk proyek tersebut sebaiknya
digunakan pada penggunaan lain yang lebih menguntungkan.

2. Internal Rate of Return ( IRR )


Internal Rate of return adalah rate of return atau tingkat rendemen atas investasi netto.
Bt dan Ct : Benefit/biaya social bruto dalam th t
Bt-Ct : benefit netto dalam th t, dimana sisi negative merupakan investasi
n : umur ekonomis proyek
Ft : nilai investasi yang belum dikembalikan sampai akhir tahun t, setelah realisasi benefit
atau biaya yang terjadi dalam th itu.
Rt : rendemen implicit dalam th t, entah dibayarkan ( supaya betul diterima/dirasakan oleh
penyelenggara proyek ) atau tidak.
Jadi IRR adalah tingkat t yang memenuhi tiga syarat sebagai berikut :
- rendemen implicit dalam tiap tahun sama dengan hasil i kali nilai investasi pada akhir tahun
sebelumnya, yakni : Rt = iFt-1
- Nilai investasi pada akhir tahun t = nilai pada tahun sebeumnya ditambah dengan sisa
pengurangan benefit netto dan rendemen implisit, yakni :
Ft = Ft-1+Rt- ( Bt-Ct )
= Ft-1+iFt-1 – ( Bt-Ct )
= ( 1+i )Ft-1 – ( Bt-Ct )
Ft akan lebih kecil dari Ft-1 apabila benefit netto melebihi rendemen implicit, yaitu Bt-Ct >Rt
yang berarti sebagian dari investasi dikembalikan pada th t.

2016 Kewirausahaan, Etika dan Hukum Bisnis Pusat Bahan Ajar dan eLearning
13 Mochammad Rosul, Ph.D, M.Ec.Dev., SE http://www.mercubuana.ac.id
- Benefit netto pada akhir umur proyek ( tahun n ) adalah jumlah ( a ) nilai investasi yang
masih berlaku pada akhir tahun sebelumnya, ditambah ( b ) rendemen implicit. Akibatnya,
nilai investasi pada akhir tahun n menjadi nol.
Bn – Cn = Fn-1 + iFn-1 =(1 + i ) Fn-1

3. Net Benefit-Cost Ratio ( Net B/C )


Net B/C merupakan angka perbandingan antara jumlah present value yang positif ( sebagai
pembilang ) dengan jumlah present value yang negative ( sebagai penyebut ).

4. Gross Benefit-Cost Ratio ( Gross B/C )


Dalam perhitungan Gross B/C, pembilang adalah jumlah present value arus benefit ( bruto )
dan penyebut adalah jumlah present value arus biaya ( bruto ).

5. Provitability Ratio ( PV’ K )


Criteria ini dipergunakan untuk mengukur rentabilitas suatu proyek di atas titik netral sebesar
1,0 dimana NPV = 0. tetapi criteria ini dipahami sebagai indeks rentabilitas sehubungan
dengan biaya modal saja, yakni membandingkan present value arus sisa benefit dikurangi
dengan biaya rutin dan biaya modal.

2016 Kewirausahaan, Etika dan Hukum Bisnis Pusat Bahan Ajar dan eLearning
14 Mochammad Rosul, Ph.D, M.Ec.Dev., SE http://www.mercubuana.ac.id
Business Plan

Business Plan menurut Hisrich and Peters:


“ The business plan is a written document prepared by the entrepeneur that describe
all the relevant external and internal elements involved in starting a new venture. It is often
an integration of functional plans such as marketing, finance, manufacturing and human
resources.” (Hisrich,Peter, 1995:113).
Jadi business plan adalah dokumen tertulis yang disiapkan oleh wirausaha yang
mengambarkan semua unsur-unsur yang relevan baik internal, maupun eksterhal mengenai
perusahaan untuk memulai sewaktu usaha. Isinya Bering merupakan perencanaan terpadu
menyangkut pemasaran, permodalan, manufaktur dan sumber daya manusia.

Business Plan menurut Max Coulthard, Andrea Howell, and Geoff.Clarke:


“Business plan is a detailed study of the organization’s activities, which highlights
where the organization has been, where it is owe and where it might get to in the future, and
incorporates an action program to achieve these results.” (M.Coulthard, A.Howell,G.Clarke,
1999:3).

Business Plan menurut Megginson:


It is a written statement setting forth the business’s mission and objectives, its
operational and financial details, its ownership and management structure and how it hopes
to achieve its objectives (Megginson, 2000)
Artinya Business plan adalah suatu rencana tertulis yang memuat mini dan tujuan
bisnis, cara kerja dan rincian keuangan/permodalan susunan para pemilik dan manajemen
dan bagaimana cara mencapai tujuan bisnisnya.

Business Plan menurut Bygrave:


A business plan is a document that convincingly demonstrates the ability of your
business to sell enough of its product or service to make a satisfactory profit and be
attractive to potential backers.
A better definition: A business plan is a selling document that conveys the excitement
and promise of your business to any potential backers or stakeholders. (Bygrave 1994: 114)
Artinya Business Plan merupakan suatu dokumen yang menyatakan keyakinan akan
kemampuan sebuah bisnis untuk menjual barang atau jasa dengan menghasilkan
keuntungan yang memuaskan dan menarik bagi penyandang dana.

2016 Kewirausahaan, Etika dan Hukum Bisnis Pusat Bahan Ajar dan eLearning
15 Mochammad Rosul, Ph.D, M.Ec.Dev., SE http://www.mercubuana.ac.id
Definisi yang lebih baik menyatakan bahwa Business Plan adalah sebuah selling
document yang mengungkapkan daya tarik dan harapan sebuah bisnis kepada penyandang
dana potensial.

Lebih lanjut Bygrave menjelaskan bahwa:


Business Plan adalah dokumen yang disediakan oleh entrepreneur sesuai pula
dengan pandangan penasihat profesionalnya yang memuat rincian tentang masa lalu,
keadaan sekarang dan kecenderungan masa depan dari sebuah perusahaan. Isinya
mencakup analisis tentang manajerial, keadaan fisik bangunan, karyawan, produk, sumber
permodalan, informasi tentang jalannya perusahaan selama ini dan posisi pasar dari
perusahaan. Business Plan juga berisi tentang rincian profit, neraca perusahaan, proyeksi
aliran kas untuk dua tahun yang akan datang. Juga memuat pandangan dan ide dari
anggota tim manajemen. Hal ini menyangkut strategi tujuan perusahaan yang hendak
dicapai.
Fungsi dan Tujuan Utama Bisnis Plan
1. Sebagai Barometer untuk mengindentifikasi seluruh kebutuhan dan rencana anggaran
perusahaan.
2. Merencanakan tujuan utama perusahaan yang akan dicapai baik jangka pendek
maupun jangka panjang.
3. Perencanaan Metode dan Strategi yang ditempuh perusahaan untuk meningkatkan
daya saing dan produktifitas.
4. Sebagai alat pengawasan dan pengendalian kegiatan usaha.
5. Memberikan gambaran umum kepada investor tentang kondisi perusahaan saat ini dan
periode yang akan datang berdasarkan data aktual sehingga memberikan keyakinan kepada
mereka tentang seberapa besar tingkat keuntungan dan nilai resiko terhadap investasi.

Hal-Hal Umum yang Perlu diperhatikan dalam membuat Bisnis Plan


1. Jangan menggunakan istilah-istilah yang kurang dimengerti oleh pihak internal
perusahaan maupun kepada calon investor.
2. Jelaskan sesuatu rencana kerja dengan point-point yang diuraikan dengan terperinci.
3. Gunakan grafik untuk menjelaskan aspek-aspek finansial atau data pendukung lainnya.

2016 Kewirausahaan, Etika dan Hukum Bisnis Pusat Bahan Ajar dan eLearning
16 Mochammad Rosul, Ph.D, M.Ec.Dev., SE http://www.mercubuana.ac.id
Apa saja yang tertuang dan disusun dalam Bisnis Plan?
Komponen data utama yang biasanya disusun dalam penyajian bisnis plan adalah
sebagai berikut:
1. Ringkasan Eksekutif;
Halaman yang menjelaskan tentang rencana usaha dan mengenai sesuatu apa yang
Anda inginkan dari rencana tersebut, termasuk sasaran usaha, aspek operasional, aspek
pemasaran dan rencana investasi. Pastikan bagian ini ditulis dan dirangkum dengan ringkas
dan informatif.
2. Deskripsi Usaha ;
Informasi mengenai kegiatan usaha yang sedang dijalankan berikut prospek usaha
untuk masa yang akan datang, berikut data-data para pesaing di dalam industri sejenis.
Disini Anda dapat menjelaskan apa kekuatan dan kelemahan lini usaha yang Anda kerjakan
saat ini.
3. Strategi pasar ;
Informasi mengenai strategi pemasaran yang akan akan Anda gunakan dan menjadi
andalan utama Anda untuk meraih pangsa pasar dan prosentase progress pencapaian
target market yang sedang diraih saat ini.
4. Analisa Kompetitif ;
Memberikan informasi mengenai kekuatan dan kelemahan pesaing Anda yang ada
di pasar saat ini. Jelaskan strategi apa yang akan Anda gunakan untuk menghadapi pesaing
di pasar.
5. Aspek Produksi ;
Menjelaskan secara detail flow tahap produksi dari awal hingga akhir dalam bentuk
time sheet pekerjaan serta menguraikan keunggulan utama produk atau jasa yang dimiliki
saat ini dan rencana diversifikasi produk dalam rangka penetrasi pasar.
6. Management ;
Memberikan gambaran tentang para pengurus dan profesional di perusahaan berikut
curriculum vitae yang berisikan tentang latar belakang pendidikan baik formal maupun
informal dan pengalaman dalam menjalankan usaha terkait.
7. Aspek Keuangan ;
Informasi mengenai Laporan Keuangan yang terdiri dari Laporan Neraca, Rugi Laba,
Arus Kas, dan Perubahan Modal lebih diutamakan jika memberikan data Laporan keuangan
minimal 3 tahun terakhir yang sudah di audit oleh Auditor Independent.
Memberikan gambaran Rencana Laporan Keuangan terutama Laporan Rugi Laba
dan Arus Kas untuk lima tahun kedepan berikut penjelasan mengenai Analisa laporan
Keuangan yang berkaitan dengan Internal Rate of Return (IRR), Payback Period Investasi,
Profitability Index, dan Net Present value.

2016 Kewirausahaan, Etika dan Hukum Bisnis Pusat Bahan Ajar dan eLearning
17 Mochammad Rosul, Ph.D, M.Ec.Dev., SE http://www.mercubuana.ac.id
8. Lampiran ;
Memberikan referensi mengenai penelitian yang telah dilakukan, data dalam bentuk
diagram dan grafik, foto existing project, Laporan Keuangan Audited dan Inhouse, Company
Profile, dan Legalitas Perusahaan, Daftar List Asset Perusahaan.
Bisnis Plan dapat digunakan oleh pihak perusahaan untuk mengevaluasi kinerja
perusahaan dan membuat gambaran proyeksi laporan keuangan untuk masa yang akan
datang berdasarkan dari data historis serta manfaat utama lainnya adalah untuk meyakinkan
kepada pihak investor agar mereka tertarik menginvestasikan sejumlah dana yang dimiliki
untuk tambahan modal kerja perusahaan.
Bisnis Plan yang baik adalah berisikan informasi yang jelas dan mudah dipahami
oleh pihak internal maupun eksternal perusahaan mengenai rencana kerja, target
perusahaan untuk masa yang akan datang, evaluasi terhadap kinerja usaha yang telah
dicapai, serta rencana investasi serta sumber permodalan untuk ekspansi usaha.

2016 Kewirausahaan, Etika dan Hukum Bisnis Pusat Bahan Ajar dan eLearning
18 Mochammad Rosul, Ph.D, M.Ec.Dev., SE http://www.mercubuana.ac.id
Bisnis berkelanjutan (sustainable business )

Bisnis yang berkelanjutan (sustainable business) adalah bisnis yang memastikan


bahwa semua aktivitasnya telah mempertimbangkan semua dampaknya terhadap aspek
sosial dan lingkungan, namun tetap memperoleh keuntungan. Dengan kata lain, bisnis yang
berkelanjutan identik dengan 3P – people, planet dan profit.
Organisasi yang bertindak sesuai dengan sikap keberlanjutan, tidak hanya
membantu menjaga kesejahteraan dan keberlanjutan people dan planet, namun juga
menciptakan bisnis yang mampu bertahan (profit) dalam berbagai kondisi dan berjaya dalam
jangka panjang.
Keberhasilan bisnis jangka panjang membutuhkan praktik keberlanjutan yang benar-
benar merasuk dalam sel terkecil organisasi, ibarat DNA pada manusia.
Banyak orang yang belum menyadari bahwa profesi akuntan memainkan peranan
yang sangat penting dalam hal ini. Akuntan bisa berperan sebagai ‘the leading agents’ untuk
melakukan perubahan dengan menggunakan keahlian dan kompetensinya dalam
mengembangkan strategi keberlanjutan, memfasilitasi implementasi yang efektif, melakukan
pengukuran yang akurat dan pelaporan bisnis yang kredibel.

Faktor–faktor pendorong perusahaan untuk mengimplementasikan bisnis yang


berkelanjutan. Secara internasional, kesadaran akan pentingnya komitmen bersama untuk
menurunkan emisi gas rumah kaca dan menyelamatkan dunia dari kerusakan yang lebih
parah dimulai dari Protokol Kyoto.
Kesepakatan yang ditandatangani 11 Desember 1997 dan diberlakukan sejak 16
Februari 2005 ini diratifikasi oleh 181 negara di dunia. Setiap negara, terutama negara-
negara industri yang menjadi penyumbang terbesar emisi gas rumah kaca, mempunyai
target penurunan emisi. Dan target-target tersebut diturunkan pada setiap perusahaan di
negara-negara tersebut.
AICPA, CICA dan CIMA ketiganya adalah asosiasi akuntan di Amerika Serikat,
Kanada dan asosiasi akuntan manajemen secara berurutan – melakukan survei mengenai
faktor apakah yang paling utama dalam mendorong perusahaan untuk
mengimplementasikan bisnis yang berkelanjutan, dan diperoleh hasil sebagai berikut:
• Kepatuhan terhadap regulasi
• Pengelolaan risiko atas reputasi internasional dan,
• Pengurangan biaya dan efisiensi

2016 Kewirausahaan, Etika dan Hukum Bisnis Pusat Bahan Ajar dan eLearning
19 Mochammad Rosul, Ph.D, M.Ec.Dev., SE http://www.mercubuana.ac.id
Di Indonesia, regulasi terkait dengan penerapan dan pengungkapan bisnis yang
berkelanjutan antara lain:
 Regulasi Bappepam yang mewajibkan pengungkapan aktivitas CSR dalam laporan
tahunan sejak tahun 2005
 UU PT no 40 tahun 2007
 Semua BUMN diwajibkan mengalokasikan 1-3% dari laba bersih untuk membiayai
program pengembangan masyarakat dan menyerahkan laporan terpisah yang sudah
diaudit.

Berikut ini ada 10 langkah, yang dibagi dalam 3 (tiga) kelompok besar yang bisa dijadikan
pedoman untuk mencapai bisnis yang berkelanjutan:
Dari sisi Strategi dan Pengawasan berarti menuntut adanya (1) komitmen dari
Dewan Direksi dan manajemen senior, (2) memahami dan menganalisis key sustainability
drivers organisasi dan (3) mengintegrasikan key sustainability drivers kedalam strategi
organisasi.
Dari sisi Eksekusi dan Asosiasi berarti (4) memastikan bahwa keberlanjutan adalah
tanggungjawab setiap orang dalam organisasi (jadi, bukan hanya departemen tertentu), (5)
menjabarkan target dan tujuan keberlanjutan organisasi menjadi target dan tujuan yang
bermakna untuk divisi, departemen atau anak perusahaan, (6) melakukan proses yang
memastikan bahwa isu keberlanjutan ini dipertimbangkan secara tegas dan konsisten dalam
pengambilan keputusan sehari-hari, (7) mengikuti pelatihan terkait dengan effective dan
extensive sustainability, sehingga implementasinya bisa lebih terarah, bukan hanya common
sense.
Dari sisi Kinerja dan Pelaporan membutuhkan perusahaan untuk (8) memasukkan
target dan tujuan keberlanjutan dalam penilaian kinerja, (9) menjadi yang terdepan dalam
mempromosikan keberlanjutan dan merayakan setiap keberhasilan dan (10) memonitor dan
melaporkan kinerja keberlanjutan.

Menentukan faktor pendorong keberlanjutan


Setiap perusahaan memiliki alasan yang berbeda dalam mengimplementasikan bisnis
yang berkelanjutan. Berikut adalah faktor-faktor yang mendorong implementasi strategi
keberlanjutan perusahaan masih merupakan hasil Survei AICPA,CICA dan CIMA.
 Kepatuhan terhadap regulasi dan hukum
 Pengelolaan risiko terhadap merk atau reputasi perusahaan
 Mencapai keunggulan bersaing dan profitabilitas jangka panjang
 Efisiensi dan penghematan biaya

2016 Kewirausahaan, Etika dan Hukum Bisnis Pusat Bahan Ajar dan eLearning
20 Mochammad Rosul, Ph.D, M.Ec.Dev., SE http://www.mercubuana.ac.id
 Nilai-nilai perusahaan
 Permintaan pelanggan akan produk yang ‘hijau’ alias peduli lingkungan
 Pengawasan publik terhadap praktik ketenagakerjaan, dan praktik bisnis lainnya
 Faktor-faktor yang mendorong karyawan bergabung dan bertahan
 Persyaratan dari vendor
 Bantuan pemerintah, atau insentif lainnya, seperti keringanan pajak atau bunga
pinjaman
 Peran akuntan dalam mendukung praktik bisnis yang berkelanjutan
Penggunaan ilmu akuntansi untuk melaporkan kinerja aspek keuangan perusahaan
merupakan suatu hal yang mutlak dan tentunya sudah tidak asing lagi. Namun akuntansi
untuk pelaporan keberlanjutan saat ini belum banyak diketahui publik dan sementara ini
penggunaannya hanya bersifat voluntarily atau sukarela.
Kabar baiknya adalah, makin banyak perusahaan di seluruh dunia yang melaporkan
aktivitas sosial dan lingkungannya, termasuk Indonesia. Tahun 2005 tercatat hanya ada 1
(satu) perusahaan yang mengikuti ISRA (Indonesia Sustainability Reporting Awards) dan
kemudian meningkat menjadi 25 perusahaan (listing dan non listing) pada tahun 2010.
Walaupun dibandingkan dengan negara-negara ASEAN lainnya kita masih kalah dari sisi
kuantitas dan kualitas, namun kita boleh berharap peningkatan tren pelaporan ini
merupakan sinyal yang positif.
Akuntansi keberlanjutan memberikan tools yang bermanfaat dalam mengidentikasi,
mengevaluasi dan mengelola risiko sosial dan lingkungan. Peningkatan kinerja sosial dan
lingkungan tersebut kemudian dikaitkan dengan kinerja keuangan.
Akuntan sangat berperan dalam proses penyusunan dan pelaporan bisnis yang
berkelanjutan ini. Dengan kompetensi yang dimilikinya, akuntan bisa mengukur dampak
penerapan strategi keberlanjutan pada kinerja ekonomi, sosial dan lingkungan perusahaan
dari tahun ke tahun.
Secara ekonomis, bisa dilihat bahwa penerapan strategi keberlanjutan akan
berdampak pada penghematan biaya, dan tentunya akan bermuara pada meningkatnya
kinerja ekonomi perusahaan.
Sampai saat ini di Indonesia hanya terdapat dua perusahaan yang menyediakan jasa
‘assurance’ untuk menilai kelayakan Laporan Keberlanjutan yang dihasilkan perusahaan,
seperti halnya jasa auditor eksternal untuk menilai laporan keuangan.
Tentunya jasa assurance ini tidak terlepas dari peranan akuntan. Dengan makin
meningkatnya kesadaran perusahaan akan pentingnya laporan keberlanjutan, peranan jasa
assurance dan akuntan tentunya, akan semakin dibutuhkan.

2016 Kewirausahaan, Etika dan Hukum Bisnis Pusat Bahan Ajar dan eLearning
21 Mochammad Rosul, Ph.D, M.Ec.Dev., SE http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka
http://ariplie.blogspot.co.id/2015/04/pengertian-sumber-dan-jenis-modal.html

http://ariplie.blogspot.co.id/2015/04/pengertian-sumber-dan-jenis-modal.html

http://www.pengertianku.net/2015/10/pengertian-marketing-dan-fungsinya-beserta-
konsepnya.html

http://www.investasi.web.id/net/kriteria-investasi-yang-baik.html/

http://inonkpotters.blogspot.co.id/2012/07/kriteria-penilaian-investasi.html

http://dee-belajar.blogspot.co.id/2013/10/pengertian-business-plan-menurut-para.html

http://www.kembar.pro/2015/04/strategi-membuat-bisnis-plan.html

https://manajemenppm.wordpress.com/2013/04/23/akuntan-dan-bisnis-
berkelanjutan/#more-389

2016 Kewirausahaan, Etika dan Hukum Bisnis Pusat Bahan Ajar dan eLearning
22 Mochammad Rosul, Ph.D, M.Ec.Dev., SE http://www.mercubuana.ac.id

Anda mungkin juga menyukai