Anda di halaman 1dari 19

MODUL 1

KEWIRAUSAHAAN, ETIKA BISNIS

OVER VIEW KEWIRAUSAHAAN, ETIKA,


DAN HUKUM BISNIS

Dosen Pengampu
Mochammad Rosul, Ph.D, M.Ec.Dev., SE

MAGISTER AKUNTANSI
UNIVERSITAS MERCU BUANA

JAKARTA
2018
Tatap
Fakultas Program Studi Kode MK Disusun Oleh
Muka
Fakultas Program 01 55005 Mochammad Rosul, Ph.D,
Ekonomi dan Studi M.Ec.Dev., SE
Bisnis AkuntansiMagister

Abstract Kompetensi

Mata kuliah ini merupakan sikap, Mahsiswa diharapkan dapat


jiwa, dan kemampuan untuk memahami secara umum hal yang
menciptakan sesuatu yang baru terkait dengan kewirausahaan
yang sangat benilai berdasarkan
sikap etis sebagai bagian dari sikap
hidup dalam menjalankan
kehidupanyang berlandaskan
tatanan hukum bisnis

2018 Kewirausahaan dan Etika Bisnis Pusat Bahan Ajar dan eLearning
2 Oleh: Mochammad Rosul, Ph.D., M.Ec.Dev., http://www.mercubuana.ac.id
SE
KEWIRAUSAHAAN

Pengertian kewirausahaan

Definisi atau pengertian kewirausahaan sangat beragam, akan tetapi makna dari
pengertian kewirausahaan itu tidak jauh berbeda. Kewirausahaan secara harfiah terdiri
atas kata dasar wirausaha yang mendapat awalan ke dan akhiran an sehingga
kewirausahaan dapat diartikan sebagai hal-hal yang terkait dengan wirausaha,
wirausaha sendiri memiliki arti wira adalah keberanian sedangkan usaha adalah
kegiatan bisnis yang komersial maupun non komersial sehingga kewirausahaan dapat
pula diartikan sebagai keberanian seseorang untuk melaksanakan suatu kegiatan bisnis.
 Pengertian / definisi kewirausahaan menurut beberapa pakar, yaitu :

a. Menurut Zimmerer (1996), definisi dari kewirausahaan adalah proses penerapan


kreativitas & emosi dalam memecahkan suatu pemasalahan atau persoalan dan
menemukan suatu peluang untuk memperbaiki kehidupan.
b. Menurut Peter F Drucker, kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru
dan berbeda (ability to create the new and different).
c. Robbin & Coulter, Entrepreneurship is the process whereby an individual or a
group of individuals uses organized efforts and means to pursue opportunities to
create value and grow by fulfilling wants and need through innovation and
uniqueness, no matter what resources are currently controlled.
(Kewirausahaan adalah proses dimana seorang individu atau kelompok individu
menggunakan upaya terorganisir dan sarana untuk mencari peluang untuk
menciptakan nilai dan tumbuh dengan memenuhi keinginan dan kebutuhan
melalui inovasi, dan keunikan, tidak peduli apa sumber daya yang saat ini
dikendalikan.
d. Menurut Salim Siagian, kewirausahaan adalah semangat, prilaku dan
kemampuan memberikan respon positif kepada peluang untuk mendapatkan
keuntungan bagi diri sendiri dan pelayanan yang lebih baik kepada
pelanggan/masyarakat, serta menciptakan dan menyediakan produk yang lebih
bermanfaat dengan menerapkan cara kerja yang lebih efesien dan efektif,
melalui keberanian mengambil resiko, kreatifitas, inovasi dan kemampuan
manajemen.
e. Menurut Drs. Joko Untoro bahwa kewirausahaan adalah suatu keberanian untuk
melakukan upaya upaya memenuhi kebutuhan hidup yang dilakukan oleh
seseorang, atas dasar kemampuan dengan cara manfaatkan segala potensi

2018 Kewirausahaan dan Etika Bisnis Pusat Bahan Ajar dan eLearning
3 Oleh: Mochammad Rosul, Ph.D., M.Ec.Dev., http://www.mercubuana.ac.id
SE
yang dimiliki untuk menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi dirinya dan
orang lain.
f. Pengertian kewirausahaan menurut Inpres No 4/1995 tentang GNMMK (Gerakan
Nasional Memasyarakatkan dan Membudayakan Kewirausahaan),
Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku dan kemampuan yang dimiliki
oleh seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada
upay : mencari, menciptkan, menerapkan cara kerja, teknologi dan produk baru
dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberi palayanan yang lebih baik
dan keuntungan yang lebih besar.
Pengertian wirausaha
Setelah anda mengetahui tentang pengertian kewirausahaan, tentu anda sudah tahu
apa arti wirausaha itu sendiri. Hal itu karena pengertian wirausaha sederhananya adalah
orang yang menjalankan wirausaha itu sendiri.
Beberapa definisi / pengertian dari Wirausaha, sbb :
a. Wirausaha atau enterpreneur adalah orang yang memiliki kemampuan melihat
dan menilai kesempatan kesempatan bisnis mengumpulkan sumber sumber
daya yang dibutuhkan guna mengambil keuntungan daripadanya serta
mengambil tindakan yang tepat, guna memastikan kesuksesan (Geoffrey G.
Meredit et ak, 1995).
b. Enterpreneur atau wirausaha adalah seseorang yang mengambil risiko yang
diperlukan untuk mengorganisasikan dan mengelola suatu bisnis menerima
imbalan jasa berupa profit nonfinancial (Skinner, 1992).
c. Wirausaha atau entrepreneur adalah orang yang memiliki kemampuan untuk
melakukan koordinasi, organisasi dan pengawasan. Wirausaha memiliki
pengetahuan yang luas tentang lingkungan dan membuat keputusan keputusan
tentang lingkungan usaha, mengelola sejumlah modal dan menghadapi
ketidakpastian untuk meraih keuntungan (Say, 1996).

Ciri ciri Wirausaha 

Seseorang dikatakan wirausaha sudah tentu memenuhi definisi wirausaha itu sendiri,
untuk lebih jelasnya silahkan dibaca  ciri ciri wirausaha dibawah ini:

1. Memiliki keberanian mempunyai daya kreasi seorang wirausaha haruslah


memiliki keberanian dalam memiliki daya kreasi atau tidak takut untuk bermimpi
dan merencanakan. Segala ketakutan akan sia sia dalam bermimpi dan
berencana haruslah dihilangkan. Setidaknya harus diingat STOP (Stop "berhenti,

2018 Kewirausahaan dan Etika Bisnis Pusat Bahan Ajar dan eLearning
4 Oleh: Mochammad Rosul, Ph.D., M.Ec.Dev., http://www.mercubuana.ac.id
SE
Think "berpikir", Observation "Observasi" dan Plan "rencana") apabila terjadi hal
hal yang membuat ide tersebut tertunda atau mandek.
2. Berani mengambil risiko 
Seseorang dikatakan wirausaha apabila memiliki sifat berani mengambil risiko,
hal ini tentu saja harus sejalan dengan perencanaan yang sebelumnya telah
dilakukan serta pengamatan yang dilakukannya terhadap ide yang dimilikinya.
3. Memiliki semangat dan kemauan keras 
Seorang dapat dikatakan wirausaha selain berani mengambil risiko haruslah
memiliki semangat dan kemauan yang keras untuk sukses.
4. Memiliki analisis yang tepat 
Seseorang dapat dikatakan wirausaha apabila memiliki pengetahuan yang tepat
untuk membuat analisis yang tepat, diusahakan mendekati 100 % benar.
5. Tidak konsumtif 
Ini adalah penyakit untuk masa sekarang. Seorang wirausaha haruslah tidak
konsumtif atau setidaknya, konsumsinya jauh lebih sedikit dari penghasilannya.
6. Memiliki jiwa pemimpin 
Jiwa pemimpin harus dimiliki seorang wirausaha. Dengan ini, mereka mampu
mengembangkan usaha mereka menjadi lebih maju.
7. Berorientasi pada masa depan 
Sudah jelas, bila anda seorang wirausaha yang inovatif dan kreatif dan memiliki
ciri ciri wirausaha yang lain maka anda akan memiliki kemampuan ini.

Ciri ciri wirausaha yang handal dan professional : 

1. Yakin terhadap produk yang dimiliki 


2. Mengenal sangat banyak produknya 
3. Tidak berdebat dengan calon pelanggan 
4. Komunikatif dan negosiasi Ramah dalam pelayanan 
5. Santun Jujur dan berani
6. Menciptakan transaksi

Tujuan berwirausaha

Berikut beberapa tujuan dari seorang wirausaha yang seharusnya:

1. Berusaha dan bertekad dalam meningkatkan jumlah para wirausaha yang baik
dengan kata lain ikut serta dalam mengader manusia manusia calon wirausaha
untuk membangun jaringan bisnis yang lebih baik

2018 Kewirausahaan dan Etika Bisnis Pusat Bahan Ajar dan eLearning
5 Oleh: Mochammad Rosul, Ph.D., M.Ec.Dev., http://www.mercubuana.ac.id
SE
2. Ikut serta dalam mewujudkan kemampuan para wirausaha untuk meningkatkan
kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat dan Negaranya
3. Ikut serta dalam menumbuhkan dan mengembangkan kesadaran serta orientasi
kewirausahaan yang kokoh.
4. Menyebarluaskan dan membuat budaya ciri ciri kewirausahaan disekitarnya
terutama dalam masyarakat
5. Mengembangkan dalam bentuk inovasi dan kreasi agar tercipta dinamika dalam
kewirausahaan atau dunia bisnis sehingga kemakmuran dapat tercapai
.
WIRAUSAHAWAN
Beberapa definisi tentang wirausahawan menurut beberapa ahli diantaranya adalah
berikut:
1. Kamus Besar Bahasa Indonesi (KBBI) mendefinisikan wirausahawan sebagai
"orang yang pandai atau berbakat mengenali produk baru, menyusun cara baru
dalam berproduksi, menyusun operasi untuk pengadaan produk baru, mengatur
permodalan operasinya, serta memasarkannya.
2. Louis Jacques Filion menggambarkan wirausahawan sebagai orang yang
imajinatif, yang ditandai dengan kemampuannya dalam menetapkan sasaran
serta dapat mencapai sasaran-sasaran itu. Ia juga memiliki kesadaran tinggi
untuk menemukan peluang-peluang dan membuat keputusan.
3. Joseph Schumpeter (1934), Wirausahawan adalah seseorang inovator yang
mengimplementasikan perubahan-perubahan di dalam pasar melalui konbinasi-
kombinasi baru. Kombinasi baru tersebut bisa dalam bentuk : (1)
memperkenalkan produk baru atau dengan kualitas baru, (2) memperkenalkan
metode produksi baru, (3) membuka pasar yang baru (new market), (4)
memperoleh sumber pasokan baru dari bahan atau komponen baru, atau (5)
menjalankan organisasi baru pada suatu industri. Schumpeter, mengkaitkan
wirausaha dengan konteks bisnis serta mengkaitkannya dengan kombinasi
sumber daya.

Seorang wirausahawan harus memiliki enam karakter utama, yaitu sebagai berikut :

1. F (Focus), focus
2. A (Advantage), keuntungan
3. C (Creativity), kreatifitas
4. E (Ego), ego
5. T (Team), tim
6. S (Social), social

2018 Kewirausahaan dan Etika Bisnis Pusat Bahan Ajar dan eLearning
6 Oleh: Mochammad Rosul, Ph.D., M.Ec.Dev., http://www.mercubuana.ac.id
SE
ETIKA BISNIS

Pengertian etika
Etika berasal dari bahasa Yunani kuno yaitu “Ethikos” yang berati timbul dari kebiasaan,
adalah cabang utama dari filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas yang menjadi studi
mengenai standar dan penilaian moral. Etika mencakup analisis dan penerapan konsep
seperti benar, salah, baik, buruk dan tanggung jawab.
Berikut ini merupakan dua sifat etika, yaitu :
1. Non-empiris Filsafat digolongkan sebagai ilmu non empiris. Ilmu empiris adalah ilmu
yang didasarkan pada fakta atau yang kongkret. Namun filsafat tidaklah demikian,
filsafat berusaha melampaui yang kongkret dengan seolah-olah menanyakan apa di
balik gejala-gejala kongkret. Demikian pula dengan etika. Etika tidak hanya berhenti
pada apa yang kongkret yang secara faktual dilakukan, tetapi bertanya tentang apa
yang seharusnya dilakukan atau tidak boleh dilakukan.
2. Praktis Cabang-cabang filsafat berbicara mengenai sesuatu “yang ada”. Misalnya
filsafat hukum mempelajari apa itu hukum. Akan tetapi etika tidak terbatas pada itu,
melainkan bertanya tentang “apa yang harus dilakukan”. Dengan demikian etika
sebagai cabang filsafat bersifat praktis karena langsung berhubungan dengan apa
yang boleh dan tidak boleh dilakukan manusia. Tetapi ingat bahwa etika bukan
praktis dalam arti menyajikan resep-resep siap pakai. Etika tidak bersifat teknis
melainkan reflektif. Maksudnya etika hanya menganalisis tema-tema pokok seperti
hati nurani, kebebasan, hak dan kewajiban, dan sebagainya, sambil melihat teori-
teori etika masa lalu untuk menyelidiki kekuatan dan kelemahannya. Diharapakan
kita mampu menyusun sendiri argumentasi yang tahan uji.

Perbedaan antara Etika dengan Etiket yaitu, Etika menyangkut cara dilakukannya suatu
perbuatan sekaligus memberi norma dari perbuatan itu sendiri. Contohnya : Dilarang
mengambil barang milik orang lain tanpa izin karena mengambil barang milik orang lain
tanpa izin sama artinya dengan mencuri. “Jangan mencuri” merupakan suatu norma etika.
Di sini tidak dipersoalkan apakah pencuri tersebut mencuri dengan tangan kanan atau
tangan kiri. Sedangkan Etiket hanya berlaku dalam situasi dimana kita tidak seorang diri
(ada orang lain di sekitar kita). Bila tidak ada orang lain di sekitar kita atau tidak ada saksi
mata, maka etiket tidak berlaku. Contohnya : Saya sedang makan bersama bersama teman
sambil meletakkan kaki saya di atas meja makan, maka saya dianggap melanggat etiket.
Tetapi kalau saya sedang makan sendirian (tidak ada orang lain), maka saya tidak
melanggar etiket jika saya makan dengan cara demikian.

2018 Kewirausahaan dan Etika Bisnis Pusat Bahan Ajar dan eLearning
7 Oleh: Mochammad Rosul, Ph.D., M.Ec.Dev., http://www.mercubuana.ac.id
SE
Beberapa pengertian dari Etika adalah sebagai berikut :

a. Menurut Kamus Bahas Indonesia (Poerwadarminta), Etika adalah ilmu pengetahuan


tentang dasar-dasar akhlak/moral.
b. Menurut Drs. OP Simorangkir, Etika sebagai pandangan manusia dalam berperilaku
menurut ukuran dan nilai yang baik.
c. Menurut Magnis Suseno, Etika adalah sebuah ilmu dan bukan sebuah ajaran, yang
memberi kita norma tentang bagaimana kita harus hidup.

Etika bisnis merupakan cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup


seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan dan juga masyarakat. Etika
Bisnis dalam suatu perusahaan dapat membentuk nilai, norma dan perilaku karyawan serta
pimpinan dalam membangun hubungan yang adil dan sehat dengan pelanggan/mitra kerja,
pemegang saham, masyarakat.
Perusahaan meyakini prinsip bisnis yang baik adalah bisnis yang beretika, yakni
bisnis dengan kinerja unggul dan berkesinambungan yang dijalankan dengan mentaati
kaidah-kaidah etika sejalan dengan hukum dan peraturan yang berlaku.
Etika Bisnis dapat menjadi standar dan pedoman bagi seluruh karyawan termasuk
manajemen dan menjadikannya sebagai pedoman untuk melaksanakan pekerjaan sehari-
hari dengan dilandasi moral yang luhur, jujur, transparan dan sikap yang profesional.
Tiga pendekatan dasar dalam merumuskan tingkah laku etika bisnis, yaitu :
1. Utilitarian Approach : setiap tindakan harus didasarkan pada konsekuensinya. Oleh
karena itu, dalam bertindak seseorang seharusnya mengikuti cara-cara yang dapat
memberi manfaat sebesar-besarnya kepada masyarakat, dengan cara yang tidak
membahayakan dan dengan biaya serendah-rendahnya.
2. Individual Rights Approach : setiap orang dalam tindakan dan kelakuannya memiliki
hak dasar yang harus dihormati. Namun tindakan ataupun tingkah laku tersebut
harus dihindari apabila diperkirakan akan menyebabkan terjadi benturan dengan hak
orang lain.
3. Justice Approach : para pembuat keputusan mempunyai kedudukan yang sama, dan
bertindak adil dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan baik secara
perseorangan ataupun secara kelompok.

Ada 3 jenis masalah yang dihadapi dalam etika bisnis, yaitu :

a. Sistematik, mengenai sistem ekonomi, politik, hukum, dan sistem social lainnya
dimana bisnis beroperasi

2018 Kewirausahaan dan Etika Bisnis Pusat Bahan Ajar dan eLearning
8 Oleh: Mochammad Rosul, Ph.D., M.Ec.Dev., http://www.mercubuana.ac.id
SE
b. Korporasi, terkait moralitas aktifitas, kebijakan, praktik, dan struktur organisasi
perusahaan individu secara keseluruhan
c. Individu, terkait moralitas keputusan, tindakan, dan karakter individu

Tujuan Etika Bisnis


Pada dasarnya sebuah etika bisnis ini digalakkan karena memiliki maksud dan
tujuan tertentu dalam dunia bisnis. Adapun tujuan etika bisnis adalah untuk menjalankan
dan menciptakan sebuah bisnis seadil mungkin serta menyesuaikan hukum yang sudah
dibuat. Selain itu, juga dimaksudkan untuk menghilangkan ketergantungan pada sebuah
kedudukan individu maupun perusahaan.
Etika bisnis ini tingkatannya lebih luas jika dibanding dengan ketentuan yang sudah
diatur berdasarkan hukum yang berlaku, bahkan jika dibandingkan dengan standar minimal
dari ketentuan hukum maka etika bisnis menjadi standar atau ukuran yang lebih tinggi. Hal
ini dikarenakan, dalam kegiatan berbisnis tidak jarang kita jumpai adanya bagian abu-abu
dan tidak diatur berdasarkan ketentuan hukum.

Fungsi Etika Bisnis


  Dalam penerapan etika bisnis ini tentu akan adalah nilai plus atau keuntungan
tersendiri bagi sebuah perusahaan, baik dalam jangka waktu yang panjang maupun
menengah. Adapun fungsi etika bisnis diantaranya adalah dapat mengurangi dana yang
diakibatkan dari pencegahan yang kemungkinan terjadinya friksi atau perpecahan, baik dari
intern perusahaan itu sendiri maupun ekstern.
  Selain itu, dalam penerapan etika bisnis ini juga berfungsi untuk membangkitkan
motivasi pekerja agar terus meningkat, melindungi prinsip dalam kebebasan berdagang atau
berniaga, serta dapat meciptakan keunggulan dalam bersaing.
Secara umum, suatu tindakan perusahaan yang kurang etis akan membuat
konsumen menjadi terpancing dan pada akhirnya muncullah sebuah tindakan pembalasan.
Seperti contoh adanya larang beredarnya suatu produk, gerakan pemboikotan, dan yang
sejenisnya, maka yang terjadi adalah penurunan nilai jual dan juga perusahaan. Hal ini tentu
berbeda dengan suatu perusahaan yang menghargai adanya etika bisnis, pasti akan
mendapatkan peringkat kepuasan yang lebih tinggi.

Prinsip-Prinsip Etika Bisnis


Secara umum etika bisnis harus ditempuh oleh perusahaan agar tercapai tujuan
yang telah ditetapakan. Oleh karena itu etika bisnis memiliki beberapa prinsip yang
digunakan sebagai acuan dalam melaksanakan kegiatan dan mencapai tujuan yang
dimaksud. Adapun prinsip-prinsip etika dalam berbisnis adalah sebagai berikut:

2018 Kewirausahaan dan Etika Bisnis Pusat Bahan Ajar dan eLearning
9 Oleh: Mochammad Rosul, Ph.D., M.Ec.Dev., http://www.mercubuana.ac.id
SE
1. Prinsip Otonomi
Dalam prinsip otonomi etika bisnis perusahaan bebas memiliki kewenangan sesuai
dengan bidang yang telah dikuasai Sesuai dengan visi dan misi perusahaan tersebut.
Contoh otonomi dalam etika bisnis perusahaan tidak bergantung dengan perusahaan lain
dalam mengambil keputusan bisnis. Perusahaan tersebut bebas mengambil keputusan
apapun yang sesuai dengan visi misinya.
Dalam menjalankan prinsip otonomi ini 2 perusahaan atau lebih bisa berkomitmen
dalam menjalankan etika bisnis ini, namun masing-masing perusahaan dimungkinkan
untuk mengambil pendekatan yang berbeda-beda dalam menjalankanya. Sebab masing-
masing perusahaan memiliki kondisi karakter internal dan strategi yang berbeda dalam
mencapai tujuan serta visi misi dari perusahaan tersebut.
2. Prinsip Kejujuran
Prinsip kejujuran dalam etika bisnis merupakan nilai yang paling dasar untuk
mendukung keberhasilan kinerja perusahaan. Kegiatan bisnis akan bisa berhasil dan
sukses bila setiap individu yang terlibat dalam kegiatan bisnis menerapkan prinsip
kejujuran. Pada dasarnya prinsip kejujuran ini harus ditanamkan dalam setiap kegiatan
bisnis. Hal yang paling penting dalam menerapakan prinsip ini dalam bisnis adalah
dengan memulai menerapakan prinsip ini pada diri kamu dahulu. Jika kamu sebagai
pimpinan perusahaan mampu untuk menerapakan prinsip ini, tentu akan menjadi contoh
bagi semua karyawan yang bekerja di perusahaanmu.
3. Prinsip Keadilan
Dalam menerapakan prinsip keadilan semua pihak yang terkait dalam bisnis harus
memberikan kontribusi baik itu secara langsung atau tidak langsung terhadap
keberhasilan bisnis. Oleh karena itu semua pihak harus memiliki akses yang positif
sesuai dengan kemampuan dan peran yang sudah diberikan kepada masing-masing
terhadap keberhasilan bisnis ini. Contoh prinsip keadilan dalam etika bisnis seperti
alokasi sumber daya ekonomi kepada semua pemilikfaktor ekonomi. Hal ini bisa
dilkukan dengan membuat kesepakatan tentang harga konsumen dan juga harga
pemasok bahan baku serta alat-alat produksi.
4. Prinsip Hormat Pada Diri Sendiri
Prinsip ini akan memberikan dampak pada bisnis itu sendiri. Dalam menjalankan
bisnis masyarakat sebagai konsumen merupakan cerminan bagi bisnis kita. Bila bisnis
kita memberikan kontribusi yang positif kepada masyarakat tentu itu akan berdampak
positif dengan bisnis yang kita jalankan dan begitu juga sebaliknya. Sebagai pengelola
perusahaan sudah menjadi kewajiban untuk memberikan respek kepada siapapun yang
terlibat dalam aktivitas bisnis. Dengan demikian pasti semua pihak akan memberikan
respek yang sama terhadap perusahaan yang kita kelola. Sebagai contoh prinsip

2018 Kewirausahaan dan Etika Bisnis Pusat Bahan Ajar dan eLearning
10 Oleh: Mochammad Rosul, Ph.D., M.Ec.Dev., http://www.mercubuana.ac.id
SE
menghormati diri sendiri dalam etika bisnis: Manajemen perusahaan dengan team work-
nya memiliki sistem kerja yang berorientasi kepada pelanggan akan makin fanatik
terhadap perusahaan. Demikian juga, jika sistem manajemen berorientasi pada
pemberian kepuasan kepada karyawan yang berprestasi karena sepadan dengan
prestasinya maka dapat dipastikan karyawan akan makin loyal terhadap perusahaan.

HUKUM BISNIS

Hukum adalah penetapan aturan atau norma terhadap sesuatu yang diperintahkan atau
yang dilarang. Sedangkan bisnis adalah kegiatan usaha yang terorganisir untuk
menghasilkan atau menjual barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat serta
mendapatkan keuntungan dari usaha tersebut. Sehingga didapat definisi Hukum Bisnis
adalah suatu kaidah hokum atau aturan yang dijadikan pedoman dalam melaksanakan
kegiatan yang berhubungan dengan bisnis.

Adapun beberapa pengertian hukum bisnis menurut para ahli adalah sebagai berikut :

a. Menurut Dr. Johannes Ibrahim, SH, M. Hum, hukum bisnis adalah seperangkat kaidah
hukum atau aturan yang diadakan untuk mengatur dan menyelesaikan berbagai
persoalan dalam aktiftas antara manusia, terutama dalam bidang perdagangan.
b. Menurut Munir Fuady, hukum bisnis adalah suatu kaidah hukum yang mengatur tata
cara dalam pelaksanaan kegiatan dagang, industry, serta keuangan, dihubungkan
dengan produksi juga pertukaran barang dan jasa dalam risiko serta usaha tertentu
untuk mendapatkan keuntungan.
c. Menurut Abdul Saliman dkk, hukum bisnis adalah seluruh peraturan hukum baik tertulis
maupun tidak tertulis, yang mengatur hak dan kewajiban dari perikatan maupun
perjanjian yang terjadi dalam kegiatan bisnis.

Latar Belakang Munculnya Hukum Bisnis

Perekonomian yang sehat lahir melalui kegiatan bisnis, perdagangan ataupun usaha yang sehat.
Kegiatan ekonomi yang sehat tentu saja mempunyai aturan yang menjamin terjadinya bisnis,
perdagangan ataupun usaha yang sehat.

Aturan atau Hukum Bisnis diperlukan karena :

a. Pihak yang terlibat di dalam bisnis membutuhkan sesuatu yang lebih resmi bukan hanya
sekedar janji ataupun itikad baik saja.

2018 Kewirausahaan dan Etika Bisnis Pusat Bahan Ajar dan eLearning
11 Oleh: Mochammad Rosul, Ph.D., M.Ec.Dev., http://www.mercubuana.ac.id
SE
b. Kebutuhan untuk menciptakan upaya hukum yang dapat digunakan sebagaimana mestinya
apabila salah satu pihak tidak memenuhi kewajiban atau melanggar perjanjian yang telah
disepakati maka hukum bisnis dapat diperankan sebagaimana mestinya.
Para pelaku bisnis perlu mengetahui, memahami dan mempelajari hukum bisnis karena setiap
kegiatan bisnis yang dilakukannya sudah diatur oleh hukum, sehingga kegiatan bisnisnya tidak
melanggar hukum dan dapat memperoleh keuntungan maksimum.

Fungsi Hukum Bisnis


Pada dasarnya hukum dibuat untuk menciptakan kehidupan dalam bermasyarakat yang
aman, tertib dan tentram, begitupula dengan hukum bisnis. Adapun fungsi hukum bisnis
diantarnya :
a. Menjadi sumber informasi yang bermanfaat bagi pelaku bisnis;
b. Memberikan penjelasan mengenai hak dan kewajibannya di dalam praktik bisnis;
c. Mewujudkan aktivitas bisnis dengan disertai watak dan perilaku pelakunya sehingga
tercipta kegiatan bisnis yang sehat, dinamis dan berkeadilan karena dijamin oleh
kepastian hukum.

Ruang Lingkup Hukum Bisnis


Ruang lingkup hukum bisnis meliputi beberapa hal, diantaranya :

1. Kontrak bisnis
2. Bentuk badan usaha (PT, Firma, CV)
3. Pasar modal dan perusahaan go public
4. kegiatan jual beli oleh perusahaan
5. Investasi atau penanaman modal
6. Likuidasi dan pailit
7. Merger, akuisisi dan konsolidasi
8. Pembiayaan dan perkreditan
9. Jaminan hutang
10. Surat-surat berharga
11. Ketenagakerjaan
12. Hak Kekayaan Intelektual Industri
13. Persaingan usaha tidak sehat dan larangan monopoli
14. Perlindungan terhadap konsumen
15. Distribusi dan agen
16. Perpajakan
17. Asuransi

2018 Kewirausahaan dan Etika Bisnis Pusat Bahan Ajar dan eLearning
12 Oleh: Mochammad Rosul, Ph.D., M.Ec.Dev., http://www.mercubuana.ac.id
SE
18. Menyelesaikan sengketa bisnis
19. Bisnis Internasional
20. Hukum pengangkutan baik melalui darat, laut, maupun udara
21. Perlindungan dan jaminan kepastian hukum bagi pengguna teknologi dan pemilik
teknologi
22. Hukum perindustrian atau industri pengolahan.
23. Hukum Kegiatan perusahan multinasional yang meliputi kegiatan ekspor dan import
24. Hukum Kegiatan Pertambangan
25. Hukum Perbankan dan surat-surat berharga
26. Hukum Real estate, bangunan dan perumahan
27. Hukum perdagangan internasional atau perjanjian internasional
28. Hukum Tindak Pidana Pencucian Uang

Beberapa penjelasan terkait ruang lingkup hukum bisnis, diantaranya :

1. Kontrak Bisnis 
Kontrak Bisnis merupakan suatu perjanjian dalam bentuktertulis dimana substansi
yang disetujui oleh para pihak yang terikat didalamnya bermuatan bisnis.
Adapun bisnis adalah tindakan-tindakan yang mempunyai nilai komersial. Dengan
demkiankontrak bisnis adalah perjanjian tertulis antara dua lebih pihak yang mempunyai
nilai komersial. Dalam pengertian yang demikian kontrak bisnis harus dibedakan
dengan suatu kontrak kawin atau perjanjian kawin.
Kontrak Bisnis dapat dibagi menjadi empat bagian apabila dilihat dari segi
pembuktian :
a. Pertama adalah Kontrak Bisnis yang dibuat dibawah tangan dimana para
pihakmenandatangani sebuah Kontrak Bisnis diatas materai.
b. Kedua adalah Kontrak Bisnis yang didaftarkan (waarmerken) oleh notaries.
c. Ketiga adalah Kontrak Bisnis yang dilegalisasikan didepan notaries.
d. Keempat adalah Kontrak Bisnis yang dibuat dihadapannotaries dan dituangkan
dalam bentuk akta notaries. Walaupun ada emoat perbedaan dari segi pembuktian
namun demikian hal tersebut tidak mempengaruhi keabsahan isi dari apa yang
diperjanjikan oleh para pihak.
Sehubungan dengan Kontrak Bisnis yang dituangkan dalam bentuk akta notaries,
ada beberapa Kontrak Bisnis yang oleh undang-undang harus dibuat dalam bentuk akta
notaries, misalnya perjanjian yang menyangkut pendirian perseroan terbatas atau
perjanjian jual belitanah. Sedangkan ada Kontrak Bisnis yang karena kebiasaan
dituangkan dalam bentuk akta notaris, misalnya Perjanjian Pinjam Meminjam, Perjanjian

2018 Kewirausahaan dan Etika Bisnis Pusat Bahan Ajar dan eLearning
13 Oleh: Mochammad Rosul, Ph.D., M.Ec.Dev., http://www.mercubuana.ac.id
SE
Penjaminan Emisi dan lain-lain. Ada pula Kontrak Bisnis yang dituangkan dalam bentuk
akta notaries karena memang dikehendaki secara demikian oleh para pihak.
2. Bentuk-Bentuk Badan Usaha
Badan Usaha adalah kesatuan yuridis (hukum), teknis, dan ekonomis yang bertujuan
mencari laba atau keuntungan. Badan Usaha seringkali disamakan dengan perusahaan,
walaupun pada kenyataannya berbeda. Perbedaan utamanya, Badan Usaha adalah
lembaga sementara perusahaan adalah tempat dimana Badan Usaha itu mengelola
faktor-faktor produksi. 
Bentuk-bentuk badan usaha di Indonesia :
a) Koperasi
Koperasi adalah organisasi bisnis yang dimiliki dan dioperasikan oleh orang-
seorang demi kepentingan bersama. Koperasi melandaskan kegiatan berdasarkan
prinsip gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan.
b) BUMN ( Badan Usaha Milik Negara )
Badan Usaha Milik Negara (atau BUMN) ialah badan usaha yang
permodalannya seluruhnya atau sebagian dimiliki oleh Pemerintah. Status pegawai
badan usaha-badan usaha tersebut adalah pegawai negeri. BUMN sendiri sekarang
ada 3 macam yaitu Perjan, Perum dan Persero.
c) Perjan 
Perjan adalah bentuk badan usaha milik negara yang seluruh modalnya dimiliki
oleh pemerintah. Perjan ini berorientasi pelayanan pada masyarakat, Sehingga
selalu merugi. Sekarang sudah tidak ada perusahaan BUMN yang menggunakan
model perjan karena besarnya biaya untuk memelihara perjan-perjan tersebut.
Contoh Perjan: PJKA (Perusahaan Jawatan Kereta Api) kini berganti menjadi
PT.KAI.
d) Perum 
Perum adalah perjan yang sudah diubah. Tujuannya tidak lagi berorientasi
pelayanan tetapi sudah profit oriented. Sama seperti Perjan, perum di kelola oleh
negara dengan status pegawainya sebagai Pegawai Negeri. Namun perusahaan
masih merugi meskipun status Perjan diubah menjadi Perum, sehingga pemerintah
terpaksa menjual sebagian saham Perum tersebut kepada publik (go public) dan
statusnya diubah menjadi persero.
e) Persero 
Persero adalah salah satu Badan Usaha yang dikelola oleh Negara atau Daerah.
Berbeda dengan Perum atau Perjan, tujuan didirikannya Persero yang pertama
adalah mencari keuntungan dan yang kedua memberi pelayanan kepada umum.
Modal pendiriannya berasal sebagian atau seluruhnya dari kekayaan negara yang

2018 Kewirausahaan dan Etika Bisnis Pusat Bahan Ajar dan eLearning
14 Oleh: Mochammad Rosul, Ph.D., M.Ec.Dev., http://www.mercubuana.ac.id
SE
dipisahkan berupa saham-saham. Persero dipimpin oleh direksi. Sedangkan
pegawainya berstatus sebagai pegawai swasta. Badan usaha ditulis PT < nama
perusahaan > (Persero). Perusahaan ini tidak memperoleh fasilitas negara.

Sumber Hukum Bisnis

Sumber hukum bisnis sesungguhnya sama dengan sumber hukum di Indonesia.


Serupa dengan bidang hukum lainnya, sumber hukum bisnis dapat disebutkan sebagai
berikut:
1. Peraturan perundang-undangan, yaitu peraturan hukum yang berlaku, seperti: Undang-
Undang, Peraturan Pemerintah, dan lain sebagainya.
2. Perjanjian atau kontrak, yaitu kesepakatan yang dibuat oleh para pihak dalam transaksi
bisnis. Ada juga pendapat yang menyatakan bahwa perjanjian atau kontrak berlaku
sebagai Undang-Undang terhadap para pihak yang membuatnya.
3. Traktat, yaitu ketentuan dalam hubungan dan hukum internasional, baik berupa
kesepakatan antara para pemimpin negara di dunia, peraturan dalam hukum
internasional, pedoman yang dibuat oleh lembaga-lembaga dunia, dan lain sebagainya
yang diberlakukan di Indonesia.
4. Yurisprudensi, yaitu keputusan hukum yang biasanya menjadi pedoman dalam
merumuskan atau menjadi pertimbangan dalam penyusunan peraturan atau keputusan
hukum berikutnya.
5. Kebiasaan-kebiasaan dalam bisnis, yaitu kebiasaan yang dilakukan oleh pelaku bisnis
pada umumnya.
6. Doktrin, yaitu pendapat pakar atau ahli hukum yang berkaitan dengan hukum bisnis.
Doktrin biasa pula disebut dengan pendapat para sarjana hukum.

Kegiatan bisnis sendiri secara umum dapat dibedakan menjadi 3 bidang usaha yaitu
Sebagai berikut :
1. Bisnis dalama arti kegiatan perdagangan (Commerce), yaitu : keseluruhan kegiatan jual
beli yang dilakukan oleh orang-orang dan badan-badan, baik di dalam negeri maupun
diluar negeri ataupun antara negara dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan.
Contoh : Produsen (pabrik), dealer, agen, grosir, toko, dsb.
2. Bisnis dalam arti kegiatan industri (Industry) yaitu kegiatan memperoduksi atau
menghasilkan barang-barang yang niilainya lebih berguna dari asalnya. Contoh :
Industri perhutanan, perkebunan, pertambangan, penggalian batu, pembuatan gedung,
jembatan, pabrik makanan, pakaian, kerajinan, pabrik mesin, dsb.

2018 Kewirausahaan dan Etika Bisnis Pusat Bahan Ajar dan eLearning
15 Oleh: Mochammad Rosul, Ph.D., M.Ec.Dev., http://www.mercubuana.ac.id
SE
3. Bisnis dalam arti kegiatan jasa-jasa (Service), yaitu : kegiatan yang menyediakan jasa-
jasa yang dilakukan baik oleh orang maupun badan. Contoh: Jasa Perhotelan,
Konsultan, Asuransi, Pariwisata, Pengacara (Lawyer), Penilai (Appraisal), Akuntan, dll.

Hukum Bisnis di Indonesia


Sebenarnya, dasar-dasar hukum bisnis sudah lama sekali ada di Indonesia. Paling
tidak, dasar hukum yang tertulis sudah ada dalam kitab Undang-undang Hukum Dagang
dan Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, yang mulai diberlakukan di Indonesia sejak
tahun 1848 berdasarkan asa konkodansi. Bahkan, dasar-dasar dari hukum bisnis yang
sangat tradisional sudah terlebih dahulu ada, baik dalam hukum adat (seperti hukum
kontrak/perjanjian adat), atau hukum jual beli dagang secara sederhana yang mengatur
interaksi jual beli rakyat Indonesia dengan para saudagar asing kala itu, seperti dengan
saudagar-saudagar Portugis Belanda, Arab, Hindustan, dan lain-lain.
Namun demikian, dasar hukum dari hukum bisnis di Indonesia yang tertulis adalah
sebagai berikut:
1. KUH Dagang yang belum banyak di ubah.
2. KUH dagang yang sudah banyak berubah.
3. KUH Dagang yang sudah diganti dengan Perundang-undangan yang baru.
4. KUH Perdata yang belum banyak diubah.
5. KUH Perdata yang sudah banyak berubah.
6. KUH Perdata yang sudah diganti dengan Perundag-undangan yang baru.
7. Perundang-undangan yang tidak terikat dengan KUH Dagang maupun KUH Perdata.

Berikut ini penjelasan dari masing-masing kategori tersebut, yaitu sebagai berikut:
1. KUH Dagang yang belum banyak di ubah
Masih banyak ketentuan dalam KUH Dagang yang pada prinsipnya belum berubah
yang mengatur tentang berbagai aspek dari hukum bisnis, meskipun sudah barang
tentu sudah banyak dari ketentuan tersebut yang sudah usang dimakan zaman.
Ketentuan-ketentua dalam KUH Dagang yang pada prinsipnya masih berlaku adalah
pengaturan tentang hal-hal sebagai berikut:
a. Keagenan dan distributor (makelar dan komisioner)
b. Surat berharga (wesel, cek dan aksep)
c. Pengangkutan laut

2. KUH Dagang yang sudah banyak berubah


Disamping itu, masih ada ketentuan dalam KUH Dagang yang pada prinsipnya
masih berlaku, akan tetapi telah banyak berubah yang mengatur tentang berbagai

2018 Kewirausahaan dan Etika Bisnis Pusat Bahan Ajar dan eLearning
16 Oleh: Mochammad Rosul, Ph.D., M.Ec.Dev., http://www.mercubuana.ac.id
SE
aspek dari hukum bisnis. Ketentuan-ketentuan dalam KUH Dagang yang pada
prinsipnya masih berlaku, tetapi telah banyak berubah adalah pengaturan tentang hal-
hal berikut:
a. Pembukuan Dagang
b. Asuransi

3. KUH Dagang yang sudah diganti dengan Perundang-undangan yang baru


Selanjutnya, ada juga ketentuan dalam KUH Dagang yang telah dicabut dan diganti
dengan perundang-undangan yang baru sehingga secara yuridis formal tidak berlaku
lagi. Yakni ketentuan-ketentuan yang mengatur tentang berbagai aspek dan hukum
bisnis berupa:
a. Perseroan Terbatas
b. Pembukuan Perseroan
c. Reklame dan penuntutan kembali dalam kepailitan

4. KUH Perdata yang belum banyak diubah


Kemudian, masih ada ketentuan dalam KUH Perdata yang pada prinsipnya belum
berubah yang mengatur tentang berbagai aspek dari hukum bisnis. Ketentuan-
ketentuan dalam KUH Perdata yang pada prinsipnya masih berlaku adalah pengaturan
tentang hal-hal sebagai berikut:
a. Kontrak
b. Jual Beli
c. Hipotik (atas Kapal)

5. KUH Perdata yang sudah banyak berubah


Disamping itu, masih ada ketentuan dalam KUH Perdata yang pada prinsipnya
masih berlaku, tetapi telah banyak berubah yang mengatur tentang berbagai aspek dari
hukum bisnis. Ketentuan-ketentuan dalam KUH Perdata yang pada prinsipnya masih
berlaku, tetapi telah banyak berubah adalah pengaturan tentang hal sebagai berikut:
 Perkreditan (Perjanjian Pinjam_meminjam)

6. KUH Perdata yang sudah diganti dengan Perundang-undangan yang baru


Selanjutnya, ada juga ketentuan dalam KUH Perdata yang telah dicabut dan diganti
dengan perundang-undangan yang beru sehingga secara yuridis formal tidak berlaku
lagi. Yakni ketentuan-ketentuan yang mengatur tentang berbagai aspek dari hukum
bisnis berupa:

2018 Kewirausahaan dan Etika Bisnis Pusat Bahan Ajar dan eLearning
17 Oleh: Mochammad Rosul, Ph.D., M.Ec.Dev., http://www.mercubuana.ac.id
SE
a. Hak tanggungan (dahulu hipotik atas tanah)
b. Perburuhan

7. Perundang-undangan yang tidak terkait dengan KUH Dagang maupun KUH Perdata
Banyak juga ketentuan perundang-undangan Indonesia yang mengatur berbagai
facet dari hukum bisnis yang tidak erikat, baik dengan KUH Dagang maupun dengan
KUH Perdata. Ketentuan yang tidak terikat dengan KUH Perdata atau KUH Dagang
tersebut, antara lain adalah ketentuan-ketentuan tentang hal-hal sebagai berikut:
a. Perusahaan Go Public dan pasar modal
b. Penanaman modal asing
c. Kepailitan dan likuidasi
d. Akusisi dan merger
e. Pembiayaan
f. Hak atas kekataan intelektual (HAKI)
g. Anti monopoli
h. Perlindungan konsumen
i. Penyelesaian sengketa bisnis
j. Bisnis internasional

Daftar Pustaka
2018 Kewirausahaan dan Etika Bisnis Pusat Bahan Ajar dan eLearning
18 Oleh: Mochammad Rosul, Ph.D., M.Ec.Dev., http://www.mercubuana.ac.id
SE
http://www.kitapunya.net/2015/08/pengertian-kewirausahaan-dan-wirausaha-menurut-para-
ahli.html
http://chordsmantap.blogspot.co.id/2011/02/pengertian-dan-definisi-wirausaha.html
http://coretan-berkelas.blogspot.com/2014/02/pengertian-wirausaha-dan-
kewirausahaan.html
http://www.apapengertianahli.com/2015/06/pengertian-kewirausahaan-dan-wirausaha-ciri-
tujuan.html
http://ilmuakuntansi.web.id/pengertian-kewirausahaan-menurut-ahli/
http://hanaym.blogspot.co.id/2013/07/pengertian-kewirausahaan-wirausaha-dan.html
http://walangkopo99.blogspot.co.id/2012/01/pengertian-dari-wirausahawan.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Etika_bisnis
http://handyleonardoetikabisnis.blogspot.co.id/2012/09/pengertian-etika-etika-bisnis-
dan.html
http://sarungpreneur.com/teori-dan-pengertian-etika-bisnis/
http://bisnisi.com/pengertian-definisi-tujuan-dan-fungsi-etika-bisnis/
https://indahwardani.wordpress.com/2011/05/11/pengertian-etika-profesi-etika-profesi-dan-
kode-etik-profesi/
http://www.pengertianartidefinisi.com/pengertian-hukum-bisnis/
http://www.informasi-pendidikan.com/2015/03/hukum-bisnis-dan-fungsinya.html
http://erlannopri.blogspot.co.id/2013/10/normal-0-false-false-false-in-x-none-x_23.html
http://statushukum.com/hukum-bisnis-indonesia.html
http://www.akuntanesia.com/2010/10/hukum-bisnis.html
http://warnet178meulaboh.blogspot.co.id/2013/04/makalah-pengantar-hukum-bisnis.html
http://www.kompasiana.com/www.habibamin.blogspot.com/pengertian-tujuan-dan-teori-
kewirausahaan-materi-kuliah_550e5459813311862cbc625d

2018 Kewirausahaan dan Etika Bisnis Pusat Bahan Ajar dan eLearning
19 Oleh: Mochammad Rosul, Ph.D., M.Ec.Dev., http://www.mercubuana.ac.id
SE

Anda mungkin juga menyukai