OLEH:
Dr. Titik Taufikurohmah
Ir. Siti Tjahjani, M.Kes
Dra. Nurul H, M.Si
KEWIRAUSAHAAN
DAFTAR ISI
proses dalam mengerjakan sesuatu yang baru atau kreatif dan berbeda (inovatif) yang
bermanfaat dalam memberikan nilai lebih. Menurut Drs. Joko Untoro bahwa
kebutuhan hidup yang dilakukan oleh seseorang, atas dasar kemampuan dengan cara
manfaatkan segala potensi yang dimiliki untuk menghasilkan sesuatu yang bermanfaat
bagi dirinya dan orang lain Dalam buku Entrepreneurial Finance oleh J.Leach Ronald
Melicher bahwa kewirausahaan adalah sebuah proses dalam merubah ide menjadi
kesempatan komersil dan menciptakan nilai (harga) “Process of changing ideas into
adalah proses mempersepsikan, menciptakan, dan mengejar peluang ekonomi “process
of perceiving, creating, and pursuing economic opportunities“. Akan tetapi dikatakan
dalam buku tersebut, bahwa proses dari kewirausahaan itu sendiri sulit untuk diukur.
menghasilkan sesuatu yang baru, memiliki nilai tambah, memberi manfaat, menciptakan
lapangan kerja dan hasilnya berguna bagi orang lain. Pengertian kewirausahaan
dalam perilaku yang dijadikan sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat,
proses, dan hasil bisnis.
Pengertian kewirausahaan menurut bapak Soeharto Prawiro (1997) adalah suatu
kewirausahaan menurut Zimmerer (1996) adalah suatu proses penerapan kreativitas dan
keinovasian dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki
mengenai seorang wirausaha, yakni orang yang memiliki sifat bekerja keras dan
berkorban, memusatkan segala daya dan berani mengambil risiko untuk mewujudkan
gagasannya
Setelah anda mengetahui tentang pengertian kewirausahaan, maka sudah barang
tentu anda tahu apa arti wirausaha itu sendiri. Hal itu karena pengertian wirausaha
sederhananya adalah orang yang menjalankan wirausaha itu sendiri. Berikut tiga ahli
yang memberikan tanggapan tentang apa pengertian wirausaha atau entrepreneur itu.
1. Wirausaha atau enterpreneur adalah orang yang memiliki kemampuan melihat dan
menilai kesempatan kesempatan bisnis mengumpulkan sumber sumber daya yang
dibutuhkan guna mengambil keuntungan daripadanya serta mengambil tindakan
yang tepat, guna memastikan kesuksesan (Geoffrey G. Meredit et ak, 1995).
2. Enterpreneur atau wirausaha adalah seseorang yang mengambil risiko yang
diperlukan untuk mengorganisasikan dan mengelola suatu bisnis menerima
imbalan jasa berupa profit nonfinancial (Skinner, 1992).
3. Wirausaha atau entrepreneur adalah orang yang memiliki kemampuan untuk
melakukan koordinasi, organisasi dan pengawasan. Wirausaha memiliki
pengetahuan yang luas tentang lingkungan dan membuat keputusan keputusan
tentang lingkungan usaha, mengelola sejumlah modal dan menghadapi
ketidakpastian untuk meraih keuntungan (Say, 1996).
Seseorang dikatakan wirausaha sudah tentu memenuhi definisi wirausaha itu sendiri,
untuk lebih jelasnya silahkan dibaca ciri ciri wirausaha dibawah ini:
Tujuan berwirausaha
1. Kondisi internal UKM yang mencakup aspek kualitas SDM terutama dalam hal
kewirausahaan (entrepreneurship), dan penguasaan teknologi, aspek manajemen,
budaya bisnis, kekuatan modal dan jaringan bisnis;
2. Kondisi lingkungan eksternal yaitu hal-hal yang terkait dengan kebijakan
pemerintah, aspek hukum, kondisi persaingan pasar, kondisi sosial-ekonomi,
kondisi infrastruktur, tingkat pendidikan masyarakat dan lain-lain.
Untuk membantu UKM menghadapi tantangan pasar terbuka tersebut, Pemerintah pada
tahun 2008 membentuk Pusat Inovasi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (PI-UMKM).
Lembaga ini bersifat ad-hoc yang diharapkan mampu memberikan stimulan pada
berbagai upaya penguatan UMKM dalam hal fasilitasi teknologi; peningkatan SDM dan
manajemen, peningkatan akses pasar nasional maupun internasional serta akses ke
sumber-sumber pembiayaan. Program PI-UMKM antara lain adalah memfasilitasi
pengembangan UMKM berbasis teknologi yang mencakup 4 kegiatan inti yaitu: (1)
Penguatan kelembagaan inovasi UMKM, (2) Penguatan Jejaring dan Basis Data, (3)
Penguatan Lembaga Intermediasi, dan (4) Promosi Inovasi. Melalui keempat kegiatan
tersebut diharapkan dapat ditingkatkan kapasitas dan kapabilitas UMKM inovatif
sehingga mampu berdayasaing di tingkat nasional maupun global.
Tantangan terberat yang dihadapi oleh dunia usaha saat ini, baik usaha besar maupun usaha
kecil, pada negara maju ataupun di negara berkembang adalah perubahan yang cepat di
bidang teknologi dan perubahan yang sulit ditebak pada perilaku pasar. Perubahan di bidang
teknologi yang dulunya mempunyai kurva difusi S dengan kurun waktu yang panjang dan
dipelopori oleh perusahaan-perusahaan besar. Saat ini kurun waktunya sangat pendek, karena
teknologi yang lebih baik yang dikembangkan oleh usaha baru (start-up) begitu radikal.
Perusahaan-perusahaan baru tersebut juga melakukan inovasi di bidang pemasaran, sehingga
perilaku pasar tidak lagi mengikuti kurva S seperti sebelumnya. Kemampuan menyesuaikan
dari perusahaan-perusahaan kecil dan menengah terhadap perubahan teknologi dan
perubahan perilaku pasar sudah terbukti di banyak negara, terutama di Italia dan Amerika
Serikat. Bahkan banyak UKM yang mampu membentuk perilaku pasar baru (trend setter).
Kemampuan mengantisipasi perubahan teknologi oleh usaha kecil menengah ternyata hanya
dilakukan oleh UKM yang mempunyai SDM dengan pengetahuan cukup terhadap teknologi.
Pada umumnya mereka sebagai pemilik, pimpinan atau karyawan yang mempunyai
kepedulian terhadap pemanfaatan teknologi baru. Demikian juga pada perusahaan besar,
hanya terjadi kalau mereka mempunyai bagian riset yang sangat aktif mengikuti
perkembangan teknologi. Perubahan perilaku perusahaan terhadap perkembangan teknologi,
ternyata tidak dialami oleh sebagian besar UKM kita. Banyak UKM di Indonesia yang
terjebak pada mempertahankan proses atau produk yang mereka sebut tradisional.
Kenyataan ini diperlihatkan dari kesulitan yang dialami oleh lembaga intermediasi untuk
memfasilitasi pemanfaatan teknologi yang lebih baik pada UKM kita, kesulitan utama adalah
meyakinkan mereka akan perlunya berubah.
Perubahan perilaku pasar yang diakibatkan oleh perkembangan teknologi informasi, sangat
besar dan nyata. Teori yang menyatakan bahwa memperkenalkan suatu produk pada pasar
akan diterima secara pelan diawal kemudian mulai bergerak naik, sampai pada titik jenuh,
kemudian menurun (Kurva S) telah berubah terutama kurun waktu yang dibutuhkan.
Berbagai teknik pemasaran terutama sarana promosi.dan gimik, membuat sebuah produk bisa
mengalami ledakan permintaan dalam waktu relatif pendek, kemudian menghilang.
Teknologi informasi seperti internet telah banyak menolong usaha baru memasuki pasar, baik
melalui jejaring sosial maupun situs gratis.. Fenomena “long tail” yaitu pasar tidak
didominasi oleh produk yang popular saja, namun telah membuka juga permintaan-
permintaan khusus yang merupakan ceruk pasar kecil yang hanya bisa di pasok oleh usaha
kecil. Ternyata telah mendorong berkembangnya usaha-usaha baru baik melalui pemanfaatan
teknologi informasi maupun teknologi produksi.
Pengembangan usaha baru berbasis teknologi maupun adopsi teknologi oleh perusahaan-
perusahaan untuk memenuhi ceruk pasar yang sangat bervariasi, merupakan kesempatan bagi
lulusan perguruan tinggi teknik untuk berkiprah. Kemampuan mengantisipasi perkembangan
teknologi dan melakukan inovasi ditambah dengan kemampuan menganalisis perilaku pasar
menjadi kemampuan yang paling dibutuhkan oleh setiap perusahaan, baik perusahaan besar
maupun perusahaan kecil menengah. Kemampuan tersebut saat ini disebut dengan
“technology entrepreneurship” atau kewirausahaan teknologi. Kewirausahaan teknologi
inilah yang membuat begitu banyak alumni jurusan teknik MIT menjadi pemilik dari
perusahaan-perusahaan besar yang berbasis teknologi.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia selama ini sangat tergantung pada kontribusi sumberdaya
alam dan investasi. Meskipun telah banyak sumbangan yang diberikan oleh kekayaan alam
kepada pertumbuhan ekonomi Indonesia, namun kondisi ini tidak mungkin mampu
menopang perkembangan ekonomi yang memasuki era pasar bebas. Eksploitasi sumberdaya
alam tanpa ada nilai tambah di dalam negeri tidak mampu membuka lapangan kerja lebih
besar, tidak ada ‘multiplier effect” yang terjadi dan tidak dapat meningkatkan posisi tawar
komoditas. Pertumbuhan investasi baik yang dilakukan oleh pemerintah maupun swasta tidak
bisa mendorong pertumbuhan secara berkesinambungan. Kurangnya inovasi pada
kebanyakan perusahaan di Indonesia telah menggerus daya saingnya, terutama perusahaan
yang secara tradisional memproduksi barang-barang kebutuhan sehari-hari. Perkembangan
teknologi dan perubahan kondisi pasar, tidak dapat dicegah, tetapi harus diantisipasi dengan
melakukan perubahan perilaku usaha, yaitu melakukan inovasi.
Budaya inovasi pada perusahaan-perusahaan terutama perusahaan besar milik negara dan
perusahaan kecil di Indonesia sangat rendah, ini terbukti dari banyaknya perusahaan yang
kehilangan pangsa pasar, akibat tidak mampu mengikuti perkembangan teknologi. Padahal
inovasi adalah respons yang harus diberikan terhadap kebutuhan masyarakat dan kondisi
ekonomi. Budaya inovasi pada masa lalu dilakukan oleh para praktisi bisnis, sampai
sekarangpun mereka masih merupakan kalangan yang sangat mengerti akan perlunya
inovasi, karena mereka tidak ingin kehilangan usahanya. Para peneliti di lembaga-lembaga
penelitian maupun perguruan tinggi membawa inovasi lebih berbasis pada ilmu pengetahuan
dan teknologi. Namun mereka lebih banyak untuk kepentingan umum seperti pertanian,
kesehatan maupun pendidikan. Perusahaan-perusahaan besar yang memproduksi barang-
barang konsumsi, sangat membutuhkan inovasi agar mereka dapat tetap menguasai pasar.
Namun perkembangan teknologi dan perilaku pasar yang sangat cepat berubah menjadikan
sumber-sumber inovasi berganti kepada usaha-usaha baru (start up company) yang lebih
mampu memanfaatkan kemajuan teknologi. Di banyak negara perguruan tinggi menjadi
pemain utama yang melahirkan para innovator baru yang lebih dinamis dan lincah, yang
mampu memenuhi kebutuhan dinamika pasar.
Bagi suatu negara yang mengharapkan pertumbuhan ekonominya dapat ditopang oleh
inovasi, harus melakukan langkah-langkah strategis dengan menciptakan iklim inovasi yang
kondusif, baik dari segi program maupun kebijakan fiskalnya. Ada empat jalan (pathways)
yang harus dibuka agar pertumbuhan ekonomi bisa ditopang oleh budaya inovasi. Pertama
adalah menghilangkan “entry barrier” bagi munculnya industri atau perusahaan baru yang
memanfaatkan teknologi, Kedua, mengurangi hambatan investasi bagi industri asing yang
inovatif untuk mendirikan pabriknya di dalam negeri. Ketiga, memberi insentif pada industri
yang ada untuk memanfaatkan kompetensi intinya, menjadi industri baru. Dan keempat
adalah mendorong peningkatan kualitas produk maupun jasanya, bagi industri yang masih
mempunyai prospek.
Penemuan atau invention dalam bidang teknologi seperti yang diperoleh Graham Bell,
Thomas Edison, atau James Watt merupakan pencapaian tertinggi yang dirasakan oleh
seorang ilmuwan, namun penemuan bukanlah tujuan akhir dari seorang innovator melainkan
hanya sebagai batu loncatan (milestone). Graham Bell dan Thomas Edison meneruskannya
dalam bentuk perusahaan dan memasarkan penemuannya.Sedangkan Leonardo Da Vinci
diakui mempunyai kreatifitas yang luar biasa, dan penemuannya telah banyak yang
diwujudkan, namun masih banyak penemuannya di bidang peralatan militer yang sampai saat
ini baru berupa konsep. Sebaliknya Bill Gate bukanlah penemu software Microsoft, tetapi dia
seorang innovator yang mampu membawa perusahaan software menjadi perusahaan raksasa.
Jadi apa beda inventor dan Innovator?
Penemuan suatu produk, proses ataupun cara kerja (technique) merupakan wujud dari
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang masih memerlukan kegiatan lebih lanjut
untuk bisa dinikmati kegunaannya. Namun jika penemuan tersebut berada pada lingkungan
yang lebih membanggakan pencapaian ilmu pengetahuan dan teknologi, kemungkinan besar
penemuan tersebut akan berada disana selamanya. Kegiatan tindak lanjutnya adalah
menjadikan penemuan tersebut dapat digunakan dan dipasarkan. Kegiatan tersebut disebut
sebagai inovasi, yaitu apabila seseorang mampu menggunakan penemuan atau produk/proses
yang ada, untuk menghasilkan sesuatu yang baru dan berharga, baik dalam peningkatan
kualitas maupun pemasaran.
Inovasi adalah melakukan sesuatu yang baru atau melakukan sesuatu yang ada
dengan cara baru... Inovasi adalah proses memperkenalkan produk baru atau cara-
kerja baru ke dalam sistem ekonomi (Schumpeter 1947)
Inovasi adalah komersialisi pertama dari suatu ide. “the first commercialization of
an idea” (Fagerberg 2004)
Inovasi adalah implementasi dari produk/proses baru atau produk/proses yang jauh
lebih baik atau metoda pemasaran baru, atau metoda pengaturan pada kegiatan
bisnis, atau kegiatan hubungan keluar „external relations“ (OECD)
Inovasi adalah sebuah penemuan (an invention) yang berhasil diimplementasikan
dan diterima oleh pasar (Ewald Rametsteiner)
Sebenarnya inovasi apa yang bisa diterima oleh pasar?, dan kenapa memerlukan seorang
entrepreneur (wirausaha) teknologi untuk mensukseskannya?.
Sesuatu yang baru dari sebuah inovasi teknologi mungkin berupa fungsi baru atau cara-kerja
baru atau mungkin disain baru. Tetapi yang penting bahwa pembaruan itu bisa diterima oleh
pasar dan merupakan suatu perbaikan dari yang telah ada. Agar sebuah penemuan bisa
menjadi sebuah inovasi, suatu perusahaan atau seseorang biasanya memerlukan beberapa
pengetahuan, kemampuan dan sumberdaya untuk mewujudkannya. Dan innovator adalah
seseorang atau sebuah tim yang mampu memadukan dan menjalankan dengan baik berbagai
faktor yang diperlukan tersebut.
Kata ”entrepreneur” yang pertama kali ditulis oleh Jean-Baptiste Say seorang ekonom
Prancis pada tahun 1800 telah menjadi ikon dan kata sakti bagi dunia usaha dan
perkembangan ekonomi negara. Pada awalnya kata entrepreneur untuk menggambarkan
seseorang yang bertindak sebagai katalis kemajuan ekonomi yakni seseorang yang mampu
bertindak sebagai pengelola usaha yang memadukan antara modal dan tenaga kerja.
Schumpeter lebih memperjelas bahwa entrepreneur adalah seorang inovator yang mampu
memperkenalkan teknologi baru ke dalam kegiatan usaha atau pasar sehingga dapat
meningkatkan efisiensi, produktifitas maupun menghasilkan produk baru. Sedangkan istilah
technology entrepreneur (technopreneur) menurut professor Tom Byers dari Stanford
University adalah kemampuan seseorang untuk mewujudkan potensi suatu teknologi menjadi
usaha yang berdaya saing dengan memadukan berbagai sumberdaya seperti bakat, dana,
HAKI, dan jejaring. Dengan demikian wirausaha teknologi adalah seseorang yang mampu
merubah sebuah konsep menjadi kenyataan dan dapat dipasarkan, sedangkan yang
membedakan antara inovator dan technology entrepreneur adalah hanya dalam
keberaniannya mengambil risiko bisnis.
Perkembangan ekonomi global dan pasar bebas mengharuskan setiap negara mendorong
perusahaan-perusahaan yang berada di dalamnya melakukan transformasi menjadi
perusahaan yang mampu mengantisipasi perubahan teknologi dan perubahan pasar apabila
ingin tetap berkembang. Kebutuhan inovasi hanya mungkin dipenuhi jika perusahaan
tersebut mempunyai SDM yang mengerti akan inovasi, potensi teknologi, dan cara-cara
memasarkannya. Dengan kata lain bahwa perusahaan-perusahaan ini harus mempunyai
kewirausahaan teknologi (technology entrepreneurship). Seperti yang terjadi di negara-
negara lain, perguruan tinggi teknik di Indonesia dituntut juga untuk memberikan kontribusi
pada pengembangan usaha berbasis teknologi. Para insinyur lulusan perguruan teknik
diharapkan mampu mengenali peluang-peluang usaha, mengerti kekuatan pasar dan
keberhasilan memasarkan teknologi. Dimanapun mereka bekerja, baik sebagai pimpinan,
pemilik maupun hanya karyawan harus mempunyai sikap wirausaha jika ingin sukses
Selanjutnya apa yang harus dilakukan oleh perguruan tinggi bidang teknologi untuk
membentuk wirausaha teknologi? Apakah pemberian tambahan pelajaran kewirausahaan
akan mempunyai dampak positif pada kemampuan lulusan sebagai karyawan atau pemilik
usaha?. Kurikulum seperti apa yang dibutuhkan oleh para mahasiswa agar bisa menjadi
wirausaha teknologi? Pertanyaan-pertanyan tersebut perlu memperoleh jawaban, agar
perguruan tinggi bisa memutuskan kurikulum yang akan diberikan pada anak didiknya.
Pada penelitiannya Angela Shartrand dan Phil Weilerstein dari NCIIA-USA tahun
2008, membangun alat untuk melakukan penilaian terhadap efektifitas pengajaran technology
entrepreneur, mereka mencatat 3 hal penting pada program pembelajaran kewirausahaan di
perguruan teknik: Hal pertama, bahwa perguruan tinggi teknik sangat khawatir akan
kehilangan peminat, apabila tidak mengajarkan pengetahuan kewirausahaan pada
mahasiswanya. Hal ini disebabkan oleh perubahan orientasi dari mahasiswa teknik, yang
semula hanya ingin menjadi karyawan suatu perusahaan besar, berubah pada keinginan untuk
menjadi pemilik perusahaan atau pendiri perusahaan baru berbasis teknologi. Hal kedua
yang mereka catat adalah penelitian yang dilakukan oleh beberapa pihak, bahwa lulusan
perguruan tinggi teknik yang memperoleh pendidikan kewirausahaan, mempunyai
keunggulan dalam membangun usaha baru, menjadi pimpinan perusahaan, maupun
perolehan pendapatan. Hal ketiga adalah kebutuhan pengetahuan dan keterampilan bagi
sarjana teknik lebih menyangkut pada pengetahuan tentang proses inovasi teknologi,
pengetahuan dan ketrampilan pendirian usaha baru, serta kebutuhan untuk merubah sikap
(entrepreneur behaviors) terutama dalam pengambilan keputusan dan keberanian mengambil
risiko. Di bawah ini adalah salah satu contoh kurikulum technology entrepreneur, yang cukup
komprehensif.
Contoh kurikulum “technology entrepreneur” dari salah satu Perguruan Tinggi di Amerika
Serikat:
Prinsip-prinsip Inovasi
Ethics
Operational Planning (Integrated Business Applications)
Prinsip-Prinsip Kewirausahaan
Active Experimentation
Entrepreneur Behaviors
Michael E. Porter mengatakan bahwa daya saing suatu bangsa tidak lagi ditentukan
oleh melimpahnya sumberdaya alam dan tenaga kerja yang murah, tetapi oleh keunggulan
inovasi dan ilmu pengetahuan atau kombinasi keduanya. Belajar dari negara-negara yang
telah menunjukkan keberhasilan dalam meningkatkan daya saingnya, setidaknya ada tiga
aktor penting yang memberikan kontribusi yaitu Pemerintah, Pebisnis, dan Akademisi (triple
helix).
Untuk mencapai tujuan tersebut, salah satu cara yang harus dilakukan oleh perguruan
tinggi adalah dengan mengembangkan sistem pendidikan yang berorientasi kewirausahaan
teknologi (technopreneurship). Semangat menerapkan sistem pendidikan technopreneurship
tersebut harus dibarengi oleh adanya dukungan berbagai infrastruktur yang diperlukan dari
pemerintah dan kemauan dunia usaha, baik sebagai investor maupun sebagai sponsor.
Apabila ketiga aktor ini telah benar-benar menunjukkan peranannya, maka tidak saja daya
saing bangsa dapat ditingkatkan tetapi juga kesejahteraan masyarakat dan negara akan
meningkat.
Banyak yang nanya, bisnis apa yang cocok buat saya, seorang ibu rumah tangga?
Saya jawab, sebenernya apa aja bisa kok dilakukan oleh ibu rumah tangga. Asal dilakukan serius,
sesuai passion, maka kemungkinan suksesnya juga akan bertambah besar.
Ibu rumah tangga mempunya keterbatasan “waktu” antara mengurus kariernya sebagai ibu dan
pekerjaan/bisnis yang akan dilakukan. Tapi, dari pengalaman, tidak sedikit ibu rumah tangga
yang sukses dengan bisnis rumahan-nya yang dilakukan sambil melaksanakan kewajiban
sebagai ibu rumah tangga.
Jadi, artinya bahwa menjadi ibu rumah tangga yang sukses tidak menghalangi seorang untuk
juga sukses dalam bisnisnya.
Oke, kita coba listing beberapa ide bisnis yang dapat dilakukan oleh ibu rumah tangga:
1. Usaha Laundry
Membuka usaha laundry bahkan dapat dilakukan hanya bermodal 1 buah mesin cuci, pengering
dan seorang karyawan. Seperti kita ketahui, saat ini masyarakat dengan gerakan yang sangat
cepat sangat membutuhkan laundry. Manfaatkan brosur dan nomor telepon, BlacBerry dan
teknologi informasi yang bisa membantu mengenalkan bisnis loundry anda. Usahakan, berbeda
dengan loundry lain seperti misalnya: PAKAIAN TIDAK DICAMPUR dengan milik orang lain,
mencuci menggunakan air hangat, dsb. Usaha ini bagus dibuka di daerah dekat sekolahan,
kampus dan dekat dengan perumahan karyawan pabrik.
2.Menjahit Pakaian
Menjahit pakaian membutuhkan skill tersendiri. Anda yang gemar menjahit, tentu dengan mudah
melakukan bisnis ini. Namun bagi yang tidak bisa menjahitpun tetap bisa membuka bisnis ini.
Rekrutlah karyawan yang pintar menjahit, dan bayar sesuai order yang datang. Anda harus
kreatif dalam pemasaran, buatlah strategi marketing yang cukup efektif, sebarkan brosur ke
setiap perumahan, toko kelontong, iklan baris koran, dan tempat strategis lainnya, dan andapun
juga bisa sediakan servis jemput bola, yaitu bagi siapa saaja yang ingin membuat pakaian, anda
bisa datang kesana dan mengukur ditempat konsumen diskusi disana dan deal disana juga.
4. Bisnis Katering
Nah untuk bisnis kuliner yang satu ini memang seakan tidak ada habisnya. Anda bisa terjun ke
bisnis katering jika anda bisa atau hobi memasak berbagai macam menu masakan. Saya rasa ini
merupakan ide bisnis yang cocok juga untuk ibu rumah tangga karena kebanyakan dari beliau-
beliau ini memang ahli di bidang ini walau tidak semua. Yang perlu diperhatikan dibisnis ini
adalah anda harus memberikan layanan menu yang beragam, dan juga bisa memberikan servis
antar jemput katering ke konsumen (ini untuk personal atau rumah tangga) sehingga konsumen
serasa diberikan servis personal. Jika skala bisnis anda lebih besar, anda seharusnya berani juga
membuka katering untuk acara-acara ulang tahun, pernikahan, dan sejenisnya. Mulailah dari
yang kecil dan jika anda tetap semangat dan kreatif insyaAllah bisa menjadi yang lebih besar lagi
suatu saat nanti.
5. Usaha Mengelola Butik
Sebuah kesempatan usaha yang berkaitan dengan pakaian saya rasa juga banyak digemari oleh
banyak kalangan masyarakat. Apalagi jika anda membuat lebih eklusif dan khusus seperti butik,
bisa butik busana muslim, butik batik dan sejenisnya. Memang diperlukan modal tempat disini,
namun bagi ibu rumah tangga yang memiliki space kosong dirumahnya, bisa juga lho
dimanfaatkan untuk buka usaha ini. Kunci dari butik ini adalah strategi marketing yang bagus
dan kreatif. Anda harus rajin berpromosi entah itu lokal maupun online. Tentukan usia market
konsumen, saya rasa usia muda menjadi target yang cukup bagus mengingat dunia fashion bagi
kaum muda terus berkembang danup to date. Anda bisa bekerjasama dengan perusahaan
konveksi atau perajin batik/busana wanita untuk mensuplai kebutuhan butik anda nantinya.
Intinya ini salah satu peluang usaha yang bisa dilakukan oleh ibu rumah tangga disela-sela
kegiatan rutinitas harian mereka.
Ibu Zubaedah, Sukses berbisnis sabun herbal ANEILA. Hp.08122759014, PIN BB 2a5a048f
Yang lebih menarik lagi, ternyata ibu Zubaedah ini juga membuka sistem keagenan untuk
produk SABUN HERBAL ANEILA -nya dengan keuntungan yang luar biasa besar hingga 40%.
Hanya dengan modal sangat kecil, 850rb saja, anda sudah bisa menjadi agen. Untuk info lebih
lanjut, silahkan kontak ibu Zubaedah di SINI, atau call aja di 08122759014 dan ADD PIN BB
2a5a048f.
Sepertinya bisnis ini layak dicoba oleh ibu-ibu dan remaja putri diseluruh dunia.
Semoga berguna.
Selamat berbisnis!
Pasti banyak yang memilih pilihan 1 karena hanya membuat air murni saja,
sehingga ongkos produksi murah.
Nah sekarang anda sudah tahu rahasianya, bahwa hanya dengan menambahkan
sedikit saja bahan kimia vitamin dan kimia penyegar, suata perusahaan mendapat
keuntungan lebih besar. Luar biasa...
Pertanyaan 4: Apakah sulit formula kimia itu? tidak suka pelajaran kimia di
sekolah.
Formula kimia disini tidaklah sulit. Anda cukup mengikuti proporsi takaran formula dan
anda bisa cari dengan mudah di toko-toko kimia di kota anda. Mudahkan?
Pertanyaan 5: Siapa saja pengguna formula kimia ini dan menjadikan bisnis besar
yang sangat menguntungkan?
Pengguna formula-formula kimia ini mulai dari para Pendidik & siswa Sekolah,
Universitas, pebisnis ulung, yang asal mulanya hanya mencoba saja, kemudian
hasilnya menjadi mata pencaharian utama yang sukses serta sangat menguntungkan.
Bahkan beberapa di antaranya mampu menjadi produk dengan merek terkenal di
Indonesia.
Sub Formula Membuat Bahan Tahan Air / Waterproof (berisi 5 macam formula)
1. Korek api tahan air
2. Semen tahan air
3. Kertas tahan air
4. Kain kanvas tahan air
5. kayu dan pakaian tahan air
Busa
Surfaktan
Kotoran =
2. Wirausaha Kosmetik
WHITENING CREAM
BAHAN – BAHAN :
Lexemul AS 80 gram – 100 gram , basis krem tahan asam
MPG 40 cc
Dimethicone 100 cps 2,5 cc
Methyl paraben 2 gram
Propyl paraben 1 gram
Aquadest 750 cc
CARA PEMBUATAN
1. Timbang Lexemul AS = 100 gram , masuk wadah A
2. Ukur Dimethicone 100 cps = 2,5 cc , masuk wadah A
3. Timbang Methyl paraben = 2 gram , masuk wadah A
4. Timbang Propyl paraben = 1 gram , masuk wadah A
5. Semua bahan –bahan di wadah A dipanaskan sampai leleh
6. Ukur MPG = 40 cc, masuk wadah B
7. (6) + Aquadest panas = 500 cc, aduk sampai rata
8. (7) + (5) aduk sampai terbentuk cream yang halus
9. (8) + Aquadest sisa = 250 cc , sedikit demi sedikit sambil diaduk sampai rata
dan halus
NOTE :
Penambahan AHA concentrate atau Whitening extract dilakukan pada saat cream
sudah jadi tapi dalam keadaan masih hangat, kemudian diaduk atau dimixer sampai rata
dan halus
Dosis pemakaian bisa dipakai tunggal / sendiri – sendiri atau bisa juga dipakai
gabungan
Penting untuk diingat bahwa hasil jadi creamnya harus mempunyai pH < 5
KETERANGAN WHITENING CREAM ( penghilang flek )
NOTE :
1. MEMBUAT BASIS CREAM
2. TIMBANG 100 GRAM BASIS CREAM DAN TAMBAHKAN PEMUTIH YANG
DIINGINKAN
MISAL : 1. 100 GRAM BASIS CREAM ( MASIH HANGAT )
+ 2 CC AHA CONCENTRATE
DIADUK SAMPAI RATA
2. 100 GRAM BASIS CREAM ( MASIH HANGAT )
+ 2 CC AHA CONCENTRATE
+ 1 GRAM WHITENING EXTRACT
DIADUK SAMPAI RATA
3. 100 GRAM BASIS CREAM ( MASIH HANGAT )
+ 1-2 GRAM HYDROQUINONE
DIADUK SAMPAI RATA
TETAPI CREAM INI MUDAH MENJADI COKLAT, UNTUK MENGATASINYA
HARUS DIMASUKKAN TUBE
٭RESEP No 1, 2 dan 3 untuk pemakaian Whitening Cream di malam hari
Untuk pemakaian di SIANG HARI, harus ditambahkan :
3 – cc anti UV B
0,5 – 1 gram Titanium Diokside
( Untuk 100 gram Basis Cream )
MOISTURIZING CREAM
UNTUK DI RUANG AC
FASA A
Lexemul CS 20 8,5 gr Basis Cream
Laurex = cosmo wax 1,5 gr
Olive Oil 3 cc Pelembab
Eutanol G 3 cc
Methyl Paraben 0,2 gr
Propyl Paraben 0,1 gr
FASA B
MPG 2 cc
Aquadest Panas Mendidih add 100
BAHAN – BAHAN :
Lexemul CS-20 70 gram Basis cream
Cosmo wax ; pengental 15 gram
MPG ; cream halus 30 cc pelembab
Glycerin 30 cc
Dimethicone 100 cps 4 cc
Olive oil 10 cc
Nipagin ; metil paraben 2 gram
Nipasol ; propil paraben 0,5 gram
BHT ; anti tengik 0,2 gram
Aquadest 750 cc
Extract Cammomile 20 cc ; antikerut
Extract Aloe vera 10 cc ; menghaluskan kulit
Lactic acid 1 cc
Citric acid 0,5 gram AHA
Malic acid 0,5 gram
CARA PEMBUATAN :
1. Timbang Lexemul CS-20 = 70 gram , masuk wadah
2. Timbang Cosmo wax = 15 gram , masuk wadah
3. Ukur MPG = 30 cc , masuk wadah
4. Ukur Glycerin = 30 cc , masuk wadah
5. Ukur Dimethicone = 4 cc , masuk wadah
6. Ukur Olive oil = 10 cc , masuk wadah
7. Timbang Nipagin = 2 gram , masuk wadah
8. Timbang Nipasol = 0,5 gram , masuk wadah
9. Timbang BHT = 0,2 gram , masuk wadah
10.Ukur Aquadest = 750 cc , masuk wadah
11.Semua bahan yang ada di wadah dipanaskan sampai leleh dan tercampur rata
12. (11) diaduk – aduk sampai mengental dan terbentuk emulsi / cream
13. (12) + Extract Aloe Vera = 10 cc , aduk sampai rata
14. (13) + Extract Cammomile = 20 cc , aduk sampai rata
15. (14) + Lactic acid = 1 gram , aduk sampai rata
16. (15) + Citric acid = 0,5 gram , aduk sampai rata
17. (16) + Malic acid = 0,5 gram , aduk sampai rata
18. (17) + parfum secukupnya , aduk sampai rata
KETERANGAN NIGHT CREAM
( SUNSCREEN)
BAHAN – BAHAN :
A. STA 60 gram
Lexemul CS-20 20 gram
Beeswax 20 gram
Laurex 20 gram
Olive Oil 5 cc
Dimethicone 100 cps 5 cc
Methyl paraben 2 gram
Propyl paraben 0,5 gram
Pemutih 10 gram
BHT 0,2 gram
B. Emulgent T 10 cc
MPG 20 cc
PG Helm 10 cc
Aquadest 900 cc
Aloe Vera 10 cc
UV B ; OMC 40 cc
CARA PEMBUATAN :
1. Timbang STA = 60 gram , masuk wadah A
2. Timbang Lexemul CS-20 = 20 gram , masuk wadah A
3. Timbang Beeswax = 20 gram , masuk wadah A
4. Timbang Laurex = 20 gram , masuk wadah A
5. Ukur Olive Oil = 5 cc , masuk wadah A
6. Ukur Dimethicone = 5 cc , masuk wadah A
7. Timbang Methyl paraben = 2 gram , masuk wadah A
8. Timbang Propyl paraben = 0,5 gram , masuk wadah A
9. Timbang pemutih = 10 gram , masuk wadah A
10.Timbang BHT = 0,2 gram , masuk wadah A
11.Bahan-bahan yang di wadah A dipanaskan sampai meleleh
12.Ukur Emulgent T = 10 cc , masuk wadah B
13.Ukur MPG = 20 cc , masuk wadah B
14.Ukur PG Helm = 10 cc , masuk wadah B
15.Bahan-bahan di wadah B + Aquadest panas 500 cc aduk sampai rata
16.(15) + (11) aduk-aduk sampai terbentuk emulsi
17.(16) + Aquadest = 200 cc sedikit demi sedikit
18.(17) + Aloe Vera (= 10 cc) + UV B (= 40 cc), diaduk-aduk sampai rata
19.(18) + Aquadest panas = 200 cc sedikit demi sedikit diaduk sampai rata
Pigmen bedak :
- kuning : 0,7
- merah : 0,2
- coklat : 0,2
KETERANGAN DAY CREAM :
STA, Lexemul CS-20, Beeswax, Laurex merupakan bahan pembentuk basis cream
Laurex ( = Cetyl stearyl alcohol ) merupakan basis pembentuk cream, membuat cream jadi
lebih padat dan bersifat emollient di kulit, lebih bagus bila digabung dengan Lexemul CS-20
Lexemul CS-20 ( = Steareth 20 ) merupakan basis pembentuk cream yang bersifat emollient
dan membentuk basis cream yang stabil
Beeswax merupakan bahan alam yang mengandung madu, baik untuk kulit, lebih lembut dan
mempunyai titik leleh yang rendah sehingga akan mudah leleh pada suhu tubuh ( meresap )
Olive oil / minyak zaitun membuat kulit lebih lembut, mempunyai efek sebagai pelembab
dan bersifat moisturizer
Dimethicone digunakan sebagai basis minyak, memberi efek agak licin di kulit dan membuat
bentuk cream lebih mengkilap. Dimethicone yang dipakai sebaiknya Dimethicone 100 cps
supaya tidak terlalu lengket dan tidak menutupi pori-pori kulit
Methyl paraben adalah pengawet yang bersifat anti bakteri
Propyl paraben adalah pengawet yang bersifat anti jamur
Pemutih yang dipakai adalah Titanium diokside, pemutih yang bersifat non permanent,
mempunyai efek covering / melapisi kulit dan pemakaiannya dalam jumlah besar bisa
berfungsi untuk menolak sinar matahari secara fisik
BHT ( = Butyl Hydroksi Toluen ) digunakan sebagai anti tengik
Emulgent T digunakan sebagai emulsifier yang berfungsi untuk membentuk cream yang
bagus dan stabil
MPG ( = Mono Propylen Glycol ) dipakai sebagai pelembab dan membentuk cream yang
lebih bagus
PG Helm fungsinya sama dengan MPG, boleh saling menggantikan, PG Helm semua atau
MPG semua.
Extract Aloe vera digunakan sebagai pelembab alam yang berfungsi juga untuk
menghaluskan kulit
UV B ( = Octyl Methoxy Cynamat ) sebagai bahan utama untuk perlindungan terhadap sinar
matahari
3. Wirausaha Shampo mirip sabun cair…
4. Wirausaha Produk Pangan
Peluang dalam bahasa Inggris adalah opportunity yang berarti kesempatan yang
muncul dari sebuah kejadian atau momen. Jadi, peluang berasal dari kesempatan yang
muncul dan menjadi ilham (ide) bagi seseorang. Pertumbuhan ekonomi Indonesia
makin meningkat setiap tahunnya. Dengan pertumbuhan dan pendapatan nasional
yang makin meningkat dapat menunjukkan perkembangan dan kemajuan Indonesia
dibandingkan dengan negara lain. Pertumbuhan ekonomi dapat ditunjukkan dari
permintaan domestik, permintaan ekspor, dan impor, serta investasi.
Kegiatan pengolahan produk makanan daerah saat ini merupakan salah satu usaha yang
sangat menjanjikan bagi masyarakat, dimana potensi sumber daya alam di Indonesia
cukup potensial untuk diolah menjadi makanan khas daerah, seperti di Provinsi Banten
yang memiliki potensi laut sangat besar. Hasil laut tersebut dimanfaatkan menjadi
makanan khas daerah, seperti sate bandeng sehingga meningkatkan perekonomian
daerah tersebut. Untuk itu, kita harus selalu bersyukur atas karunia yang diberikan oleh
Tuhan Yang Maha Esa.
Faktor internal menjadi alat untuk menciptakan sebuah inspirasi atas objek yang
dihadapinya dengan kemampuan kreatifitasnya,
b) Faktor eksternal, ialah hal-hal yang dihadapi seseorang dan merupakan objek untuk
mendapatkan sebuah inspirasi bisnis. Faktor- faktor eksternal antara lain :
masalah yang dihadapi dan belum terpecahkan.
kesulitan yang dihadapi sehari–hari.
kebutuhan yang belum terpenuhi baik untuk dirinya maupun orang lain.
pemikiran yang besar untuk menciptakan sesuatu yang baru.
Untuk merintis suatu usaha apa pun bentuknya, tentunya kita harus melihat bagaimana
prospek usaha yang akan dilakukan. Demikian pula untuk memulai usaha pengolahan
makanan khas daerah, harus diketahui bagaimana prospek usaha ini. Setelah
mengetahui prospek usaha, barulah mempersiapkan sarana dan prasarana yang
dibutuhkan.
2) Risiko Usaha
Tugas wirausaha di dalam pengambilan risiko adalah sebagai berikut.
Menetapkan kebutuhan pada tingkat permintaan waktu sekarang.
Membeli alat-alat produksi yang cukup untuk memenuhi permintaan konsumen.
Dalam usaha pun, kita harus menganalisis risikoyang ada. Risiko usaha ialah kegagalan
atau ketidakberhasilan dalam menangkap peluangusaha. Risiko usaha dapat
ditimbulkan karena hal-hal berikut.
Permintaan (perubahan mode, selera, dandaya beli)
Perubahan konjungtur (perubahan kondisiperekonomian yang pasang surut)
Persaingan
Akibat lain, sepertit bencana alam, perubahan aturan, perubahan teknologi, dan
lain-lain
Dalam melakukan usaha, sebaiknya kitamemiliki etika bisnis yang sesuai dengan
aturanagama yang berdasarkan iman kepada Tuhan YME sebagai tanda syukur atas
nikmat yang diberikan. Selain itu, usaha tidak hanya mengejarkeuntungan saja, tetapi
juga harus memberikan dampak yang positif bagi lingkungan sekitar.
Dalam melakukan usaha, ada dua kemungkinan, yaitu kegagalan dan keberhasilan.
Setiap orang pada umumnya tidak mau menerima kegagalan. Hanya sedikit orang yang
mau memahami bahwa sesungguhnya kegagalan itu hanya sementara saja karena
kegagalan merupakan awal dari keberhasilan. Jika seseorang mempunyai mental dan
pribadi wirausaha, dia tidak akan putus asa jika mengalami kegagalan. Ia akan berusaha
bangkit lagi sampai ia berhasil memperoleh apa yang menjadi harapannya. Biasanya
setelah mengalami kegagalan sekali, ia gunakan pengalaman dan tidak akan mengulangi
kegagalan serupa. Adapun hal-hal yang dapat menyebabkan kegagalan usaha adalah
sebagai berikut:
Tidak ada tujuan tertentu dalam usaha
Kurang berambisi
Tidak disiplin
Pendidikan yang tidak cukup
Sikap selalu menunda-nunda
Kesehatan terganggu
Kurang tekun
Kepribadian yang negatif
Tidak jujur
Tidak dapat bekerjasama dengan orang lain
Untuk itu, perlu diidentifikasi faktor apa saja yang menyebabkan ia gagal atau
berhasil.Selanjutnya, faktor nonteknis yang menentukan keberhasilan atau kegagalan
suatu usaha makanan khas daerah di antaranya seperti berikut.
Perencanaan : Usaha ma-kanan khas daerah harus dibuat dengan perencanaan
yang sangat matang.
Menetapkan tujuan: Bersamaan dengan perencanaan adalah me-netapkan
tujuan. Tujuan
pengolahan makanan khas daerah harus jelas, apakah makanan khas daerah
yang dilakukan hanya untuk hobi atau untuk mendapatkan profit (ke-untungan).
Adaptasi: Setiap bisnis, apa pun jenisnya, menghadapi tantangan dan persaingan
yang tidak ada habisnya. Diperlukan kemampuan untuk beradaptasi dan
mengatasi tantangan-tantangan ini untuk menentukan apakah usaha bisa
bertahan atau tidak.
Inovasi merupakan faktor yang sangat penting bagi keberlanjutan usaha
makanan khas daerah bahkan lebih penting daripada sekadar mampu
beradaptasi dengan perubahan kondisi pasar, pengusaha yang sukses akan terus-
menerus fokus pada upaya mereka untuk berinovasi dan peningkatan atau
membuat mereka keluar dari bisnis saat pelanggan mencari pesaing yang
menawarkan sesuatu yang tidak kita pikirkan.
Memasarkan merupakan kunci keberhasilan suatu usaha tidak terkecuali usaha
makanan khas daerah. Seberapa besar produksi makanan khas daerah yang kita
hasilkan, tetapi pemasaran terhadap barang yang kita produksi buruk, usaha
yang kita jalani tidak akan berlanjut.
Jangan mengeluh dan jangan menyerah merupakan kunci utama suatu usaha.
Enam elemen ini merupakan hal penting untuk kesuksesan bisnis. Ini akan
membantu jika kamu berpikir sebagai potongan puzzle yang harus diletakkan
bersamaan untuk mengubah ide kamu, kerja keras, uang, dan keterampilan
menjadi usaha yang sukses.
Pemetaan potensi usaha dapat didasarkan pada sektor unggulan dari setiap daerah.
Pemetaan potensi usaha daerah menjadi sangat penting demi mendorong pertumbuhan
ekonomi daerah dengan mengedepankan kewilayahan dan pemerataan. Terdapat
beberapa cara atau metode dalam melakuan pemetaan potensi usaha, baik secara
kuantitaif maupun kualitatif. Berikut beberapa metode untuk melakukan pemetaan
usaha, di antaranya adalah analisa SWOT.
Analisis SWOT adalah suatu analisis terhadap lingkungan internal dan eksternal
wirausaha/perusahaan, dimana analisa internal lebih menitik-beratkan pada kekuatan
(Strenght) dan kelemahan (Weakness), sedangkan analisis eksternal untuk menggali
dan mengidentifikasi semua gejala peluang (Opportunity) yang ada dan yang akan
datang serta ancaman (Threat) dari adanya/kemungkinan adanya pesaing/calon
pesaing.
5) Langkah-Langkah Berwirausaha
Memulai bisnis usahakan dapat memberikan keuntungan bagi yang menjalankannya.
Mempelajari dan memahami cara-cara khusus yang harus dilakukan untuk mencapai
keberhasilan memungkinkan kita untuk memulai berwirausaha produk makanan khas
daerah dengan cara yang benar. Di bawah ini merupakan langkah-langkah untuk
memulai usaha.
Buatlah rencana bisnis dan strategi pemasaran serta petakan sumber daya
keuangan.
Pilih struktur bisnis, urus izin usaha, dan daftarkan usaha kamu pada instansi
terkait yang tepat.
Tentukan usaha barang atau jasa yang diminati konsumen.
Buatlah jaringan kerja dengan produsen lain.
Carilah pasar yang tepat.
Memulai bisnis usaha produk makanan khas daerah dapat memberikan keuntungan
cukup besar. Dengan mempelajari dan memahami cara-cara untuk mencapai
keberhasilan, memungkinkan kita untuk memulai mengolah produk makanan khas
daerah dengan cara yang benar. Keberhasilan wirausaha makanan khas daerah
bergantung pada rencana bisnis (bussinis plan) yang dibuat. Berikutini adalah hal yang
perlu diperhatikan saat membuat rencana bisnis pengolahan makanan khas daerah.
Tentukan jenis usaha yang akan dilakukan, contohnya keripik sanjai.Keripik sanjai
merupakan salah satu produk makanan khas daerah Sumatra Barat yang banyak
digemari konsumen. Rasanya gurih, renyah, dan harga terjangkau menjadi alasan
mengapa produk ini digemari oleh banyak orang. Bahan baku singkong sangat mudah
didapat, dan pengolahannya pun tidak memerlukan banyak investasi peralatan.
Pemilihan bahan baku dan bahan kemasan yang baik, akan meningkatkan daya simpan
(keawetan) dari produk ini.
b. Nama Perusahaan
Perusahaan ini diberi nama CV. Bercahaya, dengan pendiri perusahaan terdiri atas 3
orang atau lebih.
c. Lokasi perusahaan
Lokasi usaha ditentukan di daerah yang dekat dengan bahan baku, tidak jauh dari lokasi
rumah pengelola, dan tidak terlalu jauh dari jangkauan pasar yang akan dituju. Tahap
awal bisa menggunakan salah satu ruangan di rumah atau menyewa rumah sekitar
tempat tinggal.
d. Perizinan usaha
Izin usaha yang disiapkan, antara lain NPWP dari kantor pajak, akte notaris dari
kantor notaris, SIUP/TDP dari Dinas Perindustrian Kota/Kabupaten, dan izin PIRT dari
Dinas Kesehatan Kota/Kabupaten.
Sumber Daya Manusia (SDM) yang dipersiapkan terdiri atas 3 orang pendiri, yang
mempunyai tugas masing-masing sebagai:
penanggung jawab produksi
penanggung jawab pemasaran
Hasil produksi
h. Aspek keuangan
Hal-hal yang harus diperhatikan pada aspek keuangan adalah seperti berikut.
Biaya variabel, seperti: pembelian bahan baku, membayar gaji, dan lain-lain
Biaya tetap,
Total biaya
Penerimaan kotor
Pendapatan bersih
Ringkasan Eksekutif
Analisa Pemasaran
Profil konsumen
Karakteristik konsumen
Penampilan produk
Strategi penjualan
Analisa Produk
Definisi produk
Analisa Manajemen
Struktur organisasi
Analisa keuangan (financial analysis): Ini adalah bab terakhir dari business plan. Anda
harus menulis bagaimana kondisi keuangan perusahaan Anda saat ini atau proyeksi keuangan di
masa depan. Mulai dari perkiraan pendapatan, modal yang dimiliki saat ini, besar dana yang
harus dibutuhkan serta biaya operasional sehari-hari. Anda harus benar-benar menulis
sejujurnya karena jika Anda me-mark up terlalu besar, business plan Anda bisa saja ditolak oleh
calon investor atau penyandang dana. Pada bab terakhir ini, jika dirunut adalah sebagai berikut
Analisa Keuangan
Perkiraan pendapatan
Ringkasan Eksekutif
Latar Belakang
Analisa Pemasaran
Analisa Produk
Analisa Manajemen
Analisa Keuangan
Fatimah, E., & Taufikurohmah, Titik. (2012). Sintesis dan Karakterisasi Nanopartikel Emas
Sebagai Material Pendukung Aktivitas Tabir Surya Turunan Sinamat. National
Conference of Chemistry (hal. 23-33). Surabaya: Unesa Press.
Sekarsari, R., & Taufikurohmah, Titik. (2012). Sintesis dan Karakterisasi Nanogold dengan
Variasi Konsentrasi Larutan HAuCl4 Sebagai Material Antiaging Dalam Kosmetik.
Seminar Kimia dan Pendidikan Kimia Unesa (hal. 88-98). Surabaya: Unesa Press.
Suyono dan Amaria (1993). Laboran Penelitian Uji Coba Nazca Kuliah Nimia Dasar untuk
Pokok Bahasan Struktur Molekul. Surabaya : Pusat Pendidikan Institut Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Surabaya
Taufikurohmah, Titik dan Rusmini (2010) Pemanfaatan Bentonit Terpilar sebagai Katalis sebagai
Reaksi Esterifikasi Senyawa Tabir Surya Turunan Sinamat dan Sebagai Matriks Sediaan
Kosmetik, Laporan Penelitian Hibah Bersaing tahun pertama, Surabaya : Universitas
Negeri Surabaya
Taufikurohmah, Titik (2010), Proses Pembuatan Organoclay Dari Bentonit Dan Ester Turunan
Sinamat Serta Penggunaannya Dalam Pembuatan Kosmetik, Paten P 00201000750,
terdaftar Dirje HKI Tahun 2010 dan telah lolos Uji materi tahun 2012.
Taufikurohmah, Titik dan Rusmini (2011) Pemanfaatan Bentonit Terpilar sebagai Katalis sebagai
Reaksi Esterifikasi Senyawa Tabir Surya Turunan Sinamat dan Sebagai Matriks Sediaan
Kosmetik, Laporan Penelitian Hibah Bersaing tahun kedua, Surabaya : Universitas
Negeri Surabaya
Taufikurohmah, Titik., Sanjaya, I., & Syahrani, A. (2011). Nanogold Synthesis Using Matrix
Mono Glyceryl Stearate as Antiaging Compounds in Modern Cosmetics. Journal of
Materials Science and Engineering A , 857-864.
Taufikurohmah, Titik. (2013). Sintesis, Karakterisasi, dan Uji Preklinik Nanogold Sebagai
Material Esensial dalam Kosmetik Antiaging, Disertasi, Surabaya: Universitas Airlangga.
Hidayati N., 1997, Sintesa Oktil p-metoksisinamat dan etil heksil p-metoksisinamat dari etil p-
metoksisinamat Hasil Isolasi Rimpang Kencur (Kaempferia Galanga L), Tesis,
Universitas Airlangga, Surabaya
Fessenden, RJ., 1994, Kimia Organik, edisi ketiga, (alih bahasa oleh A. Hadyana Pudjaatmaka),
Jakarta ; Penerbit Erlangga, Hal 86
Hery Suwito, Mulyadi Tanjung, Sri Sumarsih, Nanik Siti Aminah, Sofiyan Hadi, 1994, Sintesis
Beberapa Deret Homolog Turunan Ester p-metoksisinamat dengan bahan baku
Kaempferia galanga OPF Lembaga Penelitian Unair.
Kreps, S.I., Goldenberg, 1972, Suntan Preparation in Balsam MS, Cosmetic Sciense and
Technology,2nd ed, John Wiley & Sons, Inc, 241-305.
Kusumaningati S., 1994, Kaempferia Galanga L dalam Jamu, makalah pada seminar Nasional
Tanaman Obat Indonesia VI , Bandung.
Norman R O C. 1978 Principles Of Organic Synthesis, second edition, A Halsted Press Book,
John Wiley & Sons, New York.
Shaath N.A., 1990, Sunscreens, Development, Evaluation, and Regulatory Aspects, Marcel
Dekker, INC, New York.
Sudjadi, 1986, Metode Pemisahan, cetakan I, Kanisius , Jogyakarta, halaman 167-177. Dan
halaman 74
Soeratri W., 1993, Studi Proteksi Radiasi UV sinar Matahari Tahap 1 : Studi Efektivitas
Protektor Kimia , Lembaga Penelitian Universitas Airlangga.
Tanjung M , 1997, Isolasi Dan Rekayasa Senyawa Turunan Sinamat Kaempferia Galanga L
Sebagai Tabir Surya, Lembaga Penelitian Universitas Airlangga.
Taufikurohmah T, 2007 Pemilihan Pelarut dan Optimasi Suhu pada Proses Isolasi Etil
Parametoksisinamat (EPMS) dari Rimpang Kencur, Penelitian DIPA Unesa 2007
Lembaga Penelitian UNESA