Anda di halaman 1dari 71

KEWIRAUSAHAAN

OLEH:
Dr. Titik Taufikurohmah
Ir. Siti Tjahjani, M.Kes
Dra. Nurul H, M.Si

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA


2016

KEWIRAUSAHAAN
DAFTAR ISI

BAB I. PUSTAKA WIRAUSAHA


A. Tinjauan Umum Wirausaha
B. Wirausaha Teknologi
BAB II. PRAKTEK WIRAUSAHA
A. Praktek Wirausaha Umum
B. Praktek Wirausaha Berbasis Kimia
C. Contoh-contoh Wirausaha Berbasis Kimia
1. Wirausaha Sabun
2. Wirausaha Kosmetik
3. Wirausaha Shampo
4. Wirausaha Produk Pangan
BAB III. BISNIS PLAN
A. Tinjauan Umum Bisnis Plan
B. Bisnis Plan Khusus Wirausaha Berbasis Kimia
KEWIRAUSAHAAN

BAB I. PUSTAKA WIRAUSAHA


A. Tinjauan Umum Wirausaha

Pengertian   kewirausahaan   secara   umum   adalah   kewirausahaan   adalah   suatu

proses dalam mengerjakan sesuatu yang baru atau kreatif dan berbeda (inovatif) yang

bermanfaat   dalam   memberikan   nilai   lebih. Menurut   Drs.   Joko   Untoro   bahwa

kewirausahaan   adalah   suatu   keberanian   untuk   melakukan   upaya   upaya   memenuhi

kebutuhan hidup yang dilakukan oleh seseorang, atas dasar kemampuan dengan cara

manfaatkan segala potensi yang dimiliki untuk menghasilkan sesuatu yang bermanfaat

bagi dirinya dan orang lain  Dalam buku Entrepreneurial Finance oleh J.Leach Ronald

Melicher   bahwa   kewirausahaan   adalah   sebuah   proses   dalam   merubah   ide   menjadi

kesempatan   komersil   dan  menciptakan   nilai  (harga)   “Process  of  changing  ideas   into

commercial   opportunities   and   creating   value” Dalam   buku   Entrepreneurship:

Determinant   and   Policy   in   European­Us   Comparison   bahwa   kewirausahaan

adalah proses mempersepsikan, menciptakan, dan mengejar peluang ekonomi “process

of perceiving, creating, and pursuing economic opportunities“. Akan tetapi dikatakan

dalam buku tersebut, bahwa proses dari kewirausahaan itu sendiri sulit untuk diukur.

Menurut   Bapak   Eddy   Soeryanto   Soegoto   bahwa   kewirausahaan

atauentrepreneurship adalah   usaha   kreatif   yang   dibangun   berdasarkan   inovasi   untuk

menghasilkan sesuatu yang baru, memiliki nilai tambah, memberi manfaat, menciptakan
lapangan   kerja   dan   hasilnya   berguna   bagi   orang   lain. Pengertian   kewirausahaan

menurut Ahmad   Sanusi   (1994)   kewirausahaan   adalah   suatu   nilai   yang   diwujudkan

dalam   perilaku   yang   dijadikan   sumber   daya,   tenaga   penggerak,   tujuan,   siasat,   kiat,

proses, dan hasil bisnis. 

Pengertian kewirausahaan menurut bapak Soeharto Prawiro (1997) adalah suatu

nilai   yang   dibutuhkan   untuk   memulai   usaha   dan   mengembangkan   usaha.

Pengertian   kewirausahaan   menurut Drucker   (1959)   bahwa   kewirausahaan   adalah

kemampuan   untuk   menciptakan   sesuatu   yang   baru   dan   berbeda. Pengertian

kewirausahaan menurut Zimmerer (1996) adalah suatu proses penerapan kreativitas dan

keinovasian dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki

kehidupan   usaha.   Pengertian   kewirausahaan   menurut   Siswanto   Sudomo

(1989) Kewirausahaan   atau   entrepreneurship   adalah   segala   sesuatu   yang   penting

mengenai   seorang   wirausaha,   yakni   orang   yang   memiliki   sifat   bekerja   keras   dan

berkorban, memusatkan segala daya dan berani mengambil risiko untuk mewujudkan

gagasannya 
Setelah anda mengetahui tentang pengertian kewirausahaan, maka sudah barang
tentu anda tahu apa arti wirausaha itu sendiri. Hal itu karena pengertian wirausaha
sederhananya adalah orang yang menjalankan wirausaha itu sendiri. Berikut tiga ahli
yang memberikan tanggapan tentang apa pengertian wirausaha atau entrepreneur itu.
1. Wirausaha atau enterpreneur adalah orang yang memiliki kemampuan melihat dan
menilai kesempatan kesempatan bisnis mengumpulkan sumber sumber daya yang
dibutuhkan guna mengambil keuntungan daripadanya serta mengambil tindakan
yang tepat, guna memastikan kesuksesan (Geoffrey G. Meredit et ak, 1995).
2. Enterpreneur atau wirausaha adalah seseorang yang mengambil risiko yang
diperlukan untuk mengorganisasikan dan mengelola suatu bisnis menerima
imbalan jasa berupa profit nonfinancial (Skinner, 1992).
3. Wirausaha atau entrepreneur adalah orang yang memiliki kemampuan untuk
melakukan koordinasi, organisasi dan pengawasan. Wirausaha memiliki
pengetahuan yang luas tentang lingkungan dan membuat keputusan keputusan
tentang lingkungan usaha, mengelola sejumlah modal dan menghadapi
ketidakpastian untuk meraih keuntungan (Say, 1996).

Ciri ciri Wirausaha

Seseorang dikatakan wirausaha sudah tentu memenuhi definisi wirausaha itu sendiri,
untuk lebih jelasnya silahkan dibaca ciri ciri wirausaha dibawah ini:

1. Memiliki keberanian mempunyai daya kreasi.


Seorang wirausaha haruslah memiliki keberanian dalam memiliki daya kreasi atau
tidak takut untuk bermimpi dan merencanakan. Segala ketakutan akan sia sia dalam
bermimpi dan berencana haruslah dihilangkan. Setidaknya harus diingat STOP (Stop
“berhenti, Think “berpikir”, Observation “Observasi” dan Plan “rencana”) apabila
terjadi hal hal yang membuat ide tersebut tertunda atau mandek.
2. Berani mengambil risiko
Seseorang dikatakan wirausaha apabila memiliki sifat berani mengambil risiko, hal
ini tentu saja harus sejalan dengan perencanaan yang sebelumnya telah dilakukan
serta pengamatan yang dilakukannya terhadap ide yang dimilikinya.
3. Memiliki semangat dan kemauan keras
Seorang dapat dikatakan wirausaha selain berani mengambil risiko haruslah memiliki
semangat dan kemauan yang keras untuk sukses.
4. Memiliki analisis yang tepat
Seseorang dapat dikatakan wirausaha apabila memiliki pengetahuan yang tepat untuk
membuat analisis yang tepat, diusahakan mendekati 100 % benar
5. Tidak konsumtif
Ini adalah penyakit untuk masa sekarang. Seorang wirausaha haruslah tidak
konsumtif atau setidaknya, konsumsinya jauh lebih sedikit dari penghasilannya
6. Memiliki jiwa pemimpin
Jiwa pemimpin harus dimiliki seorang wirausaha. Dengan ini, mereka mampu
mengembangkan usaha mereka menjadi lebih maju.
7. Berorientasi pada masa depan
Sudah jelas, bila anda seorang wirausaha yang inovatif dan kreatif dan memiliki ciri
ciri wirausaha yang lain maka anda akan memiliki kemampuan ini

Ciri ciri kewirausahawan yang handal dan profesional

1. Yakin terhadap produk yang dimiliki


2. Mengenal sangat banyak produknya
3. Tidak berdebat dengan calon pelanggan
4. Komunikatif dan negosiasi Ramah dalam pelayanan
5. Santun Jujur dan berani
6. Menciptakan transaksi

Tujuan berwirausaha

Berikut beberapa tujuan dari seorang wirausaha yang seharusnya:


 Berusaha dan bertekad dalam meningkatkan jumlah para wirausaha yang baik
dengan kata lain ikut serta dalam mengader manusia manusia calon wirausaha
untuk membangun jaringan bisnis yang lebih baik
 Ikut serta dalam mewujudkan kemampuan para wirausaha untuk meningkatkan
kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat dan Negaranya
 Ikut serta dalam menumbuhkan dan mengembangkan kesadaran serta orientasi
kewirausahaan yang kokoh.
 Menyebarluaskan dan membuat budaya ciri ciri kewirausahaan disekitarnya
terutama dalam masyarakat
 Mengembangkan dalam bentuk inovasi dan kreasi agar tercipta dinamika dalam
kewirausahaan atau dunia bisnis sehingga kemakmuran dapat tercapai (Untoro &
Indonesia, 2009).

B. Wirausaha Teknologi (Teknopreneur)


Dilihat dari asal katanya, technopreneur merupakan penggabungan dari dua kata
yaitu teknologi dan entrepeneur. Yang artinya, technopreneur mengandung makna tentang
bagaimana cara pemanfaatan teknologi yang sedang berkembang pesat untuk dijadikan
sebagai peluang usaha. Karena untuk entrepreneur itu sendiri mengandung arti
sesesorang/badan usaha yang mengelola usaha dengan keberanian untuk mengambil
resiko guna mencapai keuntungan dan pertumbuhan dengan cara mengidentifikasi
peluang yang ada. Dan teknologi di masa sekarang menjadi salah satu peluang yang ada.
Dari penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa technopreneur itu adalah Entrepreneur
yang mengoptimalkan berbagai potensi perkembangan teknologi yang ada sebagai basis
pengembangan usaha yang di jalankannya, atau bisa di bilang Technopreneur ini adalah
Entrepreneur modern yang berbasis pada teknologi dalam menjalankan usahanya.
Karakteristik Technopreneur
Dilihat dari pengertiannya memang technopreneur merupakan pengelolaan usaha
dengan menggunakan basis teknologi. Jika yang sedang Anda bayangkan adalah
perusahaan seperti perusahaan pengelola Apple, Twitter, Google, perusahaan pembuat
gadget, dll. Hal tersebut memang benar, tetapi tidak selamanya technopreneur itu
merupakan usaha dengan jenis seperti disebutkan di atas, melainkan semua jenis usaha
yang sebelumnya hanya dikembangkan melalui cara tradisional beralih kepada usaha
yang menggabungkannya dengan teknologi seperti perusahaan meubel yang beralih atau
meningkatkan pengelolaan usahanya dengan menggunakan mesin yang lebih canggih,
atau yang sebelumnya memasarkan dengan menggunakan cara yang tradisional misalnya
door to door atau mouth to mouth beralih dengan menggunakan sistem online marketing
yang pada dasarnya menggunakan teknologi komputer dan jaringan internet, serta
menciptakan inovasi baru dengan menggunakan teknologi yang juga baru, dsb. Sehingga
bisa dikatakan bahwa semua orang bisa menjadi pelaku technopreneur karena
technopreneur tidak sesulit yang terliat dari namanya itu sendiri karena tergantung dari
bagaimana keinginan masing-masing untuk belajar dan mengembangkan kemampuan diri
terutama dalam hal ini mengenai teknologi yang selanjutnya digabungkan dengan
peluang usaha untuk menjadikan usaha tersebut lebih baik dari sebelumnya.
Peluang Technopreneur Saat Ini
Dunia tekhnologi yang sedang menggeliat saat ini, dengan perkembangannya
yang tentu saja berkembang di seluruh penjuru dunia, menjadi peluang yang sangat patut
diperhitungkan dan patut dicoba. Karena hal tersebutlah dan ditambah dengan globalisasi
serta inovasi tekhnologi memang seharusnya memaksa perusahaan untuk mengubah
haluannya menjadi lebih canggih, modern dan sesuai dengan tuntutan pasar saat ini yang
mengedepankan efisiensi dan efektivitas yang bisa didapatkan jika perusahaan/peluang
usaha lainnya dikelola dengan menggunakan teknologi.
Besarnya peluang tersebut bisa dibuktikan dengan bermunculannya perusahaan-
perusahaan pengelola usaha yang bergerak di bidang teknologi, kita kerucutkan saja
menjadi perusahaan-perusahaan online marketing atau pengelola website yang sesuai
dengan kebutuhan masyarakat saat ini. Jika memiliki konsep yang sangat unik tentang
peluang usaha yang ada hubungannya dengan dunia maya, tidak ada salahnya mencoba
untuk bereksperimen dengan menuangkan ide tersebut di internet. Dengan modal yang
murah, ide tersebut kemudian akan menjadi mahal dan menghasilkan keuntungan yang
tidak diduga sebelumnya.
Sebagai contoh, technopreneur yang bisa dikatakan cukup mudah untuk pelaku
usaha yang bisa dikatakan amatir adalah berjualan online. Dengan hanya memajangkan
foto barang dan harganya, lakukan proses pembayaran dan pengiriman Anda sudah bisa
mendapatkan penghasilan dan bahkan laba dari penjualan tersebut. Atau, dengan
banyaknya referensi yang tersedia juga di internet bisa juga menciptakan inovasi produk
berupa barang/jasa yang belum ada sebelumnya terutama barang/jasa yang menggunakan
teknologi seperti pada sebuah kompetisi kemarin yang diadakan oleh sebuah organisasi
dengan tema ‘Technopreneurship Pemuda tahun 2013’ menghasilkan Juara I dengan jenis
inovasi teknologi Penghemat Bahan Bakar Minyak dan Gas. Hal tersebut di atas dapat
menjadi contoh tentang bagaimana menggunakan kesempatan untuk memanfaatkan
technopreneur yang akan semakin berkembang.
Penurunan daya saing Indonesia dibandingkan negara-negara di Asia Tenggara
terjadi sejak pertengahan dekade 1990an, khususnya empat tahun sebelum krisis. Hal ini
utamanya disebabkan oleh lemahnya Sistem Inovasi Nasional (Periskop Study, 2002),
yang berakibat pada tidak berkembangnya proses difusi teknologi yaitu kebijakan
mendorong pemanfaatan teknologi yang telah dihasilkan oleh lembaga-lembaga riset
nasional dan perguruan tinggi oleh industri baik industri besar (IB) maupun kecil dan
menengah. (IKM). Pemanfaatan teknologi oleh UKM memang sangat memprihatinkan,
hal ini dapat ditunjukkan dari kinerja UKM yang relatif rendah dibandingkan dengan
usaha besar. Secara nominal, UKM di Indonesia berjumlah 48,9 juta unit usaha (99%
dari unit usaha nasional) dan menyerap sebanyak 85,4 juta tenaga kerja (96,2% dari
tenaga kerja nasional). Namun sumbangan PDB hanya sebesar Rp. 1,778.7 triliun atau
hanya 53,3% dari PDB Nasional.. Rendahnya kinerja dan daya saing UKM saat ini
membuat sumbangannya dalam perekonomian nasional masih terbatas.
Tantangan besar yang dihadapi oleh UKM di Indonesia adalah rendahnya inovasi
yang justru diperlukan dalam menghadapi pasar terbuka terutama free trade agreement
antara China dan ASEAN yang telah berlaku tahun ini. Tidak adanya inovasi pada UKM
telah menyebabkan banyaknya produk unggulan tradisional dari berbagai daerah,
kehilangan pasar. Kondisi ini sangat mengkhawatirkan dan memerlukan perhatian yang
besar, terutama memperbaiki sistem inovasi UKM kita. Ada dua kondisi yang harus
diperbaiki untuk mengembalikan atau bahkan memperbaiki UKM menuju ke pasar
terbuka, yaitu:

1. Kondisi internal UKM yang mencakup aspek kualitas SDM terutama dalam hal
kewirausahaan (entrepreneurship), dan penguasaan teknologi, aspek manajemen,
budaya bisnis, kekuatan modal dan jaringan bisnis;
2. Kondisi lingkungan eksternal yaitu hal-hal yang terkait dengan kebijakan
pemerintah, aspek hukum, kondisi persaingan pasar, kondisi sosial-ekonomi,
kondisi infrastruktur, tingkat pendidikan masyarakat dan lain-lain.

Untuk membantu UKM menghadapi tantangan pasar terbuka tersebut, Pemerintah pada
tahun 2008 membentuk Pusat Inovasi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (PI-UMKM).
Lembaga ini bersifat ad-hoc yang diharapkan mampu memberikan stimulan pada
berbagai upaya penguatan UMKM dalam hal fasilitasi teknologi; peningkatan SDM dan
manajemen, peningkatan akses pasar nasional maupun internasional serta akses ke
sumber-sumber pembiayaan. Program PI-UMKM antara lain adalah memfasilitasi
pengembangan UMKM berbasis teknologi yang mencakup 4 kegiatan inti yaitu: (1)
Penguatan kelembagaan inovasi UMKM, (2) Penguatan Jejaring dan Basis Data, (3)
Penguatan Lembaga Intermediasi, dan (4) Promosi Inovasi. Melalui keempat kegiatan
tersebut diharapkan dapat ditingkatkan kapasitas dan kapabilitas UMKM inovatif
sehingga mampu berdayasaing di tingkat nasional maupun global.

Penguatan kelembagaan Inovasi UMKM diharapkan akan menjadikan UMKM


berbudaya inovatif dalam menghadapi perubahan-perubahan terutama perubahan teknologi
dan perubahan perilaku pasar. Perubahan pada keduanya dalam dekade terakhir sangat cepat
dan sulit untuk diprediksi, sehingga setiap usaha yang berbasis teknologi perlu melakukan
upaya penyesuaian secara cepat pula. Kemampuan dalam mengantisipasi perubahan
teknologi dan perilaku pasar inilah yang membuat suatu usaha bisa berkembang atau tidak.
Sayangnya sebagian besar UKM di Indonesia tidak mempunyai akses terhadap perubahan
teknologi dan infromasi perilaku pasar. Ada dua jalan untuk memperkuat kemampuan
inovasi UKM di Indonesia yakni pertama mendorong lembaga riset dan perguruan tinggi
melakukan upaya intermediasi (fasilitasi) pada UKM yang berbasis teknologi, kedua
mencetak sarjana-sarjana yang mempunyai kemampuan wirausaha teknologi untuk
mendirikan usaha baru atau menjadi innovator dari UKM yang ada. Oleh karena itu tidaklah
berlebihan apabila perguruan tinggi terutama perguruan tinggi teknik, dituntut untuk
memberikan pembekalan kewirasahaan pada anak didiknya. Bagaimana pembekalan itu
dilakukan?. Contoh di Amerika Serikat, Eropah dan beberapa Negara lain adalah
memberikan pembekalan pengetahuan, keterampilan dan sikap (knowledge, skill and
attitude) kewirausahaan teknologi, melalui metoda pengajaran di kelas, kunjungan ke
perusahaan dan melakukan kegiatan nyata.

Perubahan Teknologi dan Perubahan Perilaku Pasar,

Tantangan terberat yang dihadapi oleh dunia usaha saat ini, baik usaha besar maupun usaha
kecil, pada negara maju ataupun di negara berkembang adalah perubahan yang cepat di
bidang teknologi dan perubahan yang sulit ditebak pada perilaku pasar. Perubahan di bidang
teknologi yang dulunya mempunyai kurva difusi S dengan kurun waktu yang panjang dan
dipelopori oleh perusahaan-perusahaan besar. Saat ini kurun waktunya sangat pendek, karena
teknologi yang lebih baik yang dikembangkan oleh usaha baru (start-up) begitu radikal.
Perusahaan-perusahaan baru tersebut juga melakukan inovasi di bidang pemasaran, sehingga
perilaku pasar tidak lagi mengikuti kurva S seperti sebelumnya. Kemampuan menyesuaikan
dari perusahaan-perusahaan kecil dan menengah terhadap perubahan teknologi dan
perubahan perilaku pasar sudah terbukti di banyak negara, terutama di Italia dan Amerika
Serikat. Bahkan banyak UKM yang mampu membentuk perilaku pasar baru (trend setter).

Kemampuan mengantisipasi perubahan teknologi oleh usaha kecil menengah ternyata hanya
dilakukan oleh UKM yang mempunyai SDM dengan pengetahuan cukup terhadap teknologi.
Pada umumnya mereka sebagai pemilik, pimpinan atau karyawan yang mempunyai
kepedulian terhadap pemanfaatan teknologi baru. Demikian juga pada perusahaan besar,
hanya terjadi kalau mereka mempunyai bagian riset yang sangat aktif mengikuti
perkembangan teknologi. Perubahan perilaku perusahaan terhadap perkembangan teknologi,
ternyata tidak dialami oleh sebagian besar UKM kita. Banyak UKM di Indonesia yang
terjebak pada mempertahankan proses atau produk yang mereka sebut tradisional.
Kenyataan ini diperlihatkan dari kesulitan yang dialami oleh lembaga intermediasi untuk
memfasilitasi pemanfaatan teknologi yang lebih baik pada UKM kita, kesulitan utama adalah
meyakinkan mereka akan perlunya berubah.
Perubahan perilaku pasar yang diakibatkan oleh perkembangan teknologi informasi, sangat
besar dan nyata. Teori yang menyatakan bahwa memperkenalkan suatu produk pada pasar
akan diterima secara pelan diawal kemudian mulai bergerak naik, sampai pada titik jenuh,
kemudian menurun (Kurva S) telah berubah terutama kurun waktu yang dibutuhkan.
Berbagai teknik pemasaran terutama sarana promosi.dan gimik, membuat sebuah produk bisa
mengalami ledakan permintaan dalam waktu relatif pendek, kemudian menghilang.
Teknologi informasi seperti internet telah banyak menolong usaha baru memasuki pasar, baik
melalui jejaring sosial maupun situs gratis.. Fenomena “long tail” yaitu pasar tidak
didominasi oleh produk yang popular saja, namun telah membuka juga permintaan-
permintaan khusus yang merupakan ceruk pasar kecil yang hanya bisa di pasok oleh usaha
kecil. Ternyata telah mendorong berkembangnya usaha-usaha baru baik melalui pemanfaatan
teknologi informasi maupun teknologi produksi.
Pengembangan usaha baru berbasis teknologi maupun adopsi teknologi oleh perusahaan-
perusahaan untuk memenuhi ceruk pasar yang sangat bervariasi, merupakan kesempatan bagi
lulusan perguruan tinggi teknik untuk berkiprah. Kemampuan mengantisipasi perkembangan
teknologi dan melakukan inovasi ditambah dengan kemampuan menganalisis perilaku pasar
menjadi kemampuan yang paling dibutuhkan oleh setiap perusahaan, baik perusahaan besar
maupun perusahaan kecil menengah. Kemampuan tersebut saat ini disebut dengan
“technology entrepreneurship” atau kewirausahaan teknologi. Kewirausahaan teknologi
inilah yang membuat begitu banyak alumni jurusan teknik MIT menjadi pemilik dari
perusahaan-perusahaan besar yang berbasis teknologi.

Perlunya budaya Inovasi bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia

Pertumbuhan ekonomi Indonesia selama ini sangat tergantung pada kontribusi sumberdaya
alam dan investasi. Meskipun telah banyak sumbangan yang diberikan oleh kekayaan alam
kepada pertumbuhan ekonomi Indonesia, namun kondisi ini tidak mungkin mampu
menopang perkembangan ekonomi yang memasuki era pasar bebas. Eksploitasi sumberdaya
alam tanpa ada nilai tambah di dalam negeri tidak mampu membuka lapangan kerja lebih
besar, tidak ada ‘multiplier effect” yang terjadi dan tidak dapat meningkatkan posisi tawar
komoditas. Pertumbuhan investasi baik yang dilakukan oleh pemerintah maupun swasta tidak
bisa mendorong pertumbuhan secara berkesinambungan. Kurangnya inovasi pada
kebanyakan perusahaan di Indonesia telah menggerus daya saingnya, terutama perusahaan
yang secara tradisional memproduksi barang-barang kebutuhan sehari-hari. Perkembangan
teknologi dan perubahan kondisi pasar, tidak dapat dicegah, tetapi harus diantisipasi dengan
melakukan perubahan perilaku usaha, yaitu melakukan inovasi.

Budaya inovasi pada perusahaan-perusahaan terutama perusahaan besar milik negara dan
perusahaan kecil di Indonesia sangat rendah, ini terbukti dari banyaknya perusahaan yang
kehilangan pangsa pasar, akibat tidak mampu mengikuti perkembangan teknologi. Padahal
inovasi adalah respons yang harus diberikan terhadap kebutuhan masyarakat dan kondisi
ekonomi. Budaya inovasi pada masa lalu dilakukan oleh para praktisi bisnis, sampai
sekarangpun mereka masih merupakan kalangan yang sangat mengerti akan perlunya
inovasi, karena mereka tidak ingin kehilangan usahanya. Para peneliti di lembaga-lembaga
penelitian maupun perguruan tinggi membawa inovasi lebih berbasis pada ilmu pengetahuan
dan teknologi. Namun mereka lebih banyak untuk kepentingan umum seperti pertanian,
kesehatan maupun pendidikan. Perusahaan-perusahaan besar yang memproduksi barang-
barang konsumsi, sangat membutuhkan inovasi agar mereka dapat tetap menguasai pasar.
Namun perkembangan teknologi dan perilaku pasar yang sangat cepat berubah menjadikan
sumber-sumber inovasi berganti kepada usaha-usaha baru (start up company) yang lebih
mampu memanfaatkan kemajuan teknologi. Di banyak negara perguruan tinggi menjadi
pemain utama yang melahirkan para innovator baru yang lebih dinamis dan lincah, yang
mampu memenuhi kebutuhan dinamika pasar.

Bagi suatu negara yang mengharapkan pertumbuhan ekonominya dapat ditopang oleh
inovasi, harus melakukan langkah-langkah strategis dengan menciptakan iklim inovasi yang
kondusif, baik dari segi program maupun kebijakan fiskalnya. Ada empat jalan (pathways)
yang harus dibuka agar pertumbuhan ekonomi bisa ditopang oleh budaya inovasi. Pertama
adalah menghilangkan “entry barrier” bagi munculnya industri atau perusahaan baru yang
memanfaatkan teknologi, Kedua, mengurangi hambatan investasi bagi industri asing yang
inovatif untuk mendirikan pabriknya di dalam negeri. Ketiga, memberi insentif pada industri
yang ada untuk memanfaatkan kompetensi intinya, menjadi industri baru. Dan keempat
adalah mendorong peningkatan kualitas produk maupun jasanya, bagi industri yang masih
mempunyai prospek.

I. Inovasi dan “technology entrepreneur”

Penemuan atau invention dalam bidang teknologi seperti yang diperoleh Graham Bell,
Thomas Edison, atau James Watt merupakan pencapaian tertinggi yang dirasakan oleh
seorang ilmuwan, namun penemuan bukanlah tujuan akhir dari seorang innovator melainkan
hanya sebagai batu loncatan (milestone). Graham Bell dan Thomas Edison meneruskannya
dalam bentuk perusahaan dan memasarkan penemuannya.Sedangkan Leonardo Da Vinci
diakui mempunyai kreatifitas yang luar biasa, dan penemuannya telah banyak yang
diwujudkan, namun masih banyak penemuannya di bidang peralatan militer yang sampai saat
ini baru berupa konsep. Sebaliknya Bill Gate bukanlah penemu software Microsoft, tetapi dia
seorang innovator yang mampu membawa perusahaan software menjadi perusahaan raksasa.
Jadi apa beda inventor dan Innovator?

Penemuan suatu produk, proses ataupun cara kerja (technique) merupakan wujud dari
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang masih memerlukan kegiatan lebih lanjut
untuk bisa dinikmati kegunaannya. Namun jika penemuan tersebut berada pada lingkungan
yang lebih membanggakan pencapaian ilmu pengetahuan dan teknologi, kemungkinan besar
penemuan tersebut akan berada disana selamanya. Kegiatan tindak lanjutnya adalah
menjadikan penemuan tersebut dapat digunakan dan dipasarkan. Kegiatan tersebut disebut
sebagai inovasi, yaitu apabila seseorang mampu menggunakan penemuan atau produk/proses
yang ada, untuk menghasilkan sesuatu yang baru dan berharga, baik dalam peningkatan
kualitas maupun pemasaran.

Beberapa pengertian inovasi antara lain:

 Inovasi adalah melakukan sesuatu yang baru atau melakukan sesuatu yang ada
dengan cara baru... Inovasi adalah proses memperkenalkan produk baru atau cara-
kerja baru ke dalam sistem ekonomi (Schumpeter 1947)
 Inovasi adalah komersialisi pertama dari suatu ide. “the first commercialization of
an idea” (Fagerberg 2004)
 Inovasi adalah implementasi dari produk/proses baru atau produk/proses yang jauh
lebih baik atau metoda pemasaran baru, atau metoda pengaturan pada kegiatan
bisnis, atau kegiatan hubungan keluar „external relations“ (OECD)
 Inovasi adalah sebuah penemuan (an invention) yang berhasil diimplementasikan
dan diterima oleh pasar (Ewald Rametsteiner)
Sebenarnya inovasi apa yang bisa diterima oleh pasar?, dan kenapa memerlukan seorang
entrepreneur (wirausaha) teknologi untuk mensukseskannya?.

Sesuatu yang baru dari sebuah inovasi teknologi mungkin berupa fungsi baru atau cara-kerja
baru atau mungkin disain baru. Tetapi yang penting bahwa pembaruan itu bisa diterima oleh
pasar dan merupakan suatu perbaikan dari yang telah ada. Agar sebuah penemuan bisa
menjadi sebuah inovasi, suatu perusahaan atau seseorang biasanya memerlukan beberapa
pengetahuan, kemampuan dan sumberdaya untuk mewujudkannya. Dan innovator adalah
seseorang atau sebuah tim yang mampu memadukan dan menjalankan dengan baik berbagai
faktor yang diperlukan tersebut.

Kata ”entrepreneur” yang pertama kali ditulis oleh Jean-Baptiste Say seorang ekonom
Prancis pada tahun 1800 telah menjadi ikon dan kata sakti bagi dunia usaha dan
perkembangan ekonomi negara. Pada awalnya kata entrepreneur untuk menggambarkan
seseorang yang bertindak sebagai katalis kemajuan ekonomi yakni seseorang yang mampu
bertindak sebagai pengelola usaha yang memadukan antara modal dan tenaga kerja.
Schumpeter lebih memperjelas bahwa entrepreneur adalah seorang inovator yang mampu
memperkenalkan teknologi baru ke dalam kegiatan usaha atau pasar sehingga dapat
meningkatkan efisiensi, produktifitas maupun menghasilkan produk baru. Sedangkan istilah
technology entrepreneur (technopreneur) menurut professor Tom Byers dari Stanford
University adalah kemampuan seseorang untuk mewujudkan potensi suatu teknologi menjadi
usaha yang berdaya saing dengan memadukan berbagai sumberdaya seperti bakat, dana,
HAKI, dan jejaring. Dengan demikian wirausaha teknologi adalah seseorang yang mampu
merubah sebuah konsep menjadi kenyataan dan dapat dipasarkan, sedangkan yang
membedakan antara inovator dan technology entrepreneur adalah hanya dalam
keberaniannya mengambil risiko bisnis.

Mencetak “Technology Entrepreneur”

Pertanyaan yang sering muncul menyangkut kewirausahaan (entrepreneurship) adalah


“apakah bisa “entrepreneur” dipelajari atau dibentuk melalui pelajaran di sekolah?.. Teori
pembentukan “entrepreneur” sangat banyak dibicarakan, baik di kalangan akademis maupun
di kalangan pebisnis. Banyak yang percaya bahwa lingkungan keluarga sangat
mempengaruhi, terutama apresiasi dan toleransi besar yang diberikan keluarga yang mampu
mendorong seseorang mau mengambil langkah besar, yakni menanggung risiko dan
kegagalan. Ada dua jalan membentuk kewirausahaan teknologi, yakni yang pertama memberi
pengetahuan tentang teknologi kepada wirausahawan dan yang kedua memberi kemampuan
dan membentuk sikap wirausahawan pada mahasiswa yang belajar teknologi. John Preston
dari MIT menuturkan bahwa ternyata banyak alumni MIT yang terjun sebagai wirausahawan
teknologi yang sukses, karena sikap mereka dibentuk sewaktu belajar di universitas tersebut.

MIT memulai mengembangkan pelajaran kewirausahaan pada mahasiswa yang kuliah di


bidang teknologi pada saat terjadinya “great depression”, yakni krisis ekonomi yang melanda
Amerika Serikat tahun 1930an. Pada saat itu banyak lulusan MIT yang tidak memperoleh
pekerjaan, karena kelesuan ekonomi. Presiden MIT, Karl Taylor Compton sangat terusik oleh
kenyataan bahwa teknologi dipersalahkan sebagai penyebab pengangguran. Ucapannya yang
terkenal adalah “Kenapa kita tidak mengambil sebagian dari kekayaan MIT untuk
membangun usaha baru berbasis teknologi dan memperlihatkan bahwa pemanfaatan
teknologi adalah cara terbaik menciptakan lapangan kerja. Usaha ini juga untuk membuka
kesempatan kerja bagi lulusan MIT?” Sejak saat itu alumni MIT didorong untuk
mengembangkan usaha berbasis teknologi melalui berbagai bantuan dari Universitas. Pada
tahun 2008 sebanyak 335 perguruan teknik di Amerika Serikat telah menerapkan kurikulum
kewirausahaan.

Perkembangan ekonomi global dan pasar bebas mengharuskan setiap negara mendorong
perusahaan-perusahaan yang berada di dalamnya melakukan transformasi menjadi
perusahaan yang mampu mengantisipasi perubahan teknologi dan perubahan pasar apabila
ingin tetap berkembang. Kebutuhan inovasi hanya mungkin dipenuhi jika perusahaan
tersebut mempunyai SDM yang mengerti akan inovasi, potensi teknologi, dan cara-cara
memasarkannya. Dengan kata lain bahwa perusahaan-perusahaan ini harus mempunyai
kewirausahaan teknologi (technology entrepreneurship). Seperti yang terjadi di negara-
negara lain, perguruan tinggi teknik di Indonesia dituntut juga untuk memberikan kontribusi
pada pengembangan usaha berbasis teknologi. Para insinyur lulusan perguruan teknik
diharapkan mampu mengenali peluang-peluang usaha, mengerti kekuatan pasar dan
keberhasilan memasarkan teknologi. Dimanapun mereka bekerja, baik sebagai pimpinan,
pemilik maupun hanya karyawan harus mempunyai sikap wirausaha jika ingin sukses

Selanjutnya apa yang harus dilakukan oleh perguruan tinggi bidang teknologi untuk
membentuk wirausaha teknologi? Apakah pemberian tambahan pelajaran kewirausahaan
akan mempunyai dampak positif pada kemampuan lulusan sebagai karyawan atau pemilik
usaha?. Kurikulum seperti apa yang dibutuhkan oleh para mahasiswa agar bisa menjadi
wirausaha teknologi? Pertanyaan-pertanyan tersebut perlu memperoleh jawaban, agar
perguruan tinggi bisa memutuskan kurikulum yang akan diberikan pada anak didiknya.

Pada penelitiannya Angela Shartrand dan Phil Weilerstein dari NCIIA-USA tahun
2008, membangun alat untuk melakukan penilaian terhadap efektifitas pengajaran technology
entrepreneur, mereka mencatat 3 hal penting pada program pembelajaran kewirausahaan di
perguruan teknik: Hal pertama, bahwa perguruan tinggi teknik sangat khawatir akan
kehilangan peminat, apabila tidak mengajarkan pengetahuan kewirausahaan pada
mahasiswanya. Hal ini disebabkan oleh perubahan orientasi dari mahasiswa teknik, yang
semula hanya ingin menjadi karyawan suatu perusahaan besar, berubah pada keinginan untuk
menjadi pemilik perusahaan atau pendiri perusahaan baru berbasis teknologi. Hal kedua
yang mereka catat adalah penelitian yang dilakukan oleh beberapa pihak, bahwa lulusan
perguruan tinggi teknik yang memperoleh pendidikan kewirausahaan, mempunyai
keunggulan dalam membangun usaha baru, menjadi pimpinan perusahaan, maupun
perolehan pendapatan. Hal ketiga adalah kebutuhan pengetahuan dan keterampilan bagi
sarjana teknik lebih menyangkut pada pengetahuan tentang proses inovasi teknologi,
pengetahuan dan ketrampilan pendirian usaha baru, serta kebutuhan untuk merubah sikap
(entrepreneur behaviors) terutama dalam pengambilan keputusan dan keberanian mengambil
risiko. Di bawah ini adalah salah satu contoh kurikulum technology entrepreneur, yang cukup
komprehensif.

Contoh kurikulum “technology entrepreneur” dari salah satu Perguruan Tinggi di Amerika
Serikat:

Prinsip-prinsip Inovasi

 Strategic Market Assessment for New Technologies

 Strategies for New Product Development

 Principles of Intellectual Property

Pengetahuan Pendirian Usaha Baru

 Overview of Regulated Industries

 New Venture Formation

 Business Plan Development

 New Venture Financing (Principles of Private Equity and Venture Capital)

 Strategies in Technology Entrepreneurship

 Ethics
 Operational Planning (Integrated Business Applications)

Prinsip-Prinsip Kewirausahaan

 Values and Attitudes of Entrepreneurship

 Risk Taking and Decision Making

 Active Experimentation

 Entrepreneur Behaviors

Michael E. Porter mengatakan bahwa daya saing suatu bangsa tidak lagi ditentukan
oleh melimpahnya sumberdaya alam dan tenaga kerja yang murah, tetapi oleh keunggulan
inovasi dan ilmu pengetahuan atau kombinasi keduanya. Belajar dari negara-negara yang
telah menunjukkan keberhasilan dalam meningkatkan daya saingnya, setidaknya ada tiga
aktor penting yang memberikan kontribusi yaitu Pemerintah, Pebisnis, dan Akademisi (triple
helix).

Dalam menciptakan budaya inovasi selayaknya perguruan tinggi menunjukkan


peranan dan kontribusinya dengan mendorong inovasi untuk merespons perubahan yang
terjadi. Rendahnya daya saing bangsa di tingkat internasional dapat dipandang sebagai suatu
peluang bagi perguruan tinggi teknik untuk membuat suatu terobosan dengan perubahan
orientasi lulusan anak didiknya yang selama ini sebagian besar ingin menjadi karyawan
persahaan besar, berubah orientasi menjadi pencipta lapangan kerja, melalui pendirian usaha
baru berbasis teknologi.

Untuk mencapai tujuan tersebut, salah satu cara yang harus dilakukan oleh perguruan
tinggi adalah dengan mengembangkan sistem pendidikan yang berorientasi kewirausahaan
teknologi (technopreneurship). Semangat menerapkan sistem pendidikan technopreneurship
tersebut harus dibarengi oleh adanya dukungan berbagai infrastruktur yang diperlukan dari
pemerintah dan kemauan dunia usaha, baik sebagai investor maupun sebagai sponsor.
Apabila ketiga aktor ini telah benar-benar menunjukkan peranannya, maka tidak saja daya
saing bangsa dapat ditingkatkan tetapi juga kesejahteraan masyarakat dan negara akan
meningkat.

BAB II. PRAKTEK WIRAUSAHA


A. Praktek Wirausaha Umum
9 Peluang Usaha dan Ide Bisnis Rumahan Untuk Ibu Rumah Tangga
By Ahmadi Amrun August 29, 201
http://kampungwirausaha.com/9-peluang-usaha-dan-ide-bisnis-rumahan-untuk-ibu-rumah-tangga/

Banyak yang nanya, bisnis apa yang cocok buat saya, seorang ibu rumah tangga?

Saya jawab, sebenernya apa aja bisa kok dilakukan oleh ibu rumah tangga. Asal dilakukan serius,
sesuai passion, maka kemungkinan suksesnya juga akan bertambah besar.

Ibu rumah tangga mempunya keterbatasan “waktu” antara mengurus kariernya sebagai ibu dan
pekerjaan/bisnis yang akan dilakukan. Tapi, dari pengalaman, tidak sedikit ibu rumah tangga
yang sukses dengan bisnis rumahan-nya yang dilakukan sambil melaksanakan kewajiban
sebagai ibu rumah tangga.

Jadi, artinya bahwa menjadi ibu rumah tangga yang sukses tidak menghalangi seorang untuk
juga sukses dalam bisnisnya.

Oke, kita coba listing beberapa ide bisnis yang dapat dilakukan oleh ibu rumah tangga:
1. Usaha Laundry
Membuka usaha laundry bahkan dapat dilakukan hanya bermodal 1 buah mesin cuci, pengering
dan seorang karyawan. Seperti kita ketahui, saat ini masyarakat dengan gerakan yang sangat
cepat sangat membutuhkan laundry. Manfaatkan brosur dan nomor telepon, BlacBerry dan
teknologi informasi yang bisa membantu mengenalkan bisnis loundry anda. Usahakan, berbeda
dengan loundry lain seperti misalnya: PAKAIAN TIDAK DICAMPUR dengan milik orang lain,
mencuci menggunakan air hangat, dsb. Usaha ini bagus dibuka di daerah dekat sekolahan,
kampus dan dekat dengan perumahan karyawan pabrik.

2.Menjahit Pakaian
Menjahit pakaian membutuhkan skill tersendiri. Anda yang gemar menjahit, tentu dengan mudah
melakukan bisnis ini. Namun bagi yang tidak bisa menjahitpun tetap bisa membuka bisnis ini.
Rekrutlah karyawan yang pintar menjahit, dan bayar sesuai order yang datang. Anda harus
kreatif dalam pemasaran, buatlah strategi marketing yang cukup efektif, sebarkan brosur ke
setiap perumahan, toko kelontong, iklan baris koran, dan tempat strategis lainnya, dan andapun
juga bisa sediakan servis jemput bola, yaitu bagi siapa saaja yang ingin membuat pakaian, anda
bisa datang kesana dan mengukur ditempat konsumen diskusi disana dan deal disana juga.

3. Mengelola Kursus Jahit


Masih berhubungan dengan bidang usaha diatas. Mengelola kursus menjahit merupakan salah
satu peluang usaha yang cukup menjanjikan juga lho. Memang disini anda dituntut untuk bisa
menjahit juga, namun jika tidak andapun bisa menerapkan metode diatas. Merekrut ahli jahit
untuk bisa memberikan pelatihan di tempat anda dengan metode privat/personal supaya lebih
efektif sehingga murid pun akan senang belajar. Disini anda perlu modal mesin jahit minimal 5 –
10 buah mesin jahit supaya bisa menerima banyak siswa sekaligus. Anda bisa kerjasama bagus
hasil dengan pemberi materi kursus jahit. Dan untuk bagi hasil silahkan anda tentukan sendiri
atau anda bisa gaji dia bulanan, monggo silahkan.

4. Bisnis Katering
Nah untuk bisnis kuliner yang satu ini memang seakan tidak ada habisnya. Anda bisa terjun ke
bisnis katering jika anda bisa atau hobi memasak berbagai macam menu masakan. Saya rasa ini
merupakan ide bisnis yang cocok juga untuk ibu rumah tangga karena kebanyakan dari beliau-
beliau ini memang ahli di bidang ini walau tidak semua. Yang perlu diperhatikan dibisnis ini
adalah anda harus memberikan layanan menu yang beragam, dan juga bisa memberikan servis
antar jemput katering ke konsumen (ini untuk personal atau rumah tangga) sehingga konsumen
serasa diberikan servis personal. Jika skala bisnis anda lebih besar, anda seharusnya berani juga
membuka katering untuk acara-acara ulang tahun, pernikahan, dan sejenisnya. Mulailah dari
yang kecil dan jika anda tetap semangat dan kreatif insyaAllah bisa menjadi yang lebih besar lagi
suatu saat nanti.
5. Usaha Mengelola Butik
Sebuah kesempatan usaha yang berkaitan dengan pakaian saya rasa juga banyak digemari oleh
banyak kalangan masyarakat. Apalagi jika anda membuat lebih eklusif dan khusus seperti butik,
bisa butik busana muslim, butik batik dan sejenisnya. Memang diperlukan modal tempat disini,
namun bagi ibu rumah tangga yang memiliki space kosong dirumahnya, bisa juga lho
dimanfaatkan untuk buka usaha ini. Kunci dari butik ini adalah strategi marketing yang bagus
dan kreatif. Anda harus rajin berpromosi entah itu lokal maupun online. Tentukan usia market
konsumen, saya rasa usia muda menjadi target yang cukup bagus mengingat dunia fashion bagi
kaum muda terus berkembang danup to date. Anda bisa bekerjasama dengan perusahaan
konveksi atau perajin batik/busana wanita untuk mensuplai kebutuhan butik anda nantinya.
Intinya ini salah satu peluang usaha yang bisa dilakukan oleh ibu rumah tangga disela-sela
kegiatan rutinitas harian mereka.

6. Bisnis Produsen Kue


Jenis ide peluang bisnis yang satu ini tentunya diminati juga dong buat anda ibu rumah tangga.
Hobi memasak atau membikin berbagai jenis kue memang asik ya. Selain menyenangkan,
membuat kue bisa dibisniskan juga. Sangat terbuka lebar pasar kue ini, dan jika anda bisa kreatif
dan cerdik dalam marketing insyaAllah anda bisa mengisi pasar bisnis kue yang ada di
masyarakat. Anda bisa memulainya dengan membuat berbagai macam resep kui, sudah banyak
buku resep yang dijual umum, atau anda juga bisa ikut kursus singkat membuat kue. Intinya
banyak cara jika kita ingin memanfaatkan ide bisnis menjadi produsen kue ini. Marketing yang
bagus, sebarkan banyak brosur ke area perumahan, iklan baris di koran, dan kerjasama dengan
beberapa swalayan untuk menitipkan kue buatan anda menjadi beberapa opsi strategi marketing
yang bisa diambil. Saya yakin insyaAllah pasar bisnis kue ini masih sangat diminati dan akan
terus berkembang nantinya.

7. Berjualan Busana Muslimah Online


Masih berkutat di dunia fahsion. Anda bisa berjualan jenis pakaian yang satu ini yaitu busana
muslim. Selain anda memiliki butik (perlu modal tempat dan stock barang) jika ingin jualan
dengan minim modal, jualah secara online. Kerjasama dengan produsen atau toko busana musim
dengan harga kulakan diskon lalu bisa anda naikan berapa persen setiap item yang anda jual.
Sedikit informasi dari teman saya yang juga berbisnis online jualan busana muslim, sebagai
contoh dia kulakan pakaian satu pasang dengan harga Rp.130.000 dan dijual Online di harga
Rp.200.000 diskon 10% belum termasuk ongkos kirim. Dia tidak usah stok barang, begitu ada
orderan langsung pesan ke produsen yang sudah diajak kerjasama sebelumnya. Ini salah satu
peluang bisnis yang mudah dilakukan dan kreatifitaslah yang diperlukan untuk membuat bisnis
usaha ini bisa berkembang lebih luas lagi. Aktiflah di sosial media facebook, twitter dan
sejenisnya, iklankan produk anda di web dan forum jual beli seperti kaskus, tokobagus,
indonetwork, berniaga dan beberapa situs jual beli online lainnya untuk menunjang marketing
anda. Respin setiap pertanyaan konsumen dengan cepat dan baik akan sangat membantu
meningkakan brand anda dalam berjualan.
8. Broker Online
Untuk jenis peluang usaha yang ke 8 ini saya rasa sangat menarik dan bisa dilakukan oleh
banyak orang termasuk ibu rumah tangga. Sebenarnya jenis usaha broker online sedikit
berhubungan juga dengan beberapa jenis usaha diatas misal“jualan busana muslimah
online” namun disini saya rasa jenis produknya juga bisa kita perlebar. Broker properti, tanah,
kendaraan dan masih banyak lagi yang bisa kita garap. Tipsnya mudah, silahkan cari para penjual
produk yang ada di beberapa situs jual beli online seperti yang sudah saya sebutkan tadi misal
tokobagus, indonetwork, berniaga dan sejenisnya, bisa juga melihat iklan di koran. Ajak
kerjasama mereka para penjual, dan silahkan cari pembelinya via online juga, bisa di media
serupa atau di tempat lain misal situs sosial media atau forum jual beli. Prinsipnya anda kulakan
dengan harga rendah dan dijual dengan anda naikan harganya (atau bisa juga prosentase dari nilai
jual yg sudah ditetapkan). Untuk jenis usaha broker online ini memang diperlukan kreatifitas
serta juga waktu anda untuk online dalam sehari sisihkan waktu 2-4 jam untuk promosi dan juga
mencari produk yang akan anda jual.

9. Menjual Kosmetik dan Sabun Herbal


Bisnis ini tidak ada matinya. Umumnya perempuan suka menjaga dan merawat kecantikan dan
kesehatannya. Ini adalah pangsa pasar yang sangat-sangat luar biasa. Selain itu, jika produk yang
dijual bagus dan berkualitas, maka re-peat order akan terus terjadi, sehingga bisnis makin
berkembang dan maju. Contoh untuk bisnis ini adalah SABUN HERBAL ANEILA yang
omsetnya luar biasa. Bisnis yang dilakukan oleh seorang ibu rumah tangga sambil merwat anak
kecil ini mampu meraup omzet hingga 50 juta sebulan. Klik disini untuk melihat bisnisnya.

Ibu Zubaedah, Sukses berbisnis sabun herbal ANEILA. Hp.08122759014, PIN BB 2a5a048f
Yang lebih menarik lagi, ternyata ibu Zubaedah ini juga membuka sistem keagenan untuk
produk SABUN HERBAL ANEILA -nya dengan keuntungan yang luar biasa besar hingga 40%.
Hanya dengan modal sangat kecil, 850rb saja, anda sudah bisa menjadi agen. Untuk info lebih
lanjut, silahkan kontak ibu Zubaedah di SINI, atau call aja di 08122759014 dan ADD PIN BB
2a5a048f.

Sepertinya bisnis ini layak dicoba oleh ibu-ibu dan remaja putri diseluruh dunia.

Demikian, beberapa ide bisnis rumahan untuk ibu rumah tangga.

Semoga berguna.

Selamat berbisnis!

B. Praktek Wirausaha Berbasis Kimia


Manurut anda bisnis manakah yang lebih untung?

pilihan 1: membuat air murni saja


pilihan 2: membuat air murni yang ditambahkan berbagai macam vitamin dan penyegar

Pasti banyak yang memilih pilihan 1 karena hanya membuat air murni saja,
sehingga ongkos produksi murah.

Tetapi lihatlah di pasaran nyata.


1. Jumlah merek pilihan 2 lebih banyak dibanding pilihan 1, bila lihat
prosentasenya pilihan 2 mencapai 70% dan pilihan 1 hanya 30%.
2. Harga air murni biasa sangat murah dan untungnya kecil. Tetapi harga air
murni yang ditambahkan vitamin kimia dan penyegar kimia harganya lebih
tinggi beberapa kali lipat dan untungnya besar karena memiliki nilai lebih.
3. Untuk membuka pabrik air minum, biaya perijinan lebih murah dan lebih
mudah untuk air minum murni yang ditambahkan kimia vitamin dan kimia
penyegar.

Nah sekarang anda sudah tahu rahasianya, bahwa hanya dengan menambahkan
sedikit saja bahan kimia vitamin dan kimia penyegar, suata perusahaan mendapat
keuntungan lebih besar. Luar biasa...

Pertanyaan 1: Bisnis apa saja yang berkaitan dengan bahan kimia?


Semua bidang bisnis dipastikan menggunakan bahan-bahan kimia. Jadi mulai dari
bisnis makanan, kesehatan, kecantikan, konstruksi, automotif, dll masih banyak lagi
dipastikan menggunakan bahan-bahan kimia walaupun dengan kadar yang berbeda-
beda.

Pertanyaan 2: Bagaimana bisnis dengan bahan kimia bisa menguntungkan?


Bahan-bahan kimia kalau dilihat dari segi harga, ada yang mahal dan ada yang murah.
Tetapi kalau dilihat dari segi barang yang anda produksi, maka material kimia
menempati proporsi yang kecil. Jadi bila disimpulkan material kimia dalam suatu
produksi sangatlah murah. lihat kembali contoh produksi air minum murni yang
ditambahkan kimia vitamin dan kimia penyegar.

Pertanyaan 3: Kabarnya bahan-bahan kimia itu berbahaya, benarkah?


Bahayanya bahan kimia, apabila: terjadi dosis berlebihan, dosis tidak tepat , bahan
yang tidak sesuai peruntukannya dan bahan kimia yang tidak jelas asalnya. Selama
mengikuti petunjuk resep dan formula yang tepat dijamin sangatlah aman.

Pertanyaan 4: Apakah sulit formula kimia itu? tidak suka pelajaran kimia di
sekolah.
Formula kimia disini tidaklah sulit. Anda cukup mengikuti proporsi takaran formula dan
anda bisa cari dengan mudah di toko-toko kimia di kota anda. Mudahkan?

Pertanyaan 5: Siapa saja pengguna formula kimia ini dan menjadikan bisnis besar
yang sangat menguntungkan?
Pengguna formula-formula kimia ini mulai dari para Pendidik & siswa Sekolah,
Universitas, pebisnis ulung, yang asal mulanya hanya mencoba saja, kemudian
hasilnya menjadi mata pencaharian utama yang sukses serta sangat menguntungkan.
Bahkan beberapa di antaranya mampu menjadi produk dengan merek terkenal di
Indonesia.

Pertanyaan 6: Dimanakah mendapatkan rumus-rumus formula itu saya ingin


segera bisnis?
Anda telah datang di tempat yang tepat. Dapatkan ratusan macam formula yang anda
butuhkan dengan harga yang sangat murah dan pasti terjangkau. Bahkan anda bisa
membeli satuan saja sesuai formula yang anda butuhkan.

Pertanyaan 7: Rumus Formula Kimia nya apa saja?


Sub Formula Pembersih (berisi 55 macam formula)
1. Pembersih kaca
2. Pembersih kaca mobil
3. Pembersih gelas
4. Pembersih jendela sitem spray
5. Pembersih lantai
6. Pembersih lantai kolam renang
7. Pembersih porselen
8. Pembersih porselen yang tidak berbau
9. Pembersih marmer dan porselen
10. Pembersih untuk cuci piring dan alat-alat bentuk bubuk
11. Pembersih tangan
12. Pembersih saluran wc yang mampet
13. Pembersih head disk drive komputer
14. Pembersih cat
15. Pembersih kuas cat
16. Pembersih Botol
17. Pembersih alat laboratorium
18. Pembersih lipstick di bibir
19. Pembersih cat kuku
20. Pembersih karpet
21. Pembersih karat besi
22. Pembersih Radiator dari batu-batu ketel
23. Pembersih karat besi dari alat baja
24. Pembersih perunggu / kuningan
25. Pembersih logam
26. Pembersih logam yang keras
27. Pembersih aluminium
28. Pembersih tinta / ink remover
29. Pembersih untuk rol percetakan yang menggunakan tinta dry printing
30. Pembersih dinding beton
31. Pembersih kerak radiator
32. Pembersih lensa kacamata
33. Pembersih asam untuk cucian
34. Pembersih elektronik
35. Pembersih pipa saluran wastafel / kloset
36. Pembersih batu ketel dari alat yang terbuat dari tembaga
37. Pembersih batu ketel dari alat yang terbuat dari aluminium
38. Pembersih batu ketel dari alat yang dibuat dari seng / galvanisir
39. Pembersih noda tinta cetak / tinta ball-point
40. Pembersih noda lipstick pada kain
41. Pembersih noda rokok pada tangan
42. Pembersih noda ter / aspal
43. Pembersih noda lemak / minyak
44. Pembersih noda minyak pada kain yang halus
45. Pembersih noda permen karet
46. Pembersih noda terkena asam pikrat
47. Pembersih noda terkena obat merah (mercurochrome)
48. Pembersih noda metilenblue
49. Pembersih noda kopi / teh / buah
50. Pembersih noda tinta pada marmer
51. Pembersih noda tinta pada tangan
52. Pembersih noda tinta pada wall paper
53. Pembersih noda pakaian untuk loundry
54. Pembersih noda pakaian yang terkena asam pikrat
55. Pembersih noda pakaian akibat ichtyol

Sub Formula Untuk Automotif (berisi 3 macam formula)


1. Poles dashboard
2. Poles body mobil & motor
3. Cairan wiper

Sub Formula Pencuci dan Sabun (berisi 31 macam formula)


1. Pencuci noda pakaian akibat grease atau oil
2. Pencuci noda pakaian akibat teh/kopi/coklat/saribuah/anggur/bir
3. Pencuci noda pakaian akibat tinta karat besi
4. Pencuci noda pakaian akibat jodium
5. Pencuci noda pakaian akibat darah
6. Pencuci noda pakaian akibat parfum
7. Pencuci noda pakaian akibat keringat
8. Pencuci noda pakaian akibat jamur
9. Pencuci noda pakaian akibat cat
10. Pencuci noda pakaian akibat lemak / ter / grease / wax
11. Pencuci noda pakaian wol akibat cat
12. Pencuci noda pakaian akibat tinta 13. Pencuci bagian dalam mesin
14. Pencuci bagian luar mesin
15. Pencuci karpet
16. Pencuci gordijn
17. Pencuci kain dari noda terkena susu / lemak / minyak / mentega
18. Dry cleaning fluid
19. Dry cleaning soap liquid
20. Membuat sabun colek
21. blao untuk cucian
22. Sabun pembersih untuk montir
23. Menghilangkan noda terkena semir sepatu
24. Menghilangkan karat besi dari tekstil / kertas
25. Radiator Rust Remover
26. Rust remover karat
27. Rust remover coating formula (pencegah agar jangan berkarat)
28. Brass / tembaga / soft metal cleaner
29. Stainless steel cleaner
30. Tin cleaner
31. Pelembut pakaian

Sub Formula Pemutih (berisi 11 macam formula)


1. Bleaching agent
2. Bleaching powder
3. Laundry bleach
4. Laundry bleaching untuk kain katun / linen
5. Laundry bleaching untuk kain wol / sutera
6. Memutihkan kain sutera / wol
7. Memutihkan minyak / lemak
8. Memutihkan bapauw / bihun / mie
9. Zat pemutih dan pematang tepung
10. Bahan pemutih rambut
11. Membersihkan kertas yang ditulis dengan tinta

Sub Formula Zat Pewarna (berisi 7 macam formula)


1. Zat warna yang larut dalam air
2. Zat warna yang larut dalam alcohol
3. Zat warna yang larut dalam minyak
4. Zat warna yang dipakai dalam preparat kosmetika disekita
5. Zat pewarna makanan & minumam alami
6. Zat pewarna makanan & minuman sintetik
7. Zat pewarna / pigmen untuk keramik

Sub Formula Membuat Bahan Tahan Air / Waterproof (berisi 5 macam formula)
1. Korek api tahan air
2. Semen tahan air
3. Kertas tahan air
4. Kain kanvas tahan air
5. kayu dan pakaian tahan air

Sub Formula Bahan Tahan Api (berisi 4 macam formula)


1. Kayu tahan api
2. Kertas tahan api
3. Pakaian tahan api
4. Semen / bata tahan api

Sub Formula Pengawet Bahan (berisi 6 macam formula)


1. Mengawetkan kayu
2. Mengawetkan Karet
3. Mengawetkan pisau cukur / silet
4. Mengawetkan besi agar tidak berkarat
5. Menanam besi dalam tanah agar tidak berkarat
6. Besi tidak berkarat terkena air laut

Sub Formula membuat tinta (berisi 14 macam formula)


1. Tinta warna biru terang
2. Tinta warna biru tua
3. Tinta warna hitam
4. Tinta warna merah
5. Tinta warna hijau
6. Tinta warna putih
7. Tinta stempel warna ungu
8. Tinta transparan warna merah
9. Tinta transparan warna hijau
10. Tinta transparan warna biru
11. Tinta transparan yang terlihat bila kena panas
12. Tinta untuk menulis pada film transparan
13. Tinta untuk menulis ke media kelas / kaca
14. Tinta untuk kulit & tekstil

Sub Formula Perekat dan Lak Segel (berisi 7 macam formula)


1. Lem kertas kental
2. Lem kertas cair
3. Lem kertas pasta
4. Lem porselen / keramik
5. Lem bahan gelas
6. Lem untuk menambal ember plastik
7. Membuat lak zegel

Sub Formula Untuk kualitas udara (berisi 3 macam formula)


1. Deodoran lemari es
2. Air Deodorizer
3. Kerta indikator kelembaban udara

Sub Formula Anti naymuk dan serangga (berisi 2 macam formula)


1. Tissue basah nati nyamuk dan serangga
2. Insect repellant

Sub Formula Untuk Bangunan (berisi 4 macam formula)


1. Thinner cat
2. Atap seng dari resin
3. Cat kayu
4. Cat Tembok

Sub Formula Semir (berisi 10 macam formula)


1. Semir sepatu
2. Semir kulit yang putih
3. Semir mobil
4. Semir lantai
5. Semir mebel
6. Semir barang-barang perak
7. Semir lapis perak
8. Semir nikel dan chrom
9. Semir aluminium
10. Semir rambut

Sub Formula Electroplating (berisi 8 macam formula)


1. Gold plating
2. Silver plating
3. Tin plating
4. Nickel plating
5. Chrome plating
6. Copper plating
7. Zinc plating
8. Brass plating
Sub Formula Pewarna Logam (berisi 8 macam formula)
1. Baja warna biru
2. Kuningan warna biru
3. Kuningan warna hijau antik
4. Kuningan warna hardware green
5. Kuningan warna coklat
6. Kuningan warna hitam
7. Aluminium warna hitam
8. Aluminium warna biru

Sub Formula Kosmetika Muka (berisi 11 macam formula)


1. Cleansing cream
2. Cold Cream
3. Vanishing cream
4. Foundation cream
5. Liquid face make up
6. Wrinkle removing cream
7. Shaving cream
8. Shaving cream tanpa busa untuk kulit berminyak
9. Shaving cream tanpa busa untuk kulit kering
10. Sabun muka
11. Cleansing milk

Sub Formula Kosmetika Rambut (berisi 11 macam formula)


1. Shampoo
2. Soapless shampoo
3. Shampoo ketombe
4. Minyak rambut
5. Semir rambut hitam
6. Semir rambut coklat
7. Hair tonic
8. Dandruff removing lotion
9. Creambath
10. Shampoo 2 in 1
11. Pomade

Sub Formula Kosmetika Kulit (berisi 4 macam formula)


1. Skin cream
2. Pencegah sunburn
3. Sun tan oil
4. Adstringent skin oil

Sub Formula Kosmetika Tangan (berisi 5 macam formula)


1. Hand lotion
2. Pembersih tangan
3. Liquid soap
4. Sabun Transparan
5. Hand soap

Sub Formula Kosmetika Badan (berisi 13 macam formula)


1. Body deodorant
2. Pencegah keringat berlebihan
3. Eau de cologne
4. Parfum spray
5. Balsem gosok mirip cap macan
6. Bedak tabur
7. Body lotion
8. Foundation
9. Foundation cream
10. Jeli antiseptic
11. Krim malam
12. Sabun mandi
13. Sabun mandi cair

Sub Formula Kosmetika Kuku (berisi 2 macam formula)


1. Cat Kuku
2. Penghapus cat kuku

Sub Formula Kosmetika Kaki (berisi 2 macam formula)


1. Obat untuk kaki basah
2. Obat untuk kaki bau
Sub Formula Gigi dan Bibir (berisi 2 macam formula)
1. Pasta Gigi
2. Lip gloss

Sub Formula massage (berisi 2 macam formula)


1. Krim pijat
2. Lulur Scrub

Sub Formula lain-lain (berisi 5 macam formula)


1. Membuat lilin
2. Shampo anjing
3. Cairan penghapus / tipp ex loco
4. Suci hama sayuran
5. Pencegah bahan kulit tidak berjamur

Pertanyaan 8: Berapa harga setiap rumus formula?


Harga tiap formula Rp. 10.000 (sepuluh ribu rupiah). Pesan segera jangan buang
waktu anda. Pergunakan setiap waktu anda sebagai suatu peluang sukses anda.

Pertanyaan 9: Apakah ada bonus untuk pembelian diatas 10 rumus formula?


Ada bonus spesial untuk anda. Setiap kelipatan pembelian 10 rumus maka anda
dapat bonus 2 rumus kimia pilihan anda.
Contoh anda pesan 10 maka mendapat 12 rumus formula, anda pesan 20 maka
mendapat 24 rumus formula, demikian seterusnya.

C. Contoh-contoh Wirausaha Berbasis Kimia


1. Wirausaha Sabun
PEMBERSIH (SURFAKTAN)
Cara Kerja :
1. Pelarutan
2. Oksidasi/ pemisahan molekul

Busa
Surfaktan

Air Non Polar


Air Polar Non Polar Non
Non Polar
Polar
Air Non Polar
Air Air Non Polar
Air Non Polar
Air Air
Air
Olie, Minyak dll
Garam

Kotoran =

Logam-logam, debu, karat, dll


KETERANGAN yang umumnya bersifat polar
 Proses pembersihan diawali dari ikatan antara surfaktan bagian non polar dengan
minyak (oli) yang tidak bisa secara langsung masuk ke dalam air karena air bersifat
polar. Ikatan antara surfaktan dan ili menyebankan debu-debu, logam, karat terlepas
dari oli dan masuk ke dalam air. Setelah oli dan kotoran masuk dalam air maka
dikatakan proses pembersihaan berhasil dan alat bebas dari oli dan kotoran.
 Penambahan garam (polar) membantu meningkatkan kepolaran sistem sehingga
ikatan yang terbentuk antara surfaktan dan olie akan cenderung ke arah air lebih
ceepat karenaa sifat garam selain polar juga higroskopis (menarik air) sehingga
sangat mendukung proses pembersihan.
 Garam juga mengurangi proses pembusaan yang berlebih agar tidak mencemari
lingkungan.
 Proses pembusaan jug perlu karena pembusaan berarti memasukkan gas ke dalam
cairan berupa gelembung. Salah satu gas yaitu oksigen dapat memecaah molekul
pengotor dengan oksidasi seehingga molekul pengotor lebih polar dan lebih mudah
berikaataaan dengan air. Proses ini ditandai dengan hilangnya sebagian busa
(berkurang).
 Jadi proses peembersihan ada 2 macaam yaitu terpecahnya kotoran oleh oksigen
dan terlarutnya kotoran dalam air dengan bantuaan surfaktan, kedua proses harus
seimbang dan ekivalen.
 Setelah proses oksidasi dalam sistem busa, molekul pengotor lebih polar dan
selanjutnya dengan bantuan garam yang meempercepaat proses pelarutan ke
dalam sistem air,dan proses pembersihan juga semakin cepat. Jadi kesannya
garaam dapat menurunkan busa.
 Selain membantu proses pelaarutan, garam juga berfungsi mempertahankan pH
siitem di daerah netraal yaitu 7-8, hal ini sangat penting agar tidak terjadi kenikan pH
yaang membahayakan lingkungan, karena pada dasarnya surfaktan mempunyai
haarga pH tinggi (10-12).
 Kelebihan pembusaan tidak diimbangi dengan garam yang ekivalen menyebakan
busa yang stabil dan sulit didegradasi (dirusak) ini membahayakan lingkungan,
selain juga tidak efektif mengangkat kotoran karena hanyaa memecah saja tetapi
masih sulit masuk dalam air tanpa bantuan garam karena kepolaran masih jauh
dibawah harga kepolaran air.
 Pembersih yang efektif adalah gabungan ekivalen antara prose pelarutan dan
proses pengoksidasian kotoran yang berupa olie, minyak, debu,logam-logam yang
aus dalam mesin, karat-karat (oksidaa logam).
 Komposisi yang tepat akan menghasilkan peembersih yang efektif, efisien, dan
aman untuk lingkungan.

Prosedur Pembuatan SABUN CAIR :


Bahan-bahan :
1. Teksaphon (LAS)
2. Garam
3. Pewarna dan parfum
4. Air
5. EXTRAK BAHAN ALAM
Cara Pembuatan :
1. 100 gr teksaphon dilarutkan dalam 500 ml air sampai larut
2. Masukkan garam aduk sampai mengental
3. Masukkan pewarna aduk sampai rata
4. Tambahkan air 1500ml aduk rata (sedikit-demisedikit)
5. Tambahkan EKSTRAK BAHAN ALAM aduk sampai rata jangan
menimbulkan busa
6. Masukkan parfum
7. Kemas hasilnya.

PROSEDUR PEMBUATAN SABUN MUKA EKSTRAK BAHAN ALAM

Pembuatan Sabun Dasar


Timbang 100 g minyak yang akan digunakan dengan jenis dan komposisi
yang telah diatur sedemikian rupa misalnya minyak yang akan digunakan
adalah minyak sawit dan lemak kambing, dengan komposisi yang divariasi
dimulai dari perbandingan minyak sawit : lemak kambing 100:0, 95:5, 90:10,
85:15 dan seterusnya.
Timbang NaOH sejumlah angka penyabunan misalnya untuk minyak sawit
angka penyabuna yaitu 13 g tiap 100 gr minyak, sedangkan lemak kambing
angka penyabunan adalah 13,5 g tiap 100 g lemak, untuk komposisi 50 : 50
maka NaOH yang diperlukan adalah 6,5 g + 6,75 g = 13,25 demikian
penentuan jumlah NaOH yang diperlukan untuk penyabunan. Untuk
komposisi yang lain dihitung dengan cara yang sama.
NaOH selanjutnya dilarutkan dalam 33,3 ml air (33,3 g) reaksi akan
menghasilkan panas, biarkan sampai larutan soda dingin.
Timbang stearic acid sebanyak 10 g ( asam lemak bebas yaitu tidak terikat
dalam gliserin, hal ini dimaksudkan untuk menambah kekerasan sabun).
masukkan asam stearat ini ke dalam minyak atau lemak.
Panaskan campuran ini sampai suhu 70oC sampai seluruh asam stearat
mencair, suhu yang terlalu panas akan mengoksidasi minyak sehingga
warnanya jadi kecoklatan.
Biarkan campuran sampai suhu 50 oC dan masukkan larutan NaOH dan aduk
terus. Penyabunan akan ditandai dengan mengentalnya campuran. Sebelum
campuran memadat segera dituang dalam cetakan.
Setelah memadat maka sabun dasar telah terbentuk, sabun ini merupakan
sabun opak bila sebelum dicetak ditambahkan parfum, ekstrak bahan aktif
dan pewarna maka dihasilkan sabun mandi seperti yang telah kita kenal.
Bila akan digunakan maka sabun mandi perlu waktu curring sekitar 15 hari
agar proses penyabunan sempurna.
lakukan dengan jenis minyak berbeda dan komposisi yang diatur untuk
pekerjaan selanjutnya.
Sabun dasar yang dihasilkan siap diuji mutunya.
Pilih salah satu sabun dasar dengan mutu terbaik untuk pembuatan sabun
transparan dasar.

Pembuatan Sabun Transparan Dasar (chip soap)


Timbang sabun dasar sebanyak 100 g, potong kecil-kecil untuk mempermudah
pelarutan.
Timbang alkohol dan gliserin dengan komposisi yang diatur sedemikian rupa hingga
total 100g misalnya komposisi 100:0, 90:10, 80:20, 70:30 dan seterusnya.
masukkan potongan sabun dasar kedalam pelarut ini selanjutnya panaskan sampai
mendidih.
Aduk terus sampai seluruh sabun dasar larut dan tidak nampak lagi potongan sabun
dasar.
Hentikan pemanasan dan biarkan larutan turun suhunya.
awasi terus sampai mengental, selanjutnya cetak sebelum larutan memadat.
Setelah larutan memadat maka sabun ini adalah sabun transparan dasar (chip
soap) yang siap diuji mutunya.
lakukan untuk komposisi pelarut yaitu alkohol dan gliserin yang berbeda.
pilih sabun transparan terbaik untuk membuat sabun muka, atau dapat pula dijual
dalam bentuk chip soap.

Pembuatan ekstrak Bahan Alam.


Timbang bahan misalnya lidah buaya, mengkudu atau bahan lain sebanyak
100 g.
Cuci bersih dan tiriskan sampai air cucian tidak menetes lagi.
potong kecil-kecil bahan ini dan masukkan ke dalam blender.
tambahkan air sesedikit mungkin sampai blender dapat menghaluskan
bahan, untuk lidah buaya tanpa penambahan air blender sudah dapat
menghaluskan, sedang untuk mengkudu perlu kira-kira 20 ml-30 ml.
saring agar didapat ekstrak cair, pisahkan dari padatannya.
ekstrak ini mudah teroksidasi untuk menjaganya dapat dengan dimasukkan
lemari es dan secepatnya digunakan untuk sabun muka.
untuk lebih aman dari proses oksidasi ekstrak dapat dimasukkan ke dalam
larutan sabun yang tidak terlalupanas dan dibiarkan memadat bersama
sabun.
Pembuatan Sabun Transparant Dengan Ekstrak bahan alam.
Timbang sebanyak 100 g chip soap terpilih, dipotong kecil-kecil dan
masukkan ke dalam beker glas 500 ml.
Tambahkan propilen glikol sebanyak 10 ml dan larutan gula 10 ml, propilen
glikol untuk memberikan efek kelembaban, sedang gula berfungsi untuk
menambah busa pada sabun.
Panaskan campuran ini sampai larut, hentikan pemanasan saat tidak nampak
lagi potongan chip soap.
biarkan sampai suhu larutan sekitar 60oC.
Masukkan ekstrak bahan alam dengan jumlah tertentu yaitu 10ml, 20ml,
30ml, 40ml dan seterusnya.
masukkan pewarna dan parfum, aduk sampai rata secepatnya agar tidak
cepat memadat.
Sesegera mungkin sebelum memadat campuran ini dimasukkan dalam
cetakan.
biarkan memadat dan sabun muka telah siap diuji mutunya.
buat sabun muka dengan ekstrak bahan alam berbeda dan dengan
komposisi ekstrak yang berbeda.
sabun muka siap dikemas.

2. Wirausaha Kosmetik
WHITENING CREAM

BAHAN – BAHAN :
Lexemul AS 80 gram – 100 gram , basis krem tahan asam
MPG 40 cc
Dimethicone 100 cps 2,5 cc
Methyl paraben 2 gram
Propyl paraben 1 gram
Aquadest 750 cc

Pemutih dan penghilang flek :


AHA Concentrate 2 – 10 % : 20 – 100 cc
Whitening extract 0,5 – 2 % : 5 – 20 gr , maximal 30 gr

CARA PEMBUATAN
1. Timbang Lexemul AS = 100 gram , masuk wadah A
2. Ukur Dimethicone 100 cps = 2,5 cc , masuk wadah A
3. Timbang Methyl paraben = 2 gram , masuk wadah A
4. Timbang Propyl paraben = 1 gram , masuk wadah A
5. Semua bahan –bahan di wadah A dipanaskan sampai leleh
6. Ukur MPG = 40 cc, masuk wadah B
7. (6) + Aquadest panas = 500 cc, aduk sampai rata
8. (7) + (5) aduk sampai terbentuk cream yang halus
9. (8) + Aquadest sisa = 250 cc , sedikit demi sedikit sambil diaduk sampai rata
dan halus
NOTE :
 Penambahan AHA concentrate atau Whitening extract dilakukan pada saat cream
sudah jadi tapi dalam keadaan masih hangat, kemudian diaduk atau dimixer sampai rata
dan halus
 Dosis pemakaian bisa dipakai tunggal / sendiri – sendiri atau bisa juga dipakai
gabungan
 Penting untuk diingat bahwa hasil jadi creamnya harus mempunyai pH < 5
KETERANGAN WHITENING CREAM ( penghilang flek )

 Lexemul AS merupakan basis pembentuk cream yang mempunyai sifat “Self


Emulsifier” , artinya bisa membentuk emulsi / cream tanpa bantuan dari Emulsifier lain
yakni Lexemul CS 20 atau Stearil alcohol + Stearat-20 ( ± 5 – 10 gr ) dan membentuk
cream yang tahan asam.
 MPG (Mono Propylen Glycol) berfungsi sebagai pelembab
 Dimethicone 100 cps ( derajat kekentalan ) digunakan untuk memberi efek agak lengket
di kulit dan juga membuat bentuk creamnya menjadi lebih mengkilap
 Methyl paraben digunakan sebagai pengawet yang bekerja di fase air dan bersifat sebagai
anti bakteri
 Propyl paraben digunakan sebagai pengawet yang bekerja di fase minyak dan bersifat
sebagai anti jamur
 Aquadest adalah air yang sudah disuling. Sebaiknya untuk pembuatan kosmetik ini
dipakai air suling, karena sudah bebas mineral dan logam-logam berat yang dapat
mengganggu kestabilan bentuk creamnya, atau paling minim dipakai air minum sehingga
kandungan bakteri dan logam-logamnya masih lebih terkontrol
 Untuk membuat Whitening cream ini, harus kita buat dulu basis creamnya ( seperti
Formula terlampir ). Setelah itu baru kita tambahkan zat-zat tambahan untuk pemutihnya.
Whitening :
- mulberi
- licoraise
- arbutin
 Pemutih yang bisa dipakai ada bermacam-macam :
1. Pemutih yang tidak permanent, yaitu :
- Titanium diokside : Pemutih ini paling aman, namun sifatnya tidak tetap, bila
dipakai hanya bekerja sebagai covering dan hanya bersifat sementara, tetapi
Titanium diokside ini juga mempunyai sifat untuk melindingi terhadap sinar
matahari, sebagai perlindungan fisik yang menolak sinar matahari terhadap kulit.
5-10 gr, kremnya lebih dove, OMC = sebagai anti Uv-b oktil metoksi sinamat
2. Pemutih yang permanen
- AHA concentrate ( Alpha Hydroksi Acid ) ; citrik, Meliá, Glikolik – acid )
Merupakan pemutih yang bersifat permanen dan ada pemakaian rutin akan
membuat kulit lebih putih. Bekerja dengan system pengelupasan kulit, dipakai
pada konsentrasi 2 – 10 %. Pada pemakaian pertama kadang-kadang akan terasa
sedikit panas dan gatal akibat reaksi dari AHA, dan kadang-kadang bahkan
membuat kulit jadi merah ( seperti kepiting rebus ). Untuk pemakaian di atas
konsentrasi 2 % sebaiknya di bawah pengawasan dokter.
- Whitening Extract , Walteria Indica ( akar ekstrak )
Merupakan pemutih yang permanen, pada pemakaian rutin antara 1 – 2 bulan
menghasilkan efek Anti age ( pencegahan penuaan dini pada kulit ) dan
memutihkan. Bekerja dengan system hyperpigmentasi pada kulit, menurunkan
fungsi melanocytes yang bekerja sebagai panghasil melanin, yaitu pigmen yang
dominan pada kulit.
- Hydroquinone
Merupakan pemutih yang bekerja paling cepat, tetapi juga paling keras dan
pembuatan creamnya harus hati-hati, cepat dan segera dikemas dalam tube untuk
menghindari sinar matahari karena bentuk creamnya bisa berubah menjadi coklat.
Pemakaiannya 1-2%.
 Untuk Basis Cream di atas bisa ditambahkan pemutih seperti yang telah dijelaskan, maka
akan menjadi Whitening cream.
Pemakaiannya bisa untuk malam hari. Apabila mau dipakai untuk siang hari, maka kita
HARUS menambahkan anti UV B 3-5 % dan Titanium Diokside 0,5-1 %. Tujuannya
supaya kulit kita tidak akan rusak., sebab dengan adanya pemutih berarti kulit kita
mengalami proses perusakan untuk menjadi putih ( dengan pengelupasan /
hiperpigmentasi kulit ) dan bila kita memakainya untuk siang hari akan terkena sinar
matahari yang sifatnya juga merusak kulit. Jadi sebaiknya kulit dilindungi dengan
penambahan anti UV B ( Octyl Methoksi Cynamat ) sebanyak 3-5 %. Untuk malam hari
tidak perlu.

NOTE :
1. MEMBUAT BASIS CREAM
2. TIMBANG 100 GRAM BASIS CREAM DAN TAMBAHKAN PEMUTIH YANG
DIINGINKAN
MISAL : 1. 100 GRAM BASIS CREAM ( MASIH HANGAT )
+ 2 CC AHA CONCENTRATE
DIADUK SAMPAI RATA
2. 100 GRAM BASIS CREAM ( MASIH HANGAT )
+ 2 CC AHA CONCENTRATE
+ 1 GRAM WHITENING EXTRACT
DIADUK SAMPAI RATA
3. 100 GRAM BASIS CREAM ( MASIH HANGAT )
+ 1-2 GRAM HYDROQUINONE
DIADUK SAMPAI RATA
TETAPI CREAM INI MUDAH MENJADI COKLAT, UNTUK MENGATASINYA
HARUS DIMASUKKAN TUBE
‫ ٭‬RESEP No 1, 2 dan 3 untuk pemakaian Whitening Cream di malam hari
 Untuk pemakaian di SIANG HARI, harus ditambahkan :
3 – cc anti UV B
0,5 – 1 gram Titanium Diokside
( Untuk 100 gram Basis Cream )
MOISTURIZING CREAM
UNTUK DI RUANG AC

FASA A
Lexemul CS 20 8,5 gr Basis Cream
Laurex = cosmo wax 1,5 gr
Olive Oil 3 cc Pelembab
Eutanol G 3 cc
Methyl Paraben 0,2 gr
Propyl Paraben 0,1 gr

FASA B
MPG 2 cc
Aquadest Panas Mendidih add 100

FASA C ( zat aktif )


D Panthenol ( provit B5 ) 0,5 gr ; menjaga kelembaban
Cyclomethicone 2 cc ; boleh tidak ( untuk kulit terlalu kering )
Vitamin E ( 1 soft capsule )
Extract Cammomile 1 cc
Parfume secukupnya
Cara Pembuatan :
1. Fasa A dilelehkan
2. Fasa B diaduk sampai larut
3. (1) + (2) di campur
4. Diaduk terus sampai dingin dan mengental ( 50oC)
5. Tambahkan Fasa C, terus diaduk rata sampai suhu ruang
KETERANGAN MOUSTURISING CREAM

 Fase A disebut fase minyak Fase B disebut fase air


 STA , Lexemul CS-20 , Beeswax (cera alba), Laurex merupakan bahan pembentuk basis
cream
1. STA = Stearic Acid :
Merupakan basis cream yang akan bereaksi membentuk cream bila digabung dengan
Emulgent T dan creamnya tampak lebih putih.
2. Laurex ( = Cetyl stearyl alcohol ) :
Merupakan basis pembentuk cream, membuat cream jadi lebih padat dan bersifat emollient
di kulit, lebih bagus bila digabung dengan Lexemul CS-20.
3. Lexemul CS-20 ( = Steareth 20 ) :
Mempunyai sifat ”Self Emulsifying” sehingga pemakaian dalam jumlah besar sudah
berfungsi sebagai emulsifier dan solubiliezer dan membentuk cream yang relatif stabil dan
bersifat emollient.
4. Beeswax :
Merupakan bahan alam yang mengandung madu, baik untuk kulit, lebih lembut dan
mempunyai titik leleh yang rendah sehingga akan mudah leleh pada suhu tubuh ( meresap ).
5. Olive oil ( = Minyak Zaitun ) :
Membuat kulit lebih lambut, mempunyai efek sebagai pelembab alami dan bersifat
moisturizer
6. Paraffin liquid :
Membantu dalam pembentukan cream dan sebagai pelembab (mousturizer)
7. Octyldodecanol :
Sebagai mousturizer, membuat kulit lebih lembut dan nyaman. Memberikan hasil yang lebih
bagus daripada paraffin liquid.
8. Dimethicone :
Digunakan sebagai basis minyak, memberi efek agak licin di kulit dan membuat bentuk
cream lebih mengkilap. Dipakai Dimethicone 100 cps agar tidak terlalu lengket dan
menutupi pori-pori kulit.
NIGHT CREAM
( Anti wrinkle agent )

BAHAN – BAHAN :
Lexemul CS-20 70 gram Basis cream
Cosmo wax ; pengental 15 gram
MPG ; cream halus 30 cc pelembab
Glycerin 30 cc
Dimethicone 100 cps 4 cc
Olive oil 10 cc
Nipagin ; metil paraben 2 gram
Nipasol ; propil paraben 0,5 gram
BHT ; anti tengik 0,2 gram
Aquadest 750 cc
Extract Cammomile 20 cc ; antikerut
Extract Aloe vera 10 cc ; menghaluskan kulit
Lactic acid 1 cc
Citric acid 0,5 gram AHA
Malic acid 0,5 gram

CARA PEMBUATAN :
1. Timbang Lexemul CS-20 = 70 gram , masuk wadah
2. Timbang Cosmo wax = 15 gram , masuk wadah
3. Ukur MPG = 30 cc , masuk wadah
4. Ukur Glycerin = 30 cc , masuk wadah
5. Ukur Dimethicone = 4 cc , masuk wadah
6. Ukur Olive oil = 10 cc , masuk wadah
7. Timbang Nipagin = 2 gram , masuk wadah
8. Timbang Nipasol = 0,5 gram , masuk wadah
9. Timbang BHT = 0,2 gram , masuk wadah
10.Ukur Aquadest = 750 cc , masuk wadah
11.Semua bahan yang ada di wadah dipanaskan sampai leleh dan tercampur rata
12. (11) diaduk – aduk sampai mengental dan terbentuk emulsi / cream
13. (12) + Extract Aloe Vera = 10 cc , aduk sampai rata
14. (13) + Extract Cammomile = 20 cc , aduk sampai rata
15. (14) + Lactic acid = 1 gram , aduk sampai rata
16. (15) + Citric acid = 0,5 gram , aduk sampai rata
17. (16) + Malic acid = 0,5 gram , aduk sampai rata
18. (17) + parfum secukupnya , aduk sampai rata
KETERANGAN NIGHT CREAM

 Lexemul CS-20 dan Cosmo wax merupakan basis cream


 Lexemul CS-20 mempunyai sifat “Self Emulsifying“ sehingga pemakaiannya dalam jumlah
besar sudah berfungsi sebagai emulsifier dan solubilizer dan membentuk cream yang relative
stabil
 Cosmo wax merupakan basis cream. Dalam Night cream ini digunakan untuk membentuk
creamnya supaya lebih padat dan stabil
 MPG ( Mono Propylen Glycol ) digunakan sebagai pelembab dan membantu membentuk
creamnya supaya lebih bagus
 Glycerin digunakan sebagai pelembab
 Dimethicone 100 cps digunakan untuk membuat bentuk creamnya lebih mengkilap dan
supaya agak licin di kulit
 Nipagin = Methyl Paraben sebagai pengawet dan bersifat sebagai anti bakteri
 Nipasol = Propyl Paraben sebagai pengawet dan bersifat sebagai anti jamur
 BHT = Buthyl Hydroksi Toluen digunakan sebagai anti tengik
 Extract Cammomile digunakan sebagai bahan alami yang bisa berfungsi sebagai anti
wrinkle (mencegah penuaan dini). Sebagai anti wrinkle sebenarnya harus dipakai sejumlah
50 cc
 Extract Aloe vera digunakan sebagai pelembab alami dan juga berfungsi untuk
menghaluskan kulit
 Lactic acid, Malic acid, Citric acid merupakan AHA ( Alfa Hydroxy Acid ) merupakan
bahan alam yang berasal dari buah-buahan dan mempunyai efek sebagai pemutih, yang
sifatnya permanen tapi membutuhkan waktu yang lebih lama ( akan nampak hasilnya bila
rutin dipakai ). Bila belum pernah menggunakan AHA sama sekali pertama-tama akan timbul
rasa seperti digigit semut ( itu adalah reaksi yang wajar dari proses AHA ), bila takut maka
dosis awal boleh dikurangi sampai separuhnya. Apabila kita rutin melakukan perawatan
dengan AHA ini kulit akan halus dan putih bersih.
DAY CREAM
+ UV A  SUNBLOCK

( SUNSCREEN)

BAHAN – BAHAN :
A. STA 60 gram
Lexemul CS-20 20 gram
Beeswax 20 gram
Laurex 20 gram
Olive Oil 5 cc
Dimethicone 100 cps 5 cc
Methyl paraben 2 gram
Propyl paraben 0,5 gram
Pemutih 10 gram
BHT 0,2 gram
B. Emulgent T 10 cc
MPG 20 cc
PG Helm 10 cc
Aquadest 900 cc
Aloe Vera 10 cc
UV B ; OMC 40 cc

CARA PEMBUATAN :
1. Timbang STA = 60 gram , masuk wadah A
2. Timbang Lexemul CS-20 = 20 gram , masuk wadah A
3. Timbang Beeswax = 20 gram , masuk wadah A
4. Timbang Laurex = 20 gram , masuk wadah A
5. Ukur Olive Oil = 5 cc , masuk wadah A
6. Ukur Dimethicone = 5 cc , masuk wadah A
7. Timbang Methyl paraben = 2 gram , masuk wadah A
8. Timbang Propyl paraben = 0,5 gram , masuk wadah A
9. Timbang pemutih = 10 gram , masuk wadah A
10.Timbang BHT = 0,2 gram , masuk wadah A
11.Bahan-bahan yang di wadah A dipanaskan sampai meleleh
12.Ukur Emulgent T = 10 cc , masuk wadah B
13.Ukur MPG = 20 cc , masuk wadah B
14.Ukur PG Helm = 10 cc , masuk wadah B
15.Bahan-bahan di wadah B + Aquadest panas 500 cc aduk sampai rata
16.(15) + (11) aduk-aduk sampai terbentuk emulsi
17.(16) + Aquadest = 200 cc sedikit demi sedikit
18.(17) + Aloe Vera (= 10 cc) + UV B (= 40 cc), diaduk-aduk sampai rata
19.(18) + Aquadest panas = 200 cc sedikit demi sedikit diaduk sampai rata

Pigmen bedak :
- kuning : 0,7
- merah : 0,2
- coklat : 0,2
KETERANGAN DAY CREAM :

 STA, Lexemul CS-20, Beeswax, Laurex merupakan bahan pembentuk basis cream
 Laurex ( = Cetyl stearyl alcohol ) merupakan basis pembentuk cream, membuat cream jadi
lebih padat dan bersifat emollient di kulit, lebih bagus bila digabung dengan Lexemul CS-20
 Lexemul CS-20 ( = Steareth 20 ) merupakan basis pembentuk cream yang bersifat emollient
dan membentuk basis cream yang stabil
 Beeswax merupakan bahan alam yang mengandung madu, baik untuk kulit, lebih lembut dan
mempunyai titik leleh yang rendah sehingga akan mudah leleh pada suhu tubuh ( meresap )
 Olive oil / minyak zaitun membuat kulit lebih lembut, mempunyai efek sebagai pelembab
dan bersifat moisturizer
 Dimethicone digunakan sebagai basis minyak, memberi efek agak licin di kulit dan membuat
bentuk cream lebih mengkilap. Dimethicone yang dipakai sebaiknya Dimethicone 100 cps
supaya tidak terlalu lengket dan tidak menutupi pori-pori kulit
 Methyl paraben adalah pengawet yang bersifat anti bakteri
 Propyl paraben adalah pengawet yang bersifat anti jamur
 Pemutih yang dipakai adalah Titanium diokside, pemutih yang bersifat non permanent,
mempunyai efek covering / melapisi kulit dan pemakaiannya dalam jumlah besar bisa
berfungsi untuk menolak sinar matahari secara fisik
 BHT ( = Butyl Hydroksi Toluen ) digunakan sebagai anti tengik
 Emulgent T digunakan sebagai emulsifier yang berfungsi untuk membentuk cream yang
bagus dan stabil
 MPG ( = Mono Propylen Glycol ) dipakai sebagai pelembab dan membentuk cream yang
lebih bagus
 PG Helm fungsinya sama dengan MPG, boleh saling menggantikan, PG Helm semua atau
MPG semua.
 Extract Aloe vera digunakan sebagai pelembab alam yang berfungsi juga untuk
menghaluskan kulit
 UV B ( = Octyl Methoxy Cynamat ) sebagai bahan utama untuk perlindungan terhadap sinar
matahari
3. Wirausaha Shampo mirip sabun cair…
4. Wirausaha Produk Pangan
Peluang dalam bahasa Inggris adalah opportunity yang berarti kesempatan yang
muncul dari sebuah kejadian atau momen. Jadi, peluang berasal dari kesempatan yang
muncul dan menjadi ilham (ide) bagi seseorang. Pertumbuhan ekonomi Indonesia
makin meningkat setiap tahunnya. Dengan pertumbuhan dan pendapatan nasional
yang makin meningkat dapat menunjukkan perkembangan dan kemajuan Indonesia
dibandingkan dengan negara lain. Pertumbuhan ekonomi dapat ditunjukkan dari
permintaan domestik, permintaan ekspor, dan impor, serta investasi.

Kegiatan pengolahan produk makanan daerah saat ini merupakan salah satu usaha yang
sangat menjanjikan bagi masyarakat, dimana potensi sumber daya alam di Indonesia
cukup potensial untuk diolah menjadi makanan khas daerah, seperti di Provinsi Banten
yang memiliki potensi laut sangat besar. Hasil laut tersebut dimanfaatkan menjadi
makanan khas daerah, seperti sate bandeng sehingga meningkatkan perekonomian
daerah tersebut. Untuk itu, kita harus selalu bersyukur atas karunia yang diberikan oleh
Tuhan Yang Maha Esa.

a. Menciptakan Peluang Usaha Pengolahan Makanan Khas Daerah


1) Ide Usaha
Faktor-faktor yang dapat memunculkan ide usaha adalah faktor internal dan faktor
eksternal.
a) Faktor internal, yaitu faktor yang berasal dari dalam diri seseorang sebagai subjek,
antara lain :

 pengetahuan yang dimiliki;


 pengalaman dari individu itu sendiri;
 pengalaman saat ia melihat orang lainmenyelesaikan masalah;
 intuisi yang merupakan pemikiran yang muncul dari individu itu sendiri.

Faktor internal menjadi alat untuk menciptakan sebuah inspirasi atas objek yang
dihadapinya dengan kemampuan kreatifitasnya,

b) Faktor eksternal, ialah hal-hal yang dihadapi seseorang dan merupakan objek untuk
mendapatkan sebuah inspirasi bisnis. Faktor- faktor eksternal antara lain :
 masalah yang dihadapi dan belum terpecahkan.
 kesulitan yang dihadapi sehari–hari.

 kebutuhan yang belum terpenuhi baik untuk dirinya maupun orang lain.
 pemikiran yang besar untuk menciptakan sesuatu yang baru.
Untuk merintis suatu usaha apa pun bentuknya, tentunya kita harus melihat bagaimana
prospek usaha yang akan dilakukan. Demikian pula untuk memulai usaha pengolahan
makanan khas daerah, harus diketahui bagaimana prospek usaha ini. Setelah
mengetahui prospek usaha, barulah mempersiapkan sarana dan prasarana yang
dibutuhkan.

2) Risiko Usaha
Tugas wirausaha di dalam pengambilan risiko adalah sebagai berikut.
 Menetapkan kebutuhan pada tingkat permintaan waktu sekarang.
 Membeli alat-alat produksi yang cukup untuk memenuhi permintaan konsumen.

 Menyewakan alat-alat produksi untuk memenuhi permintaan konsumen.


 Mensubkontrolkan kepada pembuat produk yang lebih kecil.
 Mengumpulkan informasi usaha.
 Mengurangi risiko usaha.

Unsur-unsur dalam mengurangi risiko usaha antara lain seperti berikut.


 Adanya kesadaran dalam kemampuan mengelolah usaha, peluang, dan kekuatan
perusahaan.
 Adanya kerja prestatif, dorongan berinisiatif dan antusiasme untuk
melaksanakan strategi usaha.
 Adanya kemampuan merencanakan taktik dan strategi untuk mewujudkan
perubahan di dalam lingkungan usahanya.
 Adanya kreativitas dan inovatif dalam menerapkan cara mengolah keadaan
usaha demi keuntungan.

Dalam usaha pun, kita harus menganalisis risikoyang ada. Risiko usaha ialah kegagalan
atau ketidakberhasilan dalam menangkap peluangusaha. Risiko usaha dapat
ditimbulkan karena hal-hal berikut.
 Permintaan (perubahan mode, selera, dandaya beli)
 Perubahan konjungtur (perubahan kondisiperekonomian yang pasang surut)

 Persaingan
 Akibat lain, sepertit bencana alam, perubahan aturan, perubahan teknologi, dan
lain-lain

Dalam melakukan usaha, sebaiknya kitamemiliki etika bisnis yang sesuai dengan
aturanagama yang berdasarkan iman kepada Tuhan YME sebagai tanda syukur atas
nikmat yang diberikan. Selain itu, usaha tidak hanya mengejarkeuntungan saja, tetapi
juga harus memberikan dampak yang positif bagi lingkungan sekitar.

3) Keberhasilan dan Kegagalan dalam Berwirausaha Pengolahan Makanan


Khas Daerah
Keberhasilan seorang wirausaha dalam menjalankan usahanya dapat diidentifikasikan
sebagai berikut.
 Keyakinan yang kuat dalam berusaha.
 Sikap mental yang positif dalam berusaha.

 Percaya diri dan keyakinan terhadap diri sendiri.


 Tingkah laku yang dapat dipertanggungjawabkan.
 Inovatif dan kreatif.
 Keunggulan dalam menjalankan usaha.
 Sasaran yang tepat dan menantang dalam berusaha.
 Pengelolaan waktu yang efektif dan efisien.
 Pengembangan diri.
 Selalu mengadakan evaluasi atas usaha yang dijalankan.

Dalam melakukan usaha, ada dua kemungkinan, yaitu kegagalan dan keberhasilan.
Setiap orang pada umumnya tidak mau menerima kegagalan. Hanya sedikit orang yang
mau memahami bahwa sesungguhnya kegagalan itu hanya sementara saja karena
kegagalan merupakan awal dari keberhasilan. Jika seseorang mempunyai mental dan
pribadi wirausaha, dia tidak akan putus asa jika mengalami kegagalan. Ia akan berusaha
bangkit lagi sampai ia berhasil memperoleh apa yang menjadi harapannya. Biasanya
setelah mengalami kegagalan sekali, ia gunakan pengalaman dan tidak akan mengulangi
kegagalan serupa. Adapun hal-hal yang dapat menyebabkan kegagalan usaha adalah
sebagai berikut:
 Tidak ada tujuan tertentu dalam usaha
 Kurang berambisi

 Tidak disiplin
 Pendidikan yang tidak cukup
 Sikap selalu menunda-nunda
 Kesehatan terganggu
 Kurang tekun
 Kepribadian yang negatif
 Tidak jujur
 Tidak dapat bekerjasama dengan orang lain

Terdapat banyak faktor yang menyebabkan seorang wirausahawan itu dikatakan


berhasil atau gagal. Secara umum, ada 2 faktor penyebab keberhasilan/kegagalan
tersebut, yaitu faktor internal (diri sendiri) dan faktor eksternal (luar diri). Sebagai
seorang wirausaha, keberhasilan dan kegagalan merupakan dua sisi mata uang, ini
berarti bahwa sewaktu-waktu ia dapat mencapai hasil yang baik, tetapi di waktu lain ia
kurang berhasil.

Untuk itu, perlu diidentifikasi faktor apa saja yang menyebabkan ia gagal atau
berhasil.Selanjutnya, faktor nonteknis yang menentukan keberhasilan atau kegagalan
suatu usaha makanan khas daerah di antaranya seperti berikut.
 Perencanaan : Usaha ma-kanan khas daerah harus dibuat dengan perencanaan
yang sangat matang.
 Menetapkan tujuan: Bersamaan dengan perencanaan adalah me-netapkan
tujuan. Tujuan
 pengolahan makanan khas daerah harus jelas, apakah makanan khas daerah
yang dilakukan hanya untuk hobi atau untuk mendapatkan profit (ke-untungan).
 Adaptasi: Setiap bisnis, apa pun jenisnya, menghadapi tantangan dan persaingan
yang tidak ada habisnya. Diperlukan kemampuan untuk beradaptasi dan
mengatasi tantangan-tantangan ini untuk menentukan apakah usaha bisa
bertahan atau tidak.
 Inovasi merupakan faktor yang sangat penting bagi keberlanjutan usaha
makanan khas daerah bahkan lebih penting daripada sekadar mampu
beradaptasi dengan perubahan kondisi pasar, pengusaha yang sukses akan terus-
menerus fokus pada upaya mereka untuk berinovasi dan peningkatan atau
membuat mereka keluar dari bisnis saat pelanggan mencari pesaing yang
menawarkan sesuatu yang tidak kita pikirkan.
 Memasarkan merupakan kunci keberhasilan suatu usaha tidak terkecuali usaha
makanan khas daerah. Seberapa besar produksi makanan khas daerah yang kita
hasilkan, tetapi pemasaran terhadap barang yang kita produksi buruk, usaha
yang kita jalani tidak akan berlanjut.
 Jangan mengeluh dan jangan menyerah merupakan kunci utama suatu usaha.
Enam elemen ini merupakan hal penting untuk kesuksesan bisnis. Ini akan
membantu jika kamu berpikir sebagai potongan puzzle yang harus diletakkan
bersamaan untuk mengubah ide kamu, kerja keras, uang, dan keterampilan
menjadi usaha yang sukses.

4) Pemetaan Peluang Usaha


Pemetaan peluang usaha dilakukan untuk menemukan peluang usaha dan potensi yang
bisa dimanfaatkan, serta untuk mengetahui seberapa besar potensi usaha yang ada dan
berapa lama suatu usaha dapat bertahan. Ancaman dan peluang akan selalu ada dari
suatu usaha, oleh sebab itu penting untuk melihat dan memantau perubahan
lingkungan yang terjadi dan kemampuan dalam beradaptasi dari suatu usaha agar bisa
tumbuh dan bertahan dalam ketatnya persaingan.

Pemetaan potensi usaha dapat didasarkan pada sektor unggulan dari setiap daerah.
Pemetaan potensi usaha daerah menjadi sangat penting demi mendorong pertumbuhan
ekonomi daerah dengan mengedepankan kewilayahan dan pemerataan. Terdapat
beberapa cara atau metode dalam melakuan pemetaan potensi usaha, baik secara
kuantitaif maupun kualitatif. Berikut beberapa metode untuk melakukan pemetaan
usaha, di antaranya adalah analisa SWOT.

Analisis SWOT adalah suatu analisis terhadap lingkungan internal dan eksternal
wirausaha/perusahaan, dimana analisa internal lebih menitik-beratkan pada kekuatan
(Strenght) dan kelemahan (Weakness), sedangkan analisis eksternal untuk menggali
dan mengidentifikasi semua gejala peluang (Opportunity) yang ada dan yang akan
datang serta ancaman (Threat) dari adanya/kemungkinan adanya pesaing/calon
pesaing.

Contoh analisis SWOT pada makanan khas daerah (Bakwan Malang)


a. Analisis Kekuatan (Strenght)
 Rasa bakwan malang enak, disukai dan punya
 Harga jual bersaing.

 Bakwan malang bebas bahan kimia dan pengawet.rasa khas.

Hal yang perlu dilakukan setelah analisis:


 Terus mempertahankan kualitas rasa, jangan sampai berubah.
 Usahakan terus untuk mempertahankan harga bersaing.

 Makin menonjolkan keunggulan bakwan malang yang akan dipasarkan tidak


memakai bahan pengawet dan dijamin sehat.

b. Analisis Kelemahan (Weakness)


 Ukuran tidak terlalu besar karena memakai bahan yang asli.
 Tidak tahan lama karena tidak memakai pengawet.

Hal yang perlu dilakukan setelah analisis


 Tonjolkan pada bentuk bakwan yang indah
 Memperhitungkan jumlah produk yang dapat dan unik sehingga walaupun tak
besar, tapi memiliki keunikan tersendiri yang dapat menarik pembeli.dijual
untuk satu hari sehingga tidak bersisa dan tetap tidak menggunakan pengawet.

c. Analisis Kesempatan (Opportunity)


 Dapat melayani pesanan pesta atau katering.
 Dapat membuka toko bakwan malang yang mangkal.

Hal yang dapat dilakukan setelah analisis:


 Mempersiapkan dan mulai menawarkan
 Mulai membuat rencana untuk membuka bakwan malang pada katering yang
membutuhkan. usaha bakwan malang yang mangkal.

d. Analisis Ancaman (Threat)


 Makin banyak pesaing muncul jika bakwan laris.
 Kemungkinan dapat jatuh-jatuhan harga.

Hal yang dapat dilakukan setelah analisis :


 Mencari pelanggan sebanyak-banyaknya.
 Mempertahankan kualitas dan jangan sembarangan menaikkan harga karena
persaingan ketat.

5) Langkah-Langkah Berwirausaha
Memulai bisnis usahakan dapat memberikan keuntungan bagi yang menjalankannya.
Mempelajari dan memahami cara-cara khusus yang harus dilakukan untuk mencapai
keberhasilan memungkinkan kita untuk memulai berwirausaha produk makanan khas
daerah dengan cara yang benar. Di bawah ini merupakan langkah-langkah untuk
memulai usaha.
 Buatlah rencana bisnis dan strategi pemasaran serta petakan sumber daya
keuangan.
 Pilih struktur bisnis, urus izin usaha, dan daftarkan usaha kamu pada instansi
terkait yang tepat.
 Tentukan usaha barang atau jasa yang diminati konsumen.
 Buatlah jaringan kerja dengan produsen lain.
 Carilah pasar yang tepat.

Memulai bisnis usaha produk makanan khas daerah dapat memberikan keuntungan
cukup besar. Dengan mempelajari dan memahami cara-cara untuk mencapai
keberhasilan, memungkinkan kita untuk memulai mengolah produk makanan khas
daerah dengan cara yang benar. Keberhasilan wirausaha makanan khas daerah
bergantung pada rencana bisnis (bussinis plan) yang dibuat. Berikutini adalah hal yang
perlu diperhatikan saat membuat rencana bisnis pengolahan makanan khas daerah.

a. Pemilihan Jenis Usaha

Tentukan jenis usaha yang akan dilakukan, contohnya keripik sanjai.Keripik sanjai
merupakan salah satu produk makanan khas daerah Sumatra Barat yang banyak
digemari konsumen. Rasanya gurih, renyah, dan harga terjangkau menjadi alasan
mengapa produk ini digemari oleh banyak orang. Bahan baku singkong sangat mudah
didapat, dan pengolahannya pun tidak memerlukan banyak investasi peralatan.
Pemilihan bahan baku dan bahan kemasan yang baik, akan meningkatkan daya simpan
(keawetan) dari produk ini.
b. Nama Perusahaan

Perusahaan ini diberi nama CV. Bercahaya, dengan pendiri perusahaan terdiri atas 3
orang atau lebih.

c. Lokasi perusahaan

Lokasi usaha ditentukan di daerah yang dekat dengan bahan baku, tidak jauh dari lokasi
rumah pengelola, dan tidak terlalu jauh dari jangkauan pasar yang akan dituju. Tahap
awal bisa menggunakan salah satu ruangan di rumah atau menyewa rumah sekitar
tempat tinggal.

d. Perizinan usaha

Izin usaha yang disiapkan, antara lain NPWP dari kantor pajak, akte notaris dari
kantor notaris, SIUP/TDP dari Dinas Perindustrian Kota/Kabupaten, dan izin PIRT dari
Dinas Kesehatan Kota/Kabupaten.

e. Sumber daya manusia

Sumber Daya Manusia (SDM) yang dipersiapkan terdiri atas 3 orang pendiri, yang
mempunyai tugas masing-masing sebagai:
 penanggung jawab produksi
 penanggung jawab pemasaran

 penanggung jawab administrasi dan keuangan

f. Melakukan survei pasar

g. Memperhatikan aspek produksi


Hal-hal yang harus diperhatikan pada aspek produksi ialah bahan baku dan bahan
tambahan yang digunakan.
 Peralatan yang digunakan
 Jumlah tenaga kerja yang diperlukan

 Hasil produksi

h. Aspek keuangan

Hal-hal yang harus diperhatikan pada aspek keuangan adalah seperti berikut.
 Biaya variabel, seperti: pembelian bahan baku, membayar gaji, dan lain-lain
 Biaya tetap,

 Total biaya
 Penerimaan kotor
 Pendapatan bersih

BAB III. BISNIS PLAN


A. Tinjauan Umum Bisnis Plan

Sebagai seorang pebisnis atau orang yang ingin memulai bisnis,


Anda harus bisa membuatbusiness plan atau minimal tahu apa
itu business plan. Business plan sendiri adalah dokumen tertulis
yang disiapkan oleh wirausaha yang menggambarkan semua
unsur yang relevan baik internal maupun eksternal mengenai
perusahaan untuk memulai suatu usaha. Lalu apa sebenarnya
tujuan dari business plan?

Tujuan dari business plan sebenarnya adalah sebagai jembatan


antara ide dan kenyataan, serta memberikan gambaran yang
jelas dari apa yang hendak dilakukan oleh sang wirausaha
tersebut. Selain itu Anda bisa memberikan business plan
tersebut kepada calon investor untuk mendapatkan bantuan
dana. Dan biasanya business plan ini cukup populer dikalangan
mahasiswa untuk mengikut lomba-lomba. Nah, sekarang ini kita
akan membahas secara detail tentang business plan.

Sebelum membuat business plan


Sebelum membuat business plan, Anda harus menyiapkan beberapa
persyaratan. Yang sederhana dalam membuat business plan
adalah 5W 1H, yaitu produk apa yang ingin dibuat, mengapa
produk itu dibuat, siapa pasar atau pembelinya, kapan produk
itu harus dibuat, dimana produk itu dibuat atau dimana produk
akan dilakukan dan terakhir adalah bagaimana membuat produk
tersebut.

Setelah mengetahui dan membreakdown satu persatu proses


membuat business plan tersebut, saat menjabarkan satu
persatu. Pertama adalah tahap ide usaha, lalu perumusan
konsep ide usaha dan study kelayakan usaha. Ini wajib Anda
lakukan untuk melihat apakah prospek dari bisnis Anda, mulai
dari konsep ide usaha dan kelayakan dari usaha tersebut.

Kelayakan dari usaha juga termasuk penting, kelayakan usaha


antara lain kelayakan pasar, kelayakan teknis atau operasional,
kelayakan manajemen organisasi dan yang terakhir adalah
kelayakan keuangan. Hal-hal diatas harus Anda persiapkan dulu
sebelum membuat business plan, setelah semuanya siap, Anda
boleh melanjutkan ke bagaimana membuat business plan.
Ringkasan Eksekutif (executive summary)

Ini adalah halaman yang paling penting dari business plan.


Pasalnya, di halaman ini Anda akan bercerita bisnis apa yang
ingin dijalankan. Diantaranya adalah deskripsi ringkas dari bisnis
Anda, inovasi dari bisnis Anda serta kapan bisnis Anda akan
diluncurkan. Dalam sebuah business plan, ringkasan eksekutif
adalah hal yang sangat penting karena inilah halaman pertama
yang dibaca, jika tidak menarik maka orang tidak akan
melanjutkan membaca. Usahakan maksimal ringkasan eksekutif
adalah 2 halaman.

Ringkasan Eksekutif

Latar belakang (background)


Disini akan terlihat beberapa poin-poin tentang bagaimana bisnis
Anda akan berjalan. Mulai dari sejarah, pihak yang akan terlibat
dan bertanggung jawab dalam bisnis Anda, kondisi keuangan
(sekarang atau proyeksi kedepan), rencana pengembangan,
produk atau jasa yang dihasilkan, penjelasan tentang usaha,
penjelasan tentang detail produk dan penjelasan tentang lokasi
bisnis Anda nantinya.
Jika dirunut satu persatu, bagan dari latar belakang adalah sebagai
berikut:
Latar Belakang
Sejarah berdirinya perusahaan
Pihak yang akan terlibat dan bertanggung jawab dalam bisnis Anda
Kondisi keuangan
Rencana pengembangan
Produk atau jasa yang dihasilkan
Penjelasan tentang usaha yang akan dijalankan
Aspek perijinan
Siapa yang ikut bekerja sama
Jenis usaha yang dipilih
Penjelasan produk
Produk yang akan dijual
Manfaat produk
Gambaran saingan bisnis
Keunggulan produk
Penjelasan tentang lokasi
Jenis lokasi, sewa atau bangunan milik sendiri
Penjelasan tentang luas tanah
Keunggulan lokasi tanah

Analisa pemasaran (marketing analysis)


Dalam bab 3 ini, Anda harus menjelaskan secara detail tentang
siapa yang akan menjadi konsumen barang atau jasa Anda.
Secara lengkap Anda bisa menulis tentang analisa kuantitatif
dan kualitatif, karakteristik konsumen, tingkat persaingan,
strategi harga serta strategi promosi atau iklan. DIsini Anda bisa
menjelaskan tentang bagaimana produk Anda dibuat, kemasan
dan harga dari produk atau jasa. Harga disini bisa dilihat dari
harga jual dan harga beli.

Lalu tahap promosi penjualan, Anda dapat menulis tentang strategi


promosi, slogan lalu dana untuk promosi. Anda bisa
menyebutkan satu persatu media mana yang ingin promosikan.
Mulai dari media televisi, radio, koran atau internet. Jika dirunut,
pada bab analisa pemasaran ini dapat dilihat seperti dibawah ini.

Analisa Pemasaran

Profil konsumen

Potensi pasar serta prospek pertumbuhannya

Market share saat ini

Analisa kuantitatif dan kualitatif (bisa berbentuk bagan)

Karakteristik konsumen

Tingkat persaingan bisnis

Strategi produk, harga serta pelayanan

Membuat kesan dan image produk

Penampilan produk

Strategi harga produk

Strategi penjualan

Promosi dan periklanan

Penentuan target pasar (Kebutuhan pasar, pesaing dan bagaimana


mengatur strategi pemasaran)
Analisa Produk (product analysis): Disini Anda akan menjelaskan bagaimana detail dari
produk atau jasa Anda, jika Anda mempunyai produk atau jasa lebih dari satu Anda tidak perlu
ragu menjabarkannya satu persatu. Karena analisa produk ini mengharuskan Anda menjelaskan
secara detail bagaimana produk Anda nanti akan dibuat dan pencarian bahan baku. Jika dirunut,
bab 4 dari business plan ini adalah sebagai berikut.

Analisa Produk

Definisi produk

Perbandingan (keunggulan pesaing dan kelemahan pesaing)

Beberapa pertimbangan (bahan baku, serta tahap produksi)

Analisa Manajemen (management analysis)

Disini Anda akan menjabarkan bagaimana struktur manajemen dari


bisnis Anda. Mulai dari struktur organisasi dan detail dari
manajemen. Detail manajemen ini adalah bagaimana jumlah
karyawan yang dibuthkan, sistem penggajian, kekuatan
manajemen sampai kelemahan dari menajemen yang dimiliki
sekarang. Jika dirunut, bagan bab 5 ini adalah sebagai berikut.

Analisa Manajemen

Struktur organisasi

Detail jumlah karyawan dan keahlihannya

Sistem penggajian dan tunjangan

Penjelasan kekuatan dan kelemahan manajemen

Analisa keuangan (financial analysis): Ini adalah bab terakhir dari business plan. Anda
harus menulis bagaimana kondisi keuangan perusahaan Anda saat ini atau proyeksi keuangan di
masa depan. Mulai dari perkiraan pendapatan, modal yang dimiliki saat ini, besar dana yang
harus dibutuhkan serta biaya operasional sehari-hari. Anda harus benar-benar menulis
sejujurnya karena jika Anda me-mark up terlalu besar, business plan Anda bisa saja ditolak oleh
calon investor atau penyandang dana. Pada bab terakhir ini, jika dirunut adalah sebagai berikut
Analisa Keuangan

Perkiraan pendapatan

Modal yang dimiliki

Berapa besar dana yang dibutuhkan

Berapa biaya operasional harian, bulanan sampai tahunan

Jika dirunut dari mulai ringkasan eksekutif, maka bagan dari


business plan adalah sebagai berikut.

Ringkasan Eksekutif

Latar Belakang

Analisa Pemasaran

Analisa Produk

Analisa Manajemen

Analisa Keuangan

C. Tugas : Bisnis Plan Khusus Wirausaha Berbasis Kimia


DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, Azhar. (2004). Media Pembelajaran. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada

Ibrahim, Muslimin. (2001) Model Pengembangan Perangkat Pengajaran Menurut Jerold E.


Kemp & Thiagarajan. Surabaya : FMIPA UNESA

Fatimah, E., & Taufikurohmah, Titik. (2012). Sintesis dan Karakterisasi Nanopartikel Emas
Sebagai Material Pendukung Aktivitas Tabir Surya Turunan Sinamat. National
Conference of Chemistry (hal. 23-33). Surabaya: Unesa Press.

Mulyatiningsih, Endang, Pengembangan Model Pembelajaran


http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pengabdian/dra-endang-mulyatiningsih-
mpd/7cpengembangan-model-pembelajaran.pdf, diakses tanggal 21 April 2015

Sadiman, Arief, dkk (2003). Media Pendidikan (Pengertian, Pengembangan, dan


Pemanfaatannya). Jakarta : PT raja Grafindo Persada

Sekarsari, R., & Taufikurohmah, Titik. (2012). Sintesis dan Karakterisasi Nanogold dengan
Variasi Konsentrasi Larutan HAuCl4 Sebagai Material Antiaging Dalam Kosmetik.
Seminar Kimia dan Pendidikan Kimia Unesa (hal. 88-98). Surabaya: Unesa Press.

Suyono dan Amaria (1993). Laboran Penelitian Uji Coba Nazca Kuliah Nimia Dasar untuk
Pokok Bahasan Struktur Molekul. Surabaya : Pusat Pendidikan Institut Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Surabaya

Taufikurohmah, Titik dan Rusmini (2010) Pemanfaatan Bentonit Terpilar sebagai Katalis sebagai
Reaksi Esterifikasi Senyawa Tabir Surya Turunan Sinamat dan Sebagai Matriks Sediaan
Kosmetik, Laporan Penelitian Hibah Bersaing tahun pertama, Surabaya : Universitas
Negeri Surabaya

Taufikurohmah, Titik (2010), Proses Pembuatan Organoclay Dari Bentonit Dan Ester Turunan
Sinamat Serta Penggunaannya Dalam Pembuatan Kosmetik, Paten P 00201000750,
terdaftar Dirje HKI Tahun 2010 dan telah lolos Uji materi tahun 2012.
Taufikurohmah, Titik dan Rusmini (2011) Pemanfaatan Bentonit Terpilar sebagai Katalis sebagai
Reaksi Esterifikasi Senyawa Tabir Surya Turunan Sinamat dan Sebagai Matriks Sediaan
Kosmetik, Laporan Penelitian Hibah Bersaing tahun kedua, Surabaya : Universitas
Negeri Surabaya

Taufikurohmah, Titik (2011), Metode Pembuatan Nanogold Menggunakan Matriks Berbagai


Material Dasar Krem Serta Penggunaannya Untuk Kosmetik Paten P 00201100426,
terdaftar Dirje HKI Tahun 2011 dan sedang dalam proses validasi materi.

Taufikurohmah, Titik., Sanjaya, I., & Syahrani, A. (2011). Nanogold Synthesis Using Matrix
Mono Glyceryl Stearate as Antiaging Compounds in Modern Cosmetics. Journal of
Materials Science and Engineering A , 857-864.

Taufikurohmah, Titik. (2013). Sintesis, Karakterisasi, dan Uji Preklinik Nanogold Sebagai
Material Esensial dalam Kosmetik Antiaging, Disertasi, Surabaya: Universitas Airlangga.

David Zilbermann, Technology, Innovation, and Entrepreneurship, University of Clifornia


Barkeley F. Montes Negret, Technology Absorption by Innovative SMEs, 2008, Ancona
Italy
Ewald Rametsteiner, Innovation and Entrepreneurship for Sustainable Forest Management, 2007
Sopron
Angela Shartrand and Phil Weilerstein, Assessing Student Learning in Technology
Entrepreneurship, NCIIA, 2008 Saratoga Springs
John. T Preston, Success Factors in Technology-Based Entrepreneurship, MIT Entrepreneurship
Center, 2001.Afriastini. JJ., 1990, Bertanam Kencur, Cetakan V, Jakarta:PT. Penebar
Swadaya , hal 3
Adams S. R, Jonhson J.R, Wilcox C.F, 1970, Laboratory Experimens Inorganic Chemistry, 6th
edition, The Macmilam Company, London, p.76-78
Anonimus, 1987, Programme and Abstracts Handbook Unesco Sub-Regional
Seminar/Workshoop on Trasnformation and synthesis Related to Natural Products,
organized by Airlangga University and Sepuluh Nopember Institute of Technology with
The Sponsorship of Unesco, p. 27-28
Crabtree, R H., 1992, The Organometallic Chemistry Of The Transition Metals, second edition, A
Wiley-Interscience Publication, John Wiley & Sons, New York
Cumpelik, B.M.,1972, Analitycal Procedures and Evaluation Of Sunscreen, J.Soc. Cosmet.
Chemist, 2, 333-345.
Harrwood, Laurence M., Moody, Christoper S., 1989, Experimental Organic Chemistry,
Principles and Practice, Blacwell Sciencetific Publication, London.
Harry R.G., 1982, Harry’s Cosmeticology, 6 th edition, The Principle and Practice Of Modern
Cosmetic, Leonard Hill Book, London

Hidayati N., 1997, Sintesa Oktil p-metoksisinamat dan etil heksil p-metoksisinamat dari etil p-
metoksisinamat Hasil Isolasi Rimpang Kencur (Kaempferia Galanga L), Tesis,
Universitas Airlangga, Surabaya
Fessenden, RJ., 1994, Kimia Organik, edisi ketiga, (alih bahasa oleh A. Hadyana Pudjaatmaka),
Jakarta ; Penerbit Erlangga, Hal 86

Hery Suwito, Mulyadi Tanjung, Sri Sumarsih, Nanik Siti Aminah, Sofiyan Hadi, 1994, Sintesis
Beberapa Deret Homolog Turunan Ester p-metoksisinamat dengan bahan baku
Kaempferia galanga OPF Lembaga Penelitian Unair.

Kreps, S.I., Goldenberg, 1972, Suntan Preparation in Balsam MS, Cosmetic Sciense and
Technology,2nd ed, John Wiley & Sons, Inc, 241-305.

Kusumaningati S., 1994, Kaempferia Galanga L dalam Jamu, makalah pada seminar Nasional
Tanaman Obat Indonesia VI , Bandung.

Norman R O C. 1978 Principles Of Organic Synthesis, second edition, A Halsted Press Book,
John Wiley & Sons, New York.

Shaath N.A., 1990, Sunscreens, Development, Evaluation, and Regulatory Aspects, Marcel
Dekker, INC, New York.

Sudjadi, 1986, Metode Pemisahan, cetakan I, Kanisius , Jogyakarta, halaman 167-177. Dan
halaman 74

Soeratri W., 1993, Studi Proteksi Radiasi UV sinar Matahari Tahap 1 : Studi Efektivitas
Protektor Kimia , Lembaga Penelitian Universitas Airlangga.

Tanjung M , 1997, Isolasi Dan Rekayasa Senyawa Turunan Sinamat Kaempferia Galanga L
Sebagai Tabir Surya, Lembaga Penelitian Universitas Airlangga.

Taufikurohmah T, 2002, Sintesis Etil P-metoksisinamil P-metoksisinamat dan P-metoksisinamil


salisilat sebagai kandidat Tabir Surya, tesis Universitas Airlangga Surabaya.

Taufikurohmah T, 2007 Sintesis Etil P-metoksisinamil P-metoksisinamat dari Etil parametoksi


sinamat hasil isolasi Rimpang Kencur, Penelitian Dosen Muda 2007 Lembaga
Penelitian UNESA

Taufikurohmah T, 2007 Pemilihan Pelarut dan Optimasi Suhu pada Proses Isolasi Etil
Parametoksisinamat (EPMS) dari Rimpang Kencur, Penelitian DIPA Unesa 2007
Lembaga Penelitian UNESA

Anda mungkin juga menyukai