Anda di halaman 1dari 8

ENTERPREUNERSHIP

By : Rudolof N Sellan.,S.Kep.,M.Kes
Bahan Ajar
Kewirausahaan.
Ciri-ciri / Karakteristik Kewirausahaan
Perbedaan Istilah Kewirausahaan dengan
Kewiraswastaan
Kewirausahaan
pengertian
Dari beberapa konsep yang ada, setidaknya terdapat 6 hakekat penting kewirausahaan. Di antaranya :

1. Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan dasar sumber
daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses, dan hasil bisnis (Acmad
Sanusi, 1994).
2. Kewirausahaan adalah suatu kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan
berbeda (ability to create the new and different) (Drucker, 1959).
3. Kewirausahaan adalah suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam
memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan
(Zimmerer. 1996).
4. Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diperlukan untuk memulai suatu usaha (startup phase) dan
perkembangan usaha (venture growth) (Soeharto Prawiro, 1997).
5. Kewirausahaan adalah suatu proses dalam mengerjakan sesuatu yang baru (creative),
dan sesuatu yang berbeda (inovative) yang bermanfaat memberi nilai lebih.
6. Kewirausahaan adalah usaha menciptakan nilai tambah dengan jalan
mengkombinasikan sumber-sumber melaui cara-cara baru dan berbeda untuk
memenangkan persaingan. Nilai tambah tersebut dapat diciptakan dengan cara
mengembangkan teknologi baru, menemukan pengetahuan baru, menemukan cara
baru untuk menghasilkan barang dan jasa yang baru yang lebih efisien, memperbaiki
produk dan jasa yang sudah ada, dan menemukan cara baru untuk memberikan
kepuasan kepada konsumen.
Ciri-ciri / Karakteristik Kewirausahaan
Seorang entrepreneur dimanapun berada ia akan selalu dapatmembuat dunia
sekitarnya menjadi lebih hidup dan bergairah karena selalu ada hal-hak yang baru
dan orisinil yang ia tawarkan. Berfikir mengenai hal tersebut maka seorang
entrepreneur sekurang-kurangnya memiliki 12 (dua belas) karakteristik.
Karakteristik tersebut yaitu:
1. memiliki motivasi yang kuat,
2. selalu perspektif,
3. berdaya cipta tinggi,
4. memiliki perilaku inovatif tinggi,
5. memiliki komitmen dalam pekerjaan,
6. memiliki etos kerja dan tanggung jawab,
7. mandiri atau tidak tergantung pada orang lain,
8. berani menghadapi resiko,
9. selalu mencari peluang,
10. memiliki jiwa kepemimpinan,
11. memiliki kemampuan manajerial, dan
12. memiliki kemampuan personal.
Perbedaan Istilah Kewirausahaan dengan
Kewiraswastaan
Sebelum membangun suatu usaha atau bisnis, sebaiknya perlu mengetahui pengertian
serta perbedaan istilah Wiraswasta, Wirausaha, dan Intrapreneur. Dengan
mengetahui perbedaan istilah tersebut, maka akan dapat memacu dan mengkoreksi
diri dalam membangun dan mengembangkan usaha. Apakah kita sebagai
wirasawasta atau wirausaha karena kedua istilah tersebut memiliki perbedaan arti.
Pengertian Wiraswasta
Pada tahun 1970-an istilah Wiraswasta sangat popular di Indonesia, dimana pada saat
itu program-program pembinaan tentang kepribadian mandiri generasi muda sedang
digalakkan. Istilah wiraswasta berasal dari kata wira yang artinya Pejuang, utama,
gagah, berani teladan jujur, swa yang berarti sendiri dan hasta artinya tangan (bisa
juga sta artinya berdiri).
Dengan demikian pengertian wiraswasta adalah orang yang memiliki sifat-sifat
keberanian, keutamaan, keteladanan dalam mengambfi resiko yang bersumber pada
kemampuan sendiri. Teori wiraswasta pada saat itu masih mengacu pada teori
ekonomi masa neoklasikal. Dimana seorang pengusaha atau disebut juga Wiraswasta
dianggap sebagai faktor produksi tergolong tetap (fixed factor) dan terpusat pada
pengelolaan sumber daya serta mengasumsikan pasar yang sempurna dan tersebar
merata. Posisi seorang pengusaha yang disebut Wirausaha tidak diberikan tempat.
Pengertian Wirausaha
Sedangkan pada teori ekonomi modern pengusaha dibagi 2, yaitu: wiraswasta dan
wirausaha. Pengertian Wirausaha adalah pelaku utama dalam pembangunan ekonomi dengan
fungsinya sebagai pelaku inovasi atau pencipta kreasi-kreasi baru. Sehingga seorang wiraswasta
tidak dapat disama-artikan dengan seorang wirausaha. Memang seorang Wiraswasta berusaha
sendiri, tetapi tidak memiliki visi pengembangan usaha, kreativitas dan inovasi.
Sebagai contoh. Seorang pengusaha bengkel motor, dimana usahanya tidak berkembang dari tahun
ke tahun, maka ia disebut wiraswasta. Tctapi jika ia mampu mengembangkan bengkelnya menjadi
bengkel lebih besar dan modem, serta jaringan bertambah banyak, maka ia disebut seorang
wirausaha.
Beberapa pendapat tentang wirausaha dari beberapa pakar ekonomi modem adalah:
Seorang Wirausaha mampu menghancurkan keseimbangan pasar lama, kemudian menciptakan
keseimbangan pasar baru dengan mengambil keuntungan-keuntungan atas perubahan-
perubahan tersebut (J. B. Say).
Seorang wirausaha harus mampu memindahkan atau mengkonversikan sumber-sumber daya
ekonomis dari tingkat produktivitas rendah ke tingkat produktivitas yang lebih tinggi (Richard
Cantillon)
Seorang Wirausaha harus mampu mengintegrasikan atau menyatukan berbagai pengetahuan-
pengetahuan dari sumber lain (Joseph C. Schumpeter)
Sehingga dari definisi secara singkat tersebut, seorang Wirausaha belum tentu memiliki suatu harta
(aset) perusahaan.  Tetapi seorang wiraswasta pasti memiliki harta (aset) perusahaan.
Seorang profesional/karyawan dapat dikatakan seorang wirausaha, Pemilik perusahaan dapat
dikatakan seorang wirausaha, seperti Bill Gate, Thomas Alfa Edison, Ir. Ciputra pemilik sekaligus
sebagai profesional di perusahaannya.
Kewirausahaan (Entrepreneurship) dan Wirausaha  (Entrepreneur)

Pengertian secara umum dari kewirausahaan adalah proses penciptaan sesuatu yang baru (kreasi baru) atau
mengadakan suatu perubahan atas yang lama (inovasi) dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan
individu dan masyarakat.
Kewirausahaan disebut juga “entrepreneurship”, istilah kata ini cukup populer di masyarakat dan sering
digunakan pada perguruan tinggi atau akademis. Sedangkan wirausaha disebut juga entrepreneur adalah orang
yang melakukan tindakan tersebut dengan suatu gagasan dan merealisasikan gagasan tersebut menjadi
kenyataan.
Pengertian Intrapreneur
Pengertian Intrapreneur adalah usaha membangun dan mempertahankan jiwa kewirausahaan dalam diri
karyawan pada suatu perusahaan. Intrapreneur disebut juga corporate entrepreneurship. Istilah ini cukup
popular di dunia usaha pada era krisis ekonomi dimana banyak perusahaan-perusahaan baik yang kecil
maupun besar gulung tikar atau menurun pendapatannya. Namun ada juga perusahaan-perusahaan yang
dapat mempertahankan kebesarannya dengan membangun jiwa kewirausahaan dalam perusahaan, sehingga
menghasilkan produk-produk baru atau pengembangan dari produk lama dan tetap sukses di pasaran.
Contoh kegiatan intrapreneur sebagai berikut:
Karena menurunnya daya beli masyarakat, banyak perusahaan meluncurkan kemasan isi ulang (refill), kemasan
diperkecil (sachet), dua atau lebih fungsi dalam satu produk, contoh Pepsodent produk barunya: Gigi sehat,
kuat dan Plus Whitening, Produk so Klin “Rapika”: pelembut, pelicin, pewangi dan anti jamur, dan sebagainya.
Disamping itu banyak juga perusahaan mengeluarkan produk barunya yang lebih spesifik, seperti: susu untuk
orang tua, susu untuk tulang, biskuit untuk anak-anak, biskuit untuk diet, dan sebagainya
Sedangkan perusahaan yang tidak mampu mempertahankan jiwa kewirausahaan (intrapreneur) pada
perusahaannya akan menjadi perusahaan ketinggalan zaman (kuno) atau tenggelam dari peredaraan seperti:
produk margarin Palm yang tidak pernah kelihatan lagi
SEKIAN
DAN
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai