Anda di halaman 1dari 48

PENGERTIAN, FUNGSI DAN HAKIKAT

KEWIRAUSAHAAN

OLEH : YUNILIZA, SE.MM


MATERI MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN

 Ptm I : Pengertian, Fungsi dan hakikat kewirausahaan


 Ptm II : Konsep Dasar Kewirausahaan.
 Ptm III : Pengenalalan Potensi Kewirausahaan
 Ptm IV : Faktor-Faktor Pendorong Kewirausahaan
 Ptm V : Perencanaan usaha dan praktik Kewirausahaan
 Ptm VI : Bentuk-bentuk wirausaha
 Ptm VII : Manajemen dan Pemasaram
 Ptm VIII : Kiat-kita berhasil Berwirausaha
 Ptm IX : Kemitraan dalam Berwirausaha
 Ptm X : Modal usaha dan manajemen keuangan
 Ptm XI : Menyusun Observasi dan rancangan
PENDAHULUAN
 Landasar Dasar Ilmu Kewirausahaan diajarkan di
Perguruan Tinggi.
 INPRES no:4 tahun 1995 tentang GerakanNasional
Memasyarakatkan dan Membudayakan Kewirausahaan
 SKB Menteri Negara Koperasi
No:02/SKB/Meneg/VI/2000 dan No:4 /U/SKB/2000
tanggal 29 juni 2000.
LATAR BELAKANG SEJARAH TEORI
KEWIRAUSAHAAN
A.Definisi Kewirausahaan.
B.Sejarah perkembangan kewirausahaan
C.Pandangan terhadap ilmu kewirausahaan
A.DEFINISI KEWIRAUSAHAAN
 Kewirausahaan adalah
 Suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan
dasar sumber daya,tenaga penggerak,tujuan,siasat,kiat,proses
dan hasil bisnis. (Ahmad Sanusi,1994)
 Kewirausahaan adalah
 Suatu kemampuan untuk menciptakan sesuatu sesuatu yang
baru dan berbeda (“ability to create the new and different)
(Drucker,1959).
• Kewirausahaan adalah:
– Suatu proses dalam mengerjakan sesuatu yang baru
(creative),dan sesuatu yang berbeda (innovative) yang
bermanfaat memberikan nilai lebih.
• Kewirausahaan adalah
– Suatu usaha menciptakan nilai tambah dengan jalan
mengkombinasikan sumber-sumber melalui cara-cara
baru dan berbeda untuk memenangkan persaingan.
 Kewirausahaan adalah:
 Suatu proses penerapan kreativitas dan keinovasian
dalam memecahkan persoalan dan menemukan
peluang untuk memperbaiki kehidupan usaha
(Zimmerer 1996)
 Kewirausahaan adalah
 Suatu nilai yang diperlukan untuk memulai usaha (start
up phase) dan perkembangan usaha (venture growth)
(Soeharto Prawiro,1997)
PENGERTIAN WIRASWASTA
 WIRA : PRAWIRA
 SWA : ATAS KEKUATAN SENDIRI
 STA : KEMAMPUAN UNTUK BERDIRI
 SEORANG WIRASWASTA ADALAH SEORANG
USAHAWAN YG MAMPU BERUSAHA DALAM
BIDANG EKONOMI DAN NIAGA

Materi kuliah Kewirausahaan 9


PENGERTIAN WIRAUSAHA
(ENTERPREUNEUR)
 PROSES MENCIPTAKAN SESUATU YANG BERBEDA
DENGAN MENGABDIKAN SELURUH WAKTU DAN
TENAGANYA DISERTAI DENGAN MENANGGUNG
RESIKO KEUANGAN , KEJIWAAN, SOSIAL DAN
MENERIMA BALAS JASA DALAM BENTUK UANG
DAN KEPUASAN PRIBADINYA.

Materi kuliah Kewirausahaan 10


BAGAIMANA MENJADI WIRAUSAHA SUKSES ?

Materi kuliah Kewirausahaan 11


PENGERTIAN KEWIRAUSAHAAN
 Perbedaan Wiraswasta dan Wirausaha.
 Pengertian Wiraswasta.
 Istilah wiraswasta sering dipakai wirausaha.
 Menurut DR Suparman Sumahamijaya dosen Fakultas
Ekonomi UNPAD bahwa wiraswasta merupakan
peluang kelompok kreatif entrepreneur Indonesia
untuk mengangkat bangsa Indonesia dari lembah
kemiskinan.
 Istilah Wiraswasta dalam bahasa Sansekerta yaitu:
 Wira adalah manusia unggul,teladan,berbudi luhur,berjiwa
besar,berani,pahlawan/pendekar kemajuan,dan memiliki
keagungan watak.
 Swa adalah sendiri
 Sta adalah berdiri.
 Istilah Saudagar terdiri dari kata Sau-dan dagar.(Taufik
Rashid 1981:4)
 Sau adalah seribu
 Dagar adalah akal
WIRASWASTA menurut DR Daoed Yoesoef
(1981:78).
 Seorang Wiraswasta adalah:
 Memimpin Usaha baik secara teknis/atau ekonomis.
 Dengan memperhatikan aspek fungsionil al
 Memiliki modal (sebagai owner/secara bagian co-owner).
 Sebagai manager(mengurus dalam kapasitas sebagai
penanggung jawab)
 Mau menerima tantangan ketidakpastian.
 Siap menanggung resiko ekonomi yang sulit diukur secara
kuantitatif dan kualitatif.
 Mempelopori usaha baru.(pionir menerapkan kombinasi
baru)
 Inovator (penemu),peniru (imitator)
• Memburu Keuntungan dan manfaat secara maksimal.
• Membawa usaha kearah
kemajuan,perluasan,perkembangan melalui jalan
kepemimpinan ekonomi demi:
– Kenaikan prestise.
– Kebebasan (independency),kekuasaan dan kehormatan.
– Kontinuitas usaha.
5 Tipe Pokok Wiraswasta.
 Wiraswasta sebagai orang vak “captain of industry”
disuatu bidang tertentu.
 Membuktikan prestasi teknik.
 Mengadakan penemuan
 Membuat peniruan.
 Perhatian utamanya adalah aspek teknik dari usaha yang
dijalankan.
 Pelanggan diperoleh dengan tidak sengaja namun
diperoleh melalui mutu barang/mutu prestasi.
 Wiraswasta sebagai orang bisnis.
 Menganalisa terus menerus kebutuhan dan selera
masyarakat.
 Menimbulkan kebutuhan baru melalui reklame.
 Perhatian dan keprihatinnya adalah angka dan grafik
penjualan
 Memperhatikan barang yang mempunyai masa depan
cerah.
 Wiraswasta sebagai orang uang.
 Tugasnya adalah mengumpulkan dan menyalurkan dana.
 Mendirikan concern
 Perhatian dan kegiatan dipasar uang dan modal.
 Wiraswasta sebagai “Social engineer”
 Pengusaha berusaha mengikat pekerjanya melalui berbagai
karya sosial (welfareworks)
 Baik pertimbangan moral ataupun perhitungan.
 Wiraswasta sebagai manajer
 Orang yang mau memajukan usahanya dengan
menggunakan pengetahuan bisnis modern
 Memperhitungkan efisiensi.
 Meraih keuntungan tidak sama mencapai pendapatan
tinggi bagi pengusaha.
Hasil survey Wiraswasta SUKSES.
 Untuk menjadi seorang wiraswasta diperlukan
 Sikap berani dengan perhitungan yang matang.
 Pendidikan formal juga membantu
 Hasil penelitian Charles Schrciber bahwa keberhasilan
seseorang ditentukan pendidikan formal hanya 15%, 85%
ditentukan oleh
 Sikap mental
 Kepribadian.
 Pendidikan yang kurang memperhatikan aspek pembinaan
mental membawa generasinya menjadi ke pengangguran.
 Pembinaan aspek mental yaitu penegakkan
disiplin,jujur,menyelesaikan tugas,bertanggung jawab,berani
karena benar.
3 Pokok Penting Kewiraswataan
 Sikap mental wiraswasta
 Kewaspadaan mental wiraswasta.
 Keahlian dan Ketrampilan Wiraswasta.
CIRI MANUSIA WIRASWASTA menurut DR
Suparman
• Tahu apa maunya.
– Dengan merumuskan ,merencanakan upayanya dan
menentukan program batas waktu untuk mencapainya.
• Berpikir Teliti dan Berpandangan Kreatif dengan
imajinasi konstruktif.
• Siap Mental untuk menyerap dan menciptakan
kesempatan serta siap mental dan kompetensi untuk
memenuhi persyaratan kemahiran mengerjakan
sesuatu yang positif.
• Membiasakan diri bersikap mental positif maju dan
selalu bergairah dalam setiap pekerjaan.
• Mempunyai daya penggerak diri yang selalu
menimbulkan inisiatif.
• Tahu mensyukuri dirinya,waktu dan mensyukuri
lingkungannya.
• Bersedia membayar harga kemajuan (mau berjerih
payah)
 Memajukan lingkungan dengan menolong orang lain agar
orang lain dapat menolong dirinya.
 Membiasakan membangun disiplin diri dan bersedia
menabung dan membuat anggaran waktu dan uang.
 Selalu menarik pelajaran dari kekeliruan,kesalahan dan
pengalaman pahit serta berprihatin selalu.
 Menguasai kemampuan menjual (salesmanship) dan
memiliki kepemimpinan dan kemampuan
memperhitungkan resiko.
 Mereka berwatak maju dan cerdik serta percaya pada diri
sendiri.
 Mampu memusatkan perhatiannya pada setiap
tujuannya.
 Berkepribadian yang menarik,memahami seni
berbicara dan seni bergaul.
 Jujur,Bertanggung jawab,ulet,tekun terarah.
 Memperhatikan kesehatan diri,Tidak suka bergadang
,jangan perokok berat,tidak minum alkohol dan
narkotik.
 Menjauhkan diri dari sifat iri,dengki,rakus,dendam
dan takut disaingi,khawatir dan ragu-ragu (hambatan
diri).
 Tunduk dan bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa
untuk mendapat ridhonya dan berkahnya.
 Seorang Wiraswasta ialah seorang yang memiliki
pribadi hebat,produktif,kreatif dan melaksanakan
kegiatan memiliki perencanaan dan dimulai dengan
ide sendiri kemudian mengembangkan kegiatannya
dengan menggunakan tenaga orang lain serta selalu
berpegang pada nilai-nilai disiplin dan kejujuran
tinggi.
HAKIKAT KEWIRAUSAHAAN
 Menurut Peter F Drucker (1994) bahwa:
 Terminologi kewirausahaan yang sama tentang
kewirausahaan sampai sekarang belum ada.
 Umumnya memiliki hakikat yang hampr sama yaitu
merujuk sifat,watak dan ciri-ciri yang melekat pada
seseorang.
 Ciri yang melekat adalah :
 Mempunyai kemauan keras.
 Memiliki keinginan mewujudkan gagasan inovasi dalam
usaha nyata.
 Dapat mengembangkan usaha dengan jiwa tangguh.
DASAR-DASAR KEWIRAUSAHAAN
 Rumusan “entrepreneur” yang berkembang sekarang
berasal dari konsep Schumpeter (1934).
 Menurut Schumpeter “entrepreneur” merupakan
pengusaha yang melaksanakan kombinasi-kombinasi
baru dalam bidang teknik dan komersial kedalam
bentuk praktik.
FUNGSI WIRAUSAHA (Schumpeter)
• Memperkenalkan produk baru.
– Dimana kualitas barang belum dikenal konsumen.
• Melaksanakan metode produksi baru
– Dari hasil penemuan ilmiah baru.
– Cara baru untuk menangani suatu produk
– Target keuntungan besar dengan produk baru.
• Membuka pasar baru
– Pasar yang belum pernah dimasuki cabang industri.
– Belum ada pasar sebelumnya.
 Pembukaan sumber dasar baru,setengah jadi,sumber
yang masih harus dikembangkan.
 Pelaksanaan organisasi baru.
Latar Belakang Sejarah Teori Kewirausahaan
 Abad Pertengahan
 berarti aktor atau orang yang bertanggung jawab dalam
proyek produksi berskala besar.
 bentuk entrepreneur clerical pekerjaan arsitek bangunan
istana
 Abad ke 17:
 Seseorang yang menanggung resiko untung rugi dalam
mengadakan kontrak pekerjaan dengan pemerintah
dengan menggunakan fixed price.
ABAD ke:17.
Kontrak dengan pemerintah untuk memasok produk melalui penetapan harga agar lebih jelas
perolehan keuntungan ataupun rugi.

 1725: Richard Cantilon.


 Menyatakan entrepreneur sebagai orang yang
menanggung resiko yang berbeda dengan orang yang
memberi modal.
 1797:Bedeau.
 Menyatakan wirausaha sebagai orang yang menanggung
resiko,yang merencanakan,supervisi,mengorganisasi
dan memiliki.
ABAD 18
 1803:Jean Baptist Say.
 Menyatakan adanya pemisahan antara keuntungan
untuk entrepreneur dan keuntungan untuk pemilik
modal.
 1876:Francis Walker.
 Membedakan antara orang menyediakan modal dan
menerima bunga,dengan orang yang menerima
keuntungan karena keberhasilannya memimpin usaha.
ABAD 19
Bahwa seorang Wirausaha adalah orang yang melihat peluang kemudian menciptakan sebuah organisasi
untuk memanfaatkan peluang tersebut.

• 1934:Joseph Schumpeter.
– Seorang entrepreneur adalah seorang inovator dan
mengembangkan teknologi.
• 1961:David Mc lelland.
– Entrepreneur adalah seorang yang energik dan
membatasi resiko.
• 1964:Peter Drucker.
– Seorang entrepreneur adalah seseorang yang mampu
memanfaatkan peluang.
Pada Abad 19.
Istilah wiraswasta dan wirausaha
 1975:Albert Shapero.
 Seseorang yang memiliki inisiatif,mengorganisir
mekanis sosial dan ekonomi,dan menerima resiko
kegagalan.
 1980:Karl Vesper.
 Seorang entrepreneur berbeda dengan seorang ahli
ekonomi,psychologist,business persons dan politicians.
 1983:Gifford Pinchot.
 Intrapreneur adalah seorang entrepreneur dari dalam
organisasi yang sudah ada/organisasi yang sedang
berjalan.
 1985:Robert Hisrich.
 Entrepreneur adalah proses penciptaan sesuatu yang
berbeda dalam nilai dengan mencurahkan waktu dan
usahanya,menanggung penyertaan
keuangan,psychologis,resiko sosial dan menerima hasil
akhir berupa uang dan kepuasan diri.
Sejak Abad 19
muncul banyak istilah “entrepreneur”,”entrepreneurship”
• 1992:David Osborne &Ted Gaebber
– Bukunya “Reinventing Government” artinya
“Mewirausahakan Birokrasi”
– Pemerintah dengan seluruh jajarannya harus merubah
orientasinya terhadap rakyat.
– Pemerintah harus mengarahkan ,bahwa perlu ada
persaingan kedalam pemberian layanan.
– Pemerintah harus membiayai hasil.
– Pemerintah harus berorientasi pelanggan bukan
birokrasi.
PENGERTIAN ILMU KEWIRAUSAHAAN
 ILMU KEWIRAUSAHAAN.
 Adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari tentang :
 Nilai kemampuan (ability)
 Perilaku seseorang dalam menghadapi tantangan hidup
untuk memperoleh peluang dengan berbagai resiko yang
dihadapinya.
Entrepreneur menurut Thomas W Zimmerer
(1996)
 “ Entrepreneurship is the result of a
disciplined,systematic process of applying
creativity and innovations to need and
opportunities in the marketplace”
 Kewirausahaan adalah hasil dari suatu disiplin,proses
sistematis penerapan kreativitas dan keinovasian
dalam memenuhi kebutuhan dan peluang di pasar.
PERKEMBANGAN ILMU KEWIRAUSAHAAN.
 Dahulu.
 Kewirausahaan adalah urusan pengalaman langsung di
lapangan.
 Kewirausahaan merupakan bakat bawaan sejak lahir
(entrepreneurship are born not made).
 Kewirausahaan kesannya tidak dapat dipelajari dan
diajarkan.
 Sekarang.
 Kewirausahaan merupakan disiplin ilmu yang dapat
dipelajari dan diajarkanserta independen.
 Kewirausahaan tidak hanya bakat bawaan sejak lahir
akan tetapi dapat dipelajari dan
diajarkan.(Entrepreneurship are not only born but also
made)
SIAPA ENTREUPRENEUR?
• Mereka yang menjadi entrepreneur adalah
– Orang-orang yang mengenal potensi (traits)
– Orang-orang yang mau belajar mengembangkan
potensinya untuk menangkap peluang (opportunity).
– Orang-orang yang mau mengorganisir usahanya dalam
mewujudkan cita-citanya.
– Memiliki bakat saja tidak cukup.
– Yang harus dimiliki adalah pengetahuan segala aspek
usaha yang akan ditekuninya.
Perkembangan Ilmu
Kewirausahaan.
 Awal abad ke:20.
 Sejak awal abad 20 sudah diperkenalkan dibeberapa
negara.
 Negara Belanda. Kewirausahaan dikenal dengan
“ondernemer”.
 Negara Jerman,Kewirausahaan dikenal dengan
“unternehmer”.
 1950.
 Pendidikan kewirausahaan dirintis dinegara
Eropa,Amerika dan Canada.
 1970.
 Sudah banyak universitas yang mengajarkan ilmu
“entrepreneurship” atau “small business management”
atau “new venture management”
Di Indonesia terjadi perubahan paradigma pendidikan bahwa
kewirausahaan merupakan disiplin ilmu tersendiri yang independen.
 1980.
 Hampir 500 sekolah di Amerika Serikat memberikan
pendidikan kewirausahaan.
 Di Indonesia kewirausahaan dipelajari baru terbatas
pada beberapa sekolah atau perguruan tinggi. Dilandasi
dengan terbitnya Inpres no:4 tahun 1995.
Pendidikan Kewirausahaan menurut Soeharto
Prawirokusumo (1997:4)
 Dikarenakan :
 Kewirausahaan berisi “body of knowledge” yang utuh dan
nyata yaitu: ada teori,konsep,dan metode ilmiah yang
lengkap.
 Kewirausahaan memiliki dua konsep yaitu: posisi “venture
start –up” dan “venture growth”
 Kewirausahaan merupakan disiplin ilmu yang memiliki
obyek tersendiri yaitu memiliki kemampuan untuk
menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda.
 Kewirausahaan merupakan alat untuk menciptakan
pemerataan berusaha dan pemerataan
pendapatan/kesejahteraaan masyarakat yang adil dan
makmur.

Anda mungkin juga menyukai