Tujuan Pembelajaran
Dalam era melenial ini pertumbuhan dalam berbagai bidang mengalami berbagai
kemajuan, termasuk didalamnya dalam bidang perekonomian. Untuk itu diserukan pentingnya
membangun jiwa entreprenurship, sehingga masyarakat atau para pelajar tidak ragu lagi
menjadi calon wirausaha yang handal dan hebat. Ini tinggal bagaimana anda mengelola jiwa
entreprenurship yang berhasil. Jika anda dapat menjadi entreprenurship yang berhasil, maka
pengangguran dan kemiskinan menjadi berkurang. Oleh karena itu wirausaha sangat penting
untuk menentukan masa depan bangsa dan negara. Nah pada buku ini anda akan mempelajari
mengenai sikap dan perilaku wirausahawan yang hebat. Tahukah anda, apa saja sikap dan
perilaku yang harus dimiliki oleh seorang wirausahawan? Untuk mengetahui jawabanya, mari
kita simak penjelasan berikut dengan seksama dan hati yang menyenangkan!.
A. Pengertian Wirausaha, Wiraswasta Dan Kewirausahaan
1. Wirausaha
Wirasusaha berasal dari dua suku kata wira dan usaha. Wira dari segi etimologi
adalah pahlawan, pejuang, gagah berani, berjiwa besar, manusia unggul, pendekar,
perwira dan berwatak agung. Sedangkan Usaha artinya perbuatan amal, bekerja,
berbuat sesuatu. Jadi Usaha adalah kegiatan dengan mengerahkan tenaga, pikiran atau
badan untuk mencapai suatu maksud atau untuk mencapai sesuatu.
Beberapa pengertian wirausaha sebagai berikut:
2. Wiraswasta
Menurut Priyono dan Soerata (2005) berasal dari kata “wira” yang berarti
utama, gagah, luhur berani atau pejuang; “swa” berarti sendiri; dan kata ”sta”
berarti berdiri. Dari asal katanya “swasta” berarti berdiri di atas kaki sendiri atau
3. Kewirausahaan
Kewirausahaan dalam bahasa inggris entrepreneurship. Kata entrepreneur,
secara tertulis digunakan oleh Savary pada tahun 1723 dalam bukunya “Kamus
Dagang”. Entrepreneur adalah orang yang membeli barang dengan harga pasti,
meskipun orang itu belum mengetahui berapa harga barang (atau guna ekonomi) itu
akan dijual.
Agar lebih jelas dan ada pegangan, dibawah ini diuraikan beberapa
pengertian kewirausahaan sebagai berikut:
a. Kewirausahaan adalah mental dan sikap jiwa yang selalu aktif berusaha
meningkatkan hasil karyanya dalam arti meningkatkan penghasilan.
b. Kewirausahaan adalah suatu proses seseorang guna mengejar peluang-peluang
memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui inovasi, tanpa memperhatikan
sumberdaya yang mereka kendalikan (Robin, 1996).
c. Kewirausahaan adalah proses dinamis untuk menciptakan tambahan kemakmuran.
d. Kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan
berbeda (Drucker, 1996).
2. Manfaat Kewirausahaan
Belajar kewirusahaan banyak sekali manfaatnya. Thomas W. Zimmerer et al.
(2005) merumuskan manfaat kewirausahaan sebagai berikut:
a. Memberi peluang dan kebebasan untuk mengendalikan nasib sendiri memiliki
usaha sendiri akan memberikan kebebasan dan peluang bagi pebisnis untuk
mencapai tujuan hidupnya.
b. Memberi peluang melakukan perubahan. Semakin banyak bisnis yang memulai
usahanya karena mereka dapat menagkap peluang untuk melakukan berbagai
perubahan yang menurut mereka sangat penting.
c. Memberi peluang untuk mencapai potensi diri sepenuhnya
d. Memiliki peluang untruk meraih keuntungan
3. Fungsi Kewirausahaan
Kewirausahaan dapat terbagi menjadi dua fungsi, yaitu fungsi secara mikro
dan secara makro.
a. Secara mikro, kewirausahaan berperan dalan menangung risiko ketidakpaastian
mengombinasikan sumber-sumber ke dalam cara yang baru dan berbeda untuk
menciptakan nilai rambah dan usaha-usaha baru. Dalam melakukan fungsi
mikronya, wirausaha memiliki dua peran, yaitu sebagai:
a) Penemu (innovator), yaitu menemukan dan menciptakan sesutu yang baru,
seperti ide, cara, teknologi, produk, organisai dan bentuk inovasi lainnya.
b) Perencana (planner), yaitu merancang usaha atau tindakan yang baru.
b. Secara makro, kewirausahaan berperan sebagai penggerak, pengendali, dan
pemacu perekonomian suatu bangsa. Hasil-hasil dari penemuan ilmiah,
penelitian, pengembangan ilmu pengetahuan, dan teknologi rekayasa telah
menghasilkan kreasi-kreasi baru dalam produk barang dan jasa yang berskala
global.
3. Ruanglingkup Kewirausahaan
Ruang lingkup kewirusahaan sangat luas sekali sebab di segala dimensi
kehidupan pasti dapat dijadikan peluang wirausaha. Misalnya kalian bisa menjadi
seorang pedagang, artis, dokter, penulis, seniman, petani, pekebun, event organizer dan
lain-lain. Jika diuraikan secara rinci ruang lingkup kewirausahaan sebagai berikut:
a. Lapangan agraris
1. Pertanian
3. Lapangan Perikanan
a. Pemeliharaan ikan.
b. Penetasan ikan.
c. Pakan ikan.
d. Pengangkutan (transportasi) ikan.
4. Lapangan Peternakan
a. Bangsa burung atau unggas.
b. Bangsa binatang menyusuai.
7. Lapangan Perkebunan
a. Pengelolaan hasil pertanian.
b. Pengelolaan hasil perkebunan.
c. Pengelolaan hasil peternakan.
9. Lapangan Perdagangan
a. Sebagai pedagang besar.
b. Sebagai pedagang menengah.
c. Sebagai pedagang kecil.
d. Fadel Muhammad
Menurut Fadel Muhammad seorang wirausaha mempunyai ciri-ciri sebagai
berikut:
1) Kepemimpinan
2) Inovasi
3) Cara pengambilan keputusan
2. Kelemahan wirausaha
Selain ada keuntungan tentu saja ada kelemahan sebagai wirausahawan,
kelemahan itu sebagai berikut:
a. Memperoleh pendapatan yang tidak pasti, dan memikul berbagai resiko sendiri.
Jika resiko ini telah diantisipasi dengan baik, maka berarti wirausaha telah
menggeser resiko tersebut.
b. Kegagalan wirausaha
Ada beberapa faktor yang menyebabkan wirausaha gagal dalam
menjalankan usaha, faktor-faktor tersebut antara lain:
1) Tidak kompeten dan manajerial
Tidak kompeten atau tidak memiliki kemampuan dan pengetahuan mengelola
usaha merupakan faktor penyebab utama yang membuat perusahaan kurang
berhasil.
2) Kurang berpengalaman baik dalam kemampuan mengkoordinasikan,
keterampilan mengelola sumber daya manusia, maupun kemampuan
mengintegrasikan operasi perubahan.
3) Kurang dapat mengendalikan keuangan
Agar perusahaan dapat berhasil dengan baik, faktor yang paling utama
dalam keuangan adalah memelihara aliran kas. Mengatur pengeluaran dan
penerimaan secara cermat. Kekeliruan dalam memelihara aliran kas akan
menghambat operasional perusahaan dan mengakibatkan perusahaan tidak
lancar.
4) Gagal dalam perencanaan
Perencanaan merupakan titik awal dari suatu kegiatan, sekali gagal dalam
perencanaan maka akan mengalami kesulitan dalam pelaksanaan.
5) Lokasi yang kurang memadai
Lokasi usaha yang strategis merupakan faktor yang menentukan keberhasilan
usaha. Lokasi yang tidak strategis dapat mengakibatkan perusahaan sukar
beroperasi karena kurang efisien.
6) Kurangnya pengawasan peralatan